BAB 1. PENDAHULUAN Siapa pun tentu mengidamkan memiliki mata sehat dan indah. Kenyataannya, banyak orang terkena gangguan refraksi mata sehingga harus memakai kacamata atau lensa kontak. Bagi penderita gangguan refraksi mata yang tinggi, pemakaian alat bantu itu menimbulkan rasa tidak nyaman dan menghambat aktivitas sehari-hari.1 Dengan teknologi canggih, kini penderita gangguan refraksi mata bisa terbebas dari kacamata atau lensa kontak dengan menjalani prosedur lasik (laserassisted in-situ keratomileusis). Terapi ini mengubah bentuk lapisan kornea sehingga bisa mengoreksi kelainan refraksi mata rabun jauh (miopi), rabun dekat (hypermetropia), atau mata silinder (astigmatisme). Namun, tak semua gangguan refraksi mata bisa dikoreksi dengan lasik. Penderita kecekungan mata terlalu tinggi, glaukoma, mata kering, dan kelainan retina dianjurkan tidak menjalani operasi lasik. Syarat lain, pasien berusia 18 tahun ke atas, tidak sedang hamil, penglihatan stabil minimal enam bulan, tidak menderita diabetes dengan kadar gula tidak terkontrol.5 Lasik konvensional memakai alat mikrokeratom, semacam pisau elektrik, untuk membuka lapisan permukaan kornea mata, kemudian sebagian lapisan kornea dihilangkan dengan laser. Lapisan permukaan kornea yang dibuka (flap) akan dikembalikan ke posisi semula. Terapi ini dapat dilakukan pada kedua mata bersamaan. Setelah lasik, pasien kemungkinan merasa lelah, mata merah, tidak nyaman, mata seperti berpasir dan sensitif terhadap cahaya, penglihatan terasa berkabut. Gejala-gejala ini terasa selama 1-6 jam pascatindakan.2 Sejauh ini tingkat keberhasilan operasi lasik konvensional mencapai 90 persen. Tidak semua penderita gangguan refraksi mata perlu prosedur lasik. Metode inimerupakan salah satu pilihan bagi pasien. Juga, tidak semua operasi lasik memberi hasil memuaskan. Kadang-kadang terjadi tajam penglihatan pasca tindakan yang kurang atau berlebihan (under atau over correction). Ini bisa diperbaiki dengan laser tambahan setelah kondisi mata stabil atau dalam tiga bulan setelahnya.2 1 BAB 2. ISI 2. 1 Sejarah Lasik Teknik koreksi kelainan refraksi mata pertama kali dikembangkan oleh ilmuwan Spanyol yang bermukim di Kolombia bernama Jose Barraquer, sekitar tahun 1950an. Sementara sinar laser yang digunakan dalam teknik Lasik ditemukan oleh ilmuwan bernama Mani Lal Bhaumik dari University of California pada tahun 1973. Sinar tersebut dinamakan Excimer Laser. Teknik Lasik sendiri berkembang dari gabungan dua teknik koreksi yang telah dikembangkan sejak 1950an yaitu keratomileusis dan keratectomy . Lucio Buratto dari Italia dan Ioannis Pallikaris dari Yunani mengembangkan teknik Lasik menggunakan Excimer Laser pada tahun 1990. Sejak itu Lasik menjadi populer sebagai metode pengoreksi kelainan refraksi mata dengan resiko kecil dan akurasi tinggi.1 2.2 Definisi Lasik (laser-assisted in situ keratomileusis) adalah suatu jenis pembedahan yang menggunakan suatu laser dibawah suatu penutup kornea (in situ) untuk merubah bentuk kornea (keratomileusis). Lasik dapat digunakan untuk memperbaiki miopia, hypmetropia, dan Silindris. Lasik dilakukan oleh dokter mata menggunakan laser (excimer laser) dengan merubah bentuk kornea. Laser ini tidak menimbulkan hawa panas, tidak merusak sel jaringan di sekitarnya, tidak merusak DNA, dan memiliki ketepatan yang sangat tinggi.1 Alat-alat laser terbaru yang digunakan, dilengkapi dengan sebuah eyetracker (pengikut gerakan mata) yang menjamin akurasinya. Lasik diciptakan untuk mengatasi kelainan refraksi (kesalahan bias), memperbaiki penglihatan, dan mengurangi atau mengeliminasi penggunaan kacamata atau lensa kontak.2 2 Gambar 1. UV excimer laser Diambil dari : http://www.surgeryencyclopedia.com 2.3 Kelainan Refraksi Pada mata manusia, permukaan depan (kornea) dan lensa didalam mata membentuk "sistem pemusatan (fokus)" mata dan bertanggung jawab untuk pemusatan (fokus) sinar-sinar cahaya pada permukaan retina. Pada suatu sistim optik yang sempurna, kekuatan dari kornea dan lensa dicocokan secara sempurna dengan panjang mata dan gambar-gambar berada pada focus. Segala ketidakcocokan pada sistim ini disebut kesalahan bias (refractive error) dan hasilnya adalah suatu gambar yang kabur pada beberapa lokasi. 3 Keseimbangan dalam pembiasan sebagian besar ditentukan oleh dataran depan dan kelengkungan kornea serta panjangnya bola mata. Kornea mempunyai daya pembiasan sinar yang terkuat dibandingkan bagian mata yang lainnya. Lensa memegang peranan membiaskan sinar terutama pada saat melakukan akomodasi atau bila melihat benda yang dekat. Panjang bola mata seseorang berbeda-beda. Bila terdapat kelainan pembiasan sinar oleh kornea (mendatar, mencembung) atau adanya perubahan panjang (lebih panjang, lebih pendek) bola mata maka sinar normal tidak akan dapat terfokus ke makula. Keadaan ini disebut ametropia yang dapat berupa myopia, hipermetropia, atau astigmatisma. 3 Pada orang-orang dengan myopia, ketidakcocokan dalam kekuatan pemusatan (fokus) dan panjang mata menyebabkan benda-benda jauh menjadi kabur dan benda- 3 benda dekat lebih jelas. Pada orang-orang dengan hyperopia, ketidakcocokan dalam kekuatan pemusatan (fokus) dan panjang mata menyebabkan benda-benda dekat menjadi kabur dan benda-benda jauh relatif lebih jelas. Pada orang-orang dengan astigmatism, salah satu dari bentuk kornea atau bentuk lensa menyimpang, menyebabkan berbagai gambar-gambar pada retina. Ini menyebabkan benda-benda pada semua jarak-jarak nampak kabur. Banyak orang-orang mempunyai suatu kombinasi dari salah satu dari myopia atau hyperopia dengan astigmatism. 3 2.4 Keuntungan Lasik • Dapat menghilangkan ketergantungan pada pemakaian kacamata atau lensa kontak bagi penderita kelainan refraksi (miopi, astigmatisma, dan hipermetropi) • Operasi singkat • Tanpa rasa sakit • Tidak memerlukan rawat inap • Tidak perlu disuntik, tapi cukup menggunakan anastesi melalui tetes mata • Penyembuhan berjalan relatif cepat dan penglihatan pun cepat membaik • Memiliki tingkat keberhasilan hingga 90% (Prof Ion Constable dari Lions Eye Institute Australia) • Sangat sedikit orang yang mengeluh kembali setelah melakukan operasi ini.4 2.5 Kekurangan Lasik • Biaya operasi mahal, sekitar 15-20 juta untuk satu kali operasi • Pasien tetap sadar selama operasi berlangsung • Dapat terjadi kemungkinan kelebihan atau kekurangan refraksi • Setelah operasi mata mungkin saja terasa berpasir dan sensitif terhadap cahaya • Dua minggu setelah operasi tidak diizinkan untuk berenagna atau melakukan aktifitas ekstrim yang bisa membuat mata iritasis 4 • Bila operasi tidak berjaln sempurna pasien bisa saja kehilangan penglihatannya.4 2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Operasi Kornea adalah avascular karena itu harus transparan supaya berfungsi normal, dan sel-sel menyerap oksigen dari film air mata. Pemakaian lensa kontak permeabel mengurangi penyerapan oksigen kornea, kadang-kadang menyebabkan neovaskularisasi kornea. Adanya neovaskularisasi akan menyebabkan pendarahan yang lebih besar. Hal ini akan menyebabkan peradangan, waktu penyembuhan dan rasa sakit selama operasi akan sedikit memanjang. Meskipun beberapa lensa kontak (terutama RGP modern dan lensa silikon hydrogel lembut) terbuat dari bahan dengan permeabilitas oksigen yang lebih besar yang dapat membantu mengurangi risiko neovaskularisasi kornea. Biasanya, disarankan bahwa mereka harus menghentikan pemakaian lensa kontak dalam beberapa hari atau minggu sebelum operasi mata LASIK. 2 Tahun 2004 studi dari Wake Forest University menetapkan bahwa panas dan kelembaban dapat mempengaruhi hasil operasi LASIK, baik selama prosedur dan dalam dua minggu sebelum operasi. Kemajuan baru dalam pembedahan korektif visus menyediakan pilihan yang lebih besar. Pasien usia 40-an atau 50-an yang sedang mempertimbangkan operasi LASIK untuk memperbaiki visus mereka mungkin ingin mempertimbangkan untuk dievaluasi untuk memakai lensa implantable juga. Tanda-tanda dini katarak mungkin mulai tampak sehingga juga diperlukan operasi dan implantasi lensa multifokal untuk terapinya. FDA telah menyetujui LASIK untuk umur 18 tahun ke atas. Lebih penting lagi mata orang itu harus stabil selama dua tahun sebelum operasi. 2 5 2.7 Prosedur Lasik 2.7.1 Beberapa syarat pada pasien untuk dapat dilakukan lasik : A. Persyaratan Status Kesehatan: Pasien harus mendiskusikan khususnya kesehatan mata serta status kesehatan umum pasien dengan dokter mata. Dokter ahli bedah LASIK di Amerika Serikat umumnya melaporkan bahwa terjadi penurunan sekitar 10 hingga 25 persen dari permintaan pasien LASIK karena alasan medis atau harapan yang tidak masuk akal. Beberapa faktor kesehatan yang tertera di bawah ini, jika kondisi berubah atau terjadi perbaikan pasien kemudian dapat disetujui untuk LASIK : a. Kelainan refraksi Miopia mulai dari -1.00 – -14.00 D; Silindris mulai dari C-1.00 – 6.00 D; dan hypemetropia +1.00 – +6.00 D. Karena teknik dan teknologi berkembang dengan cepat, dokter mungkin dapat mengatasi . kelainan refraksi yang lebih parah di masa depan. b. Mata harus relatif stabil dan cenderung tidak berubah refraksinya c. Kondisi berikut, sampai terjadi perubahan atau diselesaikan, dapat membuat pasien tidak memenuhi syarat untuk LASIK, karena mereka melibatkan fluktuasi mata: o Kehamilan atau menyusui o Diabetes atau penyakit lain dengan fluktuasi hormon yang mempengaruhi mata o Di bawah umur 21 (laser surgery tidak disetujui oleh FDA di bawah umur 18) o Penggunaan obat yang menyebabkan fluktuasi visus c. Kondisi mata dibawah ini tidak boleh untuk dilakukan LASIK, untuk sementara ataupun permanen, adalah: 12 o Glukoma o Beberapa penyakit mata, seperti uveitis (radang mata) o Luka pada mata atau operasi mata sebelumnya o Keratoconus (penyakit kornea degeneratif) o Katarak o Penyakit Retinal 6 d. Pasien harus bebas dari penyakit atau obat yang dapat mempengaruhi penyembuhan luka, seperti: penyakit autoimun (rheumatoid arthritis, lupus, dan lain-lain), HIV, diabetes, dan obat-obatan tertentu, seperti steroid, retinoic acid, dan senyawa lainnya. e. Orang tersebut harus tidak sakit herpes okular dalam satu tahun terakhir.6 B. Pemeriksaan dan Evaluasi Pasien : Jika calon LASIK memakai lensa kontak, pasien diminta untuk memakai kacamata beberapa hari sampai beberapa minggu sebelum operasi; lensa kontak dapat mengubah bentuk kornea untuk beberapa minggu setelah terakhir dipakai, tergantung pada jenis lensa kontak. Ini bisa menjadi variabel penting dari dokter mata untuk pengukuran yang akurat pada kornea dimana hal ini merupakan kunci untuk hasil LASIK yang baik. Lensa keras (PMMA) dan Rigid Gas Permeable (RGP) mungkin perlu dihentikan beberapa minggu atau bulan sebelum operasi dan Toric lunak dan lensa kontak lembut dihentikan pemakaiannya dalam beberapa hari sampai beberapa minggu sebelumnya, ini adalah pedoman umum dan dapat dimodifikasi untuk setiap pasien.7 Dokter mata akan melakukan skrening pada pasien terhadap faktor risiko yang mungking ada pada pasien tersebut. Faktor risiko tersebut antaralain : o Tipisnya kornea mata. tingkat ketebalan jaringan kornea sangat terkait dengan suksesnya operasi LASIK. Jika kornea seseorang terlalu tipis untuk LASIK, ia mungkin lebih baik dilakukan operasi PRK, Epi-LASIK, atau LASEK. o Mata kering. Dalam gangguan mata ini, produksi air mata terganggu atau tidak memadai. Gangguan ini lebih umum pada perempuan terutama setelah menopause. Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan ringan sampai parah, termasuk rasa terbakar, rasa terdapat benda asing di mata, berserabut lendir, dan penglihatan kabur. LASIK dapat menimbulkan efek samping mata kering. 7 o Operasi refraktif sebelumnya. Hal ini mungkin tidak mengesampingkan untuk dilakukan LASIK tapi perlu hati-hati dan dipertimbangkan oleh ahli bedah dan pasien. o Blepharitis, suatu peradangan pada kelopak mata. Jika tidak diobati sebelum Lasik, kondisi ini meningkatkan risiko infeksi atau peradangan pada kornea. Dokter juga akan mencari infeksi lain, kelainan kelopak mata, atau masalah pembuluh air mata. o Jaringan parut kornea o signifikan asimetri antara kedua mata.8 C. Informed Concent Setelah pemeriksaan dan evaluasi pada pasien Lasik, Dokter Mata akan membahas semua hasil pemeriksaannya tersebut dengan pasien baik menyangkut manfaat, risiko, dan hasil dari operasi Lasik. Pasien harus merasa bebas untuk mengajukan pertanyaan, menerima sumber daya untuk penelitian lebih lanjut, dan memiliki rasa nyaman dan kepercayaan dalam memberikan informasi kepada dokter mata ataupun menerima informasi dari dokter mata. Dokter mata harus dapat memastikan berapa banyak prosedur Lasik dia telah dilakukannya dan apakah laser untuk digunakan adalah yang disetujui FDA. Apabila kekhawatiran pasien telah teratasi seharusnya pasien menandatangani inform concent. Ini mungkin memerlukan tempat hari atau minggu setelah pemeriksaan dan evaluasi.7,8 2.7.2 Prosedur Sebelum Operasi Pasien mengenakan lensa kontak lunak (soft) biasanya diperintahkan untuk menghentikan pemakaiannya 5-21 hari sebelum operasi. Salah satu badan industri merekomendasikan bahwa pasien yang memakai lensa kontak keras harus menghentikan pemakaiannya selama minimal enam minggu ditambah enam minggu untuk setiap tiga tahun kontak telah dipakai. Sebelum operasi, kornea pasien diperiksa dengan pachymeter untuk menentukan ketebalan, dan dengan topographer untuk mengukur kontur permukaan. Menggunakan daya-rendah laser, topographer 8 menciptakan sebuah peta topografi dari kornea. Proses ini juga mendeteksi Silindris dan ketidaksesuaian lainnya dalam kornea. Dengan menggunakan informasi ini, ahli bedah menghitung jumlah dan lokasi jaringan kornea akan dihapus selama operasi. Pasien biasanya diberikan antibiotik profilaksis untuk meminimalkan risiko infeksi setelah prosedur.5 Sebelum operasi, pasien berhenti menggunakan krim, lotion, make up dan parfum untuk memastikan bahwa tidak ada kotoran pada bulu mata yang mungkin meningkatkan risiko infeksi. Dokter mungkin meminta orang tersebut untuk menggosok bulu mata mereka untuk periode waktu sebelum operasi untuk menyingkirkan residu dan kotoran.9 2.7.3 Prosedur Sewaktu Operasi Operasi dilakukan dengan pasien terjaga dan mobile, namun kadang-kadang pasien diberi obat penenang (seperti Valium) dan anestesi tetes mata. LASIK dilakukan dalam tiga langkah. Langkah pertama adalah untuk menciptakan jaringan kornea kelepak. Langkah kedua adalah ulang dari kornea di bawah flap dengan laser. Langkah terakhir, flap adalah posisinya.1 a. Pembuatan Flap Kornea Suatu cincin suction kornea diletakkan tepat di kornea mata. Langkah ini kadang-kadang dapat menyebabkan pembuluh darah kecil pecah, menyebabkan perdarahan atau perdarahan subconjunctival ke dalam sklera mata. Tetapi hal ini tidak berbahaya dan dapat hilang dalam beberapa minggu. 5 Peningkatan suction biasanya menyebabkan transien peredupan visi dalam mata diobati. Setelah mata bergerak, flap dibuat. Proses ini dicapai dengan mekanik microkeratome menggunakan pisau logam, atau femtosecond laser microkeratome (prosedur yang dikenal sebagai IntraLASIK) yang menciptakan serangkaian kecil dekat gelembung diatur dalam kornea.9 Sebuah engsel yang tersisa di salah satu ujung flap ini . Flap dilipat kembali, 9 mengungkapkan stroma, bagian tengah kornea. Proses mengangkat dan melipat kembali flap kadang-kadang bisa tidak nyaman.5,6 Gambar 2. Cincin suction kornea Diambil dari : http://www.surgeryencyclopedia.com Gambar 3. Pembuatan Flap Kornea Diambil dari : http://www.surgeryencyclopedia.com 10 Gambar 4. Pelipatan Flap Kornea Diambil dari : http://www.surgeryencyclopedia.com Gambar 5. Flap Kornea Diambil dari : http://www.surgeryencyclopedia.com 11 b. Laser Renovasi Langkah kedua dari prosedur ini adalah untuk menggunakan Excimer laser (193 nm) untuk mengubah bentuk pada stroma kornea. Laser menguap jaringan di terkendali halus tanpa merusak stroma yang berdekatan. Tidak terbakar dengan panas atau pemotongan sebenarnya diperlukan untuk ablate jaringan. Lapisan jaringan yang dikeluarkan adalah puluhan mikrometer tebal. Pertunjukan laser ablasi dalam stroma kornea yang lebih dalam biasanya menyediakan visual untuk pemulihan lebih cepat dan kurang nyeri dibandingkan teknik sebelumnya, photorefractive keratectomy (PRK). 7,8 Selama tahap kedua, pasien visi akan menjadi sangat kabur sekali flap diangkat. Mereka akan dapat melihat hanya cahaya putih yang mengelilingi cahaya oranye laser, yang dapat mengakibatkan disorientasi ringan.7 Saat ini, diproduksi Excimer laser menggunakan sistem pelacakan mata yang mengikuti mata pasien posisi sampai 4.000 kali per detik, mengarahkan laser pulsa untuk penempatan yang tepat dalam zona perawatan. Khas pulsa sekitar 1 millijoule (mJ) dari energi nadi 10-20 nanodetik.8 Gambar 6.Pengubahan Bentuk Kornea dengan Excimer laser Diambil dari: http://www.surgeryencyclopedia.com 12 c. Reposisi Flap Setelah laser telah mengubah bentuk lapisan stroma, yang LASIK flap adalah reposisi dengan hati-hati melalui daerah perawatan oleh ahli bedah dan memeriksa untuk keberadaan gelembung udara, puing-puing, dan tepat muat pada mata. Flap tetap di posisi adhesi alam sampai penyembuhan selesai. 8 Gambar 7. Reposisi flap Kornea Diambil dari : http://www.surgeryencyclopedia.com 2.7.4 Prosedur Pasca Operasi /Perawatan Pasien biasanya diberi kursus antibiotik dan anti-inflamasi tetes mata. Ini adalah lanjutan dalam minggu-minggu setelah operasi. Pasien biasanya diberitahu untuk tidur lebih banyak dan juga diberi sepasang gelap perisai untuk melindungi mata dari sinar terang dan pelindung mata untuk mencegah menggosok mata saat tidur dan untuk mengurangi mata kering. Mereka juga diharuskan untuk melembabkan mata dengan air mata yang bebas pengawet dan ikuti petunjuk untuk resep obat tetes. 13 Pasien harus secara diberitahu oleh ahli bedah mereka tentang pentingnya perawatan pasca-operasi untuk memperkecil risiko komplikasi.9,10,13 Rasa terbakar, gatal ringan, atau perasaan terdapat sesuatu di mata dapat terus selama beberapa jam setelah LASIK. Obat analgesia dapat diberikan untuk mengatasi hal ini. Tetes mata untuk mencegah infeksi dan peradangan harus dilakukan setiap hari selama beberapa hari. Visus akan sering menjadi kabur pada hari pertama. Sebagian besar orang melaporkan penglihatan lebih jelas sehari setelah operasi. (Orang tidak boleh melanjutkan penggunaan lensa kontak walaupun penglihatannya kabur). Banyak pasien dapat mengemudi tanpa kacamata sehari setelah operasi.11 Pasien mungkin diminta untuk menunggu beberapa hari sebelum melanjutkan aktivitas kerja yang normal. Lotion Eye dan makeup harus dihindari selama beberapa periode setelah operasi. Semua olahraga harus dihindari selama tiga hari dan olahraga berat atau kontrak selama empat minggu. Berenang juga harus dihindari selama setidaknya satu minggu atau hingga delapan minggu. Pasien tidak boleh mengemudi sampai penglihatannya jelas. Untuk beberapa bulan pertama (hingga enam bulan) ketajaman visual dapat berfluktuasi dan efek samping dapat bertahan. Periode yang biasa untuk penyembuhan dan stabilisasi visus adalah satu sampai tiga bulan.13,14 Setelah LASIK mata mungkin lebih rentan terhadap trauma dari dampak, karena flap kornea ini tidak sekuat kornea asli. Pasien disarankan untuk memakai pelindung mata selama olahraga dan kegiatan di mana bola, proyektil, siku, tinju, atau yang berpotensi menimbulkan trauma benda yang terlibat. 15,17 2.8 Potensi Komplikasi Subconjunctival perdarahan adalah umum dan pasca-LASIK kecil komplikasi. Komplikasi yang paling umum dari pembedahan refraktif insiden "mata kering." Menurut American Journal of Opthalmology studi Maret 2006, tingkat kejadian dari LASIK mata kering setelah enam bulan masa penyembuhan pascaoperasi adalah 14 36,36%. FDA (Food and Drugs Administration) situs web menyatakan bahwa "mata kering" mungkin menjadi permanen.16 Gambar 8. Perdarahan Subconjunctival Diambil dari : http://www.surgeryencyclopedia.com Insiden tinggi mata kering memerlukan yang layak operasi sebelum operasi dan pasca evaluasi dan pengobatan untuk mata kering. Ada beberapa perawatan yang berhasil untuk mata termasuk buatan kering air mata, air mata dan punctal resep oklusi. Punctal occlusion dicapai dengan menempatkan sebuah plug kolagen dalam mengalir alami dari mata. Mata kering, jika tidak ditangani dapat kompromi hasil visual dan menghasilkan regresi dari efek LASIK atau PRK, atau dalam kasus-kasus yang parah mengakibatkan "kekeringan mata kronis" di mana rasa sakit kronis permanen dan gangguan penglihatan adalah hasil yang mungkin. 18,19 Hal ini juga harus dicatat bahwa beberapa insiden mata kering tidak dapat berhasil dikurangi dengan menggunakan teknik yang disebutkan di atas, sehingga pasien lasik potensial harus mempertimbangkan bahwa mata kering dapat hasil permanen dan tidak dapat diobati. Risiko untuk pasien yang menderita gangguan visual efek samping seperti lingkaran cahaya, penglihatan ganda (berbayang), kehilangan kontras sensitivitas (berkabut visi) dan silau setelah LASIK tergantung pada tingkat ametropia sebelum operasi mata laser dan faktor-faktor risiko lainnya. Untuk alasan ini, penting untuk mempertimbangkan potensi risiko masing-masing pasien dan bukan hanya 15 probabilitas rata-rata untuk semua pasien. Berikut ini adalah beberapa yang lebih sering dilaporkan komplikasi LASIK: 13,14 Mata kering Overcorrection atau undercorrection Sangat tingkat rendah vitamin D - Sun sensitivitas Visual ketajaman fluktuasi Halos atau starbursts di sekitar sumber cahaya di malam hari Fotofobia diplopia atau penglihatan ganda Kerutan di tutup (striae) Decentered ablasi Puing atau pertumbuhan di bawah flap Kurus atau sosok flap Induced Silindris Kornea ektasia Floaters Erosi epitel Posterior vitreous detasemen Makula lubang a. Intraoperative komplikasi Insiden komplikasi flap telah diperkirakan 0,244%. Flap komplikasi (seperti pengungsi flaps atau lipatan-lipatan flap yang memerlukan reposisi, diffuse lamellar keratitis, dan epitel pertumbuhan ke dalam) adalah umum dalam operasi kornea lamellar tapi jarang menyebabkan hilangnya ketajaman visual permanen; kejadian ini berhubungan dengan komplikasi microkeratome berkurang dengan peningkatan pengalaman dokter. Menurut pendukung teknik seperti itu, risiko ini jauh berkurang dengan menggunakan IntraLasik 16 dan non-microkeratome terkait pendekatan, meskipun hal ini tidak terbukti dan membawa kumpulan sendiri risiko komplikasi dari IntraLasik prosedur. Sebuah menyelipkan flap (flap kornea yang sebuah melepaskan dari sisa kornea) adalah salah satu komplikasi yang paling umum. Kemungkinan terbesar hal ini adalah segera setelah operasi, sehingga pasien biasanya dianjurkan untuk pulang dan tidur untuk membiarkan tutup menyembuhkan. Pasien biasanya diberikan tidur kacamata atau perisai mata untuk dipakai selama beberapa malam untuk mencegah mereka mencabut flap dalam tidur mereka. Operasi yang lebih cepat dapat menurunkan kemungkinan komplikasi ini, karena ada sedikit waktu untuk flap kering. Flap antarmuka partikel yang lain menemukan signifikansi klinis belum ditentukan. Sebuah studi Finlandia menemukan bahwa partikel dari berbagai ukuran dan pemantulan secara klinis terlihat di mata 38,7% diperiksa melalui celah lampu biomicroscopy, tapi jelas dalam 100% dari mata menggunakan mikroskopi confocal.17,18 b. Komplikasi Awal pascaoperasi Insiden mata kering bervariasi dari studi penelitian. Sebuah studi oleh Hovanesian et al. melaporkan bahwa 50% dari pasien mengalami gejala mata kering pada periode 6 bulan pasca operasi Insiden mata kering terus-menerus telah diperkirakan sebesar 28% pada mata orang Asia dan 5% pada mata orang Kaukasus. Saraf di kornea sangat penting untuk merangsang produksi air mata. Setahun setelah LASIK, bundel serat saraf subbasal berkurang lebih dari setengah. Beberapa pasien mengalami robek reaktif, sebagian untuk mengkompensasi penurunan kronis produksi air mata membasahi basal. Insiden menyebar lamellar keratitis (DLK) , juga dikenal sebagai Sands of Sahara sindrom, telah diperkirakan 2,3%. DLK adalah proses peradangan yang melibatkan akumulasi sel darah putih pada antara flap LASIK dan stroma kornea yang mendasarinya. Hal ini paling sering ditangani dengan 17 tetes mata steroid, dan kadang-kadang diperlukan ahli bedah mata untuk mengangkat flap dan secara manual menghapus sel-sel yang terkumpul. Insiden infeksi responsif terhadap pengobatan telah diperkirakan 0,4%. Infeksi di bawah flap kornea sangat mungkin terjadi. Mungkin juga seorang pasien mempunyai kondisi keratoconus genetik yang menyebabkan kornea menipis setelah operasi. Meskipun kondisi ini adalah kasus yang jarang terjadi (sekitar 1 dalam 5.000). Insiden perdarahan subconjunctival telah diperkirakan 10,5% (berdasarkan penelitian yang dilakukan di Cina; sehingga hasilnya mungkin tidak berlaku secara umum disebabkan oleh faktor-faktor rasial dan geografis).18,20 c. Komplikasi Lambat Pascaoperasi Insiden terjadinya pertumbuhan jaringan ke dalam epitel telah diperkirakan 0,1%. Silau adalah komplikasi umum dari mereka yang pernah LASIK. Halo atau starbursts sekitar lampu yang terang di malam hari disebabkan oleh ketidakteraturan antara lasered dengan bagian yang tak tersentuh. Hal ini tidak praktis untuk dilakukan operasi karena pelebaran pupil penuh di malam hari, sehingga cahaya melewati tepi flap ke pupil. Di siang hari, pupil lebih kecil dari tepi. Peralatan modern lebih cocok untuk memperlakukan mereka dengan pupil yang besar, dan bertanggung jawab dokter akan memeriksa mereka selama pemeriksaan. Dislokasi traumatik akhir flap telah dilaporkan 1-7 tahun pasca-LASIK. Mata kering yang kronis karena adanya saraf yang terpotong selama operasi Lasik (sekitar 70% dari saraf kornea terpotong), sistem lakrimasi dipengaruhi oleh saraf dan mungkin saraf tidak akan pernah kembali ke kondisi praoperasi. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kekeringan mata yang permanen. 18, 20 18 BAB 3. PENUTUP 3.1 Kesimpulan 1. Lasik (laser-assisted in situ keratomileusis) adalah suatu jenis pembedahan yang menggunakan suatu laser dibawah suatu penutup kornea (in situ) untuk merubah bentuk kornea (keratomileusis) 2. Lasik dapat digunakan untuk memperbaiki miopia, hypmetropia, dan Astigmatisma. 3. Keuntungan Lasik :Dapat menghilangkan ketergantungan pada pemakaian kacamata atau lensa kontak bagi penderita kelainan refraksi (miopi, astigmatisma, dan hipermetropi);Operasi singkat;Tanpa rasa sakit;Tidak memerlukan rawat inap;Tidak perlu disuntik, tapi cukup menggunakan anastesi melalui tetes mata.Penyembuhan berjalan relatif cepat dan penglihatan pun cepat membaik. 4. Syarat Lasik :Ukuran/Refraksinya harus sudah stabil , Usia Pasien 18 tahun keatas Kesehatan secara umum baik , Tidak ditemukan penyakit mata ( misal: Glaukoma, Retina), Kornea yang akan ditreatment cukup tebalnya, Pupil size masih bisa diterima oleh jangkauan laser , Tidak sedang hamil dan menyusui , Jika ada hal lain, masih ada teknik tindakan lain untuk myopia tinggi 5. Potensi Komplikasi : Perdarahan subkonjungtiva, Mata kering, Overcorrection atau undercorrection Visual ketajaman fluktuasi, Halos atau starbursts di sekitar sumber cahaya di malam hari, Fotofobia, diplopia atau penglihatan ganda, Kerutan di tutup (striae), Decentered ablasi, Puing atau pertumbuhan di bawah flap. 3.2 Saran Semoga dengan adanya tulisan tentang Lasik ini bisa memberi manfaat bagi pembaca dan semoga memacu untuk mendalami ilmu bedah Laser bagi teman dokter muda khususnya. 19 DAFTAR PUSTAKA 1. Anonim. Lasik. http://www.wikipedia.com 2. Kamal Binnawi. 2008.Laser-assisted in situ keratomileusis (LASIK) surgery in the management of anisometropic amblyopia in Sudanese Children.http://www. Sudanese Journal of Ophthalmology.com 3. Eye Surgery Education Council, established by the American Society for Cataract and Refractive Surgery. LASIK (Laser-assisted in situ keratomileusis). http://www.eyesurgeryeducation.com/ Lasik.html 4. The United States Food and Drug Administration. Center for Devices and Radiological Health.LASIK. http://www.fda.gov/cdrh/lasik/ 5. Anonim.2009. Prosedur Operasi Lasik / iLasik. http: // www .klinikmatanusantara .htm 6. Anonim. 2008. Laser-assisted in situ keratomileusis (LASIK) .http://www.cdk.com 7. Adrienne, Csutak.,Plasminogen Activator After Laser Vision Correction Surgery. Eye Institute of the Johns Hopkins University School of Medicine.http://www. Johns Hopkins University.net 8. Anonim.http://www.usaeyes.org/lasik/faq/intralase-intralasik.htm Anonim.http://www.nice.org.uk/pdf/2004_51_launchLASIK.pdf 9. Anonim.http://www.usaeyes.org/lasik/faq/lasik-intralasik-dlk.htm 10. Anonim.http://www.surgeryencyclopedia.com.lasiksurgery.jpg 11. Anna. 2008. Lasik-sebuah Teknologi mahal. http://www.klinikmatanusantara.htm 12. Margono.Indikasi-kontraindikasi Lasik.http://www.Optikonline.info.htm 13. Randleman, Bradley. LASIK Eye Surgery.http://www.medicine.net 14. Sujanani.2008.Lasikeyesurgery-medicalbionic.Columbia University Medical Center:http://www.medicine.net 15. Anonim.Lasik.thepatieneducation.http://www.x-plain.com 20 16. Anonim.http://www.2010pv.com/dasat/images/4/100544-1st-tpv-alliance-balimay-2009.pdf 17. American Academy of Ophthalmology. Patient Education. LASIK. http://www.aao.org/practice_mgmt/patient_ed/ 18. Eye Care America, an affiliate of the American Academy of Ophthalmology. LASIK.http://eyecareamerica.org/eyecare/treatment/lasik 19. American Academy of Ophthalmology. 2007. Preferred Practice Pattern. Refractive Errors and Refractive Surgery. 20. Anonim.LASIK Eye Surgery http://www.Einstein Industries, Inc Wound Healing, Haze, and Urokinase 21