ISSN ARTIKEL ASLI - CROSSLINK TELOPEPT|DA C-TERM|NAL (CTx) SEBAGAI PETANDA AKTIVITAS SEL OSTEOKLAS PADA OSTEOPOROSIS PASCA MENOPAUSE DEFISIENSI ESTROGEN . KORELASI ANTARA DERAJAT GASTRITIS DAN I/II PADA PENbERITA RASIO PEPSINOGEN GASTRITIS KRONIS - HUBUNGAN ANTARA PERUBAHAN VOLUME DAMH RELATIF DENGAN EPISODE HIPOTENSI INTRADIALITIK SELAMA HEMODIALISIS PADA GAGAL GINJAL KRONIK - HUBUNGANANTARAKONSENTMSIASAM URAT SERUM DENGAN RESISTENSI INSULIN PADA PENDUDUK SUKU BALI ASLI DI DUSUN TENGANAN PEGRINGSINGAN KAMNGASEM . WISATAWANASINGDENGAN PENYAKITINFESKSI SALURAN NAFAS YANG DIRAWAT DI RSUP SANGLAH DENPASAR-BALI LAPORAN KASUS - MIELOMA MULT|PEL TtpE tgA: LAPORAN L|MA KASUS TINJAUAN PUSTAKA . PATOFISIOLOGI DAN PENATALAKSANAAN NEFROPATI MDIOKONTRAS PENGARUH INSULIN TERHADAP FUNGSI KARDIOVASKULAR - OSTEOPOROSIS PATOGENESIS DIAGNOSIS DAN PENANGANAN TERKINI SARIPATI t4tt - 6456 JURNALPENYAKTT DALAM (JOURNAL OF INTERNAL MEDICINE) DAHULU : MAJALAH PENYAKIT DALAM UDAYANA Volume l0 Nomor 2, Bulan Mei 2009 TERAKREDITASI DENGAN NILAI B KEPUTUS$I DIREIMUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 39/DIKTIiKep12004 (Terbitan resmi Bagian Peuyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Unud/RS Sanglah Denpasar) DAFTARISI CROSSLINKTELOPEPTIDAC.TERMINAL (CTx) SEBAGAI PETANDA AKTIVITAS SEL OSTEOKLAS PADA OSTEOPOROSIS PASCA MENOPAUSE DEFISIENSI ESTROGEN 79 IKctut Siki Kawiyana KOREIASI ANTAP\A DERAJAI' GASTRITIS DAN RASIO PEPSINOGEN I/II PADA PENDERITA GASTRITIS KRONIS 85 I$kyan Darya, I Dewa Nyoman Wibawa ET'BI.JNGAN ANTARA PERUBAHAN VOLUME DARAH RELATIF DENGAN EPISODE HIPOTENSI INTRADIALITIK SELAMA HEMODIALISIS PADA GAGAL GINJAL KRONIK (hyAgusniadi, Ketut Suwita, Gde RakaWidiana, Wayan Sudhana, Iod SilIharta Loekman, Yenny Kandarini 99 ET'BI'NGAN ANTARA KONSENTRASI ASAM URAT SERUM DENGAN RESISTENSI INSULIN PADA PENDI'DI'K SUKU BALIASLI DI DUSUN TENGANAN PEGRINGSINGAN KAR.ANGASEM n0 Ida Bagus Ngurah Wisesa, Ketut Suastika WISATAWANASING DENGAN PENYAKIT INFESKSI SALURAN NAFAS YANG DIRAWAT DI RSI'P SANGLAH DENPASAR-BALI I& Bagus Ngurah Rai, I Gede Ketut Sajinadiyasa, rfiFI OMAMULTIPELTIPE 123 IgA: LAPORAN LIMA KASUS t28 IHrdeBakta HilOFISIOLOGI DAN PENATAT AKSANAAN NEFROPATI RADIOKONTRAS fuya Sanjaya, Ketut Suwira 136 fITdGARt.'H INSULIN TERHADAP FUNGSI KARDIOVASKULAR fEilrmad 148 Ridwaq Wira Gotera {ISIMFOROSIS PATOGENESIS DIAGNOSIS DAN PENANGANAN TERKINI 157 IlcSikiKawiyana rirfi t7l J Pew Dalam, Volume l0 Nomor 2 Mei 2009 Tinjauan Pustaka PENGARUIIINSULINTERHADAPFUNGSIKARDI0VASKULAR Muhammad Ridwan*, Wira Gotera** *FK Universitas Syiah Kuala BandaAceh **Bagiarr/SMFIlmuPenyakitDalamFKUnud/RSSanglahDenpasar e-mail: wira-gotera@hotmail'com SUMMARY FUNCTIONS EFFECTS OF INSULIN ON CARDIOVASCULAR for storage and usa regulation ofglucose metabolism and signals Insulin is an anabolic hormone responsible for reveal acids. Its effects on cardiovascular function, nutrients such as glucose, amino acids, and fatty many fundamental action and endothelin-l-depe the balance between its No-dependent vasodilator early-known insulin actions, are based on I, phosphatidylinositole 3-kinase (PI3K) ar,d mitogen-aciivated Protein vasocontriction action regulated by signals tluough pa1 perturbances of PI3K cells. on insulin resistance setting, signal (MApK)-dependent pathways on vascular endothelial andenhancedsignalsthroughMAPKpathwayareconditionsunderlyinglinkbetweenmetabolicdisordersandcardiova MCP-I' NF-kB' MMP-9 and cI effects by suppressing expression of ICAM-1, diseases. lnsulin also has antiinflammatory glucose uptake particularly in stress plays important roles in maximazing heart the heart, insulin increases contractility and insr groMh through Akt pathway' However' chronic ln addition, insulin plays a role in physiologic heart exposure of to increase peripheral blood flc term of cardiovascular function, insulin is known associated with ventricular disfunction. rn changes in blood pressure in enhanced cardiac output without significant to decrease peripheral resistance, so that results atherosclerol metabolism, but also improve risks underlying Not only can improved insulin action repair glucose recommended intensive insulin tu 2007, European cardiac Society (ESC) has cardiovascular complications of diabetes. In and morbidiry' critically ill and heart swgery patient mortality tightly control blood glucose in order to improve adult Keywords : insulin, cardiovascular, nitric oxide PENDAHULUAN Insulin merupakan suatu polipeptida yang mengandung dua rantai asam amino yang dihubungkan di dalam oleh jembatan disulfide. Hormon ini disintesa retikulum endoplasma kasar sel B pankreas, kemudian bentuk ditranspor ke apparatus golgi unhrk dipaket dalam granul-granul, yang bergerak ke membrane sel dan akhirnya kandungan granul dilepaskan dengan cara basal sel eksositosis. Insulin kemudian melewati laminal B dan kapiler dan fenestrata endotel kapiler untuk mencapai aliran darahl Insulin disintesa sebagai bagian preprohormon besar. Gen insulin terletak pada pendek kromosom 11. Peptida asam amino ke-2 Preproinsulin dihilangkan ketika memasuki ret dar endoplasma. Sisa molekul kemudian dilipat S disulfida dibentuk untuk membuat Proinsulin' peptide (connecting peptide - C Peptide pt menghubungkan rantai A dan B inemfasilitasi dan kemudian terlepas di dalam granul sebelum Normalnya, g}-g't % produk yang dilepas merupakan insulin dengan jumlah C peptid seimbang, dan sisanya adalah proinsulin' Wakt insulin dalam sirkulasi sekitar 5 menit' J PenyDalan,Yolume l0 148 dat Nomor Dalam sirkulasi, juga ditemukan zat yang memiliki aktivitas mirip insulin yang aktivitasnya tidak porters pdamamalia diringkas pada tabel dapat ditekan oleh antibody antiinsulin, yang disebut now uppress ible insulin-likiacfirzfl (NSILA). Tergolong tubuh, termasuk pada sel yang insulin tidak ke dalam NSILA antara lain insulin-like growthfactor dan II (IGF I dan IGF II).t: meningkatkan ambilan glukosanya, Reseptor insulin I memiliki berat molekul 340.000 merupakan suatu tet_ ramer yang terdiri dari masing_masing 2 subunit glikoprotein o dan B. pada sel endotel, reseptor insulin Aktivitas utama insulin, dapat dikelompokkan menjadi aktivitas cepa! sedang dan lambat. Dalam waktu beberapa detik insulin meningkatkan tanspor glukosa, diekspresikan pada permukaan sel sebayak kira_kira seper sepuluh dari jumlah reseptor IGF_I (40.000 vs asam amino dan K* ke dalam sel yang sensitifinsulin. Efek jangka sedang terjadi dalam beberapa menit dimana terjadi stimulasi sintesaprotein, inhibisi degradasi protein, aktivasi of wider enzim glikolitik dan glikogen sintase, dan inhibisi fosforilase dan enzim glukoneogenik. Efekjangka larna (dalam beberapajam) adalatr meningkatkan mRNA untuk kinase enzim lipogenik dan enzim lain. Glukosa memasuki sel way melaluifacilitated dffision, atau pada usus dan ginjal melalui franspor aktif Na sekunder. pada jaringan otot, lemak dan beberapa lainnya insulin mernfasiliasi masularya 400.000 reseptor per sel). Gen untuk reseptor insulin memiliki 22 ekson dan terletak di kromosom 19. Ketika reseptor insulin dari sel yang sensisif mengikat insulin, aktivitas tirosin kinase terpicu yang memicu forforilasi dan defosforilasi danjuga sistem efektor lain dan mediator sekunder. pada otot rangka, jantung, polos dan jaringan sensitif lain, aktivasi reseptor insulin menyebabkan aktivasi phosphatidylinositole 3 -kinase glukosa ke dalam sel dengan meningkatkan jurnlah g/z_ cose transporter pada membran sel yang bertanggung membran sel. dan jawab untuk facilitated diffrion glukosa. Glucose trans_ glukosa ke dalam sel.r'a and Tabel l. @I3K) yang mempercepat translokasi endosom yang mengandung GLUT_4 ke rn ls states. l.t Reseptor insulin ditemukan pada berbagai sel GLUI4 kemudian memediasi tansport Glucose transporters pada mamaliar usage to Function r- (mM)2 Major Sites of Expression Secondary actlve transport (Na+glucose cltransport) SGLT 1 \bsorption of qlucose \bsorption of qlucose 0,1-1.0 GLUT 1 lasal glucose uptake L-2 GLUT 2 3 SGLT 2 dari Facilitoted diffusion lengan milik ikatan Segmen ) GLUT 3 yang GLUT 4 cell glucose sensor.; lransport out of intestinal rnd renal epithelial cells )asal glucose uptake sekresi. GLUT 5 iselB Insulin-stimulated glucose rptake ructose transport GLUT 6 ,lone yang GLUT 7 Slucose 6-phosphate pelipatan intestine, renal tubules 16 L2-28 <1 tubules acenta, blood-brain banieri ain, red cells, kidneys, colon, lnv other oroanE cells of islets, liver, epithelial llls of small intestine, kidneys ain, placenta, kidneys, many E L-2 transporter in :ndoplasmic reticulum paruh and cardjac muscle, tissue, other tissues , ? other tissues Km adarah konsentrasi glukosa dimana transpor setengah maksimal Pengaruh Insulin terhadap Fungsi Kardiovaskulr l{uhamwd Ridwan, Mro Golera 149 Folia Medica Indonesiana Vol. 43 No. 2 April-June 2007 : I lg-123 pNN50 reflects the power of high frequency (HF) in frequency domain analysis (Ueda et aL.2002), (n tr (n li () 4 & +r ',rf--,-,',,&,1\ry',,,#r'q{hJ'id,,,,,,,,.,+l 00 o J time (ms) Figure l. Cardiotachogram, indicates the occurrence of RR intervals from time to time (in ms) u 2(.J|d 400 600 800 1000 ,t2oo 1400 .t6oo ms Figrue 2' Histogram, summarizes the number ofRR intervals occrrred in certain duration. The frequency domain analysis, usually presented in form of spectrum of frequencies (Figure'3), is believed to be more accurate in differentiatingthe two autonomic components of HRV signals. Most methods used to reflects the amplitude of heart rate fluctuation at certain convert the time domain signal into the frequency domain involve the use of mathematical transformations, which decompose the signals into the sum of sine waves of different amplitude fr"qr".rcy. Then, spectal analysis technique is used to anatyze the -d tansformed signals (Kamen 1996). The frequencies which reflects variance of all NN intervals, and ratio of low fr. equency to high frequency (LF/If). Frequency domain components are usually presented in absolute value of power (millisecond squared) or in normalized units (nra only for LF and HF). The power spectrum ll9 Peranan insulin sebagai hormon yang memodulasi ambilan glukosa secara umum telah banyak diketatrui. Dalam kaitan dengan fungsi kardiovaskular' ternyata insulin juga memiliki peran penting dalam kondisi kardiovaskular yang sehat dan juga sakit' Tinjauan pustaka ini bertujuan mengungkapkan secara lebih mendalam peranan insulin dalam kaitan dengan merymi dep endent as odilatation -7-Ilryrir s menghasilkan vasodilaasi Ejadi d (NO), suatu gas Yang aktif secre ti hampir semua jaringan, Yanghol lin jelas berPeran dalam v mudah menembus insubahasan: efek insulin pada pembuluh darah, kerja menyebabkan pada jantung dan peran insulin pada fungsi kardiovaskular. tipofih}nyad4r membran sel- hdet yang rendah dan sifat fungsi kardiovaskular tersebut. Untuk lebih terstruktur' pembahasan akan dipecah kedalam tiga subpokok lin hkn relaksasi ser&r* ffit pembuluh daratr, NO merWuhi 1 itu menghasilkan vasodilatasllr NO dihasilkan oleh keria rf,rt (NOS) yang mengftatalisis PEMBAHASAN amino L-argininenenjadi PGrd* tffi d I.(XI rullin e. Ada tiga isoenzim I'IOS' Setelah berikatan dengan reseptor, insulin mempengaruhi endotel melalui dua jalur signal yang berbeda. Efek utama ambilan glukosa dan vasodilatasi terjadi melalui perangsangan jalur PI3-K, sedangkan pcil dan secara fi siologis tidak begitrl dil dengan agonis Yang Efr jaringan saraf dan NOS-Itr Yary berespon intraselular, sedangkan NOS-tr' l dihasilkan makrofag dan sel endd dm No. N efek vasokonstriksi dan proliferasi terjadi melalui perangsangan jalur yang tergantung pada mitogen-acti- karena efek proinflamasi sitokin vated protein kinase (MAPK)5'6 (keduanya disebut cons beberapa kali lebih banYak ntuiv Nof| untuk waktu singkat ketika difofuh I.s indu c ib l e N O S)."*io1"e )r[Q,rd seperti asetilkolin atau bradikinin dengan cara konstan ketika ada r41 proinflamasi sePerti TNF+ misal dil pelepasan NO terpenting b€rasal disebabkan Peningkatan kecePel sehingga benifat terganhrng en&rc|' melalui cara aPaPun meruPakan dm NO ke dalam sirkulasi dan secara ln cGMP di dalam sel otot Polos sehit vasodilatasi yang lidak tergantur Gambar l. GambaranUmum jalurtransduksi sinyal in- sulin pada endotel endotel.8'll Insulin memiliki efek r mekanismenya berbeda dengan vas Efek insulin pada pembuluh darah Walaupun insulin merupakan vasodilator lemah sodilator klasik seperti asetilko peningkatan kalsium intrasel Yl J Penyhla.X 150 n rnsu- pengikatan kalsium/kalmodulin ke NOS endotel (eNOS). Didukung oleh berbagai kofaktor, ini Walaupun penelian invivo masih kurang, studi invito menunjukkan bahwa efek insulin pada sel otot menyebabkan disosiasi eNOS dari caveolin-l sehingga polos pembuluh darah manusia dapat dibagi dua: efek mengaktivasi eNOS. Jalur signal insulin dalam mengaktivasi eNOS di endotel, berbeda total, terpisah dan tidak tergantung dari mekanisme klasik yang tergantung kalsium. Jalur ini memerlukan aktivasi jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek (beberapa menit sampai I jam), insulin smadan reseptor insulin tirosin kinase yang kemudian memacu peningkatan sintesa DNA dan proliferasi sel n karena memfosforilasi IRS- 1 yang menghasilkan pengikatan otot polos pembuluh darah, walau dalam konsentrasi pDK-l yang fisiologis. Lebih mencemaskan lagi, insulin kemudian mengaktifkan Akt, yang memfosforilasi dan melipatgandakan efek proliferatif beberapa faktor pertumbuhan yang terlibat dalam pembentukan dan leliumrli yang c oxide hpat di ekulnYa idengan rdinding dan aktivasi PI3K dan selanjutnya aktivasi synthase rat asam WL-citlihasilkan el endotel kalsium nya yang n spresikan melemahkan kontraksi sel otot polos pembuluh darah melalui stimulasi NO. Dalam jangka panjang insulin mengaktivasi eNOS yang menghasilkan peningkatan produksi NO yang bersifat vasodilator dalam hitungan pertumbuhan plak; dan juga meningkatkan efek biologi menit. NO yang berasal dari endotel lainnya. Misalnya, insulin menyebabkan up-re gul atio n ini kemudian berdifusi ke dalam sel otot polos pembuluh darah (vas- reseptor cular smooth muscle ceil, VSMC) dimana dia oversensitisasi otot polos pembuluh darah terhadap mengaktivasi guanylate cyclase untuk meningkatkan peningkatan kalsium dan kontraksi yang dimediasi an- kadar cGMP yang memicu relaksasi vaskular.3'r2 giotensin-Il . Sehingga pemaparan lama hiperinsulinemia berimplikasi terjadinya aterogenesis dan I angiotensin dan mengakibatkan rn NOS-II di endotel, insulin juga merangsang sekresi endothelin-l (ET-l), suatu silkanNO vasokonstriktor yang melawan efek vasodilatasi NO. Resistensi insulin dicirikan oleh kerusakan pada ET-l ini menggunakan jalur sipal yang jalur sinyal yang tergantung PI3K, scdangkan jalur rclepaskan vasodilator lisebutjuga rlebihlama dari sitokin Langsangan 'stress yang iran darah, tyang diberi melePdskan lmelePaskan renyebabkan ngan respon ilator Yang lor lain-ro Vanenstimulasi nemudahkan Selain produksi NO Perangsangan tergantung MAPK3 Pada tikus yang reseptor insulinnya hipertensi.e MAPK tidak terpengaruh. Ini memberi implikasi penting karena resistensi insulin biasanya disertai di endotel dirusak, ekspresi kedua eNOS dan ET-l menurun signifikan. Pada manusia, efek insulin terhadap ET:-l hiperinsulinemia kompensasi untuk mempertahankan sirkulasi tidak dapat disimpulkan dengan jelas.3 Namun, tergantung MAPK menyebabkan ketidakseimbangan Piatti et a/.r3 mencatat adanyapeningkatan kadar ET-l antara efek insulin melalui jalur PI3K dan euglikemia. Hiperinsulinemia akan memacu jalur yang setelah pemberian bolus insulin pada manusia. Karena MApK. Hal ini mengakibatkan peningkatan sekresi ET-I, aktivasi ET-l merupakan suatu faktor parakrin, konsentrasi pompa kation, dan peningkatan ekspresi plasma kurang relevan untuk memprediksi aksi ET-l molekul adhesi lainnya melalui j alur MAPK. Penurunan pada vaskular dibanding konsentrasi lokal.3 sinyal melalui PI3K dan peningkatan sinyal melalui VCAM-I dan jalur Efek vasokonstriksi insulin juga terjadi melalui MAPK akan menyebabkan penurunan produksi $O dan simpatik. pada individu dengan sedikit lemak tubuh (/ean), insulin dalam meningkatkan produksi ET-l yang merupakan tanda- konsentrasi fisiologis meningkatkan kadai katekolamin Insulin juga memiliki efek antiinflamasi yang perangsangan sistem saraf tanda disfungsi endotel. 3' rs vena dan aktivitas saraf simpatis. Infus insulin terkait dengan disfungsi endotel dan memperkuat rangsangan simpatis secara sentral ke otot aterosklerosis. Insulin mengurangi ekspresi protein rangka.la permukaan proinflamasi intercellular adhesion proses O Nonor 2 Mei 2M) Pcngaruh Inulin tcrhadap Fungsi Kardiovaskular Muhammd Ridvaz. |liro Gotera 15l . melecule-l (ICAM-1), kemokin monocyte (MCP-1)' dan faktor chemoattractant protein-l nuclear factor-kappa transkripsi proinflamatori kunci aorta manusia' pada B (I.IF-kB) pada kulnr sel endotel konsentrasifisiologisinsulin.Insulinjugaditunjukkan (MMP-9) dan menekan matrix metalloproteinase-9 Pada pasien pemtumbuhan endotel vaskular' menyebabkan jantung. Overekspresi Akt diketahui bisa disesuaikan opi dan disfungsi jantung'setelah dengan peningkatan untuk usia, BMI dan tinggi, lelaki yang lebih memiliki diameter ventrikel kiri ilp..t kadar insulin yang lebih besar'r8 besar, dan cardiac output jantung Insulin meningkatkan kontraktilitas faktor infus insulin menghasilkan dengan infark miokard akut, o/o dalam (CRP) sampai 40 supresi C-reactive protein Manfaat insulin tersebuthanya 24 jam awal infus insulin' secara intra vena' tidak muncul bila insulin diberikan secara subkutan's Kerja insulin Pada jantung sebanyak 1 0'000 Reseptor insulin diekspresikan setiap sel otot jantung' sampai 100.000 reseptor pada menyediakan sekitar 70% Oksidasi asam lemak glukosa dan laktatjuga kebututran energi jantung, namun produlsi ATP' ilrut menyumbang sekitar 30% daitotal metabolisme di jantung dengan Insulin meregulasi glikolisis, sintesa memodulasi transpor glukosa, protern' glikogen, metabolisme lipid' sintesa dalam kontraktilitas dan apoptosis di p.no.Urtt*, koroner miosit. Efek vasodilatasi insulin di jantung' Ambilan glukosa meningkatkan perfusi otot insulin terutama pada sel otot jantung yang distimulasi melaluitransporterGLUT4.Sepertipadajaringanlain melalui jalur PI3IU yang sensitif insulin, signal insulin glukosa Akt memainkan peran kunci pada ambilan insulin juga jantung. Aktivasi Akt yang dirangsang glikogen jantung dengan memacu akumulasi glycogen synthase kimenghambat serentak aktivitas 3'16 yang diaktivasi AMP' nase-3dan protein kinase Aktivasi jalur signal insulin PI3K/PDK-1/Akt perkembangan dan memainkan peran penting dalam kelanjutan dari perhrmbuhan fisiologis jantung' Sebagai mamalia aktivasi Akt, aktivasi rapamisin pada jantung' sedangkan supresi merangsang pertumbuhan ukuran sel GSK3P dan FOXO membantu meregulasi kalsium menstimulad dan pertukaran Na/Ca' Masuknya dari retikulum tambahan pelepasan kalsium menghasilkan melalui reseptor ryanodin, yang juga myofilamen dan kontraksi' Insulin miofilamen terhadap kalsium' sensitivitas lipat) kronik Akt rniokardium (-15 kali jantung dan gagal menyebabkan disfungsi sedikit sedangkan peningkatan yang (-2 kali lipa latihan (sekitar aktivitas atau ekspresi Akt terkait gangguan minggu) tidak berkaitan dengan tilitas.3 arteri koroner' Pada pasien dengan penyakit untuk mensttm gangguan kemampuan insulin ;btl." glukosa di miokardium' Resistensi insulin ini bisa menghambat kembalinya miokardium jantung ke normal sehingga meningkatkan penyakit -2 janhrng koroner' Individu dengan diabetes gangguan ambilan glukosa 1 jtgamenunjulkan Tidak ada miokardium sampai sekitar 40%' dalam beratnya gangguan ambilan yang nyata tipe 2 dengan atau pada individu dengan diabetes bahwa t p"nyakit arteri koroner' Ini menunjukkan ,", iip" 2 dan penyakit arteri koroner tidak insulin' yang mtr menambah perburukan fungsi penyakit ini berbagi paling tidak karena kedua i resistensi proses intraseluler, dan mungkin mungkin r miokardium dapat mengawali dan artert babkan berkembangnya penyakit bisa menjelaskan Mekanisme lain yang mungkin J r52 j PenY Dalon' Volume l0 Nonu2 resistensi insulin dapat memperbunrk firngsi miokardium adalah melalui suatt mismatch aliran darah dan ambilan glukosa. Insulin meningkatkan ambilan glukosa danjuga meningkatkan aliran darah ke miokardium pada jantung nondiabetik. Pada individu nondiabetik, juga terjadi redistribusi aliran darah miokardium termasuk ke area dimana insulin menstimulasi ambilan glukosa. Sebaliknya, pada diabetes tipe 2, redistribusi aliran darah miokardium yang dirangsang insulin diarahkan ke sel ke daerah L-type yang berbeda dibanding dengan subyek nondiabetik, walaupun area ambilan glukosa serupa yang terjadi pada subjek nondiabetik. Mismatch ini menyebabkan vasr kebuhrhan metabolisme miokardium tidak terpenuhi dan dapat menimbulan risiko penyakit kardiovaskular yang resl lebih besar pada individu resisten insulin.re dapat Ada suatu korelasi langsung, walau lemah antra resistensi insulin miokardium dengan rendahnya fraksi ejeksi yang berpotensi menyebabkan peningkatan lipat) risiko gagal jantung. penjelasan yang mungkin bisa menerangkan hubungan ini adalah kurang efisiennya 4 pengubahan energi metabolik menjadi ke{a mekanik padajantung dengan resistensi insulin. Karena resistensi insulin, miokardium terpaksa harus lebih mengandalkan terjadi lasi pada fungsi risiko tipe pada sumber energi pada lipid, yang proses oksidasinya membutuhkan lebih banyak oksigen dari pada oksidasi glukosa untuk menghasilkan jumlah AIp yang sama. Diperkirakan bahwa pada kadar asam lemak bebas intrasel yang tinggi, metabolismenya meningkatkan kebutuhan oksigen miokardium hampir sebesar 30 %. tanpa diabe- saling satu insulin Penjelasan alternatif lain untuk hubungan antara resistensi insulin dengan fraksi ejeksi adalah adalah upregulation dari sistem saraf simpatis. Katekolamin, khususnya adrenalin, memiliki efek tidak langsung dalam perkembangan resistensi insulin dengan menginduksi lipolisis, dan karena itu meningkatkan kenapa bqsif tergantung NO. Meningkatnya kadar insulin setelah makan atau loading glukosa juga meningkatkan aliran darah ke tungkai, dan menurunkan resistensi vaskular. r0 Proses efek vasodilatasi insulin tefadi dalam fase yang dapat diamati. Mula-mula, dilatasi arteriol terminal meningkatkan jumlah kapiler yang diperfusi (capiltary recruitment) dalam beberapa menit tanpa disertai perubahan pada total aliran darah ke hrngkai. proses ini kemudian diikuti oleh relaksasi pembuluh resisten yang lebih besar yang meningkatkan keseluruhan aliran darah tungkai dengan aliran maksimum tercapai setelah 2 jam.3 Infus insulin jangka pendek hanya menurunkan tekanan darah sedikit atau tidak berubah, namun secara signifikan meningkatkan denyut jantung dan curah jantung serta menurunkan tahanan perifer total. Infus insulin dalam jangka pendek juga merangsang retensi natrium dengan cara meningkatkan reabsorbsi sodium pada tubulus distal pada orang normal dan pada individu resisten insulin.3 Ciri kunci resistensi insulin ditandai adanya gangguan spesifik pada jalur signal tergantung Ip3_K, jalur signal lain termasuk yang tergantung MAPK tidak terpengaruh. Hal ini memiliki implikasi sedangkan patofisiologi penting karena biasanya resistensi insulin disertai oleh kompensasi hiperinsulinemia untuk mempertahankan euglikemia. pida pembuluh darah dan juga tempat lainnya, hiperinsulinemia jalur akan memacu yang tergantung MApK sehingga menghasilkan ketidakseimbangan fungsi insulin antara jalur pI3K dan jalur MAPK. Efekprohipertensi insulin yaitu sekesi ET:l, aktivasi pompa kation dan peningkatan ekspresi VCAM-I and molekul adhesi lain berada dibawah kontrol jalur MAPK. pada endotel, penurunarf signal kadar asam lemak bebas.le IP3K dan peningkatan signal MApK sebagai respon terhadap insulin akan menurunkan produksi NO dan Peran insulin pada fungsi kardiovaskular meningkatkan sekresi ET-l yang menrpakan ciri dari disfungsi endotel.3'20'2r menyer. vasodilatasi dan meningkatkan aliran darah yang ' Pada manusia, infus insulin merangsang Pcngaruh Inotin Terhadap Fungsi Kardiovaskular Muhammod RidwoL ll/ira Golqo Hiperinsulinemia kompensasi yang terjadi pada 153 kerja dapat menumpulkan resistensi insutin dilaporkan vasodilatorinsulinyangtergantungNo.Dalamkondisi menyebabkan hiperinsulinemia dapat seperti ini, dan ii'p"r,"n., melalui efek antinatriuretik peningkatan aktivasi RAS dan simpatomrmetik dan sekresi ET-1'3 dan selular yang Mekanisme molekular insulin dan disfungsi endotel memperantarai resistensi interaksi yang merefleksikan adanya infus insujantung dengan pemberian tes dengan infark insulin multidosis bisa lin-glukosa diikuti pemberian secara bermakna' dimana memperbaiki prognosrs up rata-rata sekitar 3'5 tahun mortalitas setelahfoltow o/o padakelompok kontrol' adalah 33 % diband ing$ 2 yang dipublikasikan Walaupun pada studi DIGAMI dibuktikan lebih manfaat ini tidak dapat nuiu oO* i005, insulin ini telah mendorong 2' ianjut, manfaat pemberian t'ilil'-11 bersifat multiple (ESC) European Cardiac Societv dengan kontrol ketat gula darah tompt.t. intensif pemakaian insulin secara dan metabolik' antara jalur inflamasi sel lemak akan meningkatkan Resistensi insulin pada pemecahan lipase yang menimbulkan bebas yang dun p"l"pu'an asam lemak aktivitas t igtir".ida merupakan salah satu ciri dari resistensi insulin' multrple seperti gangguan menyebabkan proses selular oksidatif' Hiperglikemia signal insulin dan stress dan vaskular insulin mengganggu kerja metabolik biokimia dan selular antara melalui berbagai mekanisme jalur oksidatif' melalui hin melalui peningkatan stres entukanadvancedglicated biosintetikheksosamin'p aktivasi diasilgliserol dan end-products (AGEs)' dan RINGKASAN utama Insulin meruPakan hormon tidl akhir-akhir Namun beberapa studi ini menunjukkkan penting merupakan faktor risiko bahwa hiperglikemia Pemberian insulin sangat mortalitas dan morbiditas' gula darahdan efektif dalam efektif menurunkankadar ginjal tingkat infeksi ber'a! gagal menwunkan mortalitas' durasi pemakaian venakut, transfusi sel darah merah' luka sternum yang tilator, lama rawatan, dan infeksi penyakit laitis'2r Sebelumnya' dalarn pada pasien dengan Mamberlg, et Insulin-Glual'zamelalui studi Diabetes (DIGAMI) di cose in Acute Myocardial Infarction intensif pasien diabeSwedia melaporkan bahwa terapi dan regulasi sinyal penyimpanan 1u''.tn Insulin bekerja sebagat s banyak nutrien dasar' sistem transtor hormon anabolik, mengaktifkan enzimYang glukosa, as Karuruv Efek insulin terhadap slstem bukanlah hanya menunjukkan bahwa insulin yong i.t.rja untuk menurunka" *11 efek vasodilator insulin Keseimbangan antara vasokonstriktor yang rcr terganhrng NO dan efek melalui jalur PI3K dan nflt aiatur oleh sinyal i kondisi pada endotel vaskular. Pada lsistel]t jalur PI3K dan penin*Outun,t11l ,unr** sinyal fufeff puau endotel vaskular dapatmerupakan metab y*g *"ndurari hubungan antara penyakit memiliki kardiovaskular' Insulin ,"*"nt, ICAM-I' MCPjantung'. t kB, MMP-9 dan CRP' Pada penekanan antiinflamasi melalui dan berperan meningkatkan kontraktilitas j ambilan glukosa antung meningkatkan J 154 Y regulasi metabolisme bertangungj awab untuk PKC.22 pada pasien Dulu, stress-induced hyperglicemia untr:k organ yang sangat sakit kritis dianggap berguna tetapt untuk suplai energinya tergantung pada glukosa anrbilan glukosanya' membutuhkan insulin untuk *1* *:lT:::t: pasien dewasa den mortalitas dan morbiditas klas I A) dan pasren penyakit kritis (rekomendasi juntoog a"*asa (rekomendasi klas I B)'" ke bebas dengan kadar tinggi Pemaparan asam lemak dan otot rangka akan pembuluh darah, miokardiurn ':ul ."r.ko..ndasikan PenYDalam,Volume l0 Nomq2 keadaan stres. Pada saat pertumbuhan insulin juga berperanan dalam pertumbuhan fi siologis jantung melalui jalur Akt. Cefalu WT. Insulin resistance: cellular and clinical concepts. Experimental Biology and Medicine Namun pemaparan kronik insulin 2001;226:13-26. terkait dengan disfungsi venfrikel. Insulin diketahui meningkatkan aliran darah perifer dan menurunkan lebih n tahanan perifer, sehingga menghasilkan peningkatan curahjanhrng walau tidak ada perubatran signifikan pada & iki an metabolisme glukosa, tapi juga bisa risiko yang Cachan6nJl, Machado RA. Endothelial dysfunction: a comprehensive appraisal. Cardiovascular mendasari ateroskle.rosis dan komplikasi kardiovaskular diabetology 2006;5: I -8. dari diabetes. Tahun 2007, European Cardiac Society 9. untuk memperbaiki mortalitas dan morbiditas pasien dewasa dengan penyakit kritis dan pasien bedahjantung dewasa. pertension. Padua, Italy: Elsevi 10. DAFTAR RUJI,JKAN suatu l. 2. darah. yang 3. MAPK 11. GanongWF. Reviewofmedicalphysiology. 4. ikdan . Baron AD. Insulin resistance and vascular func- ! Cker WB, Samoilova smoothmuscle andnitic oxide synthase. Faseb J Guy0onAC, Hall JE. Textbook of medical physi_ 2002;16:500-8. ology. i03 ed. Philadelphia: WB SaundersCorn_ pany;2000. 12. Muniyappa R, Montagrani M, Koh KK, euon 13. Sundell J, Knuuti J. Insulin andmyocardial blood flow. Cardiovascular Research 2003 ;57 :3 lZ-9. Piatti Monti L, Conti M, Baruflaldi L, Galli L, Phan C, Gtazzini B, Pontiroli A, pozza G. P, 2007;28:463-91. Hypertriglyceridemia and hyperinsulinemia are Kahn CR. Glucose homeostasis and insulin ac_ tion. In: Becker KL, ed. principles and practice potent inducers of endothelin- I release in humans. delphia: Lippincott Williams 5. Buchalow IB, Podzuweit Hill;2005. of endocrinology and metabolism. 3d ed. phila_ efek pada I-5 VE, Thomas S, Wellner M, Baba HA, Robenek H, Schnekenburger JR, Lerch MM. Vascular 22,h MJ. Cardiovascular actions of insulin. Endocr Rev insulin, dalam 2002.p. 19 2002;16:92-102. ed. New York: Lange Medical Book[v1cGraw- I,NF. insulin er ; tion. Joumal of Diabetes and Its Complications an i Bonadonna RC. Vascular effects of insulin. A clinical physiologist's viewpoint. In: Crepaldi G, Tiengo A, Avogaro A, editors. The metabolic syndrome: diabetes, obesity, hyperlipidemia and hy- yang kondisi Metabo_ Esper RJ, Nordaby RA, Mlarifro JO, paragano A, secara intensif unhrk mengontrol gula darah secara ketat jalur & Perbaikan kerja insulin tidak hanya memperbaiki (ESC) mengeluarkan rekomendasi pemakaian insulin dan Research Clinical Endocrinology lism 2003;17:411-30. tekanan darah. 2007 Yki-Ja"rvinen H, Yki-Ja-rvinen H. Insulin resistance and endothelial dysfunction. Best practice & Diabetes 1996;45 :3 16-21. 14. Wilkins; Lembo G, Rendina V, Iaccarino G, Lanienza F, Volpe M, Trimarco B. Insulin reduces reflex fore- 2001: I 303-6. arm sympathetic vasoconstriction in healthy hu- Ahmed I, Goldstein BJ. Insulin and endothelial mans. Hlpertension 1993;21 :10L5 -9. function: Abrief review. Insulin 200g;3: I g5- l gg. 15. Arcaro G, Cretti A, Balzano S, LechiA, Muggeo M, Bonora E, Bonadonna RC. Insulin causes enPeoganrh lnsulin Tcrhadap Fungsi Krrdiovaskular Muhannad Ridwal, mra Oolna 155 dothelial dysfunction in humans: sites and mecha- 22. of diabetic microangioPa nisms. Circulation 2002;105 :57 6-82' 16. I Shiojima I, Yefremashvili M, Luo Z, Kureishi Takahashi A, Tao J, Rosenzweig A, Kahn CR, d Avogaro & ed$ Th drome: diabetes, obaitY, hnd 18. IlercilA, J 23. Tuomilehto J, Prir Tkaimhnirl G d cadfrn full text Task forcc m difrrtr betes, F€diabeteq Eruqcm Smi Iar diseases of (ESC) and of the EuqcaA Howard BV. Associations of insulin levels with Study of Diabetes (EASI E left ventricular structure and function in american 2007;9:6174- Fenannini E 24. Malnb€rg K, NorhmA' GlycometabolicffidA& Risk Marker of MortalitY ia L. ,IozzoP.Is insulin resistance athero- genic? A review of the evidence. Atherosclerosis Treated Pariens Uhh DirbcEl Supplements 2006 ;7 :5'10. Myocardiallnfuim; Lqrl the Diabetes aod Inslin$h stress and endothelial dysfunction' In: Crepaldi G, Tiengo A, Avogaro A, editors' The Acute Myocadial Infuln I! Metabolic Syndrome: Diabetes, Obesity, Hyper- lipidemia and Hypertension. Padua, Italy: ( Circulation 199Y99'2fr2Gfr 25. Malmb€rg Bootsma I! RYdea I- UElc A Dic*stcin K Gt .t Elsevier; 2002.p.125 -38 - control by meam of Ardigo D, Franzini L, Valtuena S, Lucilla D, Monti M, Gerald M, et al. Relation of plasma in- betes mellitrs sulin levels to forearm flow-mediated dilatation European Heart Iournal ZD5; in healthy volunteers- Am J insrlinin md acute mYr (DIGAMI2):effecsmmcti Cardiol 2006;97:1250'4. r56 I Munzel T. Diabetes Mellitr'rs, oxida- Sydow tive 2t. Cod O'Grady MJ, Lee ET, Welty TK' Fabsitz RR, 2A02;511543-7. 20. f L, Stnadl E, 8iltuft Laakso I\4 M€mberg K, M, indians : the strong heart study. Diabetes 19. Ryden Betteridge J, Bo€r M-JG Biol Chem 2002..277:37670-7 ' DevereuxRB, RomanMJ, Paranicas Esvi! pertensim- Padra, ItalY: Abel ED, Walsh K. Akt signaling mediates postnatal heart growth in response to insulin and nutritional status. Y- Tiengo McNulty PH. Metabolic responsiveness to insulin in the diabetic heart' Am J Physiol Heart Circ Physiol 2006;290:Hl7 49 -51. t7. Mario UD, Pugliese G- Pa@sa J Pay/b.l