keselamatan kerja

advertisement
LINGKUNGAN KESEHATAN &
KESELAMATAN KERJA
YENY RAHMAWATI
PRASTYO UTOMO
MARTA AYU
RISSA MERICHA
DONY EKO
LINGKUNGAN KESEHATAN &
KESELAMATAN KERJA
 Dalam dunia persaingan terbuka pada era globalisasi ini , perusahaan
menerapkan standar acuan terhadap berbagai hal terhadap industri
seperti kualitas, manajemen kualitas, manajemen lingkungan, serta
keselamatan dan kesehatan kerja. Apabila saat ini industri pengekspor
telah dituntut untuk menerapkan Manajemen Kualitas (ISO-9000, QS9000) serta Manajemen Lingkungan (ISO-14000) maka bukan tidak
mungkin tuntutan terhadap penerapan Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan kerja juga menjadi tuntutan pasar internasional.
 Untuk menjawab tantangan tersebut Perusahaan menerapkan
kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja berdasarkan pada
peraturan dari pemerintah yang diwakili oleh Departemen Tenaga Kerja
dan Transmigrasi yang telah menetapkan sebuah peraturan
perundangan mengenai Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) yang tertuang dalam Peraturan Menteri
Tenaga Kerja Nomor : PER.05/MEN/1996.
Alasan harus menerapkan SMK 3 yaitu karena SMK3 bukan hanya
tuntutan pemerintah, masyarakat, pasar, atau dunia internasional
saja tetapi juga tanggung jawab pengusaha untuk menyediakan
tempat kerja yang aman bagi pekerjanya. Selain itu penerapan
SMK3 juga mempunyai banyak manfaat bagi industri kita antara
lain :
a. Manfaat Langsung
 1. Mengurangi jam kerja yang hilang akibat kecelakaan
kerja
 2. Menghindari kerugian material dan jiwa akibat
kecelakaan kerja

3. Menciptakan tempat kerja yang efisien dan produktif
Karena tenaga
 4. kerja merasa aman dalam bekerja
b. Manfaat Tidak Langsung :
 1. Meningkatkan image market terhadap
perusahaan
 2. Menciptakan hubungan yang harmonis bagi
karyawan dan perusahaan.
 3. Perawatan terhadap mesin dan peralatan
semakin baik, sehingga membuat umur alat
semakin lama.
Dengan banyaknya keuntungan dalam
penerapan SMK3 serta standarisasi
SMK3 di Indonesia yang cukup
representatif, inilah saatnya bagi Industri
Indonesia untuk melaksanakan SMK3
sesuai PER.05/MEN/1996 baik industri
skala kecil, menengah, hingga besar.
Sehingga
bersama-sama
menjadi
industri yang kompetitif, aman, dan
efisien
dalam
menghadapi
pasar
terbuka.
KESELAMATAN KERJA
Pengertian :
Keselamatan Kerja adalah keselamatan yang bertalian
dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses
pengolahannya,
landasan
tempat
kerja
dan
lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan
Sasaran Keselamatan Kerja :
Tempat kerja, adalah tiap ruangan atau lapangan,
tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap dimana
tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga
kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat
sumber atau sumber-sumber bahaya
Tujuan Keselamatan Kerja :
Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan
meningkatkan produktifitas.
Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di
tempat kerja
Sumber produksi di pelihara dan dipergunakan secara
aman dan efisien.
TEORI KECELAKAAN
Teori H.W. Heinrich, urutan terjadinya suatu
kecelakaan
 Lingkungan Sosial / Social Environment
 Kesalahan Manusia
 Perbuatan membahayakan & bahaya yang
ditimbulkan secara mekanis atau phisik
 Kecelakaan
 Cedera
Teori Frank E Bird Yr, Urutan
terjadinya suatu kecelakaan :





Kurang kontrol dari manajemen
Penyebab Dasar atau sumber
Penyebab langsung atau gejala
Insiden atau kontak
Kerugian terhadap manusia dan benda
 PENCEGAHAN KECELAKAAN
1. Peraturan perundang-Undangan
2. Standarisasi
3. Pengawasan
4. Penelitian Teknis
5. Penelitian Medis
6. Penelitian Psikologis
7. Penelitian secara statistik
8. Pendidikan dan latihan
9. Asuransi
10. Organisasi K.3
 Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan
Kerja Kemudian, oleh perusahaan melakukan
beberapa tindakan untuk mencegah kecelakaan
kerja yang terjadi bagi pekerjanya khususnya di
bagian laboratorium yaitu dengan menerapkan
 Sistem Manajemen Kebijakan dan Keselamatan
Kerja yang dimulai dari beberapa tahapan yaitu :
Planning (perencanaan),
Organizing (organisasi),
Actuating (pelaksanaan),
Controlling (pengawasan).
 1. Planning (Perencanaan)
Berfungsi untuk menentukan kegiatan
yang akan dilakukan di masa mendatang
guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan khususnya keselamatan dan
kesehatan kerja di laboratorium.
 2. Organizing (Organisasi)
Berfungsi untuk :
a) Menyusun garis besar pedoman keamanan kerja
b) Memberikan bimbingan, penyuluhan, pelatihan
pelaksanaan keamanan kerja
c) Memantau pelaksanaan pedoman keamanan kerja
d) Memberikan rekomendasi untuk bahan
pertimbangan penerbitan izin
e) Mengatasi dan mencegah meluasnya bahaya yang
timbul dari suatu
 3. Actuating (Pelaksanaan)
Berfungsi untuk mendorong semangat
kerja pekerja, mengerahkan aktivitas
pekerja, mengkoordinasikan berbagai
aktivitas pekerja menjadi aktivitas yang
kompak (sinkron), sehingga semua
aktivitas pekerja sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan sebelumnya.
 4. Controlling (Pengawasan)
Berfungsi untuk mengusahakan agar
pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai
dengan rencana yang ditetapkan atau
hasil yang dikehendaki.
Download