Ni Nyoman Yuliani, Jefrin Sambara, Yantri Bureni, Tingkat 684 Pengetahuan dan Pemahaman Masyarakat Tentang Penggunaan Obat yang Benar di Kota Kupang Tahun 2014 TINGKAT PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT YANG BENAR DI KOTA KUPANG TAHUN 2014 Jefrin Sambara, Ni Nyoman Yuliani, Yantri Bureni ABSTRAK Medication is the primary requirement for being sick. When given the proper dosage can cure disease, relieve pain, and can improve human health. However, if not used appropriately and correctly will worsen the condition of patients with pain. Improper use of the drug can occur due to lack of knowledge and understanding of the correct use of medications. Therefore, the authors are interested in doing research with the title "The level of knowledge and understanding about the Community Right Use of Drugs in the city in 2014". This study aims to determine the level of knowledge and understanding of the correct use of drugs in the city in 2014. This research is a descriptive survey research. The study was conducted by analyzing primary data which can be directly from the public in the city of Kupang through questionnaires sheets according to the Guttman scale. The results showed that of the total 270 respondents surveyed, 48.52% know and understand about how to use the correct medications while 51.48% do not know and do not understand how to use the medicine properly. Keywords: The level of knowledge and understanding, use of the correct drug PENDAHULUAN biasanya A. Latar Belakang minum obat (Widjajanti, 1988), Obat adalah salah satu penderita langsung oleh karena itu obat adalah kebutuhan pokok dalam kebutuhan primer kehidupan manusia. Setiap sedang menderita sakit. Namun orang pasti pernah merasakan kadang-kadang jatuh merasa sakit, misalnya kepala bisa bagi yang masyarakat menjadi dokter pusing, batuk, pilek, atau perut bagi dirinya sendiri dengan cara mules dan mengobatinya Untuk menyembuhkan lain sebagainya. atau mengurangi rasa sakit, maka memeriksakan sendiri diri tanpa terlebih dahulu kepada yang berwenang 685 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014 (dokter atau petugas menderita akibat keracunan kesehatan), atau sering disebut obat. Oleh karena itu dapat dengan swamedikasi. dikatakan bahwa obat dapat Swamedikasi pengobatan penyakit masyarakat adalah bersifat sebagai obat dan juga sendiri terhadap bersifat sebagai racun. Obat itu ringan oleh atau perawatan akan bersifat sebagai obat apabila tepat digunakan dalam penyakit bagi keluarga tanpa pengobatan pemeriksaan dokter dan tanpa dengan dosis dan waktu yang diagnosa. Bertambahnya tepat. Jadi bila digunakan salah kesadaran mengenai kesehatan dalam pengobatan atau dengan dan berkembangnya keinginan melewati masyarakat untuk ikut memikul menimbulkan sebagian tanggung jawab bagi dosisnya lebih kecil maka tidak keadaan memperoleh penyembuhan. kesehatannnya, pencegahan cara penyakit pengobatan dengan suatu dosis penyakit lazim akan keracunan. Obat-obat bebas Bila dapat sendiri dibeli tanpa resep dokter di sangat apotik dan toko obat. Biasanya penting. Bagi konsumen obat, obat bebas dapat mendorong dengan untuk menjadi dapat hal yang pengobatan diperoleh sendiri pengobatan sendiri. beberapa Semakin banyaknya obat yang keuntungan yaitu bila berhasil beredar di pasaran memberikan ia dapat menghemat biaya ke alternatif pilihan yang luar biasa dokter, banyaknya menghemat waktu bagi masyarakat untuk ke dokter dan segera yang dapat pemilihannya bukan didasarkan bekerja kembali (Anonim,2002). Menurut meskipun pada Anief obat (1997), dapat tetapi kadang-kadang pertimbangan hanya kebiasaan atau ilmiah, pertimbangan saran dari menyembuhkan tetapi banyak kerabat. Hal ini membahayakan kejadian bahwa seseorang telah bagi masyarakat, karena Ni Nyoman Yuliani, Jefrin Sambara, Yantri Bureni, Tingkat 686 Pengetahuan dan Pemahaman Masyarakat Tentang Penggunaan Obat yang Benar di Kota Kupang Tahun 2014 penggunaan suatu jenis obat timbul selalu diikuti dengan adanya obat, misalnya efek samping yang terkadang dan sembarangan minum obat akibat tanpa lebih jauhnya tidak pada dokter/nasihat Terlebih minum terhadap suatu merk banyak terjadi di masyarakat. masyarakat Di telah lama dokter obat atau terlampau banyak/takaran yang salah. kalangan juga terlalu sering pemeriksaan terpikirkan oleh penggunanya. fanatisme penyalahgunaan Segi-segi negatif obat perlu diketahui masyarakat. Salah beredar anggapan bahwa obat satu cara yang bisa ditempuh yang adalah manjur adalah obat dengan menyediakan dengan nama dagang dengan informasi yang seluas-luasnya harga mengenai yang mahal (Anonim, 2002). masalah obat. Menurut Anief (1997), masalah Kondisi seperti ini sangat berbahaya, karena obat pada dewasa ini meskipun berkembang sangat pesat dan obat tersebut termasuk jenis rumit, oleh karena itu perlu obat saja adanya pengawasan terhadap mempunyai efek samping yang obat agar jangan sampai timbul kadang-kadang salah bebas, tetap kurang penggunaan atau diperhatikan oleh masyarakat, penyalahgunaan. Masalah sikap terutama awam pengobatan yang tidak mempunyai bekal masyarakat perlu menjadi pengetahuan perhatian, perlu adanya obatan. masyarakat tentang Menurut obat- Widjajanti (1988), umumnya masyarakat kurang memahami bahwa obat informasi sendiri yang oleh benar bagi masyarakat. Berdasarkan uraian di atas selain menyembuhkan penyakit, maka juga mempunyai efek samping melakukan yang judul “Tingkat Pengetahuan dan merugikan kesehatan. Bahaya ikatan dari obat sering penulis Pemahaman tertarik penelitian untuk dengan Masyarakat 687 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014 tentang Penggunaan Obat yang Penelitian yang dilakukan Benar di Kota Kupang Tahun ini merupakan jenis penelitian 2014”. survei yang bersifat deskriptif B. Rumusan Masalah Bagaimana dan yaitu pengetahuan pemahaman masyarakat penelitian yang mendeskripsikan tingkat tentang pengetahuan dan tentang penggunaan obat yang pemahaman benar di Kota Kupang tahun tentang penggunaan obat yang 2014? benar di Kota Kupang tahun 2014. C. Tujuan Penelitian B. Tempat dan waktu 1. Tujuan umum Mengetahui pengetahuan penelitian 1. Tempat penelitian dilakukan di Kota Kupang. masyarakat Kupang penggunaan tingkat dan pemahaman Kota tentang obat 2. Waktu yang dan data dilakukan bulan 2. Tujuan khusus Januari – Februari 2014. Mengukur tingkat pengetahuan C. Variabel penelitian dan pemahaman masyarakat Kupang penggunaan penelitian pengumpulan benar tahun 2014. Kota masyarakat ini adalah variabel tunggal yakni tingkat pengetahuan dan yang pemahaman 2014 tentang penggunaan obat yang berdasarkan indikator yang benar di Kota Kupang tahun dinilai 2014. benar obat tentang Variabel dalam penelitian tahun dan responden. karakteristik masyarakat D. Populasi dan sampel 1. Populasi METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Populasi penelitian dalam ini adalah Ni Nyoman Yuliani, Jefrin Sambara, Yantri Bureni, Tingkat 688 Pengetahuan dan Pemahaman Masyarakat Tentang Penggunaan Obat yang Benar di Kota Kupang Tahun 2014 masyarakat Kota Kupang tahun 2014. representatif 6 kecamatan yang terdapat di 2. Sampel Kota Kupang untuk dijadikan Sampel yang sampel penelitian. digunakan dalam penelitian kecamatan ini adalah 270 responden representatif yang ditentukan dari tabel adalah penentuan Lima, yang dari jumlah sampel dikembangkan oleh dan 3 yang tersebut Kecamatan Kelapa Kecamatan Oebobo Kecamatan Maulafa. Isaac dan Michael dengan Kemudian tingkat kesalahan 10%. ditentukan secara kebetulan Teknik pengambilan sampelnya cluster menggunakan sampling sampling) sampling yaitu yang (area teknik digunakan respondennya (sampling incidental) yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dapat dengan peneliti digunakan sebagai untuk menentukan sampel sampel, bila objek yang akan diteliti orang atau sumber data sangat ditemui itu cocok sebagai luas. sumber Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, bila dipandang yang kebetulan data (Sugiyono, 2005). E. Instrument penelitian maka pengambilan sampelnya berdasarkan digunakan dalam penelitian ini daerah populasi yang telah adalah lembar kuesioner atau ditetapkan. daftar Oleh karena berdasarkan sampling tersebut itu, teknik akan diambil 3 kecamatan yang Instrumen pertanyaan masyarakat Kota yang untuk Kupang. Pertanyaan berisi tentang jenis obat berdasarkan keamanan dan tingkat ketepatan 689 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014 penggunaan, bentuk obat, dan menjawab cara penggunaan, dosis suatu dengan memberi tanda centang obat, ( kontra indikasi, cara benar Soal obat, dan efek samping obat objektif yang pertimbangan dalam bentuk soal objektif benar-salah, dan salah ) pada tempat yang tersedia. penyimpanan, cara penggunaan dikemas atau dibuat dalam bentuk benar-salah dengan untuk mempermudah responden. sampel / responden diharapkan Adapun kisi-kisi soal sebagai berikut : N o 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Tabel 1. Kisi-kisi Soal Nomor Butir Indikator Soal Jenis obat berdasarkan 1, 2, 3, 4, 5, tingkat keamanan dan 6, 7 ketepatan penggunaan Jenis obat berdasarkan 8, 9 bentuk obat Jenis obat berdasarkan cara 10, 11 penggunaan Dosis suatu obat 12, 13, 14, 15 Kontraindikasi 16, 17, 18 Cara penyimpanan 19, 20, 21, 22 Cara penggunaan obat 23, 24, 25, 26 Efek samping obat 27, 28, 29, 30 JUMLAH 30 Jumlah 7 2 2 4 3 4 4 4 30 (Sumber : penelitian PSW-UNY, 2009) Berdasarkan kisi-kisi tersebut kemudian dibuat soal yang mengacu pada aspek yang ingin diketahui tingkat pemahamannya. F. Defenisi operasional 1. Pengetahuan pemahaman dan penggunaan Ni Nyoman Yuliani, Jefrin Sambara, Yantri Bureni, Tingkat 690 Pengetahuan dan Pemahaman Masyarakat Tentang Penggunaan Obat yang Benar di Kota Kupang Tahun 2014 obat yang benar adalah penguasaan tentang cara- dan fungsi obat yang dikonsumsi. cara penggunaan obat yang G. Pengumpulan data dan benar yang diukur melalui teknik analisa data soal dengan indikator : jenis 1. Pengumpulan data obat berdasarkan keamanan dan penggunaan, berdasarkan tingkat ketepatan jenis obat bentuk obat, Data yang dikumpulkan berupa daftar pertanyaan (lembar kuesioner) dimana peneliti jenis obat berdasarkan cara melakukan penggunaan, langsung dengan cara menggunakan lembar cara pertanyaan tersebut untuk obat, dosis suatu kontraindikasi, penyimpanan, penggunaan obat serta efek samping obat. adalah Kota dengan Kupang karakteristik tertentu. dimiliki ciri responden khusus responden digunakan diri Data untuk meliputi diperoleh tabel. Penilaian diukur memberikan pertanyaan yang 30 terdapat yang dalam yang yaitu dengan menggunakan identitas umur yang dideskripsikan dalam bentuk dengan 3. Karakteristik adalah memperoleh data primer. 2. Teknik analisis data 2. Masyarakat penduduk wawancara (≥17 skala lembar Guttman kuesioner (Sugiyono, 2005). tahun), tingkat pendidikan Data dihitung melalui tahap- dan jenis pekerjaan. tahap sebagai berikut : 4. Penggunaan benar obat adalah menggunakan yang cara-cara obat yang benar sesuai dengan tujuan a. Memberi skor pada masing-masing pertanyaan yang ada 691 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014 dalam kuesioner dengan geografis, keadaan wilayah Kota kriteria : Kupang adalah sebagai berikut : Jika pertanyaan dijawab Luas wilayah 180,27 Km2 atau dengan tepat 18027 : ha, dengan skor 1 penduduk Jika pertanyaan dijawab jiwa. dengan tidak tepat : skor terdiri dari 6 kecamatan dan 51 0 kelurahan. b. Hasil yang diperoleh sebanyak Wilayah Kota dihitung rata-rata ( x ) berbatasan dengan : dan Sebelah diklasifikasikan 474.324 Kupang Secara geografis, Kota Kupang Timur : Kecamatan dalam 2 kategori yaitu : Kupang Tengah Jika ≥ ( x ) dan Kupang = Tahu dan Barat Kabupaten Paham Jika ≤ ( x ) = Kupang Tidak Tahu dan Tidak Paham Sebelah Barat Rumus ( x ) : c. jumlah Barat dan Selat Sebelah Utara : Teluk Kupang (%) berdasarkan buku Arikunto (2006) yaitu : Kupang Semau Hasil yang diperoleh dihitung persentasenya : Kecamatan Sebelah Selatan : Kecamatan Kupang Barat HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Kupang merupakan wilayah Ibukota Propinsi Nusa Tenggara yang Diteliti Karakteristik dalam Penelitian Kota B. Karakteristik Responden Timur. Secara penelitian responden ini adalah umur, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan. Ni Nyoman Yuliani, Jefrin Sambara, Yantri Bureni, Tingkat 692 Pengetahuan dan Pemahaman Masyarakat Tentang Penggunaan Obat yang Benar di Kota Kupang Tahun 2014 1. Karakteristik responden dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu berdasarkan umur kelompok Karakteristik responden umur berdasarkan umur 17 – 30 tahun, 31 – 49 tahun, dan kelompok umur ≥ 50 tahun. Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Responden Umur (Tahun) Jumlah Persentase % 17 – 30 168 62,22 31 – 49 70 25,93 ≥ 50 32 11,85 Total 270 100 N o. 1. 2. 3. (Sumber : data primer penelitian, 2014) Berdasarkan tabel di 2. Karakteristik responden atas, responden terbanyak berdasarkan tingkat terdapat pendidikan pada kelompok umur 17 – 30 tahun yakni sebanyak 168 responden Karakteristik responden berdasarkan (62,22%), dan yang terkecil tingkat adalah dengan dari lulus SD, SMP, SMA dan kelompok umur ≥ 50 tahun Akademik / Perguruan Tinggi. responden yakni 32 pendidikan terdiri responden (11,85%). N o. 1. 2. 3. 4. Tabel 3. Karakteristik responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Responden Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase % SD 28 10,37 SMP 32 11,85 SMA 140 51,85 Akademik / PT 70 25,93 Total 270 100 (Sumber : data primer penelitian, 2014) 693 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014 Berdasarkan tabel di atas, tingkat pendidikan responden terbanyak adalah SMA yakni responden sebanyak 140 (51,85%) dan tingkat pendidikan responden adalah paling SD sedikit yakni 28 responden (10,37%). 3. Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan terdiri dari tidak bekerja, tangga ibu (IRT), rumah pelajar, pegawai (PNS/swasta), dan wiraswasta. Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Responden N Pekerjaan o. Jumlah Persentase % 1. Tidak Bekerja 37 13,7 2. IRT 85 31,48 3. Pelajar 76 28,15 Pegawai 4. 53 19,63 (PNS/swasta) 5. Wiraswasta 19 7,04 Total 270 100 (Sumber : data primer penelitian, 2014) Berdasarkan tabel di atas terlihat responden Dari hasil analisis data primer penelitian diperoleh : banyak dari kalangan Ibu Rumah Tangga (IRT) dengan jumlah 85 responden (31,48%) dan responden yang bekerja sebagai wiraswasta paling sedikit dengan jumlah 19 responden (7,04%). C. Penilaian Tingkat Pengetahuan Responden Sehingga jumlah responden yang Tahu dan Paham = ≥ ( x ) = ≥ 17,26 = 131 responden Tidak Tahu dan Tidak Paham = ≤ ( x ) = ≤ 17,26 = 139 responden Ni Nyoman Yuliani, Jefrin Sambara, Yantri Bureni, Tingkat 694 Pengetahuan dan Pemahaman Masyarakat Tentang Penggunaan Obat yang Benar di Kota Kupang Tahun 2014 1. Penilaian tingkat Persentase : pengetahuan responden berdasarkan umur Penilaian tingkat pengetahuan berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Penilaian Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Umur Jumlah Tingkat Pengetahuan Umur Tidak Tahu Tahu dan No (Tahun dan Tidak Paham n % ) Paham n % n % 1. 17 – 30 168 62,22 76 45,24 92 54,76 2. 31 – 49 70 25,93 35 50 35 50 3. ≥ 50 32 11,85 20 62,5 12 37,5 Total 270 100 131 139 (Sumber : data primer penelitian, 2014) Berdasarkan tabel di atas banyak masuk responden dalam tingkat benar karena tersebut banyak pada belum terlalu pengalaman dan pengetahuan tidak tahu dan informasi tidak paham terutama pada Selain itu usia-usia tersebut kelompok sebagian besar adalah anak umur 17 – 30 yang usia diterima. tahun yakni 92 responden muda (54,76%). bergantung pada orang tua Dilihat yang berdasarkan umur tersebut, sehingga responden dengan usia 17 – informasi tentang obat dan 30 cara penggunaannya yang tahun mempunyai dan minim memang pengetahuan pemahaman tentang penggunaan obat yang benar bagi masih bukanlah menarik untuk mereka hal yang diketahui cara sebab pada saat sakit pun yang pasti ada orang tua mereka 695 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014 yang mengurusi obat untuk responden yang lebih muda mereka. umurnya, Hal yang tersebutlah menyebabkan pengetahuan dan pemahaman tentang mereka penggunaan obat yang benar sangat minim. Namun dari tabel di atas juga dapat disimpulkan begitu sebaliknya. Kemungkinan faktor lain seperti tingkat pendidikan dan 2. Penilaian berdasarkan pengetahuan Penilaian tersebut dapat pengetahuan responden yang lebih pun tua umurnya ada yang tingkat responden tingkat pendidikan seseorang. Karena dari tabel dilihat tingkat pengetahuan mereka. mutlak tingkat juga mempengaruhi pengetahuan menentukan pekerjaan responden bahwa umur bukanlah faktor yang pula tingkat tingkat berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel 6 pengetahuannya di bawah Tabel 6. Penilaian Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Jumlah Tingkat Pengetahuan Tidak Tahu Tingkat Tahu dan No dan Tidak Pnddkn Paham n % Paham n % n % 1. SD 60,7 28 10,37 11 39,28 17 1 2. SMP 32 11,85 16 50 16 50 3. SMA 53,5 140 51,85 65 46,43 75 7 4. Ak/PT 44,2 70 25,93 39 55,71 31 8 Total 270 100 131 139 (Sumber : data primer penelitian, 2014) Berdasarkan tabel di juga masuk dalam tingkat atas banyak responden yang pengetahuan tidak tahu dan Ni Nyoman Yuliani, Jefrin Sambara, Yantri Bureni, Tingkat 696 Pengetahuan dan Pemahaman Masyarakat Tentang Penggunaan Obat yang Benar di Kota Kupang Tahun 2014 tidak paham terutama pada PT. Kemungkinan faktor lain tingkat pendidikan seperti jenis pekerjaan juga yakni 75 SMA responden berpengaruh (53,57%). Oleh karena itu, tingkat dapat ditarik kesimpulan pemahaman bahwa tingkat pendidikan tentang bukan merupakan faktor mutlak penentu tingkat pengetahuan seseorang. pengetahuan 3. Penilaian walaupun pendidikannya berdasarkan sebatas SD tetapi pekerjaan pengetahuannya tentang yang obat yang benar. pengetahuan obat dan mereka penggunaan Sebab ada responden yang penggunaan terhadap Penilaian pengetahuan tingkat responden jenis tingkat responden benar lebik baik dari pada berdasarkan jenis pekerjaan responden dapat dilihat pada tabel 7. berpendidikan yang Akademik / Tabel 7. Penilaian Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Tingkat Pengetahuan Tidak Tahu Tahu dan No Pekerjaan dan Tidak Paham n % Paham N % n % 1. Tidak 43,2 56,7 37 13,7 16 21 Bekerja 4 6 2. IRT 31,4 54,1 45,8 85 46 39 8 2 8 3. Pelajar 28,1 46,0 53,9 76 35 41 5 5 5 4. Pegawai 19,6 49,0 50,9 53 26 27 3 6 4 5. 42,1 57,8 Wiraswasta 19 7,04 8 11 1 9 Total 270 100 131 139 (Sumber : data primer penelitian, 2014) 697 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014 Berdasarkan tabel 4. Penilaian tingkat tersebut terlihat banyak ibu pengetahuan responden rumah tangga masuk dalam berdasarkan indikator tingkat yang dinilai dan pengetahuan paham tahu yakni 46 Selain penilaian tingkat responden (54,12%). Hal ini pengetahuan menunjukan berdasarkan bahwa responden karakteristik responden dari kalangan ibu umur, tingkat pendidikan rumah tangga dan jenis pekerjaan, mahir, tahu pengetahuan dan tentang yang hal jauh dan lebih paham penggunaan benar. ini obat pemahaman responden juga Kemungkinan dinilai pada setiap indikator dikarenakan rumah tangga berperan ibu banyak ketika ada yang terdapat dalam soal. Hasil penilaian secara ringkas dapat dilihat dalam anggota keluarga yang sakit. tabel yang disajikan pada Peran lampiran 4 dan 5. tersebut membuat mereka lebih sering bertanya pada petugas kesehatan, secara menggunakan langsung dan Tabel dalam lampiran 5 menunjukkan persentase jawaban dan tepat tepat dari tidak responden memahami akan obat yang berdasarkan tiap indikator digunakan, yang sehingga hal dimuat dalam soal. tersebut menjadikan tingkat Jawaban tepat terendah pengetahuan terdapat pada indikator pemahaman tentang dan mereka penggunaan obat yang benar jauh lebih baik. dosis suatu pertanyaan obat nomor pada 14. Responden yang menjawab tidak tepat sebanyak 240 Ni Nyoman Yuliani, Jefrin Sambara, Yantri Bureni, Tingkat 698 Pengetahuan dan Pemahaman Masyarakat Tentang Penggunaan Obat yang Benar di Kota Kupang Tahun 2014 orang (88,89%) dan yang penggunaan, menjawab tepat jawaban tepat hanya 30 orang (11,11%) terdapat pada saja. Adapun isi butir soal Responden yang menjawab tersebut adalah “Bila dalam dengan tepat kemasan obat tertulis 3 x 2 orang (23,33%) tablet, artinya 2 tablet obat sedangkan itu dimakan 3 kali sehari”. (76,67%) menjawab dengan Namun tidak tepat. Adapun bunyi dengan selain persentase terendah, obat memiliki terendah nomor hanya 207 2. 63 saja, orang jawaban tepat soal tersebut adalah “Obat indikator dosis yang dapat dibeli di apotik memiliki dan toko obat berizin adalah juga persentase persentase jawaban tepat obat yang aman untuk tertinggi yakni pada butir dikonsumsi sedangkan obat soal nomor 12. Sebanyak yang dibeli di kios-kios kecil 259 tidak orang (95,93%) aman untuk menjawab dengan tepat dan dikonsumsi”. Pernyataan ini hanya 11 orang (4,07%) salah yang menjawab dengan dijual di kios kecil pun aman tidak tepat. yang dimuat Pernyataan dalam untuk karena obat dikonsumsi yang selama soal kemasannya masih baik dan tersebut juga sangat mudah. belum lewat batas tanggal Seharusnya kadaluarsanya. bisa dijawab dengan tepat oleh semua Selain itu pada responden tetapi masih ada indikator cara penggunaan juga yang obat, tidak responden responden menjawab dengan tepat. yang juga tidak mengetahui tentang minum Pada obat banyak indikator berdasarkan keamanan dan jenis obat sesudah makan yang tingkat efektif adalah 2 jam sesudah ketepatan makan. Sebanyak 205 699 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014 responden (75,93%) menyatakan salah pernyataan tersebut hanya 65 pada dan untuk dikonsumsi oleh siapa saja”. Sebanyak responden 183 (67,78%) yang responden menjawab “benar”, padahal (24,07%) yang menyatakan seharusnya “salah” karena benar. mereka obat menunggu 2 jam sesudah pasti makan untuk minum obat kontraindikasi terlalu lama, padahal 2 jam syarat pemberian nomor ijin adalah waktu yang efektif oleh Departemen Kesehatan. bagi Hanya 87 responden (32,22%) yang menjawab Bagi sistem pencernaan bisa mencerna untuk makanan dengan baik sebelum akhirnya mencerna suplemen apa saja mencantumkan sebagai dengan tepat. Berdasarkan indikator obat. Oleh karena itu, perlu yang dinilai tersebut, dapat adanya disimpulkan informasi yang benar bagi masyarakat agar pengetahuan obat pemahaman dapat digunakan bahwa dan masyarakat dengan cara yang tepat dan tentang obat yang dikonsumsi lebih yang benar sangat dinamik. efektif dalam memberikan Ada indikator yang sudah efek terapi. diketahui Kemudian indikator pada kontraindikasi, persentase terdapat nomor terendah pada 18 “Ada suplemen butir dengan penggunaan dan belum ada diketahui obat yang oleh masyarakat. Indikator yang dimuat dalam soal tidak soal terlalu mendalam dan sulit, bunyi, tetapi persoalan yang umum beberapa obat dihadapi setiap hari, yang tidak sehingga meskipun para mencantumkan responden tidak benar- kontraindikasi karena aman benar menguasai materi Ni Nyoman Yuliani, Jefrin Sambara, Yantri Bureni, Tingkat 700 Pengetahuan dan Pemahaman Masyarakat Tentang Penggunaan Obat yang Benar di Kota Kupang Tahun 2014 tentang obat-obatan, tetapi tingkat dengan pemahaman pengalaman penalaran mereka dan dapat menjawab dengan benar. pengetahuan terdapat umur terendah pada 17 – kelompok 30 (54,76%), A. Kesimpulan dan tahun tingkat pendidikan SD (60,71%) dan Berdasarkan penelitian hasil survei Tingkat jenis pekerjaan wiraswasta (57,89%). Sedangkan Pengetahuan dan Pemahaman tingkat Masyarakat pemahaman tentang pengetahuan dan tertinggi Penggunaan Obat yang Benar di terdapat Kota Kupang Tahun 2014 dapat umur ≥ 50 tahun (62,5%), disimpulkan : tingkat 1. Dari total 270 responden pada kelompok pendidikan Akademik / Perguruan Tinggi yang diteliti, 48,52% tahu (55,71%) dan dan pekerjaan Ibu paham penggunaan benar tentang cara obat yang sedangkan 51,48% tidak tahu dan tidak paham tentang cara penggunaan obat yang benar. jenis Rumah Tangga (54,12%). B. Saran 1. Bagi para medis khususnya farmasis (apoteker/asisten apoteker) agar dapat 2. Berdasarkan indikator yang menjelaskan informasi obat dinilai, tingkat pengetahuan dengan baik kepada setiap dan pemahaman terendah pasien terdapat penyerahan obat agar tidak pada indikator pada saat dan terjadi penyalahgunaan obat. yang tertinggi juga terdapat 2. Bagi instansi-instansi terkait dosis obat (11,11%) pada indikator dosis obat agar (95,93%). penyuluhan atau sosialisasi karakteristik Berdasarkan responden, tentang dapat memberikan penggunaan obat 701 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014 yang benar dengan cara yang kreatif sehingga dapat diminati oleh masyarakat. 3. Bagi masyarakat agar selalu berhati-hati dalam menggunakan obat. Sangat penting untuk membaca aturan pemakaian obat dan kontraindikasi tercantum obat serta pada yang kemasan bertanya pada petugas kesehatan. DAFTAR PUSTAKA Anief, Moh. 1990. Perjalanan dan Nasib Obat dalam Badan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Edisi Revisi VI. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta Dupa Tanggela. 2014. Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kupang : Oebobo. Tersedia dalam http://www.nttprov.go.id (Diakses 10-01-2014 / 18:08) Notoadmodjo, S. 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Yogyakarta : Andi Offset PSW – UNY. 2009. Penyuluhan Berbantuan Audio-Visual Di Masyarakat (Khususnya IbuIbu Rumahtangga) Cukup Efektif Dalam Memberikan Pemahaman Tentang Penggunaan Obat Yang Benar. Penelitian. Yogyakarta : UNY. ---------------. 1997. Apa Yang Perlu Diketahui Tentang Obat. Yogyakarta : UGM Press Sax, N. Irving. 1979. Dangeroes Properties of Industrial Materials. New York : Van Nostrand Reinhold Company ---------------. 2003. Penggolongan Obat Berdasarkan Khasiat dan Penggunaan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta Anonim. 2002. Informasi Produk Obat Generik Berlogo & Padanannya. Jakarta : Indofarma. Tjay, Tan Hoan dan Rahardja, Kirana. 1991. Obat-obat Penting, Khasiat Penggunaan dan Efek-efek Sampingannya. Edisi IV. Cetakan Kedua. Jakarta : Jayakarta Arif Banunaek. 2013. Kota Kupang. Kupang : Oesapa. Tersedia dalam http://www.kupangkota.go.id (Diakses 18-12-2013 / 21:17) Widjajanti, V. Nuraini. 1988. Obat Obatan. Yogyakarta : Penerbit Kanisius Ni Nyoman Yuliani, Jefrin Sambara, Yantri Bureni, Tingkat 702 Pengetahuan dan Pemahaman Masyarakat Tentang Penggunaan Obat yang Benar di Kota Kupang Tahun 2014