Pengaruh Karakteristik Inovasi Sistem Sosial Dan Saluran Komunikasi Terhadap Adopsi Inovasi Teknologi Pertanian Thobias Serah 125001745 Pasca Sarjana Universitas Atma Jaya Yogyakarta Email: [email protected] Pembimbing: Drs. Budi Suprapto, M.B.A., Ph.D. Abstract This type of research is explanatory research survey aimed to analyze the influence of innovation characteristics (relative advantage, compatibility, complexity, can be tested, it can be seen) and social system (social structure, norms system, the role of leader, change agent) and a channel of communication to the adoption Technological innovation in the hand tractor cultivate farmland. Population are farmers in the district in 1742 as the East Rote with a large sample of 95 people taken by systematic random sampling. Data were analyzed using multiple linear regression and partial test and simultaneous. The results of study showed that the characteristics of social systems of innovation and communication channels positively influence the adoption of hand tractors technological innovation. Variables that influence is more dominant Characteristics of innovation. Keywords: Characteristics of Innovation, Social Systems, Adoption of innovation merusak sistem norma serta kebiasaan tata Pendahuluan Pengenalan traktor tangan di kelola lahan pertanian. Indonesia sudah berlangsung sejak tahun 1960-an, namun oleh adopsi teknologi traktor tangan karena petani baru mendapat tanggapan dalam jumlah ketersediaan traktor tangan yang dasawarsa tahun 1970-1980-an, walaupun masih terbatas hal ini disebabkan oleh demikian RoteNdao Kecamatan Rote Timur merupakan bagian khususnya Kecamatan Rote Timur baru dari wilayah Kabupaten Rote Ndao yang mengenal dan menggunakan teknologi merupakan pertanian ini pada tahun pada awal tahun indonesia serta minimnya infrastruktur, 2000-an namun, penggunaannya tidak sehingga akses untuk menerima informasi menyeluruh karena bagi sebagian petani, maupun inovasi teknologi baru kadang dicurigai sangat sulit, disisi lain para petani masih akan mengganggu sistem norma maupun mengandalkan pola pertanian tradisional kebiasaan-kebiasaan yang sudah mereka yakni menggunakan tenaga hewan dalam anut secara turun temurun sehingga perlu pengolahan lahan pertanian. ada bukti atau jaminan yang meyakinkan Penyebab di penggunaannya Salah satu penyebab keterlambatan kabupaten bahwa teknologi inovasi tersebut tidak daerah terselatan mendapatkan para teknologi petani dari baru tidak mengadopsi teknologi karena seringkali 1 teknologi yang perubahan direkomendasikan sosial yaitu suatu proses seringkali tidak menjawab masalah yang perubahan yang terjadi dalam struktur dan dihadapi petani sasaran, teknologi yang fungsi sistem sosial. ditawarkan sulit diterapkan petani dan Menurut Soekartawi (2005), adopsi mungkin tidak lebih baik dibandingkan inovasi adalah merupakan sebuah proses dengan teknologi lokal yang sudah ada, pengubahan inovasi menciptakan penemuan baru yang dikomunikasikan masalah baru bagi petani karena kurang kepada pihak lain, kemudian diadopsi oleh sesuai dengan kondisi sosial, ekonomi, masyarakat atau sistem sosial. Inovasi norma dan adalah suatu ide yang dianggap baru oleh kebiasaan masyarakat setempat, penerapan seseorang, dapat berupa teknologi baru, teknologi tinggi cara organisasi baru, cara pemasaran hasil sementara imbalan yang diperoleh para pertanian baru dan sebagainya. Proses petani sebagai adopter kurang memadai, adopsi merupakan proses yang terjadi sistem dan strategi penyuluhan yang masih sejak pertama kali seseorang mendengar lemah hal yang baru sampai orang tersebut teknologi justru budaya, pranata membutuhkan sehingga sosial biaya tidak mampu sosial dengan (menerima, adanya menyampaikan pesan dengan tepat tidak mengadopsi menerapkan, informatif dan tidak dimengerti, serta menggunakan) hal yang baru tersebut. ketidak pedulian petani terhadap tawaran Karakteristik Inovasi akibat Semua produk tidak mempunyai pengalaman kurang baik di masa lalu dan kemungkinan yang sama untuk di diterima telah merasa puas dengan apa yang oleh konsumen, beberapa produk bisa dirasakan saat ini (Pretty, 1995). menjadi populer hanya dalam waktu satu teknologi baru, seringkali malam sedangkan yang lainnya Tinjauan Teori memerlukan waktu yang sangat panjang Adopsi Inovasi untuk di terima atau bahkan tidak pernah Difusi Inovasi terdiri dari dua padanan diterima secara luas oleh konsumen. kata yaitu difusi dan inovasi. Rogers 1995 Karakteristik Produk menentukan dalam Sciffman dan Kanuk (2010) proses kecepatan terjadinya proses adopsi inovasi dimana suatu inovasi dikomunikasikan ditingkat melalui saluran tertentu dalam jangka teknologi pertanian. Dalam kecepatan waktu tertentu di antara para anggota suatu proses adopsi inovasi ditentukan oleh sistem sosial disamping itu, difusi juga beberapa dapat komunikasi, ciri ciri sistem sosial, kegiatan dianggap sebagai suatu jenis 2 petani faktor sebagai seperti: pengguna saluran promosi dan peran komunikator. Menurut mempercepat proses adopsi. Calon-calon Schiffman dan Kanuk (2010), ada lima pengadopsi karakteristik produk tersebut yang dapat menjalani tahap percobaan, dapat terus ke digunakan tahap adopsi sebagai indikator dalam mengukur persepsi antara lain: lainnya tidak perlu lagi Sistem Sosial 1.Keuntungan relatif (relative advantages), Sistem sosial merupakan kumpulan adalah merupakan tingkatan dimana suatu unit yang berbeda secara fungsional dan ide dianggap suatu yang lebih baik dari terikat pada ide-ide yang ada sebelumnya, dan memecahkan secara ekonomis menguntungkan. mencapai tujuan bersama (Rogers, 1983). 2.Kesesuaian (compability), adalah sejauh Berkaitan dengan hal ini, Rogers (1983) mana masa lalu suatu inovasi dianggap menyebutkan adanya empat faktor yang konsisten dengan nilai-nilai yang ada, memengaruhi proses keputusan inovasi pengalaman masa lalu, dan kebutuhan dalam kaitannya dengan sistem sosial. adopter itu Keempat faktor tersebut adalah: struktur inovasi yang tidak kompatibel dengan ciri- sosial, norma sistem, peran pemimpin dan ciri sistem sosial yang menonjol akan tidak agen perubahan. (penerima). Oleh karena dalam diadopsi secepat ide yang kompatibel. kerjasama masalah dalam untuk rangka Struktur sosial (social structure) 3.Kerumitan (Complexity), adalah suatu adalah susunan suatu unit sistem yang tingkatan dimana suatu inovasi dianggap memiliki pola tertentu. Adanya sebuah relatif sulit dimengerti dan digunakan. struktur Kesulitan untuk dimengerti dan digunakan, memberikan akan merupakan hambatan bagi proses stabilitas perilaku setiap individu dalam kecepatan adopsi inovasi. suatu sistem sosial tertentu. Struktur sosial 4.Kemungkinan untuk dicoba (trialibility), juga menunjukan hubungan antar anggota adalah suatu tingkat dimana suatu inovasi dari dalam skala kecil. Ide baru yang dapat dicontohkan seperti terlihat pada struktur dicoba dalam skala kecil biasanya diadopsi organisasi suatu perusahaan atau struktur lebih cepat daripada inovasi yang tidak sosial masyarakat suku tertentu. Struktur dapat dicoba lebih dahulu. sosial 5.Mudah diamati (observability), adalah menghambat difusi inovasi dalam suatu suatu tingkat hasil-hasil suatu inovasi sistem. dapat dengan mudah dilihat sebagai dalam sistem dapat Norma keuntungan teknis ekonomis, sehingga suatu suatu sosial. sistem keteraturan Hal ini memfasilitasi sistem (system sosial dan dapat atau norms) adalah suatu pola perilaku yang dapat 3 diterima oleh semua anggota sistem sosial menerima sebuah inovasi. Tetapi change yang berfungsi sebagai panduan atau agent bersifat resmi atau formal, ia standar bagi semua anggota sistem sosial. mendapat Sistem norma juga dapat menjadi faktor memengaruhi masyarakat yang berada penghambat untuk menerima suatu ide dalam sistem sosialnya. tugas dari kliennya untuk Agen perubah, biasanya merupakan baru. Hal ini sangat berhubungan dengan derajat kesesuaian (compatibility) inovasi orang-orang dengan nilai atau kepercayaan masyarakat mendapatkan pendidikan atau pelatihan dalam suatu sistem sosial. Jadi, derajat tertentu untuk dapat memengaruhi sistem ketidaksesuaian sosialnya. suatu inovasi dengan kepercayaanatau nilai-nilai yang dianut profesional yang telah Saluran Komunikasi Kecepatan oleh individu atau sekelompok masyarakat penyebaran dalam suatu sistem sosial berpengaruh keseluruh terhadap banyaknya komunikasi antara pemasar dan penerimaan suatu inovasi tersebut. tergantung pada konsumen, maupun komunikasi antara Peran pemimpin (opinion leaders) dikatakan dapat pasar inovasi sebagai konsumen (Schiffman dan Kanuk, 2010). orang-orang Rogers (1983) mendefinisikan, berpengaruh, yakni orang-orang tertentu saluran yang mampu memengaruhi sikap orang penyampai pesan yang memungkinkan lain secara informal dalam suatu sistem sumber mencapai suatu audiens dalam sosial. jumlah Dalam kenyataannya, orang komunikasi adalah besar yang dapat alat-alat menembus berpengaruh ini dapat menjadi pendukung batasan waktu dan ruang. Misalnya radio, inovasi televisi, film, surat kabar, buku, dan atau sebaliknya, menjadi penentang yang berperan sebagai model sebagainya. dimana perilakunya baik mendukung atau Sumber dan saluran komunikasi menentang diikuti oleh para pengikutnya. memberi rangsangan informasi kepada Jadi, jelas disini bahwa orang berpengaruh seseorang selama proses keputusan inovasi memainkan peran dalam proses keputusan berlangsung. inovasi. mengenal Agen perubahan (change agent) Seseorang dan pertama mengetahui kali inovasi terutama dari saluran media massa. Pada adalah suatu bagian dari sistem sosial yang tahap berpengaruh terhadap sistem sosialnya. persepsinya terhadap inovasi dari saluran Mereka adalah orang-orang yang mampu yang lebih dekat dan antar pribadi. memengaruhi sikap orang lain untuk Seseorang yang telah memutuskan untuk 4 persuasi, seseorang membentuk menerima inovasi pada tahap keputusan Jenis Penelitian ada kemungkinan untuk meneruskan atau Penelitian menghentikan penggunaannya pendekatan (Hanafi, ini menggunakan kuantitatif dengan jenis 1987). penelitian survei tipe explanatory research Kerangkan Konsep yang menyoroti hubungan kausal antara variabel penelitian dan menguji hipotesis Faktor-faktor yang mempengaruhi traktor tangan dapat digambarkan sebagai yang telah dirumuskan sebelumnya berikut: Sekaran, (2011). Dimana penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh Karakteristik Inovasi (X1) antara karakteristik inovasi, sistem sosial H1 Sistem Sosial (X2) H2 Saluran Kkomunikasi (X3) dan saluran komunikasi terhadap adopsi Adopsi Inovasi (Y) inovasi traktor tangan oleh petani di kecamatan Rote Timur. H3 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Petani di Kecamatan Rote Timur, Hipotesis Penelitian Berdasarkan latar belakang Kabupaten Rote-Ndao yang berjumlah 1742 orang. penelitian, rumusan permasalahan yang Besarnya sampel dalam penelitian diajukan dan kerangka pemikiran yang ini ditentukan dengan menggunakan rumus dikembangkan untuk penelitian ini, maka (Nursalam,2003) sebagai berikut : hipotesis yang di ajukan adalah: H1:Karakteristik inovasi ? = berpengaruh dimana : ? : Jumlah sampel N : Jumlah populasi d : Tingkat signikansi (90%) dengan tingkat kolonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, 10% . Dengan menggunakan pendekatan positif dan signifikan terhadap adopsi inovasi teknologi traktor tangan di Kecamatan Rote-Timur. H2:Sistem sosial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap adopsi teknologi traktor tangan di Kecamatan rumus diatas maka jumlah sampel dalam Rote-Timur. H3:Saluran komunikasi ? 1+? (? )2 penelitian ini yaitu : berpengaruh ? = secara positif dan signifikan terhadap adopsi teknologi traktor tangan di Kecamatan Rote-Timur 5 ? = 1742 1+1742 (0,1)2 1742 18,42 ? = 94,571 dibulatkan menjadi 95 inovasi dengan memberikan skor terhadap Berdasarkan hasil perhitungan di kuesioner atas, maka jumlah sampel dalam penelitian ini pengambilan pertanyaan sampel jawaban agak setuju dan nilai skor 1 untuk dimulai dengan elemen yang dipilih secara jawaban tidak setuju, sehingga nilai skor acak antara 1 dan n (Uma Sekaran, 2011). maksimal adalah 51 dan nilai skor minimal Cara penentuan sampel dalam penelitian adalah 17 (Arikunto, 2010). Skala ukur ini dilakukan dengan pemberian kode, variabel karakteristik inovsi adalah skala untuk populasi pertama diberikan nomor 1, ordinal. populasi kedua deberikan nomor 2 dan Sistem Sosial seterusnya hingga populasi dengan nomor Sistem sosial adalah kelompok 1742, selanjutnya membagi seluruh jumlah masyarakat populasi (1742) dengan jumlah total yang terintegrasi dan mempunyai pengaruh terhadap proses sampel yang telah ditetapkan (95) maka penerimaan inovasi (Hafni, 2011). diperoleh 18, sehingga sampel yang Untuk mengukur variabel sistem mempuyai nomor kelipatan 18 digunakan sosial dengan memberikan skor terhadap sebagai responden. kuesioner dengan pemberian bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 12 buah, Defenisi Operasional Variabel Peneltian Karakteristik Inovasi Karakteristik inovasi adalah penilaian terhadap jawaban responden dilakukan dengan memberikan nilai skor 3 perubahan dan pembaruan yang melekat untuk jawaban sangat setuju, skor 2 untuk yang jawaban agak setuju dan nilai skor 1 untuk mempengaruhi tingkat kecepatan adopsi jawaban tidak setuju, sehingga nilai skor suatu inovasi teknologi (Schiffman dan Karakterisitik kepada jawaban sangat setuju, skor 2 untuk tiap elemen ke- n dalam populasi yang 2010). diajukan dengan memberikan nilai skor 3 untuk yaitu pengambilan sampel yang menarik Kanuk, yang terhadap jawaban responden dilakukan sistematis (Systematic Random Sampling) ide/teknik/teknologi bobot responden sebanyak 17 buah. Penilaian ditentukan dengan menggunakan cara acak pada pemberian (Singarimbun dan Effendy, 2006). Jumlah ini adalah sebanyak 95 orang. Dalam penelitian dengan maksimal adalah 36 dan nilai skor minimal inovasi adalah 12. Skala ukur variabel sistem adopsi teknologi terdiri dari 5 macam sosial adalah skala ordinal. yaitu: keuntungan relatif, kompabilitas, Saluran Komunikasi kompleksitas, triabilitas dan observabilitas. Saluran Untuk mengukur variabel karakteristik frekuensi 6 serta komunikasi kemudahan adalah petani responden dalam mengakses satu adopsi teknologi pertanian untuk saluran komunikasi untuk mendapatkan informasi perubahan mengenai traktor tangan. Diukur dengan pertanian. Tingkat adopsi inovasi traktor banyaknya tangan oleh petani ditentukan oleh tingkat sumber dimanfaatkan, yaitu informasi kuantitas yang kecepatan sumber cara pengolahan adopsi inovasi lahan tersebut (Sciffman dan Kanuk, 2010). informasi yang dimanfaatkan oleh petani responden untuk memperoleh informasi Untuk mengukur mengenai traktor tangan baik dari media Sosial dengan interpersonal penyuluh terhadap kuesioner dengan pemberian pertanian, ketua kelompok tani, petani bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 9 lain, keluarga, maupun media massa buah, penilaian terhadap jawaban seperti koran, majalah, radio dan televisi responden Roger, 1995 dalam (Sciffman dan Kanuk, memberikan 2010). jawaban sangat setuju, skor 2 untuk yang berupa variabel Sistem memberikan dilakukan nilai skor skor dengan 3 untuk jawaban agak setuju dan nilai skor 1 Untuk mengukur variabel saluran skor untuk jawaban tidak setuju, sehingga terhadap kuesioner dengan pemberian nilai skor maksimal adalah 27 dan bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 8 nilai skor minimal adalah 12. Skala buah, ukur komunikasi dengan penilaian memberikan terhadap jawaban variabe saluran responden dilakukan dengan memberikan adalah skala ordinal. nilai skor 3 untuk jawaban sangat setuju, Metode Pengumpulan Data komunikasi skor 2 untuk jawaban agak setuju dan nilai Metode pengumpulan data dilakukan skor 1 untuk jawaban tidak setuju, dengan kuisioner yang diberikan kepada sehingga nilai skor maksimal adalah 24 responden secara langsung dan nilai skor minimal adalah 8. Skala ukur variabel saluran komunikasi adalah Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Uji validitas menunjukkan sejauh skala ordinal. mana alat ukur benar-benar mengukur apa Adopsi Inovasi Traktor Tangan yang ingin diukur dan dilakukan dengan Adopsi Traktor tangan oleh petani mengukur korelasi antara masing-masing merupakan keputusan petani responden item untuk menerapkan atau tidak menerapkan menggunakan rumus korelasi Pearson inovasi traktor tangan. Adopsi inovasi Product Moment (r), dengan bantuan SPSS adalah penerimaan suatu perubahan oleh 17,0 dan ketentuan jika nilai r hitung > r seseorang. Traktor tangan termasuk salah 7 pertanyaan dengan skor total tabel, dimana df= n-2 dengan sig 5%, variabel sistem sosial (X2) 0,885, variabel maka saluran komunikasi (X3) 0,877 serta pertanyaan dinyatakan valid (Sujarweni, 2007). Uji Variabel adopsi inovasi (Y) sebesar 0,850, reabilitas bertujuan untuk dengan demikian instrumen penelitian menguji sejauh mana alat pengukur dapat yang digunakan untuk penelitian ini dipercaya atau diandalkan, pengukuran dinyatakan valid dan reliabel. reliabilitas Pegujian Hipotesis dilakukan dengan alpha Analisis regresi, untuk menghitung cronbach dengan bantuan SPSS 17,0 besarnya pengaruh secara kuantitatif dari ukuran yang dipakai untuk menunjukan suatu perubahan kejadian (variabel X) penyataan tersebut realible jika nilai Alpa terhadap kejadian lainnya (variabel Y), > 0,6 (Sujarweni, 2007). dalam Teknik Analisis Data dan pengujian Hipoteisis berganda berperan sebagai teknik statistik menggunakan rumus koefisien penelitian ini analisis regresi yang digunakan untuk menguji seberapa Dalam perhitungan pengolahan data, peneliti menggunakan analsisi regresi dengan besar pengaruh sistem sosial, karakteristik bantuan program aplikasi komputer yaitu SPSS inovasi dan saluran komunikasi terhadap versi 17.0 adopsi inovasi traktor tangan dengan melihat Standardized coeffisien Beta pada tabel output SPSS 17 berikut. HASIL dan PEMBAHASAN Uji Validitas dan Reliabilitas Tabel 1. Hasil Uji Hipotesis Uji coba dilakukan terhadap 30 Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients orang petani di Kelurahan Londalusi, berdasarkan hasil uji validitas dan Model reliabilitas bahwa instrumen penelitian B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.230 1.790 atau alat ukur yang digunakan pada t Sig. .687 .494 karakteristik X1 .255 .043 .507 5.986 .000 inovasi, sistem sosial, saluran Komunikasi X2 .139 .048 .188 2.889 .005 X3 .325 .092 .296 3.522 .001 masing-masing variabel dan adopsi inovasi semua item pertanyaan mempunyai r-hitung lebih besar dari r Sumber: Data Primer Diolah (2013) tabel pada df = 28; α = 5% sebesar 0,312. Hal ini dapat dilihat dari nilai corrected Berdasarkan hasil perhitungan dengan item total correlation diantara 0,383 menggunakan program statistik komputer hingga 0,807 dan nilai alpha cronbach SPSS variabel karakteristik inovasi (X1) 0,919, 8 17.00 for Windows, maka hasil regresi diatas dapat diinterprestasikan PEMBAHASAN sebagai berikut: 1. 2. 3. Standardized coeffisien Beta untuk Pengaruh Karakteristik Inovasi Terhadap Adaopsi Inovasi Traktor Tangan Hasil analisis regresi menunjukkan variabel karakteristik inovasi (X1) bahwa Karakteristik inovasi berpengaruh sebesar positif) positif terhadap tingkat adopsi inovsi dengan tingkat signifikan 0,000 traktor tangan dengan nilai Standardized artinya bahwa karakteristik inovasi coeffisien Beta sebesar 0,507 dan nilai (X1) berpengaruh secara secara signifikan 0,000, Artinya suatu inovasi positf akan diterima apabila sebuah teknologi S.C.Beta X1 = 0,507 0,507 dan (searah signifikan terhadap adopsi inovasi traktor tangan (Y) baru oleh petani di Kecamatan Rote semakin besar keuntungan yang dirasakan Timur. maka inovasi teknologi semakin mudah S.C.Beta X2 = 0,188 diadopsi. Sebagian besar petani merasa Standardized coeffisien Beta untuk jika variabel sistem sosial (X2) sebesar memudahkan mereka dalam pengolahan 0,188 dengan lahan persawahan dalam waktu yang lebih tingkat signifikan 0,005 artinya cepat dibandingkan menggunakan tenaga bahwa manusia atau tenaga hewan, keadaan ini (searah positif) sistem sosial (X2) mempunyai menggunakan dan signifikan terhadap adopsi Soekartawi (2005) bahwa beberapa faktor inovasi traktor tangan (Y) oleh pendukung meningkatnya adopsi inovasi petani di Kecamatan Rote Timur. . teknologi traktor tangan untuk pertanian S.C.Beta X3 = 0,296 antara lain kapasitas tenaga kerja manusia Standardized coeffisien Beta untuk yang terbatas untuk mengolah lahan tepat variabel saluran komunikasi (X3) waktu, biaya pengolahan lahan dengan sebesar traktor tangan lebih murah, dan traktor positif) kemukakan tangan seperti (searah di traktor atau berpengaruh secara secara positf 0,296 yang keuntungan, oleh tangan mudah diperoleh di lokasi. dengan tingkat signifikan 0,001 artinya bahwa saluran komunikasi Hal senada juga di ungkapkan oleh (X3) berpengaruh secara secara Tjiptono dan Chandra, (2012) bahwa positf tingkat adopsi dipengaruhi oleh beberapa dan signifikan terhadap adopsi inovasi traktor tangan (Y) faktor diantaranya oleh petani di Kecamatan Rote keunggulan Timur. dibandingkan produk atau metode metode 9 relatif persepsi terhadap produk baru yang sudah ada; kompatibilitas, artinya inovasi dengan keuntungan baik dari segi kesesuaian dengan nilai-nilai yang ada dan ekonomi hingga kepuasan yang dapat pengalaman konsumen di masa lalu; diterima oleh masyarakat. Hasil penelitian kompleksitas, yakni sejauh mana inovasi ini juga mendukung Mardikanto (2007) atau produk baru mudah dipahami dan yang menyatakan bahwa kecepatan adopsi digunakan; divisibility, dipengaruhi oleh banyak faktor salah kemampuan produk menyangkut untuk diuji satunya yaitu Sifat inovasinya sendiri, baik dan digunakan secara terbatas tanpa biaya sifat besar kuantitas inovasinya sendiri) maupun sifat ekstrinsik pembelian, ukuran penyajian dan porsi (menurut atau dipengaruhi oleh keadaan produk) lingkungan). (berkaitan dengan intrinsik Hasil Berdasarkan hasil penelitian ini (yang penelitian melekat ini pada juga juga menunjukan bahwa sebagian besar mendukung penelitian dari Zunita, Hafni petani menyatakan bahwa baik dilihat dari (2011), aspek keuntungan relatif, kompabilitas, Sugandini, (2012) yang mengemukakan kompleksitas, bahwa Karakteristik inovasi berpengaruh triabilitas hingga aspek Rangkuti, P.(2007), Dyah, terhadap adopsi inovasi. observabilitas tangan sangat mendukung pengadopsian traktor tangan di kecamatan mereka Pengaruh Sistem Sosial Terhadap Adopsi Traktor Tangan Sistem sosial dalam penelitian ini menggangap jika traktor tangan sesuai adalah struktur sosial, norma sistem, peran dengan lahan pertanian bahkan mereka pemimpin dan agen perubahan Pengujian telah mengenal traktor tangan yang sesuai pengaruh dengan kebutuhan mereka, dan para petani adanya kontribusi aspek-aspek dari sistem pada umumnya juga bisa menjalankan sosial (X2) terhadap adopsi inovasi traktor traktor tangan sendiri walaupun dalam tangan (Y) Rote Timur. Hal ini ditunjukan oleh pernyataan pelaksanaanya petani petani bahwa memanfaatkan tersebut dinyatakan dengan Berdasarkan hasil analisis regresi operator untuk pelaksanan pengelolaan menunjukkan lahan, baik melalui sistem sewa maupun mempunyai pengaruh positif terhadap milik sendiri. adopsi inovsi traktor tangan dengan nilai Hal ini sesuai dengan teori yang Standardized bahwa coeffisien sistem Beta sosial sebesar dipaparkan oleh Rogers (1995) inovasi 0,188, dan nilai signifikansi 0,005. Sistem akan oleh sosial berperan dalam proses adopsi traktor masyarakat jika memiliki karakteristik tangan. Artinya sebuah inovasi baru akan lebih mudah diterima 10 semakin mudah diadopsi jika sesuai mengemukakan dengan batasan ataupun kepercayaan yang berpengaruh terhadap adopsi inovasi. dianut oleh adopter. Pengaruh Saluran komunikasi terhadap adopsi traktor tangan Adopsi inovasi adalah keputusan Dalam mengadopsi inovasi baru petani biasanya menjadikan keluarga, untuk norma sistem, peran pemimpin maupun agen perubahan sebagai merupakan anggapan bahwa traktor tangan (Y). Saluran dengan berpengaruh komunikasi posistif petani terhadap tingkat adopsi inovasi traktor tangan dengan nilai oleh individu (sekelompok masyarakat) Standardized coeffisien Beta sebesar 0,298 dalam suatu sistem sosial berpengaruh dengan nilai signifikan 0,001. Hal ini inovasi berarti tersebut. semakin terhadap ini atau komunikasi (X3) terhadap adopsi inovasi kepercayaan atau nilai-nilai yang dianut penelitian ada dengan adanya kontribusi aspek saluran dalam suatu sistem sosial. Jadi, derajat Hasil mengetahui dilakukan analisis regresi yang dinyatakan dengan nilai atau kepercayaan masyarakat suatu dengan dengan adopsi inovasi traktor tangan derajat keserasian (compatibility) inovasi penerimaan dimulai tidaknya pengaruh saluran komunikasi atau sistem, hal ini sangat berhubungan dengan terhadap tani Untuk menghambat difusi inovasi dalam suatu inovasi dari tepat dalam penyampaian inovasi baru. pendapat Rogers (1983), bahwa sistem suatu terbaik pemanfaatan saluran komunikasi yang Penelitian ini juga mendukung ketidaksesuaian pilihan kelompok maupun aspek sosial secara keseluruhan. . memfasilitasi ide baru ke dalam satu sistem sosial atau terhadap keseluruhan aspek baik keluarga dapat sepenuhnya individu. Masuk dan menyebarnya inovasi penerimaan inovasi akan berpengaruh sosial sosial tindakantindakan yang dilakukan oleh untuk menerima suatu inovasi. Hal ini adanya memanfaatkan sistem baru/inovasi, dimana keputusan tersebut bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan disebabkan bahwa juga saluran tinggi akses petani komunikasi petani berdampak terhadap semakin tingginya mendukung penelitian dari Gonzalez C tingkat adopsi inovasi traktor tangan di George, Pratyush Nidhi Sharma, Dennis lingkungan petani. Hal ini sama dengan Galletta (2012), Zunita, Hafni (2011), apa yang di ungkapkan Rogers (1983) Mulyadi, Basita Ginting Sugihen, Pang S. bahwa Asngari, dan Djoko Susanto. (2007) yang seseorang 11 dalam belum tahap pengetahuan, memiliki informasi mengenai inovasi baru. Tjiptono dan saluran komunikasi berpengaruh terhadap Chandra, (2012) juga menyatakan bahwa adopsi inovasi. salah mempunyai Kesimpulan pengaruh terhadap tingkat adopsi adalah Berdasarkan satu faktor communicability yang Yaitu sejauh hasil penelitian secara keseluruhan dapat ditarik kesimpulan: mana 1. Karakteristik manfaat inovasi atau nilai produk bisa inovasi mempunyai dikomunikasikan kepada pasar potensial. pengaruh yang positif dan signifikan Untuk itu maka informasi mengenai terhadap inovasi tersebut harus disampaikan melalui Semakin mudah mendapatkan traktor berbagai saluran komunikasi yang ada, tangan, semakin mudah digunakan, bisa melalui media elektronik, media semakin cetak, maupun komunikasi interpersonal tangan, maka semakin cepat petani diantara masyararakat.. dalam mengambil keputusan untuk adopsi traktor tanga. menguntungkan traktor mengadopsi inovasi traktor tangan. Dari hasil di lapangan ditemukan 2. Sistem sosial berpengaruh positif dan bahwa sebagian besar petani menyatakan bahwa sejak awal tahun 2000-an mereka signifikan sudah mengetahui tentang traktor tangan traktor tangan, sebuah inovasi baru tapi bukan dari penyuluh melainkan dari akan semakin mudah diadopsi jika sesama anggota petani serta dari media sesuai televisi, akan tetapi masih dalam konteks kepercayaan yang dianut oleh adopter. dengan 3. Saluran cerita mulut ke mulut sedangkan traktor terhadap adopsi batasan komunikasi inovasi ataupun mempunyai tangan sendiri belum bisa didapat saat itu pengaruh yang positif dan signifikan di Rote Timur, sehingga ada beberapa dari terhadap adopsi petani yang berusaha untuk membeli Semakin sering sendiri ke Kota Kupan itupun masih informasi menunggu lama karena pengadaan traktor mengerti tentang traktor tangan selain di Kota Kupang tangan dari daerah masih petani, semakin terbuka petani dalam terbatas. kelompok Hasil mendukung penelitian penelitian dari ini ke traktor petani pada maupun tangan. menacari orang dalam yang sistem, maka semakin cepat pulah petani juga mengambil Mulyady, keputusan untuk mengadopsi inovasi traktor tangan. Basita Ginting Sugihen, Pang S Asngari dan Djoko Susanto (2007), Adil Rangkuti (2007) yang juga menemukan bahwa Implikasi Manajerial 12 1. Berdasarkan penelitian teknologi terungkap pertanian, bahwa karakter inovasi dan sistem berdasarkan sosial ditemukan dapat pengadopsian mempercepat teknologi pertanian pertanian. karena hasil bahwa sangat penelitian peran petugas minim terhadap Maka dari itu pihak produsen alat-alat proses adopsi inovasi di Kecamatan pertanian perlu bekerjasama dengan Rote Timur. lembaga-lembaga pertanian dalam Keterbatasan Penelitian pengembangkan teknologi baru dalam 1. Penelitian ini hanya menganalisis dunia pertanian. Sehingga teknologi- faktor yang mempengaruhi adopsi teknologi inovasi teknologi pertanian dilihat dari mampu baru yang menjawab ditawarkan masalah aspek karakteristik inovasi, sistem yang dihadapi petani sasaran serta tidak sosial bertentangan dengan kondisi sosial, sedangkan masih terdapat variabel- ekonomi, pranata vaeriabel lain yang juga berpengaruh masyarakat terhadap adopsi inovasi khususnya sosial norma dan budaya, kebiasaan saluran komunikasi, dalam bidang pertanian. setempat. 2. Penelitian ini dilakukan di wilayah 2. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa frekuensi dan akses responden informasi terhadap Kecamatan petani Rote-Timur Kabupaten Rote-Ndao sehingga mungkin tidak teknologimedia dapat di generalisasikan di daerah lain informasi sangat rendah, sehingga karena perbedaan budaya dan sistem perlu media sosial dalam akses informasi. teknologi terbaru adanya komunikasi pada penggunaan yang tepat maupun kemudahan dalam tentang 3. Pada saat pengumpulan data terdapat teknologi-teknologi pertnian terbaru beberapa petani responden yang sulit oleh produsen alat pertanian karena untuk ditemui karena penelitian ini Kecepatan inovasi dilakukan bertepatan dengan musim pada panen, sehingga peneliti melakukan penyampain keseluruh informasi penyebaran pasar tergantung banyaknya komunikasi antara pemasar kunjungan langsung ke lokasi dan konsumen. persawahan pada sore hari untuk 3. Kepada Dinas Pertanian Kabupaten melakukan pengumpulan data karena RoteNdao agar lebih intensif dan waktu yang terbatas membuat waktu berkesinambungan pengumpulan data menjadi lebih lama. melakukan penyuluhan dan promosi teknologi 13 Cangara, H. 2009. Pengantar Ilmu Komunikasi. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Djuarsa, S. Sendjaja, 2005. Teori Komunikasi.Jakarta:Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Gujarati, Damondar. 2006. Ekoknometrika Dasar. Terjemahan Sumarno Zain, Jakarta: Erlangga. Gonzalez C George, Pratyush Nidhi Sharma, Dennis Galletta. 2012. Factors Influencing the Planned Adoption of Continuous Monitoring Technology. Journal Of Information Systems, Vol. 26, No. 2 pp. 53-69. Hanafi, A. 1987. Memasyarakatkan IdeIde Baru. Usaha Nasional. Surabaya. Jacob Goldenberg, Sangman Han, Donald R. Lehmann, & Jae Weon Hong. 2009. “The Role of Hubs in the Adoption Process” Journal of Marketing. Vol. 73 p.1-13. Mulyadi, Basita Ginting Sugihen, Pang S. Asngari, dan Djoko Susanto. 2007. Proses adopsi inovasi pertanian suku pedalaman arfak Di kabupaten manokwari – papua barat.” Jurnal Penyuluhan”. Vol. 3 No. 2, ISSN: 1858-2664. Mardikanto, T. 2007. Redefinisi dan Revitalisasi Penyuluhan Pertanian. PUSPA. Surakarta. Mosher, A.T 1970. Getting Agricultural Moving. New York: Praeger. Nasution, Z. 2004. Komunikasi Pembangunan,Pengenalan,Teori dan penerapan. Raja. Nursalam, 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan.Jakarta: Salemba Medika. Pretty, J. 1995. Regenerating Agriculture: Policies and Practice for Sustainability and Self Reliance. 4. Keterbatasan jumlah sampel yang di ambil menyebabkan kemungkinan terjadinya tingkat keakuratan yang mungkin belum cukup untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan secara tepat. 5. Tingkat pendidikan responden yang beragam menyebabkan pemahaman terhadap kuesioner yang berbeda pada saat pengumpulan data, sehingga peneliti harus memberikan panduan kepada responden dalam menjawab setiap item pertanyaan kuesioner. Saran Penelitian Di Masa Yang Akan Datang Hasil pengujian menunjukkan bahwa ketiga variabel yang di analsis hanya mampu pengaruh menjelaskan terhadap adopsi 63,3% inovasi teknologi traktor tangan sedangkan masih terdapat 36,7% yang dipengaruhi oleh faktor lain yan tidak dimasukan dalam penelitian ini sehingga peneltian yang akan datang diharapkan memasukan variabelvariabel seperti karakteristik formal, petani pola (usia, pendidikan komunikasi, pendidikan nonformal, pengalaman. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian, Edisi Revisi . Jakarta: PT Rineka Cipta. Adjid, D. A. 2001. Membangun Pertanian Modern. Pengembangan Sinar Tani. Jakarta. 14 London: Earthscan Publications Ltd. Rangkuti, P. 2007. Jaringan komunikasi Petani Dalam Adopsi Inovasi Teknologi Pertanian. [Thesis]. Bogor : Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. [0738-2010]. Rogers, Everett, dan F. Floid Shoemaker. 1971. Memasyarakatkan Ide-ide Baru. Diterjemahkan oleh Abdillah Hanafi. Surabaya: Usaha Nasional. Rogers, E. M. dan Kincaid, D.L. 1981. Communication Network: toward a New Paradigm for Research. The Free Press. London. Rogers, E. M. 1983. Diffusion of Innovations. Third Edition. New York: The Free Press. Ray, G.L. 1998. Extension Communication and Management. Naya Prokash. Calcuta. Schiffman, L dan Kanuk, L. 2010. Comsumer Behavior. Tenth Edition. Global Edition, USA: Prentice-Hall Inc. Schramm, W. 1973. Men, Massage and Media. A look at Human Communication. Harper and Row. New York. Sekaran,Umar. 2011, Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Edisi 4, Empat, Penerbit: Salemba Jakarta. Singarimbun, M. dan Effendi, S. 2006. Metode Penelitian Survai. Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial ( LP3S): Jakarta. Soekartawi. 1988. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Universitas Indonesia Jakarta. ............ 2005. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. UI Press. Jakarta. Sugandini, Dyah. 2012. Karakteristik Adopsi inovasi Pada Masyarakat Miskin. Disertasi, Dikti LPM UGM Yogyakarta. Sujarweni,Wiratna. 2007, Belajar Mudah SPSS Untuk Penelitian, Edisi Lengkap. Yogyakata: Ardana Media Tjiptono, F., G. Chandra 2012, Pemasaran Global: Konteks Offline dan online. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Widjajati, Laely, 2010. Pengertian Sistem Sosial Menurut Sosiologi. Diakses tanggal 28 April 2013 http://laelywidjajati.blogspot.com Young, H Peyton. 2009. “Innovation Diffusion in Heterogeneous Populations: Contagion”, Social Influence, and Social Learning. American Economic Review,99:5, 1899– 1924 Zunita, Hafni. 2011. Pengaruh karakteristik inovasi dan sistem sosial terhadap adopsi inovasi program bina keluarga Balita Di Kelurahan Kwala Bingai Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat. Tesis. Diakses tanggal 28 Mei 2013. http://repository.usu.ac.id/handle/1 23456789/30598 Inovasi, Pengetahuan Konsumen Kecukupan Informasi, Persepsi Risiko dan Kelangkaan Dalam Penundaan 15