Meningkatkan Potensi Pedagogik,Fakih MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH Fakih Kepala SD Negeri Neroh 1 Bangkalan Abstrak:Masalah yang dikemukakan dalam penelitian dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut: “Apakah kompetensi Pedagogik guru yang tidak memiliki latar belakang pendidikan keguruan dalam penyusunan rencana pembelajaran dapat ditingkatkan melalui supervisi akademik?” Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi dan refleksi, dan dilakukan minimal dalam dua siklus. dilakukan di SD Negeri Neroh 1, Bangkalan sejak bulan Oktober sampai bulan November, tahun pelajaran 2014/2015, hasil penelitian ini adalah dapat disimpulkan bahwa supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap 5 orang guru yang tidak memiliki latar belakang pendidikan keguruan tersebut, berhasil meningkatkan kompetensi pedagogik mereka dalam menyusun Perencanaan Pembelajaran. Kata Kunci:Kompetensi, Pedagogik dan Supervisi Abstract: The issue raised was encapsulated in the following research questions: "Does competence Pedagogic teachers who do not have a background in teacher education in the preparation of lesson plans can be improved through academic supervision?" This research was conducted in three stages, namely preparation, implementation and evaluation and reflection, and performed at least in two cycles. carried out in primary schools Neroh 1, Bangkalan from October to November, in the academic year 2014/2015, the results of this research is that it can be concluded that the academic supervision conducted by the principal of the five teachers who do not have the educational background of the teacher, managed to increase their pedagogic competence in preparing Lesson Planning. Keywords: Competence, Pedagogic and Supervision 148 Meningkatkan Potensi Pedagogik,Fakih dalam kenyataannya masih banyak guru Pendahuluan Upaya memperbaiki dan meningkat-kan mutu pendidikan seakan tidak yang belum mampu menyu-sun rencana pernah pembelajaran sehingga hal ini secara berhenti. Banyak agenda refor-masi yang otomatis berim-bas pada kualitas out put telah, sedang, dan akan dilak-sanakan. yang dihasilkan dalam proses pembelajaran. Reformasi pendidikan adalah restrukturisasi pendidikan, yakni mem-perbaiki Ada beberapa faktor yang menye-babkan pola guru kesulitan dalam menyusun rencana hubungan sekolah dengan lingkungannya pembelajaran, diantaranya : 1.1 Guru tidak dan dengan pemerintah, pola pengembangan memiliki peren-canaan, serta pola pengembangan sehingga tidak dibekali dengan pengetahuan manajerialnya, pem-berdayaan guru dan tentang restrukturisasi model model pembe-lajaran. pembelajaran. 1.2 Guru belum pernah Reformasi pendidikan tidak cukup hanya mengikuti dasar pendidikan perencanaan pelatihan dan keguruan pelaksanaan penyusunan RPP dengan perubahan dalam sektor kurikulum, sehingga mereka hanya copy paste pada baik pro-sedur temannya, padahal seringkali RPP hasil penulisannya. Pembaharuan kurikulum akan copy paste tidak relevan dengan situasi dan lebih bermakna bila diikuti oleh perubahan kondisi di sekolahnya sehingga RPP yang praktik pem-belajaran di dalam maupun di ada tidak bisa dijadikan acuan dalam proses luar pembelajaran. struktur kelas. kurikulum maupun Keberhasilan sangat implementasi dipengaruhi oleh Guru sudah pernah mengikuti pelatihan, kemampuan guru yang akan mene-rapkan tapi belum mampu mene-rapkannya di dan mengaktualisasikan kuri-kulum tersebut. sekolah. Kondisi terse-but tentu tidak bisa Upaya perwujudan pengem-bangan silabus dibiarkan terus menerus, tetapi harus ada menjadi peren-canaan pembelajaran yang solusi dan tindakan nyata dari kepala implement-tatif memerlukan kemampuan sekolah yang kom-prehensif. Kemampuan itulah keberhasi-lan pendidikan di sekolahnya. yang dapat mengantarkan guru menjadi Para guru tersebut harus mendapatkan tenaga yang professional. Guru yang profe- pembinaan agar mampu meningkat-kan ssional harus memiliki 5 (lima) kompe-tensi kemampuannya dalam menyusun rencana yang salah satunya adalah kompe-tensi pembelajaran, terutama bagi guru-guru yang penyusunan rencana pembe-lajaran. Namun memang tidak memiliki latar belakang 149 sebagai penanggungjawab Meningkatkan Potensi Pedagogik,Fakih pendidikan keguruan, sebelum menem-puh pendidikan mereka tambahan waktunya bisa disesuaikan dengan agar kemampuan masing masing guru. Dalam memiliki akta IV sebagai bukti kewenangan pelaksanaannya kepala sekolah akan dibantu mengajar. Kepala seko-lah perlu melakukan oleh beberapa guru/wakasek yang dianggap suatu tindakan melalui supervisi akademik telah memiliki pengetahuan yang cukup dan untuk membantu meningkatkan kemampuan kemampuan yang baik. mereka dalam menyelesaikan perma-salahan Dalam menyusun rencana pembe-lajaran. yang dihadapinya. Sesuai dengan permasala-han diatas, maka Sehubungan dengan hal tersebut, maka tujuan utama dari penelitian masalah penelitian penulis rumuskan dalam sekolah ini adalah untuk bentuk sebagai meningkatkan kompetensi paedago-gik guru berikut: “ Apakah kompetensi Pedagogik guru di SD Negeri Neroh 1, Bangkalan, guru yang tidak memiliki latar belakang yang pendi-dikan keguruan dalam penyusunan pendidikan keguruan, rencana pembelajaran dapat ditingkat-kan rencana pembelajaran yang sesuai dengan melalui supervisi akademik ?” standar pertanyaan penelitian tidak memiliki kompetensi tindakan membantu latar belakang dalam menyusun masing- masing Upaya peningkatan kemampuan guru- pelajaran agar dapat menjadi acuan dalam guru yang tidak memiliki latar belakang proses pembelajaran sehingga peserta didik pendidikan rencana keguruan pembelajaran dalam menyusun mampu dapat dilakukan minimal. dengan berbagai cara diantaranya me-lalui mencapai kriteria ketuntasan Penelitian tindakan ini diha-rapkan pelatihan, seminar, workshop, menyediakan dapat berbagai panduan dan modul. Namun kalangan,antara lain: Bagi kepala sekolah setelah mempertimbang-kan dapat kelebihan pembinaan dan berbagai kekura-ngannya, yang te-rencana bermanfaat lebih bagi meningkatkan berba-gai kemampuan maka dalam melakukan pembi-naan kepada para dan guru melalui super-visi akademik. Bagi para berkesinambungan dalam supervisi guru dapat memberikan manfaat yang besar akademik tehnik su-pervisi dalam membantu memecahkan masa-lah kelompok dianggap lebih efektif karena yang berhubu-ngan dengan penyusunan setiap permasalahan yang ditemukan bisa perencana-an langsung dicarikan solusi bersama dan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran melalui 150 pembela-jaran,sehingga Meningkatkan Potensi Pedagogik,Fakih yang akan berdampak pada peningkatan upaya pencapaian penguasaan suatu Kom- hasil pembelajaran. petensi Dasar. Dalam kompetensi pedagogik, Isi dan alokasi waktu setiap RPP ini disebutkan beberapa kompetensi inti yang tergantung kepada luas dan sempitnya harus dikuasai oleh seorang guru mata pokok/satuan bahasan yang dicakupnya. pelajaran, diantaranya adalah engembangkan Misalnya suatu pokok/satuan bahasan yang kurikulum mata membutuhkan waktu hanya 2 jam pelajaran, pelajaran yang diampu. Memahami prinsip- mungkin bisa selesai diajarkan dalam satu prinsip kali pertemuan saja. Tetapi pokok/satuan yang terkait dengan pengembang-an Menentukan yang bahasan yang membu-tuhkan waktu 4 jam diampu. Menentukan pengala-man belajar pelajaran perlu disampaikan dalam dua kali yang tujuan perte-muan. Supaya tidak terlalu kaku/rigid, pembelajaran yang diampu. Memilih materi tidak perlu membuat RPP untuk setiap kali pembelajaran yang diampu yang terkait pertemuan secara terpisah-pisah, namun bisa dengan pengalaman belajar dan tujuan diatur untuk satu RPP misalnya mencakup pembelajaran. Menata materi pembela-jaran materi pembe-lajaran untuk 3-4 kali perte- secara benar sesuai dengan pendekatan yang muan. sesuai tujuan kurikulum. pembelajaran untuk mencapai dipilih dan karak-teristik peserta didik. Komponen-komponen RPP ini lebih rinci Mengembangkan indikator dan instrumen dan lebih spesifik di-bandingkan dengan penilaian. komponen-komponen dalam silabus. Bentuk Dalam rangka mengimplementasi-kan pogram pembelajaran yang RPP yang dikembangkan pada berbagai sudah daerah atau sekolah mung-kin berbeda-beda, dituangkan di dalam silabus, guru harus tetapi isi dan prinsipnya seharusnya sama. menyusun Rencana Kom-ponen minimal yang ada dalam RPP Pembelajaran (RPP). Pelaksanaan RPP merupakan adalah tujuan pembelajaran, pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran, metode pembelajaran baik di kelas, labora-torium, sumber belajar, penilaian hasil belajar. materi pembela-jaran, dan/atau lapangan untuk setiap Kompetensi Salah satu tugas Kepala Sekolah adalah dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di melaksanakan supervisi akademik. Untuk dalam RPP memuat hal-hal yang langsung melaksanakan su-pervisi akademik secara berkait dengan aktivitas pembelajaran dalam efektif diperlukan keterampilan konseptual, 151 Meningkatkan Potensi Pedagogik,Fakih interpersonal dan teknikal (Glickman, at al; h. 2007). Oleh sebab itu, setiap Kepala Sekolah bangkan saling asah, asih, dan asuh dalam harus memiliki dan menguasai konsep mengembangkan pembelajaran. Demokratis supervisi meliputi: artinya supervisor tidak boleh mendominasi pengertian, tujuan dan fungsi, prinsip- pelaksanaan supervisi akademik. j. Aktif prinsip,dan artinya guru dan supervisor harus aktif aka-demik yang dimensi-dimensi substansi supervisi akademik. Kekeluargaan artinya mempertim- berparti-sipasi. k. Humanis artinya mampu Supervisi akademik adalah serang-kaian menciptakan hubu-ngan kemanusiaan yang kegiatan membantu guru mengem-bangkan harmonis, kemampuannya proses antusias, dan penuh humor l. Berkesinam- tujuan bungan (super-visi aka-demik dilakukan pembelajaran (Daresh, 1989, Glickman, et secara teratur dan berke-lanjutan oleh al; Kepala pembelajaran 2007). me-ngelola untuk Hasil mencapai supervisi akademik terbuka, serkolah. berfungsisebagai sumber informasi bagi menyatu pengembangan professi-onalisme guru. pendidikan. Prinsip-prinsip supervisi akademik a. sekolah. b. Sistematis m. dengan n. ajeg, Terpadu, dengan sabar, artinya program Komprehensif artinya memenuhi ketiga tujuan supervisi akademik Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai kondisi jujur, di atas. artinya Dimensi-dimensi subtansi super-visi dikembangan sesuai perencanaan prog-ram akademik a. Kompetensi kepri-badian. b. supervisi Kompetensi yang matang dan tujuan pembelajaran. c. Objektif artinya masu-kan pedagogik. c. Kompotensi profesional. d. Kompe-tensi sosial. sesuai aspek-aspek instrumen. d. Realistis Supervisi akademik sama sekali bukan artinya berdasarkan kenyataan sebenarnya. penilaian unjuk kerja guru. Apalagi bila e. Antisipatif artinya mampu menghadapi tujuan utama peni-laiannya semata-mata masalah-masalah yang hanya terjadi. Konstruktif f. mungkin akan dalam arti sempit, yaitu artinya mengkalkulasi kualitas keberadaan guru mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kepentingan akreditasi guru guru belaka. dalam mengembangkan proses pembela-jaran. g. Kooperatif artinya ada Teknik supervisi kelompok adalah satu kerja sama yang baik antara supervisor dan cara melaksanakan program supervisi yang guru dalam mengembangkan pembe-lajaran. ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru152 Meningkatkan Potensi Pedagogik,Fakih guru yang diduga, sesuai dengan analisis kebu-tuhan, memiliki masalah Penelitian ini ditujukan kepada guru guru atau semua mata pelajaran yang tidak memiliki kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang latar belakang pendidikan keguruan yang sama dikelompokkan atau dikum-pulkan berjumlah 5 orang kelas dan 1 orang guru menjadi mata pelajaran Penjas satu/bersama-sama. Ke-mudian kepada mereka diberikan layanan supervisi Langkah-langkah PTS yaitu: sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan perencanaan, pelaksanaan, penga-matan, dan yang mereka hadapi. Menurut Gwynn, ada refleksi. tiga 1. Siklus 1 belas teknik supervisi kelompok, sebagai berikut 1. Kepa-nitiaan-kepani-tiaan 2. Kerja Laborato-rium Penelitian tindakan ini melibat-kan 5 kurikulum 4. Baca terpimpin 5. Demonstrasi orang guru mata pelajaran yang tidak pembe-lajaran 7. memiliki 9. keguruan,yang ada di sekolah ini. Hal ini Perpustakaan jabatan 10. Organisasi pro- perlu dilakukan karena mereka tidak pernah fesional 11. Buletin supervisi 12. Pertemuan dibekali guru pengelo-laan pembelajaran sehingga menga- Kuliah/studi 13. kelom-pok 6. 8. 3. Perencanaan Darma-wisata Diskusi Loka-karya atau panel konferensi kelompok lami latar dengan kesulitan rencanaan Metode Penelitian belakang pendidikan pengetahuan dalam tentang menyusun pembelajaran yang peakan dilakukan di kelas sesuai dengan mata Penelitian ini dilakukan dalam tiga pelajaran tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan dan masing-masing.Kegiatan ini dilakukan selama 2 bulan yaitu sejak bulan evaluasi dan refleksi, dan dilakukan minimal Oktober sampai November,dan dilakukan di dalam dua siklus. Pada tahap persiapan sekolah dengan pengaturan waktu yang dibuat dibuat skenario kegia-tan, jadwal lebih fleksibel sehingga tidak mengganggu waktu, tempat serta sarana pendukung jadwal kegiatan pembelajaran. Sarana yang lainnya seperti lembar ob-servasi, serta digunakan dalam kegiatan ini adalah silabus angket Penelitian dila-kukan di SD Negeri yang telah disusun bersama oleh setiap Neroh 1, Bangkalan sejak bulan Oktober kelompok guru mata pelajaran dan Rencana sampai bulan No-vember. Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun sendiri oleh guru yang bersangkutan 153 Meningkatkan Potensi Pedagogik,Fakih sesuai dengan Standar kompetensi dan terhadap perubahan kemampuan mereka Kompetensi dasar pada masing-masing mata dalam penyusunan RPP. pelajaran. RPP inilah yang menjadi bahan Hasil yang diperoleh dari kegiatan acuan untuk menentukan materi pembinaan refleksi ini akan dijadikan sebagai bahan terhadap masing-masing guru, dan sekaligus perencanaan menjadi alat ukur keberhasilan penelitian. dilakukan pada siklus berikut-nya. dan tindakan yang akan Kegiatan ini dilakukan dalam dua siklus Siklus 2 hingga guru dinilai memiliki kemampuan Kegiatan Perencanaan berdasarkan pada untuk menyusun peren-canaan pembelajaran refleksi dari siklus 1, sementara untuk yang baik. Dalam setiap siklus supervisor langkah-langkah melakukan observasi dan penilaian terhadap mem-perhatikan dan prioritas permasalahan yang disimpulkan pada siklus 1 dan Tindakan dan pengamatan Penelitian diawali dengan cara merencana tindakan pengamatan sama dengan siklus 1 dengan per-kembangan kemampuan setiap guru. nyerahkan kegiatan pembelajaran dilanjutkan yang dengan kegiatan refleksi. Apabila hasil refleksi pada siklus 2 sudah disusun sendiri sesuai dengan mata pelajaran menunjukan dan standar kompetensi masing masing kemampuan guru secara sig-nifikan, maka kepada data kegiatan penelitian dianggap berhasil, tetapi tersebut supervisor melakukan pem-binaan sebaliknya apabila belum menunjukan hasil kepada yang di harapkan, maka kegiatan penelitian supervisor guru . sesuai Berdasarkan dengan kesu-litan masing masing guru. adanya pening-katan akan dilanjutkan dengan siklus berikutnya dengan langkah-langkah kegiatan yang sama Refleksi dengan kegiatan pada siklus 2 ini. Dalam kegiatan refleksi ini, Pembina Teknik pengumpulan data dilaku-kan /supervisor bersama dengan guru guru dengan cara pengisian lembar observasi melakukan diskusi tentang unsur-unsur RPP selama proses tindakan pene-litian oleh dan langkah langkah kegiatan penyusunan supervisor sehingga akan diperoleh data dan pengem-bangannya. Dalam kegiatan ini kualitatif sebagai hasil penelitian. Instrumen juga dibicarakan berbagai permasalahan penelitian yang digunakan adalah lembar yang dirasa-kan oleh para guru termasuk kendala serta manfaat observasi yang digunakan oleh supervisor yang dirasakan 154 Meningkatkan Potensi Pedagogik,Fakih untuk mencatat perkembangan kemampuan setidaknya dia sudah memiliki pedoman masing masing guru yang dibinanya selama untuk melakukan langkah-langkah kegiatan proses penelitian( siklus 1 dan siklus 2). pembela-jaran di kelas sesuai dengan mata Teknik analisis data dilakukan ter-hadap hasil RPP guru sebagai awal Kegiatan yang dilakukan dalam 2 siklus kemampuan guru dan hasil observasi yang ini, dilakukan sejak bulan oktober sampai dilakukan selama proses pem-binaan akan bulan November dengan menitikberatkan dianalisis secara deskriptif untuk mengukur pada keberhasilan sesuai penyusu-nan RPP sebagaimana yang terlihat dengan tujuan pene-litian tindakan sekolah pada kegiatan tindakan penelitian yang telah ini. diuraikan pada bab metode penelitian. proses data pelajaran masing-masing. pembinaan unsur-unsur dan langkah-langkah Dari dari awal yang diperoleh pada Hasil dan Pembahasan kegiatan penelitian, terlihat bahwa 60% guru Penelitian tindakan yang dilakukan di SD masih Negeri Neroh 1, Bangkalan ini dilakukan upaya yang berke-lompok sebagai untuk pedagogik guru yang bisa mengukur pencapaian tujuan pembe-lajaran. Sementara untuk penen-tuan dianggap kurang kompeten dalam mengelola bahan belajar/ materi pembelajaran sudah perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. dikuasai hingga 65 % dan media yang dalam direncanakan sudah 60 % sesuai. Namun penelitian tindakan ini difokuskan pada dalam penentuan kegiatan pembelajaran pening-katan kompetensi penyusunan RenPelaksanaan Pembelajaran belum terinci langkah-langkah dan alokasi (RPP) waktu yang dibutuh-kan. dengan asumsi apabila guru sudah mampu menyusun RPP dengan baik, Standar menentukan tek-nik dan metode penilaian belakang pendidikan keguruan sehingga cana dengan Strategi dan metode pembelajaran, serta orang guru yang tidak memiliki latar permasalahan sesuai masih menemukan kesulitan dalam memilih di kelas. Penelitian dilakukan terhadap 5 demikian efektif masing mata pelajaran. Selain itu guru juga dalam menyusun perencanaan pembelajaran Namun dalam Kompetensi dan Kompetensi Dasar masing- meningkat-kan kemampuan/kompetensi kesulitan merumuskan indikator tujuan pembela-jaran oleh kepala sekolah melalui tehnik supervisi akademik secara memiliki maka 155 Meningkatkan Potensi Pedagogik,Fakih Grafik 2 Kemampuan Perencanaan Pembelajaran Setelah Siklus 1 Grafik 1 Kemampuan Guru dalam Penyusunan RPP Berdasarkan pada data tersebut, maka Melihat dilakukan tindakan pada siklus 1 dengan dengan cara menggunakan guru sebagai hasil minimal 70 %. Pada akhir kegiatan siklus dipe-roleh menentukan Strategi/metode Pembelajaran hasil yang cukup menggem-birakan yang yang relevan meningkat menjadi 60 %, memberikan indikasi tercapainya tujuan media penelitian tindakan ini. Hasil yang diperoleh pembelajaran pada level 60 % tetapi ada variasi media 1 Pembelajaran (RPP) hingga bisa mencapai pelajaran tetap pada 70%,Kemam-puan pada siklus guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan mencapai 60%, Penentuan Bahan/materi peningkatan tindakan meningkatkan dan menguatkan kemampuan pembelajaran sudah ada peningkatan hingga peng-gunaan hasil kegiatan siklus ini dengan tujuan untuk lebih berikut: Pada perumusan indikator tujuan Peren-canaan pada sebagai bahan masukan dalam perencanaan Pada akhir kegiatan siklus 1 diperoleh kemampuan diperoleh tindakan penelitian pada siklus 2 dengan memberikan penjelasan contoh-contoh yang relevan. peningkatan yang refleksi kegiatan siklus 1, maka dilakukan titik berat pada kesulitan-kesulitan yang dihadapi, hasil dapat kita lihat sebagai berikut: Perumusan yang tujuan pembelajaran hasil rata-rata menun- digunakan, dan dalam penen-tuan rencana jukkan angka 70%. Pada penentuan bahan evaluasi pembela-jaran juga mengalami ajar peningkatan hingga 60% dan sudah terlihat diperoleh hasil 80%, Penentuan strategi/metode pem-belaja-ran ia dan alat gambaran bentuk dan jenis evaluasi yang mencapai 75% dengan variasi yang semakin digunakan. beragam. Pada penentuan media dan alat pembelajaran ada peningkatan hingga 80%, dan Perencanaan kegiatan evaluasi bisa 156 Meningkatkan Potensi Pedagogik,Fakih mencapai 70% dan sudah mencan-tumkan, bentuk, jenis dan bahkan soal yang digunakan beserta kunci jawaban atau pedoman penilaiannya, serta men- cantumkan alokasi waktu yang dibu-tuhkan. Grafik 3 Kemampuan Guru Setelah Siklus 2 2. Pada Komponen Penentuan bahan dan materi pembelajaran, terdapat peningkatan kemampuan dari 65% menjadi 70% setelah siklus 1 dan lebih menguat menjadi 80% setelah siklus 2, untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada grafik berikut: Grafik 5 Peningkatan Kemampuan dalam Penentuan Bahan dan Materi Pembelajaran Dari data yang dikumpulkan sebelum dan selama proses penelitian tindakan, kita dapat melihat adanya peningkatan kemampuan guru pada masing-masing komponen perencanaan pembela-jaran, sebagai berikut: 1. Pada komponen Peru-musan indikator 3. Dalam Komponen Pemilihan Strategi dan tujuan pembelajaran, terlihat pening-katan metoda pembelajaran, yang didalamnya dari 40 % pada kemampuan awal, menjadi memuat langkah-langkah pembelajaran dan 60% pada siklus 1 dan meningkat menjadi penentuan 70% pada akhir kegiatan, seperti yang alokasi waktu yang digunakan,terlihat adanya peningkatan yang tampak pada grafik berikut: signifikan dari yang semula hanya 40% Grafik 4 Peningkatan kemampuan dalam Perumusan Tujuan Pembelajaran menjadi 60% pada siklus 1 dan meningkat lagi menjadi 75% setelah siklus 2. Gambarannya dapat kita lihat pada grafik berikut ini: 157 Meningkatkan Potensi Pedagogik,Fakih Grafik 6 Peningkatan kemampuan dalam Penentuan Strategi dan Metoda Pembelajaran Melihat data perolehan hasil penelitian 4. Meskipun tidak adanya dalam kegiatan penelitian tindakan sekolah peningkatan yang cukup tajam, dalam ini, dapat disimpulkan bahwa supervisi komponen alat akade-mik yang dilakukan oleh kepala pembelajaran juga terdapat adanya pe- sekolah terhadap 5 orang guru yang tidak ningkatan dari 60% pada awal kegiatan dan memiliki setelah siklus 1, menjadi 80% sete-lah siklus keguruan tersebut, berhasil meningkatkan 2. kompetensi Grafik 7 Peningkatan Kemampuan dalam Pemilihan Media dan Alat Pembelajaran menyusun Perencanaan Pembelajaran. Hal pemilihan terlihat Media dan latar belakang pedagogik pendi-dikan mereka dalam ini dimungkinkan karena adanya kerja sama yang baik antara kepala sekolah sebagai super-visor dengan para guru tersebut, yang didukung oleh adanya motivasi dan bimbingan dari kepala sekolah sehi-ngga para guru memiliki antusiasme yang besar 5. Peningkatan yang cukup signifikan juga untuk dapat meningkatkan kemampuan dapat kita lihat pada komponen perencanaan mereka masing-masing dalam menyusun evaluasi pembelajaran. Dari yang semula Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hanya 40% pada awal kegiatan, menjadi yang efektif. 60% pada akhir siklus 1 dan berhasil mencapai 70% pada akhir siklus 2. Untuk Simpulan dan Saran lebih jelasnya kita dapat melihat gambaran- Dari Proses Penelitian Tindakan nya dalam grafik berikut ini: sekolah yang di lakukan di SD Negeri Neroh Grafik 8 Peningkatan kemampuan dalam Perencanaan Evaluasi Pembelajaran 1, Bangkalan yang berjudul Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru non Akademik dalan Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran melalui Supervisi Akademik 158 Meningkatkan Potensi Pedagogik,Fakih Kepala sekolah dapat disimpulkan bahwa : tindakan sekolah ini, dapat disimpulkan 1) Pada komponen Perumusan indikator bahwa supervisi akademik yang dilakukan tujuan pembelajaran, terlihat pening-katan oleh kepala sekolah terhadap 5 orang guru dari 40 % pada kemampuan awal, menjadi yang 60% pada siklus 1 dan meningkat menjadi pendidikan 70% meningkatkan kompetensi pedagogik Komponen Penentuan bahan dan materi mereka menyusun Perencanaan pembelajaran, Pembela-jaran. pada akhir kegiatan. terdapat 2) Pada peningkatan tidak memiliki keguruan dalam latar belakang tersebut, berhasil kemampuan dari 65% menjadi 70% setelah Sedangkan saran yang dapat dike- siklus 1 dan lebih menguat menjadi 80%. 3) mukakan berdasarkan hasil penelitian ini Dalam Komponen Pemilihan Strategi dan adalah: 1) Kegiatan supervisi akademik metoda pembelajaran, yang didalamnya sangat baik dilakukan untuk membina guru memuat langkah-langkah pembela-jaran dan mening-katkan kompetensinya. Se-baiknya penentuan yang kegiatan ini dilaksanakan secara terencana digunakan,terlihat adanya peningkatan yang dan berkesinam bungan. 2) Sebaiknya signifikan dari yang semula hanya 40% pembinaan ini dilanjutkan dengan supervisi menjadi 60% pada siklus 1 dan meningkat akademik dalam pelaksanaan pembelajaran lagi menjadi 75% setelah siklus 2.; 4) untuk mengukur kemampuan guru dalam Meskipun tidak terlihat adanya peningkatan mengimplementasikan yang komponen jaran yang telah disusunnya. 3) Sebaik-nya pemilihan Media dan alat pembelajaran juga supervisi juga dilakukan terhadap semua terdapat adanya peningkatan dari 60% pada guru secara bergilir dan menyangkut seluruh awal kegiatan dan setelah siklus 1, menjadi aspek kemampuan/ kompetensi guru seperti 80% setelah siklus 2.; 5) Peningkatan yang yang disyarat-kan dalam permendiknas no cukup signifikan juga dapat kita lihat pada 16 tahun 2007. cukup komponen alokasi tajam, waktu dalam perencanaan rencana pembela- evaluasi pembelajaran. Dari yang semula hanya 40% Daftar Pustaka pada awal kegiatan, menjadi 60% pada akhir Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. 1982. Alat Penilaian Kemampuan Guru: Buku I. Jakarta: Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. siklus 1 dan berhasil mencapai 70% pada akhir siklus 2.; 6) Melihat data perolehan hasil penelitian dalam kegiatan penelitian 159 Meningkatkan Potensi Pedagogik,Fakih Widyaiswara”, Ditektorat Tenaga Pendidik dan Kependidikan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. ______. 1982. Panduan Umum Alat Penilaian Kemampuan Guru. Jakarta: Proyek Pengem-bangan Pendidikan Guru. ______. Alat Penilaian Kemampuan Guru: Hubungan antar Pribadi.Buku III. Jakarta: Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. ______. Alat Penilaian Kemampuan Guru: Prosedur Mengajar. Buku II. Jakarta: Proyek Pengem-bangan Pendidikan Guru. Suhardjono, A. Azis Hoesein, dkk (1995). Pedoman penyusunan KTI di Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru. Digutentis, Jakarta : Diknas Suhardjono. 2005. Laporan Penelitian Eksperimen dan Penelitian Tindakan Kelas sebagai KTI, makalah pada Pelatihan Peningkatan Mutu Guru di LPMP Makasar, Maret 2005 Suhardjono. 2009. Tanya jawab tentang PTK dan PTS, naskah buku. Suharsimi, Arikunto. 2002. Penelitian Tindakan Kelas, Makalah pada Pendidikan dan Pelatihan (TOT) Pengembangan Profesi bagi Jabatan Fungsionla Guru, 11-20 Juli 2002 di Balai penataran Guru (BPG) Semarang. Suharsimi, Suhardjono dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara Supardi. 2005. Penyusunan Usulan, dan Laporan Penelitian Penelitian Tindakan Kelas, Makalah disampaikan pada “Diklat Pengembangan Profesi 160