ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. PEMBANGKIT LISTRIK NASIONAL (PERSERO) WILAYAH SULUTTENGGO SEKTOR PEMBANGKIT MINAHASA PLTP LAHENDONG Christine A. Johannes*, Paul A. T. Kawatu*, Nancy S. H. Malonda* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. ABSTRAK Implementasi sistem manajemen K3 dalam organisasi bertujuan untuk meningkatkan kinerja K3 dengan melaksanakan upaya K3 secara efisien dan efektif sehingga resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat dicegah atau dikurangi. Penerapan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) semakin penting dan menjadi standar yang perlu dilengkapi dalam dunia kerja, untuk mengoptimalkan proses kerja serta mengupayakan faktor resiko yang meniminal mungkin dari semua tahap produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Pembangkit Listrik Nasional Wilayah Suluttenggo Sektor Pembangkit Minahasa PLTP Lahendong. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan informan diambil 7 responden. Berdasarkan peneitian ini disimpulkan bahwa pada penerapan SMK3 sudah berjalan dengan baik sesuai dengan peraturan K3 yang berlaku dalam perusahaan dan perencanaan serta pelaksanaannya mengikuti sesuai dengan standard operasional prosedur yang ada berdasarkan dengan ISO yang digunakan di perusahaan. UU no. 1 tahun 1970 mengenai keselamatan kerja pada pasal 13 yang menyebutkan barang siapa akan memasuki sesuatu tempat kerja, diwajibkan menaati semua petunjuk keselamatan kerja dan memakai alat-alat pelindung diri yang diwajibkan. Namun ada juga yang tidak mengikuti prosedur yang sudah diberlakukan di perusahaan karena proses tindak penegasan yang masih kurang serta tenaga ahli K3 yang belum ada dalam perusahaan tersebut. Sebagai saran penelitian ini, lebih meningkatkan tindak penegasan dalam kebijakan K3 dengan melakukan briefing sebelum melaksanakan pekerjaan, memberikan sanksi tegas kepada pekerja yang tidak menaati peraturan yang berlaku, perlu melakukan perekrutan tenaga ahli K3 di perusahaan untuk mengawasi pekerjaan dan kegiatan K3 yang dilakukan di lingkungan kerja. Kata kunci : Penerapan K3, SMK3 ABSTRACT The implementation of Occupational Health and Safety (OSH) management system in the organization aims to improve the performance of OHS by implementing efficient and effective OSH efforts therefore the risk of occupational accidents and diseases may be prevented or reduced. The implementation of Occupational Health and Safety (OSH) becomes exceptionally crucial and becomes the standard which needs to be completed in the workforce, to optimize the work processes and to pursue the possible minimum risk factors of all production phases. This research aimed to determine the implementation of occupational safety and health management system in PT. Pembangkit Listrik Nasional, Suluttenggo Area, Minahasa Generator Sector, Lahendong geothermal power plant. This research used the qualitative research methods with 7 respondents as the informants. Based on this research, it can be concluded that the implementation of OSHMS went well, in which this corresponded to the applicable OSH regulations in the company and the planning as well as the implementation has followed the existing operational procedures standard, based on the ISO used in the company. Law no. 1 of 1970 regarding the occupational safety in Article 13 which stated that, one who will enter a workplace is required to comply with all the safety instructions and to use the required personal protective equipment. But, there are several cases in which they did not follow the procedures that have been imposed in the company due to the lack of affirmative action and OSH experts who are not present in the company. As a suggestion of this research, further affirmative action needs to be enhanced in OHS policy by briefing before conducting the work, to assign strict sanctions to workers who do not comply with the applicable regulations, the necessity to recruit OSH experts in the company to supervise the work and activities of OSH conducted in the workplace. Keywords: OSH implementation, OSHMS berkualitas tinggi dan dapat diakui serta PENDAHULUAN Berbagai perubahan dan tantangan dalam dunia industri dan dipasarkan secara luas. pekerjaan PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo menimbulkan terjadinya kondisi yang lebih Sektor Pembangkitan kompetitif dan dibutuhkan proses produksi Lahendong merupakan salah satu unit yang yang efektif. Kondisi yang seperti ini bertugas untuk memproduksi energi listrik tentunya membutuhkan kegiatan tenaga kerja dengan memanfaatkan uap panas bumi. yang lebih, baik kuantitas dan kualitasnya, Perusahaan ini juga merupakan salah satu sehingga barang dan jasa yang dihasilkan tempat akan bermanfaat bagi manusia dan tidak kecelakaan kerja yang tinggi sehingga harus menimbulkan dampak buruk di kemudian adanya pengendalian kecelakaan kerja di hari. perusahaan yang Minahasa memiliki dengan PLTP potensi bahaya menerapkan Sistem International Labour Organization Manajemen Keselamatan dan Kesehatan (ILO) menilai penerapan SMK3 di Indonesia Kerja (SMK3). perusahaan ini sampai tahun kurang memuaskan dan menyebutkan bahwa 2016 Indonesia berada di peringkat dua terendah di kecelakaan akibat kerja sehingga dunia dalam penerapan K3, yaitu menempati memperoleh zero accident. Namun, urutan ke 152 dari 153 negara. Dipaparkan ditemukan ada beberapa masalah bahwa dari 15.043 perusahaan berskala besar, mempengaruhi sistem manajemen K3 di hanya sekitar 317 perusahaan (2,1%) yang perusahaan yaitu: 1). ada beberapa tenaga menerapkan SMK3 dan standar keselamatan kerja yang akan memasuki area kerja tidak kerja di Indonesia pun merupakan yang mengikuti paling buruk jika dibandingkan dengan ditetapkan. 2). Ada beberapa pekerja yang negara-negara lain dikawasan Asia Tenggara. belum Hal ini dapat dikaitkan dengan tingginya keselamatan kerja angka kecelakaan kerja di Indonesia (Herlina, perusahaan dalam 2016). penggunaan alat Penerapan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) semakin penting dan menjadi belum pernah terjadi aturan-aturan memahami satupun yang yang sudah mengenai kebijakan yang ditetapkan hal kelengkapan pelindung diri. 3). kurangnya penyediaan alat-alat pelindung diri di perusahaan. standar yang perlu dilengkapi dalam dunia Berdasarkan latar belakang diatas, kerja, untuk mengoptimalkan proses kerja peneliti serta mengupayakan faktor resiko yang mengenai meniminal Manajemen Keselamatan dan Kesehatan mungkin dari semua tahap tertarik mengambil analisis Sistem produksi. Apabila dari pemilihan bahan baku, Kerja di PT. proses produksi sampai kepada distribusi Suluttenggo Sektor Pembangkitan Minahasa hasil dapat dikelolah dengan standar K3 yang PLTP Lahendong. baik, maka diyakini bahan yang dihasilkan PLN Penerapan penelitian (Persero) Wilayah Metode Penelitian Hasil dan Pembahasan Penelitian ini merupakan jenis penelitian A. Gambaran Umum Perusahaan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan bulan PT. PLN (Persero) Wilayah Maret-Juni 2017. Informan dalam penelitian Suluttenggo Sektor Pembangkitan Minahasa ini berjumlah 7 orang yaitu 1 orang manajer PLTP Lahendong merupakan salah satu unit unit, 1 orang Supervisor Operasi, 1 orang dan PLN Sektor Pembangkitan Minahasa Supervisor Pemeliharaan, 1 orang Supervisor yang bertugas untuk memproduksi energi K2, lingkungan dan administrasi, 1 orang listrik dengan memanfaatkan uap panas staff operasi, 1 orang staff pemeliharaan, 1 bumi. orang staff K3. Lahendong ( 1 × 20 MW) dimulai sejak Proyek pembangunan PLTP tahun 1996 dan beroperasi komersial sejak Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dibantu dengan instrument wawancara/checklist berupa wawancara, alat perekam suara (voice recorder) dan alat tulismenulis. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer yang diperoleh melalui hasil tanggal 21 Agustus 2001. Energi listrik yang dihasilkan dari PLTP Lahendong disalurkan ke diperoleh melalui telaah dokumen seperti peraturan perundang-undangan, profil perusahaan dan literatur yang terkait dengan penelitian. penelitian ini adalah teknik deskriptif naratif. Teknik ini ada tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, kesimpulan/verifikasi. menggunakan penarikan Penelitian triangulasi data ini berupa triangulasi metode dan triangulasi sumber untuk menjaga keakuratan. Minahasa dan PLTP Lahendong untuk membangkitkan tenaga listrik disuplai oleh Pertamina berdasarkan Perjanjian Jual Beli Uap tahun 1999. PLTP Lahendong mempekerjakan tenaga kerja dari dalam dan luar perusahaan. Tenaga kerja yang berstatus karyawan PLN terdiri dari karyawan tetap dan karywan kontrak. saat ini PLTP Lahendong memiliki karyawan Analisis data yang digunakan dalam interkoneksi Kotamobagu. Uap yang dimanfaatkan oleh wawancara secara mendalam dengan para informan, dan dokumentasi. Data sekunder sistem sebanyak 57 orang dan menempatkan sumber daya manusia sebagai aset utama perusahaan serta mengembangkannya secara maksimal. PLTP Lahendong terletak sekitar 30 km sebelah selatan kota Manado dan didirikan diatas area yang harusnya mencapai 5 hektar tepatnya di Jl. Esa Matuari Kelurahan Tondangow Kota Tomohon. keselamatan kerja pada pasal 13 yang Karakteristik Informan Karakteristik informan pada menyebutkan barang siapa akan memasuki penelitian ini dapat dilihat dari umur masing- sesuatu tempat kerja, diwajibkan menaati masing. Terdapat 2 orang yang berumur 20- semua petunjuk keselamatan kerja dan 30 tahun, 1 orang berumur 31-40 tahun, 1 memakai orang berumur 41-50 tahun dan 3 orang diwajibkan. alat-alat pelindung diri yang berumur 51-60 tahun. Adapun informan Hasil penelitian yang sama ditemui dilihat berdasarkan pendidikan terakhir yaitu pada penelitian yang dilakukan di PT. SMK/sederajat terdapat 2 orang, D1 terdapat Koprima Shandy Sejahtera yang bergerak di 1 orang, D3 terdapat 2 orang dan S1 terdapat bidang 2 orang. menerapkan SMK3 yang memuat dokumen Adapun karakteristik konstruksi pembangunan sudah informan berupa prosedur kerja, instruksi kerja serta dilihat dari masa kerja. Terdapat 5 orang struktur organisasi K3 dan digunakan sebagai dengan masa kerja 1-15 tahun, 2 orang bahan pelatihan pegawai PT. dengan masa kerja 31-45 tahun. Shandy Adapun karakteristik informan dilihat dari jabatan yaitu Informan pertama yaitu Manajer Unit, Informan kedua Sejahtera untuk Koprima memahami komitmen perusahaan dan peranan dalam SMK3. yaitu Supervisor Operasi, Informan ketiga yaitu Kebijakan Sistem Manajemen K3 Supervisor Pemeliharaan, Informan keempat A. Kebijakan K3 yaitu Supervisor dan Hasil penelitian di PLTP Lahendong administrasi, Informan kelima yaitu staff bahwa bentuk kebijakan K3 yaitu lebih fokus operasi, ke Informan K2, lingkungan keenam yaitu Staff komitmen baik maupun dalam komitmen komitmen pemeliharaan, informan ketujuh yaitu staff perusahaan individu K3. masing-masing untuk pengembangan dalam program K3 dan mematuhi segala peraturan yang berlaku serta membudayakan K3 dalam Penerapan Sistem Manajemen K3 Hasil penelitian menunjukkan PLTP lingkungan kerja. Lahendong sudah menerapkan SMK3 yang Sama halnya dengan hasil penelitian didukung oleh ketersediaan prosedur kerja di PT. Metindo Era Sakti yang menyatakan untuk kerja, bahwa kebijakan K3 merupakan komitmen instruksi kerja, formulir pendukung serta dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan standar terkait. dalam perusahaan dan juga sudah menajdi Adapun aturan-aturan yang wajib ditaati baik himbauan agar pekerja wajib mengikuti karyawan, vendor/mitra kerja maupun tamu peraturan yang berlaku. meminimalisasi dan kecelakaan perundangan yang dalam memasuki area lingkungan kerja yang sejalan dalam UU no. 1 tahun 1970 mengenai B. Tinjauan Awal B. Berdasarkan hasil wawancara Skala Prioritas dan Indikator Pencapaian tinjauan awal yang dilakukan oleh PLTP Skala prioritas yang dilakukan oleh Lahendong adalah melaksanakan identifikasi PLTP Lahendong sudah berjalan dengan baik potensi bahaya, melakukan penilaian resiko namun belum sepenuhnya direalisasi karena atau istilahnya HIRAC kemudian diberi nilai ada pekerja yang terkadang lupa dengan atau score mulai dari potensi bahaya rendah peraturan K3 yang ada di lingkungan kerja. sampai potensi bahaya tinggi. Kemudian ada Namun, adapun skala prioritas dan indikator juga kegiatan rutin yang dilakukan berupa pencapaiannya didapatkan hasil kecelakaan simulasi K3. kerja Pada hasil penelitian di PT. Metindo Era Sakti yang belum pernah terjadi di lingkungan kerja atau zero accident. menyatakan bahwa identifikasi Pada hasil penelitian pada Proyek bahaya yang dilakukan di PT. Metindo Era Pembangunan Jembatan Dr. Ir. Soekarno Sakti menyatakan bahwa dalam indikator Kinerja berupa kegiatan pelatihan dan penjelasan K3. digunakan untuk mengetahui penilaian kinerja dan hasil pencapaian SMK3 yaitu Perencanaan K3 dengan adanya arsip atau dokumen-dokumen A. Tujuan dan Sasaran K3 dan Upaya seperti lembar inspeksi K3, identifikasi Pengendalian Bahaya bahaya, laporan data kecelakaan kerja dan Hasil penelitian di PLTP Lahendong menyatakan bahaya bahwa yang dalam lain-lain. pengendalian dengan C. Sistem Pertanggung Jawaban melalui Pada sistem pertanggung jawaban di PLTP perencanaan untuk mengusulkan apa yang Lahendong dimuat dalam Job Description perlu diperbaiki. Selain itu, mengikuti SOP untuk masing-masing posisi baik itu sebagai yang sudah disediakan dan melakukan pejabat, karyawan, vendor maupun sebagai pemeriksaan pada alat-alat K3 seperti APAR tamu. selain itu juga ada laporan yang dibuat dan APAB. oleh mengantisipasi dilakukan potensi bahaya Ada juga hasil penelitian di PT. Pupuk Sriwidjaja menyatakan bahwa menerapkan rencana strategi K3 untuk pengawas K3 ketika mengawasi pekerjaan yang ada. setelah dibuat laporan akan dimasukkan ke manajer dan diteruskan ke kantor Sektor. mengendalikan potensi bahaya di tempat kerja dan mempunyai prosedur Pelaksanaan K3 terdokumentasi dengan mempertimbangkan A. Upaya dalam menghadapi keadaan identifikasi bahaya dan penilaian resiko. darurat dan pemulihan Dari hasil penelitian, sistem tanggap darurat di PLTP Lahendong tetap mengikuti SOP yang ada. dalam lingkungan kerja juga Semuanya di atur oleh bidang K2 lingkungan sudah dilengkapi dengan rambu-rambu K3 dan Administrasi bagian staff K3. dan juga peralatan seperti APAR, APAT, Hasil penelitian di PT. Merindo Era Sakti emergency lamp, P3K. Selain itu, perusahaan juga membuat prosedur pemeliharaan dan juga melaksanakan kegiatan simulasi tanggap pemantauan pengukuran darurat dan training K3. mengevaluasi kondisi K3 kinerja untuk K3 di Pada hasil penelitian di PT. Indofood perusahaan secara umum. PT. Merindo Era CBP Sukses Makmur Divisi Noodle Cabang Sakti juga melakukan kegiatan inspeksi yang Semarang menyatakan bahwa perusahaan ini bertujuan untuk kondisi lingkungan kerja dan pernah melakukan simulasi jika terjadi melihat hubungan dengan penerapan K3 kebakaran. sehingga apabila ditemui permasalahan K3 Prosedur untuk menghadapi keadaan darurat atau bencana diuji untuk dapat segera di ambil tindakan perbaikan. mengetahui keandalan pada saat kejadian Pada hasil penelitian di PT. Pupuk yang sebenarnya. Pengujian prosedur tersebut Sriwidjaja telah menempatkan personel yang dilakukan Fire Brigade Indofood (FBI) yang mempunyai kualifikasi memiliki kompetensi kerja. seperti Ahli K3 dan Operator-operator mesin yang dibutuhkan yang bersertifikat. Perusahaan juga telah B. Prosedur Pelaporan Kecelakaan mengintegrasikan Sistem Manajemen K3 Pada hasil penelitian di PLTP Lahendong dengan Sistem Manajemen Mutu. Perusahaan prosedur juga pelaporan kecelakaan hanya telah memiliki dan prosedur disebutkan dalam bentuk laporan. Namun, pendokumentasian pengendalian saat ada kejadian kecelakaan kerja harus dokumen. Perusahaan hanya perlu memantau melapor ke pihak lokal baru diteruskan ke pelaksanaannya dilapangan sehingga benar- kantor sektor. benar memberikan hasil yang diharapkan. Hasil penelitian di di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Noodle Cabang 5.5. Pemantauan dan Evaluasi Program Semarang K3 PLTP Lahendong hanya menyatakan bahwa Perusahaan juga membuat prosedur rencana Pemantauan di PLTP Lahendong pemulihan keadaan darurat secara cepat dilakukan sekali setahun baik dari pihak mengembalikan pada kondisi yang normal. internal yaitu dari audit sektor pembangkitan minahasa ataupun pihak eksternal dari PLN C. Pendokumentasian jasa sertifikasi dan pemerintah yaitu Disnaker Hasil penelitian yang dilakukan di PLTP Tomohon. Lahendong ada berupa foto-foto, video, Hasil penelitian di PT. Indofood catatan-catatan atau dokumen K3, data K3, CBP Sukses Makmur Divisi Noodle cabang hasil investigasi, kegiatan simulasi, pelatihan Semarang K3, kegiatan inspeksi dan hasil audit. keselamatan mengatakan dan bahwa kesehatan kerja Pihak telah melakukan audit secara berkala setiap 3 telah dilakukan bulan sekali untuk melihat apakah hasil baik. masih berfungsi dengan inspeksi 61 dan langkah pengendalian yang telah dilakukan tersebut masih berfungsi Tinjauan Ulang dengan baik. Tinjauan ulang di PLTP Lahendong Pada hasil penelitian di PT. Pupuk dilakukan ketika hasil audit mendapatkan Sriwidjaja juga menyatakan bahwa telah temuan-temuan maka akan segera di lakukan melakukan identifiksai dan dokumentasi perbaikan namun temuan-temuan hasil audit kesemua memerlukan yang didapatkan akan diutamakan dari pihak pemantauan, pemeriksaaan, dan pengukuran. internal. Jika sudah diperbaiki, dilanjutkan Personil dengan temuan-temuan dari pihak eksternal. aktifitas yang yang dilibatkan mempunyai klasifikasi, kualifikasi, dan pelatihan yang Adapun hasil penelitian di PT. Pupuk dipersyaratkan. Audit internal dilakukan tiap Sriwidjaja ruang lingkup Tinjauan ulang 1 tahun sekali, audit internal ini dilakukan menyangkut sistem dan kinerja Keselamatan untuk memeriksa kesesuaian antara rencana dan Kesehatan Kerja perusahaan, Materi dan pelaksanaan serta efektifitasnya.Dan rapat seperti Evaluasi terhadap penerapan audit eksternal SMK3 dilaksanakan oleh sistem, Tujuan Sasaran Program, Hasil badan audit dari Departemen Tenaga Kerja Temuan audit, Hasil Temuan inspeksi K3. dan Transmigrasi RI setiap 3 tahun sekali. Hasil Adapun hasil audit dijadikan masukan untuk ditindaklanjuti, didokementasikan tinjauan manajemen. pihak terkait untuk ditindak lanjuti. Pemantauan dan Evaluasi Program K3 di KESIMPULAN PLTP Lahendong Berdasarkan Pemantauan di PLTP Lahendong dilakukan sekali setahun baik dari pihak internal yaitu dari audit sektor pembangkitan rapat yang telah hasil didiskusikan pembahasan kepada dari pelaksanaan penelitian di PLTP Lahendong disimpulkan bahwa: 1. Sistem Manajemen K3 di PLTP minahasa ataupun pihak eksternal dari PLN Lahendong jasa sertifikasi dan pemerintah yaitu Disnaker SMK3 Tomohon. ketersediaan prosedur kerja untuk Hasil penelitian di PT. Indofood dalam telah meminimalisasi menerapkan didukung kecelakaan oleh kerja. CBP Sukses Makmur Divisi Noodle cabang Ada juga instruksi kerja, formulir Semarang pendukung dan standarisasi, dan keselamatan mengatakan dan bahwa kesehatan kerja Pihak telah melakukan audit secara berkala setiap 3 perundang-undangan yang terkait diperusahaan. bulan sekali dan melihat apakah hasil 2. Kebijakan K3 di PLTP Lahendong inspeksi 61 serta langkah pengendalian yang sudah dilaksanakan dengan baik dengan memprioritaskan komitmen tidak semua pekerja tahu mengenai baik komitmen dalam perusahaan kebijakan K3. maupun komitmen individu untuk pengembangan dalam program K3. 3. Perencanaan K3 di PLTP Lahendong 2. Perlu adanya pengkomunikasikan mengenai kebijakan K3 dengan cara melakukan briefing sebelum dalam mengantisipasi pengedalian melaksanakan bahaya hanya mengikuti SOP yang mengingatkan akan peraturan yang ada sehingga skala prioritas dan berlaku di lingkungan kerja dengan indikator mengingatkan pencapaian perusahaan mendapatkan hasil kasus kecelakaan kerja zero accident. penggunaan APD. pekerja yang menaati peraturan K3 dalam upaya mengahadapi keaadan yang darurat serta pemulihan keadaan perusahaan. darurat tetap mengikuti prosedur dan kerja akan dan 3. Memberikan sanksi tegas kepada 4. Pelaksanaan K3 di PLTP Lahendong instruksi pekerjaan yang ada dan sudah ditetapkan oleh 4. Lebih sering mengadakan pelatihan K3 atau diklat kepada pekerja membuat dokumentasi dalam bentuk khususnya pekerja yang sering di laporan untuk dilaporkan ke kantor bekerja di luar ruangan. sektor Pembangkitan Minahasa. 5. Pemantauan dan Evaluasi K3 di PLTP Lahendong dilaksanakan 5. Perlu merekrut Tenaga Ahli K3 agar di dalam pekerjaan ada pengawasan dari bagian K3. setahun sekali dari pihak Internal yaitu dari Audit Sektor Minahasa dan DAFTAR PUSTAKA pihak Eksternal yaitu dari PLN Jasa Herlina, Y. 2016. Analisis Penerapan Sistem Sertifikasi. 6. Tinjauan ulang atau Tinjauan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di manajemen dilakukan ketika terdapat PT. temuan-temuan hasil audit baik dari Kedokteran pihak internal maupun eksternal dan Andalas.(http://Scholar.unand.ac.id/i langsung d/eprint/18142). membuat tindakan perbaikan. SARAN 1. Pada penerapan SMK3 di lingkungan PLTP Lahendong, perusahaan harus Semen Padang. Fakultas Universitas Diakses tanggal 12 April 2017. Jeyratman, J. Koh. David. 2009. Buku Ajar Praktir Kedokteran Kerja. Jakarta. Buku Kedokteran EGC. melakukan penegasan yang lebih ketat mengenai kebijakan K3 karena pada Pangkey, F. 2012. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan KesehatanKerja dan (SMK3) pada Proyek Konstruksi di Indonesia (studi kasus: Jembatan pembangunan Dr. Ir. Soekarno Manado).Alumni S2 teknik Sipil Pasca Sarjana Universitas Sam Ratulangi. (https://ejournal.unsrat.ac.id/index.ph p/jime/article/view/4232/3761).Diaks es pada tanggal 7 April 2017. PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo Sektor Minahasa PLTP Lahendong.2007. Dokumen Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Manual K3.Tondangow. Syafrianto. 2010. Penerapan Analisis Sistem Manajemen dan Kesehatan Keselamatan Kerja Pengaruh (SMK3) terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di PT Metindo Era Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Sakti Bekasi. Bogor.(http://repository.ipb.ac.id/han dle/123456789/62739). Diakses pada tanggal 19 Juli 2017. Syartini, T. 2010. Penerapan SMK3 dalam Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Fakultas Noodle Cabang Kedokteran Sebelas Maret Surakarta. Semarang. Universitas (https://eprints.uns.ac.id/180/). Diakses pada tanggal 19 Juli 2017.