BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan

advertisement
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Penyusunan
Kebijakan
Umum
Perubahan Anggaran (KUPA)
merupakan dokumen perencanaan penganggaran yang digunakan sebagai
dasar Penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)
Perubahan APBD Tahun 2015. Kebijakan Umum Perubahan Anggaran disusun
dalam rangka konsistensi dan penyesuaian kebijakan terkait dengan program
prioritas pembangunan tahun 2015 sebagaimana ditetapkan dalam RKPD
Tahun 2015. Hal ini dilakukan
dalam menyikapi berbagai kondisi yang
berkembang selama perjalanan APBD Tahun 2015.
Rancangan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Tahun 2015 yang
juga merupakan kebijakan politik pemerintah daerah dirumuskan dengan
maksud agar proses penyusunan APBD dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien,
serta
pembangunan
mampu
secara
Pemerintah
komprehensif
Pusat
dan
mengakomodir
Daerah
dinamika
sehingga
mempertahankan sinergitas pencapaian tujuan pembangunan
dapat
pemerintah
pusat dan daerah, sekaligus menjadi indikator kinerja yang akan digunakan
dalam menilai efektivitas pelaksanaannya selama kurun waktu satu tahun ke
depan. Sinkronisasi RKPD Kabupaten Pinrang dengan Kebijakan Umum
Anggaran tahun 2015 dilakukan melalui pengintegrasian antara program dan
kegiatan menurut RKPD yang selaras RPJMD dengan klasifikasi urusanurusan
2007
pemerintahan
tentang
Pemerintahan
sesuai Peraturan
Pembagian
Daerah
Pemerintah
Urusan Pemerintahan
Nomor
antara
38
Tahun
Pemerintah,
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
Dalam rangka menyikapi perubahan-perubahan kebijakan pemerintah
tersebut,
menyebabkan
pengalokasian
dana
bantuan
penyelenggaraan
pemerintahan daerah kepada daerah mengalami perubahan, seperti dana bagi
hasil pajak dan bukan pajak, dana bagi hasil pajak dari Propinsi dan Pemerintah
lainnya serta dana penyesuaian dan otonomi khusus.Sesuai PP No. 58 Tahun
2005, perubahan dari APBD menjadi APBD-Perubahan dimungkinkan. Hal ini
terdapat dalam
penjelasan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 yang
perubahannya melalui Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 154 ayat 1 huruf a menyatakan
bahwa: Perubahan APBD dapat dilakukan apabila terjadi perkembangan yang
tidak sesuai dengan asumsi KUA yang telah disepakati sebelumnya. Sedangkan
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
1
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
menurut pasal 155 ayat 1 menyatakan bahwa Perubahan APBD dilakukan
apabila perkembangan yang
tidak sesuai dengan Asumsi KUA APBD
sebagaimana dimaksud dalam pasal 154 ayat 1 huruf a dapat berupa terjadinya
pelampauan atau tidak tercapainya proyeksi pendapatan daerah, alokasi belanja
daerah, sumber dan penggunaan pembiayaan sebagaimana disepakati semula
dalam KUA APBD.
Asumsi asumsi yang mendasari. Perubahan Anggaran pendapatan dan
belanja daerah, antara lain :
1. Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi daerah
dan kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan, rencana
program dan kegiatan prioritas daerah
2. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran tahun anggaran sebelumnya
harus digunakan untuk tahun berjalan
3. Keadaan darurat dan keadaan luar biasa sebagaimana ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan
4. Pergeseran kegiatan antar SKPD, penghapusan kegiatan, penambahan
kegiatan baru/kegiatan alternatif, penambahan atau pengurangan target
kinerja dan pagu kegiatan, serta perubahan lokasi dan kelompok sasaran
kegiatan.
Namun demikian, KUPA Kabupaten Pinrang
Tahun 2015 perubahannya
terutama disebabkan oleh :
1. Adanya kebijakan Pemerintah Pusat khususnya terhadap dana Alokasi
Khusus dan Dana Penyesuaian Otonomi Khusus serta beberapa perubahan
pada Pendapatan Asli Daerah.
2. Adanya
PMK
93/PMK.07/2015
tentang
Tata
Cara
Pengalokasian,
Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa.
3. Adanya PMK 92/PMK.07/2015 tentang Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus
Tambahan Pada APBN Tahun Anggaran 2015
4. Adanya
Sisa
Lebih Perhitungan Anggaran Tahun 2015
yang harus
disesuaikan dengan hasil Audit BPK
5. Adanya Pokok Hutang
yang harus dibayarkan Pemerintah Kabupaten
Pinrang kepada pihak ketiga.
Penyusunan
Rancangan
Kebijakan
Umum
Perubahan Anggaran
(KUPA) Tahun Anggaran 2015, berpedoman pada Penyusunan Kebijakan
Umum Perubahan APBD
memuat Kondisi Ekonomi Makro Daerah, Asumsi
Penyusunan APBD, Kebijakan Pendapatan Daerah, Kebijakan Belanja
Daerah, Kebijakan Pembiayaan Daerah dan Strategi Pencapaiannya.
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
2
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
Selanjutnya Rancangan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Tahun
2015 yang telah disepakati antara eksekutif dan legislatif merupakan dasar
dalam menyusun Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara
Perubahan (PPAS-P)
Tahun Anggaran 2015 serta Rencana Kerja dan
Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-P SKPD) tahun anggaran 2015
di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Pinrang dalam menyelenggarakan
pembangunan selama satu tahun anggaran, yang disusun mengacu pada
kebijakan Pemerintah Pusat dan kebijakan Pemerintah Daerah sebagaimana
yang tertuang pada RKPD tahun 2015, yang secara keseluruhan merupakan
bagian
tidak
pembangunan
terpisahkan
dari
upaya
pencapaian
Kabupaten Pinrang. Berdasarkan
visi
hal
dan
tersebut
misi
diatas,
Kebijakan Umum Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015 memuat tentang
target
pencapaian
kinerja
dari
program-program
yang
akan
dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk setiap urusan pemerintah
daerah yang disertai dengan proyeksi pendapatan daerah, alokasi belanja
daerah, sumber dana penggunaan pembiayaan yang disertai dengan asumsi
yang mendasarinya yang akan ditempuh pada tahun 2015, serta tingkat
keberhasilan-keberhasilan
permasalahan/hambatan
pembangunan
dan
tantangan
yang
telah
yang
terjadi
dicapai
dan
termasuk
yang
akan
dihadapi.
Disisi lain, guna menjaga konsistensi pelaksanaan pembangunan
di Kabupaten Pinrang agar tetap berjalan sesuai dengan tujuan jangka
panjang maupun
jangka
menengah
yang
dicita-citakan
oleh
seluruh
stakeholders pembangunan di Kabupaten Pinrang, maka proses penyusunan
KUPA Kabupaten Pinrang tahun 2015 tetap mengacu pada RKPD Kabupaten
Pinrang Tahun 2015 yang telah dilakukan penyesuaian guna mensinkronkan
Visi, misi, tujuan, sasaran dan arah kebijakan dengan RPJMD 2014 - 2019 yang
merupakan tahap kedua dari RPJPD serta
kebijakan-kebijakan
Pemerintah
Daerah, Provinsi dan juga kebijakan-kebijakan Pemerintah Pusat
Hal lain yang juga perlu diperhatikan dalam proses perencanaan
pembangunan
tahunan
dan keterkaitannya
yaitu
harus
dengan
proses
mengakomodir
penganggaran
kepentingan
daerah,
sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 7 tahun 2003
tentang Keuangan Negara jo. PP nomor 58 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah jo. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah,
Anggaran
(KUPA)
sejalan
bahwa
dengan
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
penyusunan
Kebijakan Umum
penyusunan RKPD.
Berdasarkan
3
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
dokumen tersebut nantinya akan dihasilkan Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara Perubahan (PPAS-P). Bentuk proses perencanaan pembangunan
dengan
penganggaran
daerah
juga
disebutkan
dalam Undang-Undang
Nomor 25 tahun 2004 bahwa RKPD menjadi pedoman dalam penyusunan
RAPBD.
Pasal 18 ayat (5) Undang-Undang Dasar 1945 Pemerintah Daerah secara
konstitusional
diberi
wewenang
untuk
menjalankan
otonomi
seluas
luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh Undang-Undang ditentukan
sebagai urusan pemerintah pusat seperti diatur dalam Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Sejalan dengan hal tersebut,
pemerintah daerah
berhak
menetapkan
peraturan
peraturan-peraturan lainnya termasuk Kebijakan Umum
daerah
dan
Angaran (KUA)
dan Perubahannya. Kepala daerah bertanggung jawab atas pengelolaan
keuangan
daerah
sebagai bagian dari kewenangan Pemerintah Daerah
untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera di Kabupaten Pinrang
Dengan demikian KUPA merupakan salah satu produk hukum daerah
yang dituangkan dalam bentuk Nota Kesepakatan antara Pihak Eksekutif
dengan Pihak Legislatif. KUPA menjadi pedoman dalam penyusunan PPASP
dan
PRAPBD, yang penyusunannya dilaksanakan
melalui berbagai
pendekatan yaitu :
a. Pendekatan politis, yaitu upaya untuk melibatkan lembaga DPRD dalam
penyusunan
serta
penetapannya
setelah
melalui
pembahasan
bersama antara DPRD dengan Pemerintah Daerah;
b. Pendekatan
partisipatif,
RKPD Kabupaten
pembangunan
yaitu
Pinrang.
yang
KUA
RKPD
merupakan
adalah
penyusunannya
penjabaran
dokumen
melalui
dari
perencanaan
pembahasan
dengan
melibatkan pemangku kepentingan dalam forum SKPD dan Musrenbang;
c. Pendekatan
teknokratis,
yaitu
penyusunan
KUA
berdasarkan
analisis kebutuhan pembangunan sesuai dengan proyeksi perkembangan
indikator makro ekonomi dan perkiraan kemampuan keuangan daerah;
d. Pendekatan
top-down,
yaitu
sinergi
dan
komitmen
perencanaan
pembangunan daerah yang mengacu pada rencana pembangunan
nasional sebagaimana dituangkan dalam dokumen RPJPN, RPJMN dan
RKP;
e. Pendekatan
bottom-up,
yaitu
penjaringan
aspirasi
dan
kebutuhan
masyarakat untuk dituangkan kedalam program pembangunan daerah
sebagai penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
4
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
1.2. Tujuan Penyusunan KUA
Tujuan
2015 adalah
dari
untuk
penyusunan
memenuhi
KUA
kewajiban
Daerah sebagaimana diatur dalam
Kabupaten
Pinrang
penyelenggaraan
Tahun
Pemerintah
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun
2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan
Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terkahir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Disamping itu KUA
sebagai pedoman
dalam
selanjutnya akan dijadikan
berfungsi
Penyusunan PPAS dan RAPBD yang
pedoman dalam penyusunan RKA SKPD.
1.3. Dasar Hukum
Sebagai Dasar Hukum dalam Penyusunan KUPA Kabupaten Pinrang
Tahun 2015 adalah :
1. Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ;
2. Undang-undang
Nomor
33
Tahun
2004
tentang
Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
3. Undang-undangNomor 23 Tahun 2014, tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014, tentang Desa;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007
tentang
Pembagian
Pemerintah
Urusan
Daerah,
Pemerintahan
Propinsi,
dan
antara
Pemerintah,
Pemerintah
Daerah
Kabupaten/Kota;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Negara ;
7. Peraturan
Presiden
Nonor
5
Tahun
2015
tentang
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa
kali,
terkahir
dengan
Peraturan
Menteri
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua
Dalam
Negeri
Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah ;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penyusunan APBD Tahun 2015 ;
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
5
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan,
Tata
Cara
Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
11. Peraturan Daerah
Pinrang Nomor
2 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pinrang
Tahun 2014 – 2019 ;
12. Peraturan Bupati Pinrang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pinrang tahun 2015.
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
6
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
BAB II
KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH
2.1. Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Daerah
Sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Kabupaten Pinrang Tahun 2015
Ekonomi Daerah
Pinrang Tahun
2015
bahwa Kebijakan Makro
diarahkan
pada
pertumbuhan
ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
melalui
perluasan
kesempatan
kerja,
kesempatan berusaha untuk mengurangi pengangguran serta kemiskinan,
peningkatan
pendidikan
akses
pelayanan
serta
bebas
dan mutu
biaya
layanan
kesehatan
dan
dan
kesehatan
bagi
pendidikan
masyarakat miskin. Disamping itu diupayakan pengurangan ketimpangan
pendapatan antar kelompok
masyarakat serta meningkatkan peranan
sektor-sektor unggulan daerah dalam penyediaan kesempatan kerja.
Peningkatan Investasi / Swasta / swadaya masyarakat diharapkan
mampu
memacu
regulasi
dibidang
keamanan
pertumbuhan
perijinan
ekonomi
dan
serta meningkatkan
daerah.
Untuk
adanya
kepastian
infrastruktur
wilayah
itu diperlukan
hukum,
jaminan
guna mendukung
investasi di bidang ekonomi yang mampu meningkatkan kesempatan kerja
guna kesejahteraan masyarakat Pinrang, disamping memacu pertumbuhan
pasar
bagi produk lokal serta meningkatkan daya saing di pasar nasional
maupun internasional.
Sesuai dengan
kebijakan makro ekonomi daerah tersebut diatas
dan berdasarkan kondisi, potensi dan permasalahan yang dihadapi serta
memperhatikan perkembangan perekonomian
yang telah dicapai, maka
perkiraan pencapaian makro ekonomi tahun 2015 adalah sebagai berikut :
1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan
ekonomi
Kabupaten
Pinrang
dalam
kurun
waktu
5
tahun terakhir ini relatif cukup fluktuatif, dimana pertumbuhan tertinggi
terjadi tahun 2012 dan terendah tahun 2010. Hal ini diduga sebagai
dampak kontraksi perekonomian nasional dan adanya krisis keuangan
internasional sehingga ikut berpengaruh terhadap kinerja perekonomian
di
daerah. Secara rata-rata, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pinrang
periode tahun 2009 - 2013
mencapai
0,49%.
Pada
tahun
2009
pertumbuhan ekonomi mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan yaitu
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
7
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
7.65%. dan pada tahun 2010 pertumbuhan ekonomi sedikit mengalami
perlambatan pertumbuhan yaitu sebesar 6.23%. Sementara pertumbuhan
perekonomian Kabupaten Pinrang Tahun 2013 mengalami perlambatan
menjadi 6.81%. Untuk mencapai pertumbuhan
diharapkan
tersebut
mencapai
maka
ekonomi
seperti
yang
perlu adanya strategi yang tepat, guna
keberhasilan pembangunan untuk dapat dinikmati oleh
masyarakat secara merata. Dengan
meningkatkan
kondisi
tersebut,
upaya
untuk
pertumbuhan ekonomi diarahkan pada sektor ekonomi
yang mampu mengoptimalkan lahan dengan penyerapan tenaga kerja
yang besar dan produk yang dihasilkan mempunyai keunggulan komparatif
dah keunggulan kompetitif.
2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara umum dibagi
ke dalam nilai Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan nilai Atas Dasar Harga
Konstan (ADHK). Gambaran selengkapnya akan diuraikan pada bagian
berikut:
a. PDRB Harga Berlaku
Kemajuan ekonomi suatu daerah memang bisa kita lihat secara
kasat mata, namun untuk melakukan perencanaan strategi pembangunan
kedepan, hasil pencapaian pembangunan perlu dipotret secara
kuantitatif. Kemajuan ekonomi suatu daerah bisa dipotret dengan
menggunakan instrument yang bernama PDRB. Meskipun instrument ini
tidak
mutlak
masyarakatnya,
member
namun
gambaran
paling
kemajuan
tidak
dipakai
dan
kesejahteraan
dalam
menghitung
pertumbuhan ekonomi daerah.
PDRB Kabupaten Pinrang yang menggambarkan pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Pinrang selama Tahun 2009 sampai 2013
menunjukkan adanya fluktuasi. Untuk tahun 2013 terdapat 3 sektor yang
konstribusinya mengalami penurunan yaitu sektor pertanian, industry
pengolahan dan 6 sektor mengalami kenaikan. PDRB Kabupaten Pinrang
tahun 2013 mengalami peningkatan dibandingkan dengan PDRB untuk
tahun 2012. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini :.
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
8
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
Tabel 2.1
Pertumbuhan PDRB adh Konstan di Kabupaten Pinrang
Pada Tahun 2009-2013
No
Sektor
1
2
1
2009
2010
2011
2012
2013
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
3
4
5
6
7
2,538,541.90
2,927,094.46
3,421,853.09
3,917,694.60
4,376,729.07
37,586.13
41,602.24
51,593.44
63,689.98
77,195.50
177,359.14
228,382.71
263,343.81
300,424.50
339,292.42
3
Pertanian
Pertambangan &
penggalian
Industri pengolahan
4
Listrik, gas, & air bersih
28,298.56
37,731.46
41,280.05
46,717.01
56,477.63
5
Konstruksi
Perdagangan, hotel, &
restoran
Pengangkutan &
komunikasi
Keuangan, sewa, & jasa
Perusahaan
Jasa-jasa
179,096.09
196,112.18
241,604.33
287,240.70
336,240.70
569,107.20
639,929.71
768,699.02
947,253.84
1,126,253.49
172,402.89
224,335.13
280,553.38
330,726.97
386,763.53
178,039.03
205,737.36
242,468.27
291,527.90
353,562.77
612,525.97
789,860.87
905,235.95
1,052,253.23
1,208,916.42
4,492,956.91
5,290,786.12
6,216,631.34
7,237,528.73
8,261,431.53
2
6
7
8
9
PDRB
Sumber : PDRB Kab. Pinrang Tahun 2009-2013
b. PDRB Harga Konstan
PDRB harga konstan menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan atau setiap sektor dari tahun ke tahun berdasarkan
tahun dasar. Adapun
tahun
dasar yang ditetapkan adalah tahun
2000, mengingat kondisi perekonomian nasional pada tahun tersebut
lebih baik dan lebih stabil. Sama halnya dengan PDRB harga berlaku,
untuk tahun 2013 sektor pertanian masih merupakan sektor dominan
dalam pembentukan PDRB di Kabupaten Pinrang dengan peranannya
sekitar 52,98% berdasarkan harga konstan. Pada urutan kedua
adalah sektor Jasa dengan konstribusi sebesar 14,63%. Menduduki
peringkat ketiga dan keempat terbesar dalam memberikan kontribusi
bagi PDRB Kabupaten Pinrang secara berturut - turut adalah sektor
perdagangan sebesar 13,63%, sedangkan
sektor-sektor
lainnya
memberikan andil yang realtif kecil yaitu pada kisaran dibawah 5%.
Secara keseluruhan PDRB berdasarkan harga konstan pada tahun
2013 sebesar Rp. 3.137.429,30 atau meningkat sebesar Rp. 200.153,80
dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp. 2.937.275,50 tahun 201, hal
tersebut dapat dilihat pada table berikut :
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
9
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
Tabel 2.2
Pertumbuhan PDRB adh Berlaku di Kabupaten Pinrang
Pada Tahun 2009-2013
No
Sektor
1
2
1
Pertanian
Pertambangan
& penggalian
Industri
pengolahan
Listrik,gas & air
bersih
2
3
4
5
Konstruksi
Perdagangan,
hotel & restoran
Pengangkutan
& komunikasi
Keuangan,
sewa, & jasa
Perusahaan
6
7
8
9
Jasa-jasa
Jumlah
2009
2010
2011
2012
2013
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
3
4
5
1,477,887.12
1,535,955.24
1,612,155.94
1,722,238.03
21,057.02
22,136.19
25,702.62
28,894.09
31,968.66
108,197.26
132,704.06
143,286.52
155,479.99
166,102.94
16,689.33
19,242.09
20,722.11
22,674.74
25,872.26
98,277.80
98,658.35
114,563.59
126,069.20
139,011.31
269,286.60
291,401.09
329,304.75
374,506.91
420,343.25
97,869.33
112,121.54
127,845.78
146,137.00
160,975.42
101,195.18
112,086.04
124,788.60
140,884.84
159,328.23
193,822.87
208,432.84
214,658.26
220,390.70
228,316.07
2,384,282.51
2,532,737.44
2,713,028.17
6
7
1,805,511.1
6
2,937,275.50 3,137,429.30
Sumber : PDRB Kab. Pinrang Tahun 2009-2013
3. Struktur Ekonomi
Salah satu indikator makro Ekonomi yang menjadi acuan adalah Laju
Pertumbuhan Ekonomi (LPE). Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten
Pinrang pada Tahun 2013 mengalami perlambatan pertumbuhan pada
kisaran 6,81 %. Jika dilihat dari pertumbuhan tiap-tiap sektor ekonomi terlihat
bahwa pada Tahun 2013
terdapat 2 sektor ekonomi mengalami
pertumbuhan, 7 sektor yang mengalami perlambatan pertumbuhan bila
dibandingkan dengan Tahun sebelumnya yaitu industri pengolahan dan
listrik gas dan air bersih.
Tabel 2.3
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pinrang
Tahun 2009 - 2013
No
Sektor
2009
2010
2011
2012
2013
%
%
%
%
%
61.98
60.64
59.42
58.63
57.55
1
Pertanian
2
Pertambangan & penggalian
0.88
0.87
0.95
0.98
1.02
3
Industri pengolahan
4.54
5.24
5.28
5.29
5.29
4
Listrik,gas & air bersih
0.70
0.76
0.76
0.77
0.82
5
Konstruksi
4.12
3.90
4.22
4.29
4.43
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
10
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
6
7
8
9
Perdagangan, hotel &
restoran
Pengangkutan & komunikasi
Keuangan, sewa, & jasa
Perusahaan
Jasa-jasa
Jumlah
11.29
11.51
12.14
12.75
13.40
4.10
4.43
4.71
4.98
5.13
4.24
4.43
4.60
4.80
5.08
8.13
8.23
7.91
7.50
7.28
7.65
6.23
7.12
8.27
6.81
Sumber : PDRB Kab. Pinrang Tahun 2009-2013
4. PDRB Perkapita
PDRB perkapita atau pendapatan per kapita merupakan salah satu
indikator yang digunakan untuk menggambarkan tingkat kemakmuran
masyarakat secara makro. PDRB Perkapita berdasarkan harga berlaku pada
Tahun 2013 menunjukkan peningkatan lebih besar dibandingkan dengan
PDRB per kapita berdasarkan harga konstan. PDRB perkapita berdasarkan
harga berlaku diproyeksikan mencapai Rp. 22.866.199,00, angka ini
mengalami peningkatan dibandingkan Tahun 2012 yang mencapai Rp
20.199.634,00.
Nilai
PDRB
perkapita
atas
dasar
konstan
yang
menggambarkan pendapatan riil penduduk Kabupaten Pinrang. Untuk tahun
2013 diperkirakan sebesar Rp. 8.683.724 mengalami peningkatan jika
dibandingkan dengan Tahun 2012 yaitu sebesara Rp.8.197.811,00.
Hal ini sejalan dengan peningkatan daya beli pada IPM pada tahun
2009 - 2013, walaupun
tersebut
daya
demikian,
belum sepenuhnya
beli
peningkatan
menggambarkan
masyarakat Pinrang
PDRB
secara
riil
perkapita
kenaikan
secara umum. Hal ini disebabkan
pada PDRB per kapita yang dihitung atas dasar harga berlaku masih
terkandung faktor inflasi yang sangat berpengaruh terhadap daya beli
masyarakat. Untuk mengetahui perkembangan daya beli masyarakat
secara riil bisa digunakan PDRB per kapita atas dasar harga konstan.
Pendapatan perkapita penduduk Kabupaten Pinrang dari Tahun 2009
sampai 2013 mempunyai tren yang meningkat, artinya kesejahteraan
masyarkat Pinrang makin membaik. Tahun 2012 pendapatan perkapita
penduduk Kabupaten Pinrang sebesar 20.199.634 rupiah, sedangkan pada
Tahun 2013 diperkirakan sebesar Rp. 22.866.199 atau dengan kata lain tiap
bulan rata-rata penduduk Pinrang berpenghasilan 1,9 juta rupiah lebih
perbulan.
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
11
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
5. Inflasi
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum
dan
terus
menerus
berkaitan
dengan
mekanisme
pasar.Tingkat
kesejahteraan masyarakat dapat dilihat pula dari kemampuan penduduk
dalam mengkonsumsi barang dan jasa.Perkembangan barang dan jasa ini
berdampak langsung terhadap tingkat daya beli dan biaya hidup
penduduk.Jika harga-harga secara umum meningkat maka bisa terjadi daya
beli penduduk menurun.Tahun 2011, tingkat inflasi di Kabupaten Pinrang
menurun 1,17 poin, yaitu dari 9,69 % pada tahun 2010 menjadi 5,92 % pada
tahun 2011 dan perkiraan tahun 2012 yaitu sebesar 5,25 %
Dilihat dari sektor kegiatannya, tingkat Inflasi PDRB Kabupaten
Pinrang dari Tahun 2009 - 2013 adalah:
Tabel 2.4
Tingkat Inflasi PDRB di Kabupaten Pinrang
Pada Tahun 2009-2013
No.
Lapangan Usaha
2009
2010
2011
2012
2013*
2
3
4
5
6
7
1
1
Pertanian
9.91
10.95
11.38
7.17
6.56
2
Pertambangan dan
penggalian
10.54
5.29
6.81
9.81
9.55
3
Industry pengolahan
2.62
4.99
6.79
5.13
5.71
4
Listrik, air bersih dan gas
0.59
15.64
1.59
3.43
5.95
5
Bangunan dan Kontruksi
4.85
9.08
6.09
8.04
6.20
9.83
3.91
6.30
8.35
5.93
1.68
13.58
9.64
3.13
6.16
7
Perdagangan, Hotel dan
Restoran
Pengangkutan dan
Komunikasi
8
Keuangan, Persewaan &
jasa Perusahaan
5.84
4.33
5.86
6.50
7.24
9
Jasa-jasa
35.18
19.91
11.28
13.22
10.90
11.69
10.86
9.69
7.53
6.87
6
PDRB
Sumber : PDRB Kabupaten Pinrang 2009-2013
Peningkatan inflasi tertinggi terjadi pada sektor jasa yang mencapai 10,90
persen, kemudian disusul oleh sektor pertambangan dan penggalian sebesar
9,55 %, serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar
7,24 %. Adapun sektor lainnya berkisar antara 5 – 6 %.
6. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
IPM merupakan salah satu indikator penting yang digunakan
dalam perencanaan kebijakan dan evaluasi pembangunan, karena nilai IPM
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
12
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
mencakup 3 tiga bidang pembangunan manusia yang diangap paling
mendasar, yaitu Angka harapan hidup, pengetahuan, dan hidup layak.
Nilai
ini
menggambarkan
potret
pembangunan
manusia
Kabupaten Pinrang dari kondisi fisik manusia (kesehatan dan kesejahteraan),
maupun non-fisik (intelektualitas).
Pencapaian hasil IPM merupakan hasl pencapaian jangka waktu
yang panjang. Peningkatan IPM pada prinsipnya merupakan perubahan pola
pikir manusia, yaitu perubahan untuk semakin berperilaku hidup bersih dan
sehat (Bidang kesehatan); Peningkatan intelektual (pendidikan) dan
peningkatan kemampuan bersaing secara ekonomi (bidang ekonomi).
Secara umum nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun
2009 – 2013 mengalami peningkatan setiap tahunnya yaitu tahun 2009
sebesar 72,61 poin menjadi 74,87 pada tahun 2013, untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.5
Komponem IPM Kabupaten Pinrang
Tahun 2009-2013
Tahun
No
1
Indeks
2
2009
2010
2011
2012
2013
3
4
5
6
7
1
Angka Harapan
Hidup (thn)
71,72
72,06
72,28
72,50
72,81
2
Angka Melek Huruf
(%)
89,74
89,90
91,48
91,63
91,99
3
Rata Lama Sekolah
(thn)
7,22
7,61
7,62
7,89
7,89
4
Paritas Daya Beli
(Ribu Rp.)
637,37
638,49
639,83
643,01
645,86
72,61
73,21
73,80
74,39
74,87
IPM
Sumber BPS Kab. Pinrang Tahun 2014
7. Penduduk dan Ketenagakerjaan
Total jumlah penduduk di Kabupaten Pinrang pada Tahun 2013
adalah 361.293 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebesar 175.115 jiwa dan
perempuan sebesar 186.178 jiwa, atau mengalami peningkatan sebesar
0,35 % dari jumlah penduduk Tahun 2012, yaitu 360.019 jiwa, sedangkan
jumlah rumah tangga untuk tahun 2013 sebesar 84.291. Adapun rincian
jumlah penduduk perkecamatan dapat dilihat pada tabel 2.6 berikut :
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
13
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
Tabel 2.6
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Banyaknya Rumah Tangga
Dirinci Tiap Kecamatan Kab. PinrangTahun 2013
LAKILAKI
PEREMPU
AN
JUMLAH
PERSEN
TASE
SEX
RASIO
BANYAKNYA
RUMAH
TANGGA
3
4
5
6
7
8
13,360
14,349
27,709
7.67
93.1
6,903
15,093
16,121
31,214
8.64
93.6
7,322
13,183
14,239
27,422
7.59
92.6
6,834
26,557
27,750
54,307
15.03
95.7
11,771
5
MATTIRO BULU
WATANG
SAWITTO
PATAMPANUA
8,499
9,068
17,567
4.86
93.7
7,574
6
DUAMPANUA
21,375
23,047
44,422
12.30
92.7
10,534
7
LEMBANG
18,772
19,851
38,623
10.69
94.6
9,132
8
CEMPA
15,576
16,582
32,158
8.90
93.9
4,256
9
TIROANG
10,569
11,045
21,614
5.98
95.7
4,995
10
LANRISANG
8,159
9,099
17,258
4.78
89.7
4,329
11
PALETEANG
19,212
19,982
39,194
10.85
96.1
8,470
12
BATULAPPA
4,760
5,045
9,805
2.71
94.4
2,171
175,115
186,178
361,293
100
94.1
84,291
NO
1
KECAMATAN
2
MATTIRO
SOMPE
SUPPA
1
2
3
4
JUMLAH
Sumber : BPS Kab. Pinrang Tahun 2014
Jumlah penduduk tahun 2013 sebesar 361.293 jiwa mengalami
peningkatan jika dibandingkan dengan Tahun sebelumnya, yaitu : meningkat
5,3 % bila dibandingkan Tahun 2012 yakni sebesar 342.118 jiwa.
Peningkatan dari Tahun 2012 ke Tahun 2013 yang cukup tinggi
dibandingkan Tahun 2011 disebabkan adanya penyesuaian registrasi
dengan hasil Sensus Penduduk Tahun 2010. Hal ini membuktikan perlunya
perbaikan registrasi data kependudukan dari instansi terkait. Dengan adanya
program elektronik KTP, menjadi momentum dan peluang untuk melakukan
perbaikan terhadap registrasi penduduk tahun-tahun mendatang, sehingga
akurasi jumlah penduduk menjadi lebih baik.
Salah satu Tingkat kesejahteraan masyarakat dapat tergambarkan
dari laju pertumbuhan angkatan kerja yang terserap pada lapangan
pekerjaan. Tingginya angkatan kerja pada suatu daerah secara langsung
dapat menggerakan perekonomian daerah tersebut. Hal seSulawesi
Selatanknya dapat mengakibatkan timbulnya masalah sosial. Gambaran
kondisi ketenagakerjaan seperti tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK),
persentase kesempatan kerja, persentase angkatan kerja yang bekerja dan
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
14
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
distribusi lapangan pekerjaan sangat berguna dalam melihat prospek
ekonomi suatu daerah.
Pertumbuhan
ekonomi
dapat
dilihat
apakah
benar-benar
digerakan oleh produksi yang melibatkan tenaga kerja daerah atau karena
pengaruh faktor lain. Banyaknya penduduk yang bekerja akan berdampak
pada peningkatan pendapatan. Peningkatan pendapatan penduduk sangat
menentukan pemenuhan kebutuhan hidup yang layak (peningkatan
kemampuan daya beli).
Pada tahun 2013 jumlah angakatan kerja Kabupaten Pinrang sebesar
133.883 yang terdiri dari laki-laki sebesar 86.581 dan perempuan sebesar
47.302, sedangkan yang bekerja sebesar 126.724. Mengingat Kabupaten
Pinrang merupakan salah satu daerah andalan Provinsi Sulawesi Selatan
sebagai penghasil beras dan hasil bumi lainnya.Oleh sebab itu sektor
pertanian merupakan lapangan pekerjaan yang paling banyak menyerap
tenaga kerja.
Tingginya
TPAK
seyogyanya
diimbangi
dengan
besarnya
kesempatan kerja. Kesempatan kerja merupakan hubungan antara
angkatan kerja dengan kemampuan penyerapan tenaga kerja. Pertambahan
angkatan kerja harus diimbangi dengan investasi yang dapat menciptakan
kesempatan kerja, sehingga dapat menyerap pertambahan angkatan kerja.
Untuk tahun 2013 jumlah pengangguran terbuka Kabupaten Pinrang
menurun menjadi 1,96 % dari 5,35 % pada tahun 2012.
Kabupaten Pinrang adalah salah satu daerah andalan Provinsi
Sulawesi Selatan sebagai penghasil beras dan hasil bumi lainnya. Oleh
sebab itu sektor pertanian merupakan lapangan pekerjaan yang paling
banyak menyerap tenaga kerja. Berdasarkan data Sakernas 2010,
banyaknya penduduk yang bekerja di sektor pertanian sekitar 50,06 persen
kemudian disusul sektor Perdagangan, Rumah Makan dan Hotel sebesar
18,05 persen, Jasa Kemasyarakatan 14,45, Industri Pengolahan sekitar
8,82 persen dan sector Lainnya 8,60 persen.
2.2
Rencana Target Ekonomi Makro
Untuk
melakukan
proyeksi
pertumbuhan
ekonomi
selain
mempertimbangkan laju pertumbuhan ekonomi pada periode-periode
sebelumnya atau data historis, juga perlu dipertimbangkan potensi atas
kondisi perekonomian yang terjadi pada periode pelaporan. Selain hal itu
perlu juga dipertimbangkan fenomena-fenomena yang terjadi saat
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
15
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
ini maupun fenomena yang diperkirakan akan terjadi di masa yang
akan
datang
(periode
proyeksi)
yang
berpotensi
mempengaruhi
perekonomian. Dengan tanpa mengabaikan adanya keterikatan ekonomi
antar sektor dalam satu daerah dan keterikatan antar daerah, maka untuk
melakukan proyeksi
ekonomi
perlu
dipertimbangkan
laju
pertumbuhan
provinsi maupun pertumbuhan kabupaten lainnya.
1. Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Pinrang 2015
Catatan terakhir
pertumbuhan ekonomi Pinrang pada tahun 2013
sebesar 6.81%,
dengan
kecenderungan
yang
meningkat
merupakan modal awal untuk pencapaian pertumbuhan yang lebih baik
di tahun 2012 dan 2013.
Namun
demikian
tekanan
dari
sisi
pengeluaran pemerintah yang merupakan salah satu pendorong utama
tidak dapat diabaikan.
a. Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Pinrang Tahun 2014 dan 2015
Pertumbuhan
diperkirakan
ekonomi
Kabupaten Pinrang
berada pada kisaran 7 % - 8 %.
pertumbuhan ekonomi Kabupaten
pada
2014
Secara umum laju
Pinrang pada 2013 mengalami
perlambatan, diperkirakan pada tahun 2014 dan 2015 akan mengalami
percepatan
pertumbuhan
perekonomian
secara
yang
mampu
mempengaruhi
umum, walaupun pertumbuhannya tidak
signifikan, hal ni dipengaruhi dengan kebijakan dalam mengurangi subsidi
BBM.
Proyeksi
pertumbuhan
yang diperkirakan diatas capaian
pertumbuhan 2013 sebesar 7.00% - 7,5%
Ekspansi sektor pertanian terutama didorong oleh kinerja pertanian
tanaman bahan makanan dan peternakan. Beberapa hal yang
diperkirakan akan turut mendorong kinerja sektor pertanian adalah
peningkatan kualitas infrastruktur pertanian, terutama dalam hal
pengairan dan irigasi, adanya upaya optimalisasi lahan tidak produktif
(lahan bero) serta dikembangkannya program-program yang terkait
dengan peningkatan produksi pertanian seperti kelompok wanita tani,
pengoptimalan lahan pekarangan untuk produksi pertanian Kendala
sektor pertanian kedepan terutama dalam hal hama.
Selain sektor pertanian, sektor Pertambangan dan penggalian,
bangunan dan konstruksi serta perdagangan hotel dan restoran juga
diperkirakan turut mendorong pertumbuhan pada tahun 2015.
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
16
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
Pada 2013 laju pertumbuhan perekonomian Kabupaten Pinrang
diperkirakan mampu tumbuh lebih tinggi dari tahun sebelumnya mencapai
kisaran 7% - 8%. Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi yang lebih
tinggi dipicu oleh pertumbuhan daerah lain. Selain tingginya dorongan
faktor eksternal pertumbuhan ini juga diperkirakan didukung oleh laju
inflasi yang lebih moderat dibandingkan tahun sebelumnya. Walaupun
masih terdapat kekuatiran adanya kebijakan-kebijakan baru dengan
pergantian kepemimpinan.
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
17
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
BAB III
ASUMSI-ASUMSI DASAR, DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN
ANGGARANPENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)
TAHUN 2015
3.1. Asumsi Dasar
Penyusunan
Rancangan
APBD
memerlukan
pencermatan
dan
pengkajian yang sangat mendalam, sehingga apa yang dirancang realitasnya
sesuai dengan
sasaran ataupun tidak
rencanakan, Untuk
asumsi
guna
jauh dari apa yang telah kita
mencapai kondisi dimaksud diperlukan
mendukung
berbagai
pencapaian target/sasaran dimaksud. Asumsi
Dasar yang digunakan dalam Penyusunan APBD Tahun 2015 adalah sebagai
berikut :

Terjadinya
peningkatan Pendapatan
Asli
Daerah
yang
menjadi
kewenangan Pemda Kabupaten Pinrang terutama dari Pos lain-lain
pendapatan Asli Daerah Yang sah

Obyek Pajak tetap

Penerimaan Daerah dari Dana Bagi Hasil Pajak diasumsikan mengalami
peningkatan dari tahun sebelumnya

Penerimaan
Daerah
dari
Dana
Alokasi
Umum
(DAU)
Khusus
(DAK)
diasumsikan ada peningkatan dari tahun sebelumnya

Penerimaan
Daerah
dari
Dana
Alokasi
diasumsikan sama dari tahun sebelumnya

Penerimaan
Daerah
umum mengalami
dari
Lain-lain
peningkatan dari
Pendapatan
yang
sah secara
tahun sebelumnnya
3.2. Laju Inflasi
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan
terus menerus berkaitan dengan mekanisme pasar. Tingkat kesejahteraan
masyarakat dapat dilihat pula dari kemampuan penduduk dalam mengkonsumsi
barang dan jasa. Perkembangan barang dan jasa ini berdampak langsung
terhadap tingkat daya beli dan biaya hidup penduduk. Jika harga-harga secara
umum meningkat maka bisa terjadi daya beli penduduk menurun. Inflasi
sebagai
indikator
makro
prekonomian
perlu menjadi kajian karena
sangat berpengaruh terhadap stabilitas prekonomian dan kinerja pelaksanaan
pembangunan.
Pada tahun 2011, tingkat inflasi di Kabupaten Pinrang menurun 1,17 poin,
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
18
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
yaitu dari 10,86 % pada tahun 2010 menjadi 9,69 % pada tahun 2011.
Sedangkan untuk tahun 2012 dan 2013 mengalami penurunan dari 7,53 menjadi
6,87 dan diproyeksikan akan terus mengalami penurunan 6-5 % untuk tahun
2014 dan 2015
3.3.
Pertumbuhan PDRB
PDRB
Kabupaten
Pinrang
tahun
2013
mengalami
peningkatan
dibandingkan dengan PDRB untuk Tahun 2012. Baik itu dilihat dari PDRB atas
harga berlaku maupun PDRB atas dasar harga konstan. Untuk tahun 2013,
PDRB atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan sebesar Rp 1 Milyar
lebih , sedangkan untuk PDRB atas dasar harga konstan mengalami kenaikan
sebesar Rp 200 Milyar lebih. Asumsi-asumsi tahun 2014-2015 Pertumbuhan
PDRB diproyeksikan mengalami peningkatan yang tidak terlalu signifikan
3.4. Lain-Lain Asumsi
Dalam rangka penyiapan Rancangan APBD 2015 lain-lain asumsi yang dapat
ditambahkan adalah :
a. Kondisi ekonomi stabil
b. Kondisi keamanan semakin stabil
c. Adanya peningkatan belanja Pegawai
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
19
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
BAB IV
KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN
PEMBIAYAAN DAERAH
4.1 Pendapatan Daerah
4.1.1 Kebijakan Pendapatan Daerah yang akan dilaksanakan pada
Tahun Anggaran 2015
Berdasarkan pengkajian dan pembahasan bersama Tim Anggaran
Pemerinta Daerah (TAPD), maka penetapan target Pendapatan Asli Daerah
Tahun 2015 berdasarkan pada 3 (tiga) hal, yaitu :
a. Realisasi pendapatan pada tahun yang lalu
b. Tingkat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pinrang
c. Potensi sumber pendapatan asli daerah
Berdasarkan ke tiga hal tersebut diatas, maka ditetapkan target Pendapatan
pada Perubahan Tahun 2015 sebesar Rp. 1.181.473.904.094,00 atau
mengalami peningkatan sebesar
Rp.
137.581.500.261,00. dibandingkan
pendapatan pada pokok tahun 2015 hal ini disebabkan meningkatnya
pendapatan dari PAD sebesar 5,83 %, Dana Perimbangan sebesar 15.22 % dan
lain-lain pendapatan asli daerah yang sah sebesar 9,19%..
4.1.2 Target Pendapatan Daerah Meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD),
Dana Perimbangan, dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Pada perubahan anggaran tahun 2015 Pendapatan Asli Daerah (PAD)
diperkirakan mengalami peningkatan sebesar Rp. 5.234.516.251,00 (5.83%),
dibandingkan pada pokok tahun 2015,
yang terdiri dari hasil pajak daerah
diperkirakan mengalami peningkatan sebesar Rp. 1.101.054.500,00, retribusi
daerah mengalami peningkatan sebesar Rp. 1.058.945.500,00, pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan mengalami peningkatan sebesar Rp.
1.649.516.251,00 dan untuk lain-lain pendapatan asli daerah yang sah
mengalami peningkatan sebesar Rp. 1.425.000.000,00.
Selain PAD,
penerimaan daerah yang bersumber dari Dana Perimbangan yang jumlahnya
ditargetkan
mengalami
peningkatan
sebesar
Rp.
112.721.026.000,00
dibandingkan pada pokok tahun 2015, yang meliputi Dana Alokasi Umum (DAU)
pada tidak mengalami perubahan yaitu sebesar Rp. 654.528.422.000,00 dan
Dana
Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak tahun 2015 ditargetkan mengalami
peningkatan sebesar Rp. 162.196.000,00. sedangakan untuk Dana Alokasi
Khusus pada perubahan tahun 2015 sebesar Rp. 67.404.200.000,00 meningkat
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
20
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
menjadi Rp. 179.965.576.000,00 (166.99 %). Besarnya
dana perimbangan
yang
tergantung
dialokasikan
untuk
Kabupaten
Pinrang
dari
kemampuan dan kebijakan pemerintah pusat dengan mempertimbangkan
beberapa kriteria yang ditetapkan antara lain; luas wilayah, jumlah penduduk
dan kemajuan ekonomi daerah.
Untuk
Lain-lain
Pendapatan
Daerah
Yang
Sah
ditargetkan
mengalami kenaikan sebesar Rp.19.625.958.010,00. terdiri dari Pendapatan
Hibah sebesar Rp. 1.982.144.500,00, tidak mengalami perubahan sedangkan
Dana
Bagi
Hasil
Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
(PKB & BBNKB, PBBKB, PPABT & AP dan PHR) mengalami peningkatan
sebesar Rp. 7.475.000.000,00, Bantuan
Pemerintah
Daerahnya
tidak
Keuangan
mengalami
Rp.17,800.295.640.00. Sedangkan untuk Dana
dari
Provinsi
perubahan
yaitu
Penyesuaian
atau
sebesar
dan otonomi
khusus mengalami peningkatan sebesar Rp. 12.150.958.010,00 dari Rp.
167.814.617.990,00
pada
pokok
tahun
2015
naik
menjadi
Rp.
179.965.576.000,00 pada perubahan tahun 2015 7,24%), hal ini disebabkan
meningkatnya Alokasi Dana Desa Sehingga secara total rencana pendapatan
daerah pada perubahan tahun 2015 adalah sebesar Rp. 1.181.473.904.094.00
mengalami
dengan
peningkatan
Pendapatan
sebesar
pada
Rp.
pokok
137.581.500.261,00 dibandingkan
Tahun
2014
sebesar
Rp.
1.043.892.403.833.00
4.1.3 Upaya-Upaya
Pemerintah
Daerah
Dalam
Mencapai
Target
Pendapatan
Untuk
memantapkan pendapatan
pemerintah daerah
tidak
daerah agar
terganggu
maka
rencana
belanja
pemerintah
daerah
berupaya memperjuangkan peningkatan pendapatan daerah yang
bersumber dari dana perimbangan yang bersumber dari pemerintah
pusat yaitu Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus
(DAK),dan lain-lain pendapatan yang sah, namun tetap berupaya
menjaga
dan
mengembangkan
perekonomian
daerah
untuk
upaya
untuk
meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat.
4.2
Belanja Daerah
4.2.1 Kebijakan Belanja Daerah
Kebijakan
Belanja
Daerah
disusun
berdasarkan
mengatasi permasalahan pembangunan yang bersifat mendasar meliputi
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
21
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
empat bidang prioritas, yaitu; Bidang Pendidikan, Bidang Kesehatan, Bidang
Ekonomi, dan Bidang Lingkungan Hidup dengan tujuan untuk mempercepat
kesejahteraan masyarakat, penanggulangan kemiskinan dan pengurangan
pengangguran. Selain ke-empat bidang tersebut juga difokuskan pada upaya
mendorong program/kegiatan prioritas pada bidang-bidang lainnya, terutama
program/kegiatan prioritas yang secara langsung berpengaruh pada upaya
mewujudkan Kesejahteraan masyarakat Pinrang. Disamping itu, penyusunan
belanja daerah juga diprioritaskan untuk menunjang efektivitas pelaksanaan
tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam rangka
melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi tanggung jawabnya.
Kebijakan belanja daerah adalah dalam rangka memenuhi beban
pengeluaran atas Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung. Belanja
Tidak Langsung yang meliputi belanja pegawai, belanja subsidi,
belanja
hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil kepada pemerintah desa
(ADD), belanja bantuan sosial dan belanja tak terduga. Belanja Tidak Langsung
pada perubahan tahun 2015 diperkirakan mengalami peningkatan sebesar Rp.
40.655.922.329.13,13 dari Rp. 618.051.218.909,00 pada pokok tahun 2015 naik
menjadi Rp. 658.707.141.238,13 pada perubahan tahun 2015 atau mengalami
peningkatan sebesar 6.58 %, kenaikan tersebut disebabkan meningkatnya
belanja gaji, belanja bantuan keuangan keuangan kepada provinsi/kabupaten,
pemerintah desa dan partai politik.
Belanja Langsung yang meliputi belanja pegawai, belanja barang dan
jasa
serta
belanja
modal.
Kebijakan
belanja
langsung
dimaksudkan
untuk membiayai seluruh kegiatan-kegiatan pembangunan dalam tahun 2015
serta penyempurnaan target-target tahunan, baik yang
maupun
penunjang
dalam
rangka
pencapaian
bersifat
prioritas
sasaran pembangunan.
Belanja langsung direncanakan pada perubahan tahun 2015 sebesar Rp.
631.659.649.074,00
atau
mengalami
peningkatan
sebesar
Rp.
207.568.464.150.00 (48,94%) dibandingkan dengan pokok Tahun 2015 .
Secara
keseluruhan
perubahan tahun
2015
Total
sebesar
Belanja
yang
direncanakan
Rp. 1.290.366.790.312.13
pada
mengalami
peningkatan dibandingkan dengan Belanja pada pokok tahun 2015 sebesar Rp.
248.224.386.479,13.
Rp.1.181.473.904.094,00
sehingga
posisi
Mengingat
total
pendapatan
sebesar
lebih kecil dibandingkan dengan total belanja
RAPBD perubahan
Tahun
2015
defisit sebesar Rp.
108.892.886.218,13. Hal tersebut akan ditutupi oleh sisa lebih Perhitungan
Anggaran (Silpa) yang terdapat pada pembiayaan.
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
22
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
4.2.2 Kebijakan
Belanja
Tak
Langsung
(Belanja
Pegawai,
Belanja
Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan
Keuangan Dan Belanja Tidak Terduga)
a. Belanja Pegawai,
Belanja Pegawai adalah merupakan kewajiban pemerintah atas kinerja
pegawai
dan
belanja
tersebut
diharapkan
mampu
memberikan
kesejahteraan bagi pegawai sehingga dapat meningkatkan kinerjanya bagi
pembangunan
daerah.
Pada perubahan anggaran tahun 2015
pegawai direncanakan menyerap
Rp.
605.265.943.838,13
Plafon
mengalami
Anggaran
belanja
Sementara
peningkatan
sebesar
sebesar
Rp.
27.251.469.919,13 dibandingkan APBD pokok tahun 2015 atau mengalami
peningkatan sebesar 4,71 %
b. Belanja Bunga
Untuk tahun perubahan
anggaran tahun 2015 Belanja Bunga tidak
dianggarkan.
c. Belanja Hibah
Belanja Hibah ditargetkan mengalami peningkatan sebesar Rp.
700.000.000,00, belanja tersebut diarahkan untuk mendukung penyelenggaraan
pemerintahan
pemerintah,
yang
dilakukan
perusahaan
oleh
daerah
pemerintah/instansi
serta
masyarakat
vertikal,
dan
semi
organisasi
kemasyarakatan yang secara spesifik telah ditentukan peruntukannya.
d. Bantuan Sosial
Belanja bantuan sosial ditargetkan tidak mengalami perubahan yaitu
sebesar Rp. 1.350.000.000 pada perubahan anggaran tahun 2015, belanja
tersebut diarahkan dalam upaya
ekonomi
masyarakat
meningkatkan
kualitas kehidupan sosial
diberikan
kepada kelompok/anggota
yang
masyarakat. .
e. Belanja Bagi Hasil kepada Pemerintah Desa
Kebijakan belanja bagi hasil dimaksudkan sebagai upaya pemerataan
atas pendapatan yang diperoleh dari pajak kepada seluruh Pemerintah Desa
dalam rangka meningkatkan percepatan pembangunan masing- masing Desa.
Belanja bagi hasil dalam tahun 2015 tidak dianggarkan karena ada beberapa
pengalihan rekening dan kebijakan penganggaran untuk desa
f.
Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa dan Partai Politik
Bantuan
fiskal pemerintah
Keuangan
diarahkan
untuk
mengatasi
kesejangan
kabupaten dan pemerintah desa dan lembaga-lembaga
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
23
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
tradisional lainnya dimasyarakat dalam upaya mempercepat
pemerataan
pembangunan. Bantuan Keuangan direncanakan mengalami peningkatan
sebesar Rp. 13.204.452.410,00 (42,54%) dari Rp. 31.091.744.990,00 pada
anggaran pokok tahun 2015 menjadi 44.246.197.400,00 pada perubahan
anggaran tahun 2015
g. Belanja Tidak Terduga
Belanja Tidak Terduga
diarahkan untuk
membiayai estimasi
kegiatan- kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi, diluar kendali
dan
tidak biasa/tanggap darurat yang tidak diharapkan berulang dan belum
tertampung dalam bentuk program dan kegiatan. Pada perubahan Tahun
2015 belanja tidak terduga direncanakan sebesar Rp. 2.500.000.000 atau sama
dengan anggaran pokok tahun 2015.
4.2.3
Kebijakan Belanja Langsung Sesuai Urusan dan Satuan Kerja
Perangkat Daerah
Belanja daerah diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan Kabupaten yang terdiri dari urusan
wajib dan urusan pilihan yang ditetapkan berdasarkan ketentuan perundangundangan.
Mengenai
kebijakan
belanja
berdasarkan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) dilaksanakan secara proporsional sesuai tugas dan
fungsi SKPD yang bersangkutan serta permasalahan yang ditangani sesuai
kemampuan keuangan daerah. Alokasi anggaran belanja untuk SKPD harus
terukur yang diikuti dengan peningkatan kinerja pelayanan.
Pada perubahan anggaran Tahun 2015 Belanja Langsung direncanakan
sebesar Rp. 631.659.649.074.00 atau mengalami peningkatan sebesar 48,94 %
dibandingkan pada anggaran pokok 2015. Belanja langsung terdiri dari Belanja
Pegawai, Belanja Barang dan Jasa dan Belanja Modal. Untuk perubahan 2015
Belanja Pegawai sebesar Rp. 34.018.373.950.00, Belanja Barang dan Jasa
Sebesar Rp. 246.216.970.702.00 sedangkan untuk belanja Modal sebesar Rp.
351.424.304.422. Belanja Langsung tersebut diarahkan untuk
membiayai
Urusan Wajib dan Urusan Pilihan yang dialokasikan untuk 44 SKPD.
4.2 Pembiayaan Daerah
Pada perubahan anggaran tahun 2015, pembiayaan daerah dilakukan dengan
kebijakan penerimaan dan pengeluaran pembiayaan, antara lain:
4.3.1
Kebijakan Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan tersebut sepenuhnya
bersumber dari Sisa
Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun anggaran sebelumnya yaitu sebesar
Rp. 111.392.886.218,13
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
24
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
4.3.2
Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran Pembiayaan pada perubahan anggaran tahun 2015 direncanakan
untuk
penyertaan
modal
(investasi)
Pemerintah
Daerah
sebesar
Rp
750.000.000,00, sehingga total penyertaan modal pada tahun 2015 sebesar Rp.
3.400.000.000,00.
4.4 Kendala, Strategi, dan Prioritas Pembangunan 2015
4.4.1 Kendala
Berbagai kemajuan memang telah dicapai tahun 2013 dan tahun
2014,
namun
dirasakan
permasalahan/kendala
masih
tetap
ada dan
memerlukan upaya pemecahan dalam tahun 2015. Adapun kendala tersebut
antara lain :
1) Dari sisi demografi, semakin meningkatnya jumlah penduduk sebagai
akibat
pertumbuhan
(kelahiran), mengakibatkan
jumlah
penduduk
miskin dan angka pengangguran juga mengalami peningkatan.
Hal
ini
membawa konsekuensi terhadap peningkatan penyediaan prasarana dan
sarana serta lapangan kerja. Jumlah penduduk yang terlalu besar akan
membawa dampak pada terjadinya kerawanan sosial, ancaman terhadap
ketentraman
lainnya
dan
seperti
ketertiban
daerah.
pendidikan
Sedangkan
dan
kesehatan
dari
aspek sosial
masih
perlu
ditingkatkan kualitasnya, demikian juga dalam penanganan masalah
kependudukan.
2) Dari sisi ekonomi sudah menunjukkan perkembangan ke arah yang lebih
baik, namun masih perlu dilakukan upaya-upaya peningkatan capaian
target-target
indikator
ekonomi agar
dapat
lebih bermanfaat bagi
masyarakat. Selain itu karakteristik perekonomian daerah Pinrang yang
sangat didominasi oleh sektor pertanian.
3) Sedangkan
ketimpangan
dari
aspek
pengembangan
pembangunan
antar
wilayah,
wilayah yang
masih
terjadinya
disebabkan
oleh
kondisi geografis dan demografis serta tidak meratanya potensi sumber daya
yang dimiliki oleh setiap wilayah.
4.4.2 Strategi
Untuk mengatasi kendala tersebut maka strategi pembangunan daerah
Pinrang antara lain adalah :
1) Memantapkan pembangunan ekonomi melalui pencapaian targettarget makro ekonomi yang berkualitas dan berkeadilan sebagai
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
25
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
upaya untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran.
2) Terkait
dengan
indikator
struktur
ekonomi
khususnya
dalam
upaya meningkatkan kontribusi sektor primer, perlu ditempuh langkahlangkah; optimalisasi
penguatan SDM,
pemanfaatan
dan
lahan,
perlindungan
penerapan
terhadap
teknologi,
lahan
pertanian
berkelanjutan dan penyiapan infrastruktur.
3) Memberikan peluang yang lebih besar bagi penduduk miskin untuk
berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan.
4) Meningkatkan kualitas SDM melalui peningkatan mutu dan layanan
pendidikan dan kesehatan serta sarana prasarana pendukungnya.
5) Menciptakan suasana yang lebih kondusif baik keamanan maupun
prosedur birokrasi untuk mendorong investasi dan pertumbuhan
sektor unggulan daerah.
6) Memelihara, mengembangkan, dan melestarikan adat dan budaya
daerah sebagai landasan bagi pembangunan Pinrang
4.4.3 Prioritas Pembangunan Tahun 2015
Untuk mendukung prioritas Nasional Tahun 2015 yang terdiri dari 9
(sembilan) Bidang Issu Strategis Nasional Tahun 2015 dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) Propinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015
dengan
menetapkan 7 Prioritas Pembangunan Propinsi, yaitu : (1) Pengembangan
Kerjasama dan Daya Saing Daerah; (2) Pengembangan Ekonomi Kerakyatan;
(3) Pengembangan Pendidikan, Kepemudaan, Keolahragaan dan Kebudayaan
serta Pengembangan Kesehatan; (4) Peningkatan Kapasitas Infrastruktur
Wilayah; (5) Pengembangan Kawasan Strategis ; (6) Peningkatan Pengelolaan
Sumberdaya Air dan Kapasitas Infrastruktur Irigasi; (7) Reformasi Birokrasi dan
Penguatan Kapasitas Kelembagaan
Penetapan
program
selain mengacu pada
diatas,
prioritas
Kabupaten
Pinrang
Tahun
2015
Prioritas Nasional dan Prioritas Propinsi tersebut
juga dirumuskan berdasarkan beberapa isu strategis dan tantangan
yang dihadapi serta disesuaikan misi dan Agenda Pembangunan Kabupaten
Pinrang, dengan tetap
yang
dimiliki
memperhatikan potensi wilayah dan faktor strategis
oleh Kabupaten Pinrang serta
berkembang. Untuk itu maka Prioritas
Pembangunan Daerah Tahun 2015
adalah menyelesaikan permasalahan/hambatan
tantangan yang mendesak dan
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
aspirasi masyarakat yang
utama serta menjawab
berdampak luas
bagi
peningkatan
26
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
kesejahteraan
masyarakat untuk mendukung upaya mewujudkan Visi dan
misi
yang tertuang dalam RPJMD 2014-2019 dengan visiyaitu
Daerah
“Terwujudnya Masyarakat Sejahtera Secara Dinamis melalui Harmonisasi
Kehidupan, Akselerasi Produktivitas Kawasan, dan Revitalisasi Peran
Poros Utama Pemenuhan Pangan Nasional”
Adapun Misi , sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam Peraturan
Daerah Kabupaten Pinrang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pinrang Tahun
2014 – 2019. Berdasarkan Tema Pembangunan Daerah pada RKPD Kabupaten
Pinrang
Tahun
2015
“Memantapkan
Pembangunan
Daerah
Dalam
Mewujudkan Kondisi Perekonomian Yang Berkualitas Dan Berkelanjutan ",
maka ditetapkan 7 (tujuh)
Prioritas
Pembangunan
Kabupaten
Pinrang
Tahun 2015 adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan infrastruktur dan suprastruktur kawasan pertanian
dan pariwisata.
2. Peningkatan infrastruktur, Penataan ruang, lingkungan hidup dan
mitigasi bencana
3. Peningkatan mutu dan layanan Pendidikan dan kesehatan
4. Optimalisasi kapasitas sumber daya aparatur dan tata kelola
pemerintahan
5. Penguatan kelembagaan ekonomi dalam mendorong terciptanya
daya saing daerah yang kompetitif dan berkelanjutan
6. Pengentasan
kemiskinan,
perluasan
kesempatan
kerja
dan
pemberdayaan perempuan
7. Pengembangan wawasan bidang sosial, budaya dan keamanan
melalui pengembangan nilai nilai luhur dan kearifan lokal.
Tema dan prioritas RKPD Kaupaten Pinrang Tahun 2015 diatas pada
hakekatnya merupakan penjabaran dari RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun
2014-2019, yang diselaraskan dengan Prioritas Pembangunan Daerah Propinsi
Sulawesi Selatan maupun prioritas pembangunan Nasional Tahun 2015.
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
27
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
BAB V
PENUTUP
Dari
apa
disimpulkan
yang
bahwa
Pendapatan
disebutkan
dalam
pada
bab-bab
perubahan Anggaran
Daerah diperkirakan mengalami
Rp.137.581.500.261,00
sebelumnya,
tahun 2015
peningkatan
dapat
jumlah
sebesar
dibandingkan dengan Pendapatan pada Anggaran
pokok tahun 2015. Sedangkan Belanja Daerah pada tahun 2015 untuk Pos
Belanja
Tidak
langsung
Rp. 40.655.922.329,13
diperkirakan
dibandingkan
anggaran pokok tahun 2015,
diperkirakan
mengalami
namun
peningkatan
mengalami peningkatan
Belanja
untuk
sebesar
sebesar
Tidak Langsung
Pos Belanja
Rp
pada
Langsung
207.568.464.150.00
dibandingkan pada anggaran pokok tahun 2015. Sedangkan untuk pembiayaan
daerah
yang
terdiri
dari
penerimaan
pembiayaan
sebesar
Rp.
111.392.886.218.13 yang berasal dari silpa tahun anggaran sebelumnya, untuk
pengeluran pembiayaan mengalami peningkatan sebesar Rp. 750.000.000.00
yang diperuntukkan untuk penyertaan modal sebesar Rp. 750.000.000,00.
Demikian Kebijakan
Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (KUPA) Kabupaten Pinrang tahun 2015 disusun untuk
dibahas
yang kemudian disepakati sebagai pedoman dalam penyususunan
PPAS Perubahan dan RAPBD Perubahan Tahun Anggaran 2015.
Pinrang
Juli 2015
BUPATI PINRANG
ASLAM PATONANGI
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
28
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I
BAB II
BAB III
PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD .......
1
1.2 Tujuan Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD ....................
4
1.3 Dasar Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD ......................
5
KERANGKA EKONOMI DAERAH
6
2.1 Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Daerah ………………………..
6
2.2 Rencana Target Ekonomi Makro……………….. ………………………..
14
ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN
17
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN 2013
BAB IV
BAB V
3.1 Asumsi Dasar ......................................................... ..............................
17
3.2 Laju Inflasi ………………………………….………………………………
17
3.3 Pertumbuhan PDRB ………………….……………………………………
18
3.4 Lain-Lain Asumsi …………………………………………………………..
18
KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH
18
4.1 Pendapatan Daerah …………………………………………………………
19
4.2 Belanja Daerah ……………………………………………………………….
21
4.3 Pembiayaan Daerah …………………………………………………………
23
4.4. Kendala, Strategi dan Prioritas Pembangunan 2015 …………………..
24
PENUTUP
27
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
29
Download