LAPORAN HASIL OBSERVASI “Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Operasi Bilangan Bulat Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Cisandawut Tahun Ajaran 2018/2019” Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Analisis Problematika Matematika SD Dosen Pengampu: Dr. Nelly Fitriani M.Pd Disusun oleh: Dara Kartika Dewi (16510160) Ernawati (16510193) Leni Nurhayati (16510180) Selvia Agina (16510191) Siti Sarah Khodijah (16510192) B1 PENDIDIKAN MATEMATIKA 2016 INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN IKIP SILIWANGI BANDUNG TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberi rahmat serta hidayahnya, sehingga penyusunan laporan observasi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Laporan observasi ini diajukan sebagai tugas kelompok pada mata kuliah Analisis Problematika Matematika SD. Laporan ini berisi hasil observasi mengenai analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Operasi Bilangan Bulat Pada Siswa Kelas V SDN Cisandawut. Kami ucapkan terimakasih kepada: 1. Ibu Dr. Nelly Fitriani M.Pd, sebagai dosen mata kuliah Analisis Problematika Matematika SD yang memberikan tugas ini dan bimbingan dalam penyusunan laporan hasil observasi. 2. Ibu Ela Nurlaelawati S.Pd sebagai guru kelas di SDN Cisandawut yang bersedia memberikan waktu mengajarnya kepada kami untuk melakukan observasi. 3. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga Allah SWT membalas kebaikan Bapak/Ibu dan saudara semua dengan pahala yang berlipat ganda. Amin. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Semoga laporan ini dapat memenuhi salah satu tugas mata kuliah Analisis Problematika Matematika Sekolah Dasar (SD) dan dapat bermanfaat bagi kita semua. Cimahi, 13 Mei 2018 i Daftar Isi KATA PENGANTAR...................................................................................................................... i Daftar Isi ................................................................................................................................... ii 1. Latar Belakang ................................................................................................................ 1 2. Populasi dan Sampel ....................................................................................................... 3 3. Metode Penelitian............................................................................................................ 3 4. Instrumen Penelitian ...................................................................................................... 4 5. Hasil Analisis Data dan Pembahasan ............................................................................ 4 Daftar Pustaka ............................................................................................................................. Lampiran ..................................................................................................................................... ii 1. Latar Belakang Berdasarkan standar isi kurikulum 2013 yang tercantum dalam Permendikbud (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) No 21 Tahun 2016, setiap siswa harus memiliki sikap logis, kritis, analistis, cermat dan teliti, bertanggung jawab, responsif dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah. Berdasarkan hal tersebut, proses pembelajaran yang dilakukan harus dilakukan dengan baik agar sikap tersebut dapat tumbuh dalam diri siswa. Seperti halnya dalam pembelajaran matematika. Objek kajian matematika berupa fakta, konsep, operasi, dan prinsip mempunyai karakter abstrak. Konsep-konsep abstrak itu merupakan salah satu dari hakikat matematika. Hudojo (2015) mengemukakan bahwa hakikat matematika berkenaan dengan ide-ide, struktur, dan hubungan-hubungannya yang diatur menurut urutan yang logis. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik terutama di SD untuk membekali siswa dengan “kemampuan untuk memperoleh, memilih dan mengelola informasi membutuhkan pemikiran yang logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif” (Japa dan Suarjana, 2012:3. Berdasarkan Permendiknas (2006), salah satu materi yang harus diajarakan pada siswa kelas 5 SD adalah materi operasi bilangan bulat. Materi operasi bilangan bulat merupakan materi yang harus dikuasai oleh semua siswa, karena operasi bilangan bulat merupakan materi yang sangat penting dalam pembelajaran matematika agar siswa dapat menguasai materi – materi yang lainnya. Namun pada kenyataannya, siswa sering mengalami kesulitan dalam mempelajari materi operasi bilangan bulat. Agustin (2011:47), menyatakan, “Anak sering mengalami kesulitan dalam mengenal dan mengunakan simbol-simbol matematika seperti simbol +, -, =, >, <,”. kesulitan ini akan berdampak pada anak dalam memecahkan berbagai persoalan hitung terutama pada operasi bilangan bulat. Kekeliruan siswa yang umumnya terjadi di dalam proses pengerjaan operasi bilangan bulat, siswa lebih banyak menghafal bukan memahami konsep penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, sehingga apabila anak lupa dengan hafalan maka akan terjadi salah dalam perhitungan (Agustin, 2011:49). Anne Newman, seorang guru bidang studi matematika di Australia yang pertama kali memperkenalkan analisis kesalahan pada tahun 1977. Menurut Newman (Clement, 1980), kesalahan dalam mengerjakan soal matematika dibedakan jadi lima tipe kesalahan, yaitu reading error (kesalahan membaca), comprehension error (kesalahan memahami), 1 transformation error (kesalahan dalam transformasi), process skills error (kesalahan dalam keterampilan proses), dan endconding error (kesalahan dalam notasi). Jha (2012), Singh (2010), dan White (2005) memberikan beberapa faktor dan indikator yang menjadi penyebab siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal bentuk uraian yang didasarkan pada prosedur Newman. Adapun tabel factor dan indikator penyebab siswa melakukan kesalahan adalah: Tabel 1.faktor dan indikator penyebab kesalahan siswa Faktor Penyebab Indikator kesalahan siswa reading error a. Siswa tidak mampu membaca atau mengenali simbol dalam soal. b. Siswa tidak mampu memaknai arti setiap kata, istilah atau simbol dalam soal. comprehension error a. Siswa tidak memahami informasi apa saja yang diketahui dalam soal dengan lengkap. b. Siswa tidak memahami apa saja yang ditanyakan dalam soal dengan lengkap. transformation error a. Siswa tidak mampu membuat model matematis dari informasi yang didapatkan. b. Siswa tidak mengetahui rumus yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal. c. Siswa tidak mengetahui operasi hitung yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal. process skills error a. Siswa tidak mengetahui prosedur atau langkah-langkah yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal dengan tepat. encoding error a. Siswa tidak mampu menemukan hasil akhir dari soal berdasarkan prosedur atau langkah-langkah yang telah digunakan. b. Siswa tidak dapat menunjukan jawaban akhir dari penyelesaian soal dengan benar. 2 c. Siswa tidak dapat menuliskan jawaban akhir sesuai dengan kesimpulan. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika pada materi operasi bilangan bulat. Oleh karena itu dilakukan penelitian dengan judul, analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan operasi bilangan bulat pada siswa kelas V di SD Negeri 2 Cisandawut Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat. 2. Populasi dan Sampel Pupolasi dalam penelitian ini adalah siswa SD Negeri 2 Cisandawut Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat, sedangkan sampelnya adalah siswa kelas 5 SD Negeri 2 Cisandawut Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat. 3. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif yang diperoleh dari kajian hasil pekerjaan siswa yang digunakan secara langsung untuk mengetahui jenis kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal berdasarkan prosedur Newman. Dalam kajian ini adalah tiga puluh enam siswa kelas V yang diberikan soal tes berbentuk uraian pada materi operasi bilangan bulat sebanyak lima soal yang dikerjakan dalam waktu 60 menit. Dari hasil pekerjaan kemudian diperiksa dan dikaji masing-masing untuk mengetahui jenis kesalahannya berdasarkan prosedur Newman pada setiap pertanyaan yang diberikan. Instrumen yang digunakan dalam kajian ini berupa soal uraian bab operasi bilangan bulat, dan indikator kesalahan siswa dan tabel kajian hasil pekerjaan . Adapun Indikator soal yang digunakan adalah: Tabel 2. Indikator Soal Indikator No Soal Melakukan operasi perkalian bilangan bulat 1 Melakukan operasi pembagian bilangan bulat 2 Melakukan operasi hitung campuran bilangan bulat 3 3 Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan operasi hitung campuran bilangan bilangan bulat 4, 5 4. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: a. Soal uraian sebanyak 5 soal mengenai operasi bilangan bulat. b. Dokumentasi dilakukan tujuanya untuk mencatat dan mengabadikan kegiatan berupa foto maupun video pada saat peneliti melakukan observasi kegiatan pembelajaran di kelas, dirancang untuk mengumpulkan data-data mengenai kemampuan siswa dalam menyelesaikan operasi bilangan bulat. 5. Hasil Analisis Data dan Pembahasan Dari hasil pekerjaan tiga puluh enam siswa yang telah dikaji dengan menggunakan prosedur Newman diperoleh jenis kesalahan yang beragam yang dilakukan oleh pada soal yang diberikan. Soal yang diujikan pada terdiri dari lima butir soal pertanyaan yaitu: (S1) 245 × (– 59) = … (S2) 4.134 ∶ 53 = ⋯ (S3) (8.705 + 7.225) − (– 45)– (825 + 329) =.. (S4) Dinding rumah Pak Udin yang akan dicat ulang luasnya 42 meter persegi. Satu kilogram cat dapat digunakan untuk mengecat dinding seluas 12 meter persegi. Berapa kira-kira cat yang dibutuhkan Pak Udin? (S5) Ibu mencampurkan 14 kilogram duku biasa dan 6 kg duku super. Harga satu kilogram duku biasa Rp3.000,00. Harga satu kilogram duku super Rp4.500,00. Berapa harga duku seluruhnya? 4 Setelah dilakukan penskoran, berikut ini disajikan nilai tes yang diperoleh siswa beserta persentase ketercapaian yang diperoleh oleh siswa baik secara individu mapun persentase ketercapaian secara keseluruhan. Tabel 3. Hasil tes yang diperoleh siswa No Skor Tiap Butir Soal Kode Skor Nilai Persentase 7 3.5 35% 5 7 3.5 35% 0 0 6 3 30% 0 5 0 8 4 40% 3 1 0 0 7 3.5 35% 0 3 1 5 2 11 5.5 55% S7 0 0 0 5 5 10 5 50% 8 S8 0 3 0 0 0 3 1.5 15% 9 S9 0 0 0 5 0 5 2.5 25% 10 S10 0 3 0 0 0 3 1.5 15% 11 S11 0 0 0 5 2 7 3.5 35% 12 S12 0 3 2 0 0 5 2.5 25% 13 S13 0 0 0 0 0 0 0 0% 14 S14 0 3 2 5 4 14 7 70% 15 S15 3 3 1 0 4 11 5.5 55% 16 S16 3 3 2 5 0 13 6.5 65% 17 S17 0 0 0 0 0 0 0 0% 18 S18 0 0 0 0 0 0 0 0% 19 S19 0 0 1 0 0 1 0.5 5% 20 S20 0 0 0 0 0 0 0 0% 21 S21 0 0 0 0 0 0 0 0% 22 S22 3 0 0 0 1 4 2 20% 23 S23 0 0 0 0 0 0 0 0% Siswa 1 (3) 2 (3) 3 (4) 4 (5) 5 (5) Total 1 S1 0 3 1 0 3 2 S2 0 0 2 0 3 S3 3 3 0 4 S4 3 0 5 S5 3 6 S6 7 5 24 S24 3 0 1 0 0 4 2 20% 25 S25 0 0 1 0 0 1 0.5 5% 26 S26 0 3 0 0 0 3 1.5 15% 27 S27 0 0 1 0 0 1 0.5 5% 28 S28 0 3 0 0 0 3 1.5 15% 29 S29 0 0 0 0 0 0 0 0% 30 S30 0 0 0 0 1 1 0.5 5% 31 S31 3 3 0 0 0 6 3 30% 32 S32 0 0 0 0 0 0 0 0% 33 S33 0 0 1 0 0 1 0.5 5% 34 S34 0 3 1 0 1 5 2.5 25% 35 S35 3 0 2 5 5 15 7.5 75% 36 S36 3 3 0 0 0 6 3 30% 30 45 20 40 33 168 84 29% 37% 14% 23% 19% 23% 12% 71% 63% 86% 77% 81% 77% 88% Jumlah Persentase Benar Persentase Salah Kategori Ketercapaian Secara Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Keseluruhan Berdasarkan tabel 2 hasil tes yang diperoleh siswa, dapat diketahui bahwa perolehan nilai akhir dari masing – masing subyek relatif kecil. Perolehan nilai dengan kategori sedang hanya dicapai oleh subyek 14 dengan persentase ketercapaian 70%, subyek 16 dengan persentase ketercapaian 65% dan subyek 35 dengan persentase ketercapaian 75%. Persentase ketercapaian kumulatif dari seluruh subyek yaitu hanya 12% yang menyatakan indeks nilai yang sangat rendah. 6 Selain data diatas, berikut ini juga disajikan pengelompokan siswa yang menjawab benar sempurna, menjawab benar tidak sempurna, siswa menjawab salah maupun siswa yang tidak menjawab/mengerjakan pada setiap butir soal. Tabel 4. Pengelompokan Siswa dalam Menjawab Soal No No Siswa Menjawab Soal Benar Sempurna Siswa Menjawab Siswa Siswa Tidak benar Tidak Menjawab Mejawab/ Tidak Sempurna Salah Mengerjakan S1, S2, S6, S7, S8, S9, S10,S11, S12, S13, S14, S3, S4, S5, S15, 1 1 S17, S18, S19, S16,S22, S24, S31, S20, S21, S23, S35, S36 S25, S26, S27, S28, S29, S30, S32,S33, S34 2 3 4 2 S1, S3, S5, S6, S8, S4, S7, S9, S13, S12, S14, S15, S17, S18, S19, S16, S26, S28, S21, S25, S27, S31, S34, S36 S35, 3 4 S1, S2, S5, S6, S3, S4, S7, S8, S12, S9, S10, S11, S14,S15, S16, S13,S17, S18, S19, S21, S23, S26, S24, S25, S27, S28, S33, S29, S30, S31, S34, S35 S32,S36 S2, S10, S11, S20, S22, S23, S24, S29, S30, S32, S33 S22 S1, S2, S3, S5, S10, S19, S20, S4, S6, S7, S9, S11, S8,, S12, S13, S22, S24,S25, S14, S16, S35 S15, S17, S18, S26, S28, S29, S21, S23, S31, 7 S27, S30,S32, S33, S34, S36 S3, S4, S5, 5 5 S2, S7, S35 S1, S6, S11, S14, S8,S9, S10, S12, S17, S19, S20, S15, S22, S30, S13, S16, S18, S21, S25, S26, S34 S23, S24,S27, S28, S29, S31, S32, S33, S36 Data diatas menunjukan pengelompokan siswa yang menjawab benar dengan sempurna, menjawab benar tapi tidak sempurna, menjawab salah, maupun siswa yang tidak menjawab soal. Pada setiap butir soal banyak siswa yang menjawab soal dengan salah. Contohnya pada soal nomor 1 hanya sepuluh siswa yang menjawab soal dengan benar, sedangkan 26 siswa lainnya menjawab salah. Kemampuan siswa kelas V SD Negeri 2 Cisandawut dalam menyelesaikan operasi bilangan bulat dapat dijelaskan dari empat indikator yaitu melakukan operasi perkalian bilangan bulat, melakukan operasi pembagian bilangan bulat, melakukan operasi hitung campuran bilangan bulat, dan memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan operasi hitung campuran bilangan bilangan bulat Tabel 5. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan operasi bilangan bulat berdasarkan indikator No Soal 1 2 3 Indikator Persentase Melakukan operasi perkalian bilangan bulat Melakukan operasi pembagian bilangan bulat Melakukan operasi hitung campuran bilangan bulat 8 29% 37% 14% Kategori Rendah Rendah Sangat rendah Memecahkan masalah sehari-hari yang 4, 5 melibatkan operasi hitung campuran Sangat rendah 21% bilangan bilangan bulat Berdasarkan data yang ditunjukan pada tabel 4. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan operasi bilangan bulat berdasarkan empat indikator, rata-rata persentase indikator yang diperoleh dalam melakukan operasi perkalian bilangan bulat adalah 29% termasuk kategori rendah, rata-rata persentase indikator melakukan operasi pembagian bilangan bulat adalah 37% termasuk kategori rendah, rata-rata persentase indikator melakukan operasi hitung campuran bilangan bulat adalah 14% termasuk kategori sangat rendah dan ratarata persentase indikator memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan operasi hitung campuran bilangan bilangan bulat adalah 21% termasuk kategori sangat rendah. Angka – angka tersebut menunjukan masih rendahnya kemampuan siswa dalam memahami materi matematika tentang operasi bilangan bulat. Berikut ini adalah hasil analisis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menjawab soal berdasarkan analasis kesalahan Newman. Tabel 6. Analisis Kesalahan Menurut Newman Kesalahan yang No Kode Soal Siswa Contoh Hasil Pekerjaan Siswa Deskripsi Kesalahan yang Dilakukan Dilakukan Siswa Siswa Menurut Newman 1 S1, S2, S6, Siswa melakukan kesalahan S8, S9, dalam melakukan operasi S10, S11, perkalian. S12, S13, 245 × 9 = 219 Contoh 1 S14, S18, S19, S21, S23, , S26, 9 Contohnya: process skills error S27, S28, S29, S30, S32, S33, S34 S7, S17, Contoh 2 Siswa melakukan kesalahan S20, dalam meletakan dua buah bilangan yang berbeda yang akan dikalikan. Contohnya bilangan ratusan dikalikan process skills error dengan bilangan puluhan diletakan sama rata kiri. S25 Contoh 3 Siswa melakukan kesalahan dalam melakukan operasi penjumlahan. Contohnya 0+5=0 process skills error S4, S17, S18, S19, Contoh 1 Siswa melakukan kesalahan dalam melakukan operasi S35 perkalian. process skills 2 error 10 S7, S9, S13, S21, Contoh 2 S25, S27, Siswa tidak menuliskan hasil pembagian yang diperoleh, hanya menuliskan hasil process skills error perkaliannya saja, S3, S4, Contoh 1 Siswa melakukan kesalahan dalam melakukan operasi pengurangan bilangan ribuan dua buah yaitu bilangan dengan bilangan process skills error puluhan, letaknya sama rata kiri. 3 S7, S8, S9, Contoh 2 Siswa melakukan kesalahan S10, S11, dalam melakukan operasi S13, S17, penjumlahan S18, S21, process skills S23, S26, error S28, S29, S30, S31, S32, S36 4 S3, S12, S17, S18, S21, S23, Contoh 1 Siswa hanya menebak jawaban tanpa melakukan Comprehensio perhitungan n error S34, S5, S8, S15, Contoh 2 Siswa melakukan kesalahan S27, S36 dalam melakukan operasi pembagian 11 process skills error S13, S30, Contoh 3 Siswa melakukan kesalahan S32, S33, dalam menggunakan operasi perhitungan, operasi Transformatio yang digunakan seharusnya n error pembagian, bukan perkalian. 5 S3, S5, S8, Contoh 1 Siswa melakukan kesalahan S9, S10, dalam mencari jumlah harga S12, S13, buah S16, S18, keseluruhan. Siswa hanya S23, S24, menghitung haarga buah S27, S32, duku per kg. duku secara Reading error S33 S4, S36 Contoh 2 Siswa melakukan kesalahan saat melakukan perhitungan operasi process skills error 12 Dari data yang didapatkan dalam Tabel 6, hasil pekerjaan subyek, dapat diketahui bahwa ada 4 jenis kesalahan seperti yang di jelaskan oleh Newman dialami oleh subyek dalam kajian ini yang terdiri dari: (1). Kesalahan membaca (reading errors), (2). Kesalahan memahami masalah (comprehension errors), (3).Kesalahan transformasi (transformation errors), (4).Kesalahan keterampilan proses (process skill errors), baik yang terjadi pada soal 1, 2, 3, 4, dan juga pada soal 5 dalam jumlah yang berbeda pada setiap soalnya. Berdasarkan data dalam tabel, dalam mengerjakan soal 1, 2, 3, 4, maupun soal 5, jenis kesalahan keterampilan proses merupakan jenis kesalahan terbesar yang dilakukan oleh subyek walaupun jumlahnya berbeda. Kesalahan keterampilan proses (process skill errors) yang dilakukan subyek dalam mengerjakan soal 1, 2, 3, 4, dan 5 cenderung memiliki tipe kesalahan yang sama yaitu subyek tidak mampu mengerjakan karena tidak mengetahui prosedur atau langkah-langkah yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal dengan tepat. Begitu pula ketika menginjak pada kesalahan selanjutnya yaitu kesalahan memahami masalah ( comprehension errors), dimana subyek tidak memahami informasi apa saja yang diketahui dan apa saja yang ditanyakan dalam soal dengan lengkap. Pada soal nomor 4, selain process skill errors, subyek juga melakukan kesalahan dalam Comprehension error dan transformation error. Comprehension error yaitu siswa tidak memahami informasi apa saja yang diketahui dalam soal dengan lengkap, dan tidak memahami apa saja yang ditanyakan dalam soal dengan lengkap, Sedangkan Transformation error yaitu siswa tidak mengetahui operasi hitung yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal, siswa melakukan kesalahan dalam menggunakan operasi perhitungan, operasi yang digunakan seharusnya pembagian, bukan perkalian. Pada soal nomor 5, siswa juga melakukan kesalahan reading error, yaitu siswa tidak mampu membaca atau mengenali simbol dalam soal dan siswa tidak mampu memaknai arti setiap kata, istilah atau simbol dalam soal. 6. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa siswa kelas V di SD Negeri 2 Cisandawut memiliki kemampuan memahami materi operasi bilangan bulat yang masih rendah. Hal tersebut ditunjukan dari rata – rata persentase ketercapaian dari seluruh siswa yaitu hanya mencapai 12% dengan kategori yang sangat rendah. Indikator soal yang persentase ketercapaiannya paling rendah adalah melakukan operasi campuran bilangan 13 bulat. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan hal tersebut terjadi karena siswa mengalami kesulitan dalam mengoprasikannya dan dalam memahami simbol yang ada dalam soal yang dikerjakan. Dari hasil kajian terhadap hasil pekerjaan subyek dapat dilihat bahwa dari 5 butir soal pada tes yang diberikan, ditemukan bahwa ada 4 jenis kesalahan menurut Newman yang dilakukan siswa dengan jumlah yang berbeda pada setiap soalnya. Adapun jenis kesalahankesalahan tersebut meliputi kesalahan dalam (1) membaca (reading); (2) memahami (comprehension); (3) transformasi (transformation), dan (4) keterampilan proses (process skill). Berdasarkan hasil kajian dalam mengerjakan soal 1, 2, 3, 4, maupun soal 5, jenis kesalahan keterampilan proses merupakan jenis kesalahan terbesar yang dilakukan oleh subyek walaupun jumlahnya berbeda. Kesalahan keterampilan proses (process skill errors) yang dilakukan subyek dalam mengerjakan soal 1, 2, 3, 4, dan 5 cenderung memiliki tipe kesalahan yang sama yaitu subyek tidak mampu mengerjakan karena tidak mengetahui prosedur atau langkah-langkah yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal dengan tepat. 14 Daftar Pustaka I Kt. Putra Astawa dkk. 2016. Analisis Kmampuan Siswa dalam Menyelesaikan Operasi Bilangan Bulat pada Siswa Selas V SD. e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Lampiran Pedoman Penskoran Instrumen Penilaian No Soal Indikator Soal Melakukan Soal Langkah pengerjaan Skor 245 × (– 59) = … operasi 1 perkalian 3 bilangan bulat Melakukan 4.134 ∶ 53 = ⋯ operasi pembagian 2 bilangan bulat Melakukan 3 4, 5 3 (8.705 + 7.225) (8.705 + 7.225) operasi hitung − (– 45)– (825 − (– 45)– (825 + 329) campuran + 329) =.. =.. bilangan bulat 4 Memecahkan Dinding rumah Pak Udin yang akan Diketahui: masalah dicat ulang luasnya 42 meter persegi. sehari-hari Satu kilogram cat dapat digunakan yang untuk mengecat dinding seluas 12 2 Luas dinding yang akan dicat yaitu 42 𝑚2 1 kg cat untuk 12 𝑚2 5 melibatkan meter persegi. Berapa kira-kira cat Ditanyakan: Banyak cat yang dibutuhkan operasi hitung yang dibutuhkan Pak Udin? untuk mengecat dinding? campuran Penyelesaian: 42 ∶ 12 = 3,5 𝑘𝑔 bilangan bilangan bulat Jadi, cat yang diperlukan sebanyak 3,5 kg. Ibu mencampurkan 14 kilogram duku Diketahui: biasa dan 6 kg duku super. Harga satu 1 𝑘𝑔 𝑑𝑢𝑘𝑢 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎 = 𝑅𝑝 3.000,00 kilogram duku biasa Rp3.000,00. 1 𝑘𝑔 𝑑𝑢𝑘𝑢 𝑠𝑢𝑝𝑒𝑟 = 𝑅𝑝 4.500,00 Harga satu kilogram duku super Ibu mencampurkan 14 kg duku biasa Rp4.500,00. dan 6 kg duku super. Berapa harga duku seluruhnya? Ditanyakan: Berapa harga duku keseluruhan? 5 Penyelesaian: 14 × 3.000 = 42.000 6 × 4.500 = 27.000 Total harga: 42.000 + 27.000 = 69.000 Jadi harga duku seluruhnya adalah Rp. 69.000,00 Skor Total 20 Nilai = (Jumlah Skor ) 2 3