Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 10 No 2 (2016) 203-217 ISSN (Print) : 1858-4985 http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI PENGARUH METODE DISKUSI, PEMBERIAN TUGAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENCAPAIAN KELULUSAN UJIAN NASIONAL DI SDN MAYANGAN 6 KOTA PROBOLINGGO Endang Astutik Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca Sarjana, Universitas Kanjuruhan Malang Abstract This study aims to know the influence of discussion and task based teaching method and learning motivation on national exam achievement at SDN Mayangan 6 Probolinggo. Ninety (90) students were invoked in this study as participants. From the results, it showed that there were significant influences of discussion teaching method, task based, learning motivation and all together simultaneously on national exam achievement. Keywords: discussion, task based, national exam achievement dirasa kurang dalam pencapaiannya, PENDAHULUAN Seiring maka bukan sekolahnya yang diulang, dengan bergantinya namun pendidikannya. Ujian Nasional Mendikbud yang baru, berubah pula tujuannya kebijakan yang dikeluarkan berkaitan pencapaian dengan Namun lebih kepada pemetaan untuk kelulusan Mendikbud siswa, dimana Anies Bawesdan dalam bukan kemudian untuk jenjang pendidikan PGRI II di Hotel Inna Muara Padang yang lebih tinggi. mengatakan kelulusan, tidak Nasional lagi sebagai syarat kelulusan, namun berfungsi sebagai pemetaan. sekolah ke Sementara untuk katanya, dengan ditentukan seluruh komponen, semua pelajaran, termasuk didik, akan dinilai oleh sekolahnya. proses Jika sekolah menyatakan lulus, maka www.mediaindonesia.com, peserta 2015). mendapatkan Namun, tersebut sertifikat akan dari negara. jika seorang peserta didik oleh mempertimbangkan Lulus atau tidaknya seorang peserta didik kelulusan. digunakan meneruskan Ujian menilai kompetensi kongres kerja nasional (kongkernas) bahwa untuk faktor belajar Oleh membuat perilaku di dalam mengajar. karena proses (sumber: 24 januari itu, untuk belajar mengajar JPPI Volume 10 No 2 (2016) 203-217 menjadi menyenangkan tidak diskusi dapat memaksa siswa untuk membuat siswa jenuh dalam menerima lebih aktif berbicara dengan bahasa pelajaran di kelas serta termotivasi yang dalam pendapat dengan tepat dan berlatih belajar, dan diperlukan metode baik, belajar pembelajaran yang tepat, sebagai salah memecahkan satu pelaksanaannya, alternatif mengatasi masalah mengemukakan permasalahan. Pada metode diskusi rendahnya hasil belajar siswa. Menurut memberikan kesempatan siswa untuk Syaiful Bahri Djamarah dkk, (2002; lebih aktif dan memungkinkan adanya 93) ada banyak macam metode yaitu: umpan balik yang bersifat langsung. metode proyek, metode Eksperimen, metode Pemberian Mc. Keachie-Kulik (resitasi), (dalam Russeffendi (2006: 305) dari metode Diskusi, metode Sosiodrama, hasil penelitiannya, dibanding metode metode Demonstrasi, metode Problem ceramah, Solving, metode Karya wisata, metode meningkatkan Tanya jawab, metode Latihan, dan pemahaman konsep dan keterampilan metode Ceramah. memecahkan Adapun pembelajaran Tugas Menurut alternatif yang efektif metode dalam metode diharapkan metode diskusi dapat siswa dalam masalah. dengan diskusi Sehingga menggunakan dalam merangsang partisipasi aktif siswa dan pembelajaran, prestasi belajar siswa adalah metode siswa diskusi dan pemberian tugas. Metode mengajar sehingga diskusi dipandang sebagai salah satu meningkatkan motivasi metode yang dapat memacu keaktifan belajar siswa dalam proses belajar mengajar, akhirnya pencapaian kelulusan siswa sehingga pembelajaran yang bersifat dapat tercapai 100%. monoton suasana akan belajar berganti yang mengikuti siswa, Selain menarik kegiatan yang minat belajar dapat dan hasil mana pada penggunaan metode aktif. mengajar yang tepat, belajar sangat Diskusi kelas berperan sangat penting membutuhkan motivasi. Motivation is dalam menurut an essential condition of learning, metode hasil belajar akan optimal jika ada belajar Russeffendi (2006: lebih menjadi akan proses aktif, 305) 204 JPPI Volume 10 No 2 (2016) 203-217 motivasi. Tindakan memotif dapat belajar yang dikatakan pencapaian kelulusan ujian nasional sebagai dapat tercapai maksimal. Berdasarkan tindakan belajar yang dilakukan oleh uraian latar belakang diatas, penulis anak didik didorong kebutuhan yang tertarik dirasakannya. penelitian,”Pengaruh Makin tepat motivasi untuk mengambil Metode judul Diskusi, diberikan, akan makin berhasil pula Pemberian Tugas dan Motivasi Belajar pelajaran akan terhadap Pencapaian Kelulusan Ujian intensitas Nasional di SDN Mayangan 6 Kota itu. senantiasa usaha Jadi motivasi menentukan belajar dari setiap siswa Probolinggo”. (Sardiman, A.M., 2007: 84). Untuk itu Menurut Zuhairini dkk (1983: upaya menumbuhkan motivasi belajar 89), yang dimaksud metode diskusi dalam ialah diri siswa dalam upaya belajar siswa pencapaian perlu dilakukan meningkatkan yang pada kelulusan hasil akhirnya siswa dapat tercapai sepenuhnya. suatu metode mempelajari dalam bahan menyampaikan bahan mendiskusikannya, menimbulkan Berdasarkan pelaksanaan Ujian di atau dengan jalan sehingga berakibat pengertian serta perubahan tingkah Nasional Tahun 2013/2014 di SDN Selanjutnya Roestiyah Mayangan menyatakan bahwa metode diskusi satu metode belajar menunjukkan 6 Kota masih Probolinggo ada sebagian adalah salah laku murid. (1991: 5) siswa yang memperoleh nilai rata-rata mengajar yang dilakukan oleh seorang kurang dari 55 atau dibawah standar guru di sekolah. Di dalam diskusi ini kompetensi proses interaksi antar dua atau lebih nilai rerata minimal terutama pada Ujian Nasional IPA individu yang terlibat tukar sebesar 63,81 dan nilai rerata Ujian menukar Nasional Matematika sebesar 60,92. memecahkan Oleh karena itu penggunaan metode juga. Semuanya aktif tidak ada yang diskusi, pemberian tugas dan motivasi pasif atau sebagai pendengar saja. diharapkan dapat meningkatkan hasil ujian nasional siswa sehingga pengalaman, saling masalah informasi, dapat terjadi Dari beberapa pengertian di atas dapat penulis simpulkan bahwa 205 JPPI Volume 10 No 2 (2016) 203-217 yang dimaksud dengan metode diskusi lanjut menurut Djamarah (2002: 97) ialah suatu cara penyampaian materi metode pemberian tugas diberikan pelajaran dengan jalan bertukar pikiran karena dirasakan bahan pelajaran atau terlalu banyak mendiskusikannya, baik antara sementara waktu guru dengan siswa ataupun sesama sedikit. Agar bahan pelajaran selesai siswa. Untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang ditentukan, diskusi dalam proses belajar mengajar, maka metode inilah yang biasanya guru digunakan guru untuk mengatasinya. harus memberikan pertolongan berupa penyajian problema sebagai perangsang, bimbingan dan Pelaksanaan meliputi 3 pemberian kegiatan pokok, tugas yaitu; pengarahan di dalam proses belajar persiapan, pelaksanaan dan penilaian tersebut. (Nasution, Djamarah (2002: 96) menurut 1982: 116). Djamarah Sedangkan (2002: 97-98) menyebutkan bahwa pemberian tugas metode pemberian tugas meliputi 3 adalah metode penyajian bahan langkah, yaitu: fase pemberian tugas, dimana guru memberikan tugas pelaksanaan tugas dan mempertangung tertentu agar melakukan jawabkan tugas. Secara rinci dapat siswa kegiatan belajar. Sedangkan masalah dijelaskan tugas yang dilaksanakan oleh siswa persiapan dilakukan oleh guru dengan dapat dilakukan dimana saja asal tugas cara menyiapkan, merencanakan bahan itu atau dapat dikerjakan. Misalnya di sebagai materi yang kelas, diperpustakaan, dirumah siswa kepada dan menginformasikan lain sebagainya. Metode berikut: akan siswa. (1) ditugaskan Kemudian tugas tersebut pemberian tugas sering dimaksudkan kepada siswa disertai penjelasan yang sebagai menyangkut metode yang digunakan pelaksanaan sebagai upaya mendayagunakan sistem tersebut, belajar siswa. Dengan meningkatkan oleh siswa, yaitu mulai mengerjakan frekuensi belajar/berlatih hal-hal atau tugas materi yang telah dipelajarinya dengan maupun pemberian dikehendaki guru. Penyelesaian tugas tugas dari guru. Lebih (2) tugas tersebut pelaksanaan dilakukan secara kelompok perseorangan seperti yang 206 JPPI Volume 10 No 2 (2016) 203-217 tersebut dapat dalam satu kali tatap muka (1 minggu). dipahami Penilaian terutama Penilaian kegiatan dapat yang dapat hal kegiatan. diantaranya adalah: adanya kebutuhan, dilakukan setelah adanya pengetahuan sebagai kemajuan siswa selesai mengerjakan tugas, dan penilaian dipertimbangkan bahwa diatas menimbulkan hasil kegiatan contoh dilakukan terhadap hasil Dari intrinsik diri, dan adanya cita-cita atau aspirasi tersebut Motivasi ekstrinsik adalah menentukan motivasi yang timbul dari luar individu nilai raport siswa. Kegiatan penilaian atau motivasi ini tak ada kaitannya inilah dengan yang dalam motivasi juga disebut fase mempertanggungjawabkan tugas, yang sering dengan disebut “resitasi” (Djamarah, 2002: 98). Berdasarkan karena takut kepada guru atau karena ingin atas jalaranya, langsung ingin memperoleh nilai yang jam belajar yang Pada dasarnya perbuatan- dari perbuatan yang kita lakukan sehari- dalam diri seseorang atau motivasi hari banyak didorong oleh motif-motif yang erat hubungannya dengan jam ekstrinsik, tapi banyak belajar, didorong oleh motif-motif misalnya timbul dengan dilaksanakan (Alisuf Sabri, 1996: 85). dua macam yaitu: Motivasi intrinsik motivasi lulus, tinggi yang semuanya tak berkaitan maka motif dapat dibedakan menjadi adalah jam belajar seperti belajar ingin memahami pula yang intrinsik suatu konsep, ingin memperoleh suatu atau oleh keadaan sekaligus. Seperti pengetahuan, halnya kemampuan ingin dan memperoleh sebagainya (Alisuf dalam khususnya dalam Sabri, 1996: 130). Atau dengan kata mengajar untuk lain motivasi intrinsik adalah hal atau hasil keadaan yang berasal dari dalam diri banyak siswa sendiri mendorongnya belajar. dunia belajar pendidikan, proses belajar mencapai jam dan yang optimal, siswa terpengaruh oleh motif-motif yang dapat yang berasal dari luar dirinya maupun melakukan tindakan yang berasal dari dalam dirinya, atau mungkin dapat berpengaruh secara 207 JPPI Volume 10 No 2 (2016) 203-217 bersamaan sesuai dengan situasi yang penyelenggaraan UN sebagai sarana berkembang. penjamin Meskipun ekstrinsik yang terdapat motivasi kerap pengaruhi “adanya pendidikan nasional, yang juga pertimbangan yang paling utama yang harus dimiliki akuntabilitas oleh siswa tersebut adalah motivasi berbasis sekolah”. berasal dari terukur secara atas ‘untuk pelaksanaan menjaga manajemen dirinya Keputusan Menteri Pendidikan Dengan motivasi Nasional Republik Indonesia Nomor yang ada tersebut maka siswa tak akan 153/U/2003 Tanggal 14 Oktober 2003 goyah tentang Ujian Akhir Nasional Tahun (motivasi intrinsik). dan dalam mutu didasarkan kondisi dan hasil belajarnya, namun yang standar rapuh jika gangguan dan hambatan mencapai hasil belajar belajar) yang baik, terdapat dalam Pelajaran (prestasi Nasional disamping itu (b) berusaha tingkat belajar untuk mencapai dalam jam-jam pendidikan yang diharapkan. Menurut Pendidikan (a) mengukur mengukur mutu pendidikan nasional, di provinsi, kabupaten/kota, dan sekolah/madrasah; (c) mempertanggun Keputusan Nasional untuk bertujuan pencapaian hasil belajar peserta didik; dengan motivasi yang kuat siswa akan sungguh-sungguh 2003/2004 Menteri gjawabkan penyelenggaraan Republik pendidikan secara nasional, provinsi, Indonesia Nomor 153/U/2003 Tanggal kabupaten/kota, dan sekolah/madrasah 14 Oktober 2003 tentang Ujian Akhir kepada Nasional Tahun Pelajaran 2003/2004, UN adalah sebagai (a) alat pengendali pertimbangan mutu pendidikan secara nasional; (b) penyelenggaraan UN, masyarakat. Adapun fungsi antara lain adalah sebagai berikut “... pendorong untuk mengetahui hasil belajar peserta pendidikan; didik memperoleh menentukan kelulusan peserta didik; mutu dan (d) bahan pertimbangan dalam pendidikan ...” pada berbagai jenis dan seleksi penerimaan peserta didik baru dan keterangan jenjang untuk mengenai pendidikan. Selain peningkatan (c) bahan mutu dalam itu, 208 JPPI Volume 10 No 2 (2016) 203-217 pada jenjang pendidikan yang lebih METODE PENELITIAN tinggi (Gunadi H. Sulistyo, 2007 : 86). Tidak nasional seperti yang sistem berlaku ujian sebelumnya, Sesuai dengan tujuan penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode pada Ujian Nasional 2003/2004 hanya korelasional. ada tiga mata penelitian deskriptif Penelitian pelajaran yang adalah diujikan serta mendeskripsikan atau menggambarkan dinilai dengan standar nasional, yaitu /melukiskan fenomena atau hubungan Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan antar fenomena yang diteliti dengan Matematika. lain sistematis, itu, mengacu dikembangkan diujikan dan Mata secara pelajaran lokal. Selain penelitian deskriptif yang berusaha sedangkan pada korelasional keeratan hubungan penentuan kelulusan adalah minimum antara variabel bebas yakni metode 4,01 diskusi, metode pemberian tugas dan untuk mata pelajaran yang diujikan secara nasional, baik untuk motivasi nilai terikat yakni Kriteria nilai rerata mata pelajaran lain ujian nasional yang diujikan minimal 6, seperti pada 2000: 29). UN ujian teori 2002/2003 maupun praktik. dihapuskan. Tidak belajar dengan variabel pencapaian kelulusan siswa Adapun (Kusmayadi, populasi dalam seperti UN 2002/2003, UN 2003/2004 penelitian ini adalah siswa kelas VI di memisahkan SDN Mayangan 6 Kota Probolinggo praktik nilai dari diujikan teori mata nilai pelajaran yang berjumlah 90 siswa. populasi semacam tersebut diharapkan mampu peneliti ingin mengatrol penyelenggaraan siswa kelas VI di SDN Mayangan 6 pendidikan apabila semua yang terlibat Kota Probolinggo yang berjumlah 90 dalam penyelenggaraan UN 2003/2004 siswa, sehingga bisa disebut sebagai mempunyai sampel populasi atau sampel jenuh. kualitas komitmen ketentuan yang Standar (SPO) tinggi Prosedur yang telah digariskan pemerintah (Winoto, 2004). Prosedur sedikit karena jumlah Operasional nasional. yang Tuntutan sesuai secara dan meneliti sehingga keseluruhan pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner dan dokumentasi. 209 JPPI Volume 10 No 2 (2016) 203-217 Angket/kuesioner untuk memperoleh metode tugas tersebut diskusi, dan digunakan ini try metode pemberian Ŷ = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 Dalam yang dalam persiapan menghadapi ujian kelulusan sekolah. Sebelum persamaan regresinya adalah sebagai berikut: dokumen out dari mengenai HASIL DAN PEMBAHASAN Hipotesis pertama digunakan adalah berupa nilai hasil tes ujian rumus data motivasi belajar. penelitian Adapun dilakukan analisis Hasil probabilitas analisis thitung menunjukkan untuk variabel Metode Diskusi adalah sebesar 0,029 yang lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini data, data terlebih dahulu dilakukan berarti pengujian persyaratan statistik, hal ini hipotesis alternatif diterima (p = 0,029 perlu < α = 0,05). Sehingga keputusan dilakukan untuk memenuhi hipotesis persyaratan dalam penggunaan teknik statistik analisis yang akan digunakan. terdapat asumsi yang teknik melandasi analisis Jika penggunaan telah nihil ditolak dan yang dapat diambil adalah pengaruh yang signifikan Metode Diskusi terhadap pencapaian memenuhi kelulusan ujian persyaratan statistiknya, maka teknik demikian hipotesis analisis tersebut baru dapat diterapkan. penelitian ini yang menyatakan bahwa Setelah persyaratan data statistik, memenuhi maka empirik yang telah dianalisis dengan bantuan nasional. pertama data Metode Diskusi terhadap pencapaian diperoleh, kelulusan ujian nasional siswa Kelas program VI SDN Mayangan Probolinggo adalah terbukti. rumusan Hipotesis kedua digunakan adalah regresi berganda. Dimana Analisis ini dilakukan untuk melihat dalam diduga ada pengaruh yang signifikan statistik komputer SPSS 14.0 Adapun yang Dengan pengaruh Hasil 6 perhitungan Kota analisis menunjukkan probabilitas thitung untuk antara dua atau lebih variabel bebas variabel (X1,X2, X3) sebesar 0,019 yang lebih kecil dari α = dengan variabel secara bersama-sama tergantung (Y). Pemberian Tugas adalah 0,05. Hal ini berarti hipotesis nihil ditolak dan hipotesis alternatif diterima 210 JPPI Volume 10 No 2 (2016) 203-217 (p = 0,019 < α = 0,05). Sehingga siswa Kelas VI SDN Mayangan 6 Kota keputusan statistik yang dapat diambil Probolinggo adalah terbukti. adalah Hipotesis keempat terdapat pengaruh yang signifikan Pemberian Tugas terhadap pencapaian kelulusan ujian nasional. Dari hasil menunjukkan pengujian analisis probabilitas Fhitung kedua sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α = dalam penelitian ini yang menyatakan 0,05. Hal ini berarti hipotesis nihil bahwa pengaruh yang ditolak dan hipotesis alternatif diterima signifikan Pemberian Tugas terhadap (p = 0,000 < α = 0,05). Sehingga pencapaian keputusan statistik yang dapat diambil Dengan demikian diduga hipotesis ada kelulusan ujian nasional siswa Kelas VI SDN Mayangan 6 Kota adalah Probolinggo adalah terbukti. signifikan Metode Diskusi, Pemberian Hipotesis ketiga Tugas dan motivasi belajar terhadap Hasil perhitungan analisis terdapat pencapaian pengaruh yang kelulusan ujian nasional. menunjukkan probabilitas thitung untuk Dengan demikian hipotesis keempat variabel dalam penelitian ini yang menyatakan motivasi belajar adalah sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α = bahwa 0,05. Hal ini berarti hipotesis nihil signifikan Metode Diskusi, Pemberian ditolak dan hipotesis alternatif diterima Tugas (p = 0,000 < α = 0,05). Sehingga bersama-sama keputusan statistik yang dapat diambil kelulusan ujian nasional siswa Kelas adalah VI terdapat signifikan motivasi pencapaian Dengan pengaruh belajar yang terhadap hipotesis ketiga SDN Dilihat korelasi dapat signifikan pencapaian motivasi belajar kelulusan ujian terhadap nasional dari pencapaian 6 hasil determinan bahwa pengaruh yang terhadap Mayangan menunjukkan ada pengaruh yang dan motivasi belajar secara dalam penelitian ini yang menyatakan diduga ada Kota Probolinggo adalah terbukti. kelulusan ujian nasional. demikian diduga angka (R) koefisien yang sebesar 0,601, diinterpretasikan sebagai berikut: yaitu adanya korelasi atau hubungan yang variabel bebas cukup kuat antara Metode Diskusi, 211 JPPI Volume 10 No 2 (2016) 203-217 Pemberian Tugas dan motivasi belajar efektif untuk dengan dan hasil belajar IPS. Temuan tersebut variabel terikat pencapaian meningkatkan motivasi kelulusan ujian nasional siswa Kelas cukup VI metode diskusi antara lain: menjadikan SDN Mayangan 6 Kota Probolinggo. relevan mengingat kelebihan suasana kelas lebih hidup, sebab siswa Sedangkan dilihat dari hasil mengarahkan perhatian atau koefisien determinasi R2 (R square) pikirannya yang sebesar sedang didiskusikan, dapat menaikan 0,641 dapat diinterpretasikan sebagai prestasi, kepribadian individu, seperti: berikut: bahwa pencapaian kelulusan sikap ujian kritis, menunjukkan nasional variabel angka dipengaruhi bebas Metode oleh Diskusi, kepada toleransi, masalah demokrasi, sistematis, sebagainya, yang berpikir sabar dan kesimpulan hasil diskusi Pemberian Tugas dan motivasi belajar mudah dipahami siswa, karena mereka sebesar mengikuti 64,1%, sedangkan sisanya proses sampai lain diluar penelitian ini. siswa dilatih belajar untuk mematuhi Pengaruh Metode Diskusi terhadap peraturan-peraturan Pencapaian layaknya Nasional Siswa Ujian Kelas VI SDN Mayangan 6 Kota Probolinggo Hasil analisis dalam membantu murid keputusan yang suatu sebelum sebesar 35,9% dipengaruhi oleh faktor Kelulusan kepada berpikir dan suatu kesimpulan, tata musyawarah, untuk lebih tertib mengambil baik, tidak data terjebak kedalam pikiran individu yang menunjukkan adanya pengaruh yang kadang-kadang salah, penuh prasangka signifikan dan sempit. Dengan diskusi seseorang Metode pencapaian Diskusi terhadap kelulusan ujian nasional siswa VI SDN Mayangan 6 Kota Probolinggo. dapat mempertimbangkan alasan- alasan/pikiran-pikiran orang lain. Hasil penelitian juga Hasil penelitian ini mendukung menunjukkan bahwa siswa kelas VI temuan penelitian yang dilakukan Nyi SDN Mayangan 6 Kota Probolinggo Ajah (2012) dimana hasil penelitian menilai penggunaan Metode Diskusi menunjukkan metode diskusi terbukti dalam kategori sedang atau cukup baik 212 JPPI Volume 10 No 2 (2016) 203-217 sebesar 71%. Penilaian positif tersebut signifikan Pemberian Tugas terhadap terlihat pada saat pelaksanaan metode pencapaian diskusi berlangsung, siswa lebih berani siswa Kelas VI SDN Mayangan 6 Kota berpartisipasi pelaksanaan Probolinggo. pembelajaran secara aktif mulai dari Hasil awal dalam proses ujian nasional penelitian juga sampai mendukung penelitian yang dilakukan dengan akhir pembelajaran dan siswa oleh Umi Humairoh (2011) dimana juga hasil penelitian menunjukkan lebih pembelajaran kelulusan berani mengemukakan metode pendapatnya ketika berdiskusi dengan pemberian tugas dan resitasi terhadap kelompoknya. hasil belajar IPS Siswa di MTs Daarul Mengingat terbukti sangat membantu siswa pemahaman akan metode diskusi Hikmah efektif dalam implikasi meningkatkan positif yang mempunyai sedang atau cukup. materi Hasil pelajaran dan hasil belajar, diharapkan menunjukkan dalam metode pemberian tugas dinilai siswa setiap penggunaan konsep Pamulang proses metode pembelajaran, diskusi dapat penelitian gambaran juga pelaksanaan kelas VI SDN Mayangan 6 Kota digunakan secara efektif karena dapat Probolinggo meningkatkan kreativitas siswa serta atau cukup baik sebesar 76,7% dalam menjadikan siswa tidak merasa jenuh meningkatkan hasil belajar siswa. atau bosan dalam menerima materi pelajaran. Dengan demikian hasil dalam kategori sedang Mengingat menunjukkan hasil pengaruh penelitian yang positif penelitian ini telah mendukung kajian metode pemberian tugas terhadap hasil teori yang telah dilakukan. belajar siswa, untuk itu diharapkan Pengaruh Terhadap Pemberian guru lebih meningkatkan pemberian Kelulusan tugas kepada siswa baik didalam kelas Ujian Nasional Siswa Kelas VI SDN maupun diluar kelas, namun dengan Mayangan 6 Kota Probolinggo memperhatikan Hasil Pencapaian Tugas analisis data siswa, sehingga situasi siswa dan kondisi mengerjakan menunjukkan adanya pengaruh yang 213 JPPI Volume 10 No 2 (2016) 203-217 tugas yang diberikan guru dengan diketahui melalui baik. selama Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap menyiapkan Pencapaian pelajaran, Nasional Kelulusan Siswa Ujian Kelas VI SDN Mayangan 6 Kota Probolinggo Hasil proses aktivitas-aktivitas belajar, diri antara lain: sebelum mencatat mengendapkan mengikuti mata pelajaran, hasil pelajaran, mengerjakan tugas rumah dengan baik, analisis data dan menepati jadwal waktu belajar menunjukkan adanya pengaruh yang yang signifikan terhadap motivasi belajar tinggi selalu berusaha nasional secara terus menerus untuk mencapai motivasi pencapaian belajar kelulusan ujian dibuat. Siswa siswa Kelas VI SDN Mayangan 6 Kota tujuan yang Probolinggo. akan berhasil Bagi siswa motivasi belajar setiap yang memiliki dicita-citakannya, dalam masalah yakin menyelesaikan belajar yang dapat menumbuhkan semangat belajar dihadapinya, dan mempunyai respon sehingga yang cukup kuat untuk menyelesaikan siswa terdorong untuk melakukan perbuatan belajar. Siswa persoalan melakukan membutuhkan senang aktivitas didorong dengan motivasi. kelihatannya konsentrasi pikiran. Individu yang mempunyai motivasi Dengan motivasi inilah siswa menjadi belajar tinggi tekun kesenangan terhadap pekerjaannya dan belajar, karena belajar yang dan bergairah dalam proses dan dengan motivasi itu yang mempunyai akan berusaha menemukan pemecahan kualitas hasil belajar siswa (prestasi masalah belajar) juga kemungkinannya dapat kemampuan sendiri. Individu yang terwujud, siswa yang dalam proses mempunyai motivasi belajar tinggi, belajar mempunyai motivasi yang kuat maka dan jelas pasti akan tekun berhasil mempunyai belajarnya. Sebagaimana dikemukakan belajar. Alisuf dengan individu pengerahan tersebut kesadaran untuk upaya akan giat Sabri (1996: 88) yang Untuk itu penting bagi seorang mengemukakan bahwa anak yang guru untuk mengetahui motivasi pada memiliki motivasi belajar tinggi dapat diri siswa serta berupaya untuk 214 JPPI Volume 10 No 2 (2016) 203-217 meningkatkan motivasi belajar siswa, guru (teacher oriented) dan kurang apabila hal tersebut dapat dipenuhi optimalnya proses pembelajaran yang bukan hal yang tidak mungkin untuk menyenangkan, memperbaiki mencerdaskan. dan prestasi belajar demikian hasil menyatakan signifikan meningkatkan siswa. motivasi pencapaian belajar kelulusan Padahal dan salah satu Dengan faktor terpenting dalam pembelajaran yang adalah bagaimana seorang guru bisa penelitian adanya mengasyikkan, pengaruh memberikan terhadap menyenangkan melalui pengajaran variatif dan tidak ujian nasional pengajaran yang metode telah mendukung kajian teori yang monoton ada. menyenangi pelajaran yang diberikan Pengaruh Metode Pemberian Belajar Tugas Diskusi, dan Terhadap peserta didik oleh guru. Motivasi Pencapaian sehingga yang Oleh membuat karena proses itu, belajar mengajar Kelulusan Ujian Nasional Siswa menjadi Kelas VI SDN Mayangan 6 Kota membuat siswa jenuh dalam menerima Probolinggo pelajaran di kelas serta termotivasi Hasil analisis data dalam menyenangkan untuk belajar, dan diperlukan tidak metode menunjukkan adanya pengaruh yang pembelajaran yang tepat, sebagai salah signifikan Metode Diskusi, Pemberian satu Tugas dan motivasi belajar terhadap rendahnya pencapaian nasional Diantaranya adalah penerapan metode siswa Kelas VI SDN Mayangan 6 Kota diskusi dan pemberian tugas. Metode Probolinggo. diskusi dipandang sebagai salah satu kelulusan Salah penyebab hasil mengatasi belajar masalah siswa. belum metode yang dapat memacu keaktifan nasional siswa dalam proses belajar mengajar, adalah dikarenakan belum efektifnya sehingga pembelajaran yang bersifat proses monoton tercapainya satu ujian alternatif kelulusan pembelajaran. dikarenakan proses ujian Hal ini pembelajaran selama ini cenderung berorientasi pada suasana akan belajar berganti yang lebih menjadi aktif. Sedangkan metode pemberian tugas 215 JPPI Volume 10 No 2 (2016) 203-217 akan mampu dalam mengaktifkan proses disebabkan belajar, siswa menyelesaikan hal siswa terhadap Pencapaian Kelulusan Ujian ini Nasional di SDN Mayangan 6 Kota dituntut untuk sesuai dengan tugas Probolinggo yang dan Terdapat pengaruh signifikan metode diskusi, waktu yang ditentukan dan hasilnya pemberian tugas dan motivasi belajar harus dipertanggungjawabkan kepada secara guru, sehingga hal ini akan memotivasi Pencapaian Kelulusan Ujian Nasional siswa untuk belajar. di Sehingga diterapkannya dengan metode pembelajaran yang tepat, utamanya metode diskusi dan pemberian tugas akan memacu keaktifan siswa, siswa termotivasi untuk belajar yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sehingga pencapaian kelulusan ujian nasional dapat tercapai. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa simpulan pengaruh yang yaitu signifikan Terdapat metode diskusi terhadap Pencapaian Kelulusan Ujian Nasional di SDN Mayangan 6 Kota Probolinggo, Terdapat pengaruh yang signifikan metode pemberian tugas terhadap Pencapaian Kelulusan Ujian Nasional di SDN Mayangan 6 Kota Probolinggo, Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi belajar bersama-sama SDN Mayangan terhadap 6 Kota Probolinggo. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman Abror. (1993). Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Tiara Kencana. Arief, Armai. (2002). Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Cet. Ke-1. Jakarta: CiputatPers. Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan Praktek. Jakarta : Bina Aksara. Arsyad, Maidar G., dan Mukti U.S. (1991). Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Cet. Ke-2. Jakarta: Erlangga. Ajah, Nyi. (2012). Penerapan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas IV MI Pangkalan Kota Sukabumi. Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta. Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Humairoh, Umi. (2011). Pengaruh Metode Pemberian Tugas dan Resitasi Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Pada Kelas VII di MTs. Daarul Hikmah Pamulang. 216 JPPI Volume 10 No 2 (2016) 203-217 Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta. Hudgin,Bryce,B. (1983). Eductional Psychologi. USA. FE Peaback Publiser. Kusmayadi & Sugiarto, E. (2000). Metode Penelitian dalam Bidang Kepariwisataan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Margono. (1997). Metodologi Penelitian Pendidikan, Cet. V. Jakarta: PT Rineka Cipta. Mardapi, Djemari. (2000). Evaluasi Pendidikan. Makalah Disampaikan pada Konvensi Pendidikan Nasional tanggal 1923 September 2000 di Universitas Negeri Jakarta. Mahmud, M. Dimyati. (1997). Psikologi: Suatu Pengantar. Yogyakarta: BPFE. Nasution S. (1982). Didaktik Azasazas Mengajar. Bandung. Jemmars. Purwanto, Ngalim (1987). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Karya. Ruseffendi, E.T. (2006). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito Bandung. Roestiyah (1991). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara. Robbins, Stephen P. (2006). Perilaku Organisasi (Terjemahan: Benjamin Molan). PT INDEKS: Jakarta. Sabri, M. Alisuf, (1996). Psikologi Pendidikan. Cet. I. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. Sagala, H. Syaiful. (2006). Konsep Dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar Dan Mengajar. Alfabeta: Bandung. Singodimedjo, Markum. (1996). Manajemen Sumber Daya Manusia. Surabaya: SMMAS. Sudjana, (1994). Metode Statistika, Bandung: Tarsito. Sugiyono (1999) Statistika Untuk Penelitian. CV. Algabeta. Bandung. Sulistyo, Gunadi H. (2007). Ujian Nasional (UN): Harapan, Tantangan dan Peluang. Artikel. Wacana Vol. 9 No. 1 April, 2007. Sardiman, A.M, (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Slameto, (1991). Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester (SKS). Jakarta: Bumi Aksara. Tjalla, Awaluddin. (2010). UN dan Peningkatan Mutu Pembelajaran di Sekolah. Modul. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta. Usman, Muh. Uzer dan Setiawati, Lilis. (1993). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Rosyda Karya. Zuhairini. (1983). Metodik Khusus Pendidikan Agama. Cet. Ke-8. Surabaya: Usaha Nasional. 217