Pengaruh Atribut Iklan Produk Shampo Merek Clear Di Televisi Terhadap Motivasi Konsumen Untuk Membeli SKRIPSI ditulis oleh Nama : Anggit Jalu Walistyadi Nomor Mahasiswa : 03311300 Program Studi : Manajemen Bidang Konsentrasi : Pemasaran UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FAKULTAS EKONOMI YOGYAKARTA 2008 i Pengaruh Atribut Iklan Produk Shampo Merek Clear Di Televisi terhadap Motivasi Konsumen Untuk Membeli SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana Strata-1 di Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia oleh Nama : Anggit Jalu Walistyadi Nomor Mahasiswa : 03311300 Program Studi : Manajemen Bidang Konsentrasi : Pemasaran UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FAKULTAS EKONOMI YOGYAKARTA 2008 ii PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME “Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan orang lain untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Apabila kemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, saya sanggup menerima hukuman/sanksi apapun sesuai peraturan yang berlaku”. Yogyakarta, 9 Januari 2008 Penulis, Anggit Jalu Walistyadi iii Pengaruh Atribut Iklan Produk Shampo Merek Clear Di Televisi terhadap Motivasi Konsumen Untuk Membeli Nama : Anggit Jalu Walistyadi Nomor Mahasiswa : 03311300 Program Studi : Manajemen Bidang Konsentrasi : Pemasaran Yogyakarta, 9 Januari 2008 Telah disetujui dan disahkan oleh Dosen Pembimbing, Al Hasin, Drs., H, MBA iv Telah dipertahankan/diujikan dan disahkan untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata-1 di Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Nama : Anggit Jalu Walistyadi Nomor Mahasiswa : 03311300 Program Studi : Manajemen Bidang Konsentrasi : Pemasaran Yogyakarta, 19 Febuari 2008 Disahkan oleh Penguji/Pembimbing Skripsi : Al Hasin, Drs., MBA Penguji 1 : Muchsin Muthohar, Drs., MBA ………… Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Drs. H. Asma’i Ishak, M.Bus., Ph.D v …………. ABSTRAKSI Pesatnya perkembangan periklanan di televisi, yang merupakan media penyalur informasi kepada masyarakat. Mendorong perusahaan untuk memperkenalkan produknya melalui iklan di televisi, agar informasi tentang produk perusahaan dapat diketahui oleh masyarakat umum. Kenyataan ini mendorong masyarakat untuk dimanjakan dengan banyak referensi tentang suatu produk, yang pada akhirnya dapat berpengaruh terhadap perilaku konsumen untuk melakukan pembelian. Banyak faktor yang dinilai berpengaruh dalam hal motivasi beli konsumen. Motivasi konsumen untuk membeli dapat tercipta dikarenakan adanya informasi yang konsumen dapatkan dari melihat iklan di televisi tentang suatu produk. Jika mereka mendapatkan informasi atau iklan yang positif terhadap suatu produk maka konsumen cenderung akan termotivasi untuk membeli. Jika informasi dari iklan ini negatif maka motivasi konsumen untuk membeli juga akan menurun. Dilatarbelakangi dengan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa iklan di televisi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap motivasi konsumen untuk membeli. Oleh sebab itulah penulis tertarik untuk menganalisis pengaruh atribut iklan produk shampo merek Clear di televisi terhadap motivasi konsumen untuk membeli. Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah mengenai seberapa besar pengaruh iklan shampo clear di televisi terhadap motivasi konsumen di lingkungan mahasiswa Fakultas Ekonomi UII, baik itu pengaruh secara keseluruhan maupun secara parsial dari atribut iklan, yang terdiri dari pesan iklan, model iklan dan tampilan gambar atau koreografi. Target populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FE UII yang pernah menyaksikan iklan produk shampo merek Clear. Nonprobability judgmental sampling menjadi pilihan peneliti dalam desain pengambilan sampelnya, karena setiap sampel dalam populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel dalam penelitian. Dikarenakan penelitian ini mengambil sampel berdasarkan atas pertimbangan tertentu, yaitu mereka yang sudah pernah menyaksikan iklan produk shampo merek Clear. Untuk pengumpulan data penulis menggunakan metode survey langsung kelingkungan mahasiswa FE UII dengan cara membagikan kuesioner kepada 96 responden. Alat analisis yang digunakan yaitu uji validitas dan reliabilitas, regresi berganda, dan koefisien determinasi. Penelitian ini dilihat dari sudut pandang atribut iklan yang terdiri dari pesan iklan, model iklan dan tampilan gambar atau koreografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada analisis regresi berganda, atribut iklan secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan dan secara parsial juga berpengaruh yang signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial atribut iklan memiliki pengaruh terhadap motivasi konsumen untuk membeli shampo clear. Kata kunci : iklan dan motivasi konsumen untuk membeli. vi KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan Hidayah- Nya yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “Pengaruh Atribut Iklan Produk Shampo Merek Clear Di Televisi terhadap Motivasi Konsumen Untuk Membeli”. Tujuan penelitian ini adalah untuk melengkapi salah satu persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana Strata-1 di Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia. Bagi penulis skripsi ini bukan hanya tugas akhir seorang sarjana, tetapi lebih dari itu skripsi ini adalah pengalaman hidup penulis yang tidak ternilai. Banyak hikmah yang dapat dipetik dari proses penyusunan skripsi ini, baik secara akademis, emosional, serta hikmah secara rasional. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada : 1. Bapak Al Hasin, Drs.,H,MBA atas jasa beliau sebagai dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan VII bimbingan dan nasehatnya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 2. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu mencurahkan kasih sayang, memberikan motivasi dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi. 3. Kakak - kakakku tercinta, mba Ayik dan mas Bayus yang selalu memberikan masukan, semangat serta dorongan yang tiada henti kepada penulis. 4. Ajeng Pratiwi atas doa, dukungan, semangat yang diberikan kepada penulis. 5. Herman Suherman yang sudah sangat membantu memberikan masukan dalam pengerjaan skripsi ini. 6. Teman – teman yang sudah mendukung penulis untuk mengerjakan skripsi (Edo, Iwan, Apit, Galih, Fila, Rifan, wahid, Oke Jalu, andri, adip). 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu – persatu yang telah memberikan dorongan, bantuan, dan doa sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. VIII Semoga Allah SWT senantiasa memberikan karunia dan perlindungan kepada pihak – pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis. Akhir kata, penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya. Wassalamu’alaikum wr. Wb. Yogyakarta, 9 Januari 2008 Penyusun, ( Anggit Jalu Walistyadi ) IX DAFTAR ISI Hlm Halaman Sampul Depan Skripsi..............................................................................i Halaman Judul Skripsi............................................................................................ii Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme................................................................iii Halaman Pengesahan Skripsi................................................................................iv Halaman Pengesahan Ujian Skripsi........................................................................v Abstraksi.……………………………..…………………………….....................vi Kata Pengantar.....................................................................................................vii Daftar Isi.................................................................................................................x Daftar Tabel.........................................................................................................xiv Daftar Gambar……………………………..………………………....…...….....xv Daftar Lampiran..................................................................................................xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah……………...…………………….........................1 1.2 Rumusan Masalah Penelitian.........................................................................6 1.3 Batasan Masalah………………………………………………………........6 1.4 Tujuan Penelitian……….…………………………………………………..7 1.5 Manfaat Penelitian…………………………………………………........….7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ………………………………………………...9 X 2.2 Pengertian Periklanan…………………………………………………......10 2.2.1 Tujuan Periklanan............................................................................11 2.2.2 Anggaran Periklanan.......................................................................12 2.2.3 Fungsi dan Arti Periklanan..............................................................13 2.2.4 Iklan Televisi...................................................................................15 2.2.4.1 Bentuk Iklan Televisi........................................................15 2.2.4.2 Kekuatan dan Kelemahan Media Televisi........................16 2.2.5 AIDA (Attention, Interset, Desire, Action)......................................17 2.3 Pengertian perilaku Konsumen……………………………………............18 2.4 Pengertian Pesan………………………………………………..................19 2.5 Pengertian Model Iklan...............................................................................21 2.6 Pengertian Koreografi atau tampilan Gambar.............................................22 2.7 Pengertian Motivasi.....................................................................................24 2.7.1 Teori-Teori Motivasi.......................................................................25 2.8 Kerangka Penelitian.....................................................................................26 2.9 Formulasi Hipotesis.....................................................................................26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian…………………………………………………….........28 3.2 Variabel Penelitian………………………………………………………..28 3.2.1 Variabel Dependen………………………………………………..28 3.2.2 Variabel Independen………...…………………………….....……29 3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian…………………………………29 XI 3.4 Instrumen atau Alat Pengumpul Data …………….………………….......30 3.4.1 Uji Validitas dan Reabilitas.............................................................31 3.5 Metode Pengumpulan Data.........................................................................32 3.5.1 Jenis Data...............……………….…………….............................32 3.5.2 Teknik Pengumpulan Data..............................................................32 3.6 Populasi dan Sampel...................................................................................33 3.7 Alat Analisis Data.......................................................................................35 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas dan Reabilitas ...................………………………………....39 4.1.1 Uji Validitas.....................................................................................39 4.1.2 Uji Reabilitas...................................................................................42 4.2 Analisis Kualitatif………...…………………………………....…………43 4.2.1 Deskriptif Karakteristik Responden.....................……..............….43 4.2.2 Deskripsi Variabel Penelitian…………………... ………..………45 4.3 Analisis Kuantitatif ....……………….…………………..………..............50 4.3.1 Hasil Estimasi Regresi Linier Berganda..........................................50 4.3.2 Pengujian Hipotesis ………………….…………………………...52 4.4 Uji Koefisien Determinasi...........................................................................57 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan..................................................................................................58 5.2 Saran............................................................................................................61 XII DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN XIII DAFTAR TABEL Tabel Hlm 4.1 Hasil Uji Validitas Pesan Iklan.....................................................................39 4.2 Hasil Uji Validitas Model Iklan....................................................................40 4.3 Hasil Uji Validitas Tampilan Gambar..........................................................41 4.4 Hasil Uji Validitas Motivasi Beli Konsumen...............................................41 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen...................................................................42 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin..................................43 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan......................................44 4.8 Deskripsi Variabel Pesan Iklan.....................................................................46 4.9 Deskripsi Variabel Model Iklan………………………..………………….47 4.10 Deskripsi Variabel Tampilan Gambar..........................................................48 4.11 Deskripsi Variabel Motivasi Beli Konsumen...............................................49 4.12 Hasil Regresi Linier Berganda.....................................................................50 4.13 Hasil Uji F....................................................................................................53 4.14 Hasil Estimasi Uji T.....................................................................................54 4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi..................................................................57 XIV DAFTAR GAMBAR Gambar Hlm 1. 1 Kerangka Penelitian.....................................................................................26 XV DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Hlm 1. Data kuesioner................................................................................................67 2. Jawaban 30 Responden (Validitas dan Reliabilitas).......................................70 3. Data Rata-Rata Penilaian Butir Jawaban Responden.....................................71 4. Data Responden 96.........................................................................................74 5. Hasil Uji Validitas dan Hasil Uji Reliabilitas.................................................76 6. Hasil Regresi Linier Berganda.......................................................................80 7. Tabulasi Skor Komposit (Mean) dan Hasil Kategorisasi ( N = 96 ) dan Deskripsi variable Penelitian………………………………………………..82 XVI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia kondisi sosial ekonomi masyarakatpun berubah terutama tentang system yang dianut dan cara pandang masyarakat sekarang ini lebih kritis mengenai pemenuhan kebutuhan dan keinginan mereka baik akan sandang, pangan dan papan. Semakin ketatnya persaingan disegala bidang inilah yang membuat seorang produsen harus pandai memposisikan produk dan pasar serta harus lebih tepat dalam mengelola marketing mix yang dimiliki. Telah diketahui dalam pemasaran ada marketing mix, yang didalamnya mencakup 4 hal penting menurut Kotler dan Amstrong (1999, hlm. 19) marketing mix (bauran pemasaran) terdiri dari produk, harga, tempat, promosi. Didalam promosi tersebut mencakup 4 hal penting menurut Khasali (1992, hlm. 10) ada : periklanan, penjualan pribadi, sales promosi, hubungan masyarakat dan publisitas. Salah satu variabel dari marketing mix yang sangat mempengaruhi pembelian menurut Swsatha (1991, hlm. 222), promosi adalah “Arus Informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran”. Kegiatan pokok yang dilakukan dalam promosi adalah periklanan. Berkaitan dengan hubungan antara komunikasi dengan periklanan, menurut pendapat Effendy (1986, hlm. 27-32) bahwa komunikasi 1 2 adalah studi yang mencakup gejala disekitar pengoperasian. Periklanan sebagai bentuk penghidangan atau pengoperan khusus dengan maksud untuk mengetahui dalam rangka mengajak atau mendengarkan salah satu komunikasi yang dilakukan oleh manusia adalah komunikasi yang bersifat massa. Komunikasi massa ini dipengaruhi oleh kemampuan media massa untuk memproduksi secara massal dan menjangkau khalayak dalam jumlah besar. Media massa merupakan sarana paling tepat untuk menyebarkan atau memberitahukan suatu informasi. Kebutuhan khalayak akan informasi secara umum diperoleh melalui komunikasi massa baik cetak maupun elektronik, maka media massa sebagai alat untuk menyampaikan, menyebarkan, ataupun memindahkan massage (informasi). Konsumen mempunyai arti yang sangat penting dan erat kaitannya dengan perusahaan. Suatu perusahaan tidak dapat hidup tanpa didukung oleh keberadaan konsumen, sebab konsumen merupakan faktor utama bagi perkembangan suatu perusahaan. Oleh karena itu kepuasan konsumen merupakan syarat mutlak yang harus dipegang oleh perusahaan. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha untuk meningkatkan dan mengembangkan usahanya. Fungsi pemasaran memegang peranan sangat penting bagi perusahaan dalam menjalankan semua aktifitasnya yang berhubungan dengan arus barang dan jasa sejak dari produsen sampai pada konsumen akhir dan tentunya produsen dituntut untuk memberikan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen satu dengan yang lainnya dalam memenuhi kebutuhannya. 3 Dalam penelitian ini menitikberatkan pada iklan melalui media televisi dengan pertimbangan bahwa media televisi mudah memberi pengaruh pada audien. Menurut Kasali (1992, hlm. 121) mengemukakan bahwa televisi mempunyai kekuatan yang spesifik, antara lain: 1. Efisiensi Biaya Televisi mampu menjangkau khalayak sasaran yang tidak dapat dijangkau oleh media cetak. Jangkauan massal tersebut menimbulkan efisiensi biaya untuk menjangkau setiap kepala. 2. Dampak yang kuat Televisi mampu menimbulkan dampak yang kuat terhadap konsumen karena sifatnya yang audio visual yaitu dapat dilihat dan didengar. Televisi mampu mampu menciptakan kelenturan bagi pekerja kreatif dengan mengkombinasikan gerakan, kecantikan, suara, warna, drama dan humor. 3. Pengaruh kuat Televisi memiliki kemampuan untuk mempengaruhi persepsi khalayak sasaran karena kebanyakan calon pembeli lebih percaya pada perusahaan yang mengiklankan produknya daripada tidak sama sekali. Menurut Liliweli (1996, hlm. 5) dalam pengukuran kebutuhan khalayak pada studi uses and gratifications bahwa penggunan media massa pada akhirnya untuk mencapai suatu tujuan. Menggunakan media massa untuk mencapai kebutuhan-kebutuhan yang spesifik. Kebutuhan tersebut berkembang dalam lingkungan sosial. Lingkungan sosial meliputi ciri-ciri 4 demografis seperti pendidikan, usia, pendapatan, agama, suku. Sekarang ini di Indonesia pertumbuhan televisi swasta sangat cepat, hal tersebut dapat dibuktikan bahwa di Indonesia telah terdapat 11 televisi swasta yaitu RCTI, SCTV, INDOSIAR, ANTV, TV7, TRANS TV, TRANS 7, TPI, LATIVI, METRO TV, GLOBAL TV. Pertumbuhan televisi swasta tersebut juga diiringi semakin banyaknya produsen memakai televisi sebagai media iklan dari produsen yang dihasilkan. Hal ini dapat dilihat dari frekuensi banyaknya iklan disetiap televisi swasta yang menayangkan iklan disetiap televisi swasta yang menayangkan iklan disetiap tayangan acara, bahkan terkadang suatu acara yang ditayangkan di salah satu televisi swasta disponsori oleh beberapa iklan atau satu jenis iklan saja sehingga hanya iklan produk itu yang dominan ditayangkan selama berlangsungnya acara tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut berarti produsen menyadari bahwa untuk mengenalkan suatu produk cara yang efektif yaitu melalui iklan di televisi. Mereka para produsen juga menyadari bahwa salah satu tujuan iklan adalah membujuk calon konsumen dengan iklan di televisi. Dari gambaran tersebut, dapat diasumsikan bahwa perilaku menonton iklan dimedia televisi mempunyai hubungan yang kuat dengan perilaku membeli seseorang yang sebelumnya akan mengarahkan seseorang untuk mencari–cari informasi dalam tayangan iklan, dengan berdasar motivasi untuk memperoleh keinginan dan kebutuhan yang dianggap dapat memuaskan dirinya sehingga calon konsumen akan berperilaku membeli. 5 Didalam iklan ini penulis memilih beberapa atribut yang diambil untuk penelitian antara lain : 1. Pesan iklan Yaitu sesuatu hal yang disampaikan, biasanya berupa kata-kata, tulisan atau gambar agar dapat diingat, dikenali, dipercaya dan akhirnya dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. 2. Model iklan Yaitu sesuatu yang dapat berupa orang, benda, tokoh kartun yang mampu memainkan peran dalam iklan tersebut. 3. Tampilan gambar atau koreografi Yaitu hasil dari proses pengambilan adegan yang ditampilkan pada layar kaca yang telah melalui seleksi. Dari uraian–uraian tersebut diharapkan gambaran - gambaran yang jelas akan muncul mengenai latar belakang pemikiran dalam penelitian ini bahwa banyak faktor yang mempengaruhi motivasi membeli seseorang. Dari uraian yang telah disampaikan didalam latar belakang di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk menganalisa motivasi konsumen, dengan tujuan agar mengetahui motivasi membeli seseorang sehingga judul yang diambil dalam penelitian ini adalah “PENGARUH ATRIBUT IKLAN PRODUK SHAMPO MEREK CLEAR DI TELEVISI TERHADAP MOTIVASI KONSUMEN UNTUK MEMBELI.” 6 1.2 Rumusan Masalah Penelitian 1. Seberapa besar pengaruh atribut iklan televisi (Pesan iklan, model iklan, tampilan gambar atau koreografi) secara bersama-sama terhadap motivasi konsumen untuk membeli produk shampo merek Clear. 2. Seberapa besar pengaruh atribut iklan televisi (Pesan iklan, model iklan, tampilan gambar atau koreografi) secara parsial terhadap motivasi konsumen untuk membeli produk shampo merek Clear. 3. Atribut iklan televisi manakah yang paling dominan terhadap motivasi beli konsumen. 1.3 Batasan Masalah Agar penelitian yang dilakukan tidak terlalu meluas dan untuk memudahkan analisis maka penulis memberikan batasan masalah, adapun batasan masalahnya adalah : 1. Produk yang diteliti adalah produk shampo merek Clear. 2. Karakteristik responden yang digunakan berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendapatan. 3. Atribut iklan produk shampo merek Clear ditelevisi mencakup unsur– unsur : Pesan iklan, model iklan, koreografi atau tampilan gambar. 4. Penelitian dilakukan terhadap responden yang sudah pernah melihat tayangan iklan produk shampo merek Clear di televisi. 7 1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui sejauh mana atribut iklan televisi (Pesan iklan, model iklan, tampilan gambar atau koreografi) secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap motivasi konsumen dalam membeli produk shampo Clear pada mahasiswa Fakultas Ekonomi UII. 2. Untuk mengidentifikasi apakah atribut iklan televisi (Pesan iklan, model iklan, tampilan gambar atau koreografi) secara parsial mempunyai pengaruh terhadap motivasi konsumen untuk membeli produk shampo Clear pada mahasiswa Fakultas Ekonomi UII. 3. Untuk mengetahui atribut iklan televisi manakah yang paling dominan terhadap motivasi beli konsumen. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis Penelitian ini memberikan kesempatan kepada penulis untuk menerapkan disiplin ilmu yang telah dipelajari selama masa perkuliahan kedalam permasalahan nyata yang dihadapi perusahaan. 2. Bagi perusahaan Diharapkan dapat menjadi salah satu masukan dalam merencanakan bentuk iklan produk mereka keluarkan melalui media televisi sehingga dapat mengolah unsur - unsur iklan yang tepat sehingga dapat meningkatkan penjualan produk yang diiklankan tersebut. 8 3. Bagi akademik Hasil penelitian ini dapat menambah informasi sebagai bahan perbandingan atau referensi bagi peneliti lain yang ada kaitannya dengan permasalahan serupa. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian ini dilakukan dengan referensi atas penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Devi (1999) dengan judul “Analisis Efektifitas Iklan Produk Pemutih Wajah Ponds dengan minat beli Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta”. Hasil penelitian tersebut menunjukan hasil bahwa ada pengaruh antara atribut iklan produk ponds dengan minat beli mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan atribut iklan yang terdiri dari bintang iklan, frekwensi iklan, tema iklan, dan desain iklan adalah berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen, atribut yang paling dominan adalah bintang iklan. Ada pula referensi dari Santi (2004) dengan judul, “Analisis Pengaruh Iklan produk Deodoran Merek Rexona Di Televisi terhadap keputusan Beli (studi Di Kampus Universitas Islam Indonesia). Penelitian sebelumnya tentang iklan, penelitian yang dilakukan oleh Indriyanti (2001) dengan menggunakan model AIDA dengan judul “Pengulangan Pesan Suatu Iklan Dalam Proses Pembelajaran Konsumen” (Studi Terhadap Pasta Gigi Pepsodent). Dalam penelitian ini, produk yang diteliti adalah produk Pasta Gigi Pepsodent, dimana objek yang diambil adalah Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Berdasarkan penelitian tersebut, tanggapan pemirsa terhadap suatu iklan 9 10 dalam proses pembelajaran adalah merupakan reaksi dari penerima pesan atau konsumen terhadap pengulangan suatu iklan. Konsumen dapat menerima dan menolak pesan yang disampaikan, sehingga dapat menyebabkan perubahan dalam sikap atau perilaku konsumen. Adapun kesimpulan dari hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah pengulangan pesan iklan Pepsodent, berpengaruh dalam menarik konsumen untuk melakukan tindakan pembelian. Untuk itu, dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh pesan iklan, model iklan, tampilan gambar atau koreografi dengan motivasi beli konsumen pada produk shampo merek Clear pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. 2.2 Pengertian Periklanan Periklanan adalah bentuk presentasi dan promosi perusahaan maupun pribadi tentang ide, barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu (Kotler, 2005). Pengiklan tidak hanya mencakup perusahaan bisnis, tetapi juga museum, organisasi amal dan lembaga pemerintah yang mengarahkan pesannya kepada masyarakat sasaran. Iklan merupakan cara yang berbiaya efektif guna menyebarkan pesan, untuk membangun preferensi merek ataupun untuk mendidik penduduk untuk menghindari obat-obatan terlarang. Sedangkan definisi periklanan menurut Frank (1996, hlm 166) adalah “Periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling 11 persuasif yang diarahkan kepada (calon) konsumen yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang paling ekonomis”. Komunikasi yang dilakukan oleh sponsor bersifat masal karena menggunakan media massa seperti : radio, televisi, surat kabar, majalah, surat pos, papan nama, dan sebagainya. Iklan yang dipasang pada mediamedia tersebut dapat memberikan umpan balik kepada sponsornya (berupa tanggapan) meskipun dalam tenggang waktu tertentu. 2.2.1 Tujuan Periklanan Tujuan periklanan menurut Swastha dan Irawan (1987, hlm. 369) adalah mempertahankan dan meningkatkan penjualan barang dan jasa. Tujuan lainnya adalah : a. Menumbuhkan kesadaran yaitu iklan membantu agar sesuatu dikenal. b. Menumbuhkan atau membangun sikap yang diinginkan yaitu iklan mendorong tumbuhnya pandangan yang positif mengenai suatu produk atau jasa. c. Membangun identitas merek yaitu iklan membantu menawarkan citra atau ciri-ciri tertentu terhadap suatu produk. d. Membujuk yaitu iklan membuat konsumen tertarik terhadap produk yang ditawarkan. 12 2.2.2 Anggaran Periklanan Setelah memutuskan tujuan periklanan, langkah selanjutnya adalah memutuskan anggaran periklanan. Ada lima faktor yang perlu dipertimbangkan saat menetapkan anggaran periklanan, yaitu : 1) Tahap dalam siklus produk Produk baru, umumnya mendapat anggaran iklan yang besar untuk membangun kesadaran dan membuat pelanggan untuk mencoba produk tersebut, sedangkan untuk produk yang sudah mapan, biasanya didukung anggaran periklanan yang lebih rendah sebagai resiko penjualannya. 2) Pangsa pasar dan basis konsumen Merek dengan pangsa pasar yang tinggi, biasanya membutuhkan lebih sedikit biaya iklan sebagai prosentase penjualan untuk mempertahankan pangsa pasarnya. Untuk memperbesar pangsa pasar, yaitu dengan meningkatkan ukuran pasar sehingga memerlukan anggaran yang lebih besar. 3) Persaingan dan gangguan Di dalam sebuah pasar dengan banyak pesaing dan pengeluaran iklan yang tinggi, suatu merek haruslah diiklankan secara besar-besaran, agar terdengar di tengah kegaduhan pasar. 13 4) Frekuensi periklanan dan gangguan Jumlah pengulangan yang diperlukan untuk menyampaikan pesan ke konsumen, juga sangat menentukan anggaran periklanan. 5) Kemungkinan subsitusi produk Bermacam-macam merek dalam suatu kelas komoditas (contohnya shampo), memerlukan iklan besar-besaran untuk membangun citra yang berbeda. Periklanan juga dapat memberikan manfaat atau tampilan fisik yang unik. 2.2.3 Fungsi dan Arti Penting Periklanan Fungsi dan arti periklanan menurut pendapat Kasali (1993, hlm. 45) adalah seperti berikut : a. Memberikan Informasi Periklanan dapat menambah nilai pada suatu barang dengan memberikan informasi, baik tentang barang, harga atau informasi lain yang mempunyai kegunaan bagi konsumen. b. Membujuk atau mempengaruhi Periklanan tidak hanya bersifat memberitahukan kepada pembelipembeli potensial dengan menyatakan bahwa suatu produk lebih baik dari pada produk lainnya. Walau pada umumnya orang tidak ingin dibujuk atau didorong untuk membeli produk yang sudah jelas dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. 14 c. Menciptakan Kesan Dengan menciptakan iklan orang akan mempunyai kesan tertentu tentang apa yang diiklankan. Dalam hal ini pemasang iklan selalu berusaha untuk menciptakan iklan sebaik-baiknya. Periklanan dapat menciptakan kesan pada masyarakat untuk melaksanakan pembelian secara rasional dan ekonomis. d. Memuaskan Keinginan Sebelum membeli dan memilih produk terkadang orang lain diberi tahu terlebih dahulu. Periklanan merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan itu sendiri berupa pertukaran yang saling memuaskan. Dan merupakan salah satu alat komunikasi yang sangat efisien bagi para penjual. Mereka harus menggunakannya untuk melayani orang itu sendiri. e. Periklanan merupakan alat komunikasi Periklanan adalah sebuah alat untuk membuka komunikasi dua arah antara penjual dan pembeli sehingga keinginan mereka dapat terpenuhi dengan cara efisien dan efektif. Dalam hal ini komunikasi dapat menunjukkan cara-cara untuk mengadakan pertukaran yang saling memuaskan. Inisiatif periklanan tidak datang datang dari pihak penjual tapi pembeli pun dapat menggunakan iklan untuk kepentingannya, misalnya memberi keluhan-keluhan tentang produk yang tidak sesuai dengan yang sebenarnya. 15 2.2.4 Iklan Televisi 2.2.4.1 Bentuk Iklan Televisi Bentuk-bentuk iklan di televisi antara lain : 1) Pensponsoran Banyak sekali acara televisi yang penayangannya dan pembuatannya dilakukan atas biaya sponsor atau pengiklan. Namun, biaya yang harus ditanggung sangatlah besar. 2) Partisipasi Pengiklan dapat mengurangi biaya dan resiko, karena pengiklan dapat membeli waktu yang tersedia, baik untuk acara yang tetap, maupun yang tidak tetap. Pendekatan yang lebih fleksibel, dalam arti dapat memilih jangkauan pasar, sasaran pemirsa, jadual serta anggaran. 3) Spot Announcement Bentuk iklan ini mengacu pada iklan yang ditempatkan pada pergantian acara. 4) Public Service Announcement Iklan layanan masyarakat ini, biasanya dimuat atas permintaan pemerintah atau suatu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk menggalang solidaritas masyarakat atas suatu masalah. 16 2.2.4.2 Kekuatan dan Kelemahan Media Televisi Menurut Kasali, media televisi mempunyai kekuatan dan kelemahan sebagai berikut : 1) Kekuatan a. Efisiensi biaya Banyak pengiklan memandang televisi sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan pesan-pesan komersialnya. Salah satu keunggulannya adalah kemampuan untuk menjangkau khalayak sasasaran yang luas. b. Dampak yang kuat Keunggulan televisi yang lain adalah kemampuannya, menimbulkan dampak yang kuat terhadap konsumen, dengan tekanan sekaligus dua indera (penglihatan dan pendengaran). c. Pengaruh yang kuat Televisi memiliki kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi persepsi khalayak sasaran. Kebanyakan konsumen lebih mempercayai perusahaan yang mengiklankan produknya di televisi daripada yang tidak sama sekali. Hal inilah yang merupakan cerminan benefiditas pengiklanan. 2) Kelemahan a. Biaya yang besar Kelemahan yang paling utama adalah biaya yang besar untuk memproduksi dan menyiarkannya. 17 b. Khalayak yang tidak selektif Televisi tetaplah sebuah media yang tidak selektif. Segmentasinya tidak setajam surat kabar atau majalah. Jadi, iklan-iklan yang disiarkan di televisi memiliki kemungkinan menjangkau pasar yang tidak tetap. c. Kesulitan teknis Media ini juga tidak luwes dalam pengaturan teknisnya. Iklaniklan yang dibuat, tidak dapat diubah begitu saja jadualnya, apalagi menjelang jam-jam penyiaran iklan tersebut. 2.2.5 AIDA (Attention, Interset, Desire, Action) Pesan iklan haruslah dapat mempengaruhi konsumen dalam menarik perhatian, menimbulkan rasa ketertarikan, keinginan dan pada akhirnya dapat mendorong konsumen untuk melakukan tindakan pembelian. Jika hal tersebut telah dapat dilakukan, maka suatu iklan telah berhasil melekat dalam ingatan konsumen, sehingga dapat memberikan tanggapan yang positif terhadap produk yang ditawarkan. Attention adalah perhatian yang diperoleh dengan cara pemanfaatan ukuran (size), warna (spot colour atau full colour), tata letak (layout) dan model (visual technics). Dimana tanggapan responden dilihat dari perhatian mereka untuk menyaksikan tayangan iklan, karena sebuah perhatian dari konsumen merupakan tahap pertama dalam proses 18 komunikasi. Bila pengiklan berhasil merebut perhatian dari pemirsa, maka pemirsa secara runtun dapat melalui tahapan yang lain. Interset merupakan sebuah perhatian yang dapat ditingkatkan sebagai minat, sehingga dapat menimbulkan rasa ingin tahu mengenai imformasi yang lebih terperinci dan mendalam dengan mengikuti pesanpesan yang disampaikan. Hal ini dapat dilihat dari, apakah responden tertarik untuk melihat suatu iklan sampai selesai penanyangannya. Desire adalah sebuah gambaran, paparan atau rangkaian kata-kata yang menggugah dan dapat membangkitkan keinginan suatu kebutuhan untuk memiliki atau menggunakan produk yang diiklankan. Oleh karena itu, sebuah iklan haruslah mampu mempengaruhi konsumen, agar mau membeli produk yang diiklankan. Action merupakan sebuah reaksi yang dilakukan oleh konsumen terhadap produk suatu iklan. Dimana hal inilah yang diharapkan oleh perusahaan, yaitu tujuan akhir dari suatu iklan adalah terwujudnya tindakan pembelian konsumen. 2.3 Pengertian Perilaku Konsumen Perusahaan yang berorientasi kepada konsumen berarti harus memperhatikan kebutuhan konsumennya yang tercermin pada perilaku konsumen tersebut. Dengan demikian perusahaan perlu mengetahui dan mempelajari perilaku konsumen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan sekaligus mencapai tujuan perusahaan. Pengertian 19 perilaku konsumen menurut Kotler dan Amstrong (1992, hal.9) adalah kegiatan–kegiatan atau individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan bagian-bagian dan jasa-jasa yang termasuk didalam proses pengambilan keputusan dan penentuan kegiatan tersebut. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen 1. Faktor Ekstern Perilaku seseorang akan dipengaruhi oleh lapisan masyarakat dimana ia tinggal. Seseorang yang berasal dari lingkungan yang berbeda, akan mempunyai penilaian, kebutuhan, pendapat, sikap dan selera yang berbeda pula. 2. Faktor Intern Faktor internal adalah faktor yang terdapat dalam diri seseorang, yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian. 2.4 Pengertian Pesan Pesan merupakan sesuatu hal yang disampaikan dapat berupa kata-kata, tulisan atau gambar agar dapat diingat, dikenali, dipercaya dan akhirnya bisa mempengaruhi konsumen untuk membeli (Kasali, 1992). Pasar atau konsumen yang dijangkau oleh pengiklan melalui iklan juga dapat dipandang sebagai lembaga eksternal, baik sebagai lembaga kontrol maupun penunjang dalam kampanye periklanan. 20 Konsep tentang pasar dan konsumen sering kali digunakan untuk membedakan konsumen individual, lembaga atau kelompok yang menjadi sasaran pengiklan untuk mempersiapkan pesan yang harus dibawakan oleh iklan. Sebab tanpa melakukan studi atas kelompokkelompok konsumen dan mengetahui perilakunya, penyampaian pesan iklan sering kali dianggap tidak masuk akal dan iklan menjadi tidak berguna. Biasanya pesan dalam sebuah iklan mengandung proses komunikasi yang harus disampaikan pada konsumen. Oleh karena itu dalam pembuatan iklan pesan memegang peranan penting untuk membuat konsumen paham dan mengerti tujuan apa yang akan disampaikan suatu produk agar konsumen percaya periklanan adalah suatu komunikasi massa dan harus dibayar untuk menarik kesadaran konsumen, menanamkan informasi, mengembangkan sikap atau mengharapkan adanya suatu tindakan yang menguntungkan bagi pengiklan. Dalam pesan hendaknya ditonjolkan berbagai alternatif untuk mempengaruhi calon pembeli, pesan apa yang hendak disampaikan oleh produk pesaing. Hendaknya suatu pesan yang diberikan mengandung unsur pembeda yang dapat menimbulkan persepsi yang baik di benak calon pembeli. 21 2.5 Pengertian Model Iklan Seorang model iklan merupakan faktor penunjang bagi keberhasilan iklan tersebut dalam menarik minat beli konsumen terhadap produk yang diiklankan. Model iklan bisa berupa orang, benda ataupun tokoh kartun. Pembuatan iklan dengan tokoh kartun disebut teknik animation (Thomas, dalam Kasali, 1992). Kalau kita perhatikan iklan, baik yang muncul pada media cetak maupun elektronik semuanya mempunyai persamaan yaitu ingin mendekati khalayak atau konsumen dengan menarik perhatian mereka. Dalam menarik perhatian, mereka mempunyai cara yang bermacammacam mulai dari menampilkan paras sang model iklan yang cantik yang akhir-akhir ini sangat diminati sampai kata-kata manis, membujuk dan penuh siasat untuk mempengaruhi konsumen. Selain kemampuan model iklan, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih sosok atau figur iklan adalah ketenarannya, keserasian, mampu tidaknya model iklan tersebut membawakan iklan dengan baik. Teknik di atas disebut dengan testimonial yaitu dengan mempergunakan seseorang yang dikenal luas yang mampu memberikan kesaksian atau jaminan tentang suatu produk. Seorang model iklan atau model iklan yang dipakai oleh perusahaan periklanan atau pengiklan baik secara langsung atau melalui biro model atau pihak ketiga harus mendapat imbalan jasa serta pemberitahuan yang cukup tentang hak dan tugasnya atas dasar suatu 22 perjanjian tertulis yang sah terlebih dahulu dengan pedoman-pedoman sebagai berikut (Kasali, 1992) : a. Model iklan tersebut harus diberi tahu dan dimintai persetujuan untuk produk dan merek apa yang akan muncul. b. Model iklan tersebut harus diberi tahu dan dimintai persetujuan untuk rencana jenis media apa saja yang akan memuat penampilannya. c. Model iklan tersebut harus menerima imbalan jasanya baik secara langsung maupun melalui biro iklan atau pihak ketiga, pada waktu yang telah ditentukan dan dengan jumlah uang yang telah disetujui bersama. d. Jika dalam hal ini model tersebut adalah anak-anak maka orang tua atau walinya harus diberi tahu dan dimintai persetujuan mengenai hal-hal di atas. e. Model iklan bertanggungjawab atas segala pembayaran pajak yang timbul dari imbalan jasa yang diberikan kepada model dan jumlahnya sudah termasuk dalam keseluruhan biaya imbalan jasa. 2.6 Pengertian Koreografi atau tampilan gambar Koreografi atau tampilan gambar adalah hasil dari proses pengambilan adegan yang ditampilkan pada layar kaca yang telah melalui proses seleksi. Peranan karyawan dalam proses ini juga tidak kalah pentingnya pasalnya pekerjaan ini membutuhkan ketelitian, 23 kecermatan dan ide-ide dalam menyusun urutan tampilan tampilan gambar dalam sebuah iklan. Tampilan gambar harus menarik agar mampu mendapatkan perhatian dari yang melihat iklan yang di tayangkan. Suatu iklan yang akan ditayangkan perusahaan harus bisa membawa pesan dan misi yang jelas, mudah diterima dibenak masyarakat sehingga iklan tersebut mampu memperlihatkan kualitas dari produk yang ditawarkan. Strategi kreatif (Kasali, 1992) juga sangat diperlukan dalam membuat tampilan gambar yang menarik, misalnya iklan denagn tata warna kontras, atau mencolok mata sampai pada suara yang dibuat aneh serta musik atau efek suara yang tidak jarang terdengar cukup aneh ditelinga normal. Tapi pada kenyataannya iklan-iklan yang tampil dengan berbagai atribut aneh seperti itu memang berhasil menarik perhatian masyarakat. Bagaimanapun proses dan teknis pembuatannya iklan-iklan itu tidak mungkin dibaut begitu saja secara spontan. Pekerjaan membuat iklan dan berhubungan dengan itu biasa dikenal dengan istilah pekerjaan kreatif maksudnya adalah suatu proses penggambaran, penulisan, perancangan dan produksi sebuah iklan, yang merupakan jantung dan jiwa industri periklanan. Suatu pekerjaan kreatif dalam produksi iklan yang tidak begitu baik akan sulit untuk menghasilkan iklan yang dapat diandalkan guna membujuk konsumen untuk mencoba produk tersebut. Alasannya sederhana pekerjaan kreatif yang kurang baik sering kali menghasilkan 24 iklan yang tidak akan dilihat atau diperhatikan orang banyak. Apa yang terjadi selama ini umumnya membuktikan bahwa produk-produk yang sukses dalam peluncuran produk perdananya dipasar hampir selalu dibarengi dengan pemunculan iklan yang tidak sembarangan di berbagai media. Oleh karena itu peran koreografi dalam suatu iklan juga turut andil dalam keberhasilan suatu iklan. 2.7 Pengertian Motivasi Istilah motivasi (Motivation) berasal dari perkataan bahasa latin, yaitu movere yang berarti menggerakkan (to move) (J. Winardi). Ada beberapa macam rumusan untuk istilah motivasi seperti (Kasali, 1992): 1) Menurut (Mitchel, dalam Kasali, 1992) “.....................motivasi mewakili proses-proses psikologi yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya dan terjadi persistensi kegiatan-kegiatan sukarela (volunteer) yang diarahkan ke arah tujuan tertentu.” 2) Menurut (Robbins, dalam Kasali, 1992) Motivasi adalah kesediaan untuk melaksanakan upaya tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan keorganisasian yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi kebutuhan individual tertentu. 25 3) Menurut (Gray, dalam Kasali, 1992) “.....................motivasi merupakan hasil sejumlah proses yang bersifat internal atau eksternal bagi seseorang individu yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. 2.7.1 Teori-teori Motivasi (Kotler, 1985) 1) Teori Motivasi Freud Freud beranggapan bahwa kekuatan psikologi yang sebenarnya membentuk perilaku membeli sebagian besar berasal dari bawah sadar. Jadi menurut Freud seseoang tidak dapat memahami sepenuhnya motivasinya berasal dari mana. 2) Teori Motivasi Maslow Maslow memandang motivasi seseorang individu, sehubungan dengan suatu urutan kebutuhan yang dipredeterminasi, yang masing-masing memiliki peringkatan sendiri, bukan dalam bentuk daftar ransangan-ransangan sederhana yang tidak terorganisir. 3) Teori Motivasi Herzberg Fredick herzberg mengembangkan teori dua faktor motivasi, yang membedakan antara faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan. 26 2.8 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian merupakan model variabel yang akan dipakai dalam penelitian yang meliputi pesan, model iklan, koreografi atau tampilan gambar yang akan menjadikan motivasi konsumen dan apakah dengan motivasi itu konsumen termotivasi untuk membeli atau tidak seperti terlihat pada gambar ini. Pesan Iklan (X1) Motivasi Beli Konsumen (Y) Model Iklan (X2) Tampilan Gambar (X3) Gambar 1.1 Kerangka Penelitian 2.9 Formulasi Hipotesis Hipotesis merupakan kesimpulan yang bersifat sementara. Hipotesis ini adalah suatu pernyataan yang penting kedudukannya di dalam penelitian dan hipotesis akan berperan memberikan tujuan dan penentuan arah yang harus ditempuh dalam penelitian. Perusahaan Shampo Clear ingin meningkatkan volume penjualan produknya, salah satu usaha yang dilakukan yaitu dengan membuat iklan yang dapat menarik motivasi konsumen untuk membeli produk tersebut. Menurut Kasali (1992) iklan yang baik harus dapat dijangkau oleh 27 masyarakat luas dengan cepat sehingga memberikan pengaruh terhadap produk yang dijual, pesan yang dirancang dalam sebuah iklan harus dapat memotivasi konsumen untuk membeli produk tersebut. Iklan merupakan salah satu media promosi yang mempunyai andil yang besar dalam meningkatkan prosentase penjualan. Kualitas iklan mencerminkan image atau citra produk yang ditawarkan baik dari segi harga, dan kualitasnya serta perusahaan produsennya. Atribut iklan seperti pesan iklan, model iklan, tampilan gambar atau koreografi yang menentukan keberhasilan misi dari sebuah iklan. Dari uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : 1. Diduga variabel pesan iklan, model iklan, koreografi atau tampilan gambar mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap motivasi konsumen untuk membeli. 2. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pesan iklan terhadap motivasi beli konsumen. 3. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel model iklan dengan motivasi beli konsumen. 4. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel tampilan gambar dengan motivasi beli konsumen. 5. Diduga variabel pesan iklan memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap motivasi konsumen untuk membeli. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Universitas Islam Indonesia Fakultas Ekonomi Condong Catur. Penelitian dilakukan kepada mahasiswa yang pernah melihat iklan shampo merek Clear di televisi, dan mahasiswa tersebut juga masih aktif dan tidak sedang mengambil cuti kuliah. Peneliti mengambil responden mahasiswa Universitas Islam Indonesia Fakultas Ekonomi ini karena peneliti berangganggapan bahwa mahasiswanya tersebut merupakan konsumen potensial bagi produk shampo. 3.2 Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi penilaian tentang Pesan iklan, model iklan, tampilan gambar atau koreografi dari iklan shampo merek Clear, terhadap motivasi konsumen untuk membeli. 3.2.1 Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti. (Ferdinand, 2002, hlm 26). Atau dependen adalah variabel yang memberikan reaksi atau respon jika duhubungkan dengan variabel independen atau variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel dependen 28 29 adalah motivasi konsumen untuk membeli, yang merupakan reaksi dari seseorang yang pernah melihat iklan shampo merek Clear di televisi. 3.2.2 Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang mempengaruhinya positif maupun negatif (Ferdinand,2002,hlm 26). Variabel independen dalam penelitian ini adalah: 3.3 • Pesan Iklan (X1) • model Iklan (X2) • Tampilan Gambar atau koreografi (X3) Definisi Operasional Variabel Penelitian Dalam usaha untuk menghindari penyimpangan penafsiran, maka dalam penelitian ini variabel - variabel yang dijadikan tolak ukur adalah : 1. Pesan iklan, yaitu sesuatu hal yang disampaikan biasanya berupa katakata, tulisan atau gambar agar dapat diingat, dikenali, dipercaya dan akhirnya dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. 2. Model iklan, yaitu sesuatu yang dapat berupa orang, benda, tokoh kartun yang mampu memainkan peran dalam iklan tersebut. Selain kemampuan model iklan, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam 30 memilih sosok atau figure iklan adalah ketenarannya, keserasian, mampu tidaknya model iklan membawakan iklan tersebut. 3. Tampilan gambar atau koreografi, adalah hasil dari proses pengambilan adegan yang ditampilkan pada layar kaca yang telah melalui seleksi. Tampilan gambar dapat diukur dengan : • Kejelasan gambar dalam iklan • Tampilan gambar membawa misi yang jelas • Urutan tampilan gambar • Mampu tidaknya memperlihatkan kualitas dari produk yang ditawarkan. 3.4 Instrumen atau Alat Pengumpul Data Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert, skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala ukuran yang digunakan oleh penulis untuk menghitung jawaban skor responden menggunakan skala likert, ukuran skala yang digunakan ada 5 skala, yaitu : 1. Sangat setuju (SS) : diberi nilai 5 2. Setuju (S) : diberi nilai 4 3. Netral (N) : diberi nilai 3 4. Tidak setuju (TS) : diberi nilai 2 5. Sangat tidak setuju (STS) : diberi nilai 1 31 3.4.1 Uji validitas dan reliabilitas 1. Uji validitas Uji validitas adalah validitas dalam penelitian ini dijelaskan sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur. Suatu intrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan yaitu ketepatan dalam pengukuran. Pengujian dilakukan dengan mengkorelasikan skor pada masing–masing item dengan skor totalnya kemudian diolah dengan bantuan program SPSS 12. Adapun reliabel penerimaan valid atau tidak adalah sebagai berikut (Umar, 2003 : hlm 84) : 1. Jika koefisien probabilita ≥ 0,300 maka butir atau variabel pertanyaan tersebut valid. 2. Jika koefisien probabilita < 0,300 maka butir atau variabel pertanyaan tersebut tidak valid. 2. Uji reliabilitas Uji reliabilitas adalah merupakan derajat ketepatan, ketelitian atau akurasi yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan alpha cronbach yang dijalankan dengan program SPSS 12. Suatu instrumen tes yang di uji dikatakan reliabel dengan kriteria : • Jika alpha (α) hitung ≥ 0,6 maka butir atau variabel tersebut reliabel. 32 • Jika alpha (α) hitung < 0,6 maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel. 3.5 Metode Pengumpulan Data 3.5.1 Jenis Data Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data primer Data primer diperlukan sebagai data yang didapat secara langsung yaitu melalui data yang didapat dari responden yang akan diteliti secara langsung dengan cara metode wawancara dan kuisioner atau daftar pertanyaan yang sudah disiapkan. 2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui mencatat data yang telah dikumpulkan dari berbagai pihak yang berhubungan dan studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data dengan mempelajari buku – buku yang berhubungan dengan masalah penelitian. 3.5.2 Tehnik Pengumpulan Data Metode yang penulis gunakan dalam pengumpulan data adalah dengan kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan melakukan survey terhadap mahasiwa UII Fakultas Ekonomi yang pernah melihat iklan shampo merek Clear di televisi melalui penyebaran kuesioner. Penulis membuat daftar pertanyaan yang akan dibagikan kepada responden yang 33 diambil sebagai sampel, yaitu mengenai pengaruh atribut iklan shampo merek Clear di televisi terhadap motivasi konsumen untuk membeli. Bentuk dari kuesionernya terdiri dari bagian pertama tentang identitas responden, bagian kedua berisikan pertanyaan - pertanyaan. 3.6 Populasi dan Sampel Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek yang akan atau hendak diteliti (Suryabrata, 2003). Populasi dalam penelitian ini merupakan mahasiswa Universitas Islam Indonesia Fakultas Ekonomi yang masih kuliah dan tidak dalam massa cuti dan sudah pernah melihat iklan shampo Clear di televisi. Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (jumlahnya lebih sedikit dari pada jumlah populasinya). Dari pengertian sampel di atas didapat bahwa sampel merupakan bagian terkecil atau yang terkecil dari populasi yang akan digunakan sebagai objek penelitian. Penelitian terhadap responden hanya dapat dilakukan dalam ruang lingkup sampel dalam skala kecil dikarenakan berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti untuk melakukan penelitian secara lebih luas. Peneliti dalam hal ini menggunakan 96 mahasiswa Fakultas Ekonomi UII sebagai sampel yang diharapkan dapat mewakili dari populasi yang pernah melihat Produk Shampo merek Clear untuk dilakukan penelitian sesuai dengan tujuan penelitian ini. Dalam 34 desain pengambilan sampelnya Nonprobability judgmental sampling menjadi pilihan peneliti, karena setiap sampel dalam populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel dalam penelitian. Dikarenakan penelitian ini mengambil sampel berdasarkan atas pertimbangan tertentu ( Istijanto, 2005, hlm 120). Penentuan sampel judgmental sampling dipilih, dikarenakan sampel harus memenuhi persyaratan yang harus dipenuhi oleh responden. Penentuan sampel yang diambil dari buku pedoman penulisan skripsi yang diterbitkan oleh FE UII program studi Manajemen (UII, 2003, hlm.21). Perhitungan statistik: 2 ⎛ 1 ⎞ 2 ⎜Z α ⎟ • S 2 ⎠ n=⎝ E2 Keterangan: E = Deviasi sampling maksimum yang diinginkan peneliti, dalam penelitian ditentukan 2 responden. Z = Luas kurva normal standar, ditentukan sebesar 1.96 α = Tingkat kesalahan data yang ditoleransi peneliti sebesar 5 % S = Standar deviasi sampel, ditentukan sebesar 10 responden n = Jumlah sampel 35 Dengan menggunakan : E =2 Z ½ α = 1, 96 S = 10 Didapatlah jumlah sampelnya : 2 ⎛ 1 ⎞ 2 ⎜Z α ⎟ • S 2 ⎠ n=⎝ E2 n= (1,96)2 • 10 2 22 n = 96 , 04 Jadi sampel yang diambil oleh peneliti adalah sebanyak 96 orang mahasiswa fakultas Ekonomi UII yang pernah melihat iklan shampo merek Clear di televisi. Peneliti menggunakan waktu selama 3 hari secara berurutan untuk menyebar kuesioner ini di lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, dan setiap harinya menyebarkan 32 kuesioner. 3.7 Alat Analisis Data 1. Analisis Kualitatif Analisis yang ditujukan untuk memberikan gambaran atau deskripsi mengenai data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau populasi dimana sampel diambil. 36 2. Analisis Kuantitatif Digunakan untuk menguji apakah terdapat pengaruh yang signifikan atau tidak antar komponen variabel terhadap motivasi konsumen. Analisis statistik yang digunakan didalam penelitian ini antara lain adalah analisis regresi berganda, analisis koefisien determinasi berganda, dan analisis koefisien korelasi parsial. a) Analisis Regresi Berganda Tujuan penggunaan alat analisis ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel bebas (X1, X2, X3) terhadap variabel terikat (Y). Model Regresinya sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 Dimana : Y = Motivasi konsumen a = konstanta b1 = angka koefisien regresi untuk variabel bebas X1 b2 = angka koefisien regresi untuk variabel bebas X2 b3 = angka koefisien regresi untuk variabel bebas X3 X1 = variabel bebas (Pesan iklan) X2 = variabel bebas (model iklan) X3 = variabel bebas (Tampilan gambar atau koreografi) 37 b) Analisis Koefisien Determinasi Analisis ini digunakan untuk mengetahui kuatnya pengaruh antara semua variabel bebas (Xi) dengan variabel terikat (Y). Untuk mengetahui hasilnya digunakan software SPSS 12. c) Uji Koefisien Parsial (uji t) Untuk menguji apakah variabel pesan iklan, model iklan, tampilan gambar atau koreografi mempunyai pengaruh secara parsial terhadap motivasi konsumen, maka dilakukan uji signifikansi variabel independen secara parsial terhadap variabel dependennya. Untuk mengetahui hasilnya digunakan software SPSS versi 12. Menguji Hipotesis Jika signifikansi < 0,05 ; maka Ha diterima dan Ho ditolak Jika signifikansi > 0,05 ; maka Ha ditolak dan Ho diterima d) Uji Korelasi Bersamaan (Uji F) Tahapan–tahapan dalam melakukan uji F adalah sebagai berikut : • Membuat formulasi hipotesis Ho : b1 = b2 = b3 = 0 Dari formulasi di atas dapat diartikan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (Xi) secara bersama dengan variabel terikat (Y). Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas (Xi) secara bersama terhadap variabel terikat (Y) 38 • Menetapkan taraf signifikansi sebesar 5 % • Menguji Hipotesis Jika hasilnya menunjukkan Fhitung > Ftabel maka hipotesis nol (Ho) diterima, dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak, yang dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara variabel bebas, dalam hal ini Pesan iklan, model iklan, tampilan gambar atau koreografi dengan variabel terikat yaitu Motivasi konsumen. Sebaliknya jika hasil statitik Fhitung < Ftabel maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima, yang berarti variabel bebas (Pesan iklan, model iklan, Tampilan gambar atau koreografi) secara simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (motivasi konsumen). BAB IV ANALISIS DATA Dalam bab ini akan dibahas tahap-tahap dan pengolahan data yang kemudian akan dianalisis. Dilakukan pengujian hipotesis penelitian, melalui uji persamaan regresi dan dilajutkan dengan uji t dan uji F. Program analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah software SPSS 12. 4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum dilakukan penelitian yang sesungguhnya, instrumen- instrumen penelitian diuji coba sehubungan dengan validitas dan reliabilitas instrumen tersebut. Uji coba penelitian dilakukan dalam lingkup sampel kecil dengan total responden sebanyak 30. 4.1.1 Uji Validitas 1. Pesan Iklan Variabel pesan iklan diukur dengan lima item pernyataan. Hasil uji validitas variabel pesan iklan disajikan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Pesan Iklan Variabel Pesan Iklan (X1) Butir Pertanyaan1 R 0.714 Keterangan Valid Pertanyaan2 0.729 Valid Pertanyaan3 0.766 Valid Pertanyaan4 0.697 Valid Pertanyaan5 0.676 Valid Sumber: Data primer yang diolah tahun 2007 (lampiran 5, hlm 76) 39 40 Berdasarkan hasil uji validitas instrumen pesan iklan pada Tabel 4.1, menunjukkan bahwa semua item memiliki koefisien probabilitasnya lebih besar dari 0,300 yang berarti valid. yang berkisar antara 0,676 – 0,766. 2. Model Iklan Variabel model iklan diukur dengan empat item pernyataan. Hasil uji validitas variabel model iklan disajikan pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Model Iklan Variabel Model Iklan (X2) Butir R Keterangan Pertanyaan1 0.697 Valid Pertanyaan2 0.816 Valid Pertanyaan3 0.781 Valid Pertanyaan4 0.791 Valid Sumber: Data primer yang diolah tahun 2007 (lampiran 5, hlm 76) Berdasarkan hasil uji validitas instrumen model iklan pada Tabel 4.2, menunjukkan bahwa semua item memiliki koefisien probablilitasnya lebih besar dari 0,300 yang berarti valid. Dan nilainya berkisar antara 0,697 – 0,816. 3. Tampilan Gambar atau Koreografi Variabel tampilan gambar atau koreografi diukur dengan empat item pernyataan. Hasil uji validitas variabel tampilan gambar disajikan pada Tabel 4.3. 41 Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Tampilan Gambar atau koreografi Variabel Tampilan Gambar atau koreografi (X3) Butir R Keterangan Pertanyaan1 0.706 Valid Pertanyaan2 0.730 Valid Pertanyaan3 0.855 Valid Pertanyaan4 0.721 Valid Sumber: Data primer yang diolah tahun 2007 (lampiran 5, hlm 77) Berdasarkan hasil uji validitas instrumen tampilan gambar atau koreografi pada Tabel 4.3, menunjukkan bahwa semua item memiliki koefisien probablilitasnya lebih besar dari 0,300 yang berarti valid. Dan berkisar antara 0,706 – 0,855. 4. Motivasi Beli Konsumen Variabel motivasi beli konsumen diukur dengan empat item pernyataan. Hasil uji validitas variabel motivasi beli konsumen disajikan pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Motivasi Beli Konsumen Variabel Motivasi Beli Konsumen (Y) Butir R Keterangan Pertanyaan1 0.858 Valid Pertanyaan2 0.775 Valid Pertanyaan3 0.808 Valid Pertanyaan4 0.780 Valid Sumber: Data primer yang diolah tahun 2007 (lampiran 5, hlm 77) Berdasarkan hasil uji validitas instrumen motivasi beli konsumen pada Tabel 4.4, menunjukkan bahwa semua item memiliki probablilitasnya lebih besar dari 0,300 yang berarti valid. Dan berkisar antara 0,775 – 0,858. 42 4.1.2 Uji Reliabilitas Hasil pengujian reliabilitas instrumen variabel pesan iklan, model iklan, tampilan gambar atau koreografi dan motivasi beli konsumen disajikan pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Cronbach’s Alpha Kriteria Keterangan Pesan Iklan 0,759 > 0,60 Reliabel Model Iklan 0,770 > 0,60 Reliabel Tampilan Gambar 0,744 > 0,60 Reliabel Motivasi Beli 0,814 > 0,60 Reliabel Sumber: Data primer yang diolah tahun 2007 (lampiran 5, hlm 78) Hasil pengujian reliabilitas pada Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien reliabilitas Cronbach’s Alpha keempat variabel lebih besar dari 0,60 yang berarti reliabel. Nilai koefisien Cronbach’s Alpha yang diperoleh berkisar antara 0,744 – 0,814. Dengan demikian seluruh item pernyataan yang ada pada instrumen penelitian, layak sebagai instrumen untuk mengukur keempat variabel meliputi: pesan iklan, model iklan, tampilan gambar atau koreografi dan motivasi beli konsumen, karena telah memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas yang direkomendasikan dan selanjutnya kuesioner tersebut dapat digunakan untuk penelitian sesungguhnya. 43 4.2 Analisis Kualitatif Analisis data kualitatif ditujukan untuk memberikan gambaran atau deskripsi mengenai data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau populasi dimana sampel diambil (generalisasi). Deskriptif dalam penelitian ini meliputi deskripsi karakteristik responden (meliputi: jenis kelamin dan pendapatan saat ini) dan deskripsi variabel penelitian (meliputi: pesan iklan, model iklan, tampilan gambar atau koreografi dan motivasi beli konsumen), berdasarkan jawaban responden atas kuesioner penelitian. 4.2.1 Deskripsi Karakteristik Responden Karakteristik responden dapat diketahui berdasarkan distribusi responden yang terlibat dalam penelitian. Dalam penelitian ini responden seluruhnya berjumlah 96 orang. Deskripsi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan pendapatan saat ini, diuraikan sebagai berikut: 1. Jenis Kelamin Deskripsi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin disajikan pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%) Pria 62 64,6 Wanita 34 35,4 Jumlah 96 100,0 Sumber: Data primer yang diolah tahun 2007(Lampiran 7, hlm 86) 44 Berdasarkan Tabel 4.6, dapat dilihat bahwa mayoritas responden berjenis kelamin pria yaitu sebanyak 62 orang (64,6%) dan sisanya sebanyak 34 orang (34%) adalah wanita, ini kemungkinan dikarenakan sampel yang mudah ditemui adalah sampel pria. 2. Pendapatan Saat Ini Deskripsi karakteristik responden berdasarkan pendapatan saat ini disajikan pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Pendapatan Saat Ini Frekuensi Persentase (%) Di bawah Rp. 1.000.000 41 42,7 Di atas Rp. 1.000.000 - Rp.1.500.000 32 33,3 Di atas Rp. 1.500.000 – Rp.2.000.000 23 24,0 Di atas Rp. 2.000.000 0 0,0 Jumlah 96 100,0 Sumber: Data primer yang diolah tahun 2007 (Lampiran 7, hlm 86) Berdasarkan Tabel 4.7, dapat dilihat bahwa mayoritas responden memiliki pendapatan ≤ Rp. 1.000.000 yaitu sebanyak 41 orang (42,7%), kemudian responden dengan pendaptan Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000 yaitu sebanyak 32 orang (33,3%) dan sisanya sebanyak 23 orang (24%) adalah berpendapatan Rp. 1.500.000 – Rp. 2.000.000. Sedangkan yang berpendapatan > Rp. 2.000.000, tidak ada. Sedangkan yang mempunyai pendapatan di bawah Rp 1.000.000 adalah yang paling besar, karena sampelnya adalah mahasiswa yang belum memiliki penghasilan sendiri dan juga disesuaikan dengan kebutuhannya pada saat ini. 45 4.2.2 Deskripsi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini analisis deskripsi variabel penelitian ditujukan untuk memberikan gambaran atau deskripsi mengenai kecenderungan jawaban responden terhadap pernyataan-pernyataan pada variabel pesan iklan (X1), model iklan (X2), tampilan gambar atau koreografi (X3) dan motivasi beli konsumen (Y). Untuk mengetahui kecenderungan responden maka dibuat klasifikasi berdasarkan norma yang disusun sesuai dengan tingkat diferensiasi yang dikehendaki yang ditetapkan batasannya berdasarkan rentang skor minimum - maksimum teoritiknya. Instrumen keempat variabel dalam penelitian ini diukur dalam skala 5 poin yang memiliki rentang pilihan jawaban 1 hingga 5. Jadi skor tertinggi atau maksimum = 5 dan skor terendah atau minimum = 1. Dalam penelitian ini skala variabel dibagi menjadi 5 kategori sehingga interval kelas diperoleh sebesr (5 – 1)/5 = 0,80. Berdasarkan interval kelas ini maka dapat ditentukan klasifikasi sebagai berikut (Darmadi Durianto dkk, 2001: 43): > 1,00 – 1,80 : Sangat tidak setuju (STS) > 1,80 – 2,60 : Tidak setuju (TS) > 2,60 – 3,40 : Netral (N) > 3,40 – 4,20 : Setuju (S) > 4,20 – 5,00 : Sangat setuju (SS) Berdasarkan klasifikasi di atas, maka dapat dilakukan proses pengelolaan data untuk menghitung nilai mean (rata-rata) dan banyaknya 46 responden (frekuensi) yang termasuk dalam tiap kategori yang telah ditetapkan di atas. 1. Pesan Iklan Variabel pesan iklan diukur dengan lima item pernyataan. Setelah kelima item ini dirata-rata dan diklasifikasi maka deskripsi variabel pesan iklan disajikan pada Tabel 4.8 Tabel 4.8 Deskripsi Variabel Pesan Iklan Interval Kategori Frekuensi 1,00 – 1,80 Sangat tidak setuju 0 0,0 > 1,80 – 2,60 Tidak setuju 5 5,2 > 2,60 – 3,40 Netral 27 28,1 > 3,40 – 4,20 Setuju 52 54,2 > 4,20 – 5,00 Sangat setuju 12 12,5 96 100,0 Jumlah Persentase (%) Mean = 3,683 Sumber: Data primer yang diolah tahun 2007 (Lampiran 7, hlm 85) Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa dari 96 responden yang memberi tanggapan terhadap item - item pernyataan variabel pesan iklan, ditemukan tidak ada responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju, 5 orang (5,2%) menyatakan tidak setuju, 27 orang (28,1%) bersikap netral, 52 orang (54,2%) menyatakan setuju dan sebanyak 12 orang (12,5%) menyatakan sangat setuju. Nilai rata-rata (mean) diperoleh sebesar 3,683. Nilai ini berada dalam rentang > 3,40 – 4,20 yang berarti setuju. Ini menunjukkan bahwa pada umumnya responden cenderung menyatakan setuju terhadap pernyataan-pernyataan pada variabel pesan iklan, yang 47 berarti bahwa pesan iklan diterima dengan baik oleh responden, dengan kata lain bahwa responden termotivasi oleh variabel pesan iklan. 2. Model Iklan Variabel model iklan diukur dengan empat item pernyataan. Setelah keempat item ini dirata - rata dan diklasifikasi maka deskripsi variabel model iklan disajikan pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Deskripsi Variabel Model Iklan Interval Kategori Frekuensi Persentase (%) 1,00 – 1,80 Sangat tidak setuju 0 0,0 > 1,80 – 2,60 Tidak setuju 4 4,2 > 2,60 – 3,40 Netral 21 21,9 > 3,40 – 4,20 Setuju 38 39,6 > 4,20 – 5,00 Sangat setuju 33 34,4 96 100,0 Jumlah Mean = 3,776 Sumber: Data primer yang diolah tahun 2007 (Lampiran 7, hlm 85) Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa dari 96 responden yang memberi tanggapan terhadap item-item pernyataan variabel model iklan, ditemukan tidak ada responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju, 4 orang (4,2%) menyatakan tidak setuju, 21 orang (21,9%) bersikap netral, 38 orang (39,6%) menyatakan setuju dan sebanyak 33 orang (34,4%) menyatakan sangat setuju. Nilai mean diperoleh sebesar 3,776. Nilai ini berada dalam rentang > 3,40 – 4,20 yang berarti setuju. Ini menunjukkan bahwa pada umumnya responden cenderung menyatakan setuju terhadap pernyataan - pernyataan pada variabel model iklan, yang berarti bahwa 48 model iklan disukai dan dinilai sudah tepat oleh responden, dengan kata lain responden merasa termotivasi oleh model iklan. 3. Tampilan Gambar atau Koreografi Variabel tampilan gambar diukur dengan empat item pernyataan. Setelah keempat item ini dirata-rata dan diklasifikasi maka deskripsi variabel tampilan gambar disajikan pada Tabel 4.10. Tabel 4.10 Deskripsi Variabel Tampilan Gambar Interval Persentase Kategori Frekuensi Sangat tidak setuju 0 0,0 > 1,80 – 2,60 Tidak setuju 4 4,2 > 2,60 – 3,40 Netral 19 19,8 > 3,40 – 4,20 Setuju 48 50,0 > 4,20 – 5,00 Sangat setuju 25 26,0 96 100,0 1,00 – 1,80 Jumlah (%) Mean = 3,773 Sumber: Data primer yang diolah tahun 2007 (Lampiran 7, hlm 85) Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa dari 96 responden yang memberi tanggapan terhadap item-item pernyataan variabel tampilan gambar, ditemukan tidak ada responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju, 4 orang (4,2%) menyatakan tidak setuju, 19 orang (19,8%) bersikap netral, 48 orang (50%) menyatakan setuju dan sebanyak 25 orang (26%) menyatakan sangat setuju. Nilai mean diperoleh sebesar 3,773. Nilai ini berada dalam rentang > 3,40 – 4,20 yang berarti setuju. Ini menunjukkan bahwa pada umumnya responden cenderung menyatakan setuju terhadap 49 pernyataan-pernyataan pada variabel tampilan gambar, yang berarti bahwa tampilan gambar dinilai sudah tepat oleh responden. Dengan kata lain bahwa responden termotivasi oleh tampilan gambar atau koreografi. 4. Motivasi Beli Konsumen Variabel motivasi beli konsumen diukur dengan empat item pernyataan. Setelah keempat item ini dirata - rata dan diklasifikasi maka deskripsi variabel motivasi beli konsumen disajikan pada Tabel 4.11. Tabel 4.11 Deskripsi Variabel Motivasi Beli Konsumen Interval 1,00 – 1,80 Kategori Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 2 2,1 > 1,80 – 2,60 Tidak setuju 10 10,4 > 2,60 – 3,40 Netral 28 29,2 > 3,40 – 4,20 Setuju 37 38,5 > 4,20 – 5,00 Sangat setuju 19 19,8 96 100,0 Jumlah Mean = 3,521 Sumber: Data primer yang diolah tahun 2007 (lampiran 7, hlm 85) Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa dari 96 responden yang memberi tanggapan terhadap item-item pernyataan variabel motivasi beli konsumen, ditemukan 2 orang (2,1%) menyatakan sangat tidak setuju, 10 orang (10,4%) menyatakan tidak setuju, 28 orang (29,2%) bersikap netral, 37 orang (38,5%) menyatakan setuju dan sebanyak 19 orang (19,8%) menyatakan sangat setuju. Nilai mean diperoleh sebesar 3,521. Nilai ini berada dalam rentang > 3,40 – 4,20 yang berarti setuju. Ini menunjukkan bahwa pada umumnya konsumen cenderung menyatakan setuju terhadap 50 pernyataan - pernyataan pada variabel motivasi beli konsumen, yang berarti konsumen memiliki motivasi tinggi untuk membeli produk shampo Clear. Dengan kata lain bahwa responden termotivasi oleh pesan iklan, model iklan, dan tampilan gambar atau koreografi. 4.3 Analisis Kuantitatif Analisis data kuantitatif ditujukan untuk menguji hipotesis ada tidaknya pengaruh pesan iklan (X1), model iklan (X2) dan tampilan gambar atau koreografi (X3), secara bersama-sama atau serempak (simultan) maupun secara sendiri-sendiri atau individual (parsial) terhadap motivasi beli konsumen (Y). Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik analisis regresi linier berganda dengan bantuan program komputer SPSS 12. 4.3.1 Hasil Estimasi Regresi Linier Berganda Hasil estimasi regresi linier berganda mengenai pengaruh pesan iklan (X1), model iklan (X2) dan tampilan gambar atau koreografi (X3) terhadap motivasi beli konsumen (Y) disajikan pada Tabel 4.12. Tabel 4.12 Hasil Regresi Linier Berganda Model 1 (Constant) pesan_iklan model_iklan tampilan_gambar Unstandardized Coefficients B Std. Error -.623 .408 .397 .124 .383 .107 .328 .111 Standardized Coefficients Beta .302 .321 .257 t -1.526 3.207 3.593 2.940 a. Dependent Variable: motivasi_beli Sumber: Data primer yang diolah tahun 2007 (Lampiran 6, hlm 81) Sig. .130 .002 .001 .004 51 Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda pada Tabel 4.12 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = -0,623 + 0,397 X1 + 0,383 X2 + 0,328 X3 Keterangan : 1. Konstanta (a) Pada persamaan di atas nilai konstanta diperoleh sebesar 0,623 (negatif) yang berarti bahwa jika skor pada ketiga variabel pesan iklan, model iklan dan tampilan gambar atau koreografi sama dengan nol maka motivasi beli konsumen akan sebesar -0,623 satuan. 2. Koefisien Regresi Pesan Iklan (b1) Koefisien regresi variabel pesan iklan pada persamaan di atas diperoleh sebesar 0,397 (positif) yang berarti bahwa apabila skor pada variabel pesan iklan meningkat 1 point maka motivasi beli konsumen akan meningkat sebesar 0,397 point dan sebaliknya apabila pesan iklan turun 1 poin maka motivasi beli konsumen akan turun sebesar 0,397 poin, dengan asumsi variabel model iklan dan tampilan gambar atau koreografi sama dengan nol atau dalam keadaan konstan. Dengan kata lain apabila poin atribut pesan iklan naik maka motivasi konsumen juga naik, begitupun sebaliknya, ini menandakan pengaruhnya searah. 3. Koefisien Regresi Model Iklan (b2) Koefisien regresi variabel model iklan pada persamaan di atas diperoleh sebesar 0,383 (positif) yang berarti bahwa apabila skor pada variabel model iklan meningkat 1 poin maka motivasi beli konsumen akan meningkat 52 sebesar 0,383 poin dan sebaliknya apabila model iklan turun 1 poin maka motivasi beli konsumen akan turun sebesar 0,383 poin, dengan asumsi variabel pesan iklan dan tampilan gambar atau koreografi sama dengan nol atau dalam keadaan konstan. Dengan kata lain apabila poin atribut model iklan naik maka motivasi konsumen juga naik, begitupun sebaliknya, ini menandakan pengaruhnya searah. 4. Koefisien Regresi Tampilan Gambar (b3) Koefisien regresi variabel tampilan gambar pada persamaan di atas diperoleh sebesar 0,328 (positif) yang berarti bahwa apabila skor pada variabel tampilan gambar meningkat 1 poin maka motivasi beli konsumen akan meningkat sebesar 0,328 poin dan sebaliknya apabila tampilan gambar turun 1 poin maka motivasi beli konsumen akan turun sebesar 0,328 poin, dengan asumsi variabel pesan iklan dan model iklan sama dengan nol atau dalam keadaan konstan. Dengan kata lain apabila poin atribut tampilan gambar atau koreografi iklan naik maka motivasi konsumen juga naik, begitupun sebaliknya, ini menandakan pengaruhnya searah. 4.3.2 Pengujian Hipotesis 1. Uji Simultan (Uji-F) Uji F dilakukan untuk menguji signifikansi koefisien regresi seluruh variabel independen di dalam model secara simultan. Jadi menguji signifikansi ketiga variabel pesan iklan (X1), model iklan (X2) dan tampilan gambar atau koreografi (X3) terhadap motivasi beli konsumen (Y). 53 Rumusan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) mengenai pengaruh pesan iklan, model iklan dan tampilan gambar secara simultan terhadap keputusan pembelian adalah sebagai berikut: H0 : b1 = b2 = b3 = 0, tidak ada pengaruh pesan iklan, model iklan dan tampilan gambar secara simultan terhadap motivasi beli konsumen. Ha : paling tidak salah satu bi ≠ 0, ada pengaruh pesan iklan, model iklan dan tampilan gambar secara simultan terhadap motivasi beli konsumen. Tabel 4.13 Hasil Uji F Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares 32.749 28.334 61.083 df 3 92 95 Mean Square 10.916 .308 F 35.446 Sig. .000a a. Predictors: (Constant), tampilan_gambar, model_iklan, pesan_iklan b. Dependent Variable: motivasi_beli Sumber: Data primer yang diolah tahun 2007(Lampiran 6, hlm 81) Berdasarkan Tabel 4.13, Nilai probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil dari level of significant yang telah ditentukan yaitu sebesar 0,05. maka Ho ditolak dan Ha diterima, ini berarti bahwa pesan iklan, model iklan dan tampilan gambar secara simultan memiliki pengaruh terhadap motivasi beli konsumen. Maka H0 ditolak dan sebaliknya Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa pesan iklan, model iklan dan tampilan gambar atau koreografi secara simultan mempunyai pengaruh terhadap motivasi 54 konsumen untuk membeli produk shampo merek Clear, pada Mahasiswa FE UII Yogyakarta. 2. Uji Parsial (Uji-t) Uji t statistik digunakan untuk menguji signifikansi koefisien regresi pengaruh dari masing - masing variabel independen secara sendiri sendiri atau individual (parsial) terhadap variabel dependen. Jadi menguji signifikansi masing - masing variabel pesan iklan (X1), model iklan (X2) dan tampilan gambar (X3) terhadap motivasi beli konsumen (Y), secara parsial. Tabel 4.14 Hasil Estimasi Uji T Model 1 (Constant) pesan_iklan model_iklan tampilan_gambar Unstandardized Coefficients B Std. Error -.623 .408 .397 .124 .383 .107 .328 .111 Standardized Coefficients Beta .302 .321 .257 t -1.526 3.207 3.593 2.940 Sig. .130 .002 .001 .004 a. Dependent Variable: motivasi_beli Sumber: Data primer yang diolah tahun 2007(Lampiran 6, hlm 81) a. Pengaruh Pesan Iklan terhadap Motivasi Beli Konsumen Rumusan hipotesis nol (Ho1) dan hipotesis alternatif (Ha1) mengenai pengaruh pesan iklan secara parsial terhadap motivasi beli konsumen adalah sebagai berikut : Ho1 : b1 = 0, tidak ada pengaruh pesan iklan secara parsial terhadap motivasi beli konsumen. Ha1 : b1 ≠ 0, ada pengaruh pesan iklan secara parsial terhadap motivasi beli konsumen. 55 Dari hasil perhitungan pada Tabel 4.14 diperoleh koefisien regresi variabel pesan iklan sebesar 0,397 (positif). Uji signifikansi koefisien ini memiliki probabilitas signifikan, yaitu sebesar 0,002, jauh lebih kecil dari α (0,05) artinya Ho ditolak dan Ha diterima, maka Ho1 1 1 ditolak dan sebaliknya Ha1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara parsial pesan iklan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi beli konsumen pada produk shampo merek Clear pada mahasiswa FE UII Yogyakarta. Apabila pesan iklan meningkat maka dapat diramalkan motivasi beli konsumen akan meningkat pula dan sebaliknya menurunnya pesan iklan akan menurunkan motivasi beli konsumen. b. Pengaruh Model Iklan terhadap Motivasi Beli Konsumen Rumusan hipotesis nol (Ho2) dan hipotesis alternatif (Ha2) mengenai pengaruh model iklan secara parsial terhadap motivasi beli konsumen adalah sebagai berikut: Ho2: b2 = 0, tidak ada pengaruh model iklan secara parsial terhadap motivasi beli konsumen. Ha2 : b2 ≠ 0, ada pengaruh model iklan secara parsial terhadap motivasi beli konsumen. Dari hasil perhitungan pada Tabel 4.14 diperoleh koefisien regresi variabel model iklan sebesar 0,383 (positif). Uji signifikansi koefisien ini memiliki probabilitas signifikan, yaitu sebesar 0,001, jauh lebih kecil dari α (0,05) artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat 2 2 56 disimpulkan bahwa secara parsial model iklan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi beli konsumen pada produk shampo merek Clear pada mahasiswa FE UII Yogyakarta. Apabila model iklan meningkat maka dapat diramalkan motivasi beli konsumen akan meningkat pula dan sebaliknya menurunnya model iklan akan menurunkan motivasi beli konsumen. c. Pengaruh Tampilan Gambar atau koreografi terhadap Motivasi Beli Konsumen Rumusan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) mengenai pengaruh tampilan gambar atau koreografi secara parsial terhadap motivasi beli konsumen adalah sebagai berikut: Ho3 : b3 = 0, tidak ada pengaruh tampilan gambar atau koreografi secara parsial terhadap motivasi beli konsumen. Ha3 : b3 ≠ 0, ada pengaruh tampilan gambar atau koreografi secara parsial terhadap motivasi beli konsumen. Dari hasil perhitungan pada Tabel 4.14 diperoleh koefisien regresi variabel tampilan gambar atau koreografi sebesar 0,328 (positif). Uji signifikansi koefisien ini memiliki probabilitas signifikan, yaitu sebesar 0,004, jauh lebih kecil dari α (0,05) artinya Ho ditolak 3 dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara parsial tampilan 3 gambar atau koreografi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi beli konsumen terhadap produk shampo merek Clear pada mahasiswa FE UII Yogyakarta. Apabila tampilan gambar atau 57 koreografi meningkat maka dapat diramalkan motivasi beli konsumen akan meningkat pula dan sebaliknya menurunnya tampilan gambar atau koreografi akan menurunkan motivasi beli konsumen. 4.4 Uji Koefisien Determinasi Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model 1 R .732a R Square .536 Adjusted R Square .521 Std. Error of the Estimate .55496 a. Predictors: (Constant), tampilan_gambar, model_ iklan, pesan_iklan Sumber: Data primer yang diolah tahun 2007(Lampiran 6, hlm 80) Sedangkan koefisien determinasi (R2adj.) mengukur proporsi atau persentase total variasi atau perubahan - perubahan pada variabel motivasi beli konsumen yang mampu dijelaskan oleh variabel independen pesan iklan, model iklan dan tampilan gambar, secara simultan. Didapatkan koefisien determinasi ganda (R2adj.) sebesar 0,521 yang berarti bahwa sekitar 52,1% variasi pada variabel motivasi beli konsumen mampu diterangkan oleh ketiga prediktor (variabel independen) pesan iklan, model iklan dan tampilan gambar secara simultan. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 47,9% diterangkan oleh variasi lain di luar model. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pada Bab IV maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa karakteristik konsumen yang termotivasi untuk menggunakan shampo merek Clear di televisi, di lingkungan Fakultas Ekonomi UII sebagian besar adalah kaum pria dengan prosentase sebesar 64,4% dibandingkan dengan wanita yang sebesar 35,4 %, hal ini menunjukkan bahwa responden yang melihat iklan produk shampo merek Clear di lingkungan Fakultas Ekonomi UII di dominasi oleh pria (hlm 43,tabel 4.6). Hal ini menunjukan bahwa profil konsumen yang termotivasi untuk menggunakan shampo Clear di lingkungan Fakultas Ekonomi UII merupakan kaum pria, dengan tingkat pendapatan yang cukup sehingga merupakan segmen yang potensial dalam memasarkan produk shampo merek Clear. 2. Berdasarkan hasil pengujian regresi linier berganda terhadap variabel independen dan dependen menghasilkan persamaan sebagai berikut : Y = -0,623 + 0,397 X1 + 0,383 X2 + 0,328 X3 Berdasarkan persamaan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa masing– masing koefisien regresi yang dihasilkan pada persamaan regresi pada 58 59 masing–masing variabel menunjukkan pengaruh yang positif atau menunjukkan adanya pengaruh yang searah dengan motivasi konsumen untuk membeli shampo Clear. 3. Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa variabel pesan iklan, model iklan dan tampilan gambar atau koreografi, secara bersama - sama, mempunyai pengaruh signifikan terhadap motivasi beli konsumen terhadap produk shampo merek Clear pada mahasiswa FE UII Yogyakarta. Buktinya dapat dilihat dari hasil pengolahan regresi berganda, dan tingkat signifikansinya berada pada angka 0,000 yang berada di bawah angka 0,05 hal ini dapat membuktikan bahwa pengaruhnya terhadap motivasi konsumen terbukti signifikan yaitu sebesar 52,1% (hlm 57, tabel 4.15). Ini juga berarti Ho1 ditolak dan Ha1 diterima, ini dapat diartikan bahwa variabel pesan iklan, model iklan, dan tampilan gambar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi konsumen untuk membeli shampo Clear. 4. Berdasarkan dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel pesan iklan, model iklan, dan tampilan gambar atau koreografi mempunyai pengaruh signifikan terhadap motivasi beli konsumen pada produk shampo merek Clear pada mahasiswa FE UII Yogyakarta. Ini dibuktikan dengan hasil pengolahan regresi berganda, yang tingkat signifikansi untuk pesan iklan berada pada angka 0,002, yang berada di bawah angka 0,05 ini membuktikan pengaruhnya signifikan dan besaran 60 pengaruhnya tersebut sebesar 39,7%, maka Ho2 ditolak dan Ha2 diterima. Untuk atribut model iklan berada pada angka 0,001, yang berada di bawah angka 0,05 ini membuktikan pengaruhnya signifikan dan besaran pengaruhnya tersebut sebesar 38,3%, maka Ho3 ditolak dan Ha3 diterima. Untuk atribut tampilan gambar atau koreografi berada pada angka 0,004, yang berada di bawah angka 0,05 ini membuktikan pengaruhnya signifikan dan besaran pengaruhnya tersebut sebesar 39,7%, maka Ho4 ditolak dan Ha4 diterima (hlm 54, tabel 4.14). Ini dapat diartikan bahwa atribut pesan iklan, model iklan, dan tampilan gambar atau koreografi secara parsial atau sendiri-sendiri memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi konsumen untuk membeli shampo Clear pada mahasiswa FE UII Yogyakarta. 5. Berdasarkan dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel pesan iklan mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap motivasi beli konsumen pada produk shampo merek Clear pada mahasiswa FE UII Yogyakarta. Ini terbukti dengan hasil yang diperoleh bahwa semua atribut dari iklan ini semuanya mempunyai pengaruh yang signifikan dan memiliki pengaruh yang signifikan dari ketiga atribut tersebut adalah atribut pesan iklan yaitu sebesar 39,7 % dan yang lain model iklan sebesar 38,3% dan tampilan gambar sebesar 32,8 %. Sehingga Ho5 ditolak dan Ha5 diterima (hlm 54, tabel 4.14), ini dapat diartikan bahwa variabel pesan iklan 61 mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap motivasi konsumen untuk membeli shampo Clear. 5.2. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan saran-saran kepada perusahaan, yang sekiranya dapat dijadikan bahan pertimbangan perusahaan dalam melakukan strategi pemasaran. Dalam penelitian ini terbukti bahwa kesemua atribut iklan Shampo Clear memiliki pengaruh terhadap motivasi konsumen untuk membeli shampo Clear. Sehingga perusahan dianjurkan untuk melakukan beberapa hal, antara lain: 1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti maka perusahaan agar tetap melakukan promosi melalui iklan di media televisi karena terbukti bahwa iklan di televisi memiliki pengaruh yang besar terhadap motivasi konsumen untuk membeli shampo Clear. 2. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka didalam membuat iklan perusahaan juga harus mempertahankan atau meningkatkan pengaruh pesan iklan yang sudah sangat baik, yaitu bahasa yang digunakannya sederhana, dalam penyampaiannya jelas, dan dapat memberikan pengetahuan yang baru bagi konsumen yang melihat iklan shampo Clear di televisi, kemudian bahasa yang digunakannya juga menurut anggapan konsumen sudah sopan, sehingga konsumen memiliki rasa simpatik dan mudah mengingatnya 62 didalam ingatan merek, sehingga akan menimbulkan motivasi dari konsumen untuk membeli shampo Clear tersebut. 3. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka perusahaan dalam menggunakan model untuk iklan Shampo Clear sudah memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap motivasi konsumen untuk menggunakan Shampo Clear. Ini semua dikarenakan ketepatan perusahaan memilih model yang banyak disukai oleh konsumen mahasiswa di Lingkungan Fakultas Ekonomi UII, yaitu model menggunakan wanita cantik dan pria tampan. Ekspresi dan busana yang dipakai oleh para model juga menurut konsumen sangat menarik dan bagus dipandangan konsumen. Dan atribut ini masih bisa lebih ditingkatkan lagi, mungkin dengan modelmodel iklan yang sedang populer atau dengan model iklan yang berasal dari luar negeri. 4. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa komposisi gambar model di televisi dimata konsumen sudah sangat baik, bentuk tulisannya, latar belakang iklan, dan alur cerita iklan dalam Shampo Clear sudah memuaskan konsumen dalam hal tampilan gambar. Mungkin perusahaan harus lebih meningkatkan komposisi gambar tersebut, dengan cara memberikan warna yang lebih jelas, artinya latar belakang iklan shampo Clear kebanyakan gelap maka latar belakangnya ini sebaiknya tidak mengurangi dari penyampaian iklannya tersebut agar dipahami dan 63 dimengerti oleh konsumennya, yang pada akhirnya dapat memotivasi konsumen untuk membeli Shampo Clear tersebut . DAFTAR PUSTAKA Augusty, Ferdinand (2002). “Structur Equation Modelling Dalam Penenlitian Manajemen Aplikasi Model – Model Rumit Dalam Penelitian Untuk Tesis Megister dan Disertasi Doktor”. Semarang : Badan Penerbit Undip. Basu Swastha, DH. (1984). Asas-Asas Marketing. Jogjakarta : Liberty Basu Swastha, DH dan T. Handoko. (1987). Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen. Jogjakarta : Liberty. Darmadi Durianto, Sugiarto dan Tony Sitinjak. 2001. Strategi Penaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Engel, J.F., R.D. Blackwell, dan P.W. Miniard (terj) (1994). Perilaku Konsumen. Jilid 1. Edisi keenam. Jakarta : Binarupa Aksara. Indriyanti, Irma Satya (2001). “Pengulangan Pesan Suatu Iklan Dalam Proses Pembelajaran Konsumen”. Skripsi Sarjana (tidak dipubilkasikan). Salatiga: Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana. Istijanto (1995). Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Jefkins, Frank (1996). Periklanan. Jakarta : Erlangga. Nur Santi, Rita. (2004). Analisis Pengaruh Iklan Produk Deodoran Merek Rexona di Televisi Terhadap Keputusan Beli (Studi Terhadap Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia). Skripsi Sarjana (tidak dipublikasikan). Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Kotler, Phillip. (1985). (terj). Principles of Marketing. Edisi kelima. Jakarta : CV Intermedia. Kotler, Phillip dan Amstrong. (1992). Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid 1. Jakarta : Intermedia. Kotler, Phillip dan Amstrong. (1999). Prinsip – Prinsip Pemasaran. Jilid 2. Jakarta : Intermedia. Kotler, Phillip. (2005). (terj). Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jilid 1. Jakarta: PT Indeks. Onong, Uchjana Effendy. (1986). Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung : Remaja Karya Bandung. Program Studi Manajemen FE UII. (2003). Pedoman Penulisan Skripsi. Yogyakarta: Tim UII Press. Rhenald, Kasali. (1985). Manajemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti. Rhenald, Kasali. (1992). Manajemen periklanan, Konsep, dan aplikasinya di Indonesia. Jakarta. ; Penerbit Pustaka Utama Grafiti. Suryabrata, Sumadi. (2003). Metodologi Penelitian. Edisi Kedua. Cetakan Keempat belas. Jakarta: PT. Grafindo Persada. Syafrika, Devi. (1999). Analisis Efektifitas Iklan Produk Pemutih Wajah Ponds dengan minat beli Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Skripsi Sarjana (tidak dipublikasikan). Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Tan, G., Dan S. Lewandowsky. (1996). A Comparasion Of Operator Trust In Humans Versus Machine. Diambil dari http://www.curtin.edu.au/conference/cyberg/centre/outline.cgi/frame?dir=tan. Umar, Husein. (1997). Metodologi Penelitian Aplikasi Dalam Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka. HASIL UJI VALIDITAS PESAN IKLAN Correlations Correlations pesan_iklan1 pesan_iklan2 pesan_iklan3 pesan_iklan4 pesan_iklan5 pesan_iklan Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N pesan_iklan1 pesan_iklan2 pesan_iklan3 pesan_iklan4 pesan_iklan5 pesan_iklan 1 .326 .479** .339 .346 .714** . .079 .007 .067 .061 .000 30 30 30 30 30 30 .326 1 .477** .521** .308 .729** .079 . .008 .003 .098 .000 30 30 30 30 30 30 .479** .477** 1 .251 .487** .766** .007 .008 . .181 .006 .000 30 30 30 30 30 30 .339 .521** .251 1 .404* .697** .067 .003 .181 . .027 .000 30 30 30 30 30 30 .346 .308 .487** .404* 1 .676** .061 .098 .006 .027 . .000 30 30 30 30 30 30 .714** .729** .766** .697** .676** 1 .000 .000 .000 .000 .000 . 30 30 30 30 30 30 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). HASIL UJI VALIDITAS MODEL IKLAN Correlations Correlations model_iklan1 model_iklan2 model_iklan3 model_iklan4 model_iklan Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N model_iklan1 model_iklan2 model_iklan3 model_iklan4 model_iklan 1 .426* .330 .393* .697** . .019 .075 .032 .000 30 30 30 30 30 .426* 1 .635** .496** .816** .019 . .000 .005 .000 30 30 30 30 30 .330 .635** 1 .488** .781** .075 .000 . .006 .000 30 30 30 30 30 .393* .496** .488** 1 .791** .032 .005 .006 . .000 30 30 30 30 30 .697** .816** .781** .791** 1 .000 .000 .000 .000 . 30 30 30 30 30 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). 76 HASIL UJI VALIDITAS TAMPILAN GAMBAR Correlations Correlations tampilan_ gambar1 tampilan_gambar1 tampilan_gambar2 tampilan_gambar3 tampilan_gambar4 tampilan_gambar Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N 1 . 30 .370* .044 30 .332 .073 30 .457* .011 30 .706** .000 30 tampilan_ gambar2 .370* .044 30 1 . 30 .673** .000 30 .202 .284 30 .730** .000 30 tampilan_ gambar3 .332 .073 30 .673** .000 30 1 . 30 .511** .004 30 .855** .000 30 tampilan_ gambar4 .457* .011 30 .202 .284 30 .511** .004 30 1 . 30 .721** .000 30 tampilan_ gambar .706** .000 30 .730** .000 30 .855** .000 30 .721** .000 30 1 . 30 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). HASIL UJI VALIDITAS MOTIVASI BELI KONSUMEN Correlations Correlations motivasi_ konsumen1 motivasi_konsumen1 motivasi_konsumen2 motivasi_konsumen3 motivasi_konsumen4 motivasi_konsumen Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N 1 . 30 .620** .000 30 .572** .001 30 .498** .005 30 .858** .000 30 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). 77 motivasi_ konsumen2 .620** .000 30 1 . 30 .470** .009 30 .490** .006 30 .775** .000 30 motivasi_ konsumen3 .572** .001 30 .470** .009 30 1 . 30 .556** .001 30 .808** .000 30 motivasi_ konsumen4 .498** .005 30 .490** .006 30 .556** .001 30 1 . 30 .780** .000 30 motivasi_ konsumen .858** .000 30 .775** .000 30 .808** .000 30 .780** .000 30 1 . 30 HASIL UJI RELIABILITAS PESAN IKLAN Reliability Case Processing Summary N Cases Valid Excludeda Total 30 0 30 % 100.0 .0 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .759 N of Items 5 HASIL UJI RELIABILITAS MODEL IKLAN Reliability Case Processing Summary N Cases Valid Excludeda Total 30 0 30 % 100.0 .0 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .770 N of Items 4 78 HASIL UJI RELIABILITAS TAMPILAN GAMBAR Reliability Case Processing Summary N Cases Valid Excludeda Total 30 0 30 % 100.0 .0 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .744 N of Items 4 HASIL UJI RELIABILITAS MOTIVASI BELI KONSUMEN Reliability Case Processing Summary N Cases Valid Excludeda Total 30 0 30 % 100.0 .0 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .814 N of Items 4 79 HASIL REGRESI LINIER BERGANDA Regression Descriptive Statistics motivasi_beli pesan_iklan model_iklan tampilan_gambar Mean 3.5208 3.6833 3.7760 3.7734 Std. Deviation .80186 .60986 .67227 .62941 N 96 96 96 96 Correlations Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N motivasi_beli pesan_iklan model_iklan tampilan_gambar motivasi_beli pesan_iklan model_iklan tampilan_gambar motivasi_beli pesan_iklan model_iklan tampilan_gambar motivasi_beli 1.000 .628 .618 .576 . .000 .000 .000 96 96 96 96 pesan_iklan .628 1.000 .576 .550 .000 . .000 .000 96 96 96 96 Variables Entered/Removedb Model 1 Variables Entered tampilan_ gambar, model_ iklan, pesan_ a iklan Variables Removed Method . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: motivasi_beli Model Summary Model 1 R .732a R Square .536 Adjusted R Square .521 Std. Error of the Estimate .55496 a. Predictors: (Constant), tampilan_gambar, model_ iklan, pesan_iklan 80 model_iklan .618 .576 1.000 .477 .000 .000 . .000 96 96 96 96 tampilan_ gambar .576 .550 .477 1.000 .000 .000 .000 . 96 96 96 96 ANOVAb Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares 32.749 28.334 61.083 df 3 92 95 Mean Square 10.916 .308 F 35.446 Sig. .000a a. Predictors: (Constant), tampilan_gambar, model_iklan, pesan_iklan b. Dependent Variable: motivasi_beli Coefficientsa Model 1 (Constant) pesan_iklan model_iklan tampilan_gambar Unstandardized Coefficients B Std. Error -.623 .408 .397 .124 .383 .107 .328 .111 a. Dependent Variable: motivasi_beli 81 Standardized Coefficients Beta .302 .321 .257 t -1.526 3.207 3.593 2.940 Sig. .130 .002 .001 .004