FULL-Pengembangan Media Simulasi Interaktif - HFI DIY

advertisement
192
Ahmad Swandi / Pengembangan Media Simulasi Interaktif Berbasis Web untuk Meningkatkan
Aktivitas Belajar Peserta Didik
Pengembangan Media Simulasi Interaktif Berbasis Web untuk
Meningkatkan Aktivitas Belajar Peserta Didik
Ahmad Swandi, Bunga Dara Amin
Universitas Negeri Makassar
Jalan Deng Tata Raya, Makassar
[email protected], [email protected]
Abstrak –Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan media simulasi interaktif yang berbasis web materi fisika
modern kelas XII IPA SMAN 1 Pinrang untuk meningkatkan aktivitas belajar peserta didik. Jenis penelitian ini adalah
model pengembangan 4D. Tahap uji coba dilakukan dengan uji ahli, uji lapangan terbatas dan uji lapangan utama.
Hasil uji ahli menunjukkan bahwa produk pengembangan media memiliki kriteria sangat baik berdasarkan penilaian
kuantitatif oleh ahli materi sebesar 94,1% dan ahli media sebesar 94,0%. Uji lapangan terbatas di kelas XII IPA 2 dan
uji langapan utama dilakukan kepada peserta didik kelas XII IPA 1 sebagai pengguna produk media, dan diperoleh
kriteria sangat baik berdasarkan perolehan skor persentase penilaian aktivitas peserta didik diatas 80 %. Berdasarkan
analisis data pada penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa hasil pengembangan media berbasis web diperoleh
kriteria sangat baik ditinjau dari aspek materi dan media dan dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik.
Kata kunci: Aktivitas belajar, fisika modern, media interaktif, simulasi berbasis web.
Abstract – The aim of this research is to develop a web based interactive simulation media on modern physics subject to
enhance student learning activity. The type of this research is a 4D development model. The developed media have
undergone several tests, which are expert validation test, limited field test and main field test. The expert validation
result showed that the developed media grouped in an excellent category, based on a quantitative assessment by modern
physics subject experts (94,1%) and media experts (94,0%). The limited field test was conducted in class XII IPA 2 while
the main field test was conducted in class XII IPA 1 as the user of the developed media. Student’s activity assessment
give a score above 80% to the developed media, which is also excellent category. It can be concluded that the developed
web based media gain excellent category for both of subject and media aspect, and in addition can enhance students
learning activity.
Keywords: Learning activity, modern physics, interactive media, web based simulation.
I. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi semakin maju memberikan
kemudahan dalam melakukan sesuatu termasuk dalam
berkomunikasi. Kemudahan komunikasi tidak terlepas
dari peran teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
yang modern. Kemajuan teknologi tersebut memberikan
dampak diberbagai bidang termasuk pada bidang
pendidikan. Pemanfaatan teknologi informasi ditujukan
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga
dapat meningkatkan kualitas pendidikan .
Pemanfaatan TIK telah diarahkan untuk digunakan
pada sistem pengelolaan pendidikan di SMAN 1 Pinrang.
Hal tersebut didukung dengan adanya fasilitas sekolah
berupa akses internet berupa jaringan nirkabel (wifi).
Internet merupakan kumpulan komputer yang
menggunakan jaringan komunikasi di seluruh dunia dan
saling berhubungan [1].
Berdasarkan hasil observasi peserta didik diketahui
bahwa sebagian besar peserta didik telah memiliki
komputer atau laptop. Peserta didik juga sering
mengakses internet untuk memperoleh materi untuk
mengerjakan tugas dan sebagai sarana interaksi sosial.
Akses internet juga dianggap dapat membantu peserta
didik dalam memahami suatu materi pembelajaran.
Dengan adanya fasilitas yang memadai dan kemanfaatan
yang dirasakan peserta didik seharusnya fasilitas internet
tersebut dapat dimanfaatkan dengan lebih baik lagi salah
satunya sebagai alternatif media pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru fisika di
SMAN 1 Pinrang. Pembelajaran Fisika memang telah
menggunakan media berupa presentasi yang ditampilkan
menggunakan LCD proyektor. Akan tetapi media
tersebut masih mempunyai kekurangan yaitu tidak
interaktif, monoton dan hanya berpusat kepada guru.
II. LANDASAN TEORI
A. Media Simulasi Interaktif
Media Pembelajaran Interaktif (MPI) merupakan salah
satu alat bantu untuk menciptakan pembelajaran yang
kreatif. Keseulitan yang umumnya ditemui adalah
minimnya keterampilan guru dalam menggunakan
software aplikasi maupun pempograman, namun hal itu
dapat diatasi dengan menggunakan beberapa software
yang tidak memerlukan keterampilan komputer yang
lebih tinggi [2].
Klasifikasi
interaktif
dalam
lingkup
media
pembelajaran bukan terletak pada hardware, tetapi lebih
mengacu pada karakteristik belajar peserta didik dalam
merespon stimulus yang ditampilkan layar monitor
komputer.
Interaktif
berarti
bersifat
saling
mempengaruhi, sehingga kelebihan media interaktif
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIX HFI Jateng & DIY, Yogyakarta 25 April 2015
ISSN : 0853-0823
Ahmad Swandi / Pengembangan Media Simulasi Interaktif Berbasis Web untuk Meningkatkan
Aktivitas Belajar Peserta Didik
adalah mampu menampilkan audio dan visual sehingga
proses pembelajaran semakin mudah [3].
Materi materi yang bersifat abstrak dalam fisika dan
sulit diadakan percobaannya secara nyata, sehingga dapat
dirancang sebuah simulasi atau labvirtual. Simulasi yang
interaktif
memamfaatkan
komputer
untuk
mensimulasikan sesuatu yang rumit, perangkat percobaan
yang mahal atau mengganti percobaan dilingkungan
berbahaya [4].
B.Pengajaran berbasis Web
Pengajaran berbasis Web adalah program pengajaran
berbasis hypermedia yang memfaatkan atribut dan
sumber daya World Wide Web di internet untuk
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Menurut Rusman kelebihan dari media ini adalah
sebagai berikut [5]: 1) peserta didik dapat belajar sesuai
dengan karakteristik dan langkahnya sendiri karena
pembelajaran berbasis Web
membuat pembelajaran
menjadi bersifat individual. 2) kemampuan untuk
membuat tautan (link), sehingga peserta didik dapat
mengakses informasi dari berbagai sumber, baik didalam
maupun diluar lingkungan belajar.
C. Fisika Modern
Hampir semua materi fisika modern bersifat abstrak
dan sangat sulit dilakukan eksperimen secara nyata.
Dalam penelitian ini, peneliti mengembangkan sebuah
penelitian tentang pengukuran besar perbandingan nilai
muatan dan massa elektron (Percobaan Thomson) dalam
sebuah tabung katoda, prinsip Percobaan Rutherford
yang memperlihatkan perbandingan jumlah partikel alpha
yang dipantulkan, diteruskan dan dibelokkan ketika
melalui sebuah penghalang (lempengan emas) dan
Spektrum Atom Hidrogen yang memperlihatkan
bagaimana keadaan elektron yang dieksitasi dari
tingkatan kulit ke tingkatan kulit yang lain.
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan model four-D meliputi
tahap pendefinisian, perencanaaan, pengembangan, dan
penyebaran. Tetapi dalam hal ini, penelitian hanya
dilakukan sampai tahap pengembangan.
B. Tahap Pendefinisian
Tujuan tahap ini adalah menetapkan dan
mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran meliputi
analisis awal, peserta didik, tugas, konsep, dan spesifikasi
tujuan pembelajaran.
C. Tahap Perancangan
Tujuan tahap ini adalah untuk menyiapkan prototipe
media simulasi interaktif berbasis media web meliputi
langkah-langkah pemilihan media, format, dan rancangan
awal.
193
dikelas XII IPA 2. Setelah media di revisi dan dinyatakan
selesai kemudian di upload di website yang meyediakan
layanan pembuatan website.
E. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XII
IPA 1 SMA 1 Pinrang yang berjumlah 30 orang pada
tahun ajaran 2014/201.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner evaluasi ahli media, evaluasi ahli materi,
instrumen aktivitas peserta didik, angket persepsi peserta
didik terhadap pembelajaran Fisika menggunakan media
berbasis web.
G. Teknik Analisis data
Data Data yang diperoleh dari penilaian ahli,
dianalisis dengan melakukan coding, kemudian
dideskripsikan secara kualitatif dan penggambaran data
secara kontinum untuk mengetahui kategori penilaian.
Selanjutnya menghitung validitas konten CVR (Content
Validity Ratio) dan CVI (Content Validity Index).
Penilaian valid jika CVR atau CVI berada pada kisaran
nilai 0 s.d 1, sebagai berikut [6]:
(1)
CVR = (ne-(N/2))/(N/2)
Keterangan:
ne : Banyaknya validator yang memberikan
esensial (baik atau sangat baik)
N : Jumlah validator
nilai
Validitas setiap aspek menggunakan persamaan CVI
sebagai berikut:
CVI = CVR/Ʃ n
(2)
Keterangan:
n : Jumlah item dari setiap aspek
Jika pernyataan valid,dilanjutkan analisis releabilitas
menggunakan persamaan berikut [7]:
r11 = (k/(k-1)).(1-(∑σb2/∑σt2)
(3)
r11
: reliabilitas instrumen
k
: banyaknya butir pernyataan
∑σb2 : jumlah variansi butir
∑σt2 : variansi total
Nilai reliabilitas yang diperoleh dikonsultasikan
dengan nilai reliabilitas tabel. Instrumen dikatakan
reliabel jika diperoleh reliabilitas hitung lebih besar
daripada reliabilitas tabel, data diperoleh melalui coding
oleh peserta didik, kemudian dianalisis secara deskriptif
kuantitatif dengan persamaan yang sama dengan
penentuan PK kemudian dirata-ratakan sehingga
diperoleh data dalam bentuk interval seperti skala berikut
[8].
0%
D. Tahap Pengembangan
Tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan media
simulasi interaktif yang sudah direvisi berdasarkan
masukan dari pakar kemudian dilakukan uji coba terbatas
25%
tidak setuju
50%
kurang setuju
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIX HFI Jateng & DIY, Yogyakarta 25 April 2015
ISSN : 0853-0823
75%
setuju
100%
sangat setuju
194
Ahmad Swandi / Pengembangan Media Simulasi Interaktif Berbasis Web untuk Meningkatkan
Aktivitas Belajar Peserta Didik
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Media Simulasi Berbasis Web
Berbagai software yang digunakan dalam pembuatan
media Simulasi ini yaitu Flash Decompiler untuk
mengadaptasi dan mengembangkan simulasi Fisika yang
diunduh dari The King’s Center For Visualization in
Science (KVCS) http://www.kcvs.ca [9]. Software yang
dominan digunakan adalah Lectora untuk pengaturan
tampilan program Media. Pengembangan media ini dapat
menyelesaikan permasalahan belajar yang dialami oleh
peserta didik lebih mudah dan tidak membutuhkan biaya
dan waktu yang banyak.
Media simulasi interaktif berbasis web ini
menampilkan tiga konsep yaitu Percobaan Thomson,
Percobaan Rutherford dan Spektrum Atom Hidrogen.
Selain itu, media simulasi yang dikembangkan berbentuk
program pembelajaran dengan tiga menu utama di setiap
pembahasan yaitu kompetensi, pendahuluan, dan
percobaan virtual.Materi terkait dalam media disertakan
dalam perangkat pembelajaran yang dapat dipelajari
secara mandiri oleh peserta didik.
Dalam proses pembelajaran berbasis web digunakan
web hosting dengan domain simulasifisika.freeiz.com.
Program media yang dibuat, berisi materi yang
dilengkapi dengan gambar, animasi, dan simulasi
interaktif. Adapun tampilan awal website ini seperti
Gambar 1 berikut:
Selanjutnya, Gambar 3 memperlihatkan tampilan
Program Media Percobaan Rutherford.
Gambar 3. Tampilan percobaan Rutherford
Selanjutnya, Gambar 4 memperlihatkan tampilan
Program Media Spektrum Atom Hidrogen
Gambar 4. Tampilan spektrum atom hidrogen
B. Instrumen Evaluasi Media
Evaluasi terhadap media dilakukan oleh ahli materi
dan ahli media. Hasil analisis validasi menunjukan bahwa
media simulasi berbasis web valid dan reliabel untuk
semua aspek seperti pada Tabel 1 dibawah ini:
Gambar 1. Tampilan awal media simulasi berbasis web
Pada tampilan awal peserta didik dapat mendownload
buku materi, buku panduan dan lembar kerja peserta
didik. Media juga dilengkapi dengan audio suara yang
mengantar peserta didik menggunakan media ini.
Tampilan awal juga dilengkapi dengan soft music yang
membuat peserta didik lebih rileks saat pembelajaran
dengan media ini berlangsung.
Selanjutnya, Gambar 2 memperlihatkan tampilan
Program Media Percobaan Thomson.
Tabel 1. Hasil Analisis validasi dan reliabilitas media
Persentase
No.
Aspek
(%)
1
Kualitas Tampilan
95,8
2
3
Daya Tarik
teknis
Rata Rata
91,7
94,5
94
Sedangkan hasil analisis validasi menunjukan bahwa
materi dalam media simulasi berbasis web valid dan
reliabel untuk semua aspek seperti pada Tabel 2 dibawah
ini:
Tabel 2. Hasil Analisis validasi dan reliabilitas materi fisika
dalam media
Persentase
No.
Aspek
(%)
1
Materi/Konsep
97,0
2
3
Gambar 2. Tampilan percobaan Thomson
Kebahasaan
Penyajian
93,8
91,7
C. Aktivitas Peserta Didik
Adapun diagram tentang aktivitas peserta didik
seperti pada Gambar 5 berikut:
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIX HFI Jateng & DIY, Yogyakarta 25 April 2015
ISSN : 0853-0823
Ahmad Swandi / Pengembangan Media Simulasi Interaktif Berbasis Web untuk Meningkatkan
Aktivitas Belajar Peserta Didik
195
PUSTAKA
[1]
Gambar 5. Aktivitas Peserta Didik
Berdasarkan penilaian pengamat dari setiap
pertemuan diperoleh bahwa aktivitas peserta didik di atas
80%
yang
menunjukkan
bahwa
pembelajaran
menggunakan media simulasi berbasis web memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk beraktivitas.
Pembelajaran berbasis media simulasi memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk bereksplorasi,
sehingga sangat memungkinkan mereka untuk selalu
beraktivitas, bukan hanya mendengarkan dan mencatat
sebagaimana yang diungkapkan oleh Cengiz (2010)
bahwa media disertai dengan perangkat pembelajaran
yang tepat dapat melibatkan peserta didik secara aktif
dalam pembelajaran.[10]
Beberapa
penelitian
pengembangan
media
sebelumnya, seperti yang dilakukan oleh Irfan [4] yang
juga mengukur aktivitas dan persepsi peserta didik.
Tetapi kelebihan dari media interaktif ini adalah media
ini berbasis web sehingga peserta didik dapat mengakses
media ini secara mandiri, kapanpun dan dimanapun baik
menggunkan hp, ipad, tab, notebook dan laptop.
Meskipun hasil penelitian ini menunjukkan aktivitas
peserta didik dalam katagori sangat baik, mencakup
aktivitas memperhatikan demonstrasi, mencari konsep,
melakukan perhitungan, mengkatagorikan, menjelaskan,
mempresentasikan, dan mengkreasikan proses. Tidak
diklaim bahwa percobaan virtual lebih efektif
dibandingkan dengan percobaan di laboratorium nyata.
Sebaliknya, percobaan simulasi interaktif dilakukan
dengan alasan keterbatasan alat, pertimbangan waktu,
materi pelajaran yang abstak.
V. KESIMPULAN
Media simulasi dan materi valid dan reliabel untuk
setiap aspek, hal itu menunjukan bahwa media ini layak
digunakan didalam pemebalajaran. Aktivitas peserta
didik di atas 85%, menunjukkan penggunaan media dapat
meningkatkan aktivitas peserta didik pada proses
pembelajaran.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar
besarnya kepada dosen pembimbing Bapak Drs. Subaer,
M.Phil., Ph.D. atas bimbingan dan arahan sehingga
penulisan hasil penelitian ini dapat diselesaikan.
Wisnu, Delisma. (2013). Pengembangan Media Interaktif
Berbasis E Learning dengan Program Moodle dalam
Perkuliahan Materi Interferensi Gelombang. Jurnal
Pendidikan Fisika, 1 (1), 1– 17.
[2] Pariatin, Y,. dan Zuliansa, Y. (2014). Perancangan Media
Interaktif Mata Pelajaran PKN untuk Penyandang
Tunarungu Berbasis Multimedia. Jurnal Algoritma
Sekolah Tinggi Teknologi Garut, 11 (1), 1– 9.
[3] Ali, Muhammad. (2009)
Pengembangan Media
Pembelajaran
Interaktif
Mata
Kuliah
Medan
Elektromagnetik. Jurnal Edukasi @Elektro, (1), 11 – 18.
[4] Yusuf & Subaer (2013). Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Fisika Berbasisi Media Laboratorium
Virtual Pada Materi Gelombang Partikel di SMA Tut Wuri
Handayani Makassar. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 2
(2), 189 – 194.
[5] Rusman, Deni, & Ciyana, C. (2012). Pembelajaran
Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada.
[6] Lawshe, C.H. (1975). A Quantitative Approach to Content
Validity. Chicago: Personnel Psychology.
[7] Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
[8] Ridwan. (2012). Skala Pengukuran Variabel Variabel
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
[9] B & Peter Mahaffy. (2012). The King's Centre for
Visualization in Science. (online). (http://www.kcvs.ca,
Diakses 10 Januari 2015).
[10] Cengiz, T. (2010). The Effect of the Virtual Laboratory on
Students’ Achievement and Attitude in Chemistry.
International Online Journal of Educational Sciences, 2
(1), 37 – 53.
TANYA JAWAB
Aan Suciarahmat (UAD)
? Bagaimana cara mengetahui aktivitas siswa.
Ahmad Swandi (Universitas Negeri Makasar)
@ Dilakukan dengan menggunakan lembar observasi oleh
observer.
Haritsah Alfad, S.Pd (Universitas Negeri Malang)
? 1. Bagaimana penerapan media simulasi di kelas?
2. Bagaimana model pengembang program dan validasinya ?
Ahmad Swandi (Universitas Negeri Makasar)
@ 1. Diterapkan di kelas XII IPA. Bisa digunakan pada saat
offline maupun pada saat on line.
2. Model pengembangan 4D, didesain kemudian divalidasi dan
diuji coba terbatas selanjutnya direvisi dan dilakukan uji coba
yang sesungguhnya
Mutaqin (Universitas Negeri Malang)
? Apakah media pembelajaran seperti itu belum ada
sebelumnya ?bila sudah ada apa bedanya ?
Ahmad Swandi (Universitas Negeri Makasar)
@ Sudah ada, tetapi belum lengkap, sehingga perlu
dikembangkan kembali.
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIX HFI Jateng & DIY, Yogyakarta 25 April 2015
ISSN : 0853-0823
Download