BAB II TINJAUAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian judul “ Desain Interior Pusat Kuliner Solo dengan Konsep Art Deco di Surakarta” adalah sebagai berikut : 1. Desain Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 256), desain adalah gagasan awal, rancangan, perencanaan pola susunan, kerangka bentuk suatu bangunan, motif bangunan, pola bangunan, corak bangunan. Desain adalah terjemahan fisik mengenai aspek sosial, ekonomi, dan tata hidup manusia, serta merupakan cerminan budaya zamannya. (Sjafi’i 2001: 18). 2. Interior Interior merupakan bagian dalam sebuah gedung atau ruang yang berupa tatanan perabot atau hiasan di dalam ruangan. 3. Desain Interior Desain interior berarti suatu sistem atau cara pengaturan ruang dalam yang keamanan, mampu kepuasan memenuhi kebutuhan persyaratan fisik dan kenyamanan, spiritual bagi penggunanya tanpa mengabaikan faktor estetika. (Suptandar 1995: 11), Desain interior merupakan cabang dari disiplin ilmu arsitektur yang telah berdiri seperti halnya teknik sipil dan arsitektur lanskap. (Sasongko 1996:8-9) Desain Interior pada dasarnya adalah karya seni yang mengungkapkan dengan jelas dan tepat tata kehidupan manusia Mazida Zulfa (C0812024) | 12 dari suatu masa melalui media ruang ( Ensiklopedia Nasional Indonesia 1997: 195) 4. Pusat Pusat atau tempat berkumpul atau terhimpunnya beberapa orang atau sejumlah orang yang mempunyai maksud dan tujuan yang sama dan juga kemungkinan suatu hobi atau kesenangan yang sama pula. ( John M. Echols & Hassan Shadily, 1982,hal 273) Titik yang berada di tengah-tengah benar, letaknya ditengah. ( Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka, Jakarta, Cetakan 1989, hal 712) 5. Kuliner Kuliner adalah hasil olahan yang berupa masakan. Masakan tersebut berupa lauk pauk, makanan (penganan), dan minuman. Karena setiap daerah memiliki cita rasa tersendiri, maka tak heran jika setiap daerah memiliki tradisi kuliner yang berbeda– beda.(http://berbagiilmulengkap.blogspot.co.id/2011/09/pengertian-wisatakuliner.html) 6. Art deco Art Deco adalah salah satu gaya arsitektur penting yang hadir pada era arsitektur kolonial di Indonesia. Gaya yang lahir di Eropa dan tumbuh cepat mendunia, masuk ke Indonesia melalui karya-karya arsitek Belanda yang berpraktek profesional di akhir masa penjajahan Belanda. Mazida Zulfa (C0812024) | 13 7. Surakarta Surakara atau juga disebut solo atau sala adalah kota yang terletak di provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Sisi timur kota ini dilewati sungai Bengawan Solo. (sumber : Wikipedia) Kota Solo terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Lokasinya strategis, yaitu pada pertemuan jalur dari Semarang dan dari Yogyakarta menuju Surabaya dan Bali. Wilayah di sekitar kota ini juga sering disebut sebagai Surakarta, yaitu bekas wilayah Karesidenan pada awal masa Republik. Nama Kota Surakarta sendiri lebih dikenal dengan Kota Solo. Kota Solo merupakan salah satu tempat tujuan wisata yang menarik karena memiliki potensi wisata yang cukup beragam. Maka bisa disimpulkan bahwa Desain Interior Pusat Kuliner Solo dengan Konsep Art Deco di Surakarta ini merupakan proses pencarian mutu yang lebih baik dalam bidang kuliner dimana pengunjung tidak hanya mendapatkan beragai jenis makanan tradisional namun juga mendapatkan ilmu dari makanan tersebut yang harus dilestarikan oleh masyarakat. Pemilihan konsep bangunan art deco tersebut digunakan agar masyarakat tidak hanya dapat memperoleh makanan khas Solo dengan mudah namun juga agar pengunjung dapat menikmati kebiasaan makan ala saudagar batik. B. KAJIAN UMUM 1. JASA BOGA a. Pengertian Jasa Boga Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia, oleh karena persediaan makanan sangatlah penting dan selalu dibutuhkan oleh manusia, baik di lingkungan rumah maupun tidak. Mazida Zulfa (C0812024) | 14 Penyediaan diluar rumah ditujukan bagi mereka yang melakukan aktiitas diluar rumah , baik mereka yang tidak memungkinkan untuk makan dirumah atau makan di luar rumah untuk mencari suasana berbeda. Penyelenggaraan makanan kelompok dapat dibedakan menurut waktu penyelenggaraan, sifat penyelenggaraan dan tempat penyelenggaraan.(Marsum WA 1994:8) b. Waktu penyelenggaraan 1) Penyelenggaraan makan hanya satu kali misal di pesta pernikahan. 2) Penyelenggaraan makanan secara tetap untuk jangka waktu tidak terbatas, misal rumah makan di lembaga permasyarakatan, kampus mahasiswa, perkantoran dan mall. 3) Penyelenggaraan makanan dalam waktu darurat. c. Sifat penyelenggraan 1) Penyelenggaraan makanan yang bersifat komersial misalnya kafetaria, restoran, rumah makan. 2) Penyelenggaraan makanan yang bersifat non komersial, misalnya di Rumah sakit dan panti asuhan. d. Tempat penyelenggaraan 1) Jasa boga, dimana tempat penyajian berbeda dengan tempat memasak makanan,misalnya jamuan makan, rapat dan kantin. 2) Makanan institusi, dimana tempat memasak dan penyajian makanan berada di suatu tempat. Misalnya panti asuhan, asrama, dan lain-lain. Dalam penyelenggaraan makanan institusi memiliki mengakibatkan beberapa kerugian kelemahan bagi yang konsumen bisa maupun penyelenggara. Kelemahan tersebut berupa kualitas makanan yang kurang baik,cita rasa kurang diperhatikan,makanan Mazida Zulfa (C0812024) | 15 kurang bervariasi, dan porsi tidak sesuai sumber kelemahan tersebut berasal dari pengelolaan yang dilakukan secara tidak profesional. Marsum WA mengatakan, bahwa penyelenggaraan makanan komersial berbeda dengan penyelenggaraan konstitusional. Ciricirinya adalah : 1. Berorientasi pada laba 2. Kualitas dan cita rasa diperhatikan 3. Tidak menggunakan master menu Golongan yang lain adalah penyelenggaraan makanan darurat yang bertujuan untuk menolong masyarakat yang terkena bencana alam. Makanan yang disediakan umumnya sanat sederhana agar masyarakat tidak kekurangan makanan, walaupun tidak jarang makanan yang disediakan tidak mencukupi untuk seluruh masyarakat. Fasilitas yang digunakan sangat terbatas (Marsum WA:1994) 2. Arsitektur Art Deco a. Pengertian Art Deco Art Deco adalah sebuah gerakan desain yang populer dari 1920 hingga 1939, yang mempengaruhi seni dekoratif seperti arsitektur, desain interior, dan desain industri, maupun seni visual seperti misalnya fesyen, lukisan, seni grafis dan film. Gerakan ini, dalam pengertian tertentu, adalah gabungan dari berbagai gaya dan gerakan pada awal abad ke-20, termasuk konstruksionisme, Kubisme, mosernisme, bauhaus, art nuveau dan futurism. Popularitasnya memuncak pada 1920-an. Meskipun banyak gerakan desain mempunyai akar atau maksud politik atau filsafat, Art Deco Mazida Zulfa (C0812024) | 16 murni bersifat dekoratif. Pada masa itu, gaya ini dianggap anggun, fungsional, dan ultra modern. (eprint.uny.ac.id/4130/2/ALIRAN_dalam_DESAIN_) b. Sejarah Art Deco Setelah Eksposisi dunia 1900, berbagai seniman Perancis membentuk sebuah kolektif décorateurs. Parapendirinya resmi, La Société des artistes antara lain adalah Hector Guimart,Eugene Graset, Raoul Lachenal, Paul Follot, Maurice Dufrene dan Emile Decour. Para seniman ini sangat mempengaruhi prinsip-prinsip Art Deco pada umumnya. Maksud perhimpunan ini adalah memperlihatkan tempat terkemuka dan evolusi seni dekoratif Perancis secara mengorganisir internasional. Wajarlah bila mereka Eksposisi Internasional untuk Seni Industri dan Dekoratif Modern pada 1925, yang menampilkan seni dan kepentingan bisnis Perancis.Gerakan awal ini disebut Style Moderne. Istilah Art Deco diambil dari Eksposisi 1925, meskipun baru pada 1960-an istilah ini diciptakan, ketika terjadi kebangkitan kembali Art Deco C. KAJIAN KHUSUS 1. RESTORAN a. Pengertian Restoran Restauran berasal dari bahasa latin yakni Restaurare, dalam bahasa inggris berarti a public eating place yaitu rumah makan atau tempat makan umum. Menurut Marsum WA (1994) dalam bukunya “Restoran dan masalahnya” mengatakan bahwa restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersil, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamu baik berupa makanan maupun minuman. Tujuan Mazida Zulfa (C0812024) | 17 operasional restoran adalah untuk mencari keuntungan.Membuat puas para konsumennya pun merupakan tujuan operasional restoran yang utama. Dari beberapa uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa arti dari restoran yaitu tempat usaha atau bangunan yang menyediakan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dengan memberikan pelayanan yang baik kepada semua pengunjung. Pengertian restoran atau rumah makan menurut Keputusan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi NO.KN.73/PVV105/MPPT-85 tentang peraturan usaha rumah makan, dalam peraturan yang dimaksud dengan pengusaha jasa pangan adalah “ Suatu usaha yang menyediakan jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial”. (Marsum WA:1994) b. Sejarah restoran Sejarah restoran berasal dari ratusan tahun lalu. Di Mesir pada 512 SM ada sebuah tempat makan dengan menawarkan satu jenis makanan yaitu kombinasi daging , burung liar dengan bawang dan sereal. Makan siang untuk para pengusaha dinyatakan pertama kali dibuat oleh seorang penjaga kedai Roman pada tahun 40 SM untuk mereka yang terlalu sibuk dan tidak sempat pulang.( http://www.isi-dps.ac.id/berita/restoran//) Dalam Enciclopedy Britannica terdapat uraian yang yang menjelaskan bahwa : 1) Keberadaan rumah makan ditunjukkan dengan memberikan tanda pada pintu rumahnya dalam bahasa latin. Datanglah pada saya dengan perut buruk kamu (dalam keadaan lapar dan saya akan menyembuhkan kamu). Selanjutnya banyak ditiru oleh para juru masak dan pelayan yang meninggalkan majikan mereka masing-masing. Kebutuhan kaum Mazida Zulfa (C0812024) | 18 bangsawan mengakibatkan mereka tidak dapat membiayai pengikutnya lebih lanjut, termasuk tukang masak dan pelayan-pelayannya. 2) Di Inggris restoran mulai dikenal sejak awal abad ke-16 dalam bentuk penyediaan makanan pada kedai minuman dengan penginapan dengan harga dan waktu yang sudah ditentukan.Tetapi istilah restoran itu sendiri baru digunakan setelah revolusi Perancis, pada awal abad ke-19. 3) Rumah makan di Amerika umumnya meniru rumah makan di Inggris, disamping rumah makan yang khusus untuk imigran. Rumah makan Delmonico di New York dibuka pada tahun 1837 dan dianggap sebagai restoran pertama di Amerika, karena restoran itu sendiri didirikan dengan mengikuti sistem restoran di Perancis. 4) Di Indonesia restoran berkembang setelah G30S/PKI yaitu pada tahun 1965.Sedangkan sebelum 1945 hanya terdapat warung yang hanya melayani orang pribumi. Kemudian setelah tahun 1945 berkembang menjadi rumah makan. Pada perkembangan selanjutnya yakni pada tahun 1966 telah menjadi restoran karena penghasilan perkapita masyarakat Indonesia semakin baik. 5) Pada perkembangan saat ini, dengan adanya tuntutan pelayanan cepat saji maka telah berkembang restoran dengan sistem pelayanan fast food dan makanan beku lainnya. c. Klasifikasi restoran Restoran memiliki bermacam-macam tipe, yaitu : 1) A’la Carte Restaurant Menu lengkap dan dan merupakan restoran tanpa aturan mengikat atau bebas. Mazida Zulfa (C0812024) | 19 2) Table D’hote Restaurant Restoran dengan menu yang lengkap dan menyajikan setiap menu berurutan dari menu pembuka sampai penutup. Biasanya erat hubungannya dengan hotel. 3) Coffe Shop dan Brasserie Coffee Shop atau brasserie adalah suatu restoran yang pada umumnya berhubungan dengan hotel, suatu tempat di mana tamu bisa mendapatkan makan pagi, makan siang dan makan malam secara cepat dengan harga yang cukupan. Pada umumnya sistem pelayanannya adalah dengan American Service di mana yang diutamakan adalah kecepatannya. Ready on plate service, artinya makanan sudah diatur dan disiapkan diatas piring. Kadang-kadang penyajiannya dilakukan dengan cara Buffet atau prasmanan. 4) Cafetaria atau cafe Merupakan tempat makan dan minum yang terbatas menyajikan roti atau sandwich serta minuman-minuman ringan yang tidak beralkohol, biasanya erat hubungannya dengan kantor. 5) Canteen Merupakan tempat makan dan minum yang menyajikan berbagai makanan-makanan instan dengan harga yang terjangkau. 6) Continental Restaurant Restoran yang memberikan kebebasan bagi pengunjungnya untuk memilih bahkan mengiris makanan yang dipesannya sendiri. Mazida Zulfa (C0812024) | 20 7) Carvery Merupakan restoran yang biasanya terdapat di motel kecil dan menyajikan makanan dan minuman sederhana. 8) Dining Room Dining Room yang terdapat di hotel kecil, Motel atau Inn, merupakan tempat yang tidak lebih ekonomis daripada tempat makan biasa. Dining Room pada dasarnya disediakan untuk para tamu yang tinggal di hotel itu, namun juga terbuka bagi para tamu dari luar. 9) Discotheque Discothique adalah suatu restoran yang pada prinsipnya berarti juga tempat dansa sambil menikmati alunan musik. Kadang-kadang juga menampilkan live-band. Bar adalah salah satu fasilitas utama dalam diskotik. Hidangan yang tersedia umunya berupa snack. 10) Fish and chip shop Restoran yang menyajikan menu ikan dan kripik atau snack sebagai menu utama. Fish and Chip Shop ialah suatu restoran yang banyak terdapat di Inggris, dimana kita dapat membeli macam-macam kripik (chips) dan ikan goreng, biasanyaberupa ikan Cod, dibungkus dalam kertas dan dibawa pergi. Jadi makanannya tidak dinikmati di tempat tersebut. 11) Grill Room (Rotiserrie) Restoran dengan menu masakan panggang atau barbekyu sebagai menu andalan. Grill Room (Rotisserie) adalah suatu restoran yang menyediakan bermacam-macam daging panggang. Pada umumnya antara restoran dengan dapur dibatasi oleh sekat dinding kaca sehingga para tamu dapat memilih sendiri potongan daging yang dikehendaki dan Mazida Zulfa (C0812024) | 21 melihat sendiri bagaimana memasaknya. Grill Room kadangkadang disebut juga sebagai Steak House. 12) Inn Tavern Restoran kecil di pinggiran kota yang biasanya menyuguhkan makanan cepat saji dan minuman kopi. 13) Night Club / Super club Suatu restoran yang pada umumnya dibuka menjelang larut malam, menyediakan makan malam bagi tamu-tamu yang ingin santai. Dekorasiya mewah, pelayanannya megah, Band merupakan kelengkapan yang diperlukan.Para tamu dituntut berpakaian resmi sehingga menaikkan gengsi. 14) Pizzeria Restoran dengan menu pizza dan pasta sebagai menu utama. Kadang menyajikan spaghetti serta makanan khas italia lainnya. 15) Pan Cake House / Creperie Restoran yang menyajikan berbagai menu kreps dan manisan. 16) Pub Restoran yang menjual minuman beralkohol. Para tamu mendapatkan minuman dari counter. Pengunjung dapat menikmati sambil berdiri atau duduk di meja makan. 17) Snack Bar/Cafe/Milk Bar Snack Bar/Cafe/Milk Bar adalah semacam restoran cukupan yang sifatnya tidak resmi dengan pelayanan cepat, di mana para tamu mengumpulkan makanan mereka di atas baki yang diambil dari atas counter dan kemudian membawanya ke meja makan. Para tamu bebas memilih makanan yang disukainya. Makanan yang disediakan pada umumnya adalah hamburger,sausages dan sandwich. Mazida Zulfa (C0812024) | 22 18) Specialty Restaurant Merupakan tempat untuk makan dan minum yang memiliki tema khusus atau kekhususan menu masakan yang akan disajikan dan biasanya memiliki citarasa yang berbeda dengan restoran lain. 19) Terrace Restaurant Merupakan tempat makan dan minum yang umumnya terletak di luar ruangan dan biasanya erat hubungannya dengan fasilitas hotel. Di Negara-negara barat terrace restaurant biasanya hanya buka saat musim panas saja. 20) Gourmet Restaurant Merupakan tempat untuk makan dan minum yang biasanya diperuntukan bagi orang-orang yang sangat mengerti akan citarasa sehingga banyak menyediakan makanan-makanan lezat dengan pelayanan yang megah dan harga yang mahal. 21) Family Tipe Restaurant Merupakan restoran sederhana untuk makan dan minum keluarga atau rombongan dengan harga yang tidak mahal serta menyuguhkan suasana nyaman dan santai. 22) Main Dining Room Merupakan ruang makan besar atau restoran yang umumnya terdapat di hotel, penyajian makanannya secara resmi, servis yang diberikan dapat menggunakan gaya perancis maupun rusia, sedangkan orang-orang yang datang pada umumnya juga menggunakan pakaian resmi formal. Sedangkan menurut Soekresno, dilihat dari sistem pengelolaan dan system penyajiannya, restoran dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu: Mazida Zulfa (C0812024) | 23 1) Formal restaurant (restoran formal). Pengertian formal restoran adalah industry jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan professional dengan pelayanan yang eksklusif. Cirri-ciri restoran formal: a) Penerimaan pelanggan dengan system pesan tempat terlebih dahulu. b) Para pelanggan terikat dengan menggunakan pakaian formal. c) Menu pilihan yang disediakan adalah menu klasik / menu eropa popular. d) Sistem penyajian yang dipakai adalah Russian Service / French Service atau modifikasi dari kedua table service tersebut. e) Disediakan ruang cocktail selain ruangan jamuan makan digunakan sebagai tempat untuk minum yang beralkohol sebelum santap makan. f) Dibuka untuk pelayanan makan malam atau makan siang atau untuk makan malam dan makan siang, tetapi tidak menyediakan makan pagi. g) Menyediakan berbagai merek minuman bar secara lengkap khususnya wine dan champagne dari berbagai Negara penghasil wine di dunia. h) Menyediakan hiburan musik hidup dan tempat untuk melantai dengan suasana romantic dan eksklusif. i) Harga makanan dan minuman relative tinggi disbanding harga makanan dan minuman di restoran informal. j) Penataan bangku dan kursi memiliki area service yang lebih luas untuk dapat dilewati gueridon. k) Tenaga relative banyak dengan standar kebutuhan satu pramusaji untuk melayani 4-8 pelanggan. Mazida Zulfa (C0812024) | 24 Contoh: Members Restaurant Super Club Gourmet Main Dining Room Grilled Restaurant Executive Restaurant 2) Informal restaurant (restoran informal) Pengertian restoran informal adalah industry jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan professional dengan lebih mengutamakan kecepatan pelayanan, kepraktisan dan percepatan frekuensi pelanggan yang silih berganti . Cirri-ciri restoran informal: a) Harga makanan dan minuman relative murah. b) Penerimaan pelanggan tanpa sistem pemesanan tempat. c) Para pelanggan yang dating tidak terikat untuk mengenakan pakaian formal d) Sistem penyajian makanan dan minuman yang dipakai adalah American Service / ready plate bahkan selfservice ataupun counter-service. e) Tidak menyediakan hiburan music hidup. f) Penataan meja dan bangku cukup rapat antara satu dengan yang lain. g) Daftar menu oleh pramusaji tidak dipresentasikan kepada tamu /pelanggan namun dipampang di counter / langsung di setiap meja makan untuk mempercapat proses pelayanan. h) Menu yang disajikan sangat terbatas dan membatasi menu-menu yang relative cepat selesai dimasak. Mazida Zulfa (C0812024) | 25 i) Jumlah tenaga servis relative sedikit dengan standar kebutuhan 1 pramusaji untuk melayani 12-16 pelanggan. Contoh: Café Cafeteria Fast Food Restaurant Coffe shop Bistro Canteen Taverns Family Restaurant Pub Sandwich corner Burger corner Snack bar 3) . Specialties restaurant Pengertian specialties restaurant adalah industry jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersil dan professional dengan menyediakan makanan khas dan diikuti dengan sistem penyajian yang khas dari suatu negara tertentu. Ciri-ciri specialties restaurant: a) Menyediakan sistem pemesanan tempat. b) Menyediakan menu khas suatu negara tertentu, populer dan disenangi banyak pelanggan secara umum. c) Sistem penyajian disesuaikan dengan budaya negara asal dan dimodifikasi dengan budaya internasional. d) Hanya dibuka untuk menyediakan makan siang atau makan malam. Mazida Zulfa (C0812024) | 26 e) Menu ala-carte dipresentasikan oleh pramusaji ke pelanggan. f) Biasanya menghadirkan musik / hiburan khas negara asal. g) Harga makanan relatif tinggi dibanding informal restaurant dan lebih rendah dibaning formal restaurant. h) Jumlah tenaga service sedang, dengan standar kebutuhan 1 pramusaji untuk melayani 8-12 pelanggan. Contoh: Indonesian food restaurant Italian food restaurant Thai food restaurant Japanese food restaurant Korean food restaurant d. Pelayanan restoran Dalam dunia usaha pelayanan, terutama restaurant (food & beverage department) yang berada di hotel, mempunyai beberapa macam sistem pelayanan. 1) Table Service Yang dimaksud dengan table service adalah suatu sistem pelayanan restoran dimana para tamu duduk di kursi menghadap meja makan, dan kemudian makanan maupun minuman diantarkan, disajikan kepada para tamu tadi. Dalam hal ini yang menyajikan makanan dan minuman bisa Waiter maupun Waitress. Table service pada umumnya dapat dibedakan menjadi 4(empat) kategori yaitu: a) American Service (Sistem Pelayanan A’la Amerika) Secara ringkasnya, “American Service” ciri-cirinya antara lain sebagai berikut: Mazida Zulfa (C0812024) | 27 1. Sifat pelayanannya sederhana, tidak resmi serta cepat. 2. Makanan sudah siap ditata dan diatur di atas piring sejak dari dapur. 3. Makanan disajikan dari sebelah kanan. 4. Salad, roti disajikan kepada tamu dari sebelah kiri. 5. Piring kotor diangkat dari sebelah kanan. Penggunaannya di Coffee Shop, Canteen, Cafetaria, dan di Soda Fountain. American service sifatnya tidak begitu formal/resmi bila dibandingkan dengan French service, Russian service atau juga English service dan merupakan sistem/cara pelayanan yang paling lazim dipergunakan di restoranrestoran. American service sangat terkenal dengan ciri khasnya bahwa makanan sudah disiapkan – ditata – diatur dengan rapi dan menarik di atas piring makan di dapur. Kecuali salad, roti dan mentega, hampir semua makanan penyerta (seperti kentang, digoreng atau direbus, buncis, wortel dan sebagainya) di atas entree plate (piring besar atau dinner plate) bersama hidangan utamanya; untuk menyajikan makanan hanya diperlukan seorang Waiter atau Waitress saja. b) English Service (Pelayanan Ala Inggris) Ciri-ciri dari English service di antaranya: 1. Sifat pelayanannya formal atau resmi. 2. Family service, artinya sifatnya cenderung kekeluargaan. English service mirip sekali dengan pelayanan yang biasa kita lakukan dirumah kalau kita makan bersama. English service biasa dipergunakan saat Thanks Giving Dinner di Amerika pada umumnya. Tuan rumah sekeluarga dan tamu duduk bersama menikmati makan malam dengan Mazida Zulfa (C0812024) | 28 menu/makanan yang sama, mulai dari hidangan pembuka atau soup sampai kepada hidangan penutup. Yang melayani, membagi-bagi, memotong-motong daging, ikan dan sebagainya di atas meja makan dalah tuan rumah sendiri. 3. Service A’la Ritz. Service a’la Ritz dapat diklasifikasikan ke dalam English service yang sifatnya mewah, di mana yang melayani tamu-tamu bukan tuan rumah atau host. Tugasnya diambil alih oleh seorang Restaurant captain yang sudah berpengalaman dan ahli, dengan dibantu oleh Waiter. Captain memperlihatkan keterampilannya dalam memporsi soup, memotong-motong daging, mencampur salad, membuat sauce dan sebagainya dihadapan para tamu. Ia juga melayani tamu yang mau tambah makanannya, sampai mereka selesai makan malam. Makanan pada umumnya disajikan dari sebelah kanan. Piring kotornya juga diangkat dari atas meja makan dari sebelah kanan; kecuali apa-apa yang terletak sebelah kiri, diangkat dari sebelah kiri tamu. 4. French Service (Pelayanan Ala Perancis) French service adalah suatu type pelayanan sifatnya “formal”/resmi; dulu mula-mula dipergunakan di lingkungan kaum ningrat. Sekarang ini disukai oleh orangorang yang menginginkan pelayanan mewah. Makanan disiapkan di dapur, ditaruh di atas silver platter yang bagus dan menarik. Silver platter tadi ditaruh di atas alat pemanas atau rechaud yang disimpan di atas kereta spesial (queridon) kemudian didorong ke restoran dekat meja tamu Mazida Zulfa (C0812024) | 29 oleh Commis de rang. Chef de rang atau Commis de rang kemudian menyelesaikan persiapan makanannya, memotong daging, menyiapkan sauce, mencampur salad, dan sebagainya. Setelah siap maka makanan tersebut dipindahkan ke piring tamu, dan dihidangkan oleh Commis de rang atau Busboy kepada tamu. Semua makanan dihidangkan dari sebelah kanan tamu dengan tangan kanan, kecuali roti, mentega, salad, dan apa yang semestinya di sebelah kiri tamu. 5. Russian Service Russian service kadang-kadang disebut juga sebagai Modified French service karena dalam beberapa hal mempunyai kesamaan dengan French service. Russian service sifatnya sangat formal, mewah dan para tamu merasa mendapatkan perhatian yang luar biasa dari petugas. Makanan disajikan oleh petugas (Waiter/Waitress) dari dalam silver platter (piring besar dari logam/stainless steel). Sementara cara menutup meja makannya (table cover/table setting) sama dengan menutup meja makan a’la Perancis (French cover). Dua perbedaan yang menonjol antara Russian service dengan French service ialah: a. Pada Russian Service, untuk menyajikan makanan hanya diperlukan seorang waiter/waitress sementara dalam French Service diperlukan dua orang waiter/waitress. b. Pada Russian Service, makanan disiapkan seperlunya didapur; sedangkan dalam French Service makanan ada yang full process atau semi process di dalam ruang makan di depan para tamu. Mazida Zulfa (C0812024) | 30 c) Counter Service Yang dimaksud counter service ialah suatu sistem pelayanan restoran di mana para tamu yang datang terus duduk di counter. Apabila makanan dan minuman yang dipesannya sudah siap maka akan disajikan kepada tamu tadi di atas counter. Petugas yang menyajikan makanan dan minuman bisa Waiter, Waitress, atau langsung oleh juru masaknya. Pelayanan model ini lebih praktis, hemat tenaga dan waktu. Yang dimaksud dengan counter di sini ialah meja panjang yang membatasi dua ruangan yaitu ruangan dapur dengan ruangan restoran. d) Self Service Yang dimaksud dengan self service atau kadangkadang disebut juga dengan buffet service ialah suatu sistem pelayanan restoran di mana semua makanan secara lengkap (dari hidangan pembuka, soup, hidangan utama, hidangan penutup, dan sebagainya) telah ditata dan diatur dengan rapi di atas meja hidang atau meja prasmanan. Para tamu secara bebas mengambil sendiri hidangannya sesuai dengan selera maupun kesukaannya. Sedangkan untuk minuman panas, seperti teh atau kopi, pada umumnya disajikan kepada tamu oleh petugas. e) Buffet Service Dalam buffet service tamu mengambil makanan dari meja buffet. Buffet dan penataan makanan di meja dapat bervariasi dari yang sangat sederhana, seperti sup dan salad, hingga buffet yang variatif, seperti yang sering dilihat pada restoran-restoran mewah. Banyak restoran komersial yang membangun reputasinya pada variasi dan Mazida Zulfa (C0812024) | 31 beranekaragamnya meja buffet yang mereka tawarkan. Buffet adalah alat penjualan yang efektif dan dapat digunakan untuk penyelenggara mendatangkan restoran, keuntungan khususnya bila bagi penawaran dilakukan pada hari libur dan Minggu. Karena sedikitnya produksi dan staf yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan yang efisien bila dibandingkan dengan pelayanan a la carte, baik staf produksi maupun pelayanan dapat diberi hari libur tanpa mengganggu reputasi bisnis. Kualitas makanan dapat tinggi, dan masing-masing pramusaji dapat melayani tamu lebih banyak secara efisien, karena para tamu melakukan sendiri beberapa fungsi/tugas pramusaji. Pekerja bagian produksi makanan dapat pula lebih produktif, karena proses persiapan makanan dibuat untuk jangka waktu yang lama dan dibuat dalam kuantitas yang memadai dan tidak dibuat berdasarkan pesanan, porsi perorangan. Personel pelayanan akan menikmati bekerja dengan sistem buffet karena pelayanan yang diberikan lebih mudah dan dapat melayani lebih banyak orang dan mendapatkan lebih banyak tip. Tamu jarang membedakan antara buffet dan plate service dan biasanya tip yang diberikan 15 persen. Manajer dan pramusaji haruswaspada akan tanggung jawab tambahan bila menggunakan buffet. Jenis menu dapat diganti atau penggantian dapat terjadi selama proses makan, kadang-kadang sering, dan adalah tanggung memeriksa jawab meja masing-masing buffet untuk pramusaji pergantian untuk ini dan memastikan agar para tamu memperoleh informasi tentang pergantian. Staf pelayanan atau pengganti yang telah ditetapkan harus melihat meja buffet untuk meyakinkan bahwa makanannya tetap panas dan terlihat menarik. Mazida Zulfa (C0812024) | 32 f) Carry Out Service Carry out service kadang-kadang disebut juga sebagai Take out service yaitu sistem pelayanan restoran di mana tamu datang untuk membeli makanan yang telah siap atau disiapkan terlebih dahulu, dibungkus dalam box (kotak) untuk dibawa pergi. Jadi makanan tidak dinikmati di tempat itu; mungkin dibawa pulang untuk dinikmati bersama keluarga, dibawa piknik, ke kantor, ke pabrik, ke kampus, dan sebagainya.Dalam hal ini harga makanan dan minuman jauh lebih murah bila dibandingkan dengan restoran pada umumnya sebab pengusaha tidak perlu menyediakan peralatanperalatan yang mewah dan lengkap. Kalau untuk makan diperlukan pisau, sendok atau garpu, maka dapat dilengkapi dengan alat makan dari plastic yang sekali dipakai terus dibuang. Jadi serba praktis dan murah. e. Program Ruang Secara Umum Menurut Marsum (1994) tata ruang restoran tenytunya dirancang dan dibangun dengan pertimbangan siklus kegiatan operasional dimulai dari ruangan sebagai tempat melakukan kegiatan awal yakni penerima bahan mentah kemudian diproses sampai dengan penyajiannya. Oleh sebab itu peryaratan ruang dibagi menjadi 2 yakni : 1) Ruangan Depan (Front Area) Ruangan depan yang dimaksud disini adalah ruanganruangan yang mempunyai fungsi dan kegunaan diperuntukkan bagi pelanggan restoran sebagai daerah pelayanan. Persyaratan ruang restoran: a) Luas area memenuhi standar Mazida Zulfa (C0812024) | 33 b) Penyekat antara restoran dan dapur harus tahan terhadap api c) Selalu terpasang alat deteksi kebakaran d) Sirkulasi udara memadai dan tersedia pengatur suhu udara e) Bersih, rapi dan sanitasi (memenuhi syarat kesehatan) f) Mudah untuk dibersihkan dan dirawat 2) Ruangan Belakang (Back Area) Yang dimaksud dengan ruang belakang adalah ruangan ruangan yang mempunyai fungsi dan kegunaan sebagai area penyimpanan, penyiapan, pengolahan produk makanan dan minuman yang mana sebagai tempat aktifitas kerja bagi karyawan restoran dan sebagai daerah terlarang bagi para pelanggan untuk masuk di dalamnya, seperti dapur, gudang, tempat penumpukan sampah, steward area dan lain sebagainya. Syarat-syarat back area: a) Cukup penerangan b) Gudang penyimpan bahan makanan terpisah sesuai jenisnya c) Lantai tidak licin dan dibuatkan selokan-selokan saluran pembuangan air yang memadai dan lancer d) Terpasang alat penghisap dan saluran pembuangan asap dapur e) Saluran air bersih cukup lancar dan mencukupi f) Dan lain-lain seperti yang terdapat dalam persyaratan restoran f. Fasilitas Fasilitas adalah sumber daya fisik yang ada sebelum suatu jasa dapat ditawarkan kepada konsumen (Tjiptono : 2010). Sedangkan menurut Marsum (1994 : 164) Fasilitas adalah Mazida Zulfa (C0812024) | 34 penyediaan perlengkapan-perlengkapan fisik untuk memberikan kemudahan kepada para tamu dalam melaksanakan aktivitasaktivitas atau kegiatan-kegiatan, sehingga kebutuhan-kebutuhan tamu dapat terpenuhi selama menikmati makanan di restoran. Segala fasilitas yaitu ada yang kondisi fasilitas , kelengkapan, desain interior dan eksterior serta kebersihan fasilitas harus diperhatikan terutama yang berkaitan erat dengan apa yang dirasakan atau didapat konsumen secara langsung. Kepuasan pelanggan ada hal yang sangat penting agar pelanggan tetap setia kepada suatu restoran karena terdapat banyak saingan oleh restoran lain. Hal ini dapat menyebabkan penjualan dalam restoran mengalami kerugian. Menurut Tjiptono (2010) ada beberapa unsur yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan fasilitas jasa, yaitu : 1) Pertimbangan atau perencanaan parsial Aspek-aspek seperti proposal, tekstur, warna, dan lainlain perlu dipertimbangkan, dikombinasikan, dan dikembangkan untuk memancing respon intelektual maupun emosional dari pemakai atau orang yang melihatnya. 2) Perancangan ruang Unsur ini mencakup perencanaan interior dan arsitektur seperti penempatan perabot dan perlengkapan dalam ruangan, desain, aliran, sirkulasi dan lain-lain. Seperti penempatan ruang pertemuan perlu diperhatikan selain daya tampungnya, juga perlu diperhatikan penempatan perabot atau perlengkapannya. Mazida Zulfa (C0812024) | 35 3) Perlengkapan atau perabotan Perlengkapan berfungsi sebaga sarana pelindung barang-barang berharga sebagai tanda penyambutan bagi para konsumen. 4) Tata cahaya Yang perlu diperhatikan dalam tata cahaya adalah wrna, jenis dan sifat aktivitas yang dilakukan dalam ruangan serta suasana yang diinginkan. 5) Warna Warna dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi, menimbulkan kesan relax, serta mengurangi tingkat kecelakaan. Warna yang digunakan untuk interior fasilitas perlu dikaitkan dengan efek emosional dari warna yang dipilih. 6) Pesan-pesan yang disampaikan secara grafis Aspek penting yang terkait dalam unsur ini adalah penampilan visual, penempatan, pemilihan bentuk fisik, pemilihan warna, pencahayaandan pemilihan bentuk perwajahan atas tanda yang digunakan untuk maksud tertentu. 2. ARSITEKTUR ART DECO a. Pengertian arsitektur Art Deco Art Deco adalah gaya populer yang dimulai dari 1920 hingga akhir dekadenya di tahun 1939. Art Deco banyak gunakan pada design arsitektur, idustri, interior, seni grafis dan film, serta fesyen. Art deco sendiri berasal dari pameran pada tahun 1925 di yang berjudul “Paris exposition des Art Decoratifs et Industries” di kota Paris, Perancis. Dalam pengertian lain, Art Deco merupakan gabungan dari beberapa gaya dan gerakan pada awal abad ke-20, yang didalamnya terdapat Konstruktsionisme, Kubisme, Moderenisme, Bahaus, Art Nouveau, Mazida Zulfa (C0812024) | 36 dan Futurisme. Art Deco sangat terkenal apabila dilihat pada design alat transportasi seperti mobil, pesawat terbang, dan kapal laut sehingga dianggap sebagai simbol modernitas. Meskipun banyak muatan politik atau filsafat di dalam Art Deco, namun secara murni Art Deco memiliki sifat dekoratif. Pada eranya, gaya ini dianggap anggun , fungsional, dan ultra modern. b. Sejarah Art Deco Setelah Eksposisi Dunia 1900, berbagai seniman Perancis membentuk sebuah kelompok seniman dekorasi resmi yaituh ,La Société des artistes décorateurs. Para pendirinya antara lain adalah Hector Guimard,Eugène Grasset, Raoul Lachenal, Paul Follot, Maurice Dufrene dan Emile Decour. Para seniman ini sangat mempengaruhi prinsip-prinsip Art Deco pada umumnya. Art Deco adalah sebuah gerakan desain yang populer yang dimulai dari 1920 hingga 1939, Nama Art Deco diberikan sebagai nama lambang kemajuan peradaban yang popular antara tahun 1920 sampai dengan 1930. Maksud perhimpunan ini adalah memperlihatkan desain tempat terkemuka dan evolusi seni dekoratif Perancis secara internasional. Wajarlah bila mereka mengorganisirExposition Internationaledes Arts Décoratifs et Industriels Modernes (Eksposisi Internasional untuk Seni Industri dan Dekoratif Modern) pada 1925, yang menampilkan seni dan kepentingan bisnis Perancis. Gerakan awal ini disebut Style Moderne.Periode atau Gaya Periode Modern antara dua perang dunia inilah "Art Deco" sebuah langgam eklektik muncul dengan menyatukan kosa-kosa bentuk dari berbagai sumber. Dimulai dari Perancis kata Art Deco merupakan singkatan dari Art Decoratif yang muncul dalam nama penyelenggaraan pameran "Exposition Internationale des Arts Decoratifs et Industriels Modernes" 1 pada tahun 1925. Dalam pameran inilah ditampilkan Mazida Zulfa (C0812024) | 37 langgam baru dalam desain untuk seni terap dan arsitektur yang kemudian menyebar ke seluruh dunia. Art Deco adalah sebuah kontradiksi yang terlahir diantara kegemilangan tahun 20-an dan depresi (tekanan) tahun 30-an. Ketika orang ingin melupakan trauma perang dunia, menikmati hidup dan melihat ke masa depan, tampilah Art Deco yang mewakili pola kehidupan keseharian dan gaya elegan, canggih dan modern. Langgam baru ini mewarnai dan terlahir bersamaan munculnya gaya hidup baru yang mengekspresikan kemakmuran hidup. Fashion, grafis, desain produk dan film menampilkan idiom-idiom yang sama pada saat yang bersamaan. Hiburan dan perjalanan menjadi berita-berita baru sebagai perayaan lahirnya era komersialisme dan teknologi baru seiring dengan munculnya kecepatan sebagai metafora pada era modern. art deco sangat mempengaruhi seni dekoratif waktu itu yang berkembang seperti arsitektur, desain interior, dan desain industri, maupun seni visual seperti misalnya fesyen, lukisan, seni grafis,bangunan dan film. Gerakan ini pada awal mulanya dalam pengertian tertentu, Popularitasnya memuncak pada 1920-an. Art Deco muncul dari sebuah periode ketika industrialisasi yang pesat telah mengubah macam budaya. Salah satu atribut utama adalah pelukan dari teknologi yang terbaru .Hal Ini sangat berarti membedakan Art Deco dari motif organik yang banyaknya disukai oleh pendahulunya yaitu Art Nouveau. Art Deco banyak mengunakan gradasi warna yang halus serta warna yang mengesankan efek kilauan atau lengkungan logam dalam sebuah karya seninya. Ornamen yang digunakan dalam Art Deco lebih beraturan dan banyak menggunakan garis-garis lurus atau persegi. Selama masa jayanya, Art Deco menggambarkan kemewahan, glamor, kegembiraan, dan iman dalam kemajuan sosial dan teknologi. Meskipun banyak gerakan desain mempunyai akar dan maksud politik atau filsafati, Art Deco murni bersifat dekoratif. Mazida Zulfa (C0812024) | 38 c. Ciri-Ciri bangunan Art Deco 1) Memiliki seni yang tinggi dalam desain Desain art deco bisa menjadi menarik karena salah satu ciri khas yang paling tampak adalah setiap perpaduan bentuk, ornament dan tekstur terlihat kontras akan tetapi tampak serasi. Kesan abstrak sangat jelas terlihat. Disinilah jiwa seni dan imajinasi yang tinggi dituntut jika hendak menggunakan desain interior ini. 2) Kreatif memilih variasi warna Desain interior art deco tidak mengenal batasan termasuk dalam pemilihan warna. Kreatifitas memadukan warna-warna bisa semakin menampakkan abstraksi rumah dengan gaya art deco. Tidak jarang warna terang yang mencolok dapat ditemui pada rumah yang bertema art deco. 3) Menggunakan aneka ragam material Selain warna, dalam desain art deco dapat menampilkan material yang beragam juga dalam sebuah rumah dengan tema ini. Paduan beton penyangga dengan kayu pada dinding rumah digunakan untuk menciptakan kesan serasi dalam dekorasi ruang. Memadukan logam, kayu dan kaca pada jendela maupun pintu, akan dapat memperjelas gaya art deco. 3. ART DECO DI INDONESIA a. Arsitektur Art Deco di Indonesia Gaya Art Deco sangat mewarnai wajah kota Hindia Belanda seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan Malang di tahun 1930-an. Perubahan-perubahan gaya bangunan kolonial sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, menjadikan Art Deco menjadi dominan di wajah-wajah kota terutama di pulau Jawa. Area pusat kota yang hidup bersamaan dengan tumbuhnya Mazida Zulfa (C0812024) | 39 sebuah kota sebagai kawasan perdagangan / komersial menjadi kawasan yang banyak mangadopsi gaya Art Deco. Budi Lim6 (dalam Kusno, 2009: 182) memberi kesaksian bahwa jejak yang paling jelas terlihat di kota Hindia Belanda tahun 1930-an adalah bangunan-bangunan Art Deco. Kesaksian itu diberikan setelah Budi Lim menyusuri kota-kota di Pulau Jawa, mengumpulkan dan menyusun tipologi bangunan tahun 1930-an dan 1940-an kotakota Hindia Belanda yang masih tersisa di jalan-jalan utama pada tahun 1980-an. Bandung sangat kaya dengan bangunan-bangunan bergaya Art Deco. Bangunan bangunan Hotel Preanger, Hotel Savoy Homann, Villa Isola adalah beberapa contoh bangunan yang sangat menonjol gaya Art Deconya dan menjadi titik-titik penting kajian bangunan Art Deco di Indonesia. Di Jakarta gedung Bioscoop Metropoole yang dibangun pada tahun 1932 adalah bangunan Art Deco yang cukup menonjol. Tidak hanya pada bagian eksterior, bangunan yang pada tahun 1960 diubah menjadi Bioskop Megaria memiliki banyak ornamen interior bergaya art deco. (https://dglib.uns.ac.id/.../=Perpaduan-arsitektur-Beland-danarsitektur-tradisional-jawa) b. Arsitektur Art Deco di Surakarta Bangunan art deco merupakan bangunan peninggalan yang memiliki berbagai pengaruh kebudayaan tidak hanya pengaruh peninggalan belanda saja. Menurut hasil wawancara bersama Bapak Alfa Febela Priyatmono selaku pengembang kampung batik laweyan, Asal mula rumah – rumah di laweyan merupakan rumah jawa yang perkembangan menggunakan zaman material dan kayu. perkembangan Namun seiring perekonomian masyarakat, rumah- rumah tersebut diperbaiki diganti dengan material yang lebih modern. Namun pada dasarnya, pola ruangan Mazida Zulfa (C0812024) | 40 pada pemukiman kampung Laweyan merupakan pola ruangan rumah jawa. Menurut pengamatan, arsitektur bangunan art deco. c. Karakteristik Pada Bangunan Art Deco Karakteristik yang terlihat pada bangunan art deco antara lain fasad bangunan yang berbentuk melengkung. Selain itu ragam hias yang digunakan tidak rumit seperti gaya art nouveau, art deco memiliki ornament yang lebih simpel Art deco banyak menggunakan bahan-bahan yang mahal dan sedikit ornament hias yang bisa lebih menarik banyak perhatian. Material yang digunakan menggunakan material alam seperti batu dan kayu. Pada jendela dan pintu menggunakan kaca patri yang memiliki motif sinar matahari. d. Kelengkapan Rumah Tinggal Art deco Kelengkapan rumah tangga, seperti meja, kursi, almari, dan ranjang baru dikenal Jawa setelah Eropa datang. Perabot rumah tangga Indische menggunakan ukiran motif bergaya Jawa atau campuran dengan gaya Eropa. Pengaruh budaya juga terlihat pada unsur-unsur kelengkapan arsitektur sebagai berikut: 1) Lukisan-lukisan sebagai hiasan 2) Piring-piring hiasan 3) Meja makan dan kelengkapannya. 4) Almari tempat memajang koleksi dari porselin. 5) Meja teh. 6) Cermin-cermin yang berukuran besar dan tempat lilin berukir 7) Lampu gantung. 4. KOTA SOLO a. Sejarah Kota Solo Kota Surakarta pada mulanya adalah wilayah Kerajaan Mataram. Kota ini bahkan pernah menjadi pusat pemerintahan Mataram. Karena propaganda kolonialisme Belanda, kemudian Mazida Zulfa (C0812024) | 41 terjadi pemecahan pusat pemerintahan menjadi dua, yaitu pusat pemerintahan di Surakarta dan Yogyakarta. Selanjutnya, pusat pemerintahan di Surakarta dibagi lagi menjadi dua, yaitu Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran. Kasunanan Surakarta dipimpin oleh PB III ( Pakubuwono II ). Sedangkan Kasultanan Jogjakarta dipimpin oleh HB I ( Hamengkubuwono I ). Pembagian kerajaan tersebut tertulis dalam perjanjian Giyanti pada tanggal 13 Februari 1755, yang sekarang disimpan di Arsip Nasional RI. Pada tahun 1742, orang-orang Tiong Hoa memberontak dan melawan kekuasaan PB II yang bertahta di Kartasura, sehingga Keraton Kartasura hancur, dan PB II menyingkir ke Ponorogo, Jawa Timur. Dengan bantuan VOC, pemberontakan tersebut berhasil ditumpas dan Kartasura dapat direbut kembali. Sebagai ganti Ibukota Kerajaan yang telah hancur, maka didirikanlah Keraton baru di Surakarta, 20 km ke arah selatan-timur dari Kartasura pada tahun 1745. Peristiwa ini, kemudian dianggap sebagai titik awal didirikannya kota Surakarta. (http://solo-corner.blogspot.co.id/2009/09/sejarah-terbentuknyakota-solo-kota.html) b. Letak Geografis Kota Solo Surakarta terletak di dataran rendah di ketinggian 105 m dpl dan di pusat kota 95 m dpl, dengan luas 44,1 km2 (0,14 % luas Jawa Tengah). Surakarta berada sekitar 65 km timur laut Yogyakarta dan 100 km tenggara Semarang serta dikelilingi oleh Gunung Merbabu dan Merapi (tinggi 3115m) di bagian barat, dan Gunung Lawu (tinggi 2806 m) di bagian timur. Agak jauh di selatan terbentang Pegunungan Sewu. Tanah di sekitar kota ini subur karena dikelilingi oleh Mazida Zulfa (C0812024) | 42 Bengawan Solo, sungai terpanjang di Jawa, serta dilewati oleh Kali Anyar, Kali Pepe, dan Kali Jenes. Mata air bersumber dari lereng gunung Merapi, yang keseluruhannya berjumlah 19 lokasi, dengan kapasitas 3.404 l/detik. Ketinggian rata-rata mata air adalah 800-1.200 m dpl. Pada tahun 1890 – 1827 hanya ada 12 sumur di Surakarta. Saat ini pengambilan air bawah tanah berkisar sekitar 45 l/detik yang berlokasi di 23 titik. Pengambilan air tanah dilakukan oleh industri dan masyarakat, umumnya ilegal dan tidak terkontrol. Sampai dengan Maret 2006, PDAM Surakarta memiliki kapasitas produksi sebesar 865,02 liter/detik. Air baku berasal dari sumber mata air Cokrotulung, Klaten (387 liter/detik) yang terletak 27 km dari kota Solo dengan elevasi 210,5 di atas permukaan laut dan yang berasal dari 26 buah sumur dalam, antara lain di Banjarsari, dengan total kapasitas 478,02 liter/detik. Selain itu total kapasitas resevoir adalah sebesar 9.140 m3.Dengan kapasitas yang ada, PDAM Surakarta mampu melayani 55,22% masyarakat Surakarta termasuk kawasan hinterland dengan pemakaian rata-rata 22,42 m3/bulan. Tanah di Solo bersifat pasiran dengan komposisi mineral muda yang tinggi sebagai akibat aktivitas vulkanik Merapi dan Lawu. Komposisi ini, ditambah dengan ketersediaan air yang cukup melimpah, menyebabkan dataran rendah ini sangat baik untuk budidaya tanaman pangan, sayuran, dan industri, seperti tembakau dan tebu. Namun, sejak 20 tahun terakhir industri manufaktur dan pariwisata berkembang pesat sehingga banyak terjadi perubahan peruntukan lahan untuk kegiatan industri dan perumahan penduduk. (//id.wikipedia.org/wiki/Kota_Surakarta) 5. ELEMEN BENTUK DAN RUANG a. Lantai Lantai mempunyai tugas untuk mendukung beban yang datang dari benda-benda, seperti perabot rumah tangga, manusia Mazida Zulfa (C0812024) | 43 dan segala macam aktifitasnya. Kerangka tersebut harus mampu memikul beban dari benda mati atau hidup, lalu lintas lain-lain yang menumpanginya. Faktor yang mempengaruhi perencanaan lantai yaitu : Fungsi lantai Sifat lantai Karakter lantai Konstruksi lantai (Suptandar:1999) Didalam perencanaan lantai yang perlu diperhatikan adalah fungsi lantai, sifat lantai, karakter lantai dan konstruksi lantai. 1) Fungsi lantai adalah sebagai bidang datar yang digunakan beraktifitas diatasnya. 2) Sifat lantai yaitu lantai dapat membentuk sifat ruang sesuai dengan fungsi ruang tersebut yaitu dapat dengan cara mengubah level lantai dengan meninggikan dan menurunkan level lantai sesuai dengan fungsinya. Lantai dapat bersifat permanen (tidak dapat diubah) atau semi permanen (dapat diubah). 3) Karakter lanta yaitu lantai dapat dibentuk karakternya sesuai dengan pemilihan material, pola maupun warna yang sesuai seperti karakter berat, luas, atau ringan. 4) Konstruksi lantai dapat diketahui bagaimana lantai itu dipasang dan menempel, sehingga tidak menimbulkan kelembaban atau panas yang berlebihan.(Suptandar:1999) b. Dinding Dinding merupakan suatu struktur padat yang membatasi dan dapat melindungi suatu area. Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan menyokong struktur lainnya. Jenis- jenis utama Mazida Zulfa (C0812024) | 44 dinding yakni dinding partisi, dinding pembatas, dinding penahan, dinding structural dan dinding non-struktural. c. Ceiling Langit-langit atau plafon ialah permukaan interior atas yang berhubungan dengan bagian atas sebuah ruangan. Umumnya, langit-langit bukan unsur struktural, melainkan permukaan yang menutupi lantai struktur atap di atas. Menurut pengertian Pamudji Suptandar,fungsi ceiling adalah sebagai berikut : 1) Ceiling berfungsi sebagai peredam suara/ akustik dengan ditunjang oleh lantai dan dinding. Misal pada theater dipasang bidang gema disekelilingnya. 2) Ceiling sebagai rongga pelindung instalasi misalkan AC, kabel listrik,gantungan armateur lampu, dan lain-lain. (Pamudji Suptandar) d. Pintu, Jendela, Ventilasi 1) Jendela, merupakan elemen dari desain arsitektur dan interior yang menghubungkan, baik secara visual dan fisik, satu ruang ke ruang lain maupun bagian dalam ruangan dengan ruang luar seperti halaman atau pun view lainnya. 2) Pintu, dan jalan masuk memungkinkan akses fisik untuk kita sendiri, perabot, dan barang-barang untuk masuk dan keluar bangunan dan dari satu ruang ke ruang lain di dalam bangunan. Melalui desain, konstruksi dan lokasinya, pintu dan jalan masuk dapat mengendalikan penggunaan ruang, pandangan dari satu ruang ke ruang berikutnya dan masuknya cahaya, suara, udara hangat dan udara sejuk. Mazida Zulfa (C0812024) | 45 e. Dekorasi dan Aksesoris Dekorasi atau aksesori dalam desain interior merujuk pada benda-benda yang memberi kekayaan estetika dan keindahan dalam ruang. Aksesori yang dapat menambah kekayaan visual dan rasa pada suatu tatanan interior dapat berupa : alat-alat dan obyekobyek yang memang berguna, elemen-elemen dan kelengkapan arsitektur, dan benda seni dan tanaman 6. ORGANISASI RUANG a. Organisasi Linier Organisasi linier pada dasarnya terdiri dari sederetan ruang. Ruang-ruang ini dapat berhubungan secara langsung satu dengan yang lain atau dihubungkan melalui ruang linier yang berbeda dan terpisah.Organisasi linier biasanya terdiri dan ruangruang yang berulang, serupa dalam ukuran, bentuk, dan fungsi.Ruang-ruang yang secara fungsional atau simbolis penting keberadaannya terhadap organisasi dapat berada di manapun sepanjang rangkaian linier.Derajat kepentingannya ditegaskan melalui ukuran, bentuk, maupun lokasinya. b. Organisasi Radial Organisasi ruang radial memadukan unsurunsur organisasi terpusat dan linier. Organisasi ini terdiri dari ruang pusat yang dominan di mana sejumlah organisasi linier berkembang menurut arah jari-jarinya.Apabila suatu organisasi terpusat adalah sebuah bentuk yang introvert yang memusatkan pandangannya ke dalam ruang pusatnya, maka sebuah organisasi radial adalah Mazida Zulfa (C0812024) | 46 sebuah bentuk yang ekstrovert yang mengembang keluar Iingkupnya. c. Organisasi Cluster Organisasi dalam bentuk kelompok atau “cluster” mempertimbangkan pendekatan fisik untuk menghubungkan suatu ruang terhadap ruang lainnya. Sering kali organisasi ini terdiri dart ruang-ruang yang berulang yang memiliki fungsi-fungsi sejenis dan memiliki sifat visual yang umum seperti wujud dan orientasi . d. Organisasi Grid Organisasi grid terdiri dan bentuk-bentuk dan ruang-ruang di mana posisinya dalam ruang dan hubungan antar ruang diatur oleh pola atau bidang grid tiga dimensi. e. Organisasi Terpusat Organisasi terpusat merupakan komposisi terpusat dan stabil yang terdiri dari sejumlah ruang sekunder, dikelompokkan mengeIiIingi sebuah ruang pusat yang luas dan dominan.Ruang pemersatu terpusat pada umumnya berbentuk teratur dan ukurannya cukup besar untuk menggabungkan sejumlah ruang sekunder di sekelilingnya. 7. SISTEM SIRKULASI Menurut Pamudji Suptandar ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang sirkulasi dalam ruang yaitu : Mazida Zulfa (C0812024) | 47 a. Kegiatan manusia sebagian besar dilakukan di dalam ruang maka faktor pentingnya adalah perancangan sirkulasi yang terjadi di dalam ruangan tersebut. b. Fungsi ruang dipengaruhi oleh kegiatan manusia di dalamnya mempengaruhi dimensi ruang, organisasi ruang, ukuran sirkulasi, letak serta bukaan jendela dan pintu. c. Dimensi ruangan selain ditentukan oleh aktivitas manusia juga dipengaruhi skala dan proporsi manusia itu sendiri. Menurut Francis D.K. Ching sistem sirkulasi memiliki konfigurasi alur gerak yang terbagi menjadi lima jenis yaitu : Linier Semua jalan adalah linier. Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir yang utama untuk satu deretan ruang-ruang. Sebagai tambahan jalan dapat melengkung atau terdiri atas segmen-segmen, memotong jalan lain, bercabang-cabang atau membentuk kisaran (loop). Radial Bentuk radial memiliki jalan yang berkembang dari atau berhenti pada sebuah pusat titik bersama. Spiral Sebuah bentuk spiral dari titik pusat, berputar mengelilinginya dengan jarak yang berubah. Mazida Zulfa (C0812024) | 48 Grid Bentuk grid terdiri dari dua set jalan-jalan sejajar yang saling berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujursangkar atau kawasan-kawasan ruang segiempat. Network Suatu bentuk jaringan terdiri dari beberapa jalan yang menghubungkan titik tertentu didalam ruang. Komposit Pada kenyataannya pada sebuah bangunan umumnya mempunyai suatu kombinasi dari pola-pola di atas. Untuk menghindari terbentuknya orientasi yang membingungkan suatu susunan hirarkis diantara jalur-jalur jalan dapat dicapai dengan membedakan skala bentuk dan panjangnya adalah sesuatu jalan yang menerus yang berasal. 8. FURNITURE Furniture adalah istilah yang digunakan untuk perabot rumah tangga yang berfungsi sebgai tempat penyimpanan barang, tempat duduk, tempat tidur, tempat mengerjakan sesuatu dalam bentuk meja atau tempat menaruh barang di permukaannya. Misal, furniture sebagai tempat penyimpanan biasanya dilengkapi dengan pintu, laci, dan rak. Pada Restoran, Furnitur atau perabot untuk keperluan restoran harus benar-benar diseleksi secara cermat sehingga semua dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan. Furniture harus praktis, nyaman dipakai, serta sedap dipandang. Untuk tiap lay-out atau seseunan untuk Mazida Zulfa (C0812024) | 49 mengubah atmosfir atau suasana agar tidak membosankan, selalu menarik dan menawan. ( Marsum WA,1999:17) Furniture yang umum digunakan pada ruang makan adalah: Meja dan kursi makan, yaitu meja dan kursi makan yang di sediakan untuk pengunjung. Meja bantu pelayanan (side stand), untuk tempat penyimpanan piring, mangkok, cangkir, gelas, sendok, garpu, pisau, taplak meja, serbet, bon pesanan, bumbu, baki, menu, air minum dan yang diperlukan untuk memperlancar pelayanan sesuai dengan jenis restaurant yang bersangkutan. Meja samping (gueridon), sebagai alat bantu dalam menyajikan makanan minuman, dan meja ini mudah dipindah-pindahkan. Meja ini juga dikenal dengan meja dorong/trolley. Rak Display, sebagai rak display makanan yang disediakan agar pengunjung dapat memilih dan mengambil makanan sendiri. Lemari , sebagai Furniture yang digunakan untuk memajang benda atau buku yang disediakan untuk pengunjung. 9. Ergonomi dan Antropometri Ergonomi sering disebut Human Factor Engineering, suatu ilmu yang mengatur bagaimana manusia bekerja. Istilah “ergonomi” berasal dari bahasa Yunani yaitu Ergo (kerja) dan Nomos (peraturan dan hukum kerja) serta dapat didefenisikan sebagai penerapan ilmu-ilmu biologi tentang manusia bersamasama dengan ilmu-ilmu teknik dan teknologi untuk mencapai penyesuaian satu sama lain secara optimal dari manusia terhadap pekerjaannya. Perhatian utama ergonomi adalah pada efisiensi yang diukur berdasarkan pada kecepatan dan ketelitian performance manusia dalam penggunaan alat. Faktor keamanan dan kenyamanan bagi pekerja telah tercakup di dalam pengertian efisiensi tersebut. Mazida Zulfa (C0812024) | 50 Antropometri merupakan bagian dari ergonomi yang secara khusus mempelajari ukuran tubuh yang meliputi dimensi linear, serta, isi dan juga meliputi daerah ukuran, kekuatan, kecepatan dan aspek lain dari gerakan tubuh. antropometri dapat pula dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan ukuran dimensi tubuh manusia yang meliputi daerah ukuran, kekuatan, kecepatan dan aspek lain dari gerakan tubuh manusia,Penerapan data antropometri ini akan dapat dilakukan jika tersedia nilai mean ( rata-rata ) dan standar deviasinya dari satu distribusi normal.Antropometri mengkaji masalah tubuh manusia. Informasi ini diperlukan untuk merancang suatu sistem kerja agar menunjang kemudahan pemakaian, keamanan dan kenyamanan dari suatu pekerjaan, sehingga antropometri dapat juga diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara struktur dan fungsi tubuh ( termasuk bentuk dan ukuran tubuh ) dengan disain alat – alat yang digunakan manusia. a. Kursi Kursi-kursi dalam ruang makan disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga selalu terlihat rapi dalam jajarannya, model dan warnanya manis, serta menarik setiap saat. Karena kursi-kursi itu bervariasi, bentuk dan ukurannya, tinggi dan lebarnya, maka agar ruang makan itu bias menampung cukup banyak tamu, ruangan itu perlu diatur dengan patokan tertentu. Dibawah ini ada satu cara atau patokan ukuran yang sesuai: Tempat duduknya setinggi 46cm, atau 18 inchi dari lantai Tinggi bagian sandarannya dari lantai adalah im atau 3 feet Didalamnya tempat sandaran dari ujung depan kursi adalah 46cm atau 18 inchi Mazida Zulfa (C0812024) | 51 b. Meja Ada bermacam-macam bentuk meja makan. Macam meja makan yang harus disiplin untuk ruang makan tergantung dibagian mana meja itu akan ditempatkan. Misalnya, dipojok, ditengah, dipinggir, dan sebagainya. Bentuk-bentuk yang paling umum ialah bentuk bulat yang memiliki ukuran bermacam-macam, bentuk elipsm bentuk bujur sangkar,bentuk persegi panjang.Selain bentuknya, ukurannya pun bermacam-macam. Ada meja yang dipergunakan untuk 2 orang, 3 orang, 4 orang, 6 orang atau 8 orang.( Marsum WA.1999:19) Contoh ukuran meja restoran adalah sebagai berikut : Persegi : Ukuran 76cm x 76cm atau 2-6 feet persegi ,untuk duduk 2 orang Ukura 100cm x 100cm atau 3 feet persegi, untuk duduk 4 orang Persegi panjang : Ukuran 137 cm x 76 cm atau 4feet 6 inchi x 2 feet 6 inchi, untuk duduk 4 orang Bulat : Ukuran garis tengah 100cm atau 3 feet, untuk duduk 4 orang Ukuran Garis tengah 152 cm atau 5 feet, untuk duduk 8 orang c. Bar stool& Bar Counter Stool dan counter bar digunakan oleh peanggan saat menunggu ketika terdapat antrian. Jumlah kursi juga terbatas. Mazida Zulfa (C0812024) | 52 d. Sidestand Side stand atau side board atau meja samping ialah semacam meja atau rak yag ditaruh dipojok atau tepi-tepi ruang makan untuk melancarkan pelayanan, berfungsi serbaguna. Side stand ini sangat banyak variannya, tergantung pada : 1) Tipe pelayanan yang ditampilkan dan menu yang dihidangkan. 2) Banyaknya waiter atau waitress dari satu side board 3) Banyaknya meja yang dapat dilayani dari satu side board 4) Jumlah dan macam alat-alat yang dipakai Side board hendaknya memiliki ukuran yang tidak terlalu besar agar mudah dipindah bila diperlukan.kaau side board terlalu bedar maka akan banyak tempat dan sulit dipindahkan. Top table sideboard menggunakan material tahan panas dan mudah dibersihkan. Setelah selesai pelayanan hendaknya side board dibersihkan dan siap dipakai pelayanan selanjutnya.Dapat juga tiap waiter atau waitress memiliki side board sendiri. Sesudah selesai pelayanan mereka melengkapi kembali dengan alat-alat yang bersih. Side board berisi pisau, sendok, garpu, pengoles mentega, da nada juga persediaan taplak meja / linen dan alat-alat lain. Semua tersedia di side board disusun secara rapi dan teratur sehingga merupakan dekorasi tersendiri. Penyusunan side board tergantung dari : a) Konstruksinya b) Jumlah laci yang diperlukan untuk penyimpanan cutlery, yakni sendok, garpu dan pisau. c) Jumlah rak yang digunakan dalam penyimpanan linen dan China wares serta bumbu-bumbu. d) Menu dan pelayanan yang ditampilkan. Mazida Zulfa (C0812024) | 53 10. WARNA Warna adalah salah satu unsur yg paling penting yang telah memberikan perannya dalam kehidupan. Warna adalah salah satu elemen penting dalam sebuah interior. Penentuan warna yang oas sangat penting untuk membangun suasana yang ingin diciptakan dalam ruangan tesebut. (http://efratainterior.com/makna-warna-dalamdesain-interior/) a. Warna Merah Menebarkan keberanian dan energy Membuat suasana menjadi cerah, meriah dan penuh pesona Secara psikologis warna merah mempercepat aliran darah karena memicu detak jantung. Menjadi daya tarik pada bidang bisnis utama promosi dan penjualan karena efektif untuk memotivasi orang beraktivitas secara cepat dan spontan. Bagi anak-anak warna merah mengundang perasaan ingin tau. Bagi anak yang hiperaktif , warna merah bisa memacu agresivitas b. Warna Kuning Menguatkan motivasi dan meningkatkan mood Secara psikologis dikaitkan dengan kecerdasan, kepercayaan diri dan ide cemerlang. Berkesan positif sehingga dipakai untuk menghilangkan keragu-raguan. Menghalau rasa gelisah Menghadirkan kesan terbuka pada ruang tamu, gemvira di ruang makan dan ruang keluarga, semangat di dapur, meningkatkan inspirasi anak dikamar tidur. Mazida Zulfa (C0812024) | 54 c. Warna Orange Secara psikologis identik dengan sifat individu yang ceria, komunikatif dan suka bersosialisasi. Melambangkan keramahan, kehangatan, kesuksesan, semangat dan antusiasme tinggi. Aplikasi warna ini menstimulasi otak untuk menghasilkan ide kreatif. Sebagai warna retail, mudah menarik perhatian dan tampak ramah terhadap konsumen. Disisi lain menjadi symbol arogansi dan emosi yang berlebih. d. Warna Biru Sebagai obyek relaksasi dan bersifat “dingin” Secara psikologis melambangkan intelektualitas, ketenangan, kepercayaan, keadilan dan konsistensi. Cocok digunakan diruang yang membutuhkan ketenangan dan konsentrasi, missal ruang tidur dan ruang belajar. Coba padukan dengan warna lain supaya kesan dingin tidak terlampaui terasa. e. Warna Violet atau Ungu Secara psikologis ungu melambangkan keagungan, kemewahan,kekayaan dan kekuasaan. Bersama merah jambu, warna ungu memberikan nuansa romantis. Mempunyai efek spiritual dan meditative. Cocok diaplikasikan di ruang yang memerlukan konsentrasi tinggi misal ruangan kerja dan belajar. f . Warna Hijau Cocok digunakan untuk ruang terapi. Secara psikologis hijau melambangkan kesehatan, harmoni, keseimbangan dan pertumbuhan. Mazida Zulfa (C0812024) | 55 Warna hijau membuat suasana segar sehingga tepat diaplikasikan untuk orang bersantai. g. Warna Coklat Bersifat kalem, hangat, teduh dan natural. Secara psikologis coklat membuat suasana terlihat natural, klasik dan eksotis. Identik dengan nilai yang tinggi seperti yang terdapat pada benda- benda seni dan antic. Natural, cocok untuk diterapkan pada berbagai ruang. h. Warna Putih Warna putih melambangkan Bersih, natural, kosong, netral, awal baru, ketulusan, kemurnian dan kesucian. i. Warna Hitam Hitam adalah warna yang gelap, suram, menakutkan.Hitam juga melambangkan Elegan, kuat, sophisticated, ketakutan, power, kecanggihan, kesedihan, kematian, keanggunan, misteri, independen, seksualitas, berwibawa, penyendiri, disiplin, dan berkemauan keras. j. Warna Abu-Abu Warna abu-abu adalah warna alam. Di luar sana warna abuabu merupakan warna yang permanen, misalnya batu atau karang. Respon Psikologis: Netral, serius, bisa diandalkan, stabil, intelek, masa depan, kesederhanaan, kesedihan, dan kebimbangan. 11. INTERIOR SISTEM Interior sistem sebuah ruangan terdiri dari penghawaan, pencahayaan dan akustik yang memiliki standard tertentu yang harus dipenuhi. Mazida Zulfa (C0812024) | 56 a. Pencahayaan Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan lingkungan yang aman dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas manusia. Pencahayaan yang baik memungkinkan orang dapat melihat objek-objek yang dikerjakannya secara jelas dan cepat.Menurut sumbernya, pencahayaan dapat dibagi menjadi : 1) Pencahayaan alami Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar matahari. Sinar alami mempunyai banyak keuntungan, selain menghemat energi listrik juga dapat membunuh kuman. Untuk mendapatkan pencahayaan alami pada suatu ruang diperlukan jendela-jendela yang besar ataupun dinding kaca sekurang-kurangnya 1/6 daripada luas lantai. Sumber pencahayaan alami kadang dirasa kurang efektif dibanding dengan penggunaanpencahayaan buatan, selain karena intensitas cahaya yang tidak tetap, sumber alamimenghasilkan panas terutama saat siang hari. Faktorfaktor yang perlu diperhatikan agar penggunaan sinar alami mendapat keuntungan, yaitu: - Variasi intensitas cahaya matahari - Distribusi dari terangnya cahaya - Efek dari lokasi, pemantulan cahaya, jarak antar bangunan - Letak geografis dan kegunaan bangunan gedung Pencahayaan alami dapat dibedakan dalam dua macam : Pencahayaan langsung Mazida Zulfa (C0812024) | 57 Berasal dari matahari/ secara langsung melalui atau atau vide, jendela, genting kaca, dan yang lain. Pencahayaan tidak langsung Berasal dari sinar matahari secara tidak langsung. Sistem pencahayaan tersebut tidak banyak kita temui penggunaannya dalam perancangan ruang dalam melalui skylight, permainan bidang kaca dan lain,lain. 2) Pencahayaan buatan Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber cahaya selain cahaya alami. Pencahayaan buatan sangat diperlukan apabila posisi ruangan sulit dicapai oleh pencahayaan alami atau saat pencahayaan alami tidak mencukupi. Fungsi pokok pencahayaan buatan baik yang diterapkan secara tersendiri maupun yang dikombinasikan dengan pencahayaan alami adalah sebagai berikut: - Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni melihat secara detail sertaterlaksananya tugas serta kegiatan visual secara mudah dan tepat - Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara mudah dan aman - Tidak menimbukan pertambahan suhu udara yang berlebihan pada tempat kerja - Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap menyebar secara merata, tidakberkedip, tidak menyilaukan, dan tidak menimbulkan bayang-bayang. - Meningkatkan lingkungan visual yang nyaman dan meningkatkan prestasi. Mazida Zulfa (C0812024) | 58 Sistem pencahayaan buatan yang sering dipergunakan secara umum dapat dibedakanatas 3 macam yakni : a) Sistem Pencahayaan Merata Pada sistem ini iluminasi cahaya tersebar secara merata di seluruh ruangan. Sistem pencahayaan ini cocok untuk ruangan yang tidak dipergunakan untuk melakukan tugas visual khusus. Pada sistem ini sejumlah armatur ditempatkan secara teratur di seluruh langilangit. b) Sistem Pencahayaan Terarah Pada sistem ini seluruh ruangan memperoleh pencahayaan dari salah satu arah tertentu.Sistem ini cocok untuk pameran atau penonjolan suatu objek karena akan tampak lebihjelas. Lebih dari itu, pencahayaan terarah yang menyoroti satu objek tersebut berperansebagai sumber cahaya sekunder untuk ruangan sekitar, yakni melalui mekanismepemantulan cahaya. Sistem ini dapat juga digabungkan dengan sistem pencahayaan merata karena bermanfaat mengurangi efek menjemukan yang mungkin ditimbulkan oleh pencahayaan merata. c) Sistem Pencahayaan Setempat Pada sistem ini cahaya dikonsentrasikan pada suatu objek tertentu misalnya tempat kerjayang memerlukan tugas visual.Untuk mendapatkan pencahayaan yang sesuai dalam suatu ruang, maka diperlukansistem pencahayaan yang tepat sesuai dengan kebutuhannya. Sistem pencahayaan diruangan, termasuk di tempat kerja dapat dibedakan menjadi 5 macam yaitu: Mazida Zulfa (C0812024) | 59 1. Sistem Pencahayaan Langsung (direct lighting) Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan secara langsung ke benda yang perlu diterangi.Sistm ini dinilai paling efektif dalam mengatur pencahayaan, tetapi ada kelemahannyakarena dapat menimbulkan mengganggu, bahaya baik serta kesilauan karenapenyinaran yang langsung maupun karena pantulan cahaya. Untuk efek yang optimal, disarankanlangi-langit, dinding serta benda yang ada didalam ruangan perlu diberi warna cerah agar tampak menyegarkan. 2. Pencahayaan Semi Langsung (semi direct lighting) Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan langsung pada benda yang perlu diterangi, sedangkan sisanya dipantulkan ke langit-langit dan dinding. Dengan sistem ini kelemahan sistem pencahayaan langsung dapat dikurangi. Diketahui bahwa langit-langit dan dinding yang diplester putih memiliki pemantulan 90%, sedangkan apabila dicat putih effisien pemantulan antara 5-90% 3. Sistem Pencahayaan Difus (general diffus lighting) Pada sistem ini setengah cahaya 40-60% diarahkan pada benda yang perlu disinari, sedangka sisanya dipantulka ke langit-langit dan dindng. Dalam pencahayaan sistem ini termasuk sistem direct-indirect yakni memancarkan setengah cahaya ke bawah dan sisanya keatas. Pada sistem ini masalah bayangan dan kesilauan masih ditemui. Mazida Zulfa (C0812024) | 60 4. Sistem Pencahayaan Semi Tidak Langsung (semi indirect lighting) Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian atas, sedangkan sisanya diarahkan ke bagian bawah. Untuk hasil yang optimal disarankan langitlangit perlu diberikan perhatian serta dirawat dengan baik. Pada sistem ini masalah bayangan praktis tidak ada serta kesilauan dapat dikurangi. 5. Sistem Pencahayaan Tidak Langsung (indirect lighting) Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian atas kemudian dipantulkan untuk menerangi seluruh ruangan. Agar seluruh langit-langit dapat menjadi sumber cahaya, perlu diberikan perhatian dan pemeliharaan yang baik. Keuntungan sistem ini adalah tidak menimbulkan bayangan dan kesilauan sedangkan kerugiannya mengurangi effisien cahaya total yang jatuh pada permukaan kerja. Contoh sumber cahaya antara lain : Lampu pijar (Incandescent) Lampu Halogen Lampu Flourescent Lampu HID (Hide Intensity Discharge) Lampu Metal Helide Lampu Sodium Lampu Uap merkuri Mazida Zulfa (C0812024) | 61 b. Penghawaan Penghawaan adalah suatu usaha pembaharuan udara dalam ruang melalui penghawaan buatan maupun penghawaan alami dengan pengaturan sebaik-baiknya dengan harapan untuk mencapai tujuan kesehatan dan kenyamanan dalam ruang. Jumlah udara segar yang dimaksudkan berguna untuk menurunkan kandungan uap air di dalam udara, menghilangkan bau keringat, gas karbondioksida. Penghawaan terbagi menjadi 2, yaitu alami dan buatan. 1) Penghawaan alami atau ventilasi alami adalah proses pertukaran udara di dalam bangunan melalui bantuan elemen-elemen bangunan yang terbuka.Cara yang digunakan dapat memanfaatkan sistem cross ventilation. 2) Penghawaa buatan adalah proses pertukaran udara melalui alat yang menjadi alternatif bila penghawaan alami sudah tidak memenuhi kriteria. Penghawaan buatan dapat bersumber dari kipas atau AC. Dalam pasaran umum terdapat 3 (tiga) jenis AC yaitu: a) AC window. Umumnya dipakai pada perumahan dan dipasang pada salah satu dinding ruang denga batas ketinggian yang terjangkau dan penyemprotan udara tidak menganggu si pemakai. b) AC central biasa perkantoran, hotel digunakan pada supermarket unit-unit dengan pengkontrolan atau pengendalian yang dilakukan dari satu tempat. c) AC split hampir sama bentuknya dengan AC window, bedanya hany terletak pada konstruksi di mana alat condensator terletak di luar ruang. Mazida Zulfa (C0812024) | 62 Pertimbangan pada penentuan jenis AC yang akan digunakan dengan memperhatikan pula besaran dan segi-segi ekonomis. AC window lebih cocok untuk ruang kecil dan untuk menghemat energi bias dimatikan bilamana ruang tidak terpakai. Jenis AC split banyak disukai oleh karena kelembutan suara mesin yang tida bising sehingga menjamin ketenangan.(Suptandar, 1999 : 275) c. Akustik Akustik merupakan unsur penunjang dalam sebuah disain, karena akustik memberi pengaruh luas dan dapat menimbulkan efek psikis dan emosional bagi orang yang mendengarnya. Pengendalian akustik yang baik membutuhkan penggunaan bahan dengan tingkat penyerapan yang tinggi seperti pada lapisan permukaan lantai, dinding, plafond, luas ruang, fungsi ruang, isi ruang, bahan tirai, tempat duduk dengan lapisan lunak, karpet, udara di dalam ruang dan pengaruh lingkungan sekitarnya, akustik yang perlu diperhatikan dalam sebuah ruang untuk mampu meredam bunyi bising yang ditimbulkan dengan persyaratan tingkat kebisingan 60 dB. (Akustik Ling, 1985 : 33) Menurut Ma’ruf (2005 : 208) suara dan musik, menurut volume, pitch, temp berpengaruh pada suasana hati (mood). Musik yang lembut membuat pengunjung suatu gerai terpengaruh menjadi lebih santai dibandingkan dengan musik yang menghentak keras. Sebaliknya, musik yang berirama mars membuat bawah sadar pengunjung gerai terdorong menjadi cepat. 12. SISTEM KEAMANAN Sistem Pengamanan terhadap kegiatan yang berlangsung menggunakan sistem sekuritas , CCTV (Closed Circuit Television) dan sensor yang berada di depan pintu. CCTV adalah suatu alat yang Mazida Zulfa (C0812024) | 63 berfungsi untuk memonitor ruang melalui layar monitor, yang menampilkan gambar dari rekaman CCTV pada ruangan yang dipasang CCTV. CCTV Biasa di pasang ditempat yang tersembunyi dan di tempat yang membutuhkan keamanan. a. Keamanan dari bahaya kebakaran Pendeteksi asap Detektor kebakaran adalah alat yang berfungsi mendeteksi secara dini kebakaran, agar kebakaran yang terjadi tidak berkembang menjadi lebih besar. Dengan terdeteksinya kebakaran, maka upaya untuk mematikan api dapat segera dilakukan, sehingga dapat meminimalisasi kerugian sejak awal. Fire Extinguisher Alat pemadam api adalah alat perlindungan kebakaran aktif yang digunakan untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil, umumnya dalam situasi darurat. Pemadam api tidak dirancang untuk digunakan pada kebakaran yang sudah tidak terkontrol, misalnya ketika api sudah membakar langit-langit. Umumnya alat pemadam api terdiri dari sebuah tabung ber tekanan tinggi yang berisi bahan pemadam api Mazida Zulfa (C0812024) | 64 Springkler Fire Sprinkle System merupakan alat yang akan menyemburkan air secara otomatis ketika segelnya pecah akibat adanya panas dari api kebakaran. Sistem sprinkler harus dipasang terpisah dari sistem perpipaan dan pemompaan lainnya, serta memiliki penyediaan air tersendiri. Hidrant Hydrant adalah koneksi di atas tanah yang menyediakan akses ke pasokan air untuk tujuan pertempuran pemadam kebakaran. Pasokan air dapat bertekanan, seperti dalam kasus hydrant tersambung ke listrik air dikuburkan di jalan, atau unpressurized, seperti terhubung ke kolam terdekat atau tangki air. Setiap hydrant memiliki satu atau lebih gerai selang kebakaran mungkin terkait. Jika suplai air bertekanan, hydrant juga akan memiliki satu atau lebih katup untuk mengatur aliran air. Dalam rangka menyediakan air yang cukup untuk pemadam kebakaran, hydrant yang berukuran untuk memberikan debit minimum sekitar 250 galon per menit (945 liter per menit), meskipun hidran yang paling dapat memberikan banyak lagi. Mazida Zulfa (C0812024) | 65 b. Keamanan dari kejahatan manusia Scurity Adalah orang yang bertugas dalam menjaga keamanan suatu tempat. Biasanya menjaga keamanan sebuah toko, mall, atau kediaman. Jika ada orang yang hendak memasuki bangunan maka akan diperiksa terlebih dahulu. CCTV CCTV atau kepanjangan Closed Circuit Television adalah sebuah kamera yang difungsikan untuk memantau dan mengirimkan sinyal video pada suatu ruang yang kemudian sinyal itu akan diteruskan ke sebuah layar monitor. CCTV berfungsi untuk memantau keadaan pada suatu tempat dari tindak kejahatan apabila terjadi hal-hal criminal. Metal detector Adalah sebuah alat yang mampu mendeteksi keberadaan logam dalam jarak tertentu. Alat detektor logam sangat berguna atau biasa digunakan oleh petugas keamanan untuk memastikan setiap orang yang akan memasuki area tertentu bebas dari benda berbahaya seperti pistol, bom ataupun senjata tajam, alat detektor logam juga biasa digunakan oleh para arkeolog yaitu untuk mencari benda benda logam di bawah tanah, atau bisa juga sekadar hobby untuk mencari barang-barang logam di bawah tanah. Mazida Zulfa (C0812024) | 66