BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sumber daya alam yang digunakan oleh semua makhluk hidup dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup yang lain. Pengamatan dan pelestarian sumber daya air harus terus diperhatikan semua pengguna air, termasuk juga oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintahan daerah. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan dengan cara yang bijaksana, dengan memperhitungkan kepentingan generasi yang akan datang (Effendy, 2003). Air adalah materi esensial dalam kehidupan, tidak satupun makhluk hidup di dunia ini yang tidak memerlukan air. Sel hidup baik tumbuhan maupun hewan, sebagian besar tersusun oleh air seperti di dalam sel tumbuhan terkadang lebih dari 75% atau di dalam sel hewan terkadang lebih dari 67%. Dari sejumlah 40 juta mil-kubik air yang beraada di permukaan dan di dalam tanah, ternyata tidak lebih dari 0,5% (0,2 juta mil-kubik) yang secara langsung data digunakan untuk kepentingan manusia, 97% dari sumber air tersebut terdiri dari air laut, 2,5% terbentuk salju abadi yang baru dalam keadaan mencair dapat digunakan. Keperluan sehari-hari terhadap air, berbeda tiap tempat dan untuk tiap tingkat kehidupan. Semakin tinggi taraf kehidupan semakin meningat jumlah keperluan akan air (Suriawiria,1993). 12 Universitas Sumatera Utara Penurunan kualitas air yang terjadi ada yang disebabkan tercemarnya air oleh bakteri yang diakibatkan dari kepadatan penduduk, buruknya sistem pembuangan limbah masyarakat, pembuatan wc, septic tank dan sumur resapan yang kurang memenuhi persyaratan dengan baik ditinjau dari kualitas maupun tata letaknya terhadap sumber pencemaran (Widiyanti dan Ristanti, 2004). Pencemaran air terjadi bila beberapa bahan atau kondisi yang dapat menyebabkan penurunan kualitas badan air sehingga tidak memenuhi baku mutu atau tidak dapat digunakan untuk keperluan tertentu (sesuai peruntukannya, misalnya sebagai bahan baku air minum, keperluan perikanan, industri, rumah sakit, dan lain-lain) (Sunu, 2001). Secara umum, limbah rumah sakit terdiri dari tiga kelompok yaitu: limbah padat, limbah cair, dan limbah gas. Limbah tersebut bisa dianggap sebagai limbah yang infeksi sehingga diperlukan pemisahan limbah secara ketat berdasarkan jenis limbahnya, akan tetapi hal ini sangat bergantung pada macam dan jenis kuman yang terkandung di dalam limbah dan jenis limbahnya. Pada beberapa jenis limbah, kuman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik karena memang sesuai dengan kondisi ideal yang dibutuhkan oleh jenis kuman tersebut, sehingga perlu dilakukan upaya untuk mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan kuman dengan menggunakan berbagai cara pengolahan limbah, bahkan memusnahkan kuman yang ada agar tidak menyebar ke lingkungannya. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas penulis tertarik untuk memilih judul “Analisis Kualitatif Bakteri Coliform pada Air Limbah Rumah Sakit”. Agar 13 Universitas Sumatera Utara dapat menilai kualitas air limbah Rumah sakit memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Kep-58/MENLH/12/1995. 1.2 Tujuan dan Manfaat 1.2.1 Tujuan Adapun tujuan dari analisa bakteri pada air limbah rumah sakit adalah untuk mengetahui jumlah bakteri Coliform dari air limbah Rumah Sakit yang akan dianalisa melalui metode MPN (Most Probably Number) memenuhi persyaratan atau tidak. 1.2.2 Manfaat Analisa bakteri Coliform pada air limbah rumah sakit agar dapat mengetahui jumlah bakteri coliform dari air limbah Rumah Sakit yang akan dianalisa melalui metode MPN (Most Probably Number) memenuhi persyaratan atau tidak. 14 Universitas Sumatera Utara