pengaruh metode diskusi, pemberian tugas dan motivasi - e

advertisement
Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 10 No 2 (2016) 203-217
ISSN (Print) : 1858-4985
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI
PENGARUH METODE DISKUSI, PEMBERIAN TUGAS
DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENCAPAIAN
KELULUSAN UJIAN NASIONAL
DI SDN MAYANGAN 6 KOTA PROBOLINGGO
Endang Astutik
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca Sarjana,
Universitas Kanjuruhan Malang
Abstract
This study aims to know the influence of discussion and task based teaching method and learning
motivation on national exam achievement at SDN Mayangan 6 Probolinggo. Ninety (90) students were
invoked in this study as participants. From the results, it showed that there were significant influences
of discussion teaching method, task based, learning motivation and all together simultaneously on
national exam achievement.
Keywords: discussion, task based, national exam achievement
dirasa kurang dalam pencapaiannya,
PENDAHULUAN
Seiring
maka bukan sekolahnya yang diulang,
dengan
bergantinya
namun pendidikannya. Ujian Nasional
Mendikbud yang baru, berubah pula
tujuannya
kebijakan yang dikeluarkan berkaitan
pencapaian
dengan
Namun lebih kepada pemetaan untuk
kelulusan
Mendikbud
siswa,
dimana
Anies Bawesdan dalam
bukan
kemudian
untuk
jenjang
pendidikan
PGRI II di Hotel Inna Muara Padang
yang lebih tinggi.
mengatakan
kelulusan,
tidak
Nasional
lagi sebagai syarat kelulusan,
namun
berfungsi sebagai pemetaan.
sekolah
ke
Sementara untuk
katanya,
dengan
ditentukan
seluruh komponen, semua pelajaran,
termasuk
didik, akan dinilai oleh sekolahnya.
proses
Jika sekolah menyatakan lulus, maka
www.mediaindonesia.com,
peserta
2015).
mendapatkan
Namun,
tersebut
sertifikat
akan
dari negara.
jika seorang peserta didik
oleh
mempertimbangkan
Lulus atau tidaknya seorang peserta
didik
kelulusan.
digunakan
meneruskan
Ujian
menilai
kompetensi
kongres kerja nasional (kongkernas)
bahwa
untuk
faktor
belajar
Oleh
membuat
perilaku di dalam
mengajar.
karena
proses
(sumber:
24
januari
itu,
untuk
belajar
mengajar
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 203-217
menjadi
menyenangkan
tidak
diskusi dapat memaksa siswa untuk
membuat siswa jenuh dalam menerima
lebih aktif berbicara dengan bahasa
pelajaran di kelas serta termotivasi
yang
dalam
pendapat dengan tepat dan berlatih
belajar,
dan
diperlukan
metode
baik,
belajar
pembelajaran yang tepat, sebagai salah
memecahkan
satu
pelaksanaannya,
alternatif
mengatasi
masalah
mengemukakan
permasalahan.
Pada
metode
diskusi
rendahnya hasil belajar siswa. Menurut
memberikan kesempatan siswa untuk
Syaiful Bahri Djamarah dkk, (2002;
lebih aktif dan memungkinkan adanya
93) ada banyak macam metode yaitu:
umpan balik yang bersifat langsung.
metode proyek, metode Eksperimen,
metode
Pemberian
Mc.
Keachie-Kulik
(resitasi),
(dalam Russeffendi (2006: 305) dari
metode Diskusi, metode Sosiodrama,
hasil penelitiannya, dibanding metode
metode Demonstrasi, metode Problem
ceramah,
Solving, metode Karya wisata, metode
meningkatkan
Tanya jawab, metode Latihan, dan
pemahaman konsep dan keterampilan
metode Ceramah.
memecahkan
Adapun
pembelajaran
Tugas
Menurut
alternatif
yang
efektif
metode
dalam
metode
diharapkan
metode
diskusi
dapat
siswa
dalam
masalah.
dengan
diskusi
Sehingga
menggunakan
dalam
merangsang partisipasi aktif siswa dan
pembelajaran,
prestasi belajar siswa adalah metode
siswa
diskusi dan pemberian tugas. Metode
mengajar
sehingga
diskusi dipandang sebagai salah satu
meningkatkan
motivasi
metode yang dapat memacu keaktifan
belajar
siswa dalam proses belajar mengajar,
akhirnya pencapaian kelulusan siswa
sehingga pembelajaran yang bersifat
dapat tercapai 100%.
monoton
suasana
akan
belajar
berganti
yang
mengikuti
siswa,
Selain
menarik
kegiatan
yang
minat
belajar
dapat
dan
hasil
mana
pada
penggunaan
metode
aktif.
mengajar yang tepat, belajar sangat
Diskusi kelas berperan sangat penting
membutuhkan motivasi. Motivation is
dalam
menurut
an essential condition of learning,
metode
hasil belajar akan optimal jika ada
belajar
Russeffendi
(2006:
lebih
menjadi
akan
proses
aktif,
305)
204
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 203-217
motivasi.
Tindakan
memotif
dapat
belajar
yang
dikatakan
pencapaian
kelulusan
ujian
nasional
sebagai
dapat tercapai maksimal. Berdasarkan
tindakan belajar yang dilakukan oleh
uraian latar belakang diatas, penulis
anak didik didorong kebutuhan yang
tertarik
dirasakannya.
penelitian,”Pengaruh
Makin
tepat
motivasi
untuk
mengambil
Metode
judul
Diskusi,
diberikan, akan makin berhasil pula
Pemberian Tugas dan Motivasi Belajar
pelajaran
akan
terhadap Pencapaian Kelulusan Ujian
intensitas
Nasional di SDN Mayangan 6 Kota
itu.
senantiasa
usaha
Jadi
motivasi
menentukan
belajar
dari
setiap
siswa
Probolinggo”.
(Sardiman, A.M., 2007: 84). Untuk itu
Menurut
Zuhairini dkk
(1983:
upaya menumbuhkan motivasi belajar
89), yang dimaksud metode diskusi
dalam
ialah
diri
siswa
dalam
upaya
belajar
siswa
pencapaian
perlu
dilakukan
meningkatkan
yang
pada
kelulusan
hasil
akhirnya
siswa
dapat
tercapai sepenuhnya.
suatu
metode
mempelajari
dalam
bahan
menyampaikan
bahan
mendiskusikannya,
menimbulkan
Berdasarkan pelaksanaan Ujian
di
atau
dengan
jalan
sehingga berakibat
pengertian
serta
perubahan
tingkah
Nasional Tahun 2013/2014 di SDN
Selanjutnya
Roestiyah
Mayangan
menyatakan
bahwa
metode
diskusi
satu
metode
belajar
menunjukkan
6
Kota
masih
Probolinggo
ada
sebagian
adalah
salah
laku
murid.
(1991:
5)
siswa yang memperoleh nilai rata-rata
mengajar yang dilakukan oleh seorang
kurang dari 55 atau dibawah standar
guru di sekolah. Di dalam diskusi ini
kompetensi
proses interaksi antar dua atau lebih
nilai
rerata
minimal
terutama
pada
Ujian
Nasional
IPA
individu
yang
terlibat
tukar
sebesar 63,81 dan nilai rerata Ujian
menukar
Nasional Matematika sebesar 60,92.
memecahkan
Oleh karena itu penggunaan metode
juga. Semuanya aktif tidak ada yang
diskusi, pemberian tugas dan motivasi
pasif atau sebagai pendengar saja.
diharapkan dapat meningkatkan hasil
ujian
nasional
siswa
sehingga
pengalaman,
saling
masalah
informasi,
dapat
terjadi
Dari beberapa pengertian di
atas dapat penulis simpulkan bahwa
205
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 203-217
yang dimaksud dengan metode diskusi
lanjut menurut Djamarah (2002: 97)
ialah suatu cara penyampaian materi
metode
pemberian
tugas
diberikan
pelajaran dengan jalan bertukar pikiran
karena
dirasakan
bahan
pelajaran
atau
terlalu
banyak
mendiskusikannya,
baik
antara
sementara
waktu
guru dengan siswa ataupun sesama
sedikit. Agar bahan pelajaran selesai
siswa. Untuk melaksanakan kegiatan
sesuai dengan waktu yang ditentukan,
diskusi dalam proses belajar mengajar,
maka metode inilah yang biasanya
guru
digunakan guru untuk mengatasinya.
harus memberikan pertolongan
berupa
penyajian problema sebagai
perangsang,
bimbingan
dan
Pelaksanaan
meliputi
3
pemberian
kegiatan
pokok,
tugas
yaitu;
pengarahan di dalam proses belajar
persiapan, pelaksanaan dan penilaian
tersebut.
(Nasution,
Djamarah
(2002:
96)
menurut
1982:
116).
Djamarah
Sedangkan
(2002:
97-98)
menyebutkan bahwa pemberian tugas
metode pemberian tugas meliputi 3
adalah
metode
penyajian
bahan
langkah, yaitu: fase pemberian tugas,
dimana
guru
memberikan
tugas
pelaksanaan tugas dan mempertangung
tertentu
agar
melakukan
jawabkan tugas. Secara rinci dapat
siswa
kegiatan belajar. Sedangkan masalah
dijelaskan
tugas yang dilaksanakan oleh siswa
persiapan dilakukan oleh guru dengan
dapat dilakukan dimana saja asal tugas
cara menyiapkan, merencanakan bahan
itu
atau
dapat
dikerjakan.
Misalnya
di
sebagai
materi yang
kelas, diperpustakaan, dirumah siswa
kepada
dan
menginformasikan
lain
sebagainya.
Metode
berikut:
akan
siswa.
(1)
ditugaskan
Kemudian
tugas
tersebut
pemberian tugas sering dimaksudkan
kepada siswa disertai penjelasan yang
sebagai
menyangkut
metode
yang
digunakan
pelaksanaan
sebagai upaya mendayagunakan sistem
tersebut,
belajar siswa. Dengan meningkatkan
oleh siswa, yaitu mulai mengerjakan
frekuensi belajar/berlatih hal-hal atau
tugas
materi yang telah dipelajarinya dengan
maupun
pemberian
dikehendaki guru. Penyelesaian tugas
tugas
dari
guru.
Lebih
(2)
tugas
tersebut
pelaksanaan dilakukan
secara
kelompok
perseorangan
seperti
yang
206
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 203-217
tersebut dapat dalam satu kali tatap
muka (1 minggu).
dipahami
Penilaian
terutama
Penilaian
kegiatan
dapat
yang
dapat
hal
kegiatan.
diantaranya adalah: adanya kebutuhan,
dilakukan setelah
adanya pengetahuan sebagai kemajuan
siswa selesai mengerjakan tugas, dan
penilaian
dipertimbangkan
bahwa
diatas
menimbulkan
hasil
kegiatan
contoh
dilakukan
terhadap
hasil
Dari
intrinsik
diri, dan adanya cita-cita atau aspirasi
tersebut
Motivasi
ekstrinsik
adalah
menentukan
motivasi yang timbul dari luar individu
nilai raport siswa. Kegiatan penilaian
atau motivasi ini tak ada kaitannya
inilah
dengan
yang
dalam
motivasi
juga
disebut
fase
mempertanggungjawabkan tugas, yang
sering
dengan
disebut
“resitasi”
(Djamarah, 2002: 98).
Berdasarkan
karena takut kepada guru atau karena
ingin
atas
jalaranya,
langsung
ingin
memperoleh
nilai
yang
jam belajar yang
Pada
dasarnya
perbuatan-
dari
perbuatan yang kita lakukan sehari-
dalam diri seseorang atau motivasi
hari banyak didorong oleh motif-motif
yang erat hubungannya dengan jam
ekstrinsik,
tapi
banyak
belajar,
didorong
oleh
motif-motif
misalnya
timbul
dengan
dilaksanakan (Alisuf Sabri, 1996: 85).
dua macam yaitu: Motivasi intrinsik
motivasi
lulus,
tinggi yang semuanya tak berkaitan
maka motif dapat dibedakan menjadi
adalah
jam belajar seperti belajar
ingin
memahami
pula
yang
intrinsik
suatu konsep, ingin memperoleh suatu
atau oleh keadaan sekaligus. Seperti
pengetahuan,
halnya
kemampuan
ingin
dan
memperoleh
sebagainya
(Alisuf
dalam
khususnya
dalam
Sabri, 1996: 130). Atau dengan kata
mengajar untuk
lain motivasi intrinsik adalah hal atau
hasil
keadaan yang berasal dari dalam diri
banyak
siswa
sendiri
mendorongnya
belajar.
dunia
belajar
pendidikan,
proses
belajar
mencapai jam dan
yang
optimal,
siswa
terpengaruh oleh motif-motif
yang
dapat
yang berasal dari luar dirinya maupun
melakukan
tindakan
yang berasal dari dalam dirinya, atau
mungkin
dapat
berpengaruh
secara
207
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 203-217
bersamaan sesuai dengan situasi yang
penyelenggaraan UN sebagai sarana
berkembang.
penjamin
Meskipun
ekstrinsik
yang
terdapat
motivasi
kerap
pengaruhi
“adanya
pendidikan
nasional,
yang
juga
pertimbangan
yang paling utama yang harus dimiliki
akuntabilitas
oleh siswa tersebut adalah motivasi
berbasis sekolah”.
berasal
dari
terukur
secara
atas
‘untuk
pelaksanaan
menjaga
manajemen
dirinya
Keputusan Menteri Pendidikan
Dengan motivasi
Nasional Republik Indonesia Nomor
yang ada tersebut maka siswa tak akan
153/U/2003 Tanggal 14 Oktober 2003
goyah
tentang Ujian Akhir Nasional Tahun
(motivasi intrinsik).
dan
dalam
mutu
didasarkan
kondisi dan hasil belajarnya, namun
yang
standar
rapuh
jika
gangguan
dan
hambatan
mencapai
hasil
belajar
belajar)
yang
baik,
terdapat
dalam
Pelajaran
(prestasi
Nasional
disamping
itu
(b)
berusaha
tingkat
belajar
untuk
mencapai
dalam
jam-jam
pendidikan yang diharapkan.
Menurut
Pendidikan
(a)
mengukur
mengukur
mutu
pendidikan
nasional,
di
provinsi,
kabupaten/kota,
dan
sekolah/madrasah; (c) mempertanggun
Keputusan
Nasional
untuk
bertujuan
pencapaian hasil belajar peserta didik;
dengan motivasi yang kuat siswa akan
sungguh-sungguh
2003/2004
Menteri
gjawabkan
penyelenggaraan
Republik
pendidikan secara nasional, provinsi,
Indonesia Nomor 153/U/2003 Tanggal
kabupaten/kota, dan sekolah/madrasah
14 Oktober 2003 tentang Ujian Akhir
kepada
Nasional Tahun Pelajaran 2003/2004,
UN adalah sebagai (a) alat pengendali
pertimbangan
mutu pendidikan secara nasional; (b)
penyelenggaraan
UN,
masyarakat.
Adapun
fungsi
antara lain adalah sebagai berikut “...
pendorong
untuk mengetahui hasil belajar peserta
pendidikan;
didik
memperoleh
menentukan kelulusan peserta didik;
mutu
dan (d) bahan pertimbangan dalam
pendidikan ...” pada berbagai jenis dan
seleksi penerimaan peserta didik baru
dan
keterangan
jenjang
untuk
mengenai
pendidikan.
Selain
peningkatan
(c)
bahan
mutu
dalam
itu,
208
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 203-217
pada jenjang pendidikan yang lebih
METODE PENELITIAN
tinggi (Gunadi H. Sulistyo, 2007 : 86).
Tidak
nasional
seperti
yang
sistem
berlaku
ujian
sebelumnya,
Sesuai dengan tujuan penelitian
ini, metode penelitian yang digunakan
adalah
metode
pada Ujian Nasional 2003/2004 hanya
korelasional.
ada
tiga
mata
penelitian
deskriptif
Penelitian
pelajaran
yang
adalah
diujikan
serta
mendeskripsikan atau menggambarkan
dinilai dengan standar nasional, yaitu
/melukiskan fenomena atau hubungan
Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan
antar fenomena yang diteliti dengan
Matematika.
lain
sistematis,
itu,
mengacu
dikembangkan
diujikan
dan
Mata
secara
pelajaran
lokal.
Selain
penelitian
deskriptif
yang
berusaha
sedangkan
pada
korelasional
keeratan
hubungan
penentuan kelulusan adalah minimum
antara variabel bebas yakni metode
4,01
diskusi, metode pemberian tugas dan
untuk
mata
pelajaran
yang
diujikan secara nasional, baik untuk
motivasi
nilai
terikat
yakni
Kriteria nilai rerata mata pelajaran lain
ujian
nasional
yang diujikan minimal 6, seperti pada
2000: 29).
UN
ujian
teori
2002/2003
maupun
praktik.
dihapuskan.
Tidak
belajar
dengan
variabel
pencapaian
kelulusan
siswa
Adapun
(Kusmayadi,
populasi
dalam
seperti UN 2002/2003, UN 2003/2004
penelitian ini adalah siswa kelas VI di
memisahkan
SDN Mayangan 6 Kota Probolinggo
praktik
nilai
dari
diujikan
teori
mata
nilai
pelajaran
yang
berjumlah
90
siswa.
populasi
semacam tersebut diharapkan mampu
peneliti
ingin
mengatrol
penyelenggaraan
siswa kelas VI di SDN Mayangan 6
pendidikan apabila semua yang terlibat
Kota Probolinggo yang berjumlah 90
dalam penyelenggaraan UN 2003/2004
siswa, sehingga bisa disebut sebagai
mempunyai
sampel populasi atau sampel jenuh.
kualitas
komitmen
ketentuan
yang
Standar
(SPO)
tinggi
Prosedur
yang
telah
digariskan pemerintah (Winoto, 2004).
Prosedur
sedikit
karena
jumlah
Operasional
nasional.
yang
Tuntutan
sesuai
secara
dan
meneliti
sehingga
keseluruhan
pengumpulan
data
yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu
kuesioner
dan
dokumentasi.
209
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 203-217
Angket/kuesioner
untuk
memperoleh
metode
tugas
tersebut
diskusi,
dan
digunakan
ini
try
metode
pemberian
Ŷ = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3
Dalam
yang
dalam
persiapan
menghadapi ujian kelulusan sekolah.
Sebelum
persamaan
regresinya adalah sebagai berikut:
dokumen
out
dari
mengenai
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hipotesis pertama
digunakan adalah berupa nilai hasil tes
ujian
rumus
data
motivasi belajar.
penelitian
Adapun
dilakukan
analisis
Hasil
probabilitas
analisis
thitung
menunjukkan
untuk
variabel
Metode Diskusi adalah sebesar 0,029
yang lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini
data, data terlebih dahulu dilakukan
berarti
pengujian persyaratan statistik, hal ini
hipotesis alternatif diterima (p = 0,029
perlu
< α = 0,05). Sehingga keputusan
dilakukan
untuk
memenuhi
hipotesis
persyaratan dalam penggunaan teknik
statistik
analisis yang akan digunakan.
terdapat
asumsi
yang
teknik
melandasi
analisis
Jika
penggunaan
telah
nihil
ditolak
dan
yang dapat diambil adalah
pengaruh
yang
signifikan
Metode Diskusi terhadap pencapaian
memenuhi
kelulusan
ujian
persyaratan statistiknya, maka teknik
demikian
hipotesis
analisis tersebut baru dapat diterapkan.
penelitian ini yang menyatakan bahwa
Setelah
persyaratan
data
statistik,
memenuhi
maka
empirik
yang
telah
dianalisis
dengan
bantuan
nasional.
pertama
data
Metode Diskusi terhadap pencapaian
diperoleh,
kelulusan ujian nasional siswa Kelas
program
VI
SDN
Mayangan
Probolinggo adalah terbukti.
rumusan
Hipotesis kedua
digunakan
adalah
regresi berganda. Dimana Analisis ini
dilakukan
untuk
melihat
dalam
diduga ada pengaruh yang signifikan
statistik komputer SPSS 14.0 Adapun
yang
Dengan
pengaruh
Hasil
6
perhitungan
Kota
analisis
menunjukkan probabilitas thitung untuk
antara dua atau lebih variabel bebas
variabel
(X1,X2,
X3)
sebesar 0,019 yang lebih kecil dari α =
dengan
variabel
secara bersama-sama
tergantung
(Y).
Pemberian
Tugas
adalah
0,05. Hal ini berarti hipotesis nihil
ditolak dan hipotesis alternatif diterima
210
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 203-217
(p = 0,019 < α = 0,05). Sehingga
siswa Kelas VI SDN Mayangan 6 Kota
keputusan statistik yang dapat diambil
Probolinggo adalah terbukti.
adalah
Hipotesis keempat
terdapat
pengaruh
yang
signifikan Pemberian Tugas terhadap
pencapaian
kelulusan ujian nasional.
Dari
hasil
menunjukkan
pengujian
analisis
probabilitas
Fhitung
kedua
sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α =
dalam penelitian ini yang menyatakan
0,05. Hal ini berarti hipotesis nihil
bahwa
pengaruh yang
ditolak dan hipotesis alternatif diterima
signifikan Pemberian Tugas terhadap
(p = 0,000 < α = 0,05). Sehingga
pencapaian
keputusan statistik yang dapat diambil
Dengan
demikian
diduga
hipotesis
ada
kelulusan
ujian
nasional
siswa Kelas VI SDN Mayangan 6 Kota
adalah
Probolinggo adalah terbukti.
signifikan Metode Diskusi, Pemberian
Hipotesis ketiga
Tugas dan motivasi belajar terhadap
Hasil
perhitungan
analisis
terdapat
pencapaian
pengaruh
yang
kelulusan ujian nasional.
menunjukkan probabilitas thitung untuk
Dengan demikian hipotesis keempat
variabel
dalam penelitian ini yang menyatakan
motivasi
belajar
adalah
sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α =
bahwa
0,05. Hal ini berarti hipotesis nihil
signifikan Metode Diskusi, Pemberian
ditolak dan hipotesis alternatif diterima
Tugas
(p = 0,000 < α = 0,05). Sehingga
bersama-sama
keputusan statistik yang dapat diambil
kelulusan ujian nasional siswa Kelas
adalah
VI
terdapat
signifikan
motivasi
pencapaian
Dengan
pengaruh
belajar
yang
terhadap
hipotesis
ketiga
SDN
Dilihat
korelasi
dapat
signifikan
pencapaian
motivasi
belajar
kelulusan
ujian
terhadap
nasional
dari
pencapaian
6
hasil
determinan
bahwa
pengaruh yang
terhadap
Mayangan
menunjukkan
ada
pengaruh yang
dan motivasi belajar secara
dalam penelitian ini yang menyatakan
diduga
ada
Kota
Probolinggo adalah terbukti.
kelulusan ujian nasional.
demikian
diduga
angka
(R)
koefisien
yang
sebesar 0,601,
diinterpretasikan
sebagai
berikut: yaitu adanya korelasi atau
hubungan
yang
variabel
bebas
cukup
kuat antara
Metode
Diskusi,
211
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 203-217
Pemberian Tugas dan motivasi belajar
efektif untuk
dengan
dan hasil belajar IPS. Temuan tersebut
variabel
terikat
pencapaian
meningkatkan motivasi
kelulusan ujian nasional siswa Kelas
cukup
VI
metode diskusi antara lain: menjadikan
SDN
Mayangan
6
Kota
Probolinggo.
relevan
mengingat
kelebihan
suasana kelas lebih hidup, sebab siswa
Sedangkan
dilihat
dari hasil
mengarahkan
perhatian
atau
koefisien determinasi R2 (R square)
pikirannya
yang
sebesar
sedang didiskusikan, dapat menaikan
0,641 dapat diinterpretasikan sebagai
prestasi, kepribadian individu, seperti:
berikut: bahwa pencapaian kelulusan
sikap
ujian
kritis,
menunjukkan
nasional
variabel
angka
dipengaruhi
bebas
Metode
oleh
Diskusi,
kepada
toleransi,
masalah
demokrasi,
sistematis,
sebagainya,
yang
berpikir
sabar
dan
kesimpulan hasil diskusi
Pemberian Tugas dan motivasi belajar
mudah dipahami siswa, karena mereka
sebesar
mengikuti
64,1%,
sedangkan
sisanya
proses
sampai
lain diluar penelitian ini.
siswa dilatih belajar untuk mematuhi
Pengaruh Metode Diskusi terhadap
peraturan-peraturan
Pencapaian
layaknya
Nasional
Siswa
Ujian
Kelas VI SDN
Mayangan 6 Kota Probolinggo
Hasil
analisis
dalam
membantu
murid
keputusan
yang
suatu
sebelum
sebesar 35,9% dipengaruhi oleh faktor
Kelulusan
kepada
berpikir
dan
suatu
kesimpulan,
tata
musyawarah,
untuk
lebih
tertib
mengambil
baik,
tidak
data
terjebak kedalam pikiran individu yang
menunjukkan adanya pengaruh yang
kadang-kadang salah, penuh prasangka
signifikan
dan sempit. Dengan diskusi seseorang
Metode
pencapaian
Diskusi terhadap
kelulusan
ujian
nasional
siswa VI SDN Mayangan 6 Kota
Probolinggo.
dapat
mempertimbangkan
alasan-
alasan/pikiran-pikiran orang lain.
Hasil
penelitian
juga
Hasil penelitian ini mendukung
menunjukkan bahwa siswa kelas VI
temuan penelitian yang dilakukan Nyi
SDN Mayangan 6 Kota Probolinggo
Ajah (2012) dimana hasil penelitian
menilai penggunaan Metode Diskusi
menunjukkan metode diskusi terbukti
dalam kategori sedang atau cukup baik
212
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 203-217
sebesar 71%. Penilaian positif tersebut
signifikan Pemberian Tugas terhadap
terlihat pada saat pelaksanaan metode
pencapaian
diskusi berlangsung, siswa lebih berani
siswa Kelas VI SDN Mayangan 6 Kota
berpartisipasi
pelaksanaan
Probolinggo.
pembelajaran secara aktif mulai dari
Hasil
awal
dalam
proses
ujian
nasional
penelitian
juga
sampai
mendukung penelitian yang dilakukan
dengan akhir pembelajaran dan siswa
oleh Umi Humairoh (2011) dimana
juga
hasil penelitian menunjukkan
lebih
pembelajaran
kelulusan
berani
mengemukakan
metode
pendapatnya ketika berdiskusi dengan
pemberian tugas dan resitasi terhadap
kelompoknya.
hasil belajar IPS Siswa di MTs Daarul
Mengingat
terbukti
sangat
membantu
siswa
pemahaman
akan
metode
diskusi
Hikmah
efektif
dalam
implikasi
meningkatkan
positif yang
mempunyai
sedang
atau
cukup.
materi
Hasil
pelajaran dan hasil belajar, diharapkan
menunjukkan
dalam
metode pemberian tugas dinilai siswa
setiap
penggunaan
konsep
Pamulang
proses
metode
pembelajaran,
diskusi
dapat
penelitian
gambaran
juga
pelaksanaan
kelas VI SDN Mayangan 6 Kota
digunakan secara efektif karena dapat
Probolinggo
meningkatkan kreativitas siswa serta
atau cukup baik sebesar 76,7% dalam
menjadikan siswa tidak merasa jenuh
meningkatkan hasil belajar siswa.
atau bosan dalam menerima materi
pelajaran.
Dengan
demikian
hasil
dalam kategori sedang
Mengingat
menunjukkan
hasil
pengaruh
penelitian
yang
positif
penelitian ini telah mendukung kajian
metode pemberian tugas terhadap hasil
teori yang telah dilakukan.
belajar siswa, untuk itu diharapkan
Pengaruh
Terhadap
Pemberian
guru
lebih
meningkatkan
pemberian
Kelulusan
tugas kepada siswa baik didalam kelas
Ujian Nasional Siswa Kelas VI SDN
maupun diluar kelas, namun dengan
Mayangan 6 Kota Probolinggo
memperhatikan
Hasil
Pencapaian
Tugas
analisis
data
siswa,
sehingga
situasi
siswa
dan
kondisi
mengerjakan
menunjukkan adanya pengaruh yang
213
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 203-217
tugas
yang
diberikan
guru
dengan
diketahui
melalui
baik.
selama
Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap
menyiapkan
Pencapaian
pelajaran,
Nasional
Kelulusan
Siswa
Ujian
Kelas VI SDN
Mayangan 6 Kota Probolinggo
Hasil
proses
aktivitas-aktivitas
belajar,
diri
antara lain:
sebelum
mencatat
mengendapkan
mengikuti
mata
pelajaran,
hasil
pelajaran,
mengerjakan tugas rumah dengan baik,
analisis
data
dan menepati jadwal waktu belajar
menunjukkan adanya pengaruh yang
yang
signifikan
terhadap
motivasi belajar tinggi selalu berusaha
nasional
secara terus menerus untuk mencapai
motivasi
pencapaian
belajar
kelulusan
ujian
dibuat.
Siswa
siswa Kelas VI SDN Mayangan 6 Kota
tujuan
yang
Probolinggo.
akan
berhasil
Bagi
siswa
motivasi
belajar
setiap
yang
memiliki
dicita-citakannya,
dalam
masalah
yakin
menyelesaikan
belajar
yang
dapat menumbuhkan semangat belajar
dihadapinya, dan mempunyai respon
sehingga
yang cukup kuat untuk menyelesaikan
siswa
terdorong
untuk
melakukan perbuatan belajar. Siswa
persoalan
melakukan
membutuhkan
senang
aktivitas
didorong
dengan
motivasi.
kelihatannya
konsentrasi
pikiran.
Individu yang
mempunyai motivasi
Dengan motivasi inilah siswa menjadi
belajar
tinggi
tekun
kesenangan terhadap pekerjaannya dan
belajar,
karena
belajar
yang
dan bergairah dalam proses
dan
dengan
motivasi
itu
yang
mempunyai
akan berusaha menemukan pemecahan
kualitas hasil belajar siswa (prestasi
masalah
belajar) juga kemungkinannya dapat
kemampuan
sendiri.
Individu
yang
terwujud, siswa yang dalam proses
mempunyai
motivasi
belajar
tinggi,
belajar mempunyai motivasi yang kuat
maka
dan jelas pasti akan tekun berhasil
mempunyai
belajarnya. Sebagaimana dikemukakan
belajar.
Alisuf
dengan
individu
pengerahan
tersebut
kesadaran
untuk
upaya
akan
giat
Sabri
(1996:
88)
yang
Untuk itu penting bagi seorang
mengemukakan
bahwa
anak
yang
guru untuk mengetahui motivasi pada
memiliki motivasi belajar tinggi dapat
diri
siswa
serta
berupaya
untuk
214
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 203-217
meningkatkan motivasi belajar siswa,
guru (teacher oriented) dan kurang
apabila hal tersebut dapat dipenuhi
optimalnya proses pembelajaran yang
bukan hal yang tidak mungkin untuk
menyenangkan,
memperbaiki
mencerdaskan.
dan
prestasi
belajar
demikian
hasil
menyatakan
signifikan
meningkatkan
siswa.
motivasi
pencapaian
belajar
kelulusan
Padahal
dan
salah
satu
Dengan
faktor terpenting dalam pembelajaran
yang
adalah bagaimana seorang guru bisa
penelitian
adanya
mengasyikkan,
pengaruh
memberikan
terhadap
menyenangkan
melalui
pengajaran
variatif dan tidak
ujian
nasional
pengajaran
yang
metode
telah mendukung kajian teori yang
monoton
ada.
menyenangi pelajaran yang diberikan
Pengaruh
Metode
Pemberian
Belajar
Tugas
Diskusi,
dan
Terhadap
peserta
didik
oleh guru.
Motivasi
Pencapaian
sehingga
yang
Oleh
membuat
karena
proses
itu,
belajar
mengajar
Kelulusan Ujian Nasional Siswa
menjadi
Kelas VI SDN Mayangan 6 Kota
membuat siswa jenuh dalam menerima
Probolinggo
pelajaran di kelas serta termotivasi
Hasil
analisis
data
dalam
menyenangkan
untuk
belajar,
dan
diperlukan
tidak
metode
menunjukkan adanya pengaruh yang
pembelajaran yang tepat, sebagai salah
signifikan Metode Diskusi, Pemberian
satu
Tugas dan motivasi belajar terhadap
rendahnya
pencapaian
nasional
Diantaranya adalah penerapan metode
siswa Kelas VI SDN Mayangan 6 Kota
diskusi dan pemberian tugas. Metode
Probolinggo.
diskusi dipandang sebagai salah satu
kelulusan
Salah
penyebab
hasil
mengatasi
belajar
masalah
siswa.
belum
metode yang dapat memacu keaktifan
nasional
siswa dalam proses belajar mengajar,
adalah dikarenakan belum efektifnya
sehingga pembelajaran yang bersifat
proses
monoton
tercapainya
satu
ujian
alternatif
kelulusan
pembelajaran.
dikarenakan
proses
ujian
Hal
ini
pembelajaran
selama ini cenderung berorientasi pada
suasana
akan
belajar
berganti
yang
lebih
menjadi
aktif.
Sedangkan metode pemberian tugas
215
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 203-217
akan
mampu
dalam
mengaktifkan
proses
disebabkan
belajar,
siswa
menyelesaikan
hal
siswa
terhadap Pencapaian Kelulusan Ujian
ini
Nasional di SDN Mayangan 6 Kota
dituntut
untuk
sesuai
dengan
tugas
Probolinggo
yang
dan Terdapat pengaruh
signifikan
metode
diskusi,
waktu yang ditentukan dan hasilnya
pemberian tugas dan motivasi belajar
harus dipertanggungjawabkan kepada
secara
guru, sehingga hal ini akan memotivasi
Pencapaian Kelulusan Ujian Nasional
siswa untuk belajar.
di
Sehingga
diterapkannya
dengan
metode
pembelajaran
yang tepat, utamanya metode diskusi
dan pemberian tugas akan memacu
keaktifan
siswa,
siswa
termotivasi
untuk belajar yang pada akhirnya akan
dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa sehingga pencapaian kelulusan
ujian nasional dapat tercapai.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data
yang telah dilakukan, dapat ditarik
beberapa
simpulan
pengaruh
yang
yaitu
signifikan
Terdapat
metode
diskusi terhadap Pencapaian Kelulusan
Ujian Nasional di SDN Mayangan 6
Kota Probolinggo, Terdapat pengaruh
yang
signifikan
metode
pemberian
tugas terhadap Pencapaian Kelulusan
Ujian Nasional di SDN Mayangan 6
Kota Probolinggo, Terdapat pengaruh
yang
signifikan
motivasi
belajar
bersama-sama
SDN
Mayangan
terhadap
6
Kota
Probolinggo.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman Abror. (1993). Psikologi
Pendidikan, Yogyakarta: Tiara
Kencana.
Arief, Armai. (2002). Pengantar Ilmu
dan Metodologi Pendidikan
Islam. Cet. Ke-1. Jakarta:
CiputatPers.
Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur
Penelitian: Suatu pendekatan
Praktek. Jakarta : Bina Aksara.
Arsyad, Maidar G., dan Mukti U.S.
(1991). Pembinaan Kemampuan
Berbicara
Bahasa Indonesia.
Cet. Ke-2. Jakarta: Erlangga.
Ajah, Nyi. (2012). Penerapan Metode
Diskusi Untuk
Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar IPS
Pada Siswa Kelas IV MI
Pangkalan
Kota
Sukabumi.
Skripsi. Tidak Dipublikasikan.
Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatulah Jakarta.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2002).
Strategi
Belajar
Mengajar.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Humairoh, Umi. (2011). Pengaruh
Metode Pemberian Tugas dan
Resitasi Terhadap Hasil Belajar
IPS Siswa Pada Kelas VII di
MTs. Daarul Hikmah Pamulang.
216
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 203-217
Skripsi. Tidak Dipublikasikan.
Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatulah Jakarta.
Hudgin,Bryce,B. (1983). Eductional
Psychologi. USA. FE Peaback
Publiser.
Kusmayadi & Sugiarto, E. (2000).
Metode Penelitian dalam Bidang
Kepariwisataan. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Margono.
(1997).
Metodologi
Penelitian Pendidikan, Cet. V.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Mardapi, Djemari. (2000). Evaluasi
Pendidikan.
Makalah
Disampaikan
pada
Konvensi
Pendidikan Nasional tanggal 1923
September
2000
di
Universitas Negeri Jakarta.
Mahmud,
M.
Dimyati.
(1997).
Psikologi: Suatu Pengantar.
Yogyakarta: BPFE.
Nasution S. (1982). Didaktik Azasazas
Mengajar.
Bandung.
Jemmars.
Purwanto, Ngalim (1987). Psikologi
Pendidikan. Bandung: Remaja
Karya.
Ruseffendi, E.T. (2006). Pengantar
Kepada
Membantu
Guru
Mengembangkan Kompetensinya
dalam pengajaran Matematika
Untuk Meningkatkan CBSA.
Bandung: Tarsito Bandung.
Roestiyah (1991). Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
Robbins, Stephen P. (2006). Perilaku
Organisasi
(Terjemahan:
Benjamin Molan). PT INDEKS:
Jakarta.
Sabri, M. Alisuf, (1996). Psikologi
Pendidikan. Cet. I. Jakarta:
Pedoman Ilmu Jaya.
Sagala, H. Syaiful. (2006). Konsep
Dan
Makna
Pembelajaran:
Untuk Membantu Memecahkan
Problematika
Belajar
Dan
Mengajar. Alfabeta: Bandung.
Singodimedjo,
Markum.
(1996).
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia. Surabaya: SMMAS.
Sudjana, (1994). Metode Statistika,
Bandung: Tarsito.
Sugiyono (1999) Statistika Untuk
Penelitian.
CV.
Algabeta.
Bandung.
Sulistyo, Gunadi H. (2007). Ujian
Nasional
(UN):
Harapan,
Tantangan dan Peluang. Artikel.
Wacana Vol. 9 No. 1 April,
2007.
Sardiman, A.M, (2007). Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Slameto, (1991). Proses Belajar
Mengajar Dalam Sistem Kredit
Semester (SKS). Jakarta: Bumi
Aksara.
Tjalla, Awaluddin. (2010). UN dan
Peningkatan Mutu Pembelajaran
di Sekolah. Modul. Jakarta:
Universitas Negeri Jakarta.
Usman, Muh. Uzer dan Setiawati,
Lilis.
(1993).
Upaya
Optimalisasi Kegiatan Belajar
Mengajar.
Bandung: Rosyda
Karya.
Zuhairini. (1983). Metodik Khusus
Pendidikan Agama. Cet. Ke-8.
Surabaya: Usaha Nasional.
217
Download