Retno Winarni

advertisement
Retno Winarni
Retno Winarni
Kajian Sastra Anak, oleh Retno Winarni
Hak Cipta © 2014 pada penulis
GRAHA ILMU
Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283
Telp: 0274-4462135; 0274-882262; Fax: 0274-4462136
E-mail: [email protected]
Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memper­banyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara
elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan
teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit.
ISBN: 978-602-262-156-0
Cetakan ke I, tahun 2014
KATA PENGANTAR
S
astra selalu melibatkan pikiran pada kehidupan sosial, moral, psikologi,
dan etika. Dengan demikian, isi sastra cenderung menjadi lebih penting
dan menarik perhatian pembaca daripada bentuknya sebagai penjelmaan
pengungkapan seni. Pembicaraan sastra lebih banyak berhubungan
dengan kehidupan yang dipaparkan dalam karya sastra daripada masalah
estetiknya.
Sastra merupakan pula ungkapan batin seseorang melalui bahasa
dengan cara penggambaran. Penggambaran atau imaji ini dapat merupakan
titian terhadap kenyataan hidup, wawasan pengarang terhadap kenyataan
kehidupan, dapat pula imajinasi murni pengarang yang tidak berkaitan
dengan kenyataan hidup (rekaan), atau dambaan intuisi pengarang, dan dapat
pula sebagai penggambaran dari semuanya itu.
Sastra anak adalah suatu karya sastra yang bahasa dan isinya
sesuai dengan perkembangan usia, mencerminkan corak kehidupan, dan
kepribadian anak, ditulis oleh anak, remaja, atau orang dewasa, baik lisan
ataupun tertulis. Karya sastra tersebut berbentuk puisi, prosa, dan drama.
Sastra anak memiliki kontribusi yang besar bagi perkembangan kepribadian
vi
Kajian Sastra Anak
anak dalam proses menuju kedewasaan. Sastra anak mampu digunakan
sebagai salah satu sarana untuk menanam, memupuk, mengembangkan,
dan bahkan melestarikan nilai-nilai yang baik dan berharga oleh keluarga,
masyarakat, dan bangsa.
Buku ini memaparkan hakikat, ciri, manfaat, jenis sastra anak,
sampai dengan apresiasi sastra anak secara reseptif dan produktif. Guna
meningkatkan apresiasi sastra anak, dalam buku ini disajikan apresiasi
drama anak.
Buku ini banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Kritik dan
saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan buku ini. Untuk
itu, diucapkan terima kasih. Mudah-mudahan buku ini bermanfaat bagi
pembaca. Amin.
Penulis
RW
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................ vii
BAB I.
HAKIKAT, CIRI DAN FUNGSI SASTRA ANAK...... 1
A. Hakikat Sastra anak................................................. 1
B. Ciri Sastra Anak...................................................... 3
C. Fungsi Sastra Anak................................................. 4
BAB II.
JENIS SASTRA ANAK................................................ 7
A.Puisi........................................................................ 7
B.Pantun..................................................................... 10
C.Prosa........................................................................ 15
D. Drama...................................................................... 22
BAB III. APRESIASI SASTRA................................................... 25
A. Apresiasi Sastra....................................................... 25
BAB IV. APRESIASI SASTRA ANAK SECARA RESEPTIF
DAN PRODUKTIF....................................................... 39
viii
Kajian Sastra Anak
A. Apresiasi Sastra Anak secara Reseptif.................... 39
B. Apresiasi Sastra Anak secara Produktif.................. 41
BAB V. UNSUR-UNSUR KARYA SASTRA............................ 47
A. Unsur-unsur Prosa................................................... 47
B. Unsur-unsur Puisi.................................................... 51
BAB VI.
DEKLAMASI............................................................... 59
A.. Pengertian Deklamasi............................................. 59
B. Syarat Berdeklamasi............................................... 60
C. Penilaian Deklamasi ............................................... 61
BAB VII. PEMENTASAN DRAMA............................................. 65
A. Teknik Mementaskan Drama.................................. 65
B. Dasar-dasar Pementasan Drama Anak.................... 66
C. Tata Artistik Pementasan Drama............................. 68
D. Sutradara dan Pementasan Drama.......................... 70
BAB VIII.APRESIASI DRAMA................................................... 73
A. Naskah Drama......................................................... 73
B. Biografi Pengarang.................................................. 83
C. Kajian Intrinsik....................................................... 83
D. Tinjauan Ekstrinsik................................................. 89
E.Sinopsis........................................................................ 89
F.Simpulan................................................................. 91
LAMPIRAN I. Lautan Susu Coklat................................................ 94
LAMPIRAN II Majalah Dinding.................................................... 99
Lampiran III ................................................................................ 106
BAB I
HAKIKAT, CIRI DAN
FUNGSI SASTRA ANAK
A. Hakikat Sastra anak
S
astra anak diyakini memiliki kontribusi yang besar bagi perkembangan kepribadian anak dalam proses menuju kedewasaan. Sastra
diyakini mampu digunakan sebagai salah satu sarana untuk menanam,
memupuk, mengembangkan, dan bahkan melestarikan nilai-nilai pendidikan yang baik dan sangat berharga oleh keluarga, masyarakat, dan
bangsa. Adanya pewarisan nilai-nilai pendidikan itulah eksistensi suatu
masyarakat dan bangsa dapat dipertahankan. Penanaman nilai-nilai
pendidikan dapat dilakukan sejak anak masih belum dapat berbicara dan
belum dapat rmembaca. Nyanyian-nyanyian yang biasa didendangkan
seorang ibu untuk membujuk agar si buah hati segera tidur atau sekadar
untuk menyenangkan, pada hakikatnya juga bernilai kesastraan dan
sekaligus mengandung nilai pendidikan karakter yang besar bagi perkembangan kejiwaan anak, misalnya nilai kasih sayang, kebersamaan,
jujur, bijaksana, dan keindahan. Anak tidak dapat tumbuh secara wajar
tanpa dukungan kasih sayang. Kasih sayang itu, antara lain: dapat diekspresikan lewat nyanyian yang bernilai keindahan (Riris T. Sarumpaet
(1976).
2
Kajian Sastra Anak
Sastra adalah suatu karya yang spesifik, dengan pemilihan katakata yang spesifik, karya yang dilukiskan dengan cara yang spesifik
dengan pembaca yang spesifik. Pengenalan diri, sesama, lingkungan,
pengalaman, pendidikan, agama, kebudayaan, dan berbagai permasalahannya akan terjadi hanya jika ada keterlibatan yang baik antara bacaan
sastra dengan pembacanya. Harus ada keterlibatan dan pemahaman atas
kualitas pendalaman setiap karya yang dibaca. Artinya, pengalaman
membaca yang melahirkan pengetahuan juga merupakan tuntutan
bagi keterlibatan itu. Itulah sastra, cerita mengenai kehidupan yang
memampukan manusia menjadi manusia. Sastra dengan cara yang spesifik
menyampaikan peristiwa yang spesifik pula.
Sastra anak merupakan karya yang dari segi bahasa mempunyai
nilai estetis dan dari segi isi mengandung nilai-nilai pendidikan moral
yang dapat memperkaya pengalaman jiwa bagi anak. Pramuki (2000)
mengungkapkan bahwa sastra anak adalah karya sastra (puisi, prosa,
drama) yang isinya mengenai anak-anak, sesuai kehidupan, kesenangan,
sifat-sifat, dan pekembangan anak-anak. Menurut Solchan dkk. (1994)
sastra anak terdiri dari dua bagian. Pertama, sastra anak adalah sastra
yang ditulis oleh pengarang yang usianya remaja atau dewasa yang isi
dan bahasanya mencerminkan corak kehidupan dan kepribadian anak.
Kedua, sastra anak adalah sastra yang ditulis oleh pengarang yang usianya
masih tergolong anak-anak yang isi dan bahasanya mencerminkan corak
kehidupan dan kepribadian anak.
Riris K. Toha-Sarumpaet (1976) menyatakan bahwa sastra anak
adalah karya sastra yang dikonsumsi anak dan diurus serta dikerjakan
oleh orang tua. Pendek kata, sastra anak ditulis oleh orang tua untuk anak.
Orang tua jugalah yang mengedit, mengilustrasi, mencetak, menerbitkan,
mendistribusikan, memilihkannya di rumah atau di sekolah, seringkali
membacakannya, dan sesekali membicarakannya. Orang dewasa pulalah
yang membimbing anak dalam memilih dan mengusahakan bacaan yang
baik bagi anak.
Download