bab ii tinjauan literatur

advertisement
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. PENGERTIAN JUDUL
Pengertian judul “ Desain Interior Pusat Kuliner Solo dengan Konsep
Art Deco di Surakarta” adalah sebagai berikut :
1. Desain

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 256), desain
adalah gagasan awal, rancangan, perencanaan pola susunan,
kerangka bentuk suatu bangunan, motif bangunan, pola bangunan,
corak bangunan.

Desain adalah terjemahan fisik mengenai aspek sosial, ekonomi,
dan tata hidup manusia, serta merupakan cerminan budaya
zamannya. (Sjafi’i 2001: 18).
2. Interior

Interior merupakan bagian dalam sebuah gedung atau ruang yang
berupa tatanan perabot atau hiasan di dalam ruangan.
3. Desain Interior

Desain interior berarti suatu sistem atau cara pengaturan ruang
dalam
yang
keamanan,
mampu
kepuasan
memenuhi
kebutuhan
persyaratan
fisik
dan
kenyamanan,
spiritual
bagi
penggunanya tanpa mengabaikan faktor estetika. (Suptandar 1995:
11),

Desain interior merupakan cabang dari disiplin ilmu arsitektur
yang telah berdiri seperti halnya teknik sipil dan arsitektur lanskap.
(Sasongko 1996:8-9)

Desain
Interior
pada
dasarnya
adalah
karya
seni
yang
mengungkapkan dengan jelas dan tepat tata kehidupan manusia
Mazida Zulfa (C0812024) | 12
dari suatu masa melalui media ruang ( Ensiklopedia Nasional
Indonesia 1997: 195)
4. Pusat

Pusat atau tempat berkumpul atau terhimpunnya beberapa orang
atau sejumlah orang yang mempunyai maksud dan tujuan yang
sama dan juga kemungkinan suatu hobi atau kesenangan yang
sama pula. ( John M. Echols & Hassan Shadily, 1982,hal 273)

Titik yang berada di tengah-tengah benar, letaknya ditengah. ( Tim
Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa,
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Balai Pustaka, Jakarta, Cetakan 1989, hal 712)
5. Kuliner

Kuliner adalah hasil olahan yang berupa masakan. Masakan
tersebut berupa lauk pauk, makanan (penganan), dan minuman.
Karena setiap daerah memiliki cita rasa tersendiri, maka tak heran
jika setiap daerah memiliki tradisi kuliner yang berbeda–
beda.(http://berbagiilmulengkap.blogspot.co.id/2011/09/pengertian-wisatakuliner.html)
6. Art deco
Art Deco adalah salah satu gaya arsitektur penting yang hadir pada
era arsitektur kolonial di Indonesia. Gaya yang lahir di Eropa dan
tumbuh cepat mendunia, masuk ke Indonesia melalui karya-karya
arsitek Belanda yang berpraktek profesional di akhir masa
penjajahan Belanda.
Mazida Zulfa (C0812024) | 13
7. Surakarta

Surakara atau juga disebut solo atau sala adalah kota yang terletak
di provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Sisi timur kota ini dilewati
sungai Bengawan Solo. (sumber : Wikipedia)

Kota Solo terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Lokasinya
strategis, yaitu pada pertemuan jalur dari Semarang dan dari
Yogyakarta menuju Surabaya dan Bali. Wilayah di sekitar kota ini
juga sering disebut sebagai Surakarta, yaitu bekas wilayah
Karesidenan pada awal masa Republik. Nama Kota Surakarta
sendiri lebih dikenal dengan Kota Solo. Kota Solo merupakan
salah satu tempat tujuan wisata yang menarik karena memiliki
potensi wisata yang cukup beragam.
Maka bisa disimpulkan bahwa Desain Interior Pusat Kuliner Solo
dengan Konsep Art Deco di Surakarta ini merupakan proses pencarian
mutu yang lebih baik dalam bidang kuliner dimana pengunjung tidak
hanya mendapatkan beragai jenis makanan tradisional namun juga
mendapatkan ilmu dari makanan tersebut yang harus dilestarikan oleh
masyarakat. Pemilihan konsep bangunan art deco tersebut digunakan agar
masyarakat tidak hanya dapat memperoleh makanan khas Solo dengan
mudah namun juga agar pengunjung dapat menikmati kebiasaan makan ala
saudagar batik.
B. KAJIAN UMUM
1. JASA BOGA
a. Pengertian Jasa Boga
Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia, oleh
karena
persediaan makanan sangatlah
penting dan selalu
dibutuhkan oleh manusia, baik di lingkungan rumah maupun tidak.
Mazida Zulfa (C0812024) | 14
Penyediaan diluar rumah ditujukan bagi mereka yang melakukan
aktiitas diluar rumah , baik mereka yang tidak memungkinkan
untuk makan dirumah atau makan di luar rumah untuk mencari
suasana berbeda. Penyelenggaraan makanan kelompok dapat
dibedakan menurut waktu penyelenggaraan, sifat penyelenggaraan
dan tempat penyelenggaraan.(Marsum WA 1994:8)
b. Waktu penyelenggaraan
1) Penyelenggaraan makan hanya satu kali misal di pesta
pernikahan.
2) Penyelenggaraan makanan secara tetap untuk jangka waktu
tidak
terbatas,
misal
rumah
makan
di
lembaga
permasyarakatan, kampus mahasiswa, perkantoran dan mall.
3) Penyelenggaraan makanan dalam waktu darurat.
c. Sifat penyelenggraan
1) Penyelenggaraan makanan yang bersifat komersial misalnya
kafetaria, restoran, rumah makan.
2) Penyelenggaraan makanan yang bersifat non komersial,
misalnya di Rumah sakit dan panti asuhan.
d. Tempat penyelenggaraan
1) Jasa boga, dimana tempat penyajian berbeda dengan tempat
memasak makanan,misalnya jamuan makan, rapat dan kantin.
2) Makanan institusi, dimana tempat memasak dan penyajian
makanan berada di suatu tempat. Misalnya panti asuhan,
asrama, dan lain-lain. Dalam penyelenggaraan makanan
institusi
memiliki
mengakibatkan
beberapa
kerugian
kelemahan
bagi
yang
konsumen
bisa
maupun
penyelenggara. Kelemahan tersebut berupa kualitas makanan
yang kurang baik,cita rasa kurang diperhatikan,makanan
Mazida Zulfa (C0812024) | 15
kurang bervariasi, dan porsi tidak sesuai sumber kelemahan
tersebut berasal dari pengelolaan yang dilakukan secara tidak
profesional.
Marsum WA mengatakan, bahwa penyelenggaraan makanan
komersial berbeda dengan penyelenggaraan konstitusional. Ciricirinya adalah :
1. Berorientasi pada laba
2. Kualitas dan cita rasa diperhatikan
3. Tidak menggunakan master menu
Golongan yang lain adalah penyelenggaraan makanan
darurat yang bertujuan untuk menolong masyarakat yang terkena
bencana alam. Makanan yang disediakan umumnya sanat
sederhana agar masyarakat tidak kekurangan makanan, walaupun
tidak jarang makanan yang disediakan tidak mencukupi untuk
seluruh masyarakat. Fasilitas yang digunakan sangat terbatas
(Marsum WA:1994)
2. Arsitektur Art Deco
a. Pengertian Art Deco
Art Deco adalah sebuah gerakan desain yang populer dari
1920
hingga
1939,
yang
mempengaruhi
seni
dekoratif
seperti arsitektur, desain interior, dan desain industri, maupun seni
visual seperti misalnya fesyen, lukisan, seni grafis dan film. Gerakan
ini, dalam pengertian tertentu, adalah gabungan dari berbagai gaya
dan gerakan pada awal abad ke-20, termasuk konstruksionisme,
Kubisme, mosernisme,
bauhaus, art
nuveau
dan
futurism.
Popularitasnya memuncak pada 1920-an. Meskipun banyak gerakan
desain mempunyai akar atau maksud politik atau filsafat, Art Deco
Mazida Zulfa (C0812024) | 16
murni bersifat dekoratif. Pada masa itu, gaya ini dianggap anggun,
fungsional, dan ultra modern.
(eprint.uny.ac.id/4130/2/ALIRAN_dalam_DESAIN_)
b. Sejarah Art Deco
Setelah Eksposisi dunia 1900, berbagai seniman Perancis
membentuk
sebuah
kolektif
décorateurs. Parapendirinya
resmi, La
Société
des
artistes
antara
lain
adalah Hector
Guimart,Eugene Graset, Raoul Lachenal, Paul Follot, Maurice
Dufrene dan Emile Decour. Para seniman ini sangat mempengaruhi
prinsip-prinsip Art Deco pada umumnya. Maksud perhimpunan ini
adalah memperlihatkan tempat terkemuka dan evolusi seni dekoratif
Perancis
secara
mengorganisir
internasional.
Wajarlah
bila
mereka
Eksposisi Internasional untuk Seni Industri dan
Dekoratif Modern pada 1925, yang menampilkan seni dan
kepentingan bisnis Perancis.Gerakan awal ini disebut Style Moderne.
Istilah Art Deco diambil dari Eksposisi 1925, meskipun baru pada
1960-an istilah ini diciptakan, ketika terjadi kebangkitan kembali Art
Deco
C. KAJIAN KHUSUS
1. RESTORAN
a. Pengertian Restoran
Restauran berasal dari bahasa latin yakni Restaurare, dalam
bahasa inggris berarti a public eating place yaitu rumah makan
atau tempat makan umum. Menurut Marsum WA (1994) dalam
bukunya “Restoran dan masalahnya” mengatakan bahwa restoran
adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara
komersil, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada
semua tamu baik berupa makanan maupun minuman. Tujuan
Mazida Zulfa (C0812024) | 17
operasional restoran adalah untuk mencari keuntungan.Membuat
puas para konsumennya pun merupakan tujuan operasional
restoran yang utama. Dari beberapa uraian diatas maka dapat
disimpulkan bahwa arti dari restoran yaitu tempat usaha atau
bangunan yang menyediakan makanan dan minuman yang dikelola
secara komersial dengan memberikan pelayanan yang baik kepada
semua pengunjung.
Pengertian restoran atau rumah makan menurut Keputusan
Menteri
Pariwisata,
Pos,
dan
Telekomunikasi
NO.KN.73/PVV105/MPPT-85 tentang peraturan usaha rumah
makan, dalam peraturan yang dimaksud dengan pengusaha jasa
pangan adalah “ Suatu usaha yang menyediakan jasa pelayanan
makanan dan minuman yang dikelola secara komersial”. (Marsum
WA:1994)
b. Sejarah restoran
Sejarah restoran berasal dari ratusan tahun lalu. Di Mesir
pada 512 SM ada sebuah tempat makan dengan menawarkan satu
jenis makanan yaitu kombinasi daging , burung liar dengan bawang
dan sereal. Makan siang untuk para pengusaha dinyatakan pertama
kali dibuat oleh seorang penjaga kedai Roman pada tahun 40 SM
untuk mereka yang terlalu sibuk dan tidak sempat pulang.(
http://www.isi-dps.ac.id/berita/restoran//)
Dalam Enciclopedy Britannica terdapat uraian yang yang
menjelaskan bahwa :
1) Keberadaan rumah makan ditunjukkan dengan memberikan
tanda pada pintu rumahnya dalam bahasa latin. Datanglah
pada saya dengan perut buruk kamu (dalam keadaan lapar
dan saya akan menyembuhkan kamu). Selanjutnya banyak
ditiru oleh para juru masak dan pelayan yang meninggalkan
majikan
mereka
masing-masing.
Kebutuhan
kaum
Mazida Zulfa (C0812024) | 18
bangsawan mengakibatkan mereka tidak dapat membiayai
pengikutnya lebih lanjut, termasuk tukang masak dan
pelayan-pelayannya.
2) Di Inggris restoran mulai dikenal sejak awal abad ke-16
dalam bentuk penyediaan makanan pada kedai minuman
dengan penginapan dengan harga dan waktu yang sudah
ditentukan.Tetapi istilah restoran itu sendiri baru digunakan
setelah revolusi Perancis, pada awal abad ke-19.
3) Rumah makan di Amerika umumnya meniru rumah makan
di Inggris, disamping rumah makan yang khusus untuk
imigran. Rumah makan Delmonico di New York dibuka
pada tahun 1837 dan dianggap sebagai restoran pertama di
Amerika, karena restoran itu sendiri didirikan dengan
mengikuti sistem restoran di Perancis.
4) Di Indonesia restoran berkembang setelah G30S/PKI yaitu
pada tahun 1965.Sedangkan sebelum 1945 hanya terdapat
warung yang hanya melayani orang pribumi. Kemudian
setelah tahun 1945 berkembang menjadi rumah makan. Pada
perkembangan selanjutnya yakni pada tahun 1966 telah
menjadi restoran karena penghasilan perkapita masyarakat
Indonesia semakin baik.
5) Pada perkembangan saat ini, dengan adanya tuntutan
pelayanan cepat saji maka telah berkembang restoran
dengan sistem pelayanan fast food dan makanan beku
lainnya.
c. Klasifikasi restoran
Restoran memiliki bermacam-macam tipe, yaitu :
1) A’la Carte Restaurant
Menu lengkap dan dan merupakan restoran tanpa aturan
mengikat atau bebas.
Mazida Zulfa (C0812024) | 19
2) Table D’hote Restaurant
Restoran dengan menu yang lengkap dan menyajikan
setiap menu berurutan dari menu pembuka sampai penutup.
Biasanya erat hubungannya dengan hotel.
3) Coffe Shop dan Brasserie
Coffee Shop atau brasserie adalah suatu restoran yang
pada umumnya berhubungan dengan hotel, suatu tempat di
mana tamu bisa mendapatkan makan pagi, makan siang dan
makan malam secara cepat dengan harga yang cukupan.
Pada umumnya sistem pelayanannya adalah dengan
American Service di mana yang diutamakan adalah
kecepatannya. Ready on plate service, artinya makanan
sudah diatur dan disiapkan diatas piring. Kadang-kadang
penyajiannya
dilakukan
dengan
cara
Buffet
atau
prasmanan.
4) Cafetaria atau cafe
Merupakan tempat makan dan minum yang terbatas
menyajikan roti atau sandwich serta minuman-minuman
ringan yang tidak beralkohol, biasanya erat hubungannya
dengan kantor.
5) Canteen
Merupakan tempat makan dan minum yang menyajikan
berbagai makanan-makanan instan dengan harga yang
terjangkau.
6) Continental Restaurant
Restoran
yang
memberikan
kebebasan
bagi
pengunjungnya untuk memilih bahkan mengiris makanan
yang dipesannya sendiri.
Mazida Zulfa (C0812024) | 20
7) Carvery
Merupakan restoran yang biasanya terdapat di motel
kecil dan menyajikan makanan dan minuman sederhana.
8) Dining Room
Dining Room yang terdapat di hotel kecil, Motel atau
Inn, merupakan tempat yang tidak lebih ekonomis daripada
tempat makan biasa. Dining Room pada dasarnya
disediakan untuk para tamu yang tinggal di hotel itu, namun
juga terbuka bagi para tamu dari luar.
9) Discotheque
Discothique adalah suatu restoran yang pada prinsipnya
berarti juga tempat dansa sambil menikmati alunan musik.
Kadang-kadang juga menampilkan live-band. Bar adalah
salah satu fasilitas utama dalam diskotik. Hidangan yang
tersedia umunya berupa snack.
10) Fish and chip shop
Restoran yang menyajikan menu ikan dan kripik atau
snack sebagai menu utama. Fish and Chip Shop ialah suatu
restoran yang banyak terdapat di Inggris, dimana kita dapat
membeli macam-macam kripik (chips) dan ikan goreng,
biasanyaberupa ikan Cod, dibungkus dalam kertas dan dibawa
pergi. Jadi makanannya tidak dinikmati di tempat tersebut.
11) Grill Room (Rotiserrie)
Restoran dengan menu masakan panggang atau
barbekyu sebagai menu andalan. Grill Room (Rotisserie)
adalah suatu restoran yang menyediakan bermacam-macam
daging panggang. Pada umumnya antara restoran dengan
dapur dibatasi oleh sekat dinding kaca sehingga para tamu
dapat memilih sendiri potongan daging yang dikehendaki dan
Mazida Zulfa (C0812024) | 21
melihat sendiri bagaimana memasaknya. Grill Room kadangkadang disebut juga sebagai Steak House.
12) Inn Tavern
Restoran kecil di pinggiran kota yang biasanya
menyuguhkan makanan cepat saji dan minuman kopi.
13) Night Club / Super club
Suatu restoran yang pada umumnya dibuka menjelang
larut malam, menyediakan makan malam bagi tamu-tamu
yang ingin santai. Dekorasiya mewah, pelayanannya
megah, Band merupakan kelengkapan yang diperlukan.Para
tamu dituntut berpakaian resmi sehingga menaikkan gengsi.
14) Pizzeria
Restoran dengan menu pizza dan pasta sebagai menu
utama. Kadang menyajikan spaghetti serta makanan khas
italia lainnya.
15) Pan Cake House / Creperie
Restoran yang menyajikan berbagai menu kreps dan
manisan.
16) Pub
Restoran yang menjual minuman beralkohol. Para tamu
mendapatkan minuman dari counter. Pengunjung dapat
menikmati sambil berdiri atau duduk di meja makan.
17) Snack Bar/Cafe/Milk Bar
Snack Bar/Cafe/Milk Bar adalah semacam restoran
cukupan yang sifatnya tidak resmi dengan pelayanan cepat,
di mana para tamu mengumpulkan makanan mereka di atas
baki yang diambil dari atas counter dan kemudian
membawanya ke meja makan. Para tamu bebas memilih
makanan yang disukainya. Makanan yang disediakan pada
umumnya adalah hamburger,sausages dan sandwich.
Mazida Zulfa (C0812024) | 22
18) Specialty Restaurant
Merupakan tempat untuk makan dan minum yang
memiliki tema khusus atau kekhususan menu masakan
yang akan disajikan dan biasanya memiliki citarasa yang
berbeda dengan restoran lain.
19) Terrace Restaurant
Merupakan tempat makan dan minum yang umumnya
terletak di luar ruangan dan biasanya erat hubungannya
dengan fasilitas hotel. Di Negara-negara barat terrace
restaurant biasanya hanya buka saat musim panas saja.
20) Gourmet Restaurant
Merupakan tempat untuk makan dan minum yang
biasanya diperuntukan bagi orang-orang yang sangat
mengerti akan citarasa sehingga banyak menyediakan
makanan-makanan lezat dengan pelayanan yang megah dan
harga yang mahal.
21) Family Tipe Restaurant
Merupakan restoran sederhana untuk makan dan minum
keluarga atau rombongan dengan harga yang tidak mahal
serta menyuguhkan suasana nyaman dan santai.
22) Main Dining Room
Merupakan ruang makan besar atau restoran yang
umumnya terdapat di hotel, penyajian makanannya secara
resmi, servis yang diberikan dapat menggunakan gaya
perancis maupun rusia, sedangkan orang-orang yang datang
pada umumnya juga menggunakan pakaian resmi formal.
Sedangkan menurut Soekresno, dilihat dari sistem
pengelolaan
dan
system
penyajiannya,
restoran
dapat
diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:
Mazida Zulfa (C0812024) | 23
1) Formal restaurant (restoran formal).
Pengertian formal
restoran adalah industry jasa
pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara
komersial dan professional dengan pelayanan yang eksklusif.
Cirri-ciri restoran formal:
a) Penerimaan pelanggan dengan system pesan tempat
terlebih dahulu.
b) Para pelanggan terikat dengan menggunakan pakaian
formal.
c) Menu pilihan yang disediakan adalah menu klasik /
menu eropa popular.
d) Sistem penyajian yang dipakai adalah Russian Service /
French Service atau modifikasi dari kedua table service
tersebut.
e) Disediakan ruang cocktail selain ruangan jamuan
makan digunakan sebagai tempat untuk minum yang
beralkohol sebelum santap makan.
f) Dibuka untuk pelayanan makan malam atau makan
siang atau untuk makan malam dan makan siang, tetapi
tidak menyediakan makan pagi.
g) Menyediakan berbagai merek minuman bar secara
lengkap khususnya wine dan champagne dari berbagai
Negara penghasil wine di dunia.
h) Menyediakan hiburan musik hidup dan tempat untuk
melantai dengan suasana romantic dan eksklusif.
i) Harga makanan dan minuman relative tinggi disbanding
harga makanan dan minuman di restoran informal.
j) Penataan bangku dan kursi memiliki area service yang
lebih luas untuk dapat dilewati gueridon.
k) Tenaga relative banyak dengan standar kebutuhan satu
pramusaji untuk melayani 4-8 pelanggan.
Mazida Zulfa (C0812024) | 24
Contoh:

Members Restaurant

Super Club

Gourmet

Main Dining Room

Grilled Restaurant

Executive Restaurant
2) Informal restaurant (restoran informal)
Pengertian restoran informal adalah industry jasa
pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara
komersial dan professional dengan lebih mengutamakan
kecepatan pelayanan, kepraktisan dan percepatan frekuensi
pelanggan yang silih berganti .
Cirri-ciri restoran informal:
a) Harga makanan dan minuman relative murah.
b) Penerimaan
pelanggan
tanpa
sistem
pemesanan
tempat.
c) Para pelanggan yang dating tidak terikat untuk
mengenakan pakaian formal
d) Sistem penyajian makanan dan minuman yang dipakai
adalah American Service / ready plate bahkan selfservice ataupun counter-service.
e) Tidak menyediakan hiburan music hidup.
f) Penataan meja dan bangku cukup rapat antara satu
dengan yang lain.
g) Daftar menu oleh pramusaji tidak dipresentasikan
kepada tamu /pelanggan namun dipampang di counter
/ langsung di setiap meja makan untuk mempercapat
proses pelayanan.
h) Menu yang disajikan sangat terbatas dan membatasi
menu-menu yang relative cepat selesai dimasak.
Mazida Zulfa (C0812024) | 25
i)
Jumlah tenaga servis relative sedikit dengan standar
kebutuhan
1
pramusaji
untuk
melayani
12-16
pelanggan.
Contoh:

Café

Cafeteria

Fast Food Restaurant

Coffe shop

Bistro

Canteen

Taverns

Family Restaurant

Pub

Sandwich corner

Burger corner

Snack bar
3) . Specialties restaurant
Pengertian specialties restaurant adalah industry
jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara
komersil dan professional dengan menyediakan makanan
khas dan diikuti dengan sistem penyajian yang khas dari
suatu negara tertentu.
Ciri-ciri specialties restaurant:
a) Menyediakan sistem pemesanan tempat.
b) Menyediakan menu khas suatu negara tertentu, populer
dan disenangi banyak pelanggan secara umum.
c) Sistem penyajian disesuaikan dengan budaya negara
asal dan dimodifikasi dengan budaya internasional.
d) Hanya dibuka untuk menyediakan makan siang atau
makan malam.
Mazida Zulfa (C0812024) | 26
e) Menu ala-carte dipresentasikan oleh pramusaji ke
pelanggan.
f) Biasanya menghadirkan musik / hiburan khas negara
asal.
g) Harga makanan relatif tinggi dibanding informal
restaurant dan lebih rendah dibaning formal restaurant.
h) Jumlah
tenaga
service
sedang,
dengan
standar
kebutuhan 1 pramusaji untuk melayani 8-12 pelanggan.
Contoh:

Indonesian food restaurant

Italian food restaurant

Thai food restaurant

Japanese food restaurant

Korean food restaurant
d. Pelayanan restoran
Dalam dunia usaha pelayanan, terutama restaurant (food &
beverage department) yang berada di hotel, mempunyai beberapa
macam sistem pelayanan.
1) Table Service
Yang dimaksud dengan table service adalah suatu
sistem pelayanan restoran dimana para tamu duduk di kursi
menghadap meja makan, dan kemudian makanan maupun
minuman diantarkan, disajikan kepada para tamu tadi. Dalam
hal ini yang menyajikan makanan dan minuman bisa Waiter
maupun Waitress. Table service pada umumnya dapat
dibedakan menjadi 4(empat) kategori yaitu:
a) American Service (Sistem Pelayanan A’la Amerika)
Secara ringkasnya, “American Service” ciri-cirinya
antara lain sebagai berikut:
Mazida Zulfa (C0812024) | 27
1. Sifat pelayanannya sederhana, tidak resmi serta cepat.
2. Makanan sudah siap ditata dan diatur di atas piring sejak
dari dapur.
3. Makanan disajikan dari sebelah kanan.
4. Salad, roti disajikan kepada tamu dari sebelah kiri.
5. Piring kotor diangkat dari sebelah kanan. Penggunaannya di
Coffee Shop, Canteen, Cafetaria, dan di Soda Fountain.
American service sifatnya tidak begitu formal/resmi
bila dibandingkan dengan French service, Russian service
atau juga English service dan merupakan sistem/cara
pelayanan yang paling lazim dipergunakan di restoranrestoran. American service sangat terkenal dengan ciri
khasnya bahwa makanan sudah disiapkan – ditata – diatur
dengan rapi dan menarik di atas piring makan di dapur.
Kecuali salad, roti dan mentega, hampir semua makanan
penyerta (seperti kentang, digoreng atau direbus, buncis,
wortel dan sebagainya) di atas entree plate (piring besar atau
dinner plate) bersama hidangan utamanya; untuk menyajikan
makanan hanya diperlukan seorang Waiter atau Waitress saja.
b) English Service (Pelayanan Ala Inggris)
Ciri-ciri dari English service di antaranya:
1. Sifat pelayanannya formal atau resmi.
2. Family
service,
artinya
sifatnya
cenderung
kekeluargaan.
English service mirip sekali dengan pelayanan yang
biasa kita lakukan dirumah kalau kita makan bersama.
English service biasa dipergunakan saat Thanks Giving
Dinner di Amerika pada umumnya. Tuan rumah sekeluarga
dan tamu duduk bersama menikmati makan malam dengan
Mazida Zulfa (C0812024) | 28
menu/makanan yang sama, mulai dari hidangan pembuka
atau soup sampai kepada hidangan penutup. Yang
melayani,
membagi-bagi,
memotong-motong
daging,
ikan
dan
sebagainya di atas meja makan dalah tuan rumah sendiri.
3. Service A’la Ritz.
Service a’la Ritz dapat diklasifikasikan ke dalam
English service yang sifatnya mewah, di mana yang
melayani tamu-tamu bukan tuan rumah atau host.
Tugasnya diambil alih oleh seorang Restaurant captain
yang sudah berpengalaman dan ahli, dengan dibantu oleh
Waiter. Captain memperlihatkan keterampilannya dalam
memporsi soup, memotong-motong daging, mencampur
salad, membuat sauce dan sebagainya dihadapan para
tamu. Ia juga melayani tamu yang mau tambah
makanannya, sampai mereka selesai makan malam.
Makanan pada umumnya disajikan dari sebelah kanan.
Piring kotornya juga diangkat dari atas meja makan dari
sebelah kanan; kecuali apa-apa yang terletak sebelah kiri,
diangkat dari sebelah kiri tamu.
4. French Service (Pelayanan Ala Perancis)
French service adalah suatu type pelayanan sifatnya
“formal”/resmi;
dulu
mula-mula
dipergunakan
di
lingkungan kaum ningrat. Sekarang ini disukai oleh orangorang yang menginginkan pelayanan mewah. Makanan
disiapkan di dapur, ditaruh di atas silver platter yang bagus
dan menarik. Silver platter tadi ditaruh di atas alat pemanas
atau rechaud yang disimpan di atas kereta spesial
(queridon) kemudian didorong ke restoran dekat meja tamu
Mazida Zulfa (C0812024) | 29
oleh Commis de rang. Chef de rang atau Commis de rang
kemudian
menyelesaikan
persiapan
makanannya,
memotong daging, menyiapkan sauce, mencampur salad,
dan sebagainya. Setelah siap maka makanan tersebut
dipindahkan ke piring tamu, dan dihidangkan oleh Commis
de rang atau Busboy kepada tamu. Semua makanan
dihidangkan dari sebelah kanan tamu dengan tangan kanan,
kecuali roti, mentega, salad, dan apa yang semestinya di
sebelah kiri tamu.
5.
Russian Service
Russian service kadang-kadang disebut juga sebagai
Modified French service karena dalam beberapa hal
mempunyai kesamaan dengan French service. Russian
service sifatnya sangat formal, mewah dan para tamu
merasa mendapatkan perhatian yang luar biasa dari petugas.
Makanan disajikan oleh petugas (Waiter/Waitress) dari
dalam silver platter (piring besar dari logam/stainless
steel). Sementara cara menutup meja makannya (table
cover/table setting) sama dengan menutup meja makan a’la
Perancis (French cover). Dua perbedaan yang menonjol
antara Russian service dengan French service ialah:
a. Pada Russian Service, untuk menyajikan makanan
hanya
diperlukan
seorang
waiter/waitress
sementara dalam French Service diperlukan dua
orang waiter/waitress.
b. Pada Russian Service, makanan disiapkan
seperlunya didapur; sedangkan dalam French
Service makanan ada yang full process atau semi
process di dalam ruang makan di depan para
tamu.
Mazida Zulfa (C0812024) | 30
c) Counter Service
Yang dimaksud counter service ialah suatu sistem
pelayanan restoran di mana para tamu yang datang terus
duduk di counter. Apabila makanan dan minuman yang
dipesannya sudah siap maka akan disajikan kepada tamu
tadi di atas counter. Petugas yang menyajikan makanan dan
minuman bisa Waiter, Waitress, atau langsung oleh juru
masaknya. Pelayanan model ini lebih praktis, hemat tenaga
dan waktu. Yang dimaksud dengan counter di sini ialah
meja panjang yang membatasi dua ruangan yaitu ruangan
dapur dengan ruangan restoran.
d) Self Service
Yang dimaksud dengan self service atau kadangkadang disebut juga dengan buffet service ialah suatu
sistem pelayanan restoran di mana semua makanan secara
lengkap (dari hidangan pembuka, soup, hidangan utama,
hidangan penutup, dan sebagainya) telah ditata dan diatur
dengan rapi di atas meja hidang atau meja prasmanan. Para
tamu secara bebas mengambil sendiri hidangannya sesuai
dengan selera maupun kesukaannya. Sedangkan untuk
minuman panas, seperti teh atau kopi, pada umumnya
disajikan kepada tamu oleh petugas.
e) Buffet Service
Dalam buffet service tamu mengambil makanan dari
meja buffet. Buffet dan penataan makanan di meja dapat
bervariasi dari yang sangat sederhana, seperti sup dan
salad, hingga buffet yang variatif, seperti yang sering
dilihat pada restoran-restoran mewah. Banyak restoran
komersial yang membangun reputasinya pada variasi dan
Mazida Zulfa (C0812024) | 31
beranekaragamnya meja buffet yang mereka tawarkan.
Buffet adalah alat penjualan yang efektif dan dapat
digunakan
untuk
penyelenggara
mendatangkan
restoran,
keuntungan
khususnya
bila
bagi
penawaran
dilakukan pada hari libur dan Minggu. Karena sedikitnya
produksi dan staf yang dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan yang efisien bila dibandingkan dengan pelayanan
a la carte, baik staf produksi maupun pelayanan dapat
diberi hari libur tanpa mengganggu reputasi bisnis.
Kualitas makanan dapat tinggi, dan masing-masing
pramusaji dapat melayani tamu lebih banyak secara efisien,
karena para tamu melakukan sendiri beberapa fungsi/tugas
pramusaji. Pekerja bagian produksi makanan dapat pula
lebih produktif, karena proses persiapan makanan dibuat
untuk jangka waktu yang lama dan dibuat dalam kuantitas
yang memadai dan tidak dibuat berdasarkan pesanan, porsi
perorangan. Personel pelayanan akan menikmati bekerja
dengan sistem buffet karena pelayanan yang diberikan lebih
mudah dan dapat melayani lebih banyak orang dan
mendapatkan lebih banyak tip. Tamu jarang membedakan
antara buffet dan plate service dan biasanya tip yang
diberikan 15 persen. Manajer dan pramusaji haruswaspada
akan tanggung jawab tambahan bila menggunakan buffet.
Jenis menu dapat diganti atau penggantian dapat terjadi
selama proses makan, kadang-kadang sering, dan adalah
tanggung
memeriksa
jawab
meja
masing-masing
buffet
untuk
pramusaji
pergantian
untuk
ini
dan
memastikan agar para tamu memperoleh informasi tentang
pergantian. Staf pelayanan atau pengganti yang telah
ditetapkan harus melihat meja buffet untuk meyakinkan
bahwa makanannya tetap panas dan terlihat menarik.
Mazida Zulfa (C0812024) | 32
f) Carry Out Service
Carry out service kadang-kadang disebut juga sebagai
Take out service yaitu sistem pelayanan restoran di mana
tamu datang untuk membeli makanan yang telah siap atau
disiapkan terlebih dahulu, dibungkus dalam box (kotak) untuk
dibawa pergi. Jadi makanan tidak dinikmati di tempat itu;
mungkin dibawa pulang untuk dinikmati bersama keluarga,
dibawa piknik, ke kantor, ke pabrik, ke kampus, dan
sebagainya.Dalam hal ini harga makanan dan minuman jauh
lebih murah bila dibandingkan dengan restoran pada
umumnya
sebab
pengusaha
tidak
perlu
menyediakan
peralatanperalatan yang mewah dan lengkap. Kalau untuk
makan diperlukan pisau, sendok atau garpu, maka dapat
dilengkapi dengan alat makan dari plastic yang sekali dipakai
terus dibuang. Jadi serba praktis dan murah.
e. Program Ruang Secara Umum
Menurut Marsum (1994) tata ruang restoran tenytunya
dirancang dan dibangun dengan pertimbangan siklus kegiatan
operasional dimulai dari ruangan sebagai tempat melakukan
kegiatan awal yakni penerima bahan mentah kemudian diproses
sampai dengan penyajiannya. Oleh sebab itu peryaratan ruang
dibagi menjadi 2 yakni :
1) Ruangan Depan (Front Area)
Ruangan depan yang dimaksud disini adalah ruanganruangan yang mempunyai fungsi dan kegunaan diperuntukkan
bagi pelanggan restoran sebagai daerah pelayanan.
Persyaratan ruang restoran:
a) Luas area memenuhi standar
Mazida Zulfa (C0812024) | 33
b) Penyekat antara restoran dan dapur harus tahan terhadap
api
c) Selalu terpasang alat deteksi kebakaran
d) Sirkulasi udara memadai dan tersedia pengatur suhu udara
e) Bersih, rapi dan sanitasi (memenuhi syarat kesehatan)
f) Mudah untuk dibersihkan dan dirawat
2) Ruangan Belakang (Back Area)
Yang dimaksud dengan ruang belakang adalah ruangan
ruangan yang mempunyai fungsi dan kegunaan sebagai area
penyimpanan, penyiapan, pengolahan produk makanan dan
minuman yang mana sebagai tempat aktifitas kerja bagi
karyawan restoran dan sebagai daerah terlarang bagi para
pelanggan untuk masuk di dalamnya, seperti dapur, gudang,
tempat
penumpukan
sampah,
steward
area
dan lain
sebagainya.
Syarat-syarat back area:
a)
Cukup penerangan
b)
Gudang penyimpan bahan makanan terpisah sesuai
jenisnya
c)
Lantai tidak licin dan dibuatkan selokan-selokan saluran
pembuangan air yang memadai dan lancer
d)
Terpasang alat penghisap dan saluran pembuangan asap
dapur
e)
Saluran air bersih cukup lancar dan mencukupi
f)
Dan lain-lain seperti yang terdapat dalam persyaratan
restoran
f. Fasilitas
Fasilitas adalah sumber daya fisik yang ada sebelum suatu
jasa dapat ditawarkan kepada konsumen (Tjiptono : 2010).
Sedangkan menurut Marsum (1994 : 164) Fasilitas adalah
Mazida Zulfa (C0812024) | 34
penyediaan perlengkapan-perlengkapan fisik untuk memberikan
kemudahan kepada para tamu dalam melaksanakan aktivitasaktivitas atau kegiatan-kegiatan, sehingga kebutuhan-kebutuhan
tamu dapat terpenuhi selama menikmati makanan di restoran.
Segala fasilitas yaitu ada yang kondisi fasilitas ,
kelengkapan, desain interior dan eksterior serta kebersihan fasilitas
harus diperhatikan terutama yang berkaitan erat dengan apa yang
dirasakan atau didapat konsumen secara langsung. Kepuasan
pelanggan ada hal yang sangat penting agar pelanggan tetap setia
kepada suatu restoran karena terdapat banyak saingan oleh
restoran lain.
Hal ini dapat menyebabkan penjualan dalam restoran
mengalami kerugian. Menurut Tjiptono (2010) ada beberapa unsur
yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan fasilitas jasa, yaitu
:
1) Pertimbangan atau perencanaan parsial
Aspek-aspek seperti proposal, tekstur, warna, dan lainlain perlu dipertimbangkan, dikombinasikan, dan
dikembangkan untuk memancing respon intelektual
maupun emosional dari pemakai atau orang yang
melihatnya.
2) Perancangan ruang
Unsur ini mencakup perencanaan interior dan arsitektur
seperti penempatan perabot dan perlengkapan dalam
ruangan, desain, aliran, sirkulasi dan lain-lain. Seperti
penempatan ruang pertemuan perlu diperhatikan selain
daya tampungnya, juga perlu diperhatikan penempatan
perabot atau perlengkapannya.
Mazida Zulfa (C0812024) | 35
3) Perlengkapan atau perabotan
Perlengkapan
berfungsi
sebaga
sarana
pelindung
barang-barang berharga sebagai tanda penyambutan
bagi para konsumen.
4) Tata cahaya
Yang perlu diperhatikan dalam tata cahaya adalah wrna,
jenis dan sifat aktivitas yang dilakukan dalam ruangan
serta suasana yang diinginkan.
5) Warna
Warna
dapat
dimanfaatkan
untuk
meningkatkan
efisiensi, menimbulkan kesan relax, serta mengurangi
tingkat kecelakaan. Warna yang digunakan untuk
interior fasilitas perlu dikaitkan dengan efek emosional
dari warna yang dipilih.
6) Pesan-pesan yang disampaikan secara grafis
Aspek penting yang terkait dalam unsur ini adalah
penampilan visual, penempatan, pemilihan bentuk fisik,
pemilihan warna, pencahayaandan pemilihan bentuk
perwajahan atas tanda yang digunakan untuk maksud
tertentu.
2.
ARSITEKTUR ART DECO
a.
Pengertian arsitektur Art Deco
Art Deco adalah gaya populer yang dimulai dari 1920 hingga
akhir dekadenya di tahun 1939. Art Deco banyak gunakan pada design
arsitektur, idustri, interior, seni grafis dan film, serta fesyen. Art deco
sendiri berasal dari pameran pada tahun 1925 di yang berjudul “Paris
exposition des Art Decoratifs et Industries” di kota Paris, Perancis.
Dalam pengertian lain, Art Deco merupakan gabungan dari beberapa
gaya dan gerakan pada awal abad ke-20, yang didalamnya terdapat
Konstruktsionisme, Kubisme, Moderenisme, Bahaus, Art Nouveau,
Mazida Zulfa (C0812024) | 36
dan Futurisme. Art Deco sangat terkenal apabila dilihat pada design
alat transportasi seperti mobil, pesawat terbang, dan kapal laut
sehingga dianggap sebagai simbol modernitas. Meskipun banyak
muatan politik atau filsafat di dalam Art Deco, namun secara
murni Art Deco memiliki sifat dekoratif. Pada eranya, gaya ini
dianggap anggun , fungsional, dan ultra modern.
b.
Sejarah Art Deco
Setelah Eksposisi Dunia 1900, berbagai seniman Perancis
membentuk sebuah kelompok seniman dekorasi resmi yaituh ,La
Société des artistes décorateurs. Para pendirinya antara lain adalah
Hector Guimard,Eugène Grasset, Raoul Lachenal, Paul Follot,
Maurice Dufrene dan Emile Decour. Para seniman ini sangat
mempengaruhi prinsip-prinsip Art Deco pada umumnya. Art Deco
adalah sebuah gerakan desain yang populer yang dimulai dari 1920 hingga
1939, Nama Art Deco diberikan sebagai nama lambang kemajuan
peradaban yang popular antara tahun 1920 sampai dengan 1930.
Maksud perhimpunan ini adalah memperlihatkan desain tempat
terkemuka dan evolusi seni dekoratif Perancis secara internasional.
Wajarlah bila mereka mengorganisirExposition Internationaledes Arts
Décoratifs et Industriels Modernes (Eksposisi Internasional untuk
Seni Industri dan Dekoratif Modern) pada 1925, yang menampilkan
seni dan kepentingan bisnis Perancis. Gerakan awal ini disebut Style
Moderne.Periode atau Gaya Periode Modern antara dua perang dunia
inilah "Art Deco" sebuah langgam eklektik muncul dengan
menyatukan kosa-kosa bentuk dari berbagai sumber. Dimulai dari
Perancis kata Art Deco merupakan singkatan dari Art Decoratif yang
muncul
dalam
nama
penyelenggaraan
pameran "Exposition Internationale des Arts Decoratifs et Industriels
Modernes" 1 pada tahun 1925. Dalam pameran inilah ditampilkan
Mazida Zulfa (C0812024) | 37
langgam baru dalam desain untuk seni terap dan arsitektur yang
kemudian menyebar ke seluruh dunia.
Art Deco adalah sebuah kontradiksi yang terlahir diantara
kegemilangan tahun 20-an dan depresi (tekanan) tahun 30-an. Ketika
orang ingin melupakan trauma perang dunia, menikmati hidup dan
melihat ke masa depan, tampilah Art Deco yang mewakili pola
kehidupan keseharian dan gaya elegan, canggih dan modern. Langgam
baru ini mewarnai dan terlahir bersamaan munculnya gaya hidup baru
yang mengekspresikan kemakmuran hidup. Fashion, grafis, desain
produk dan film menampilkan idiom-idiom yang sama pada saat yang
bersamaan. Hiburan dan perjalanan menjadi berita-berita baru sebagai
perayaan lahirnya era komersialisme dan teknologi baru seiring
dengan munculnya kecepatan sebagai metafora pada era modern. art
deco sangat mempengaruhi seni dekoratif waktu itu yang berkembang
seperti arsitektur, desain interior, dan desain industri, maupun seni
visual seperti misalnya fesyen, lukisan, seni grafis,bangunan dan film.
Gerakan ini pada awal mulanya dalam pengertian tertentu,
Popularitasnya memuncak pada 1920-an.
Art Deco muncul dari sebuah periode ketika industrialisasi
yang pesat telah mengubah macam budaya. Salah satu atribut utama
adalah pelukan dari
teknologi yang terbaru .Hal Ini sangat
berarti membedakan Art Deco dari motif organik yang banyaknya
disukai oleh pendahulunya yaitu Art Nouveau. Art Deco banyak
mengunakan gradasi warna yang halus serta warna yang mengesankan
efek kilauan atau lengkungan logam dalam sebuah karya seninya.
Ornamen yang digunakan dalam Art Deco lebih beraturan dan banyak
menggunakan garis-garis lurus atau persegi. Selama masa jayanya, Art
Deco menggambarkan kemewahan, glamor, kegembiraan, dan iman
dalam kemajuan sosial dan teknologi. Meskipun banyak gerakan
desain mempunyai akar dan maksud politik atau filsafati, Art Deco
murni bersifat dekoratif.
Mazida Zulfa (C0812024) | 38
c. Ciri-Ciri bangunan Art Deco
1) Memiliki seni yang tinggi dalam desain
Desain art deco bisa menjadi menarik karena salah satu ciri
khas yang paling tampak adalah setiap perpaduan bentuk,
ornament dan tekstur terlihat kontras akan tetapi tampak
serasi. Kesan abstrak sangat jelas terlihat. Disinilah jiwa seni
dan imajinasi yang tinggi dituntut jika hendak menggunakan
desain interior ini.
2) Kreatif memilih variasi warna
Desain interior art deco tidak mengenal batasan termasuk
dalam pemilihan warna. Kreatifitas memadukan warna-warna
bisa semakin menampakkan abstraksi rumah dengan gaya art
deco. Tidak jarang warna terang yang mencolok dapat ditemui
pada rumah yang bertema art deco.
3) Menggunakan aneka ragam material
Selain warna, dalam desain art deco dapat menampilkan
material yang beragam juga dalam sebuah rumah dengan tema
ini. Paduan beton penyangga dengan kayu pada dinding rumah
digunakan untuk menciptakan kesan serasi dalam dekorasi
ruang. Memadukan logam, kayu dan kaca pada jendela
maupun pintu, akan dapat memperjelas gaya art deco.
3.
ART DECO DI INDONESIA
a.
Arsitektur Art Deco di Indonesia
Gaya Art Deco sangat mewarnai wajah kota Hindia
Belanda seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan
Malang di tahun 1930-an. Perubahan-perubahan gaya bangunan
kolonial sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, menjadikan
Art Deco menjadi dominan di wajah-wajah kota terutama di pulau
Jawa. Area pusat kota yang hidup bersamaan dengan tumbuhnya
Mazida Zulfa (C0812024) | 39
sebuah kota sebagai kawasan perdagangan / komersial menjadi
kawasan yang banyak mangadopsi gaya Art Deco. Budi Lim6
(dalam Kusno, 2009: 182) memberi kesaksian bahwa jejak yang
paling jelas terlihat di kota Hindia Belanda tahun 1930-an adalah
bangunan-bangunan Art Deco. Kesaksian itu diberikan setelah
Budi Lim menyusuri kota-kota di Pulau Jawa, mengumpulkan dan
menyusun tipologi bangunan tahun 1930-an dan 1940-an kotakota Hindia Belanda yang masih tersisa di jalan-jalan utama pada
tahun 1980-an. Bandung sangat kaya dengan bangunan-bangunan
bergaya Art Deco. Bangunan bangunan Hotel Preanger, Hotel
Savoy Homann, Villa Isola adalah beberapa contoh bangunan yang
sangat menonjol gaya Art Deconya dan menjadi titik-titik penting
kajian bangunan Art Deco di Indonesia. Di Jakarta gedung
Bioscoop Metropoole yang dibangun pada tahun 1932 adalah
bangunan Art Deco yang cukup menonjol. Tidak hanya pada
bagian eksterior, bangunan yang pada tahun 1960 diubah menjadi
Bioskop Megaria memiliki banyak ornamen interior bergaya art
deco.
(https://dglib.uns.ac.id/.../=Perpaduan-arsitektur-Beland-danarsitektur-tradisional-jawa)
b.
Arsitektur Art Deco di Surakarta
Bangunan art deco merupakan bangunan peninggalan yang
memiliki berbagai pengaruh kebudayaan tidak hanya pengaruh
peninggalan belanda saja. Menurut hasil wawancara bersama
Bapak Alfa Febela Priyatmono selaku pengembang kampung batik
laweyan, Asal mula rumah – rumah di laweyan merupakan rumah
jawa
yang
perkembangan
menggunakan
zaman
material
dan
kayu.
perkembangan
Namun
seiring
perekonomian
masyarakat, rumah- rumah tersebut diperbaiki diganti dengan
material yang lebih modern. Namun pada dasarnya, pola ruangan
Mazida Zulfa (C0812024) | 40
pada pemukiman kampung Laweyan merupakan pola ruangan
rumah jawa. Menurut pengamatan, arsitektur bangunan art deco.
c.
Karakteristik Pada Bangunan Art Deco
Karakteristik yang terlihat pada bangunan art deco antara
lain fasad bangunan yang berbentuk melengkung. Selain itu ragam
hias yang digunakan tidak rumit seperti gaya art nouveau, art
deco memiliki ornament yang lebih simpel Art deco banyak
menggunakan bahan-bahan yang mahal dan sedikit ornament hias
yang bisa lebih menarik banyak perhatian. Material yang
digunakan menggunakan material alam seperti batu dan kayu.
Pada jendela dan pintu menggunakan kaca patri yang memiliki
motif sinar matahari.
d.
Kelengkapan Rumah Tinggal Art deco
Kelengkapan rumah tangga, seperti meja, kursi, almari, dan
ranjang baru dikenal Jawa setelah Eropa datang. Perabot rumah
tangga Indische menggunakan ukiran motif bergaya Jawa atau
campuran dengan gaya Eropa. Pengaruh budaya juga terlihat pada
unsur-unsur kelengkapan arsitektur sebagai berikut:
1) Lukisan-lukisan sebagai hiasan
2) Piring-piring hiasan
3) Meja makan dan kelengkapannya.
4) Almari tempat memajang koleksi dari porselin.
5) Meja teh.
6) Cermin-cermin yang berukuran besar dan tempat lilin berukir
7) Lampu gantung.
4. KOTA SOLO
a. Sejarah Kota Solo
Kota Surakarta pada mulanya adalah wilayah Kerajaan
Mataram. Kota ini bahkan pernah menjadi pusat pemerintahan
Mataram. Karena propaganda kolonialisme Belanda, kemudian
Mazida Zulfa (C0812024) | 41
terjadi pemecahan pusat pemerintahan menjadi dua, yaitu pusat
pemerintahan di Surakarta dan Yogyakarta. Selanjutnya, pusat
pemerintahan di Surakarta dibagi lagi menjadi dua, yaitu
Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran.
Kasunanan Surakarta dipimpin oleh PB III ( Pakubuwono
II ). Sedangkan Kasultanan Jogjakarta dipimpin oleh HB I (
Hamengkubuwono I ). Pembagian kerajaan tersebut tertulis dalam
perjanjian Giyanti pada tanggal 13 Februari 1755, yang sekarang
disimpan di Arsip Nasional RI.
Pada tahun 1742, orang-orang Tiong Hoa memberontak
dan melawan kekuasaan PB II yang bertahta di Kartasura, sehingga
Keraton Kartasura hancur, dan PB II menyingkir ke Ponorogo,
Jawa Timur. Dengan bantuan VOC, pemberontakan tersebut
berhasil ditumpas dan Kartasura dapat direbut kembali. Sebagai
ganti Ibukota Kerajaan yang telah hancur, maka didirikanlah
Keraton baru di Surakarta, 20 km ke arah selatan-timur dari
Kartasura pada tahun 1745. Peristiwa ini, kemudian dianggap
sebagai titik awal didirikannya kota Surakarta.
(http://solo-corner.blogspot.co.id/2009/09/sejarah-terbentuknyakota-solo-kota.html)
b. Letak Geografis Kota Solo
Surakarta terletak di dataran rendah di ketinggian 105 m dpl
dan di pusat kota 95 m dpl, dengan luas 44,1 km2 (0,14 % luas Jawa
Tengah). Surakarta berada sekitar 65 km timur laut Yogyakarta dan
100 km tenggara Semarang serta dikelilingi oleh Gunung Merbabu
dan Merapi (tinggi 3115m) di bagian barat, dan Gunung Lawu (tinggi
2806 m) di bagian timur. Agak jauh di selatan terbentang Pegunungan
Sewu. Tanah di sekitar kota ini subur karena dikelilingi oleh
Mazida Zulfa (C0812024) | 42
Bengawan Solo, sungai terpanjang di Jawa, serta dilewati oleh Kali
Anyar, Kali Pepe, dan Kali Jenes. Mata air bersumber dari lereng
gunung Merapi, yang keseluruhannya berjumlah 19 lokasi, dengan
kapasitas 3.404 l/detik. Ketinggian rata-rata mata air adalah 800-1.200
m dpl. Pada tahun 1890 – 1827 hanya ada 12 sumur di Surakarta. Saat
ini pengambilan air bawah tanah berkisar sekitar 45 l/detik yang
berlokasi di 23 titik. Pengambilan air tanah dilakukan oleh industri
dan masyarakat, umumnya ilegal dan tidak terkontrol.
Sampai dengan Maret 2006, PDAM Surakarta memiliki
kapasitas produksi sebesar 865,02 liter/detik. Air baku berasal dari
sumber mata air Cokrotulung, Klaten (387 liter/detik) yang terletak
27 km dari kota Solo dengan elevasi 210,5 di atas permukaan laut dan
yang berasal dari 26 buah sumur dalam, antara lain di Banjarsari,
dengan total kapasitas 478,02 liter/detik. Selain itu total kapasitas
resevoir adalah sebesar 9.140 m3.Dengan kapasitas yang ada, PDAM
Surakarta mampu melayani 55,22% masyarakat Surakarta termasuk
kawasan hinterland dengan pemakaian rata-rata 22,42 m3/bulan.
Tanah di Solo bersifat pasiran dengan komposisi mineral
muda yang tinggi sebagai akibat aktivitas vulkanik Merapi dan Lawu.
Komposisi ini, ditambah dengan ketersediaan air yang cukup
melimpah, menyebabkan dataran rendah ini sangat baik untuk
budidaya tanaman pangan, sayuran, dan industri, seperti tembakau dan
tebu. Namun, sejak 20 tahun terakhir industri manufaktur dan
pariwisata berkembang pesat sehingga banyak terjadi perubahan
peruntukan lahan untuk kegiatan industri dan perumahan penduduk.
(//id.wikipedia.org/wiki/Kota_Surakarta)
5. ELEMEN BENTUK DAN RUANG
a. Lantai
Lantai mempunyai tugas untuk mendukung beban yang
datang dari benda-benda, seperti perabot rumah tangga, manusia
Mazida Zulfa (C0812024) | 43
dan segala macam aktifitasnya. Kerangka tersebut harus mampu
memikul beban dari benda mati atau hidup, lalu lintas lain-lain
yang menumpanginya. Faktor yang mempengaruhi perencanaan
lantai yaitu :

Fungsi lantai

Sifat lantai

Karakter lantai

Konstruksi lantai (Suptandar:1999)
Didalam perencanaan lantai yang perlu diperhatikan adalah fungsi
lantai, sifat lantai, karakter lantai dan konstruksi lantai.
1) Fungsi lantai adalah sebagai bidang datar yang digunakan
beraktifitas diatasnya.
2) Sifat lantai yaitu lantai dapat membentuk sifat ruang sesuai
dengan fungsi ruang tersebut yaitu dapat dengan cara
mengubah level lantai dengan meninggikan dan menurunkan
level lantai sesuai dengan fungsinya. Lantai dapat bersifat
permanen (tidak dapat diubah) atau semi permanen (dapat
diubah).
3) Karakter lanta yaitu lantai dapat dibentuk karakternya sesuai
dengan pemilihan material, pola maupun warna yang sesuai
seperti karakter berat, luas, atau ringan.
4) Konstruksi lantai dapat diketahui bagaimana lantai itu
dipasang dan menempel, sehingga tidak menimbulkan
kelembaban atau panas yang berlebihan.(Suptandar:1999)
b. Dinding
Dinding merupakan suatu struktur padat yang membatasi dan dapat
melindungi suatu area. Umumnya, dinding membatasi suatu
bangunan dan menyokong struktur lainnya. Jenis- jenis utama
Mazida Zulfa (C0812024) | 44
dinding yakni dinding partisi, dinding pembatas, dinding penahan,
dinding structural dan dinding non-struktural.
c. Ceiling
Langit-langit atau plafon ialah permukaan interior atas yang
berhubungan dengan bagian atas sebuah ruangan. Umumnya,
langit-langit bukan unsur struktural, melainkan permukaan yang
menutupi lantai struktur atap di atas.
Menurut pengertian Pamudji Suptandar,fungsi ceiling adalah
sebagai berikut :
1) Ceiling berfungsi sebagai peredam suara/ akustik dengan
ditunjang oleh lantai dan dinding. Misal pada theater dipasang
bidang gema disekelilingnya.
2) Ceiling sebagai rongga pelindung instalasi misalkan AC, kabel
listrik,gantungan armateur lampu, dan lain-lain. (Pamudji
Suptandar)
d. Pintu, Jendela, Ventilasi
1) Jendela, merupakan elemen dari desain arsitektur dan interior
yang menghubungkan, baik secara visual dan fisik, satu ruang
ke ruang lain maupun bagian dalam ruangan dengan ruang luar
seperti halaman atau pun view lainnya.
2) Pintu, dan jalan masuk memungkinkan akses fisik untuk kita
sendiri, perabot, dan barang-barang untuk masuk dan keluar
bangunan dan dari satu ruang ke ruang lain di dalam bangunan.
Melalui desain, konstruksi dan lokasinya, pintu dan jalan masuk
dapat mengendalikan penggunaan ruang, pandangan dari satu
ruang ke ruang berikutnya dan masuknya cahaya, suara, udara
hangat dan udara sejuk.
Mazida Zulfa (C0812024) | 45
e. Dekorasi dan Aksesoris
Dekorasi atau aksesori dalam desain interior merujuk pada
benda-benda yang memberi kekayaan estetika dan keindahan
dalam ruang. Aksesori yang dapat menambah kekayaan visual dan
rasa pada suatu tatanan interior dapat berupa : alat-alat dan obyekobyek yang memang berguna, elemen-elemen dan kelengkapan
arsitektur, dan benda seni dan tanaman
6.
ORGANISASI RUANG
a. Organisasi Linier
Organisasi linier pada dasarnya terdiri dari
sederetan
ruang.
Ruang-ruang
ini
dapat
berhubungan secara langsung satu dengan yang
lain atau dihubungkan melalui ruang linier yang
berbeda dan terpisah.Organisasi linier biasanya terdiri dan ruangruang yang berulang, serupa dalam ukuran, bentuk, dan
fungsi.Ruang-ruang yang secara fungsional atau simbolis penting
keberadaannya terhadap organisasi dapat berada di manapun
sepanjang rangkaian linier.Derajat kepentingannya ditegaskan
melalui ukuran, bentuk, maupun lokasinya.
b. Organisasi Radial
Organisasi ruang radial memadukan unsurunsur organisasi terpusat dan linier. Organisasi
ini terdiri dari ruang pusat yang dominan di
mana sejumlah organisasi linier berkembang
menurut arah jari-jarinya.Apabila suatu organisasi terpusat adalah
sebuah bentuk yang introvert yang memusatkan pandangannya ke
dalam ruang pusatnya, maka sebuah organisasi radial adalah
Mazida Zulfa (C0812024) | 46
sebuah bentuk yang ekstrovert yang mengembang keluar
Iingkupnya.
c. Organisasi Cluster
Organisasi dalam bentuk kelompok atau “cluster”
mempertimbangkan
pendekatan
fisik
untuk
menghubungkan suatu ruang terhadap ruang
lainnya. Sering kali organisasi ini terdiri dart
ruang-ruang yang berulang yang memiliki fungsi-fungsi sejenis
dan memiliki sifat visual yang umum seperti wujud dan orientasi .
d. Organisasi Grid
Organisasi grid terdiri dan bentuk-bentuk dan
ruang-ruang di mana posisinya dalam ruang dan
hubungan antar ruang diatur oleh pola atau bidang
grid tiga dimensi.
e. Organisasi Terpusat
Organisasi terpusat merupakan komposisi terpusat
dan stabil yang terdiri dari sejumlah ruang
sekunder, dikelompokkan mengeIiIingi sebuah
ruang pusat yang luas dan dominan.Ruang
pemersatu terpusat pada umumnya berbentuk teratur dan
ukurannya cukup besar untuk menggabungkan sejumlah ruang
sekunder di sekelilingnya.
7. SISTEM SIRKULASI
Menurut Pamudji Suptandar ada hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam merancang sirkulasi dalam ruang yaitu :
Mazida Zulfa (C0812024) | 47
a. Kegiatan manusia sebagian besar dilakukan di dalam ruang maka
faktor pentingnya adalah perancangan sirkulasi yang terjadi di
dalam ruangan tersebut.
b. Fungsi ruang dipengaruhi oleh kegiatan manusia di dalamnya
mempengaruhi dimensi ruang, organisasi ruang, ukuran sirkulasi,
letak serta bukaan jendela dan pintu.
c. Dimensi ruangan selain ditentukan oleh aktivitas manusia juga
dipengaruhi skala dan proporsi manusia itu sendiri.
Menurut Francis D.K. Ching sistem sirkulasi memiliki
konfigurasi alur gerak yang terbagi menjadi lima jenis yaitu :

Linier
Semua jalan adalah linier. Jalan yang lurus dapat
menjadi unsur pengorganisir yang utama untuk
satu deretan ruang-ruang. Sebagai tambahan jalan
dapat melengkung atau terdiri atas segmen-segmen, memotong
jalan lain, bercabang-cabang atau membentuk kisaran (loop).

Radial
Bentuk radial memiliki jalan yang berkembang dari
atau berhenti pada sebuah pusat titik bersama.

Spiral
Sebuah bentuk spiral dari titik pusat, berputar
mengelilinginya dengan jarak yang berubah.
Mazida Zulfa (C0812024) | 48

Grid
Bentuk grid terdiri dari dua set jalan-jalan
sejajar yang saling berpotongan pada jarak
yang sama dan menciptakan bujursangkar
atau kawasan-kawasan ruang segiempat.

Network
Suatu bentuk jaringan terdiri dari beberapa
jalan yang menghubungkan titik tertentu
didalam ruang.

Komposit
Pada kenyataannya pada sebuah bangunan umumnya
mempunyai suatu kombinasi dari pola-pola di atas. Untuk
menghindari terbentuknya orientasi yang membingungkan suatu
susunan hirarkis diantara jalur-jalur jalan dapat dicapai dengan
membedakan skala bentuk dan panjangnya adalah sesuatu jalan
yang menerus yang berasal.
8. FURNITURE
Furniture adalah istilah yang digunakan untuk perabot rumah
tangga yang berfungsi sebgai tempat penyimpanan barang, tempat
duduk, tempat tidur, tempat mengerjakan sesuatu dalam bentuk meja
atau tempat menaruh barang di permukaannya. Misal, furniture sebagai
tempat penyimpanan biasanya dilengkapi dengan pintu, laci, dan rak.
Pada Restoran, Furnitur atau perabot untuk keperluan restoran harus
benar-benar diseleksi secara cermat sehingga semua dapat berfungsi
sesuai dengan kebutuhan. Furniture harus praktis, nyaman dipakai,
serta sedap dipandang. Untuk tiap lay-out atau seseunan untuk
Mazida Zulfa (C0812024) | 49
mengubah atmosfir atau suasana agar tidak membosankan, selalu
menarik dan menawan. ( Marsum WA,1999:17)
Furniture yang umum digunakan pada ruang makan adalah:

Meja dan kursi makan, yaitu meja dan kursi makan yang di
sediakan untuk pengunjung.

Meja bantu pelayanan (side stand), untuk tempat penyimpanan
piring, mangkok, cangkir, gelas, sendok, garpu, pisau, taplak meja,
serbet, bon pesanan, bumbu, baki, menu, air minum dan yang
diperlukan untuk memperlancar pelayanan sesuai dengan jenis
restaurant yang bersangkutan.

Meja samping (gueridon), sebagai alat bantu dalam menyajikan
makanan minuman, dan meja ini mudah dipindah-pindahkan. Meja
ini juga dikenal dengan meja dorong/trolley.

Rak Display, sebagai rak display makanan yang disediakan agar
pengunjung dapat memilih dan mengambil makanan sendiri.

Lemari , sebagai Furniture yang digunakan untuk memajang benda
atau buku yang disediakan untuk pengunjung.
9. Ergonomi dan Antropometri
Ergonomi sering disebut Human Factor Engineering, suatu
ilmu
yang
mengatur
bagaimana
manusia
bekerja.
Istilah
“ergonomi” berasal dari bahasa Yunani yaitu Ergo (kerja) dan
Nomos (peraturan dan hukum kerja) serta dapat didefenisikan
sebagai penerapan ilmu-ilmu biologi tentang manusia bersamasama dengan ilmu-ilmu teknik dan teknologi untuk mencapai
penyesuaian satu sama lain secara optimal dari manusia terhadap
pekerjaannya. Perhatian utama ergonomi adalah pada efisiensi
yang
diukur
berdasarkan
pada
kecepatan
dan
ketelitian
performance manusia dalam penggunaan alat. Faktor keamanan
dan kenyamanan bagi pekerja telah tercakup di dalam pengertian
efisiensi tersebut.
Mazida Zulfa (C0812024) | 50
Antropometri merupakan bagian dari ergonomi yang secara
khusus mempelajari ukuran tubuh yang meliputi dimensi linear,
serta, isi dan juga meliputi daerah ukuran, kekuatan, kecepatan dan
aspek lain dari gerakan tubuh. antropometri dapat pula dinyatakan
sebagai suatu studi yang berkaitan dengan ukuran dimensi tubuh
manusia yang meliputi daerah ukuran, kekuatan, kecepatan dan
aspek
lain
dari
gerakan
tubuh
manusia,Penerapan
data
antropometri ini akan dapat dilakukan jika tersedia nilai mean (
rata-rata
)
dan
standar
deviasinya
dari
satu
distribusi
normal.Antropometri mengkaji masalah tubuh manusia. Informasi
ini diperlukan untuk merancang suatu sistem kerja agar menunjang
kemudahan pemakaian, keamanan dan kenyamanan dari suatu
pekerjaan, sehingga antropometri dapat juga diartikan sebagai
suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara struktur dan fungsi
tubuh ( termasuk bentuk dan ukuran tubuh ) dengan disain alat –
alat yang digunakan manusia.
a.
Kursi
Kursi-kursi
dalam
ruang makan
disusun
dan
diatur
sedemikian rupa sehingga selalu terlihat rapi dalam jajarannya,
model dan warnanya manis, serta menarik setiap saat. Karena
kursi-kursi itu bervariasi, bentuk dan ukurannya, tinggi dan
lebarnya, maka agar ruang makan itu bias menampung cukup
banyak tamu, ruangan itu perlu diatur dengan patokan tertentu.
Dibawah ini ada satu cara atau patokan ukuran yang sesuai:


Tempat duduknya setinggi 46cm, atau 18 inchi dari lantai
Tinggi bagian sandarannya dari lantai adalah im atau 3
feet

Didalamnya tempat sandaran dari ujung depan kursi
adalah 46cm atau 18 inchi
Mazida Zulfa (C0812024) | 51
b. Meja
Ada bermacam-macam bentuk meja makan. Macam meja
makan yang harus disiplin untuk ruang makan tergantung dibagian
mana meja itu akan ditempatkan. Misalnya, dipojok, ditengah,
dipinggir, dan sebagainya. Bentuk-bentuk yang paling umum ialah
bentuk bulat yang memiliki ukuran bermacam-macam, bentuk
elipsm bentuk bujur sangkar,bentuk persegi panjang.Selain
bentuknya, ukurannya pun bermacam-macam. Ada meja yang
dipergunakan untuk 2 orang, 3 orang, 4 orang, 6 orang atau 8
orang.( Marsum WA.1999:19)
Contoh ukuran meja restoran adalah sebagai berikut :
Persegi :

Ukuran 76cm x 76cm atau 2-6 feet persegi ,untuk
duduk 2 orang

Ukura 100cm x 100cm atau 3 feet persegi, untuk
duduk 4 orang
Persegi panjang :

Ukuran 137 cm x 76 cm atau 4feet 6 inchi x 2 feet 6
inchi, untuk duduk 4 orang
Bulat :

Ukuran garis tengah 100cm atau 3 feet, untuk duduk 4
orang

Ukuran Garis tengah 152 cm atau 5 feet, untuk duduk
8 orang
c.
Bar stool& Bar Counter
Stool dan counter bar digunakan oleh peanggan saat
menunggu ketika terdapat antrian. Jumlah kursi juga terbatas.
Mazida Zulfa (C0812024) | 52
d.
Sidestand
Side stand atau side board atau meja samping ialah semacam
meja atau rak yag ditaruh dipojok atau tepi-tepi ruang makan untuk
melancarkan pelayanan, berfungsi serbaguna. Side stand ini sangat
banyak variannya, tergantung pada :
1) Tipe
pelayanan
yang ditampilkan dan menu yang
dihidangkan.
2) Banyaknya waiter atau waitress dari satu side board
3) Banyaknya meja yang dapat dilayani dari satu side board
4) Jumlah dan macam alat-alat yang dipakai
Side board hendaknya memiliki ukuran yang tidak terlalu
besar agar mudah dipindah bila diperlukan.kaau side board terlalu
bedar maka akan banyak tempat dan sulit dipindahkan. Top table
sideboard menggunakan material tahan panas dan mudah
dibersihkan. Setelah selesai pelayanan hendaknya side board
dibersihkan dan siap dipakai pelayanan selanjutnya.Dapat juga tiap
waiter atau waitress memiliki side board sendiri. Sesudah selesai
pelayanan mereka melengkapi kembali dengan alat-alat yang
bersih. Side board berisi pisau, sendok, garpu, pengoles mentega,
da nada juga persediaan taplak meja / linen dan alat-alat lain.
Semua tersedia di side board disusun secara rapi dan teratur
sehingga merupakan dekorasi tersendiri. Penyusunan side board
tergantung dari :
a) Konstruksinya
b) Jumlah laci yang diperlukan untuk penyimpanan cutlery,
yakni sendok, garpu dan pisau.
c) Jumlah rak yang digunakan dalam penyimpanan linen dan
China wares serta bumbu-bumbu.
d) Menu dan pelayanan yang ditampilkan.
Mazida Zulfa (C0812024) | 53
10. WARNA
Warna adalah salah satu unsur yg paling penting yang telah
memberikan perannya dalam kehidupan. Warna adalah salah satu
elemen penting dalam sebuah interior. Penentuan warna yang oas
sangat penting untuk membangun suasana yang ingin diciptakan
dalam ruangan tesebut. (http://efratainterior.com/makna-warna-dalamdesain-interior/)
a. Warna Merah

Menebarkan keberanian dan energy

Membuat suasana menjadi cerah, meriah dan penuh pesona

Secara psikologis warna merah mempercepat aliran darah
karena memicu detak jantung.

Menjadi daya tarik pada bidang bisnis utama promosi dan
penjualan
karena
efektif
untuk
memotivasi
orang
beraktivitas secara cepat dan spontan.

Bagi anak-anak warna merah mengundang perasaan ingin
tau.

Bagi anak yang hiperaktif , warna merah bisa memacu
agresivitas
b. Warna Kuning
 Menguatkan motivasi dan meningkatkan mood

Secara
psikologis
dikaitkan
dengan
kecerdasan,
kepercayaan diri dan ide cemerlang.

Berkesan positif sehingga dipakai untuk menghilangkan
keragu-raguan.

Menghalau rasa gelisah

Menghadirkan kesan terbuka pada ruang tamu, gemvira di
ruang makan dan ruang keluarga, semangat di dapur,
meningkatkan inspirasi anak dikamar tidur.
Mazida Zulfa (C0812024) | 54
c. Warna Orange
 Secara psikologis identik dengan sifat individu yang ceria,
komunikatif dan suka bersosialisasi.

Melambangkan
keramahan,
kehangatan,
kesuksesan,
semangat dan antusiasme tinggi.

Aplikasi warna ini menstimulasi otak untuk menghasilkan
ide kreatif.

Sebagai warna retail, mudah menarik perhatian dan tampak
ramah terhadap konsumen.

Disisi lain menjadi symbol arogansi dan emosi yang
berlebih.
d. Warna Biru

Sebagai obyek relaksasi dan bersifat “dingin”

Secara
psikologis
melambangkan
intelektualitas,
ketenangan, kepercayaan, keadilan dan konsistensi.

Cocok digunakan diruang yang membutuhkan ketenangan
dan konsentrasi, missal ruang tidur dan ruang belajar.

Coba padukan dengan warna lain supaya kesan dingin tidak
terlampaui terasa.
e. Warna Violet atau Ungu

Secara
psikologis
ungu
melambangkan
keagungan,
kemewahan,kekayaan dan kekuasaan.

Bersama merah jambu, warna ungu memberikan nuansa
romantis.

Mempunyai efek spiritual dan meditative.

Cocok diaplikasikan di ruang yang memerlukan konsentrasi
tinggi misal ruangan kerja dan belajar.
f . Warna Hijau

Cocok digunakan untuk ruang terapi.

Secara psikologis hijau melambangkan kesehatan, harmoni,
keseimbangan dan pertumbuhan.
Mazida Zulfa (C0812024) | 55

Warna hijau membuat suasana segar sehingga tepat
diaplikasikan untuk orang bersantai.
g. Warna Coklat
 Bersifat kalem, hangat, teduh dan natural.

Secara psikologis coklat membuat suasana terlihat natural,
klasik dan eksotis.

Identik dengan nilai yang tinggi seperti yang terdapat pada
benda- benda seni dan antic.

Natural, cocok untuk diterapkan pada berbagai ruang.
h. Warna Putih

Warna putih melambangkan Bersih, natural, kosong, netral,
awal baru, ketulusan, kemurnian dan kesucian.
i. Warna Hitam

Hitam adalah warna yang gelap, suram, menakutkan.Hitam
juga melambangkan Elegan, kuat, sophisticated, ketakutan,
power,
kecanggihan,
kesedihan,
kematian,
keanggunan,
misteri,
independen,
seksualitas,
berwibawa,
penyendiri, disiplin, dan berkemauan keras.
j. Warna Abu-Abu

Warna abu-abu adalah warna alam. Di luar sana warna abuabu merupakan warna yang permanen, misalnya batu atau
karang. Respon Psikologis: Netral, serius, bisa diandalkan,
stabil, intelek, masa depan, kesederhanaan, kesedihan, dan
kebimbangan.
11. INTERIOR SISTEM
Interior sistem sebuah ruangan terdiri dari penghawaan,
pencahayaan dan akustik yang memiliki standard tertentu yang harus
dipenuhi.
Mazida Zulfa (C0812024) | 56
a. Pencahayaan
Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk
mendapatkan keadaan lingkungan yang aman dan nyaman
dan
berkaitan
erat
dengan
produktivitas
manusia.
Pencahayaan yang baik memungkinkan orang dapat melihat
objek-objek
yang
dikerjakannya
secara
jelas
dan
cepat.Menurut sumbernya, pencahayaan dapat dibagi
menjadi :
1) Pencahayaan alami
Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan
yang berasal dari sinar matahari. Sinar alami mempunyai
banyak keuntungan, selain menghemat energi listrik juga
dapat membunuh kuman. Untuk mendapatkan pencahayaan
alami pada suatu ruang diperlukan jendela-jendela yang
besar ataupun dinding kaca sekurang-kurangnya 1/6
daripada luas lantai.
Sumber pencahayaan alami kadang dirasa kurang
efektif dibanding dengan penggunaanpencahayaan buatan,
selain karena intensitas cahaya yang tidak tetap, sumber
alamimenghasilkan panas terutama saat siang hari. Faktorfaktor yang perlu diperhatikan agar penggunaan sinar alami
mendapat keuntungan, yaitu:
- Variasi intensitas cahaya matahari
- Distribusi dari terangnya cahaya
- Efek dari lokasi, pemantulan cahaya, jarak antar
bangunan
- Letak geografis dan kegunaan bangunan gedung
Pencahayaan alami dapat dibedakan dalam dua macam :

Pencahayaan langsung
Mazida Zulfa (C0812024) | 57
Berasal dari matahari/ secara langsung melalui atau atau
vide, jendela, genting kaca, dan yang lain.

Pencahayaan tidak langsung
Berasal dari sinar matahari secara tidak langsung.
Sistem pencahayaan tersebut tidak banyak kita temui
penggunaannya
dalam
perancangan
ruang dalam
melalui skylight, permainan bidang kaca dan lain,lain.
2) Pencahayaan buatan
Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang
dihasilkan oleh sumber cahaya selain cahaya alami.
Pencahayaan buatan sangat diperlukan apabila posisi
ruangan sulit dicapai oleh pencahayaan alami atau saat
pencahayaan alami tidak mencukupi. Fungsi pokok
pencahayaan buatan baik yang diterapkan secara tersendiri
maupun yang dikombinasikan dengan pencahayaan alami
adalah sebagai berikut:
- Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni
melihat secara detail sertaterlaksananya tugas serta kegiatan
visual secara mudah dan tepat
- Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara
mudah dan aman
- Tidak menimbukan pertambahan suhu udara yang
berlebihan pada tempat kerja
- Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap
menyebar secara merata, tidakberkedip, tidak menyilaukan,
dan tidak menimbulkan bayang-bayang.
- Meningkatkan lingkungan visual yang nyaman dan
meningkatkan prestasi.
Mazida Zulfa (C0812024) | 58
 Sistem pencahayaan buatan yang sering dipergunakan
secara umum dapat dibedakanatas 3 macam yakni :
a) Sistem Pencahayaan Merata
Pada sistem ini iluminasi cahaya tersebar secara merata
di seluruh ruangan. Sistem pencahayaan ini cocok
untuk ruangan
yang tidak dipergunakan untuk
melakukan tugas visual khusus. Pada sistem ini
sejumlah armatur ditempatkan secara teratur di seluruh
langilangit.
b) Sistem Pencahayaan Terarah
Pada
sistem
ini
seluruh
ruangan
memperoleh
pencahayaan dari salah satu arah tertentu.Sistem ini
cocok untuk pameran atau penonjolan suatu objek
karena akan tampak lebihjelas. Lebih dari itu,
pencahayaan terarah yang menyoroti satu objek
tersebut berperansebagai sumber cahaya sekunder
untuk
ruangan
sekitar,
yakni
melalui
mekanismepemantulan cahaya. Sistem ini dapat juga
digabungkan dengan sistem pencahayaan merata
karena bermanfaat mengurangi efek menjemukan yang
mungkin ditimbulkan oleh pencahayaan merata.
c) Sistem Pencahayaan Setempat
Pada sistem ini cahaya dikonsentrasikan pada suatu
objek tertentu misalnya tempat kerjayang memerlukan
tugas visual.Untuk mendapatkan pencahayaan yang
sesuai dalam suatu ruang, maka diperlukansistem
pencahayaan yang tepat sesuai dengan kebutuhannya.
 Sistem pencahayaan diruangan, termasuk di tempat kerja
dapat dibedakan menjadi 5 macam yaitu:
Mazida Zulfa (C0812024) | 59
1. Sistem Pencahayaan Langsung (direct lighting)
Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan
secara langsung ke benda yang perlu diterangi.Sistm
ini
dinilai
paling
efektif
dalam
mengatur
pencahayaan, tetapi ada kelemahannyakarena dapat
menimbulkan
mengganggu,
bahaya
baik
serta
kesilauan
karenapenyinaran
yang
langsung
maupun karena pantulan cahaya. Untuk efek yang
optimal, disarankanlangi-langit, dinding serta benda
yang ada didalam ruangan perlu diberi warna cerah
agar tampak menyegarkan.
2. Pencahayaan Semi Langsung (semi direct
lighting)
Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan
langsung
pada
benda
yang
perlu
diterangi,
sedangkan sisanya dipantulkan ke langit-langit dan
dinding. Dengan sistem ini kelemahan sistem
pencahayaan langsung dapat dikurangi. Diketahui
bahwa langit-langit dan dinding yang diplester putih
memiliki pemantulan 90%, sedangkan apabila dicat
putih effisien pemantulan antara 5-90%
3. Sistem Pencahayaan Difus (general diffus
lighting)
Pada sistem ini setengah cahaya 40-60%
diarahkan pada benda yang perlu disinari, sedangka
sisanya dipantulka ke langit-langit dan dindng.
Dalam pencahayaan sistem ini termasuk sistem
direct-indirect yakni memancarkan setengah cahaya
ke bawah dan sisanya keatas. Pada sistem ini
masalah bayangan dan kesilauan masih ditemui.
Mazida Zulfa (C0812024) | 60
4. Sistem Pencahayaan Semi Tidak Langsung
(semi indirect lighting)
Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan ke
langit-langit dan dinding bagian atas, sedangkan
sisanya diarahkan ke bagian bawah. Untuk hasil
yang optimal disarankan langitlangit perlu diberikan
perhatian serta dirawat dengan baik. Pada sistem ini
masalah bayangan praktis tidak ada serta kesilauan
dapat dikurangi.
5. Sistem Pencahayaan Tidak Langsung (indirect
lighting)
Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan
ke langit-langit dan dinding bagian atas kemudian
dipantulkan untuk menerangi seluruh ruangan. Agar
seluruh langit-langit dapat menjadi sumber cahaya,
perlu diberikan perhatian dan pemeliharaan yang
baik.
Keuntungan
sistem
ini
adalah
tidak
menimbulkan bayangan dan kesilauan sedangkan
kerugiannya mengurangi effisien cahaya total yang
jatuh pada permukaan kerja.
Contoh sumber cahaya antara lain :

Lampu pijar (Incandescent)

Lampu Halogen

Lampu Flourescent

Lampu HID (Hide Intensity Discharge)

Lampu Metal Helide

Lampu Sodium

Lampu Uap merkuri
Mazida Zulfa (C0812024) | 61
b. Penghawaan
Penghawaan adalah suatu usaha pembaharuan udara
dalam ruang melalui penghawaan buatan maupun penghawaan
alami dengan pengaturan sebaik-baiknya dengan harapan untuk
mencapai tujuan kesehatan dan kenyamanan dalam ruang.
Jumlah udara segar yang dimaksudkan berguna untuk
menurunkan kandungan uap air di dalam udara, menghilangkan
bau keringat, gas karbondioksida.
Penghawaan terbagi menjadi 2, yaitu alami dan buatan.
1) Penghawaan alami atau ventilasi alami adalah proses
pertukaran udara di dalam bangunan melalui bantuan
elemen-elemen bangunan yang terbuka.Cara yang
digunakan dapat memanfaatkan sistem cross ventilation.
2) Penghawaa buatan adalah proses pertukaran udara
melalui alat yang menjadi alternatif bila penghawaan
alami sudah tidak memenuhi kriteria. Penghawaan
buatan dapat bersumber dari kipas atau AC. Dalam
pasaran umum terdapat 3 (tiga) jenis AC yaitu:
a) AC window. Umumnya dipakai pada perumahan
dan dipasang pada salah satu dinding ruang denga
batas ketinggian yang terjangkau dan penyemprotan
udara tidak menganggu si pemakai.
b) AC
central
biasa
perkantoran,
hotel
digunakan
pada
supermarket
unit-unit
dengan
pengkontrolan atau pengendalian yang dilakukan
dari satu tempat.
c) AC split hampir sama bentuknya dengan AC
window, bedanya hany terletak pada konstruksi di
mana alat condensator terletak di luar ruang.
Mazida Zulfa (C0812024) | 62
Pertimbangan pada penentuan jenis AC yang akan
digunakan dengan memperhatikan pula besaran dan segi-segi
ekonomis. AC window lebih cocok untuk ruang kecil dan untuk
menghemat energi bias dimatikan bilamana ruang tidak terpakai.
Jenis AC split banyak disukai oleh karena kelembutan suara
mesin
yang
tida
bising
sehingga
menjamin
ketenangan.(Suptandar, 1999 : 275)
c. Akustik
Akustik merupakan unsur penunjang dalam sebuah disain,
karena akustik memberi pengaruh luas dan dapat menimbulkan
efek psikis dan emosional bagi orang yang mendengarnya.
Pengendalian akustik yang baik membutuhkan penggunaan bahan
dengan tingkat penyerapan yang tinggi seperti pada lapisan
permukaan lantai, dinding, plafond, luas ruang, fungsi ruang, isi
ruang, bahan tirai, tempat duduk dengan lapisan lunak, karpet,
udara di dalam ruang dan pengaruh lingkungan sekitarnya, akustik
yang perlu diperhatikan dalam sebuah ruang untuk mampu
meredam bunyi bising yang ditimbulkan dengan persyaratan
tingkat kebisingan 60 dB. (Akustik Ling, 1985 : 33)
Menurut Ma’ruf (2005 : 208) suara dan musik, menurut
volume, pitch, temp berpengaruh pada suasana hati (mood). Musik
yang lembut membuat pengunjung suatu gerai terpengaruh menjadi
lebih santai dibandingkan dengan musik yang menghentak keras.
Sebaliknya, musik yang berirama mars membuat bawah sadar
pengunjung gerai terdorong menjadi cepat.
12. SISTEM KEAMANAN
Sistem
Pengamanan
terhadap
kegiatan
yang
berlangsung
menggunakan sistem sekuritas , CCTV (Closed Circuit Television) dan
sensor yang berada di depan pintu. CCTV adalah suatu alat yang
Mazida Zulfa (C0812024) | 63
berfungsi untuk memonitor ruang melalui layar monitor, yang
menampilkan gambar dari rekaman CCTV pada ruangan yang
dipasang CCTV. CCTV Biasa di pasang ditempat yang tersembunyi
dan di tempat yang membutuhkan keamanan.
a. Keamanan dari bahaya kebakaran
 Pendeteksi asap
Detektor kebakaran adalah alat yang berfungsi mendeteksi secara
dini kebakaran, agar kebakaran yang terjadi tidak berkembang
menjadi lebih besar. Dengan terdeteksinya kebakaran, maka upaya
untuk mematikan api dapat segera dilakukan, sehingga dapat
meminimalisasi kerugian sejak awal.
 Fire Extinguisher
Alat pemadam api adalah alat perlindungan kebakaran aktif yang
digunakan untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran
kecil, umumnya dalam situasi darurat. Pemadam api tidak
dirancang untuk digunakan pada kebakaran yang sudah tidak
terkontrol, misalnya ketika api sudah membakar langit-langit.
Umumnya alat pemadam api terdiri dari sebuah tabung ber tekanan
tinggi yang berisi bahan pemadam api
Mazida Zulfa (C0812024) | 64
 Springkler
Fire Sprinkle System merupakan alat yang akan menyemburkan
air secara otomatis ketika segelnya pecah akibat adanya panas
dari api kebakaran. Sistem sprinkler harus dipasang terpisah dari
sistem perpipaan dan pemompaan lainnya, serta memiliki
penyediaan air tersendiri.
 Hidrant
Hydrant adalah koneksi di atas tanah yang menyediakan akses ke
pasokan air untuk tujuan pertempuran pemadam kebakaran.
Pasokan air dapat bertekanan, seperti dalam kasus hydrant
tersambung ke listrik air dikuburkan di jalan, atau unpressurized,
seperti terhubung ke kolam terdekat atau tangki air. Setiap hydrant
memiliki satu atau lebih gerai selang kebakaran mungkin terkait.
Jika suplai air bertekanan, hydrant juga akan memiliki satu atau
lebih katup untuk mengatur aliran air. Dalam rangka menyediakan
air yang cukup untuk pemadam kebakaran, hydrant yang berukuran
untuk memberikan debit minimum sekitar 250 galon per menit
(945 liter per menit), meskipun hidran yang paling dapat
memberikan banyak lagi.
Mazida Zulfa (C0812024) | 65
b. Keamanan dari kejahatan manusia
 Scurity
Adalah orang yang bertugas dalam menjaga keamanan suatu
tempat.
Biasanya menjaga keamanan sebuah toko, mall, atau kediaman.
Jika ada orang yang hendak memasuki bangunan maka akan
diperiksa terlebih dahulu.
 CCTV
CCTV atau kepanjangan Closed Circuit Television adalah sebuah
kamera yang difungsikan untuk memantau dan mengirimkan sinyal
video pada suatu ruang yang kemudian sinyal itu akan diteruskan
ke sebuah layar monitor. CCTV berfungsi untuk memantau
keadaan pada suatu tempat dari tindak kejahatan apabila terjadi
hal-hal criminal.
 Metal detector
Adalah sebuah alat yang mampu mendeteksi keberadaan logam
dalam jarak tertentu. Alat detektor logam sangat berguna atau biasa
digunakan oleh petugas keamanan untuk memastikan setiap orang
yang akan memasuki area tertentu bebas dari benda berbahaya
seperti pistol, bom ataupun senjata tajam, alat detektor logam juga
biasa digunakan oleh para arkeolog yaitu untuk mencari benda
benda logam di bawah tanah, atau bisa juga sekadar hobby untuk
mencari barang-barang logam di bawah tanah.
Mazida Zulfa (C0812024) | 66
Download