BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan serangkaian tahapan penelitian ini dapat dirumuskan beberapa kesimpulan, antara lain : 1. Faktor - faktor penentu dalam pengembangan wilayah berbasis potensi daerah antara lain : adanya potensi ekonomi unggulan komoditas jagung, kualitas sumberdaya manusia dan karakteristik sosial ekonomi, kondisi lingkungan fisik, ketersediaan prasarana dan sarana pendukung, serta dukungan kelembagaan. 2. Konsep pengembangan wilayah berbasis potensi daerah di Kabupaten Kupang yang dihasilkan dari tahapan analisis dalam penelitian ini, antara lain : Konsep Pengembangan dari Faktor Ketersediaan Komoditas Unggulan Aspek ekonomi unggulan merupakan unsur utama penunjang pengembangan wilayah dan sangat berkaitan erat dengan aspek lainnya. Untuk itu konsep pengembangan wilayah Kabupaten Kupang harus mengacu pada komoditas unggulan yang dimiliki yaitu komoditas Jagung melalui upaya Peningkatan produktifitas dan produksi komoditas unggulan Jagung di tiap kecamatan melalui perluasan areal lahan, rehabilitasi tempat tumbuh komoditas, dan penggunaan benih unggul Pit Kuning untuk daerah yang tingkat produktifitasnya rendah (nilai LQ < 1) yaitu kecamatan Fatuleu, Amfoang Barat Laut dan Amfoang Barat Daya. Selain itu juga dilakukan Pengembangan kawasan sentra produksi jagung pada wilayah Kecamatan Kupang Timur, Kupang Tengah, Amfoang Timur dan Takari sebagai wilayah penghasil produksi tertinggi (LQ > 1) untuk menjamin kualitas dan kuantitas produksi yang didukung dengan penerapan teknologi pengolahan dalam rangka kegiatan ekspor dan agroindustri berbasis jagung. Dengan demikian 101 terjadi Peningkatan nilai tambah komoditas unggulan jagung dari bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang menunjang meningkatnya perekonomian daerah. Konsep Pengembangan dari Faktor Kesesuaian Lahan Kabupaten Kupang dengan kondisi geomorfologis yang sebagian besar didominasi lahan kering seyogyanya bukan sebagai hambatan pengembangan wilayah, untuk itu dengan melihat kondisi lahan tersebut maka pengembangan wilayah melalui pengembangan komoditas unggulan dapat dilakukan melalui penerapan teknologi pertanian yang tepat untuk lahan kering misalnya penggunaan teknologi tepat guna penyediaan air seperti pembuatan irigasi dengan fasilitas pembuatan embung-embung, sumur, kincir angin untuk pemompaan air dan bendungan. Adapun pengembangan harus difokuskan pada komoditas spesifik Jagung yang sesuai dengan kondisi iklim dan lahan di sebagian besar wilayah kecamatan serta melibatkan banyak masyarakat karena mempunyai kearifan lokal yang menonjol si sektor pertanian. Hal ini semakin efektif bila di terapkan pengembangan wilayah percontohan pengembangan pertanian di Kecamatan Kupang Timur sebagai Pilot Project pengembangan komoditas Jagung dan pengolahannya dalam rangka peningkatan produktifitas, pengolahan dan pemasaran mengingat kecamatan Kupang Timur adalah wilayah penghasil komoditas Jagung terbesar di Kabupaten Kupang. Konsep Pengembangan dari Faktor Tingkat Pendidikan dan Keterampilan Masyarakat 102 Untuk pengembangan wilayah berbasis potensi daerah di Kabupaten Kupang dibutuhkan pengembangan SDM masyarakat petani antara lain melakukan kegiatan penyuluhan dan pelatihan serta peningkatan kewiraswastaan pemberdayaan petani, pemberian keterampilan (life skill), terutama untuk kegiatan-kegiatan produktif yang berbasis komoditas unggulan dengan menggunakan tenaga pendampingan yaitu tenaga pendamping yang membantu dan memonitor kemajuan perkembangan SDM termasuk kemampuan dan keterampilan masyarakat dalam kegiatan pertanian melalui pendidikan formal maupun informal. Untuk pendidikan formal dapat melakukan pengembangan sekolah unggulan untuk peningkatan standar pendidikan misalnya melalui pengembangan sekolah kejuruan (SMK) pertanian, penyesuaian kurikulum kejuruan dengan pendidikan formal dan menambah kurikulum berbasis keterampilan yang berkaitan dengan dunia kerja, serta pengadaan program beasiswa bagi masyarakat yang kurang mampu untuk memenuhi pendidikan tinggi dengan ikatan keja Konsep pengembangan dari Faktor Ketersediaan Jaringan Jalan, Air dan Listrik Untuk pengembangan wilayah berbasis potensi daerah di Kabupaten Kupang dibutuhkan Infrastruktur penunjang kegiatan sosial ekonomi masyarakat terutama secara khusus mendukung kegiatan produksi pertanian melalui pengembangan infrastruktur jalan, air dan jaringan listrik, dengan melakukan upaya-upaya antara lain Peningkatan akses transportasi pada kawasan jalan di daerah potensi dan daerah hasil terlebih pada jalan-jalan usaha tani, Perlunya perbaikan dan penambahan jarinagn jalan terutama di kecamatan yang memiliki aksesibilitas rendah seperti kecamatan di wilayah Amfoang dan daratan pulau semau, Peningkatan dan pemerataan distribusi air bersih dengan 103 pembuatan sumur-sumur dan embung-embung untuk mendukung aktifitas usaha pertanian masyarakat di semua kecamatan, Pengadaan sumber energi listrik baru seperti PLTA dengan pembuatan bendungan.sehingga mampu menambah suplai energy listrik terutama pada daerah potensial pengembangan pertanian komoditas unggulan dan Pengadaan jaringan air pada daerah yang belum terlayani serta pemeliharaan jaringan air bersih di seluruh wilayah kecamatan terutama daearah-daerah pusat pengembangan pertanian Konsep Pengembangan dari Faktor Aksesibilitas Untuk pengembangan wilayah berbasis potensi daerah di Kabupaten Kupang aspek pengembangan aksesibilitas sangat dibutuhkan perbaikan dan penambahan jaringan jalan terutama di kecamatan yang memiliki aksesibilitas rendah dan belum tersentuh kebijakan pengembangan jalan poros antara lain kecamatan Amfoang Timur, Amfoang Barat Daya, Amfoang Tengah dan kecamatan di wilayah daratan Pulau Semau serta Peningkatan pelayanan angkutan umum perlu pemberdayaan kerja sama pemerintah dengan swasta untuk pengadaan armada. Konsep Pengembangan dari Faktor Kelembagaan Untuk mengembangkan wilayah Kabupaten Kupang diperlukan sinergisitas antar sektor pemerintah dengan cara integrasi tugas pokok tiap sektor dan pengadaan program pertemuan secara berkala untuk evaluasi, Optimalisasi lembaga di kecamatan dengan keterbukaan program dan menggunakan manajemen insentif dan disinsentif, Upaya koordinasi antar lembaga 104 pemerintah di perlu dilakukan dengan sinergisitas atau keterpaduan program dan berkala, meningkatkan koordinasi lembaga pemerintah di tingkat kecamatan melalui pertemuan berkala dan monitoring evaluasi, perlu keterbukaan program dan monitoring antar lembaga. Secara khusus kelembagaan petani juga sangat perlu dalam hal menunjang pengembangan potensi daerah dan kelancaran pemenuhan kebutuhan pasar, pengelolaan produk dan penyelenggaran kegiatan pemasaran atau penjualan produk 5.2. Rekomendasi Berdasarkan hasil penelitian, perlu adanya beberapa saran baik yang bersifat praktis maupun ilmiah dimana saran atau rekomendasi yang disampaikan dalam merupakan saran yang bersifat penyempurnaan bagi penelitian selanjutnya dan saran kepada pemerintah setempat. 1. Diperlukan peningkatan kualitas sumberdaya manusia terutama di wilayah kecamatan yang berpotensi pengembangan komoditas unggulan. 2. Diperlukan koordinasi yang baik antar tiap stakeholder dalam menjalankan perannya sehingga pengembangan wilayah dengan pemanfaatan komoditas unggulan sebagai produk lokal dapat optimal. 3. Pemerintah harus benar-benar memanfaatkan peluang kerjasama perdagangan dengan Negara tetangga Timor Leste dan Australia dalam peningkatan pemasaran komoditas unggulan. 4. Dalam upaya pengembangan wilayah berbasis potensi daerah harus dilakukan kajian lebih lanjut mengenai aspek-aspek yang terkait dengan potensi unggulan sehingga program dan kegiatan maupun agenda pembangunan pemerintah benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan kearifal local yang ada di masyarakat. 105 5. Pengembangan potensi daerah yang perlu untuk diprioritaskan dalam pembangunan daerah dan ekonomi masyarakat Kabupaten Kupang adalah potensi yang mengarah pada bidang agrobisnis harus didukung oleh perencanaan kawasan yang tepat . 6. Pemerintah Daerah kabupaten Kupang lebih berperan aktif memainkan peranannya dalam pengembangan wilayah melalui kerjasama dengan berbagai pihak terutama pihak investor. Halaman ini sengaja dikosongkan 106