Adegan PDCA Oleh Ahmad Hakir Siklus PDCA adalah penarapan prinsip manajemen kualitas mutu menuju perbaikan terus menerus dan memiliki peran penting dalam menata setiap aktifitas berkinerja, setiap pekerjaan untuk dapat diukur kemudian diperbaiki tidak terlepas dari keberadaan siklus Plan, Do, Check dan Act(PDCA), sangat rasional dan relevan apabila dikatakan bahwa bekerja tanpa menarapkan PDCA akan kesulitan pembenahan berkinerja, PDCA adalah merupakan langkah tertata aktifitas berkinerja. Strategis dan pentingnya peran PDCA bagi proses berkinerja, Menpan RB dalam Permenpan RB No. 1 Tahun 2012 menggariskan implementasi penilaian Mandiri Repormasi Birokrasi (PMPRB)berdasarkan kriteria sebagai mana tertuang dalam lembar kerja penilaian berdasarkan PDCA. Pertama, Plan merupakan rencana kerja yang dituangkan dalam suatu dokumen kinerja yang berisi seluruh kegitan yang akan dilaksanakan, identifikasi pekerjaan diselenggarakan menjadi suatu dokumen bermuatan rencana besar organisasi atau kegiatan dalam mencapai tujuan, misal; Road map, Renstra, perjanjian kerja, penetapan kinerja bahkan sasaran kerja pegawai (SKP). Kedua, Do adalah merupakan aktifitas bekerja itu sendiri, sebagai upaya dalam kerja yang dilaksanakan dan dikelola dengani proses dan tanggungjawab baku, sebagai petunjuk pelaksanaan kerja,berfungsi sebagai alat kerja serta ukuran tatalaksana terselenggaranya kegiatan yang merupakan tolak ukur dalam melaksanakan kerja telah terselenggara dengan baik atau tidak, biasanya ukuran pelaksanaan ini didasrkan kepada Standar operasional prosedur (SOP). Ketiga, Check sebagai aktifitas monitoring atau menengok kembali seluruh aktifitas kegiatan apakah telah terselenggara dengan baik sesuai proses baku indikator standar yang ditetapkan dan masih relevan dengan peraturan yang berlaku, sebgai tolak ukur menguji ulang kegiatan yang telah diselenggarakan apakah telah sesuai dan telah memenuhi standar yang ditetapkan. Kegiatan mengecek ulang aktifitas kegiatan , memerlukan dokumen berupa data/informasi dan bukti aktifitas kinerja (evidence) yang telah kita selenggarakan, kegiatan ini akan menemukan kesesuaian atau ketidak sesuaian standar mutu baku atau bahkan menemukan suatu keadaan kemungkinan yang membutuhkan standar perlu direvisi. Aktifitas monitorng memerlukan data dan informasi akurat dan dapat dibuktikan keakurasian data, ini diperoleh dengan adanya dokumen berupa laporan , informasi , bukti dalam monitoring aktifitas kegiatan berdasarkan laporan lengkap dan atau notulen merupakani rekam jejak setiap penyelengaraan kegiatan. Rekam jejak setiap aktifitas berupa dokumen-dokumen sangat dibutuhkan untuk m ereviu kegiatan dalam organisasi, apakh suatu kegiatan masih perlu dipertahankan, atau perlu dikembangkan atau bahkan perlu ditiadakan. Keempat, Act merupakan tindak lanjut sebagai koreksi atas temuan dan ini dapat dilanjutkan dengan tindakan perbaikan menuju peningkatan mutu kagiatan sehingga dari waktu ke waktu proses perbaikan atau pemantapan dalam melaksanakan aktual kegiatan dapat diselenggarakan. Siklus PDCA bukan hanya dibutuhkan dalam merespon jawab dalam kertas kerja penilaian kriteria yang di sampaikan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Repormasi Birokrasi, akan tetapi apabila ingin menata organisasi bahkan menata setiap satuan aktifitas kinerja perlu menarapkan pola pikir dan pola kerja PDCA dan akhirnya memudahkan pengintegrasian data dan informasi untuk menggambarkan profil kinerja. Itulah sebabnya PDCA dibutuhkan, semoga memberi kemudahan dalam menyelenggarakan aktifitas dan dapat meningkatkan mutu kinerja dan memperbaiki terus menerus tatalaksana yang belum sensuai dalam mewujutkan visi dan misi organisasi. Salam Sucses, Wassalamualaikum.