Uploaded by User9607

LAPORAN HASIL OBSERVASI

advertisement
LAPORAN HASIL OBSERVASI
“Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Operasi
Bilangan Bulat Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Cisandawut Tahun Ajaran 2018/2019”
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Analisis
Problematika Matematika SD
Dosen Pengampu: Dr. Nelly Fitriani M.Pd
Disusun oleh:
Dara Kartika Dewi
(16510160)
Ernawati
(16510193)
Leni Nurhayati
(16510180)
Selvia Agina
(16510191)
Siti Sarah Khodijah
(16510192)
B1 PENDIDIKAN MATEMATIKA 2016
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
IKIP SILIWANGI BANDUNG
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberi rahmat serta hidayahnya,
sehingga penyusunan laporan observasi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Laporan
observasi ini diajukan sebagai tugas kelompok pada mata kuliah Analisis Problematika
Matematika SD.
Laporan ini berisi hasil observasi mengenai analisis Kesalahan Siswa dalam
Menyelesaikan Soal Matematika Materi Operasi Bilangan Bulat Pada Siswa Kelas V SDN
Cisandawut. Kami ucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Dr. Nelly Fitriani M.Pd, sebagai dosen mata kuliah Analisis Problematika
Matematika SD yang memberikan tugas ini dan bimbingan dalam penyusunan laporan
hasil observasi.
2. Ibu Ela Nurlaelawati S.Pd sebagai guru kelas di SDN Cisandawut yang bersedia
memberikan waktu mengajarnya kepada kami untuk melakukan observasi.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan Bapak/Ibu dan saudara semua dengan pahala yang
berlipat ganda. Amin.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Semoga
laporan ini dapat memenuhi salah satu tugas mata kuliah Analisis Problematika Matematika
Sekolah Dasar (SD) dan dapat bermanfaat bagi kita semua.
Cimahi, 13 Mei 2018
i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR...................................................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................................................... ii
1.
Latar Belakang ................................................................................................................ 1
2.
Populasi dan Sampel ....................................................................................................... 3
3.
Metode Penelitian............................................................................................................ 3
4.
Instrumen Penelitian ...................................................................................................... 4
5.
Hasil Analisis Data dan Pembahasan ............................................................................ 4
Daftar Pustaka .............................................................................................................................
Lampiran .....................................................................................................................................
ii
1. Latar Belakang
Berdasarkan standar isi kurikulum 2013 yang tercantum dalam Permendikbud
(Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) No 21 Tahun 2016, setiap siswa harus
memiliki sikap logis, kritis, analistis, cermat dan teliti, bertanggung jawab, responsif dan tidak
mudah menyerah dalam memecahkan masalah. Berdasarkan hal tersebut, proses pembelajaran
yang dilakukan harus dilakukan dengan baik agar sikap tersebut dapat tumbuh dalam diri siswa.
Seperti halnya dalam pembelajaran matematika. Objek kajian matematika berupa fakta,
konsep, operasi, dan prinsip mempunyai karakter abstrak. Konsep-konsep abstrak itu
merupakan salah satu dari hakikat matematika. Hudojo (2015) mengemukakan bahwa hakikat
matematika berkenaan dengan ide-ide, struktur, dan hubungan-hubungannya yang diatur
menurut urutan yang logis. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta
didik terutama di SD untuk membekali siswa dengan “kemampuan untuk memperoleh,
memilih dan mengelola informasi membutuhkan pemikiran yang logis, analitis, sistematis,
kritis dan kreatif” (Japa dan Suarjana, 2012:3.
Berdasarkan Permendiknas (2006), salah satu materi yang harus diajarakan pada siswa
kelas 5 SD adalah materi operasi bilangan bulat. Materi operasi bilangan bulat merupakan
materi yang harus dikuasai oleh semua siswa, karena operasi bilangan bulat merupakan materi
yang sangat penting dalam pembelajaran matematika agar siswa dapat menguasai materi –
materi yang lainnya. Namun pada kenyataannya, siswa sering mengalami kesulitan dalam
mempelajari materi operasi bilangan bulat. Agustin (2011:47), menyatakan, “Anak sering
mengalami kesulitan dalam mengenal dan mengunakan simbol-simbol matematika seperti
simbol +, -, =, >, <,”. kesulitan ini akan berdampak pada anak dalam memecahkan berbagai
persoalan hitung terutama pada operasi bilangan bulat. Kekeliruan siswa yang umumnya terjadi
di dalam proses pengerjaan operasi bilangan bulat, siswa lebih banyak menghafal bukan
memahami konsep penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, sehingga apabila
anak lupa dengan hafalan maka akan terjadi salah dalam perhitungan (Agustin, 2011:49).
Anne Newman, seorang guru bidang studi matematika di Australia yang pertama kali
memperkenalkan analisis kesalahan pada tahun 1977. Menurut Newman (Clement, 1980),
kesalahan dalam mengerjakan soal matematika dibedakan jadi lima tipe kesalahan, yaitu
reading error (kesalahan membaca), comprehension error (kesalahan memahami),
1
transformation error (kesalahan dalam transformasi), process skills error (kesalahan dalam
keterampilan proses), dan endconding error (kesalahan dalam notasi).
Jha (2012), Singh (2010), dan White (2005) memberikan beberapa faktor dan indikator
yang menjadi penyebab siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal bentuk uraian
yang didasarkan pada prosedur Newman. Adapun tabel factor dan indikator penyebab siswa
melakukan kesalahan adalah:
Tabel 1.faktor dan indikator penyebab kesalahan siswa
Faktor Penyebab
Indikator
kesalahan siswa
reading error
a. Siswa tidak mampu membaca atau mengenali simbol dalam soal.
b. Siswa tidak mampu memaknai arti setiap kata, istilah atau simbol
dalam soal.
comprehension error
a. Siswa tidak memahami informasi apa saja yang diketahui dalam
soal dengan lengkap.
b. Siswa tidak memahami apa saja yang ditanyakan dalam soal
dengan lengkap.
transformation error
a. Siswa tidak mampu membuat model matematis dari informasi
yang didapatkan.
b. Siswa tidak mengetahui rumus yang akan digunakan untuk
menyelesaikan soal.
c. Siswa tidak mengetahui operasi hitung yang akan digunakan untuk
menyelesaikan soal.
process skills error
a. Siswa tidak mengetahui prosedur atau langkah-langkah yang akan
digunakan untuk menyelesaikan soal dengan tepat.
encoding error
a. Siswa tidak mampu menemukan hasil akhir dari soal berdasarkan
prosedur atau langkah-langkah yang telah digunakan.
b. Siswa tidak dapat menunjukan jawaban akhir dari penyelesaian
soal dengan benar.
2
c. Siswa tidak
dapat menuliskan jawaban akhir sesuai dengan
kesimpulan.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan analisis kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal matematika pada materi operasi bilangan bulat. Oleh karena itu dilakukan
penelitian dengan judul, analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan operasi bilangan bulat
pada siswa kelas V di SD Negeri 2 Cisandawut Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat.
2. Populasi dan Sampel
Pupolasi dalam penelitian ini adalah siswa SD Negeri 2 Cisandawut Kecamatan Cililin
Kabupaten Bandung Barat, sedangkan sampelnya adalah siswa kelas 5 SD Negeri 2
Cisandawut Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat.
3. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif yang diperoleh dari
kajian hasil pekerjaan siswa yang digunakan secara langsung untuk mengetahui jenis kesalahan
dalam menyelesaikan soal-soal berdasarkan prosedur Newman. Dalam kajian ini adalah tiga
puluh enam siswa kelas V yang diberikan soal tes berbentuk uraian pada materi operasi
bilangan bulat sebanyak lima soal yang dikerjakan dalam waktu 60 menit. Dari hasil pekerjaan
kemudian diperiksa dan dikaji masing-masing untuk mengetahui jenis kesalahannya
berdasarkan prosedur Newman pada setiap pertanyaan yang diberikan. Instrumen yang
digunakan dalam kajian ini berupa soal uraian bab operasi bilangan bulat, dan indikator
kesalahan siswa dan tabel kajian hasil pekerjaan . Adapun Indikator soal yang digunakan
adalah:
Tabel 2. Indikator Soal
Indikator
No Soal
Melakukan operasi perkalian bilangan bulat
1
Melakukan operasi pembagian bilangan bulat
2
Melakukan operasi hitung campuran bilangan bulat
3
3
Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan operasi hitung
campuran bilangan bilangan bulat
4, 5
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
a. Soal uraian sebanyak 5 soal mengenai operasi bilangan bulat.
b. Dokumentasi dilakukan tujuanya untuk mencatat dan mengabadikan kegiatan berupa
foto maupun video pada saat peneliti melakukan observasi kegiatan pembelajaran di
kelas, dirancang untuk mengumpulkan data-data mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan operasi bilangan bulat.
5. Hasil Analisis Data dan Pembahasan
Dari hasil pekerjaan tiga puluh enam siswa yang telah dikaji dengan menggunakan
prosedur Newman diperoleh jenis kesalahan yang beragam yang dilakukan oleh pada soal
yang diberikan. Soal yang diujikan pada terdiri dari lima butir soal pertanyaan yaitu:
(S1) 245 × (– 59) = …
(S2) 4.134 ∶ 53 = ⋯
(S3) (8.705 + 7.225) − (– 45)– (825 + 329) =..
(S4) Dinding rumah Pak Udin yang akan dicat ulang luasnya 42 meter persegi. Satu
kilogram cat dapat digunakan untuk mengecat dinding seluas 12 meter persegi. Berapa
kira-kira cat yang dibutuhkan Pak Udin?
(S5) Ibu mencampurkan 14 kilogram duku biasa dan 6 kg duku super. Harga satu
kilogram duku biasa Rp3.000,00. Harga satu kilogram duku super Rp4.500,00. Berapa
harga duku seluruhnya?
4
Setelah dilakukan penskoran, berikut ini disajikan nilai tes yang diperoleh siswa beserta
persentase ketercapaian yang diperoleh oleh siswa baik secara individu mapun persentase
ketercapaian secara keseluruhan.
Tabel 3. Hasil tes yang diperoleh siswa
No
Skor Tiap Butir Soal
Kode
Skor
Nilai
Persentase
7
3.5
35%
5
7
3.5
35%
0
0
6
3
30%
0
5
0
8
4
40%
3
1
0
0
7
3.5
35%
0
3
1
5
2
11
5.5
55%
S7
0
0
0
5
5
10
5
50%
8
S8
0
3
0
0
0
3
1.5
15%
9
S9
0
0
0
5
0
5
2.5
25%
10
S10
0
3
0
0
0
3
1.5
15%
11
S11
0
0
0
5
2
7
3.5
35%
12
S12
0
3
2
0
0
5
2.5
25%
13
S13
0
0
0
0
0
0
0
0%
14
S14
0
3
2
5
4
14
7
70%
15
S15
3
3
1
0
4
11
5.5
55%
16
S16
3
3
2
5
0
13
6.5
65%
17
S17
0
0
0
0
0
0
0
0%
18
S18
0
0
0
0
0
0
0
0%
19
S19
0
0
1
0
0
1
0.5
5%
20
S20
0
0
0
0
0
0
0
0%
21
S21
0
0
0
0
0
0
0
0%
22
S22
3
0
0
0
1
4
2
20%
23
S23
0
0
0
0
0
0
0
0%
Siswa
1 (3)
2 (3)
3 (4)
4 (5)
5 (5)
Total
1
S1
0
3
1
0
3
2
S2
0
0
2
0
3
S3
3
3
0
4
S4
3
0
5
S5
3
6
S6
7
5
24
S24
3
0
1
0
0
4
2
20%
25
S25
0
0
1
0
0
1
0.5
5%
26
S26
0
3
0
0
0
3
1.5
15%
27
S27
0
0
1
0
0
1
0.5
5%
28
S28
0
3
0
0
0
3
1.5
15%
29
S29
0
0
0
0
0
0
0
0%
30
S30
0
0
0
0
1
1
0.5
5%
31
S31
3
3
0
0
0
6
3
30%
32
S32
0
0
0
0
0
0
0
0%
33
S33
0
0
1
0
0
1
0.5
5%
34
S34
0
3
1
0
1
5
2.5
25%
35
S35
3
0
2
5
5
15
7.5
75%
36
S36
3
3
0
0
0
6
3
30%
30
45
20
40
33
168
84
29%
37%
14%
23%
19%
23%
12%
71%
63%
86%
77%
81%
77%
88%
Jumlah
Persentase
Benar
Persentase
Salah
Kategori
Ketercapaian
Secara
Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah
Keseluruhan
Berdasarkan tabel 2 hasil tes yang diperoleh siswa, dapat diketahui bahwa perolehan
nilai akhir dari masing – masing subyek relatif kecil. Perolehan nilai dengan kategori sedang
hanya dicapai oleh subyek 14 dengan persentase ketercapaian 70%, subyek 16 dengan
persentase ketercapaian 65% dan subyek 35 dengan persentase ketercapaian 75%. Persentase
ketercapaian kumulatif dari seluruh subyek yaitu hanya 12% yang menyatakan indeks nilai
yang sangat rendah.
6
Selain data diatas, berikut ini juga disajikan pengelompokan siswa yang menjawab benar
sempurna, menjawab benar tidak sempurna, siswa menjawab salah maupun siswa yang tidak
menjawab/mengerjakan pada setiap butir soal.
Tabel 4. Pengelompokan Siswa dalam Menjawab Soal
No
No
Siswa Menjawab
Soal
Benar Sempurna
Siswa Menjawab
Siswa
Siswa Tidak
benar Tidak
Menjawab
Mejawab/ Tidak
Sempurna
Salah
Mengerjakan
S1, S2, S6, S7,
S8, S9, S10,S11,
S12, S13, S14,
S3, S4, S5, S15,
1
1
S17, S18, S19,
S16,S22, S24, S31,
S20, S21, S23,
S35, S36
S25, S26, S27,
S28, S29, S30,
S32,S33, S34
2
3
4
2
S1, S3, S5, S6, S8,
S4, S7, S9, S13,
S12, S14, S15,
S17, S18, S19,
S16, S26, S28,
S21, S25, S27,
S31, S34, S36
S35,
3
4
S1, S2, S5, S6,
S3, S4, S7, S8,
S12,
S9, S10, S11,
S14,S15, S16,
S13,S17, S18,
S19,
S21, S23, S26,
S24, S25, S27,
S28,
S33,
S29, S30, S31,
S34, S35
S32,S36
S2, S10, S11, S20,
S22, S23, S24,
S29, S30, S32, S33
S22
S1, S2, S3, S5,
S10, S19, S20,
S4, S6, S7, S9, S11,
S8,, S12, S13,
S22, S24,S25,
S14, S16, S35
S15, S17, S18,
S26, S28, S29,
S21, S23,
S31,
7
S27,
S30,S32,
S33, S34, S36
S3, S4, S5,
5
5
S2, S7, S35
S1, S6, S11, S14,
S8,S9, S10, S12,
S17, S19, S20,
S15, S22, S30,
S13, S16, S18,
S21, S25, S26,
S34
S23, S24,S27,
S28, S29, S31,
S32, S33, S36
Data diatas menunjukan pengelompokan siswa yang menjawab benar dengan
sempurna, menjawab benar tapi tidak sempurna, menjawab salah, maupun siswa yang tidak
menjawab soal. Pada setiap butir soal banyak siswa yang menjawab soal dengan salah.
Contohnya pada soal nomor 1 hanya sepuluh siswa yang menjawab soal dengan benar,
sedangkan 26 siswa lainnya menjawab salah.
Kemampuan siswa kelas V SD Negeri 2 Cisandawut dalam menyelesaikan operasi
bilangan bulat dapat dijelaskan dari empat indikator yaitu melakukan operasi perkalian
bilangan bulat, melakukan operasi pembagian bilangan bulat, melakukan operasi hitung
campuran bilangan bulat, dan memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan operasi
hitung campuran bilangan bilangan bulat
Tabel 5. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan operasi bilangan bulat berdasarkan
indikator
No Soal
1
2
3
Indikator
Persentase
Melakukan operasi perkalian bilangan bulat
Melakukan operasi pembagian bilangan
bulat
Melakukan
operasi
hitung
campuran
bilangan bulat
8
29%
37%
14%
Kategori
Rendah
Rendah
Sangat rendah
Memecahkan masalah sehari-hari yang
4, 5
melibatkan
operasi
hitung
campuran
Sangat rendah
21%
bilangan bilangan bulat
Berdasarkan data yang ditunjukan pada tabel 4. Kemampuan siswa dalam
menyelesaikan operasi bilangan bulat berdasarkan empat indikator,
rata-rata persentase
indikator yang diperoleh dalam melakukan operasi perkalian bilangan bulat adalah 29%
termasuk kategori rendah, rata-rata persentase indikator melakukan operasi pembagian
bilangan bulat adalah 37% termasuk kategori rendah, rata-rata persentase indikator melakukan
operasi hitung campuran bilangan bulat adalah 14% termasuk kategori sangat rendah dan ratarata persentase indikator memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan operasi hitung
campuran bilangan bilangan bulat adalah 21% termasuk kategori sangat rendah. Angka – angka
tersebut menunjukan masih rendahnya kemampuan siswa dalam memahami materi matematika
tentang operasi bilangan bulat.
Berikut ini adalah hasil analisis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menjawab soal
berdasarkan analasis kesalahan Newman.
Tabel 6. Analisis Kesalahan Menurut Newman
Kesalahan
yang
No
Kode
Soal
Siswa
Contoh Hasil Pekerjaan Siswa
Deskripsi Kesalahan yang
Dilakukan
Dilakukan Siswa
Siswa
Menurut
Newman
1
S1, S2, S6,
Siswa melakukan kesalahan
S8, S9,
dalam melakukan operasi
S10, S11,
perkalian.
S12, S13,
245 × 9 = 219
Contoh 1
S14, S18,
S19, S21,
S23, , S26,
9
Contohnya:
process skills
error
S27, S28,
S29, S30,
S32, S33,
S34
S7,
S17,
Contoh 2
Siswa melakukan kesalahan
S20,
dalam meletakan dua buah
bilangan yang berbeda yang
akan dikalikan. Contohnya
bilangan ratusan dikalikan
process skills
error
dengan bilangan puluhan
diletakan sama rata kiri.
S25
Contoh 3
Siswa melakukan kesalahan
dalam melakukan operasi
penjumlahan.
Contohnya
0+5=0
process skills
error
S4,
S17,
S18,
S19,
Contoh 1
Siswa melakukan kesalahan
dalam melakukan operasi
S35
perkalian.
process skills
2
error
10
S7, S9, S13,
S21,
Contoh 2
S25,
S27,
Siswa
tidak
menuliskan
hasil
pembagian
yang
diperoleh,
hanya
menuliskan
hasil
process skills
error
perkaliannya saja,
S3, S4,
Contoh 1
Siswa melakukan kesalahan
dalam melakukan operasi
pengurangan
bilangan
ribuan
dua
buah
yaitu
bilangan
dengan
bilangan
process skills
error
puluhan, letaknya sama rata
kiri.
3
S7, S8, S9,
Contoh 2
Siswa melakukan kesalahan
S10,
S11,
dalam melakukan operasi
S13,
S17,
penjumlahan
S18,
S21,
process skills
S23,
S26,
error
S28,
S29,
S30,
S31,
S32, S36
4
S3,
S12,
S17,
S18,
S21,
S23,
Contoh 1
Siswa
hanya
menebak
jawaban tanpa melakukan Comprehensio
perhitungan
n error
S34,
S5, S8, S15,
Contoh 2
Siswa melakukan kesalahan
S27, S36
dalam melakukan operasi
pembagian
11
process skills
error
S13,
S30,
Contoh 3
Siswa melakukan kesalahan
S32, S33,
dalam
menggunakan
operasi perhitungan, operasi
Transformatio
yang digunakan seharusnya
n error
pembagian,
bukan
perkalian.
5
S3, S5, S8,
Contoh 1
Siswa melakukan kesalahan
S9,
S10,
dalam mencari jumlah harga
S12,
S13,
buah
S16,
S18,
keseluruhan. Siswa hanya
S23,
S24,
menghitung haarga buah
S27,
S32,
duku per kg.
duku
secara
Reading error
S33
S4, S36
Contoh 2
Siswa melakukan kesalahan
saat
melakukan
perhitungan
operasi
process skills
error
12
Dari data yang didapatkan dalam Tabel 6, hasil pekerjaan subyek, dapat diketahui
bahwa ada 4 jenis kesalahan seperti yang di jelaskan oleh Newman dialami oleh subyek dalam
kajian ini yang terdiri dari: (1). Kesalahan membaca (reading errors), (2). Kesalahan
memahami masalah (comprehension errors), (3).Kesalahan transformasi (transformation
errors), (4).Kesalahan keterampilan proses (process skill errors), baik yang terjadi pada soal
1, 2, 3, 4, dan juga pada soal 5 dalam jumlah yang berbeda pada setiap soalnya.
Berdasarkan data dalam tabel, dalam mengerjakan soal 1, 2, 3, 4, maupun soal 5, jenis
kesalahan keterampilan proses merupakan jenis kesalahan terbesar yang dilakukan oleh subyek
walaupun jumlahnya berbeda. Kesalahan keterampilan proses (process skill errors) yang
dilakukan subyek dalam mengerjakan soal 1, 2, 3, 4, dan 5 cenderung memiliki tipe kesalahan
yang sama yaitu subyek tidak mampu mengerjakan karena tidak mengetahui prosedur atau
langkah-langkah yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal dengan tepat. Begitu pula
ketika menginjak pada kesalahan selanjutnya yaitu kesalahan memahami masalah (
comprehension errors), dimana subyek tidak memahami informasi apa saja yang diketahui dan
apa saja yang ditanyakan dalam soal dengan lengkap. Pada soal nomor 4, selain process skill
errors, subyek juga melakukan kesalahan dalam Comprehension error dan transformation
error. Comprehension error yaitu siswa tidak memahami informasi apa saja yang diketahui
dalam soal dengan lengkap, dan tidak memahami apa saja yang ditanyakan dalam soal dengan
lengkap, Sedangkan Transformation error yaitu siswa tidak mengetahui operasi hitung yang
akan digunakan untuk menyelesaikan soal, siswa melakukan kesalahan dalam menggunakan
operasi perhitungan, operasi yang digunakan seharusnya pembagian, bukan perkalian. Pada
soal nomor 5, siswa juga melakukan kesalahan reading error, yaitu siswa tidak mampu
membaca atau mengenali simbol dalam soal dan siswa tidak mampu memaknai arti setiap kata,
istilah atau simbol dalam soal.
6. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa siswa
kelas V di SD Negeri 2 Cisandawut memiliki kemampuan memahami materi operasi bilangan
bulat yang masih rendah. Hal tersebut ditunjukan dari rata – rata persentase ketercapaian dari
seluruh siswa yaitu hanya mencapai 12% dengan kategori yang sangat rendah. Indikator soal
yang persentase ketercapaiannya paling rendah adalah melakukan operasi campuran bilangan
13
bulat. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan hal tersebut terjadi karena siswa
mengalami kesulitan dalam mengoprasikannya dan dalam memahami simbol yang ada dalam
soal yang dikerjakan.
Dari hasil kajian terhadap hasil pekerjaan subyek dapat dilihat bahwa dari 5 butir soal
pada tes yang diberikan, ditemukan bahwa ada 4 jenis kesalahan menurut Newman yang
dilakukan siswa dengan jumlah yang berbeda pada setiap soalnya. Adapun jenis kesalahankesalahan tersebut meliputi kesalahan dalam (1) membaca (reading); (2) memahami
(comprehension); (3) transformasi (transformation), dan (4) keterampilan proses (process
skill).
Berdasarkan hasil kajian dalam mengerjakan soal 1, 2, 3, 4, maupun soal 5, jenis
kesalahan keterampilan proses merupakan jenis kesalahan terbesar yang dilakukan oleh subyek
walaupun jumlahnya berbeda. Kesalahan keterampilan proses (process skill errors) yang
dilakukan subyek dalam mengerjakan soal 1, 2, 3, 4, dan 5 cenderung memiliki tipe kesalahan
yang sama yaitu subyek tidak mampu mengerjakan karena tidak mengetahui prosedur atau
langkah-langkah yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal dengan tepat.
14
Daftar Pustaka
I Kt. Putra Astawa dkk. 2016. Analisis Kmampuan Siswa dalam Menyelesaikan
Operasi Bilangan Bulat pada Siswa Selas V SD. e-Journal PGSD Universitas
Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1
Lampiran
Pedoman Penskoran Instrumen Penilaian
No
Soal
Indikator Soal
Melakukan
Soal
Langkah pengerjaan
Skor
245 × (– 59) = …
operasi
1
perkalian
3
bilangan bulat
Melakukan
4.134 ∶ 53 = ⋯
operasi
pembagian
2
bilangan bulat
Melakukan
3
4, 5
3
(8.705 + 7.225)
(8.705 + 7.225)
operasi hitung
− (– 45)– (825
− (– 45)– (825 + 329)
campuran
+ 329) =..
=..
bilangan bulat
4
Memecahkan
Dinding rumah Pak Udin yang akan
Diketahui:
masalah
dicat ulang luasnya 42 meter persegi.

sehari-hari
Satu kilogram cat dapat digunakan
yang
untuk mengecat dinding seluas 12
2
Luas dinding yang akan dicat yaitu
42 𝑚2

1 kg cat untuk 12 𝑚2
5
melibatkan
meter persegi. Berapa kira-kira cat Ditanyakan: Banyak cat yang dibutuhkan
operasi hitung yang dibutuhkan Pak Udin?
untuk mengecat dinding?
campuran
Penyelesaian:
42 ∶ 12 = 3,5 𝑘𝑔
bilangan
bilangan bulat
Jadi, cat yang diperlukan sebanyak 3,5 kg.
Ibu mencampurkan 14 kilogram duku
Diketahui:
biasa dan 6 kg duku super. Harga satu
1 𝑘𝑔 𝑑𝑢𝑘𝑢 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎 = 𝑅𝑝 3.000,00
kilogram duku biasa Rp3.000,00.
1 𝑘𝑔 𝑑𝑢𝑘𝑢 𝑠𝑢𝑝𝑒𝑟 = 𝑅𝑝 4.500,00
Harga satu kilogram duku super
Ibu mencampurkan 14 kg duku biasa
Rp4.500,00.
dan 6 kg duku super.
Berapa
harga
duku
seluruhnya?
Ditanyakan:
Berapa
harga
duku
keseluruhan?
5
Penyelesaian:
14 × 3.000 = 42.000
6 × 4.500 = 27.000
Total harga: 42.000 + 27.000 = 69.000
Jadi harga duku seluruhnya adalah Rp.
69.000,00
Skor Total
20
Nilai =
(Jumlah Skor )
2
3
Download