Laporan Tahunan 2013 Menuju Pertumbuhan Berikutnya www.jasamarga.com 2 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 1 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Leading Up to the Next Growth Jasa Marga adalah perusahaan yang bertumbuh dan akan terus bertumbuh (growing company). Dengan pengoperasian proyek-proyek baru dan penyelesaian konstruksi proyek-proyek baru di tahun 2013, Jasa Marga telah memiliki aset-aset yang akan mendukung pertumbuhan Perseroan di masa yang akan datang. Tahun 2013 sebagian proyek-proyek jalan tol baru telah dioperasikan yaitu, Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Jalan Tol Bali Mandara) dan Jalan Tol JORR W2 Utara, serta proyek-proyek baru yang hampir selesai pengerjaan konstruksinya pada akhir tahun 2013 seperti Jalan Tol Bogor Outer Ring Road Seksi 2A Ruas Kedung Halang-Kedung Badak, Jalan Tol Semarang-Solo Seksi 2 Ruas UngaranBawen, Jalan Tol Gempol-Pandaan dan Jalan Tol Gempol-Pasuruan. Proyek-proyek jalan tol tersebut merupakan proyek yang sangat potensial karena merupakan bagian dari interkoneksi kota-kota besar dan akan menjadi mesin pertumbuhan Perseroan di masa yang akan datang. Lebih dari Pertumbuhan yang ada saat ini, Pertumbuhan Jasa Marga akan diperkokoh dengan upaya mentransformasikan Perseroan yang pada tahun 2013 telah dimulai dengan penetapan Visi baru yaitu: Menjadi Perusahaan yang Terkemuka pada tahun 2022. Visi tersebut menjadi landasan bagi perusahaan untuk terus melakukan ekspansi. Dengan didukung kompetensi, kapasitas dan pengalaman, jalan tol baru yang dimiliki Jasa Marga akan terus bertambah. Pertumbuhan selama 5 tahun terakhir yang dicapai oleh Jasa Marga akan menjadi pertumbuhan yang berkelanjutan dengan penambahan pengoperasian jalan-jalan tol baru serta dengan upaya penambahan konsesi-konsesi jalan tol baru yang potensial Jasa Marga Menuju Pertumbuhan Berikutnya (Leading Up to the Next Growth). PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 2 Referensi Peraturan Bapepam-LK* No. X.K.6 * Sejak tahun 2013 Bapepam-LK menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Pembahasan & Penjelasan I. Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian II. Umum 1. Laporan Tahunan wajib disajikan dalam Bahasa Indonesia. Dalam hal Laporan Tahunan juga dibuat selain dalam Bahasa Indonesia, baik dalam dokumen yang sama maupun terpisah, maka Laporan Tahunan dimaksud harus memuat informasi yang sama. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran akibat penerjemahan bahasa, maka yang digunakan sebagai acuan adalah Laporan Tahunan dalam Bahasa Indonesia. 2. Laporan Tahunan wajib dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dibaca. Gambar, grafik, tabel, dan diagram disajikan dengan mencantumkan judul dan/atau keterangan yang jelas. 3. Laporan Tahunan wajib dicetak pada kertas berwarna terang yang berkualitas baik, berukuran A4, dijilid, dan dimungkinkan untuk direproduksi dengan fotokopi. 4. Laporan Tahunan ditampilkan di website perusahaan. Ikhtisar Data Keuangan Penting 1. Ikhtisar data keuangan penting disajikan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun, yang memuat paling kurang: 1.Pendapatan. 2. Laba bruto. 3. Laba (rugi). 4. Jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali. 5. Total laba (rugi) komprehensif. 6. Jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali. 7. Laba (rugi) bersih per saham. 8. Jumlah aset. 9. Jumlah liabilitas. 10. Jumlah ekuitas. 11. Rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset. 12. Rasio laba (rugi) terhadap ekuitas. 13. Rasio laba (rugi) terhadap pendapatan. 14. Rasio lancar. 15. Rasio liabilitas terhadap ekuitas. 16. Rasio liabilitas terhadap jumlah aset. 17. Informasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan dengan perusahaan dan jenis industrinya. 2. Laporan Tahunan wajib memuat informasi mengenai saham yang diterbitkan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada), paling kurang meliputi: 1. Jumlah saham beredar. 2. Kapitalisasi pasar. 3. Harga saham tertinggi. terendah, dan penutupan. 4. Volume perdagangan. 3. Dalam hal terjadi aksi korporasi, seperti pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai nominal saham, maka informasi harga saham sebagaimana dimaksud dalam angka (2), wajib ditambahkan penjelasan antara lain mengenai: 1. Tanggal pelaksanaan aksi korporasi. 2.Rasio stock split, reverse stock, dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai saham. 3. Jumlah saham beredar sebelum dan sesudah aksi korporasi. 4. Harga saham sebelum dan sesudah aksi korporasi. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Halaman ✓ ✓ ✓ ✓ 54-57 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 58-59 58 58 58 58 - - 3 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Pembahasan & Penjelasan 4. III. IV. V. Dalam hal perdagangan saham perusahaan dihentikan sementara (suspension) dalam tahun buku, maka Laporan Tahunan wajib memuat penjelasan mengenai alasan penghentian sementara tersebut. 5. Dalam hal penghentian sementara sebagaimana dimaksud dalam angka (4) masih berlangsung hingga tanggal penerbitan Laporan Tahunan, maka Emiten atau Perusahaan Publik wajib menjelaskan pula tindakan-tindakan yang dilakukan perusahaan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Laporan Dewan Komisaris Laporan Dewan Komisaris paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi. 3. Perubahan komposisi Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada). Laporan Direksi Laporan Direksi paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan. 2. Gambaran tentang prospek usaha. 3. Penerapan tata kelola perusahaan. 4. Perubahan komposisi Direksi dan alasan perubahannya (jika ada). Profil Perusahaan Profil perusahaan paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Nama, alamat, nomor telepon, nomor faksimile, alamat surat elektronik (email), dan laman (website) perusahaan dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan, yang memungkinkan masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai perusahaan. 2. Riwayat singkat perusahaan. 3. Kegiatan usaha perusahaan menurut Anggaran Dasar terakhir, serta jenis produk dan/atau jasa yang dihasilkan. 4. Struktur organisasi perusahaan dalam bentuk bagan, paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi, disertai dengan nama dan jabatan. 5. Visi dan Misi Perusahaan. 6. Profil Dewan Komisaris, meliputi: 1.Nama. 2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS. 3. Riwayat pendidikan. 4. Penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada). 5. Pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, serta pemegang saham (jika ada). 7. Profil Direksi, meliputi: 1. Nama dan uraian singkat tentang tugas dan fungsi yang dilaksanakan. 2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS. 3. Riwayat pendidikan. 4. Penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada). 5. Pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya dan pemegang saham (jika ada). 8. Dalam hal terdapat perubahan susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terjadi setelah tahun buku berakhir sampai dengan batas waktu penyampaian Laporan Tahunan sebagaimana dimaksud dalam angka (1) huruf a, maka susunan yang dicantumkan dalam Laporan Tahunan adalah susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terakhir dan sebelumnya. 9. Jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya dalam tahun buku misalnya, aspek pendidikan dan pelatihan karyawan yang telah dilakukan. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Halaman - - 74-79 78 78 82-87 84 86 86 12-49 10 12-14 15 22 18 80 80 80, 190 80 199 193 88 88 88, 201 88 205 193 - 32, 162-165 4 Identitas Perseroan Pembahasan & Penjelasan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga 10. Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian VI. Uraian tentang nama Pemegang Saham dan persentase kepemilikannya pada akhir tahun buku yang terdiri dari: 1. Pemegang Saham yang memiliki 5% (lima per seratus) atau lebih saham Emiten atau Perusahaan Publik. 2. Komisaris dan Direktur yang memiliki saham Emiten atau Perusahaan Publik. 3. Kelompok Pemegang Saham masyarakat, yaitu kelompok Pemegang Saham yang masingmasing memiliki kurang dari 5% (lima per seratus) saham Emiten atau Perusahaan Publik. 11. Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Emiten atau Perusahaan Publik, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu, yang disajikan dalam bentuk skema atau diagram. 12. Nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama dimana Emiten atau Perusahaan Publik memiliki pengendalian bersama entitas, beserta persentase kepemilikan saham, bidang usaha, dan status operasi perusahaan tersebut (jika ada). Untuk entitas anak, agar ditambahkan informasi mengenai alamat. 13. Kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham perusahaan dicatatkan (jika ada). 14. Kronologis pencatatan Efek lainnya dan peringkat Efek (jika ada). 15. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat Efek (jika ada). 16. Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal. Terhadap profesi penunjang pasar modal yang memberikan jasa secara berkala kepada Emiten atau Perusahaan Publik, wajib diungkapkan informasi mengenai jasa yang diberikan, fee, dan periode penugasan yang telah dilakukan. 17. Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional dalam tahun buku terakhir (jika ada). Analisa dan Pembahasan Manajemen Laporan Tahunan wajib memuat uraian yang membahas dan menganalisis Laporan Keuangan dan informasi penting lainnya dengan penekanan pada perubahan material yang terjadi dalam tahun buku, yaitu paling kurang mencakup: 1. Tinjauan operasi per segmen operasi sesuai dengan jenis industry Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain mengenai: 1. Produksi, yang meliputi proses, kapasitas, dan perkembangannya. 2.Pendapatan. 3.Profitabilitas. 2. Analisis kinerja keuangan komprehensif yang mencakup perbandingan kinerja keuangan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir, penjelasan tentang penyebab adanya perubahan dan dampak perubahan tersebut, antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset. 2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas. 3.Ekuitas. 4. Pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan komprehensif lain dan total laba (rugi) komprehensif. 5. Arus kas. 3. Kemampuan membayar utang dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan. 4. Tingkat kolektibilitas piutang perusahaan dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan. 5. Struktur permodalan dan kebijakan Manajemen atas struktur permodalan tersebut. 6. Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal dengan penjelasan tentang tujuan dari ikatan tersebut, sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan tersebut, mata uang yang menjadi denominasi, dan langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait. 7. Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan. 8. Prospek usaha dari perusahaan dikaitkan dengan kondisi industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya. 9. Perbandingan antara target/proyeksi pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Halaman 63-67 63 64 64 63 34-43 61 61-62 49 49 71 90-143 92-116 117-143 117 120 122 124-131 131 134 134 135 136 136 136 136 5 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Pembahasan & Penjelasan 10. VII. Target/proyeksi yang ingin dicapai perusahaan paling lama untuk satu tahun mendatang, mengenai pendapatan, laba (rugi), struktur modal, kebijakan dividen, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan. 11. Aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain: strategi pemasaran dan pangsa pasar. 12. Kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen per saham (kas dan/atau non kas) dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir. 13. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum: 1. Dalam hal selama tahun buku, Emiten memiliki kewajiban menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana, maka wajib diungkapkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku. 2. Dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor X.K.4, maka Emiten wajib menjelaskan perubahan tersebut. 14. Informasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/ peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal, transaksi afiliasi, dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan, yang terjadi pada tahun buku (jika ada), yang antara lain memuat: 1. Tanggal, nilai dan obyek transaksi. 2. Nama pihak yang bertransaksi. 3. Sifat Hubungan afiliasi (jika ada). 4. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi. 5. Pemenuhan ketentuan terkait. 15. Perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan dan dampaknya terhadap Laporan Keuangan (jika ada). 16. Perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap Laporan Keuangan (jika ada). Tata Kelola Perusahaan Tata kelola perusahaan memuat uraian singkat, yang paling kurang meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris, mencakup antara lain: 1. Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. 2. Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris. 3. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Dewan Komisaris, termasuk rapat gabungan dengan Direksi, dan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat tersebut. 2. Direksi, mencakup antara lain: 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi. 2. Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Direksi, serta hubungan antara Remunerasi dengan kinerja perusahaan. 3. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Direksi, termasuk rapat gabungan dengan Dewan Komisaris, dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam rapat tersebut. 4. Keputusan RUPS tahun sebelumnya dan realisasinya pada tahun buku, serta alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan. 5. Pengungkapan kebijakan perusahaan tentang penilaian terhadap kinerja anggota Direksi (jika ada). 3. Komite Audit, mencakup antara lain: 1.Nama. 2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja, dan dasar hukum penunjukkan. 3. Riwayat pendidikan. 4. Periode jabatan anggota Komite Audit. 5. Pengungkapan independensi Komite Audit. 6. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Komite Audit dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat tersebut. 7. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) Komite Audit. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Halaman 136 137 137 138 141 141 141 174-255 190-200 193 197 195 201-207 202 206 205 186-187 209-211 202-216 212 212, 216 216 212, 216 213 214 215 6 Identitas Perseroan Pembahasan & Penjelasan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga 4. Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan 5. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah 6. Laporan Keuangan Konsolidasian 7. 8. 9. 10. 11. 12. Komite lain yang dimiliki Emiten atau Perusahaan Publik dalam rangka mendukung fungsi dan tugas Direksi dan/atau Dewan Komisaris, seperti Komite Nominasi dan Remunerasi, yang mencakup antara lain: 1.Nama. 2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan. 3. Riwayat pendidikan. 4. Periode jabatan anggota komite. 5. Pengungkapan kebijakan perusahaan mengenai independensi anggota komite. 6. Uraian tugas dan tanggung jawab. 7. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat komite dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat tersebut. 8. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada tahun buku. Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan. 1.Nama. 2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan. 3. Riwayat pendidikan. 4. Periode jabatan Sekretaris Perusahaan. 5. Uraian singkat pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan pada tahun buku. Uraian mengenai Unit Audit Internal. 1.Nama. 2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukan. 3. Kualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi Audit Internal (jika ada). 4. Struktur dan kedudukan Unit Audit Internal. 5. Tugas dan tanggung jawab unit audit internal sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) unit audit internal. 6. Uraian singkat pelaksanaan tugas Unit Audit Internal pada tahun buku. Uraian mengenai sistem pengendalian intern (internal control) yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai: 1. Pengendalian keuangan dan operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan lainnya. 2. Review atas efektivitas sistem pengendalian interen. Sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai: 1. Gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko perusahaan. 2. Jenis risiko dan cara pengelolaannya. 3. Review atas efektivitas sistem manajemen risiko perusahaan. Perkara penting yang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, entitas anak, anggota Dewan Komisaris dan Direksi anggota yang sedang menjabat, antara lain meliputi: 1. Pokok perkara/gugatan. 2. Status penyelesaian perkara/gugatan. 3. Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan. Informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan kepada Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya pada tahun buku terakhir (jika ada). Informasi mengenai kode etik dan budaya perusahaan (jika ada) meliputi: 1. Pokok-pokok kode etik. 2. Pokok-pokok budaya perusahaan (corporate culture). 3. Bentuk sosialisasi kode etik dan upaya penegakannya. 4. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan perusahaan. Uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain jumlah, jangka waktu, persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak, serta harga exercise (jika ada). PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Halaman 217-220 217 217, 220 220 217, 220 217 217 218 219 222-223 223 223 223 223 222-223 224-228 224 224, 225 225 225 226 227 227-228 227-228 228 229-237 230 232-234 236 238-246 246 247-248 247 248 248 248 249 7 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Pembahasan & Penjelasan 13. VIII. IX. X. Uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran (Whistleblowing System) di Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat merugikan perusahaan maupun pemangku kepentingan (jika ada), antara lain meliputi: 1. Cara penyampaian laporan pelanggaran. 2. Perlindungan bagi pelapor. 3. Pihak yang mengelola pengaduan. 4. Hasil dari penanganan pengaduan. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 1. Bahasan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan meliputi kebijakan, jenis program, dan biaya yang dikeluarkan, antara lain terkait aspek: a. Lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki, dan lain-lain. b. Praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat perpindahan (turnover) karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain. c. Pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain. d. Tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain. 2. Emiten atau Perusahaan Publik dapat mengungkapkan informasi sebagaimana dimaksud dalam angka (1) pada Laporan Tahunan atau laporan tersendiri yang disampaikan bersamaan dengan Laporan Tahunan kepada Bapepam dan LK, seperti Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) atau Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility Report). Laporan Keuangan Tahunan yang Telah Diaudit Laporan Keuangan Tahunan yang dimuat dalam Laporan Tahunan wajib disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang telah diaudit oleh Akuntan. Laporan keuangan dimaksud wajib memuat pernyataan mengenai pertanggungjawaban atas Laporan Keuangan sebagaimana diatur pada Peraturan Nomor VIII.G.11 atau Peraturan Nomor X.E.1. Tanda Tangan Dewan Komisaris dan Direksi 1. Laporan Tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat. 2. Tanda tangan sebagaimana dimaksud dalam angka (1) dibubuhkan pada lembaran tersendiri dalam Laporan Tahunan dimana dalam lembaran dimaksud wajib mencantumkan pernyataan bahwa anggota Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan, sesuai dengan Formulir Nomor X.K.6-1 Lampiran Peraturan ini. 3. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani Laporan Tahunan, maka yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada Laporan Tahunan. 4. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani Laporan Tahunan dan tidak memberi alasan secara tertulis, maka anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang menandatangani Laporan Tahunan wajib menyatakan secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada Laporan Tahunan. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Halaman 249-253 251-253 253 250 253 256-271 258-260 260-267 267-269 269-271 ✓ 275 272-273 ✓ 272-273 - - Daftar Isi 8 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan 1 Proyek Baru Menuju Pertumbuhan Berikutnya Leading Up to the Next Growth Pengelolaan 2 Human Capital REFERENSI PERATURAN BAPEPAMLK NO. X.K.6 Tata Kelola 8 DAFTAR ISI Perusahaan 10 IDENTITAS PERSEROAN Tanggung Jawab 12 PROFIL PERSEROAN Sosial Perusahaan 12 Sekilas Jasa Marga Tanggung Jawab 12 Atas Perjalanan Penting Jasa Marga Manajemen Laporan Tahunan 2013 14 Riwayat Singkat Jasa Marga Daftar Istilah 15 Kegiatan Usaha 18 Visi & Misi dan Tata Nilai Perseroan Laporan Keuangan Konsolidasian 22 24 32 34 35 42 44 47 49 50 54 54 57 58 60 61 63 68 71 74 74 78 78 80 82 84 86 86 86 88 Struktur Organisasi Pejabat Senior Jasa Marga Profil Sumber Daya Manusia Pemegang Saham Utama, Entitas Anak dan Entitas Asosiasi Entitas Anak Entitas Asosiasi Wilayah Operasi dan Proyekproyek Jalan Tol Baru Alamat Kantor Cabang, Entitas Anak dan Entitas Asosiasi Lembaga dan Profesi Penunjang TRANSFORMASI JASA MARGA IKHTISAR 2013 Ikhtisar Keuangan Ikhtisar Operasional Ikhtisar Saham Ikhtisar Obligasi Kronologis Pencatatan Saham dan Emisi Obligasi Jasa Marga Komposisi Kepemilikan Saham JSMR Peristiwa Penting 2013 Penghargaan yang Diterima Perseroan LAPORAN MANAJEMEN Laporan Dewan Komisaris Penilaian Kinerja Direksi Pandangan atas Prospek Usaha yang Disusun Direksi Profil Dewan Komisaris Laporan Direksi Analisa Kinerja Perseroan Tahun 2013 Prospek Usaha Perseroan ke Depan Penerapan Tata Kelola Perusahaan Secara Berkesinambungan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Profil Direksi 90 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 91 92 Kegiatan Usaha Perseroan Tinjauan Operasi per Segmen Usaha Segmen Usaha Pengoperasian Jalan Tol Wawancara dengan HasanudinDirektur Operasi Segmen Usaha Pengembangan Usaha Non Tol Analisa Kinerja Keuangan Komprehensif Aset Liabilitas Ekuitas Laporan Laba Rugi Konsolidasian Pendapatan Usaha Beban Usaha Laba Usaha Laba Tahun Berjalan Pendapatan Komprehensif Lain Laba Komprehensif Tahun Berjalan Rasio Profitabilitas Laporan Arus Kas Konsolidasian Kemampuan Membayar Utang dan KolektIbilitas Piutang Struktur Modal Kebijakan Struktur Modal Belanja Modal Perbandingan Target 2013 dan Realisasi 2013 Target/Proyeksi yang Ingin Dicapai Tahun 2014 Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal Informasi Material setelah Tanggal Laporan Akuntan Prospek Usaha, Kondisi Industri dan Kondisi Ekonomi Pemasaran dan Pangsa Pasar Kebijakan Dividen dan Pembayaran Dividen Tunai Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Peningkatan/Penurunan Material dari Pendapatan Bersih Terkait dengan Volume Penjualan atau Jasa Baru Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi dan Restrukturisasi Utang/Modal 97 111 114 117 117 120 122 123 124 128 129 130 130 131 131 131 134 135 135 135 136 136 136 136 136 137 137 138 141 141 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 141 141 141 142 144 154 158 159 161 162 166 167 171 171 172 172 173 174 176 176 177 179 182 185 190 190 193 193 193 193 194 Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi Perubahan Peraturan Perundang Undangan yang Berpengaruh Signifikat Terhadap Perseroan Perubahan Kebijakan Akuntansi yang Berpengaruh Terhadap Perseroan Wawancara dengan Reynaldi Hermansjah-Direktur Keuangan PENGEMBANGAN PROYEK BARU Wawancara dengan Abdul Hadi Hs.-Direktur Pengembangan Usaha PENGELOLAAN HUMAN CAPITAL Paradigma Baru Human Capital Perencanaan SDM dan Rekrutmen Pengembangan Kompetensi SDM Pengembangan Karir Karyawan Produktifitas Karyawan Pengelolaan Hubungan Karyawan dengan Manajemen Program Paska Kerja Pengelolaan Tenaga Alih Daya Biaya Sumber Daya Manusia Wawancara dengan Muh Najib Fauzan-Direktur SDM dan Umum TATA KELOLA PERUSAHAAN Komitmen Jasa Marga dalam Penerapan GCG Tujuan Penerapan GCG Jasa Marga Dasar Hukum Penerapan GCG Jasa Marga Hasil Penilaian Implementasi GCG Struktur, Kebijakan dan Mekanisme Penerapan Tata Kelola Perusahaan Rapat Umum Pemegang Saham Dewan Komisaris Komposisi Dewan Komisaris Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris Independensi Dewan Komisaris dan Komisaris Independen Hubungan Afiliasi dan Kepengurusan di Perusahaan Lain Rangkap Jabatan dan Benturan Kepentingan Menuju Pertumbuhan Berikutnya 74 Laporan Manajemen tata kelola perusahaan 90 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 194 195 197 199 200 200 200 201 201 202 203 203 204 205 205 205 206 208 209 212 212 212 212 212 212 213 214 214 215 216 217 217 Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris (Board Charter) Rapat Dewan Komisaris Prosedur, Dasar Penetapan dan Besarnya Remunerasi Anggota Dewan Komisaris Program Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris Keputusan-keputusan Dewan Komisaris Rekomendasi Dewan Komisaris Komite-komite di Bawah Dewan Komisaris Direksi Komposisi Direksi Jasa Marga Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Independensi Direksi Rangkap Jabatan Direksi Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi (Board Charter) Program Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Direksi Rapat Direksi Keputusan-keputusan Direksi Tahun 2013 Prosedur, Dasar Penetapan dan Besarnya Remunerasi Anggota Direksi Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi Asesmen Dewan Komisaris dan Direksi Komite-komite Komite Audit Komposisi Komite Audit Dasar Hukum Pembentukan Komite Audit Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Independensi Komite Audit Rapat Komite Audit Remunerasi Komite Audit Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit Profil Komite Audit Komite Investasi dan Risiko Usaha Komposisi Komite Investasi dan Risiko Usaha 256 174 217 217 217 218 218 219 220 221 221 221 222 223 224 224 225 225 225 226 226 226 227 227 227 227 227 228 228 229 230 230 232 234 237 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 158 9 tanggung jawab sosial perusahaan PENGELOLAAN HUMAN CAPITAL Dasar Hukum Pembentukan Komite Investasi dan Risiko Usaha Tugas dan Tanggung Jawab Komite Investasi dan Risiko Usaha Independensi Komite Investasi dan Risiko Usaha Rapat Komite Investasi dan Risiko Usaha Remunerasi Komite Investasi dan Risiko Usaha Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Investasi dan Risiko Usaha Profil Komite Investasi dan Risiko Usaha Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Tata Kelola Perusahaan Sekretaris Dewan Komisaris Sekretaris Perusahaan Profil Corporate Secretary Unit Internal Audit Profil Head of Internal Audit Struktur dan Kedudukan Unit Internal Audit Pengangkatan dan Pemberhentian Head of Internal Audit Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Internal Audit dan Sertifikasi Profesi Audit Pedoman Kerja Unit Internal Audit Kode Etik Auditor Internal Tugas dan Tanggung Jawab Unit Internal Audit Pelaksanaan Kegiatan Unit Internal Audit Tahun 2013 Hasil Audit Unit Internal Audit Kegiatan Pendukung Audit Lainnya Evaluasi Kinerja Unit Internal Audit Sistem Pengendalian Internal Sosialisasi Pemahaman Kerangka SPIP Review atas Efektifitas Sistem Pengendalian Internal Perusahaan (SPIP) Laporan Manajemen Risiko Kebijakan Manajemen Risiko Struktur Tata Kelola Manajemen Risiko Risiko Perseroan dan Pengelolaannya Implementasi Program Kerja Manajemen Risiko Tahun 2013 Profil VP Manajemen Risiko 238 246 247 247 248 249 249 249 254 255 256 257 258 260 267 269 271 272 274 275 Perkara Penting yang Dihadapi Informasi tentang Sanksi Administratif Kode Etik dan Budaya Perusahaan Kode Etik Budaya Perusahaan Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/atau Manajemen Perlakuan yang Sama terhadap Seluruh Pemegang Saham Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) Pengadaan Barang dan Jasa Auditor Eksternal TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Strategi dan Kebijakan Tanggung Jawab Lingkungan Hidup Ketenagakerjaan dan Kesehatan & Keselamatan Kerja Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan Tanggung Jawab kepada Konsumen Akses terhadap Informasi dan Data Perseroan TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN TAHUNAN 2013 DAFTAR ISTILAH LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 10 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Nama Perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Berkedudukan di Jakarta Alamat Kantor Pusat Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah Jakarta 13550 Indonesia Tel.: 62-21 841 3526, 841 3630 Fax.: 62-21 841 3540 Email: [email protected], [email protected] Website: www.jasamarga.com Informasi Lalu Lintas dan Pelayanan Lainnya JMTIC (Jasa Marga Traffic Information Center) 62-21 8088 0123 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Tanggal Pendirian 01 Maret 1978 Dasar Hukum Pendirian Peraturan Pemerintah No. 04 tahun 1978 Modal Dasar Rp 9,52 triliun Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Rp 3,4 triliun Kepemilikan Pemerintah Indonesia 70% Publik 30% 11 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Identitas Perseroan Kegiatan Usaha Sesuai Anggaran Dasar Perseroan yang tercantum dalam Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-20288.AH.01.02.Tahun 2011 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan maksud dan tujuan Perseroan adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya pembangunan di bidang pengusahaan jalan tol dengan sarana penunjangnya dengan menerapkan prinsip-prinsip perusahaan terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: Kegiatan Usaha Utama 1. Melakukan perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan/atau pemeliharaan jalan tol. 2. Mengusahakan lahan di ruang milik jalan tol (Rumijatol) dan lahan yang berbatasan dengan Rumijatol untuk tempat istirahat dan pelayanan, berikut dengan fasilitas-fasilitas dan usaha lainnya. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Kegiatan Usaha Penunjang 1. Bidang pengembangan properti di wilayah yang berdekatan dengan koridor jalan tol. 2. Bidang pengembangan jasa untuk usaha-usaha yang terkait dengan moda-moda/sarana transportasi, pendistribusian material cair/padat/gas, jaringan sarana informasi, teknologi dan komunikasi, terkait dengan koridor jalan tol. 3. Bidang jasa dan perdagangan untuk layanan konstruksi, pemeliharaan dan pengoperasian jalan tol. Informasi Pencatatan di Bursa Bursa: IDX, kode JSMR sejak 12 November 2007 Bloomberg: JSMR IJ Reuters: JSMR.JK 12 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Profil Perseroan Sekilas Jasa Marga Perjalanan Penting Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian 1978 • Jasa Marga didirikan dengan bidang usaha pengelolaan, pemeliharaan dan pengadaan jaringan jalan tol. • Jagorawi sebagai jalan tol pertama di Indonesia mulai beroperasi. 2003 Pengoperasian Jalan Tol Cipularang (Cikampek Purwakarta Padalarang). 1984 1983 Pengoperasian Jalan Tol Semarang. 2004 Fungsi Otorisator dikembalikan kepada Pemerintah (Departemen Pekerjaan Umum c.q. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 • Pengoperasian Jalan Tol Jakarta-Tangerang. • Pengoperasian Jalan Tol Prof. Dr. Ir. Sedyatmo. 1986 • Pengoperasian Jalan Tol SurabayaGempol. • Pengoperasian Jalan Tol Belmera (Belawan-MedanTanjung Morawa). 2006 2007 Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Bogor Outer Ring Road, PPJT Semarang-Solo, PPJT Gempol-Pasuruan, PPJT GempolPandaan, PPJT JORR W2 Utara, PPJT Surabaya-Mojokerto dan 13 ruas jalan tol yang telah dioperasikan oleh Perseroan • Perubahan Logo Jasa Marga yang Menggambarkan Modernisasi dan Transformasi Perseroan. • Jasa Marga menjadi perusahaan terbuka melalui Initial Public Offering (IPO) dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. 2008 Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Kunciran-Serpong. 13 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 1987 • Pemerintah membuka kesempatan pihak swasta berpartisipasi dalam mengusahakan jalan tol melalui sistem Build, Operate and Transfer (BOT) dengan Jasa Marga. • Jalan Tol Dalam Kota mulai dioperasikan oleh Jasa Marga secara bertahap. 2009 • Pengoperasian Jalan Tol Bogor Outer Ring Road (Seksi 1 Ruas Sentul Selatan-Kedung Halang). • Implementasi e-Toll Card. • Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Cengkareng-Kunciran. 1988 1990 Pengoperasian Jalan Tol JakartaCikampek. Pengoperasian Jalan Tol Padaleunyi (PadalarangCileunyi) 2011 • Pengoperasian Jalan Tol Surabaya-Mojokerto (Seksi 1A Ruas WaruSepanjang) dan Jalan Tol Semarang-Solo (Seksi 1 Ruas SemarangUngaran). • Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 1991 Pengoperasian Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road 2012 Implementasi e-Toll Pass. 1998 Pengoperasian Jalan Tol Palikanci (Palimanan-Kanci) 2013 • Pengoperasian Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Jalan Tol Bali Mandara) dan Jalan Tol JORR W2 Utara (Ruas Kebon Jeruk-Ciledug). 14 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Riwayat Singkat Jasa Marga Untuk mendukung gerak pertumbuhan ekonomi, Indonesia membutuhkan jaringan jalan yang handal. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 04 tahun 1978 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia dalam pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di bidang pengelolaan, pemeliharaan dan pengadaan jaringan jalan tol, serta ketentuan-ketentuan pengusahaannya (Lembaran Negara Republik Indonesia No. 04 tahun 1978 juncto Surat PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 90/KMK.06/1978 tentang Penetapan Modal Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga tanggal 27 Februari 1978). Perseroan didirikan berdasarkan Akta No. 1 tanggal 01 Maret 1978, dengan nama, “PT Jasa Marga (Indonesia Highway Corporation)”, yang kemudian diubah berdasarkan Akta No.187 tanggal 19 Mei 1981 dan nama Perseroan diubah menjadi “PT Jasa Marga (Persero)”, keduanya dibuat dihadapan Kartini Muljadi, SH., pada saat itu Notaris di Jakarta. 15 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Pada awal berdirinya, Perseroan berperan tidak hanya sebagai operator tetapi memikul tanggung jawab sebagai otoritas jalan tol di Indonesia. Hingga tahun 1987 Perseroan adalah satu-satunya penyelenggara jalan tol di Indonesia yang pengembangannya dibiayai Pemerintah dengan dana berasal dari pinjaman luar negeri serta penerbitan obligasi Jasa Marga. Sebagai jalan tol pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh Perseroan, Jalan Tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) merupakan tonggak sejarah bagi perkembangan industri jalan tol di Tanah Air yang mulai dioperasikan sejak tahun 1978. Pada akhir dasawarsa tahun 1980an Pemerintah Indonesia mulai mengikutsertakan pihak swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan jalan tol melalui mekanisme Build, Operate and Transfer (BOT). Pada dasawarsa tahun 1990-an Perseroan lebih berperan sebagai lembaga otoritas yang memfasilitasi investor-investor swasta yang sebagian besar ternyata gagal mewujudkan proyeknya. Beberapa jalan tol yang diambil alih Perseroan antara lain adalah JORR (Jakarta Outer Ring Road) dan Cipularang. Dengan terbitnya Undang Undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan yang menggantikan Undang Undang No. 13 tahun 1980 serta terbitnya Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2005 yang mengatur lebih spesifik tentang jalan tol, terjadi perubahan mekanisme bisnis jalan tol diantaranya adalah dibentuknya Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sebagai regulator industri jalan tol di Indonesia, serta penetapan tarif tol oleh Menteri Pekerjaan Umum dengan penyesuaian setiap dua tahun. Dengan demikian peran otorisator dikembalikan dari Perseroan kepada Pemerintah. Sebagai konsekuensinya, Perseroan menjalankan fungsi sepenuhnya sebagai sebuah perusahaan pengembang dan operator jalan tol yang akan mendapatkan ijin penyelenggaraan tol dari Pemerintah. Pembangunan dan pengoperasian jalan tol sejak saat itu didasarkan kepada konsep investasi dimana Perseroan sebagai investor akan berinvestasi pada jalan-jalan tol yang mempunyai tingkat kelayakan pengembalian secara finansial sesuai dengan masa konsesi. Proses untuk mendapatkan konsesi jalan tol baru juga harus melalui pembentukan entitas bisnis usaha tersendiri. Melalui Anak Perusahaan yang dibentuk Perseroan dengan beberapa partner usaha, sampai dengan akhir tahun 2013, Perseroan memiliki tambahan sembilan ruas jalan tol baru dengan panjang 211 km dimana Perseroan mempunyai kepemilikan mayoritas lebih dari 51%. Kegiatan Usaha Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 12 September 2007 tentang perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham, termasuk peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor, perubahan nilai nominal dan klasifikasi saham, perubahan status Perseroan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka, dan perubahan nama Perseroan menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga (Indonesia Highway Corporatama) Tbk. atau PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Keputusan mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar tersebut dinyatakan dalam Akta No. 27 tanggal 12 September 2007 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito SH. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan No. W710487 HT.01.04-TH.2007 tanggal 21 September 2007. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan Anggaran Dasar terakhir telah diumumkan dalam Tambahan No. 27404 dari Berita Negara Republik Indonesia tanggal 12 Desember 2008 No. 100 dan terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 33 tanggal 05 April 2011 yang dibuat dihadapan Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Wasito, SH., Notaris di Jakarta sebagaimana telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusannya No. AHU-20228.AH.01.02 tahun 2011 tanggal 21 April 2011, dan terakhir diubah sebagaimana Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 95 tanggal 21 Juni 2012 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat surat penerimaan pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.10-25313 tanggal 10 Juli 2012. Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan Perseroan adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya pembangunan di bidang pengusahaan jalan tol dengan sarana penunjangnya dengan menerapkan prinsip-prinsip perusahaan terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut: 1. Melakukan perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan/atau pemeliharaan jalan tol. 2. Mengusahakan lahan di ruang milik jalan tol (Rumijatol) dan lahan yang berbatasan dengan Rumijatol untuk tempat istirahat dan pelayanan, berikut dengan fasilitas-fasilitas dan usaha lainnya. 16 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Kegiatan usaha tersebut dilakukan Perseroan melalui proses merencanakan, membangun, mengoperasikan dan memelihara jalan tol serta sarana kelengkapannya agar jalan tol dapat berfungsi sebagai jalan bebas hambatan yang memberikan manfaat lebih tinggi daripada jalan umum bukan tol. Untuk mendukung ekspansi dan pengembangan Perseroan, pada tahun 2007, Perseroan menjadi perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) sejak Pemerintah melepas 30% sahamnya kepada masyarakat pada tanggal 12 November 2007. Melalui Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) yang ditandatangani pada tanggal 07 Juli 2006, 13 (tiga belas) ruas jalan tol Perseroan yang sudah beroperasi saat itu mempunyai masa konsesi selama 40 tahun berlaku efektif sejak 01 Januari 2005, dengan pengecualian PPJT JORR Seksi S yang pada tahun 2013, Jasa Marga telah ditunjuk sebagai operator sementara berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.80.1/KPTS/M/2013 tentang Pengoperasian Sementara Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta Seksi Pondok Pinang-Jagorawi (JORR S). Selain terus berupaya menambah jumlah konsesi jalan tol baru, Perseroan juga menambah porsi kepemilikan di anak perusahaan pemegang konsesi jalan tol. Tahun 2009, Perseroan meningkatkan penyertaan kepemilikan saham dan menjadi pemegang saham mayoritas pada PT Marga Kunciran Cengkareng, pemegang konsesi Jalan Tol Cengkareng-Kunciran; PT Marga Trans Nusantara, pemegang konsesi Jalan Tol Kunciran-Serpong; dan PT Marga Nujyasumo Agung, pemegang konsesi Jalan Tol Surabaya-Mojokerto yang mempunyai masa konsesi 35 tahun. Dalam perkembangannya, Perseroan terus melakukan upaya untuk menambah kepemilikan konsesi jalan tol baru. Sejak tahun 2006, Perseroan telah menandatangani 6 perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) yaitu Jalan Tol Bogor Outer Ring Road yang konsesinya dipegang oleh PT Marga Sarana Jabar, Jalan Tol Semarang-Solo oleh PT Trans Marga Jateng, Jalan Tol Gempol-Pasuruan oleh PT Trans Marga Jatim Pasuruan, PPJT GempolPandaan oleh PT Jasamarga Pandaan Tol, Jalan Tol JORR W2 Utara oleh PT Marga Lingkar Jakarta, dan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto oleh PT Marga Nujyasumo Agung. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Tahun 2011, Perseroan meningkatkan penyertaan kepemilikan saham hingga menjadi pemegang saham mayoritas dengan melakukan pembelian saham pemegang saham eksisting pada PT Marga Bumi Adhikaraya sebagai pemilik konsesi Jalan Tol Gempol-Pandaan dengan masa konsesi 35 tahun. Selain itu, bersama konsorsium 4 (empat) BUMN, BUMD dan Pemerintah Daerah, Perseroan ditunjuk sebagai pemrakarsa proyek Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa di Bali dengan masa konsesi 45 tahun. Sehingga sampai dengan akhir tahun 2013 Perseroan mempunyai tambahan 9 konsesi ruas jalan tol baru 17 Menuju Pertumbuhan Berikutnya melalui Anak Perusahaan dimana Perseroan menjadi pemegang saham mayoritas. Melalui 9 Cabang dan 10 Anak Perusahaan bidang usaha jalan tol, Perseroan adalah pemegang konsesi untuk 22 ruas jalan tol yang 18 ruas diantaranya sepanjang 560 km telah beroperasi, termasuk empat ruas baru yang dioperasikan secara bertahap yaitu Jalan Tol Bogor Outer Ring Road Seksi 1 Ruas Sentul Selatan-Kedung Halang (3,8 km), Jalan Tol Semarang-Solo Seksi 1 Ruas Semarang-Ungaran (10,8 km), Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Seksi 1A Ruas Waru-Sepanjang (2,3 km), Jalan Tol JORR W2 Utara Ruas Kebon Jeruk-Ciledug (5,7 km) dan mengoperasikan secara penuh Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (10 km), sehingga sampai dengan akhir tahun 2013, Perseroan menguasai 73% pangsa pasar industri jalan tol dari segi panjang jalan (km) di Indonesia. Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan juga melakukan kegiatan usaha penunjang, yaitu: Hal ini dilakukan untuk mensinergikan dan memaksimalkan pengembangan aset-aset yang dimiliki Perseroan. Kegiatan usaha penunjang diperkuat dengan mendirikan dua entitas anak perusahaan yaitu PT Sarana Marga Utama yang didirikan pada tahun 1988 dan diakuisisi sejak tahun 2010 bergerak dalam bidang jasa konstruksi, perdagangan dan persewaan kendaraan serta PT Jasamarga Properti yang didirikan pada tahun 2013 dan bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan dan jasa terkait properti. Pada kedua entitas tersebut, Perseroan merupakan pemegang saham mayoritas. Pendapatan utama Perseroan berasal dari transaksi kendaraan yang melewati jalan tol (pendapatan tol). Selain itu pendapatan Perseroan juga berasal dari pendapatan usaha non tol yang terdiri dari sewa lahan, pendapatan iklan, tempat peristirahatan dan jasa pengoperasian jalan tol pihak lain serta jasa pemeliharaan. 1. Bidang pengembangan properti di wilayah yang berdekatan dengan koridor jalan tol. 2. Bidang pengembangan jasa untuk usaha-usaha yang terkait dengan moda-moda/sarana transportasi, pendistribusian material cair/padat/gas, jaringan sarana informasi, teknologi dan komunikasi, terkait dengan koridor jalan tol. 3. Bidang jasa dan perdagangan untuk layanan konstruksi, pemeliharaan dan pengoperasian jalan tol. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Selain terus berupaya menambah jumlah konsesi jalan tol baru, Perseroan juga menambah porsi kepemilikan di anak perusahaan pemegang konsesi jalan tol. 18 Identitas Perseroan Visi, Misi & Tata Nilai Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Memperhatikan pencapian kinerja perusahaan dalam kurun waktu 35 Tahun sejak Tahun 1978 hingga Tahun 2013, serta mencermati perubahan lingkungan eksternal Perseroan dan peluang bisnis baik di Jalan Tol dan diluar Jalan Tol, maka Perseroan memandang perlu untuk melakukan perumusan Visi, Misi, dan Tata Nilai Perusahaan untuk masa 5 dan 10 Tahun mendatang. Perumusan Visi, Misi, dan Tata Nilai Perseroan dilakukan dengan melibatkan seluruh pihak yang tekait, yaitu antara lain: Komisaris, Direksi, dan Karyawan, serta memperhatikan kepentingan dari para Pemangku Kepentingan. Visi, Misi, dan Tata Nilai Perseroan ini telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi melalui Keputusan Direksi No. 50/KPTS/2013 tanggal 01 Maret 2013 tentang Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan. Tahapan Penyusunan Visi, Misi, Tata Nilai Perusahaan 1. Direksi melakukan evaluasi terhadap pencapain kinerja dan kekuatan internal Perseroan 2. Direksi melakukan evaluasi terhadap perubahan strategis lingkungan eksternal Perseroan dan mempertimbangkan peluang bisnis di masa akan datang 3. Direksi melakukan evaluasi dan identifikasi terhadap harapan dan kebutuhan para pemangku kepentingan 4. Dengan mempertimbangkan Kekuatan Internal dan Peluang Eksternal serta harapan para pemangku kepentingan, Direksi merumuskan Visi, Misi dan Tata Nilai Perseroan 5. Visi, Misi dan Tata Nilai tersebut kemudian disampaikan dan dievaluasi oleh Dewan Komisaris yang kemudian ditetapkan dan disepakati bersama oleh Dewan Komisaris dan Direksi 6. Direksi menetapkan Visi, Misi dan Tata Nilai Perseroan melalui Surat Keputusan Direksi. Dewan Komisaris dan Direksi secara berkala setiap tahun melakukan evaluasi terhadap pencapaian Visi dan Misi Perseroan. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Bagan Proses Penyusunan Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan KEBUTUHAN DAN HARAPAN PARA PEMANGKU KEPENTINGAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS VISI, MISI & TATA NILAI PERUBAHAN STRATEGIS LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN PELUANG BISNIS PENCAPAIAN KINERJA DAN KEKUATAN INTERNAL PERUSAHAAN PT Jasa Marga (Persero) Tbk. L aporan Tahunan 2 0 1 3 19 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Visi dan Misi Untuk memberikan Kejelasan Arah (Clarity of Direction) dan tujuan bersama yang akan dicapai (Unifying Focal Point), dilakukan review kembali terhadap Visi Perseroan dengan melakukan evaluasi terhadap kekuatan Perseroan dan peluang bisnis dalam jangka panjang baik di Jalan Tol maupun usaha Lain. Visi Perseroan adalah : Visi Tahun 2017 Menjadi Perusahaan Pengembang dan Operator Jalan Tol Terkemuka di Indonesia. Visi Tahun 2022 Menjadi Salah Satu Perusahaan Terkemuka di Indonesia. Yang dimaksud Perusahaan Terkemuka adalah sebagai berikut: • Memiliki keuntungan finansial (financial soundness) yang relatif tinggi di Industrinya dan memberikan nilai investasi dalam jangka panjang (long-term investment value) • Menjadi market leader di industrinya • Selalu melakukan inovasi sehingga mempunyai kualitas produk dan layanan yang ekselen, melalui inovasi yang terus menerus • Memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat dan lingkungan • Mempunyai Manajemen Perusahaan yang berkualitas • Menjadi panutan dalam pengelolaan Human Capital bagi Perusahaan lain dan menjadi pilihan untuk berkarir bagi orang orang yang bertalenta Dalam melakukan perumusan Misi Perseroan, dilakukan evaluasi kembali terhadap alasan keberadaan Perseroan (Reason For Being), Tujuan Perseroan (Fundamental Purpose) serta mengkomunikasikan manfaat Perseroan (Value). Misi Perseroan adalah: Misi 1. Mewujudkan Percepatan Pembangunan Jalan Tol. 2. Menyediakan Jalan Tol yang Efisien dan Andal. 3. Meningkatkan Kelancaran Distribusi Barang dan Jasa. Arti dari Misi Perseroan adalah bahwa Perseroan secara sadar memahami keberadaan Perseroan dalam kegiatan usahanya sebagai pengembangan dan pengoperasian jalan tol, mempunyai tugas untuk mewujudkan Percepatan Pembangunan Jalan Tol untuk mendukung program pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan oleh Pemerintah. Selain itu, Perseroan juga memahami bahwa keberadaan Jalan Tol yang dikelola oleh Perseroan harus memberikan manfaat bagi pengguna jalan yang membutuhkan Jalan Tol yang efisien dan andal serta membutuhkan kelancaran distribusi barang dan jasa. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 20 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Tata Nilai Laporan Manajemen Untuk menjalankan Misi Perseroan dan mencapai Visi Perseroan, Jasa Marga telah menyusun Tata Nilai yang menjadi Pedoman Prinsip (Guiding Principles) dalam Berperilaku (Behaviour) dan Membuat Keputusan (Decision Making), maka dilakukan review terhadap Tata Nilai Perseroan. Tata Nilai tersebut dibangun atas dasar tata empat nilai pokok yang diakui dan dikembangkan bersama, yaitu: Jujur, Sigap, Mumpuni dan Respek. Secara rinci arti dan penjelasan maksud dari Tata Nilai Perseroan adalah sebagai berikut: Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian J S M R JUJUR Jasa Marga dalam menjalankan kegiatan usahanya selalu JUJUR, adil, transparan dan bebas dari benturan kepentingan. SIGAP Jasa Marga SIGAP melayani pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya dengan bertindak peduli dan proaktif serta tetap mengedepankan kehati-hatian. MUMPUNI Jasa Marga MUMPUNI dalam bekerja atas dasar kompetensi, konsisten dan inovatif. RESPEK Jasa Marga RESPEK terhadap pemangku kepentingan dalam bersinergi mencapai prestasi. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Menuju Pertumbuhan Berikutnya PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 21 22 Identitas Perseroan Struktur Organisasi Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Selain melakukan perubahan Visi, Misi dan Tata Nilai Perseroan, pada tahun 2013 Perseroan juga melakukan pengembangan Ikhtisar 2013 dengan kebijakan strategis di bidang human capital yang berbasis pada kompetensi. Perseroan memerlukan organisasi yang Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru struktur organisasi. Hal ini dianggap perlu dalam rangka mencapai Visi Misi serta rencana strategis bisnis Perseroan dan sesuai merupakan pengelompokan fungsi dengan pendekatan hard dan soft competence untuk menunjang efektifitas dan kinerja organisasi. Struktur Organisasi Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 41/KPTS/2013 tanggal 01 Maret 2013 adalah sebagai berikut: Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Struktur Organisasi Perseroan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian DIREKTUR UTAMA ADITYAWARMAN DIREKTUR OPERASI DIREKTUR PENGEMBANGAN USAHA DIREKTUR SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM HASANUDIN ABDUL HADI Hs. MUH NAJIB FAUZAN INTERNAL AUDIT DIVISI OPERATION MANAGEMENT DIVISI TOLL ROAD BUSINESS DEVELOPMENT DIVISI HUMAN CAPITAL STRATEGY AND POLICY DJOKO DWIJONO TARULI M. HUTAPEA DEDI KRISNARIAWAN S. UNGGUL CARIAWAN CORPORATE SECRETARY DIVISI MAINTENANCE DAVID WIJAYATNO AYU WIDYA KISWARI DIVISI RELATED BUSINESS DEVELOPMENT AGUS SETIAWAN DIVISI HIGHWAY AND TRAFFICE ENGINEERING SONHADJI SURAHMAN BRANCH OFFICES TOLL ROAD SUBSIDIARIES NON TOLL ROAD SUBSIDIARIES DIVISI HUMAN CAPITAL SERVICES SUTIRYA WIRIAS SASTRA DIVISI GENERAL AFFAIRS BAMBANG SANCOYO UNIT REST AREA BUSINESS LEONA ROEDHIANITASARI L. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 UNIT JASA MARGA DEVELOPMENT CENTER ENKKY SASONO A. W. 23 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Perseroan memiliki 4 direktorat dimana Sementara itu, Direktorat SDM dan Selain unit-unit kerja di atas, Perseroan setiap direktorat memiliki fungsi dan Umum melakukan pengelolaan dan juga memiliki beberapa unit kerja yang ruang lingkup kerja masing-masing. pengembangan sumber daya manusia langsung dikendalikan oleh Direktur Direktorat operasi melalui Divisi Operation melalui Divisi Human Capital Strategy and Utama yaitu Unit Internal Audit dan Management melakukan pengelolaan Policy, Divisi Human Capital Services, serta Corporate Secretary. Sedangkan Divisi Risk terhadap kegiatan operasional perusahaan, pengelolaan kegiatan administrasi umum and Quality Management, Divisi Legal dan seperti pengumpulan tol dan pelayanan melalui Divisi General Affairs. Direktorat Divisi Information Technology sebagai lalu lintas, sementara Divisi Maintenance Keuangan melalui Divisi Corporate pengelola risiko, teknologi dan hukum melakukan kegiatan pemeliharaan Planning, Divisi Finance and Accounting korporasi serta Branch Offices, Toll Road jalan tol. Direktorat Pengembangan serta Unit Community Development Subsidiaries, Non Toll Road Subsidiaries, Usaha melalui Divisi Toll Road Business Program, melakukan perencanaan, Unit Rest Area Business dan Unit Jasa Development, Divisi Related Business pengendalian serta pengelolaan Marga Development Center berada di Development, Divisi Highway dan Traffic keuangan Perseroan. bawah kendali Direksi Perseroan. Engineering melakukan pengelolaan kegiatan investasi pembangunan jalan tol baru dan pengembangan usaha lain serta pemantauan dan pengendalian kinerja Anak Perusahaan. DIREKTUR KEUANGAN REYNALDI HERMANSJAH DIVISI CORPORATE PLANNING DIVISI RISK AND QUALITY MANAGEMENT MOHAMMAD SOFYAN SATRIA GANEFANTO DIVISI FINANCE AND ACCOUNTING DIVISI LEGAL SYACHRIANI ATIM TOLU ISMED ARIEF UNIT COMMUNITY DEVELOPMENT PROGRAM DIVISI INFORMATION TECHNOLOGY ENKKY SASONO A. W. D. HARI PRATAMA PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 24 Identitas Perseroan Pejabat Senior Jasa Marga Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Kantor Pusat Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 David Wijayatno Djoko Dwijono Satria Ganefanto Corporate Secretary Head of Internal Audit VP Risk and Quality Management Profil dapat dilihat di Profil Corporate Secretary. Profil dapat dilihat di Profil Head of Internal Audit. Profil dapat dilihat di Profil VP Risk and Quality Management Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Taruli M. Hutapea Ayu Widya Kiswari Sonhadji Surahman VP Operation Management VP Maintenance VP Highway and Traffic Engineering Menjabat sebagai VP Operation Management sejak 01 Juli 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Indonesia pada tahun 1999. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Sub Divisi Manajemen Pengumpulan Tol Divisi Manajemen Operasi (2007-2009) dan Kepala Sub Divisi Pengendalian Sistem Pengumpulan Tol Divisi Pengumpulan Tol (2001-2007). Menjabat sebagai VP Maintenance sejak 20 Januari 2014. Bergabung dengan Jasa Marga sejak 1995. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil Perhubungan dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya pada tahun 1994. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Sub Divisi Pengendalian Pemeliharaan Divisi Pemeliharaan (2009-2011) dan Kepala Sub Divisi Program, Persiapan dan Tata Laksana Pemeliharaan (2007-2009). Menjabat sebagai VP Highway and Traffic Engineering sejak 20 Januari 2014. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1985. Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil Umum dari Universitas Diponegoro pada tahun 1984 dan S2 Teknik Sipil dari Universitas Indonesia pada tahun 2002. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Direktur Utama PT Marga Lingkar Jakarta (2009-2014) dan Direktur Teknik PT Marga Trans Nusantara (2008). PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 25 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Dedi Krisnariawan Sunoto Mohamad Agus Setiawan Unggul Cariawan VP Toll Road Business Development VP Related Business Development VP Human Capital Strategy and Policy Menjabat sebagai VP Toll Road Business Development sejak 29 September 2006. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1989. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1988 dan S2 Master of Management Program dari Universitas Pelita Harapan pada tahun 2007. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Sub Divisi Investasi Jalan Tol Divisi Pengembangan Usaha (2001-2006) dan Kepala Sub Divisi Pengendalian Investasi Divisi Pengembangan Investasi (1999-2001). Menjabat sebagai VP Related Business Development sejak 08 Mei 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1996. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995 dan S2 Teknik Pengelolaan Jaringan Jalan Departemen Pekerjaan Umum dari Universitas Parahyangan Bandung pada tahun 2009. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Sub Divisi Perencanaan Investasi Usaha Lain Divisi Pengembangan Usaha Lain (2010-2012) dan Kepala Sub Divisi Pengendalian Investasi Jalan Tol Divisi Pengembangan Jalan Tol (2008-2010). Menjabat sebagai VP Human Capital Strategy and Policy sejak 01 Oktober 2010. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1988. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil Perhubungan dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya pada tahun 1986 dan S2 Manajemen Keuangan dari Universitas Indonesia pada tahun 1999. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Biro Manajemen Mutu dan Risiko (2010) dan Kepala Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Informasi Penanam Modal (2001). Sutirya Wirias sastra Bambang Sancoyo Mohammad Sofyan GM Human Capital Services GM General Affairs VP Corporate Planning Menjabat sebagai GM Human Capital Services sejak 01 Juli 2013. Bergabung dengan Jasa Marga sejak 1981. Menyelesaikan pendidikan S1 Manajemen Perekonomian dari STIA LAN Jakarta pada tahun 1999. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Unit Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (2011-2013) dan Kepala Bagian SDM dan Umum Cabang Jakarta-Cikampek (2007-2011). Menjabat sebagai GM General Affairs sejak 29 September 2006. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1995. Menyelesaikan pendidikan S1 Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1982 dan S2 Magister Manajemen dari Universitas Pelita Harapan pada tahun 2005. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Biro Akuntansi (1999-2006) dan Kepala Bagian Dana Kerja Biro Keuangan (1997-1999). Menjabat sebagai VP Corporate Planning sejak 06 Maret 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1997. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi 10 November Surabaya pada tahun 1996, S2 Project Management dari Universitas Indonesia pada tahun 2003 dan S2 Business & IT dari The University of Melbourne pada tahun 2007. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Bagian Monitoring dan Evaluasi Program Kerja Perusahaan Biro Perencanaan Perusahaan (2010-2012) dan Kepala Bagian Analisa Pengembangan Teknologi Biro Teknologi Informasi Perusahaan (2008-2010). PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 26 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Syachriani Atim Tolu Ismed Arief VP Finance and Accounting VP Legal Menjabat sebagai VP Finance and Accounting sejak 01 Oktober 2011. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1984. Menyelesaikan pendidikan S1 Akuntansi dari STIE YAI Jakarta pada tahun 1994. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Bagian Treasury Biro Keuangan dan Akuntansi (2007-2011) dan Kepala Bagian Keuangan Cabang Jakarta-Cikampek (2006-2007). Menjabat sebagai VP Legal sejak 29 September 2006. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1989. Menyelesaikan pendidikan S1 Hukum Perdata dari Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta pada tahun 1987. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Bagian Korporasi dan Perjanjian Biro Hukum (2001-2006) dan Kepala Sub Bagian Perancangan Peraturan, Inventarisasi dan Dokumentasi Biro Administrasi (1992-1994). D. Hari Pratama VP Information Technology Menjabat sebagai VP Information Technology sejak 01 Mei 2013. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1997. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember pada tahun 1995 dan S2 Teknik Sipil dari Queensland University of Technology Australia pada tahun 2001. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pemimpin Proyek Bisnis Pengembangan Properti di Koridor Jalan Tol di Jawa Timur (2012-2013) dan Kepala Divisi Pengembangan Usaha Lain (2010-2012). Kantor Cabang Enkky Sasono A. W. Hardjono Santoso Agus Purnomo GM Jasa Marga Development GM Jagorawi Branch Center Menjabat sebagai GM Jagorawi Branch sejak 01 Juli 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Diponegoro pada tahun 1985. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Cabang Purbaleunyi (2006-2012) dan Kepala Cabang Palikanci (2002-2006). GM Cawang-Tomang-Cengkareng Menjabat sebagai GM Jasa Marga Development Center sejak 08 Desember 2011. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Administrasi Niaga dari STIA LAN Jakarta pada tahun 1996 dan S2 Manajemen dari STIE IPWI Jakarta pada tahun 2001. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Unit Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (2011) dan Kepala Bagian SDM dan Umum Cabang Surabaya-Gempol (2007-2011). PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Branch Menjabat sebagai GM Cawang-TomangCengkareng sejak 20 Januari 2014. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1988. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi 10 November Surabaya pada tahun 1987. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Cabang SurabayaGempol (2008-2014) dan Kepala Cabang Semarang (2006-2008). 27 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Yudhi Krisyunoro Supratowo Ricky Distawardhana GM Jakarta-Cikampek Branch GM Jakarta-Tangerang Branch GM Purbaleunyi Branch Menjabat sebagai GM Jakarta-Cikampek Branch sejak 01 Juli 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil Struktur dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1985 dan S2 Teknik Sipil Transportasi dari Universitas Indonesia pada tahun 1998. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pimpinan Proyek Penambahan Lajur Jalan Tol Jagorawi dan Relokasi Gerbang Tol Taman Mini (20102012) dan Kepala Bagian Pelayanan Lalu Lintas dan Keamanan Ketertiban Cabang Jagorawi (2009-2010). Menjabat sebagai GM JakartaTangerang Branch sejak 01 Juli 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Diponegoro pada tahun 1985. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Cabang Semarang (2009-2012) dan Kepala Bagian Pelayanan Lalu Lintas dan Keamanan Ketertiban Merangkap Kepala Bagian Pemeliharaan Cabang Jagorawi (2007-2009). Menjabat sebagai GM Purbaleunyi Branch sejak 20 Januari 2014. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1989. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1989. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya VP Maintenance (2012-2014) dan Kepala Cabang Jakarta-Tangerang (2009-2012). Christantio Prihambodo Roy A. Darwis GM Surabaya-Gempol Branch GM Palikanci Branch Menjabat sebagai GM Surabaya-Gempol Branch sejak 20 Januari 2014. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1988. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Indonesia pada tahun 1985. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya GM Purbaleunyi Branch (2012-2014) dan Kepala Sub Divisi Manajemen Pengumpulan Tol Divisi Manajemen Operasi (2011-2012). Menjabat sebagai GM Palikanci sejak 20 Januari 2014. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1993. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Sains & Teknologi Nasional pada tahun 1991 dan S2 SDM dari Universitas Krisnadwipayana pada tahun 2004. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya GM Belmera Branch (2009-2014) dan Kepala Sub Divisi Manajemen Lalu Lintas Divisi Manajemen Operasi (2007-2009). PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 28 Proyek Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Sari Purnawarman Raddy R. Lukman Mulyono GM Semarang Branch GM Belmera Branch Menjabat sebagai GM Semarang Branch sejak 01 Juli 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Diponegoro pada tahun 2003. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Bagian Manajemen Lalu Lintas Cabang Jagorawi (2010-2012) dan Kepala Bagian Pengumpulan Tol Cabang JakartaTangerang (2007-2010). Menjabat sebagai GM Belmera Branch sejak 20 Januari 2014. Bergabung dengan Jasa Marga sejak 1996. Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil dari Universitas Indonesia pada tahun 1994. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Deputy General Manager Toll Collection Management Cabang Jakarta-Cikampek (2012-2014) dan Kepala Bagian Manajemen Lalu Lintas Cabang JakartaCikampek (2011-2012). Pemimpin Proyek Pembangunan Jalan Tol Porong-Gempol Menjabat sebagai Pemimpin Proyek Pembangunan Jalan Tol Porong-Gempol sejak 02 Januari 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1985. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari ITN Malang pada tahun 1983. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Bagian Manajemen Lalu Lintas Cabang Jakarta-Cikampek (2007-2011) dan Kepala Bagian Pelayanan Lalu Lintas dan Keamanan dan Ketertiban merangkap Kepala Bagian Pemeliharaan Cabang JakartaTangerang (2006-2007). Silverster Aryan Widodo Bambang Eko Ari Kristopo Pemimpin Proyek Bisnis Pengembangan Usaha Teknologi Informasi & Komunikasi Pemimpin Proyek Penataan dan Perluasan Kantor Pusat, Gerbang Tol Taman Mini Utama, Kantor Cabang Pemimpin Proyek Penambahan Lajur Jalan Tol Jagorawi dan Relokasi Menjabat sebagai Pemimpin Proyek Bisnis Pengembangan Usaha Teknologi Informasi & Komunikasi sejak 02 Januari 2010. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1985. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1985. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Divisi Teknik PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (2003-2007) dan Kepala Sub Divisi Administrasi Teknik Divisi Perencanaan Teknik (1997-2003). Jagorawi dan Sekitarnya Menjabat sebagai GM Jasa Marga Development Center sejak 08 Desember 2011. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Administrasi Niaga dari STIA LAN Jakarta pada tahun 1996 dan S2 Manajemen dari STIE IPWI Jakarta pada tahun 2001. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Unit Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (2011) dan Kepala Bagian SDM dan Umum Cabang Surabaya-Gempol (2007-2011). Menjabat sebagai Pemimpin Proyek Penambahan Lajur Jalan Tol Jagorawi dan Relokasi Gerbang Tol Taman Mini Utama sejak 20 Januari 2014. Bergabung dengan Jasa Marga sejak 1995. Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil Transportasi dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta pada tahun 1994. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Direktur Teknik PT Sarana Marga Utama (2012-2014) dan Kepala Divisi Manajemen Operasi PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (2009-2011) PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Gerbang Tol Taman Mini Utama 29 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Entitas Anak dan Asosiasi Leona Roedhianitasari Legawati Kepala Unit Bisnis Tempat Istirahat dan Pelayanan Menjabat sebagai Kepala Unit Bisnis Tempat Istirahat dan Pelayanan sejak 01 Oktober 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1995. Menyelesaikan pendidikan S1 Transportasi dari Universitas Pancasila Jakarta pada tahun 1993. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pemimpin Proyek Bisnis Pengembangan Tempat Istirahat dan Pelayanan (2011-2012) dan Kepala Bagian Pengendalian Pelaksanaan II Proyek Bisnis Pengembangan Tempat Istirahat dan Pelayanan (2009-2011). Septerianto Sanaf Muhammad Zahir Siregar Direktur Utama PT Jalantol Lingkarluar Jakarta Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar Menjabat sebagai Direktur Utama PT Jalantol Lingkarluar Jakarta sejak 01 Juli 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Khatolik Parahyangan Bandung pada tahun 1986. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Divisi Pengumpulan Tol (2003-2006) dan Kepala Divisi Manajemen Operasi (2006-2012). Menjabat sebagai Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar sejak 02 Desember 2011. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1988. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Sumatera Utara pada tahun 1986 dan S2 Manajemen dari STM PPM pada tahun 2003. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Cabang Palikanci (2006-2011) dan Kepala Cabang Belmera (2005-2006). Djadjat Sudradjat Slamet Sudradjat A. Tito Karim Direktur Utama PT Trans Marga Jateng Direktur Utama PT Marga Nujyasumo Agung Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol Menjabat sebagai Direktur Utama PT Trans Marga Jateng sejak November 2011. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1985. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Divisi Pembangunan (2006-2009) dan Direktur Utama PT Marga Nujyasumo Agung (2009-2011). Menjabat sebagai Direktur Utama PT Nujyasumo Agung sejak tahun 2011. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1983. Menyelesaikan pendidikan D3 Teknik Sipil dari Akademi Teknik Pekerjaan Umum pada tahun 1980 dan S2 Civil Engineering dari The University of New South Wales pada tahun 1991. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pemimpin Proyek Persiapan dan Pembangunan Jalan Tol Gempol-Pasuruan (2006-2008) dan Pemimpin Proyek Persiapan dan Pembangunan Jalan Tol Bogor Ring Road (2005-2006). PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Menjabat sebagai Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol sejak 02 Desember 2011. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Sriwijaya pada tahun 1984 dan S2 Manajemen SDM dari Ikopin Bandung pada tahun 2006. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar (2010-2011), Direktur Operasi PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (2007-2010). 30 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Subakti Syukur Hengki Herwanto Direktur Utama PT Marga Lingkar Jakarta Direktur Utama PT Transmarga Jatim Pasuruan Menjabat sebagai Direktur Utama PT Marga Lingkar Jakarta sejak 20 Januari 2014. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986 Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1986 dan S2 Manajemen dari Universitas Kristen Jakarta tahun 2010. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya GM CawangTomang-Cengkareng Branch (2008-2014) dan Kepala Cabang Surabaya-Gempol (2006-2008). Menjabat sebagai Direktur Utama PT Transmarga Jatim Pasuruan sejak 28 Juni 2010. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1982. Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil Transportasi dari Institut Teknologi Sepuluh November pada tahun 1981 dan S2 Administrasi Bisnis dari IPPM pada tahun 1993. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Direktur PT Citra Margatama Surabaya (2005-2007) dan Pemimpin Proyek Persiapan dan Pembangunan Jalan Tol GempolPasuruan (2008-2011). Setiyono Direktur Utama PT Jasamarga Pandaan Tol Agus SuharJanto Direktur Utama PT Marga Trans Nusantara Menjabat sebagai Direktur Utama PT Jasamarga Pandaan Tol sejak 01 Januari 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1985. Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil Transportasi dari Institut Teknologi Sepuluh November pada tahun 1985. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Sub Divisi Keselamatan Lalu Lintas Divisi Manajemen Lalu Lintas (2001-2006) dan Kepala Bagian Teknik Cabang Jakarta-Tangerang (1998-2001). Menjabat sebagai Direktur Utama PT Marga Trans Nusantara sejak 01 Desember 2011. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil Konstruksi dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1986. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pemimpin Proyek Persiapan dan Pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo (2006-2010) dan Pemimpin Proyek Peningkatan Jalan Tol Jagorawi merangkap Pemimpin Proyek Ruas Padalarang By Pass (2004-2006). PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 31 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Saut Parlindungan Simatupang Kristianto Direktur Utama PT Marga KunciranCengkareng Direktur Utama PT Sarana Marga Utama Menjabat sebagai Direktur Utama PT Marga Kunciran Cengkareng sejak 2008. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1984. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1982 dan S2 Magister Manajemen Internasional STM PPM pada tahun 2001. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pemimpin Proyek Pembangunan JORR E1, Sie.IV Ruas Jati Asih-Cikunir (2004-2008) dan Pemimpin Proyek Pembangunan Jalan Tol Padalarang By Pass (2001-2004). Menjabat sebagai Direktur Utama PT Sarana Marga Utama sejak 01 Juli 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1988. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Dipenogoro pada tahun 1985 dan S2 Manajemen Bisnis dari STIE Nusantara pada tahun 1997. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Direktur PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (2010-2012) dan Direktur PT Marga Mandala Sakti (2001-2010). Irwan Nurhadi Iwan Moedyarno Direktur Utama PT Jasamarga Properti Direktur Utama PT Ismawa Trimitra Menjabat sebagai Direktur Utama PT Jasamarga Properti sejak 15 Januari 2013. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Struktural dari Universitas Indonesia pada tahun 1978, S1 Ekonomi Manajemen Keuangan dari Universitas Indonesia pada tahun 1989, S2 Economic Science dari Universitas Indonesia pada tahun 1991, S2 Manajemen Pemasaran, UK pada tahun 1998, S3 Business Administration (Real Estate Finance Management), San Beda College Manila, Philipine pada tahun 2010. Sebelum bergabung di Jasa Marga adalah General Manager Properti dan Senior Manager Properti di PT Surya Semesta Internusa – Astra Group (19962008), serta Property Advisor di Agung Podomoro Group (2008-2012). Menjabat sebagai Direktur Utama PT Ismawa Trimitra sejak 2013. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1985 dan S2 Bisnis di IIM-Pitsburg State University pada tahun 1993. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Divisi Pengembangan Usaha Lain (2008-2010), saat ini juga menjabat sebagai Pemimpin Proyek Pengembangan Properti di Lahan Ex Workshop dan Kantor Cabang Jagorawi (2010-sekarang). PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 32 Profil Sumber Daya Manusia Jasa Marga Identitas Perseroan Untuk mendukung pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan, saat ini Perseroan berusaha mengoptimalisasi Profil Perseroan pendayagunaan SDM yang ada. Jumlah karyawan tetap pada tahun 2013 mencapai 4.875 orang, turun 3,94% dibandingkan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 dengan jumlah karyawan tetap pada tahun 2012 yang mencapai 5.075 orang. Jumlah ini juga semakin menurun jika dibandingkan dengan jumlah karyawan tetap di tahun 2011 yang mencapai 5.154 orang, tahun 2010 yang mencapai 5.303 dan tahun 2009 yang mencapai 5.443 orang. Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Jumlah Karyawan Tetap 2009-2013 (orang) Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan 5.443 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Daftar Istilah 5.075 5.154 5.303 Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 4.875 Laporan Keuangan Konsolidasian 2009 2010 2011 2012 2013 Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan 2012 Jumlah (orang) 2013 Proporsi (%) Jumlah (orang) Proporsi (%) S3 - - 1 0,0 S2 5 0,1 70 1,4 S1 510 10,0 500 10,3 16 0,3 17 0,3 SMA 4.335 85,4 4.210 86,4 SMP 113 2,2 17 0,3 96 1,9 60 1,2 5.075 100 4.875 100 Akademi SD Jumlah Komposisi karyawan Jasa Marga di tahun 2013 berdasarkan tingkat pendidikan mengalami perubahan dibandingkan tahun 2012. Hal ini menunjukkan keberhasilan Jasa Marga dalam proses rekrutmen dan pengembangan kompetensi akademis karyawan. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 33 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan USIA Usia (Tahun) 2012 Jumlah (orang) 2013 Proporsi (%) Jumlah (orang) Proporsi (%) ≤25 44 0,9 35 0,7 26-30 88 1,7 83 1,7 31-35 358 7,1 283 5,8 36-40 1.068 21,0 1.023 21,0 41-45 1.238 24,4 1.162 23,8 46-50 1.382 27,2 1.375 28,2 897 17,7 914 18,7 5.075 100 4.875 100 >51 Total Kebijakan dalam Kesempatan Kerja Kebijakan dalam hal kesempatan kerja, baik penempatan karyawan maupun pengembangan karir karyawan dituangkan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Jasa Marga melaksanakan pengisian formasi dan pengembangan karir secara selektif dan terbuka tanpa diskriminasi (gender ras suku agama), dengan memprioritaskan sumber dari dalam Perseroan dengan memperhatikan prestasi kerja, kemampuan dan kompetensi Karyawan. Biaya Pendidikan dan Pelatihan Selama tahun 2013, Perseroan mengeluarkan biaya sebesar Rp 18,7 miliar untuk pendidikan dan pelatihan karyawan. Jenis Biaya Pendidikan dan Pelatihan 2013 18.660.453.279 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 2012 9.911.096.483 Pemegang Saham Utama, Entitas Anak & Entitas Asosiasi 34 Struktur Korporasi grup Jasa Marga (Per 31 Desember 2013) Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUBLIK 70% 30% Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk. ENTITAS ANAK (KEPEMILIKAN>50%) ENTITAS ASOSIASI (KEPEMILIKAN<50%) PT Jalantol Lingkarluar Jakarta 99% PT Marga Sarana Jabar 55% PT Trans Marga Jateng 60% PT Marga Kunciran Cengkareng 76,07% PT Marga Lingkar Jakarta 65% PT Marga Nujyasumo Agung 55% PT Transmarga Jatim Pasuruan 96,39% PT Jasamarga Bali Tol 55% PT Marga Trans Nusantara 60% PT Jasamarga Pandaan Tol 66,48% PT Sarana Marga Utama 99% PT Jasamarga Properti 99% PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 PT Citra Bhakti Margatama Persada (CBMP) 34,83% PT Citra Ganesha Marga Nusantara 30% PT Bukaka Marga Utama 20% PT Ismawa Trimitra 25% PT Jatim Marga Utama 26% PT Trans Lingkar Kita Jaya 21,24% 35 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Entitas Anak Entitas Anak Jasa Marga No. 1. 2. per 31 Desember 2013 Nama Entitas Kepemilikan Saham (%) Bidang Usaha PT Jalantol Lingkarluar • Jasa Marga: 99,00% Operator Jalan Tol Jakarta Jakarta (JLJ) • Inkopkar Jasa Marga: 1,00% Outer Ring Road PT Marga Sarana Jabar (MSJ) • Jasa Marga: 55,00% Operator Jalan Tol Bogor • PT CMNP Tbk: 30,00% Outer Ring Road Status* Beroperasi Beroperasi • PT Jasa Sarana: 15,00% 3. PT Trans Marga Jateng (TMJ) • Jasa Marga: 60,00% Operator Jalan Tol • PT Sarana Pembangunan Semarang-Solo Beroperasi Jawa Tengah: 40,00% 4. PT Marga Nujyasumo Agung • Jasa Marga: 55,00% Operator Jalan Tol Surabaya- (MNA) • Moeladi Grup: 25,00% Mojokerto Beroperasi • PT Wijaya Karya: 20,00% 5. PT Jasamarga Bali Tol (JBT) • Jasa Marga: 55,00% Operator Jalan Tol Nusa Dua- • PT Angkasa Pura I: 8,00% Ngurah Rai-Benoa Beroperasi • PT Pelindo III: 17,98% • PT Pengembangan - Pariwisata Bali: 1,00% • PT Adhi Karya: 1,00% • PT Hutama Karya: 1,00% • Pemprov Bali: 8,01% • Pemkab Badung: 8,01% 6. 7. 8. PT Marga Lingkar Jakarta • Jasa Marga: 65,00% Operator Jalan Tol JORR W2 (MLJ) • PT Jakarta Marga Jaya: 35,00% Utara PT Transmarga Jatim • Jasa Marga: 96,39% Operator Jalan Tol Gempol- Pasuruan (TJP) • PT Jatim Marga Utama: 3,61% Pasuruan PT Jasamarga Pandaan Tol • Jasa Marga: 66,48% Operator Jalan Tol Gempol- • Perusda Pasuruan: 17,77% Pandaan Beroperasi Belum Beroperasi Belum Beroperasi • PT Margabumi Matraraya: 14,38% • Entrada Utama: 1,37% 9. PT Marga Trans Nusantara • Jasa Marga: 60,00% Operator Jalan Tol Kunciran- (MTN) • PT Astratel Nusantara: 30,00% Serpong Belum Beroperasi • PT Transumata Arya Sejahtera: 10,00% 10. PT Marga Kunciran • Jasa Marga: 76,07% Operator Jalan Tol Cengkareng (MKC) • CMS WIL: 21,00% Cengkareng-Kunciran Belum Beroperasi • PT Wijaya Karya: 2,09% • PT Nindya Karya: 0,42% • PT Istaka Karya: 0,42% 11. Beroperasi PT Sarana Marga Utama • Jasa Marga: 99,00% Jasa Konstruksi, (SMU) • Inkopkar Jasa Marga: 1,00% Perdagangan, Persewaan PT Jasamarga Properti (JMP) • Jasa Marga: 99,00% Pembangunan, Perdagangan Belum Beroperasi • Inkopkar Jasa Marga: 1,00% dan Jasa Terkait Properti kendaraan 12. * Status merupakan status pengoperasian jalan tol (untuk bidang usaha jalan tol) dan status jasa/usaha lain (untuk bidang usaha non-tol) PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 36 Identitas Perseroan Tentang Entitas Anak Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga 1. PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) JLJ merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan JALANTOL LINGKARLUAR JAKARTA Ikhtisar 2013 untuk menyelenggarakan pengusahaan jalan tol, Laporan Manajemen melakukan investasi dan jasa penunjang di bidang Kelompok Usaha Jasa Marga Analisa dan Pembahasan Manajemen berlaku dan menjalankan usaha di bidang lainnya yang jalan tol lainnya berdasarkan ketentuan hukum yang berkaitan dengan penyelenggaraan jalan tol dengan Pengembangan Proyek Baru memberdayakan potensi yang ada. Pendapatan utama Pengelolaan Human Capital pengamanan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer JLJ diperoleh dari jasa pengoperasian, pemeliharaan, dan Tata Kelola Perusahaan Ring Road/JORR) Jasa Marga, PT Translingkar Kita Jaya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tol untuk ruas Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa. untuk ruas Cinere-Jagorawi Seksi 1 dan PT Jasamarga Bali Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 PENYELENGGARA JALAN TOL JORR Susunan Pengurus • Komisaris Utama: Bambang Sulistyo • Komisaris: Heri Purnomo • Direktur Utama: Septerianto Sanaf • Direktur: Albert MP Silaen Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013 (Rp miliar) Aset 103,28 Pendapatan 234,50 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian 2. PT Marga Sarana Jabar (MSJ) MSJ merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan PENYELENGGARA JALAN TOL BOGOR RING ROAD untuk melaksanakan pengusahaan Jalan Tol Bogor Outer Ring Road, yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan Susunan Pengurus pemeliharaan jalan tol, serta usaha-usaha lainnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi 1 sepanjang 3,8 km diresmikan pengoperasiannya oleh Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia tanggal 23 November 2009 dan sejak tanggal tersebut telah memperoleh pendapatan dari pengoperasian jalan tol. • Komisaris Utama: Maqdir Ismail • Komisaris: Reynaldi Hermansjah • Komisaris: Diah Wahju Sari • Direktur Utama: Muhammad Zahir Siregar • Direktur Keuangan: Aggi Tjetje • Direktur Teknik & Operasi: Ach. Lukman Letnantoro Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013 (Rp miliar) PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Aset 896,35 Pendapatan 336,56 37 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 3. PT Trans Marga Jateng (TMJ) TMJ merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan untuk melaksanakan Pengusahaan Jalan Tol Semarang-Solo yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol, serta usaha-usaha Susunan Pengurus lainnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jalan Tol Semarang-Solo Seksi • Komisaris Utama: Danang Atmodjo 1 sepanjang 10,8 km telah beroperasi sejak 12 November 2011 dan • Komisaris: Djuwarso pendapatan utamanya berasal dari jasa tol. • Komisaris: Hasanudin • Direktur Utama: Djadjat Sudradjat • Direktur Keuangan: Darmoko • Direktur Teknik: Ari Nugroho Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013 (Rp miliar) Aset Pendapatan 3.407,47 671,92 4. PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) MNA merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan untuk melaksanakan kegiatan usaha sebagai pelaksana dari Jasa Marga, Qualitateque Menteri Pekerjaan Umum RI dalam penyelenggaraan proyek yang meliputi pembangunan, Susunan Pengurus pengoperasian dan pemeliharaan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Seksi 1A sepanjang 2,3 km telah beroperasi sejak 05 September 2011 dan pendapatan utamanya berasal dari pengoperasian jalan tol. • Komisaris Utama: Bambang Pramudjo • Komisaris: Muh Najib Fauzan • Komisaris: Amien Moeladi • Direktur Utama: Slamet Sudradjat • Direktur Keuangan: Syafaruddin AR • Direktur Operasi: Edwin Cahyadi • Direktur Administrasi & Umum: Kamil Rusnandar Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013 (Rp miliar) Aset Pendapatan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 1.766,14 237,95 38 Identitas Perseroan 5. PT Jasamarga Bali Tol (JBT) Profil Perseroan JBT merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan untuk melaksanakan pengusahaan Jalan Transformasi Jasa Marga HIGHWAY CORPORATION Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa, yang meliputi Ikhtisar 2013 pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan Laporan Manajemen konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan Jalan Analisa dan Pembahasan Manajemen lainnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan serta Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa serta usaha-usaha perundang-undangan yang berlaku. Jalan Tol Nusa Pengembangan Proyek Baru Dua-Ngurah Rai-Benoa sepanjang 10 km diresmikan Pengelolaan Human Capital Yudhoyono pada tanggal 24 September 2013. pengoperasiannya oleh Presiden RI Susilo Bambang Tata Kelola Perusahaan Susunan Pengurus • Komisaris Utama: Abdul Hadi Hs. • Komisaris: A. Edy Hidayat Nurjaman • Komisaris: Robert Daniel Waloni • Komisaris: Wayan Blayu Suarjaya • Direktur Utama: A. Tito Karim • Direktur Keuangan: Ronny Haryanto • Direktur Teknik & Operasional: Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Wiwin Kwintandi Soeprapto Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013 (Rp miliar) Laporan Keuangan Konsolidasian Aset Pendapatan 2.172,60 575,69 6. PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) MLJ merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan untuk melaksanakan pengusahaan Jalan Tol JORR W2 Utara, yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol JORR W2 Utara serta usahausaha lainnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan PT. MARGA LINGKAR JAKARTA Susunan Pengurus serta perundang-undangan yang berlaku. Jalan Tol • Komisaris Utama: Ma’mun Amin JORR W2 Utara diresmikan pengoperasiannya oleh • Komisaris: Abdul Hadi Hs. Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto pada • Direktur Utama: Subekti Syukur tanggal 27 Desember 2013. • Direktur Keuangan: Yauw Diaz Moreno • Direktur Teknik: Agus Achmadi Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013 (Rp miliar) Aset Pendapatan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 1.846,87 564,54 39 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 7. PT Trans Marga Jatim Pasuruan (TJP) TRANSMARGA JATIM PASURUAN TJP merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan untuk PENYELENGGARA JALAN TOL GEMPOL-PASURUAN Kelompok Usaha Jasa Marga melaksanakan pengusahaan Jalan Tol Gempol-Pasuruan, yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol Gempol-Pasuruan serta usaha-usaha lainnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku. Sampai dengan 31 Desember Susunan Pengurus 2013, Jalan Tol Gempol-Pasuruan belum beroperasi karena masih dalam tahap konstruksi dan pembebasan lahan. Diharapkan Jalan Tol Gempol-Pasuruan dapat beroperasi pada tahun 2014. • Komisaris Utama: Agus Purnomo • Komisaris: Bambang Kusbandono • Direktur Utama: Hengki Herwanto • Direktur Keuangan: Imron • Direktur Teknik: Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013 (Rp miliar) Aset 629,22 Pendapatan 499,56 8. PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) JPT merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan untuk melaksanakan pengusahaan Jalan Tol Gempol-Pandaan, yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan Jalan Tol Gempol- PANDAAN TOL Pandaan serta usaha-usaha lainnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku. Sampai Susunan Pengurus dengan 31 Desember 2013, Jalan Tol Gempol-Pandaan belum beroperasi karena masih dalam tahap pembebasan lahan dan konstruksi. Diharapkan Jalan Tol Gempol-Pandaan dapat beroperasi pada tahun 2014. • Komisaris Utama: Moh. Khusaini • Komisaris: Moertomo Basoeki • Komisaris: Firmansyah • Komisaris: Tolu Ismed Arief • Direktur Utama: Setiyono • Direktur Keuangan & SDM: Tri Riyaningsih • Direktur Teknik & Operasional: Rahardjo • Direktur Administrasi & Umum: Nursyam Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013 (Rp miliar) PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Aset 801,58 Pendapatan 443,33 40 Identitas Perseroan 9. PT Marga Trans Nusantara (MTN) Profil Perseroan MARGA TRANS NUSANTARA MTN merupakan entitas anak Jasa Marga yang PENYELENGGARA JALAN TOL KUNCIRAN-SERPONG didirikan untuk melaksanakan pengusahaan Jalan Transformasi Jasa Marga Tol Kunciran-Serpong, yang meliputi pendanaan, Ikhtisar 2013 perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, Laporan Manajemen pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol serta Susunan Pengurus Analisa dan Pembahasan Manajemen usaha-usaha lainnya sesuai dengan ketentuan dan • Presiden Komisaris: Paulus Bambang W.E.S peraturan serta perundang-undangan yang berlaku. • Wakil Presiden Komisaris: Sampai dengan 31 Desember 2013, Jalan Tol Kunciran- Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital JB Eddy Bambang Susilotomo Serpong belum beroperasi karena masih dalam tahap • Wakil Presiden Komisaris: Irawan Santoso pembebasan lahan. • Presiden Direktur: Agus Suharjanto • Direktur: Rachmat Soulisa Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013 (Rp miliar) Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Aset 351,56 Pendapatan Daftar Istilah - Laporan Keuangan Konsolidasian 10.PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) MARGA KUNCIRAN CENGKARENG MKC merupakan entitas anak Jasa Marga yang PENYELENGGARA JALAN TOL KUNCIRAN-CENGKARENG Kelompok Usaha Jasa Marga didirikan untuk melaksanakan pengusahaan Jalan Tol Kunciran-Cengkareng, yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan Jalan Tol Kunciran- Susunan Pengurus Cengkareng serta usaha-usaha lainnya sesuai dengan • Komisaris Utama: Dedi Krisnariawan Sunoto ketentuan dan peraturan serta perundang-undangan • Komisaris: Mohd. Ghazali bin Mahmood yang berlaku. Sampai dengan 31 Desember 2013, • Direktur Utama: Saut Parlindungan Simatupang Jalan Tol Kunciran-Cengkareng belum beroperasi • Direktur Teknik: Hendro Atmodjo karena masih dalam tahap pembebasan lahan • Direktur Keuangan: Zaidi B. Ibrahim Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013 (Rp miliar) Aset Pendapatan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 270,39 - 41 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 11.PT Sarana Marga Utama (SMU) SMU merupakan entitas anak Jasa Marga yang bergerak dalam bidang usaha jasa konstruksi, perdagangan, dan persewaan kendaraan. Susunan Pengurus • Komisaris Utama: Muh Najib Fauzan • Komisaris: Arief Witjaksono • Direktur Utama: Kristianto • Direktur Keuangan & Umum: Adik Supriatno • Direktur Teknik: Dadang Sumaryana Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013 (Rp miliar) Aset 178,02 Pendapatan 205,47 12.PT Jasamarga Properti (JMP) JMP merupakan entitas anak Jasa Marga yang properti bergerak dalam bidang jasa properti. Susunan Pengurus • Komisaris Utama: Ibnu Purna properti • Komisaris: Abdul Hadi Hs • Direktur Utama: Irwan Nurhadi • Direktur Pengembangan Bisnis dan Teknik: Irwan Hasan • Direktur Keuangan: Haris Prayudi Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013 (Rp miliar) Aset Pendapatan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 63,55 - 42 Identitas Perseroan Entitas Asosiasi Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Entitas Asosiasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 No. Laporan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Kepemilikan Saham Bidang Usaha Status* Jasa Marga (%) Analisa dan Pembahasan Manajemen Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Nama Entitas per 31 Desember 2013 1. PT Trans Lingkar Kita Jaya 21,24 Operator Jalan Tol Beroperasi 2. PT Ismawa Trimitra 25,00 Sewa Gedung dan Pengelolaan Rest Area Beroperasi 3. PT Jatim Marga Utama 26,00 Operator Jalan Tol Belum Beroperasi 4. PT Bukaka Marga Utama 20,00 Operator Jalan Tol Belum Beroperasi 5. PT Citra Bhakti Margatama Persada 34,83 Operator Jalan Tol Pengakhiran PKP 6. PT Citra Ganesha Marga Nusantara 30,00 Operator Jalan Tol Pengakhiran PKP * Status merupakan status pengoperasian jalan tol (untuk bidang usaha jalan tol) dan status jasa/usaha lain (untuk bidang usaha non-tol) Tentang Entitas Asosiasi 1. PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ) PT Trans Lingkar Kita Jaya didirikan untuk pengusahaan ruas tol Cinere-Jagorawi. TLKJ didirikan berdasarkan Akta No. 18 tanggal 19 Januari 2005 dibuat di hadapan Notaris Agus Madjid, SH. Akta ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-03269.HT.01.01 tanggal 7 Pebruari 2006. Perubahan Anggaran Dasar terakhir dinyatakan di dalam Akta No. 76 tanggal 29 November 2012 dibuat 6.250.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 6.250.000.000 (Rupiah penuh), yang merupakan 25% kepemilikan Perseroan pada tanggal 30 September 2013. 3. PT Jatim Marga Utama (JMU) dan Pemerintah Daerah Jawa Timur. Perusahaan patungan ini didirikan dengan maksud untuk meneruskan kelanjutan proyek Jalan Tol Surabaya-Mojokerto yang telah terhenti di hadapan Notaris Nanette Cahyanie Handari Adi setelah Menkimpraswil mencabut izin konsesi yang diberikan Warsito, SH. Akta ini disahkan oleh Menteri Hukum kepada PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) melalui surat dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Menkimpraswil No. 418/KPTS/M/2001 tanggal 18 Juli 2001. Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-42662 tanggal 30 November 2012. TLKJ berdomisili di Jakarta. Perseroan memiliki 131.688 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 131.688.000.000 (Rupiah penuh), yang merupakan 21,24% kepemilikan. JMU merupakan perusahaan patungan antara Perseroan Setelah Mahkamah Agung menolak pengajuan Peninjauan Kembali dari Menkimpraswil pada 31 Maret 2005, maka hak penyelenggaraan jalan tol dikembalikan kepada MNA. Sebagai akibatnya, JMU tidak lagi terlibat dalam proyek jalan tol tersebut. 4. PT Bukaka Marga Utama (BMU) 2. PT Ismawa Trimitra (IT) dari Notaris Sri Rahayu Sedyono, SH. Penyertaan pada BMU IT didirikan untuk pengusahaan sewa gedung dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek perkantoran dan pengelolaan tempat istirahat di Jalan Tol Ciawi-Sukabumi. Perseroan memiliki 4,000 saham jalan tol. IT didirikan berdasarkan Akta No. 69 tanggal dengan nilai nominal Rp 2.359.000 (Rupiah penuh) per saham 14 Juni 1995 dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah, atau setara dengan Rp 9.436.000.000 (Rupiah penuh) yang SH. Perubahan Anggaran Dasar terakhir dinyatakan merupakan 20% kepemilikan. Pemegang saham mayoritas BMU di dalam Akta No. 62 tanggal 23 Desember 2008 tidak dapat memberi kepastian atas pembangunan ruas jalan dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah, SH. Akta tol yang telah disetujui sesuai dengan PKP. Perseroan mengakui ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi kerugian penurunan nilai atas penyertaan saham pada BMU Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-31703.A.H.01.01 tanggal 10 Juli 2009. IT berkedudukan di Jakarta. Perseroan memiliki PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Didirikan berdasarkan Akta No. 5 tanggal 17 Februari 1997 sebagai beban tahun 2005 sebesar Rp 9.435.999.000 (Rupiah penuh). 43 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 5. PT Citra Bhakti Margatama Persada (CBMP) 6. PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN) CBMP merupakan entitas asosiasi Perseroan. Penyertaan Penyertaan pada CGMN dilakukan sehubungan dengan pada CBMP dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan penyelenggaraan proyek Jalan Tol Cikampek-Padalarang. proyek jalan tol JORR Seksi E2-E3-N (Cikunir-Cakung-Cilincing- Perseroan memiliki 5.310 saham dengan nilai nominal Rp Tanjung Priok) untuk jangka waktu 33 tahun yang berakhir 1.841.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan pada tahun 2028. Perseroan memiliki 56.787.000 saham Rp 9.775.710.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 30% dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham kepemilikan. Berdasarkan surat Perseroan kepada CGMN No. atau setara dengan Rp 56.787.000.000 (Rupiah penuh) yang AA.HK01.1273 tanggal 25 Juli 2001 mengenai pengakhiran merupakan 34,83% kepemilikan. Pembangunan jalan tol PKP No. 297 sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan oleh CBMP dibiayai dari fasilitas pinjaman sindikasi bank. Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah Republik Krisis ekonomi telah menyebabkan ketidakpastian terhadap Indonesia (Menkimpraswil) No. 417, tanggal 18 Juli 2001 kemampuan CBMP dalam menyelesaikan kewajibannya pada mengenai pencabutan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum saat jatuh tempo dan dalam merealisasikan fasilitas pinjaman Republik Indonesia No. 321/KPTS/1994, tanggal 24 Oktober untuk pembiayaan jalan tol tahap konstruksi. Restrukturisasi 1994 mengenai Pemberian Izin Kerjasama Penyelenggaraan perbankan yang dilakukan terhadap sebagian dari kreditur Jalan Tol Cikampek-Padalarang kepada Perseroan dalam CBMP telah mengakibatkan penghentian pelaksanaan bentuk usaha patungan dengan CGMN mengakibatkan pembangunan jalan tol. Adanya surat Perseroan kepada CBMP penyertaan Perseroan pada entitas asosiasi ini tidak memiliki No. AA.02.1009 tanggal 25 JuIi 2000 mengenai pengakhiran nilai ekonomis. Perseroan mengakui kerugian penurunan PKP No. 96 tanggal 16 Desember 1995 mengakibatkan nilai penyertaan saham pada CGMN sebagai beban tahun penyertaan Perseroan pada entitas asosiasi ini tidak memiliki 2001 sebesar Rp 16.914.266.000 (Rupiah penuh). nilai ekonomis. Perseroan mengakui kerugian penurunan nilai penyertaan saham pada CBMP pada tahun 2000 sebesar Rp 56.786.999.000 (Rupiah penuh). PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 44 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Wilayah Operasi dan Proyek-Proyek Baru Jalan Tol Baru Lokasi ruas-ruas jalan tol yang dioperasikan Perseroan di seluruh Indonesia dapat dilihat pada peta sebagai berikut: Analisa dan Pembahasan Manajemen Keterangan: Ruas-ruas jalan tol Perseroan yang telah beroperasi secara penuh Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan SUMATERA UTARA Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 • Belmera: 42,7 Km Peta Lokasi Ruas-ruas Jalan Tol Jasa Marga Daftar Istilah Ruas-ruas jalan tol baru Perseroan, baik yang belum beroperasi maupun yang telah beroperasi secara bertahap, yaitu: 1. BORR Seksi 1 (3,8 km), beroperasi sejak 23 November 2009; 2. Surabaya-Mojokerto Seksi 1A (2,3 km), beroperasi sejak 05 September 2011; 3. Semarang-Solo Seksi 1 (10,8 km), beroperasi sejak 12 November 2011; 4. Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (10 km), beroperasi sejak 24 September 2013; dan 5. JORR W2 Utara Ruas Kebon Jeruk-Ciledug (5,7 km), beroperasi sejak 27 Desember 2013. Laporan Keuangan Konsolidasian maluku sulawesi sumatera kalimantan papua java JABODETABEK & JAWA BARAT • Jagorawi: 59,0 Km • Jakarta - Tangerang: 33 Km • Ulujami- Pondok Aren: 5,55 Km • Jakarta Inner Ring Road: 23,55 Km • Prof Dr. Ir. Sedyatmo: 14,3 Km • Jakarta - Cikampek: 83,0 Km • Jakarta Outer Ring Road: 43 Km • Cikampek - Padalarang: 58,5 Km • Padalarang - Cileunyi: 64,4 Km • Palikanci: 26,3 Km • Bogor Outer Ring Road: 11,0 Km • Cengkareng - Kunciran: 14,2 Km • Kunciran Serpong: 11,2 Km • JORR W2 Utara: 7,67 Km JAWA TIMUR jawa tengah • Semarang: 24,75 Km • Semarang - Solo: 72,64 Km PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 BALI • Nusa Dua - Ngurah rai - Benoa: 10 Km • Surabaya - Gempol: 49,0 Km • Surabaya - Mojokerto: 36,3 Km • Gempol - Pasuruan: 34,15 Km 45 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Konsesi-konsesi yang Dimiliki Perseroan Ruas-ruas jalan tol yang dimiliki Perseroan memiliki masa konsesi yang berkisar antara 35 sampai dengan 45 tahun. Sebanyak 13 ruas jalan tol yang dioperasikan Perseroan mempunyai konsesi 40 tahun dimulai sejak tahun 2005 (kecuali JORR Seksi S). Sehingga sampai dengan akhir tahun 2013, masa konsesi yang dimiliki oleh Perseroan masih panjang. Sampai dengan akhir tahun 2013, status dan masa konsesi ruas-ruas jalan tol Perseroan adalah sebagai berikut: Tabel Konsesi Ruas-ruas Jalan Tol Jasa Marga No. Ruas 1. Jagorawi (Jakarta-Bogor- 2. 3. Operator Panjang (Km) Tahun Mulai Konsesi Masa Konsesi Status Cabang Jagorawi 59,0 2005 40 Beroperasi sejak 1978 Prof. Dr. Ir. Sedyatmo Cabang Cawang- 14,3 2005 40 Beroperasi sejak 1984 Jakarta Inner Ring Road Cabang Cawang- 23,55 2005 40 Beroperasi sejak 1987 (JIRR) Tomang-Cengkareng Jakarta-Cikampek Cabang Jakarta- 83,0 2005 40 Beroperasi sejak 1988 33,0 2005 40 Beroperasi sejak 1984 Cabang Purbaleunyi 64,4 2005 40 Beroperasi sejak 1990 Cabang Purbaleunyi 58,5 2005 40 Beroperasi sejak 2003 Cabang Palikanci 26,3 2005 40 Beroperasi sejak 1998 Ciawi) Tomang-Cengkareng 4. Cikampek 5. Jakarta-Tangerang Cabang JakartaTangerang 6. Padaleunyi (PadalarangCileunyi) 7. Cipularang (CikampekPurwakarta-Padalarang) 8. Palikanci (Palimanan- 9. Semarang Cabang Semarang 24,75 2005 40 Beroperasi sejak 1983 10. Surabaya-Gempol Cabang Surabaya- 49,0 2005 40 Beroperasi sejak 1986 Cabang Belmera 42,7 2005 40 Beroperasi sejak 1986 PT Jalantol Lingkarluar 43,0 2005 40 Beroperasi sejak 1991 5,55 2005 40 Beroperasi sejak 2001 11,0 2009 45 Beroperasi sejak 2009 Kanci) Gempol 11. Belmera (BelawanMedan-Tanjung Morawa) 12. Jakarta Outer Ring Road (JORR) *) Jakarta 13. Ulujami-Pondok Aren PT Jalantol Lingkarluar 14. Bogor Outer Ring Road PT Marga Sarana Jabar Jakarta (BORR) • Seksi 1 Sentul SelatanKedung Halang (3,8 km): beroperasi sejak 23 November 2009 • Seksi 2A Kedung Halang-Kedung Badak: pembebasan lahan dan konstruksi 15. JORR W2 Utara PT Marga Lingkar Jakarta PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 7,7 2005 40 Beroperasi sejak 2013 Seksi Kebon Jeruk-Ciledug 46 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 No. 16. Ruas Cengkareng-Kunciran Tata Kelola Perusahaan 14,2 Tahun Mulai Konsesi - Masa Konsesi 35 Pembebasan lahan 35 Pembebasan lahan 45 Beroperasi sejak 2011 (konstruksi dimulai) 17. Kunciran-Serpong PT Marga Trans 11,2 Nusantara (konstruksi belum dimulai) 18. Semarang-Solo PT Trans Marga Jateng 72,6 2010 • Tahap I Seksi 1 Semarang-Ungaran Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (10,8 km): beroperasi sejak 12 November 2011 Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 • Tahap I Seksi 2 UngaranBawen: pembebasan Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Status belum Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital PT Marga Kunciran Panjang (Km) Cengkareng Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Operator lahan dan konstruksi 19. Surabaya-Mojokerto PT Marga Nujyasumo 36,3 2007 42 Agung Beroperasi sejak 2011 • Seksi 1A WaruSepanjang: beroperasi sejak 05 September 2011 • Seksi 1B, 2, 3 dan 4 Sepanjang-Mojokerto: pembebasan lahan dan konstruksi 20. Gempol-Pasuruan PT Trans Marga Jatim 21. Gempol-Pandaan PT Jasamarga Pandaan 22. Nusa Dua-Ngurah Rai- PT Jasamarga Bali Tol 34,1 2013 45 13,6 2012 35 Pembebasan lahan dan 10 2012 45 Beroperasi sejak Oktober Pasuruan konstruksi Tol Benoa Catatan: *) Tidak termasuk JORR Seksi S PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Pembebasan lahan dan konstruksi 2013 47 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Alamat Kantor Cabang, Entitas Anak dan Entitas Asosiasi Jasa Marga Kantor Cabang dan Unit Bisnis No. 1. Kantor Cabang Jagorawi Alamat Telepon/Fax/Email Jln. Raya Taman Mini Indonesia Indah Tel.: 62 21 841 3632, 840 0732 Jakarta 13560 Fax.: 62 21 840 0055 e-mail: [email protected] 2. 3. 4. Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng Cabang Jakarta-Cikampek Cabang Jakarta-Tangerang Plaza Tol Cililitan Tel.: 62 21 8088 7227 Jln. Cililitan Besar Fax.: 62 21 8088 7228 Jakarta 13510 e-mail: [email protected] Jln. Teuku Umar, Sepanjang Jaya Rawa Tel.: 62 21 821 6515, 8243 0045/48 Lumbu Fax.: 62 21 821 6507 Bekasi 17114 e-mail: [email protected] Plaza Tol Tangerang Tel.: 62 21 5575 3904/6237 Jln. Raya Serpong Fax.: 62 21 5575 4029 Tangerang, Banten 15001 e-mail: [email protected] Jawa Barat 5. Cabang Palikanci Jln. Jend. Sudirman No. 138 Tel.: 62 231 489 800, 484 268 Ciperna, Cirebon 45171 Fax.: 62 231 483 457 e-mail: [email protected] 6. 7. 8. 9. Cabang Purbaleunyi Cabang Semarang Cabang Surabaya-Gempol Cabang Belmera Plaza Tol Pasteur Tel.: 62 22 200 0867/68 Jln. Dr. Djundjunan No. 257 Fax.: 62 22 201 1433 Bandung 40164 e-mail: [email protected] Plaza Tol Manyaran Tel.: 62 24 760 6012/14 Jln. Tol Semarang Fax.: 62 24 762 3940 Semarang 50147 e-mail: [email protected] Plaza Tol Kota Satelit Tel.: 62 31 567 9401/2008 Jln. Mayjen. Sungkono Fax.: 62 31 732 9941 Surabaya 60189 e-mail: [email protected] Jln. Simpang Tanjung No. 1A Tel.: 62 61 661 1701/2920 Medan 20241 Fax.: 62 61 661 1055 e-mail: [email protected] 10. Unit Bisnis Rest Area PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Jalan Tol Purbaleunyi KM 88 Jalur B Tel.: 62 264 8280388 Sukatani Purwakarta 41167 Fax.: 62 264 8260288 48 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Entitas Anak No. 1. Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Kantor Plaza Tol Jati Asih Tel.: 62 21 822 3232 Jakarta Bekasi 17423 Fax.: 62 21 820 5151 e-mail: [email protected] 2. 3. PT Marga Sarana Jabar PT Trans Marga Jateng Plaza Tol Sentul Barat Tel.: 62 251 837 1310 , Jalan Tol Lingkar Luar Bogor 16710 833 3375 PO BOX 2012 Fax.: 62 251 834 6232 Jln. Murbei No. 1 Tel.: 62 24 747 5735 Sumur Boto Banyumanik Fax.: 62 24 747 5735 Semarang Jawa Tengah 4. PT Marga Nujyasumo Agung Jln. Pagesangan Baru No. 9 Surabaya Tel.: 62 31 829 7696/32 Fax.: 62 31 827 5419 Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Kantor Jakarta: Tel.: 62 21 798 0394/7640 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Telepon/Fax/Email PT Jalantol Lingkarluar Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Alamat Fax.: 62 21 799 4694, 798 0464 5. PT Jasamarga Bali Tol Ikat Plaza Tel.: 62 361 725326 Jln. By Pass I Gusti Ngurah Rai No. 505 Fax.: 62 361 725327 Pemogan 80221 Denpasar Bali 6. PT Marga Lingkar Jakarta Plaza Pondok Indah 3 Blok B No. 7 Tel.: 62 21 75900256 Jln. T. B. Simatupang Fax.: 62 21 7660547 Jakarta 7. PT Transmarga Jatim Perumahan Pondok Mutiara Blok A7 Tel.: 62 31 8955707 Pasuruan Sidoarjo Fax.: 62 31 8955707 Jawa Timur 8. PT Jasamarga Pandaan Tol Perum Pondok Mutiara Blok BK No. 12 Tel.: 62 31 8073542 Sidoarjo Fax. : 62 31 8073542 Jawa Timur 9. PT Marga Kunciran Ruko Business Park Tangerang City No. A 19 Tel.: 62 21 5578 2453 Cengkareng Jln. Jend. Sudirman No. 1 Cikokol Fax.: 62 21 5578 2456 Tangerang 15117 10. PT Marga Trans Nusantara Ruko Bidex Blok H. No. 7 Tel.: 62 21 5315 4680 Jln. Pahlawan Seribu, BSD City Fax.: 62 21 5315 4681 Tangerang 11. PT Sarana Marga Utama Komplek Bina Marga No.2 Tel.: 62 21 844 4640 RT 001/RW 05 Kel. Cipayung, Fax.: 62 21 845 987 68 Kec. Cipayung, Jakarta Timur 13840 12. PT Jasamarga Properti Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah Jln. Jasa Marga RT 008/002 Kel. Dukuh, Kec. Kramat Jati Jakarta Timur PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Tel.: 62 21 841 3632, 840 0732 49 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Entitas ASOSIASI No. 1. 2. 3. Kantor Alamat PT Trans Lingkar Kita Jaya PT Ismawa Trimitra PT Jatim Marga Utama Telepon/Fax/Email Jln. Gas Alam Kp. Pedurenan RT/RW.06/07 Tel.: 62 21 8775 7676 Kel. Harjamukti, Kec. Cimanggis Fax.: 62 21 8775 0141 Depok 16954 e-mail: [email protected] Graha Iskandarsyah Tel.: 62 21 7207 5858 Jln. Iskandarsyah Raya 66 C, Kebayoran Baru Fax.: 62 21-7209 935 Jakarta Selatan 12160 e-mail: [email protected] Jln. Puncak Permai Utr II 15 Gadel, Tel.: 62 31 7344 279 Sukomanunggal Surabaya 60188 Jawa Timur 4. PT Bukaka Marga Utama Jln. Raya Pasar Minggu Kav. 17-A Tel.: 62 21 7944 386 Jakarta Fax.: 62 21-7944 376 Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Lembaga BIRO ADMINISTRASI EFEK (BAE) Lembaga PT Datindo Entrycom Alamat Lembaga Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH. Puri Datindo – Wisma Sudirman Jln. Jend.Sudirman Kav. 34-35 Jakarta 10220 Tel.: 62 21 570 9009 Fax.: 62 21 570 9026 Alamat PERUSAHAAN PEMERINGKAT Lembaga Lembaga Panin Tower Senayan City 17th Floor Jln. Asia Afrika Lot 19, Jakarta 10720 Tel.: 62 21 7278 2380 Fax.: 62 21 7278 2370 AKUNTAN PUBLIK Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) Alamat Plaza ABDA, Lantai 10 Jln. Jend.Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190 Tel.: 62 21 5140 1340 Fax.: 62 21 5140 1350 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Jln. Panglima Polim V 11 Melawai, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160 PT Pemeringkat Efek Indonesia Alamat NOTARIS KONSULTAN HUKUM Melli Darsa & Co. Alamat Menara Standard Chartered 19th Floor Jln. Prof. Dr. Satrio No. 164, Jakarta 12950 50 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Transformasi Jasa Marga Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Setelah 35 Tahun Perseroan berdiri, masih banyaknya peluang pembangunan Perseroan telah berhasil menjadi jalan tol dan masih terus tumbuhnya pemimpin di industri jalan tol dengan volume lalu lintas pada ruas ruas jalan menguasasi 73% pangsa pasar jalan tol tol yang telah beroperasi serta posisi beroperasi dan 83% pangsa pasar volume keuangan yang kuat dan daya saing yang lalu lintas transaksi di Indonesia. tinggi untuk mendukung pertumbuhan Perseroan, pada tahun 2013 ini Melihat potensi pertumbuhan ekonomi Perseroan melakukan transformasi untuk di Indonesia yang diperkirakan terus memperkokoh posisi industry leader di tumbuh sehingga berdampak pada jalan tol dengan menetapkan Visi dan Misi pertumbuhan masyarakat kelas menengah Perseroan untuk 2017 dan 2022. dan pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor, serta melihat potensi bisnis jalan tol yang masih relatif tinggi dengan Transformasi Perseroan untuk Memperkokoh Posisi Industry Leader di Jalan Tol Melihat potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia, potensi bisnis jalan tol yang luas, serta pencapaian Perseroan yang telah berhasil menjadi pemimpin industri jalan di Indonesia maka ditetapkan Visi Perseroan pada 2013 dan 2017 2022 2017 Menjadi Perusahaan Pengembang dan Operator Jalan Tol Terkemuka di Indonesia 2012 Perseroan telah berhasil menjadi pemimpin di indutri jalan tol di Indonesia dengan menguasai 73% pangsa pasar jalan tol beroperasi dan 83% pangsa pasar volume lalu lintas transaksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Menjadi Salah Satu Perusahaan Terkemuka di Indonesia Misi 2013-2022 1. Mewujudkan Percepatan Pembangunan Jalan Tol 2. Menyediakan Jalan Tol yang Efisien dan Andal 3. Meningkatkan Kelancaran Distribusi Barang dan Jasa 51 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Untuk mencapai Visi dan Misinya, Jasa Marga mengembangkan strategi-strategi sebagai berikut: Strategi Perseroan visi: Menjadi Perusahaan Pengembang Dan Operator Jalan Tol Terkemuka Di Indonesia Misi: Mewujudkan Percepatan Pembangunan Jalan Tol, Menyediakan Jalan Tol Yang Efisien Dan Andal, Meningkatkan Kelancaran Distribusi Barang Dan Jasa Tata Nilai : Jujur, Sigap, Mumpuni, Respek Mengoperasikan Jalan Tol sepanjang 738 Km pada tahun 2017 dengan Volume Lalu Lintas Transaksi 1,7 Miliar kendaraan Growth Business Diversification Pengembangan Bisnis Jalan Tol Menambah panjang jalan tol untuk meningkatkan Nilai Perusahaan dan untuk tetap mempertahankan Pangsa Pasar paling sedikit 50% Panjang Jalan Tol pengoperasian Jalan Tol Mengoperasikan Jalan Tol yang Efisien, Aman dan Bermutu Tinggi untuk meningkatkan kinerja Operasional dan memberikan pelayanan yang ekselen bagi Pengguna Jalan, Masyarakat dan Pemerintah Pengembangan bisnis lain Mengembangkan usaha lain yang secara strategis memperkuat pengembangan dan pengoperasian Jalan Tol dan untuk meningkatkan Pendapatan Usaha dengan memanfaatkan Sumber Daya Perusahaan Pengelolaan keuangan Pengendalian Keuangan untuk meningkatkan Nilai Perusahaan, mendukung pertumbuhan Perusahaan dan mempertahankan Financial Stability Financial Sustainability Organisasi dan sdm Peningkatan Kompetensi dan Penyiapan kader pimpinan serta karyawan bertalenta yang mendukung Transformasi Organisasi untuk meningkatkan Produktivitas dan pertumbuhan perusahaan Org. & Human Capital PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 teknologi informasi dan rekayasa teknik Peningkatan Kompetensi dan Penyiapan kader pimpinan serta karyawan bertalenta yang mendukung Transformasi Organisasi untuk meningkatkan Produktivitas dan pertumbuhan perusahaan Innovation kepatuhan dan manajemen risiko Pengelolaan Risiko dan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik untuk meningkatkan kepercayaan dan Nilai Perusahaan Good Corporate Governance Operational Excellence 52 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Dari sisi operasional, pelayanan yang diberikan Perseroan difokuskan untuk memberikan jasa layanan tol yang modern dan berkualitas. Strategi Bisnis Utama Strategi Pengembangan Bisnis Lain Strategi Pengembangan Bisnis Jalan Tol Selain fokus pada pengembangan Untuk mempertahankan posisi Perseroan memaksimalkan aset, Perseroan sebagai market leader dalam industri jalan melakukan pengembangan bisnis lain tol, Perseroan terus melakukan usaha yang terkait dengan pengembangan penambahan panjang jalan tol yang ada dan pengoperasian jalan tol melalui melalui pembangunan ruas-ruas jalan tol pengembangan bisnis pada koridor baru yang terkoneksi dengan ruas-ruas jalan tol dan pengembangan bisnis yang jalan tol yang beroperasi. memanfaatkan kompetensi Perseroan. Dalam menambah panjang jalannya, Hal ini dilakukan dengan mengkapitalisasi selain melalui tender, Perseroan juga lahan yang ada menjadi area komersil, mendapatkan konsesi jalan tol melalui seperti properti atau jaringan fiber optic. akuisisi maupun secara unsolicited. Kerja sama usaha non tol ini dilakukan Perseroan dapat mengakuisisi ruas-ruas secara mandiri atau dikerjasamakan baru yang potensial, yang pemegang dengan mitra. bisnis jalan tol, dalam rangka konsesinya memiliki hambatan untuk membangun jalan tol tersebut, terutama Strategi Operasional jalan tol yang terletak di kota-kota besar Dari sisi operasional, pelayanan yang yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan diberikan Perseroan difokuskan dengan sedapat mungkin terhubung dengan jalan tujuan untuk memberikan jasa layanan tol eksisting Perseroan/Anak Perusahaan. tol yang modern dan berkualitas. Hal Jalan tol yang konsesinya didapatkan tersebut dilakukan Perseroan melalui melalui akuisisi adalah Jalan Tol Surabaya- peralihan dari sistem yang berbasis SDM Mojokerto dan Jalan Tol Gempol-Pandaan. (human-based) menjadi berbasis teknologi Perseroan juga dapat mengusulkan kepada (technology-based). Modernisasi peralatan Pemerintah pembangunan ruas tol baru layanan transaksi dilakukan Perseroan untuk dibangun (unsolicited) dimana ruas dengan menerapkan e-Toll Card, Gardu Tol tol tersebut tidak terdapat dalam Master Otomatis (GTO), dan e-Toll Pass. Plan jaringan jalan tol di Indonesia, namun Perseroan menilai bahwa ruas jalan tol Penerapan sistem transaksi elektronik tersebut layak untuk dibangun. Jalan Tol tersebut memberikan layanan transaksi Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Jalan Tol yang lebih cepat serta memberikan Bali Mandara) merupakan jalan tol yang kemudahan bagi pengguna jalan tol konsesinya diperoleh secara unsolicited. dengan tidak diperlukannya uang tunai dalam bertransaksi. Teknologi e-Toll Card dan e-Toll Pass akan terus dikembangkan sebagai bagian dari komitmen Jasa Marga untuk memberikan pelayanan yang memudahkan pengguna jalan dalam bertransaksi serta memperluas jumlah GTO untuk transaksi dengan e-Toll Card dan e-Toll Pass. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 53 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Perseroan juga menerapkan sistem Strategi Organisasi dan SDM Strategi Inovasi informasi dan komunikasi pelayanan Untuk mendukung pertumbuhannya, Perseroan terus berupaya melakukan lalu lintas terpadu dan efektif, dengan Perseroan melakukan pengembangan inovasi dalam memberikan pelayanan mengintensifkan pemantauan kondisi lalu organisasi dan menyiapkan kebutuhan kepada pengguna jalan tol. Rekayasa lintas secara real time melalui kamera CCTV sumber daya manusia melakukan teknik dan implementasi teknologi (closed-circuit television), mempercepat rekrutmen karyawan baru dan melakukan informasi dalam kegiatan bisnis Perseroan proses penyediaan informasi terkait kondisi pelatihan untuk meningkatkan kompetensi diharapkan mampu meningkatkan efisiensi, lalu lintas secara real time melalui rambu karyawan. produktivitas dan kinerja Perseroan. dan Jasa Marga Traffic Information Center, Selain itu, untuk mendukung strategi Strategi Kepatuhan dan Manajemen Risiko sehingga response time bagi petugas di operasional, Perseroan melakukan Perseroan berupaya untuk melakukan lapangan dan informasi yang disampaikan perbaikan sistem dan prosedur untuk pengelolaan risiko dan penerapan tata kepada pengguna jalan tersedia dengan meningkatkan kinerja operasional kelola perusahaan yang baik untuk cepat, akurat, dan real time. sekaligus melakukan efisiensi. Perseroan meningkatkan kepercayaan para juga melakukan pelatihan untuk pemangku kepentingan dan Untuk menunjang strategi-strategi di meningkatkan kualitas layanan dan nilai perusahaan. atas, Perseroan menjalankan berbagai peningkatan produktivitas karyawan. elektronik VMS (Variable Message Sign) kebijakan yang terkait dengan pendanaan dan manajemen organisasi Strategi pengembangan organisasi sebagai fungsi pendukung untuk dilakukan dengan menjadikan Kantor menjalankan strategi usaha. Pusat sebagai investment holding company sementara Anak Perusahaan/ Strategi Bisnis Pendukung Kantor Cabang sebagai SBU (Strategic Business Unit). Dengan strategi tersebut, sebagian besar wewenang operasional Strategi Keuangan yang ada di Kantor Pusat didelegasikan Dalam hal strategi pendanaan, Perseroan ke Kantor Cabang dan Anak Perusahaan berusaha untuk menyiapkan dan sehingga proses pengambilan keputusan mendukung pertumbuhan organic melalui dapat menjadi lebih efisien dan efektif. diversifikasi instrumen peminjaman. Selain Untuk mendukung pengembangan itu Perseroan juga melakukan persiapan kompetensi karyawan, Perseroan struktur keuangan untuk mendukung juga telah membentuk Jasa Marga pertumbuhan unorganic. Development Center, unit yang fokus dalam pengembangan kompetensi melalui Sumber dana Perseroan berasal dari pendidikan dan pelatihan. arus kas internal (Pendapatan Tol) serta sumber eksternal yang dicari dari sumber Sebagai upaya untuk mendorong yang paling efisien dari segi biaya karyawan untuk terus berkarya, dan penarikannya pun sesuai dengan Perseroan menerapkan sistem remunerasi kebutuhan. Sumber dana eksternal berasal berdasarkan kompetensi yang dikaitkan dari pasar modal, perbankan dan pasar dengan kinerja serta standar yang berlaku uang. Setelah jalan tol beroperasi, hutang di industri (industry best practices). bank akan di-refinance dengan hutang jangka panjang lainnya yaitu dengan menerbitkan obligasi yang mempunyai tenor lebih panjang. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 54 Ikhtisar 2013 Ikhtisar keuangan (dalam miliar Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Identitas Perseroan URAIAN Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian 2013 2012 2011 2010 2009 Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi Pendapatan Usaha 10.295 9.070 6.486 4.379 3.692 Beban Usaha (7.631) (6.095) (4.155) (2.390) (2.176) Laba Usaha 2.663 2.975 2.330 1.988 1.516 Laba Sebelum Pajak 1.715 2.055 1.590 1.476 1.094 Beban Pajak (477) (519) (411) (292) (212) 1.336 1.602 1.196 1.193 993 Laba Periode Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali (98) (66) (17) (9) (15) 1.238 1.536 1.179 1.184 978 1.335 1.603 1.198 1.195 994 (98) (66) (17) (9) (15) 1.237 1.536 1.180 1.186 980 6.800 6.800 6.775 6.775 6.775 197 236 177 176 147 * 94,24 78,88 105,69 87,91 Total Aset 28.366 24.754 20.916 18.952 16.174 Total Liabilitas 17.499 14.966 12.555 10.593 8.429 Total Ekuitas 10.867 9.788 8.361 8.359 7.183 4.931** 1.832 2.304 1.181 1.605 192 176 201 201 207 -1.174 -2.130 -90,78 1.612 464 Total Laba (Rugi) Periode Berjalan Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Total Laba (Rugi) Komprehensif Data Saham Jumlah Saham yang Beredar (juta lembar) Laba Bersih per Saham (Rupiah penuh) Dividen per Saham (Rupiah penuh) Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi Belanja Modal Investasi pada Perusahaan Asosiasi Modal Kerja Bersih Rasio Keuangan (%) Rasio Laba (Rugi) terhadap Aset 4,71 6,47 5,72 6,30 6,14 Rasio Laba (Rugi) terhadap Ekuitas 12,30 16,37 14,31 14,28 13,82 Rasio Laba (Rugi) terhadap Pendapatan 12,98 17,66 18,45 27,26 26,89 Rasio Lancar 76,15 67,95 97,78 165,04 115,64 161,03 152,90 150,00 126,71 117,34 61,69 60,46 60,03 55,89 52,11 10,40 10,24 8,89 8,11 6,84 1.195.063 1.099.853 939.709 812.013 667.184 Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset Rasio INDUSTRI Rasio Pendapatan Tol terhadap Panjang Jalan (Rp miliar/km) Rasio Pendapatan Tol terhadap Jumlah Karyawan (Rp penuh/orang) *) Akan ditentukan dalam RUPS tahun 2014 **) Total Belanja Modal Konsolidasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 55 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Beban Usaha 2009-2013 (miliar Rupiah) 2011 4.155 2012 2013 2009 2.390 2.176 2010 2010 2011 2012 1.094 2009 2010 2011 2012 2013 Laba Periode Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 2009-2013 2009 2010 1.590 1.476 2.055 2.330 1.516 1.988 2.663 Laba Sebelum Pajak 2009-2013 (miliar Rupiah) 2.975 Laba Usaha 2009-2013 (miliar Rupiah) 2013 2011 2012 1.715 2009 4.379 3.692 6.486 6.095 9.070 10.295 7.631 Pendapatan Usaha 2009-2013 (miliar Rupiah) 2013 Laba Bersih per Saham 2009-2013 (Rupiah Penuh) PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 2013 2009 177 2012 176 1.196 2011 147 2010 1.336 2009 1.193 993 1.602 197 236 (miliar Rupiah) 2010 2011 2012 2013 56 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Liabilitas 2009-2013 (miliar Rupiah) Ekuitas 2009-2013 (miliar Rupiah) 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 2012 2013 2009 2010 2011 2012 10.867 9.788 8.359 7.183 2011 8.361 14.966 12.555 8.429 10.593 28.366 24.754 20.916 18.952 16.174 17.499 Aset 2009-2013 (miliar Rupiah) 2013 57 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Ikhtisar Operasional Keterangan 2013 2012 2011 2010 2009 Panjang Jalan Tol (km) 560 545 545 531 531 Volume Lalu Lintas Transaksi (miliar kendaraan) 1,26 1,20 1,09 0,96 0,92 Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Jumlah Pegawai Tetap (Orang) 4.875 5.075 5.154 5.303 5.443 Jumlah Petugas Pengumpulan Tol (Pultol) (Orang) 4.917 4.724 3.805 3.653 3.552 3.447.999 3.291.413 2.991.176 2.621.618 2.510.913 15.961.458 15.292.473 13.269.123 11.797.550 9.949.269 Pemenuhan SPM Volume Lalu Lintas Transaksi Harian Rata-rata (kendaraan) Pendapatan Tol Harian Rata-rata (ribuan Rupiah) Perkembangan Panjang Jalan Tol yang Konsesinya Dimiliki oleh Jasa Marga (2003-2013) Volume Lalu Lintas Transaksi 2009-2013 (Dalam Km) 545 2013 2011 2012 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 517 517 2004 2005 2006 2007 2008 531 517 2003 531 517 2011 517 2010 517 0,96 0,92 2009 545 1,26 2012 1,09 1,20 560 (miliar transaksi kendaraan) 2009 2010 2013 58 Identitas Perseroan Ikhtisar saham Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Informasi Harga & Volume Perdagangan Saham JSMR di Bursa Efek Indonesia per Triwulan 2007-2013 Tahun Kalender Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Harga Penutupan Volume Perdagangan (lembar) Jumlah Saham Beredar (lembar) Kapitalisasi Pasar (Rp miliar) 7.779.000 6.800.000.000 12.920 2007 TW IV 2.200 1.700 1.900 2008 TW I 2.025 1.220 1.400 844.500 6.800.000.000 9.520 TW II 1.450 1.150 1.160 2.034.500 6.800.000.000 7.888 TW III 1.380 830 1.010 667.500 6.800.000.000 6.868 TW IV 1.000 610 910 10.152.500 6.800.000.000 6.188 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 2009 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Harga Terendah (Rp penuh) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Harga Tertinggi 2010 2011 2012 2013 TW I 1.060 830 900 11.740.000 6.800.000.000 6.120 TW II 1.740 900 1.550 1.768.000 6.800.000.000 10.540 TW III 1.920 1.540 1.870 6.375.000 6.800.000.000 12.716 TW IV*) 1.940 1.710 1.810 5.534.500 6.775.476.500 12.264 TW I 1.900 1.660 1.790 12.074.000 6.775.476.500 12.128 TW II 2.200 1.750 2.025 7.123.000 6.775.476.500 13.720 TW III 3.375 2.000 3.200 8.456.500 6.775.476.500 21.682 TW IV 3.900 3.150 3.425 9.506.500 6.775.476.500 23.206 TW I 3.575 2.925 3.400 10.509.500 6.775.476.500 23.037 TW II 3.650 3.250 3.625 16.022.000 6.775.476.500 24.561 TW III 4.275 3.400 3.975 6.335.500 6.775.476.500 26.933 TW IV 4.275 3.550 4.200 2.323.500 6.775.476.500 28.457 TW I 5.150 4.125 5.150 17.973.000 6.775.476.500 34.894 TW II*) 5.700 4.875 5.400 8.058.500 6.800.000.000 36.720 TW III 6.000 5.300 5.850 10.731.500 6.800.000.000 39.780 TW IV 5.950 5.450 5.450 10.019.500 6.800.000.000 37.060 TW I 5.950 5.100 5.950 17.130.000 6.800.000.000 40.460 TW II 6.950 5.700 6.050 16.095.500 6.800.000.000 41.140 TW III 6.000 5.300 5.200 11.699.000 6.800.000.000 35.360 TW IV 5.800 4.525 4.725 4.192.000 6.800.000.000 32.130 Catatan: *) Pada Triwulan 4 Tahun 2009, Perseroan melakukan Buyback sebesar 24.523.500 lembar saham dan pada Triwulan 2 Tahun 2012 Perseroan melakukan penjualan kembali saham buyback tersebut. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 59 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Volume dan Harga Saham Jasa Marga (JSMR) Tahun 2012 dan 2013 Volume (juta saham) Rp Harga Volume 140 7.000,00 120 6.500,00 100 6.000,00 80 5.500,00 60 5.000,00 40 4.500,00 20 4.000,00 0 TW I TW II TW III TW IV TW I TW II 2012 TW III TW IV 2013 Return (%) Komparasi Tingkat Pengembalian SAHAM JSMR vs IHSG 2007-2013 300 JSMR 250 Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia 200 150 100 50 0 -50 Dec 2007 Mar Jun Sep Dec Mar 2008 Jun Sep Dec 2009 Mar Jun Sep Dec 2010 Mar Jun Sep Dec Mar 2011 Jun Sep Dec Mar 2012 Jun Sep Dec 2013 Sumber: Bloomberg Sejak tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 12 November 2007 sampai dengan 31 Desember 2013, JSMR memberikan tingkat pengembalian sebesar 181,69%. Per 31 Desember 2013, JSMR juga tercatat dalam beberapa Indeks Lokal dan Indeks Internasional. Indecs Indices Indeks LQ45 ISSI Indeks 30 Indeks SMinfra18 Kompas 100 Indeks SRI-KEHATI PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Indeks MNC36 MSCI Global Standard Indices Indeks ASEAN Exchanges Indeks FTSE 60 Identitas Perseroan Ikhtisar Obligasi Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Obligasi Beredar Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Obligasi Beredar Jasa Marga Tahun 2012 Obligasi Jumlah (Rp Juta) Tahun Jatuh Tempo Peringkat 12,30 2013 idAA Rata-rata SBI 3 bulan 2013 - 1. Jasa Marga XI (P) Pengembangan Proyek Baru 2. JORR I * Pengelolaan Human Capital 3. JORR II (A) * 77.377 15,25 2016 - 4. JORR II (B) * 77.377 15,25 2018 - Tata Kelola Perusahaan 1.000.000 Tingkat Bunga (%) 274.260 5. JORR II (C) * 104.400 15,50 2021 - Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 6. Jasa Marga XII (Q) 1.000.000 13,50 2016 idAA Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 7. Jasa Marga XIII (R) 1.500.000 10,25 2017 idAA 8. Jasa Marga XIV (JM-10) 1.000.000 9,35 2020 idAA 9. Jasa Marga I (JM-10) Tanpa Bunga 2013 idAA Tingkat Bunga (%) Tahun Jatuh Tempo Peringkat Daftar Istilah 500.000 Laporan Keuangan Konsolidasian Obligasi Beredar Jasa Marga Tahun 2013 Obligasi Jumlah (Rp Juta) 1. JORR II (A) * 77.377 15,25 2016 - 2. JORR II (B) * 77.377 15,25 2018 - 3. JORR II (C) * 104.400 15,50 2021 - 4. Jasa Marga XII (Q) 1.000.000 13,50 2016 idAA 5. Jasa Marga XIII (R) 1.500.000 10,25 2017 idAA 6. Jasa Marga XIV (JM-10) 1.000.000 9,35 2020 idAA 7. Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri A 700.000 8,4 2014 idAA 8. Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri B 400.000 8,7 2016 idAA 9. Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri C 1.000.000 8,9 2018 idAA Keterangan: * Tidak Dicatatkan Tempat Pencatatan Obligasi Seluruh Obligasi Jasa Marga dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, kecuali Obligasi Jasa Marga XI (P) dicatatkan di Bursa Efek Surabaya. Definisi Peringkat idAA merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 61 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Kronologis Pencatatan Saham dan Emisi Obligasi Jasa Marga Kronologis Pencatatan Saham Jasa Marga Tanggal Aksi Korporasi Komposisi Kepemilikan Pemerintah Republik Indonesia Saham Seri A Status Sebelum IPO Saham Seri B % Publik Saham Pembelian Kembali (Buyback) Saham Seri B % Saham Seri B % 1 4,759,999,999 100 - - - - 12 November 2007 IPO di Bursa Efek Jakarta 1 4,759,999,999 70 2,040,000,000 30 - - 13 Oktober 2008 12 Januari 2009 Pembelian Saham Kembali (Buyback) 1 4,759,999,999 70 2,015,476,500 29.6 24,523,500 0.4 05 April 2012 - 25 Juni 2012 Penjualan Kembali Saham Buyback 1 4,759,999,999 70 2,040,000,000 30 (24,523,500) - 1 4,759,999,999 70 2,040,000,000 30 - - Status per 31 Desember 2013 Tempat Pencatatan Saham Seluruh Saham Jasa Marga dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Kronologis Pencatatan Obligasi Jasa Marga Obligasi Jumlah (Rp Juta) Tenor (Tahun) Tanggal Penerbitan (tgl-bln-thn) Tanggal Jatuh Tempo (tgl-bln-thn) Peringkat Status 1. Jasa Marga I (A) 23.718 5 11-03-1983 11-03-1988 Lunas 2. Jasa Marga II/1 (B) 40.000 5 31-10-1983 31-10-1988 Lunas 3. Jasa Marga II/2 (C) 20.000 5 06-02-1984 06-02-1989 Lunas 4. Jasa Marga II/2 (D) 20.000 5 05-03-1984 05-03-1989 Lunas 5. Jasa Marga II/2 (E) 20.000 5 31-03-1984 31-03-1989 Lunas 6. Jasa Marga III/1 (F/1) 40.000 5 28-12-1984 28-12-1989 Lunas 7. Jasa Marga III/2 (F/2) 30.000 5 01-03-1985 01-03-1990 Lunas 8. Jasa Marga IV/1 (G/1) 40.000 5 27-12-1985 27-12-1990 Lunas 9. Jasa Marga IV/2 (G/2) 60.000 5 24-03-1986 24-03-1991 Lunas 10. Jasa Marga V/1 (H) 60.000 5 06-07-1987 06-07-1992 Lunas 11. Jasa Marga V/2 (I) 40.000 5 19-11-1987 19-11-1992 Lunas 12. Jasa Marga VI/1 (J) 75.000 8 20-6-1988 20-06-1996 Lunas 13. Jasa Marga VI/2 (K) 50.000 8 01-02-1989 01-02-1997 Lunas 14. Obligasi Indeks Pendapatan Tahap I 40.000 12 31-07-1989 31-07-2001 Lunas 15. Obligasi Indeks Pendapatan Tahap II 30.000 12 21-09-1989 21-09-2001 Lunas 16. Jasa Marga VII (L) 100.000 8 08-06-1990 08-06-1998 Lunas 17. Jasa Marga VIII (M) 150.000 8 27-03-2000 27-03-2008 Lunas 18. Jasa Marga IX (N) 400.000 5 12-04-2002 12-04-2007 Lunas 19. Jasa Marga X (O) 650.000 8 04-12-2002 04-12-2010 20. Jasa Marga XI (P) 1.000.000 10 10-10-2003 10-10-2013 idAA Lunas 21. Jasa Marga I (JM-10) 500.000 3 10-12-2010 10-12-2013 idAA Lunas PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Lunas 62 Identitas Perseroan Obligasi Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Jumlah (Rp Juta) Tenor (Tahun) Tanggal Penerbitan (tgl-bln-thn) Tanggal Jatuh Tempo (tgl-bln-thn) Peringkat Status 21. Jasa Marga I (JM-10) 500.000 3 10-12-2010 10-12-2013 idAA Lunas 22. JORR I *) 274.260 10 19-11-2003 19-11-2013 - Lunas 23. JORR II (A) *) 77.377 10 05-01-2006 05-01-2016 - Analisa dan Pembahasan Manajemen Belum Lunas JORR II (B) *) 77.377 12 05-01-2006 05-01-2018 - Belum Lunas Pengembangan Proyek Baru JORR II (C) *) 104.400 15 05-01-2006 05-01-2021 - Belum Lunas Pengelolaan Human Capital 24. Jasa Marga XII (Q) 1.000.000 10 06-07-2006 06-07-2016 idAA Tata Kelola Perusahaan Belum Lunas 25. Jasa Marga XIII (R) 1.500.000 10 06-21-2007 06-21-2017 idAA Belum Lunas 26. Jasa Marga XIV (JM-10) 1.000.000 10 10-12-2010 10-12-2020 idAA Belum Lunas 27. Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri A 700.000 370 hari 27-09-2013 02-10-2014 idAA Belum Lunas Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri B 400.000 3 27-09-2013 27-09-2016 idAA Belum Lunas Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri C 1.000.000 5 27-09-2013 27-09-2018 idAA Belum Lunas Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Keterangan: * Tidak Dicatatkan Tempat Pencatatan Obligasi Seluruh Obligasi Jasa Marga dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, kecuali Obligasi No. 1-20 pada tabel di atas dicatatkan di Bursa Efek Surabaya. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 63 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Komposisi Kepemilikan Saham JSMR Komposisi Kepemilikan Saham JSMR per 31 Desember 2013 Pemodal Asing 13,29% Reksadana 5,10% Institusi Indonesia Pemerintah Indonesia 9,61% 70,00% Perorangan Indonesia 2,00% Pemegang Saham yang Memiliki 5% atau Lebih Saham Pemegang Saham yang Memiliki 5% atau Lebih Saham Nama Negara Republik Indonesia Status Pemilik Jumlah Saham Persentase (%) Negara Republik Indonesia 4.760.000.000 70,000 Informasi Pemegang Saham Utama Pada tanggal 31 Desember 2013,Negara Republik Indonesia sebagai Pemegang Saham Utama memiliki satu lembar saham Seri A Dwiwarna dan 4.760.000.000 lembar Saham Biasa Seri B. Sebagai Pemegang per 31 Desember 2013 Saham Seri A Dwiwarna, Negara Republik Dewan Komisaris, penggabungan, Indonesia memiliki hak-hak istimewa peleburan, pengembilalihan serta dalam hal menambah atau mengurangi pembubaran dan likuidasi Perseroan. modal dasar dan perubahan Anggaran Dasar Perseroan, pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 64 Identitas Perseroan Kepemilikan Saham Dewan Komisaris, Direksi Dan Karyawan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Kepemilikan Saham Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Nama Jabatan Agoes Widjanarko Komisaris Utama Analisa dan Pembahasan Manajemen Ibnu Purna Akhmad Syakhroza Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan per 31 Desember 2013 Jumlah Saham Persentase (%) 80.000 0,0012 Komisaris 10.500 0,0002 Komisaris Tidak Ada 0 Joyo Winoto Komisaris Tidak Ada 0 Mayjen. (Purn). Samsoedin Komisaris Independen Tidak Ada 0 Irjen Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Komisaris Independen Tidak Ada 0 134.500 0,0020 8.500 0,0001 Adityawarman Direktur Utama Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Hasanudin Direktur Operasi Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Abdul Hadi Hs. Direktur Pengembangan Usaha 260.500 0,0038 Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan 360.000 0,0053 Muh Najib Fauzan Direktur SDM dan Umum 107.500 0,0016 961.500 0,0140 Kepemilikan Saham Karyawan 17.642.261 0,2595 Total Kepemilikan Saham Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan 18.603.761 0,2736 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Total Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi Sepuluh Pemegang Saham PUBLIK dan Obligasi Terbesar Sepuluh Pemegang Saham JSMR Terbesar ( Kepemilikan Saham Kurang dari 5% ) No. Nama per 31 Desember 2013 Jumlah Saham Persentase (%) 1. PT. JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO)-JHT 148.751.000 2,19 2. BNYM SA/NV AS CUST OF EMPLOYEES PROVIDENT FUND2039844119 105.806.500 1,56 3. PT. JAMSOSTEK (PERSERO) - PROGRAM NON JHT 83.834.500 1,23 4. PT TASPEN (PERSERO) - THT 58.967.500 0,87 5. PT AIA FINL - UL EQUITY 53.844.500 0,79 6. JPMORGAN CHASE BANK NA RE NON-TREATY CLIENTS 2157804006 46.835.855 0,67 7. BBH BOSTON S/A VANGRD EMG MKTS STK INFD 37.492.500 0,55 8. REKSA DANA PANIN DANA MAKSIMA 91033.40.00 31.450.500 0,46 9. BBH LUXEMBOURG S/A FIDELITY FD, SICAV-INDONESIA FD 30.399.500 0,45 10. RD BNP PARIBAS EKUITAS - 897634000 28.254.000 0,42 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 65 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Sepuluh Pemegang Obligasi JORR II (A) Terbesar No. Nama per 31 Desember 2013 Jumlah Efek Persentase (%) 1. PT Bank Panin Tbk 64.256.977.177,50 83,04 2. PT Bank Bukopin 4.454.792.142,15 5,76 3. Bank DKI 3.319.366.427,74 4,29 4. PT Bank Panin Tbk 3.157.411.315,79 4,08 5. Arjuna Finance 431.548.517,06 0,56 6. Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan Negara Lain2 265.904.628,31 0,34 7. Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan Negara Lain3 202.881.838,48 0,26 8. PT Bank Windu Kentjana 201.204.507,31 0,26 9. PT Bank Mega Tbk 189.200.595,34 0,24 10. PT Bank Mega Tbk 189.200.595,34 0,24 Sepuluh Pemegang Obligasi JORR II (B) Terbesar No. Nama per 31 Desember 2013 Jumlah Efek Persentase (%) 1. PT Bank Panin Tbk 64.256.977.177,50 83,04 2. PT Bank Bukopin 4.454.792.142,15 5,76 3. Bank DKI 3.319.366.427,74 4,29 4. PT Bank Panin Tbk 3.157.411.315,79 4,08 5. Arjuna Finance 431.548.517,06 0,56 6. Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan Negara Lain2 265.904.628,31 0,34 7. Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan Negara Lain3 202.881.838,48 0,26 8. PT Bank Windu Kentjana 201.204.507,31 0,26 9. PT Bank Mega Tbk 189.200.595,34 0,24 10. PT Bank Mega Tbk 189.200.595,34 0,24 Sepuluh Pemegang Obligasi JORR II (C) Terbesar No. Nama per 31 Desember 2013 Jumlah Efek Persentase (%) 1. PT Bank Panin Tbk 85.675.969.570,00 82,07 2. PT Bank Bukopin 5.939.722.856,20 5,69 3. Bank DKI 4.425.821.903,65 4,24 4. PT Bank Panin Tbk 4.209.881.754,39 4,03 5. Bpk. Wiantono 1.230.410.599,54 1,18 6. Arjuna Finance 575.398.022,74 0,55 7. Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan Negara Lain2 354.539.504,42 0,34 8. Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan Negara Lain2 270.509.117,97 0,26 9. PT Bank Windu Kentjana 268.272.676,41 0,26 10. PT Bank Mega Tbk 252.267.460,45 0,24 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 66 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Sepuluh Pemegang Obligasi Jasa Marga XII (Q) Terbesar per 31 Desember 2013 No. Nama Jumlah Efek Persentase (%) 1. PT. Jamsostek (Persero) - Program JHT. 207.000.000.000 20,70 2. PT Taspen (Persero) - THT 150.000.000.000 15,00 3. BCA- TREASURY DEPT 100.000.000.000 10,00 4. Dana Pensiun Pertamina 100.000.000.000 10,00 5. DP BNI 51.000.000.000 5,10 6. Dana Pensiun PLN 50.000.000.000 5,00 7. DP. Telkom 50.000.000.000 5,00 8. REKSA DANA DANAREKSA INVESTA FLEKSI VI 42.000.000.000 4,20 9. DANA PENSIUN BRI 30.000.000.000 3,00 10. Dana Pensiun Garuda Indonesia 19.000.000.000 1,90 Sepuluh Pemegang Obligasi Jasa Marga XIII (R) Terbesar per 31 Desember 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian No. Nama Jumlah Efek Persentase (%) 1. PT Taspen (Persero) - THT 323.000.000.000 21,53 2. BCA- TREASURY DEPT 231.000.000.000 15,40 3. PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO)-DIVISI TREASURY 100.000.000.000 6,67 4. PT. Jamsostek (Persero) - Program JHT. 74.000.000.000 4,93 5. REKSA DANA BAHANA MAXIMA DINAMIS 2 66.000.000.000 4,40 6. DANA PENSIUN BRI 60.000.000.000 4,00 7. PT (PERSERO) ASURANSI KESEHATAN INDONESIA 50.000.000.000 3,33 8. Dana Pensiun Pertamina 35.000.000.000 2,33 9. Dana Pensiun Garuda Indonesia 32.000.000.000 2,13 10. AAA OPTIMAL INCOME FUND 30.000.000.000 2,00 Sepuluh Pemegang Obligasi Jasa Marga XIV (JM-10) Terbesar per 31 Desember 2013 No. Nama Jumlah Efek Persentase (%) 1. PT. Jamsostek (Persero) - Program JHT. 230.000.000.000 23,00 2. PERSERO ASURANSI KESEHATAN INDONESIA 100.000.000.000 10,00 3. BCA- TREASURY DEPT 90.000.000.000 9,00 4. PT. JASA RAHARJA (PERSERO) 80.000.000.000 8,00 5. PT AJ BRINGIN JIWA SEJAHTERA 58.000.000.000 5,80 6. PT ASURANSI ASTRA BUANA 35.000.000.000 3,50 7. REKSADANA OPTIMA PENDAPATAN ABADI 30.000.000.000 3,00 8. RDPT TRIM Performa Dinamis Terbatas 29.900.000.000 2,99 9. BNI TREASURY 25.000.000.000 2,50 10. REKSA DANA MANDIRI INVESTA INVESTA DANA PENDAPATAN OPTIMAL 25.000.000.000 2,50 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 67 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Sepuluh Pemegang Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri ATerbesar per 31 Desember 2013 No. Nama Jumlah Efek Persentase (%) 1. PT Bank Mandiri 150.000.000.000 21,43 2. RD MANDIRI INVESTA PASAR UANG 115.000.000.000 16,43 3. REKSA DANA EASTSPRING INVESTMENTS CASH RESERVE 72.000.000.000 10,29 4. BDI Treasury ALM Family 60.000.000.000 8,57 5. REKSA DANA MANULIFE INDONESIA MONEY MARKET FUND 60.000.000.000 8,57 6. PT Bank DBS Indonesia - GFM 40.000.000.000 5,71 7. DPLK AVIVA INDONESIA FD A1 34.000.000.000 4,86 8. PT BANK RIAU KEPRI 32.000.000.000 4,57 9. Treasury bank bjb 25.000.000.000 3,57 10. Reksa Dana Schroder Dana Likuid A/C. 94474-4000 17.000.000.000 2,43 Sepuluh Pemegang Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri B Terbesar per 31 Desember 2013 No. Nama Jumlah Efek Persentase (%) 1. PT. MANDIRI SEKURITAS 72.000.000.000 18,00 2. PT Bank CIMB Niaga Tbk. 60.000.000.000 15,00 3. PT Bank DBS Indonesia - GFM 60.000.000.000 15,00 4. PT AIA FINANCIAL 50.000.000.000 12,50 5. DP. Jasa marga 30.000.000.000 7,50 6. DPLK Bank BNI 25.000.000.000 6,25 7. PT BANK RIAU KEPRI 20.000.000.000 5,00 8. YAYASAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI PT BRI 20.000.000.000 5,00 9. Treasury bank bjb 10.000.000.000 2,50 10. AJB Bumiputera 1912 Permata 10.000.000.000 2,50 Sepuluh Pemegang Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri C Terbesar per 31 Desember 2013 No. Nama Jumlah Efek Persentase (%) 1. PT. MANDIRI SEKURITAS 200.000.000.000 20,00 2. PT. Jamsostek (Persero) - Program NON JHT 100.000.000.000 10,00 3. DPLK Bank BNI 70.000.000.000 7,00 4. PT. Bank Internasional Indonesia 50.000.000.000 5,00 5. Dana Pensiun Perkebunan 50.000.000.000 5,00 6. PT. Askrindo 50.000.000.000 5,00 7. PT. JASA RAHARJA (PERSERO) 50.000.000.000 5,00 8. PT Bank CIMB Niaga Tbk. 50.000.000.000 5,00 9. PT INDONESIA INFRASTRUCTURE FINANCE 50.000.000.000 5,00 10. DP BNI 30.000.000.000 3,00 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 68 Peristiwa Penting Identitas Perseroan 01 Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga februari 21 februari 06 maret Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Sosialisasi Penerapan Whistleblowing System untuk Memperkuat GCG Dalam rangka implementasi roadmap GCG, dilakukan implementasi Whistleblowing System yang dimulai dengan sosialisasi penerapan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) di seluruh unit kerja terkait, baik di Kantor Pusat maupun di Kantor Cabang. Penerapan Whistleblowing System ini diharapkan mampu menjadi sarana pengendalian dan penanganan masalah pelanggaran tata kelola perusahaan. 07 MARET Pengoperasian E-toll pass di Gerbang Tol Kapuk Menteri BUMN Dahlan Iskan bersama Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman dan Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini meresmikan pengoperasian lajur khusus pembayaran tol untuk pengguna e-Toll pass di Gerbang Tol Kapuk. Pada lajur khusus ini, pengguna e-Toll pass dapat membayar tol tanpa berhenti, dengan kecepatan kendaraan rata-rata 20 km/jam. Menteri PU Meninjau Progres Proyek Jalan Tol di Jawa Timur Dalam rangka percepatan pembangunan infrastruktur jalan tol, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto melakukan kunjungan langsung ke proyek-proyek pembangunan jalan tol di Jawa Timur untuk melihat progres pembangunan jalan tol dan mendapatkan masukan secara langsung kendala-kendala yang dihadapi di lapangan. 10 MARET Family Gathering Jasa Marga Jasa Marga mengadakan Family Gathering di Bumi Perkemahan Cibubur yang dihadiri oleh karyawan dan keluarga karyawan Jasa Marga. Kegiatan yang diadakan dalam rangka memperingati HUT Jasa Marga ke-35 ini diharapkan dapat menyatukan karyawan dan manajemen sehingga dapat untuk sama-sama memajukan perusahaan. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Peluncuran Visi, Misi dan Tata Nilai Baru dalam Acara Jasa Marga Award Dalam rangka transformasi Perusahaan dilakukan peluncuran Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan yang baru yang dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan Jasa Marga Award. Jasa Marga Award merupakan ajang kompetisi rutin tahunan untuk memilih dan memberikan penghargaan bagi karyawan dan cabang yang memiliki kinerja terbaik. 14-20 APRIL Pelatihan Petugas Operasional oleh Kopassus Dalam rangka meningkatkan motivasi serta pembinaan disiplin dan mental bagi para petugas operasional, Jasa Marga bekerjasama dengan Batalyon 23 Grup 2 Kopassus mengadakan Pelatihan Achievement Motivation Training di Markas Batalyon 23 Grup 2, Bogor. 69 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 29 april 28 mei Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Jasa Marga Raih Indonesia Service Quality Award 2013 Jasa Marga mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2013 di Hotel Dharmawangsa. Dalam ajang Service Quality Award 2013 yang diselenggarakan Carre-Center for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre – CCSL) dan Majalah Service Excelence ini, Jasa Marga memperoleh Service Quality Gold Award 2013 untuk kategori Toll Road. 11 02 juli SEPTEMBER 27 juni Jasa Marga Raih The 1st Rangking of Indonesia The Best Public Companies Category Transportation Jasa Marga memperoleh penghargaan dari ajang Wealth Added Creator Award 2013 yang diselenggarakan oleh Majalah SWA dan Stern Steward & Co. Jasa Marga berhasil menjadi The 1st Rangking of Indonesia The Best Public Companies Based On Wai dan 19th Rangking of Indonesia The Best Public Companies Based on Wai (overall) 2013 Category Transportation. 23 SEPTEMBER Kerjasama Pengendalian Gratifikasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Penerbitan Obligasi untuk Refinancing dan Ekspansi Perseroan Peresmian Jalan Tol Nusa DuaNgurah Rai-Benoa (Jalan Tol Bali Mandara) Dalam rangka meningkatkan kualitas GCG, Jasa Marga menandatangani MoU dengan KPK untuk membangun sistem pengendalian gratifikasi. KPK memberikan bantuan dalam bentuk assessment atas kesiapan Jasa Marga untuk menjalankan program pengendalian gratifikasi serta bimbingan teknis kepada Tim Program Pengendalian Gratifikasi (PPG). Dalam rangka refinancing obligasi yang jatuh tempo dan mendukung ekspansi Perseroan, Jasa Marga mengadakan Public Expose Penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S dengan nilai Rp 2,1 triliun yang dibagi menjadi 3 seri dengan nilai, tingkat bunga dan waktu jatuh tempo yang berbeda. Jalan tol di atas laut di Bali sepanjang 12 km diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Jalan tol yang diberi nama Jalan Tol Bali Mandara ini merupakan 100% hasil karya anak bangsa dan resmi beroperasi untuk publik pada tanggal 01 Oktober 2013. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 70 Peristiwa Penting Identitas Perseroan 03 Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga OKTOBER 11 oktober 05 DESEMBER Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Penandatanganan MoU Tol Atas Laut Jakarta-Surabaya Bertempat di Plaza Sarinah diadakan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Persiapan Rencana Kerjasama Pengusahaan Jalan Tol Atas Laut Jakarta-Surabaya oleh 19 Direksi BUMN yang tergabung dalam Konsorsium Pembangunan Jalan Tol Atas Laut JakartaSurabaya dimana Jasa Marga sebagai koordinator dari konsorsium tersebut. 06 DESEMBER Jasa Marga Raih Dua Penghargaan Kategori BUMN Infrastruktur dan Implementasi GCG Berdaya Saing Terbaik Di penghujung tahun 2013, Jasa Marga kembali menorehkan prestasi dengan meraih penghargaan Anugerah BUMN 2013 pada dua kategori yaitu BUMN Infrastruktur Berdaya Saing Terbaik dan Implementasi GCG BUMN Terbuka Berdaya Saing Terbaik versi BUMN Track. Penyesuaian Tarif Tol 11 Ruas Sebagai wujud komitmen Pemerintah untuk melakukan penyesuaian tarif secara berkala bagi ruas-ruas tol yang sudah dinilai memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM), 11 ruas jalan tol Jasa Marga mengalami penyesuaian tarif yang besarnya disesuaikan dengan laju inflasi. 16 DESEMBER Jasa Marga Raih Penghargaan di Bidang Human Capital Jasa Marga menerima penghargaan sebagai Best CEO Commitment on Human Capital Management dan Best of Human Capital Initiative (Career Management) di ajang Indonesia Human Capital Study (IHCS) yang diadakan oleh Dunamis Human Capital bekerja sama dengan Majalah Business Review. IHCS dilaksanakan untuk mengukur keefektivitasan pengelolaan Human Capital yang diterapkan di berbagai perusahaan di Indonesia. 27 DESEMBER Jasa Marga Raih Penghargaan Indonesia Trusted Companies Pengoperasian Ruas Tol JORR W2 Utara Ruas Kebon Jeruk-Ciledug Jasa Marga kembali menorehkan tinta emas di ajang Indonesia Good Corporate Governance Award 2013. Bertempat di Ballroom Hotel Intercontinental Jakarta, Jasa Marga berhasil meraih penghargaan Indonesia Trusted Company yang diikuti 776 perusahaan publik, BUMN, BUMD, Perusahaan Swasta dan Lembaga Bisnis Syariah. Di akhir tahun 2013, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto didampingi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meresmikan pengoperasian Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2) Utara Ruas Kebon Jeruk-Ciledug sepanjang 5,7 km. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Penghargaan yang Diterima Perseroan 71 Menuju Pertumbuhan Leading Up to The NextBerikutnya Growth Jakarta, 26 Februari 2013 Jakarta, 04 Maret 2013 Jakarta, 07 Maret 2013 Jakarta, 19 Mei 2013 Indonesia Quality & Penghargaan dari Komite Contact Center Service Penghargaan dari Kementerian Productivity Award Olahraga Nasional Indonesia Excellence Award (CCSEA) Negara BUMN atas pencapaian predikat Emerging Industry atas kepedulian Jasa Marga untuk Jasa Marga Traffic kinerja dan terobosan yang Leader dari Indonesia Quality terhadap mantan atlet Information Center (JMTIC) dilakukan Jasa Marga dalam & Productivity Management berprestasi Indonesia. dengan predikat Excellent mempercepat pembangunan dalam Service Performance Jalan Tol Bali Mandara. Association (IQPMA). untuk kategori Public Service. Penghargaan ini diberikan oleh Carre-Canter for Customer Satisfaction & Loyalty dan Majalah Service Excellence. Jakarta, 19 Mei 2013 Jakarta, 19 Mei 2013 Jakarta, 28 Mei 2013 Jakarta, 27 Juni 2013 Kementerian Negara BUMN Penghargaan dari Service Quality Gold Award Wealth Added Creator Award memberikan penghargaan Kementerian Negara 2013 untuk kategori Toll Penghargaan Wealth Added kepada Jasa Marga atas BUMN atas pencapaian Road dari Carre-Center for Creator Award dari Majalah pencapaian kinerja kinerja dan terobosan Customer Satisfaction & SWA dan Stern Steward & Co. dan terobosan yang dilakukan Jasa Loyalty (Carre – CCSL) dan sebagai The 1st Rangking yang dilakukan Marga dalam Pelaksanaan Majalah Service Excelence. of Indonesia The Best Public dalam Penggagas Program BUMN Peduli. Proyek Monorel. Companies Based On Wai dan 19th Rangking of Indonesia The Best Public Companies Based on Wai (overall) 2013 Category Transportation. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 72 Penghargaan yang Diterima Perseroan Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Jakarta, 02 Juli 2013 Jakarta, 18 Juli 2013 Jakarta, 31 Juli 2013 Jakarta, 31 Juli 2013 Pengembangan Proyek Baru Bisnis Indonesia Award The 9th National Customer Sustainable and Responsible BUMN Marketing Award 2013 2013 (BIA 2013) Service Championship 2013 Invesment Index (SRI) KEHATI penghargaan Bronze kategori Kategori Sektor kategori Most Empowered Appreciation 2013 tactical dan penghargaan Silver Infrastruktur, Transportasi Team Leader, Most Improved dari Yayasan KEHATI. kategori strategic. dan Utilitas Terbaik dari Frontliner serta Case Study Harian Bisnis Indonesia. of The Year 2013 dari Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Carre Centre for Customer Satisfaction & Loyalty Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 (Carre CCSL). Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Jakarta, 28 Agustus 2013 Jakarta, September 2013 Jakarta, 24 September 2013 Jakarta, 30 Oktober 2013 MNC Bussiness Award Indonesia’s Top 50 Company Anugerah Business Review Best State-Owned Enterprises Kategori The Best Excellent Achievement 2013 sebagai The Best Potential 2013 dalam acara The 5th Emiten Transportation, diselenggarakan oleh CEO of The Year 2013 kategori IICD Corporate Govenance Communication, Electric, Koran Sindo. Visionary, Peringkat III The Best Conference and Award. Gas Services, Highway Operation Management of Management The Year 2013, Peringkat III The Services Industry. Best GCG Implementation of The Year 2013, Peringkat III The Best Corporation for Learning Organization of The Year 2013 serta penghargaan sebagai The Best Corporate of The Year 2013 Peringkat IV. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 73 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Jakarta, 30 Oktober 2013 Jakarta, 06 Oktober 2013 Jakarta, 05 Desember 2013 Jakarta, 06 Desember 2013 The 4th Infobank Award 2013 Global Performance Excellent Indonesia Human Capital Anugerah BUMN 2013 sebagai BUMN Kategori Award World Class Large Study (IHCS) sebagai Best CEO Peringkat III BUMN Industri Non Keuangan Service Organization dari Asia Commitment on Human Capital Infrastruktur Berdaya Saing dengan Predikat Sangat Pacific Quality Organization. Management dan Best of Terbaik dan Peringkat III GCG Human Capital Initiative (Career Terbaik kategori Management) yang diadakan BUMN Terbuka. Bagus atas Kinerja Keuangan. oleh Dunami Human Capital bekerja sama dengan Majalah Business Review. Sertifikasi Mutu Pengelolaan Jalan Tol Seluruh Kantor Cabang Jasa Marga telah mendapatkan sertifikat mutu pengoperasian jalan tol. Jakarta, 16 Desember 2013 Indonesia Good Corporate Governance Award 2013 Indonesia Trusted Companies. Tabel Sertifikasi Mutu Pengoperasian Jalan Tol Jasa Marga No. Cabang Sertifikasi ISO Sejak (tgl-bln-thn) Masa Validitas/Berlaku Sertifikat ISO 9001:2008 (tgl-bln-thn) 1. Jagorawi 10-01-2000 23-08-0211 s.d. 23-08-2014 2. Surabaya-Gempol 19-04-2001 19-04-2013 s.d. 19-04-2016 3. Palikanci 21-07-2004 21-07-2013 s.d. 21-07-2016 4. Belmera 12-10-2004 12-10-2013 s.d. 12-10-2016 5. Jakarta-Tangerang* 22-12-2004 22-12-2010 s.d. 22-12-2013 6. Semarang 06-01-2005 06-01-2011 s.d. 06-01-2014 7. Jakarta-Cikampek 04-02-2005 04-02-2011 s.d. 04-02-2014 8. Cawang-Tomang-Cengkareng 15-02-2005 15-02-2011 s.d. 15-02-2014 9. Purbaleunyi* 22-12-2005 22-12-2010 s.d. 22-12-2013 * Proses resertifikasi sudah dilakukan, namum sertifikat belum dikeluarkan oleh SGS. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 74 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Laporan Manajemen Laporan Dewan Komisaris Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Transformasi Perusahaan untuk memperkokoh posisi Perusahaan sebagai Industry Leader dalam Bisnis Jalan Tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 75 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Menuju Pertumbuhan Berikutnya Agoes Widjanarko Agoes Widjanarko Komisaris UtamaUtama Komisaris Pemegang Saham yang terhormat, Independen. Dalam rangka meningkatkan tahun 2013 terdiri dari 7 (tujuh) perspektif efisiensi dan efektifitas fungsi pengawasan dan 18 indikator kinerja. Langkah-langkah dan pemberian nasehat, dilakukan ini dilakukan dengan tujuan agar selalu Pertama-tama kami mengucapkan puji pembagian tugas masing-masing anggota tercipta peningkatan kinerja Dewan syukur ke hadirat Allah SWT atas segala Komisaris sebagaimana diatur dalam Surat Komisaris dalam mengemban pelaksanaan berkah dan rakhmat-Nya sehingga Keputusan Dewan Komisaris No. KEP- tugas pengawasan dan pemberian tugas-tugas Dewan Komisaris sepanjang 0031/II/2012 tanggal 20 Februari 2012. nasihat kepada Direksi dalam tahun 2013 dapat dilalui dengan baik. Selain itu, Dewan Komisaris juga telah pengelolaan Perseroan. Seiring dengan berakhirnya tahun buku menetapkan indikator kinerja kunci (key 2013 tersebut, bersama ini kami laporkan performance indicator/KPI) berlandaskan Berdasarkan hasil self assessment pelaksanaan tugas-tugas pengawasan dan pada beberapa parameter sesuai dengan evaluasi capaian KPI Dewan Komisaris pemberian saran/rekomendasi terhadap Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER- tahun 2013 diperoleh skor KPI sebesar pengelolaan Perseroan untuk tahun 2013. 01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 93,78%, lebih baik dibanding capaian yang kemudian dijabarkan lebih lanjut tahun lalu sebesar 91,08%. Selain itu, Dalam Rapat Umum Pemegang Saham melalui Surat Keputusan Sekretaris Menteri berdasarkan hasil penilaian dari Konsultan Luar Biasa Jasa Marga pada tanggal 30 Negara BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 Independen terhadap pelaksanaan Januari 2012, susunan anggota Dewan tanggal 06 Juni 2012 tentang Indikator/ Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Komisaris tidak mengalami perubahan, Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Corporate Governance/GCG) di lingkungan dengan komposisi yang terdiri dari 1 (satu) Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Dewan Komisaris, skor capaian GCG juga orang anggota Komisaris sebagai Komisaris Baik (Good Corporate Governance) pada mengalami peningkatan, dari sebelumnya Utama, 3 (tiga) orang anggota Komisaris, BUMN. Sebagai gambaran dapat kami 94,60% pada tahun 2012 meningkat dan 2 (dua) orang anggota Komisaris sampaikan bahwa KPI Dewan Komisaris menjadi 95,01% pada tahun 2013. Kinerja PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 76 Identitas Perseroan Profil Perseroan Usaha pengembangan yang dilakukan Perusahaan berdampak positif dengan terus bertumbuhnya Asset Perusahaan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian positif ini tercapai berkat kerja sama mengingat saat ini Perseroan sedang dalam 1-3 (Kebon Jeruk-Ciledug). Saat ini, berkat yang baik Dewan Komisaris dan tahap ekspansi dimana 9 (sembilan) proyek kerja sama dan kerja keras berbagai pihak, Direksi serta jajaran manajemen konstruksi jalan tol baru sedang dalam tahap sebagian besar kendala lahan pada Seksi 4 sehingga berbagai rekomendasi pengerjaan. Dengan berbagai kondisi ini, Ciledug-Ulujami telah dapat diselesaikan. perbaikan sesuai hasil penilaian Perseroan masih mampu mencatat Laba Diharapkan pada paruh pertama tahun tahun 2012 dapat dijalankan dan Bersih tahun 2013 sebesar Rp1.336,32 miliar, 2014, Seksi 4 Ciledug-Ulujami telah dapat pada saat bersamaan berbagai menurun bila dibandingkan tahun 2012 diselesaikan dan dioperasikan sehingga capaian kinerja sebelumnya tetap yang mencapai Rp1.602,09 miliar. Namun jaringan JORR (Jakarta Outer Ring Road) dapat dipertahankan. capaian Laba Bersih tahun 2013 tersebut dapat sepenuhnya beroperasi. Ruas Jalan 15,72% lebih tinggi dari target tahun 2013. Tol JORR W2 Utara sangat strategis karena Sepanjang tahun 2013, pencapaian Prospek keuangan Perseroan ke depan diperkirakan dapat mengurangi kemacetan positif juga diraih dalam bidang juga akan semakin baik seiring dengan dan kepadatan lalu lintas Jalan Tol Dalam keuangan dan pengembangan diturunkannya beban bunga hutang melalui Kota Jakarta secara signifikan, sehingga akan usaha. Hal ini tercapai berkat program refinancing yang dibiayai dengan meningkatkan kelancaran arus barang dan kerjasama dan kerja keras penerbitan obligasi sebesar Rp2,1 triliun jasa serta manusia di wilayah DKI Jakarta Direksi dan jajaran manajemen pada bulan September tahun 2013. dan sekitarnya. Selain kedua tol tersebut, Dewan Komisaris senantiasa mendorong di bawahnya serta pengawasan yang efektif dan intensif dari Capaian keuangan ini diimbangi dengan agar penyelesaian proyek-proyek jalan Dewan Komisaris. Dalam bidang kinerja pengembangan usaha yang pada tol lainnya akan selesai sesuai dengan keuangan, pendapatan tol dan tahun 2013 berhasil menyelesaikan dan jadwal yang telah ditetapkan pada tahun non tol berhasil meningkat dan mengoperasikan 2 (dua) proyek jalan 2014, seperti Jalan Tol Gempol-Pandaan dibarengi dengan efisiensi usaha. tol baru. Pertama, Jalan Tol Nusa Dua- (13,6 km), Jalan Tol Semarang Solo Ruas Capaian Efisiensi usaha perlu Ngurah Rai-Benoa sepanjang 10 km. Jalan Ungaran-Bawen (12,3 km), JORR W2 Utara mendapatkan perhatian tersendiri tol ini sangat penting untuk membantu Seksi 4 Ciledug-Ulujami (2 km), BORR Seksi mengingat tekanan kenaikan mengurangi kepadatan lalu lintas di Bali, 2A Kedung Halang-Kedung Badak (1,95 biaya yang meningkat dibanding khususnya pada jalur sepanjang Nusa km), dan Gempol-Pasuruan Ruas Gempol- tahun lalu. Salah satunya adalah Dua-Bandara Ngurah Rai-Tanjung Benoa. Rembang (13,9 km). peningkatan biaya Sumber Daya Selain itu, jalan tol ini juga merupakan Manusia terkait dengan kebijakan salah satu infrastruktur pendukung yang Permasalahan utama yang selama ini Pemerintah untuk menghapuskan dipersiapkan oleh Pemerintah untuk dihadapi dalam penyelesaian jalan tol tenaga alih daya. Selain itu, menyukseskan pelaksanaan konferensi APEC baru adalah lambatnya pembebasan beban investasi juga meningkat di Bali. Kedua, Jalan Tol JORR W2 Utara Seksi lahan. Dengan melihat pada kompleksitas PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 77 Menuju Pertumbuhan Berikutnya permasalahan pembebasan lahan, Dewan Selain penambahan panjang jalan tol, pada tahap-tahap awal masih mengalami Komisaris selalu memberikan masukan- Dewan Komisaris juga selalu menempatkan defisit karena traffic yang baru terbentuk. masukan kepada Direksi serta memfasilitasi aspek pemenuhan Standar Pelayanan Dalam perkembangannya, pendapatan koordinasi dengan instansi terkait untuk Minimal (SPM) sebagai prioritas utama. Ini non tol pada tahun 2013 meningkat secara membantu penyelesaian masalah-masalah merupakan tanggung jawab Perseroan signifikan bila dibandingkan tahun-tahun dalam pembebasan lahan. Koordinasi dan dalam memberikan pelayanan kepada sebelumnya. Pendapatan non tol tahun komunikasi yang harmonis antara para masyarakat pengguna jalan tol. Dalam 2013 mencapai Rp508,20 miliar, meningkat pemangku kepentingan pembebasan lahan kerangka pemenuhan SPM ini, Dewan hingga lebih dari 2 kali dibanding capaian terbukti menjadi kunci dalam mempercepat Komisaris dan Direksi senantiasa berupaya tahun 2012 sebesar Rp 143,47 miliar. pembebasan lahan. Langkah-langkah ini agar SPM ruas-ruas jalan tol yang dikelola Dalam hal ini, Dewan Komisaris telah akan dilanjutkan untuk menjaga agar target Jasa Marga dapat memenuhi standar yang melakukan review dan memberikan Perseroan dalam menambah panjang jalan telah ditetapkan BPJT dan bahkan lebih rekomendasi terkait penajaman kebijakan tol dapat terpenuhi. Selain itu, penyelesaian tinggi. Sejalan dengan langkah ini, maka dan strategi investasi usaha lain, termasuk jalan-jalan tol baru sesuai target juga telah dilakukan review terhadap sistem mengkaji aspek legal dan administrasi. merupakan salah bentuk dukungan kepada pemenuhan SPM, yang kemudian dibarengi Pada tahun 2013, juga telah dibentuk Pemerintah dalam hal pembangunan dengan berbagai upaya peningkatan Anak Perusahaan di bidang properti serta infrastruktur untuk memperlancar arus kapasitas SDM dalam rangka pemenuhan menyarankan perlunya repositioning barang dan jasa, serta mendukung realisasi human capital readiness dan berbagai terhadap bisnis inti Anak Perusahaan program MP3EI Pemerintah. upaya lainnya, termasuk perbaikan sistem non tol di bidang pemeliharaan jalan pemeliharaan jalan tol. tol. Langkah-langkah ini akan kembali dipertajam dan dilanjutkan pada tahun Kebijakan Pemerintah yang giat mendorong pembangunan infrastruktur Dalam hal operasi jalan tol untuk 2014 agar pencapaian pendapatan usaha untuk pengembangan kawasan dan meningkatkan pelayanan kepada lain tahun 2014 sesuai target yang pertumbuhan ekonomi tersebut, pada masyarakat, Dewan Komisaris juga telah ditetapkan. satu sisi mencerminkan adanya prospek mendorong agar pemanfaatan teknologi positif bagi bisnis jalan tol. Namun pada informasi dalam sistem pembayaran jalan Pemegang Saham yang terhormat, selain saat bersamaan juga berarti semakin tol dapat diperluas. Langkah konkrit yang hal-hal yang kami sampaikan di atas, meningkatnya persaingan dalam bisnis dilakukan adalah dengan memperbanyak pada kesempatan ini kami juga akan jalan tol. Oleh karena itu, Dewan Komisaris pemasangan GTO (Gardu Tol Otomatis) melaporkan mengenai hasil pemenuhan senantiasa mendorong Direksi untuk untuk meningkatkan penetrasi e-Toll Card pelaksanaan kewajiban-kewajiban lain dari memperdalam dan meningkatkan kualitas dan penggunaan OBU (On Board Unit). Dewan Komisaris dalam mengawasi dan kajian proyek-proyek investasi sebagai Dengan memperbanyak GTO diharapkan memberikan nasihat kepada Direksi yang dasar dalam melakukan investasi sesuai akan meningkatkan kelancaran transaksi mencakup hal-hal sebagai berikut: dengan kebijakan dan strategi investasi dan mengurangi kemacetan akibat antrian yang telah digariskan Dewan Komisaris. pada saat melakukan transaksi pembayaran Penilaian ATAS Kinerja Direksi Perkembangan bisnis yang dinamis juga tol. Langkah ini juga merupakan salah Mengacu pada Kontrak Manajemen antara menuntut Perseroan senantiasa peka satu upaya meningkatkan pendapatan Direksi dengan Dewan Komisaris Tahun dalam menangkap peluang dan sekaligus tol. Pemasangan GTO ini diharapkan terus 2013 dan melalui evaluasi dan kajian atas melakukan adaptasi terhadap perubahan meningkat dan ditargetkan akan mencapai Laporan-laporan Manajemen Triwulan 1, lingkungan bisnis. Sejalan dengan hal 80% pada akhir tahun 2015. 2, 3 dan 4 Tahun 2013, Dewan Komisaris tersebut, pada tahun 2013, telah dilakukan dapat melakukan penilaian atas kinerja review terhadap Rencana Jangka Panjang Dewan Komisaris juga memberikan korporat dan kinerja individual Direksi Perseroan yang kemudian hasilnya perhatian yang tinggi terhadap dalam bidangnya masing-masing. Pada ditetapkan dalam Rencana Jangka Panjang pendapatan usaha lain (non tol). Potensi umumnya capaian KPI masing-masing Perusahaan (RJPP) Tahun 2013-2017 dan pengembangan bisnis non tol, baik yang Direksi telah melampaui target dan menjadi pedoman dalam penyusunan RKAP bersifat mendukung pelayanan jalan mendapatkan penilaian “baik“ atau “cukup tahun 2014. RJPP 2013-2017 dan RKAP 2014 tol maupun yang berupa pemanfaatan/ memuaskan“. Berdasarkan hasil penilaian tersebut kemudian disosialisasikan kepada optimalisasi nilai bisnis dari akses jalan tol, tersebut, Dewan Komisaris berpandangan seluruh Kepala Cabang, Unit Kerja, dan sangat menjanjikan. Pendapatan usaha bahwa Direksi telah melakukan dengan Direksi Anak-anak Perusahaan Jasa Marga lain ini dapat menjadi pengaman (buffer) baik pengelolaan Perseroan pada dimana Jasa Marga sebagai pemegang terhadap pendapatan ruas-ruas jalan tahun 2013. saham mayoritas. tol yang baru beroperasi yang biasanya PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 78 Identitas Perseroan Ke depan, Dewan Komisaris tetap pendapatan. Dalam RJPP tersebut, Jasa itu, pembahasan dan evaluasi progres Profil Perseroan meminta agar Direksi senantiasa Marga ditargetkan untuk mengoperasikan penyelesaian proyek jalan tol baru telah mencermati perkembangan jalan tol sepanjang 738 km dengan ditetapkan sebagai salah satu agenda situasi ekonomi, perubahan pendapatan di atas Rp9,9 triliun, sehingga dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris- Ikhtisar 2013 lingkungan bisnis, serta dapat meningkatkan laba dan memberikan Direksi yang dilaksanakan 1 (satu) kali Laporan Manajemen persaingan usaha yang semakin pelayanan prima bagi para pengguna dalam sebulan. Langkah-langkah ini Analisa dan Pembahasan Manajemen ketat. Permasalahan pengadaan jalan tol. dimaksudkan untuk meningkatkan lahan menjadi perhatian utama Transformasi Jasa Marga efektifitas pengawasan Dewan Komisaris agar penyelesaian proyek-proyek Secara umum juga dapat kami laporkan dan sekaligus mempercepat realisasi dan Pengembangan Proyek Baru jalan tol baru dapat tepat waktu. bahwa pengawasan terhadap realisasi tindak lanjut terhadap saran, masukan dan Pengelolaan Human Capital Selain itu, Dewan Komisaris selalu pencapaian sasaran-sasaran RKAP tahun rekomendasi Dewan Komisaris terhadap menekankan agar pemenuhan 2013 dilakukan secara ketat sesuai dengan berbagai permasalahan yang dihadapi Tata Kelola Perusahaan SPM selalu memperhatikan Program Kerja Dewan Komisaris Tahun di lapangan. Hal ini dapat terlihat dari tingkat kepuasan pengguna jalan 2013. Pada Semester I Tahun Buku 2013 beroperasinya 2 (dua) ruas tol baru pada Tanggung Jawab Sosial Perusahaan tol yang dicerminkan dari hasil dilakukan review dan evaluasi, khususnya tahun 2013, yaitu Jalan Tol Nusa Dua- survey pelanggan. Hal ini karena terhadap realisasi Capex dan biaya Ngurah Rai-Benoa (Jalan Tol Bali Mandara) pemenuhan SPM bukan hanya operasional Perseroan tahun 2013. Hasil di Bali, serta Jalan Tol JORR W2 Utara Seksi sebatas pemenuhan persyaratan evaluasi yang berupa masukan-masukan 1, 2, dan 3 (Kebon Jeruk-Ciledug). Selain kenaikan tarif, namun lebih dan rekomendasi untuk mempertajam melalui penyelesaian jalan-jalan tol baru, pada pemenuhan kepuasan pencapaian target sasaran usaha, dan Dewan Komisaris juga mendorong Direksi pengguna jalan tol sebagai wujud meningkatkan efektivitas serta efisiensi untuk melakukan penambahan jalan tol penjabaran dari Visi, Misi, dan Tata usaha agar Laba Usaha dan Laba Bersih melalui melalui program akuisisi ruas-ruas Nilai Perseroan. Perseroan tercapai sesuai target. Masukan jalan tol baru, khususnya ruas-ruas tol yang dan rekomendasi atas review RKAP Tahun terhenti kelanjutannya namun mempunyai Pandangan atas Prospek Usaha yang Disusun Direksi 2013 juga dipakai sebagai bahan masukan tingkat kelayakan finansial memadai Direksi dalam menetapkan strategi, dan berdampak strategis bagi sasaran dan asumsi dalam menyiapkan pengembangan kawasan. Perkembangan yang cukup usulan RKAP Tahun 2014, sehingga dinamis dalam bisnis jalan tol dan usulan dapat selesai pada waktunya, persaingan yang semakin ketat yaitu 60 hari sebelum berakhirnya tahun PENILAIAN KINERJA KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS menuntut adanya penajaman anggaran berjalan. Usulan dimaksud Dalam menjalankan tugas dan fungsinya kebijakan dan strategi serta telah dikaji secara mendalam oleh Dewan Komisaris dibantu oleh Komite perubahan-perubahan target Dewan Komisaris dengan dibantu oleh Audit serta Komite Investasi dan Risiko jangka panjang perusahaan. Hal Komite Audit dan Komite Investasi dan Usaha untuk memberikan masukan tersebut telah dilakukan dengan Risiko Usaha. Setelah melalui kajian dan dan pandangan terhadap pengelolaan melakukan revisi terhadap pembahasan yang mendalam akhirnya, Perseroan yang dijalankan Direksi. RJPP tahun 2010-2014 menjadi RKAP Tahun 2014 ditetapkan pada awal RJPP tahun 2013-2017. Dalam bulan November 2013. Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian RJPP 2013-2017, dilakukan Pada tahun 2013, Komite Audit telah merealisasikan seluruh 9 (sembilan) penajaman kebijakan, strategi Sebagai upaya untuk mendorong program kerja yang telah disusun. dan penyesuaian sasaran jangka penyelesaian jalan-jalan tol baru dan Program-program yang telah dijalankan panjang Perseroan dengan pemenuhan SPM pada ruas-ruas yang tersebut dipandang mampu dalam tetap mengedepankan pada telah beroperasi, Dewan Komisaris secara membantu tercapainya tugas dan fungsi pertumbuhan aset yang dibarengi rutin melakukan kunjungan ke Cabang Dewan Komisaris dalam hal: meningkatkan dengan pertumbuhan ekuitas dan dan Proyek-proyek Jalan Tol Baru. Selain efisiensi dan efektivitas pelaksanaan RKAP PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 79 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Tahun 2013 baik oleh cabang maupun Penutup dan keberhasilan Direksi beserta seluruh unit kerja, mempertajam penyusunan Sebagai akhir dari laporan Dewan jajarannya dalam meningkatkan kinerja RKAP tahun 2014, meningkatkan Komisaris tahun 2013, dapat kami Perseroan tahun buku 2013. Ucapan efektivitas sistem pengendalian intern laporkan bahwa Dewan Komisaris telah terima kasih juga kami sampaikan kepada baik aspek keuangan maupun operasional membantu dan mengarahkan Direksi seluruh pemangku kepentingan atas seperti pengamanan pengumpulan dalam mempersiapkan RUPS Tahunan dukungan dan kerja samanya selama tol, pemenuhan SPM, mendorong Tahun Buku 2012 sehingga RUPS ini. Kami berharap pola kerja sama yang dan memastikan kepatuhan Direksi telah diselenggarakan dengan baik telah terjalin dengan baik ini dapat terus untuk memenuhi ketentuan peraturan sesuai dengan jadwal dan materi yang dipelihara dan ditingkatkan lagi demi perundang-undangan yang berlaku serta direncanakan. Dalam RUPS tersebut kepentingan Perseroan pada tahun- pengadaan Kantor Akuntan Publik tepat juga telah disetujui penunjukan Kantor tahun mendatang, dan tentunya terus pada waktunya. Akuntan Publik, yang pengadaannya memberikan kontribusi positif bagi dilakukan oleh Dewan Komisris, untuk masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Sementara itu, Komite Investasi dan mengaudit tahun buku 2013. Selain itu, Akhir kata, bersama Direksi dan seluruh Resiko Usaha (KIRU) telah menyusun 9 untuk mendukung penerapan Tata Kelola jajaran PT Jasa Marga (Persero) Tbk., kami (sembilan) program kerja yang dijabarkan Perusahaan yang Baik (GCG) khususnya senantiasa berkomitmen membangun dalam 19 kegiatan yang antara lain di lingkungan Dewan Komisaris, seluruh dan menjadikan Jasa Marga sebagai aset meliputi pemantauan, evaluasi, analisa rekomendasi dari hasil penilaian konsultan nasional yang berkembang dengan baik di dan kajian dengan target output masing- GCG tahun 2012 telah dipenuhi dan masa kini dan yang akan datang. masing berbentuk laporan. Dewan dilaksanakan oleh Dewan Komisaris, Komisaris menilai subtansi laporan, salah satunya dengan melakukan revisi saran dan masukan yang disampaikan Buku Pedoman (Board Manual) Dewan cukup signifikan dan bermanfaat, Komisaris dan Direksi. mempertajam efektivitas rencana investasi pengembangan usaha tol dan non tol, Pada kesempatan yang baik ini, ijinkan serta meningkatkan budaya sadar risiko kami untuk menyampaikan ucapan dan pelaksanaan manajemen risiko usaha, selamat dan terima kasih atas kerja sama termasuk mitigasinya. Agoes Widjanarko Komisaris Utama Ibnu Purna Akhmad Syakhroza Joyo Winoto Komisaris Komisaris Komisaris Mayjen. (Purn). Samsoedin Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Komisaris Independen Komisaris Independen PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 80 Profil Dewan Komisaris Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Agoes Widjanarko Komisaris Utama • Menjabat sebagai Komisaris Utama berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012. • Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil Bidang Konstruksi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya (1979) dan S2 bidang Infrastructure Planning di University Stuttgart, Jerman Barat (1987). • Saat ini juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum (2008-sekarang). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (2007-2012), Direktur Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum (2005-2008), Staf Ahli Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat (2003-2005) dan Direktur Pembiayaan Perumahan, Direktorat Jenderal Permukiman, Departemen Kimpraswil (2001-2003). • Usia per 31 Desember 2013 adalah 59 tahun. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 • Menjabat sebagai Komisaris berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012. • Menyelesaikan pendidikan S1 Ekonomi di Universitas Airlangga Surabaya, dan meraih gelar S2 Master of Arts dari University of Flinders, Australia. • Saat ini juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Kabinet (2011-Sekarang). Sebelumnya selain menjabat sebagai Sekretaris Kementerian Sekretaris Negara (2010) dan Deputi Menteri Sekretaris Negara Bidang Dukungan Kebijakan (2007-2010), juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Kawasan Berikat Nusantara (2007-2012). • Usia per 31 Desember 2013 adalah 59 tahun. Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Ibnu Purna Komisaris Akhmad Syakhroza Komisaris • Menjabat sebagai Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. 33/MBU/2006 Tanggal 14 Maret 2006, masa jabatan Komisaris diperpanjang berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa 17 Maret 2011. Dan dipilih kembali sebagai Komisaris berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012. • Menyelesaikan pendidikan S1 Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1987), S2 bidang Accounting, Finance and Information System di Cleveland State University, Ohio, USA (1991), S3 bidang Organization Behavior and Management Accounting di Faculty of Business and Public Management Edith Cowan University, Perth, Australia (2002). • Saat ini juga menjabat sebagai Tenaga Ahli Keuangan SKK Migas, Anggota Badan Supervisi Bank Indonesia (Maret 2010-sekarang), Staf Pengajar Tetap Fakultas Ekonomi Unversitas Indonesia pada Program S1, S2 dan S3 (1986-sekarang) dan Guru Besar Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (2004-sekarang). Pernah menjabat sebagai Deputi Pengendalian Keuangan SKK Migas (2011-2013), Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (20092011), Kepala Pusat Pengembangan Akuntansi FEUI (2002-Juli 2009), Tenaga Ahli Badan Pemeriksa Keuangan RI (2005-2007) dan Penasehat Ekonomi & Investasi Gubernur Provinsi Lampung (2006). Sebelumnya pernah berkarir di Citibank Jakarta (1989-1990), Bimantara Group (1988-1989) dan Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf (1986-1988). • Usia per 31 Desember 2013 adalah 50 tahun. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 81 Menuju Pertumbuhan Berikutnya • Menjabat sebagai Komisaris sejak tanggal 09 Januari 2008 berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 09 Januari 2008. • Meraih gelar PhD (Bidang Ekonomi Politik Sumber Daya dan Wilayah) dari Department of Resource Development, Michigan State University, USA (1995). • Pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia (Juli 2005-Juni 2012). Sebelumnya menjabat Direktur Pangan, Pertanian, dan Pengairan Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia; Kepala Biro Pangan, Pertanian dan Pengairan Bappenas; dan Kepala Biro Kerjasama Ekonomi Luar Negeri Bappenas. Saat ini masih aktif sebagai Direktur Senior Brighten Institute Bogor, dan sebagai Dosen di Institut Joyo Winoto Komisaris Pertanian Bogor. • Usia per 31 Desember 2013 adalah 52 tahun. • Menjabat sebagai Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. 33/MBU/2006 Tanggal 14 Maret 2006, masa jabatan Komisaris diperpanjang berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa 17 Maret 2011. Dan diangkat kembali sebagai Komisaris Independen berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012. • Meraih gelar sarjana di bidang Administrasi Negara dan Magister Manajemen dari Universitas Philipina (UPI). • Karier militer penting sebelumnya pernah menjabat sebagai Koordinator Staf Ahli KASAD (1996), Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (1995), Komandan Pusat Kesenjataan Artileri AD (1993), Komandan Resort Militer 162 Kodam Udayana (1988), Komandan Pusat Pendidikan Artileri AD (1985), Mayjen. (Purn). Samsoedin Komandan Resimen dari ARMED 2 KOSTRAD (1983) dan Komandan Distrik Komisaris Independen PT Telekomindo Prima Bhakti (2000), Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Militer, Komandan Batalion ARMED. Sebelumnya pernah juga menjadi Komisaris Republik Indonesia (1997-1999) serta Widyaiswara Utama Lemhanas (1996). • Usia per 31 Desember 2013 adalah 71 tahun. • Diangkat menjadi Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. RIS-292/D.VI.MBU/2007 tanggal 12 September 2007. Menjabat kembali sebagai Komisaris Independen berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012. • Menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Hukum Universitas Lampung dan S2 Magister Hukum Universitas Lampung. Merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1973 dan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun 1981, Sekolah Staf & Pimpinan POLRI (Sespimpol) di Lembang Jawa Barat (19851986), Sekolah Staf & Komando Gabungan ABRI (Seskogab) di Bandung, Jawa Barat (1995-1996). Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Komisaris Independen • Purnawirawan POLRI dengan jabatan terakhir sebagai Gubernur Akademi Kepolisian di Semarang dengan pangkat Inspektur Jenderal Polisi. Pernah juga menjabat sebagai Kapolda Lampung (2002) dan Kapoltabes Medan (1996). • Usia per 31 Desember 2013 adalah 64 tahun. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 82 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Manajemen Laporan Direksi Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun 2013 Perseroan mengambil langkah strategis untuk melakukan transformasi dalam rangka memperkokoh posisi Perseroan dalam Jangka Panjang PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 83 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Menuju Pertumbuhan Berikutnya Adityawarman Direktur Utama Pemegang Saham yang terhormat, Tahun 2013 adalah merupakan tonggak yang penting dalam perjalanan Jasa Marga kedepan untuk terus tumbuh dan berkembang mempertahankan posisi sebagai pemimpin di Industri Jalan Tol. Dalam kesempatan ini, perkenankanlah kami menyampaikan Laporan Tahunan 2013 yang menggambarkan pencapaian kinerja Perseroan tahun 2013, serta berbagai upaya Manajemen dalam melakukan transformasi untuk meningkatkan daya saing dan memperkokoh posisi Perseroan di Industri Jalan Tol di masa-masa mendatang. Sejak tahun 2004 hingga 2012 Jasa Marga strategis ini ditandai dengan penetapan telah melalui dua peristiwa penting, yaitu Visi dan Misi Perusahaan 2017 dan 2022. perubahan fungsi dan peran Perseroan dari regulator menjadi operator serta Penetapan Visi dan Misi yang baru menjadi Perusahaan publik pada Tahun tersebut merupakan bagian dari proses 2007. Peristiwa-peristiwa penting tersebut Transformasi Perseroan untuk menjadi telah membawa Perseroan menjadi kuat perusahaan terkemuka dan menjadi secara finansial dan tetap berhasil menjadi landasan bagi manajemen untuk pemimpin di Industri Jalan Tol dengan melakukan langkah-langkah strategis. menguasasi 73% pangsa pasar Jalan Tol Operasi dan ±80% pangsa pasar volume Untuk mencapai Visi dan Misi Perseroan lalu lintas transaksi jalan tol di Indonesia. pada tahun 2017 dan 2022, pada sisi Pengembangan usaha, Perseroan akan Melihat Potensi pertumbuhan ekonomi terus menambah panjang Jalan Tol dan Indonesia, potensi bisnis Jalan Tol dan terus meningkatkan kinerja pengoperasian juga pencapaian kinerja Perseroan, pada Jalan Tol, serta melakukan diversifikasi tahun 2013 Perseroan mengambil langkah usaha non tol yang mendukung strategis untuk melakukan transformasi Pengembangan dan Pengoperasian Jalan dalam rangka memperkokoh posisi Tol. Selain itu. untuk mendukung strategi Perseroan dalam jangka panjang. Langkah pencapaian visi dan misi, juga dilakukan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 84 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Perusahaan telah berhasil Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen mengoperasikan dua ruas Jalan Tol, yaitu Analisa dan Pembahasan Manajemen Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa Pengembangan Proyek Baru (Bali Mandara) dan JORR W2 Utara Seksi Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Kebun Jeruk-Ciledug sebagai bentuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan komitmen kami untuk terus menambah Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 panjang Jalan Tol beroperasi. Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian transformasi dibidang organisasi 1. Pengembangan Usaha Jalan Tol dan pengelolaan SDM serta Peningkatan pelayanan tersebut Pada Tahun 2013 kami terus berusaha difokuskan pada modernisasi sistem transformasi di bidang Teknologi untuk dapat menambah ruas-ruas pengoperasian dan peningkatan Informasi untuk meningkatkan Jalan Tol beroperasi dengan terus kapasitas Jalan. Modernisasi dilakukan efisiensi dan produktifitas. fokus pada pembangunan sembilan dengan terus menambah Gardu Tol ruas Jalan Tol baru yang dimiliki oleh Otomatis (GTO) dan meningkatkan Perseroan. Pada saat yang bersamaan AnalisA Kinerja Perseroan Perseroan juga menjajaki penambahan akses informasi layanan lalu lintas yang real time. hak pengusahaan Jalan Tol baik melalui tender, akuisisi dan unsolicited pada Kebijakan Strategis Perseroan ruas-ruas potensial. Dalam rangka meningkatkan kenyamanan dalam berkendara, pada tahun 2013, Perseroan menambah Dalam mencapai target Perseroan 2. Pengoperasian Jalan Tol kapasitas jalan pada ruas-ruas yang V/C pada tahun 2013 Kami melakukan Pada Tahun 2013 disisi pengoperasian Ratio melebihi 0,8 jika dimungkinkan langkah-langkah strategis Jalan Tol terus dilakukan peningkatan dilakukan pelebaran dan menambah sebagai berikut: pelayanan untuk memenuhi kebutuhan gardu transaksi pada gerbang-gerbang layanan volume lalu lintas yang yang padat. terus meningkat. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 85 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 3. Pengembangan Bisnis Non Tol Dalam rangka mengurangi kepadatan lalu Untuk menjaga potensi pertumbuhan Pada Tahun 2013 Perseroan terus lintas dan meningkatkan kenyamanan Jalan Tol yang pesat dan pencapaian meningkatkan Pendapatan dari dalam berkendara, pada tahun 2013 kami visi Perusahaan tahun 2017, Jasa Marga bisnis non tol yang terdiri dari telah melakukan pelebaran lajur pada seksi juga melakukan transformasi organisasi Jasa Pemeliharaan Jalan Tol, Jasa Cibinong-Sentul Selatan Ruas Jagorawi Perseroan dalam rangka menjembatani Pengoperasian Jalan Tol, Pengelolaan dan seksi Pasteur-Kopo Ruas Padaleunyi. dan mempersiapkan karyawan Perseroan tempat istirahat dan pelayanan, Sewa Selain itu kami melakukan penambahan menjadi kader-kader pemimpin di masa Lahan untuk iklan dan Properti. gardu-gardu transaksi untuk mengurangi yang akan datang melalui pelatihan- kepadatan pada gerbang tol. pelatihan yang dapat meningkatkan Pencapaian Kinerja Perseroan kompetensi dan kepemimpinan. Target Perseroan untuk menambah Pada Tahun 2013 Pengembangan Bisnis panjang Jalan Tol yang beroperasi pada Non Tol ditopang oleh Jasa Pemeliharaan Tahun 2013 telah berhasil dicapai dengan Jalan Tol, Jasa Pengoperasian Jalan Tol, Kendala yang dihadapi perseroan dioperasikannya dua ruas Jalan Tol, yaitu Sewa lahan untuk Iklan dan Tempat Pada tahun 2013 kendala terbesar yang Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali Istirahat dan Pelayanan. Pencapaian kinerja dihadapi Perseroan masih pada upaya Mandara) dan JORR W2 Utara Seksi Kebon Pengembangan Bisnis Non Tol pada pembebasan lahan. Salah satu usaha yang Jeruk-Ciledug sebagai bentuk komitmen tahun ini cukup membanggakan, dimana kami lakukan adalah dengan membentuk Perseroan untuk terus menambah panjang pencapaian Pendapatan Non-Tol sebesar tim percepatan pembebasan lahan secara Jalan Tol beroperasi dan mempertahankan Rp508,20 miliar tumbuh 254,22% dari internal yang bertugas untuk berkoordinasi posisi Perseroan untuk terus menguasai tahun sebelumnya. dan membantu kerja Tim Pembebasan mayoritas pangsa pasar Jalan Tol Tanah yang dibentuk oleh Pemerintah Keberhasilan Perseroan melebihi target mengingat Proses Pembebasan Lahan pencapaian volume lalu lintas transaksi sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan Dari aspek Pengoperasian Jalan Tol, mengakibatkan pencapaian Pendapatan wewenang Pemerintah. Strategi-strategi Pencapaian volume lalu lintas transaksi Usaha (diluar Pendapatan Konstruksi) yang telah dilakukan terbukti efektif karena pada ruas jalan tol yang dioperasikan pada tahun 2013 sebesar Rp6.334,13 pada tahun 2013 dari pemegang konsesi sebesar 1.258,52 juta transaksi yang miliar melebihi target 4,91% dan jalan tol yang ada hanya Jasa Marga yang lebih tinggi 0,39 % dari target yang tumbuh 10,64% jika dibandingkan tahun berhasil menambah panjang Jalan Tol telah ditetapkan dan tumbuh 4,76% jika sebelumnya. Usaha-usaha kami dalam yang beroperasi. dibandingkan dengan tahun sebelumnya. mengembangkan Perusahaan dapat di Indonesia. terlihat dari penambahan aset Perseroan Dibidang ketenagakerjaan, perubahan Untuk meningkatkan pelayanan pada sebesar 14,6% tumbuh dari Rp24.753,55 regulasi mengenai Kenaikan UMP dan pemakai jalan diwujudkan dengan miliar menjadi Rp28.366,35 miliar. Laba kebijakan alih daya turut mempengaruhi melakukan modernisasi pengoperasian Bersih pada tahun 2013 tercapai sebesar pencapaian kinerja keuangan perusahaan, dengan penambahan gardu tol otomatis Rp1.336,32 miliar lebih rendah 16,59% menggingat Perusahaan banyak memiliki sebanyak 38 gardu tol. Usaha tersebut dari tahun sebelumnya, hal ini merupakan tenaga alih daya yang berpenghasilan berdampak positif terhadap penggunaan konsekuensi atas beroperasinya ruas-ruas setara dengan UMP. Untuk mengatasi E-toll card, hal ini tercermin dari Tol Baru di 2013 dimana beban operasional kendala ini kami terus menambah gardu penggunaan e-toll card dari sebelumnya sudah maksimal namun pendapatan tol otomatis sebagai salah satu solusi untuk 9,37% dari total volume transaksi tol belum optimal serta penyesuaian mengefisienkan biaya Operasional. meningkat menjadi 11,07% dari total terhadap ketentuan Pemerintah berupa volume transaksi pada tahun 2013. Selain penggunaan BBM non subsidi dan itu modernisasi juga dilakukan dalam kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) rangka memberikan informasi lalu lintas yang cukup signifikan. Kami Optimis yang real time kepada pengguna jalan pada tahun-tahun berikutnya kinerja dengan menambah papan pengumuman keuangan khususnya Laba Bersih semakin elektronik informasi lalu lintas sebanyak 23 membaik, hal ini tercermin dengan buah dan terus meningkatkan pelayanan dapat dipertahankannya rating obligasi dari Traffic Information Center. Perseroan id AAstable. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 86 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Perseroan berkomitmen memastikan Analisa dan Pembahasan Manajemen aktivitas pengelolaan bisnis dilakukan secara Pengembangan Proyek Baru hati-hati dan berdasarkan prinsip-prinsip Pengelolaan Human Capital Good Corporate Governance (GCG) dan terus Tata Kelola Perusahaan berupaya menyempurnakan praktik-praktik Tanggung Jawab Sosial Perusahaan GCG yang selama ini telah diterapkan. Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Prospek Usaha Perseroan ke Depan Dengan beroperasinya ruas-ruas baru telah melakukan sosialisasi penerapan tersebut serta upaya efisensi biaya Whistleblowing System, Komitmen pengoperasian pada ruas-ruas yang Pakta Integritas serta Program telah beroperasi, kami optimis kinerja Pengendalian Gratifikasi. Tahun 2014 hingga 2017 Perusahaan akan tumbuh signifikan merupakan periode yang penting dimasa yang akan datang. Upaya untuk selalu meningkatkan praktik- bagi Perseroan. Pada periode praktik GCG tercermin dalam kemampuan tersebut seluruh ruas jalan tol Perseroan mempertahankan hasil penilaian baru yang direncanakan dapat sepenuhnya beroperasi. Khusus pada tahun 2014 kami akan Penerapan Tata Kelola Perusahaan Secara Berkesinambungan Skor GCG Perseroan, dimana untuk tahun 2013 Perseroan berhasil meraih predikat Sangat Baik dengan nilai 95,01%. merencanakan pengoperasian lima ruas tol tambahan, yaitu: Perseroan berkomitmen memastikan Bogor Ring Road seksi Kedung aktivitas pengelolaan bisnis dilakukan Halang-Kedung Badak, Semarang- secara hati-hati dan berdasarkan prinsip- Solo seksi Ungaran Bawen, prinsip Good Corporate Governance (GCG) Gempol-Pandaan, Gempol- dan terus berupaya menyempurnakan Program-program Tanggung Jawab Pasuruan seksi Gempol-Rembang praktik-praktik GCG yang selama ini Sosial Perusahaan (TJSP) diarahkan dan JORR W2 Utara Seksi telah diterapkan. Untuk mempekuat untuk menunjang keberlanjutan bisnis Ciledug-Ulujami. implementasi GCG, Perseroan secara aktif Perseroan, yang meliputi tanggung PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 87 Menuju Pertumbuhan Berikutnya jawab terhadap lingkungan antara lain nasional untuk meraih prestasi diberbagai pemangku kepentingan lainnya sehingga melakukan penghutanan dan penanaman event olahraga. Jasa Marga dapat mencapai kinerja yang baik selama tahun 2013. Semua mangrove pada jalan tol-jalan tol yang dioperasikan hal ini dilakukan sebagai Selain itu sebagai kelanjutan program CSR pencapaian tersebut merupakan hasil kerja bagian dari kontribusi Perseroan terhadap yang telah dilakukan sebelumnya yaitu keras dan dedikasi para karyawan Jasa pengurangan dampak pemanasan global dalam rangka edukasi tertib berlalu lintas Marga yang telah memberikan kontribusi serta menjaga keseimbangan ekosistem di sekolah-sekolah, Perseroan membuat positif kepada Perseroan. lingkungan disekitar pengoperasian Marka Penyebrangan (Zona Selamat jalan tol. Program TJSP terhadap Sekolah) bagi sekolah Dasar. Direksi juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya lingkungan ini juga dilakukan dengan kepada Pemegang Saham atas segala melibatkan berbagai institusi yang peduli terhadap lingkungan. Penutup Dibidang sosial kemasyarakatan Perseroan Dengan semangat kerja yang tinggi melaksanakan berbagai pengembangan. mengupayakan kondisi yang kondusif serta disertai kebersamaan yang erat, Penghargaan juga kami sampaikan kepada bagi kelangsungan usaha Perseroan kami optimis Kinerja Perseroan dimasa Pemerintah, masyarakat, pengguna jalan dengan didukung oleh masyarakat melalui yang akan datang terus membaik sesuai tol serta para mitra kerja dan pemangku kegiatan-kegiatan bina lingkungan. dengan tema kami pada tahun ini “Menuju kepentingan lainnya atas kerja sama dan Pertumbuhan Berikutnya (Leading Up to the dukungan yang telah diberikan kepada Next Growth)” Jasa Marga. peningkatan prestasi program olah raga Tak lupa kami menyampaikan terima Semoga Tuhan Yang Maha Esa Nasional. Perseroan mendukung atlet kasih kepada seluruh karyawan dan para memberikan karuniaNya kepada dukungan yang diberikan, sehingga pada tahun 2013 Perseroan dapat terus Program-program TJSP lainnya yang patut dikemukakan adalah dukungan terhadap kita semua. Adityawarman Direktur Utama Hasanudin Abdul Hadi Hs. Direktur Operasi Direktur Pengembangan Usaha Reynaldi Hermansjah Muh Najib Fauzan Direktur Keuangan Direktur Sumber Daya Manusia & Umum PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 88 Profil Direksi Identitas Perseroan • Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1983. Menjabat sebagai Direktur Profil Perseroan Utama berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa pada tanggal 30 Januari 2012. • Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil di Universitas Diponegoro dan S2 di Transformasi Jasa Marga Magister Management Universitas Trisakti. Ikhtisar 2013 • Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Operasi Jasa Marga (2008- Laporan Manajemen 2012), Komisaris PT Citra Waspphutowa (2006-2008), Komisaris Utama PT Citra Margatama Surabaya (2002-2009), Direktur Operasi & Pengembangan Usaha PT Analisa dan Pembahasan Manajemen CMNP (2002-2007), Direktur Operasi PT CMNP (2000-2002), Komisaris PT CMNP (1998-2000), Kepala Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng (1997-2000), Kepala Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Cabang Jagorawi (1993-1997). Adityawarman • Usia per 31 Desember 2013 adalah 58 tahun. Direktur Utama Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 • Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1988. Menjabat sebagai Direktur Operasi berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Daftar Istilah Januari 2012. Laporan Keuangan Konsolidasian • Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil di Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya dan meraih gelar S2 Master Engineering bidang Transportasi dari University of New South Wales, Sydney, Australia. • Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Trans Marga Jateng. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Pemeliharaan (2006-2012), Komisaris PT Marga Mandala Sakti (2008-2010), dan Pemimpin Proyek Pembangunan Jalan Tol Cipularang (2004-2005). Hasanudin • Usia per 31 Desember 2013 adalah 50 tahun. Direktur Operasi • Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1987. Menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha sejak tahun 2006. Menjabat kembali sebagai Direktur Pengembangan Usaha berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012. • Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil di Universitas Trisakti dan S2 Magister Manajemen di Universitas Indonesia. • Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Jasa Marga Bali Tol, Komisaris PT Marga Lingkar Jakarta dan Komisaris PT Jasamarga Properti. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (2001-2005), Kepala Divisi Pengembangan Investasi Abdul Hadi Hs. Direktur Pengembangan Usaha (1994-2001), Komisaris PT Bukaka Marga Utama (1995-2001) dan sebagai Ketua Tim Penanaman Modal Jalan Tol (1994-2001). Selain itu juga menjabat sebagai Ketua Bidang Pasar Regional dan Internasional DPP Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) periode 2007- 2011 berdasarkan SK No. KP.01/DPP-HPJI/XI/07 tanggal 05 November 2007 dan diangkat kembali menjadi Ketua Hubungan dan Pengembangan Pasar Internasional DPP HPJI berdasarkan SK No. 01/KPTS/DPP-HPJI/II/2012 tanggal 20 Februari 2012 untuk periode 2011-2015. • Usia per 31 Desember 2013 adalah 56 tahun. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 89 Menuju Pertumbuhan Berikutnya • Menjabat sebagai Direktur Keuangan sejak 2006. Menjabat kembali sebagai Direktur Keuangan berdasarkan Keputusan RUPSLB tanggal 30 Januari 2012. • Meraih gelar Sarjana Teknik Elektro dari Universitas Trisakti. • Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Marga Sarana Jabar dan Komisaris Utama PT Trans Lingkar Kita Jaya. Memiliki pengalaman selama 15 tahun di bidang investasi dan pasar modal di sektor keuangan. Karirnya dimulai tahun 1991 di Nomura Securities dan setelah itu menjabat pada posisi kunci di beberapa Perusahaan Multinasional. Sebelum menjabat di Jasa Marga, adalah Presiden Direktur di PT PNM Investment Management pada tahun 2003 sampai 2006. Saat ini memiliki lisensi manajer investasi dari Bapepam (No. KEP-38/PM- Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan PI/1993). • Usia per 31 Desember 2013 adalah 46 tahun. • Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1990. Menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012. • Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung dan S2 Magister Teknik Jalan Raya di Institut Teknologi Bandung. • Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Marga Nujyasumo Agung (2009-sekarang). Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan Perusahaan (2006-2012), Ketua Tim IPO Jasa Marga (2007). • Usia per 31 Desember 2013 adalah 53 tahun. Muh Najib Fauzan Direktur Sumber Daya Manusia & Umum PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 90 90 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tahun 2017, Jasa Marga akan mengoperasikan jalan tol sepanjang 738 Km atau meningkat 31,62% dari total panjang jalan tol Perseroan saat ini PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 91 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Analisa & Pembahasan Manajemen 73 % Panjang jalan tol di Indonesia dioperasikan oleh Jasa Marga Pembahasan dalam Analisa dan Kegiatan usaha Perseroan Pembahasan Manajemen ini dibuat Bidang usaha Perseroan sesuai dengan berdasarkan informasi yang diperoleh Anggaran Dasar Perseroan No. 8 tanggal 08 dari Laporan Keuangan Konsolidasian Agustus tahun 2008, yang disempurnakan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan Entitas dengan Anggaran Dasar Perseroan No. Anak untuk tahun-tahun yang berakhir 33 tanggal 05 April 2011 yang tercantum pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dalam Keputusan Menteri Hukum dan dan 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar AHU-20288.AH.01.02 Tahun 2011, Jasa & Saptoto dan memperoleh pendapat Marga sebagai perusahaan infrastruktur wajar, dalam semua hal yang material, penyedia jalan tol mempunyai kegiatan posisi keuangan konsolidasian PT Jasa usaha utama sebagai berikut: Marga (Persero) Tbk. dan Entitas Anaknya 1. Melakukan perencanaan teknis, tanggal 31 Desember 2013, serta kinerja pelaksanaan konstruksi, pengoperasian keuangan dan arus kas konsolidasiannya dan/atau pemeliharaan jalan tol. untuk tahun yang berakhir pada tanggal 2. Mengusahakan lahan di ruang milik tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi jalan tol (Rumijatol) dan lahan yang Keuangan (SAK) di Indonesia. berbatasan dengan Rumijatol untuk PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 92 Identitas Perseroan tempat istirahat dan pelayanan, dengan menggunakan mata uang asing, usaha Jasa Marga dibagi berdasarkan sifat Profil Perseroan berikut dengan fasilitas-fasilitas dan kenaikan tarif jalan tol berdasarkan usaha Perseroan, dimana sesuai dengan Transformasi Jasa Marga dan usaha lainnya. inflasi. Anggaran Dasar Perseroan, Segmen Usaha Ikhtisar 2013 Selain kegiatan utama, Perseroan Pertumbuhan ekonomi yang masih Laporan Manajemen juga melakukan kegiatan usaha tumbuh tersebut tercermin dari I. Segmen Usaha Pengoperasian Analisa dan Pembahasan Manajemen penunjang, yaitu: peningkatan penjualan kendaraan Jalan Tol 1. Bidang pengembangan bermotor di Indonesia, khususnya mobil. Sesuai PSAK 5 (Revisi 2009) mengenai properti di wilayah yang Pada tahun 2013, angka penjualan mobil Segmen Operasi, Segmen Usaha berdekatan dengan koridor telah mencapai 1,23 juta kendaraan (data Pengoperasian Jalan Tol Perseroan jalan tol. Gaikindo), naik 10,18% dibandingkan dibagi menjadi 2 (dua) kelompok besar. 2. Bidang pengembangan jasa penjualan tahun 2012 sebesar 1,12 juta Kelompok pertama merupakan 6 (enam) Tata Kelola Perusahaan untuk usaha-usaha kendaraan. Dengan meningkatnya angka segmen dengan hasil usaha terbesar atau yang terkait dengan moda- penjualan mobil tersebut secara tidak segmen-segmen dengan hasil usaha Tanggung Jawab Sosial Perusahaan moda/sarana transportasi, langsung memberikan kontribusi terhadap yang digabungkan sebesar 75% dari total pendistribusian material peningkatan volume lalu lintas transaksi hasil usaha. Sedangkan kelompok kedua cair/padat/gas, jaringan pada jalan-jalan tol yang dimiliki Perseroan. adalah Segmen Lainnya yang bukan sarana informasi, teknologi dan komunikasi, terkait Kebutuhan akan pengembangan jalan kelompok pertama, atau yang memenuhi dengan koridor jalan tol. tol masih sangat tinggi. Hingga tahun 10% dari total hasil usaha. Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dibagi menjadi: merupakan bagian dari segmen pada 3. Bidang jasa dan perdagangan 2013, pembangunan jalan tol yang telah untuk layanan konstruksi, beroperasi masih sangat sedikit dari pemeliharaan dan total kebutuhan pembangunan jalan Usaha Perseroan: pengoperasian jalan tol. tol. Kebutuhan pembangunan jalan tol a. Segmen Utama Berikut adalah pembagian dari Segmen merupakan salah satu program strategis 1. Cabang Jagorawi Saat ini kegiatan utama Perseroan Pemerintah yang masuk dalam MP3EI, 2. Cabang Jakarta-Cikampek ditopang oleh 9 (sembilan) dimana untuk mendukung pertumbuhan 3. Cabang Cawang-Tomang- Cabang, 1(satu) Unit Bisnis dan 10 ekonomi dibutuhkan penguatan (sepuluh) Anak Perusahaan Jalan konektivitas nasional yang salah satunya 4. Cabang Purbaleunyi Tol. Sedangkan kegiatan usaha percepatan pembangunan jalan tol. 5. Pusat (JORR) Cengkareng 6. Cabang Jakarta-Tangerang penunjang diperkuat dengan mendirikan 2 (dua) entitas Anak Sampai dengan Desember 2013, Jasa Perusahaan. Marga telah memiliki 560 km jalan tol, atau 1. Cabang Surabaya-Gempol b. Segmen Lainnya merupakan 73% dari keseluruhan total 2. Cabang Semarang Selama tahun 2013, panjang jalan tol di Indonesia. Selain itu, 3. Cabang Belmera perekonomian Indonesia masih hingga tahun 2017, Jasa Marga berencana 4. Cabang Palikanci mengalami pertumbuhan. Hal ini akan menambah ± 177 km jalan tol baru 5. Unit Bisnis terlihat dari indikator-indikator sehingga total kepemilikan jalan tol 6. PT Marga Sarana Jabar ekonomi yaitu Produk Domestik Perseroan pada tahun 2017 akan menjadi 7. PT Marga Nujyasumo Agung Bruto (PDB) (atas dasar Harga 738 km atau meningkat sebesar 31,62% 8. PT Trans Marga Jateng Berlaku) yang meningkat sebesar dari total panjang jalan tol Perseroan 9. PT Jasamarga Bali Tol 5,78%. Di lain pihak inflasi saat ini. Dengan kondisi-kondisi tersebut mencapai 8,38% (data BPS), dan di atas, Jasa Marga memimpin (leading) nilai tukar Rupiah terhadap Dolar dalam industri jalan tol di Indonesia. Bloomberg). Namun demikian, Tinjauan Operasi per Segmen Usaha 3. Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak Lain 4. Pendapatan Iklan 2 (dua) indikator terakhir tersebut, tidak terlalu signifikan 1. Pendapatan BBM SPBU 2. Sewa Lahan Amerika melemah pada kisaran Rp 9.795 ke Rp 12.171 (data II.Segmen Usaha Non Tol 5.Lainnya berpengaruh bagi bisnis Dasar Penerapan Segmen Usaha Jasa Marga Perseroan mengingat Perseroan Dalam menjalankan kegiatan Informasi detail terkait informasi segmen tidak mempunyai transaksi bisnis operasionalnya, pendekatan segmen usaha dapat dilihat pada catatan 47 Laporan Keuangan Konsolidasian. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 93 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Untuk tahun 2013, total volume lalu lintas transaksi Perseroan mencapai 1,26 miliar kendaraan, naik 4,76% dari tahun sebelumnya Untuk tahun 2013, total volume lalu lintas dari Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Sampai saat ini implementasi kenaikan transaksi Perseroan mencapai 1,26 miliar dengan kontribusi Pendapatan Tol sebesar tarif sesuai dengan jadwal yang diatur kendaraan, dengan 86,57% merupakan 16,76% atau Rp976,57 miliar. dalam UU tersebut di atas. Pemerintah telah menunjukkan konsistensinya dalam kendaraan golongan I (sedan, pick up) dan 13,43% merupakan golongan kendaraan Meningkatnya Pendapatan Tol antara lain memelihara iklim investasi jalan tol yang besar (truk dan bus). Kontribusi terbesar disebabkan oleh adanya penyesuaian kondusif. Penyesuaian tarif ini lebih pencapaian volume lalu lintas Perseroan tarif tol pada jalan tol milik Perseroan. didasarkan untuk kepastian pengembalian diperoleh dari pengoperasian Ruas Ketentuan penyesuaian tarif telah atas investasi yang dilakukan oleh investor. Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, dimana ditetapkan dalam Undang Undang Sesuai dengan Keputusan Menteri kontribusinya mencapai 16,50% dari total No. 38 tahun 2004 tentang Jalan Pasal Pekerjaan Umum No. 394/KPTS/M/2013 transaksi secara keseluruhan atau sebesar 48 dan Peraturan Pemerintah No. 15 tanggal 04 Oktober 2013 dan Keputusan 207,64 juta kendaraan. Dengan pencapaian tahun 2005 Pasal 6 ayat (1) dan (2) yang Menteri Pekerjaan Umum No. 490/ volume lalu lintas tersebut, Pendapatan Tol menyebutkan bahwa operator jalan tol KPTS/M/2013 tanggal 28 November Perseroan mencapai Rp5,83 triliun rupiah. dapat menyesuaikan tarif setiap dua 2013, penyesuaian tarif tol pada tahun Kontribusi Pendapatan Tol terbesar berasal tahun sekali berdasarkan laju inflasi. 2013 terjadi pada 11 (sebelas) ruas milik Perseroan, yaitu sebagai berikut: Ruas-ruas Jalan Tol yang mengalami penyesuaian tarif Tahun 2013 No Segmen Ruas Cabang/ Anak Perusahaan Dasar Keputusan Penyesuaian Tarif 1 Jagorawi Jagorawi Jagorawi KepMen No 394/KPTS/M2013 3 Cawang-Tomang-Cengkareng Dalam Kota Jakarta/JIRR Cawang-Tomang-Cengkareng Kepmen No. 490/KPTS/M/2013 4 Purbaleunyi Purbaleunyi Kepmen No. 394/KPTS/M/2013 5 Jakarta-Tangerang Jakarta-Tangerang Kepmen No. 394/KPTS/M/2013 6 Pusat (JORR) PT Jalantol Lingkarluar Jakarta Kepmen No. 394/KPTS/M/2013 Surabaya-Gempol Surabaya-Gempol Kepmen No. 394/KPTS/M/2013 Semarang Semarang Kepmen No. 394/KPTS/M/2013 Belmera Belmera Kepmen No. 394/KPTS/M/2013 Palikanci Palikanci Kepmen No. 394/KPTS/M/2013 7 Segmen Lainnya Padaleunyi Cipularang Jakarta-Tangerang Jakarta Outer Ring Road (JORR) Ulujami-Pondok Aren PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 94 Identitas Perseroan Berikut adalah hasil segmen usaha Perseroan untuk tahun 2012 dan 2013. Profil Perseroan Pencapaian Volume Lalu Lintas Transaksi dalam juta kendaraan Ikhtisar 2013 Jumlah Proporsi (%) ∆ ∆% Jagorawi Jagorawi Jagorawi 189,92 15,81 198,82 15,80 8,90 4,69 2 Jakarta-Cikampek Jakarta-Cikampek Jakarta-Cikampek 194,87 16,22 201,60 16,02 6,72 3,45 Cawang-TomangCengkareng 72,11 6,00 74,58 5,93 2,48 3,44 3 205,40 17,10 207,64 16,50 2,24 1,09 4 Purbaleunyi 54,98 4,58 57,76 4,59 2,78 5,07 5,34 0,44 5,86 0,47 0,52 9,68 5 Jakarta-Tangerang Jakarta-Tangerang Jakarta-Tangerang 107,88 8,98 112,81 8,96 4,93 4,57 6 Pusat (JORR) Jakarta Outer Ring Road (JORR) PT Jalantol Lingkarluar Jakarta 139,93 11,65 145,75 11,58 5,82 4,16 44,33 3,69 46,62 3,70 2,29 5,18 Surabaya-Gempol Surabaya-Gempol 75,51 6,29 81,47 6,47 5,96 7,90 Semarang Semarang 45,27 3,77 48,61 3,86 3,33 7,36 Belmera Belmera 21,68 1,81 23,95 1,90 2,27 10,46 Palikanci Palikanci 19,32 1,61 20,09 1,60 0,77 3,99 Bogor Outer Ring Road/BORR PT Marga Sarana Jabar 11,24 0,94 12,52 1,00 1,29 11,45 Surabaya-Mojokerto PT Marga Nujyasumo Agung 8,62 0,72 10,61 0,84 1,99 23,13 Semarang-Solo PT Trans Marga Jateng 4,96 0,41 6,58 0,52 1,62 32,69 Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa PT Jasamarga Bali Tol 3,24 0,26 3,24 n/a 57,15 4,76 Prof Dr. Ir Sedyatmo Cawang-TomangCengkareng Dalam Kota Jakarta/ JIRR Padaleunyi Purbaleunyi Cipularang Ulujami-Pondok Aren Laporan Keuangan Konsolidasian 7 Segmen Lainnya TOTAL - - 1.201,37 100,00 1.258,52 100,00 Pencapaian Volume Lalu Lintas Transaksi 139,93 145,75 107,88 112,81 2012 54,98 57,76 72,11 74,58 75,51 81,47 2013 - 5,34 5,86 3,24 189,92 198,82 194,87 201,60 205,40 207,64 dalam juta kendaraan 4,96 6,58 Daftar Istilah Proporsi (%) 8,62 10,61 Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Jumlah 1 Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 2013 11,24 12,52 Pengelolaan Human Capital 2012 Cabang/ Anak Perusahaan Ruas 21,68 23,95 Pengembangan Proyek Baru Segmen 45,27 48,61 Analisa dan Pembahasan Manajemen No 44,33 46,62 Laporan Manajemen 19,32 20,09 Transformasi Jasa Marga wi ora Jag Jak ar ek mp a Cik ta- f Pro . Dr o atm dy e Ir S lam Da K a ot Jak IRR a/J art yi un ale d Pa g an lar u Cip Jak ar aO rt ka g ran ge n Ta ta- er ut Rin Ja PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 RR /JO ad o gR m uja Ul ok d on i-P en Ar Su ra -G ya ba l po em g ran ma Se era li Pa rO B i nc ka lm Be o og er ut R R ing RR BO d/ oa Su ra -M ya ba rto ke ojo lo -So ng ara m Se aD s Nu g -N ua ah ur i-B Ra oa en 95 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Pencapaian Volume Lalu Lintas Transaksi per Golongan dalam juta kendaraan Golongan I Golongan II 1.040,73 1.089,49 101,84 106,27 Golongan III 34,55 35,85 Golongan IV Golongan V Golongan VI 14,86 15,41 9,39 10,04 1,46 2012 2013 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 96 Identitas Perseroan PENCAPAIAN Pendapatan Tol Profil Perseroan dalam miliar rupiah Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 No Laporan Manajemen Segmen 2012 Cabang/ Anak Perusahaan Ruas Jumlah 2013 Proporsi Jumlah (%) ∆ Rp Proporsi (%) ∆% 1 Jagorawi Jagorawi Jagorawi 508,90 9,10 548,25 9,41 40,16 7,90 2 Jakarta-Cikampek Jakarta-Cikampek Jakarta-Cikampek 896,24 16,06 976,57 16,76 80,33 8,96 Cawang-TomangCengkareng 388,78 6,97 423,16 7,26 34,38 8,84 3 674,79 12,09 686,80 11,79 12,01 1,78 Tata Kelola Perusahaan 4 Purbaleunyi 269,47 4,83 276,29 4,74 6,82 2,53 655,38 11,74 741,09 12,72 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 5 Jakarta-Tangerang Jakarta-Tangerang Jakarta-Tangerang 379,58 6,80 408,01 7,00 Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 6 Pusat (JORR) Jakarta Outer Ring Road (JORR) 1.100,17 19,71 946,37 Ulujami-Pondok Aren PT Jalantol Lingkarluar Jakarta 115,58 2,07 131,85 2,26 16,27 14,08 Surabaya-Gempol Surabaya-Gempol 240,80 4,31 270,47 4,64 29,67 12,32 Semarang Semarang 97,18 1,74 104,77 1,80 7,59 Belmera Belmera 73,21 1,31 81,57 1,40 8,36 11,41 Palikanci Palikanci 100,54 1,80 107,49 1,84 6,95 Bogor Outer Ring Road/BORR PT Marga Sarana Jabar 41,06 0,74 45,55 0,78 4,49 10,93 Surabaya-Mojokerto PT Marga Nujyasumo Agung 13,42 0,24 17,55 0,30 4,14 30,85 Semarang-Solo PT Trans Marga Jateng 27,46 0,49 36,49 0,63 9,03 32,88 Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa PT Jasamarga Bali Tol - - 23,65 0,41 5.581,75 100,00 Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Prof Dr. Ir Sedyatmo Dalam Kota Jakarta/ JIRR Padaleunyi Purbaleunyi Cipularang Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian 7 Cawang-TomangCengkareng Segmen Lainnya TOTAL 85,71 13,08 28,43 16,24 (153,80) (13,98) 5.825,93 100,00 244,18 4,37 1.100,17 946,37 896,24 976,57 2012 655,38 741,09 2013 ar f Pro o S . Ir Dr tm ya ed lam Da ta Ko Jak IRR a/J art yi un ale d Pa g an lar u Cip Jak ar Jak g ran ge n Ta ta- ter ou aA RR /JO ad o gR Rin art PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 m uja Ul ren kA do on i-P Su ra -G ya ba l po em g ran ma Se era li Pa Bo g O or i nc ka lm Be er ut Rin R OR /B ad o gR rab Su ojo lo -So ng ra ma Se Nu D sa 23,65 - rto ke a-M ay 27,46 36,49 13,42 17,55 41,06 45,55 100,54 107,49 73,21 81,57 115,58 131,85 97,18 104,77 240,80 270,47 269,47 276,29 379,58 408,01 674,79 686,80 388,78 423,16 508,09 548,25 Jak ek mp a Cik ta- ra gu -N ua i-B a hR oa en 6,91 n/a Pencapaian pendapatan tol wi ora 7,81 23,65 dalam miliar rupiah Jag 7,49 97 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Segmen Usaha Pengoperasian Jalan Tol Segmen Utama 1. Cabang Jagorawi : 59 km Konsesi s.d tahun : 2044 Tahun beroperasi : 1978 Jumlah Pegawai : 621 orang Jumlah Gardu : 151 V/C Rasio : 0,53 - 1,43 Sistem Transaksi : Terbuka & Tertutup Lokasi Pengoperasian : Jakarta, Bogor 198,82 : Jagorawi Panjang Jalan 4,69% 189,92 Ruas Pendapatan Tol (miliar Rupiah) 548,25 Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan) 2012 2013 2012 Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi* 7,90% 508,09 Cabang Jagorawi 2013 Proporsi Pendapatan Tol* 15,80% 84,20% 9,41% 90,59% *Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga Kinerja Tahun 2013 Analisa Kinerja Tahun 2013 Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang Jagorawi Pendapatan Tol Cabang Jagorawi tumbuh 7,90% dari tahun lalu tercatat sebesar 198,82 juta kendaraan, naik sebesar 4,69% disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 4,69% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 dan penyesuaian tarif tol pada Oktober 2013. Peningkatan volume sebesar 189,92 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang lalu lintas transaksi disebabkan oleh peningkatan aktivitas lalu Jagorawi terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai lintas dan pertumbuhan jumlah kendaraan akibat perkembangan 15,80%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp548,25 miliar, wilayah di daerah Sentul dan Bogor. Selain itu juga oleh adanya naik sebesar 7,90% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp508,09 bangkitan volume lalu lintas akibat beroperasinya Jalan Tol Cinere- miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Jagorawi mencapai Jagorawi yang terkoneksi dengan jalan tol Jagorawi. 9,41% terhadap total Pendapatan Tol. Profitabilitas Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang Jagorawi mencapai sebesar Rp240,55 miliar atau meningkat sebesar 5,45% dari tahun lalu. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 98 Identitas Perseroan 2. Cabang Jakarta-Cikampek Profil Perseroan Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Konsesi s.d tahun : 2044 Tahun beroperasi : 1988 Jumlah Pegawai : 750 orang Jumlah Gardu : 159 V/C Rasio : 0,31-1,78 Sistem Transaksi : Terbuka & Tertutup Lokasi Pengoperasian : Jakarta, Bekasi, Karawang, Cikampek Tata Kelola Perusahaan 3,45% 2012 2012 2013 Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi* 291,66 : 83 km 976,57 : Jakarta-Cikampek Panjang Jalan Pendapatan Tol (miliar Rupiah) 8,96% 896,24 Laporan Manajemen Ruas Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan) 201,60 Ikhtisar 2013 Cabang Jakarta-Cikampek 194,87 Transformasi Jasa Marga 2013 Proporsi Pendapatan Tol* 16,76% 16,02% Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian 83,24% 83,98% *Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga Kinerja Tahun 2013 Analisa Kinerja Cabang Jakarta-Cikampek Tahun 2013 Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Pendapatan Tol Cabang Jakarta-Cikampek tumbuh 8,96% Cabang Jakarta-Cikampek tercatat sebesar 201,60 juta dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume kendaraan, naik sebesar 3,45% dibandingkan dengan lalu lintas transaksi 3,45%. Peningkatan volume lalu lintas Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar transaksi disebabkan oleh peningkatan aktivitas lalu lintas dan 194,87 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang pertumbuhan jumlah kendaraan akibat perkembangan wilayah di Jakarta-Cikampek terhadap total Volume Lalu Lintas daerah Bekasi dan Karawang. Transaksi mencapai 16,02%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp976,57 miliar, naik sebesar 8,96% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp896,24 miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Jakarta-Cikampek mencapai 16,76% terhadap total Pendapatan Tol. Profitabilitas Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang Jakarta-Cikampek mencapai sebesar Rp291,66 miliar atau meningkat sebesar 9,51% dari tahun lalu. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 99 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 3. Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng : 38 km Konsesi s.d tahun : 2044 Tahun beroperasi : 1984 & 1987 Jumlah Pegawai : 793 orang Jumlah Gardu : 143 V/C Rasio : 0,39-1,43 Sistem Transaksi : Terbuka Lokasi Pengoperasian : Jakarta, Tangerang 2012 1.109,96 Panjang Jalan 1.063,57 : Prof Dr. Ir. Sedyatmo. Dalam kota Jakarta Pendapatan Tol (miliar Rupiah) 282,22 Ruas Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan) 277,51 Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng 1,70% 2013 2012 Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi* 2013 Proporsi Pendapatan Tol* 22,43% 77,57% 4,36% 19,05% 80,95% *Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga Kinerja Tahun 2013 Analisa Kinerja Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang Cawang- Tahun 2013 Tomang-Cengkareng tercatat sebesar 282,22 juta kendaraan, naik Pendapatan Tol Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng tumbuh sebesar 1,70% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi 10,62% dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu tahun 2012 sebesar 277,51 juta kendaraan. Tahun 2013, Kontribusi lintas transaksi 1,70% dan penyesuaian tarif pada jalan tol Dalam Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng terhadap total Volume Lalu Kota pada Oktober dan November 2013. Peningkatan volume lalu Lintas Transaksi mencapai 22,43%. Sementara itu, Pendapatan lintas transaksi disebabkan oleh oleh kebijakan pembatasan waktu Tol mencapai Rp 1,11 triliun, naik sebesar 4,36% dibandingkan truk masuk tol sehingga memperlancar arus lalu lintas dalam kota, tahun 2012 sebesar Rp 1,06 triliun. Kontribusi Pendapatan Tol dari adanya pemukiman baru di sekitar jalan tol Prof. Dr. Ir Sedyatmo Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng mencapai 19,05% terhadap dan terintegrasinya jalan tol tersebut dengan JORR W1. Selain itu total Pendapatan Tol. diberlakukannya PUTTRA (Petugas Jemput Transaksi) dan contra flow mulai 1 Mei 2012 turut menyumbang pencapaian kenaikan Profitabilitas Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang CawangTomang-Cengkareng mencapai sebesar Rp771,79 miliar atau turun sebesar 1,59% dari tahun lalu. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 volume lalu lintas transaksi. 100 Identitas Perseroan 4. Cabang Purbaleunyi Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan : Padaleunyi, Cipularang Panjang Jalan : 123 km Konsesi s.d tahun : 2044 Tahun beroperasi : 1990 & 2003 Jumlah Pegawai : 538 orang Jumlah Gardu : 92 V/C Rasio : 0,12 - 0,98 Sistem Transaksi : Tertutup Lokasi Pengoperasian : Padalarang, Cileunyi, Cikampek, Purwakarta Pendapatan Tol (miliar Rupiah) 1.017,38 Laporan Manajemen Ruas Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan) 5,47% 2012 2013 2012 Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi* 10% 924,85 Ikhtisar 2013 Cabang Purbaleunyi 60,32 Transformasi Jasa Marga 63,62 Profil Perseroan 2013 Proporsi Pendapatan Tol* 5,05% 17,46% Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian 82,54% 94,95% *Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga Kinerja Tahun 2013 Analisa Kinerja Cabang Purbaleunyi Tahun 2013 Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang Pendapatan Tol Cabang Purbaleunyi tumbuh 10% dari tahun lalu Purbaleunyi tercatat sebesar 63,62 juta kendaraan, naik disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 5,47% sebesar 5,47% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas dan penyesuaian tarif pada Oktober 2013. Peningkatan volume Transaksi tahun 2012 sebesar 60,32 juta kendaraan. Tahun lalu lintas transaksi disebabkan oleh peningkatan aktivitas lalu 2013, Kontribusi Cabang Purbaleunyi terhadap total lintas dan pertumbuhan jumlah kendaraan dari Jakarta menuju Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai 5,05%. Sementara Bandung dan sekitarnya. itu, Pendapatan Tol mencapai Rp1,02 triliun, naik sebesar 10% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp924,85 miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Purbaleunyi mencapai 17,46% terhadap total Pendapatan Tol. Profitabilitas Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang Purbaleunyi mencapai sebesar Rp706,52 miliar atau meningkat sebesar 5,31% dari tahun lalu. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 101 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 5. Pusat - Jakarta Outer Ring Road (JORR) : 49 km (+Ulujami) Konsesi s.d tahun : 2044 Tahun beroperasi : 1991 & 2001 Jumlah Pegawai : 4.080 Jumlah Gardu : 159 V/C Rasio : 0,19 - 1,27 Sistem Transaksi : Terbuka Lokasi Pengoperasian : Jakarta, Bekasi 2012 1.078,22 Panjang Jalan 1.215,75 : JORR, UlujamiPondok Aren Pendapatan Tol (miliar Rupiah) 192,37 Ruas Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan) 4,40% 184,26 Cabang Jalantol Lingkarluar Jakarta -11,31% 2013 2012 Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi* 2013 Proporsi Pendapatan Tol* 15,29% 18,51% 81,49% 84,71% *Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga Kinerja Tahun 2013 Analisa Kinerja Pusat - Jakarta Outer Ring Road (JORR) Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Pusat (Ruas JORR) Tahun 2013 tercatat sebesar 192,37 juta kendaraan, naik sebesar 4,40% Pertumbuhan volume lalu lintas transaksi naik 4,40% dari tahun lalu. dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan oleh adanya sebesar 184,26 juta kendaraan. Tahun 2013, Kontribusi Pusat pertumbuhan lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, serta Jalan (JORR) terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai Tol Jagorawi yang terintegerasi dengan JORR. 15,29%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp1,08 triliun, turun sebesar 11,31% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp1,22 triliun. Kontribusi Pendapatan Tol dari Pusat (JORR) mencapai 18,51% terhadap total Pendapatan Tol. Profitabilitas Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan Pusat-Jakarta Outer Ring Road (JORR) mencapai sebesar Rp554,10 miliar atau turun sebesar 271,04% dari tahun lalu. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 102 Identitas Perseroan 6. Cabang Jakarta-Tangerang Profil Perseroan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Panjang Jalan : 33 km Konsesi s.d tahun : 2044 Tahun beroperasi : 1984 Jumlah Pegawai : 480 orang Jumlah Gardu : 78 V/C Rasio : 0,44 - 1,57 Sistem Transaksi : Terbuka Lokasi Pengoperasian : Jakarta, Tangerang 2012 408,01 Analisa dan Pembahasan Manajemen : Jakarta-Tangerang Pendapatan Tol (miliar Rupiah) 379,58 Laporan Manajemen Ruas Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan) 112,81 Ikhtisar 2013 Cabang Jakarta-Tangerang 107,88 Transformasi Jasa Marga 4,57% 2013 2012 Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi* 7,49% 2013 Proporsi Pendapatan Tol* 8,96% 7,00% Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian 93,00% 91,04% *Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga Kinerja Tahun 2013 Analisa Kinerja Cabang Jakarta-Tangerang Tahun 2013 Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang Pendapatan Tol Cabang Jakarta-Tangerang tumbuh 7,49% dari Jakarta-Tangerang tercatat sebesar 112,81 juta tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas kendaraan, naik sebesar 4,57% dibandingkan dengan transaksi 4,57% dan penyesuaian tarif pada Oktober 2013. Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan oleh 107,88 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang pertumbuhan wilayah yang didorong peningkatan pembangunan Jakarta-Tangerang terhadap total Volume Lalu Lintas properti di kawasan Tangerang. Adanya pembatasan jam Transaksi mencapai 8,96%. Sementara itu, Pendapatan operasi kendaraan besar yang melintasi jalan raya Serpong Tol mencapai Rp408,01 miliar, naik sebesar 7,49% mengakibatkan kendaraan besar mengambil jalur alternatif yaitu: dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp379,58 miliar. ruas Jalan Tol Dalam Kota, Prof. Dr. Ir. Sedyatmo, JORR W1, dan Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Jakarta-Tangerang Jakarta-Tangerang. mencapai 7,00% terhadap total Pendapatan Tol. Profitabilitas Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang Jakarta-Tangerang mencapai sebesar Rp203,08 miliar atau meningkat sebesar 10,29% dari tahun lalu. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 103 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Segmen Lainnya 1. Cabang Surabaya-Gempol : 49 km Konsesi s.d tahun : 2044 Tahun beroperasi : 1986 Jumlah Pegawai : 519 orang Jumlah Gardu : 87 V/C Rasio : 0,37 - 0,92 Sistem Transaksi : Terbuka Lokasi Pengoperasian : Surabaya, Gempol 2012 270,47 Panjang Jalan 240,80 : Surabaya-Gempol Pendapatan Tol (miliar Rupiah) 81,47 Ruas Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan) 7,90% 75,51 Cabang Surabaya-Gempol 2013 2012 Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi* 2013 Proporsi Pendapatan Tol* 4,64% 6,47% 93,53% 12,32% 95,36% *Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga Kinerja Tahun 2013 Analisa Kinerja Cabang Surabaya-Gempol Tahun 2013 Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang Surabaya- Pendapatan Tol Cabang Surabaya-Gempol tumbuh 12,32% Gempol tercatat sebesar 81,47 juta kendaraan, naik sebesar 7,90% dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 lintas transaksi 7,90% dan penyesuaian tarif pada Oktober sebesar 75,51 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang 2013. Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan Surabaya-Gempol terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi perkembangan wilayah disekitar jalan tol Surabaya-Gempol, mencapai 6,47%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp dan adanya arteri Porong sejak April 2012 yang berdampak 270,47 miliar, naik sebesar 12,32% dibandingkan tahun 2012 tumbuhnya lalu lintas ke arah Surabaya dan sebaliknya. sebesar Rp240,80 miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Surabaya-Gempol mencapai 4,64% terhadap total Pendapatan Tol. Profitabilitas Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang SurabayaGempol mencapai sebesar Rp100,89 miliar atau meningkat sebesar 23,32% dari tahun lalu. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 104 Identitas Perseroan 2. Cabang Semarang Profil Perseroan Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan : 25 km Konsesi s.d tahun : 2044 Tahun beroperasi : 1983 Jumlah Pegawai : 212 orang Jumlah Gardu : 30 V/C Rasio : 0,22 - 0,63 Sistem Transaksi : Terbuka Lokasi Pengoperasian : Semarang 2012 104,77 : Semarang Panjang Jalan 7,36% 2013 2012 Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi* 7,81% 97,18 Laporan Manajemen Ruas Pendapatan Tol (miliar Rupiah) 48,61 Ikhtisar 2013 Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan) Cabang Semarang 45,27 Transformasi Jasa Marga 2013 Proporsi Pendapatan Tol* 1,80% 3,86% Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah 96,14% Laporan Keuangan Konsolidasian 98,20% *Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga Kinerja Tahun 2013 Analisa Kinerja Cabang Semarang Tahun 2013 Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang Pendapatan Tol Cabang Semarang tumbuh 7,81% dari tahun lalu Semarang tercatat sebesar 48,61 juta kendaraan, naik disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 7,36% sebesar 7,36% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas dan penyesuaian tarif pada Oktober 2013. Peningkatan volume Transaksi tahun 2012 sebesar 45,27 juta kendaraan. lalu lintas transaksi disebabkan oleh perkembangan wilayah Tahun 2013, kontribusi Cabang Semarang terhadap total disekitar jalan tol Semarang. Selain itu, adanya perbaikan jalan Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai 3,86%. Sementara arteri (jalan Setiabudi dan Pudak Payung) dari bulan Juni sampai itu, Pendapatan Tol mencapai Rp104,77 miliar, naik dengan Agustus 2013 yang mengakibatkan kendaraan beralih ke sebesar 7,81% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp97,18 jalan tol miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Semarang mencapai 1,80% terhadap total Pendapatan Tol. Profitabilitas Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang Semarang mencapai sebesar Rp25,38 miliar atau meningkat sebesar 12,46% dari tahun lalu. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 105 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 3. Cabang Belmera : 43 km Konsesi s.d tahun : 2044 Tahun beroperasi : 1986 Jumlah Pegawai : 214 orang Jumlah Gardu : 52 V/C Rasio : 0,15 - 0,41 Sistem Transaksi : Tertutup Lokasi Pengoperasian : Belawan, Medan, Tanjung Morawa 2012 81,57 Panjang Jalan 10,46% 11,41% 73,21 : Belmera 21,68 Ruas Pendapatan Tol (miliar Rupiah) 23,95 Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan) Cabang Belmera 2013 2012 Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi* 2013 Proporsi Pendapatan Tol* 1,90% 98,10% 1,40% 98,60% *Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga Kinerja Tahun 2013 Analisa Kinerja Cabang Belmera Tahun 2013 Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Cabang Belmera Transaksi Pendapatan Tol Cabang Belmera tumbuh 11,41% dari tahun lalu tercatat sebesar 23,95 juta kendaraan, naik sebesar 10,46% disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 10,46% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 dan penyesuaian tarif pada Oktober 2013. Peningkatan volume sebesar 21,68 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang lalu lintas transaksi disebabkan oleh adanya Kawasan Industri Belmera terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai Medan (KIM), beroperasinya bandara Kuala Namu sejak Juli 2013 1,90%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp81,57 miliar, dan tumbuhnya lalu lintas ke arah luar kota Medan menuju daerah naik sebesar 11,41% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp73,21 Tebing Tinggi dan sekitarnya. miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Belmera mencapai 1,40% terhadap total Pendapatan Tol. Profitabilitas Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan Cabang Belmera mencapai sebesar Rp11,08 miliar atau turun sebesar 128,03% dari tahun lalu. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 106 Identitas Perseroan 4. Cabang Palikanci Profil Perseroan Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Panjang Jalan : 26 km Konsesi s.d tahun : 2044 Tahun beroperasi : 1998 Jumlah Pegawai : 166 orang Jumlah Gardu : 22 V/C Rasio : 0,30 - 0,36 Sistem Transaksi : Terbuka Lokasi Pengoperasian : Cirebon 107,49 : Palimanan - Kanci 3,99% 2012 2013 100,54 Laporan Manajemen Ruas Pendapatan Tol (miliar Rupiah) 20,09 Ikhtisar 2013 Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan) Cabang Palikanci 19,32 Transformasi Jasa Marga 2012 Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi* 6,91% 2013 Proporsi Pendapatan Tol* 1,60% 1,84% Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian 98,16% 98,40% *Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga Kinerja Tahun 2013 Analisa Kinerja Cabang Palikanci Tahun 2013 Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang Pendapatan Tol Cabang Palikanci tumbuh 6,91% dari tahun lalu Palikanci tercatat sebesar 20,09 juta kendaraan, naik disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 3,99% sebesar 3,99% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas dan penyesuaian tarif pada Oktober 2013. Peningkatan volume Transaksi tahun 2012 sebesar 19,32 juta kendaraan. Tahun lalu lintas transaksi disebabkan oleh perkembangan wilayah di 2013, kontribusi Cabang Palikanci terhadap total Volume sekitar jalan tol Palikanci. Lalu Lintas Transaksi mencapai 1,60%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp107,49 miliar, naik sebesar 6,91% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp100,54 miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Palikanci mencapai 1,84% terhadap total Pendapatan Tol. Profitabilitas Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang Palikanci mencapai sebesar Rp25,76 miliar atau meningkat sebesar 12,87% dari tahun lalu. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 107 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 5. PT Marga Sarana Jabar Konsesi s.d tahun : 2054 Tahun beroperasi : 2009 Jumlah Pegawai : 116 orang Jumlah Gardu : 12 V/C Rasio : 0,30-0,58 Sistem Transaksi : Terbuka Lokasi Pengoperasian : Bogor 45,55 : 4 km (seksi I) 11,45% 2012 2013 2012 Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi* 2013 Proporsi Pendapatan Tol* 0,78% 1% 99,01% 10,93% 41,06 : Bogor Outer Ring Road Panjang Jalan Pendapatan Tol (miliar Rupiah) 12,52 Ruas Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan) 11,24 PT Marga Sarana Jabar 99,22% *Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga Kinerja Tahun 2013 Analisa Kinerja PT Marga Sarana Jabar Tahun 2013 Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi ruas BORR tercatat Pendapatan Tol ruas BORR tumbuh 10,93% dari tahun lalu sebesar 12,52 juta kendaraan, naik sebesar 11,45% dibandingkan disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar 11,24 11,45%. Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi BORR terhadap total oleh perekonomian diwilayah Bogor khususnya Sentul mulai Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai 1%. Sementara itu, berkembang dan warga mulai mengenal jalur akses lewat Pendapatan Tol mencapai Rp45,55 miliar, naik sebesar 10,93% ruas BORR sehingga traffic pada tahun 2013 lebih tinggi dari dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp41,06 miliar. Kontribusi tahun 2012. Pendapatan Tol dari BORR mencapai 0,78% terhadap total Pendapatan Tol. Profitabilitas Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan PT Marga Sarana Jabar mencapai sebesar Rp2,81 miliar atau turun sebesar 64,94% dari tahun lalu. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 108 Identitas Perseroan 6. PT Marga Nujyasumo Agung Profil Perseroan Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital : 2 km (Seksi 1A) Konsesi s.d tahun : 2049 Tahun beroperasi : 2011 Jumlah Pegawai : 126 orang Jumlah Gardu : 21 V/C Rasio : 0,15-0,31 Sistem Transaksi : Terbuka Lokasi Pengoperasian : Waru Tata Kelola Perusahaan 17,55 Surabaya - Mojokerto Panjang Jalan Pendapatan Tol (miliar Rupiah) 13,42 Laporan Manajemen Ruas Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan) 10,61 Ikhtisar 2013 PT Marga Nujyasumo Agung 8,62 Transformasi Jasa Marga 23,13% 2012 30,85% 2013 2012 Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi* 2013 Proporsi Pendapatan Tol* 0,84% 0,30% Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian 99,16% 99,70% *Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga Kinerja Tahun 2013 Analisa Kinerja PT Marga Nujyasumo Agung Tahun 2013 Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi ruas Pendapatan Tol ruas Surabaya-Mojokerto Seksi IA tumbuh 30,85% Surabaya-Mojokerto tercatat sebesar 10,61 juta dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu kendaraan, naik sebesar 23,13% dibandingkan dengan lintas transaksi 23,13%. Peningkatan volume lalu lintas transaksi Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar disebabkan oleh peningkatan kegiatan ekonomi di wilayah Jalan 8,62 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi ruas Tol Seksi 1A Waru-Sepanjang Surabaya-Mojokerto terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai 0,84%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp17,55 miliar, naik sebesar 30,85% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp13,42 miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Jalan Tol SurabayaMojokerto Seksi I mencapai 0,30% terhadap total Pendapatan Tol. Profitabilitas Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan PT Marga Nujyasumo Agung mencapai sebesar Rp42,79 miliar atau turun sebesar 20,96% dari tahun lalu. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 109 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 7. PT Trans Marga Jateng : 11 km (seksi I) Konsesi s.d tahun : 2055 Tahun beroperasi : 2011 Jumlah Pegawai : 96 orang Jumlah Gardu : 22 V/C Rasio : 0,25-0,40 Sistem Transaksi : Tertutup Lokasi Pengoperasian : Semarang 36,49 Panjang Jalan 32,69% 2012 2013 2012 Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi* 2013 Proporsi Pendapatan Tol* 0,52% 99,48% 32,88% 27,46 : Semarang - Solo Pendapatan Tol (miliar Rupiah) 6,58 Ruas Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan) 4,96 PT Trans Marga Jateng 0,63% 99,37% *Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga Kinerja Tahun 2013 Analisa Kinerja PT Trans Marga Jateng Tahun 2013 Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi ruas Semarang- Pendapatan Tol ruas Semarang Solo Seksi Semarang-Ungaran Ungaran tercatat sebesar 6,58 juta kendaraan, naik sebesar tumbuh 32,88% dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan 32,69% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi volume lalu lintas transaksi 32,69%. Peningkatan volume lalu tahun 2012 sebesar 4,96 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi lintas transaksi disebabkan oleh peningkatan kegiatan ekonomi di ruas Semarang-Ungaran terhadap total Volume Lalu Lintas wilayah Jalan Tol Semarang-Ungaran. Transaksi mencapai 0,52%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp36,49 miliar, naik sebesar 32,88% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp27,46 miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Jalan Tol Semarang-Solo Seksi I mencapai 0,63% terhadap total Pendapatan Tol. Profitabilitas Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan PT Trans Marga Jateng mencapai sebesar Rp153,75 miliar atau turun sebesar 21,39% dari tahun lalu. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 110 Identitas Perseroan 8. PT Jasamarga Bali Tol Profil Perseroan : Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa Panjang Jalan : 10 km Konsesi s.d tahun : 2057 Analisa dan Pembahasan Manajemen Tahun beroperasi : 2013 Jumlah Pegawai : 33 orang Pengembangan Proyek Baru Jumlah Gardu : 20 V/C Rasio : 0,20-0,40 Sistem Transaksi : Terbuka Lokasi Pengoperasian : Bali Laporan Manajemen Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Pendapatan Tol (miliar Rupiah) 23,65 Ruas Ikhtisar 2013 Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan) PT Jasamarga Bali Tol 3,24 Transformasi Jasa Marga 2012 2013 Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi* 2012 2013 Proporsi Pendapatan Tol* 0,41% 0,26% Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian 99,59% 99,74% *Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga Kinerja Tahun 2013 Analisa Kinerja PT Jasamarga Bali Tol Tahun 2013 Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi ruas Jumlah Volume lalu-lintas Jalan Tol Bali Mandara pada hari Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa tercatat sebesar 3,24 juta pertama pengoperasian mencapai 38.558 kendaraan. Hal ini kendaraan. Tahun 2013, kontribusi ruas ruas Nusa Dua- mendekati perkiraan dan target yang dipasang PT Jasamarga Bali Ngurah Rai-Benoa terhadap total Volume Lalu Lintas Tol (JBT) yaitu sebesar 39.000 kendaraan. Dengan pencapaian ini Transaksi mencapai 0,26%. Sementara itu, Pendapatan akan mempengaruhi pendapatan tol sehingga Perseroan optimis Tol mencapai Rp23,65 miliar yang merefleksikan bahwa volume lalu lintas maupun pendapatan akan tercapai kontribusi Pendapatan Tol sebesar 0,41% terhadap total dalam waktu dekat. Pendapatan Tol. Profitabilitas Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan PT Jasamarga Bali Tol mencapai sebesar Rp20,08 miliar atau turun sebesar 202,32% dari tahun lalu. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 111 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Wawancara dengan Hasanudin Direktur Operasi Tanya (T) T Bagaimana kinerja pengoperasian jalan tol di tahun 2013? J Jawab (J) Pada tahun 2013, kami melayani volume lalu lintas transaksi sebesar 1,26 juta kendaraan yang meningkat sebesar 4,76% dari tahun lalu. Untuk melayani kebutuhan lalu lintas tersebut dan mengantisipasi kenaikan volume lalu lintas dalam jangka panjang, pada tahun 2013, Perseroan melakukan peningkatan pelayanan dengan terus menambah Gardu Tol Otomatis sebanyak 38 gardu tol sehingga secara total Perseroan memiliki 89 Gardu Tol Otomatis. Kami juga melakukan peningkatan kapasitas jalan melalui pelebaran pada Jalan Tol Padaleunyi ruas Pasteur-Kopo dan Jalan Tol Jagorawi ruas Cibinong-Sentul Selatan. Selain itu, juga dilakukan peningkatan akses layanan informasi melalui penambahan 24 VMS (Variable Message Sign) sehingga total VMS yang dimiliki Perseroan sebanyak 60 VMS. T:T Apa tantangan terbesar yang dihadapi pada bidang pengoperasian jalan tol? J:J Tantangan terbesar yang dihadapi dalam mengoperasikan jalan tol adalah tingginya kepadatan lalu lintas pada ruas-ruas jalan tol Jakarta dan sekitarnya namun tidak dapat dilakukan peningkatan kapasitas jalan karena kendala ketidaktersediaan lahan untuk melakukan pelebaran jalan. T:T Bagaimana Bapak mengatasi tantangan tersebut? J:J Kami melakukan rekayasa lalu lintas untuk meningkatkan kelancaran seperti antara lain pemberlakuan contra flow pada jam jam sibuk. T:T Bagaimana prospek kinerja operasional ke depan? J:J Volume transaksi lalu lintas diproyeksikan akan terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi, yang tentunya membutuhkan peningkatan pelayanan lalu lintas. Oleh sebab itu, kami akan terus meningkatkan pelayanan dengan terus menambah gardu-gardu tol operasi dan meningkatkan kapasitas jalan dengan melakukan pelebaran. Selain itu kami menyakini Pemerintah akan terus konsisten memenuhi ketentuan peraturan akan kepastian penyesuaian tarif tol setiap dua tahun. Hal ini merupakan hal yang positif bagi kepastian pertumbuhan pendapatan tol. Dari sisi efisiensi biaya pengoperasian, Perseroan akan terus meningkatkan efisiensi secara berkelanjutan melalui upaya-upaya modernisasi pelayanan dan peralatan operasi, yang pada akhirnya diharapkan pengoperasian jalan tol akan sepenuhnya menggunakan teknologi dimana kebutuhan tenaga manusia akan semakin kecil. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 112 Melayani Tanpa Henti 24/7 LAYANAN GARDU TRANSAKSI LAYANAN TEMPAT ISTIRAHAT Layanan Transaksi LAYANAN AMBULAN Proses layanan kepada pemakai jalan termasuk kontrol atas pelaksanaan transaksi, proses pengamanan dan pengadministrasian tol serta proses pendukung lainnya Layanan Lalu Lintas Informasi kondisi lalu lintas secara real time selama 24 jam melalui call center memberikan kemudahan di perjalanan di setiap waktu LAYANAN DEREK LAYANAN PATROLI PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 INFORMASI LALU LINTAS REAL TIME 113 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Layanan Pemeliharaan Kegiatan yang ditujukan untuk memelihara jalan tol agar tetap nyaman untuk dilalui kendaraan GARDU TOL OTOMATIS E-TOLL CARD TRAFFIC MONITORING PT.Jasamarga @PTJasamarga TRAFFIC INFORMATION CENTER PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 www.jasamargalive.com m.jasamargalive.com 114 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Segmen Usaha Pengembangan Usaha Non Tol tahun tersebut Pendapatan Usaha dapat menyokong Pendapatan utama Lainnya mencapai Rp508,20 miliar, Perseroan, yaitu Pendapatan Tol. Untuk mengalami peningkatan sebesar 254,22% saat ini, kontribusi Pendapatan Usaha dibandingkan dengan tahun 2012. Lainnya telah mencapai 4,94% dari total Ikhtisar 2013 Segmen Usaha Pengembangan Komponen terbesar dalam Pendapatan Pendapatan Usaha Perseroan. Dengan Laporan Manajemen Usaha Non Tol merupakan Usaha Lainnya pada tahun 2013 berasal pembentukan beberapa Anak Perusahaan Analisa dan Pembahasan Manajemen segmen usaha yang berasal dari dari Lainnya sebesar Rp225,94 miliar. yang menjalankan bisnis non tol, Perseroan pemanfaatan aset Perseroan akan terus memaksimalkan pemanfaatan baik yang tangible maupun Peningkatan kinerja tahun 2013 pada aset-aset untuk memberikan kontribusi yang intangible. Hasil Segmen Segmen Usaha Pengembangan Usaha pada Pendapatan Usaha Perseroan. Berikut Usaha Pengembangan Usaha Non Tol merupakan usaha Perseroan adalah ulasan kinerja Segmen Usaha Non Tol pada Laporan Keuangan untuk terus memanfaatkan segala Pengembangan Usaha Non Tol dalam tabel Tata Kelola Perusahaan Konsolidasian Tahun Buku 2013 bentuk aset Perseroan baik yang dan grafik. disajikan sebagai Pendapatan tangible maupun yang intangible agar Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Usaha Lainnya, dimana pada Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Segmen 1 Pendapatan BBM SPBU 2012 2013 ∆ Rp - 153,07 153,07 n/a 1,49 ∆% % Terhadap Total JM 2 Sewa Lahan 75,23 90,06 14,83 19,72 0,87 3 Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak Lain 21,93 32,41 10,47 47,74 0,31 4 Pendapatan Iklan 5 Lainnya 5,78 6,72 0,94 16,32 0,07 40,53 225,94 185,41 457,47 2,19 143,47 508,20 364,73 254,22 4,94 225,94 TOTAL – Pendapatan BBM SPBU Sewa Lahan 2013 2012 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak Lain Pendapatan Iklan 40,53 6,72 5,78 32,41 21,93 90,06 75,23 Laporan Keuangan Konsolidasian No. 153,07 Daftar Istilah dalam miliar rupiah Lainnya 115 Menuju Pertumbuhan Berikutnya (miliar Rupiah) 153,07 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013, Segmen Usaha Pengembangan Usaha Non Tol Perseroan dibagi menjadi: 1,49% 90,06 Sesuai dengan Laporan Keuangan Konsolidasian Audited a. Pendapatan BBM SPBU Pendapatan BBM SPBU merupakan pendapatan yang dihasilkan dari penerimaan BBM SPBU pada Unit Bisnis Tempat Istirahat dan Pelayanan Km 88 Jalan Tol Purbaleunyi dan Km 226 Jalan Tol Palikanci. Kontribusi pendapatan BBM SPBU sebesar 1,49% dari total Pendapatan Usaha b.Sewa Lahan Pada tahun 2013, Pendapatan Sewa Lahan meningkat sebesar 98,51% – 2012 2013 (miliar Rupiah) 0,87% 90,06 19,72% dari tahun 2012. Pendapatan dari Sewa Lahan pada tahun ini mencapai Rp90,06 miliar. Kenaikan kinerja pada tahun 2013 disebabkan oleh meningkatnya tarif sewa pada Tempat Istirahat (TI) yang di baru untuk disewakan kepada pihak luar turut meningkatkan pencapaian kinerja pada tahun 2013. 75,23 kelola oleh Perseroan. Selain itu, pembukaan lahan-lahan 2012 99,13% 2013 (miliar Rupiah) 32,41 0,31% b. Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak Lain Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak Lain selama 2013 mencapai tahun 2012 sebesar Rp21,93 miliar. 21,93 Rp32,41 miliar atau meningkat sebesar 47,74% dibandingkan 99,69% 2012 2013 (miliar Rupiah) 6,72 c. Pendapatan Iklan Pendapatan Iklan mengalami kenaikan 16,32% dari Rp 5,78 miliar di 2012 menjadi Rp 6,72 miliar di 2013. Hal ini disebabkan karena meningkatnya peminat billboard di sepanjang jalan tol. 5,78 0,07% 99,93% 2012 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 2013 116 Transformasi Jasa Marga e.Lainnya Kinerja PT Sarana Marga Utama, sebagai Anak bidang pengusahaan jasa konstruksi dan Laporan Manajemen persewaan kendaraan, mengalami pencapaian Analisa dan Pembahasan Manajemen kinerja sebesar 240,80% dibandingkan pencapaian Pengelolaan Human Capital yang sangat baik, dengan mengalami peningkatan tahun 2012. Peningkatan kinerja ini dapat dilihat dari pencapaian Laba Tahun Berjalan Rp9,39 miliar, jauh meningkat dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp2,76 miliar. Hal ini disebabkan oleh Tata Kelola Perusahaan adanya peningkatan realisasi kontrak dari bidang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan kontrak baru dari bidang sipil. Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian 2,19% Perusahaan Perseroan yang bergerak dalam Ikhtisar 2013 Pengembangan Proyek Baru (miliar Rupiah) • PT Sarana Marga Utama 225,94 Profil Perseroan SFO (Scrapping Filling Overlay) dan ada beberapa • PT Jasamarga Properti Sementara itu, PT Jasamarga Properti, yang bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan dan jasa terkait properti, dimana Perusahaan ini baru berdiri pada awal tahun 2013 dan diharapkan pada tahun 2014 akan mulai berkontribusi terhadap Pendapatan Perseroan. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 40,53 Identitas Perseroan 2012 97,81% 2013 117 Menuju Pertumbuhan Berikutnya ANALISA KINERJA KEUANGAN komprehensif Diskusi dan analisis terkait dengan tinjauan keuangan berikut jalan tol baru, seiring upaya Perseroan untuk terus melakukan ini disajikan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian untuk pengembangan usaha. Di sisi lain, kondisi tersebut menyebabkan tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. liabilitas Perseroan meningkat sebesar 16,93% dibandingkan Laporan keuangan konsolidasian telah diaudit oleh Aryanto, Amir, tahun sebelumnya karena terdapat penambahan pinjaman untuk Jusuf, Mawar Saptoto (RSM AAJ Associates) melalui Laporan Audit mendukung aktivitas konstruksi jalan tol baru. Sedangkan ekuitas No. R/042.AGA/sat.2/2014 tanggal 12 Februari 2014 dan telah Perseroan meningkat 11,03% dari tahun lalu sebagai cerminan mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian. bahwa Perseroan tetap berkomitmen menjaga perolehan laba ditengah upaya ekspansi yang dilakukan. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Posisi Keuangan Konsolidasian Perseroan di tahun 2013 Aset menunjukkan kinerja yang meningkat. Tahun ini, aset Perseroan Aset perseroan terdiri dari Aset Lancar dan Aset Tidak Lancar, tercatat sebesar Rp28,36 triliun atau bertumbuh 14,60% perbandingan masing-masing komposisi aset adalah sebagai dibandingkan tahun 2012. Pertumbuhan ini disebabkan berikut : karena adanya peningkatan aktivitas konstruksi pembangunan Aset (miliar rupiah) 2012 Uraian Jumlah Aset Lancar 2013 Kontribusi Jumlah ∆ Rp ∆% Kontribusi 4.517,29 18,25 3.746,34 13,21 (770,95) -17,07 Aset Tidak Lancar 20.236,26 81,75 24.620,00 86,79 4.383,74 21,66 Total Aset 24.753,55 100,00 28.366,35 100,00 3.612,79 14,60 Total Aset Perseroan adalah Rp28,36 triliun, mengalami kenaikan lancar sebesar 21,66% yaitu Hak Pengusahaan Jalan Tol dari ruas sebesar Rp3,61 triliun atau 14,60% dibandingkan dengan tahun tol yang baru beroperasi. 2012. Kenaikan tersebut disebabkan oleh penambahan aset tidak Aset Lancar, Aset Tidak Lancar dan total aset 28.366,35 24.753,55 24.620,00 20.236,26 3.746,34 4.517,29 (miliar rupiah) 2012 2013 Aset Lancar PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Aset Tidak Lancar Total Aset 118 Identitas Perseroan Aset Lancar penambahan setoran modal ke Entitas Anak dan pelunasan Profil Perseroan Secara keseluruhan perolehan Aset Lancar Perseroan utang bank. Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian turun 17,07%, dari sebesar Rp4,51 triliun di tahun 2012 menjadi sebesar Rp3,74 triliun di tahun 2013. Komposisi Aset Lancar tahun 2013 dibandingkan dengan tahun Penurunan tersebut disebabkan karena adanya 2012 sebagai berikut: Aset Lancar (miliar rupiah) 2012 Uraian Jumlah 2013 Kontribusi Jumlah ∆ Rp Kontribusi ∆% 4.302,38 94,95 3.514,06 93,80 (788,32) (18,32) Investasi Jangka Pendek 7,82 0,17 6,63 0,18 (1,19) (15,26) Piutang Lain-lain-Lancar 50,27 1,41 177,20 4,73 126,93 252,51 Biaya Dibayar di Muka 155,53 3,43 47,36 1,26 (108,17) (69,55) Pajak Dibayar di Muka 1,29 0,03 1,10 0,03 (0,19) (14,75) 4.517,29 100,00 3.746,34 100,00 (770,95) (17,07) Kas dan Setara Kas Total Aset Lancar Kas dan Setara kas Piutang Lain-lain - Lancar Kas dan Setara Kas perseroan turun 18,32% dari tahun Piutang lain-lain merupakan pendapatan yang akan diterima dari sebelumnya sebesar Rp4,30 triliun menjadi Rp3,51 triliun sewa lahan, sewa tempat istirahat, sewa ruang iklan dan bunga di tahun 2013. Penurunan ini disebabkan karena adanya yang akan diterima dari deposito berjangka. Tahun 2013 Piutang penambahan setoran modal ke entitas anak untuk Lain-lain mencapai Rp177,20 miliar atau meningkat 252,51% hal mempercepat penyelesaian konstruksi jalan tol baru yang ini disebabkan Perusahaan membiayai terlebih dahulu kenaikan sedang dilakukan oleh Perseroan. harga tanah dalam rangka pengusahaan Jalan Tol Lingkar Investasi Jangka Pendek Investasi jangka pendek sebesar Rp6,63 miliar, menurun sebesar 15,26% dari tahun 2012 yang mencapai Rp7,82 miliar. Penurunan ini disebabkan adanya kerugian yang belum direalisasi (unrealized loss) sebesar Rp1,19 miliar atas Efek tersedia untuk Dijual berupa Reksadana pada Obligasi Seri II PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Luar Jakarta (JORR) Seksi W2 Utara, yang menjadi tanggungan Pemerintah c.q Kementerian Pekerjaan Umum. Biaya Dibayar di Muka Biaya Dibayar di Muka menurun 69,55% dari sebelumnya sebesar Rp155,53 miliar di tahun 2012 menjadi Rp47,36 miliar pada tahun 2013. Hal ini disebabkan penurunan pada Uang Muka Pekerjaan (work advances) sebesar Rp104,95 miliar. 119 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Aset Tidak Lancar Peningkatan ini, terutama disebabkan karena pertumbuhan Aset Pada tahun 2013, Aset Tidak Lancar mencapai Rp24,62 triliun Tak Berwujud berupa Hak Pengusahaan Jalan Tol dengan total atau mengalami peningkatan sebesar 21,66% dari tahun 2012. Rp22,30 triliun. Aset TIDAK Lancar (miliar rupiah) 2012 Uraian Jumlah Piutang Lain-lain - Tidak Lancar 2013 Kontribusi 13,82 0,07 Jumlah Kontribusi ∆ Rp ∆% 19,75 0,08 5,93 42,87 459,32 1,87 294,27 178,30 Dana Ditetapkan Penggunaannya 165,04 0,82 Investasi pada Entitas Asosiasi 175,75 0,87 192,10 0,78 16,35 9,30 Aset Keuangan Lainnya 241,61 1,19 241,61 0,98 - - Aset Tetap - Bersih 422,51 2,09 593,03 2,41 170,52 40,36 18.547,71 91,66 22.300,27 90,58 3.752,57 20,23 362,10 1,79 641,12 2,60 279,02 77,06 41,85 0,21 41,85 0,17 - - 265,88 1,31 130,97 0,53 (134,91) (50,74) 100,00 24.620,00 100,00 4.383,74 21,66 Aset Tak Berwujud Hak Pengusahaan Jalan Tol - Bersih Lainnya Goodwill Aset Lain-lain Total Aset Tidak Lancar 20.236,26 Dana Ditetapkan Penggunaannya Aset Tetap Adalah penyisihan dana untuk jaminan pelunasan Obligasi Perolehan Aset tetap Perseroan mencapai Rp593,03 miliar di dan bunga pinjaman bank. Pada tahun 2013, Dana Ditetapkan tahun 2013 atau bertumbuh 40,36% dari sebelumnya Rp422,51 Penggunaannya mencapai Rp459,32 miliar atau naik 178,30% dari miliar di tahun 2012. Kenaikan tersebut disebabkan karena adanya tahun lalu. Kenaikan tersebut disebabkan adanya pembentukan penambahan Aset Tetap Pemilikan Langsung berupa Tanah, rekening khusus atas pendapatan dari pengoperasian JORR Seksi Gedung Kantor dan Bangunan Lain, Peralatan Operasi dan Kantor, S sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 80.1/ serta Kendaraan Bermotor yang totalnya mencapai Rp266,25 KPTS/M/ 2013 tanggal 25 Pebruari 2013 tentang Pengoperasian miliar, Aset Sewa Guna Usaha sebesar Rp16,98 miliar dan Aset Sementara Jalan Tol Lingkarluar Jakarta Seksi Pondok Pinang – Tetap Dalam Konstruksi sebesar Rp89,30 miliar. Jagorawi (JORR “S”). Pada tahun 2013 rekening khusus tersebut adalah sebesar Rp233,01 miliar. Aset Tak Berwujud – Hak Pengusahaan Jalan Tol Aset Tak Berwujud mencapai Rp22,30 triliun, meningkat sebesar Investasi Pada Entitas Asosiasi 20,23% atau Rp3,75 triliun dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini Seiring perkembangan Perseroan, pada tahun 2013 Investasi disebabkan karena adanya pengakuan Hak Pengusahaan Jalan Tol pada Entitas Asosiasi meningkat menjadi Rp192,10 miliar atau untuk jalan tol yang baru beroperasi yaitu Tol Bali Mandara (Nusa naik 9,30% dibandingkan tahun 2012. Perseroan melakukan Dua – Ngurah Rai – Benoa) dan JORR W2 Utara Paket 1 – 3 (Kebon penambahan penyertaan saham pada entitas asosiasi yaitu Jeruk – Ciledug). PT. Trans Lingkar Kita Jaya sebesar Rp21,24 miliar dengan penambahan tersebut kepemilikan Perseroan menjadi 21,24%. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 120 Identitas Perseroan Liabilitas Profil Perseroan Liabilitas Perseroan pada akhir 2013 adalah sebesar Panjang meningkat dari Rp8,31 triliun di tahun 2012 menjadi Transformasi Jasa Marga Rp17,49 triliun, naik sebesar Rp2,53 triliun atau 16,93% Rp12,57 triliun pada tahun 2013. Sedangkan Liabilitas Jangka dibandingkan tahun 2012. Kenaikan ini disebabkan Pendek turun sebesar 26,00% dari tahun lalu karena adanya oleh adanya penambahan pinjaman untuk mendukung pelunasan utang Obligasi dan utang Bank. Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen liabilitas (miliar rupiah) Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital aktivitas konstruksi jalan tol baru, sehingga Liabilitas Jangka 2012 Uraian Jumlah 2013 Kontribusi (%) Jumlah Kontribusi (%) ∆ Rp ∆% Liabilitas Jangka Pendek 6.648,16 44,42 4.919,88 28,11 (1.728,28) (26,00) Tata Kelola Perusahaan Liabilitas Jangka Panjang 8.317,60 55,58 12.579,48 71,89 4,261,88 51,24 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Total Liabilitas 14.965,77 100,00 17.499,37 100,00 2.533,60 16,93 Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Liabilitas Jangka Pendek dan Liabilitas Jangka Panjang (miliar rupiah) Daftar Istilah Liabilitas Jangka Pendek PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 17.499,37 14.965,77 12.579,48 8.317,60 4.919,88 6.648,16 Laporan Keuangan Konsolidasian 2012 2013 Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas 121 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Liabilitas Jangka Pendek pelunasan Obligasi Seri P, Seri JORR I dan Seri I JM-10 (Zero Pada akhir 2013, Perseroan mencatat Liabilitas Jangka Pendek Coupon) serta pelunasan Utang Bank yang telah jatuh tempo sebesar Rp4,91 triliun. Posisi tersebut lebih rendah 26,00% atau pada tahun 2013. Total pelunasan Obligasi-obligasi tersebut lebih rendah Rp1,72 triliun dari tahun sebelumnya yang mencapai adalah sebesar Rp1,77 triliun, sedangkan pelunasan Utang Bank Rp6,64 triliun. Penurunan ini terutama disebabkan karena adanya sebesar Rp786,12 miliar. Liabilitas Jangka Pendek (miliar rupiah) 2012 Uraian Jumlah 2013 Kontribusi (%) Jumlah Kontribusi (%) ∆ Rp ∆% LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha 1,38 80,67 1,64 (11,37) (12,36) 1.325,01 19,93 1.153,45 23,44 (171,57) (12,95) 281,38 4,23 164,33 3,34 (117,05) (41,60) 36,38 0,55 66,27 1,35 29,88 82,13 437,32 6,58 464,68 9,44 27,36 6,26 92,04 Utang Kontraktor Utang Pajak Utang Lain-lain Beban Aktual Liabilitas Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Utang Bank 1.640,78 24,68 951,06 19,33 (689,72) (42,04) Utang Obligasi 1.771,62 26,65 700,00 14,23 (1.071,62) (60,49) Utang Bantuan Pemerintah 5,89 0,09 - - (5,89) (100,00) Liabilitas Kerjasama Operasi 0,82 0,01 0,82 0,02 (0,00) (0,00) 809,43 12,18 1.112,70 22,62 303,27 37,47 Utang Sewa Guna Usaha 18,47 0,28 19,78 0,40 1,30 7,06 Provisi Pelapisan Jalan Tol 229,03 3,44 206,14 4,19 (22,89) (9,99) 6.648,16 100,00 4.919,88 100,00 (1.728,28) (26,00) Liabilitas Pembebasan Tanah Total Liabilitas Jangka Pendek Dari tabel diatas, Komposisi terbesar dari Liabilitas Jangka Liabilitas Jangka Panjang Pendek adalah Utang Kontraktor yaitu sebesar 23,44% dari total Pada akhir 2013, Liabilitas Jangka panjang mengalami kenaikan Liabilitas Jangka Pendek yang dimiliki Perseroan. Utang kontraktor 51,24% dari sebelumnya Rp8,31 triliun di tahun 2012 menjadi merupakan utang kepada kontraktor, konsultan dan rekanan Rp12,57 triliun di tahun 2013. Kenaikan ini terutama disebabkan sehubungan dengan adanya pembangunan jalan, pelapisan karena peningkatan pinjaman kepada pihak ketiga guna ulang, pengadaan fasilitas tol dan bangunan lain. mendukung kegiatan konstruksi jalan tol baru yang sedang dilaksanakan Perseroan melalui entitas anak. Sedangkan komposisi Liabilitas Pembebasan Tanah mencapai 22,62% dari total keseluruhan Liabilitas Jangka Pendek Perseroan. Komposisi dari Liabilitas Jangka panjang terdiri dari Pendapatan Liabilitas ini merupakan Dana talangan pembelian tanah untuk Diterima Dimuka 0,56%, Liabilitas Pajak Tangguhan 4,15%, pembangunan ruas Jalan yang menggunakan dana talangan Liabilitas Jangka Panjang-Setelah Dikurangi Bagian Yang Jatuh Badan Layanan Umum Badan Pengatur Jalan Tol. Tempo Dalam Satu Tahun 89,23%, Liabilitas Jangka Panjang Lainnya 3,46%, dan Liabilitas Imbalan Kerja 2,59%. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 122 Identitas Perseroan Profil Perseroan Liabilitas Jangka panjang (miliar rupiah) Transformasi Jasa Marga 2012 Uraian Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Pendapatan Diterima di Muka Pengembangan Proyek Baru Liabilitas Pajak Tangguhan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Kontribusi (%) Jumlah Kontribusi (%) ∆ Rp ∆% LIABILITAS JANGKA PANJANG Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengelolaan Human Capital Jumlah 2013 57,12 0,69 71,03 0,56 13,91 24,35 466,57 5,61 522,67 4,15 56,10 12,02 Liabilitas Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun Utang Bank 3.046,24 36,62 5.320,20 42,29 2.273,96 74,65 Utang Obligasi 3.749,45 45,08 5.144,38 40,89 1.394,93 37,20 - - - - - - 21,39 0,26 21,39 0,17 0,00 0,00 374,10 4,50 566,17 4,50 192,07 51,34 27,36 0,33 47,13 0,37 19,77 72,26 95,77 1,15 124,95 0,99 29,18 30,47 202,45 2,43 435,47 3,46 233,01 115,09 277,16 3,33 326,11 2,59 48,95 17,66 8.317,60 100,00 12.579,48 100,00 4.261,88 51,24 Utang Bantuan Pemerintah Liabilitas Kerjasama Operasi Liabilitas Pembebasan Tanah Utang Sewa Guna Usaha Provisi Pelapisan Jalan Tol Liabilitas Jangka Panjang Lainnya Liabilitas Imbalan Kerja Total Liabilitas Jangka Panjang Pendapatan Diterima Dimuka disebabkan adanya kenaikan Utang Bank Ekuitas mengalami peningkatan sebesar pada Entitas Anak sejalan dengan aktivitas Perseroan mencatat Jumlah ekuitas tahun 24,35% dibandingkan tahun konstruksi jalan tol baru. 2013 sebesar Rp10,86 triliun. Kondisi tersebut meningkat 11,03% atau sebesar sebelumnya, yang disebabkan karena adanya kenaikan Sedangkan Utang Obligasi sebesar Rp5,14 Rp1,07 triliun dibandingkan tahun 2012 pendapatan sewa iklan, lahan, triliun mengalami peningkatan sebesar yang mencapai Rp9,78 triliun. Peningkatan tempat istirahat dan pendapatan 37,20% atau Rp1,39 triliun dari sebelumnya ini disebabkan karena kemampuan lain yang diterima di ruang milik sebesar Rp3,74 triliun Kenaikan tersebut Perseroan untuk mencetak laba jalan tol. disebabkan karena adanya penerbitan komprehensif tahun berjalan sebesar Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Rp1,23 triliun yang diimbangi dengan Pada tahun 2013 Utang Bank Tahap I Tahun 2013 sebesar Rp2,1 triliun dividen tunai sebesar Rp640,83 miliar. mencapai Rp5,32 triliun, yang digunakan untuk refinancing, meningkat sebesar 74,65% pengembangan usaha, dan peningkatan Komposisi Ekuitas terdiri dari Modal Saham atau Rp2,27 triliun dari tahun kapasitas jalan. 31,29%, Tambahan Modal Disetor 22,58%, sebelumnya sebesar Rp3,04 Keuntungan (Kerugian) Belum Direalisasi triliun. Peningkatan tersebut Efek Tersedia Untuk Dijual 0,02%, Saldo Laba 31,74% dan Kepentingan Non Pengendali 14,37%. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 123 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Ekuitas (miliar rupiah) 2012 Uraian Jumlah Modal Saham Tambahan Modal Disetor Keuntungan (Kerugian) Belum Direalisasi Efek Tersedia untuk Dijual Saldo Laba 2013 Jumlah 3.400,00 Kontribusi (%) 34,74 3.400,00 Kontribusi (%) 31,29 2.453,89 25,07 2.453,89 3,29 0,03 2.753,97 28,14 ∆ Rp ∆% - - 22,58 - - 2,10 0,02 (1,19) (36,26) 3.449,45 31,74 695,48 25,25 Ditentukan Penggunaannya 100,00 1,02 125,00 1,15 25,00 25,00 1.940,20 19,82 2.876,46 26,47 936,25 48,26 713,76 7,29 447,99 4,12 (265,77) (37,24) Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 8.611,15 87,98 9.305,43 85,63 694,29 8,06 Kepentingan Non Pengendali Total Ekuitas 1.176,64 12,02 1.561,55 14,37 384,91 32,71 9.787,79 100,00 10.866,98 100,00 1.079,19 11,03 Cadangan Wajib Cadangan Umum Belum Ditentukan Penggunaannya Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Pada tahun 2013 Perseroan mencatat perolehan Laba Selain itu, penurunan Laba Komprehensif Tahun Berjalan juga Komprehensif Tahun Berjalan sebesar Rp1,23 triliun, turun 19,51% disebabkan oleh meningkatnya biaya-biaya akibat penyesuaian atau Rp299,72 miliar dibandingkan tahun 2012. Penurunan ini terhadap ketentuan Pemerintah untuk menggunakan BBM Non disebabkan oleh meningkatnya Beban Usaha dari ruas tol yang Subsidi dan pemenuhan ketentuan Upah Minimum Regional. baru beroperasi dan aktivitas konstruksi jalan tol baru. Sedangkan Pendapatan Tol dari ruas-ruas baru tersebut belum memberikan kontribusi yang optimal. Kinerja Keuangan 2012 dan 2013 (miliar rupiah) Uraian 2012 2013 ∆ Rp Pendapatan Usaha 9.070,22 10.294,67 1.224,45 13,50 Beban Usaha 6.094,98 7.631,49 1.536,51 25,21 Laba Usaha 2.975,24 2.663,18 (312,06) (10,49) Laba Komprehensif Tahun Berjalan 1.536,35 1.236,63 (299,72) (19,51) Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada : Pemilik Entitas Induk 1.602,62 1.335,12 (267,50) (16,69) (66,28) (98,50) (32,22) 48,61 3.876,79 3.685,22 (163,14) (4,21) 235,91 196,52 (39,39) (16,70) Kepentingan Non Pengendali EBITDA Laba Bersih per Saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 ∆% 124 Identitas Perseroan Pengelolaan Human Capital Pendapatan Usaha Beban Usaha Laba Usaha 196,52 3.685,22 EBITDA 235,91 3.876,79 1.335,12 Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 14.965,77 Pengembangan Proyek Baru 1.602,62 2.975,24 Analisa dan Pembahasan Manajemen 2.663,18 6.094,98 Laporan Manajemen 7.631,49 Ikhtisar 2013 10.294,67 Transformasi Jasa Marga 9.070,22 Profil Perseroan Laba Bersih per Saham 2012 Tata Kelola Perusahaan 2013 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pendapatan Konstruksi sebesar Rp3,96 triliun atau naik 18,40% mencapai Rp10,29 triliun atau meningkat 13,50% dari dan Pendapatan Usaha Lainnya sebesar Rp508,20 miliar atau Pendapatan Usaha tahun 2012 sebesar Rp9,07 triliun. meningkat 254,22%. Peningkatan ini berasal dari ketiga segmen Pendapatan Pendapatan Usaha (miliar rupiah) 2012 Uraian 2013 ∆ Rp ∆% Kontribusi (%) Jumlah Kontribusi (%) Pendapatan Tol 5.581,75 61,54 5.825,93 56,59 244,18 4,37 Pendapatan Konstruksi 3.345,00 36,88 3.960,54 38,47 615,54 18,40 143,47 1,58 508,20 4,94 364,73 254,22 9.070,22 100,00 10.294,67 100,00 1.224,45 13,50 Pendapatan Usaha Lainnya Pendapatan Tol Pendapatan Konstruksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 508,20 143,47 3.960,54 9.070,22 Total Pendapatan Usaha 10.294,67 Jumlah 3.345,00 Laporan Keuangan Konsolidasian yaitu Pendapatan Tol sebesar Rp5,82 triliun atau naik 4,37%, Selama tahun 2013, Pendapatan Usaha Perseroan 5.825,93 Daftar Istilah Pendapatan Usaha 5.581,75 Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Pendapatan Usaha Lainnya 2012 2013 Total Pendapatan Usaha 125 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Pendapatan Tol ruas jalan tol dan kenaikan tarif tol di sebelas (11) ruas jalan tol Pada tahun 2013 Pendapatan tol mencapai Rp 5,82 triliun atau milik Perseroan pada triwulan IV tahun 2013. meningkat 4,37% dari tahun 2012 yang mencapai Rp 5,58 triliun. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan volume transaksi Berikut adalah pendapatan tol dari ruas jalan tol yang dikelola lalu lintas sebesar 1.258,52 juta kendaraan atau meningkat 4,76% melalui Cabang dan Entitas Anak. dari tahun 2012, karena penambahan kapasitas pada beberapa Pendapatan ToL (miliar rupiah) 2012 Uraian Jumlah Kantor Cabang Jakarta - Cikampek Cikampek - Padalarang JORR Seksi non S Cawang - Tomang - Pluit Jakarta - Bogor - Jagorawi Prof. Dr. Ir. Sedyatmo Jakarta - Tangerang Padalarang - Cileunyi Surabaya - Gempol JORR S Pondok Aren - Bintaro Viaduct - Ulujami Palimanan - Kanci Semarang Seksi A,B,C Belawan - Medan - Tanjung Morawa Sub Total Entitas Anak Bogor Outer Ring Road Semarang - Solo Surabaya - Mojokerto Nusa Dua-Benoa Sub Total Total 2013 Proporsi (%) 896,24 655,38 665,48 674,79 508,09 388,78 379,58 269,47 240,80 434,69 115,58 100,54 97,18 73,21 5.499,82 Jumlah 16,06 11,74 11,92 12,09 9,10 6,97 6,80 4,83 4,31 7,79 2,07 1,80 1,74 1,31 98,53 976,57 741,09 710,63 686,80 548,25 423,16 408,01 276,29 270,47 235,74 131,85 107,49 104,77 81,57 5.702,69 ∆ Rp Proporsi (%) 16,76 12,72 12,20 11,79 9,41 7,26 7,00 4,74 4,64 4,05 2,26 1,84 1,80 1,40 97,88 ∆% 80,33 85,71 45,15 12,01 40,16 34,38 28,43 6,82 29,67 (198,95) 16,27 6,95 7,59 8,36 202,87 8,96 13,08 6,78 1,78 7,90 8,84 7,49 2,53 12,32 (45,77) 14,08 6,91 7,81 11,41 3,69 41,06 27,46 13,42 81,94 0,74 0,49 0,24 1,47 45,55 36,49 17,55 23,65 123,24 0,78 0,63 0,30 0,41 2,12 4,49 9,03 4,14 23,65 41,31 10,93 32,88 30,85 50,41 5.581,75 100,00 5.825,93 100,00 244,18 4,37 Dari tabel diatas, terlihat pertumbuhan diseluruh ruas tol masih penyumbang terbesar pendapatan yang diperoleh Perseroan. Kontribusi terbesar pendapatan tol berasal dari ruas Perusahaan. Tahun 2013 total pendapatan tol yang berasal jalan tol Jakarta-Cikampek yang mencapai Rp976,57 miliar dari ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta mencapai Rp686,80 atau 16,76% dari total Pendapatan Tol secara keseluruhan, miliar dengan kontribusi sebesar 11,79% dari total keseluruhan sedangkan ruas-ruas yang berlokasi di Jakarta dan sekitarnya pendapatan tol pada tahun tersebut. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 126 Identitas Perseroan Pendapatan Konstruksi Tahun 2013, Pendapatan Konstruksi meningkat 18,40% menjadi Profil Perseroan Pendapatan Konstruksi merupakan jasa kompensasi yang Rp3,96 triliun dengan jumlah Beban Konstruksi Rp3,91 triliun diakui oleh Perseroan dan Grup dalam pembangunan dan Marjin Konstruksi Rp46,09 miliar atau naik 35,36% dari tahun jalan tol baru dan peningkatan kapasitas jalan tol. sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan oleh beberapa aktivitas Ikhtisar 2013 Pendapatan konstruksi diakui sesuai dengan kontrak konstruksi jalan tol baru seperti jalan tol Bogor Ring Road, Jalan Laporan Manajemen biaya-plus. Tol Semarang-Solo, Jalan Tol Gempol-Pandaaan, Jalan Tol Gempol Transformasi Jasa Marga Pasuruan dan Jalan Tol JORR W2 Utara. Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pendapatan KonstruksI (miliar rupiah) Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 2012 Uraian 2013 Kontribusi ∆% Kontribusi 3.345,00 100,00 3.960,54 100,00 615,54 18,40 Beban Konstruksi (3.310,95) (98,98) (3.914,45) (98,84) (603,50) 18,23 Marjin Konstruksi 34,05 1,02 46,09 1,16 12,04 35,36 Pendapatan Konstruksi Jumlah ∆ Rp Jumlah Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Pendapatan Konstruksi dan Beban Konstruksi 46,09 34,05 (3.914,45) (3.310,95) 3.960,54 3.345,00 (miliar rupiah) 2012 2013 Pendapatan Konstruksi Beban Konstruksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Marjin Konstruksi 127 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Pendapatan Usaha Lainnya SPBU pada unit bisnis Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) KM 88 Pendapatan Usaha Lainnya merupakan pendapatan yang purbaleunyi dan KM 226 Palikanci serta peningkatan Pendapatan berasal dari pemanfaatan aset Perseroan baik yang tangible Lainnya dari Rp40,53 miliar di tahun 2012 menjadi Rp225,94 miliar maupun yang intangible. Pada 2013, Pendapatan Usaha Lainnya di tahun 2013 karena kenaikan penerimaan pendapatan usaha mencapai Rp508,20 miliar, meningkat signifikan sebesar 254,22% Entitas Anak yaitu PT Sarana Marga Utama (SMU). dibandingkan tahun 2012. Peningkatan ini terutama disebabkan adanya penerimaan pendapatan sebesar Rp153,07 miliar dari BBM Pendapatan Usaha Lainnya (miliar rupiah) 2012 Uraian Kontribusi (%) Jumlah Jumlah Kontribusi (%) ∆ Rp ∆% - - 153,07 30,12 153,07 - Sewa Lahan 75,23 52,44 90,06 17,72 14,83 19,72 Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak Lain 21,93 15,29 32,41 6,38 10,47 47,74 5,78 4,03 6,72 1,32 0,94 16,32 40,53 28,25 225,94 44,46 185,41 457,47 143,47 100,00 508,20 100,00 364,73 254,22 Pendapatan Iklan Lainnya Pendapatan BBM SPBU Sewa Lahan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak Lain Pendapatan Iklan 40,53 3,210.94 3,876.79 6,72 - 5,78 32,41 21,93 90,06 75,23 153,07 Total 225,94 Pendapatan BBM SPBU 2013 2012 2013 Lainnya 128 Identitas Perseroan Beban Usaha dari Beban Konstruksi yang meningkat 18,23% dari Rp3,31 Profil Perseroan Tahun 2013, Beban Usaha Perseroan meningkat 25,21%, triliun tahun 2012 menjadi Rp3,91 triliun di tahun 2013 karena dari Rp6,09 triliun di tahun 2012, menjadi Rp7,63 triliun bertambahnya aktivitas konstruksi jalan tol baru. Transformasi Jasa Marga di tahun 2013. Kontribusi terbesar beban usaha berasal Ikhtisar 2013 Beban Usaha (miliar rupiah) 23,68 481,74 6,31 205,23 74,22 14,47 1,143,31 14,98 261,06 29,59 285,23 4,68 308,00 4,04 22,78 7,99 3.310,95 54,32 3,914,45 51,29 603,51 18,23 974,92 16,00 1.087,82 14,25 112,90 11,58 (400,17) (6,57) (254,73) (3,34) 145,44 (36,35) 59,69 0,98 78,20 1,02 18,50 30,99 6.094,98 100,00 7.631,49 100,00 1.536,51 25,21 11,58 872,70 Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol 276,51 4,54 Beban Pemeliharaan Jalan Tol 882,25 Beban Kerjasama Operasi Beban Pengumpulan Tol Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol Beban Pemeliharaan Jalan Tol Beban Kerjasama Operasi 974,92 308,00 285,23 3.310,95 Total Beban Usaha Beban Konstruksi Beban Umum dan Administrasi Penghasilan Lain-lain 78,20 Beban Lain-lain 59,69 Penghasilan Lain-lain (400,17) Beban Umum dan Administrasi 1.087,82 Beban Konstruksi 3.914,45 705,62 1.143,31 Laporan Keuangan Konsolidasian 167,08 Beban Pengumpulan Tol 882,25 Daftar Istilah 11,44 Kontribusi (%) 481,74 Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 ∆% Jumlah 872,70 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ∆ Rp Kontribusi (%) 705,62 Tata Kelola Perusahaan 2013 Jumlah Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital 2012 Uraian (254,73) Analisa dan Pembahasan Manajemen 276,51 Laporan Manajemen Beban Lain-lain Beban Pengumpulan Tol naik 23,68% dari tahun karena peningkatan pelayanan terhadap pemakai jalan yang sebelumnya karena regulasi pemerintah untuk menggunakan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP). menggunakan BBM Non Subsidi pada kendaraan operasional Perseroan serta peningkatan beban SDM Beban Pemeliharaan Jalan Tol naik 29,59%, yang disebabkan karena beroperasinya dua ruas tol baru yaitu Jalan Tol Bali karena adanya perbaikan dan pemeliharaan aset tetap dan provisi Mandara dan JORR W2 Utara Kebun Jeruk-Ciledug yang overlay sebagai dampak dari peningkatan kapasitas jalan pada turut berdampak pada meningkatnya beban penyusutan. beberapa ruas tol dan peningkatan volume lalin sehingga potensi Selain itu peningkatan beban penyusutan juga kerusakan jalan menjadi lebih besar. disebabkan adanya peningkatan kapasitas layanan jalan tol melalui penambahan gardu transaksi dan pelebaran Beban Umum dan Administrasi naik 11,58% karena adanya jalan tol. kenaikan beban Pajak Bumi dan Bangunan sebesar 21,09%, Bahan Bakar, Listrik dan Air sebesar 10,04% serta kenaikan biaya Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol meningkat 74,22% atau naik 205,23 miliar dari tahun 2012 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 administrasi kantor sebesar 15,83% dari tahun sebelumnya. 129 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Laba Usaha (miliar rupiah) 2012 Uraian 2013 ∆ Rp ∆% Jumlah Kontribusi (%) Jumlah Kontribusi (%) Pendapatan Usaha 9.070,22 100,00 10.294,67 100,00 1.224,45 Beban Usaha 6.094,98 67,20 7.631,49 74,13 1.536,51 25,21 Laba Usaha 2.975,24 32,80 2.663,18 25,87 (312,06) (10,49) 13,50 Laba Usaha Perusahaan di tahun 2013 mencapai Rp 2,66 triliun. ruas–ruas baru tersebut telah diperhitungkan secara maksimal Pencapaian tersebut lebih rendah dari tahun 2012 yang mencapai namun penerimaan Pendapatan Tol belum optimal karena volume Rp 2,97 Triliun yang disebabkan adanya peningkatan Beban Usaha lalu lintas transaksi masih rendah. dan pengoperasian ruas-ruas jalan tol baru, dimana beban pada Penghasilan (Beban) Lain-Lain lain sebesar Rp254,73 miliar, turun 36,35% dari tahun 2012 dan Penghasilan (Beban) Lain-Lain Perseroan pada tahun 2013 Beban Lain-lain sebesar Rp78,20 miliar, meningkat 30,99% dari mencapai Rp176,53 miliar atau menurun sebesar 48,15% tahun 2012. Penurunan ini disebabkan karena adanya pencairan dibandingkan dengan tahun 2012. Terdiri dari Penghasilan Lain- surat berharga seperti deposito yang digunakan untuk tambahan setoran modal Perseroan ke entitas anak. Penghasilan (Beban) Lain-lain (miliar rupiah) Uraian 2012 2013 ∆ Rp ∆% Penghasilan Lain-lain 400,17 254,73 (145,44) (36,35) Beban Lain-lain (59,69) (78,20) (18,50) 30,99 Total Penghasilan (Beban) Lain-lain 340,48 176,53 (163,94) (48,15) Laba Sebelum Pajak Penurunan ini disebabkan karena meningkatnya Biaya Keuangan Pada tahun 2013, Laba Sebelum Pajak Perseroan mencapai yaitu Bunga Pinjaman sebesar 3,06% atau Rp28,07 miliar dari Rp1,71 triliun, turun sebesar Rp340,60 miliar atau 16,57% tahun sebelumnya. dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp2,05 triliun. Laba Sebelum Pajak (miliar rupiah) Uraian 2012 2013 Laba Usaha 2.975,24 Biaya Keuangan Bagian Laba (Rugi) Bersih Entitas Asosiasi Laba Sebelum Pajak PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 ∆ Rp ∆% 2.663,18 (312,06) (10,49) (916,15) (944,22) (28,07) 3,06 (3,83) (4,30) (0,47) 12,25 2.055,26 1.714,66 (340,60) (16,57) 130 Identitas Perseroan Beban Pajak Profil Perseroan Beban Pajak Perseroan di tahun 2013 turun sebesar 8,20% tahun 2013. Penurunan Beban Pajak Penghasilan dipengaruhi oleh Transformasi Jasa Marga dari Rp519,45 miliar di tahun 2012 menjadi Rp476,83 di penurunan Laba sebelum Pajak. Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Beban Pajak (miliar rupiah) 2012 Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Uraian Pajak Kini Pajak Tangguhan Total Beban Pajak Penghasilan 2013 Jumlah Kontribusi (%) Jumlah Kontribusi (%) ∆ Rp ∆% 470,64 100,00 421,42 100,00 (49,22) (10,46) 48,81 10,37 55,42 13,15 6,61 13,53 519,45 110,37 476,83 113,15 (42,62) (8,20) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laba Tahun Berjalan Laba Tahun Berjalan diatribusikan antara lain kepada Pemilik Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Laba Tahun Berjalan Perseroan mencapai Rp1,23 triliun, Entitas Induk dan kepada Kepentingan Non Pengendali. Laba apabila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012, Tahun Berjalan yang diatribusikan kepada Entitas Induk mencapai Daftar Istilah Laba Tahun Berjalan mengalami penurunan sebesar Rp1,33 triliun menurun sebesar 16,59% di dibandingkan Laporan Keuangan Konsolidasian 19,40% yang disebabkan bertambahnya beban usaha pencapaian tahun 2012. Sedangkan Laba (Rugi) Tahun Berjalan Perseroan karena meningkatnya aktivitas konstruksi, yang diatribusikan kepada Kepentingan Non Pengendali di 2013 beroperasinya dua ruas tol baru, pemenuhan regulasi mencapai Rp98,50 miliar, mengalami penurunan sebesar 48,61% kebijakan kenaikan Upah Minimum Provinsi dan dibandingkan tahun 2012. penggunaan BBM Non Subsidi. Laba Tahun Berjalan (miliar rupiah) Uraian 2012 2013 ∆ Rp ∆% 1.602,09 1.336,32 (265,77) (16,59) Laba Tahun Berjalan yang Dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Total Laba Tahun Berjalan (66,28) (98,50) (32,22) 48,61 1.535,81 1.237,82 (297,99) (19,40) Pendapatan Komprehensif Lain Pada tahun 2013 Pendapatan Komprehensif Lain 323,56% dibanding 2012 hal ini disebabkan adanya kerugian yang mengalami penurunan sebesar Rp1,72 miliar atau belum direalisasi (unrealized loss) dari Efek Tersedia untuk Dijual. Pendapatan Komprehensif Lain (miliar rupiah) Uraian 2012 2013 ∆ Rp ∆% Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasikan dari efek Tersedia untuk Dijual 534,01 (1.193,84) (1.727,85) (323,56) Total Pendapatan Komprehensif Lain 534,01 (1.193,84) (1.727,85) (323,56) PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 131 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Laba Komprehensif Tahun Berjalan Laba Komprehensif Tahun Berjalan mencapai Rp1,23 triliun, menurun sebesar 19,51% dibandingkan dengan tahun 2012 yang mencapai Rp1,53 triliun. Laba Komprehensif Tahun berjalan (miliar rupiah) Uraian 2013 2012 ∆Rp ∆% 1.602,62 1.335,12 (267,50) (16,69) (66,28) (98,50) (32,22) 48,61 1.536,35 1.236,63 (299,72) (19,51) Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat diatribusikan Laba Komprehensif yang diatribusikan kepada Kepentingan Non kepada Pemilik Entitas Induk mencapai Rp1,33 triliun, mengalami Pengendali mengalami kerugian sebesar Rp98,50 miliar, kerugian penurunan sebesar 16,69% dibandingkan tahun 2012. Sedangkan tersebut mencapai 48,61% dibandingkan tahun 2012. Rasio Profitabilitas Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Rasio Profitabilitas Uraian 2012 2013 Gross Profit Margin 32,80% 25,87% Net Profit Margin 17,66% 12,98% ROE (Return on Equity) 16,37% 12,30% ROA (Return on Assets) Margin EBITDA 6,47% 4,71% 67,71% 58,18% Laba Bersih Per Saham Penurunan ini disebabkan oleh penurunan pada Laba Tahun 2013 Laba Bersih per Saham sebesar Rp196,52, menurun Komprehensif Yang Dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar 16,70% dari tahun 2012 yang mencapai Rp235,91. Entitas Induk. Laba Bersih per Saham (Rupiah penuh) Uraian Laba Bersih per Saham 2012 2013 ∆ Rp ∆% 235,91 196,52 (39,39) (16,70) Laporan Arus Kas Konsolidasian Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 2013 mencapai Rp2,08 triliun Arus Kas Bersih untuk Aktivitas Investasi 2013 mencapai Rp4,46 atau bertambah 7,98% dibanding tahun 2012. Peningkatan ini triliun atau meningkat sebesar 59,12% dari aktivitas investasi antara lain disebabkan adanya peningkatan Pendapatan Tol dan tahun 2012. Peningkatan ini antara lain disebabkan karena adanya Pendapatan Usaha Lainnya. perolehan Aset Hak Pengusahaan Jalan Tol dari ruas tol baru yang telah beroperasi. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 132 Identitas Perseroan Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan adanya penerbitan Obligasi berkelanjutan sebesar Rp2,1 triliun Profil Perseroan Arus Kas yang diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 2013 untuk refinancing dan setoran modal, serta penerimaan hutang mencapai Rp1,58 triliun, naik dibandingkan dengan bank pada Entitas Anak sejalan dengan aktivitas kegiatan tahun 2012 sebesar 12,58%. Kenaikan ini disebabkan kontruksinya. Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen arus kas (miliar rupiah) Analisa dan Pembahasan Manajemen 2012 Jumlah Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi 1.931,73 44,90 (2.804,74) Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan Saldo Kas dan Setara Kas Pada Akhir Tahun Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 2013 Uraian Arus Kas Neto Digunakan Untuk Aktivitas Investasi ∆ Rp 2.085,83 Kontribusi (%) 59,36 154,10 7,98 (65,19) (4.463,03) (127,00) (1.658,29) 59,12 1.411,38 32,80 1.588,87 45,21 177,49 12,58 4.302,38 100,00 3.514,06 100,00 (788,32) (18,32) Kontribusi (%) Jumlah ∆% Daftar Istilah Arus Kas Neto dari Aktivitas Operasi 3.514,06 4.302,38 Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi 3,210.94 1.588,87 1.411,38 (2.820,74) 2.085,83 1.931,73 (4.463,03) Laporan Keuangan Konsolidasian Arus Kas Neto diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 2012 2013 Saldo Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun Informasi Segmen Sampai dengan akhir tahun 2013, Perseroan telah Pendapatan Tol Jasa Marga dan Anak Perusahaan untuk tiap-tiap mengoperasikan tujuh belas (17) ruas jalan tol. Empat (4) segmen disajikan dalam tabel berikut ini: ruas dioperasikan oleh Entitas Anak dan tiga belas (13) ruas dikelola oleh sembilan Cabang. Pendapatan Usaha per Segmen Usaha (juta rupiah) 2012 No Uraian Jumlah 2013 Kontribusi (%) Jumlah Kontribusi (%) ∆ Rp ∆% 1 Pusat (JORR) 1.238,544,00 13,66 1.848.589,00 17,96 610.045,00 49,26 2 Jagorawi 549.623,00 6,06 561.167,00 5,45 11.544,00 2,10 3 Jakarta - Cikampek 954.927,00 10,53 993.617,00 9,65 38.690,00 4,05 4 Purbaleunyi 963.334,00 10,62 1.029.467,00 10,00 66.133,00 6,87 5 Jakarta - Tangerang 418.618,00 4,62 416.038,00 4,04 (2.580,00) (0,62) 6 Cawang - Tomang - Cengkareng 1.138.031,00 12,55 1.142.664,00 11,10 4.633,00 0,41 7 Segmen Lainnya 3.807.142,00 41,97 4.303.126,00 41,80 495.984,00 13,03 9.070.219,00 100,00 10.294.668,00 100,00 1.224.449,00 13,50 TOTAL PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 133 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Beban Usaha per Segmen Usaha (juta rupiah) 2012 No 1 Uraian Jumlah Pusat (JORR) 2013 Proporsi (%) 840.312,00 13,06 Jumlah ∆ Rp ∆% 1.682.831,00 Proporsi (%) 21,55 842.519,00 100,26 (3.956,00) (1,22) 2 Jagorawi 322.951,00 5,02 318.995,00 4,09 3 Jakarta - Cikampek 682.865,00 10,61 702.594,00 9,00 19.729,00 2,89 24.697,00 8,42 4 Purbaleunyi 293.368,00 4,56 318.065,00 4,07 5 Jakarta - Tangerang 236.752,00 3,68 212.903,00 2,73 (23.849,00) (10,07) 4,77 19.095,00 5,40 6 Cawang - Tomang - Cengkareng 7 Segmen Lainnya TOTAL 353.490,00 5,49 372.585,00 3.705.720,00 57,58 4.200.051,00 53,79 494.331,00 13,34 7.808.024,00 100,00 1.372.566,00 21,33 6.435.460,00 100,00 Hasil Usaha (Laba (Rugi) Sebelum Pajak) per Segmen Usaha (juta rupiah) 2012 No Uraian 2013 (7,27) (554.097,00) Jagorawi 228.126,00 11,10 240.551,00 14,03 12.425,00 5,45 3 Jakarta - Cikampek 266.323,00 12,96 291.662,00 17,01 25.339,00 9,51 4 Purbaleunyi 670.916,00 32,64 706.524,00 41,20 35.608,00 5,31 5 Jakarta - Tangerang 184.132,00 8,96 203.076,00 11,84 18.944,00 10,29 6 Cawang - Tomang - Cengkareng 784.220,00 38,16 771.786,00 45,01 (12.434,00) (1,59) 7 Segmen Lainnya 70.877,00 3,45 55.153,00 3,22 (15.724,00) (22,18) 1.714.656,00 100,00 (340.602,00) (16,57) 2 TOTAL 2.055.256,00 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 100,00 Jumlah ∆% (149.337,00) Pusat (JORR) Proporsi (%) ∆ Rp Proporsi (%) (32,32) 1 Jumlah (404.760,00) 271,04 134 Identitas Perseroan Kemampuan Membayar Utang dan Kolektibilitas Piutang Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Kemampuan Membayar Utang Tingkat Likuiditas Ikhtisar 2013 Kemampuan perseroan untuk membayar kewajiban Kemampuan membayar Utang Jangka Pendek dicerminkan jangka pendek dipengaruhi oleh tingkat likuiditas dengan Rasio Likuiditas. Tingkat likuiditas dilihat dari Rasio Lancar Perseroan. (Current Ratio) Rasio Kas (Cash Ratio). Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Rasio Likuiditas Uraian 2012 2013 Kas dan Setara Kas 4.302,38 3.514,06 Aset Lancar 4.517,29 3.746,34 Liabilitas Jangka Pendek 6.648,16 4.919,88 Rasio Lancar 0,68 0,76 Rasio Kas 0,65 0,71 Rasio Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Dari rasio-rasio Tingkat likuiditas, terlihat bahwa tingkat to Equity Ratio Perseroan mencapai 1,61 kali. Rasio tersebut likuiditas perseroan semakin membaik, Rasio Lancar meningkat dibandingkan pada tahun 2012 yang mencapai 1,53 meningkat dari 0,68 ditahun 2012 menjadi 0,76 di tahun kali. Sementara EBITDA dibandingkan dengan Beban Bunga atau 2013, sedangkan Rasio Kas naik dari 0,65 menjadi 0,71. Interest Coverage Ratio Perseroan pada tahun 2013 mencapai 3,90 kali. Hal tersebut menurun dibandingkan dengan 2012 yang Tingkat Solvabiltas mencapai 4,23 kali. Dengan kondisi tersebut, Perseroan masih Menggambarkan kemampuan perusahaan dalam berada dalam koridor Pembatasan Keuangan yang dipersyaratkan membayar kewajiban jangka panjang. Pada posisi oleh kreditur dan berada dalam kondisi keuangan yang kuat. per akhir 2013, rasio Utang terhadap Modal atau Debt Rasio SOLVABILITAS Uraian 2012 2013 Total Aset 24.753,55 28.366,35 Total Liabilitas 14.965,77 17.499,37 Ekuitas 9.787,79 10.866,98 EBITDA 3.876,79 3.685,22 916,15 944,22 Beban Bunga Rasio DER 1,53 1,61 Debt Ratio 0,60 0,62 ICR (Interest Coverage Ratio) 4,23 3,90 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 135 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Kolektibilitas Piutang Perseroan tidak memiliki Piutang Usaha mengingat transaksi yang kolektibilitas piutang dilaksanakan setiap bulan bersamaan dilakukan bersifat tunai atau kas. Sehingga tidak memungkinkan dengan pembayaran gaji. untuk mengukur tingkat Kolektibilitas Piutang. Sedangkan Piutang yang dimiliki adalah piutang karyawan dimana Struktur Modal Struktur Modal Perseroan per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut : Struktur Modal (miliar Rupiah) Uraian 2012 2013 Liabilitas Jangka Pendek 6.648,16 4.919,88 Liabilitas Jangka Panjang 8.317,60 12.579,48 14.965,77 17.499,37 9.787,79 10.866,98 Rasio Liabilitas Jangka Pendek terhadap Ekuitas 0,68 0,45 Rasio Liabilitas Jangka Panjang terhadap Ekuitas 0,85 1,16 Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas 1,53 1,61 Total Liabilitas Total Ekuitas Kebijakan Struktur Modal Belanja Modal Perseroan menetapkan sejumlah modal sesuai proporsi terhadap Realisasi belanja modal pada tahun 2013 mencapai Rp 4,93 triliun, risiko. Perseroan mengelola struktur modal dan membuat dimana Rp 3,36 triliun digunakan untuk pengembangan Anak penyesuaian dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi Perusahaan dengan perincian sebagai berikut: dan karakteristik risiko aset yang mendasari. Konsisten dengan • PT Marga Lingkar Jakarta, Rp 556,75 miliar. perusahaan lain dalam industri, Perseroan memonitor modal • PT Marga Sarana Jabar, Rp 286,01 miliar. dengan dasar rasio Liabilitas terhadap Ekuitas. Rasio ini dihitung • PT Marga Trans Nusantara, Rp 218,56 miliar. sebagai berikut: Total Liabilitas dibagi Ekuitas. Selama tahun • PT Marga Kunciran Cengkareng, Rp 149,33 miliar. 2013, Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas mencapai 1,61 kali, dengan • PT Trans Marga Jateng, Rp 636,86 miliar. demikian Perseroan dapat mempertahankan rasio utang terhadap • PT Trans Marga Jatim Pasuruan, Rp 332,81 miliar. modal sebesar maksimum 5:1 sesuai dengan yang dipersyaratkan • PT Marga Nujyasumo Agung, Rp 218,86 miliar. oleh kreditur. • PT Jasamarga Pandaan Tol, Rp 436,34 miliar. • PT Jasa Marga Bali Tol, Rp 532,92 miliar. Sisanya sebesar Rp 2,3 triliun dialokasikan untuk pengembangan di Induk Perusahaan, khususnya di sisi operasional dan peningkatan kapasitas jalan melalui pelebaran pada Jalan Tol Padaleunyi ruas Pasteur-Kopo dan Jalan Tol Jagorawi ruas Cibinong-Sentul Selatan. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 136 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Perbandingan Target 2013 dan Realisasi 2013 Pada tahun 2013, Perseroan menargetkan Pendapatan Usaha mencapai Rp6,33 triliun dan Volume Lalu lintas sebesar Usaha (diluar Pendapatan Konstruksi) sebesar 1.258,52 juta kendaraan. Rp6,03 triliun dan Volume Lalu Lintas sebesar 1.253,65 juta kendaraan. Realisasi yang dicapai oleh Perseroan Pencapaian target ini karena beroperasinya ruas tol baru, melampaui target yang ditetapkan, yaitu Pendapatan peningkatan Volume Lalu lintas dan Kenaikan tarif tol. Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Perbandingan Target 2013 dan Realisasi 2013 Uraian Target 2013 Realisasi 2013 ∆% Pendapatan Usaha (miliar rupiah) 6.037,45 6.334,13 104,91 Volume Lalu lintas (juta kendaraan) 1.253,65 1.258,52 100,39 Keterangan tanpa pendapatan Konstruksi Daftar Istilah Target/Proyeksi yang Ingin Dicapai Tahun Depan Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun 2014, Perseroan menargetkan kenaikan Pendapatan Usaha (diluar Pendapatan Konstruksi) sebesar Rp 7,2 triliun dan 1,36 miliar kendaraan volume lalu lintas transaksi. target 2014 Uraian Target 2014 Pendapatan Usaha (miliar rupiah) 7.200 Volume Lalu Lintas (juta kendaraan) 1.360 Keterangan tanpa pendapatan Konstruksi Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal tahun 2013 sebesar 104,72 meningkat dari triwulan sebelumnya, Di tahun 2013 Perseroan tidak melakukan ikatan yang kondisi bisnis diperkirakan akan meningkat dibandingkan material atas investasi barang modal. triwulan sebelumnya. Informasi Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan Pertumbuhan ekonomi yang masih tumbuh tersebut tercermin dan prospek bisnis Triwulan I 2014 mencapai 103,93 yang berarti dari peningkatan penjualan kendaraan bermotor di Indonesia, Tidak terdapat kejadian penting setelah tanggal Neraca khususnya mobil. Pada tahun 2013, angka penjualan mobil telah yang memerlukan penyesuaian dan pengungkapan mencapai 1,23 juta kendaraan (data Gaikindo), naik 10,18% dalam laporan keuangan. dibandingkan penjualan tahun 2012 sebesar 1,12 juta kendaraan. Dengan meningkatnya angka penjualan mobil tersebut secara Prospek Usaha, Kondisi Industri dan Kondisi Ekonomi Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) perekonomian Indonesia pada tahun 2013 mengalami pertumbuhan sebesar 5,78% dari tahun 2012 dengan tingkat inflasi 8,38%. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia masih relatif stabil. Bahkan kondisi Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada triwulan IV PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 tidak langsung memberikan kontribusi terhadap peningkatan volume lalu lintas transaksi pada jalan-jalan tol yang dimiliki Perseroan. Pada tahun 2013 total panjang jalan tol yang dikelola Perseroan sebesar 560 km dan pada tahun 2014 ditargetkan penambahan panjang jalan tol menjadi 612,2 km dan pada tahun 2017 menjadi 738 km. 137 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Pemasaran dan Pangsa Pasar dan Kunciran-Cengkareng terkoneksi dengan Jalan Tol Jakarta- Untuk tetap menempati posisi sebagai market leader dalam Tangerang dan Sedyatmo (Bandara); Jalan Tol Gempol-Pasuruan pengoperasian jalan tol di Indonesia, Perseroan melakukan upaya- dan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto terkoneksi dengan Jalan Tol upaya untuk meningkatkan panjang jalan tol yang dioperasikan Surabaya-Gempol; dan Jalan Tol JORR W2 Utara terkoneksi dengan dengan membangun ruas-ruas tol baru yang memiliki kelayakan Jalan Tol JORR yang saat ini juga telah beroperasi. dari segi finansial. Pengoperasian jalan tol baru yang diusahakan oleh Perseroan harus terkoneksi dengan jalan tol yang telah Sampai dengan saat ini Perseroan mengoperasikan 73% jalan tol beroperasi untuk memberikan jaminan adanya volume lalu lintas dari seluruh jalan tol yang beroperasi di Indonesia dengan total pada jalan-jalan tol baru. Semua jalan tol baru yang diusahakan panjang jalan tol 560 km. Jumlah ini akan terus bertambah seiring oleh Perseroan saat ini terkoneksi dengan jalan tol eksisting yang dengan rencana pengoperasian lima ruas tol tambahan pada telah beroperasi. Jalan Tol Bogor Ring Road terkoneksi dengan tahun 2014, yaitu: Bogor Ring Road seksi Kedung Halang-Kedung Jalan Tol Jagorawi; Jalan Tol Semarang-Solo terkoneksi dengan Badak, Semarang-Solo seksi Ungaran Bawen, Gempol-Pandaan, Jalan Tol Semarang Seksi A, B, C; Jalan Tol Serpong-Kunciran Gempol-Pasuruan seksi Gempol-Rembang, JORR W2 Utara Seksi Ciledug-Ulujami. Kebijakan Dividen Kebijakan Perseroan adalah memberikan payout dividen kepada para Pemegang Saham, namun tetap memungkinkan minimal 20%, namun untuk hasil pencapaian tahun 2009 sampai Perseroan untuk memanfaatkan sebagian besar saldo laba untuk dengan tahun 2012 payout dividen Perseroan sebesar 60%, 60%, diinvestasikan kembali dalam kegiatan usaha Perseroan. Besaran 40%, dan 40%. Perseroan merencanakan tingkat pembayaran payout ratio untuk Dividen diputuskan dalam mekanisme Rapat dividen yang dapat memberikan hasil atau return yang reguler Umum Pemegang Saham Tahunan berdasarkan usulan dari pengurus Perseroan. Pembayaran Dividen 2009-2013 (miliar rupiah) Uraian 2009 2010 2011 2012 Laba Bersih 992,69 1.193,49 1.339,46 1.602,09 1.336,32 Jumlah Dividen 595,62 716,09 535,78 640,83 534,53 Rasio Dividen 60% 60% 40% 40% 40% Waktu Pembayaran 2010 2011 2012 2013 2014 595,62 716,09 535,78 640,83 534,53 87,91 105,68 78,88 94,24 78,61 Tanggal Pengumuman Dividen 31 Mei 2010 16 Juni 2011 11 Mei 2012 01 Mei 2013 13 Maret 2014 Tanggal Pembayaran Dividen 15 Juli 2010 25 Juli 2011 21 Juni 2012 18 Juni 2013 23 April 2014 Jumlah Dibayar Dividen per Saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 2013 138 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Sampai dengan tahun 2013, Ekspansi Perseroan dalam bentuk kontribusi modal Entitas Anak mencapai Rp1,79 triliun yaitu kontribusi modal ke PT Marga Sarana Jabar untuk ruas Jalan Tol Realisasi Pengunaan Dana IPO Bogor Outer Ring Road sebesar Rp168,02 miliar, PT Trans Marga Proceed Dana IPO bersih yang diterima Perseroan pada Jateng untuk ruas Jalan Tol Semarang-Solo sebesar Rp851,19 tahun 2007 adalah sebesar Rp3,36 triliun. Sampai dengan miliar, PT Trans Marga Jatim Rp 200,10 miliar, PT Marga Kunciran akhir tahun 2013, Realisasi Penggunaan Dana IPO telah Cengkareng untuk ruas Jalan Tol Cengkareng-Kunciran sebesar mencapai Rp1,94 triliun. Seiring dengan ketersediaan Rp114,81 miliar, PT Marga Trans Nusantara untuk ruas Jalan lahan untuk konstruksi maka Dana IPO yang telah Tol Kunciran-Serpong sebesar Rp62,10 miliar, dan PT Marga dimanfaatkan adalah 57,63% dari total proceed bersih IPO Nujyasumo Agung untuk ruas Jalan Tol Surabaya-Mojokerto sebesar Rp3,36 triliun. Penggunaan Dana IPO tersebut sebesar Rp 394,00. terdiri dari Ekspansi, Refinancing dan Modal Kerja. Tata Kelola Perusahaan Penggunaan Refinancing digunakan untuk melunasi Obligasi Jasa Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pengunaan Dana untuk Modal Kerja belum ada. Marga VIII Seri M Tahun 2000 sebesar Rp150 miliar. Sementara Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Penggunaan Dana IPO per 31 Desember 2013 (miliar rupiah) Uraian Jumlah Hasil Penawaran Umum Biaya Penawaran Umum 2012 2013 3.468,00 3.468,00 101,45 101,45 Hasil Bersih 3.366,55 3.366,55 Ekspansi 1.297,07 1.790,22 96,52 168,02 551,19 851,19 99,50 200,10 KONTRIBUSI MODAL ENTITAS ANAK PT Marga Sarana Jabar, konstruksi Jalan Tol Bogor RIng Road PT Trans Marga Jateng, konstruksi Jalan Tol Semarang-Solo PT Trans Marga Jatim, konstruksi Jalan TOl Gempol - Pasuruan PT Marga Kunciran Cengkareng, konstruksi Jalan Tol Cengkareng - Kunciran 52,80 114,81 PT Marga Trans Nusantara, konstruksi Jalan Tol Kunciran - Serpong 387,06 62,10 PT Marga Nujyasumo Agung, konstruksi Jalan Tol Surabaya - Mojkerto 110,00 394,00 150,00 150,00 150,00 150,00 Refinancing Pembayaran Pelunasan Pokok Obligasi Seri M Modal Kerja - - Total 1.447,07 1.940,22 Sisa Dana Hasil Penawaran Umum 1.919,48 1.426,33 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 139 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Realisasi Pengunaan Dana Obligasi Di akhir tahun 2013 Ekspansi yang dilakukan adalah di bidang Properti sebesar Rp63,36 miliar untuk pengembangan Tempat Obligasi Jasa Marga XIV Seri JM-10 Dengan Tingkat Bunga Istirahat & Pelayanan (TIP) dan Bidang Engineering sebesar Tetap dan Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga Rp15 miliar untuk Pemeliharaan Jalan Tol dan Konstruksi lainnya. Pada tahun 2010 Perseroan menerbitkan Obligasi Jasa Marga Pengunaan Refinancing untuk pelunasan Obligasi Seri O tahun XIV Seri JM-10 Dengan Tingkat Bunga Tetap sebesar Rp 1 triliun 2002 Sebesar Rp650 miliar dan pelunasan Kredit Investasi PT BCA, dan Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga sebesar Rp500 Tbk sebesar Rp400 miliar. miliar. Sampai dengan akhir tahun 2013 dana Obligasi tersebut telah dimanfaatkan sebesar 83,93% dari Hasil Bersih Obligasi Sedangkan penggunaan Modal Kerja untuk Pelebaran Ruas sebesar Rp 1,37 triliun. Pengunaan dana yang diperoleh dari Jalan Tol Tomang – Tangerang sebesar Rp 5 miliar dan Perbaikan penawaran umum Obligasi digunakan untuk Ekspansi, Refinancing Stabilitas Konstruksi Jalan Tol Cipularang sebesar Rp24,41 miliar. dan Modal Kerja. Realisasi Pengunaan Dana Obligasi JM XIV Seri JM-10 Dengan Tingkat Suku Bunga Tetap dan Obligasi JM I Seri JM-10 Tanpa Bunga (miliar rupiah) Uraian Jumlah Hasil Penawaran Umum (Obligasi) Obligasi Jasa Marga XIV Seri JM-10 Dengan Tingkat Suku Bunga Tetap Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga Biaya Penawaran Umum Hasil Bersih Ekspansi Bidang Properti - Pengembangan Tempat Istirahat & Pelayanan Bidang Teknologi Informasi & Komunikasi Bidang Engineering - Pemeliharaan Jalan Tol & Konstruksi Lainnya Refinancing 2013 1.385,03 1.000,00 385,03 5,62 1.379,41 78,36 63,36 15,00 1.050,00 Pelunasan Obligasi Jasa Marga X Seri O Tahun 2002 650,00 Percepatan Pelunasan Kredit Investasi PT BCA 400,00 Modal Kerja Total Sisa Dana Hasil Penawaran Umum PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 29,41 1.157,77 221,64 140 Identitas Perseroan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun Profil Perseroan 2013 Seri S Transformasi Jasa Marga Pada tahun 2013 Perseroan melakukan Penawaran Umum Pengunaan Refinancing untuk pelunasan Obligasi Jasa Marga XI Ikhtisar 2013 Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap Seri P Tahun 2003 sebesar Rp 1 triliun, pelunasan Obligasi Jasa Laporan Manajemen I Tahun 2013 Seri S dengan jumlah pokok sebesar Rp2,1 Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga Tahun 2010 sebesar Rp500 miliar Analisa dan Pembahasan Manajemen triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk Ekspansi, dan pelunasa Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2013 sebesar Refinancing dan Modal Kerja. Sampai dengan akhir tahun Rp271,61 miliar. Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan 2013, dana Obligasi tersebut telah terealisasi 100%. Sedangkan penggunaan Modal Kerja untuk Peningkatan Kapasitas Perseroan melakukan Ekspansi melalui Penyertaan Modal Jalan sebesar Rp164,10 miliar. pada PT Marga Nujsumo Agung sebesar Rp49,50 miliar, PT Marga Lingkar Jakarta sebesar Rp47,45 miliar dan PT Margabumi Adhikaraya sebesar Rp60,00 miliar. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Realisasi Pengunaan Dana Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S (miliar rupiah) Uraian Jumlah Hasil Penawaran Umum (Obligasi) Biaya Penawaran Umum Hasil Bersih Ekspansi 2013 2.100,00 7,33 2.092,67 156,95 Penyertaan Modal pada PT Marga Nujsumo Agung 49,50 Penyertaan Modal pada PT Marga Lingkar Jakarta 47,45 Penyertaan Modal pada PT Margabumi Adhikaraya 60,00 Refinancing Pelunasan Obligasi Jasa Marga XI Seri P Tahun 2003 1.771,62 1.000,00 Pelunasan Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga Tahun 2010 500,00 Pelunasan Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003 271,62 Modal Kerja Total Sisa Dana Hasil Penawaran Umum PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 164,10 2.092,67 (0,00) 141 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Peningkatan/Penurunan Material dari Pendapatan Bersih Terkait dengan Volume Penjualan atau Jasa Baru nomor 189 Tahun 2012 tentang Upah Minimum Provinsi tahun 2013 yang berbunyi “Upah Minimum Provinsi (UMP) Tahun 2013 di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebesar Peningkatan Pendapatan Bersih Perseroan disebabkan oleh Rp2.200.000,00 (dua juta dua ratus ribu rupiah) per bulan” beroperasinya beberapa ruas tol baru di Entitas Anak yang telah maka Perseroan melakukan penyesuaian upah sesuai dengan mulai menyumbangkan Pendapatan dan kenaikan tarif tol pada peraturan tersebut. triwulan IV tahun 2013. Selain itu, kenaikan volume lalu lintas transaksi yang melalui jalan tol perseroan turut menjadi faktor 3. Alih Daya / Outsourcing penyebab lainnya. Diterbitkannya Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Permenakertrans) Nomor 19 tahun 2012 Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi dan restrukturisasi utang/modal Di tahun 2013 Perseroan tidak memiliki Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi dan Akuisisi. tentang Syarat-syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain yang diundangkan sejak tanggal 19 November 2012 menyebabkan adanya pembatasan terhadap pekerjaan yang boleh dialihdayakan yaitu 1) usaha pelayanan kebersihan (cleaning service); (2) usaha penyediaan makanan bagi pekerja/buruh (catering); (3) usaha tenaga pengamanan (security/satuan pengamanan); Informasi Transaksi Material yanG Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi Di Tahun 2013 Perseroan tidak memiliki Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transasksi dengan Pihak Afiliasi. Perubahan Peraturan Perundang Undangan yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Perseroan Pada tahun 2013 terdapat beberapa Peraturan yang berpengaruh signifikan terhadap Perseroan, antara lain : 1. Peraturan Menteri ESDM tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) Dalam rangka menjaga besaran volume Bahan Bakar Minyak sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, maka pada tanggal 29 Mei 2012, Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menerbitkan Peraturan Menteri ESDM No.12 Tahun 2012 tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak mengatur setiap kendaraan bermotor yang dimiliki/dikuasai oleh BUMN (kendaraan dinas) dilarang untuk menggunakan jenis BBM tertentu berupa Bensin Ron 88/Premium yang merupakan jenis BBM bersubsidi. Terbitnya peraturan tersebut membuat Perseroan mengambil kebijakan untuk mengimplementasikan pengunaan BBM Non Subsidi pada kendaraan dinas di lingkungan Perseroan. 2. Upah Minimum Provinsi Pada tahun 2013 terjadi kenaikan Upah Minimum Provinsi pada beberapa Provinsi di Indonesia, salah satunya adalah DKI Jakarta. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 (4) usaha jasa penunjang di pertambangan dan perminyakan; dan (5) usaha penyediaan angkutan bagi pekerja/buruh. Hal tersebut membuat Perseroan melakukan penyesuaian kebijakan alih daya yang sesuai dengan strategi bisnis dan peraturan perundang-undangan. Perubahan Kebijakan Akuntansi yang Berpengaruh Terhadap Perseroan Standar akuntansi baru atau revisi atas standar akuntansi yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Perusahaan adalah PSAK 60 (Revisi 2010) “Instrument Keuangan: Pengungkapan”. PSAK 60 yang berlaku efektif 1 Januari 2013 memperkenalkan pengungkapan baru untuk meningkatkan informasi mengenai instrumen keuangan. PSAK ini mewajibkan pengungkapan secara luas mengenai signifikansi pengaruh instrumen keuangan terhadap posisi keuangan dan kinerja Perusahaan, dan pengungkapan kuantitatif dan kualitatif atas risiko yang timbul dari instrumen keuangan, serta menentukan pengungkapan minimum mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan terkait dengan pengukuran nilai wajar menggunakan tiga tingkat hirarki nilai wajar dimana mencerminkan signifikansi input yang digunakan dalam mengukur nilai wajar dan memberikan arahan dalam bentuk pengungkapan kuantitatif mengenai pengukuran nilai wajar dan mewajibkan informasi yang diungkapkan dalam format tabel kecuali terdapat lain yang sesuai. Grup telah mengevaluasi dampak yang ditimbulkan dari penyesuaian PSAK 60 tersebut, namun tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. 142 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Wawancara dengan Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Tanya T Bagaimana Kinerja Keuangan Perseroan tahun 2013? Jawab J Pada tahun 2013, Aset Perseroan mencapai Rp28,36 triliun, naik 14,60% dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan beroperasinya ruas tol baru yaitu Jalan Tol Bali Mandara dan JORR W2 ruas Kebun Jeruk-Ciledug. Pendapatan tol mencapai Rp 5,82 triliun, naik sebesar 4,37% yang disebabkan adanya kenaikan volume lalu lintas dan kenaikan tarif tol di triwulan IV sehingga marjin bersih Perseroan mencapai 12,98%. Untuk Rasio EBITDA dibandingkan dengan Beban Bunga mencapai 3,90 kali. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa Perseroan masih berada dalam koridor Pembatasan Keuangan yang dipersyaratkan kreditur dan berada dalam kondisi keuangan yang kuat. T:T Apa tantangan yang dihadapi Perseroan ? J:J Tantangan utama yang dihadapi adalah dari sisi Keuangan yaitu bagaimana menjaga stabilitas Finansial dalam situasi Perseroan sedang melakukan ekspansi. Selain itu tantangan lain yang dihadapi adalah upaya untuk menjaga pencapaian Laba Bersih Perseroan ditengah upaya ekspansi dan kenaikan Beban Usaha akibat pemenuhan terhadap regulasi Pemerintah berupa kebijakan UMR dan penggunaan BBM Non Subsidi serta tenaga alih daya. T:T Pada tahun-tahun awal beroperasi ruas-ruas baru, apakah ada J:J Jelas ada. Besarnya beban bunga pinjaman pada awal beroperasinya ruas baru belum dapat dicover oleh pendapatan Tol sehingga menyebabkan pertumbuhan Laba Bersih relatif landai. Ini merupakan hal yang umum terjadi pada sebuah perusahaan Jalan Tol yang sedang melakukan investasi yang signifikan, mengingat bahwa pada tahun awalawal operasi pendapatan belum mencapai titik optimum, sedangkan beban usaha telah dibebankan secara penuh. Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan? PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 143 Menuju Pertumbuhan Berikutnya T:T Bagaimana strategi Perseroan menghadapi tantangan tersebut ? J:J Perseroan melakukan upaya-upaya efisiensi dan rekayasa finansial dengan terus berupaya menurunkan Weighted Average Cost of Debt (WACD) dan berupaya mempertahankan rating Perseroan idd+ AA, hal ini terlihat dari langkah-langkah yang dilakukan, yaitu : 1. Melakukan percepatan pelunasan pokok hutang bank, dan 2. Refinancing obligasi yang jatuh tempo dengan tingkat bunga yang jauh lebih rendah. T:T Bagaimana rencana pendanaan untuk mendukung Ekspansi J Perusahaan ? Untuk mendukung ekpansi Perseroan kedepan, perseroan mempunyai kebijakan bahwa dalam tahap pembangunan kebutuhan pendanaan ditopang dari pinjaman perbankan, dan setelah beroperasi, sumber pendanaan ditopang oleh penerbitan Obligasi. T:T Bagaimana Prospek Kinerja Keuangan dalam Jangka Panjang ? J:J Prospek pertumbuhan pendapatan usaha akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan volume lalu lintas, baik pada ruas-ruas jalan tol yang telah beroperasi maupun pertumbuhan volume lalu lintas pada ruas-ruas jalan tol baru. Dengan telah dioperasikannya ruas-ruas baru tersebut, pada tahap-tahap awal operasi akan menyebabkan pertumbuhan Laba Bersih yang realtif landai, namun akan cenderung lebih baik seiring dengan semakin meningkatnya pendapatan Tol pada ruas-ruas baru yang telah dioperasikan. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 144 144 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Terlepas dari kendala terlambatnya pembebasan lahan, pada Tahun ini Perseroan telah berhasil menambah Jalan Tol yang Beroperasi sebanyak dua ruas, yaitu Jalan Tol Nusa DuaNgurah Rai-Benoa (Bali Mandara) dan Jalan Tol JORR W2 Utara Seksi Kebun Jeruk-Ciledug. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 145 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Pengembangan Proyek Baru Saat ini, Perseroan melalui Anak Perusahaan, telah memiliki tambahan total 9 (sembilan) ruas konsesi jalan tol baru. Perseroan merupakan pemegang saham mayoritas pada seluruh Anak Perusahaan pemegang konsesi 9 (sembilan) ruas jalan tol tersebut. Persentase kepemilikan Perseroan pada Anak Perusahaan pemegang konsesi ruas-ruas jalan tol baru tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Persentase Kepemilikan Jasa Marga pada Anak Perusahaan (status 31 Desember 2013) No. Ruas Panjang Anak Perusahaan Kepemilikan Jasa Marga (%) 1. Bogor Outer Ring Road 11 km PT Marga Sarana Jabar 55,0 2. Semarang-Solo 73 km PT Trans Marga Jateng 60,0 3. Surabaya-Mojokerto 36 km PT Marga Nujyasumo Agung 55,0 4. JORR W2 Utara 8 km PT Marga Lingkar Jakarta 65,0 5. Gempol-Pasuruan 34 km PT Trans Marga Jatim Pasuruan 96,4 6. Gempol-Pandaan 14 km PT Jasamarga Pandaan Tol 66,5 7. Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa 10 km PT Jasamarga Bali Tol 55,0 8. Cengkareng-Kunciran 14 km PT Marga Kunciran Cengkareng 76,1 9. Kunciran-Serpong 11 km PT Marga Trans Nusantara 60,0 Total 211 km PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 146 Identitas Perseroan Profil Perseroan Konstruksi Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi 2a Kd Halang - Kd Badak. Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Kinerja Pengembangan Bisnis Jalan Tol Terlepas dari kendala terlambatnya pembebasan lahan, pada Tahun ini Perseroan telah berhasil menambah Jalan Tol yang Beroperasi sebanyak dua ruas, yaitu Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali Mandara) dan Jalan Tol JORR W2 Utara Seksi Kebun Jeruk-Ciledug. Strategi Perseroan dalam memastikan tercapainya target pengoperasian ruas-ruas tol baru fokus pada progres pembebasan lahan. Berbagai usaha telah dilakukan oleh Manajemen seperti melakukan kordinasi dengan tim pemebebasan lahan, pendekatan yang persuasif kepada warga yang terkena gusur, hingga membentuk Tim percepatan pembebasan lahan demi tercapainya target pembebasan lahan yang telah dicanangkan oleh Perseroan. Meskipun belum memberikan hasil secepat yang diharapkan, namun usaha tersebut berdampak cukup positif bagi Perseroan, terbukti Jasa Marga menjadi satu-satunya Pengembang dan Operator Jalan Tol yang berhasil menambah panjang jalan tol beroperasi pada Tahun 2013. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 147 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Sampai dengan akhir tahun 2013 jika dibandingkan pada 2012, kemajuan masing-masing proyek jalan tol tersebut adalah sebagai berikut: Jalan Tol Bogor Outer Ring Road - PT marga saranajabar Bogor Outer Ring Road Panjang Jalan (Km) Seksi 1 Sentul-Kedung Halang Seksi 2A Kedung Halang- Pengadaan Tanah (%) Konstruksi (%) 2012 2013 2012 2013 3,8 100,0 100,0 100,0 100,0 2 46,1 100,0 16,1 88,8 2,2 - - 3 - - KedungBadak Seksi 2B KedungBadak-Yasmin Seksi 3 Yasmin-Darmaga Total 11 BORR menghubungkan Tol Jagorawi dengan Kota Bogor. Melihat perekonomian Kota Bogor yang tumbuh cukup signifikan (data BPS Jabar: rata ± 5,5% selama 2007-2012) sehingga membutuhkan infrastruktur jalan untuk memudahkan pergerakan barang dan jasa di kota tersebut. Melihat potensi tersebut Perseroan optimis BORR akan mempunyai prospek yang bagus dimasa yang akan datang. Rencana pengoperasian Tol Bogor Outer Ring Road dibagi menjadi empat seksi dimana Seksi 1 Sentul-Kedung Halang sepanjang 3,8 km telah dioperasikan sejak akhir tahun 2009 dan Seksi 2A Kedung Halang-Kedung Badak sepanjang 1,95 km direncanakan akan beroperasi pada tahun 2014. Sementara itu, Seksi 2B dan Seksi 3 sampai dengan 31 Desember 2013 masih dalam proses sosialisasi awal pembebasan lahan. Proyek pembangunan Jalan Tol Bogor Outer Ring Road Seksi 2a Kd Halang-Kd Badak PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 148 Identitas Perseroan Jalan Tol Semarang-Solo - PT Trans Marga Jateng. Profil Perseroan Semarang - Solo Transformasi Jasa Marga Konstruksi (%) 2012 2013 2012 2013 Semarang-Ungaran 10,8 100,0 100,0 100,0 100,0 Seksi 2 Ungaran-Bawen 12,3 99,0 100,0 62,3 97,0 Seksi 3 Bawen-Solo 49,5 - 2,5 - - Total 72,6 Seksi 1 Laporan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengadaan Tanah (%) (Km) Ikhtisar 2013 Analisa dan Pembahasan Manajemen Panjang Jalan Jalan tol ini menghubungkan Kota Semarang sebagai ibu kota Jawa Tengah dengan Kota Solo. Tol Semarang-Solo Pengelolaan Human Capital merupakan bagian jaringan dari Jalan Tol Trans Jawa yang merupakan jalur bisnis dimana nantinya menghubungkan Tata Kelola Perusahaan Perseroan sejak tahun 1983, sehingga beroperasinya Jalan Tol Semarang-Solo akan meningkatkan volume kendaraan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian dua kota besar Jakarta dan Surabaya. Ruas ini juga terkoneksi dengan Jalan Tol Semarang yang sudah dioperasikan oleh pada Jalan Tol Semarang. Melihat posisi Semarang-Solo yang cukup strategis dalam mendukung perekonomian di Indonesia dan berdampak positif pada Ruas Tol Semarang maka Perseroan berupaya untuk dapat menyelesaikan dan mengoperasikan ruas tersebut dalam waktu dekat. Rencana pengoperasian Jalan Tol Semarang-Solo dibagi menjadi tiga seksi dimana Seksi 1 Semarang-Ungaran sepanjang 10,8 km telah dioperasikan sejak tahun 2011 dan Seksi 2 Ungaran-Bawen sepanjang 12 km direncanakan akan beroperasi pada tahun 2014. Sementara itu, Seksi 3 Bawen-Solo sampai dengan 31 Desember 2013 masih dalam tahap awal pembebasan lahan. Jalan Tol Semarang-Solo Seksi 1 Semarang-Ungaran PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 149 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Jalan Tol Surabaya-Mojokerto - PT Marga Nujyasumo Agung Surabaya - Mojokerto Panjang Jalan (Km) Pengadaan Tanah (%) 2012 2013 Konstruksi (%) 2012 2013 Seksi 1A Waru-Sepanjang 2,3 100,0 100,0 100,0 100,0 Seksi 1B Sepanjang-Western Ring Road 4,3 53,4 69,8 - 6,9 Seksi 2 Western Ring Road-Driyorejo 5,1 35,8 37,7 - - Seksi 3 Driyorejo-Krian 6,1 50,9 54,8 - - Seksi 4 Krian-Mojokerto 18,3 62,7 75,6 34,3 53,5 Total 36,3 Sama halnya dengan Tol Semarang-Solo, Ruas Tol Surabaya-Mojokerto juga merupakan jaringan dari Jalan Tol Trans Jawa yang merupakan jalur bisnis dimana nantinya menghubungkan dua kota besar Jakarta dan Surabaya. Ruas ini juga terkoneksi dengan Jalan Tol Surabaya-Gempol yang sudah dioperasikan oleh Perseroan sejak tahun 1986, sehingga beroperasinya Jalan Tol Surabaya-Mojokerto akan meningkatkan volume kendaraan pada Jalan Tol Surabaya-Gempol. Melihat posisi Surabaya-Mojokerto yang cukup strategis dalam mendukung perekonomian di Indonesia dan berdampak positif pada Ruas Tol Surabaya-Gempol maka Perseroan berupaya untuk dapat menyelesaikan dan mengoperasikan ruas tersebut. Rencana pengoperasian Jalan Tol Surabaya-Mojokerto dibagi menjadi lima seksi dimana Seksi 1A-1 Waru-Juanda sepanjang 2,0 km telah dioperasikan sejak tahun 2011, Seksi Kriyan-Mojokerto sepanjang 18,5 km dalam tahap konstruksi dimana per 31 Desember 2013, progres konstruksinya sudah mencapai 53,5% sedangkan Seksi Sepanjang-Krian masih dalam tahap pembebasan lahan. Gerbang Tol Waru pada Seksi 1A Waru-Sepajanjang PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Proyek pembangunan Jalan Tol Seksi 4 Krian-Mojokerto 150 Jalan Tol JORR W2 Utara - PT Marga Lingkar Jakarta JORR W2 Utara Panjang Jalan Identitas Perseroan Profil Perseroan Seksi 1 Kebon Jeruk-Ciledug Transformasi Jasa Marga Seksi 2 Ciledug-Ulujami Total Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Pengadaan Tanah(%) Konstruksi(%) (Km) 2012 2013 2012 2013 5,7 98,0 100,0 60,4 100,0 2 84,0 98,0 9,9 47,3 7,7 JORR W2 Utara merupakan missing link dari Tol Jakarta Outer Ring Road yang sebelumnya sudah lebih dahulu dioperasikan Analisa dan Pembahasan Manajemen oleh Perseroan. Keberadaan JORR W2 Utara sangat strategis dalam mengurangi kemacetan di dalam Kota Jakarta, karena Pengembangan Proyek Baru Tol Dalam Kota Jakarta dapat berkurang dengan beroperasinya ruas ini. Pengelolaan Human Capital Rencana pengoperasian Tol JORR W2 Utara dibagi menjadi dua tahap, yaitu Seksi 1 Kebun Jeruk-Ciledug sepanjang 5,7 km Tata Kelola Perusahaan JORR W2 Utara merupakan penghubung Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jakarta-Tangerang sehingga beban kemacetan di telah beroperasi pada akhir tahun 2013 dan Seksi 2 Ciledug-Ulujami sepanjang 2,0 km yang direncakan akan beroperasi pada tahun 2014. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Jalan Tol JORR W2 Utara Seksi Kebon Jeruk-Ciledug Jalan Tol Gempol-Pasuruan - PT Trans Jatim Pasuruan Gempol-Pasuruan Panjang Jalan Pengadaan Tanah (%) Konstruksi (%) (Km) 2012 2013 2012 2013 Seksi 1 Gempol-Rembang 13,9 82,3 82,9 - 49,9 Seksi 2 Rembang-Pasuruan 8,1 - - - - Seksi 3 Pasuruan-Grati 12,2 - - - - Total 34,2 Ruas Tol Gempol-Pasuruan merupakan bagian jaringan dari Jalan Tol Trans Jawa yang merupakan jalur bisnis dimana nantinya menghubungkan Kota Surabaya ke jalur penyebrangan Pulau Jawa dan Pulau Bali. Ruas ini juga terkoneksi dengan Jalan Tol Surabaya-Gempol yang sudah dioperasikan oleh Perseroan sejak tahun 1986, sehingga beroperasinya Jalan Tol Gempol-Pasuruan akan meningkatkan volume kendaraan pada Jalan Tol Surabaya-Gempol. Melihat posisi Gempol-Pasuruan yang cukup strategis dalam mendukung perekonomian di Indonesia dan berdampak positif pada Ruas Tol SurabayaGempol maka Perseroan berupaya untuk dapat menyelesaikan dan mengoperasikan ruas tersebut. Rencana pengoperasian Jalan Tol Gempol-Pasuruan dibagi menjadi tiga seksi yaitu Seksi Gempol-Rembang sepanjang 13,9 km akan beroperasi pada tahun 2014 sedangkan Seksi 2 Rembang-Pasuruan dan Seksi 3 Pasuruan-Grati masih dalam tahap sosialisasi awal pembebasan lahan. Proyek Pembangunan Jalan Tol Gempol Pasuruan Seksi Gempol-Rembang PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 151 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Jalan Tol Gempol-Pandaan - PT Jasamarga Pandaan Tol Panjang Jalan (Km) Gempol-Pandaan 2012 13,6 Total Pengadaan Tanah (%) 99,0 Konstruksi (%) 2013 2012 99,0 17,1 2013 83,5 13,6 Ruas Tol Gempol-Pandaan merupakan tol bagian penghubung antara kota Surabaya dengan kota Malang. Karakter Tol Gempol-Pandaan seperti Tol Jagorawi , hal ini disebabkan karena Kota Malang merupakan kota wisata bagi para warga Surabaya seperti halnya Puncak pada kota Bogor. Beroperasinya Tol Gempol-Pandaan akan mengurangi beban kemacetan di Jalan Arteri terutama pada akhir pekan. Perseroan berencana mengoperasikan Ruas Gempol-Pandaan pada Tahun 2014 Proyek Pembangunan Jalan Tol Gempol-Pandaan Ruas Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (bali mandara) - PT Jasamarga Bali Tol. Nusa Dua- Panjang Jalan Ngurah Rai-Benoa (Km) 10 Total Pengadaan Tanah (%) 2012 100,0 2013 100,0 Konstruksi (%) 2012 73,7 2013 100,0 10 Ruas Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali Mandara) merupakan tol pertama yang ada di pulau Bali. Dengan tingkat kemacetan yang sangat tinggi di kota Bali, Perseroan berharap beroperasinya Tol Bali Mandara dapat mengurangi kepadatan lalu lintas yang ada. Tol Bali Mandara telah beroperasi pada tanggal 27 September tahun 2013 dimana pembangunannya membutuhkan waktu kurang lebih 1,5 Tahun. Hal tersebut membuktikan bahwa Perseroan mampu membangun Jalan Tol secara cepat jika tidak ada kendala pembebasan lahan seperti yang telah ditunjukan pada pembangunan Tol Bali Mandara. Jalan Tol Bali Mandara PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 152 Jalan Tol Kunciran-Cengkareng - PT Marga Kunciran Cengkareng Pengadaan Tanah (%) Panjang Jalan Identitas Perseroan Kunciran-Cengkareng Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Total Konstruksi (%) (Km) 2012 2013 2012 2013 14,2 0,0 4,2 0,0 0,0 14,2 Ikhtisar 2013 Ruas Tol Kunciran-Cengkareng merupakan rangkaian dari Jakarta Outer Ring Road II yang berposisi di wilayah barat kota Laporan Manajemen Jakarta. Ruas Tol Kunciran-Cengkareng berfungsi mendistribusikan lalu lintas kota Jakarta yang sudah sangat padat. Analisa dan Pembahasan Manajemen Sampai saat ini Ruas Tol Kunciran-Cengkareng masih dalam proses pembebasan lahan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Pembayaran Uang Ganti Rugi Tanah pada Ruas Cengkareng-Kunciran Kunciran-Serpong - PT Marga Trans Nusantara Panjang Jalan Kunciran-Serpong Total Pengadaan Tanah (%) Konstruksi (%) (Km) 2012 2013 2012 2013 11,2 3,4 10,1 0,0 0,0 11,2 Ruas Tol Kunciran-Serpong merupakan rangkaian dari Jakarta Outer Ring Road II yang berposisi di wilayah barat kota Jakarta. Bersama Ruas Tol Kunciran-Cengkareng, Ruas Tol Kunciran-Serpong berfungsi mendistribusikan lalu lintas kota Jakarta yang sudah sangat padat. Sampai saat ini Ruas Tol Kunciran-Serpong masih dalam proses pembebasan lahan. Meskipun progres pembebasan lahannya belum optimal, namun dalam beberapa bulan terkahir dipenghujung 2013 mengalami peningkatan progres yang cukup signifikan. Pembayaran Uang Ganti Rugi Tanah pada Ruas Kunciran-Serpong PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 153 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Pengembangan Bisnis Non-Tol Dalam rangka meningkatkan penggunaan aset-aset yang telah dimiliki, Perseroan melakukan diversifikasi usaha untuk meningkatkan pendapatan usaha dan menunjang bisnis utama Perseroan. Kinerja Pengembangan Bisnis Non-Tol Pada Tahun 2013 Pengembangan Bisnis Lain ditopang oleh Jasa Pemeliharaan Jalan Tol, Jasa Pengoperasian Jalan Tol, Sewa lahan untuk Iklan dan Tempat Istirahat dan Pelayanan. Berbagai usaha dilakukan untuk dapat meningkatkan Pendapatan Usaha Lain mulai menambah titik iklan hingga investasi pada batching plan untuk memperkuat jasa pemeliharaan Jalan Tol. Strategi yang dilakukan oleh Perseroan terbukti cukup efektif dalam meningkatkan Pendapatan Usaha Lain. Hal ini terbukti dalam lima tahun terakhir Pendapatan Usaha Lain tumbuh ± 70,2%. Pertumbuhan pendapatan usaha lain (Dalam miliar Rupiah) 508,20 500,00 450,00 400,00 % 0,2 7 : r cag 350,00 300,00 250,00 146,31 250,00 0,00 72,48 50,00 60,52 100,00 2009 2010 2011 143,47 200,00 2012 2013 Untuk memaksimalkan potensi Lahan disekitar Jalan Tol, pada awal tahun 2013 Perseroan telah membentuk Anak Perusahaan yang bergerak di bidang properti yang kedepannya fokus untuk mengembangkan wilayah disekitar Jalan Tol. Selain Itu pada tahun 2013 pula Perseroan telah membentuk Unit Bisnis yang fokus pada pengembangan dan pengelolaan Tempat Istirahat dan Pelayanan yang dimiliki oleh Perseroan. Prospek Pengembangan Bisnis Non Tol Kedepan fokus Perseroan mayoritas masih pada strategi pengembangan dan pengoperasian Jalan Tol. Pengembangan Bisnis Non Tol difokuskan untuk mendukung kedua strategi tersebut. Sehingga kedepan Pengembangan Bisnis Non Tol difokuskan pada Jasa Pemeliharaan Jalan Tol, Jasa Pengoperasian Jalan Tol dan Properti. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 154 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Wawancara dengan Abdul Hadi Hs.Direktur Pengembangan Usaha Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Tanya T Sebagai awalan, Bagaimana Kinerja Pengembangan Bisnis Jalan Tol pada 2013? Jawab J Pada Tahun 2013 Perseroan telah berhasil menambah Jalan Tol yang Beroperasi sebanyak dua ruas, yaitu Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali Mandara) dan Jalan Tol JORR W2 Utara Seksi Kebun Jeruk-Ciledug. Selain mengoperasikan dua ruas tol baru Perseroan saat ini sedang melakukan konstruksi pada tujuh ruas tol baru dimana 3 ruas tol yaitu Bogor Ring Road Seksi 2a, Semarang-Solo seksi Ungaran-Bawen, dan GempolPandaan telah memasuki tahap akhir konstruksi. T:T Apa kendala terbesar yang dihadapi dalam pembangunan ruas-ruas Jalan tol baru dan bagaimana bapak dalam menghadapi kendala tersebut? J:J Kendala terbesar dalam melakukan pengembangan bisnis Jalan Tol adalah ketidakpastian waktu pembebasan lahan sehingga sulit memprediksi pengoperasian Jalan Tol Baru secara tepat. Proses Pembebasan Lahan sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan wewenang Pemerintah, namun demikian Perseroan berupaya untuk mendorong percepatan pembebasan Lahan dengan membentuk tim percepatan pembebasan lahan yang bertugas untuk berkoordinasi dan membantu kerja Tim Pembebasan Tanah. Hal ini terbukti cukup efektif mengingat Jasa Marga menjadi Badan Usaha Jalan Tol dengan aktifitas konstruksi terbesar jika dibandingkan Badan Usaha Jalan Tol lainnya. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 155 Menuju Pertumbuhan Berikutnya T:T Bagaimana Progres pembangunan sembilan ruas proyek Jalan Tol baru yang dimiliki oleh Perseroan? J:J Kami menargetkan tahun depan akan mengoperasikan 6 Ruas Jalan Tol Baru yang dimiliki oleh Perusahaan, yaitu: yaitu Bogor Ring Road Seksi 2a, Semarang-Solo seksi Ungaran-Bawen, Gempol-Pandaan, JORR W2 Utara Seksi Ciledug-Ulujami dan GempolPasuruan Seksi Gempol-Rembang, dan relokasi Porong-Gempol Seksi Kejapanan-Gempol. Selebihnya ditargetkan akan dioperasikan secara bertahap pada Tahun 2015 dan 2016. T:T Setelah sembilan ruas yang dimiliki kedepannya apa langkah yang akan dilakukan oleh Perseroan? J:J Kami akan terus menambah Ruas Tol yang Perseroan miliki baik melalui akuisisi atau tender terutama pada ruas-ruas yang terkoneksi dengan ruas tol eksisting Perseroan. Selain hal tersebut Kami juga sudah memulai melakukan penjajakan atas kemungkinan pembangunan Jalan Tol di luar pulau Jawa seperti Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Kami percaya dengan terus menambah kepemilikan hak konsesi Jalan Tol baru akan menjadikan Perseroan terus tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. T:T Bagaimana dengan Pengembangan Bisnis Non Tol? J:J Bisnis Non Tol pada tahun ini berkembang cukup signifikan yang ditopang melalui Jasa PemeliharaanJalan dan Jembatan Tol, Jasa Pengoperasian Jalan Tol, Sewa lahan untuk Iklan dan Tempat Istirahat dan Pelayanan. Pendapatan Usaha Lainnya tahun 2013 berhasil tumbuh lebih dari 200% dari tahun 2012. Kedepan fokus utama pengembangan bisnis non-tol pada tiga sektor, yaitu jasa pemeliharaan jalan tol, jasa pengoperasian jalan tol, dan Properti. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 156 Jasa Marga Menuju Pertumbuhan Berikutnya Leading Up to the Next Growth Target Operasi Penuh 2016 Target Operasi Penuh 2015 Bogor Outer Ring Road (11 Km) Surabaya-Mojokerto (36,27Km) Operasi: 3,8 Km Proses pembangunan: 2 Km Operasi: 2,3 Km Proses pembangunan: 18,5 Km Target Operasi Penuh 2014 JORR W2 Utara (7,7 Km) Operasi: 5,65 Km Proses pembangunan: 2,05 Km Target Operasi Penuh 2014 Gempol-Pandaan (13,60 Km) Operasi: 0 Km Proses pembangunan: 13,6 Km PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Target Operasi Penuh Gempol-Pasuruan (34,20Km) Operasi: 0 Km Proses pembangunan: 13,90 Km 2016 157 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Target Operasi Penuh 2016 Semarang-Solo (72,64Km) Target Operasi Penuh 2013 Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa/ Bali Mandara (10 Km) Operasi: .10,8 Km Proses pembangunan: 12,3 Km Operasi: 10 Km Proses pembangunan: 0 Km BALI DENPASAR Target Operasi Penuh 2016 Target Operasi Penuh Cengkareng-Kunciran (14,20 Km) Kunciran-Serpong (11,20 Km) Operasi: 0 Km Proses pembangunan: 0 Km Operasi: 0 Km Proses pembangunan: 0 Km PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 2016 Status per 31 Desember 2013 158 158 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Perseroan pada Tahun 2013 dicanangkan Transformasi Organisasi dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia melalui pengembangan Sistem SDM yang terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas karyawan serta menciptakan kader pemimpin yang bertalenta. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 159 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Pengelolaan Human Capital Paradigma Baru Human Capital Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu aspek yang sangat penting bagi setiap Perusahaan. Untuk itu, kami sejak tahun 2013 telah mengubah paradigma dengan memandang SDM sebagai modal insani (human capital). Paradigma baru ini menempatkan SDM sebagai subyek yang harus dikelola dengan baik agar mampu menjadi modal untuk meningkatkan kinerja bisnis dalam jangka panjang secara berkelanjutan. Perubahan sistem manajemen SDM telah dimulai sejak 2010 dengan melakukan audit yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan Rencana Strategis Sistem SDM 2010-2020 dengan tahapan pengembangan sebagaimana bagan berikut. Tahapan Pengembangan Sistem Human Capital Jasa Marga Transisi I Transisi II Ultimate Strengthening HR Foundation Building Performance Optimizing HR Capability for Business Growth 2010-2013 Jangka Pendek 2013-2017 Jangka Menengah 2017-2022 Jangka Panjang PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 160 Identitas Perseroan Perseroan melakukan perubahan sistem SDM dengan Selanjutnya sistem manajemen tersebut dibangun dengan Profil Perseroan pendekatan strategi sistem manajemen human capital model 9 (Sembilan) Proses Strategis Sistem Human Capital yaitu berbasis kompetensi (Competency Based Human Desain Organisasi, Rekrutmen dan Seleksi Karyawan, Pelatihan Resources Management), yaitu kompetensi sebagai dasar dan Pengembangan, Sistem Remunerasi, Manajemen Kinerja, Ikhtisar 2013 dalam mengelola karyawan terintegrasi dengan proses Manajemen Karir dan Talent, Hubungan Industrial dan Manajemen Laporan Manajemen bisnis Perseroan agar menghasilkan kinerja dan kepuasan Paska Kerja, yang Terintegrasi dan didukung dengan Sistem kerja yang maksimal. Teknologi Informasi sebagaimana dapat dilihat pada bagan Transformasi Jasa Marga Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru berikut. Sembilan Proses Strategis Sistem Human Capital Jasa Marga Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan KINERJA BISNIS Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 KEPUASAN DAN KETERIKATAN STAKEHOLDER Daftar Istilah Lingkungan Tenaga Kerja CONGRUENCE COMPETENCE HC Admin & Services Remunerasi Pelatihan dan Pengembangan Hubungan Industrial Rekrutmen dan seleksi karyawan COST Manajemen Karir Manajemen KInerja COMMITMENT Laporan Keuangan Konsolidasian Manajemen Paska Kerja INFORMATION TECHNOLOGY VISI & MISI DISAIN ORGANISASI VALUES & PARADIGMA RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGIS & PERTUMBUHAN INDUSTRI JALAN TOL 9 Proses Strategis Sistem HC JM: 1. Disain Organisasi 2. Rekrutmen & Seleksi Karyawan 3. Pelatihan & Pengembangan 4.Remunerasi 5. Manajemen Kinerja 6. Manajemen Karir 7. Hubungan Industrial 8. Manajemen Paska Kerja 9. HC Administrasi & Services Restrukturisasi Organisasi Perseroan Restrukturisasi organisasi diwujudkan dengan mengubah organisasi Pada tahun 2013, untuk mendukung Transformasi Jasa Marga menjadi Operating Holding Company, yaitu Kantor Perseroan dan memastikan pencapaian Visi Perseroan Pusat Jasa Marga menjadi induk (holding) yang mengelola 12 Anak yang baru untuk menjadi perusahaan terkemuka di Perusahaan bisnis jalan tol dan bisnis usaha non tol, sekaligus 9 Unit Indonesia tahun 2022, Perseroan mulai mewujudkan Cabang operasional yang mengelola 10 ruas jalan tol. perubahan paradigma SDM sebagai modal insani dengan restrukturisasi organisasi dan integrasi sistem Penyempurnaan organisasi dilakukan secara bertahap khususnya manajemen SDM dengan menerapkan praktik yang pada pembentukan Anak Perusahaan untuk mendukung diakui secara global, diantaranya penyelarasan sistem pengembangan bisnis Jalan Tol, dan pembentukan Anak manajemen kinerja, manajemen karir, manajemen Perusahaan Bisnis Lain yang bergerak di bidang Properti dan Jasa remunerasi, manajemen pelatihan dan pengembangan Pemeliharaan Jalan Tol, penambahan Unit Bisnis Pengelolaan serta manajemen telenta. Tempat Istirahat untuk mendukung bisnis usaha non tol serta perubahan unit JMDC sebagai unit mandiri. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 161 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Selain pembentukan Anak Perusahaan, penyempurnaan organisasi juga dilakukan pada pembenahan tanggung jawab jabatan, penyelarasan standar kompetensi jabatan terhadap visi, misi, strategi, nilai-nilai dan proses bisnis Perseroan. Organisasi Human Capital Restrukturisasi pengelola human capital diwujudkan dengan pembentukan 3 unit terpisah pada organisasi Human Capital yaitu unit Human Capital Strategy and Policy, Human Capital Services serta Jasa Marga Development Center, dengan harapan masing-masing unit dapat lebih fokus dalam melaksanakan sasaran dan tugasnya namun tetap bersinergi dalam mewujudkan pengelolaan human capital yang efektif.Human Capital Strategy and Policy terbentuk dengan sasaran sebagai pengarah, pembuat rencana dan pengendali dalam pengembangan organisasi, pengelola sistem manajemen sumber daya manusia serta pengembangan sumber daya manusia. Rencana dan pedoman yang dibuat oleh Human Capital Strategy and Policy tersebut kemudian diimplementasikan oleh unit Human Capital Services yang mengelola manajemen karir, hubungan industri dan remunerasi dari Perseroan. Jasa Marga Development Center (JMDC) merupakan unit organisasi strategis untuk menjalankan peran sebagai penyelenggara program pengembangan karyawan Perseroan seperti yang telah ditetapkan oleh Human Capital Strategy and Policy. Perencanaan SDM dan Rekrutmen Perencanaan SDM (Manpower Planning) Dalam rangka perwujudan Visi dan Misi serta sasaran strategis jangka panjang, terkait dengan penggunaan sumber daya manusia yang efektif dan efisien serta dalam koridor rasio efisiensi dan produktivitas yang diharapkan, maka ditetapkan perkiraan jumlah karyawan maupun pekerja maksimum dalam jangka panjang dalam suatu dokumen yang disebut Manpower Planning. Untuk itu telah dilakukan kajian Manpower Planning sebagai acuan dalam penyusunan Staffing Plan dan Rencana Rekrutmen. Manpower Planning ini dalam penyusunannya mengacu kepada: (a) Visi, Misi dan RJPP Jasa Marga, (b) Kajian mengenai struktur organisasi dan konsep Rencana Strategis Pengembangan Sistem SDM Siklus Proses Manpower Planning workforce analysis and planning Align Eva luate STAFFING PLAN Perencanaan rekrut internal dan eksternal, rotasi dan promosi sesuai dengan kebutuhan organisasi Moni tor Fine tune integrated strategies to build workforce capability PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 RECRUIT & PLACEMENT 162 Identitas Perseroan Rekrutmen SDM Perseroan senantiasa berkomitmen untuk menjunjung Profil Perseroan Rekrutmen dan seleksi karyawan mengacu pada proyeksi kesetaraan dalam menyeleksi sumber daya manusia. Perseroan Transformasi Jasa Marga jumlah karyawan yang mempertimbangkan rencana memberikan kesempatan yang sama kepada para pelamar untuk pengembangan Anak Perusahaan Jalan Tol dan Non Tol menjadi calon karyawan yang profesional tanpa membedakan Ikhtisar 2013 serta rencana pensiun karyawan. suku, agama, ras, golongan, gender atau kondisi fisik. Seiring dengan dinamika Perseroan dan tugas yang Sepanjang tahun 2013, Perseroan tidak melakukan rekrutmen semakin berat dan kompleks membuat Jasa Marga karyawan baru. Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen membutuhkan tenaga kerja yang baik dari sisi kualitas Pengembangan Kompetensi SDM Pengembangan Proyek Baru maupun kuantitas. Pengelolaan Human Capital Dalam melakukan proses rekrutmen, Perseroan bekerja Tata Kelola Perusahaan sama dengan konsultan independen. Proses pemilihan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan perusahaan tentang pengadaan barang dan jasa yang Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah konsultan tersebut dilakukan sesuai dengan peraturan Model Kompetensi Pengembangan SDM Sebagai wujud implementasikonsep Competency Based Human Resources Management (CBHRM) maka pengembangan SDM berdasarkan pada peningkatan kompetensi karyawan. Untuk itu,Perseroan telah merumuskan model kompetensi menjunjung tinggi prinsip-prinsip good corporate yang dilengkapi dengan Kamus Kompetensi yang merupakan governance (GCG). Proses rekrutmen dilakukan secara kombinasi hard skill dan soft skill yang harus dimiliki setiap ketat guna mendapatkan karyawan yang mempunyai individu berdasar kebutuhan kompetensi setiap unit. integritas dan kompetensi tinggi. Laporan Keuangan Konsolidasian MODEL Kompetensi KOMPETENSI KEPEMIMPINAN Soft Competency • Kepemimpinan Kelompok / Team Leadership • Ketegasan dalam pengambilan Keputusan / Decisiveness Business Acumen KOMPETENSI INTI • Dorongan Berprestasi / Achievement Orientation • Pembelajaran Berkelanjutan / Continuous Learning • Membangun Kemitraan / Building Partnership • Integritas/ Integrity Orientasi Pelayan Pelanggan Customer Service Orientation KOMPETENSI JABATAN Soft Competency • Pemikiran Analitis / Analytical Thinking • Peduli terhadap Keteraturan dan Kualitas/Concern for Order • Dampak dan Pengaruh/ Impact & Influence • Inisiatif / Initiative • Pemikiran Konseptual/ Conceptual Thinking • Pencarian Informasi / Information Seeking • Komitmen Terhadap organisasi / Organizational Commitment • Kesadaran Organisasi / Organizational Awareness • Empati / Interpersonal Understanding • Kerja Sama Kelompok / Teamwork` Hard Competency Hard Competency KOMPETENSI TEKNIS (Generik) IT/IT Skill Komunikasi/Communication Skill Pengetahuan Organisasi/Organization Knowledge Berbahasa Inggris/English Proficiency Kesadaran Mengenai Risiko/Risk Awareness Kesadaran mengenai Sistem Keselamatan Kerja (K3) Kesadaran Mengenai Manajemen Mutu/Quality Management Kesadaran Standar Layanan/Service Standard Eksekusi Program Strategis /Strategic Program Execution KOMPETENSI TEKNIS (SPESIFIK) Kompetensi Kepemimpinan: Kompetensi yang berhubungan dengan akuntabilitas/tanggung jawab manajerial dan posisinya sebagai seorang leader. Kompetensi ini memampukan para pemimpin untuk dapat memberikan arahan yang tepat pada tim, dan menciptakan iklim dan budaya kerja yang kondusif, mampu mendorong dan memimpin proses perubahan, sehingga mendorong timnya bekerja dengan optimal. Kompetensi Inti: Kompetensi yang diterjemahkan dari visi, misi dan nilai-nilai perusahaan, dan harus tercermin pada seluruh karyawan di dalam organisasi. Kompetensi Jabatan: Kompetensi yang berhubungan dengan fungsi spesifik di dalam organisasi dan harus tercermin pada karyawan yang memegang jabatan dengan fungsi spesifik. Kompetensi Teknis: Kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan teknis berkaitan dengan pekerjaan yang diemban, terdiri dari: Generik : Bagian dari Kompetensi Jabatan yang wajib dimiliki oleh setiap jabatan struktural . Spesifik : Bagian dari Kompetensi Jabatan yang menjadi persyaratan khusus sesuai fungsi jabatan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 163 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Pendidikan dan Pelatihan SDM Dalam rangka mempersiapkan Human Capital Jasa Marga untuk menghadapi tantangan bisnis ke depan melalui program pendidikan formal.Perusahaan telah mengeluarkan kebijakan tentang pengaturan BEASISWA Karyawan untuk memutakhirkan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kemampuan analisis, sintesis dan inovasi karyawan. Proses persiapan beasiswa telah dilaksanakan melalui benchmark ke beberapa universitas Luar Negeri seperti: University of California Los Angeles, University of California Berkeley, Stanford University, London Business School, University of Cambridge, University of Oxford sebagai tolok ukur Universitas terbaik di dunia. Perusahaan juga telah melaksanakan Seleksi calon peserta beasiswa bagi para karyawan muda dengan usia maksimal 30 tahun dan yang berpotensi menjadi kader pimpinan perusahaan untuk mengikuti Beasiswa Kader 2014-2015 yang secara khusus dipersiapkan perusahaan sebagai salah satu program pengembangan Future Leader Jasa Marga. STRATEGI DAN KEBIJAKAN POKOK PENDIDIKAN KARYAWAN Formal Education : Beasiswa S2/S3 Usia < 35 tahun ( Talent) Usia < 45 tahun ( Non Talent) Strategi dan Kebijakan Karyawan Karyawan Jasa Jasa Marga Marga • 2017 : Beasiswa Dalam Negeri & Short Course untuk 34-45 th • 2022 : Beasiwa Luar Negeri untuk < 35 th Future Leader Next Leader Usia > 35 tahun S1 Non Formal Education : Short Course S2 2017 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 S2 2020 S2 2022 164 Identitas Perseroan Untuk mewujudkan Rencana Strategis perusahaan, maka Perseroan menyadari pentingnya Kader sebagai pemimpin Profil Perseroan masa depan perusahaan. Perusahaan sejak tahun 2009 telah mempersiapkan “Future Leader Jasa Marga” denganProgram Transformasi Jasa Marga Pengembangan Leadershipyang terdiri dari 5 tingkatan program. Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Program Pengembangan Leadership Analisa dan Pembahasan Manajemen CORPORATE Leadership Pemimpin Perusahaan Pengembangan Proyek Baru BUSINESS Pengelolaan Human Capital Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian FUNCTIONAL TEAM Pemimpin Tim INDIVIDUAL Pemimpin Individu 28 th 32 th 36 th Setingkat Manager Assistant Manager *) CORPORATE Leadership Ethic & Communication SENIOR Leadership Performance & Changes ADVANCE Leadership Pemimpin unit kerja fungsional 26 th Pelatihan Program BUMN Pemimpin Divisi/ Biro/ Cab/Proyek LEVEL Tata Kelola Perusahaan Anak Perusahaan Fokus Setingkat AVP/DGM 40 th HRD & Monitoring JUNIOR Leadership Trust & Team Work BASIC Leadership Personality 45 th Setingkat VP/GM/ Direktur Anak Perusahaan Pendidikan dan pelatihan karyawan dilaksanakanoleh Unit Jasa Marga Development Center sebagai learning center, dimana selama tahun 2013, program pelatihan bagi karyawan fokus pada bidang: • Jasa Marga Leadership Program yaitu pengembangan kompetensi kepemimpinan yang bertujuan untuk menyiapkan kader pemimpin Jasa Marga dimasa depan (future leader) untuk seluruh lapisan karyawan. • Pengembangan kompetensi teknis karyawan (jenis pelatihan, gunanya untuk apa) • Achievement Motivation Training yaitu program peningkatan motivasi serta pembentukan etika dan budaya kerja bagi karyawan operasional (seperti apa) • Sertifikasi Selama tahun 2013, telah dilakukan pelatihan yang bersifat pengembangan kompetensi dengan total 6.434 peserta pelatihan sebagaimana disajikan dalam tabel sebagai berikut: Pelatihan yang Dilaksanakan Jasa Marga Tahun 2012 dan 2013 Kelompok 2012 2013 Jumlah Peserta L P Jumlah Total Program Jumlah Peserta L P Jumlah Total Program Kader Kepemimpinan 325 123 448 40 156 79 235 11 Pengembangan Kompetensi 1.108 456 1.564 169 2.646 855 3.501 325 Pembekalan Tata Nilai, Etika & Budaya Perusahaan 1.902 437 2.339 112 1.959 582 2.541 74 Standar Profesi 40 14 54 22 109 42 151 29 3.375 1.030 4.405 343 4.870 1.558 6.428 439 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 165 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Jumlah Peserta Pelatihan yang Dilaksanakan Jasa Marga Tahun 2012 dan 2013 Pengembangan Kompetensi 1.564 35,51% Standar Profesi 151 2,35% Pengembangan Kompetensi 3.501 54,46% 2013 2012 Kader Kepemimpinan 235 3,66% Standar Profesi 54 1,23% Pembekalan Tata Nilai, Etika & Budaya Perusahaan 2.339 53,10% Kader Kepemimpinan 450 10,17% Pembekalan Tata Nilai, Etika & Budaya Perusahaan 2.541 39,53% Jumlah program Pelatihan yang Dilaksanakan Jasa Marga Tahun 2012 dan 2013 Pengembangan Kompetensi 169 49,27% 2013 2012 Pembekalan Tata Nilai, Etika & Budaya Perusahaan 112 32,65% Standar Profesi 29 6,61% Pengembangan Kompetensi 325 74,03% Standar Profesi 22 6,41% Kader Kepemimpinan 40 11,66% Kader Kepemimpinan 11 2,51% Pembekalan Tata Nilai, Etika & Budaya Perusahaan 74 16,86% Selain melalui pelatihan eksternal, Perseroan juga melakukan upaya dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, lain untuk meningkatkan kompetensi karyawan, Jasa Marga telah diketahui, dan dipelajari oleh seluruh karyawan. EKM diharapkan membangun Enterprise Knowledge Management (EKM) sebagai dapat meningkatkan daya saing Perseroan melalui dikelolanya acuan dalam menyusun perencanaan, melakukan pengembangan pengetahuan sebagai aset intelektual yang efektif, efisien dan dan menerapkan Manajemen Pengetahuan Korporat di terintegrasi dengan seluruh elemen organisasi di Perseroan. Perseroan untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 166 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Pengembangan Karir Karyawan Promosi dan mutasi jabatan diberikan kepada beberapa karyawan untuk memberikan penghargaan kepada karyawan yang memiliki Program pengembangan karyawan diantaranya kinerja baik sekaligus dalam rangka penyeleksian sumber daya dilakukan melalui pelaksanaan mutasi (promosi dan manusia yang tepat untuk ditempatkan di bidang tertentu. rotasi), dimana untuk tahun 2013 pengembangan karyawan Kantor Pusat, Kantor Cabang maupun Kantor Kenaikan golongan, promosi dan mutasi jabatan karyawan Jasa Proyek melalui kenaikan golongan sebanyak 34 orang, Marga tahun 2013 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: dan promosi jabatan sebanyak 67 orang. Kenaikan Golongan dan Promosi Karyawan Jasa Marga Tahun 2013 No. Pengembangan Karir Kantor Pusat Kantor Cabang Kantor Proyek Jumlah 1. Kenaikan Golongan 11 23 - 34 2. Promosi Jabatan 18 48 1 67 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 167 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Penghargaan kepada Karyawan Kebijakan dalam Kesempatan Kerja Untuk memberikan apresiasi terhadap karyawan yang Kebijakan dalam hal kesempatan kerja, baik penempatan telah mengabdikan diri pada Perseroan, Perseroan karyawan maupun pengembangan karir karyawan dituangkan memberikan penghargaan kepada karyawan. dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB).Jasa Marga melaksanakan Terdapat dua jenis penghargaan yang diberikan, yakni pengisian formasi dan pengembangan karir secara selektif dan penghargaan bagi pensiunan dan penghargaan atas terbuka tanpa diskriminasi (gender ras suku agama), dengan kesetiaan pada Perseroan. memprioritaskan sumber dari dalam Perusahaan dengan memperhatikan prestasi kerja, kemampuan dan Pada tahun 2012, Perseroan memberikan Penghargaan kompetensi Karyawan. bagi 129 orang pensiunan dan Penghargaan Kesetiaan kepada 1.125 orang karyawan yang telah melampaui masa kerja 10, 15, 20, 25 dan 30 tahun yang diberikan pada tanggal 01 Maret 2013. Penghargaan bagi pensiunan dan Penghargaan Kesetiaan bagi karyawan untuk tahun 2013 akan diberikan pada tanggal 01 Maret 2014, bertepatan dengan peringatan 36 tahun berdirinya Produktifitas Karyawan Manajemen Jasa Marga berkomitmen untuk senantiasa mencapai kinerja ekselen melalui penyediaan sumber daya manusia yang Jasa Marga. handal. Untuk merealisasikan komitmen tersebut, Jasa Marga Penghargaan Kesetiaan Karyawan Jasa Marga Tahun 2013 sumber daya manusia. Masa Kerja meningkatkan pendayagunaan dan mengendalikan jumlah Jumlah Penerima Penghargaan 10 Tahun 31 15 Tahun 288 20 Tahun 198 25 Tahun 450 30 Tahun 158 Total 1.125 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Pendayagunaan Sumber Daya Manusia dilakukan dengan meningkatkan kompetensi melalui pelatihan, menyempurnakan Sistem Manajemen Kinerja Karyawan serta meningkatkan motivasi dengan memperbaiki Sistem Remunerasi. Pengendalian jumlah Sumber Daya Manusia dilakukan melalui kombinasi kebijakan penggunaan teknologi untuk otomatisasi transaksi tol dan rekrutmen secara terbatas untuk memenuhi kebutuhan posisi manajerial. 168 Identitas Perseroan Jumlah Karyawan Profil Perseroan Untuk mendukung pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan, saat ini Perseroan berusaha mengoptimalisasi Transformasi Jasa Marga pendayagunaan SDM yang ada. Jumlah karyawan tetap pada tahun 2013 mencapai 4.875 orang, turun 3,94% dibandingkan Ikhtisar 2013 dibandingkan dengan jumlah karyawan tetap di tahun 2011 yang mencapai 5.154 orang, tahun 2010 yang mencapai 5.303 dan Laporan Manajemen tahun 2009 yang mencapai 5.443 orang. Analisa dan Pembahasan Manajemen Rasio jumlah karyawan per km panjang jalan tol semakin membaik menjadi sebesar 8,80 yaitu karena adanya beberapa upaya Pengembangan Proyek Baru melalui implementasi transaksi elektronik dan e-Toll Card. Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah dengan jumlah karyawan tetap pada tahun 2012 yang mencapai 5.075 orang. Jumlah ini juga semakin menurun jika Perseroan dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan SDM serta adanya modernisasi sistem pembayaran transaksi elektronik Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Status Jabatan Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Status Jabatan Tahun 2012 dan 2013 Status Jabatan 2012 2013 Jumlah Proporsi Jumlah Proporsi (orang) (%) (orang) (%) Operasional 3,471 68.4 3309 67.9 Non-Operasional 1,604 31.6 1566 32.1 Jumlah 5,075 100 4,875 100 Laporan Keuangan Konsolidasian KOMPOSISI KARYAWAN TETAP BERDASARKAN STATUS JABATAN TAHUN 2012 NonOperasional 1,604 32% KOMPOSISI KARYAWAN TETAP BERDASARKAN STATUS JABATAN TAHUN 2013 NonOperasional 1,566 32% Operasional 3,471 68% PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Operasional 3,309 68% 169 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian Tahun 2012 dan 2013 Status Kepegawaian 2012 2013 Tenaga Kerja Tetap 5,075 4,875 Tenaga Kerja Tidak Tetap 2,939 32 32 2.939 4.875 5.075 Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian Tahun 2012 dan 2013 Tenaga Kerja Tidak Tetap Tenaga Kerja Tetap 2012 2013 Perseroan menjamin hak-hak baik karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap. Adapun benefit antara karyawan tetap dan tidak tetap adalah sebagai berikut: Hak-hak Karyawan Jasa Marga Kebijakan Perseroan Karyawan Tetap Karyawan Tidak Tetap √ √ I. Pelayanan 1. Informasi 2. Fasilitas Kesehatan √ √ 3. Pendampingan Hukum √ √ 4. Jamsostek √ √ √ - II. Benefit 1. Bantuan Pendidikan 2. Bonus/Insentif √ - 3. Ongkos Cuti √ - 4. Pinjaman Karyawan (perumahan, pendidikan √ - √ √ dan fasiiltas kendaraan) 5. Penghargaan 6. Studi Banding di Dalam/Luar Negeri √ - 7. Pelatihan √ √ III. Lainnya & Pokok 1. THR √ √ 2. Gaji √ √ 3. Seragam Dinas √ √ PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 170 Identitas Perseroan Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Golongan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Golongan Tahun 2012 dan 2013 Ikhtisar 2013 Golongan Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian 2012 Jumlah (orang) II 2013 Proporsi (%) 83 Jumlah (orang) 1.6 70 Proporsi (%) 1.4 III 148 2.9 143 2.9 IV 231 4.6 232 4.8 V 227 4.5 196 4.0 VI 1,277 25.2 1,308 26.8 VII 3,003 59.2 2,844 58.3 VIII Jumlah Keterangan: Golongan II Golongan III Golongan IV 106 2.1 82 1.7 5,075 100 4,875 100 Corporate Secretary, Head, Vice President, General Manager, Pemimpin Proyek, Advisor. Assistant Vice President, Senior Manager, Deputy General Manager, Coordinator, Kepala Bagian, Senior Specialist Manager, Specialist, President Director Secretary Golongan V Assistant Manager, Kepala Gerbang Tol, Director Secretary, Bendahara II. Golongan VI Kepala Shift, Juru Tata Usaha, Tata Usaha Kantor Cabang, Sekretaris VP/GM, Petugas Informasi dan Komunikasi. Golongan VII Pengumpul Tol, Pelayanan Lalu Lintas, Tata Usaha, Teknisi. Golongan VIII Messenger, Driver. Berdasarkan tabel di atas, pada tahun 2013, komposisi karyawan berdasarkan golongan didominasi oleh golongan VII yang merupakan 58,3% dari total karyawan Perseroan. Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Jenis Kelamin Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2012 dan 2013 Jenis Kelamin 2012 2013 Pria 3.993 3.808 Wanita 1.082 1.059 Jumlah 5.075 4.875 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 171 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Pengelolaan Hubungan Karyawan dengan Manajemen Program PasKa kerja Perseroan memiliki keyakinan bahwa kepastian akan Jasa Marga senantiasa berkomitmen untuk memelihara kesejahteraan paska kerja akan mempengaruhi loyalitas dan hubungan industrial yang baik antara karyawan dan produktifitas karyawan semasa kerja dalam mencapai tujuan manajemen serta menghormati hak dan kewajiban Perseroan. Untuk itu Perseroan telah memberikan fasilitas dan karyawan sesuai dengan peraturan perundang-undangan perlindungan paska kerja berupa: yang berlaku. Kebebasan organisasi diwujudkan dengan a. Program Pensiun penyaluran aspirasi karyawan yang baik dan sesuai Perseroan menyelenggarakan Program Pensiun melalui dengan etika. Kebebasan organisasi diwujudkan dengan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) yang diselenggarakan adanya Serikat Karyawan Jasa Marga yang didirikan pada oleh Dana Pensiun Jasa Marga, yang pendiriannya telah tahun 1999 dengan nama Serikat Karyawan Jasa Marga mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan Republik (SKJM), dimana seluruh karyawan Jasa Marga Indonesia Nomor: KEP-370/KM.17/1997 tanggal 15 Juli 1997 merupakan anggotanya. dan diperbaharui dengan KEP-379/KM.6/2004 tanggal 14 September 2004. Hubungan yang harmonis antara Manajemen dan Serikat Karyawan yang didasarkan pada semangat Pada tahun 2013 telah dikeluarkan Keputusan Direksi PT kemitraan selama ini mampu membangun suasana kerja Jasa Marga (Persero) Tbk Nomor: 117/KPTS/2013 tanggal 28 yang kondusif. Agustus 2013 tentang Peraturan Dana Pensiun Jasa Marga dan telah disahkan oleh Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat Pada tahun 2012, Perseroan dan SKJM telah melakukan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor perundingan dengan pokok-pokok kesepakatan : KEP-16/NB.1/2014 tanggal 16 Januari 2014. sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Rapat Bipartit Perjanjian Kerja Bersama (PKB) 2012-2014 tanggal 14 Peserta PPMP adalah karyawan tetap Perseroan yang telah Juni 2012. PKB tersebut telah didaftarkan di Kementerian bekerja di Perseroan sampai dengan tanggal 30 Juni 2012, Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Direktorat Jenderal sedangkan terhadap karyawan yang bekerja di Perseroan Pembinaan Hubungan Industri dan Jaminan Sosial mulai 1 Juli 2012 diikutsertakan dalam Program Pensiun Iuran Tenaga Kerja Jakarta berdasarkan Keputusan Direktur Pasti (PPIP) yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun Lembaga Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Kuangan (DPLK), sebagaimana Perjanjian Kerja Bersama (PKB Sosial Tenaga Kerja No. Kep. 137/PHUSK.PKKAD/PKB/ 2012-2014) pasal 41. VIII/2012 tentang Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama antara PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan Serikat Pekerja Iuran Coming Service atas program tersebut yang berlaku Jasa Marga tanggal 14 Agustus 2012. sampai dengan bulan Desember 2013, masing-masing dibebankan kepada karyawan sebesar 3% dari PhDP Hingga akhir Desember 2013, Manajemen telah berhasil dan 13.7% merupakan beban Perseroan, dan Iuran menyelesaikan dan memenuhi sebagian besar hal-hal PSL atas program tersebut sepenuhnya menjadi yang disepakati dalam PKB tersebut. tanggungan Perseroan. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 172 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga b. Program Purna Karya Dalam rangka menunjang kelangsungan aktifitas bagi karyawan Perseroan yang telah mengakhiri masa bhaktinya di Perseroan, maka Perseroan Ikhtisar 2013 memberikan tunjangan berupa Uang Purna Karya Laporan Manajemen yang pengelolaannya bekerjasama dengan AJB Analisa dan Pembahasan Manajemen sejak tahun 2007. Bumiputera 1912 berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pengembangan Proyek Baru Iuran Coming Service atas program tersebut masing- Pengelolaan Human Capital dari PhDA dan 4% merupakan beban Perseroan, Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian masing dibebankan kepada karyawan sebesar 2% sedangkan Iuran PSL atas program tersebut sepenuhnya menjadi tanggungan Perseroan. Manfaat yang akan didapat dari Program tersebut ketika Karyawan berhenti bekerja pada Usia Pensiun Normal (56 tahun) adalah sebesar 24 x PhDA, sedangkan terhadap karyawan yang berhenti bekerja pada Usia Pensiun Dipercepat akan mendapatkan Uang Purna Karya secara Proporsional, dan bagi yang berhenti sebelum memasuki Usia Pensiun Dipercepat akan mendapatkan uang Purna Karya sebesar Nilai Tunai berdasarkan Perhitungan Aktuaria. c. Program Jaminan Hari Tua dari Jamsostek Semua karyawan Perseroan diikutsertakan dalam Program JHT dari PT Jamsostek (BPJS Ketenagakerjaan), Iuran JHT sebesar 5.7% dari Upah semula sepenuhnya merupakan Beban Perseroan sampai dengan bulan Juni 2013, sedangkan sejak Pengelolaan Tenaga Alih Daya Dalam upaya meningkatkan kepatuhan (compliance) kepada ketentuan perundangan bidang ketenagakerjaan terkait pemenuhan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 19 tahun 2012 tentang Syarat-Syarat penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain, Perusahaan telah melakukan pengakhiran pola hubungan kerja Tenaga Alih Daya. Selanjutnya eks Tenaga Alih Daya yang ada dan memenuhi syarat direkrut oleh Anak Perusahaan yang melaksanakan jasa pemborongan pekerjaan pengoperasian jalan tol. Biaya Sumber Daya Manusia Selama tahun 2013, biaya Sumber Daya Manusia Jasa Marga untuk penggajian sebesar Rp365.135.739.955 meningkat dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp350.019.702.054. Total realisasi investasi pendidikan dan pelatihan tahun 2013 yaitu Rp18.660.453.279 lebih tinggi dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp9.911.096.482. Hal ini menunjukkan komitmen Jasa Marga terhadap pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan demi terciptanya pemimpin Perseroan yang handal di masa depan. Biaya Sumber Daya Manusia Jasa Marga 2012 dan 2013 Jenis 2013 2012 Juli 2013 pembayaran Iuran JHT dimaksud, 2% Biaya Penggajian 365.135.739.955 350.019.702.054 menjadi Beban Karyawan sebagaimana ketentuan Biaya Pendidikan 18.660.453.279 9.911.096.483 perundangan yang berlaku yang diratifikasi kedalam dan Pelatihan Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk Nomor : 58/KPTS/2013 tanggal 25 Maret 2013. d. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Disamping mendapatkan manfaat berupa Uang tunai, Pensiunan juga mendapatkan fasilitas Kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Direksi Nomor: 141/KPTS/2012 jo surat Keputusan Direksi Nomor 228/KPTS/2006. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 173 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Wawancara dengan Muh Najib Fauzan Direktur Sumber Daya Manusia Tanya T Jawab J Bagaimana kinerja pengelolaan SDM pada tahun 2013? Rasio jumlah karyawan tetap per km panjang jalan tol tahun 2013 sebesar 8,8 menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 9,3 yang dicapai melalui peningkatan efisiensi pengelolaan SDM serta modernisasi sistem pembayaran transaksi dengan mengimplementasikan transaksi elektronik. Pada tahun 2013, jumlah pegawai tetap 4.875, turun 3.94% dari tahun 2012. Pada tahun 2013 dilakukan perubahan struktur organisasi sebagai upaya untuk mendukung Visi dan Misi Perseroan yang baru untuk memperkokoh posisi Perseroan dalam industri jalan tol melalui pengembangan jalan tol baru dan meningkatkan kinerja operasional. Selain itu juga dilakukan penyesuaian strategi dan sistem Human Capital sesuai dengan Rencana Strategis Human Capital yang lebih terarah dan sesuai dengan dinamika perubahan serta Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2013-2017. Manajemen juga melaksanakan pemenuhan formasi SDM baik secara kualitas maupun secara kuantitas. Penyempurnaan Sistem Manajemen SDM dilakukan dengan melakukan restrukturisasi organisasi menjadi Operating Holding Company. Untuk meningkatkan kompetensi dan mempersiapkan Human Capital Jasa Marga dalam menghadapi tantangan bisnis ke depan, Perseroan menyelenggarakan pelatihan untuk dalam rangka pengembangan SDM berdasarkan model kompetensi beserta Kamus Kompetensi yang telah dirumuskan. Dalam upaya meningkatkan kepatuhan (compliance) kepada ketentuan perundangan bidang ketenagakerjaan terkait pemenuhan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 19 tahun 2012 tentang Syarat-Syarat penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain, Perusahaan telah melakukan pengakhiran pola hubungan kerja Tenaga Alih Daya. Selanjutnya eks Tenaga Alih Daya yang ada dan memenuhi syarat direkrut oleh Anak Perusahaan yang melaksanakan jasa pemborongan pekerjaan pengoperasian jalan tol. Pengendalian jumlah Sumber Daya Manusia dilakukan melalui kombinasi kebijakan penggunaan teknologi untuk otomatisasi transaksi tol dan rekrutmen secara terbatas untuk memenuhi kebutuhan posisi manajerial. T T: Apa yang menjadi tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam pengelolaan SDM? J:J Tantangan dalam pengelolaan SDM adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan formasi jabatan dan peningkatan kompetensi untuk mendukung pertumbuhan Perseroan dan menggantikan karyawan yang telah pensiun. Selain itu tantangan yang dihadapi adalah upaya untuk meningkatkan sistem dan manajemen SDM untuk mendukung kebutuhan pertumbuhan Perseroan. Pada tahun 2013, Perseroan menghadapi masalah perubahan regulasi tenaga alih daya. T T: Bagaimana strategi menghadapi tantangan tersebut? J:J Dalam upaya untuk memenuhi tuntutan kebutuhan SDM, Perseroan melakukan upaya peningkatan kompetensi dan merencanakan rekrutmen karyawan yang pelaksanaannya dilakukan pada tahun 2014. Untuk mengantisipasi kebutuhan karyawan dalam jangka panjang dan mengantisipasi penggantian karyawan yang pensiun, Perseroan melakukan serangkaian pelatihan secara terstruktur untuk mempersiapkan kader pemimpin yang berkarakter dan bertalenta untuk menduduki posisi posisi strategis dalam jangka panjang. Untuk masalah tenaga alih daya, Perseroan melakukan penyelesaian tenaga alih daya dengan melakukan rekstrukturisasi jasa pengoperasian melalui Anak Perusahaan, dimana tenaga alih daya diarahkan untuk menjadi pegawai pada Anak Perusahaan guna memenuhi ketentuan Pemerintah tentang tenaga alih daya. T T: Bagaimana strategi SDM dalam jangka panjang? J:J Perseroan melakukan perbaikan dalam sistem dan manajemen SDM dengan menerapkan 9 Pilar Pengelolaan SDM yang terintegrasi untuk meningkatkan kinerja organisasi. Perbaikan Sistem SDM akan dilakukan secara bertahap dengan target pada tahun 2014 akan diberlakukan Sistem Manajemen Kinerja dimana akan diterapkan sistem remunerasi dan pemberian jasa produksi dan insentif lainnya berdasarkan kinerja, sehingga akan mendorong karyawan lebih berprestasi. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 174 174 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Sebagai bentuk komitmen untuk terus meningkatkan Good Corporate Governance, pada tahun 2013 Perseroan mengimplementasikan Whistleblowing System Jasa MargaAmanah serta melakukan kerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam Program Pengendalian Gratifikasi. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 175 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Tata Kelola Perusahaan Jasa Marga bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia telah bersama-sama menandatangani Komitmen Program Pengendalian Gratifikasi pada tanggal 11 Juli 2013, sebagai salah satu wujud komitmen Perseroan untuk meningkatkan GCG dan menjaga Perseroan tetap bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 176 Identitas Perseroan Komitmen Jasa Marga dalam Penerapan GCG Tujuan Penerapan GCG di Jasa Marga adalah sebagai berikut: Profil Perseroan Seluruh Insan Jasa Marga menuangkan komitmennya untuk 1. Mengendalikan dan mengarahkan hubungan antara Transformasi Jasa Marga menerapkan prinsip-prinsip GCG di Perseroan dengan Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan, penandatanganan Pakta Integritas yang dilakukan setiap awal Pengguna Jalan Tol/Pelanggan Lainnya, Mitra Usaha, Ikhtisar 2013 tahun. Kreditur/Investor, Serta Masyarakat dan Lingkungan Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen 2. Mendorong dan mendukung pengembangan, Pakta Integritas juga ditandatangani bersama-sama dengan pengelolaan risiko Perseroan secara lebih hati-hati penyedia barang/ jasa pada saat proses pengadaan barang/ (prudent), akuntabel dan bertanggungjawab sejalan jasa di lingkungan Perseroan. dengan prinsip-prinsip GCG. Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian 3. Memaksimalkan nilai Perseroan agar Perseroan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun Tujuan Penerapan GCG Jasa Marga internasional. 4. Memberdayakan fungsi dan kemandirian masing-masing Untuk mewujudkan perusahaan yang berdaya saing tinggi dan terus tumbuh berkembang, Jasa Marga telah dan terus Organ Perusahaan. 5. Mendorong pengelolaan Perseroan secara profesional, mengembangkan struktur dan sistem tata kelola perusahaan efektif dan efisien demi tercapainya Visi dan Misi (Good Corporate Governance/GCG) yang mengacu pada Perusahaan. prinsip-prinsip GCG sesuai ketentuan dan peraturan serta best 6. Mendorong agar pengelola Perseroan dalam membuat practice. Pelaksanaan GCG yang diimplementasikan Perseroan keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai didasarkan pada Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/ moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata perundang-undangan yang berlaku serta kesadaran akan Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN dengan perubahan terakhirnya yaitu Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-09/MBU/2012, yang menyebutkan bahwa “BUMN wajib melaksanakan operasional perusahaan dengan berpegang pada prinsip-prinsip GCG yaitu transparansi, akuntanbilitas, responsibilitas, independensi dan kewajaran”. adanya tanggung jawab sosial Perseroan. 7. Meningkatkan pertanggungjawaban kepada Stakeholders. 8. Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan Perseroan. 9. Memperbaiki Budaya Kerja Perseroan. 10.Meningkatkan pencitraan Perseroan (Image) yang semakin Berdasarkan Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) sebagaimana Keputusan Direksi No. 174/KPTS/2013 tanggal 17 Desember 2013 tujuan penerapan GCG di Jasa Marga adalah sebagai berikut: PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 baik. 11.Meningkatkan kontribusi Perseroan dalam perekonomian nasional. 177 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Dasar Hukum Penerapan GCG Jasa Marga Undang-Undang Peraturan Pemerintah Peraturan Menteri BUMN a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi; b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik; c. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas; d. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 38 Tahun 2004 Tentang Jalan; e. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 19 Tahun 2003 Tentang BUMN; f. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 15 Tahun 2002 Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang sebagaimana telah diubah dengan Undangundang Republik Indonesia Nomor: 25 Tahun 2003; g. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan atas Undangundang Republik Indonesia Nomor: 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; h. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal; i. Undang-Undang Nomor: 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas a. Peraturan Pemerintah Nomor: 45 Tahun 2005 Tentang Pendirian, Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara; b. Peraturan Pemerintah Nomor: 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol c. Peraturan Pemerintah Nomor: 12 Tahun 1998 Tentang Perusahaan Perseroan (Persero), jo Peraturan Pemerintah Nomor: 45 Tahun 2001 a. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-16/MBU/2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-01/MBU/2012 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara; b. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara; c. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-09/MBU/2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara d. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-06/MBU/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-01/MBU/2012 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara; e. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-03/MBU/2012 tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan Badan Usaha Milik Negara. f. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara; g. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER-07/MBU/2010 Tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara; h. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-05/MBU/2008 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa di Badan Usaha Milik Negara; i. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-05/MBU/2006 Tentang Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara. Keputusan Menteri BUMN a. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-104/MBU/2002 Tentang Penilaian Calon Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara. b. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-102/MBU/2002 Tentang Penyusunan RJPP; c. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-101/MBU/2002 Tentang Penyusunan RKAP; d. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-100/MBU/2002 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara; e. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-09A/MBU/2002 Tentang Penilaian Kelayakan dan Kepatutan Calon Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Peraturan Bapepam-LK a. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-413/ BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009, Peraturan Bapepam-LK Nomor: IX.E.2 Tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama; b. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-412/ BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009, Peraturan Bapepam-LK Nomor: IX.E.1 Tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu; c. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor:Kep-496/ BL/2008 tanggal 28 November 2008, Peraturan Bapepam Nomor: IX.I.7 Tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Internal Audit; d. Lampiran Ketua Bapepam-LK Nomor: Kep-179/ BL/2008 tanggal 14 Mei 2008, Peraturan Nomor: IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek bersifat Ekuitas dan Perubahan Publik; e. Salinan Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: Kep-134/BL/2006, Peraturan Nomor: X.K.6 Tentang kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik; f. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-45/PM/2004, Peraturan Bapepam Nomor: IX.I.6 Tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik; g. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-29/ PM/2004, Peraturan Bapepam Nomor: IX.I.5 Tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit; h. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-40/PM/2003, Peraturan Bapepam Nomor: VIII.G.11 Tentang Tanggung Jawab Direksi Atas Laporan Keuangan; i. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-36/PM/2003 tanggal 30 September 2003, Peraturan Nomor: X.K.2 Tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala; j. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003, Peraturan Nomor: X.K.4 Tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum; k. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 tentang Perubahan Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Perubahan Peraturan Bapepam Nomor: VIII.G.7 Tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan; l. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996, Peraturan Bapepam Nomor: X.K.1 tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus Segara Diumumkan Kepada Publik; m. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, Peraturan Bapepam Nomor: IX.I.4 Tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan; n. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-60/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, Peraturan Nomor: IX.I.1 Tentang Rencana dan Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham; o. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-38/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, Peraturan Nomor: VIII.G.2 Tentang Laporan Tahunan. Peraturan Lainnya a. Anggaran Dasar PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang telah diumumkan dalam Tambahan Nomor 27404 dari Berita Negara Republik Indonesia tanggal 12 Desember 2008 Nomor 100, kemudian diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor 33 tanggal 5 April 2011 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Notaris di Jakarta sebagaimana telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusannya Nomor AHU-20288.AH.01.02. Tahun 2011 tertanggal 21 April 2011, dan terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor 95 tanggal 21 Juni 2012 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Notaris di Jakarta dan telah mendapat surat penerimaan pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-AH.0.10-25313 tanggal 10 Juli 2012. b. Keputusan Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Nomor: KEP-73/DKJM/VIII/2005 Tentang Panduan Bagi Anggota Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. c. Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk Nomor: 41/KPTS/2013 tentang Struktur Organisasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. d. Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Nomor: 60/KPTS/2009 Tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. e. Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Nomor: 197/KPTS/2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Rapat Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. f. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang tercantum dalam Risalah RUPS 178 Identitas Perseroan sosialisasi dan internalisasi GCG Road Map GCG Jasa Marga Profil Perseroan Selain penyempurnaan aturan, Perseroan juga melanjutkan Perseroan menetapkan arah implementasi GCG dalam bentuk Transformasi Jasa Marga sosialisasi dan internalisasi GCG kepada segenap Insan Jasa Road Map GCG yang dimulai sejak tahun 2005. Road Map Marga untuk memastikan ketaatan terhadap praktik GCG. GCG diarahkan untuk menjadikan GCG sebagai acuan dalam Ikhtisar 2013 Perseroan percaya, bahwa penerapan GCG tidak cukup setiap aktivitas Perseroan. Pada saat ini posisi yang telah Laporan Manajemen dilakukan hanya dengan mematuhi berbagai ketentuan yang dicapai dalam penerapan GCG Perseroan adalah menuju Analisa dan Pembahasan Manajemen berlaku, namun harus ditunjukkan dalam praktik sehari-hari. Good Corporate Citizen. Dengan pencapaian tersebut, maka Perseroan meyakini, bahwa dengan melaksanakan GCG, Perseroan optimis untuk terus meningkatkan kinerja secara kepercayaan dari para stakeholder dapat terus dijaga dan konsisten dan berkesinambungan. Pengembangan Proyek Baru Perseroan pun bertekad menuju Good Corporate Citizen. Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bagan Roadmap GCG Jasa Marga Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Program Persiapan SASARAN GCG Good Corporate Governance Penjabaran: 1. Visi dan Misi 2. RJPP TOLAK UKUR Laporan Keuangan Konsolidasian Memenuhi ketentuan dan peraturan (mandatory maupun voluntary) dalam tata kelola perusahaan GGC Good Governed Company Dapat mengendalikan operasi bisnis terutama aspek risiko usaha secara efektif GGC Good Corporate Citizen Menjadi warga industri maupun masyarakat sosial yang etikal dan bertanggung jawab PROSES VALUE CREATION 2006 Dokumen: 1. Sk Direksi No. 77/2005 2. Etika GCG 3. Etika Usaha dan Etika Kerja 4. Statement Corporate Intent 5. Board Manual 6. Laporan Kepatutan Pakta Integritas Manajemen 2009 Prosedur pengadaan barang/jasa Perusahaan 2005 Kick Off penerapan GCG PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 2010 1. Pedoman Tata Kelola Perusahaan (GOCG) 2. Pedoman Perilaku (COC) 3. Tata Nilai Perusahaan 4. Review Manajemen Risiko 2011 1. Review Pedoman GCG (COCG dan COC) 2. Kebijakan Gratifikasi, Benturan Kepentingan dan Whistle Blowing System 3. Penandatangan Pakta Integritas seluruh karyawan 4. Pernyataan Mulai Whistleblowing System 2012 2013 1. Komitmen Jasa Marga Bersih 2. Persiapan Infrastruktur Whistleblowing System 1. Go live infrastruktur Whistleblowing System 2. Komitmen Program Pengendalian Gratifikasi 3. Review Visi, Misi Tata Nilai 4. Review Board Manual 2014 1. Program BUMN Bersih 2. Penerapan ASEAN Scoreboard untuk Assessment GCG dan Laporan Tahunan Penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan 179 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Hasil Penilaian Implementasi GCG Pada tahun 2013, berdasarkan hasil Self Assessment, Jasa Marga memperoleh peningkatan score GCG, yaitu menjadi 95,01 dengan kategori “Sangat Baik”. Hal ini membuktikan Jasa Marga secara konsisten terus menerapkan prinsip-prinsip GCG di Perseroan dan selalu berupaya untuk melakukan inovasi-inovasi di bidang GCG. Hasil Self Assessment Perseroan Tahun 2013 Aspek Pengujian/Indikator/Parameter Nilai Maksimal (1) Capaian Tahun 2012 Capaian Tahun 2013 Skor Capaian Tingkat Pemenuhan % Skor Capaian Tingkat Pemenuhan % (2) (3) (4=3/2) (5) (6=5/2) 7 6,924 98,91% 6,783 96,89% 1 Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Secara Berkelanjutan 2 Pemegang Saham dan RUPS 9 8,802 97,80% 8,839 98,22% 3 Dewan Komisaris 35 31,887 91,08% 32,823 93,78 4 Direksi 35 33,895 96,84% 33,567 95,91% 5 Pengungkapan Informasi dan Transparansi 9 8,636 95,96% 8,709 96,76% 6 Aspek Lainnya 5 4,464 89,29% 4,286 85,71% 100 94,598 94,60% 95,007 95,01 Total Peringkat Kualitas Penerapan Good Corporate Governance Sangat Baik Sangat Baik 2008 95,01 94,59 82,65 81,62 87,22 95,54 Score GCG Hasil Assessment LEMBAGA INDEPENDEN 2009 2010 2011 2012 2013 Keterangan: • Skor tahun 2008 dan 2009 adalah skor IICG. • Pada tahun 2012 diberlakukan parameter penilaian baru yaitu SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012 tentang Indikator/ Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Assessment GCG pada tahun 2013 mengacu pada parameter/metode Assessment yang ditetapkan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara berdasarkan pada ketentuan SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara. 180 Identitas Perseroan Score GCG HASIL ASSESSMENT CGPI Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 84,52 Laporan Manajemen 83,41 Pengembangan Proyek Baru 82,65 Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 IICG adalah lembaga independen yang didirikan oleh Masyarakat Transparansi Indonesia untuk mendorong praktik praktik GCG di dunia usaha. 81,62 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 83,65 Analisa dan Pembahasan Manajemen Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian 2008 2009 2010 2011 2012 Jasa Marga untuk yang ke-5 kalinya mengikuti program riset Dalam rangka memperkuat implementasi GCG tahun 2013 dan pemeringkatan Corporate Governance Perception Index Jasa Marga telah melakukan pencapaian program yang (CGPI) yang dilaksanakan pada tahun 2013 (untuk tahun meliputi: penilaian 2012) mengangkat Tema “GCG dalam Perspektif Pengetahuan”. Program riset dan pemeringkatan tersebut 1. Penguatan Komitmen Implementasi GCG. diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Kegiatan yang dilakukan adalah penandatanganan Governance (IICD), yang penilaiannya meliputi beberapa Pakta Integritas oleh seluruh Insan Jasa Marga dan tahapan sebagai berikut: penandatanganan Komitmen Jasa Marga Bersih oleh 1. Self assessment Direktur Utama dan Serikat Karyawan Jasa Marga. 2. Kelengkapan dokumen 3. Penyusunan makalah 2.Sosialisasi dan Pelatihan GCG. 4. Observasi Kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi GCG bagi karyawan baru, pemberian materi GCG dalam Pelatihan Berdasarkan tahapan penilaian CGPI 2013 sebagaimana tersebut Manajemen Proyek Jalan Tol, dan sosialisasi GCG dalam di atas, Jasa Marga berhasil memperoleh peringkat “Perusahaan berbagai media Perseroan. Terpercaya” dengan peningkatan score menjadi 84,52. 3. Pengelolaan Gratifikasi dan Whistleblowing System. Memperkuat Implementasi GCG Jasa Marga Dalam memaknai tata kelola perusahaan yang baik, Jasa • Pengelolaan Gratifikasi Marga memiliki prinsip-prinsip dasar yaitu mendorong Kegiatan yang dilakukan adalah dengan pemasangan GCG sebagai bagian dari pengelolaan Perseroan melalui iklan untuk tidak menerima dan memberikan Gratifikasi penerapan suatu sistem yang mencerminkan prinsip- terkait Hari Raya di surat kabar nasional, serta prinsip keterbukaan informasi, akuntabilitas, kesetaraan dan penyusunan dan pendistribusian surat edaran bagi tanggung jawab. seluruh Insan Jasa Marga untuk tidak memberikan dan menerima gratifikasi, dengan pernyataan form Jasa Marga telah melakukan berbagai inisiatif implementasi pelaporan bagi gratifikasi yang tidak terhindarkan baik GCG, baik yang dilakukan secara mandiri maupun dibantu berupa barang cepat kadaluwarsa maupun bentuk oleh pihak independen dalam mencapai tata kelola lainnya. perusahaan yang berkelanjutan (sustainable governance). PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 181 Menuju Pertumbuhan Berikutnya • Whistleblowing System Pengelolaan whistleblowing system sebagai media 7. Pengukuran Kinerja Untuk menunjang strategi perusahaan dan meningkatkan pelaporan pelanggaran bekerja sama dengan pihak kinerja perusahaan, sejak tahun 2008 Perseroan menerapkan eksternal yang berpengalaman. Malcolm Baldrige sebelum akhirnya pada tahun 2012 beralih ke KPKU yang merupakan mandatory dari Kementerian 4. Partisipasi aktif dalam berbagai perlombaan/award terkait Negara BUMN. KPKU merupakan alat ukur kinerja perusahaan sebagaimana Surat Kementerian Negara BUMN No. S-153/S. dengan GCG. Kegiatan yang dilakukan adalah keikutsertaan dalam ajang MBU/2012 tanggal 19 Juli 2012 tentang Pelaporan Kinerja Corporate Governance Perception Index (CGPI) Berdasarkan Pendekatan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul 2011 dengan hasil pencapaian sebagai “Trusted Company”, (KPKU) BUMN. keikutsertaan dalam Anugerah BUMN 2012 dengan hasil Peringkat III untuk kategori GCG BUMN Terbaik dan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) adalah suatu kriteria keikutsertaan dalam The 4th Indonesian Institute Corporate yang komprehensif untuk mengukur kinerja BUMN sekaligus Directorship (IICD) dengan hasil Best Corporate Governance sebagai pedoman guna meningkatkan kinerja BUMN Equitable Treatment for Shareholders. sehingga dapat memainkan peranan yang lebih besar dalam mewujudkan kemakmuran bangsa. Hasil asesmen KPKU BUMN 5. Pengukuran Implementasi GCG. tahun 2012, Perseroan meraih total skor 537,25 atau di level Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan self-assessment Good Performance, dimana proses di beberapa area masih GCG tahun 2011 dan assessment GCG tahun 2012 oleh bervariasi, diperlukan penekanan pada deployment, integrasi, konsultan independen yang terpilih berdasarkan proses kontinuitas dan learning. pengadaan barang/jasa. 8. Budaya Inovasi 6. Penerapan ISO dan SMK3 Untuk membangun budaya inovasi, Perseroan menerapkan Dalam rangka melindungi karyawannya, Jasa Marga perbaikan mutu berkelanjutan (Kelompok Perbaikan Mutu/ menerapkan OHSAS 18000, sedangkan untuk menjaga mutu KPM dan Perbaikan Praktis/PP) sehingga budaya mutu secara kepada para pelanggan, Perseroan menerapkan ISO intensif dan terintegrasi dapat tercipta dimana setiap tahun dilakukan penilaian dalam event Temu Karya mutu Jasa Marga. 9001:2008. Komitmen Bersama Jasa Marga Bersih PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 182 Identitas Perseroan Struktur, Kebijakan dan Mekanisme Penerapan Tata Kelola Perusahaan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga STRUKTUR TATA KELOLA • Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang Ikhtisar 2013 Sesuai dengan Undang Undang No. 40 tahun 2007 dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Bab I Mengenai Ketentuan Umum Pasal 1, Organ Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan Perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di Analisa dan Pembahasan Manajemen Saham, Direksi dan Dewan Komisaris. dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan • Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah Anggaran Dasar. Pengembangan Proyek Baru Organ Perseroan yang mempunyai wewenang • Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus Pengelolaan Human Capital Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasihat Undang Undang dan/atau Anggaran Dasar. kepada Direksi. Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Jasa Marga telah memiliki Struktur Tata Kelola yang lengkap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan khususnya dalam penerapan prinsip-prinsip GCG, sebagai berikut: Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN RUPS Komite Audit Dewan Komisaris Direksi Komite Investasi dan Risiko Usaha Corporate Secretary Divisi Risk and Quality Management Compliance GCG Risk Management Investor Relations PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Internal Audit Divisi Legal 183 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Organ Perseroan memainkan peran kunci dalam keberhasilan jawab kepada Dewan Komisaris. Komite-komite yang telah pelaksanaan GCG. Organ Perseroan menjalankan fungsinya dibentuk oleh Dewan Komisaris Perseroan adalah: sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan lainnya atas dasar prinsip • Komite Audit. bahwa masing-masing organ mempunyai independensi dalam Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya untuk Dewan Komisaris memenuhi tugas dan kewajibannya dalam kepentingan Perseroan. mengkaji efektivitas sistem pengendalian internal, efektivitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan internal, serta dalam RUPS, Direksi dan Dewan Komisaris saling menghormati tugas, mengkaji dan memberikan persetujuan semua informasi dan tanggung jawab dan wewenang masing-masing sesuai Peraturan usulan yang disiapkan dan diajukan pihak lainnya seperti Perundang-undangan dan Anggaran Dasar. Laporan Keuangan dan Non Keuangan, serta Laporan Tahunan Perusahaan. Dalam menjalankan tugas pengurusan perusahaan, Direksi dibantu oleh Corporate Secretary dan Internal Audit, serta satuan kerja lain • Komite Investasi dan Risiko Usaha. yang menjalankan fungsi kepengurusan Perseroan. Komite yang dapat dibentuk oleh Dewan Komisaris dalam rangka membantu pelaksanaan tugas dan fungsi Dalam menjalankan tugas pengawasan, Dewan Komisaris dapat Dewan Komisaris untuk memantau secara berkala dan membentuk komite, yang anggotanya seorang atau lebih adalah merekomendasikan perbaikan terhadap manajemen risiko yang anggota Dewan Komisaris. Komite-komite tersebut bertanggung dilaksanakan dan dikembangkan oleh Perseroan. Hierarki Kebijakan GCG Perseroan Anggaran Dasar Board Manual Pedoman Tata Kelola Perusahaan Pedoman Benturan Kepentingan Pedoman Perilaku Standar Operasional Prosedur Kebijakan Lainnya 1. 2. 3. Anggaran Dasar Jasa Marga. Board Manual Jasa Marga yang terakhir telah dimutakhirkan pada tahun 2013 yang disesuaikan dengan Peraturan Menteri Negara BUMN dan perubahan Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan. Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) ditetapkan sejak tahun 2005 berdasarkan Keputusan Direksi Jasa Marga, dengan perubahan terakhirnya, yaitu No. 194/KPTS/2013 tanggal 17 Desember 2013. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Pedoman Penanganan Gratifikasi 4. 5. Pedoman Perilaku (Code of 6. Conduct) ditetapkan sejak tahun 2005 berdasarkan Keputusan Direksi Jasa Marga, dengan perubahan terakhirnya yaitu No. 195/KPTS/2013 tanggal 17 7. Desember 2013. Pedoman Benturan Kepentingan (Conflict of Interest) berdasarkan Keputusan Direksi Jasa Marga No. 186/ KPTS/2011. Pedoman Penanganan Gratifikasi berdasarkan Keputusan Direksi Jasa Marga No. 187/KPTS/2011. Pedoman Whistleblowing System, sejak tahun 2011 berdasarkan Keputusan Direksi Jasa Marga dengan perubahan terakhirnya yaitu No. 9/KPTS/2013 tanggal 16 Januari 2013. 8. Pembentukan Tim Pengelolaan Whistleblowing System, sejak tahun 2011 berdasarkan Keputusan Direksi Jasa Marga dengan perubahan terakhirnya yaitu No. 10/KPTS/2013 tanggal 16 Januari 2013. 184 Identitas Perseroan Mekanisme Tata Kelola Profil Perseroan Mekanisme Tata Kelola merupakan mekanisme implementasi GCG yang tercermin dalam Transformasi Jasa Marga sistem yang kuat. Hal ini menjadi penting, karena implementasi GCG tidak cukup hanya dengan mengandalkan pilar governance structure, melainkan dibutuhkan adanya aturan Ikhtisar 2013 main yang jelas dalam bentuk mekanisme. Governance mechanism Laporan Manajemen dapat diartikan sebagai aturan main, Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan prosedur dan hubungan yang jelas antara pihak yang mengambil keputusan dengan pihak yang melakukan kontrol (pengawasan) terhadap keputusan tersebut. Perseroan menyebut governance mechanism dengan sebutan soft-structure GCG. Soft-structure merupakan aspek Tanggung Jawab Sosial Perusahaan penting dalam implementasi GCG, karena Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 document bagi segenap jajaran dan Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian soft-structure GCG akan menjadi living tingkatan organisasi di suatu perusahaan. Code of Conduct (COC) COC merupakan sistem nilai atau norma yang dianut oleh seluruh Insan Jasa Marga dalam melaksanakan tugasnya yang di dalamnya memuat etika bisnis dan perilaku seluruh Insan Jasa Marga dalam mencapai tujuan, Visi dan Misi Perseroan antara lain etika hubungan antara Perseroan dengan Karyawan, Pengguna Jalan Tol, Pemegang Saham, Pemasok, Kreditur/Investor, Pemerintah, Mitra Usaha, Pesaing, Media Massa, Masyarakat dan Lingkungannya. Mekanisme Tata Kelola yang dimiliki Pakta Integritas Pakta Integritas adalah surat pernyataan yang ditandatangani oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan Perseroan, yang berisi ikrar untuk menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Pedoman Penanganan Gratifikasi Pedoman Penanganan Gratifikasi merupakan Perseroan antara lain: pedoman bagi Insan Jasa Marga untuk memahami, mencegah dan menanggulangi Code of Corporate Governance (COCG) COCG merupakan sekumpulan nilai dan praktik Perseroan yang menjadi suatu pedoman bagi Organ Perusahaan dan Manajemen dalam mengelola Perseroan yang di dalamnya memuat prinsip-prinsip GCG yang selaras dengan peraturan perundang-undangan, tujuan, Visi dan Misi serta nilai-nilai Perseroan. Gratifikasi di Perseroan. Piagam Komite di bawah Dewan Komisaris Memiliki peran sebagai panduan bagi Pedoman Benturan Komite Audit dan Komite Investasi Kepentingan dan Risiko Usaha dalam pelaksanaan Pedoman Benturan tugas sebagai organ pendukung Kepentingan merupakan Dewan Komisaris. Karakteristik pedoman bagi Insan Jasa Piagam Komite ini bersifat fleksibel Marga untuk memahami, dan dilakukan sesuai kebutuhan. mencegah dan menanggulangi Benturan Kepentingan di Perseroan. Board Manual Board Manual merupakan kompilasi dari praktik-praktik pengelolaan perusahaan yang bersumber dari Piagam Internal Audit (Internal regulasi (Undang Undang/Peraturan), Audit Charter) Anggaran Dasar dan best practices Piagam Internal Audit memiliki yang disepakati bersama dalam peran untuk meningkatkan fungsi rangka implementasi GCG. Board pengendalian yang terintegrasi di Manual digunakan oleh Organ-organ lingkup Perseroan dan memastikan Perseroan yang berfungsi melakukan kegiatan operasional telah pengawasan dan pengelolaan dijalankan dengan baik sesuai Perseroan, yakni Dewan Komisaris dan dengan aturan main yang berlaku. Direksi. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Pedoman Whistleblowing System Pedoman Whistleblowing System merupakan pedoman bagi Insan Jasa Marga dalam mencegah dan mendeteksi potensi pelanggaran di Perseroan. 185 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai instansi tertinggi Sepanjang tahun 2013, Jasa Marga melaksanakan 1 (satu) kali dalam Perseroan, mempunyai wewenang yang tidak diberikan RUPS yaitu RUPS Tahunan, pada tanggal 29 April 2013 di Ballroom kepada Dewan Komisaris atau Direksi dalam batas yang The Dharmawangsa Jakarta, Jln. Brawijaya Raya No. 26, Kebayoran ditentukan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang- Baru, Jakarta 12160. undangan yang berlaku. Wewenang tersebut mencakup permintaan pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi Penyelenggaraan RUPS Tahunan tersebut telah melalui proses terkait dengan pengelolaan Perseroan, mengubah Anggaran persiapan dan penyelenggaraan sesuai dengan UU No. 40 tahun Dasar, mengangkat dan memberhentikan Direktur dan anggota 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 81, 82, dan 83 serta Dewan Komisaris, memutuskan pembagian tugas dan wewenang Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-60/PM/1996 tentang pengurusan di antara Direktur dan lain-lain. Rencana dan Pelaksanaan RUPS. RUPS dalam Perseroan adalah: Proses rencana dan pelaksanaan RUPS Tahunan & Luar • Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang Biasa tersebut telah tertuang dalam surat Perseroan yang diselenggarakan setiap tahun buku selambat-lambatnya telah disampaikan ke Bapepam-LK serta pemasangan iklan 6 (enam) bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup. Pemberitahuan dan Panggilan masing-masing pada 2 (dua) surat • Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yaitu Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kabar berbahasa Indonesia yang berperedaran Nasional dengan detail sebagai berikut: kebutuhan. proses persiapan penyelenggaraan rups tahunan 2013 Penyampaian Rencana dan Agenda RUPS Tahunan Pemberitahuan dan Ralat Pemberitahuan RUPS Tahunan Panggilan/Undangan RUPS Tahunan Penyampaian dan Pengumuman Hasil RUPS Tahunan Surat ke Ketua Bapepam-LK No. BF.AK06.1739 Iklan di Surat Kabar Bisnis Indonesia dan Investor Daily Iklan di Surat Kabar Bisnis Indonesia dan Investor Daily Iklan di Surat Kabar Bisnis Indonesia dan Investor Daily 21 Maret 2013. 28 Maret 2013 dan 11 April 2013 12 April 2013 01 Mei 2013 RUPS Tahunan dihadiri oleh anggota Dewan Komisaris, yang Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan, RUPS (Rapat) salah satu anggotanya adalah Ketua Komite Audit) dan Direksi dipimpin oleh Komisaris Utama. Pemimpin Rapat memberikan serta Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan Pemegang Saham kesempatan kepada Pemegang Saham atau Kuasanya yang Seri B dan/atau Kuasanya yang sah dengan kuorum kehadiran hadir untuk mengajukan pertanyaan/tanggapan dan/atau sebesar 84,193% dari seluruh saham yang memiliki hak suara usulan pada setiap Agenda Rapat untuk kemudian dijawab dan telah memenuhi ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. RUPS atau ditanggapi oleh Pemimpin Rapat atau yang ditunjuk oleh juga dihadiri oleh Kantor Akuntan Publik yang telah mengaudit Ketua Rapat. Setelah semua pertanyaan dijawab dan ditanggapi, Laporan Keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan serta dilakukan pemungutan suara dan hanya Pemegang Saham atau Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Kuasanya yang sah yang berhak untuk mengeluarkan suara. tahun buku 2012. Setiap satu saham memberikan hak kepada pemegangnya untuk Jumlah Saham yang Hadir pada RUPS Tahunan 2012 Jasa Marga Jumlah 5.725.102.411 Persentase (%) 84,193 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 mengeluarkan satu suara. Perseroan telah menunjuk Notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH. sebagai pihak independen yang melakukan memvalidasi suara dan menyusun Berita Acara Rapat. 186 Identitas Perseroan agenda, keputusan, hasil voting dan tindak lanjut keputusan rups tahunan 2013 Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Agenda Hasil Rapat Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru 1. Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2012 Mengenai Kegiatan Perseroan dan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012. Mengesahkan Laporan Tahunan Tahun Buku 2012 termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) sebagaimana dimuat dalam laporannya No. R/119.AGA/sat.1/2013 tanggal 15 Maret 2013 dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material, serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang mereka lakukan dalam Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana dan tercermin dalam buku-buku Perseroan. 2. Pengesahan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku 2012. Mengesahkan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2012 termasuk Laporan Keuangan PKBL yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) sebagaimana dimuat dalam laporannya No. R/044.AGA/ sat.1/2013 tanggal 15 Februari 2013 dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan PKBL Tahun Buku 2012, sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana dan tercermin di dalam laporan tersebut. 3. Penetapan Penggunaan Laba Bersih Tahun Buku 2012. Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2011 sebagai berikut: a. Menetapkan Penggunaan Laba Bersih Perseroan sebesar Rp 1.602.090.230.000,00 (satu triliun, enam ratus dua miliar, sembilan puluh juta, dua ratus tiga puluh ribu Rupiah) dengan komposisi sebagai berikut: • Dividen tunai sebesar 40% atau Rp 640.836.092.000,00 (enam ratus empat puluh miliar, delapan ratus tiga puluh enam juta, Sembilan puluh dua ribu Rupiah • Cadangan Wajib sebesar 1,56% atau Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar Rupiah). • Cadangan Lainnya sebesar 58,44% atau Rp 936.254.138.000,00 (sembilan ratus tiga puluh enam miliar, dua ratus lima puluh empat juta, seratus tiga puluh delapan ribu Rupiah) akan menambah saldo laba. b. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk mengatur lebih lanjut mengenai pelaksanaan pembagian dividen sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang Undangan yang berlaku termasuk melakukan pembulatan ke atas pembayaran dividen per saham. c. Mulai tahun 2013, Perseroan tidak mengalokasikan Laba Bersih tahun 2012 untuk sumber dana PKBL, tetapi Perseroan akan membentuk cadangan biaya tahun 2013 untuk program tanggung jawab sosial perusahaan yang besarnya sesuai kebutuhan dan kemampuan Perseroan. 4. Penunjukan Akuntan Publik untuk Mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk Tahun Buku 2013 dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2013. a. Menetapkan kembali Kantor Akuntan Publik (KAP) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) untuk mengaudit Laporan Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013 dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga (Persero) Tbk. untuk Tahun Buku 2013. b. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan Kantor Akuntan Publik Pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) tidak dapat melanjutkan atau melaksanakan tugasnya karena sebab apapun berdasarkan Ketentuan dan Perundang Undangan yang berlaku. Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 187 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Voting Tindak Lanjut Setuju: Tidak Setuju: Abstain: 5.721.693.411 suara (99,94%) 0 suara (0,00%) 3.409.000 suara (0,06%) - Setuju: Tidak Setuju: Abstain: 5.685.218.411 suara (99,30%) 0 suara (0,00%) 39.884.000 suara (0,70%) - Setuju: Tidak Setuju: Abstain: 5.686.579.911 suara (99,33%) 0 suara (0,00%) 38.447.500 suara (0,67%) Setuju: Tidak Setuju: Abstain: 5.668.877.411 suara (99,02%) 8.218.500 suara (0,14%) 48.006.500 suara (0,84%) PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Dividen tunai tahun buku 2012 dibagikan pada tanggal 18 Juni 2013 berdasarkan Keputusan Direksi No. 78/KPTS/2013 tanggal 01 Mei 2013. KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) sebagai Akuntan Publik Perseroan mengaudit Laporan Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013 dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga (Persero) Tbk. untuk Tahun Buku 2013. 188 Identitas Perseroan agenda, keputusan, hasil voting dan tindak lanjut keputusan rups tahunan 2013 Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Agenda Hasil Rapat Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen 5. Penetapan Tantiem Tahun Buku 2012, Gaji, Honorarium dan Tunjangan serta Fasilitas Lainnya untuk Direksi dan Dewan Komisaris Tahun 2013. 6. Laporan Direksi Mengenai Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Saham (IPO) Tahun 2007 dan Obligasi Jasa Marga Tahun 2010. a. Menetapkan Gaji Direktur Utama Perseroan Tahun 2013 sebesar Rp 110.000.000,00 (seratus sepuluh juta Rupiah) per bulan, sedangkan gaji Direktur dan Honorarium Dewan Komisaris mengikuti ketentuan sebagai berikut: • Direktur: 90% gaji Direktur Utama; • Komisaris Utama: 40% gaji Direktur Utama; • Komisaris: 36% gaji Direktur Utama. b. Menetapkan tantiem atas kinerja Perseroan Tahun Buku 2012 untuk Direksi dan Dewan Komisaris sebesar Rp 16.748.000.000,00 (enam belas miliar, tujuh ratus empat puluh delapan juta Rupiah) yang dibagi untuk Direktur Utama, Anggota Direksi, Komisaris Utama, Anggota Dewan Komisaris masing-masing 100%, 90%, 40%, 36% dan dibagikan secara proporsional sesuai dengan masa bakti yang bersangkutan pada tahun 2012. Pajak Penghasilan atas tantiem dibebankan kepada penerima dan tidak boleh dibebankan sebagai biaya Perseroan. c. Menetapkan Tunjangan dan Fasilitas Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan Tahun 2013 sesuai Ketentuan dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010. Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Direksi telah menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Saham Tahun 2007 dan Obligasi Jasa Marga tahun 2010. 7. Pengukuhan Pemberlakuan Peraturan Menteri Negara BUMN. a. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-06/MBU/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pedoman Pendayagunaan Aktiva Tetap BUMN. b. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-03/MBU/2012 tanggal 29 Maret 2012 tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan BUMN. c. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas BUMN. Pemberlakuan Peraturan Menteri Negara BUMN sebagai berikut: a. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-06/MBU/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pedoman Pendayagunaan Aktiva Tetap BUMN. b. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-03/MBU/2012 tanggal 29 Maret 2012 tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan BUMN. c. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN. 8. a. Kenaikan manfaat pensiun bagi peserta Dana Pensiun Jasa Marga sehingga manfaat pensiun terkecil yang diterima sebesar Rp 500.000,00 terhitung mulai 01 Juli 2013. b. Penetapan Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) tahun 2013 sebagai basis kenaikan PhDP akan dibekukan dan selanjutnya akan naik 5% per tahun, dalam rangka pengendalian kewajiban pendiri yang mulai berlaku bulan Juli 2013. c. Pelaksanaan peningkatan manfaat pensiun dan penetapan PhDP seperti tertuang dalam Keputusan Agenda 8 poin a dan b dilakukan setelah penyesuaian/perubahan peraturan Dana Pensiun dan telah disahkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). d. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan perubahan Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Jasa Marga dalam rangka perubahan Peraturan Dana Pensiun tersebut dan hal-hal lain yang disyaratkan menurut Ketentuan Perundang Undangan yang berlaku. Perubahan Peraturan Dana Pensiun Jasa Marga. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 189 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Voting Setuju: Tidak Setuju: Abstain: 5.678.596.411 suara (99,19%) 6.547.000 suara (0,11%) 39.959.000 suara (0,70%) Agenda Keenam merupakan laporan, maka tidak dilakukan pemungutan suara. Tindak Lanjut Tantiem tahun buku 2012 dibayarkan pada tanggal 14 Mei 2013. - Setuju: Tidak Setuju: Abstain: 5.721.693.411 suara (99,94%) 0 suara (0,00%) 3.409.000 suara (0,06%) Implementasi Peraturan-peraturan Menteri Negara BUMN tersebut pada Perseroan. Setuju: Tidak Setuju: Abstain: 5.192.938.949 suara (90,70%) 451.587.837 suara (7,89%) 80.575.625 suara (1,41%) Implementasi Perubahan Peraturan Dana Pensiun Jasa Marga sesuai Keputusan Direksi No. 117/KPTS/2013 tanggal 28 Agustus 2013. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 190 Identitas Perseroan Dewan Komisaris Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Dewan Komisaris merupakan Organ Perusahaan yang bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa Jasa Marga melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Komite Investasi dan Risiko Usaha. Komposisi Dewan Komisaris Sampai dengan 31 Desember 2013 komposisi Dewan Komisaris Jasa Marga berjumlah 6 (enam) orang, sebagai berikut: Tabel Komposisi Dewan Komisaris Jasa Marga Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Nama Jabatan Representasi Pemegang Saham Agoes Widjanarko Komisaris Utama Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012 Negara Republik Indonesia Mayjen. (Purn.) Samsoedin Komisaris Independen Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012 Independen Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Komisaris Independen Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012 Independen Ibnu Purna Komisaris Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012 Negara Republik Indonesia Akhmad Syakhroza Komisaris Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012 Negara Republik Indonesia Joyo Winoto Komisaris Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012 Negara Republik Indonesia Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Dasar Pengangkatan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang secara merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas kolektif bertugas melakukan pengawasan secara umum pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip- dan atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta prinsip GCG. memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris tidak turut serta dalam mengambil keputusan operasional. Bidang tugas anggota Dewan Komisaris dibagi dalam 6 Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris (enam) bidang tugas yaitu: termasuk Komisaris Utama adalah setara. Tugas Komisaris 1. Bidang Kebijakan dan Strategi Pengembangan Perseroan, Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan 2. Bidang Organisasi dan Pengembangan Sumber Daya kegiatan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris diangkat Manusia, dan diberhentikan oleh RUPS. Dalam melaksanakan tugas, 3. Bidang Investasi, Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS. 4. Bidang Keuangan, 5. Bidang Teknis Jalan 6. Bidang Pelayanan Lalu Lintas Jalan. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 191 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Nama: Agoes Widjanarko Jabatan: Komisaris Utama Bidang Tugas: Kebijakan dan Strategi Pengembangan Perseroan Uraian Tugas: 1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dan mengkoordinasikan serta mengintegrasikan masukan dari kelima bidang tugas lainnya, dalam rangka penyiapan, penyusunan Visi dan Misi Perseroan, penyusunan kebijakan dan strategi Rencana Jangka Menengah dan atau Jangka Panjang Perusahaan, termasuk dalam penyiapan dan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahunan serta pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, persertujuan atas penghapusbukuan aktiva tetap, penyertaan modal dan mendirikan anak perusahaan/perusahaan patungan, membeli atau menjual surat berharga, kerja sama operasi dan investasi uang bersifat strategis yang berlaku untuk jangka waktu lebih dari 3 tahun atau lebih dari 5-10 tahun dalam bentuk KSO, BOT, BOO dan BRT. 2. Memberikan arahan dan rekomendasi atas penetapan, evaluasi dan revisi Visi dan Misi Perseroan, Rencana Jangka Menengah dan atau Jangka Panjang Perusahaan, serta Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, termasuk persetujuan untuk melakukan tindakan-tindakan yang belum ditetapkan dalam RKAP, serta persetujuan pengusulan wakil Perseroan untuk menjadi calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada perusahaan patungan dan atau anak perusahaan yang bernilai strategis. 3. Memimpin dan menjamin tercapainya efektivitas pengambilan keputusan, atas rapat-rapat Dewan Komisaris, rapat gabungan Dewan Komisaris – Direksi, serta Rapat Umum Pemegang Saham dan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance di lingkungan Dewan Komisaris. Nama: Akhmad Syakhroza Jabatan: Komisaris Bidang Tugas: Organisasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Uraian Tugas: 1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dalam rangka penyiapan penetapan dan penyesuaian struktur organisasi Perseroan secara keseluruhan di tingkat Pusat, Cabang, Anak Perusahaan dan penyiapan sistem dan prosedur tata laksana operasionalisasinya. 2. Memberikan arahan dan rekomendasi atas kebijakan pemenuhan kebutuhan penyediaan SDM yang profesional, produktif dan berkompetensi serta pengembangan selanjutnya. 3. Bersama Anggota Dewan Komisaris lainnya, memberikan masukan dan rekomendasi atas usulan calon Direksi Perseroan dan atas usulan calon Dewan Komisaris dan Direksi Anak Perusahaan, kepada Menteri Negara BUMN selaku Pemegang Saham Dwiwarna, serta rekomendasi atas pengangkatan pejabat struktural inti (strategis) satu tingkat di bawah Direksi. 4. Memberikan masukan dan rekomendasi dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas serta pemberdayaan SDM yang kompetitif dan proses bisnis yang berorientasi pada pelanggan/pengguna jalan tol. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 192 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Nama: Ibnu Purna Jabatan: Komisaris Bidang Tugas: Investasi Uraian Tugas: 1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dalam rangka menetapkan kebijakan dan strategi investasi pembangunan jalan tol baru, mendapatkan konsesi jalan tol baru secara tender ataupun akuisisi jalan tol dan divestasi atau spin off Anak Perusahaan, serta dalam rangka pengembangan usaha non tol. Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen 2. Melakukan pemantauan dan kajian serta memberikan masukan, saran dan rekomendasi dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas perencanaan teknis jalan, biaya investasi konstruksi peningkatan kapasitas jalan dan pembangunan jalan tol baru serta risiko usaha yang terkait, memberikan persetujuan atas usulan penyertaan/pelepasan modal pada perusahaan lain dan atau memberikan persetujuan untuk mengadakan kerja sama dengan jangka waktu lebih dari 3 tahun atau 5-10 tahun dalam bentuk KSO, BOT, BOO BRT dan sebagainya. Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Nama: Joyo Winoto Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Jabatan: Komisaris Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Bidang Tugas: Keuangan Uraian Tugas: 1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dalam rangka penyusunan rencana kerja dan anggaran perusahaan tahunan dan jangka panjang, melakukan kajian terhadap usulan pengalihan dan menjadikan jaminan utang aktiva tetap Perseroan yang nilainya sampai dengan Rp 500 miliar dalam satu (1) transaksi atau lebih dalam satu tahun, menerima/memberikan pinjaman jangka menengah/jangka panjang struktur keuangan yang mendukung pertumbuhan unorganic, pembahasan laporan Perseroan tahunan dan triwulanan. Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian 2. Memberikan masukan dan rekomendasi dalam rangka pengembangan, peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan administrasi keuangan, pengendalian pinjaman serta pemanfaatan teknologi informasi dalam penyusunan laporan keuangan dan transaksi keuangan. Nama: Mayjen. (Purn.) Samsoedin Jabatan: Komisaris Independen Bidang Tugas: Teknis Jalan Uraian Tugas: 1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dalam rangka pengelolaan, pemeliharaan dan pengamanan ruas jalan tol untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan Menteri Pekerjaan Umum dan atau mencapai tingkat keandalan jalan tol yang tinggi, sesuai dengan harapan dan kebutuhan para pengguna jalan tol. 2. Memberikan masukan dan rekomendasi dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas perbaikan dan pemeliharaan jalan tol beserta fasilitas/rambu-rambunya, termasuk pengembangan sistem Performance Based Maintenance Contract, penerapan manajemen risiko serta modernisasi pengoperasionalisasian jalan tol. Nama: Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Jabatan: Komisaris Independen Bidang Tugas: Pelayanan Lalu Lintas Jalan Uraian Tugas: 1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dalam rangka kelancaran pelayanan transaksi yang memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan pengendalian serta pengamanan pendapatan tol, pengelolaan dan memberikan pelayanan lalu lintas yang memenuhi standar keamanan, kecepatan tempuh serta peningkatan response time penanganan gangguan perjalanan. 2. Memberikan masukan dan rekomendasi dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya untuk pelayanan transaksi dan pelayanan lalu lintas jalan tol. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 193 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris Kriteria Komisaris Independen Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan Sebagai perusahaan publik dan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia, oleh RUPS dari calon-calon yang diusulkan oleh Jasa Marga telah memenuhi ketentuan yang diatur regulator pasar modal Pemegang Saham Seri A Dwiwarna setelah melalui terkait kriteria Komisaris Independen. Ketentuan tersebut adalah sebagai proses pencalonan sesuai dengan peraturan perundang- berikut: (1) Berasal dari luar perusahaan publik, (2) Tidak mempunyai undangan dan pencalonan tersebut mengikat bagi RUPS. hubungan afiliasi dengan perusahaan, komisaris, direksi atau pemegang Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan umum saham Utama perusahaan, (3) Tidak memiliki hubungan usaha baik dan khusus yang ditetapkan dalam Board Manual. langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan usaha perusahaan, (4) Tidak memiliki saham, baik langsung maupun tidak langsung dengan Komisaris Independen perusahaan, (5) Tidak bekerja rangkap sebagai direktur di perusahaan Komisaris Independen merupakan anggota komisaris lainnya yang terafiliasi dengan perusahaan yang bersangkutan, (6) yang berasal dari luar perusahaan (tidak memiliki Memahami peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. hubungan afiliasi dengan perusahaan) yang dipilih secara transparan dan independen, memiliki integritas Jumlah Komisaris Independen Jasa Marga telah memenuhi ketentuan dan kompetensi yang memadai, bebas dari pengaruh Bursa Efek Indonesia No. Kep-305/BEJ/07-2004 tentang Peraturan No.I-A yang berhubungan dengan kepentingan pribadi atau tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang pihak lain, serta dapat bertindak secara objektif dan Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat, dimana setiap perusahaan publik independen dengan berpedoman pada prinsip- harus memiliki Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% dari prinsip GCG. jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. Jasa Marga memiliki dua orang Komisaris Independen atau 33% dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. Keberadaan Komisaris Independen dimaksudkan untuk menciptakan iklim yang lebih objektif dan independen, dan juga untuk menjaga “fairness” serta mampu Pernyataan Independensi Anggota Komisaris Independen memberikan keseimbangan antara kepentingan Komisaris Independen Perseroan tidak memiliki saham Perseroan, serta pemegang saham mayoritas dan perlindungan tidak ada hubungan dengan anggota Direksi dan Dewan Komisaris lainnya. terhadap kepentingan pemegang saham minoritas termasuk pemegang saham publik dan pemangku kepentingan lainnya. Hubungan Keluarga dan Kepengurusan di Perusahaan Lain Hubungan keluarga dan kepengurusan perusahaan lain anggota Dewan Komisaris dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi serta Pemegang Saham selama periode tahun 2013 sebagai berikut: Hubungan Afiliasi Dewan Komisaris, direksi dan pemegang saham utama/pengendali Hubungan Afiliasi dengan Pemegang Saham Utama/ Pengendali Mayjen. (Purn.) Samsoedin Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Ibnu Purna Akhmad Syakhroza Joyo Winoto Adityawarman Hasanudin Abdul Hadi Hs. Reynaldi Hermansjah Muh Najib Fauzan Kementerian Negara BUMN Direksi Agoes Widjanarko Dewan Komisaris Agoes Widjanarko X X X X X X X X X X X Mayjen. (Purn.) Samsoedin X X X X X X X X X X X Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto X X X X X X X X X X X Ibnu Purna X X X X X X X X X X X Akhmad Syakhroza X X X X X X X X X X X Joyo Winoto X X X X X X X X X X X Adityawarman X X X X X X X X X X X Hasanudin X X X X X X X X X X X Abdul Hadi Hs. X X X X X X X X X X X Reynaldi Hermansjah X X X X X X X X X X X Muh Najib Fauzan X X X X X X X X X X X Kementerian Negara BUMN X X X X X X X X X X X Nama Keterangan: ✓ ada X tidak ada PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 194 Identitas Perseroan Antar anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi tidak ada hubungan keluarga Profil Perseroan sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda. Transformasi Jasa Marga Kepengurusan di Perusahaan Lain Dewan Komisaris Jasa Marga Ikhtisar 2013 Kepengurusan di Perusahaan Lain Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Nama Sebagai Dewan Komisaris Sebagai Direksi X X X X X X X X X X X X Agoes Widjanarko Mayjen. (Purn.) Samsoedin Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Ibnu Purna Akhmad Syakhroza Joyo Winoto Keterangan: ✓ ada X Sebagai Pemegang Saham X X X X X X tidak ada Antar anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris (Board Komisaris dengan anggota Direksi tidak ada hubungan Charter) keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut Dewan Komisaris berpedoman pada Pedoman Kerja Dewan garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan Komisaris dan Direksi (Board Manual). Board Manual berisi semenda. tentang petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan Direksi serta menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, Rangkap Jabatan dan Benturan Kepentingan sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, anggota konsisten, dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan Dewan Komisaris dilarang merangkap jabatan sebagai: Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk 1. Anggota Direksi pada BUMN, BUMD, dan badan usaha mencapai Visi dan Misi Perseroan, sehingga diharapkan akan milik swasta. 2. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan tercapai standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsipprinsip GCG. perundang-undangan yang berlaku. 3. Pengurus partai politik dan atau calon/anggota legislatif. Penyusunan Board Manual merupakan salah satu wujud 4. Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan komitmen Perseroan dalam mengimplementasikan Good kepentingan. Corporate Governance (GCG) secara konsisten dalam rangka pengelolaan Perseroan untuk menjalankan misi dan Selama tahun 2013, tidak ada anggota Dewan Komisaris mencapai visi yang telah ditetapkan. yang merangkap jabatan sebagaimana disebutkan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan Untuk meminimalisir terjadinya benturan kepentingan, setiap ketentuan perundang-undangan yang berlaku, arahan Anggota Dewan Komisaris juga diwajibkan untuk membuat Pemegang Saham serta praktik-praktik terbaik (best practices) Daftar Khusus, yang berisikan keterangan kepemilikan saham Good Corporate Governance. Anggota Dewan Komisaris dan/atau keluarganya pada Perseroan maupun perusahaan lain. Daftar Khusus disimpan dan diadministrasikan oleh Sekretaris Dewan Komisaris. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 195 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Isi Board Manual Bab I Pendahuluan Bab ini memuat tentang latar belakang, maksud dan tujuan serta pengertian dari hal-hal yang tercantum di dalam Board Manual. Bab II Dewan Komisaris Bab ini memuat uraian tentang Dewan Komisaris, mencakup tugas, kewajiban, wewenang, hak, persyaratan, keanggotaan, program pengenalan, etika jabatan, rapat, evaluasi kinerja, komite serta sekretaris dewan komisaris. Bab III Direksi Bab ini memuat uraian tentang Direksi mencakup, tugas, kewajiban, wewenang, hak, persyaratan, keanggotaan, program pengenalan, etika jabatan, rapat, evaluasi kinerja, hubungan dewan komisaris dengan direksi, sekretaris perusahaan dan sistem pengendalian internal. Bab IV Kegiatan Antar Organ Perseroan Bab ini memuat uraian tentang kegiatan yang dilakukan dalam rangka hubungan kerja dewan komisaris dan direksi mencakup tentang rapat gabungan dewan komisaris-direksi dan rapat umum pemegang saham. Berdasarkan keputusan Dewan Komisaris Pengaturan dari Board Manual terkait Dewan Komisaris terdapat dalam Bab II tentang Dewan Komisaris yang mengatur sebagai berikut: TUGAS, KEWAJIBAN, WEWENANG DAN HAK KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS KOMITE-KOMITE DEWAN KOMISARIS SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS PROGRAM PENGENALAN DAN PENINGKATAN KAPABILITAS ETIKA JABATAN ORGANISASI DAN TATA LAKSANA FUNGSI PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS KINERJA DAN PELAPORAN DEWAN KOMISARIS Rapat Dewan Komisaris keputusan musyawarah mufakat tidak tercapai maka keputusan Selama tahun 2013, Dewan Komisaris secara berkala mengadakan diambil berdasarkan pemungutan suara setuju terbanyak. rapat, baik rapat internal Dewan Komisaris maupun rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi. Rapat Dewan Komisaris terdiri dari rapat internal dan rapat dengan mengundang Direksi untuk membahas berbagai aspek Dewan Komisaris telah memiliki Tata Tertib rapat Dewan Komisaris operasional, investasi, pengelolaan finansial dan SDM Jasa Marga. berdasarkan Surat No. KEP-73/DKJM/VIII/2005 tanggal 19 Agustus 2005 tentang Panduan Bagi Dewan Komisaris poin (3) mengenai Selama tahun 2013, Dewan Komisaris melaksanakan rapat internal Tata Tertib dan Kehadiran. Keputusan rapat Dewan Komisaris Dewan Komisaris sebanyak 12 kali. diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 196 Identitas Perseroan Profil Perseroan Rekapitulasi Kehadiran Anggota Dewan Komisaris dalam Rapat Internal Dewan Komisaris Tahun 2013 Transformasi Jasa Marga Nama Jumlah Rapat yang Dihadiri Ikhtisar 2013 Persentase Kehadiran (%) Laporan Manajemen Agoes Widjanarko 12 100 Analisa dan Pembahasan Manajemen Ibnu Purna 12 100 Akhmad Syakhroza 6 50 Pengembangan Proyek Baru Joyo Winoto 2 16 Pengelolaan Human Capital Mayjen. (Purn.) Samsoedin 9 75 12 100 Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Catatan: Ketidakhadiran Anggota Dewan Komisaris pada rapat disebabkan yang bersangkutan sedang melakukan tugas di luar kota atau menghadiri acara/ rapat penting yang tidak dapat diwakili. Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Selain rapat internal, Dewan Komisaris juga mengadakan Agenda Rapat Dewan Komisaris Tahun 2013 di antaranya Daftar Istilah rapat Gabungan Dewan Komisaris bersama dengan Direksi. membahas hal-hal sebagai berikut: rekapitulasi rapat Gabungan Dewan Komisaris bersama 1. Bidang Pengembangan Usaha Laporan Keuangan Konsolidasian Direksi secara detail dapat dilihat pada Bagian hubungan Dewan Komisaris bersama Direksi. Jawa dan Jawa. b.Evaluasi progres pembangunan jalan tol baru. Keputusan yang diambil dalam rapat Dewan Komisaris c. Perkembangan proyek Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai- Jasa Marga telah dicatat dan didokumentasikan dengan Benoa. baik dalam risalah rapat Dewan Komisaris. risalah rapat di d.Review capaian pengembangan usaha lain. tandatangani oleh pimpinan rapat dan seluruh peserta yang e.Evaluasi pencapaian target perolehan hak hadir serta didistribusikan kepada semua anggota Dewan pengusahaan jalan tol: Evaluasi pencapaian akuisisi Komisaris yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan jalan tol baru tahun 2013. pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai yang direncanakan dioperasikan tahun 2014. perbedaan pendapat. a.Tindak lanjut kebijakan investasi jalan tol baru di luar f. Laporan progres penyelesaian proyek jalan tol baru g.Pengembangan moda mass public transportation dengan memanfaatkan koridor jalan tol. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya Dewan Komisaris dibantu organ pendukung meliputi Sekretaris 2. Bidang Operasi Dewan Komisaris, Komite audit, Komite Investasi dan risiko a.Progres penanganan pengelolaan KTME. usaha. Pembahasan Mengenai Sekretaris Dewan Komisaris, b.Pembahasan mutu dan pelayanan lalu lintas jalan tol. Komite audit dan Komite Investasi dan risiko usaha akan c. Evaluasi pencapaian jumlah ruas jalan tol yang dibahas dalam bagian tersendiri. memenuhi indikator SPM (seluruh Cabang dan 4 Anak Perusahaan), terutama ruas yang pada tahun 2013 akan naik tarif. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 197 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 3. Bidang Keuangan Selain rapat internal, Dewan Komisaris juga mengadakan Rapat a.Evaluasi capaian ROE dan Margin beban usaha. Gabungan Dewan Komisaris bersama dengan Direksi. b.Kajian evaluasi realisasi RKAP terhadap RJPP. c. Pembahasan dan penetapan kebijakan dan strategi Rekapitulasi Rapat Gabungan Dewan Komisaris bersama Direksi penyusunan RKAP tahun 2014. secara detail dapat dilihat pada Bagian Hubungan Dewan Komisaris bersama Direksi. d.Pembahasan Laporan Prognosa RKAP Tahun 2013 sampai akhir tahun 2013. Prosedur, Dasar Penetapan dan Besarnya Remunerasi 4. Bidang Sumber Daya Manusia dan Anggota Dewan Komisaris Umum Merujuk pada Pasal 96 ayat (1) UU Perseroan Terbatas No. 40 a.Evaluasi realisasi pemenuhan formasi jabatan. tahun 2007 yang mengatur besarnya gaji dan tunjangan Direksi b.Pengembangan karir human capital Jasa Marga: ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS. Kewenangan tersebut pengisian formasi dan arahan kebijakan berdasarkan Pasal 96 ayat (2) dapat dilimpahkan kepada Dewan pengembangan karir pegawai. Komisaris. c. Mekanisme/posedur pengisian jabatan di Perseroan dan Anak Perusahaan. Sedangkan berdasarkan Pasal 113 UU Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007, diatur bahwa ketentuan mengenai besarnya gaji 5. Bidang Tata Kelola Perusahaan dan honorarium serta tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS. Bentuk Tunjangan dan Fasilitas, serta a.Laporan hasil perbaikan Board Manual bagi anggota Dewan Komisaris. komponen lain yang termasuk di dalam komponen penghasilan (selain gaji) mengacu pada peraturan Menteri Negara BUMN No. b.Evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan GCG di lingkungan Dewan Komisaris. Per-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010. c. Laporan hasil pencapaian KPI Dewan Komisaris (self assessment) tahun buku 2012. d.Pembahasan Laporan Manajemen. e.Review dan pengawasan terhadap kebijakan pengelolaan Anak Perusahaan. Prosedur Penetapan Remunerasi Anggota Dewan Komisaris Dewan Komisaris RUPS • Melakukan kajian penetapan remunerasi • Mempelajari usulan remunerasi • Mengusulkan pada RUPS • Memberikan persetujuan remunerasi Remunerasi Dewan Komisaris Perseroan saat ini telah mengikuti peraturan tersebut dimana Remunerasi Dewan Komisaris terdiri dari: 1.Gaji/Honorarium. 2.Tunjangan. 3.Fasilitas. 4. Tantiem/Insentif Kinerja. 5. Asuransi Purna Jabatan. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 198 Identitas Perseroan Dengan proporsi besaran Gaji sebagai berikut: tingkat kesehatan dan kemampuan keuangan serta faktor- Profil Perseroan • Komisaris Utama: 40% dari Direktur Utama. faktor lain yang relevan (merit system). Transformasi Jasa Marga • Anggota Komisaris: 36% dari Direktur Utama. Penghasilan Dewan Komisaris Perseroan ditetapkan oleh Ikhtisar 2013 Penetapan penghasilan berupa gaji/honorarium, tunjangan Laporan Manajemen dan fasilitas yang bersifat tetap dilakukan dengan Analisa dan Pembahasan Manajemen mempertimbangkan faktor pendapatan, aktiva, serta kondisi Struktur Remunerasi Dewan Komisaris dan kemampuan keuangan Perseroan, serta tingkat inflasi Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-07/ dan faktor-faktor lain yang relevan serta tidak bertentangan MBU/2010 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Pengembangan Proyek Baru dengan peraturan perundang undangan. Sedangkan Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas pada BUMN, struktur Pengelolaan Human Capital tunjangan dan tantiem yang bersifat variabel dilakukan remunerasi Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: dengan mempertimbangkan faktor pencapaian target, RUPS yang berlaku selama satu tahun. Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Struktur Remunerasi Dewan Komisaris Struktur Remunerasi 1. Gaji (Ditetapkan oleh RUPS). 2.Tunjangan a. Tunjangan Hari Raya (THR). b. Tunjangan Komunikasi. c. Santunan Purna Jabatan. d. Tunjangan Pakaian. 3. Tunjangan Khusus Dewan Komisaris: Tunjangan Transportasi. 4.Fasilitas: a. Fasilitas Kendaraan (apabila tidak diberikan maka dapat diganti dengan Tunjangan Khusus Dewan Komisaris sebagaimana angka 3 di atas, yaitu Tunjangan Transportasi). b. Fasilitas/Asuransi Kesehatan/Fasilitas penggantian biaya pengobatan. c. Fasilitas Perkumpulan Profesi. d. Fasilitas Bantuan Hukum. 5.Tantiem. Realisasi Remunerasi Dewan Komisaris Tahun 2013 Nama/Jabatan Gaji (dalam Rupiah) Tunjangan Bulanan Tahunan Transportasi Komunikasi THR Jumlah/ Bulan Jumlah/ Tahun Tantiem Agoes Widjanarko Komisaris Utama 44.000.000 8.800.000 2.200.000 44.000.000 689.981.225 55.000.000 1.393.981.225 Ibnu Purna - Komisaris 39.600.000 7.920.000 1.980.000 39.600.000 626.483.104 49.500.000 1.260.083.104 Akhmad Syakhroza Komisaris 39.600.000 7.920.000 1.980.000 39.600.000 675.661.177 49.500.000 1.309.261.177 Joyo Winoto - Komisaris 39.600.000 7.920.000 1.980.000 39.600.000 675.661.177 49.500.000 1.309.261.177 Mayjen. (Purn.) Samsoedin Komisaris Independen 39.600.000 7.920.000 1.980.000 39.600.000 675.661.177 49.500.000 1.309.261.177 Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto 39.600.000 7.920.000 1.980.000 39.600.000 675.661.177 49.500.000 1.309.261.177 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 199 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Program Pelatihan/Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris Selama tahun 2013 anggota Dewan Komisaris telah mengikuti kegiatan pelatihan dan seminar sebagai berikut: Pengembangan Kompetensi yang diikuti oleh Anggota Dewan Komisaris Tahun 2013 No. Anggota Dewan Komisaris Materi Seminar/Workshop Penyelenggara Tanggal & Tempat Pelaksanaan Rabu, 16 Januari 2013 Grand Mutiara, The Ritz-Carlton Jakarta 1. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Workshop Komisaris/Pengawas BUMN “Fungsi & Tanggung Jawab Komisaris/ Pengawas dalam Mewujudkan BUMN Bersih Dan Unggul”. BUMN EXECUTIVE CLUB 2. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Sosialisasi PER-19/MBU/2012 dan PER21/MBU/2012. Media Pekerja BUMN Jum’at-Sabtu, 22-23 Februari 2013 Grand Inna Kuta, Bali 3. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Seminar on GSA-Governance Self Assessment and SOP Design. Asia Anti Fraud Kamis-Jum’at, 07-08 Maret 2013 Patra Vilias & Resort Bali 4. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Workshop Eksekutif & Komisaris/ Pengawas BUMN. BUMN EXECUTIVE CLUB Rabu, 03 April 2013 Mutiara Ballroom, he Ritz-Carlton Jakarta 5. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Seminar Memahami Tips dan Trick dalam Penyusunan Laporan Keuangan Bagi Komisaris, Direksi BUMN Serta Anak Perusahaan BUMN. Pusat Studi Investasi dan Keuangan Sabtu, 29 Juni 2013 Hotel Novotel Semarang 6. Agoes Widjanarko Business Executive Gathering Tahun 2013 antara Kementerian Negara BUMN dan BUMN: a.n. Menteri Badan Usaha Milik Negara Senin, 01 Juli 2013 Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara, Jakarta Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto • Aspirasi Pemegang Saham tentang Penyusunan Pengelolaan TI BUMN sesuai Peraturan Menteri BUMN Per02/MBU/2013 tanggal 18 Februari 2013. Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategi BUMN • Sharing Session tentang IT Success Story oleh Direktur Utama BUMN. 7. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Menjauhi Korupsi dengan Hati Nurani dan Akal Sehat. Media Pekerja BUMN Jum’at, 01 November 2013 Hotel Aston Primera, Bandung. 8. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto CEO Networking IDX (Indonesia Stock Exchange) Selasa, 05 November 2013 Bali Pecatu Indah, Pecatu Bali. 9. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Leading Transformation Hay Group Rabu-Kamis, 27-28 November 2013 Shanghai. 10. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Prospek Ekonomi Indonesia 2014: Tantangan Ekonomi di Tengah Tahun Politik. Komite Ekonomi Nasional Selasa, 03 Desember 2013 Golden Ballroom, Hotel Sultan, Jakarta 11. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Board Nomination and Election that Creates Real Value (The Public Launch of OECD Report on Board Nomination and Election in Asia). Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) Rabu, 04 Desember 2013 Four Seasons Hotel, Jakarta 12. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Workshop 2 Hari Assessment Berdasarkan Keputusan Sekmen No. SK-16/S.MBU/2012 Media Pekerja BUMN Kamis-Jum’at, 19-20 Desember 2013. Hotel Grand Royal Panghegar, Bandung PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 200 Identitas Perseroan Keputusan-keputusan Dewan Komisaris tahun 2013 Profil Perseroan Sebagai bagian dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris Jasa Marga terus mendorong pelaksanaan Transformasi Jasa Marga keputusan pengawasan dan penasehatan yang semakin efektif. Selama tahun 2013, Dewan Komisaris telah mengeluarkan berbagai keputusan yang bersifat pengawasan antara lain sebagai berikut: Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Keputusan Dewan Komisaris Tahun 2013 Pengangkatan Kembali Pejabat Komite Audit Perseroan (Persero) Terbuka PT Jasa Marga. Perpanjangan Penugasan Personalia Sekretariat Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Pengembangan Proyek Baru Perubahan Piagam Komite Investasi dan Risiko Usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Pengelolaan Human Capital Revisi Penetapan Besaran Honorarium Rapat-rapat yang Diselenggarakan Komite-komite Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Pembentukan Panitia Negosiasi Harga Jasa Akuntan Publik PT Jasa Marga (Persero) Tbk. untuk Tahun Buku 2013. Pengangkatan Kembali Pejabat Komite Investasi dan Risiko Usaha Perseroan (Persero) Terbuka PT Jasa Marga. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pengangkatan Tenaga Ahli Teknik untuk Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Penunjukan Anggota Dewan Komisaris untuk Memimpin RUPS Tahunan Tahun Buku 2012 dan RUPS Luar Biasa Tahun 2013 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tanggal 29 April 2013. Daftar Istilah Revisi Keputusan Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tentang Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dan Penunjukan Anggota Dewan Komisaris untuk Memimpin RUPS PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tanggal 29 April 2013. Laporan Keuangan Konsolidasian Revisi Perpanjangan Penugasan Personalia Sekretariat Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Perpanjangan dan Penambahan Personalia Tim Percepatan Pembangunan Jalan Tol Baru. Penetapan dan Pengangkatan Kepala Bidang Pemantauan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di Sekretariat Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga Tbk. Persetujuan dan Pengesahan Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013. Persetujuan dan Pengesahan Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2013-2017 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Penetapan dan Pengangkatan Sekretaris Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga Tbk. Rekomendasi Dewan Komisaris Komite di Bawah Dewan Komisaris Seluruh keputusan hasil Rapat Gabungan Dewan Komisaris Komite-komite di bawah Dewan Komisaris adalah dan Direksi yang tertuang dalam Notulen Rapat dimonitor organ pendukung Dewan Komisaris yang bertugas dan tindak lanjut penyelesaiannya pada setiap Rapat berikutnya. bertanggung jawab secara kolektif untuk membantu Dewan Komisaris menjalankan tugas dan fungsinya Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan dan dalam pemberian nasihat, antara lain melalui pemberian pemberian nasihat kepada Direksi. Komite pendukung Dewan rekomendasi Dewan Komisaris kepada Direksi. Komisaris Jasa Marga meliputi Komite Audit dan Komite Investasi dan Risiko Usaha. Penjelasan mengenai Komite Dewan Komisaris akan dibahas tersendiri. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 201 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Direksi Direksi merupakan organ perseroan yang bertugas dan mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi persyaratan, meninggal bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengelolaan dunia, diberhentikan oleh Dewan Komisaris atau berdasarkan Perseroan serta melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan keputusan RUPS. Pengangkatan Direksi telah melalui proses fit & atau jenjang organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi proper test sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Direksi dan ketentuan GCG. Seluruh anggota Direksi memiliki integritas, kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengelolaan kompetensi dan reputasi yang memadai. perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. Komposisi Direksi Perseroan ditetapkan untuk dapat menjalankan Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat aktivitas manajemen sesuai dengan Visi dan Misi serta rencana Umum Pemegang Saham (RUPS), dimana dalam RUPS tersebut Perseroan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. harus dihadiri oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan Direksi Perseroan terdiri dari lima (5) orang Direktur dengan keputusan RUPS tersebut disetujui oleh Pemegang Saham komposisi sebagai berikut: Seri A Dwiwarna. Komposisi Direksi Jasa Marga Nama Jabatan Adityawarman Hasanudin Abdul Hadi Hs. Direktur Utama Direktur Operasi Direktur Pengembangan Usaha Direktur Keuangan Direktur SDM dan Umum Reynaldi Hermansjah Muh Najib Fauzan Dasar Pengangkatan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012 Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012 Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012 Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012 Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012 Persyaratan, Keanggotaan dan Komposisi Kemampuan dan Kepatutan Direksi (Fit and Proper Test) Seluruh anggota Direksi Perseroan telah memenuhi persyaratan Semua anggota Direksi Jasa Marga memiliki integritas, kompetensi, formal dan material yang berlaku. Persyaratan formal bersifat reputasi dan pengalaman serta keahlian yang dibutuhkan dalam umum, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing. sedangkan persyaratan material bersifat khusus, yang disesuaikan Mekanisme penjaringan atau nominasi calon anggota Direksi dengan kebutuhan dan sifat bisnis Perseroan. diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-06/ Direksi terdiri dari 5 (lima) orang, yaitu 1 (satu) Direktur Utama dan MBU/2012 tanggal 21 Mei 2012. Pemegang Saham Dwiwarna 4 (empat) Direktur. Seluruh Direksi berdomisili di Indonesia. Direksi melaksanakan fit and proper test dengan menggunakan jasa diangkat oleh RUPS, dengan periode jabatan masing-masing pihak independen. Hasil dari pihak independen ini kemudian anggota selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali diajukan kepada RUPS untuk dilakukan proses selanjutnya. sesuai keputusan RUPS. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila Berdasarkan peraturan tersebut, tabel status uji kemampuan dan kepatutan Direksi yang menjabat pada tahun 2013 adalah sebagai berikut: Status Uji Kemampuan dan Kepatutan Direksi Jasa Marga Nama Lulus Fit And Proper Test Adityawarman ✓ Hasanudin ✓ Abdul Hadi Hs. ✓ Reynaldi Hermansjah ✓ Muh Najib Fauzan ✓ PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 202 Identitas Perseroan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan Profil Perseroan Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi sebagai amanat dari Pemegang Saham yang ditetapkan senantiasa berpegang dan berpedoman pada Anggaran dalam RUPS. Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan Dasar maupun ketentuan internal dan peraturan perundang- tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS. Direksi Ikhtisar 2013 undangan yang berlaku. Tugas pokok Direksi adalah: senantiasa menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi Laporan Manajemen • Memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan hasil pemerikaan auditor internal yang dilakukan oleh Satuan Transformasi Jasa Marga Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah maksud dan tujuan Perseroan dan senantiasa berusaha Pengawasan Intern maupun auditor eksternal. Para anggota meningkatkan efisiensi dan efektifitas Perseroan. Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. • Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Untuk lebih menyelaraskan dengan Visi dan Misi Perseroan, Perseroan. berdasarkan Keputusan Direksi No. 60/KPTS/2009 tertanggal Direksi menjalankan tugas pelaksanaan pengurusan 30 Maret 2009, tugas dan wewenang masing-masing anggota Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta Direksi adalah sebagai berikut: Nama Adityawarman Jabatan: Direktur Utama Tugas dan Wewenang: Memimpin dan memastikan: a. Tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan Misi serta Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan. b. Terlaksananya pengelolaan dan pengendalian fungsi Sekretaris Perusahaan, fungsi pengawasan intern dan fungsi manajemen risiko. Nama Hasanudin Jabatan: Direktur Operasi Tugas dan Wewenang: Memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan Misi serta RJPP, dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan dalam bidang pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol, meliputi: a. Pengoperasian jalan tol dalam rangka memberikan pelayanan terhadap pengguna jalan tol. b. Pengumpulan pendapatan jalan tol. c. Pemeliharaan dan peningkatan jalan tol beserta seluruh kelengkapannya baik yang dilaksanakan oleh Perseroan sendiri maupun bekerja sama dengan mitra usaha. d. Sistem pengamanan jalan tol. e. Manajemen risiko yang terkait dengan pengoperasian jalan tol serta pemeliharaan dan peningkatan jalan tol beserta seluruh kelengkapannya. Nama: Jabatan: Tugas dan Wewenang: Abdul Hadi Hs. Direktur Pengembangan Usaha Memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan Misi serta RJPP, dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan dalam bidang pengembangan usaha meliputi: a. Pengelolaan kegiatan investasi pembangunan jalan tol baru yang dilakukan oleh Perseroan sendiri, Anak Perusahaan dan/atau bekerja sama dengan mitra usaha. b. Pengelolaan kegiatan pengembangan usaha lain dengan memanfaatkan potensi sumber daya Perseroan sendiri, Anak Perusahaan dan/atau bekerja sama dengan mitra usaha. c. Pemantauan dan pengendalian kinerja Anak Perusahaan. d. Pengelolaan dan pengembangan teknologi pembangunan jalan tol dan usaha lain. e. Manajemen risiko yang berkaitan dengan investasi pembangunan jalan tol baru dan investasi usaha lain. Laporan Keuangan Konsolidasian PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 203 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Nama: Reynaldi Hermansjah Jabatan: Tugas dan Wewenang: Direktur Keuangan Memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan Misi serta RJPP, dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan dalam bidang keuangan serta teknologi dan informasi Perseroan, meliputi: a. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan RJPP. b. Pengendalian keuangan Perseroan. c. Pengelolaan portofolio investasi keuangan Perseroan. d. Pengelolaan teknologi informasi Perseroan. e. Manajemen risiko terkait dengan kebijakan-kebijakan di bidang keuangan. f. Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL). Nama: Jabatan: Tugas dan Wewenang: Muh Najib Fauzan Direktur Sumber Daya Manusia & Umum Memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan Misi serta RJPP, dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan dalam bidang pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia, aktivitas bidang umum dan hukum, meliputi: a. Pengembangan organisasi Perseroan dan manajemen. b. Pengembangan sistem dan prosedur pengelolaan sumber daya manusia. c. Pengembangan kompetensi sumber daya manusia. d. Pengembangan dan pemeliharaan budaya perusahaan. e. Pengelolaan aktivitas logistik, pengamanan aset Perseroan dan aktivitas umum lainnya. f. Pengelolaan fungsi pelayanan hukum. g. Pengelolaan manajemen risiko yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan di bidang pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia, bidang umum dan bidang hukum. h. Pengelolaan dan pengawasan penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) di lingkungan Perusahaan. Penambahan tugas dan wewenang Direktur Sumber Daya dijalankan semata-mata untuk kepentingan Perseroan. Sesuai Manusia dan Umum terkait pengelolaan dan pengawasan dengan Anggaran Dasar Perseroan, antar anggota Direksi serta penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik di lingkungan antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris tidak Perusahaan berdasarkan Keputusan Direksi No. 199/KPTS/2011 memiliki hubungan keluarga sampai derajat ketiga baik menurut tanggal 30 Desember 2011 tentang Perubahan Keputusan Direksi garis lurus maupun garis kesamping termasuk hubungan yang PT Jasa Marga (Persero) Tbk. No. 60/KPTS/2009 tentang Pembagian timbul karena perkawinan. Tugas dan Wewenang Direksi (sebagaimana penambahan huruf h dalam Pasal 1 ayat (5) pada Keputusan Direksi PT Jasa Marga Rangkap Jabatan Direksi (Persero) Tbk. No. 60/KPTS/2009 tentang Pembagian Tugas dan Berdasarkan Pasal 11 ayat (13) Anggaran Dasar Perseroan, Wewenang Direksi). anggota Direksi dilarang merangkap jabatan sebagai: 1. Anggota Direksi pada BUMN, BUMD dan badan usaha Dengan penambahan tugas dan wewenang tersebut, maka Direksi Jasa Marga telah menunjuk seorang anggota Direksi yaitu kepentingan. Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum sebagai penanggung 2. Jabatan struktural dan fungsional lainnya pada instansi/ jawab dalam penerapan dan pemantauan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) di lingkungan Perseroan. Hal tersebut merupakan 3. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan bentuk respon Perseroan atas pemberlakuan Keputusan Sekretaris Kementerian Negara BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012 tentang indikator/parameter penilaian dan evaluasi atas penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) pada BUMN. Independensi Direksi Direksi ditetapkan untuk menjalankan segala tindakan pengurusan Perseroan atau hubungan dengan pihak lain secara independen tanpa campur tangan pihak-pihak lain atau yang bertentangan dengan peraturan perundang undangan dan Anggaran Dasar Perseroan yang secara material dapat menganggu keobjektifan dan kemandirian tugas Direksi yang PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 swasta dan jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah. perundang-undangan yang berlaku. Selama tahun 2013, Direksi Jasa Marga tidak ada yang merangkap jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (13) Anggaran Dasar Perseroan. 204 Identitas Perseroan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi (Board Charter) Misi Perseroan, sehingga diharapkan akan tercapai standar Profil Perseroan Direksi berpedoman pada Pedoman Kerja Dewan Komisaris kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip GCG. Transformasi Jasa Marga dan Direksi (Board Manual). Board Manual berisi tentang petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan Direksi serta Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum Ikhtisar 2013 menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan Laporan Manajemen mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, ketentuan perundang-undangan yang berlaku, arahan Analisa dan Pembahasan Manajemen dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam Pemegang Saham serta praktik-praktik terbaik (best melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan practices) Good Corporate Governance. Isi dari Board Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Manual sebagai berikut: Isi Board Manual Bab I Pendahuluan Bab ini memuat tentang latar belakang, maksud dan tujuan serta pengertian dari hal-hal yang tercantum di dalam Board Manual. Bab II Dewan Komisaris Bab ini memuat uraian tentang Dewan Komisaris, mencakup tugas, kewajiban, wewenang, hak, persyaratan, keanggotaan, program pengenalan, etika jabatan, rapat, evaluasi kinerja, komite serta sekretaris dewan komisaris. Bab III Direksi Bab ini memuat uraian tentang Direksi mencakup, tugas, kewajiban, wewenang, hak, persyaratan, keanggotaan, program pengenalan, etika jabatan, rapat, evaluasi kinerja, hubungan dewan komisaris dengan direksi, sekretaris perusahaan dan sistem pengendalian internal. Bab IV Kegiatan Antar Organ Perseroan Bab ini memuat uraian tentang kegiatan yang dilakukan dalam rangka hubungan kerja dewan komisaris dan direksi mencakup tentang rapat gabungan dewan komisaris-direksi dan rapat umum pemegang saham. Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Pengaturan dari Board Manual terkait Direksi terdapat dalam Bab III tentang Direksi yang mengatur hal-hal sebagai berikut: TUGAS DIREKSI KEWAJIBAN DIREKSI WEWENANG DIREKSI HAK DIREKSI PERSYARATAN DIREKSI KEANGGOTAAN DIREKSI PROGRAM PENGENALAN DAN PENINGKATAN KAPABILITAS ETIKA JABATAN DIREKSI RAPAT DIREKSI EVALUASI KINERJA DIREKSI CORPORATE SECRETARY SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 205 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Program Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Direksi Selama tahun 2013 anggota Direksi telah mengikuti kegiatan pelatihan dan seminar sebagai berikut: Pengembangan Kompetensi yang diikuti oleh Anggota Direksi Tahun 2013 No. Anggota Direksi Materi Tanggal Pelaksanaan 1. Muh Najib Fauzan Seminar on GSA-Governance Self Assessment and SOP Design 07-08 Maret 2013 2. • Hasanudin • Reynaldi Hermansjah • Muh Najib Fauzan Muh Najib Fauzan Live One Day Seminar with Philip Kotler 18 Maret 2013 Workshop Transforming Your Organization in the Digital Era: Planning, Strategy, and Building Digital Team Sosialisasi Komunikasi dan Informasi pada Kondisi Kritis 17 April 2013 3. 4. • Adityawarman • Hasanudin • Abdul Hadi Hs. • Reynaldi Hermansjah • Muh Najib Fauzan Adityawarman Muh Najib Fauzan Muh Najib Fauzan Muh Najib Fauzan 5. 6. 7. 8. APEC CEO Summit Indonesia 2013 Sarasehan Menjauhi Korupsi dengan Hati Nurani dan Akal Sehat Hay Group International Conference Workshop Assessment Berdasarkan Keputusan Sekretaris Menteri Negara BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 20 September 2013 05-07 Oktober 2013 01 November 2013 27-28 November 2013 19-20 Desember 2013 Rapat Direksi Selama tahun 2013, Direksi melaksanakan rapat internal Direksi sebanyak 45 kali. Rekapitulasi Kehadiran Direksi dalam Rapat Direksi Tahun 2013 No. Nama Jabatan Jumlah Rapat yang Dihadiri Persentase Kehadiran (%) 1. Adityawarman Direktur Utama 44 97% 2. Hasanudin Direktur Operasi 41 91% 3. Abdul Hadi Hs. Direktur Pengembangan Usaha 35 77% 4. Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan 43 95% 5. Muh Najib Fauzan Direktur SDM dan Umum 43 95% Catatan: Ketidakhadiran Direksi pada rapat disebabkan yang bersangkutan sedang melakukan tugas di luar kota atau menghadiri acara/ rapat penting yang tidak dapat diwakili. Keputusan yang diambil dalam rapat Direksi Jasa Marga telah 2. Bidang Operasi dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam Risalah Rapat Direksi. Risalah Rapat ditandangani oleh ketua rapat dan Sedyatmo a.Izin Bukaan Tol Jakarta-Tangerang km 11 dan km 31 didistribusikan kepada semua anggota Direksi yang menghadiri b.Pengadaan tanah untuk pelebaran Gerbang Tol Cengkareng rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (disenting opinion) c. Kontrak Capex di JORR yang terjadi dalam rapat telah dicantumkan dalam Risalah Rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat. 3. Bidang Keuangan a.Laporan pembayaran dividen Agenda Rapat Direksi antara lain membahas tentang: 1. Bidang Pengembangan Usaha 4. Bidang SDM dan Umum a.Laporan progres 7 ruas jalan tol baru a.Laporan tindak lanjut RUPS b.Tindak lanjut kerja sama pengembangan monorail b.Penetapan harga konsultan hukum kasus Thamrin c. PT SMU sebagai pengelola TIP km 29 A Jalan Tol Sedyatmo d.Rencana akuisisi PT Ismawa e.Penyelesaian tanah JORR W2 Utara Tanjung c. Penetapan TOR Konsultan Hukum kasus Purbaleunyi d.Penetapan konsultan kajian OS e.Pengisian formasi GM Human Capital Services dan VP Highway and Traffic Engineering PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 206 Identitas Perseroan Keputusan-keputusan Direksi tahun 2013 daya manusia, keuangan, operasional bisnis, maupun aspek Profil Perseroan Selama tahun 2013 anggota Direksi telah mengeluarkan strategis. Keputusan Direksi yang dihasilkan sepanjang tahun Transformasi Jasa Marga berbagai keputusan baik di bidang pengelolaan sumber 2012 berjumlah 184 keputusan. Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Keputusan Direksi Tahun 2013 Whistleblowing System PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Pembentukan Tim Pengelolaan Whistleblowing System PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Standar Operasional Prosedur Pengendalian Pelaksanaan Proyek di Lingkungan Perusahaan. Standar prosedur Operasional Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Perusahaan. Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2013. Pemberian Honorarium bagi Peserta Rapat yang Berasal dari Luar Perusahaan. Pemberian Penghargaan Kesetiaan kepada Karyawan Periode Maret 2013 di Lingkungan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Struktur Organisasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Identifikasi Jabatan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Uraian Jabatan Fungsional PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Struktur Organisasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Kantor Cabang Tipe A dan Tipe B. Struktur Organisasi Unit Jasa Marga Development Center (JMDC). Penyelenggaraan Beasiswa Karyawan. Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan. Revisi Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) dan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) Prosedur, Dasar Penetapan dan Besarnya Remunerasi Sedangkan berdasarkan Pasal 113 UU Perseroan Terbatas No. Anggota Direksi 40 tahun 2007, diatur bahwa ketentuan mengenai besarnya Berdasarkan Pasal 96 ayat (1) Undang Undang Perseroan gaji dan honorarium serta tunjangan bagi anggota Direksi Terbatas No. 40 tahun 2007 yang mengatur besarnya gaji dan ditetapkan oleh RUPS. tunjangan Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS. Kewenangan tersebut berdasarkan Pasal 96 ayat (2) dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris. Prosedur Penetapan Remunerasi Anggota Dewan direksi Dewan Direksi RUPS • Melakukan kajian penetapan remunerasi • Mempelajari usulan remunerasi • Mengusulkan pada RUPS • Memberikan persetujuan remunerasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 207 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Bentuk Tunjangan dan Fasilitas, serta komponen lain yang Remunerasi Direksi Perseroan saat ini telah mengikuti peraturan termasuk di dalam komponen penghasilan (selain gaji) mengacu tersebut dimana Remunerasi Direksi terdiri dari: pada ketentuan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri 1.Gaji/Honorarium. Negara BUMN No. Per-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2.Tunjangan. 2010 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan 3.Fasilitas. Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN. 4. Tantiem/Insentif Kinerja. Penetapan penghasilan berupa gaji/honorarium, tunjangan dan Struktur Remunerasi Direksi fasilitas yang bersifat tetap dilakukan dengan mempertimbangkan Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-07/ faktor pendapatan, aktiva, serta kondisi dan kemampuan MBU/2010 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, keuangan Perseroan, serta tingkat inflasi dan faktor-faktor Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas pada BUMN, struktur lain yang relevan serta tidak bertentangan dengan peraturan remunerasi Direksi adalah sebagai berikut: perundang undangan. Sedangkan tunjangan dan tantiem yang bersifat variabel dilakukan dengan mempertimbangkan faktor pencapaian target, tingkat kesehatan dan kemampuan keuangan serta faktor-faktor lain yang relevan (merit system). Struktur Remunerasi Direksi 1. Gaji (ditetapkan oleh RUPS) 2.Tunjangan a. Tunjangan Hari Raya (THR). b. Tunjangan Komunikasi. c. Santunan Purna Jabatan. d. Tunjangan Pakaian. 3. Tunjangan Khusus Direksi: a. Tunjangan Cuti Tahunan. b. Tunjangan Cuti Besar. c. Tunjangan Perumahan. d. Tunjangan Biaya Utilitas. 4.Fasilitas: a. Fasilitas Kendaraan (apabila tidak diberikan maka dapat diganti dengan Tunjangan Khusus Dewan Komisaris sebagaimana angka 3 di atas, yaitu Tunjangan Transportasi). b. Fasilitas/Asuransi Kesehatan/Fasilitas penggantian biaya pengobatan. c. Fasilitas Perkumpulan Profesi. d. Fasilitas Bantuan Hukum. 5. Fasilitas Khusus Direksi: a. Fasilitas Rumah Jabatan. b. Fasilitas Club Membership/Corporate Member. c. Fasilitas Biaya Representasi. 6.Tantiem. Penetapan Penghasilan Tahun 2013 dan Tantiem Tahun Buku 2012 Komisaris mengacu pada ketentuan sebagaimana tertuang dalam bagi anggota Direksi berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-07/MBU/2010 tanggal 27 No. KEP-00102/VI/2012 tanggal 09 Juni 2012 tentang Penetapan Desember 2010. Penghasilan Tahun 2013 dan Tantiem Tahun Buku 2012 Bagi Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris PT Jasa Marga Tantiem bagi Direksi dan Dewan Komisaris untuk kinerja tahun (Persero) Tbk. Berdasarkan penetapan tersebut, maka penghasilan 2011 ditetapkan sebesar Rp 16.748.000.000 (enam belas miliar Direksi tahun buku 2013 adalah Gaji Direktur Utama sebesar Rp tujuh ratus empat puluh delapan juta rupiah) dan dibagi sesuai 110.000.000 (seratus sepuluh juta rupiah) per bulan, sedangkan dengan Komposisi Faktor Jabatan serta masa jabatan masing- gaji anggota Direksi lainnya masing-masing sebesar 90% dari gaji masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada tahun buku Direktur Utama. Adapun tunjangan dan fasilitas Direksi dan Dewan yang bersangkutan. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 208 Identitas Perseroan Realisasi Remunerasi Direksi Tahun 2013 Profil Perseroan Jenis remunerasi yang diterima oleh Direksi pada tahun 2013 adalah sebagai berikut: Transformasi Jasa Marga Remunerasi Anggota Direksi Tahun 2013 (dalam Rupiah) Ikhtisar 2013 Nama & Jabatan Gaji/Tahun Tunjangan/Tahun Penerimaan Bersih /Tahun Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Perumahan Utilitas THR Tantiem Adityawarman Direktur Utama 1.320.000.000 252.000.000 75.600.000 110.000.000 1.765.398.248 3.522.998.248 HasanudinDirektur Operasi 1.188.000.000 252.000.000 75.600.000 99.000.000 1.483.707.763 3.098.307.763 Abdul Hadi Hs. - Direktur Pengembangan Usaha 1.188.000.000 252.000.000 75.600.000 99.000.000 1.606.652.941 3.221.252.941 Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan 1.188.000.000 252.000.000 75.600.000 99.000.000 1.606.652.941 3.221.252.941 Muh Najib Fauzan Direktur SDM & Umum 1.188.000.000 252.000.000 75.600.000 99.000.000 1.483.707.763 3.098.307.763 Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Perbandingan klasifikasi remunerasi Direksi tahun 2013 dan 2012 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Perbandingan Klasifikasi Remunerasi Direksi Tahun 2013 dan 2012 Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 Tahun 2013 2012 Di atas Rp 1 miliar 5 5 Diantara Rp 500 juta s.d. Rp 1 miliar - - Di bawah Rp 500 juta - - Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi sebagai dua organ perusahaan yang menjalankan operasional secara harian berbeda. Tugas utama Dewan Komisaris adalah sebagai pengawas dan pemberian nasihat, sedangkan tugas utama Direksi adalah menjalankan Perundang undangan dan Anggaran Dasar Perseroan. Dalam beberapa hal tertentu yang strategis menyangkut aktiva, pinjaman, ekuitas, struktur organisasi serta penetapan direksi dan komisaris Anak Perusahaan, Direksi memerlukan persetujuan Dewan Komisaris secara formal. Seluruh tata cara, pedoman kerja dan hubungan antara pengelolaan operasional Perseroan. Dewan Komisaris dan Direksi telah ditetapkan dalam Board Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati dan Komisaris dan Direksi dan mencantumkan antara lain memahami tugas, tanggung jawab dan wewenang masingmasing sesuai peraturan perundang undangan dan Anggaran Dasar. Dewan Komisaris dan Direksi harus berkoordinasi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan dan kesinambungan usaha perusahaan dalam jangka panjang dan menjadi role Manual. Pedoman ini mengikat setiap anggota Dewan tanggung jawab, kewajiban, wewenang, hak, dan etika Dewan Komisaris dan Direksi, serta pengaturan rapat dan tata cara hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi. Untuk menyatukan pandangan dan memutuskan suatu model bagi jajaran di bawahnya. persoalan penting menyangkut kelangsungan usaha dan Hubungan yang bersifat informal dapat dilakukan oleh mengagendakan pertemuan berkala dalam forum Rapat masing-masing Anggota Dewan Komisaris dan Direksi, namun tidak mempunyai kekuatan hukum sebelum diputuskan melalui mekanisme yang sah sesuai dengan Peraturan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 operasional perusahaan, Dewan Komisaris dan Direksi Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. Penyelenggara rapat berkala ini adalah Dewan Komisaris guna membahas berbagai agenda menyangkut rencana kerja, operasional, peluang usaha, serta isu-isu strategis yang memerlukan 209 Menuju Pertumbuhan Berikutnya persetujuan Dewan Komisaris. Rapat ini adalah sebagai bentuk mengikat untuk dilaksanakan tindak lanjutnya. Pada proses koordinasi dalam rangka membahas laporan-laporan periodik pengambilan suara, jika ada anggota Dewan Komisaris yang Direksi dan memberikan tanggapan, catatan dan nasihat yang memiliki benturan kepentingan, tidak boleh ikut memberikan dituangkan dalam Risalah Rapat. suara dan keterangan mengenai hal ini dicatat pada Risalah Rapat. Keputusan rapat dibuat berdasarkan azas musyawarah untuk Sepanjang tahun 2013, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan mufakat atau diambil berdasarkan suara terbanyak serta Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi sebanyak 17 kali. Kehadiran Dewan Komisaris dan Direksi dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2013 Nama Jabatan Jumlah Kehadiran Persentase Kehadiran (%) Agoes Widjanarko Komisaris Utama 16 94 Ibnu Purna Komisaris 17 100 Akhmad Syakhroza Komisaris 12 70 Joyo Winoto Komisaris 2 11 Mayjen. (Purn). Samsoedin Komisaris Independen 14 82 Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Komisaris Independen 17 100 Adityawarman Direktur Utama 17 100 Hasanudin Direktur Operasi 16 94 Abdul Hadi Hs. Direktur Pengembangan Usaha 17 100 Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan 15 88 Muh Najib Fauzan Direktur SDM dan Umum 13 76 Catatan: Ketidakhadiran Anggota Dewan Komisaris atau Direksi pada rapat disebabkan yang bersangkutan sedang melakukan tugas di luar kota atau menghadiri acara/ rapat penting yang tidak dapat diwakili. Assessment Dewan Komisaris dan Direksi Kriteria penilaian kinerja Direksi mencakup: 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung Proses Pelaksanaan Assessment jawab masing-masing anggota Direksi Pemegang saham melalui mekanisme RUPS melakukan sesuai Anggaran Dasar. assessment terhadap kinerja Dewan Komisaris dan Direksi. Selain 2. Pelaksanaan hasil keputusan RUPS itu, Dewan Komisaris juga menyusun pedoman self-assessment kinerja Dewan Komisaris melalui Surat Keputusan Dewan 3. Pencapaian realisasi dari RKAP. Komisaris No. KEP-00177/XI/2012 tentang Penetapan Revisi Sistem Tahunan 2012. Penilaian Kinerja Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Hasil Assessment GCG Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2012. Pada tahun 2013, dilakukan self assessment implementasi GCG untuk Direksi dan Dewan Komisaris dengan proses yang Kriteria Penilaian Kinerja dilaksanakan sesuai kerangka acuan yang dikembangkan oleh Kriteria penilaian kinerja Dewan Komisaris dapat dirinci sebagai Kementerian Negara BUMN berdasarkan Keputusan Sekretaris berikut: Kementerian Negara BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06 1.RUPS. Juni 2012. Dari hasil self assessment tersebut, Dewan Komisaris 2. Pengawasan Keuangan. memperoleh nilai 93,78% dan Direksi memperoleh nilai 95,91%. 3. Pengawasan Operasional. 4. Pengawasan Pengembangan. Adapun assessment GCG Dewan Komisaris secara garis besar 5.SDM. meliputi aspek-aspek penilaian sebagai berikut: 6. Pengawasan Kepatuhan. 1. Dewan Komisaris melaksanakan program pelatihan/ 7. Proses Internal Dewan Komisaris. pembelajaran secara berkelanjutan. 2. Dewan Komisaris melakukan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab secara jelas serta menetapkan faktorfaktor yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 210 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen 3. Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan pengelolaan Anak Perusahaan/ Direksi, menilai kinerja Direksi (individu dan kolegial) dan yang berlaku dan mempertimbangkan kinerja Direksi. informasi dan komunikasi sesuai Peraturan Perundang 6. Dewan Komisaris memantau dan memastikan bahwa Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Direksi mengusulkan tantiem/insentif kinerja sesuai ketentuan Pengembangan Proyek Baru Tanggung Jawab Sosial Perusahaan kepentingan anggota Direksi dan manajemen di bawah 6. Direksi memastikan Perseroan melaksanakan keterbukaan 5. Dewan Komisaris melakukan tindakan terhadap potensi Tata Kelola Perusahaan Perseroan dan Stakeholders. 5. Direksi memonitor dan mengelola potensi benturan perusahaan patungan. 4. Dewan Komisaris berperan dalam pencalonan anggota Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengelolaan Human Capital 4. Direksi melakukan hubungan yang bernilai tambah bagi benturan kepentingan yang menyangkut dirinya. praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah diterapkan undangan yang berlaku dan penyampaian informasi kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham tepat waktu. 7. Direksi menyelenggarakan Rapat Direksi dan menghadiri Rapat Dewan Direksi sesuai dengan ketentuan Perundang secara efektif dan berkelanjutan. 7. Dewan Komisaris menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris yang efektif dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan perundang undangan. 8. Dewan Komisaris memiliki Sekretaris Dewan Komisaris untuk mendukung tugas kesekretariatan Dewan Komisaris. 9. Dewan Komisaris memiliki Komite Dewan Komisaris yang undangan. 8. Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan intern yang berkualitas dan efektif. 9. Direksi menyelenggarakan fungsi Sekretaris Perusahaan yang berkualitas dan efektif. 10.Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya sesuai Peraturan Perundang undangan. efektif. Laporan Keuangan Konsolidasian Assessment GCG Direksi secara garis besar meliputi aspek- Indikator Penilaian Kinerja Direksi aspek penilaian sebagai berikut: Kinerja Manajemen diukur berdasarkan Key Performance 1. Direksi memiliki pengenalan dan pelatihan/pembelajaran Indicator berbasis Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU serta melaksanakan program tersebut secara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengacu pada Surat berkelanjutan. Kementerian Negara BUMN No. S-08/S.MBU/2013 tanggal 16 2. Direksi melaksanakan pengendalian operasional dan Januari 2013 perihal Penyampaian Pedoman Penentuan keuangan terhadap implementasi rencana dan kebijakan KPI dan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul pada BUMN. Kinerja Perseroan. Direksi diukur terhadap 5 (lima) perspektif dengan total 3. Direksi melaksanakan pengurusan Perseroan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku dan indikator sejumlah 18 (delapan belas) kinerja kunci sebagai berikut: Anggaran Dasar. Perspektif Key Performance Indicator 1. Return On Average Equity (ROE) 2. Net Profit Margin Keuangan dan Pasar 3. Margin Beban Usaha 4. Pangsa Pasar Kilometer Panjang Ruas Jalan Tol 5. Pendapatan Non-Tol 6. Pangsa Pasar Volume Lalu Lintas Transaksi *) Fokus Pelanggan 7. Indeks Kepuasan Pelanggan Tol 8. Pemenuhan SPM 9. Jumlah Perolehan Hak Pengusahaan Jalan Tol Efektivitas Produk dan Proses 10. Progres Pelaksanaan Proyek Jalan Tol 11. Transaction Time (Kecepatan Transaksi Rata-rata) 12. Kecepatan Tempuh Rata-rata di Jalan Tol dibandingkan Jalan Non-Tol Fokus Tenaga Kerja 13. Human Capital Readiness - Pemenuhan Formasi Jabatan n 14. Human Capital Readiness - Pemenuhan Kompetensi 15. KPKU Score Kepemimpinan Tatakelola dan Kemasyarakatan 16. GCG Score 17. Implementasi IT 18. Program Corporate Social Responsibility PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 211 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Ukuran kinerja Direksi tersebut disepakati dan ditandatangani penyusunan KPI (Key Performance Indicator) Dewan Komisaris, bersama oleh Direksi yang menjadi bagian dari Kontrak Perseroan dibantu oleh Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Manajemen antara Dewan Komisaris dan Direksi. universitas Indonesia (LMFE UI). Pihak yang Melakukan Assessment Untuk kegiatan assessment GCG pada tahun 2013, dilakukan self Pada tahun 2013, kegiatan penilaian Direksi dilakukan oleh Dewan assessment yang menindaklanjuti rekomendasi hasil assessment Komisaris sedangkan penilaian Dewan Komisaris dilaksanakan GCG tahun 2012. secara self assessment, dimana anggota Dewan Komisaris dinilai oleh anggota Dewan Komisaris yang lain. Sementara itu, dalam Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Kebijakan Suksesi Direksi Dalam rangka mewujudkan proses dan mekanisme pemilihan Melalui proses seleksi yang dilaksanakan Direksi bersama dengan dan penggantian anggota Direksi yang transparan, akuntabel Dewan Komisaris, Perseroan memilih calon pemimpin yang dinilai dan dapat dipertanggungjawabkan, Perseroan telah mengikuti mempunyai personal quality yang baik, pengalaman dan keahlian persyaratan dan tata cara yang diatur melalui Peraturan Menteri yang memadai untuk menduduki jabatan pimpinan setingkat di Negara BUMN No. PER-04/MBU/2009 tanggal 16 November 2009, bawah Direksi dan Direktur Anak Perusahaan yang diharapkan Perubahan Peraturan No. PER-08/MBU/2010 tanggal 31 Desember dapat menjadi anggota Direksi Perseroan di masa yang akan 2011 serta PER-01/MBU/2012 tanggal 20 Januari 2012 mengenai datang yang bersumber dari kalangan pejabat internal Perseroan. Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara. Anggota Direksi Perseroan yang menjabat pada periode saat ini, 3 (tiga) merupakan anggota Direksi yang sedang menjabat Perseroan mempersiapkan kader-kader pimpinan perusahaan pada periode sebelumnya serta 2 (dua) yang berasal dari pejabat melalui mekanisme Talent Management System. Dengan internal Perseroan yang berada satu tingkat di bawah Direksi. mengidentifikasi 14 posisi kunci untuk executive leader dan 33 jabatan Direktur Anak Perusahaan, Perseroan mengembangkan kompetensi calon pimpinan melalui program Corporate Leadership. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 212 Identitas Perseroan Komite-komite Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Komite Audit Komite Audit Perseroan ditetapkan dengan Keputusan Dewan Susunan anggota Komite Audit terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris No. KEP-0007/I/2012 tanggal 16 Januari 2012 Ketua Komite merangkap sebagai anggota dan 2 (dua) orang tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pejabat Komite anggota Komite. Audit Perseroan. Pemberhentian anggota Komite Audit dapat dilakukan apabila yang bersangkutan berakhir masa Susunan keanggotaan Komite Audit Perseroan adalah jabatan keanggotaannya dan berdasarkan keputusan Dewan sebagai berikut: Komisaris, diberhentikan karena tidak memenuhi kinerja yang telah ditetapkan dan/atau tidak kompeten dalam menjalankan tugasnya. Komposisi Komite Audit Jasa Marga Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Ketua merangkap anggota – Komisaris Independen Agita Widjajanto Anggota – Tenaga Ahli Aspek Teknis Daftar Istilah Rustam Wahjudi Anggota – Tenaga Ahli Aspek Administrasi dan Keuangan Laporan Keuangan Konsolidasian Dasar Hukum Pembentukan Komite Audit anggota Komite Audit terpilih. Selanjutnya, penetapan dan Komite Audit Perseroan dibentuk berdasarkan peraturan pengangkatan calon anggota Komite Audit dilakukan melalui peraturan/perundangan sebagai berikut: Surat Keputusan Dewan Komisaris. 1. Undang Undang Republik Indonesia No. 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. 2. Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/ Seluruh Anggota Komite Audit Jasa Marga memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang baik. BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 tentang Peraturan No. I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat. Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Negara 3. Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004 Badan Usaha Milik Negara No. PER-05/MBU/2006 tanggal 20 tanggal 24 September 2004 Lampiran: Peraturan IX.I.5 Desember 2006 tentang Komite Audit bagi Badan Usaha Milik tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Komite Negara, fungsi utama Komite Audit adalah membantu Dewan Audit. Komisaris dalam memenuhi fungsi pengawasannya yaitu 4. Undang Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 5. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-05/MBU/2006 tanggal 20 Desember 2006 tentang agar pengelolaan Perseroan dapat berjalan efektif dan efisien. Dalam pelaksanaan tugas dan dalam pelaporannya, Komite Audit bersifat mandiri dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara. Dalam melaksanakan tugas, Komite Audit bertanggung jawab Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja kepada Dewan Komisaris. Pertanggungjawaban Komite Komite Audit Perseroan memiliki kualifikasi pendidikan Audit kepada Dewan Komisaris merupakan perwujudan dan pengalaman kerja yang memadai dalam mendukung akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan pelaksanaan tugas sebagai Komite Audit. Profil Anggota dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Komite Audit dapat dilihat dalam Bagian Profil Komite Audit. Tugas dan tanggung jawab Komite Audit tertuang dalam Proses rekrutmen Anggota Komite Audit dilakukan oleh Piagam Komite Audit (Committee Audit Charter) yang Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan kompetensi, disahkan dalam keputusan Dewan Komisaris No. KEP- keahlian dan integritas dan kemampuan bekerja sama. 00.06/I/2008 tanggal 22 Januari 2008 tentang Penetapan Dewan Komisaris melakukan wawancara untuk menggali Piagam Komite Audit PT Jasa Marga (Persero) Tbk. lebih dalam calon anggota Komite Audit. Selanjutnya, Berdasarkan Piagam Komite Audit, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris melakukan rapat untuk menentukan calon Komite Audit adalah sebagai berikut: PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 213 Menuju Pertumbuhan Berikutnya a. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas 5. Melakukan penelahaan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan. sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas 6. Mengkaji kecukupan pelaksanaan audit eksternal termasuk di eksternal auditor dan internal auditor. dalamnya perencanaan audit dan jumlah auditornya. b. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang akan dilakukan oleh Internal Audit maupun auditor eksternal. c. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan Independensi Komite Audit Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen dan dua anggota sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya. d. Memastikan bahwa telah dipatuhi review yang profesional lainnya yang berasal dari luar Perseroan serta mempunyai memuaskan terhadap informasi yang dikeluarkan latar belakang Keuangan dan Teknik sesuai dengan bidang industri oleh perusahaan, termasuk laporan keuangan berkala, Perseroan. Hal tersebut telah memenuhi ketentuan dalam Keputusan proyeksi/prognosa keuangan dan lain lain informasi Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. Kep-29/PM/2004 tentang keuangan yang disampaikan ke pemegang saham. Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Dalam e. Memastikan bahwa telah dipatuhi prosedur review Pelaksanaan tugasnya, Komite Audit bekerja secara profesional dan yang memuaskan terhadap penyelenggaraan kegiatan- independen. kegiatan perusahaan sesuai dengan Standar Operating Procedures yang berlaku. Anggota Komite Audit telah memenuhi persyaratan jumlah, f. Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris komposisi, kriteria, kompetensi, dan independensi sesuai dengan terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh ketentuan dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004 Direksi kepada Dewan Komisaris. tanggal 24 September 2004, Lampiran: Peraturan IX.I.5 tentang g. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Komite Audit, serta perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas- Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2006 tanggal 20 tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, Desember 2006 tentang Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara antara lain meliputi: dan No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ 1. Melakukan penelahaan atas informasi keuangan yang akan Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha dikeluarkan Perseroan seperti Laporan Keuangan, Rencana Milik Negara, yaitu: Jangka Panjang, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, • Komite Audit terdiri dari seorang anggota Komisaris Independen selaku Ketua Komite Audit dan dua orang Laporan Manajemen, dan informasi keuangan lainnya. 2. Melakukan penelahaan atas ketaatan Perseroan terhadap anggota yang berasal dari luar BUMN. peraturan perundang undangan di bidang Pasar Modal dan • Setiap anggota Komite Audit tidak mempunyai hubungan peraturan perundang undangan lainnya yang berhubungan keluarga sedarah dan semenda sampai derajat ketiga, baik dengan kegiatan Perseroan. menurut garis lurus maupun garis ke samping dengan 3. Melakukan penelahaan atas pemeriksaan oleh auditor internal anggota Komisaris dan/ atau anggota Direksi. • Salah seorang anggota Komite Audit memiliki latar belakang dan mengkaji kecukupan fungsi audit internal termasuk jumlah auditor, rencana kerja tahunan dan penugasan yang pendidikan akuntansi atau keuangan dan memahami telah dilaksanakan. manajemen risiko, dan seorang anggota lainnya memahami 4. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi Perseroan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi. industri/ bisnis/teknis BUMN yang bersangkutan. Dalam pelaksanaan tugasnya, Komite Audit bersifat mandiri serta bekerja secara profesional dan independen. Independensi Komite Audit Aspek Independensi Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Agita Widjajanto Rustam Wahjudi Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi ✓ ✓ ✓ Tidak memiliki hubungan kepengurusan di Jasa Marga, anak perusahaan maupun perusahaan afiliasi ✓ ✓ ✓ Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di Jasa Marga ✓ ✓ ✓ Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau sesama anggota Komite Audit ✓ ✓ ✓ Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat pemerintah daerah ✓ ✓ ✓ PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 214 Identitas Perseroan Rapat Komite Audit Profil Perseroan Komite Audit mengadakan rapat secara berkala mengacu Manajemen Perseroan melalui Satuan Audit Internal untuk pada Piagam Komite Audit. memberikan informasi yang diperlukan. Ikhtisar 2013 Pertemuan dengan auditor eksternal dilakukan minimal Kehadiran masing-masing anggota Komite Audit dalam Rapat Laporan Manajemen sebulan sekali pada saat jadwal pemeriksaan audit. Dalam Komite Audit dan kegiatan-kegiatan yang dilaksakan Komite pelaksanaan rapat Komite Audit dapat mengundang Audit selama tahun 2013 adalah sebagai berikut: Transformasi Jasa Marga Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Kehadiran Anggota Komite Audit dalam Rapat Komite Audit dan Kegiatan-kegiatan Komite Audit Tahun 2013 Rapat/Kegiatan Jml (kali) Tata Kelola Perusahaan Michael Dendron Primanto Ketua Komite Kehadiran Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Agita Widjajanto Anggota Kehadiran Rustam Wahjudi Anggota Kehadiran Kali % Kali % Kali % 23 23 100 20 87 23 100 7 7 100 6 86 7 100 Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Rapat Internal Komite Audit Daftar Istilah Rapat Tim Negosiasi/Pengadaan KAP 4 4 100 3 75 4 100 Laporan Keuangan Konsolidasian Rapat dengan Direksi/Manajemen 14 14 100 12 86 14 100 Rapat Internal Dewan Komisaris 12 12 100 12 100 12 100 Rapat/Pembahasan dengan KAP 3 3 100 2 67 3 100 Rapat dengan Unit PKBL 1 1 100 0 0 1 100 Kunjungan dan Rapat Dewan Komisaris di Cabang 8 8 100 8 100 8 100 Kunjungan Kerja ke Anak Perusahaan 7 7 100 7 100 7 100 Rapat dengan SPI Catatan: Ketidakhadiran Anggota Komite Audit pada rapat disebabkan yang bersangkutan sedang melakukan tugas di luar kota atau menghadiri acara/rapat kedinasan penting yang tidak dapat diwakilkan. Keputusan yang diambil dalam rapat Komite Audit Jasa Remunerasi Komite Audit Marga telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-12/ dalam risalah rapat Komite Audit. Risalah Rapat ditandangani MBU/2012 tanggal 26 Juli 2012 tentang Organ Dewan Komisaris/ oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Dewan Pengawas pada Badan Usaha Milik Negara, Anggota Komite Audit yang menghadiri rapat maupun tidak. Komite Audit yang bukan anggota Dewan Komisaris memperoleh Perbedaan pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam remunerasi yang terdiri dari honorarium sebesar Rp9.000.000 rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan per bulan. mengenai perbedaan pendapat. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 215 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit Auditor Independen dan Independensi Auditor Penugasan Audit Lainnya Audit Umum atas Laporan Keuangan PT Jasa Marga (Persero) • Komite Audit telah menelaah Laporan Manajemen dan Tbk. Tahun Buku 2013 dilakukan oleh Auditor Independen yang Laporan KAP AAJ mengenai efektivitas pengendalian internal sama dengan audit atas Laporan Keuangan Tahun Buku 2012, atas pelaporan keuangan Perseroan dan Evaluasi Kinerja yaitu Kantor Akuntan Publik Aryanto (KAP) Amir Yusuf, Mawar dan Perseroan. Komite Audit juga telah membahas dengan Saptoto (AAJ). Manajemen dan KAP kelemahan-kelemahan penting yang ditemukan dalam proses evaluasi dan proses audit, serta rencana Manajemen untuk memperbaiki kelemahankelemahan pengendalian internal atas pelaporan keuangan Audit oleh KAP AAJ pada tahun buku 2012 merupakan audit dan kinerja Perseroan tersebut. yang pertama kali. Dengan demikian, maka sebagaimana yang • Komite Audit telah membahas dengan Internal Audit diatur pada pasal 4 Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik, khususnya terkait dengan Perseroan dan KAP AAJ mengenai seluruh lingkup dan rencana Pembatasan Pemberian Jasa Audit oleh Akuntan Publik dan/ audit mereka. Komite Audit juga telah mengadakan rapat- atau KAP atas informasi keuangan historis suatu klien untuk rapat dengan Internal Auditor dan KAP AAJ tanpa kehadiran beberapa tahun buku yang berturut-turut, KAP AAJ masih dapat Manajemen untuk membahas hasil audit dan hasil evaluasi ditunjuk kembali untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan KAP terhadap pengendalian internal serta kualitas pelaporan Tahun Buku 2013. Penunjukan kembali KAP AAJ dimaksud telah keuangan secara keseluruhan. dilakukan melalui proses Penunjukan Langsung dengan Negosiasi Harga, dan telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Komite Audit juga telah menelaah dan membahas Laporan (RUPS) Tahunan pada tanggal 29 April 2013. Kengan Konsolidasian dan Catatan Atas Lapoiran Keuangan Konsolidasian dengan Manajemen Perseroan. Pembahasan Komite Audit telah melakukan pembahasan dengan Saptoto, dimaksud mencakup kualitas dan akseptabilitas standar akuntansi Signing Partner KAP AAJ, yang bertanggung jawab untuk keuangan yang diterapkan Perseroan, kelayakan accounting memberikan pendapat atas kewajaran penyajian Laporan judgement dan kecukupan pengungkapannya dalam laporan Keuangan Konsolidasian dan Catatan Atas Laporan Keuangan keuangan konsolidasian. Konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia, serta pendapat mereka mengenai efektivitas Manajemen telah menginformasikan kepada Komite Audit bahwa pengendalian internal atas pelaporan keuangan, kualitas dan Laporan Keuangan Konsolidasian dimaksud di atas: akseptabilitas standar akuntansi keuangan yang diterapkan 1. merupakan tanggung jawab Manajemen dan telah disajikan oleh Perseroan. Penelaahan dan pembahasan yang dilakukan secara objektif dengan penuh integritas; dan oleh Komite Audit juga mencakup semua hal yang menurut 2. telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan standar auditing, Peraturan OJK dan peraturan lainnya mengenai yang berlaku di Indonesia. komunikasi dengan Komite Audit, harus didiskusikan dengan Komite Audit. Selain itu, Komite Audit juga telah mendiskusikan Berdasarkan hasil pembahasan-pembahasan tersebut di atas, mengenai Independensi KAP terhadap Manajemen Perseroan maka Laporan Keuangan Konsolidasian dan Catatan Atas Laporan dan terhadap Perseroan sendiri. Selama tahun buku 2013 tidak Konsolidasian tahun buku 2013, yang merupakan bagian yang terdapat penugasan non audit kepada KAP AAJ dan Komite Audit tidak terpisahkan dari Annual Report 2013 serta evaluasi terhadap telah menerima surat dari KAP AAJ yang memberikan penjelasan efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan mengenai independensi mereka. perusahaan, layak dan dapat disertakan dalam Annual Report 2013 Jasa Marga untuk mendapatkan persetujuan RUPS Tahunan tahun buku 2013. Jakarta, Februari 2014 Komite Audit Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Ketua PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 216 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Profil Komite Audit Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto, Ketua Menjadi Ketua Komite Audit Jasa Marga sejak Januari 2010. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Independen Jasa Marga. Profil dapat dilihat di bagian Profil Dewan Komisaris. Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Rustam Wahjudi, Anggota • • Bergabung dengan Komite Audit Jasa Marga sejak tahun 2011. Meraih gelar Sarjana Akuntansi (S1) dari Institut Ilmu Keuangan Departemen Keuangan pada tahun 1981. • Mulai berkarir di BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) pada tahun 1975. Beberapa jabatan penting di BPKP yang pernah dijabat sebelumnya diantaranya adalah Daftar Istilah Direktur Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah II pada BPKP Pusat (2008- Laporan Keuangan Konsolidasian 2010), Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Riau (2005-2008), Kepala Bagian Tata Usaha pada Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur (2004-2005), Kepala Sub Direktorat Pengawasan Produksi dan SDA pada BPKP Pusat (2002-2004), Kepala Sub Direktorat Pengawasan Perminyakan pada BPKP Pusat (2000-2002), Kepala Bidang Pengawasan BUMN/BUMD pada Perwakilan BPKP NAD (1998-2000), Kepala Seksi Pengawasan Agraris pada Perwakilan BPKP Jawa Timur (1995-1997) dan Kepala Seksi Perencanaan, Analisa dan Evaluasi pada Perwakilan BPKP Provinsi Maluku (1990-1995). • Usia per 31 Desember 2013 adalah 61 tahun. Agita Widjajanto, Anggota • • Bergabung dengan Komite Audit Jasa Marga sejak tahun 2011. Meraih gelar Insinyur Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995 dan gelar Master dalam Bidang Teknik Terowongan dari International Institute for Infrastructures, Hydraulic and Environmental Engineering (IHE) Delft, Netherlands pada tahun 2001. • Saat ini juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pengembangan Pola Investasi, Pusat Pembinaan Sumber Daya Investasi, Badan Pembinaan Konstruksi, Kementerian Pekerjaan Umum. Sebelumnya pernah menjadi Kepala Sub Bidang Pengendalian Investasi, Bidang Investasi, Sekretariat BPJT, Departemen Pekerjaan Umum (2005-2011). Sejak 2005 aktif dalam berbagai kepanitiaan tender, kelompok kerja, proyek, task force, dan lain-lain di Kementerian Pekerjaan Umum diantaranya Badan Pembinaan Konstruksi BPJT dan Direktorat Jenderal Bina Marga, baik sebagai anggota, counterpart, maupun sebagai narasumber. Menerima beberapa penghargaan diantaranya Satya Lancana Karya Satya X Tahun dari Pemerintah (2008) dan Singapore Cooperation Programme Training Awards (SCPTA) pada Lee Kuan Yew School of Public Policy and Civil Service College International, Singapore (2006). • Usia per 31 Desember 2013 adalah 42 tahun. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 217 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Komite Investasi dan Risiko Usaha Komite Invetasi dan Risiko Usaha Perseroan ditetapkan dengan Susunan anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha terdiri dari Keputusan Dewan Komisaris No. KEP-00030/I/2012 tanggal 20 1 (satu) orang Ketua Komite merangkap sebagai anggota dan 2 Februari 2012. Pemberhentian Komite Investasi dan Risiko Usaha (dua) orang anggota Komite. dapat dilakukan apabila apabila yang bersangkutan berakhir masa jabatan keanggotaannya dan berdasarkan keputusan Dewan Susunan keanggotaan Komite Investasi dan Risiko Usaha Komisaris, diberhentikan karena tidak memenuhi kinerja yang Perseroan adalah sebagai berikut: telah ditetapkan dan/atau tidak kompeten dalam menjalankan tugasnya. Komposisi Komite Investasi dan Risiko Usaha Jasa Marga Ibnu Purna Ketua Nasikhin Ahsanto Anggota Eduard T. Pauner Anggota Seluruh Anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha Jasa Marga memiliki integritas, kompetensi dan reputasi yang baik. Dasar Hukum Pembentukan Komite Investasi dan Risiko Usaha 3. Menyiapkan bahan, informasi, materi, analisis dan kajian Komite Investasi dan Risiko Usaha Perseroan dibentuk berdasarkan terkait dengan pelaksanaan investasi dan manajemen risiko, peraturan-peraturan/perundangan sebagai berikut: dalam rangka menekan dan atau menghindarkan Perseroan 1. Undang Undang Republik Indonesia No. 19 tahun 2003 tentang dari terjadinya cost overrun dan meningkatkan efisiensi dan Badan Usaha Milik Negara. 2. Undang Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 3. Keputusan Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. No. Kep-OO94/VIII/2010 tentang Penetapan Pembentukan Komite Investasi dan Risiko Usaha Perusahaan Perseroan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. efektivitas di bidang investasi jalan tol dan non tol. 4. Masukan dan kajian tentang kelayakan investasi jalan tol dan non tol serta risikonya, terkait dengan ketepatan proyeksi volume trafik, pembebasan lahan, rekayasa pembiayaannya dan ketepatan penggunaan teknologi dan inovasinya serta value engineering. 5. Menyusun program kerja tahunan Komite Investasi dan Risiko Usaha untuk mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris dan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Investasi dan Risiko Usaha Komite Investasi dan Risiko Usaha bertanggung jawab kepada membuat laporan periodik untuk disampaikan dan di evaluasi oleh Dewan Komisaris. Dewan Komisaris dan membantu Dewan Komisaris dalam 6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris. pelaksanaan tugasnya agar pengelolaan Perseroan dapat 7. Dalam melaksanakan tugas Komite Investasi dan Risiko Usaha berlangsung dengan efisien dan efektif melalui sistem dan melapor dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. pelaksanaan pengawasan yang kompeten dan independen. Independensi Komite Investasi dan Risiko Usaha Berdasarkan Piagam Komite Investasi dan Risiko Usaha, tugas dan Komite Investasi dan Risiko Usaha menjalankan tugas dan tanggung jawab Komite Investasi dan Risiko Usaha adalah: tanggung jawabnya secara independen dan profesional sesuai 1. Melakukan evaluasi atas perencanaan investasi jangka panjang dengan peraturan perundang undangan. Komite Investasi dan jangka pendek yang tersebut dalam RJPP dan RKAP dan Risiko Usaha diketuai oleh salah seorang Komisaris dan Perseroan dan menyampaikan hasil evaluasinya kepada Dewan anggotanya terdiri dari profesional dengan latar belakang sesuai Komisaris sebagai masukan dalam membahas penyusunan dan dengan bidang industri Perseroan. atau review RJPP, serta dalam membahas usulan RKAP Tahunan yang diajukan oleh Direksi. 2. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan investasi, kebijakan dan strategi investasi dan manajemen risiko yang ada dan memberikan masukan dalam rangka mereview dan menetapkan kebijakan dan strategi investasi dan risiko usaha yang baru. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Independensi anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha tercermin dalam tabel dengan aspek sebagai berikut: 218 Identitas Perseroan Independensi Anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha Profil Perseroan Aspek Independensi Ibnu Purna Nasikhin Ahsanto Eduard T. Pauner Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi ✓ ✓ ✓ Laporan Manajemen Tidak memiliki hubungan kepengurusan di Jasa Marga, anak perusahaan maupun perusahaan afiliasi ✓ ✓ ✓ Analisa dan Pembahasan Manajemen Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di Jasa Marga ✓ ✓ ✓ Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau sesama anggota Komite Audit ✓ ✓ ✓ Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat pemerintah daerah ✓ ✓ ✓ Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Rapat Komite Investasi dan Risiko Usaha terbanyak. Apabila suara setuju dan tidak setuju berimbang Komite Investasi dan Risiko Usaha melakukan rapat koordinasi maka usulan dianggap ditolak. secara bekala. Dalam pelaksanaan rapat Komite Investasi dan Risiko Usaha dapat mengundang Manajemen Perseroan Selama tahun 2013, Komite Investasi dan Risiko Usaha (KIRU) untuk memberikan informasi yang diperlukan. telah menyelenggarakan rapat berupa Rapat Internal KIRU, Rapat KIRU dengan Dewan Komisaris, Rapat KIRU dengan Keputusan Rapat Komite Investasi dan Risiko Usaha Manajemen terkait Jasa Marga, Peninjauan Lapangan dan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam Rapat KIRU dengan pihak eksternal dengan total rapat hal keputusan musyawarah mufakat tidak tercapai maka sebanyak 62 kali. Tingkat kehadiran anggota Komite Investasi keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara setuju dan Risiko Usaha adalah sebagai berikut: Kehadiran Anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha dalam Rapat Komite Investasi dan Risiko Usaha dan Kegiatan-kegiatan Komite Investasi dan Risiko Usaha Tahun 2013 Nama Kehadiran dalam Rapat (kali) Persentase (%) Ibnu Purna 35 56 Nasikhin Ahsanto 0 0 Eduard T. Pauner 38 61 Catatan: • Eduard T. Pauner menjabat sebagai Komite Investasi dan Risiko Usaha sejak 01 Maret 2013 dan mulai rapat tanggal 14 Maret 2013. • Nasikhin Ahsanto menjabat sebagai anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha sejak 01 Februari 2014. • Ketidakhadiran Anggota Komite Audit pada rapat disebabkan yang bersangkutan sedang melakukan tugas di luar kota atau menghadiri acara/rapat kedinasan penting yang tidak dapat diwakilkan. Keputusan yang diambil dalam rapat Komite Investasi dan Remunerasi Komite Investasi dan Risiko Usaha Risiko Usaha Jasa Marga telah dicatat dan didokumentasikan Anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha yang bukan dengan baik dalam risalah rapat Komite Investasi dan Risiko anggota Dewan Komisaris memperoleh remunerasi yang Usaha. Risalah rapat di tandangani oleh ketua rapat dan terdiri dari honorarium sebesar Rp9.000.000 per bulan. didistribusikan kepada semua anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 219 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Laporan Pelaksanaan Tugas Komite Investasi dan Risiko Usaha Dalam melaksanakan tugas pemantauannya, Komite Investasi pembebasan lahan. Dalam hal investasi non tol, KIRU memberikan dan Resiko Usaha (KIRU) menyusun program kerja secara tahunan saran terkait kebijakan dan strategi investasi usaha lain, termasuk yang dijabarkan berdasarkan tugas pokok KIRU yang tercantum di diantaranya mengenai metode lelang beauty contest, re-focusing dalam Piagam Komite Investasi dan Risiko Usaha. pada bisnis inti, review perjanjian dengan mitra, serta optimalisasi pemanfaatan lahan kelola. Selama tahun 2013, KIRU melaksanakan berbagai program dan kegiatan seperti analisis dan kajian terkait dengan pelaksanaan Di bidang pemenuhan standar mutu pelayanan, KIRU investasi dan manajemen risiko; review terhadap kajian kelayakan memberikan rekomendasi terkait penyempurnaan aspek- investasi; evaluasi pelaksanaan, kebijakan, dan strategi investasi; aspek dalam Pedoman Pengukuran Standar Pelayanan pemantauan kebijakan dan pelaksanaan pengelolaan risiko; Minimal, diantaranya penanganan jalan berlubang, mekanisme evaluasi sistem dan model pengelolaan risiko; serta penugasan pengawasan terhadap pelaksanaan SOP Pemenuhan SPM dan lain dari Dewan Komisaris. mekanisme pelaporan; dan perbaikan sistem pemeliharaan jalan tol dan penanganan kondisi jalan. Berdasarkan hasil pelaksanaan program dan kegiatan sepanjang tahun 2013 tersebut, KIRU memberikan saran-saran perbaikan Di bidang pengelolaan risiko, KIRU memberikan rekomendasi di bidang investasi, pemenuhan standar mutu pelayanan dan terkait penyempurnaan daftar risiko korporat tahun 2014 dalam pengelolaan risiko. Pokok-pokok saran perbaikan tersebut hal risiko-risiko yang berpengaruh terhadap pencapaian sasaran diantaranya adalah sebagai berikut: strategis Perseroan; penyempurnaan sistem pemantauan dan pengendalian Direksi terhadap pencapaian sasaran strategis Di bidang investasi tol, KIRU memberikan rekomendasi terkait Perseroan berbasis manajemen risiko untuk membentuk sistem percepatan penyelesaian ruas-ruas jalan tol baru, salah satunya peringatan dini terhadap kejadian risiko dan penanganan risiko; dengan meningkatkan intensitas dan efektifitas koordinasi serta serta perbaikan praktik dan proses pengelolaan risiko agar komunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk mempercepat kualitas dan kedalaman penilaian risiko dapat ditingkatkan. Jakarta, Februari 2014 Komite Investasi dan Risiko Usaha Ibnu Purna Ketua PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 220 Identitas Perseroan Profil Komite Investasi dan Risiko Usaha Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Ibnu Purna, Ketua Menjadi Ketua Komite Investasi dan Risiko Usaha Jasa Marga sejak Februari 2012. Saat ini juga menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris Jasa Marga. Profil dapat dilihat di bagian Profil Dewan Komisaris. Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Nasikhin Ahsanto, Anggota • Bergabung dengan Komite Investasi dan Risiko Usaha Jasa Marga sejak tahun 2014. • Meraih gelar S1 Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 2003. • Sejak tahun 2001, aktif berperan dalam berbagai studi dan kajian di daerah-daerah di Indonesia yang diselenggarakan berbagai instansi, diantaranya BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol), Kementerian Pekerjaan Umum, Badan Intelijen & Keamanan Mabes Polri, Daftar Istilah Kementerian Perhubungan, Kementerian Negara Perumahan Rakyat, Bank Indonesia, Laporan Keuangan Konsolidasian beberapa Pemerintah Daerah, PT Pelindo, Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), dan lain-lain. • Usia per 31 Desember 2013 adalah 35 tahun. Eduard T. Pauner, Anggota • Bergabung dengan Komite Investasi dan Risiko Usaha Jasa Marga sejak 01 Maret 2013. • Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil pada tahun 1977 dari Institut Teknologi Bandung dan S2 Teknik Manajemen Proyek pada tahun 2002 dari Universitas Indonesia. • Saat ini juga merupakan Staf Pengajar Manajemen Risiko Program Pasca Sarjana Universitas Parahyangan Bandung dan Program Pasca Sarjana ITS (2012-sekarang). Merupakan pemegang lisensi Certified Risk Management Professional dari Lembaga Sertifikasi Profesi Manajemen Risiko. Sebelumnya Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Sistem Jaringan Prasarana Dit.Jen. Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (2003-2005), Anggota Komite Risiko PT Hutama Karya (Persero) (2006-2010), Anggota Komite Audit PT Brantas Abipraya (Persero) (2008-2012), Komite Pemantau Manajemen Risiko PT Brantas Abipraya (Persero) (2012). • Usia per 31 Desember 2013 adalah 60 tahun. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 221 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Komite Remunerasi dan Nominasi Sekretaris Dewan Komisaris Saat ini Perseroan belum memiliki Komite Remunerasi dan Dewan Komisaris memiliki Sekretaris Dewan Komisaris untuk Nominasi. Namun Perseroan memiliki sistem dan prosedur dalam mendukung pelaksanaan tugas kesekretariatan Dewan Komisaris. penetapan remunerasi yang akan diberlakukan di Perseroan Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP- dengan mengacu kepada peraturan yang berlaku, yaitu Peraturan 00020/I/2012 tanggal 10 Februari 2012 tentang Pengisian Personil Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-02/MBU/2009 Struktur Organisasi Sekretariat Dewan Komisaris PT Jasa Marga tanggal 27 April 2009 tentang Pedoman Penghasilan Direksi, (Persero) Tbk., telah ditetapkan sebagai berikut: Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara. 1. Sekretaris Dewan Komisaris untuk masa jabatan 5 (lima) Kajian mengenai remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan oleh DIvisi Human Capital Services yang hasilnya dibahas dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi untuk kemudian disepakati dan diusulkan dalam RUPS. tahun. 2. Staf Bidang Penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris. 3. Staf bidang Kerumahtangaan Sekretariat Dewan Komisaris, Juru Tata Usaha Dokumentasi dan Kearsipan. Agar sistem remunerasi Perseroan dapat mengikuti praktik terbaik Tugas Sekretaris Dewan Komisaris adalah untuk membantu dalam sistem remunerasi dalam industrinya, Perseroan juga Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan menggunakan konsultan independen. Dewan Komisaris. Secara rinci fungsi Sekretaris Dewan Komisaris antara lain: Dalam nominasi calon Direksi, Dewan Komisaris mengusulkan 1. Menyusun program/agenda tahunan/triwulanan kegiatan kepada Pemegang Saham Seri A Dwiwarna pejabat satu level di bawah Direksi berdasarkan hasil assessment, kinerja dan integritas 2. Menyusun mekanisme pelaksanaan kegiatan kesekretariatan untuk mengikuti fit and proper test yang diselenggarakan oleh Pemegang Saham seri A Dwiwarna. Pemegang Saham Seri A 3. Menyelenggarakan kegiatan administrasi kesekretariatan di Dwiwarna, sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan mengusulkan calon-calon Direksi untuk mendapat persetujuan RUPS. 4. Menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris dan rapat/ Dewan Komisaris sesuai keputusan rapat Dewan Komisaris. agar kegiatan Dewan Komisaris berjalan lancar. lingkungan Dewan Komisaris. pertemuan antara Dewan Komisaris dengan Pemegang Sedangkan untuk pemilihan Pengurus Anak Perusahaan dalam Saham, Direksi maupun pihak-pihak terkait lainnya. hal prosedur pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris 5. Menyediakan data/informasi yang diperlukan oleh Dewan anak perusahaan Direksi mengacu pada Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-03/MBU/2012 dengan prinsip dasar yang berlandaskan pada prinsip-prinsip good corporate governance yaitu profesionalisme, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban dan kewajaran. Komite Tata Kelola Perusahaan Saat ini Perseroan belum memiliki Komite Tata Kelola Perusahaan. Namun demikian, Dewan Komisaris secara aktif melakukan pengawasan terhadap implementasi GCG di Perseroan. Selain itu, secara berkala Perseroan melakukan assessment yang dilakukan oleh pihak independen untuk memastikan bahwa penerapan tata kelola perusahaan telah dilakukan dengan baik sesuai aturan yang berlaku. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Komisaris dan Komite-komite dalam Dewan Komisaris. 222 Identitas Perseroan Sekretaris Perusahaan • Menyelenggarakan kegiatan RUPS Perseroan. • Menyelenggarakan kegiatan komunikasi antara Direksi Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Manajemen dengan stakeholders dalam rangka Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) memiliki membangun citra Perseroan. peranan penting untuk memastikan aspek keterbukaan • Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan pengurus dari Perusahaan. Dalam struktur organisasi Perseroan, Corporate Secretary bertanggung jawab secara langsung Perseroan serta memfasilitasi hubungan Perseroan/ kepada Direktur Utama. Tugas dan tanggung jawab pokok pimpinan dengan para stakeholders. Corporate Secretary meliputi komunikasi internal dan eksternal, hubungan investor dan kesekretariatan pimpinan Pelaksanaan Tugas Corporate Secretary perusahaan. Keberadaan Corporate Secretary sesuai dengan Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Corporate Secretary Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.4 tentang Pembentukan sepanjang tahun 2013 adalah sebagai berikut: Sekretaris Perusahaan yang pada dasarnya adalah dalam 1. Penyelenggaraan RUPS Tahunan sebanyak 1 kali. rangka meningkatkan pelayanan kepada investor bagi 2. Penyelenggaraan kegiatan terkait perusahaan publik. Struktur Organisasi Corporate Secretary Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Berdasarkan Keputusan Direksi Nomor 41/KPTS/2013 tanggal Daftar Istilah (Persero) Tbk., Unit Corporate Secretary terdiri atas beberapa Laporan Keuangan Konsolidasian 01 Maret 2013 tentang Struktur Organisasi PT Jasa Marga bagian sebagai berikut: investor relations: a.Public Expose sebanyak 1 kali. b.Site Visit sebanyak 4 kali. c. Non Deal Roadshow sebanyak 1 kali. d.Investor Conference sebanyak 4 kali. 3. Penyelenggaraan kegiatan terkait 1. Corporate Compliance. 2. Investor Relations. 3. Corporate Communication. 4. Corporate Relations. Tugas Corporate Secretary adalah: • Mengelola informasi yang berkaitan dengan lingkungan bisnis dan menjalin hubungan baik antara Perseroan dengan para pihak lembaga penunjang industri pasar modal dan regulator pasar modal. • Memastikan Perseroan menjalankan prinsip GCG serta mematuhi ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. komunikasi perusahaan meliputi: a.Konferensi Pers sebanyak 10 kali. b.Press Release sebanyak 21 kali. c. Media Visit sebanyak 2 kali. d.Advertorial sebanyak 18 kali. e.Talkshow televisi dan radio sebanyak 4 kali. f. Iklan display sebanyak 33 kali. 4. Penyelenggaraan kegiatan terkait stakeholders meliputi: a.Temu Pelanggan Jalan Tol. b.Survey persepsi stakeholder. c. Komunikasi dan koordinasi dengan Kementerian Negara BUMN, Kementerian Keuangan, Bapepam-LK, dan Pemerintah Daerah. Struktur Organisasi corporate secretary Corporate Secretary Corporate Compliance Investor Relations PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Corporate Communication Corporate Relations 223 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 5. Penyelenggaraan kegiatan rapat-rapat Direksi serta Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. 6. Penyelenggaraan kegiatan GCG: Self-assessment GCG. 7. Pelaksanaan koordinasi dan sosialisasi kebijakan Direksi dan kegiatan internal korporat. Riwayat Jabatan Corporate Secretary Adapun riwayat jabatan singkat David Wijayatno di Perseroan dalam 10 tahun terakhir adalah sebagai berikut: Riwayat Jabatan Singkat Corporate Secretary No. Nama Jabatan Satuan Kerja Terhitung Mulai Tanggal 1. Corporate Secretary Corporate Secretary 03-09-2012 2. Pimpinan Proyek Bisnis Pengembangan Properti JORR 2, BORR, Semarang-Solo dan SurabayaMojokerto Proyek Bisnis Pengembangan Properti Koridor Jakarta Outer Ring Road, Semarang-Solo dan SurabayaMojokerto 03-05-2010 3. Staf Utama Bidang Pengembangan Jalan Tol Divisi Pengembangan Jalan Tol 15-08-2008 4. Staf Utama Bidang Manajemen Operasi Divisi Manajemen Operasi 12-05-2008 5. Kepala Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng 29-09-2006 6. Kepala Cabang Semarang Cabang Semarang 30-06-2006 7. Kepala Bagian Pelayanan dan Pemeliharaan Cabang Padaleunyi-Citarum Cabang Padaleunyi-Citarum 04-12-2002 Program Pelatihan Pengembangan Kompetensi Corporate Secretary PENGEMBANGAN KOMPETENSI CORPORATE SECRETARY No. Materi Seminar/Workshop Penyelenggara Tanggal & Tempat Pelaksanaan 1. Workshop Finalisasi Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan Jasa Marga Development Center Kamis, 31 Januari 2013, Class Room JMDC Kantor Pusat Jasa Marga 2. Seminar on GSA (Governance Self Assessment) and SOP Design Charles Bonar Sirait Kamis-Jum'at, 07-08 Maret 2013, Class Room JMDC Kantor Pusat Jasa Marga 3. 14th REAAA (Road Engineering Association of Asia and Australasia) Conference 2013 Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) Selasa-Kamis, 26-28 Maret 2013, Traders Hotel Malaysia 4. Sosialisasi Komunikasi dan Informasi pada Kondisi Kritis Asia Anti Fraud Jum'at, 20 September 2013, Patra Jasa Resort Bali 5. Pelatihan Sistem Pengendalian Internal Perusahaan (SPIP) level I-II dan Sharing Leadership Jasa Marga Development Center Senin-Selasa, 9-10 Desember 2013, Class Room JMDC Kantor Pusat Jasa Marga Profil Corporate Secretary David Wijayatno • Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1988. Menjabat sebagai Corporate Secretary berdasarkan Surat Keputusan No. 102/AA.P-6a/2012 tanggal 03 September 2012. • Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil S1 Teknik Sipil Transportasi dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1986. • Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pemimpin Proyek Bisnis Pengembangan Properti JORR 2, BORR, Semarang-Solo dan Surabaya-Mojokerto (2010-2012) dan Kepala Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng (2006-2008) • Usia per 31 Desember 2013 adalah 54 tahun. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 224 Identitas Perseroan Unit Internal Audit Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Fungsi Audit Internal di Jasa Marga dijalankan oleh Unit Sistem Pengendalian Internal yang diterapkan oleh Perseroan Internal Audit (IA). Di dalam melaksanakan perannya, Unit merupakan proses yang integral pada tindakan dan kegiatan Internal Audit selalu diposisikan sebagai mitra strategis yang yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan dapat dipercaya oleh manajemen, bekerja secara profesional, seluruh karyawan untuk memberikan keyakinan memadai obyektif, dan independen. atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, Unit Internal Audit membantu Direktur Utama dalam pengamanan aset Perseroan dan ketaatan terhadap peraturan melaksanakan audit internal Perseroan dalam menilai sistem perundang-undangan. pengendalian internal, pengelolaan risiko, dan proses tata kelola perusahaan serta memberikan saran perbaikan. Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Profil Head of Internal Audit Djoko Dwijono Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 • Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menjabat sebagai Head of Internal Audit sejak tahun 2008 berdasarkan Keputusan Direksi No. 054/AA.P-6a/2008 tanggal 15 Agustus Daftar Istilah 2008. Laporan Keuangan Konsolidasian • Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1986 dan S2 Engineering dari University of Melbourne Australia pada tahun 1994. • Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Divisi Pengembangan Usaha Lain (2006-2008), serta Kepala Divisi Perencanaan Perusahaan, Sistem Informasi dan Pengembangan Teknologi (1999-2006). • Usia per 31 Desember 2013 adalah 54 tahun. Kualifikasi Unit Internal Audit DJumlah Personil Internal Audit pada akhir tahun 2013 berjumlah 17 orang dengan 7 orang diantaranya memiliki kualifikasi Qualified Internal Auditor (QIA). Unit Internal Audit Jumlah Head of Internal Audit Auditor Sekretariat Total PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 1 10 6 17 225 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Struktur dan Kedudukan Unit Internal Audit Organisasi Internal Audit ditetapkan dalam Keputusan Direksi No. Sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam bahwa Internal 41/KPTS/2013 tentang Struktur Organisasi PT Jasa Marga (Persero) Audit merupakan Unit yang Independen terhadap unit-unit yang Tbk. lain dan secara langsung bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Struktur Organisasi Internal audit HEAD OF INTERNAL AUDIT GROUP OF AUDITORS DEPARTEMEN PROGRAM PLANNING AND CONTROLLING DEPARTEMEN INTERNAL MANAGEMENT SEKSI PROGRAM CONTROLLING SEKSI INTERNAL ADMINISTRATION SEKSI AUDIT RESULTS Pengangkatan dan Pemberhentian Internal Audit pengembangan kompetensi auditor secara sistematis dan Internal Audit dipimpin oleh seorang Head of Internal Audit yang berjenjang. Secara umum kebijakan pengembangan kompetensi diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan pada tahun 2013 ditempuh dengan 2 (dua) cara, yaitu: Dewan Komisaris. Head of Internal Audit dibantu oleh AVP 1. Pengembangan kompetensi pada lembaga eksternal Program Planning & Controlling dan AVP Internal Management 2. Pengembangan kompetensi secara internal. serta Group of Auditors. Pengembangan kompetensi pada lembaga eksternal dilakukan Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Internal melalui formal dalam bentuk kursus atau seminar/lokakarya yang Audit dan Sertifikasi Profesi Audit berkaitan dengan masalah audit baik yang dilaksanakan oleh Perseroan senantiasa melakukan program peningkatan Perseroan maupun Lembaga pendidikan eksternal lainnya. kompetensi personil Internal Audit dengan melakukan program Pelatihan Audit selama tahun 2013 Nama Pelatihan Penyelenggara Jumlah Peserta Pelatihan Sertifikasi QIA YPIA 4 orang Seminar & Musyawarah FK SPI FK SPI BUMN 6 orang Seminar Nasional Internal Audit YPIA/PAII 11 orang Pelatihan Penulisan Laporan Internal Audit yang Efektif YPIA 11 orang Seminar Penundaan Transaksi Bisnis Media BUMN 2 orang Workshop Audit Anti Korupsi BUMN Track 2 orang Workshop Gratifikasi KPK 2 orang Simposium Nasional Penerapan COSO 2013 dan ERM BPK 2 orang PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 226 Identitas Perseroan Pedoman Kerja Internal Audit kepentingan organisasinya atau kegiatan-kegiatan Profil Perseroan Dalam melaksanakan tugasnya, Unit Internal Audit yang dapat menimbulkan prasangka, yang meragukan berpedoman pada Piagam Audit Internal dan Manual kemampuannya untuk dapat melaksanakan tugas dan Transformasi Jasa Marga Audit Internal, Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) dan Ikhtisar 2013 menggunakan pendekatan Risk-Based Audit Planning Laporan Manajemen (Perencanaan Audit Berbasis Risiko). Analisa dan Pembahasan Manajemen Piagam Audit Internal dan Manual Audit Internal ditetapkan Pengembangan Proyek Baru 28 Maret 2013. Selain sebagai pedoman kerja, Piagam Pengelolaan Human Capital dalam penguatan peran dan tanggung jawab serta dasar memenuhi tanggung jawab profesinya secara obyektif. 5. Auditor internal tidak boleh menerima sesuatu dalam bentuk apapun dari karyawan, klien, pelanggan, pemasok ataupun mitra bisnis organisasinya yang dapat atau patut berdasarkan Keputusan Direksi No. 59/KPTS/2013 tanggal Audit Internal dan Manual Audit Internal juga berperan diduga dapat mempengaruhi pertimbangan profesinya. 6. Auditor Internal hanya melakukan jasa-jasa yang dapat diselesaikan dengan menggunakan kompetensi profesional yang dimilikinya. 7. Auditor Internal harus mengusahakan berbagai upaya Tata Kelola Perusahaan keberadaan dan pelaksanaan tugas-tugas pengawasan bagi Internal Audit. Oleh karena itu, Piagam Audit Internal dan 8. Auditor Internal harus bersikap hati-hati dan bijaksana Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Manual Audit Internal juga disebarluaskan agar diketahui dalam menggunakan informasi yang diperoleh dalam Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian oleh seluruh karyawan dan pihak lain yang terkait sehingga terjalin saling pengertian dan kerja sama yang baik dalam agar senantiasa memenuhi Standar Profesi Internal Audit. pelaksanakan tugasnya. 9. Kecuali disyaratkan dalam ketentuan peraturan mewujudkan Visi, Misi, dan Tujuan Perseroan. Piagam Audit perundang-undangan, anggaran dasar dan/atau peraturan Internal dan Manual Audit Internal telah dimiliki sejak 1 Perseroan, Auditor Internal harus merahasiakan informasi Maret 2003 dan pada tanggal 28 Mei 2009 dan tanggal 28 Maret 2013, telah dilakukan revisi sesuai dengan peraturan Bapepam-LK yang berlaku. Secara berkala, Piagam Audit Internal dan Manual Audit Internal dikaji ulang dan disempurnakan sesuai dengan perkembangan peraturan yang berlaku. yang diperoleh sewaktu melaksanakan tugasnya. 10.Dalam melaksanakan tugasnya, Auditor Internal harus mengungkapkan semua fakta-fakta penting yang diketahuinya. 11.Auditor Internal harus senantiasa meningkatkan kompetensi serta efektifitasnya dan kualitas pelaksanaan tugasnya. Secara garis besar Piagam Audit Internal dan Manual Audit Internal memuat: Tugas dan Tanggung Jawab Internal Audit 1. Definisi Audit Internal. Internal Audit berperan memastikan dan memberikan 2. Struktur dan Kedudukan Internal Audit. konsultansi yang independen dan obyektif bagi manajemen 3. Peran dan Fungsi Internal Audit. sehingga dapat mendorong penciptaan nilai tambah dan 4. Wewenang Internal Audit. memperbaiki operasional bisnis Jasa Marga. 5. Kode Etik Auditor Internal Audit. 6. Persyaratan Auditor Internal Audit. Tugas dan tanggung jawab Internal Audit sesuai Internal 7. Pertanggungjawaban Internal Audit. Audit Charter meliputi: 8. Larangan Perangkapan Tugas. 1. Menyusun dan melaksanakan Program Kerja Audit Kode Etik Auditor Internal 2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan Sistem Tahunan. Dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya, selain mematuhi Code of Conduct Perseroan yang berlaku secara umum, Internal Audit juga memiliki Kode Etik Auditor yang tercantum Pengendalian Internal Perusahaan (SPIP) dan Manajemen Risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan. 3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan di dalam Internal Audit Charter, yaitu: efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, 1. Auditor Internal harus menunjukkan kejujuran, sumber daya manusia, teknologi informasi dan kegiatan objektivitas, dan kesungguhan dalam melaksanakan tugas dan memenuhi tanggung jawab profesinya. 2. Auditor Internal harus menunjukkan loyalitas terhadap organisasinya atau terhadap pihak yang dilayani. 3. Auditor Internal tidak boleh secara sadar terlibat dalam tindakan atau kegiatan yang dapat mendiskreditkan profesi audit internal atau mendiskreditkan organisasinya. 4. Auditor Internal harus menahan diri dari kegiatankegiatan yang dapat menimbulkan konflik dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 lainnya. 4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen. 5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris. 6. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya. 7. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan. 227 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 8. Melakukan Manajemen Audit Internal di Anak Perusahaan rekomendasi dari hasil audit tersebut diperhatikan dan menjadi sebagai penugasan khusus dari Direktur Utama, dalam rangka referensi dalam pelaksanaan tindak lanjutnya. Laporan hasil melakukan bimbingan (guidance), pengawasan (supervision), audit pada saat yang bersamaan juga disampaikan kepada pembelajaran (learning) dan konsultasi (consulting) dalam Komite Audit. mempersiapkan dan melaksanakan Audit Internal di Anak Perusahaan. Kegiatan Pendukung Audit Lainnya Selain kegiatan audit rutin, Internal Audit telah meningkatkan Pelaksanaan Kegiatan Unit Internal Audit Tahun 2013 manajemen audit dengan menggunakan aplikasi komputer (Audit 1. Audit Rutin/Audit Operasional Management System/AMS). Semua kegiatan audit mulai dari PKAT, Sesuai dengan Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) tahun Penjadwalan/Penugasan Tim Audit, Pelaksanaan di lapangan (field 2013 yang ditetapkan oleh Direktur Utama, selama tahun 2013 work), Pelaporan Audit dan Monitoring Tindak Lanjut hasil audit Internal Audit telah melaksanakan pemeriksaan 22 Obyek di-manage dengan Audit Management System/AMS. Audit. Evaluasi Kinerja Unit Internal Audit Audit tersebut dilakukan pada Unit Kerja Kantor Pusat, Kinerja Internal Audit diukur dan dinilai dari pencapaian Key Kantor Cabang dan Proyek Pembangunan/Peningkatan Jalan Performance Indicators (KPI). Terdapat 13 Indikator yang dapat Tol. Monitoring tindak lanjut atas Rekomendasi Hasil Audit diukur serta dinilai secara tahunan dan merupakan bentuk dilakukan melalui mekanisme rutin setiap Triwulan. kontrak manajemen antara Head of Internal Audit dengan Direksi. Indikator yang memiliki bobot yang besar di dalam KPI adalah: 2. Audit Khusus/Audit dengan Tujuan Tertentu • Efiensi biaya Pelaksanaan Audit Pelaksanaan Audit Khusus/Audit dengan Tujuan Tertentu • Permintaan Audit dari Manajemen dilakukan berdasarkan PKAT dan adanya permintaan dari • Ketepatan waktu pembuatan laporan akhir Manajemen untuk melakukan pemeriksaan/review terhadap • Pelaksanaan Rekomendasi yang ditindaklanjuti permasalahan tertentu yang dipandang perlu oleh Manajemen • Ketepatan waktu penyelesaian Risk Base Internal Audit untuk dilakukan evaluasi. Planning Pada 2013 Internal Audit telah melaksanakan 2 (dua) Audit • Pelaksanaan Rencana Audit • Pencapaian Program Kerja Unit dengan Tujuan Tertentu yaitu Audit terhadap Pengadaan Barang/Jasa dan Audit mengenai penerapan Outsourcing. Untuk dapat memastikan bahwa pelaksanaan rekomendasi telah ditindak lanjuti, telah diatur dengan mekanisme kontrol 3. Audit pada Anak Perusahaan melalui suatu Instruksi Direksi tentang Kewajiban Auditee untuk Pelaksanaan Audit pada Anak Perusahaan dilakukan atas melaporkan tindak lanjut atas rekomendasi Internal Audit pada permintaan dari Anak Perusahaan yang sebelumnya telah setiap akhir triwulan kepada Direktur Utama. ditetapkan dalam Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Anak Perusahaan. Pelaksanaan Audit untuk Anak Perusahaan dilakukan dengan membentuk Tim Audit Gabungan antara Sistem Pengendalian Internal para pemegang saham. Penerapan sistem pengendalian internal yang dilakukan oleh Jasa Untuk tahun 2013, Unit Internal Audit telah membentuk Tim Audit Marga mengacu pada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha yang melakukan Audit terhadap 2 (dua) Entitas Anak berdasarkan Milik Negara No. PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Permintaan dari Anak Perusahaan. Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) Pada BadanUsaha Milik Negara Pasal 26. Hasil Audit Unit Internal Audit Audit dilaksanakan untuk mengevaluasi efektivitas pelaksanaan Melalui Keputusan Direksi No. 174/KPTS/2013 tentang Good Sistem Pengendalian Internal Perusahaan, Manajemen Risiko, dan Corporate Governance (GCG), ditetapkan pelaksanaan Sistem proses Tata Kelola Perusahaan serta melakukan penilaian efisiensi Pengendalian Internal di Perusahaan (SPIP) yang mengacu dan efektivitas atas seluruh aktivitas Perseroan (bidang keuangan, dan mengadopsi konsep Sistem Pengendalian Internal COSO operasional, sumber daya manusia, teknologi informasi dan (Committee of Sponsoring Organization of Treadway Commision) kegiatan lainnya). Kerangka pengendalian internal yang terintegrasi menurut COSO Laporan hasil audit yang dilaksanakan oleh Internal Audit mempunyai 3 (tiga) kategori objectives dan 5 (lima) komponen disampaikan kepada Direktur Utama yang selanjutnya Pengendalian Internal. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 228 Identitas Perseroan Tiga kategori objectives dimaksud adalah: Tujuan Sosialisasi SPIP dan rencana ke depannya antara lain Profil Perseroan 1. Sasaran Operasional adalah: • Kesamaan pemahaman mengenai tujuan (objective) Transformasi Jasa Marga Hal ini terkait dengan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional perusahaan, termasuk dialamnya sesuai Ikhtisar 2013 kinerja operasional dan finansial serta pengamanan aset Laporan Manajemen Perseroan. Analisa dan Pembahasan Manajemen 2. Sasaran Pelaporan Tata Kelola Perusahaan maupun eksternal, baik laporan finansial maupun non Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian dipahami dan dilaksanakan oleh semua Insan Jasa Marga. Review atas Efektifitas Sistem Pengendalian Internal finansial. Kegiatan Sosialisasi Sistem Pengendalian Internal Perusahaan (SPIP) Tahun 2013 3. Sasaran Kepatuhan Unit Kerja Level Jabatan Jumlah Peserta II, III, IV 92 Bemera V-VII 50 Jagorawi V-VII 40 Surabaya Gempol V-VII 48 V 22 Hal yang terkait dengan kepatuhan terhadap aturanaturan dan perundang-undangan yang berlaku. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Perusahaan. • Perseroan dapat lebih memastikan bahwa SPIP telah perusahaan, termasuk didalamnya laporan internal Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Hal yang terkait dengan keandalan laporan keuangan dan komponen dalam Sistem Pengendalian Internal Lima komponen yang diperlukan untuk Sistem Pengendalian Internal yang efektif adalah: 1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment) 2. Penilaian Risiko (Risk Assessment) Kantor Pusat Divisi Operation Management 3. Kegiatan Pengendalian (Control Activites) 4. Informasi dan Komunikasi Perusahaan (SPIP) Dari Laporan-laporan Hasil Audit yang kemudian (Information & Communication) 5. Pemantauan Pengendalian Intern (Monitoring) dikelompokkan sesuai dengan kategori sasaran (objectives) dan komponen dalam SPIP (kerangka COSO), dilakukan Sosialisasi Pemahaman Kerangka SPIP analisis secara periodik tahunan sehingga dengan demikian Sejalan dengan kerangka Pengendalian Internal yang dapat dilakukan peningkatan (improvement) untuk telah dimiliki oleh Perseroan, Unit Internal Audit juga terus komponen-komponen yang memerlukannya. melakukan sosialisasi tentang pemahaman prinsip-prinsip Pengendalian Internal berbasis COSO tersebut kepada Unit Analisis Hasil Audit tersebut juga dilakukan untuk mengukur Kerja di lingkungan Perseroan di seluruh level Jabatan melalui keefektifan dari pencapaian sasaran SPIP (operasional program pelatihan dan workshop yang dilakukan bersama Perseroan, keakurasian/keandalan laporan-laporan Perseroan, Jasa Marga Development Centre (JMDC). serta kepatuhan terhadap aturan perundangan yang berlaku). PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 229 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Laporan Manajemen Risiko Dengan Visi dan Misi untuk menjadi pemimpin dalam industri jalan tol, Jasa Marga mengadopsi teknologi dan sistem Mengingat bisnis jalan tol merupakan investasi besar dengan manajemen modern untuk senantiasa meningkatkan daya saing pengembalian jangka panjang dan memiliki ketidakpastian tinggi Perseroan. selama masa pembangunan serta pengoperasiannya, maka penerapan manajemen risiko menjadi semakin penting bagi gerak Perjalanan Pengelolaan Risiko Jasa Marga langkah Jasa Marga dalam menjalankan usahanya. Sejak tahun 2007, Jasa Marga telah menerapkan Sistem Manajemen Risiko yang berbasis pada standar AS/NZS 4360:1999 Dalam menjalankan kegiatan usaha, Perseroan menyadari bahwa sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Direksi No. 139/ risiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam setiap KPTS/2007 tentang Manual Pengelolaan Risiko. Selanjutnya, kegiatan operasionalnya dan dapat mempengaruhi hasil usaha dengan terbitnya ISO 31000:2009 pada tanggal 31 Oktober 2009, dan kinerja Perseroan. Pengelolaan manajemen risiko dilakukan Jasa Marga melakukan tinjauan manajemen untuk mengubah dengan pendekatan yang sistimatis, terstruktur dan terintegrasi pedoman penerapan manajemen risiko dengan standar baru untuk mengantisipasi suatu ketidakpastian atau kerugian yang yang berorientasi pada Enterprise Risk Management (ERM). mungkin terjadi dalam pengelolaan Perseroan yang meliputi 2 (dua) bidang utama, yaitu bidang pengembangan (operasional, Skema perjalanan Jasa Marga dalam memulai menerapkan investasi) dan bidang pendukung (keuangan, SDM, IT) serta manajemen risiko dapat dilihat pada Roadmap Pengembangan bidang lainnya, sesuai dengan bidang dalam RJPP 2013-2017 Sistem Manajemen Risiko sebagai berikut: Roadmap Pengembangan Sistem Manajemen Risiko Jasa Marga 2016 - 2017 Sasaran RJPP Hasil Risk Maturity Level gap 11 Prinsip Prinsip ISO 31000: 2009 Semua keputusan strategis mempertimbang kan hasil analisa risiko Perusahaan terhindar dari Risiko Kerugian road map 2007 - 2011 2014-2015 2012-2013 Persiapan Integrasi dengan Proses Lainnya persiapan integrasi 1. Sosialisasi dan Workshop Manajemen Risiko 2. Pelatihan Manajemen Risiko untuk Para VP/ GM dan Tim EPRP 3.Manajemen Risiko terintegrasi dalam Perencanaan Strategis (RJPP/ RKAP) 4. Risk Base Audit 5. Pengembangan Risk Maturity Model 6. Desain Penerapan sistem Data base Manajemen risiko yang sistimatis dan terstruktur dengan aplikasi secara online 7. Desain Penyusunan Profil Risiko Perusahaan terintegrasi. 8. Penyusunan Risk Appetite dan Tolerance 9. Monitoring Tindak lindung dan Evaluasi kejadian Risiko integrasi dengan perencanan strategis 1. Sosialisasi dan Workshop Manajemen Risiko 2. Pelatihan Manajemen Risiko untuk BOD/ BOC 3. Penyusunan RPR RKAP 2015 dan Lap. Tindak Lindung 2014 secara on line 4. Draft Pedoman Perencanaan Strategis (RJPP/ RKAP) berbasis Manajemen Risiko 5. Integrasi Sasaran Manajemen Risiko dengan KPI 6. Pengukuran Risk Maturity 7. Uji Coba Laporan Perusahaan teritegrasi dengan Manajemen Risiko proses manajemen transformasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 risk culture 1. Review dan pengembangan sistem manajemen risiko 2. Manajemen Risiko terintegrasi : • RJPP • RKAP • Keputusan strategis lainnya • Laporan Kinerja Perusahaan 3. Terbentuknya perilaku sadar risiko 4. Pengukuran Risk Maturity 230 Identitas Perseroan Kebijakan Manajemen Risiko luas dan terintegrasi, dalam rangka menunjang kepastian Profil Perseroan Penerapan ISO 31000 : 2009 di Jasa Marga dilaksanakan pencapaian Sasaran Jangka Panjang Perusahaan, serta Transformasi Jasa Marga berdasarkan Keputusan Direksi Jasa Marga No. 129.2/ memberikan kerangka penerapan manajemen risiko secara KPTS/2010 tentang Kebijakan Manajemen Risiko dan Manual sistematis dan terukur sesuai persyaratan internasional. Ikhtisar 2013 Manajemen Risiko di Lingkungan PT Jasa Marga (Persero) Laporan Manajemen Tbk. Dalam hal ini, Direksi menetapkan Kebijakan Manajemen Ditandatanganinya Kebijakan Manajemen Risiko oleh Analisa dan Pembahasan Manajemen Risiko sebagai acuan dalam mencapai Sasaran Jangka semua Direksi menunjukkan komitmen, kesungguhan dan Panjang Perusahaan. Di samping itu, Direksi juga menetapkan kepedulian Direksi terhadap pentingnya manajemen risiko Manual Manajemen Risiko sebagai wujud komitmen untuk dalam keberlangsungan hidup dan mengamankan sasaran penerapan manajemen risiko di seluruh organisasi secara Perseroan. Tujuan dari penerapan manajemen risiko di Jasa Marga Tata Kelola Manajemen Risiko di Jasa Marga adalah sebagai adalah: berikut: 1. Meningkatkan kesadaran terhadap adanya dampak dari 1. Dewan Komisaris. Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian aktifitas dan tindakan bisnis maupun pengaruh faktor 2.Direksi. eksternal yang mengandung risiko. 3. Komite Investasi dan Risiko Usaha. 2. Menurunkan potensi frekuensi kejadian-kejadian berbahaya yang mungkin terjadi. 3. Meminimalkan potensi kerugian sebagai dampak yang ditimbulkan oleh kejadian-kejadian tersebut. 4. Komite Manajemen Risiko, yang diketuai oleh Direktur Keuangan. 5. Divisi Risk & Quality Management sebagai fasilitator 6. Tim Evaluasi Pengelolaan Risiko Perusahaan (Tim EPRP). 7. Risk Owner (Kepala Biro/Satuan/Divisi/Cabang/Unit). Struktur Tata Kelola Manajemen Risiko Perseroan sadar bahwa manajemen risiko harus diterapkan di semua lini. Oleh karena ini dibuat suatu Struktur Tata Kelola Manajemen Risiko, dimana semua orang mempunyai peranan dalam membangun, mengelola dan memastikan penerapan manajemen risiko. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 8. Risk Officer (sebagai fasilitator dalam pelaksanaan assessment). 9. Risk Assessor (yang melakukan assessment di setiap unit kerja). 231 Menuju Pertumbuhan Berikutnya STRUKTUR TATA KELOLA MANAJEMEN RISIKO JASA MARGA KOMITE INVESTASI DAN RISIKO USAHA DEWAN KOMISARIS INTERNAL AUDIT KOMITE MANAJEMEN RISIKO DIREKSI CORPORATE SECRETARY PROYEK ANAK PERUSAHAAN DIVISI CABANG BIRO DIVISI RISK & QUALITY MANAGEMENT RISK OFFICER RISK OFFICER RISK OFFICER RISK OFFICER RISK OFFICER RISK OFFICER RISK ASSESOR RISK ASSESOR RISK ASSESOR RISK ASSESOR RISK ASSESOR RISK ASSESOR TIM EPRP Komite Investasi dan Risiko Usaha (KIRU) diketuai oleh Komisaris dengan anggota profesional.* Komite Manajemen Risiko (KMR) diketuai oleh Direktur Keuangan dengan sekretaris VP Divisi Risk and Quality Management dan anggota VP Corporate Planning, VP Toll Road Business Development, VP Related Business Development, VP Operation Management, serta VP Finance and Accounting. *Profil Ketua dan anggota KIRU dapat dilihat pada bagian Komite Investasi dan Risiko Usaha *Profil Ketua dan anggota KMR dapat dilihat pada bagian Profil Direksi dan Pejabat Senior Jasa Marga Kerangka Kerja Manajemen Risiko di Jasa Marga merupakan pengembangan dari prinsip-prinsip manajemen risiko yang memberikan dasar dan penataan organisasi yang mencakup seluruh kegiatan pada semua tingkatan perusahaan. Skema Kerangka Kerja Manajemen Risiko Jasa Marga Mandat & Komitmen Perencanaan Kerangka Kerja Manajemen Risiko: 1.Pemahaman organisasi dan konteksnya 2. Kebijakan Manajemen Risiko 3. Integrasi ke dalam proses bisnis perusahaan 4. Penanggung Risiko 5. Sumber Daya 6. Pembuatan Mekanisme Pelaporan dan Komunikasi Perbaikan Secara Berkelanjutan Persiapan Manajemen Risiko Monitoring & Peninjauan Ulang PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 232 Identitas Perseroan Kerangka Kerja Manajemen Risiko mendorong terlaksananya Risiko Perseroan dan Pengelolaannya Profil Perseroan Pengelolaan Risiko secara efektif dengan menggunakan Sejalan dengan komitmen Direksi Jasa Marga, untuk Transformasi Jasa Marga penerapan proses Manajemen Risiko pada berbagai tingkatan mengimplementasikan manajemen risiko secara efektif dan organisasi dan dalam konteks spesifik Perusahaan. Kerangka Ikhtisar 2013 efisien maka pada setiap jenjang organisasi Perseroan yaitu Kerja Manajemen Risiko pada dasarnya merupakan suatu korporat dan unit bisnis harus menerapkan manajemen Laporan Manajemen sistem manajemen dengan struktur sistem yang membentuk risiko dengan memperhatikan prioritas dan manfaat tiap Analisa dan Pembahasan Manajemen siklus Plan, Do, Check, Action (PDCA), sehingga memudahkan program kerja/proyek bagi kelangsungan Perseroan. integrasi sistem Manajemen Risiko pada sistem manajemen Diharapkan dengan adanya RKAP berbasis risiko, maka Perseroan yang lainnya. program-program yang dikerjakan pada tahun 2013 Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital memberikan kontribusi bermakna kepada pencapaian Untuk mendukung efektifitas penerapan manajemen risiko, target dan keberlangsungan Perseroan. Jasa Marga telah menyusun beberapa prosedur antara lain: Tata Kelola Perusahaan a) Prosedur Pengelolaan Risiko (PK/PR/01-BMMR). Jasa Marga membagi tingkat risiko menjadi 3 (tiga) tingkatan, b) Prosedur Penyusunan RPR dan (PPR PK/PR/02-BMMR). Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yaitu tinggi, moderat, dan rendah. Identifikasi risiko untuk c) Prosedur Monitoring Pelaksanaan Tindak Lindung tahun 2013 dilakukan sesuai dengan hasil review Rencana (PK/PR/03-BMMR). Janga Panjang Perusahaan (RJPP) 2013-2017, yang dibagi d) Prosedur Penyusunan Profil Risiko Perusahaan menjadi 4 (empat) bidang. Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian (PK/PR/04-BMMR). e) Prosedur Dokumentasi dan Pelaporan (PK/PR/05-BMMR). Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing risiko f ) Prosedur Evaluasi Kejadian Risiko (PK/PR/06-BMMR). yang telah diidentifikasi oleh Perseroan dan telah disusun berdasarkan bobot dari masing-masing risiko. A.Risiko Bidang Pengembangan Setelah dilakukan identifikasi risiko terhadap sasaran-sasaran RKAP 2013 Bidang Pengembangan, teridentifikasi beberapa risiko yang berpotensi dapat mengganggu pencapaian sasaran. Di antara risiko yang telah diidentifikasi, maka risiko yang perlu mendapat perhatian antara lain: Profil Risiko Perseroan Tahun 2013 Bidang PENGEMBANGAN No. Risiko Tindak Lindung 1. Risiko waktu penyelesaian pengadaan tanah melebihi rencana. 1. Koordinasi dengan instasi terkait antara lain: Bina Marga, BPJT, BPN, TPT, P2T, Pemda. 2. Konsinyasi pembayaran di pengadilan. 3. Membuat Legal Drafting untuk meminimalisir potensi klaim. 2. Risiko waktu penyelesaian konstruksi melebihi rencana. 1. Penyerahan lahan sebelum bebas 100 %. 2. Memproses penerbitan Surat Ijin Mulai Kerja (SMIK) dari BPJT. 3. Pembentukan tim panel ahli untuk permasalahan kondisi khusus. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 233 Menuju Pertumbuhan Berikutnya B. Risiko Bidang Operasional yang berpotensi dapat mengganggu pencapaian sasaran. Di Setelah dilakukan identifikasi risiko terhadap sasaran-sasaran antara risiko yang telah diidentifikasi, maka risiko yang perlu RKAP 2013 bidang Operasional, teridentifikasi beberapa risiko mendapat perhatian antara lain: Profil Risiko Perseroan Tahun 2013 Bidang Operasional No. Risiko Tindak Lindung 1. Risiko kinerja peralatan untuk pengendalian pendapatan tol kurang optimal, yaitu peralatan tol untuk mengukur akurasi pendapatan tol di gerbang tol kurang optimal. 1. Pemasangan Optical Beam Sensor (OBS) pada gardu tol. 2. Pengimplementasian Kartu Tanda Masuk Elektronik (KTME). 2. Risiko kerusakan jalan dan jembatan tidak teridentifikasi secara detail, yaitu kerusakan konstruksi jalan dan jembatan. Penelitian jalan dan jembatan pada seluruh ruas jalan tol secara rutin setiap 2 (dua) tahun dan inspeksi internal secara rutin per tahun. 3. Risiko stabilitas tanah rendah/area potensi longsor, yaitu settlement/struktur tanah pada badan jalan/ sekitarnya tidak stabil dan berpotensi terjadinya kerusakan badan jalan/longsor di lokasi ruas Jalan Tol Cipularang. 1. Perkuatan lereng dengan bored pile pada ruas Jalan Tol Cipularang. 4. Risiko kemacetan jalan tol, yaitu kemacetan kendaraan pengguna jalan tol. 1. Penambahan lajur Cikarang-Cikampek. 2. Penambahan lajur Tanjung Perak-Dupak dan Waru-Porong. 3. Penambahan lajur ruas Pasteur-Kopo Jalur B (KM 127+500 – KM 136+000). 4. Penambahan lajur ruas Kopo-Buah Batu Jalur B (KM 136+000 – KM 143+000). 5. Penambahan lajur ruas Cibinong-Sentul Selatan Jalur A (KM 27+500 – KM 37+000) dan Jalur B (KM 27+500 – KM 37+000). 5. Risiko kenaikan tarif tol terlambat, yaitu keterlambatan jatuh tempo kenaikan tarif tol. 1. Memenuhi standar pelayanan minimal, sebelum audit BPJT. 2. Menggunakan konsultan independen untuk menilai kecukupan pemenuhan SPM sebelum dilakukan penilaian oleh BPJT. 2. Untuk timbunan yang tidak terlalu tinggi digunakan retaining wall, untuk yang di daerah sesar digunakan bored pile. 3. Pengamatan setiap periodik dengan menggunakan alat bantu instrument lereng (Inclinometer, patok geser dll). C.Risiko Bidang Keuangan berpotensi dapat mengganggu pencapaian sasaran. Diantara Setelah dilakukan identifikasi risiko terhadap sasaran-sasaran risiko yang telah diidentifikasi, risiko yang perlu mendapat RKAP 2013 bidang keuangan, teridentifikasi beberapa risiko yang perhatian antara lain: Profil Risiko Perseroan Tahun 2013 Bidang Keuangan No. Risiko Tindak Lindung 1. Risiko kekurangan kas untuk operasi, yaitu ketersediaan kas untuk keperluan dengan jumlah 1 (satu) bulan ke depan tidak terpenuhi. 1. Melakukan monitoring terhadap proses transfer otomatis Hasil Pengumpulan Tol (HPT) setiap hari dari rekening Cabang ke Rekening Kantor Pusat 2. Memonitor kebijakan pelaksanaan Penggunaan Dana Operasi (PDO) Cabang dan batas waktu maksimum transaksi pembayaran 14 hari kerja sejak dokumen pembayaran diterima dengan lengkap dan benar. 3. Mengendalikan pembayaran Dana Kerja Lain (DKL) cabang dengan batas waktu maksimum 2 (dua) hari sebelum jatuh tempo. 2. Risiko terlambatnya penyediaan dana investasi, yaitu ketersediaan dana untuk keperluan pengembangan usaha sesuai RKAP terlambat terpenuhi. 1. Melakukan Perjanjian Kredit (Standby Loan) dengan Bank dengan jumlah plafon yang cukup dan dapat ditarik setiap saat. 2. Melakukan koordinasi dengan Unit terkait mengenai jadwal pembayaran rencana kebutuhan dana investasi. 3. Risiko hilangnya pokok penempatan dana, yaitu kehilangan pokok simpanan deposito. 1. Melakukan analisa kesehatan bank. 2. Melakukan penempatan dana berdasarkan analisa Bank Maksimum Penempatan Deposito (BMPD) dan Batas Portofolio Penempatan (BPP) secara berkesinambungan. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 234 Identitas Perseroan D.Risiko Bidang SDM dan Lainnya risiko yang berpotensi dapat mengganggu pencapaian Profil Perseroan Setelah dilakukan identifikasi risiko terhadap sasaran-sasaran sasaran. Di antara risiko yang telah diidentifikasi, maka risiko RKAP 2013 Bidang SDM dan Lainnya, teridentifikasi beberapa yang perlu mendapat perhatian antara lain: Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Profil Risiko Perseroan Tahun 2013 Bidang SDM No. Analisa dan Pembahasan Manajemen 1. Mengusulkan dan menyusun skema kompensasi pensiun dini yang menarik. 2. Evaluasi beban kerja dan pola kerja. 2. Risiko pembayaran hak-hak karyawan berhenti tidak sesuai waktu, jumlah dan waktu, yaitu tidak terpenuhinya sistem pelayanan dan pembayaran hakhak karyawan yang berakhir hubungan kerja dengan Perseroan. 1. Membuat format laporan untuk analisis. 2. Diusulkan penyempurnaan aplikasi payroll. 3. Risiko tidak terpenuhinya kebutuhan formasi jabatan, yaitu risiko pemenuhan kebutuhan SDM terutama jabatan struktural masih belum terpenuhi. 1. Melakukan asesmen karyawan secara berkala dan komferhensif. 2. Menyusun sistem manajemen karir. Pengelolaan Human Capital Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Tindak Lindung Risiko jumlah karyawan melebihi target rasio, yaitu risiko jumlah karyawan tidak mencapai target rasio yang telah ditetapkan: rasio jumlah karyawan (Panjang Jalan : Karyawan) sebesar 1 : 9; rasio produktifitas (pendapatan Perseroan : karyawan) sebesar 940 juta; rasio jumlah tenaga kerja (panjang jalan : tenaga kerja) sebesar 1 : 12,7. Pengembangan Proyek Baru Tata Kelola Perusahaan Risiko 1. Laporan Keuangan Konsolidasian Implementasi Program Kerja Manajemen Risiko Tahun 2013 bisnis setelah program RKAP-nya disetujui oleh Direksi maka untuk program yang bernilai diatas Rp 5 Milyar sebelum dilaksanakan unit kerja/bisnis harus membuat 1.Integrasi Manajemen Risiko ke dalam Keseluruhan RPR program terlebih dahulu. Proses Bisnis Perseroan a. Penyusunan RJPP 2013-2017 Bebasis Manajemen Risiko d. Penyusunan RKAP 2014 Berbasis Manajemen Risiko Program penyusunan RJPP 2013-2017 merupakan Program ini merupakan program rutin tahunan seiring penyusunan RKAP tahunan sesuai dengan prosedur program review atas RJPP 2010-2014. Hal ini seiring penyusunan Rencana Pengelolaan Risiko (RPR) dan dengan penggantian Visi dan Misi Perseroan. Dalam Perubahan Pengelolaan Risiko (PPR) No.PK/PR/02-BMMR. penyusunan RJPP 2013-2017, Jasa Marga melakukan Dalam penyusunan RKAP 2014 berbasis manajemen risiko penyusunan RJPP 2013-2017 berbasis Manajemen dilakukan tahapan sebagai berikut: Risiko, dilakukan tahapan sebagai berikut: i. Sosialisasi dan workshop penyusunan Risk Register i. Penyusunan Risk Appetite dan Risk Tolerance RJPP RKAP 2014. 2013-2017. ii. Penyusunan Rencana Pengelolaan Risiko RKAP 2014. ii. Asesmen risiko RJPP 2013-2017. iii. Penyusunan Rekomendasi dalam rangka penetapan iii. Penyusunan tindak lindung risiko RJPP 2013-2017. RKAP 2014. iv. Penyusunan Profil Risiko RKAP Tahun 2014. b. Penyusunan Profil Risiko Tahun 2013 Dalam penyusunan RKAP 2014 berbasis manajemen Program penyusunan Profil Risiko tahun 2013 adalah risiko, Anak Perusahaan diwajibkan untuk melakukan penyesuaian Rencana Pengelolaan Risiko setelah penyusunan Rencana Pengelolaan Risiko dan melaporkan. penetapan RKAP 2013, dimana sebelumnya telah disusun Hal ini dalam rangka memastikan bahwa risiko kegiatan Rencana Pengelolaan Risiko sebelum ditetapkan RKAP operasional bisnis di tahun 2014 telah teridentifikasi dan 2013 di Triwulan IV tahun 2012. Proses penyusunan profil telah disusun rencana tindak lindungnya. risiko ini sesuai dengan Prosedur Penyusunan Profil Risiko Perusahaan nomor PK/PR/04-BMMR. e. Pelaksanaan dan Monitoring Tindak Lindung Risiko Tahun 2013 c. Penyusunan Rencana Pengelolaan Risiko Program Rencana pengelolaan risiko yang telah ditetapkan dalam Menindaklanjuti prosedur penyusunan Rencana Profil Risiko Perseroan tahun 2013, selanjutnya sesuai Pengelolaan Risiko (RPR) dan Perubahan Pengelolaan dengan prosedur monitoring pelaksanaan tindak lindung Risiko (PPR) No.PK/PR/02-BMMR, maka setiap unit kerja/ No. PK/PR/03-BMMR maka setiap unit kerja/bisnis harus PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 235 Menuju Pertumbuhan Berikutnya melaksanakan tindak lindung dan melakukan monitoring 2.Sosialisasi, Sharing, Pelatihan dan Sertifikasi Manajemen Risiko pelaksanaan tindak lindungnya serta kondisi status risikonya. Hal ini agar risiko yang telah teridentifikasi dalam Profil Risiko Dalam rangka meningkatkan kompetensi pengelolaan Perseroan dapat dimonitor dan diminimalisir Manajemen risiko, Jasa Marga melakukan sosialisasi ke setiap i. Pelaksanaan tindak lindung. unit kerja, melakukan seminar dan sharing Manajemen risiko. 1) Unit Kerja/Bisnis melaksanakan tindak lindung dari Rencana Pengelolaan Risiko (RPR) dan Perubahan a. Pelatihan dan sertifikasi Corporate Risk Governance Pengelolaan Risiko (PPR) RJP, RKAP dan KPI yang telah Jasa Marga juga telah melaksanakan pelatihan dan seminar disahkan oleh Direksi. serta seritifikasi Manajemen Risiko bagi para karyawan 2) Apabila terdapat perubahan program RJP/RKAP, maka tingkat manajemen dan staf, baik yang diselenggarakan setiap Unit Kerja/Bisnis melakukan asesmen ulang dan melalui Internal Perusahaan maupun Eksternal Perusahaan menyusun Perubahan Pengelolaan Risiko. bekerjasama dengan para profesional di bidang risiko ii. Monitoring Pengelolaan Risiko. misalnya Centre Risk Management Studies (CRMS). 1) Pelaksanaan monitoring meliputi: a) Pemantauan berkelanjutan oleh para risk owner yang dilaksanakan sehari-hari. Pelaksanaan Pelatihan, Seminar dan Sertifikasi Manajemen Risiko tahun 2013 b) Pengawasan oleh atasan (pimpinan unit kerja/bisnis) No. Jenis Pelatihan/Seminar Peserta yang dilaksanakan secara berkala. c) Pengawasan melalui audit internal maupun eksternal 1. Pelatihan dan sertifikasi Corporate Risk Governance. Peserta pelatihan sebanyak 22 orang. Kepala Divisi/Biro dan Tim Evaluasi Pengelolaan Risiko Perusahaan (EPRP) 2. Workshop Risk Officer dan Risk Assessor (Risk Based Budgeting) sebanyak 41 orang Unit Kantor Cabang, Kantor Pusat, dan Proyek. yang dilaksanakan secara periodik. d) Investigasi atas kejadian peristiwa yang berkaitan dengan Pengelolaan Risiko. 2) Setiap bulan Juli dan Januari, Kepala Unit Kerja/Bisnis harus melaporkan progress hasil pelaksanaan tindak lindung ke Direksi melalui Biro Manajemen Mutu dan Risiko. iii. Divisi Risk and Quality Management melaksanakan evaluasi b.Studi Banding Manajemen Risiko atas efektivitas pelaksanaan Pengelolaan Risiko dan Jasa Marga melakukan studi banding terhadap mendokumentasikannya. perkembangan sistem manajemen risiko dengan ikut dalam kegiatan roundtable manajemen risiko yang diselenggarakan oleh Centre Risk Management Studies (CRMS) setiap 6 (enam) bulan sekali. Roundtable Risk realisasi pelaksanaan Tindak Lindung Management merupakan suatu ajang tukar pengalaman 110 dan tukar pikiran antara praktisi dan profesional di bidang Manajemen Risiko di Indonesia, terutama untuk 100 % Realisasi saling mengasah kemahiran dan pengetahuan mereka dalam bagaimana mengelola risiko melalui paparan dari 90 narasumber dan diskusi antar/dengan peserta. 80 Beberapa roundtable yang diikuti pada tahun 2013 70 60 1. Manajemen Risiko dan Penciptaan Nilai bagi Perusahaan (Mengembangkan Budaya Sadar Risiko Pada Perusahaan) di 2008 2009 2010 2011 2012 United Tractor 2013 Realisasi 100 94 92 88 89 88 2. Enterprise Risk Management and its integration di Target 100 70 85 85 80 80 PT Askes 3. Pembuatan Aplikasi Manajemen Risiko Berbasis Web Rencana Pengelolaan Risiko dibuat oleh masing-masing Unit Kerja, Cabang dan Anak Perusahaan, yang dikirim ke Divisi Risk and Quality Management untuk dilakukan evaluasi sebagai bahan penyusunan Profil Risiko Perseroan. Tujuan dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 236 • Mendapatkan data atas gap dan gambaran Identitas Perseroan pembuatan aplikasi manajemen risiko adalah sebagai Profil Perseroan media yang dipergunakan untuk mendukung kegiatan Transformasi Jasa Marga administratif pengelolaan risiko (penyusunan RPR, monitoring dan lain-lain) sehingga proses pengelolaan • Mendapatkan Rekomendasi (Strength dan Opportunity Ikhtisar 2013 risiko menjadi lebih efisien serta mempunyai data base for Improvement (OFI)) dan sekaligus mendapatkan Laporan Manajemen dan pelaporan pengelolaan risiko yang lebih mudah dan arah dan saran perbaikan dalam rangka implementasi cepat yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja. manajemen risiko ke depan. Analisa dan Pembahasan Manajemen Marga. 4. Pengukuran Efektifitas Implementasi Manajemen Pengembangan Proyek Baru sejauhmana implementasi manajemen risiko di Jasa Jasa Marga melakukan program pengukuran efektifitas Risiko implementasi manajemen risiko setiap 2 (dua) tahun sekali Untuk memastikan bahwa Manajemen Risiko efektif dengan harapan dalam selang pengukuran perbaikan atas dan menunjang kinerja organisasi, maka Jasa Marga pengukuran efektifitas implementasi manajemen risiko Tata Kelola Perusahaan telah melakukan Pengukuran Tingkat Kematangan (Risk dapat ditindaklanjuti secara berkesinambungan. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan independen. Program ini merupakan pengukuran Pengelolaan Human Capital Maturity) dalam Pengelolaan Risiko oleh konsultan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Berbeda dengan tahun 2011, model yang digunakan efektifitas implementasi manajemen risiko, dalam rangka untuk melakukan pengukuran terhadap tingkat maturitas memberikan arah perbaikan terhadap sistem manajemen manajemen risiko pada tahun 2013, memiliki 5 (lima) risiko yang sedang dilaksanakan di Jasa Marga, dengan tingkat yang menggambarkan kompetensi perusahaan tujuan sebagai berikut: dalam menerapkan manajemen risiko dan 6 Atribut Laporan Keuangan Konsolidasian Pengukuran. MODEL PENGUKURAN MATURITAS MANAJEMEN RISIKO TINGKATAN AWAL (INITIAL) LEVEL 1 PEMULA (BEGINNER) LEVEL 2 KOMPETEN (CAPABLE) LEVEL 3 MAHIR (PROFICIENT) LEVEL 4 PEMIMPIN (LEADER) LEVEL 5 ATRIBUT KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) PRINSIP MANAJEMEN RISIKO (RISK MANGEMENT PRINCIPLES) PROSES (PROCESS) APLIKASI (APPLICATION) PENGALAMAN (APPLICATION) BUDAYA (CULTURE) Pencapaian Positif Hasil Pengukuran Tingkat Kematangan 4. Aplikasi manajemen risiko PT Jasa Marga (Persero) Risiko (Risk Maturity) Jasa Marga tahun 2013: Tbk masih belum konsisten digunakan dan hanya 1. Dalam lingkungan PT Jasa Marga (Persero) Tbk sudah mencakup bisnis atau proyek utama saja, manajemen terdapat beberapa Pemahaman / Kesadaran terhadap risiko. 2. Proses manajemen risiko PT Jasa Marga (Persero) Tbk risiko masih didorong oleh proses, dan dilaksanakan dengan sumber daya yang tidak mencukupi. 5. Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin di PT masih belum konsisten, belum terdapat pembelajaran Jasa Marga (Persero) Tbk sudah dijadikan sebagai dari pengalaman, dan masih menggunakan role model untuk mengaplikasikan manajemen risiko Pendekatan yang umum. 3. PT Jasa Marga (Persero) Tbk Memiliki pengalaman Manajemen Risiko yang cukup memadai. secara konsisten di seluruh organisasi. 6. Telah ada peningkatan pemahaman terhadap prinsip manajemen risiko dan sebagian kecil prinsip manajemen risiko telah mulai diterapkan. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 237 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Hasil Pengukuran Tingkat Kematangan Risiko (Risk Maturity) Jasa Marga berdasarkan atribut Karakter Nilai Maturity Level Budaya 3,20 Kompeten Level 3 Proses 3,00 Kompeten Level 3 Pengalaman 3,00 Kompeten Level 3 Aplikasi 3,00 Kompeten Level 3 Kepemimpinan 3,00 Kompeten Level 3 Prinsip 3,50 Kompeten Level 3 Tingkat Maturitas 3,12 Kompeten Level 3 Profil VP Risk and Quality Management Satria Ganefanto • Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1993. Menjabat sebagai VP Risk and Quality Management berdasarkan Surat Keputusan No. 017/AA.P-6a/2013 tanggal 08 Februari 2013. • Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Khatolik Parahyangan Bandung pada tahun 1988 dan S2 Teknik Sipil dari Universitas Indonesia pada tahun 2006. • Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Bagian Pelaksanaan Pemeliharaan Cabang Jagorawi (2010-2011) dan Kepala Bagian Pengendalian Pelaksanaan dan Pengendalian Mutu Proyek Pembangunan Jalan Tol Porong-Gempol (2009-2010). • Usia per 31 Desember 2013 adalah 50 tahun. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 238 Identitas Perseroan Perkara Penting yang Dihadapi perkara penting yang dihadapi Jasa Marga merupakan perkara perdata. Berdasarkan jenis pokok perkara yang Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Perkara Penting adalah permasalahan hukum yang dihadapi dihadapi, perkara penting Jasa Marga dapat dikelompokkan menjadi Perkara Tanah, Perkara Korporasi, Perkara Hubungan Ikhtisar 2013 Jasa Marga selama periode tahun laporan dan telah diajukan melalui proses hukum baik melalui jalur Pengadilan ataupun Industrial, dan Perkara Lain-Lain. Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Arbitrase. Sementara Nilai Gugatan merupakan nilai tuntutan ganti rugi yang diajukan kepada Perseroan sebagai pihak Atas perkara-perkara hukum di bawah ini, Jasa Marga tergugat atau nilai tuntutan ganti rugi yang diajukan oleh berpendapat bahwa hasil dari kelanjutan pemeriksaan Perseroan sebagai pihak penggugat, baik kerugian materiil atau keputusan pengadilan tersebut tidak akan membawa maupun imateriil. dampak material bagi Perseroan atau entitas anak Perseroan. Berdasarkan estimasi Manajemen untuk menyelesaikan Sebagai perusahaan pioneer di bidang jalan tol, Jasa Marga perkara-perkara tersebut maka Jasa Marga menganggarkan terlibat dalam berbagai kasus hukum, yang memposisikan dana untuk penyelesaian perkara sebesar Rp 7.140.168.600,- Jasa Marga baik sebagai Penggugat, Tergugat, ataupun pada RKAP tahun 2013. sebagai Turut Tergugat. Selama tahun 2013, keseluruhan Perkara penting yang dihadapi Perseroan antara lain adalah Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian sebagai berikut: Perkara Tanah KASUS RAHMAN ISA Perkara No.: 558/Pdt/2012/PT. Bdg Lembaga: Pengadilan Tinggi Bandung Para Pihak: Pembanding dahulu Penggugat: Rahman Isa Terbanding I dahulu Tergugat I: Terbanding II dahulu Tergugat II: Terbanding III dahulu Tergugat III: Terbanding IV dahulu Tergugat IV: Terbanding V dahulu Tergugat V: Terbanding VI dahulu Tergugat VI: Terbanding VII dahulu Tergugat VII: Terbanding VIII dahulu Tergugat VIII: Terbanding IX dahulu Tergugat IX: Terbanding X dahulu Tergugat X: Terbanding XI dahulu Tergugat XI: Terbanding XII dahulu Tergugat XII: Jasa Marga Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum Roekiyono Affandie H. Aep Walikota Bekasi Kepala Kantor Pertanahan Bekasi Camat Bekasi Selatan Camat pondok Gede Lurah Jakamulya Kecamatan Bekasi Selatan Lurah Jatibening PT Pelangi Buana Utama Nilai Gugatan: Rp 23.100.000.000,00 (dua puluh tiga miliar seratus juta rupiah) Pokok Perkara: Gugatan terkait dengan kepemilikan tanah seluas 30.130 m2 terletak di Jalan Tol JakartaCikampek km 9 (dari arah Gerbang Tol Jatibening). Status Perkara: Perkara di tingkat Banding telah diputus tanggal 13 Desember 2012. Inti putusannya adalah permohonan Banding Rahman Isa tidak dapat diterima (Inkracht per tanggal 16 Juli 2013). Upaya Manajemen: Dikarenakan putusan hakim telah berkekuatan hukum tetap, tidak diperlukan lagi upaya penyelesaian. Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: Tidak berpengaruh. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 239 Menuju Pertumbuhan Berikutnya KASUS ACINTYA ANGGITA DEWI Perkara No.: 1116 K/ Pdt/ 2011 Lembaga: Mahkamah Agung Para Pihak: Penggugat: Acintya Anggita Dewi Tergugat I: Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum Tergugat II: Jasa Marga Tergugat III: Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jakarta Selatan Tergugat IV: Walikota Jakarta Selatan Tergugat V: Hidayat Nur Utomo Tergugat VI: Tjoeng Andi Anthony Tergugat VII: Poltak Hasudungan Malauw Nilai Gugatan: Rp 90.625.600.000,00 (sembilan puluh miliar enam ratus dua puluh lima juta enam ratus ribu rupiah). Pokok Perkara: Gugatan terkait dengan kepemilikan lahan seluas 11.300 m² di Jalan Tol JORR Ruas W2 Selatan. Status Perkara: Perkara di tingkat Kasasi telah diputus tanggal 01 Februari 2012 dengan putusan Menolak permohonan Kasasi dari Acintya Anggita Devi. Upaya Manajemen: Dikarenakan putusan hakim telah berkekuatan hukum tetap, tidak diperlukan lagi upaya penyelesaian. Pengaruh Perkara terhadap Tidak berpengaruh. Perseroan: KASUS ONIH BINTI RIDI Perkara No.: Lembaga: Para Pihak: Nilai Gugatan: Pokok Perkara: Status Perkara: Upaya Manajemen: Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: 205/Pdt.G/2012/Jkt.Sel Mahkamah Agung Penggugat: Urip bin Nasar dan Onih binti Ridi Tergugat: Jasa Marga Rp 13.892.624.000,00 (tiga belas miliar delapan ratus sembilan puluh dua juta enam ratus dua puluh empat ribu rupiah). Gugatan terkait kepemilikan tanah seluas 9.164 m2 di Jalan Tol JORR Ruas Ulujami-Pondok Aren. Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 15 Juli 2013, inti putusannya adalah Gugatan Penggugat tidak dapat diterima. Hingga saat ini, Penggugat sedang melakukan Banding. Jasa Marga telah mengajukan Kontra Memori Banding ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 18 Oktober 2013. Tidak berpengaruh. KASUS SRI SUPARTINI Perkara No.: 490 PK.Pdt/2007 Lembaga: Mahkamah Agung Para Pihak: Penggugat: Sri Supartini Cs. Tergugat I: Panitia Pembebasan Tanah (P2T) Kabupaten Tangerang Tergugat II: Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Tergugat III: Jasa Marga Nilai Gugatan: Rp 20.140.000.000,00 (dua puluh miliar seratus empat puluh juta rupiah) Pokok Perkara: Gugatan terkait kepemilikan tanah seluas 65.600 m2 di Jalan Tol JORR Ruas Ulujami-Pondok Aren. Status Perkara: Perkara pada tingkat Peninjauan Kembali (PK) telah diputus tanggal 03 Juli 2008. Inti putusannya adalah permohonan PK Jasa Marga tidak dikabulkan. Upaya Manajemen: Hingga saat ini Jasa Marga masih berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk mengajukan gugatan perlawanan. Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: Tidak berpengaruh. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 240 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 KASUS AMSIR BIN SINAN Perkara No.: 29PK/PDT/2011 Lembaga: Mahkamah Agung Para Pihak: Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Penggugat: M. Amsir Bin Sinan Cs. Tergugat I: Jasa Marga Tergugat II: Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum Tergugat III: Kepala Desa Pondok Ranji Tergugat IV: Sekretaris Desa Pondok Ranji Tergugat V: Camat Ciputat Tergugat VI: Badan Pertanahan Nasional (BPN) Tangerang Tergugat VII: Kantor Pajak Tangerang Tergugat VIII: Bupati Tangerang Tergugat IX: PT Jaya Realestate Tergugat X: PT Sinar Hidayat Utama Tergugat XI: Tuan Insan Hartiwo Nilai Gugatan: Rp 25.020.000.000,00 (dua puluh lima miliar dua puluh juta rupiah). Pokok Perkara: Gugatan terkait kepemilikan lahan seluas 14.380 m2 yang terletak di Jalan Tol JORR Ruas Ulujami-Pondok Aren. Status Perkara: Perkara di tingkat Peninjauan Kembali (PK) telah diputus tanggal 17 Mei 2013. Inti putusannya adalah Permohonan PK Amsir Cs ditolak. Upaya Manajemen: Dikarenakan putusan hakim telah berkekuatan hukum tetap, tidak diperlukan lagi upaya penyelesaian. Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: Tidak Berpengaruh KASUS DIMYATI Perkara No.: No. 605/PDT/2012/PT.Bdg Lembaga: Pengadilan Tinggi Bandung Para Pihak: Pembanding semula Penggugat: Dimyati Bin Syairih Terbanding I semula Tergugat: Affandie Terbanding II semula Turut Tergugat I: Roekiyono Terbanding III semula Turut Tergugat II: Pemerintah RI Cq. Menteri Pekerjaan Umum Cq. Direktur Jenderal Binamarga Cq. Pelaksana Proyek Pengadaan Tanah Proyek Jalan Tol JORR Cikunir Seksi I Terbanding IV semula Turut Tergugat III: Pemerintah RI Cq. Menteri Dalam Negeri Cq. Gubernur Provinsi Jawa Barat Cq. Walikota Bekasi Nilai Gugatan: Rp 27.074.800.000,00 (dua puluh tujuh miliar tujuh puluh empat juta delapan ratus ribu rupiah). Pokok Perkara: Gugatan terkait kepemilikan tanah seluas 21.080 m2 yang digunakan untuk Simpang Susun Cikunir Jalan Tol JORR Ruas E1. Status Perkara: Perkara di tingkat Banding telah diputus tanggal 28 Januari 2013. Inti putusannya adalah permohonan Banding Dimyati tidak dapat diterima. Upaya Manajemen: Dikarenakan putusan hakim telah berkekuatan hukum tetap, tidak diperlukan lagi upaya penyelesaian. Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: Tidak berpengaruh. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 241 Menuju Pertumbuhan Berikutnya SABAR HUTAURUK Perkara No.: 66/Pdt.G/2013/PN.Bgr Lembaga: Pengadilan Negeri Bogor Para Pihak: Penggugat: Sabar Hutauruk Tergugat I: Acintya Anggita Devi Tergugat II: Jasa Marga Tergugat III: Bina Marga Tergugat IV: P2T Jakarta Selatan Tergugat V: Hidayat Nur Utomo Tergugat VI: Tjoeng Andy Anthony Tergugat VII: Bidang Poltak Hasudungan Malauw Tergugat VIII: H. Abdullah Jufri Turut Tergugat I: Kantor Pertanahan Jakarta Selatan Turut Tergugat II: John Leonard Waworuntu Nilai Gugatan: Rp 87.096.300.000,00 (delapan puluh tujuh miliar sembilan puluh enam juta tiga ratus ribu rupiah). Pokok Perkara: Sabar Hutauruk mengklaim belum menerima uang pembayaran atas ganti rugi tanah milik Achmad Prapto sebagaimana yang telah dijanjikan Achmad Prapto kepada Sabar Hutauruk. Status Perkara: Sedang dalam proses di Pengadilan Negeri Bogor. Upaya Manajemen: Melakukan koordinasi, mengumpulkan dokumen/bukti yang diperlukan serta menunjuk konsultan untuk menangani perkara. Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: Tidak berpengaruh. KASUS MUSTAFA RAHMAN Perkara No.: 1173 K/PDT/2012 Lembaga: Mahkamah Agung Para Pihak: Tergugat I Departemen Pemukiman dan Pengembangan Wilayah (Departemen Pekerjaan Umum) Tergugat II: Walikota Jakarta Timur Tergugat III: Jasa Marga Penggugat: Mustafa Rahman Nilai Gugatan: Rp 17.775.000.000,00 (tujuh belas miliar tujuh ratus tujuh puluh lima juta rupiah). Pokok Perkara: Gugatan terkait dengan kepemilikan tanah seluas 6.670 m2 yang terkena Jalan Tol JORR E1. Status Perkara: Perkara di tingkat Kasasi telah diputus tanggal 21 Oktober 2013. Inti putusannya adalah permohonan Kasasi dari Jasa Marga, Menteri Pekerjaan Umum dan Walikota Jakarta Timur ditolak. Upaya Manajemen: Jasa Marga telah mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali terhadap putusan dimaksud tanggal 12 Desember 2013. Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: Tidak Berpengaruh. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 242 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 KASUS BENUA CHANDRA Perkara No.: No. 704 K/Pdt/2007 Lembaga: Mahkamah Agung RI Para Pihak: Penggugat Benua Chandra Tergugat I: Jasa Marga Tergugat II: Direktorat Jenderal Bina Marga Tergugat III: Direktorat Pembinaan Jalan Kota Tergugat IV: Gubernur Provinsi Sumatera Utara Tergugat V: Kepala Dinas Jalan dan Jembatan Tergugat VI: Ketua Badan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara Tergugat VII: Direktur PT Perkebunan Nusantara II Tergugat VIII: Kepala Kantor Wilayah Nadam Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera Utara Tergugat IX Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang Tergugat X Direktur PT Kawasan Industri Medan Tergugat XI Bupati Kabupaten Deli Serdang Tergugat XII Camat Kecamatan Percut Sei Tuan Tergugat XIII Kepala Desa Saentis Tergugat XIV Tansri Chandra Tergugat XV Nazaruddin Tergugat XVI Liberti Manurung Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Nilai Gugatan: Rp 12.882.400.000,00 (dua belas miliar delapan ratus delapan puluh dua juta empat ratus ribu rupiah). Pokok Perkara: Gugatan terkait dengan kepemilikan tanah seluas 3.603 m2 yang terkena Kantor dan Gerbang Tol Mabar pada Jalan Tol Belmera. Status Perkara: Perkara di tingkat Kasasi telah diputus tanggal 26 September 2007. Inti putusannya adalah menolak permohonan Kasasi Jasa Marga. Upaya Manajemen: Jasa Marga telah mengajukan Peninjauan Kembali ke MA melalui PN Lubuk Pakam, dan sampai dengan saat ini masih dalam proses pemeriksaan di MA. Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: Tidak Berpengaruh. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 243 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Kasus Korporasi KASUS TIRTOBUMI II Perkara No.: 180/PDT/2013/PT.DKI Lembaga: Pengadilan Negeri Jakarta Timur Para Pihak: Penggugat: PT Tirtobumi Tergugat: Jasa Marga Turut Tergugat: Menteri Pekerjaan Umum Nilai Gugatan: Rp 1.247.567.000.000,00 (satu triliun dua ratus empat puluh tujuh miliar lima ratus enam puluh tujuh juta rupiah). Pokok Perkara: Gugatan Perbuatan Melawan Hukum Tirtobumi kepada Jasa Marga dengan dasar Jasa Marga tidak melaksanakan Putusan BANI. Status Perkara: Perkara di tingkat Banding telah diputus tanggal 15 Juli 2013. Inti putusannya mengabulkan permohonan banding Jasa Marga dan Menteri Pekerjaan Umum. Upaya Manajemen: Hingga saat ini Jasa Marga belum menerima salinan resmi pernyataan kasasi dari Penggugat. Walau demikian Jasa Marga tetap memonitor kelanjutan perkara pada proses beracara pengadilan selanjutnya. Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: Tidak berpengaruh. KASUS PELEBARAN JALAN TOL RUAS CIKAMPEK-CIBITUNG (BTS 1) Perkara No.: 240 K/Pdt/2011 Lembaga: Mahkamah Agung Para Pihak: Dalam konpensi: Pemohon Kasasi I: Jasa Marga Termohon Kasasi I: PT Bangun Tjipta Sarana (BTS) Dalam gugatan rekonpensi: Pemohon Kasasi II: PT Bangun Tjipta Sarana (BTS) Termohon Kasasi II: Jasa Marga Nilai Gugatan: a. Nilai tuntutan Jasa Marga Rp 583.053.000.000,00 (lima ratus delapan puluh tiga miliar lima puluh tiga juta rupiah). b. Nilai tuntutan BTS (dalam rekonpensi) Rp 4.827.233.000.000,00 (empat triliun delapan ratus dua puluh tujuh miliar dua ratus tiga puluh tiga juta rupiah). Pokok Perkara: Gugatan Jasa Marga atas BTS terkait Perjanjian Kerjasama Bagi Hasil Jalan Tol Jakarta-Cikampek Ruas Cikampek-Cibitung No. 109 tanggal 16 Oktober 2002. Status Perkara: Perkara di tingkat Kasasi telah diputus tanggal 24 Juli 2012. Inti putusannya adalah permohonan Kasasi Jasa Marga dan BTS tidak dikabulkan. Upaya Manajemen: Jasa Marga telah melakukan upaya hukum Peninjauan Kembali pada tanggal 09 Oktober 2013. Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: Tidak berpengaruh. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 244 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Kasus Hubungan Industrial KASUS PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL BANDUNG Perkara No.: 116/G/2013/ PHI/PN.Bdg Lembaga: Pengadilan Hubungan Industrial Bandung Para Pihak: Penggugat 1: Cecep Cahyadi, A.Md Penggugat 2: Teuku Fadil, BE Penggugat 3: Iwan Hitapermana Penggugat 4: Nursamsu Penggugat 5: Tommy Afief Noor Penggugat 6: Dasep Mahmudin Penggugat 7: Diki Syarif Bachtiar Penggugat 8: Iif Faidullah Penggugat 9: Ina Mardiah Penggugat 10: Arif Rakhman Hakim Penggugat 11: Eko Sukmana Purabaya Penggugat 12: A. A. Riswanto Penggugat 13: Deden Gumilar Penggugat 14: Agus Setiawan Tergugat: Jasa Marga Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Nilai Gugatan: Tuntutan gaji dan tunjangan hari raya sebesar Rp 503.011.056,00 (lima ratus tiga juta sebelas ribu lima puluh enam rupiah). Pokok Perkara: Gugatan mantan karyawan Cabang Purbaleunyi di Pengadilan Hubungan Industrial Bandung. Status Perkara: Sedang dalam proses di Pengadilan Hubungan Industrial Bandung. Upaya Manajemen: Memonitor proses di Pengadilan Hubungan Industrial Bandung. Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: Tidak berpengaruh. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 245 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Kasus Lain-Lain KASUS KECELAKAAN GERBANG TOL DUKUH 2 Perkara No.: 132/Pdt.G/ 2012/PN.Jkt Tim Lembaga: Pengadilan Negeri Jakarta Timur Para Pihak: Penggugat: Budiyanto Sutanto Tergugat: Jasa Marga Nilai Gugatan: Rp 10.450.218.000,00 (sepuluh miliar empat ratus lima puluh juta dua ratus delapan belas ribu rupiah) Pokok Perkara: Gugatan Budiyanto Sutanto dilatarbelakangi kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Gerbang Tol Dukuh 2 pada tanggal 09 Juni 2011 yang mengakibatkan petugas pengumpul tol (Zakaria) meninggal dunia akibat tertabrak mobil Budiyanto Sutanto. Budiyanto Suyanto telah dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pidana No. 1444/Pid.B/2011/PN.Jkt.Tim tanggal 06 Desember 2011. Status Perkara: Perkara telah diputus tanggal 13 Juni 2013. Inti putusannya adalah gugatan Budiyanto Suyanto ditolak. Upaya Manajemen: Saat ini Jasa Marga masih melakukan proses Banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: Tidak berpengaruh. KASUS THAMRIN TANJUNG Perkara No.: 51/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Tim Lembaga: Pengadilan Negeri Jakarta Timur Para Pihak: Penggugat: Ir. Thamrin Tanjung Tergugat I: PT Hutama Karya (HK) Tergugat II: Jasa Marga Tergugat III: Pemerintah RI Cq. Menteri Pekerjaan Umum Turut Tergugat: Kejaksaan Agung RI Nilai Gugatan: Rp 472.830.000.000,- (empat ratus tujuh puluh dua miliar delapan ratus tiga puluh juta rupiah). Pokok Perkara: Gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan Thamrin Tanjung kepada HK, Jasa Marga, Menteri Pekerjaan Umum dan Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat terkait eksekusi Jalan Tol JORR S berdasarkan Putusan No. 720 K/Pid/2001. Status Perkara: Perkara telah diputus tanggal 30 September 2013. Inti putusannya adalah gugatan Thamrin Tanjung tidak dapat diterima. Atas putusan tersebut Penggugat tidak mengajukan banding. Upaya Manajemen: Dikarenakan putusan hakim telah berkekuatan hukum tetap, tidak diperlukan lagi upaya penyelesaian. Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: Tidak berpengaruh. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 246 Identitas Perseroan Perkara di Anak Perusahaan Profil Perseroan Sepanjang tahun 2013, tidak ada perkara hukum yang dihadapi oleh Anak Perusahaan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen maupun terkait dengan Dewan Komisaris dan Direksi Anak Perusahaan. Perkara di Anak Perusahaan per 31 Desember 2013 No. Nama Anak Perusahaan Ada/Tidak ada Perkara Nilai Gugatan Analisa dan Pembahasan Manajemen 1. PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road) Tidak Ada Tidak Ada Pengembangan Proyek Baru 2. Tidak Ada Tidak Ada Pengelolaan Human Capital PT Marga Lingkar Jakarta (Jalan Tol JORR W2 Utara) 3. PT Marga Sarana Jabar (Jalan Tol Bogor Outer Ring Road) Tidak Ada Tidak Ada Tata Kelola Perusahaan 4. PT Marga Kunciran Cengkareng (Jalan Tol Cengkareng-Kunciran) Tidak Ada Tidak Ada 5. PT Marga Trans Nusantara (Jalan Tol Kunciran-Serpong) Tidak Ada Tidak Ada 6. PT Marga Trans Jateng (Jalan Tol Semarang-Solo) Tidak Ada Tidak Ada 7. PT Marga Nujyasumo Agung (Jalan Tol Surabaya-Mojokerto) Tidak Ada Tidak Ada 8. PT Trans Marga Jatim Pasuruan (Jalan Tol Gempol-Pasuruan) Tidak Ada Tidak Ada 9. PT Jasamarga Bali Tol (Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa) Tidak Ada Tidak Ada 10. PT Marga Bumi Adhika Raya (Jalan Tol Gempol-Pandaan) Tidak Ada Tidak Ada 11. PT Sarana Marga Utama Tidak Ada Tidak Ada Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Perkara yang Dihadapi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Selama tahun 2013, tidak ada perkara yang dihadapi oleh Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat. Informasi tentang Sanksi Adminsitratif Selama tahun 2013 tidak terdapat sanksi administratif yang dikenakan oleh Otoritas Pasar Modal atau otoritas lainnya kepada Jasa Marga, anggota Dewan Komisaris maupun Direksi. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 247 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Kode Etik dan Budaya Perusahaan Perilaku (Code of Conduct) Jasa Marga yang merupakan bagian dari implementasi GCG yang diharapkan dapat menjadi landasan dalam melaksanakan tugas bagi seluruh jajaran Manajemen dan Insan Jasa Marga, melalui Keputusan Direksi No. 175/KPTS/2013 tanggal 17 Etika dan budaya merupakan landasan Desember 2013 tentang Pedoman Perilaku (Code of Conduct). penerapan GCG di Jasa Marga, mengingat bahwa organisasi tidak lain adalah terdiri Pedoman Perilaku (Code of Conduct) merupakan acuan bagi seluruh Insan Perseroan mulai dari orang-orang di dalamnya. Dalam dari Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh Karyawan dalam bekerja dan berinteraksi dengan mengelola GCG, maka penerapan GCG segenap stakeholders Perseroan. Dengan nilai-nilai pokok Perseroan dan melaksanakan Pedoman tidak dapat dipisahkan dari menjalankan Perilaku Perseroan secara konsisten seluruh Insan Jasa Marga, dimanapun ia berada dan bekerja bisnis yang beretika dan membentuk senantiasa mendukung terlaksananya Tata Kelola Perusahaan yang Baik yang pada akhirnya akan kesadaran Perseroan dan karyawan yang meningkatkan citra perusahaan (corporate image) bagi seluruh stakeholders-nya. memiliki kepekaan tanggung jawab sosial kepada masyarakat agar tidak terjadi Pokok-pokok Kode Etik benturan kepentingan dan benturan Pedoman perilaku Perseroan mengatur kebijakan nilai-nilai etis yang dinyatakan secara eksplisit kepada peraturan perundangan yang ada. sebagai suatu standar perilaku yang harus dipedomani oleh seluruh Insan Jasa Marga. Kode Etik Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang diterapkan dalam Pedoman Perilaku Dalam pengembangan GCG, Jasa Marga (Code of Conduct) adalah: telah merumuskan berbagai kebijakan PEDOMAN PERILAKU (CODE OF CONDUCT) Berdasarkan Keputusan Direksi No. 175/KPTS/2013 tanggal 17 Desember 2013 tentang Pedoman Perilaku (Code of Conduct) yang menyangkut etika perusahaan. Jasa Marga mengupayakan penerapan standar etika terbaik dalam menjalankan segenap PRINSIP GCG Transparansi, Akuntabilitas, Bertanggung jawab, Kemandirian dan Kewajaran aktivitas bisnisnya sesuai dengan Visi, Misi, dan budaya yang dimiliki melalui implementasi Etika Usaha dan Etika Kerja. 1. Perseroan menyadari sepenuhnya bahwa 2. 3. hubungan yang baik dengan pemangku kepentingan dan peningkatan nilai 4. Pemegang Saham dalam jangka panjang hanya dapat dicapai melalui integritas bisnis dalam setiap aktivitas bisnis Perseroan 5. sebagaimana tercantum dalam Etika Usaha dan Etika Kerja. Pedoman Perilaku Perseroan telah mempunyai standar kode etik atau yang lebih dikenal dengan Pedoman Perilaku sejak tahun 2010. Pedoman Perilaku tersebut disusun untuk melaksanakan pengelolaan perusahaan yang baik dan benar sehingga diperlukan suatu pedoman yang bertujuan untuk membentuk dan mengatur 6. kesesuaian tingkah laku sehingga mencapai penerapan GCG yang konsisten sebagai budaya Perseroan yang memaksimalkan penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik sehingga tercapainya Visi dan Misi Perseroan. Dengan semangat perubahan, telah dilakukan revisi terhadap buku Pedoman 7. ETIKA BISNIS Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang Undangan Penanganan Gratifikasi Kepedulian Terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pemberian Kesempatan yang Sama kepada Karyawan untuk Mendapatkan Pekerjaan, Promosi dan Pemberhentian Kerja Standar Etika dalam Berhubungan dengan Stakeholders: a. Hubungan dengan Insan Jasa Marga b. Hubungan dengan Pemerintah c. Hubungan dengan Pemegang Saham d. Hubungan dengan Pengguna Jalan Tol dan Pelanggan Lainnya e. Hubungan dengan Mitra Usaha f. Hubungan dengan Pesaing g. Hubungan dengan Kreditur/Investor h. Hubungan dengan Pemasok/Kontraktor i. Hubungan dengan Masyarakat dan Lingkungan Sekitar j. Hubungan dengan Media Massa k. Hubungan dengan Anak Perusahaan Standar Etika Jajaran Manajemen dan Karyawan a. Perilaku Sebagai Atasan terhadap Bawahan b. Perilaku Sebagai Bawahan terhadap Atasan c. Perilaku Sebagai Rekan Kerja Hak Atas Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights) ETIKA/TUNTUTAN PERILAKU INSAN JASA MARGA 1. Komitmen Insan Jasa Marga 2. Menjaga Nama Baik Perseroan 3. Menjaga Hubungan Baik antar Insan Jasa Marga 4. Menjaga Kerahasiaan Perusahaan 5. Menjaga dan Menggunakan Aset Perseroan 6. Menjaga Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Kerja 7. Perilaku Asusila, Narkotika, Obat Terlarang, Perjudian dan Merokok 8. Melakukan Pencatatan Data Perusahaan dan Penyusunan Laporan 9. Menghindari Terjadinya Konflik Kepentingan Pribadi (Insider Trading) 10. Penanganan Gratifikasi 11. Tidak Memanfaatkan Posisi untuk Kepentingan Pribadi (Benturan Kepentingan) 12. Aktivitas Politik Setiap Insan Jasa Marga telah menandatangani pakta integritas sebagai bentuk komitmen penerapan GCG dalam operasional Perseroan. Adapun persentase penandatanganan komitmen code of conduct oleh Insan Jasa Marga adalah sebanyak 100%. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 248 Identitas Perseroan Sosialisasi dan Upaya Penegakan Pedoman Perilaku Profil Perseroan Pedoman Perilaku diungkapkan dan/atau disebarkan kepada semua Insan Jasa Marga melalui berbagai media yang dimiliki Transformasi Jasa Marga Perseroan, termasuk melalui teknologi informasi yang dapat diakses oleh semua pegawai dengan mudah setiap saat. Secara Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital periodik, kepada segenap Insan Jasa Marga disampaikan melalui media Memo dan/atau Surat Edaran dari Direksi tentang pelaksanaan etika bisnis. Pada tahun 2013, upaya penegakan Pedoman Perilaku dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya: 1. Membuat pernyataan kepatuhan dan Pakta Integritas seluruh Insan Jasa Marga. 2. Menginformasikan setiap langkah-langkah strategis Perseroan maupun hasil kinerja Perseroan secara akurat dan tepat waktu serta menyediakan media informasi Perseroan yang mudah diakses oleh seluruh Pemangku Kepentingan. 3. Senantiasa memenuhi (comply) terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam menjalankan proses bisnis Perseroan. Tata Kelola Perusahaan 4. Menjalankan usaha secara prudent dan pengelolaan risiko bisnis yang baik melalui analisis risiko yang tersistem. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 6. Memperlakukan para Pemangku Kepentingan secara adil dan setara yang tercermin dalam setiap aktivitas bisnis Perseroan. Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 5. Menolak secara tegas, dengan tata krama yang baik, segala intervensi yang merugikan Perseroan. 7. Senantiasa menginformasikan kepada Pemangku Kepentingan mengenai komitmen dan konsistensi Jasa Marga dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik melalui berbagai sarana komunikasi. Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian budaya perusahaan pengembangan jangka panjang perusahaan dimana potensi bisnis jalan tol untuk masa yang akan datang masih besar, Pernyataan Mengenai Budaya Perusahaan (Corporate serta untuk mencapai Visi dan Misi Perseroan maka Tata Nilai Culture) yang Dimiliki Perseroan Perseroan pada tahun 2013 diubah menjadi: Jujur, Sigap, Penerapan tata kelola perusahaan yang baik akan berhasil Mumpuni, dan Respek. Empat Nilai inilah yang menjadi dilaksanakan apabila disokong oleh budaya perusahaan landasan dalam interaksi Insan Jasa Marga dengan para yang kuat. Pendekatan internalisasi budaya dilakukan melalui stakeholders. intervensi pada ketiga aspek yaitu kepemimpinan, sistem dan karyawan. Dengan pendekatan tersebut, budaya Jasa Tata Nilai ini telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi Marga selain tertulis dalam kebijakan dan prosedur, juga dengan Keputusan Direksi No. 50/KPTS/2013 tanggal 01 menjadi suatu disiplin (soft skills) yang dipraktikkan oleh Maret 2013 tentang Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan. Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari. Pokok-pokok Budaya Perusahaan Budaya perusahaan yang menjadi landasan dalam interaksi Perseroan telah menetapkan budaya perusahaan yang Insan Jasa Marga dengan para stakeholders, yang lebih dikenal lebih dikenal dengan sebutan Tata Nilai Perusahaan. dengan Tata Nilai Perseroan dapat dijabarkan sebagai berikut: Untuk menyesuaikan dengan arah pertumbuhan dan J S M R JUJUR Jasa Marga dalam menjalankan kegiatan usahanya selalu JUJUR, adil, transparan dan bebas dari benturan kepentingan. SIGAP Jasa Marga SIGAP melayani pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya dengan bertindak peduli dan proaktif serta tetap mengedepankan kehati-hatian. MUMPUNI Jasa Marga MUMPUNI dalam bekerja atas dasar kompetensi, konsisten dan inovatif. RESPEK Jasa Marga RESPEK terhadap pemangku kepentingan dalam bersinergi mencapai prestasi. Sosialisasi Tata Niliai Budaya Perusahaan Tata Nilai tersebut secara terus menerus disosialisasikan epada segenap Insan Jasa Marga (Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan Perseroan, Karyawan yang ditugaskan di anak perusahaan dan instansi lainnya serta personil lainnya yang secara langsung bekerja untuk dan atas nama Perseroan).Penyebaran dan sosialisasi tata nilai ini dilakukan melalui situs internal dan eksternal Perseroan, penayangan slide tata nilai di setiap kegiatan pelatihan ataupun rapat, pemasangan baner di tempat-tempat strategis di Perseroan. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 249 Menuju Pertumbuhan Berikutnya PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN DAN/ATAU MANAJEMEN (MSOP/ESOP) Manajemen PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dalam Proses Privatisasi Program MSOP/ESOP Jasa Marga Sekretaris Direksi Perseroan yang tercatat dalam Administrasi Di Jasa Marga tidak terdapat program MSOP/ESOP, namun Perseroan memiliki Program Penjatahan Saham Karyawan PT Jasa Marga (Persero) Tbk., peserta program ESA adalah Karyawan Tetap, Direksi, Dewan Komisaris yang bukan Komisaris Independen, Sekretaris Dewan Komisaris Perseroan, dan Staf Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia Perseroan pada tanggal 31 Oktober 2007. (Employee Stock Allocation – ESA). Tujuan utama program ini adalah agar karyawan memiliki sense of belonging yang dapat Harga Exercise memacu produktifitas kerja, sehingga berdampak pada kinerja Karena merupakan Program ESA, maka tidak ada harga korporasi secara keseluruhan dan bermuara pada peningkatan exercise. Harga saham pada saat IPO adalah sebesar Rp 1.700 nilai perusahaan yang dapat dinikmati oleh para stakeholder. per lembar saham. Program ESA terdiri dari: Perlakuan yang Sama Terhadap Seluruh Pemegang Saham 1. Saham Bonus Komisaris (selain Komisaris Independen), Direksi dan seluruh karyawan tetap Jasa Marga yang memenuhi kriteria tertentu Jasa Marga menjamin adanya perlakuan yang sama terhadap menerima Saham Bonus pada saat Penawaran Umum Perdana seluruh pemegang saham, termasuk pemegang saham sebesar ekuivalen dengan satu bulan gaji bulan Juni 2007. Jasa minoritas dan asing. Jasa Marga juga memberikan perlakuan Marga mengantisipasi untuk memberikan sekitar 11.862.000 yang adil terhadap saham-saham yang berada dalam satu kelas, saham di dalam skema Saham Bonus yang diberikan kepada melarang praktek-praktek insider trading dan self-dealing, dan Komisaris non Independen, Direksi dan karyawan masing- mengharuskan Dewan Komisaris untuk melakukan keterbukaan masing sebesar 1,7% dan 98,3%. jika menemukan transaksi yang mengandung benturan 2. Saham Jatah Pasti kepentingan (conflict of interest). Di samping itu Jasa Marga Selain pemberian Saham Bonus, peserta diberikan kesempatan mengakui hak-hak stakeholders, seperti ditentukan dalam untuk membeli Saham Jatah Pasti pada saat Penawaran Umum Undang Undang, dan mendorong kerja sama yang aktif antara Perdana. Jumlah Saham Jatah Pasti adalah sekitar 192.138.000 Perseroan dengan para stakeholders tersebut. saham. Untuk pemesanan Saham Jatah Pasti dilakukan penjatahan secara proporsional berdasarkan gaji bulanan Dalam pelaksanaan assessment GCG tahun 2013 yang dilakukan karyawan dan dilakukan beberapa pembatasan tertentu. oleh pihak independen, dalam Bab Pemegang Saham dan RUPS, Perseroan memperoleh nilai sebesar 8,84 atau 98,22%. Jumlah Saham ESA Sesuai RUPSLB pada tanggal 12 September 2007, pemegang saham menyetujui rencana Program Penjatahan Saham Karyawan (Employee Stock Allocation – ESA), mengacu pada peraturan BAPEPAM No. IX.A.7 yang memberikan kesempatan bagi karyawan, manajemen dan pihak-pihak tertentu yang ditetapkan dalam Surat Keputusan yang diterbitkan Perseroan, untuk memiliki maksimum 10% dari saham yang ditawarkan kepada Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) adalah sistem yang mengelola pengaduan/penyingkapan mengenai perilaku melawan hukum, perbuatan tidak etis/tidak semestinya publik (atau sebanyak 204.000.000 lembar) secara rahasia, anonim dan mandiri yang digunakan untuk Jangka Waktu ESA dalam mengungkapkan pelanggaran yang terjadi di lingkungan Sesuai dengan ketentuan, salah satu program ESA, yaitu Saham Bonus tidak dapat dijual maupun dipindahtangankan selama 3 mengoptimalkan peran serta Insan Jasa Marga dan pihak lainnya Perseroan. (tiga) tahun (periode lock up). Sebagai bagian dari komitmen Perseroan untuk terus Persyaratan Karyawan dan/atau Manajemen yang Berhak implementasi GCG dan Code of Conduct harus dihindari Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 182.1/KPTS/2007 tentang Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan menyempurnakan implementasi GCG, pelanggaran terhadap oleh segenap Insan Jasa Marga. Terkait dengan hal tersebut, Perseroan telah memiliki Whistleblowing System sebagai media penyampaian pelaporan pelanggaran terhadap implementasi GCG dan Code of Conduct Perseroan. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 250 Identitas Perseroan Perseroan telah menyediakan sarana whistleblowing system JASA MARGA AMANAH yang dapat digunakan oleh seluruh Insan Profil Perseroan Jasa Marga maupun pihak eksternal sejak tanggal 16 Januari 2013. Transformasi Jasa Marga Pengelolaan whistleblowing system Perseroan dilakukan dengan berpedoman pada Keputusan Direksi No. 09/KPTS/2013 Ikhtisar 2013 tanggal 13 Januari 2013 tentang Whistleblowing System PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan Keputusan Direksi No. 10/KPTS/2013 Laporan Manajemen tanggal 13 Januari 2013 tentang Pembentukan Tim Pengelolaan Whistleblowing System PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Analisa dan Pembahasan Manajemen Setiap laporan yang masuk akan dipelajari, diklasifikasikan dan ditindaklanjuti melalui penyelidikan mendalam berdasarkan Pengembangan Proyek Baru pertimbangan akibat tindakan, derajat kesengajaan dan motif tindakan. Pengelolaan Human Capital Sanksi yang dijatuhkan dapat berupa teguran lisan, surat peringatan (I, II, III), hingga pemutusan hubungan kerja (PHK). Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian fakta-fakta yang diperoleh. Keputusan terhadap terbukti/tidaknya pelaporan tersebut akan dibuat dan diambil berdasarkan Perseroan tidak akan mentolerir setiap pelanggaran terkait dengan integritas. Pengelola Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) Sistem Pelaporan Pelanggaran atau Whistleblowing System (WBS) merupakan suatu mekanisme pelaporan terhadap pelanggaran yang dilakukan secara rahasia yang dilakukan oleh karyawan atau pimpinan Perseroan. Pelaporan ditujukan melalui suatu mekanisme baku dan dikelola secara profesional oleh Tim Pengelolaan Whistleblowing System yang dibantu oleh Pengelola Administrasi Whistleblowing System yaitu PT Deloitte Konsultan Indonesia yang terpilih melalui proses pengadaan barang/jasa di Perseroan. Keanggotaan dari Tim Pengelolaan Whistleblowing System adalah sebagai berikut: Keanggotaan tim pengelolaan Whistleblowing System No. Susunan Anggota Kedudukan dalam Tim 1. Head of Internal Audit Ketua Merangkap Anggota 2. Corporate Secretary Sekretaris Merangkap Anggota 3. VP Legal Anggota 4. GM Human Capital Services Anggota 5. VP Risk & Quality Management Anggota Landasan Penyusunan Whistleblowing System 1. Keinginan Perseroan untuk terus menegakkan prinsipprinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik di seluruh 2. Tersedianya mekanisme deteksi dini (early warning system). 3. Tersedianya kesempatan untuk menangani masalah lingkungan Perseroan, khususnya yang berkaitan dengan pelanggaran secara internal terlebih dahulu, sebelum integritas dan transparansi. meluas menjadi masalah pelanggaran yang bersifat 2. Sebagai komitmen Perseroan untuk menyediakan media bagi penegakan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik, sehingga menciptakan situasi kerja yang bersih publik. 4. Timbulnya keengganan untuk melakukan pelanggaran (pengawasan oleh semua pihak). dan bertanggung jawab. 3. Sebagai salah satu alat yang ampuh dalam mencegah dan mendeteksi potensi terjadinya pelanggaran di Perseroan. Sosialisasi Whistleblowing System Sosialisasi Whistleblowing System (WBS) di internal Perseroan disampaikan melalui berbagai media seperti buletin internal, Maksud, Tujuan dan Manfaat Whistleblowing System poster, sosialisasi etika maupun presentasi langsung kepada Maksud, Tujuan dan Manfaat penerapan Sistem Pelaporan unit kerja terkait. Untuk eksternal, sosialisasi dilakukan melalui Pelanggaran (Whistleblowing System/WBS) di Perseroan website Perseroan dan pengiriman surat edaran/memo. adalah: 1. Tersedianya cara penyampaian informasi penting dan Pada bulan Januari 2013, dilakukan sosialisasi Whistleblowing kritis bagi Perusahaan kepada pihak yang harus segera System Tim Pengelolaan Whistleblowing System untuk seluruh menanganinya secara aman. unit kerja Kantor Pusat dan Cabang. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 251 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Timeline Whistleblowing System Kick Off SK DIREKSI 195/KPTS/2011 14/12/2011 15/12/2011 Penandatangan peryataan mulai oleh Komisaris Utama dan Direktur Utama Penandatangan Perjanjian Kerjasama dengan Deloitte 04/05/2012 1. Kebijakan 2. Jenis SPP 3. Mekanisme Pelaporan 4. Pembentukan Tim Sosialisasi Presentasi ke Direksi 19/06/2012 16/01/2013 16/01/2013 s.d 11/02/2013 Go Live Whistleblowing System Ruang Lingkup Pelaporan Ruang Lingkup Pelaporan yang akan ditindaklanjuti oleh Whistleblowing System adalah tindakan yang dapat merugikan Perseroan, yang meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Penyimpangan dari peraturan dan perundangan yang berlaku 2. Penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan lain di luar Perseroan 3.Pemerasan 4. Perbuatan curang 5. Benturan Kepentingan 6.Gratifikasi Sarana Pelaporan Pelapor menyampaikan laporan dalam bentuk surat dengan disertai dokumen pendukung yang diperlukan. Laporan melalui salah satu diantara cara berikut: Sarana Pelaporan Pelanggaran +62 21 23 50 7022 0811 1255 550 +62 21 2350 7023 http://jasamarga.tipoffs.asia @ [email protected] P.O Box 2332, JKP 10023 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Khusus untuk Pelaporan melalui sarana telepon dan sms, maka waktu Pelaporan secara live adalah pukul 07.00 WIB s.d. 21.000 WIB. Pelaporan yang masuk di luar waktu tersebut, akan dialihkan ke voice mail. 252 Identitas Perseroan Mekanisme Penerimaan Pelaporan Profil Perseroan Mekanisme penerimaan pelaporan pelanggaran dapat dilihat pada bagan sebagai berikut: Transformasi Jasa Marga mekanisme penerimaan pelaporan pelanggaran Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Deloitte contact centre memberikan tanggapan apabila pelapor menanyakan status tindakan atas laporannya Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Sarana Pelaporan @ Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Analis Deloitte menanyakan hal-hal yang relevan kepada Pelapor Analis Deloitte akan memberikan nomor referensi yang unik kepada Pelapor Deloitte investigator mereview call log, membuat laporan penyingkapan dan rekomendasi tindak lanjut Laporan dimuat dalam e-Room dan sebuah email Pemberitahuan akan dikirim ke semua anggota Tim Pengelolaan WBS Jasa Marga Tim Pengelolaan WBS akan menindaklanjuti dan memberikan tanggapan atas kasus tersebut kepada Deloitte Deloitte contact centre memberikan tanggapan kepada Pelapor berdasarkan nomor referensi Alur Proses Whistleblowing System Laporan yang tidak terbukti akan dikembalikan kepada Jika dokumen dan bukti-bukti yang disampaikan lengkap, pelapor. Namun apabila terbukti, Tim Pengelolaan Tim Pengelolaan Whistleblowing System melakukan Whistleblowing System akan melaporkan hasil temuannya pemilahan data dan memutuskan apakah kasus tersebut tersebut kepada Direksi. Laporan yang berkaitan dengan dapat dilanjutkan ke tingkat penyelidikan. Jika keputusannya jajaran manajemen di bawah Direksi disampaikan dalam adalah cukup bukti, maka laporan tersebut akan ditingkatkan bentuk surat dan ditujukan kepada Direktur Utama, statusnya ke tahap penyelidikan. sedangkan laporan-laporan yang berkaitan dengan Direksi akan ditujukan kepada Dewan Komisaris. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 253 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Alur Proses Whistleblowing System Pelapor Memenuhi Kriteria Pelapor Telaah Awal oleh Tim WBS dilaporkan ke Direksi dilaporkan ke Komisaris diteruskan ke fungsi terkait Memenuhi Lanjutan Tanggapan/feedback Internal Investigasi (SPI) Catatan: 1. Pelapor pelanggaran akan selalu mendapatkan feedback dan status Laporan Hasil Investigasi atas laporan yang diberikan 2. Alur Pelaporan Jika yang dilaporkan karyawan dan Dewan Komisaris, laporan ditujukan kepada Tim WBS Jika yang dilaporkan anggota Tim WBS Tim WBS, laporan ditujukan kepada Direksi Internal Khusus Penindakan sesuai dengan sistem & prosedur yang berlaku Putusan Direksi/ Komisaris Jika yang dilaporkan Direksi, laporan ditujukan kepada Dewan Komisaris berkas ditutup Perlindungan Terhadap Pelapor Implementasi WBS di Tahun 2013 Perseroan menyediakan fasilitas saluran pelaporan (telepon, Selama tahun 2013, pelaporan pelanggaran yang masuk adalah surat, email) yang independen, bebas, dan rahasia bagi pelapor, sebanyak 24 laporan dan laporan yang telah ditindaklanjuti agar terlaksana proses pelaporan yang aman. Selain itu, WBS sampai dengan proses akhir sebanyak 15 laporan. juga menjaga kerahasiaan identitas pelapor dengan tujuan memberikan perlindungan kepada pelapor dan anggota keluarga atas tindakan balasan dari terlapor atau organisasi. Informasi pelaksanaan tindak lanjut laporan akan disampaikan secara rahasia kepada pelapor yang identitasnya lengkap. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 254 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Pengadaan Barang dan Jasa Kebijakan Perseroan dalam menerapkan Pengadaan Barang dan Jasa tertuang dalam Keputusan Direksi No. 15/ KPTS/2009 tanggal 20 Januari 2009 tentang Standar Prosedur Operasional Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Perusahan. Kebijakan ini mengatur pengguna barang dan jasa , pengelola pengadaan barang dan jasa, pengelola kontrak pengadaan barang dan jasa, pengelola penyedia barang dan jasa, pengelola material, tim pengadaan, dan pejabat berwenang serta penyedia barang dan jasa sesuai dengan tugas, fungsi, hak dan kewajiban serta peran para pihak dalam proses pengadaan barang dan jasa. Tujuan Pengadaan Barang danJasa adalah untuk memperoleh barang dan jasa yang diperlukan Perseroan dengan mempertimbangkan kualitas dan delivery time dari sumber yang tepat dengan total biaya terendah dan dilakukan melalui strategi, perencanaan, proses dan pengendalian pengadaan yang efektif dan efisien serta sesuai dengan prosedur yang berlaku. Untuk mencapai sasaran utama Pengelolaan Rantai Pasokan yaitu menjamin terlaksananya kegiatan usaha serta penciptaan nilai tambah (value creation) dan peningkatan daya saing Perseroan, Perseroan mempunyai kebijakan manajemen sebagai berikut: a. Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa b. Pengelolaan kontrak Pengadaan Barang dan Jasa c. Pengelolaan Penyedia Barang dan Jasa Etika Perseroan dalam Penyedian Barang dan Jasa Perseroan melaksanakan pengadaan barang dan jasa berdasarkan prinsipprinsip kompetitif, transparan, adil, wajar dan akuntabel. Perilaku etis yang diharapkan dalam berhubungan dengan penyedia barang dan jasa antara lain: • Penentuan penyedia barang dan jasa harus didasarkan pada mutu produk, layanan purna jual, garansi, prestasi dan rekam jejak dengan mengutamakan kepentingan Perseroan. • Menghormati hak dan kewajiban sesuai dengan perjanjian perikatan dan ketentuan perundang-undangan. • Menjalin komunikasi yang terbuka selama proses pelaksanaan pengadaa hingga terpenuhinya hak dan kewajiban para pihak. • Melakukan evaluasi atas penyedia barang dan jasa serta memberikan tindakan tegas kepada penyedia barang dan jasa yang berperilaku tidak etis. Penerapan e-Procurement Untuk mencegah timbulnya praktik KKN, selain perlu perbaikan sistem dan prosedur pengadaan barang dan jasa agar lebih transparan dan akuntabel, perlu pula dicari alternatif lain yang memenuhi prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), terutama prinsip keterbukaan (transparency) serta prinsip keadilan (fairness). Di dalam lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Negara BUMN telah merilis Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, secara eksplisit menjelaskan Tata Kelola Teknologi Informasi. Dengan adanya peratuan tersebut, BUMN diwajibkan untuk menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) atau Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam aspek bisnis dan pengelolaan perusahaan pada semua jajaran perusahaan dengan dukungan IT. Sebagai wujud komitmen penerapan GCG dan Pakta integritas, Jasa Marga terus konsisten hinga saat ini untuk mengelola proses pengadaan dan kemitraan dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 menggunakan sistem e-Tendering melalui aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE)/e-Procurement yang meminimalkan kontak fisik antara pemasok/mitra dengan panitia karena keseluruhan proses tender dan negoisasi telah berbasis komputer sehingga berlangsung adil dan transparan. Beberapa manfaat yang telah diperoleh antara lain kecepatan proses tender, penetapan calon peserta tender secara elektronik sesuai persyaratan yang ditentukan, pemilihan pemenang secara electronik dan manfaat lainnya terkait dengan kualitas proses yang semakin baik, kewajaran harga, keadilan, tranparansi dan mencegah terjadinya intervensi. e-Procurement adalah proses pengadaan barang/jasa yang pelaksanaannya dilakukan secara elektronik yang berbasis web/internet dengan memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan informasi yang meliputi pelelangan umum secara elektronik yang diselenggarakan oleh Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Sesuai Keputusan Direksi No. 149/KPTS/ DIR/2013 tanggal 30 Agustus 2013, melalui Divisi General Affairs dibuat LPSE dengan bantuan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Pengadaan secara elektronik (e-Procurement) bagi Perseroan tidak hanya meningkatkan transparansi, tetapi juga meningkatkan efisiensi dengan harga dan biaya transaksi lebih murah, dan siklus pengadaan yang lebih pendek. Dengan demikian menghindari proses korupsi, serta meningkatkan produktivitas kerja. Pakta Integritas Mitra Kerja Perseroan mewajibkan vendor dan mitra kerja untuk menandatangani Pakta Integritas dalam kaitannya dengan pengadaan barang dan jasa. Pakta Integritas Insan Jasa Marga Dalam setiap Pengadaan Barang dan Jasa Perseron juga mewajibkan insan Jasa Marga untuk menandatangani pakta integritas sebagai bentuk tidak adanya benturan kepentingan dan transparansi dalam proses pengadaan barang dan jasa. 255 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Auditor Eksternal Fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan Perseroan dilakukan dengan melaksanakan audit eksternal yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). KAP HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan telah melakukan audit laporan keuangan Perseroan sebanyak 3 (tiga) periode tahun buku berturut-turut (2009-2011). Tahun 2012 adalah periode pertama bagi KAP RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto melakukan audit laporan keuangan Perseroan. Auditor Eksternal Perseroan 2009-2012 Tahun Kantor Akuntan Publik 2009 HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan 2010 2011 Kontrak (Rp) Partner Pelaksana 858.000.000 Drs. Hartono, Ak., CPA HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan 660.557.500 Drs. Hartono, Ak., CPA HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan 1.065.000.000 Drs. Hartono, Ak., CPA 2012 RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto 1.622.500.000 Saptoto Agustomo 2013 RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto 1.245.750.000 Saptoto Agustomo Audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2013 Jasa Lain Dalam pelaksanaan audit Laporan Pihak yang ditunjuk Perseroan sebagai Auditor Ekternal tidak memberikan jasa lain selain jasa Keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan, audit terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Laporan Keuangan PKBL. Perseroan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar di Bapepam-LK Total biaya yang dikeluarkan untuk audit Laporan Keuangan Konsolidasi tahun yaitu KAP RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar 2013 adalah sebesar Rp 1.245.750.000,- (satu miliar dua ratus empat puluh lima juta & Saptoto. Penunjukan KAP tersebut telah tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) termasuk PPN dan belum termasuk Out of Pocket diputuskan dalam RUPS pada tanggal Expenses (OPE). KAP RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto yang ditunjuk telah 29 April 2013 berdasarkan rekomendasi menyelesaikan tugasnya secara independen sesuai standar profesional akuntan publik Dewan Komisaris Perseroan. Lingkup Audit dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang telah ditetapkan. Jangka waktu yang dilakukan KAP RSM Aryanto, Amir pelaksanaan audit terhitung sejak ditandatangani Kontrak oleh Para Pihak sampai Jusuf, Mawar & Saptoto mencakup audit dengan tanggal 31 Maret 2014. Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan tahun buku 2013 dan Laporan Keuangan struktur tim auditor eksternal jasa marga tahun 2013 Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku 2013. Penanggung Jawab Saptoto Agustomo Proses Penunjukan Auditor Eksternal Proses penunjukan Auditor Eksternal dilakukan melalui mekanisme sebagai berikut: 1. Komite Audit melakukan evaluasi terhadap Kantor Akuntan Publik. Independent Partner Amir Abadi Jusuf Partner Pelaksana Leknor Joni Endang Pramuwati Quality Assurance Service Dedy Sukrisnadi Ketua Tim Rini Nurzianah Tax Specialist Felix T. Purba 2. Komite Audit melaporkan Pengadaan Jasa Kantor Akuntan Publik Tahun Buku 2013 kepada Dewan Komisaris. 3. Dewan Komisaris menyampaikan kepada Direksi melalui surat Dewan Komisaris kepada Direksi No. DK-0066/ IT Specialist Billy Eduardo IV/2013 tanggal 19 April 2013 perihal Penetapan Kantor Akuntan Publik Dalam Rangka Audit Umum PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013 4. Dewan Komisaris mengusulkan kepada RUPS untuk menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Auditor dan Compliance Auditor Dewi Novita Sari, Rahmat, Andre Wahyudi, Ricky Edbert, Edi Riyanto Bernando Barusela, Ary Y Putra, Putri Retno, Andreas Manurung, Rizki Lukman 256 256 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Strategi dan kebijakan Perseroan dalam menjalankan aktivitas berkelanjutan sedapat mungkin memberikan dampak positif serta mengurangi dampak negatif yang mungkin terjadi pada aspekaspek ekonomi, sosial dan lingkungan yang merupakan faktor utama dalam menunjang keberlanjutan bisnis Perseroan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 257 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Selain uraian dalam bagian ini, Perseroan juga membuat Laporan Keberlanjutan 2013 yang terpisah dari Laporan Tahunan 2013. Strategi dan Kebijakan Selain itu landasan penerapan aktivitas Sebagai suatu institusi bisnis yang tanggung jawab sosial juga mengacu memiliki core business dalam kepada beberapa regulasi yang berlaku membangun dan mengelola jalan antara lain Pasal 3 ayat (1) Peraturan tol, aktivitas Perseroan tidak terlepas Pemerintah Republik Indonesia No. 47 dari pengelolaan bisnis yang tahun 2012 tentang Tanggung Jawab mempertimbangkan aspek ekonomi, Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas, sosial dan lingkungan yang merupakan sebagai dasar pelaksanaan Undang faktor utama dalam menunjang Undang No. 40 tahun 2007 tentang keberlanjutan bisnis Perseroan. Oleh Perseroan Terbatas ditegaskan bahwa kerena itu strategi dan kebijakan “Tanggung jawab sosial dan lingkungan Perseroan dalam menjalankan aktivitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 yang berkelanjutan sedapat mungkin menjadi kewajiban bagi Perseroan yang memberikan dampak positif serta menjalankan kegiatan usahanya di bidang mengurangi dampak negatif yang dan/atau berkaitan dengan sumber daya mungkin terjadi pada aspek-aspek alam berdasarkan Undang Undang”. tersebut. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 258 Identitas Perseroan Secara spesifik, Peraturan Pemerintah Republik Secara keseluruhan, kegiatan tanggung jawab sosial dan Profil Perseroan Indonesia, No. 47 tahun 2012 tersebut menjadi dasar lingkungan yang dilaksanakan sepanjang tahun 2013, mencakup bagi Jasa Marga dalam melaksanakan aspek tanggung program pelestarian lingkungan hidup, program di bidang Transformasi Jasa Marga jawab sosial dan lingkungan atau yang dalam tataran ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, program Ikhtisar 2013 global disebut sebagai Corporate Social Responsibility pengembangan sosial dan kemasyarakatan yang meliputi Laporan Manajemen (“CSR”). program kemitraan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, pembangunan sarana dan prasarana untuk masyarakat, program Analisa dan Pembahasan Manajemen Menyadari hal tersebut, Perseroan berupaya untuk tetap bantuan bencana alam dan bantuan masyarakat, dan program menjaga eksistensi bisnis dengan berlandaskan Triple yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen. Pengembangan Proyek Baru Bottom Line; People, Planet and Profit sebagai landasan Pengelolaan Human Capital dijalankan. Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian aktivitas dalam menjaga keberlanjutan dari bisnis yang Tanggung Jawab Lingkungan Hidup Perseroan menyadari bahwa aktivitas bisnis yang dilakukan memberikan dampak bagi lingkungan, baik lingkungan yang berada di area Kantor Pusat maupun area operasional. Untuk itu Perseroan secara proaktif membina budaya tanggung jawab lingkungan tidak saja terhadap karyawan tetapi juga meliputi masyarakat pada umumnya. Hal ini dilakukan dalam rangka mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan Perseroan dalam mengembangkan, membangun dan mengelola jalan 1. Penghematan energi melalui penggunaan teknologi baru yang dapat mengurangi penggunaan energi di lingkungan Perseroan. 2. Penggunaan produk-produk yang mengacu kepada eco product (produksi yang ramah lingkungan). 3. Inventarisasi jumlah pohon dalam setiap kegiatan proyek yang akan ditanam kembali. 4. Penanaman pohon sebagai akibat dari penebangan pohon yang harus dilakukan. tol, selain untuk mendukung program-program nasional yang terkait dengan lingkungan hidup. Upaya untuk Sebagai bentuk komitmen manajemen terhadap perlindungan meningkatkan dampak positif dan mengurangi dampak lingkungan dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan dan negatif dari aktivitas bisnis ini terus menjadi fokus meningkatkan nilai Perusahaan, pada tahun 2013 Manajemen perbaikan utama Perseroan. menandatangani pernyataan mulai penerapan sistem manajemen lingkungan di lingkungan Perseroan, dan membuat pedoman Kebijakan sistem manajemen lingkungan yang disahkan dalam keputusan Komitmen Perseroan untuk bertanggung jawab terhadap Direksi No. 165/KPTS/2013 yang bertujuan mencegah terjadinya lingkungan dilaksanakan melalui berbagai program pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan di sekitar usaha dan kebijakan. Melalui Surat Edaran Direksi No. 18/ Perseroan, menjaga kerbersihan dan kelestarian fungsi lingkungan SE/2010 tentang penghematan energi dan pelestarian serta pemenuhan terhadap peraturan perundang-undangan, lingkungan, Jasa Marga berupaya menerapkan Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri dan Peraturan Daerah peningkatan kualitas lingkungan hidup melalui di bidang lingkungan hidup. kebijakan-kebijakan berikut ini: pernyataan mulai penerapan sistem manajemen lingkungan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 259 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Pengoperasian jalan yang selaras dengan budaya masyarakat setempat. Kegiatan yang Dilakukan 3. Penghutanan jalan tol sebagai satu upaya mitigasi perubahan Dalam pengelolaan jalan tol, Jasa Marga tetap mengkaji aspek dampak lingkungan. Sebanyak lebih dari 75.800 pohon telah fisik-kimia, sosio-ekonomi, sosial-budaya, dan kesehatan ditanam pada tahun 2013. masyarakat. Upaya ini diimplementasikan Perseroan dengan 4. Pembersihan sampah-sampah di sepanjang koridor jalan tol. menerapkan AMDAL terhadap proyek jalan tol dimulai dari Upaya pengelolaan sampah di jalan tol sebagaimana Surat pemilihan material yang sedapat mungkin dapat didaur ulang Edaran Direktur Operasi nomor : 18/SE-DIR/2011 tanggal hingga upaya untuk mengurangi dampak peningkatan polusi 30 November 2011 dalam rangka menjaga kebersihan udara yang timbul akibat produk layanan. dilingkungan di sepanjang ruas jalan tol yang mencakup pengelolaan sampah akibat buangan di sekitar batas Ruang Jasa Marga terus berupaya melakukan berbagai program terkait Milik Jalan Tol, pengelolaan sampah Rest Area / Tempat pelestarian lingkungan hidup dan terus melakukan pengembangan Istrahat, dan pengelolaan sampah di lajur jalan tol / gerbang tol sistem untuk mendukung kegiatan tersebut. Seluruh upaya pelestarian lingkungan yang dilakukan membuat Jasa Marga / kantor gerbang tol / kantor cabang / kantor anak perusahaan 5. Penanaman 10.000 pohon mangrove di sekitar Jalan Tol meraih penghargaan dari Sri Kehati untuk kategori Sustainable and Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa Bali sebagai bentuk tanggung Responsible Investment Index (SRI) KEHATI Appreciation. jawab kepada lingkungan dan untuk menjaga kelestarian di lingkungan sekitar jalan tol serta bukti nyata bahwa Perseroan Aktivitas lain dari tanggung jawab terhadap lingkungan ini antara lain: mengedepankan pembangunan berbasis eco friendly. 1. Pemakaian energi sinar matahari (solar cell) khususnya untuk 6. Menyusun Roadmap Lingkungan Jasa Marga (2013-2017). penerangan jalan. Lebih dari 2.500 titik telah menggunakan sollar cell sebagai penerangan jalan umum. 2. Pengendalian polusi, efek gas rumah kaca serta emisi udara berbahaya lainnya. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Berbagai kegiatan tersebut merupakan wujud nyata kontribusi Jasa Marga dalam upaya menjaga kelestarian alam, yang memberikan dampak positif bagi lingkungan hidup dan 260 Identitas Perseroan mengatasi pemanasan bumi (global warming) dan Undang Undang No.13 tentang Ketenagakerjaan menjadi acuan Profil Perseroan perubahan iklim (climate change), dengan harapan seluruh kebijakan ketenagakerjaan Perseroan untuk memastikan menjadi inspirasi kepada masyarakat dan terutama kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku dan karyawan untuk lebih sadar akan pentingnya lingkungan meminimalkan terjadinya pelanggaran terhadap hak asasi hidup yang bersih dan sehat. manusia dalam hubungan kerja. Dampak Keuangan dari Kegiatan Optimalisasi pelaksanaan pengelolaan sumber daya manusia ini Guna mengoptimalkan pelaksanaan program diterapkan oleh Perseroan dengan mengupayakan kebijakan- dan kegiatan pengelolaan lingkungan, Perseroan kebijakan sebagai berikut: Pengembangan Proyek Baru secara khusus telah mengalokasikan biaya 1. Melaksanakan kepatuhan terhadap perundang undangan Pengelolaan Human Capital telah mengeluarkan dana untuk pengelolaan lingkungan 2. Menjunjung tinggi hak-hak asasi pekerja. sebesar Rp ± 3,5 miliar. 3. Memberikan program peningkatan dan pelatihan kompetensi. Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan pengelolaanlingkungan. Pada tahun 2013, Perseroan ketenagakerjaan. 4. Menjunjungan kesetaraan gender dan jenjang karir. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Sertifikasi di Bidang Lingkungan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Sesuai dengan Visi Perseroan tahun 2017, untuk menjadi Pelaksanaan kepatuhan terhadap perundang-undangan perusahaan pengembang dan operator jalan tol ketenagakerjaan. terkemuka di Indonesia, Perseroan harus memperhatikan Daftar Istilah 1. Pengelolaan Hubungan Karyawan dengan Manajemen juga pengendalian lingkungan, untuk itu Perseroan Laporan Keuangan Konsolidasian menargetkan melakukan sertifikasi lingkungan pada tahun telah terbina dengan baik. SKJM yang beranggotakan 99,92% 2015. karyawan Jasa Marga merupakan organisasi yang berhak Hubungan antara karyawan dengan Manajemen Perseroan mewakili karyawan dalam berhubungan dengan Manajemen Ketenagakerjaan dan Kesehatan & Keselamatan Kerja dan telah terlibat secara aktif dalam perundingan PKB dengan Manajemen. 2. Rekrutmen SDM Rekrutmen SDM Jasa Marga dilakukan melalui rekrutmen Tanggung jawab sosial perusahaan dari sisi internal dan eksternal. Rekrutmen internal dilakukan dengan ketenagakerjaan serta kesehatan dan keselamatan mengoptimalkan sumber daya yang telah dimiliki agar tercapai kerja merupakan perhatian utama. Perseroan meyakini efisiensi biaya pergantian karyawan dan didapatkan kandidat bahwa karyawan sebagai aset utama adalah pelanggan terbaik sesuai keperluan serta secara bersamaan memfasilitasi pertama yang harus mendapatkan pelayanan terbaik dalam pengembangan karir bagi karyawan yang ada. Rekrutmen pemenuhan hak-haknya agar dapat berkontribusi dengan eksternal difokuskan pada perekrutan karyawan untuk mengisi optimal dan menjaga eksistensi suatu perusahaan. Oleh kekosongan posisi di Jasa Marga. sebab itu, Perseroan memberikan perhatian dan komitmen 3. Pengembangan Kompetensi yang tinggi untuk meningkatkan profesionalisme karyawan serta kompensasi dan benefit yang baik. Penguatan kompetensi SDM dilakukan dengan pelatihan dan pendidikan untuk pengembangan kompetensi soft skill dan hard skill, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung Ketenagakerjaan terhadap strategi bisnis dan operasional. Program peningkatan Kebijakan dan pelatihan kompetensi bagi karyawan saat ini dikelola Sebagai perusahaan jasa, Perseroan menyadari bahwa sumber daya manusia yang handal adalah kekuatan utama untuk dapat terus menjalankan roda bisnis. Jasa Marga memandang pekerja sebagai mitra dalam upaya meningkatkan kinerja Perseroan (partner in profit), mitra dalam melaksanakan tugas operasional (partner in responsibility) dan mitra dalam meningkatkan produktivitas (partner in production). melalui pembentukan JMDC. 4. Remunerasi Karyawan Jasa Marga memahami bahwa kompensasi dan benefit yang diberikan Perseroan berimbas pada kondusivitas kinerja serta perputaran dari karyawan. Oleh karena itu Jasa Marga memberikan paket remunerasi yang kompetitif bagi karyawannya yang terdiri dari gaji bulanan, berbagai tunjangan dan fasilitas antara lain manfaat pensiun dan kesehatan sesuai peraturan yang berlaku dan secara berkala dievaluasi agar pergerakan gaji karyawan sesuai dengan harga pasar. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 261 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 5. Program Pensiun 6. Survey kepuasan pekerja. Jasa Marga memiliki dua program pensiun, yaitu (i) Program Perseroan secara rutin melakukan survey kepuasan pekerja Pensiun Iuran Pasti (“PPIP”) yang berlaku bagi karyawan tetap agar dapat menerima feedback langsung dari pekerja. yang bekerja sebelum 1 Juli 2012; dan (ii) Program Pensiun Melalui survey ini diharapkan setiap pekerja Jasa Marga Manfaat Pasti (“PPMP”) yang ditujukan bagi karyawan tetap dapat menyampaikan pandangan mengenai berbagai yang direkrut setelah 1 Juli 2012 aspek yang menentukan level kepuasan pekerja serta dapat 6. Penghargaan karyawan menyampaikan saran dan masukan kepada Manajemen Jasa Secara rutin, Jasa Marga memberikan apresiasi kepada Marga terkait hal yang dapat meningkatkan tingkat kepuasan karyawan yang berprestasi dalam mendukung kegiatan dan produktivitas Jasa Marga. Pada tahun 2013 hasil ERI adalah operasional Perseroan, karyawan yang memiliki loyalitas 1,97 dengan tingkat Engaged sebesar 48%. Skor tahun 2013 tinggi terhadap Perseroan. Pemberian penghargaan ini untuk lebih baik dibandingkan tahun 2011 (skor ERI 1,40). memotivasi karyawan agar memberikan kontribusi yang lebih baik di periode mendatang. Lingkungan Kerja 7. Tingkat perpindahan (turnover) karyawan Lingkungan dan iklim kerja yang kondusif mendukung Tingkat perpindahan karyawan yang keluar dari Perseroan peningkatan kinerja dan produktivitas karyawan Perseroan. Untuk itu, dengan berbagai sebab antara lain pengunduran diri secara Perseroan berkomitmen untuk selalu menciptakan lingkungan dalam sukarela, meninggal dunia, dan pensiun normal. bentuk suasana kerja yang aman, nyaman dan mampu meningkatkan 8. Kesetaraan gender dan kesempatan kerja kualitas kerja karyawan. Perseroan memastikan implementasi Sistem Jasa Marga tidak memiliki kebijakan internal terkait Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang diakui ketenagakerjaan yang membedakan penerapannya secara nasional dan internasional. SMK3 bertujuan melindungi berdasarkan gender. Seluruh peraturan yang berlaku karyawan, pelanggan, aset, mitra kerja dan lingkungan dari potensi diterapkan secara konsisten dan setara kepada seluruh bahaya yang mungkin terjadi. Perseroan telah membentuk Panitia karyawan tanpa membedakan gender. Demikian pula dengan Pembina keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di lingkungan kesempatan kerja yang ditawarkan berlaku bagi seluruh Perseroan. Sampai dengan saat ini Kantor Cabang, Kantor Pusat karyawan. dan satu Anak Perusahaan sudah membentuk P2K3, Susunan pengurus P2K3 berasal dari unit yang bervariasi dan keterlibatan Kegiatan yang Dilakukan wakil dari pekerja. 1. Pemberian imbal jasa pekerjaan yang sesuai. Jasa Marga memahami bahwa kompensasi dan benefit yang Peningkatan Kesejahteraan diberikan Perseroan berimbas pada kondusivitas kinerja Aspek kesejahteraan karyawan menjadi perhatian Jasa Marga serta perputaran dari karyawan. Oleh karena itu, Perseroan agar karyawan dapat merasa aman dan nyaman dalam bekerja, mengupayakan imbal jasa terbaik melebihi ketentuan sehingga hal tersebut memotivasi tiap individu untuk terus perundang undangan (UMR), sesuai kemampuan Perseroan meningkatkan prestasi dan produktivitas kerja. Jasa Marga dan tanpa memberatkan jam kerja karyawan. Nilai persentase memberikan program kesejahteraan yang sudah memenuhi imbal jasa terendah yang dikeluarkan oleh Perseroan lebih standar Upah Minimum Provinsi (UMP) bagi seluruh karyawan tinggi dari UMR yang ditentukan oleh Pemerintah setempat. tetap. Program kesejahteraan meliputi jaminan sosial tenaga kerja 2. Pemberian kebebasan dalam berkumpul dan berserikat. (Jamsostek), fasilitas kesehatan, program pensiun, tunjangan Perseroan mendukung terbentuknya beberapa perkumpulan pajak, tunjangan Hari Raya Keagamaan, tunjangan cuti, jaminan seperti LKS Bipartit, Jasmapala dan komunitas lainnya. asuransi kecelakaan dari kumpulan (khusus petugas operasional), 3. Penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan melalui santunan kematian, seragam dinas, fasilitas pinjaman, uang Jasa Marga Development Center (JMDC). pendidikan anak, uang muka rumah, uang renovasi rumah, uang Sepanjang tahun 2013, JMDC telah memfasilitasi pendidikan muka kendaraan, mobil dinas, pelatihan dan pengembangan, dan pelatihan dengan total jam pelaksanaan rata-rata 15,07 pencegahan polusi kerja (khusus petugas pengumpul tol), jasa hari pelatihan tiap tahun menurut kategori operasional dan produksi (sesuai kinerja Perseroan), serta fasilitas olahraga, non operasional dengan total peserta 6.428 orang. Rata-rata kesenian, keagamaan dan rekreasi. jam pelatihan yang difasilitasi adalah 3,06 hari/orang. 4. Penyelenggaraan pelatihan keterampilan kepada karyawan Jasa Marga memiliki komitmen tinggi untuk senantiasa yang memasuki Masa Persiapan Pensiun (MPP) dan pesangon memberikan perlakuan yang adil dan setara bagi seluruh untuk pensiunan. karyawannya. Perseroan memberikan kesempatan yang sama bagi 5. Pemberian imbal jasa maupun promosi karyawan yang berkompeten tanpa membedakan gender maupun SARA. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 setiap karyawan untuk mengembangkan diri dan menunjukkan potensi terbaiknya bagi Jasa Marga. 262 Identitas Perseroan Sebagai bentuk komitmen Jasa Marga dalam Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Serta Profil Perseroan peningkatan kesejahteraan karyawan, pada tahun 2012, Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan Proyek Perseroan telah melakukan revisi pengaturan terkait Konstruksi dan Surat Edaran Direksi No. 20/SE-DIR/2010 tanggal 03 penggajian baik untuk karyawan tetap maupun karyawan Agustus 2010 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 tidak tetap melalui Keputusan Direksi No. 104/KPTS/2012 Laporan Manajemen tentang Perubahan Peraturan Penggajian Karyawan Tetap Dengan adanya Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang Analisa dan Pembahasan Manajemen Berdasarkan Sistem Manajemen Kinerja tanggal 29 Juni Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan 2012 dan Keputusan Direksi No. 105/KPTS/2012 tentang Kerja yang mewajibkan Perseroan untuk menerapkan Sistem Peraturan Penggajian Karyawan Tidak Tetap tanggal 29 Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), maka pada Pengembangan Proyek Baru Juni 2012. tahun 2013 Perseroan mereview kebijakan dan manual Sistem Pengelolaan Human Capital Tingkat Turnover Karyawan Tata Kelola Perusahaan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang sudah ada, dan akan diterapkan pada tahun 2014. Untuk menjaga tingkat turnover karyawan, Perseroan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan kayawan dalam mengembangkan karir serta paket Dasar Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 remunerasi yang kompetitif dalam bentuk manfaat Dasar pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan dan fasilitas yang diterima oleh karyawan. Sejauh ini Kesehatan Kerja (SMK3) di lingkungan Perseroan mengacu pada tingkat turnover karyawan Jasa Marga sangat kecil yang peraturan-peraturan sebagai berikut: Daftar Istilah tercermin dari jumlah karyawan yang mengundurkan diri a. Undang Undang No. 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Laporan Keuangan Konsolidasian dari Perseroan. b. Undang Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan: memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh Turnover Karyawan 2009-2013 2009 2010 2011 2012 2013 1 1 2 1 2 5.436 5.303 5.154 5.075 4.875 0,02 0,02 0,04 0,02 0,04 Jumlah Karyawan Mengundurkan Diri Jumlah Karyawan Persentase (%) Dampak Keuangan dari Kegiatan Ketenagakerjaan Perseroan secara berkesinambungan melakukan praktik ketenagakerjaan layak untuk terus menjaga karyawan sebagai aset utama. Dalam upaya untuk melaksanakan praktik ketenagakerjaan ini sepanjang tahun 2013, total biaya yang telah dikeluarkan Perseroan adalah Rp 964,12 miliar. • Pasal 86, bahwa pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja. • Pasal 87, bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan. c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kebijakan Kesehatan Kerja. d. OHSAS 18001: 2007. e. Keputusan Direksi No. 129/KPTS/2010 tanggal 22 Juli 2010 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja tentang Kebijakan Mutu dan K3, Manual Manajemen Mutu bertujuan melindungi karyawan, pelanggan, aset, mitra dan Pedoman Perbaikan Berkelanjutan di Lingkungan PT Jasa kerja dan lingkungan dari potensi bahaya yang mungkin terjadi. Sejak tahun 2011 pengelolaan K3 difokuskan Marga (Persero) Tbk. f. Keputusan Direksi No. 162/KPTS/2010 tentang Manual Sistem untuk mencapai tingkat zero accident. Program ini Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) serta diselenggarakan berdasarkan peraturan ketenagakerjaan Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan Proyek dan aturan K3 Dinas Tenaga Kerja setempat serta dievaluasi dan dinilai setiap tahun. Komitmen Jasa Marga untuk mewujudkan keamanan dan keselamatan di lingkungan kerja diwujudkan dalam kebijakan Perseroan Konstruksi di Lingkungan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. g. Surat Edaran Direksi No. 20/SE-DIR/2010 perihal Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). h. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 yang diatur dalam Keputusan Direksi No. 162/KPTS/2010 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) tanggal 30 September 2010 tentang Manual Sistem pada BUMN: PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 263 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Pemeriksaan kesehatan masyarakat sekitar jalan tol, salah satu Program Bina Lingkungan Jasa Marga. • Pasal 36, Direksi wajib memastikan bahwa aset dan lokasi Kegiatan yang Dilakukan usaha serta fasilitas BUMN lainnya, memenuhi peraturan Berbagai kegiatan yang dilakukan terkait dengan program K3 perundang undangan berkenaan dengan kesehatan dan selama tahun 2013 antara lain adalah: keselamatan kerja serta pelestarian lingkungan. 1.Pembentukan organisasi Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di lingkungan kerja. Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja P2K3 adalah badan pembantu di tempat kerja yang merupakan wadah kerja sama antara pengusaha dan karyawan untuk Sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Perseroan mengembangkan kerja sama, saling pengertian dan partisipasi dengan Serikat Karyawan Jasa Marga tahun 2012-2014, disepakati efektif dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja. Perseroan menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang Pembentukan organisasi P2K3 merupakan amanat dalam terintegrasi dengan sistem manajemen Perseroan yang sudah Undang Undang No. 01 tahun 1970 dimana P2K3 bertugas ada. Penyelenggaraan kegiatan keselamatan dan kesehatan memberikan pertimbangan dan dapat membantu pelaksanaan kerja dilakukan melalui berbagai program dan kegiatan yang usaha pencegahan kecelakaan kerja dan sakit penyakit akibat meliputi upaya pencegahan (preventif ), pengobatan (kuratif ), kerja dalam Perseroan serta dapat memberikan penerangan mempertahankan kesehatan (promotif ) serta pemulihan efektif pada para pekerja. kesehatan (rehabilitatif ). PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 264 Organisasi P2K3 perseroan Identitas Perseroan Profil Perseroan Ketua Direktur Utama Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Manajemen Sekretaris VP Divisi Risk & Quality Management Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Anggota 1. Seluruh VP 2. Kepala Cabang 3. Pimpro Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 2.Peningkatan Kompetensi Personil K3. Untuk menjamin terciptanya lingkungan kerja yang aman, perlu didukung oleh personil yang memahami mengenai keselamatan dan kesehatan kerja. Jasa Marga berkomitmen memiliki Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja di dalam unit kerjanya. Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Departemen Tenaga Daftar Istilah Kerja untuk mengawasi ditaatinya Undang Undang Keselamatan Kerja. Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja memiliki Laporan Keuangan Konsolidasian kewenangan untuk memasuki tempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukkan, meminta keterangan dan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan keputusan penunjukannya, memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan memberikan persyaratan serta pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja. Guna memenuhi ketentuan tersebut maka pada tahun 2013 Perseroan telah melakukan pelatihan Ahli Muda K3 Umum, Ahli K3 Konstruksi dan Safety Officer Pelaksanaan pelatihan Ahli K3 Umum (13 orang) dan Ahli K3 konstruksi (14 orang) dan Safety Officer (27 orang) pada Unit Kantor Pusat, Cabang dan Anak Perusahaan. jumlah karyawan pada Perseroan yang memiliki Kompetensi K3 di kantor pusat, cabang, Proyek dan Anak Perusahaan No. 1. 2. 3. 4. Keterangan Ahli K3 Umum Ahli K3 Konstruksi Safety Officer Hiperkes TOTAL Kantor Pusat dan Cabang 30 21 52 1 104 Proyek dan Anak Perusahaan 4 10 1 15 Persebaran karyawan dengan kompetensi K3: No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Unit/ Cabang/ Anak Perusahaan Kantor pusat Jagorawi Cawang – Tomang – Cengkareng Jakarta – Cikampek Jakarta – Tangerang Purbaleunyi Semarang Palikanci Surabaya – Gempol Belmera PT Jalantol Lingkarluar Jakarta Keterangan: √ : ada x : belum ada PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Ahli K3 Umum √ √ √ √ √ √ √ √ x x √ Ahli K3 Konstruksi √ √ √ X √ √ x √ x √ √ Safety officer Hiperkes √ √ √ √ √ x x x √ x √ √ x x x x x x x x x x 265 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Penerapan SMK 3 pada konstruksi pembangunan jalan tol baru. 3. Sosialisasi peraturan terkait keselamatan dan kesehatan Sementara itu, hasil Audit OHSAS 18001:2007 yang dilakukan kerja. oleh PT SGS menunjukkan bahwa temuan/Corrective Action Peraturan-peraturan tersebut mewajibkan penggunaan Request (CAR) di Cabang yang paling banyak muncul adalah sabuk keselamatan dan helm keselamatan, penyediaan Alat pada bidang P2K3/MR, diantaranya mengenai tugas dan Pelindung Diri (APD) di kendaraan dinas, penggunaan APD di tanggung jawab P2K3 yang belum sepenuhnya dilaksanakan, jalan tol, peraturan keselamatan di gerbang tol, pemasangan kompetensi anggota P2K3 belum memadai dan kurangnya rambu dan stiker K3, safety induction hingga briefing K3 komunikasi mengenai K3 kepada karyawan dan mitra kerja. sebelum memulai kegiatan operasional keseharian. Bersama konsultan dari PT SUCOFINDO telah dilakukan Diagnostic Assesment Keselamatan dan Kesehatan Kerja 4. Sertifikasi OHSAS 18001 : 2007 dan Sertifikasi SMK3. terhadap beberapa Cabang serta Kantor Pusat untuk Dalam rangka implementasi SMK3 di Perseroan sesuai dengan mengukur sejauh mana implementasi sistem manajemen Peraturan Pemerintah RI No. 50 tahun 2012, perlu dibuktikan keselamatan dan kesehatan kerja telah dilakukan. Hasil dengan melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja yaitu yang dicapai rata-rata adalah 70% dari minimal target yang dengan melakukan audit. Sampai saat ini Audit Sistem harus dipenuhi yaitu 85% sebagai penerapan memuaskan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang berdasarkan ketentuan penilaian hasil audit SMK3 yang telah dilaksanakan di 9 Cabang, 1 (satu) Anak Perusahaan. tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012. Diantara Anak Perusahaan Jasa Marga, baru PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) yang melaksanakan Audit SMK3 berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/ MEN/1996 dan memperoleh bendera emas. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 5.Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan K3 a. Evaluasi Kasus Kecelakaan Kerja di Cabang CawangTomang-Cengkareng, Jakarta-Cikampek dan Purbaleunyi. 266 Identitas Perseroan tahun 2013 a. pencegahan (preventif ), Transformasi Jasa Marga c. Inspeksi Risiko K3 ke Jasamarga Bali Tol. Ikhtisar 2013 kecelakaan kerja dari semua cabang Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen 9.Program kesehatan b. Evaluasi Pelaksanaan K3 cabang-cabang selama Profil Perseroan • Vaksinasi untuk kepentingan pencegahan penyakit bagi d. Mengumpulkan dan mengevaluasi data anak kandung karyawan dapat dilakukan vaksinasi dasar • Uji Kesehatan Berkala (UKB) setiap 1 tahun sekali dalam rangka menditeksi dini suatu penyakit karyawan 6.Diagnostic assessment dan audit SMK3 dan OHSAS Pengembangan Proyek Baru • Pemberian Gizi Kerja kepada karyawan yang terkena rotasi 18001:2007 kerja shift berupa Susu untuk meningkatkan daya tahan Dengan adanya Peraturan Pemerintah No. 50 tubuh karyawan • Penyemprotan dan Pengasapan jentik-jentik nyamuk untuk tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen mencegah penyebaran demam berdarah Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang mewajibkan Pengelolaan Human Capital • Perseroan memberikan kesempatan kepada karyawan & Perseroan untuk menerapkan Sistem Manajemen Tata Kelola Perusahaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) maka Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan manual Sistem Manajemen Keselamatan dan keluarga karyawan untuk mengikuti program Keluarga Berencana. pada tahun 2013 Perseroan mereview kebijakan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 • Perseroan melakukan pemeriksaan pap smear 1 (satu) Kesehatan Kerja yang sudah ada, dan akan diterapkan tahun sekali untuk menditeksi dini penyakit kanker mulut pada tahun 2014. Untuk itu Jasa Marga melakukan rahim terhadap karyawan dan atau istri karyawan kegiatan Diagnostic Assessmet sebelum melakukan Daftar Istilah review kebijakan dan manual sistem Manajemen Laporan Keuangan Konsolidasian b. pengobatan (kuratif ), Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), hal ini • Penggantian Biaya sebesar 80% untuk biaya Rawat jalan bertujuan untuk melihat gap implementasi K3 yang dapat dilakukan oleh karyawan dan keluarga karyawan ke ada di Jasa Marga agar dapat segera diperbaiki dokter, atau bidan berpraktek di rumah sakit, klinik, atau sehingga target penerapan dan sertifikasi SMK3 pada tempat praktek lainnya tahun 2014 dapat tercapai. • Karyawan & Kel Karyawan yang menjalani rawat inap di 7.Menambah bekal mengembangkan manajemen rumah sakit dapat langsung ke rumah sakit dengan kelas lingkungan perawatan I untuk Gol 1 s.d V dan untuk kelas perawatan II Perseroan dengan mengikut sertakan karyawan ke untuk Gol VI s.d VIII. pelatihan pemahaman dan implementasi sistem • Pemeriksaan Kehamilan dan Bantuan Persalinan dalam manajemen lingkungan dan audit & asesmen 1 kali proses kehamilan yang ditanggung perusahaan lingkungan jalan raya dan tol. sebanyak-banyaknya 9 kali. • Perusahaan memberikan Penunjang Diagnostik berupa USG 8. Sarana dan keselamatan kerja sebanyak-banyaknya 2 kali kecuali ada kelainan kandungan atas rekomendasi dokter spesialis Untuk menjamin keselamatan dan kesehatan • Pemeliharaan dan pengobatan perawatan Perawatan Gigi karyawan dalam bekerja, Perseroan melengkapi para penggantian biayanya sebesar 80% karyawan operasional dengan Alat Pelindung Diri (APD) berupa Rompi K3, Ear Plug, Respirator, Kaca Mata, Topi K3, Sepatu Safety, Sarung Tangan, Helm, Jas c. mempertahankan kesehatan (promotif ) Hujan dan Body Harnes sesuai tabel berikut: • perusahaan mengadakan ceramah-ceramah yang berkaitan Kelengkapan untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan Bidang Operasional Rompi K3 Ear Plug Respirator Pengumpulan Tol v v v Petugas Yan lalin v v v rescue v v Ambulans v Petugas Inspeksi v v PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Kaca Mata Topi K3 Sepatu Safety Sarung Tangan Helm Jas Hujan v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v Body Harnes v v 267 Menuju Pertumbuhan Berikutnya kesehatan secara periodik (Ceramah kesehatan dilakukan Sertifikasi Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja secara rutin setiap 3 bulan sekali oleh kantor pusat dan kantor Sejalan dengan salah satu misi Perseroan untuk melaksakan cabang), dalam rangka membudayakan cara hidup sehat kegiatan usaha berdasarkan kepada penerapan kaidah-kaidah • perusahaan memberikan kesempatan untuk melakukan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang benar dan konsisten. kegiatan olah raga (dilakukan Senam Kesehatan Jasmani Wujud perhatian Perseroan ini terealisasi dengan didapatkannya (SKJ) setiap hari jumát dan kegiatan olah raga lainnya) sertifikasi standarisasi internasional OHSAS 18001 : 2007 untuk meningkatkan stamina dan kesehatan para karyawan Occupational Health & Safety Assessment Series yang terintegrasi dengan ISO 9001 untuk semua cabang dimulai dari tahun 2010 d. pemulihan kesehatan (rehabilitatif ). sampai dengan sekarang. • Pembuatan dan pemasangan gigi palsu atas indikasi medis hanya berlaku bagi karyawan yang memiliki masa kerja minimal 3 tahun, maksimal dalam 1 tahun 3 (tiga) gigi palsu. • Pemeriksaan mata dan pembelian kaca mata bagi karyawan Dampak Keuangan dari Kegiatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Perseroan secara berkesinambungan melakukan praktik K3 atas rekomendasi dokter, diberikan hanya kepada karyawan untuk terus menjaga karyawan sebagai aset utama. Upaya untuk yang memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 3 tahun melaksanakan praktik K3 ini, sepanjang tahun 2013, total investasi hanya untuk 1 x dalam 2 tahun. yang telah dikeluarkan Perseroan adalah Rp 59,89 miliar. • Alat bantu diberikan kepada karyawan yang memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 3 tahun dan diberikan dalam jangka waktu 3 tahun sekali. Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan Tingkat kecelakaan kerja Semua bentuk kepatuhan pelaksanaan K3 Perseroan ditujukan Sebagai operator jalan tol dan Badan Usaha Milik Negara, untuk meminimalisasi situasi yang dapat memicu kecelakaan kontribusi Jasa Marga kepada masyarakat diantaranya kerja. Namun demikian, Jasa Marga menyadari bahwa kecelakaan dilaksanakan melalui Unit Community Development Program. dipengaruhi oleh banyak faktor dan bukan hal yang mudah untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) diatur dalam mengeliminasi kecelakaan (zero fatality). Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil Di Tempat Kerja Hubungan Kerja LR LB MD LR LB MD 2012 5 2 1 3 5 0 16 2013 1 2 1 3 3 0 10 Tahun Jumlah BUMN No. PER-08/MBU/2013 tangal 10 September 2013. Keterangan : Luka Ringan (LR); Luka Berat (LB); Meninggal Dunia (MD) Catatan : Korban kecelakaan termasuk petugas Outsourcing (Pul Tol, satpam, hansip, driver, THL dan lainnya) Tujuan pelaksanaan program ini adalah membangun hubungan harmonis dengan masyarakat, sekaligus memberi kontribusi nyata untuk lingkungan masyarakat yang sejahtera. Dengan mempertimbangkan keselarasan dengan potensi lingkungan masyarakat dimana program dilaksanakan, pelaksanaan program Pencapaian Bidang K3 Piagam Penghargaan zero accident K3 untuk Cabang Palikanci dan Surabaya-Gempol yang diperoleh dari Disnaker tingkat Kabupaten Cirebon dan Propinsi Jawa Timur. dan Program Bina Lingkungan, serta Peraturan Menteri Negara mengacu pada Keputusan Direksi No. 230/KPTS/2007 tentang Program Kemitraan dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Penghargaan zero accident. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 268 Identitas Perseroan Jenis Program Sesuai dengan Surat Kementerian Negara BUMN Deputi Bidang Profil Perseroan Sepanjang tahun 2013 Jasa Marga melakukan berbagai Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis BUMN No. S-92/ Transformasi Jasa Marga kegiatan Program Kemitraan dan Program Bina D5.MBU/2013, April tahun 2013, Perseroan tidak mengalokasikan Lingkungan. Program Kemitraan meliputi monitoring Laba Bersih dan tidak menyalurkan Pinjaman Kemitraan baru. Ikhtisar 2013 dana pinjaman bergulir yang telah disalurkan pada Sumber dana baik Program Kemitraan maupun Program Bina Laporan Manajemen tahun-tahun sebelumnya. Program Bina Lingkungan Lingkungan menggunakan saldo dana yang ada. Analisa dan Pembahasan Manajemen pendidikan, penyediaan sarana dan prasarana, Dampak Keuangan dari Kegiatan pelestarian alam, sarana ibadah serta bantuan bencana Sejak pertama kali Program PKBL dilaksanakan tahun 1992, alam dan program sosial kemasyarakatan dalam sampai dengan tahun 2013, Jasa Marga secara akumulasi telah pengentasan kemiskinan. menyalurkan pinjaman modal kerja sebesar Rp 301.463.908.173,- Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital meliputi pemberian bantuan kesehatan, bantuan dengan jumlah Mitra Binaan sebanyak 22.004 Mitra Binaan. Dana Tata Kelola Perusahaan Program Kemitraan Pembinaan Usaha berupa Pelatihan dan Pameran sejak tahun Program Kemitraan merupakan program untuk 1992 sampai dengan 2013 secara akumulasi adalah sebesar Tanggung Jawab Sosial Perusahaan meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi Rp 41.630.238.707. tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana Dana yang disalurkan untuk pembinaan usaha (pelatihan dan dari bagian laba BUMN. Program Kemitraan dimulai pameran) untuk tahun 2013 adalah sebesar Rp 1.031.784.062 sejak tahun 1992 yang dilaksanakan oleh Unit yang terdiri dari dana pelatihan dan promosi yaitu untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang pembayaran saldo pelatihan di tahun 2012 dan pameran di bertanggung jawab kepada Direksi melalui Direktur Triwulan 1 2013. Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Keuangan. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/ Kegiatan Program Kemitraan yaitu: MBU/2013 tanggal 01 Mei 2013 dan PER-08/MBU/2013 tanggal • Pinjaman modal kerja yang diperuntukkan bagi 10 September 2013, Program Bina Lingkungan digunakan untuk masyarakat sekitar operasional perusahaan dengan tujuan yang memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah ketentuan sebagai berikut : operasional Perseroan. Bentuk kegiatan Program Bina Lingkungan 1. Memiliki kekayaan maksimal Rp. 200 juta diluar Jasa Marga difokuskan pada beberapa aspek, antara lain: tanah dan bangunan; 2. Memiliki omset setinggi-tingginya sebesar Rp 1 miliar setahunnya. • Pembinaan Usaha yaitu berupa pelatihan dan pameran bagi mitra binaan dengan kategori lancar. 1. Bantuan korban bencana alam. 2. Bantuan pendidikan dan/atau pelatihan. 3. Bantuan peningkatan kesehatan. 4. Bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum. 5. Bantuan sarana ibadah. 6. Bantuan pelestarian alam. Tujuan dari pelaksanaan Program Kemitraan adalah 7. Bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan. mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi dan terciptanya pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan kerja serta kesempatan berusaha sehingga Tahun 2013, Program Bina lingkungan yang disalurkan adalah pengusaha kecil menjadi tangguh dan mandiri. Dengan sebesar Rp 14.706.106.711,- dengan uraian sebagai berikut: berkembangnya pengusaha kecil yang dibina oleh 1. Bantuan Korban Bencana Alam sebesar Rp 422.815.000,- Perseroan diharapkan dapat memberikan efek berupa berupa bantuan sembako, perahu karet, genset dan peralatan peningkatan taraf hidup masyarakat serta mendorong sekolah untuk korban banjir di lingkungan Kantor Pusat, tumbuhnya kemitraan antara Perseroan dengan usaha daerah Kampung Melayu, Cabang Jakarta-Cikampek, Jakarta- kecil yang berada di lingkungan operasional Perseroan. Tangerang dan Purbaleunyi. 2. Bantuan Pendidikan dan/atau Pelatihan sebesar Program Bina Lingkungan Rp 4.405.062.513,- berupa pengadaan peralatan sekolah, Program Bina Lingkungan adalah program bola kaki, futsal, basket, komputer, tas sekolah pemberian, pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN perbaikan sarana dan prasarana belajar, serta gerakan melalui pemanfaatan dana dari BUMN yang ditetapkan Direksi mengajar di SMAN 1 Kuta Selatan Badung Bali, dan dilaksanakan oleh BUMN Pembina di wilayah SMA Plus Negeri XVII Palembang, SMA Negeri 1 Boyolangu operasional perusahaan. Tulungagung, SMA Negeri I Semarang dan SMA di Medan dengan memberikan bantuan berupa peralatan band, wireless, handycam, Laptop dan TV LCD. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 269 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 3. Bantuan Peningkatan Kesehatan sebesar Rp 1.357.877.712,- Realisasi komitmen ini dilakukan dengan langkah-langkah berupa pengobatan gratis, sunatan masal bagi anak yang tidak strategis sebagai berikut: mampu yang pelaksanaannya pada saat libur sekolah serta 1. Meningkatkan kecepatan waktu transaksi guna mengurangi pemberian ta’jil di gerbang yang pelaksanaannya diadakan serempak di seluruh Cabang. 4. Bantuan Pengembangan Prasarana dan Sarana Umum sebesar Rp 5.134.354.632,- berupa pembuatan marka zona selamat sekolah yang dilaksanakan oleh seluruh cabang dan Anak Perusahaan PT Jalantol Lingkarluar Jakarta; pengaspalan jalan antrian di gerbang-gerbang tol. 2. Memperlancar lalu lintas melalui peningkatan kapasitas layanan dan pemberian informasi lalu lintas yang real time dalam rangka mengurangi gangguan perjalanan. 3. Meningkatkan kualitas konstruksi jalan, jembatan dan bangunan pelengkap operasional. dan perbaikan saluran yang dilakukan di Kecamatan Gunung Putri dan Kelurahan Kampung Rambutan; Pembuatan alat Kebijakan Tempat Pembuangan Sampah yang bekerja sama dengan Sebagai wujud tanggung jawab penerapan GCG kepada Universitas Diponegoro; pembuatan sumber air bersih dan pelanggan dan masyarakat dan sejalan dengan misi kami untuk perbaikan jalan yang terletak di Desa Cihanjuang Rahayu memberikan layanan yang ancar aman dan nyaman, kami terus Kecamatan Parongpong Bandung Barat; serta pembuatan menjaga komunikasi dengan para pelanggan. Kami menyadari gudang kompos dan bak sampah, MCK dan sumur bor jalan komunikasi yang lancar dan proaktif berperan penting bagi lingkar; pembangunan jembatan, penataan lingkungan RW, kelangsungan bisnis Perseroan di samping memastikan kualitas peninggian jalan, pembuatan talud dan pos kamling serta yang sesuai dengan standar. pembuatan jalan sisi. 5. Bantuan Sarana Ibadah sebesar Rp 1.589.096.354,- berupa Industri jalan tol di Indonesia mempunyai Standar Pelayanan perbaikan sarana ibadah dan sumbangan peralatan sarana Minimum (SPM) yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri ibadah serta pengadaan marmer untuk lantai, dinding dan Pekerjaan Umum No. 392/PRT/M/2005 tanggal 31 Agustus 2005 tangga untuk Mesjid Cisadane Bogor. tentang Standar Pelayanan Minimal yang harus dicapai Badan 6. Bantuan Pelestarian Alam sebesar Rp 1.396.075.000,- berupa penanaman pohon buah produksi yang dilaksanakan di Usaha Jalan Tol dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan tol. seluruh cabang serta pembibitan dan penanaman mangrove yang dilaksanakan di Tanjung Benoa Bali. 7. Program Bantuan Sosial Kemasyarakatan dalam Rangka Untuk memenuhi peraturan ini dan komitmen kami kepada pengguna jalan tol Direks Perseroan membuat Surat Edaran Pengentasan Kemiskinan sebesar Rp 400.825.500,- berupa No. 17/SE-DIR/2006 tanggal 29 Juli 2006 tentang Pedoman pembagian sembako yang dilaksanakan di wilayah operasional Pengukuran Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan Cabang Jagorawi, Cawang-Tomang-Cengkareng dan Belmera Tol dan Kebijakan Direksi No. 111/KPTS/2011 tanggal 24 Juni 2011 berupa pembagian sembako. tentang Pedoman Pelayanan Ekselen di Lingkungan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tanggung Jawab kepada Konsumen Jenis Program Jasa Marga memiliki komitmen yang tinggi untuk memenuhi 2013, tidak lain untuk memberikan kenyamanan dan jaminan tanggung jawab kepada konsumen atau pelanggan. Bagi Jasa perlindungan konsumen melalui jalan tol yang lancar aman dan Marga, pelanggan dalam hal ini pemakai jalan tol merupakan nyaman. Beberapa cara telah dilakukan dan disempurnakan pada tahun partner dalam mengembangkan usaha di masa depan. Karena itu Jasa Marga menempatkan kepuasan pelanggan sebagai bentuk Sebagaimana telah disebutkan di atas, Standar Pelayanan pelayanan yang fundamental dan penting. Minimum (SPM) yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 392/PRT/M/2005 tanggal 31 Agustus 2005 Jasa Marga berkomitmen untuk mengimplementasikan program- tentang Standar Pelayanan Minimal yang harus dicapai Badan program kepuasan pelanggan dengan mengkampanyekan Usaha Jalan Tol dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pentingnya pelayanan prima atau Service Excellence dengan pengguna jalan tol. prioritas utama pada aspek keselamatan pekerja, area kerja, perlengkapan dan lingkungan. Salah satu poin penting dalam evaluasi SPM BPJT adalah indikator marka jalan, penerangan jalan umum wilayah perkotaan, serta pagar rumija yang merupakan jenis-jenis informasi yang menjadi persyaratan produk layanan jalan tol. Evaluasi dan penilaian PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 270 Identitas Perseroan SPM BPJT menunjukkan hasil bahwa jalan tol Perseroan telah memenuhi standar penyediaan informasi produk layanan yang Profil Perseroan mendukung keamanan bagi pelanggan. Peningkatan kualitas dari produk layanan ini terus ditingkatkan dengan target Transformasi Jasa Marga melebihi standar peraturan yang berlaku (beyond the standard). Ikhtisar 2013 Dalam rangka senantiasa meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jalan tol sebagai pelanggan Perseroan, selain juga Laporan Manajemen untuk pemenuhan SPM, Perseroan selama tahun 2013 diantaranya melakukan hal-hal sebagai berikut: Analisa dan Pembahasan Manajemen Strategi pelayanan dan aplikasi di Jalan tol Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Strategi Pelayanan Aplikasi Meningkatkan kecepatan waktu transaksi guna mengurangi antrian di gerbang-gerbang tol. 1. Penerapan Hijau – Hijau – Hijau pada gerbang tol padat. 2.Penerapan Petugas Jemput Transaksi (PUTTRA) pada gerbang tol yang padat. 3. e-Toll Card. 4. e-Toll Pass. Memperlancar lalu lintas melalui peningkatan kapasitas layanan dan pemberian informasi lalu lintas yang real time dalam rangka mengurangi gangguan perjalanan. 1. Penerapan sistem contra flow. 2. Penyediaan sarana teknologi operasional (CCTV, VMS, RTMS, Fiber Optic). 3. Diversifikasi penyampaian informasi (Jasa Marga Traffic Information Center). 4. Implementasi teknologi komunikasi (aplikasi mobile, live streaming CCTV, website, twitter. Meningkatkan kualitas konstruksi jalan, jembatan dan bangunan pelengkap operasional serta meningkatkan kapasitas jalan tol. 1. Pemasangan PJU tenaga surya. 2. Optimalisasi penggunaan lahan untuk peningkatan kapasitas gerbang tol. 3. Pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan periodik jalan tol (scrapping filling overlay). 4. Penambahan lajur. Perlindungan terhadap konsumen Sebagai sarana penyediaan informasi produk layanan yang mendukung keamanan bagi pelanggan, Jasa Marga memiliki pusat informasi, yakni Jasa Marga Traffic Information Center (JMTIC) yang merupakan media komunikasi bagi para pemakai jalan tol. JMTIC akan mencatat dan menindaklanjuti pertanyaan dan keluhan pemakai jalan. Akses JMTIC dapat dijangkau melalui beberapa jalur komunikasi, yaitu: • Call center JMTIC 021-80880123. • Website www.jasamargalive.com. • Aplikasi mobile melalui m.jasamargalive.com. TINDAK LANJUT PENGADUAN KONSUMEN Pelanggan (Pengguna Jalan) Management Representative Customer Services Officer Keluhan/Pengaduan Saran Saran PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Beri Informasi Minta Bantuan Minta Informasi CCTV, LAN TV, RTMS 271 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Peningkatan kemampuan petugas operasional melalui pelatihan simulasi penanganan kendaraan besar yang mengalami gangguan. Dampak Keuangan dari Kegiatan Sebagai bentuk kepatuhan terhadap keterbukaan informasi, Jasa Nilai biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan yang berhubungan Marga juga senantiasa melakukan pelaporan terhadap informasi dengan tanggung jawab kepada konsumen selama tahun 2013 dan fakta material kepada otoritas pasar modal baik melalui surat adalah sebesar Rp 37,71 miliar. kepada Bapepam-LK maupun secara electronik reporting kepada Bursa Efek Indonesia. Jasa Marga juga secara aktif melakukan publikasi dari setiap aksi korporasi yang dilakukan melalui press Akses terhadap Informasi dan Data Perseroan release dua bahasa, Indonesia dan Inggris, dan publikasi tersebut Dalam rangka untuk memberikan kemudahan bagi pada Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai Perusahaan, pemangku kepentingan (stakeholder), Perseroan senantiasa masyarakat umum dan investor dapat menghubungi Corporate melakukan pembaharuan (updating) sarana dan prasarana Secretary (David Wijayatno), Investor Relations Department (Rudi penunjang penyampaian informasi. Selain itu, Perseroan juga Kurniadi), Tel. (62-21) 8413630,8413526, Fax. (62-21) 8413540, terus berupaya memperkuat platform teknologi informasi untuk Email: [email protected], [email protected] menjaga dan meningkatkan kehandalan dalam penyediaan informasi secara terintegrasi, tepat waktu dan tepat sasaran melalui website www.jasamarga.com. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 dapat diunduh melalui website Jasa Marga. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Tahunan 2013 Surat Pernyataan Anggota Tentang Tanggung Jawab Atas PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, Februari 2014 Dewan KomisariS Agoes Widjanarko Komisaris Utama Ibnu Purna Komisaris Akhmad Syakhroza Komisaris Mayjen. (Purn.) Samsoedin Komisaris Independen PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Joyo Winoto Komisaris Irjen. PolISI (Purn.) Michael Dendron Primanto Komisaris Independen Menuju Pertumbuhan Berikutnya Dewan Komisaris dan Direksi Laporan Tahunan 2013 Direksi Adityawarman Direktur Utama Hasanudin Direktur Operasi Abdul Hadi Hs. Direktur Pengembangan Usaha Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan Muh Najib Fauzan Direktur Sumber Daya Manusia & Umum PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 274 Daftar Istilah Identitas Perseroan Profil Perseroan Istilah/Singkatan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 JMTIC Laporan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Capital Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Keterangan Jasa Marga Traffic Information Center. Layanan call center Jasa Marga yang memberikan informasi mengenai kondisi jalan tol Jasa Marga kepada pemakai jalan serta media untuk menerima saran/keluhan dari pemakai jalan. GTO Gardu Tol Otomatis. Gardu tol dengan proses pelayanan transaksi secara swalayan dengan menggunakan peralatan tol. e-Toll Card e-Toll Pass OBU Kartu yang digunakan untuk transaksi pembayaran tol secara elektronik. Sistem transaksi tanpa henti pada GTO, dengan menggunakan e-Toll Card yang dipasang pada OBU. On Board Unit. Alat penunjang transaksi tanpa henti yang terpasang di kendaraan yang berfungsi sebagai alat komunikasi antara transceiver dan kartu pembayaran elektronik (e-Toll Card). Laporan Keuangan Konsolidasian KTME Kartu Tanda Masuk Elektronik. Tanda bukti masuk jalan tol pada sistem tertutup yang dalam pengoperasiannya menggunakan chip, berfungsi untuk menyimpan identitas kendaraan berupa golongan kendaraan dan asal gerbang yang dilakukan secara elektronik oleh peralatan tol. VMS SPM RTMS Variable Message Sign. Papan rambu elektronik yang menampilkan informasi mengenai kondisi lalu lintas jalan tol. Standar Pelayanan Minimal. Ukuran yang harus dicapai dalam pelaksanaan penyelenggaraan jalan tol. Remote Traffic Microwave Sensor. Sensor yang dipasang di jalan tol untuk mendeteksi kecepatan kendaraan yang melewati jalan tol. SFO Scrapping Filling Overlay. Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan untuk menjaga aspal jalan tol tetap pada kondisi baik. V/C ratio PJU Volume/Capacity Ratio. Rasio yang digunakan untuk mengukur kepadatan kendaraan di jalan tol. Penerangan Jalan Umum. Lampu yang dipasang pada sisi jalan tol untuk menerangi jalan tol. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 Leading Up to The Next Growth 275 Laporan Keuangan Konsolidasian PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013 PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 d1/February 17, 2014 PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 Paraf/Sign: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK Daftar Isi PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES Halaman/ Page Surat Pernyataan Direksi Table of Contents Directors’ Statement Letter Laporan Auditor Independen Independent Auditor’s Report Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 Consolidated Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3 Consolidated Statements of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6 Notes to the Consolidated Financial Statements d1/February 17, 2014 Paraf/Sign: Paraf/Sign: 12 12 PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ Notes ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Investasi Jangka Pendek Piutang Lain-lain - Lancar Biaya Dibayar di Muka Pajak Dibayar di Muka 2013 Rp 1 Januari/ January 2012 31 Desember/ December 2011 Rp 2012* Rp 3,514,061,335 6,627,910 177,197,911 47,356,940 1,100,643 4,302,382,487 7,821,744 50,267,652 155,529,466 1,291,131 3,764,008,591 38,787,728 70,431,914 101,985,146 3,965,464 ASSETS CURRENT ASSETS Cash and Cash Equivalents Short Term Investments Other Receivables - Current Prepaid Expenses Prepaid Taxes 3,746,344,739 4,517,292,480 3,979,178,843 Total Current Assets 19,750,666 459,315,101 192,095,078 241,607,444 593,028,346 13,824,674 165,044,677 175,745,092 241,607,444 422,506,867 17,561,679 45,200,244 200,921,819 114,797,944 397,098,595 22,300,271,393 641,118,538 41,848,567 130,965,456 18,547,705,598 362,097,252 41,848,567 265,878,790 15,571,088,046 213,190,107 41,848,567 335,004,723 NON CURRENT ASSETS Other Receivables - Non Current Appropriated Funds Investment in Associates Other Financial Assets Property and Equipment - Net Intangible Assets Toll Road Concession Rights - Net Others Goodwill Other Assets Total Aset Tidak Lancar 24,620,000,589 20,236,258,961 16,936,711,724 Total Non Current Assets TOTAL ASET 28,366,345,328 24,753,551,441 20,915,890,567 TOTAL ASSETS 2.d, 2.e, 2.p, 2.s, 3 2.d, 2.s, 4 2.d, 2.s, 5 2.g, 6 2.q, 7.a Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang Lain-lain - Tidak Lancar Dana Ditetapkan Penggunaannya Investasi pada Entitas Asosiasi Aset Keuangan Lainnya Aset Tetap - Bersih Aset Takberwujud Hak Pengusahaan Jalan Tol - Bersih Lainnya Goodwill Aset Lain-lain 2.d, 2.s, 5 2.d, 2.s, 8 2.d, 2.j, 9 2.d, 10 2.h, 11 2.k, 12 12 2.t, 13 14 *) Direklasifikasi, lihat catatan 52/Reclassified, see note 52 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan d1/February 19, 2014 The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements 1 paraf/sign: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ Notes 2013 Rp 1 Januari/ January 2012 31 Desember/ December 2011 Rp 2012* Rp LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha Utang Kontraktor Utang Pajak Utang Lain-lain Beban Akrual Liabilitas Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Utang Bank Utang Obligasi Utang Bantuan Pemerintah Liabilitas Kerjasama Operasi Liabilitas Pembebasan Tanah Utang Sewa Pembiayaan Provisi Pelapisan Jalan Tol LIABILITES AND EQUITY CURRENT LIABILITIES 2.d, 2.s, 15 2.d, 2.s, 16 2.q, 7.b 2.d, 2.s, 17 2.s, 18 80.668.899 1.153.448.281 164.329.238 66.267.404 464.678.613 92.043.627 1.325.014.167 281.375.171 36.384.038 437.317.112 136.141.780 608.921.041 84.534.137 42.632.202 480.072.443 2.d, 2.s, 19 2.d, 2.m, 20 2.d, 2.s, 21 2.d, 22 2.d, 2.s, 23 2.d, 2.i, 24 2.l, 25 951.057.511 700.000.000 -820.300 1.112.701.093 19.776.022 206.136.188 1.640.778.297 1.771.616.920 5.886.734 820.300 809.430.952 18.471.092 229.025.982 1.631.876.383 -14.442.902 820.302 867.271.758 12.121.937 190.666.107 4.919.883.549 6.648.164.392 4.069.500.992 Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Pendapatan Diterima di Muka Liabilitas Pajak Tangguhan Liabilitas Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun Utang Bank Utang Obligasi Utang Bantuan Pemerintah Liabilitas Kerjasama Operasi Liabilitas Pembebasan Tanah Utang Sewa Pembiayaan Provisi Pelapisan Jalan Tol Liabilitas Jangka Panjang Lainnya Liabilitas Imbalan Kerja Accounts Payable Contractors Payable Taxes Payable Other Payables Accrued Expenses Current Portion of Long - Term Liabilities Bank Loans Bonds Payable Loan from Government Joint Operation Liabilities Land Acquisition Liabilities Capital Lease Payable Provision for Overlay Total Current Liabilities NON CURRENT LIABILITIES 26 2.q, 7.c 2.d, 2.s, 19 2.d, 2.m, 20 2.d, 2.s, 21 2.d, 22 2.d, 2.s, 23 2.d, 2.i, 24 2.l, 25 45.i, 46.a 2.r, 27 71.028.456 522.668.019 57.119.855 466.565.928 5.320.197.953 5.144.375.988 -21.385.913 566.171.896 47.125.235 124.954.213 435.465.081 326.108.985 3.046.235.536 3.749.446.582 -21.385.913 374.102.952 27.356.411 95.773.316 202.454.407 277.160.581 49.295.196 422.310.725 Unearned Revenues Deferred Tax Liabilities 1.550.702.483 5.516.485.411 5.886.734 23.983.532 307.928.457 54.642.148 108.852.653 202.454.407 243.338.174 Long Term Liabilities - Net of Current Portion Bank Loans Bonds Payable Loans from Government Joint Operation Liabilities Land Acquisition Liabilities Capital Lease Payable Provision for Overlay Other Long Term Liabilities Employee Benefits Liabilities Total Liabilitas Jangka Panjang 12.579.481.739 8.317.601.481 8.485.879.920 Total Non Current Liabilities Total Liabilitas 17.499.365.288 14.965.765.873 12.555.380.912 Total Liabilities *) Direklasifikasi, lihat catatan 52/Reclassified, see note 52 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan d1/February 19, 2014 The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements 2 paraf/sign: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ Notes EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham Modal Dasar 19.040.000.000 saham - nilai nominal Rp 500 (Rupiah penuh) per saham, Modal ditempatkan dan disetor 6.800.000.000 saham terdiri dari 1 Saham Seri A Dwiwarna dan 6.799.999.999 saham Seri B Tambahan Modal Disetor Keuntungan yang Belum Direalisasi dari Efek Tersedia untuk Dijual Saldo Laba Ditentukan Penggunaannya Cadangan Wajib Cadangan Umum Belum Ditentukan Penggunaannya Modal Saham Diperoleh Kembali Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali 28 29 2013 Rp 1 Januari/ January 2012 31 Desember/ December 2011 Rp 2012* Rp EQUITY Equity Attributable to Owners of the Parent Entity Share Capital Authorized of 19,040,000,000 shares -par value of Rp. 500 (full Rupiah) per share, issued and fully paid up capital of 6,800,000,000 shares comprising 1 Series A Dwiwama share and 6,799,999,999 shares series B Additional Paid in Capital Unrealized Gain on Securities Available for Sale Retained Earnings Appropriated Mandatory Reserves General Reserves 3,400,000,000 2,453,890,100 3,400,000,000 2,453,890,100 3,400,000,000 2,335,525,034 2,098,260 3,292,095 2,758,079 125,000,000 2,876,455,967 100,000,000 1,940,201,829 75,000,000 1,188,313,887 2.x, 30 447,989,854 -- 713,763,337 -- 451,135,075 (12,261,750) 2.u, 31 9,305,434,181 1,561,545,859 8,611,147,361 1,176,638,207 7,440,470,325 920,039,330 Total Equity Attributable to Owners of the Parent Entity Non-Controlling Interests Total Ekuitas 10,866,980,040 9,787,785,568 8,360,509,655 Total Equity TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 28,366,345,328 24,753,551,441 20,915,890,567 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY 2.d, 4 Unappropriated Treasury Stocks *) Direklasifikasi, lihat catatan 52/Reclassified, see note 52 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan d1/February 19, 2014 The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements 3 paraf/sign: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ Notes PENDAPATAN USAHA Pendapatan Tol Pendapatan Konstruksi Pendapatan Usaha Lainnya 2.o, 35 2.o, 36 2.o, 37 2.o, 38 2.o, 39 2.o, 33 2.o, 40 2.o, 41 5,825,932,269 3,960,538,543 508,196,823 5,581,752,793 3,344,997,734 143,468,547 Toll Revenues Construction Revenues Others Operating Revenues 10,294,667,635 9,070,219,074 Total Operating Revenues 254,728,826 (872,702,807) (481,739,923) (1,143,307,645) (308,000,582) (3,914,452,489) (1,087,820,721) (78,195,152) 400,171,550 (705,621,185) (276,506,441) (882,245,033) (285,225,065) (3,310,946,174) (974,916,052) (59,694,757) Others Income Toll Collection Expenses Toll Road Service Expenses Toll Road Maintenance Expenses Joint Operations Expenses Constructions Expenses General and Administrative Expenses Other Expenses (7,631,490,493) (6,094,983,157) 2,663,177,142 2,975,235,917 OPERATING INCOME (944,219,190) (4,302,810) (916,145,910) (3,833,305) Finance Charges Net Income (Loss) of Associates (948,522,000) (919,979,215) 1,714,655,142 (476,834,608) 2,055,256,702 (519,444,502) INCOME BEFORE TAXES Tax Expenses 1,237,820,534 1,535,812,200 INCOME OF THE YEAR LABA USAHA Biaya Keuangan Bagian Laba (Rugi) Bersih Entitas Asosiasi LABA SEBELUM PAJAK Beban Pajak 2012 Rp OPERATING REVENUES 2.o, 32 2.o, 33 2.o, 34 Total Pendapatan Usaha Penghasilan Lain-lain Beban Pengumpulan Tol Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol Beban Pemeliharaan Jalan Tol Beban Kerjasama Operasi Beban Konstruksi Beban Umum dan Administrasi Beban Lain-lain 2013 Rp CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated) 42 2.q, 7.c LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi dari Efek Tersedia untuk Dijual OTHER COMPREHENSIVE INCOME 2.d, 4 TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN (1,193,835) 534,016 Unrealized Gain (Loss) on Securities Available for Sale 1,236,626,699 1,536,346,216 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada: Income for the Year Attributable to: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali 1,602,090,230 (66,278,030) 1,237,820,534 1,535,812,200 2.w, 48 1,335,122,900 (98,496,201) 1,602,624,246 (66,278,030) 1,236,626,699 1,536,346,216 196.52 235.91 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan d1/February 19, 2014 Owner of the Parent Entity Non Controlling Interest Total Comprehensive Income For the Year Attributable to: Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Laba Per Saham (Rupiah penuh) 1,336,316,735 (98,496,201) Owner of the Parent Entity Non Controlling Interest Earnings Per Share (full Rupiah) The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements 4 paraf/sign: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN INTERIM For the Years Ended Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) December 31, 2013 and 2012 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated) Catatan/ Notes 2013 Rp 2012 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITASI OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Penerimaan Pendapatan Tol Penerimaan Pendapatan Lainnya Pembayaran Kepada Pemasok dan Pihak Pembayaran Kepada Karyawan Pembayaran Beban Kerjasama Operasi Pembayaran Pajak Pembayaran Bunga Pinjaman Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi 5,825,932,269 508,196,823 (1,440,831,502) (1,196,198,582) (308,000,582) (585,900,300) (717,366,596) 5,581,752,793 143,468,546 (943,874,799) (1,085,623,357) (409,422,821) (498,558,602) (856,013,532) Receipts from Toll Revenues Receipts from Other Revenues Payments to Vendors and Third Parties Payments to Employees Payments of Under Joint Operation Payments of Taxes Payment Interest of Bond Payable and 2,085,831,530 1,931,728,228 Net Cash Flows Provided by Operating Activities ACTIVITIES --213,210,523 (274,539,837) (331,075,672) (4,070,621,864) 30,259,823 187,502,064 198,528,688 (297,740,299) (290,132,389) (2,633,154,329) (4,463,026,850) (2,804,736,442) 2,072,459,612 (786,123,299) 2,100,000,000 (1,771,616,920) 1,641,983,174 (59,446,222) --- (294,270,425) (5,886,734) (640,836,088) 101,104,402 -- (119,844,473) (8,556,168) (562,574,203) 66,174,505 130,768,590 814,043,620 322,876,907 Proceeds from Bank Loans Payment of Bank Loans Bonds Issued Payment of Bond Payable Increase (Decrease) of Appropriated Fund - Net Payment of Loan from Government Payments of Dividend and PKBL Proceeds from Land Acquisition Loans Sales from Treasury Stocks Paid in Capital on Minority Interest at Subsidiary Companies 1,588,874,168 1,411,382,110 Net Cash Flow Provided by Financing Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan (Penempatan) Investasi Jangka Pendek - Bersih Penjualan (Penambahan) Investasi Jangka Panjang Penerimaan Bunga PeroIehan Aset Tetap Selain Jalan Tol Pembayaran Biaya Pelapisan Ulang Perolehan Aset Hak Pengusahaan Jalan Tol Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan Utang Bank Pelunasan Utang Bank Penerbitan Utang Obligasi Pelunasan Utang Obligasi Pencairan (Penempatan) Dana Ditetapkan Penggunaannya - Bersih Pembayaran Utang Bantuan Pemerintah Pembayaran Dividen dan PKBL Penerimaan Bantuan Pembebasan Tanah Penjualan dari Saham Treasuri Setoran Modal Hak Minoritas Pada Anak Perusahaan Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan Proceeds from (Placement to) Short Investment - Net Proceeds from Long Term Invesment Receipts from Interest Income Other Then Toll Road Expenditure Overlay Charges Expenditure Addition of Toll Road Concession Rights Net Cash Flows Used in Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN (788,321,152) 538,373,896 4,302,382,487 3,764,008,591 NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE YEAR SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 3,514,061,335 4,302,382,487 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEAR Kas dan Setara Kas Terdiri dari : 3 Kas Bank Deposito Berjangka Total Cash and Cash Equivalents Consist of: 47,626,488 363,149,238 3,103,285,609 77,831,752 267,318,660 3,957,232,075 3,514,061,335 4,302,382,487 Total Supplemental cash flows information of non cash investing activities is presented in Note 51 Tambahan informasi aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi arus kas disajikan pada Catatan 51 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan d1/February 19, 2014 Cash on Hand Cash in Banks Time Deposits The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements 6 paraf/sign: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Umum 1. General 1.a. Pendirian Perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, selanjutnya disebut Perusahaan, dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 4 Tahun 1978 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia mengenai pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di bidang pengelolaan, pemeliharaan dan pengadaan jaringan jalan tol, serta ketentuan-ketentuan pengusahaannya (Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4 Tahun 1978 juncto Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 90/KMK.06/1978 tentang Penetapan Modal Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga, tanggal 27 Pebruari 1978). 1.a. The Company’s Establishment PT Jasa Marga (Persero) Tbk, here in after referred to as "the Company", was established under the framework of Government Regulation No. 4 of 1978 regarding the State Capital Investment for the establishment of a State-Owned Company (Persero) in the area of management, maintenance and development of toll roads and the detailed management regulations (State Gazette No. 4 of 1978 in conjunction with the Decree of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia N o . 90/KMK.06/1978 regarding the Determination of the Share Capital of PT Jasa Marga (Persero) dated February 27, 1978). Perusahaan didirikan berdasarkan Akta No. 1, tanggal 1 Maret 1978 dari Notaris Kartini Mulyadi, SH, dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. Y.A.5/130/1, tanggal 22 Pebruari 1982 dan didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta No. 766 dan No. 767, tanggal 2 Maret 1982 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 73, tanggal 10 September 1982, tambahan No. 1138. The Company was established based on the Deed of Notary Kartini Mulyadi, SH, No. 1 dated March 1, 1978 and was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in the Decree No. Y.A.5/130/1 dated February 22, 1982, filed in Jakarta High Court No. 766 and 767 on March 2, 1982 and was published in the State Gazette No. 73, dated September 10, 1982, adddition No. 1138. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan dan terakhir berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 12 September 2007, tentang perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham, termasuk peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor, perubahan nilai nominal dan klasifikasi saham, perubahan status Perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka, dan perubahan nama Perusahaan menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga (Indonesia Highway Corporation) Tbk atau PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Keputusan mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar tersebut dinyatakan dalam Akta No. 27, tanggal 12 September 2007 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito SH. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan No. W7-10487 HT.01.04-TH.2007, tanggal 21 September 2007. The Company's articles of association has been amended several times and the last based on the decision of the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated September 12, 2007, regarding the changes of the Company's articles of association regarding to Initial Public Offering, including the increase of authorized capital, issued and fully paid capital, changes of par value end the classification of share, changes of the Company's status from private company become public company, and changes name of the Company become State-Owned Company (Persero) PT Jasa Marga (Indonesia Highway Corporation) Tbk or PT Jasa Marga (Persero) Tbk. The decision of the changes of the Company’s articles of association is put forth into the Deed No. 27, dated September 12, 2007 from Notary Ny. Poerbaningsih Adi Warsito SH. These amendments have been approved by the Decree of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. W7-10487 HT.01.04-TH.2007, dated September 21, 2007. Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan Perusahaan adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya pembangunan di bidang pengusahaan jalan tol dengan sarana penunjangnya dengan menerapkan prinsip-prinsip perusahaan terbatas. According to Article 3 of the Company's Articles of Association, the aim and purpose of the Company's activities are to engage in performing and assisting the Government's programs and policies in economy sector and generally in national development, specially in development of toll roads and all their supporting facilities with comply to the principles of limited liability company. d1/February 19, 2014 7 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: (i) Melakukan perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan/atau pemeliharaan jalan tol; (ii) Mengusahakan lahan di ruang milik jalan tol (Rumijatol) dan lahan yang berbatasan dengan Rumijatol untuk tempat istirahat dan pelayanan berikut dengan fasilitas-fasilitasnya dan usaha lainnya, baik diusahakan sendiri maupun bekerja sama dengan pihak lain; dan (iii) Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka pemanfaatan dan pengembangan sumber daya yang dimiliki Perusahaan, baik secara langsung maupun melalui penyertaan, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan. For achieving these purposes, the Company performs the following activities: Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1978. The Company commenced its commercial operations since 1978. Perusahaan menjalankan kegiatan operasionalnya berdasarkan UU No. 38 tahun 2004 tentang Jalan dan PP No. 15 tahun 2005 tentang Jalan Tol: Wewenang penyelenggaraan jalan tol berada pada Pemerintah. Sebagian wewenang Pemerintah dalam penyelenggaraan jalan tol dilaksanakan oleh Badan Pengatur Jalan Tol. Pengusahaan jalan tol dilakukan oleh badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah dan/atau badan usaha milik swasta. Pengusahaan jalan tol yang diberikan oleh Pemerintah kepada badan usaha dilakukan melalui pelelangan secara transparan dan terbuka. The Company run their operations based on Law no. 38 of 2004 about the Road and PP. 15 of 2005 about Toll Road “Toll road management authority on the government”.Half of government authority in the administration of toll roads implemented by the Toll Road Regulatory Agency. Toll road concession implemented by state-owned enterprises and / or regional owned enterprises and / or private companies. Concession granted by the Government to the business entity through a transparent and open auctions. Selama periode laporan yang disajikan (per 31 Desember 2013), ekspansi yang dilakukan oleh Perusahaan adalah dibentuknya Entitas Anak baru yang bergerak dalam bidang properti, yaitu PT Jasamarga Properti (JMP), dengan bidang usaha pembangunan, penjualan dan jasa properti. PT Jasamarga Properti didirikan berdasarkan Akta No. 02 tanggal 15 Januari 2013 dari Notaris Windalina, SH, dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat keputusan No. AHU-02309.AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 23 Januari 2013. Penyertaan pada JMP dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan usaha di bidang pembangunan, penjualan dan jasa properti. Perusahaan memiliki 24.750 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 24.750.000.000 (Rupiah penuh), yang merupakan 99% kepemilikan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013. During the reporting period presented (as of December 31, 2013), the expansion carried out by the Company's expansion was the establishment of new subsidiaries engaged in property, ie PT Jasamarga Property (JMP), with field of business of property development, sales and services. PT Jasamarga Properti established based on the Deed. 02 dated January 15, 2013 of Notary Windalina, SH, and has been approved by the Minister of Law and Human Rights through its letter No.AHU-02309.AH.01.01.year of 2013 dated January 23, 2013. Inclusion in JMP relates to the business in the areas of property development, sales and services. The Company has 24,750 shares with a par value of Rp 1,000,000 (full amount) per share or equivalent to Rp 24,750,000,000 (full amount), which is 99% ownership of the Company on December 31, 2013. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan pada saat ini mengoperasikan 25 ruas jalan tol yang dikelola oleh 9 kantor cabang dan Entitas Anak dengan rincian sebagai berikut: The Company is domiciled in Jakarta and is currently operating 25 toll roads managed by its 9 branch offices and the Company’s Subsidiaries with details are as follows: d1/February 19, 2014 (i) To perform technical planning, construction, operate and/or maintenance of toll road; (ii) To organize the land in toll road area (Rumijatol) and the land aside on Rumijatol using for rest area and service including facilities and other business operated either separately or in cooperation with other parties; and (iii) To perform other activity and business in order to utilize and develop the Company's resources, either directly or through investment, subject to laws and regulations. 8 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Ruas Jalan Tol/ Toll Road Sections Kantor Cabang/ Branch Offices Jagorawi Jakarta - Tangerang Cawang - Tomang – Cengkareng Surabaya - Gempol Jakarta - Cikampek Purbaleunyi Semarang Belmera Palikanci Entitas Anak/ Subsidiaries PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) PT Marga Sarana Jabar (MSJ) PT Trans Marga Jateng (TMJ) PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) PT Marga Trans Nusantara (MTN) PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) PT Transmarga Jatim Pasuruan (TJP) PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) PT Jasamarga Bali Tol (JBT) PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) Jakarta - Bogor- Ciawi Jakarta - Tangerang Cawang - Tomang - Pluit dan/ and Prof. Dr. Ir. Soediyatmo Surabaya - Gempol Jakarta - Cikampek Cikampek - Padalarang dan/ and Padalarang - Cileunyi Semarang Seksi/Section A B C Belawan - Medan - Tanjung Morawa Palimanan - Kanci Jakarta Outer Ring Road (JORR) Section E1, E2, E3, W2 dan/ and JORR Section S dan/ and Pondok Aren - Bintaro Viaduct - Ulujami Bogor Outer Ring Road Semarang - Solo Kunciran - Batu Ceper - Cengkareng *) Kunciran - Serpong *) Surabaya - Mojokerto Gempol - Pasuruan *) Gempol - Pandaan *) Nusa Dua - Benoa JORR W2 Utara (Ulujami - Kebon Jeruk) *) *) Belum Beroperasi/ Not Yet Operated Selain itu, Perusahaan juga melakukan usaha lain melalui Cabang dan Entitas Anak sebagai berikut: Kantor Cabang/ Branch Offices Unit Rest Area and Business Entitas Anak/ Subsidiaries PT Sarana Marga Utama (SMU) PT Jasamarga Properti (JMP) In addition, the Company also manage other business activities through its branch and Subsidiaries, are as follows: Jenis Usaha/ Nature of Business Pengelolaan rest area di jalan tol dan SPBU / Management of the rest area on the highway and gas station Jenis Usaha/ Nature of Business Jasa konstruksi, perdagangan dan persewaan kendaraan/ Construction, trade and rental vehicles Pembangunan, penjualan dan jasa properti/ Development, sales and services in property 1.b. Entitas Anak 1.b. Subsidiaries 1.b.1. PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) 1.b.1. PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) PT Jalantol Lingkarluar Jakarta didirikan berdasarkan Akta No. 113, tanggal 22 Desember 2000 dari Notaris Agus Madjid, SH, dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C1598.HT.01.01Th 2001, tanggal 6 Maret 2001. Anggaran Dasar JLJ telah mengalami beberapa kali perubahan dengan perubahan terakhir berdasarkan Akta No. 28 tanggal 16 Desember 2013, dari Notaris Amriyati A. Supriyadi, SH, M.Kn, dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan No. AHU-00222.AH.01.02 Tahun 2013, tanggal 3 Januari 2014. PT Jalantol Lingkarluar Jakarta was established based on the Deed of Notary Agus Madjid, SH, No. 113 dated December 22, 2000. This Deed has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia No. C1598.HT.01.01-Th 2001 dated March 6, 2001. JLJ’s article association has changed several times with the most recent change of the last JLJ's article association is based on the Deed No. 28 dated December 16, 2013 of Notary Amriyati A. Supriyadi, SH., M.Kn. This Deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia AHU-00222.AH.01.02 Year 2013 dated January 3, 2014. JLJ berdomisili di Jakarta. JLJ mulai beroperasi secara komersial sejak tanggal 1 Oktober 2001. JLJ is domiciled in Jakarta. JLJ started its operation since October 1, 2001. d1/February 19, 2014 9 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Perusahaan memiliki 27.348.750 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 27.348.750.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 99% kepemilikan pada tanggal 31 Desember 2013. The Company owns 27,348,750 shares with par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share amounting to Rp 27,348,750,000 (full Rupiah), representing 99% ownership as of December 31, 2013. 1.b.2. PT Marqa Sarana Jabar (MSJ) 1.b.2. PT Marga Sarana Jabar (MSJ) PT Marga Sarana Jabar merupakan perusahaan patungan antara Perusahaan dan PT Jasa Sarana dalam pengusahaan ruas jalan tol Bogor Outer Ring Road. MSJ didirikan berdasarkan Akta No. 10 tanggal 11 Mei 2007 dari Notaris Iwan Ridwan, SH, dengan modal dasar sebesar Rp 475.000.000.000 (Rupiah penuh), modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 118.750.000.000 (Rupiah penuh) dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan No. W8-01909 HT.01.01.TH.2007, tanggal 6 Juli 2007 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 82, tanggal 12 Oktober 2007. PT Marga Sarana Jabar is a joint venture company between the Company and PT Jasa Sarana for development of Bogor Outer Ring Road. MSJ was established based on the Deed No. 10 dated May 11, 2007 of Notary lwan Ridwan, SH, with authorized capital amounting to Rp 475,000,000,000 (full Rupiah), issued and paid in capital amounting to Rp 118,750,000,000 (full Rupiah) and has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decree No. W801909 HT.01.01.TH.2007 dated July 6, 2007 and announced in State Gazette No. 82 dated October 12, 2007. Anggaran Dasar MSJ telah beberapa kali mengalami perubahan, dimana terakhir diubah berdasarkan Akta No. 16 tanggal 27 November 2013 yang dibuat dihadapan Notaris Nitra Reza, SH, M.Kn., di Jakarta, sehubungan dengan peningkatan modal disetor. Perubahan anggaran dasar tersebut masih dalam proses pengesahan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. MSJ’s article of association has been amended several times, with the most recent change of the article was based on the Deed No. 16 dated November 27, 2013 from Notary Nitra Reza, SH, M.Kn., in Jakarta, in accordance with the increase of paid share capital. The amendment is in the process of authorization from the Ministry of of Law and Human Rights. MSJ berdomisili di Bogor. MSJ mulai beroperasi secara komersial sejak 23 Nopember 2009. MSJ is domiciled in Bogor. MSJ started its operation since November 23, 2009. Perusahaan memiliki 15.632.650 saham dengan nilai nominal Rp 10.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 156.326.500.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 55% kepemilikan dan tambahan modal disetor sebesar Rp 22.000.000.000 (Rupiah penuh) pada tanggal 31 Desember 2013. The Company owns 15,632,650 shares with par value of Rp 10,000 (full Rupiah) per share amounting to Rp 156,326,500,000 (full Rupiah), representing 55% ownership and addition of share capital amounting to Rp 22,000,000,000 (full Rupiah) as of December 31, 2013. 1.b.3. PT Trans Marqa Jatenq (TMJ) 1.b.3. PT Trans Marqa Jatenq (TMJ) PT Trans Marga Jateng merupakan perusahaan patungan antara Perusahaan dan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah dalam pengusahaan pembangunan ruas jalan tol Semarang - Solo. TMJ didirikan berdasarkan Akta No. 27 tanggal 7 Juli 2007 dari Notaris Prof. DR. Liliana Tedjosaputro, SH, MH, yang kemudian diubah dengan Akta No. 84 dari Notaris yang sama dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan No. C-03976 HT.01.01TH.2007, tanggal 22 Nopember 2007. PT Trans Marga Jateng is a joint venture company between the Company and PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah for development of Semarang - Solo toll road. TMJ was established based on the Deed No. 27 dated July 7, 2007 of Notary Prof. DR. Liliana Tedjosaputro, SH, MH, and amended with the Deed No. 84 from the same Notary which has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. C-03976 HT.01.01‐ TH.2007, dated November 22, 2007. TMJ berdomisili di Semarang. TMJ mulai beroperasi secara komersial sejak 17 Nopember 2011. TMJ is domiciled in Semarang. TMJ operation since November 17, 2011. d1/February 19, 2014 10 started its Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Perusahaan memiliki 63.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 10.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 630.000.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 60% dan tambahan modal disetor sebesar Rp 255.000.000.000 (Rupiah Penuh) pada tanggal 31 Desember 2013. The Company owns 63,000,000 shares with par value of Rp 10,000 (full Rupiah) per share amounting to Rp 630,000,000,000 (full Rupiah), representing 60% ownership and addition of share capital amounting to Rp 255,000,000,000 (Full Rupiah) as of December 31, 2013. 1.b.4. PT Marga Trans Nusantara (MTN) 1.b.4. PT Marga Trans Nusantara (MTN) PT Marga Trans Nusantara didirikan berdasarkan Akta No. 8, tanggal 14 Mei 2008 dari Notaris Suzy Anggraini Muharam, SH. Penyertaan pada MTN dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Kunciran - Serpong, berdasarkan Akta perjanjian antara calon pendiri PT Marga Trans Nusantara No. 1 tanggal 11 Pebruari 2008 yang dikeluarkan Notaris Suzy Anggraini Muharam, SH. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU37791.AH.01.01. Tahun 2008, tanggal 2 Juli 2008, dan telah diumumkan dalam Berita Negara No.10 tanggal 3 Pebruari 2009. PT Marga Trans Nusantara was established based on the Deed No. 8, dated May 14, 2008 of Notary Suzy Anggraini Muharam, SH. The investment in MTN relates to the construction of the Kunciran - Serpong toll road project, based on the Deed of Agreement between the founders of PT Marga Trans Nusantara No. 1 dated February 11, 2008 of Notary Suzy Anggraini Muharam, SH. The article of association has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU37791.AH.01.01. Year 2008, dated July 2, 2008, and has been announced in the State Gazette No. 10 dated February 3, 2009. Anggaran Dasar MTN telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir pada tanggal 12 September 2013, dengan Akta No. 30 dari Notaris Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, M.Kn., mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan anggaran dasar tersebut masih dalam proses pengesahan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. MTN’s article of association has been amended several times, with the most recent change of the article was based on the Deed No. 30 dated September 12, 2013 by Notary Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, M.Kn., regarding to the increase of issued and paid share capital. The amendment is in the process of authorization from the Minister of of Law and Human Rights. MTN berdomisili di Tangerang. MTN belum beroperasi secara komersial hingga 31 Desember 2013. MTN is domiciled in Tangerang. MTN has not started its operation until December 31, 2013. Perusahaan memiliki 62.100 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 62.100.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 60% kepemilikan pada tanggal 31 Desember 2013. The Company owns 62.100 shares with par value of Rp 1,000,000 (full Rupiah) per share amounting to Rp 62,100,000,000 (full Rupiah), representing 60% ownership as of December 31, 2013. 1.b.5. PT Marga Nujyasumo Aqunq (MNA) 1.b.5. PT Marga Nujyasumo Aqunq (MNA) PT Marga Nujyasumo Agung didirikan berdasarkan Akta No. 121, tanggal 19 Agustus 1994 dari Notaris Sutjipto, SH, juncto Akta No. 177, tanggal 26 Pebruari 1998 dari Notaris Rachmat Santoso, SH. Penyertaan pada MNA dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan proyek jalan tol Surabaya - Mojokerto. PT Marga Nujyasumo Agung was established based on the Deed No. 121, dated August 19, 1994 of Notary Sutjipto, SH, in conjunction with the Deed No. 177, dated February 26, 1998 of Notary Rachmat Santoso, SH. The investment in MNA was made in relation to the construction and operation of the Surabaya Mojokerto toll road project. Anggaran Dasar MNA telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat Umum Pemegang Saham No. 09 tanggal 18 Juli 2012 mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum MNA’s article of association has been amended several times, with the most recent change of the article was based on the Deed of Decision Statement beyond General Shareholders’ Meeting No 09 dated July 18, 2012, regarding to increase of issued and paid share capital. The amendment has received approval d1/February 19, 2014 11 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-50085.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 25 September 2012. from the Minister of of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Letter No. AHU--50085.AH.01.02 Year 2012 dated September 25, 2012. MNA berdomisili di Surabaya. MNA mulai beroperasi secara komersial sejak 5 September 2011. MNA is domiciled in Surabaya. MNA operation since September 5, 2011. Perusahaan memiliki 473.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 473.000.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 55% kepemilikan pada tanggal 31 Desember 2013. The Company owns 473,000,000 shares with par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share amounting to Rp 473,000,000,000 (full Rupiah), representing 55% ownership as of December 31, 2013. 1.b.6. PT Marga Linqkar Jakarta (MLJ) 1.b.6. PT Marga Linqkar Jakarta (MLJ) PT Marga Lingkar Jakarta didirikan berdasarkan Akta No. 26 tanggal 24 Agustus 2009 dari Notaris Edi Priyono, SH dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.C-98-HT.03.02-Th 2002. Penyertaan pada MLJ dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan proyek Jalan Tol Lingkarluar Jakarta Seksi W2 Utara. PT Marga Lingkar Jakarta was established based on the Deed No. 26, dated August 24, 2009 of Notary Edi Priyono, SH which has been approved by Minister of Justice of the Republic of Indonesia No.C-98HT.03.02-Th 2002. The investment in MLJ relates to the construction and operation of the Jakarta Toll Outer Ring Road Section W2 North. Anggaran Dasar MLJ telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Tatyana Indrati Hasjim, S.H. No.13 tanggal 19 Desember 2013 mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya Nomor: AHU-0005942.AH.01.09. Tahun 2014 tanggal 23 Januari 2014. MLJ’s article of association has been amended several times, with the most recent change of the article was based on the Deed No. 13 dated September 19, 2013 by Notary Tatyana Indrati Hasjim, S.H regarding to the increase of issued and paid share capital. The amendment has received approval from the Minister of of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Letter No. AHU-0005942.AH.01.09. Year 2014 dated January 23, 2014. MLJ berdomisili di Jakarta. MLJ belum beroperasi secara komersial hingga 31 Desember 2013. MLJ is domiciled in Jakarta. MLJ has not started its operation until December 31, 2013. Perusahaan memiliki 267.167.550 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 267.167.550.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 65% kepemilikan dan tambahan modal disetor sebesar Rp 96.980.000.000 (Rupiah penuh) pada tanggal 31 Desember 2013. The Company owns 267,167,550 shares with par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share amounting to Rp 267,167,550,000 (full Rupiah), representing 65% ownership and additional of share capital amounting to Rp 96,980,000,000 (full Rupiah) as of December 31, 2013. 1.b.7. PT Transmarga Jatim Pasuruan (TJP) 1.b.7. PT Transmarqa Jatim Pasuruan (TJP) PT Transmarga Jatim Pasuruan didirikan berdasarkan Akta No. 57 tanggal 28 Juni 2010 dari Notaris Retno Suharti, SH dan telah mendapat pengesahan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU.AH.01.10.15244-Th. 2008, tanggal 20 Juni 2008. PT Transmarga Jatim Pasuruan was established based on the Deed No. 57 dated June 28, 2010 of Notary Retno Suharti, SH which has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU.AH.01.10.15244-Th. 2008, dated June 20, 2008. Anggaran Dasar TJP telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Dra. EC. Inggriati Djojoseputro, SH, No.10 tanggal 15 April 2013 mengenai peningkatan modal dasar, ditempatkan dan disetor. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak TJP’s article of association has been amended several times, with the most recent change of the article was based on the Deed No. 10 dated April 15, 2013 by Notary Dra. EC. Inggriati Djojoseputro, SH regarding to the increase of issued and paid share capital. The amendment has received approval from the Minister of d1/February 19, 2014 12 started its Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. AHU-22281.AH.01.02. Tahun 2013 tanggal 26 April 2013. of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Letter No. AHU-22281.AH.01.02. Year 2013 dated April 26, 2013. Penyertaan pada TJP dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan proyek Jalan Tol Gempol - Pasuruan. The investment in TJP relates to the construction and operation of the Gempol - Pasuruan toll. TJP berdomisili di Sidoarjo. TJP belum beroperasi secara komersial hingga 31 Desember 2013. TJP is domiciled in Sidoarjo. TJP has not started its operation until December 31, 2013. Perusahaan memiliki 20.010.000 saham dengan nilai nominal Rp 10.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 200.010.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 96,39% kepemilikan pada tanggal 31 Desember 2013. The Company owns 20,010,000 shares with par value of Rp 10,000 (full Rupiah) per share amounting to Rp 200,010,000,000 (full Rupiah), representing 96.39% ownership as of December 31, 2013. 1.b.8. PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) 1.b.8. PT Marqa Kunciran Cengkarenq (MKC) PT Marga Kunciran Cengkareng didirikan berdasarkan Akta No. 7 tanggal 14 Mei 2008 dari Notaris Suzy Anggraini Muharam, SH, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan No. AHU-04634.AH.01.01-Th. 2009 tanggal 12 Pebruari 2009. Penyertaan pada MKC dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan proyek jalan tol Kunciran- Cengkareng. PT Marga Kunciran Cengkareng was established based on the Deed No. 7 dated May 14, 2008 by Notary Suzy Anggraini Muharam, SH, which has been approved by Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-04634.AH.01.01-Th. 2009 dated February 12, 2009. The investment in MTN was made in relation of the Kunciran-Cengkareng toll road. Anggaran Dasar MKC telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Akta No. 02 Tanggal 4 April 2013 dari Notaris Efemia Surjawati Salim, SH, M.Hum yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU-35521.AHA.01.02. Tahun 2013 tanggal 2 Juli 2013 tentang persetujuan perubahan anggaran dasar perseroan. MKC’s article of association has been amended several times, with the most recent change of the article was based on the Deed No. 02 dated April 4, 2013 by Notary Efemia Surjawati Salim, SH, M.Hum. The amendment has received approval from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Letter No. AHU35521.AHA.01.02.Year 2013 dated July 2, 2013. MKC berdomisili di Tangerang. MKC belum beroperasi secara komersial hingga 31 Desember 2013. MKC is domiciled in Tangerang. MKC has not started its operation until December 31, 2013. Perusahaan memiliki 10.933.867 saham dengan nilai nominal Rp 9.100 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 99.498,189.700 (Rupiah penuh) yang merupakan 76,10% kepemilikan dan tambahan modal disetor sebesar Rp 15.311.296.000 pada tanggal 31 Desember 2013. The Company owns 10,933,867 shares at par value of Rp 9,100 (full Rupiah) per share amounting to Rp 99,498,189,700 (full Rupiah), representing 76.10% ownership and addition of share capital amounting to Rp 15.311.296.000 (full Rupiah) as of December 31, 2013. 1.b.9. PT Sarana Marga Utama (SMU) 1.b.9. PT Sarana Marga Utama (SMU) PT Sarana Marga Utama, perusahaan semula bernama PT Rezekibhakti Saranasejahtera, yang didirikan berdasarkan Akta No. 41 tanggal 26 Agustus 1988 dari Notaris Abdul Latif, SH, dan telah mendapatkan pengesahan dari Departemen Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No. C2.137.HT.01.01-Th. 1989 tanggal 10 Pebruari 1989. Perubahaan anggaran dasar yang terakhir berdasarkan Akta No. 8 Tanggal 10 April 2013 dari Notaris Bagus Nugraha Kusuma Wardhana, SH, PT Sarana Marga Utama, was originally known as PT Rezekibhakti Saranasejahtera established based on Deed No. 41 dated August 26, 1988 by Notary Abdul Latif SH, which has been approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia No. C2.137.HT.01.01-Th. 1989, dated February 10, 1989. The most recent amendmend of the article of association was based on the Deed No. 8 dated April 10, 2013 by Notary Bagus Nugraha Kusuma Wardhana, SH, regarding to the increase of d1/February 19, 2014 13 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) tentang peningkatan modal dasar dan modal disetor. Perubahaan ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10.10-26179 tanggal 27 Juni 2013. authorized, issued and paid share capital. The amendment has received approval from the Minister of of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Letter No. AHU-AH.01.10.10-26179 dated June 27, 2013. Penyertaan pada SMU dilakukan sehubungan dengan bidang usaha jasa konstruksi, perdagangan dan persewaan kendaraan. The investment in SMU was made in relation to the construction, trade and rental vehicles. SMU berdomisili di Jakarta. SMU mulai beroperasi secara komersial sejak 10 Pebruari 1989. SMU is domiciled in Jakarta. SMU operation since February 10, 1989. Perusahaan memiliki 62.747 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 62.747.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 99% kepemilikan pada tanggal 31 Desember 2013. The Company owns 62,747 shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share amounting to Rp 62,747,000,000 (full Rupiah), representing 99% ownership as of December 31, 2013. 1.b.10. PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) (dahulu PT Margabumi Adhikaraya (MAR) 1.b.10. PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) (Previously PT Margabumi Adhikaraya (MAR) PT Margabumi Adhikaraya (MAR) didirikan berdasarkan Akta No. 142, tanggal 25 September 1996 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH. PT Margabumi Adhikaraya (MAR) was established based on the Deed No. 142, dated September 25, 1996 of Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta nomor 04 tanggal 20 Juni 2013 dari Dra. EC. Inggriati Djojoseputro, SH, notaris di Surabaya, mengenai perubahan Susunan Dewan Komisaris dan perubahan nama Perseroan Terbatas "PT Margabumi Adhikaraya" menjadi Perseroan Terbatas "PT Jasamarga Pandaan Tol". Akta perubahan ini sudah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat keputusan Nomor: AHU46221.AH.01.02. Tahun 2013 tanggal 3 September 2013. JPT’s article of association has been amended several times, with the most recent change of the article was based on the Deed No. 04 dated June 20, 2013 by Notary Dra. EC. Inggriati Djojoseputro SH, a notary in Surabaya regarding to the change of composition of board of Commissioners and change of the Company’s name Perseroan Terbatas "PT Margabumi Adhikaraya" into Perseroan Terbatas "PT Jasamarga Pandaan Tol". The amendment has received approval from the Minister of of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Letter No. AHU-46221.AH.01.02. Year 2013 dated September 3, 2013. JPT berdomisili di Surabaya. JPT belum beroperasi secara komersial hingga 31 Desember 2013. JPT is domiciled in Surabaya. JPT has not started its operation until December 31, 2013. Perusahaan memiliki 205.850.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 205.850.000.000 (Rupiah penuh), yang merupakan 66,48% kepemilikan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013. The Company owns 205,850,000 shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 205,850,000,000 (full Rupiah) representing 66.48% ownership as of December 31, 2013. 1.b.11. PT Jasamarga Bali Tol (JBT) 1.b.11. PT Jasamarga Bali Tol (JBT) PT Jasamarga Bali Tol didirikan berdasarkan Akta No. 2 tanggal 22 Agustus 2011 dari Notaris Paulina S.S. Endah Putri, SH, dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat keputusan No.C-372.HT.03.01Th. 2006, tanggal 4 September 2006. Anggaran dasar Perseroan telah mengalami perubahan dan terakhir akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang PT Jasamarga Bali Tol was established based on the Deed No. 2, dated August 22, 2011 by Notary Paulina S.S. Endah Putri, SH, which has been approved by Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. C-372.HT.03.01-Th. 2006, dated September 4, 2006. JBT’s article of association has been amended several times, with the most recent change of the article was based on Notarial Deed of Extraordinary General d1/February 19, 2014 14 started its Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Saham Luar Biasa No. 1 tanggal 17 Oktober 2012 oleh Notaris Paulina S.S. Endah Putri, SH, notaris di Depok. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. AHU-62682.AH.01.02-Tahun 2012 tanggal 6 Desember 2012. Shareholders’ Meeting No. 1 dated October 17, 2012 by Notary Paulina S.S. Endah Putri, SH, notary in Depok. The amendment has received approval from the Minister of of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Letter No. AHU-62682.AH.01.02Year 2012 dated December 6, 2012. Penyertaan pada JBT dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Nusa Dua - Benoa. The investment in JBT relates to the operation of the Nusa Dua – Benoa toll road. JBT berdomisili di Bali. JBT mulai beroperasi secara komersial tanggal 01 Oktober 2013. JBT is domiciled in Bali. JBT started its operation since October 01, 2013. Perusahaan memiliki 409.993 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 409.993.000.000 (Rupiah penuh), yang merupakan 55% kepemilikan Perusahaan dan tambahan modal disetor sebesar Rp 2.551.744.970 (Rupiah penuh) pada tanggal 31 Desember 2013. The Company owns 409,993 shares at par value of Rp 1,000,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 409,993,000,000 (full Rupiah) representing 55% ownership and additional paid in capital amounting to Rp 2,551,744,970 (full Rupiah) as of December 31, 2013. 1.b.12. PT Jasamarga Properti (JMP) 1.b.12. PT Jasamarga Properti (JMP) PT Jasamarga Properti didirikan berdasarkan Akta No. 02 tanggal 15 Januari 2013 dari Notaris Windalina, SH, dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat keputusan No. AHU-02309.AH.01.01. Tahun 2013 tanggal 23 Januari 2013. Akta pendirian Perusahaan telah mengalami perubahan dan yang terakhir dengan Akta Notaris Windalina, SH, di Jakarta, No. 25 tanggal 28 Maret 2013. Perubahan Akta ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan Nomor. AHU-0044014.AH.01.09. Tahun 2013 tanggal 14 Mei 2013. PT Jasamarga Properti was established based on the Deed No. 02, dated January 15, 2013 by Notary Windalina, SH, which has been approved by Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU02309.AH.01.01. Year 2013, dated January 23, 2013. JMP’s article of association has been amended several times, with the most recent change of the article was based on the Deed No. 25 dated March 28, 2013 by Notary Notaris Windalina SH, notary in Jakarta. The amendment has received approval from the Minister of of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Letter No. AHU-0044014.AH.01.09. Year 2013 dated May 14, 2013. Penyertaan pada JMP dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan usaha di bidang pembangunan, penjualan dan jasa properti. The investment in JMP relates to the development, sales and services in property. JMP berdomisili di Jakarta. JMP belum beroperasi secara komersial hingga 31 Desember 2013. JMP is domiciled in Jakarta. JMP has not started its operation until December 31, 2013. Perusahaan memiliki 24.750 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 24.750.000.000 (Rupiah penuh), yang merupakan 99% kepemilikan Perusahaan dan tambahan modal disetor sebesar Rp 38.610.000.000 (Rupiah penuh) pada tanggal 31 Desember 2013. The Company owns 24,750 shares at par value of Rp 1,000,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 24,750,000,000 (full Rupiah) representing 99% ownership and additional paid in capital amounting to Rp 38,610,000,000 (full Rupiah) as of December 31, 2013. Jumlah aset dan pendapatan usaha Entitas Anak sebelum jurnal eliminasi adalah sebagai berikut: Total assets and revenues of the Subsidiaries before elimination journal are as follows: d1/February 19, 2014 15 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Total Aset/Assets 2013 2012 Rp Rp Perusahaan/ Company PT Trans Marga Jateng (TMJ) PT Jasamarga Bali Tol (JBT) PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) PT Marga Sarana Jabar (MSJ) PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) PT Trans Marga Jatim Pasuruan (TMJP) PT Marga Trans Nusantara (MTN) PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) PT Sarana Marga Utama (SMU) PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) PT Jasamarga Properti (JMP) 3,407,470,487 2,172,599,696 1,846,870,401 1,766,141,082 896,352,182 801,575,563 629,222,947 351,564,379 270,393,300 178,020,265 103,281,607 63,548,090 Total Pendapatan/Revenues 2013 2012 Rp Rp 2,682,556,359 1,659,510,652 1,237,391,546 1,564,140,921 548,357,000 405,636,162 208,613,652 132,097,736 126,828,694 78,227,545 67,676,199 -- 671,919,441 575,693,464 564,542,637 237,954,936 336,559,364 443,326,091 499,556,649 --205,466,019 234,499,728 -- 846,523,781 1,250,870,221 539,499,885 316,771,494 133,197,912 98,153,049 ---35,017,116 170,471,250 -- Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan dan entitas anak secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”. In these consolidated financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred as the “Group”. 1.c. Dewan Direksi, Komisaris, Komite Audit dan Karyawan Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa PT Jasa Marga Persero Tbk No. 80 tanggal 30 Juni 2012, susunan Direksi dan Komisaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai berikut: 1.c. Board of Directors, Commissioners, Audit Committee and Employees Based on the Company’s Extraordinary Minutes of Meeting of Shareholders No. 80 dated June 30, 2012, the composition of the Company’s Board of Directors and Commissioners as of December 31, 2013 and 2012 are as follows: Direktur Utama Direktur Operasi Direktur Keuangan Direktur Pengembangan Usaha Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris (Komisaris Independen) Komisaris (Komisaris Independen) Direksi/Directors Ir. Adityawarman Ir. Hasanudin, M.Eng.Sc Ir. Reynaldi Hermansjah Ir. Abdul Hadi H.S, MM Ir. Muh. Najib Fauzan, Msc Komisaris/ Commissioners Ir. Agoes Widjanarko, MIP Ibnu Purna Muchtar, S.E, MA Dr. Joyo Winoto Prof. Dr. Akhmad Syakhroza Mayjen. (Purn) Samsoedin Irjen Polisi (Purn) Drs. Michael Dendron Primanto, SH, MH Berdasarkan Keputusan Komisaris No.KEP0010/I/2013, tanggal 15 Pebruari 2013, susunan Komite Audit Perusahaan pada 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: President Director Operation Director Finance Director Business Development Director Human Capital Affairs Development Director President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner (Independent Commissioner) Commissioner (Independent Commissioner) Based on the Decision of the Commissioners No.KEP0010/I/2013, date February 15, 2013, the composition of the Company's Audit Committee as of December 31, 2013 are as follows: Komite Audit/ Audit Committee Ketua Merangkap Anggota Anggota Anggota d1/February 19, 2014 Irjen Polisi (Purn) Drs. Michael Dendron Primanto, SH, MH. Ir. Agita Widjajanto, MSc. Drs. Rustam Wahyudi, Ak. 16 Chairman and Member Member Member Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Based on the Decision of the Commissioners No.KEP0007/I/2012, date January 16, 2012, the composition of the Company's Audit Committee as of December 31, 2012 are as follows: Berdasarkan Keputusan Komisaris No.KEP-0007/I/2012, tanggal 16 Januari 2012, susunan Komite Audit Perusahaan pada 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Komite Audit/ Audit Committee Ketua Merangkap Anggota Anggota Anggota Anggota Irjen Polisi (Purn) Drs. Michael Dendron Primanto, SH, MH. Ir. Bambang Widijanto Suwignjo, MSc. Drs. Nugroho Widjajanto, Ak. Setyo Puji Hartono, SE Chairman and Member Member Member Member Pembentukan Unit Audit Internal Perusahaan berdasarkan Keputusan Direksi Nomor 41/KPTS/2013 tentang Struktur Organisasi Perusahaan. Ketua unit audit internal per 31 Desember 2013 adalah Djoko Dwijono. Establishment of the company Internal Audit Unit was based on Directors Decree No. 41/KPTS/2013 about the Organizational Structure of the Company. Chairman of the internal audit unit by December 31, 2013 is Djoko Dwijono. Penerapan sistem pengendalian internal yang dilakukan oleh Perusahaan mengacu pada Peraturan Meneg BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara Pasal 26. Unit audit internal merupakan bagian dari sistem pengendalian intern Perusahaan yang didalam pelaksanaan tugas auditnya menggunakan kerangka sistem pengendalian intern COSO (Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission). Implementation of internal control systems made by the Company refers to the State Enterprises Minister Regulation No. PER-01/MBU/2011 on the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) at the State-owned Enterprise of Art 26. Internal audit unit is part of the Company's system of internal control in the execution of audit assignments using the COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) framework for internal control system. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 102/AA.P6a/2012, tanggal 31 Agustus 2012, Sekretaris Perusahaan pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah Ir. David Wijayatno. Based on in Decision of the Director No. 102/AA.P6a/2012 dated August 31 2012, the corporate secretary as of December 31, 2013 and 2012 is Ir. David Wijayatno. Jumlah karyawan tetap Perusahaan dan Entitas Anak pada 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebanyak 4.875 dan 5.075 orang (tidak diaudit). As of December 31, 2013 and 2012 the Company and Subsidiaries had total permanent employees of 4,875 and 5,075 person, respectively (unaudited). 1.d. Penawaran Umum Obligasi Perusahaan Perusahaan telah menerbitkan obligasi dengan total nilai sebesar Rp 9.523.978.000.000 (Rupiah penuh). Jumlah utang obligasi yang belum dilunasi atau belum jatuh tempo adalah sebesar Rp 5.859.154.384.000 (Rupiah penuh) dan sisanya telah dilunasi, dengan rincian sebagai berikut: d1/February 19, 2014 1.d. Public Bond Offering The Company has issued bonds with total amount of Rp 9,523,978,000,000 (full Rupiah). The total amount of bonds that have not been paid or not yet reached their maturity date amounting to Rp 5,859,154,384,000 (full Rupiah) and the balance has been paid, with details of bonds are as follows: 17 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27 Obligasi/ Bonds Jasa Marga I(A) Jasa Marga II/1 (B) Jasa Marga II/2 (C) Jasa Marga II/2 (D) Jasa Marga II/2 (E) Jasa Marga III/1 (F/1) Jasa Marga III/2 (F/2) Jasa Marga IV/1 (G/1) Jasa Marga IV/2 (G/2) Jasa Marga V/1 (H) Jasa Marga V/2 (I) Jasa Marga VI/1 (J) Jasa Marga VI/2 (K) Obligasi Indeks Pendapatan Tahap I / Fixed Income Index Bonds Phase I Obligasi Indeks Pendapatan Tahap II / Fixed Income Index Bonds Phase II Jasa Marga VII (L) Jasa Marga VIII (M) Jasa Marga IX (N) Jasa Marga X (O) Jasa Marga XI (P) Obligasi JORR I Obligasi JORR II(A) Obligasi JORR II (B) Obligasi JORR II (C) Jasa Marga XII (0) Jasa Marga XIII (R) Jasa Marga XIV (JM — 10) Jasa Marga I (JM — 10) Jasa Marga Seri / Series S A Jasa Marga Seri / Series S B Jasa Marga Seri / Series S C For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Total (Rp Juta)/ Tenor Par value (Tahun/ (Rp Million) Years) Tanggal Tanggal Penerbitan/ Jatuh Issuance Tempo/ Date Maturity Date Status 23,718 40,000 20,000 20,000 20,000 40,000 30,000 40,000 60,000 60,000 40,000 75,000 50,000 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 8 8 3/11/1983 31/10/1983 6/2/1984 5/3/1984 31/3/1984 28/12/1984 1/3/1985 27/12/1985 24/3/1986 6/7/1987 19/11/1987 20/6/1988 1/2/1989 3/11/1988 31/10/1988 6/2/1989 5/3/1989 31/3/1989 28/12/1989 1/3/1990 27/12/1990 24/3/1991 6/7/1992 19/11/1992 20/6/1996 1/2/1997 Lunas/ Paid Lunas/ Paid Lunas/ Paid Lunas/ Paid Lunas/ Paid Lunas/ Paid Lunas/ Paid Lunas/ Paid Lunas/ Paid Lunas/ Paid Lunas/ Paid Lunas/ Paid Lunas/ Paid 40,000 12 31/7/1989 31/7/2001 Lunas/ Paid 30,000 100,000 150,000 400,000 650,000 1,000,000 274,260 78,300 78,300 104,400 1,000,000 1,500,000 1,000,000 500,000 700,000 400,000 1,000,000 12 8 8 5 8 10 10 10 12 15 10 10 10 3 1 3 5 21/9/1989 8/6/1990 27/3/2000 12/4/2002 4/12/2002 10/10/2003 19/11/2003 5/1/2006 5/1/2006 5/1/2006 6/7/2006 21/6/2007 12/10/2010 12/10/2010 12/27/2013 12/27/2013 12/27/2013 21/9/2001 8/6/1998 27/3/2008 12/4/2007 4/12/2010 10/10/2013 19/11/2013 5/1/2016 5/1/2018 5/1/2021 6/7/2016 21/6/2017 12/10/2020 12/10/2013 10/2/2014 9/27/2016 9/27/2018 Lunas/ Paid Lunas/ Paid Lunas/ Paid Lunas/ Paid Lunas/ Paid Lunas/ Paid Lunas/ Paid Belum Lunas/ Not Yet Paid *) Belum Lunas/ Not Yet Paid **) Belum Lunas/ Not Yet Paid Belum Lunas/ Not Yet Paid Belum Lunas/ Not Yet Paid Belum Lunas/ Not Yet Paid Lunas/ Paid Belum Lunas/ Not Yet Paid Belum Lunas/ Not Yet Paid Belum Lunas/ Not Yet Paid *) Dilunasi pada tanggal 24 Nopember 2008 sebesar/ Paid on November 24, 2008, amounted to Rp 923 **) Dilunasi pada tanggal 24 Nopember 2008 sebesar/ Paid on November 24, 2008, amounted to Rp 923 1.e. Penawaran Umum Perusahaan Pada tanggal 1 Nopember 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), sekarang bernama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melalui Surat No. S-5526/BL/2007 untuk melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak 2.040.000.000 saham atas nama Seri B dengan nilai nominal Rp 500 (Rupiah penuh) setiap saham yang berasal dari saham dalam simpanan (portepel) Perusahaan kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp 1.700 (Rupiah penuh) per saham melalui pasar modal dan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI). d1/February 19, 2014 1.e. The Company Initial Public Offering On November 1, 2007 the Company received the effective statement from the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board (BapepamLK), now named Indonesia Financial Services Authority (OJK), through the Letter No.S-5526/BL/2007 to perform the initial public offering amounting to 2,040,000,000 Series B shares with par value of Rp 500 (full Rupiah) each share from the Company porteple shares to the public at the offering price amounting to Rp 1,700 (full Rupiah) each share through capital market and listed in Indonesia Stock Excange (IDX). 18 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) In the period since its initial public offering until the last reporting period the Company has made the following corporate actions: 1. Buy back of Company shares on October 24, 2008 until January 12, 2009 was done considering the condition of the stock market potentially crisis where the Composite Stock Price Index (CSPI) Indonesia Stock Exchange (IDX) significantly decreased thus providing an opportunity to the Company to buy back its shares with respect the ability of the Company and applicable regulations. The company in this case aided by PT Bahana Securities as Corporate Broker Securities Trading. Funds issued by the Company to buy back 24,523,500 shares (Treasury Stock) amounting to Rp 21,837,595,326 (full amount). Dalam kurun waktu sejak penawaran umum perdana sampai dengan tahun pelaporan terakhir Perusahaan melakukan aksi korporasi sebagai berikut: 1. Pembelian kembali saham Perusahaan pada 24 Oktober 2008 sampai dengan 12 Januari 2009 dilakukan mengingat kondisi pasar saham saat itu berpotensi krisis dimana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menurun cukup signifikan sehingga memberikan peluang pada Perusahaan untuk membeli kembali sahamnya dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan dan ketentuan yang berlaku. Perusahaan dalam hal ini dibantu oleh PT Bahana Securities sebagai Perusahaan Wakil Perantara Perdagangan Efek. Dana yang dikeluarkan Perusahaan untuk membeli kembali 24.523.500 lembar saham (Treasury Stock) sejumlah Rp 21.837.595.326 (Rupiah penuh). 2. Sesuai dengan Poin 4D Peraturan Bapepam dan LK No. KEP-105/BL/2010, Peraturan XI.B2 perihal Pembelian Kembali Saham yang dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik, maka treasury stock tersebut telah memasuki periode wajib menjual (sudah dikuasai Perusahaan selama 3 tahun) dan wajib untuk dijual kembali. Perusahaan dalam penjualan kembali saham Treasury dibantu oleh PT Danareksa Sekuritas. Masa penjualan berlangsung dari 5 April 2012 sampai dengan 25 Juni 2012. 2. 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan Based on 4D points Bapepam-LK Regulation No. KEP-105/BL/2010, XI.B2 Regulations regarding Buy Back Shares issued by the Issuer or Public Company, then the treasury stock has entered a period required to sell (already held by the Company for 3 years) and mandatory for resale. The Company in the resale of treasury shares aided by PT Danareksa Securities. Sales period runs from Apri 5, 2012 until June 25, 2012. 2. Summary of Significant Accounting Policies 2.a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) di Indonesia yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan sesuai dengan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 Lampiran Surat Keputusan No. KEP347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. 2.a. Statement of Compliance The consolidated financial statements have been prepared and presented in conformity with Indonesian Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) established by the Indonesian Institute of Accountants, and Regulation of Capital Market Supervisory BoardFinancial Institution No. VIII.G.7 attachment No.KEP347/BL/2012 dated June 25, 2012 regarding the Guidelines of Financial Statements Presentations and Disclosures for Issuers or Public Companies. 2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas. 2.b. Basis of Measurement and Preparation of the Consolidated Financial The basis used in preparing the consolidated financial statements is historical cost, except for certain accounts which are measured based on another basis described in the related accounting policies for those accounts. The consolidated financial statements are prepared under the accrual basis of accounting except for the statement of cash flows. d1/February 19, 2014 19 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas menjadi kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. The consolidated statement cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into the operating, investing and financing activities. Mata uang fungsional dan penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah (Rp). The reporting and functional currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp). Standar Akuntansi Baru Standar akuntansi baru atau penyesuaian atas standar akuntansi yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Perusahaan adalah penyesuaian atas PSAK 60 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan". Perusahaan telah rnengevaluasi dampak yang ditimbulkan dan penyesuaian PSAK 60 tersebut tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. New Accounting Standards New accounting standard or improvement on accounting standard which is relevant to the Company and mandatory for the first time for the financial period beginning 1 January 2013 is the improvement on PSAK 60 (Revised 2010) “Financial Instrument: Disclosures”. The Company has evaluated the impact of the improvement on PSAK 60 to be immaterial to the consolidated financial statements. Sementara itu, Revisi atas PSAK 38, “Kombinasi Bisnis pada Entitas Sepengendali”, PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Penyajian”, dan pencabutan atas PSAK 51, “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2013 tidak relevan, serta tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya. Meanwhile, the revisions to PSAK 38, “Business Combinations on Entities under Common Control”, PSAK 60 “Financial Instrument: Disclosure”, and withdrawal of PSAK 51, “Quasi Reorganizations” with an effective date of 1 January 2013 did not result in changes to the Company's accounting policies and had no effect on the amounts reported for the current period or prior financial years. 2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Entitas Induk dan Entitas Anak yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung oleh Entitas Induk. Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal di mana pengendalian efektif beralih kepada Entitas Induk dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal Entitas Induk tidak memiliki pengendalian efektif. 2.c. Principles of Consolidation The consolidated financial statements incorporate financial statements of the Parent Entity and Subsidiaries, direct and indirectly owned by the Parent Entity. Subsidiaries are fully consolidated from the date of effective control are achieved by the Parent Entity and will be no longer consolidated from the date of the Parent Entity has cease effective controls. Pengendalian dianggap ada apabila Entitas Induk memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara pada suatu entitas, kecuali kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Suatu pengendalian juga ada apabila Entitas Induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara jika terdapat: 1. Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lainnya; 2. Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; 3. Kekuasaan untuk menunjuk atau memberhentikan sebagian besar dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau Control is presumed to exist when the Parent Entity owns, directly or indirectly through Subsidiaries, more than half of the voting power of an entity unless, except that, such ownership does not constitute control. Control also exists when the parent owns half or less of the voting power of an entity when there is: d1/February 19, 2014 1. Power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; 2. Power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement; 3. Power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or 20 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 4. Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut. 4. Power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body. Laporan keuangan konsolidasian harus disusun dengan basis yang sama yaitu; kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi, peristiwa dan keadaan yang sama. Kebijakan tersebut telah diterapkan secara konsisten oleh Entitas Anak, kecuali dinyatakan secara khusus. The consolidated financial statements are prepared using uniform basis, i.e.: similar accounting policy for similar transactions, events and circumstances. The policy has been applied consistently by Subsidiaries, unless otherwise stated. Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian, laporan keuangan Entitas Induk dan Entitas Anak digabungkan secara baris per baris yakni dengan menjumlahkan satu persatu unsur-unsur sejenis dari aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antara Perusahaan dengan Entitas Anak telah dieliminasi. In preparing the consolidated financial statements, the financial statements of the Parent Company and Subsidiaries are combined on a line by line basis by adding together similar elements of assets, liabilities, equity, income and expenses. All balances and material transactions between the Parent Company and the Subsidiaries have been eliminated. Akun "Kepentingan Non-Pengendali" pada laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan hak pemegang saham non pengendali pada Entitas Anak tersebut. Kepentingan non pengendali atas laba (rugi) bersih Entitas Anak pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian disajikan sebagai “Laba/Rugi Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Non Pengendali”. The account of “Non Controlling Interests” in consolidated financial statement is represents interest of the minority shareholders in the Subsidiaries. Non controlling interest in net income (loss) of Subsidiaries in the consolidated statement of comprehensive income is presented as “Current Year Profit/Loss Attributable to Non Controlling Interest”. Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada kepentingan non pengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan non pengendali mempunyai saldo defisit. Losses of non-wholly owned Subsidiary are attributed to the non controlling interest even if the non controlling interest results in deficit balance. 2.d. Instrumen Keuangan PSAK 60 yang berlaku efektif 1 Januari 2013 memperkenalkan pengungkapan baru untuk meningkatkan informasi mengenai instrumen keuangan. PSAK ini mewajibkan pengungkapan secara luas mengenai signifikansi pengaruh instrumen keuangan terhadap posisi keuangan dan kinerja Perusahaan, dan pengungkapan kuantitatif dan kualitatif atas risiko yang timbul dari instrumen keuangan, serta menentukan pengungkapan minimum mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan terkait dengan pengukuran nilai wajar menggunakan tiga tingkat hirarki nilai wajar dimana mencerminkan signifikansi input yang digunakan dalam mengukur nilai wajar dan memberikan arahan dalam bentuk pengungkapan kuantitatif mengenai pengukuran nilai wajar dan mewajibkan informasi yang diungkapkan dalam format tabel kecuali terdapat lain yang lebih sesuai. 2.d. Financial Instruments PSAK 60 which effectively applied on January 1, 2013 introduces new disclosures to improve the information about financial instruments. It requires extensive disclosures about the significance of financial instruments for an entity’s financial position and performance, and quantitative and qualitative disclosures on the nature and extent of risks arising from financial instruments, including specified minimum disclosures about credit risk, liquidity risk and market risk, as well as sensitivity analysis to market risk. It also requires disclosures relating to fair value measurements using a three-level fair value hierarchy that reflects the significance of the inputs used in measuring fair values and provides more direction in the form of quantitative disclosures about fair value measurements and requires information to be disclosed in a tabular format unless another format is more appropriate. Aset Keuangan Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo d1/February 19, 2014 Financial Assets Financial assets are classified into 4 categories, i.e., (i) financial assets at fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii) held-to-maturity financial assets and (iv) available-for-sale financial assets. The 21 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition. (i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. (i) Financial assets at fair value through profit or loss Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets which are held for trading. Financial asset is classified as held for trading if it is acquired principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term and for which there is evidence of recent actual pattern of short term profit taking. Derivatives are also categorized as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments. Grup tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. The Group has no financial asset classified as financial assets at fair value through profit or loss. (ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. (ii) Loans and receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Loan and receivables are initially recognized at fair value plus transaction cost and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Grup mempunyai kas dan setara kas, piutang lainlain dan dana ditetapkan penggunaannya yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. The Group has cash and cash equivalents, other receivables and appropriated funds, are classified as loans and receivables. (iii) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah investasi non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain: a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b) Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. (iii) Held to maturity financial asset Held-to-maturity financial assets are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than: Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. These are initially recognized at fair value including transaction costs and subsequently measured at amortized cost, using the effective interest rate method. d1/February 19, 2014 a) Those that are designated as at fair value through profit or loss upon initial recognition; b) Those that are designated as available for sale; and c) Those that meet definition of loans and receivable. 22 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Grup tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo. The Group has no financial assets classified as investments held to maturity. (iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. (iv) Available for sales financial assets Available-for-sale financial assets are non derivative financial assets that are intended to be held for indefinite period of time, which might be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates, exchange rates or that are not classified as loans and receivables, held-to-maturity investments or financial assets at fair value through profit or loss. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Available-for-sale financial assets are initially recognized at fair value, plus transaction costs and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognized in the consolidated statement of changes in equity, except for impairment losses and foreign exchanges gains and losses, until the financial assets is derecognized. If an available-for-sale financial asset is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously recognized in the equity section will be recognized in the consolidated statements of income. Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. While, interest income is calculated using the effective interest method, and foreign currency gain or losses on monetary assets classified as available-for-sale is recognized in the consolidated statements of income. Grup mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual yaitu investasi jangka pendek dan investasi pada saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan aset keuangan lainnya yang dicatat pada biaya perolehannya. The Group has financial assets classified as of available for sale which are, short term investment and investment in shares with ownership interest of less than 20% that do not have readily determinable its fair values and intended for long-term investments are stated at cost (the cost method). Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan Grup menentukan secara individual jika terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan. Jika terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual, maka perhitungan penurunan nilai dengan menggunakan metode discounted cash flow dan/atau nilai wajar jaminan. Provision for impairment loss of financial assets The Group assessed individually if there is objective evidence of impairment to the financial assets. If there is objective evidence of individual impairment, the impairment calculation is made using discounted cash flow method and/or the fair value of collateral. Untuk aset keuangan yang tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai, maka Group membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif. Perhitungan secara kolektif dilakukan dengan persentase tertentu. Setiap d1/February 19, 2014 For financial assets that have no any objective evidence of impairment, the Group will provide a provision for impairment loss collectively. The collective impairment is calculated by a certain percentage. Every year the Group will review the 23 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) tahun Group akan mengkaji basis persentase tersebut sampai dengan diperoleh data historis yang memadai. basis of such percentage until the Company obtained adequate historical data. Dampak atas penurunan nilai yang terjadi sebelum penerapan dibebankan pada tahun berjalan karena pemisahan atas dampak tersebut tidak dapat dilakukan oleh Perusahaan dan tidak praktis. The effect on the impairment occured before the application is charged to the current year, since the separation of such impact can not be done by the Company and is not practical. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan kedalam kategori (i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. a. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Financial Liabilities Financial liabilities are classified into (i) financial liabilities are measured at fair value through profit or loss, (ii) financial liabilities are measured at amortized cost. a. Financial liabilities are measured at fair value through profit or loss The fair value of financial liabilities measured at fair value through profit and loss is financial liabilities that are designated for trading. Financial liabilities are classified as trading if acquired primarily for the purpose of sale or repurchase in the near future and there is evidence of the current short-term profit taking pattern. Derivatives are classified as trading liabilities unless specified and effective as hedging instruments. Grup tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. The Group has no financial liabilities at fair value through profit or loss. b. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. b. Financial liabilities are measured at amortized cost. Financial liabilities that not classified as financial liabilities measured at fair value through profit or loss are classified in this category and are measured at amortized cost by using effective interest method. Liabilitas keuangan diakui awalnya pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dalam hal liabilitas keuangan selain derivatif. Financial liabilities are recognized initially at fair value plus transaction costs that are directly attributable to financial liabilities other than derivatives. Setelah pengakuan awal, utang bank dan utang pembiayaan/liabilitas lancar lainnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laba rugi komprehensif ketika liabilitas dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi. After initial recognition, bank debt and debt financing/other current liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method. Gains or losses are recognized in profit or loss when the liabilities are derecognized, and through the amortization process. Grup memiliki utang usaha, utang kontraktor, utang lain-lain, utang bank, utang obligasi, utang bantuan pemerintah, utang kerjasama The Group has account payables, contractor payables, other payables, bank loans, bond payables, loans from government, liabilities under d1/February 19, 2014 24 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) operasi, utang pembebasan tanah dan utang sewa pembiayaan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. joint operation agreements, land acquisition liabilities and finance lease liabilities that classified as financial liabilities are measured at amortized cost. Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas merupakan setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitas. Equity Instrument Equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all liabilities. Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas dicatat sebagai pengurang ekuitas (setelah dikurangi manfaat pajak penghasilan terkait), sepanjang biaya tersebut merupakan biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan ekuitas, namun diabaikan jika tidak dapat diatribusikan secara langsung. Transaction costs arising from equity transactions are recorded as a deduction from equity (net of related income tax benefit), provided that such costs are additional costs that are directly attributable to the equity, but ignored if it is not directly attributable. Metode saham diperoleh kembali dicatat menggunakan metode biaya (cost method) sebesar nilai perolehan, disajikan sebagai pengurang akun Modal Saham. Treasury share methods recorded the cost method amounted at cost, are presented as a deduction from Capital Stock account. Estimasi nilai wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada laporan posisi keuangan. Fair Value Estimate The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on prevailing market value at each reporting date. Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan. Investments in equity securities with unavailable fair value are recorded at cost. Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. The fair value for other financial instruments not traded in the market is determined using certain valuation techniques. Aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, disajikan sebesar nilai tercatat yang nilainya mendekati nilai wajar pada akhir tahun buku pelaporan. Financial assets and financial liabilities are measured at amortized cost, which are stated at carrying value is close to fair value at end of year end reporting. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus buku dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Offsetting of Financial Instruments Financial assets and financial liabilities are offset and its net amount presented in the consolidated statement of financial position only if it has a legally enforceable right to set off the recognized amount; and intends either to settle on a net basis or to realize the assets and settle liabilities simultaneously. Penghentian Pengakuan Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir atau ketika Derecognition Derecognition of a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire or when the financial asset has been d1/February 19, 2014 25 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Grup akan melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kontrol yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). transferred and substantially all the risks and rewards of ownership have been transferred (if, substantially all the risks and rewards are not transferred, then the Group will conduct an evaluation to ensure ongoing involvement of the controls which are still not prevent derecognition). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Jika liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan liabilitas lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau persyaratan dari liabilitas yang ada telah dimodifikasi secara substansial, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan atas liabilitas baru, dan selisih antara masing-masing nilai tercatat liabilitas keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Financial liabilities are derecognized when the liability specified in the contract is discharged or canceled or expire. If an existing financial liability is replaced by another liability from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of original liabilities and the recognition of a new liability, and the difference between the carrying amount of each financial liabilities are recognized in the statement of comprehensive income. 2.e. Kas dan Setara Kas Setara kas meliputi deposito jangka pendek yang jangka waktunya sama dengan atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatannya dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. 2.e. Cash and Cash Equivalents Cash equivalents consist of short-term deposits with maturities equal to 3 (three) months or less from the date of placement and are not pledged as collateral and unrestricted. 2.f. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Grup mereviu nilai tercatat aset non keuangan untuk menentukan ada tidaknya indikasi penurunan nilai aset. Dalam menilai apakah terdapat indikasi bahwa aset mungkin mengalami penurunan nilai, entitas harus mempertimbangkan informasi dari sumber eksternal maupun informasi dari sumber internal untuk menentukan adanya indikasi tersebut. Jika terdapat indikasi penurunan nilai aset, jumlah yang terpulihkan dari aset tersebut diestimasi untuk menentukan besarnya jumlah penurunan nilai aset, jika ada. Jika estimasi jumlah terpulihkan tidak dapat dilakukan secara individual, Grup melakukan estimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas dimana aset tersebut berada. 2.f. Impairment of Non Financial Assets At each statement of financial position date, the Group reviews the carrying amounts of their nonfinancial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. In assesing whether there is any indication that an assets may be impaired, an entity shall consider from external and internal sources of information. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss, if any. Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Group estimate the recoverable amount of the cash-generating unit to which the asset belongs. Jika suatu jumlah terpulihkan dari suatu aset atau unit penghasil kas ditaksir lebih kecil dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset tersebut atau unit penghasil kasnya harus diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Rugi penurunan nilai aset segera diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif, kecuali aset tersebut dicatat dengan metode revaluasi, maka rugi penurunan nilai diperlakukan sebagai penurunan revaluasi dan diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. If the recoverable amount of the asset or cashgenerating unit is estimated to be less than its carrying amount, the carrying amount of the asset or cashgenerating unit is reduced to its recoverable amount. An impairment loss is recognized immediately in statements of comprehensive income, unless the relevant asset is carried at revaluation model, in which case the impairment loss is treated as a revaluation decrease and is recognized as loss in the consolidated statements of comprehensive income. d1/February 19, 2014 26 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceeds the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior year. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di tahun mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future years to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life. 2.g. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan dalam laporan laba rugi sesuai masa manfaatnya. 2.g. Prepaid Expense Prepaid expenses are charged to the statements of income in accordance with the beneficial periods. 2.h. Aset Tetap Aset tetap pada awalnya dinyatakan sebesar harga perolehan. Setelah pengakuan awal, dipertanggungjawabkan dengan menggunakan model biaya dan dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penyisihan penurunan nilai. Hak atas tanah tidak disusutkan dan disajikan sebesar biaya perolehan. 2.h. Property and Equipment Property and equipment, after initial recognition, are measured based on cost method and stated at cost less accumulated depreciation and provision for impairment. Land rights are not depreciated and are stated at cost. Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) untuk mengalokasikan harga perolehan hingga mencapai nilai residu sepanjang estimasi masa manfaatnya sebagai berikut: Property and equipment are depreciated using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/ Years Gedung Kantor dan Bangunan Lain Peralatan Operasional dan Kantor Kendaraan Bermotor 20 3-5 3-5 Office and Other Buildings Operational and Office Equipment Vehicles Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Land is stated at cost and not depreciated. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam Iaporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan dalam jumlah material dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan di dalam laporan Iaba rugi tahun yang bersangkutan. The cost of maintenance and repairs is charged to the statements of income as incurred, significant renewals and betterment are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, carrying value and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the statements of income for the years. d1/February 19, 2014 27 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Aset tetap dalam penyelesaian disajikan sebagai bagian dalam aset tetap dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Semua biaya, termasuk biaya pinjaman, yang terjadi sehubungan dengan pembangunan aset tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap dalam penyelesaian. Akumulasi biaya perolehan yang akan dipindahkan ke masingmasing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan atau siap digunakan dan disusutkan sejak beroperasi. Construction in progress are presented as part of property and equipment and stated at cost. All costs, including borrowing costs, incurred in connection with the construction of assets are capitalized as part of the cost of fixed assets in progress. The accumulated cost will be reclassified to the appropriate fixed asset account when the asset is completed or ready for use and depreciated since the operation. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the statements of comprehensive income in the year the asset is derecognized. Pada akhir pelaporan/tahun buku, Grup melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat ekonomis aset, nilai residu, metode penyusutan dan sisa umur pemakaian berdasarkan kondisi teknis. At the end of reporting year end, the Group periodically reviews the useful lives of the assets, asset’s residual value, depreciation method and the remaining usage expectation based on technical specification. 2.i. Sewa Pembiayaan Apabila dalam suatu kontrak sewa porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap berada ditangan lessor, maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian atas dasar garis lurus yang masa manfaatnya adalah 5 tahun. 2.i. Capital Lease Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases are charged to the consolidated statements of comprehensive income on a straight-line basis with useful life for 5 years. Sewa aset tetap dimana Grup memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewaan dan nilai kini pembayaran sewa minimum. Leases of property and equipment where the Group has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalized at the leases’ commencement at the lower of the fair value of the leased property and the present value of the minimum lease payments. Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan liabilitas dan bagian yang merupakan biaya keuangan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Unsur bunga dalam biaya keuangan dibebankan di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian selama masa sewa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas setiap tahun. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan dengan metode yang sama dengan metode penyusutan aset tetap yang dimiliki sendiri. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan kepemilikan atas aset pada akhir masa sewa, aset tersebut disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa. Each lease payment is allocated between the liabilities and finance charges so as to achieve a constant rate of interest on the outstanding balance. The interest elements of the finance charges is charged to the consolidated statement of comprehensive income over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each year. Property and equipment acquired under finance leases are depreciated similarly to owned assets. If there is no reasonable certainty that the Group will hold the ownership by the end of the lease term, the asset is depreciated over the shorter of the useful life of the asset and the lease term. d1/February 19, 2014 28 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Grup memiliki peralatan tol yang pembangunannya didanai oleh pihak ketiga, selanjutnya pihak ketiga menyewakan peralatan tol tersebut kepada Perusahaan yang dapat dikategorikan sebagai sewa pembiayaan. The Group has toll equipment which its construction was funded by third party, and then third party lease such toll equipment to the Group and this can be classified as a finance lease. 2.j. Investasi pada Entitas Asosiasi Entitas asosiasi adalah suatu perusahaan dimana Grup mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investi. 2.j. Investments in Associates An associate is an entity over which the Group have a significant influence, but does not have control or joint control, through participation in decision-making over financial and operating policies investee. Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas, yaitu pada awalnya investasi dicatat sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Grup atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Investments in associates are accounted for using the equity method, the investment is initially recorded at cost and subsequently adjusted for changes in the Group’s ownership on net assets of the entity after the acquisition of the associate, less any impairment in value is determined for each investment individually. Bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, secara substansi, membentuk investasi neto Grup dalam entitas asosiasi) maka Grup akan menghentikan pengakuan bagian atas ruginya lebih lanjut. If Groups share of losses of Subsidiaries and associates exceed of the carrying amount of the investment (which includes all long-term interest, in substance, form part of the Group’s net investment in associates) the Group will discontinue recognising its shares of further losses. Grup akan menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi pada entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ada indikasi tersebut, jumlah penurunan nilai dihitung berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan dengan nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi, dan mengakuinya sebagai kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. The Group will determine at each reporting date whether there is objective evidence which indicates that investments in associates maybe impaired. In case there is any indication, the impairment amount is calculated based on the difference between the recoverable amount to the carrying value of investments in associates, and recognized as a loss in the consolidated statements of comprehensive income 2.k. Aset Takberwujud Aset hak konsesi merupakan hak Grup untuk membebankan pengguna jasa publik berdasarkan perjanjian jasa konsesi. Aset hak konsesi dicatat pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau akan diterima atas jasa kontrak konstruksi yang diberikan ditambah dengan margin konstruksi yang telah ditentukan oleh manajemen. Aset hak konsesi ini diamortisasi selama masa hak konsesi dengan menggunakan metode garis lurus sebagai berikut: 2.k. Intangible Assets Concession assets are the Group’s rights to charge users of public services based on concession services arrangements. Concession assets are recorded at fair value of benefit that received or to be received for construction services rendered. These concession assets are intangible assets which are amortized over the concession period using the straight-line method as follows: Ruas Jalan Tol Jakarta – Bogor – Ciawi Jakarta – Tangerang Surabaya – Gempol Jakarta – Cikampek Padalarang – Cileunyi Prof. Dr. Ir. Sedyatmo Cawang – Tomang – Pluit d1/February 19, 2014 Tahun/ Years 40 40 40 40 40 40 40 29 Toll Roads Jakarta – Bogor – Ciawi Jakarta – Tangerang Surabaya – Gempol Jakarta – Cikampek Padalarang – Cileunyi Prof. Dr. Ir. Sedyatmo Cawang – Tomang – Pluit Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Ruas Jalan Tol For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Tahun/ Years Toll Roads 40 40 40 40 40 Belawan – Medan – Tanjung Morawa Semarang Section A, B and C Pondok Aren – Bintaro Viaduct – Ulujami Palimanan – Kanci Jakarta Outer Ring Road (JORR) Section E1, E2, E3 and W2 Cikampek – Padalarang JORR Section S * Belawan – Medan – Tanjung Morawa Semarang Seksi A, B dan C Pondok Aren – Bintaro Viaduct – Ulujami Palimanan – Kanci Jakarta Outer Ring Road (JORR) Section E1, E2, E3 dan W2 Cikampek – Padalarang JORR Seksi S * 40 15 *) lihat Catatan 45.i *) see Note 45.i Biaya Konstruksi Biaya konstruksi merupakan seluruh biaya konstruksi pembangunan jalan tol atau peningkatan kapasitas jalan tol yang meliputi pengadaan tanah, studi kelayakan dan biaya-biaya lain yang berhubungan langsung dengan pembangunan jalan tol, termasuk biaya pembangunan jalan akses ke jalan tol, jalan alternatif dan fasilitas jalan umum yang disyaratkan, ditambah biaya pinjaman lain yang secara langsung digunakan untuk mendanai proses pembangunan aset tersebut. Biaya pinjaman dikapitalisasi sampai dengan saat proses pembangunan tersebut selesai dan dioperasikan. Construction Cost Construction Cost comprehend all the amount of toll road construction costs or toll road escalation consisting of land acquisition cost, feasibility study cost and other costs that are directly related to toll road construction, including construction costs for access roads, alternative roads and required public road facilities, interest and other borrowing costs, either directly or indirectly used for financing the development of assets. These borrowing costs are capitalized until the construction accomplished and operated. Grup mencatat pendapatan dan biaya konstruksi bersamaan dengan pengakuan aset takberwujud pada tahap konstruksi. The Group accounted for construction revenue and construction cost at the same time recognition of intangible asset during construction phase. Aset Takberwujud Lainnya Biaya-biaya Pra-Konstruksi yakni biaya-biaya yang terkait dengan perolehan tanah yang disiapkan untuk konstruksi jalan tol dicatat sebagai aset takberwujud lainnya dan nilai buku perangkat lunak. Other Intangible Assets Pre-Construction costs which are costs associated with the acquisition of land prepared for construction of toll roads are recorded as part of other intangible asset and book value of software. Aset Kerjasama Operasi Dengan diterapkannya ISAK 16: “Perjanjian Konsesi Jasa” sejak 1 Januari 2012, maka seluruh aset kerjasama operasi telah direklasifikasi menjadi aset takberwujud. Joint Operation Assets Since the Group adopted ISAK 16: “Concession Services Arrangements” which effective on January 1, 2012 all joint operation assets has been reclassified into intangible assets. Sebelumnya, di dalam aset hak pengusahaan jalan tol, terdapat jalan tol yang pembangunannya didanai oleh investor (tanpa kuasa penyelenggaraan). Sebelum berlakunya Undang-undang Jalan No.38 Tahun 2004 pengganti Undang-undang Jalan No.13 Tahun 1980, Perusahaan diberi wewenang untuk bekerja sama dengan investor dalam penyelenggaraan jalan tol dengan persetujuan Pemerintah yang meliputi kerjasama operasi tanpa kuasa penyelenggaraan dan kerjasama operasi dengan kuasa penyelenggaraan. Previously the toll road concession rights assets include toll road developments which are funded by investors (without operating rights). Prior to Law No.38 of 2004 regarding Roads, which superseded the Road Law No.13 of 1980, the Company was given an authority to enter into joint operations with investors for the toll road operations, with the approval from Government, including joint operation agreements with and without operation rights. Jalan tol yang pembangunannya didanai oleh investor tanpa kuasa penyelenggaraan dengan pola bagi pendapatan atau bagi hasil tol untuk masa tertentu, dan pengoperasiannya dikendalikan oleh Perusahaan, dicatat oleh Perusahaan sebagai jalan tol kerjasama The construction of toll road is funded by investors without operation rights under revenue or profit sharing scheme for certain period of time, and the operation is controlled by the Company, is recorded by the Company as joint operation toll road and the Company d1/February 19, 2014 30 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) operasi dan mengakui liabilitas (jangka panjang) kerjasama operasi pada saat jalan tol selesai dibangun dan diserahkan oleh investor untuk dioperasikan. recognized joint operation liabilities (long term) when the construction is completed and transferred by the investor to be operated. Jalan tol kerjasama operasi disusutkan selama masa hak pengusahaan jalan tol pada saat aset selesai dibangun dan diserahkan oleh investor untuk dioperasikan Perusahaan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). Joint operation toll roads are depreciated over their respective concession periods using the straight line method, commencing from the time the asset has been completely built and transferred from the investor to be operated by the Company. Sehubungan dengan pelaksanaan Undang-undang Jalan No.38 Tahun 2004, Perusahaan telah memperoleh hak pengusahaan jalan tol (hak konsesi) untuk 13 ruas jalan tol yang diusahakannya menurut Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada 7 Juli 2006 selama 40 tahun yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2005 sampai dengan 31 Desember 2044. Penerimaan hak pengusahaan jalan tol tersebut berdampak pada perubahan taksiran masa manfaat aset tetap khususnya pada kelompok aset Jalan dan Jembatan dan perubahan klasifikasi aset Jalan dan Jembatan yang sebelumnya dikelompokkan sebagai Aset Pemilikan Langsung dan Jalan Tol Kerjasama Operasi menjadi kelompok Aset Hak Pengusahaan Jalan Tol. In connection with the implementation of the Law No.38 of 2004 regarding Roads, the Company received concession rights for 13 toll road sections that were operated or under construction by the Company based on separate Toll Road Concession Agreements, each dated July 7, 2006, for a period of 40 years from January 1, 2005 to December 31, 2044. The Company's receipt of these concession rights resulted in an extension of estimated useful life of roads and bridges assets and the need for reclassification of the roads and bridges assets from Direct Ownership Assets and Joint Operation Toll Roads categories into Concession Rights Assets category. Sebelum diterimanya hak pengusahaan jalan tol pada tanggal 1 Januari 2005, aset jalan tol yang terdiri dari aset Jalan dan Jembatan dan aset Jalan Tol Kerjasama Operasi disusutkan selama masa manfaat ekonomi diestimasi sejak perolehan aset. Setelah diterimanya hak pengusahaan jalan tol pada tanggal 1 Januari 2005, taksiran masa manfaat aset Jalan dan Jembatan dan Jalan Tol Kerjasama Operasi diperpanjang menjadi selama masa hak pengusahaan jalan tol yang diterima dan disusutkan setiap tahunnya sebesar nilai buku aset Jalan dan Jembatan pada 1 Januari 2005 dibagi dengan masa hak pengusahaan jalan tol. Prior to the accepted of these concession rights on January 1, 2005, the toll road assets consisting of roads and bridges and joint operation toll roads were depreciated over their estimated economic useful life. Since January 1, 2005, their estimated economic useful life of roads and bridges and joint operation toll roads have been extended through the end of the concession period and the assets are depreciated annually based on their book value as of January 1, 2005 divided by the concession period. Aset takberwujud dihentikan pengakuannya jika dilepas atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari penggunaannya atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang muncul dari penghentian pengakuan aset takberwujud ditentukan sebagai selisih antara hasil neto pelepasan (jika ada) dan jumlah tercatat aset. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi ketika aset tersebut dihentikan pengakuannya. Keuntungan tidak diakui sebagai pendapatan. An intangible asset shall be derecognised on disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. The gain or loss arising from the derecognition of an intangible asset shall be determined as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the asset. It shall be recognised in profit or loss when the asset is derecognised. Gain shall not be recognized as revenue. 2.l. Provisi Pelapisan Jalan Tol Dalam pengoperasian jalan tol, Grup mempunyai kewajiban untuk menjaga standar kwalitas jalan tol sesuai dengan SPM (Standar Pelayanan Minimum) yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum, yaitu dengan melakukan pelapisan ulang jalan tol 2.l. Provision for Overlay In operating toll roads, the Group is obliged to maintain the quality in accordance with the Minimum Service Standards that have been established by the Ministry of Public Works that is by perfoming overlay regularly. The cost of this overlay will periodically be provision d1/February 19, 2014 31 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) secara berkala akan diprovisi berdasarkan estimasi seiring dengan penggunaan jalan tol oleh pelanggan. Provisi diukur dengan nilai kini atas estimasi manajemen terhadap pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas kini pada tanggal pelaporan. based on estimation with the utilization of toll road by customers. This provision is measured using the present value of management‘s estimate of expenditures required to settle present obligation at the reporting date. 2.m. Utang Obligasi dan Biaya Emisi Obligasi Utang obligasi disajikan sebesar nilai nominal setelah memperhitungkan amortisasi premium atau diskonto. Biaya emisi obligasi merupakan biaya transaksi yang dikurangkan langsung dari hasil emisi dalam menentukan hasil emisi bersih obligasi. Selisih antara hasil emisi bersih dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium dan diamortisasi selama jangka waktu obligasi yang bersangkutan. 2.m. Bonds Payable and Bond Issuance Costs Bonds payable are presented at par value net of amortized premium or discount. Bond issuance costs represent transaction costs which are directly deducted from issuance proceeds to reflect the net proceeds of the bonds. The difference between net bond proceeds and the par value of the bonds represents a discount or premium which will be amortized over the outstanding period of the bond. 2.n. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dalam akun Tambahan Modal Disetor. 2.n. Stock Issuance Costs Stock issuance costs are presented as deduction to the Additional Paid in Capital. 2.o. Pengakuan Pendapatan dan Beban 2.o. Revenue and Expense Recognition Pendapatan Konstruksi Grup mengakui aset takberwujud atas jasa konstruksi dan peningkatan kemampuan dimana Grup menerima hak (lisensi) untuk membebankan pengguna jasa publik. Suatu hak untuk membebankan pengguna jasa publik bukan merupakan hak tanpa syarat untuk menerima kas karena jumlahnya bergantung pada sejauh mana publik menggunakan jasa. Pada fase konstruksi, Grup mencatat aset takberwujud dan mengakui pendapatan dan biaya konstruksi sesuai dengan basis kontrak biaya-plus. Construction Revenues The Group recognizes intangible assets of construction services and increased capacity in which the Group receives the rights (license) to charge users of public services. A right to charge users of public services is not an unconditional right to receive cash because the amounts depend on the extent of public using the service. In the construction period, the Group recorded intangible assets and recognize revenues and costs of construction by using cost-plus contract basis. Pendapatan Tol Pendapatan tol dari hasil pengoperasian jalan tol dicatat pada saat penjualan karcis tol dan/atau jasa telah diberikan. Pendapatan tol dari hasil kerjasama pengoperasian jalan tol dengan investor dengan kuasa penyelenggaraan diakui pada saat penjualan karcis tol setelah dikurangi bagian investor tersebut. Pembayaran kepada investor tanpa kuasa penyelenggaraan dicatat sebagai angsuran liabilitas kerjasama operasi. Selisih antara jumlah pembayaran ini dengan angsuran liabilitas kerjasama operasi dicatat sebagai beban atau penghasilan kerjasama operasi. Toll Revenues Revenue from toll road operations is recognized when toll tickets are sold and/or services are rendered. Revenue from profit sharing arrangement between the recognized when toll tickets are sold, net of investor's share. Payments to investors without operating rights are recorded as a mandatory installment under joint operation. The excess of total payment over mandatory installment under joint operation is recorded as joint operation expense or revenue. Pendapatan Usaha Lainnya Pendapatan sewa iklan, lahan dan tempat peristirahatan serta pendapatan jasa pengoperasian diakui sesuai periode yang sudah berjalan dalam tahun yang bersangkutan. Pendapatan diterima di muka untuk periode yang belum berjalan diakui sebagai pendapatan diterima di muka dan disajikan di laporan posisi keuangan sebagai liabilitas. Other Operating Revenues Revenues from advertisement, space and rest area rental and income from toll road operating service are recognized when earned. Advances received not yet earned are recognized as unearned revenue and are presented in the statements of financial position as a liability. d1/February 19, 2014 32 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Pendapatan Lainnya Pendapatan dividen dari aset keuangan lainnya diakui pada saat pembagian dividen diumumkan. Pendapatan lainnya diakui atas dasar akrual. Other Income Dividend income from other financial asset is recognized when the dividend distribution has been declared. Other income is recognized based on accrual basis. Beban Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual). Expenses Expenses are recognized when incurred (accrual basis). Beban Konstruksi Beban konstruksi diakui sejak kegiatan konstruksi dimulai sampai dengan proses pembangunan aset selesai dan siap untuk digunakan. Construction Cost Construction cost are recognized during construction stage up to construction activity was finished and asset ready to use. 2.p. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Grup menyelenggarakan pembukuannya Dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan kurs Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut sebagai berikut: 2.p. Transactions and Balances in Foreign Currencies The Group maintains its accounting records in Indonesian Rupiah. Transactions involving foreign currencies are recorded at the rate of exchange prevailing at the time of the transactions. On each balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated to Rupiah using the Bank of Indonesia average rate of exchange at such date, as follows: 2013 Rp Dolar Amerika Serikat 2012 Rp 12,189 9,670 United States Dollar Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan liabilitas dalam mata uang asing dicatat sebagai laba atau rugi tahun berjalan. Any resulting gains or losses on the translation of foreign currency assets and liabilities are credited or charged to operations of the current year in the statement of income. 2.q. Pajak Penghasilan Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas (liability method). Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini. 2.q. Income Tax All temporary differences between the tax base of assets and liabilities and their carrying value for financial reporting purposes are recognized as deferred income tax using the liability method. Deferred income tax is calculated using currently enacted tax rates. Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal mendatang akan memadai untuk dikompensasi, koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan dan banding maka pada saat keputusan atas keberatan dan banding tersebut telah ditetapkan. Deferred tax assets relating to the carry forward of unused tax losses are recognized to the extent that if is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses can be utilized. Amendments to taxation obligations are recognized when tax assessment letters are received or, if objected to or appealed against, when the results of the objection or appeal are determined. Pajak penghasilan kini dihitung dari laba kena pajak, yaitu laba yang telah disesuaikan dengan peraturan pajak yang berlaku. Current income tax is calculated from taxable income which is net income adjusted under the current tax regulations. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dan aset dan liabilitas pajak tangguhan yang terkait dengan pajak penghasilan Deferred tax assets and liability mutually write-off is a right that can be enforced by law to do another write-off current tax asset and current tax liability and tax deferred assets and liability related to income taxes that applied by the same taxation authority, both on the d1/February 19, 2014 33 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk menyelesaikan saldosaldo tersebut secara neto. same entity's taxable or different entity's and there is an intention to settle the outstanding net balance. 2.r. Imbalan Kerja Perusahaan Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Revisi SAK ini antara lain membolehkan entitas untuk menerapkan metode sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari keuntungan/kerugian aktuarial yang timbul dari imbalan pasti, antara lain pengakuan langsung keuntungan/kerugian yang terjadi pada periode berjalan ke dalam pendapatan komprehensif lain. Karena Perusahaan memilih tetap menggunakan metode pengakuan keuntungan/kerugian dengan menggunakan metode koridor seperti diuraikan di bawah ini. Dengan Demikian penerapan awal PSAK 24 (Revisi 2010) ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan selain tambahan pengungkapan. 2.r. Employee Benefits The Company Effective Januari 1, 2012, the Company follows PSAK 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”. The revised SAK permit an entity to adopt any systematic method that results in faster recognition of actuarial gains and losses, which among others is immediate recognition of actuarial gains and losses in the period in which they occur recognized in other comprehensive income. The Company choose to continue to use the corridor approach in recognized the actuarial gains and losses as futher described below. Therefore intial adoption of PSAK 24 (Revised 2010) did not give significant impact to the Company’s consolidated financial statements aside from additional disclosure. Program Pensiun Nilai kini liabilitas pasca kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja. Pension Program The present value of post employment benefit depends on several factors which are determined by actuarial basis based on several assumptions. Assumptions used to determine pension costs (benefits) covered discount rate. The changes of assumption might affect carrying value of post employment benefit. Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasi dalam mata uang imbalan yang akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait. The Company determines the appropriate discount rate at the end reporting period, by considering the discount rate of government’s bond which denominated in currency of benefit and of that will be paid and have a similar terms with the terms of the related liabilities. Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk pegawai tetap yang dikelola oleh Dana Pensiun Jasa Marga (DPJM). Manfaat pensiun yang akan dibayar dihitung berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja pegawai. The Company provides a defined benefit pension plan covering all permanent employees which is managed by the Jasa Marga Pension Fund (DPJM). Pension benefit to be paid are determined based on basic pension income and the period of the employment. DPJM telah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No.KEP370/KM.17/1997, tanggal 15 Juli 1997 dan diperbaharui dengan Surat Keputusan No.KEP-379/KM.6/2004, tanggal 14 September 2004. The DPJM has been approved by the Decree of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No.KEP-370/KM.17/1997, dated July 15, 1997 and amended by the Decree No.KEP-379/KM.6/2004, dated September 14, 2004. Jumlah iuran karyawan untuk program pensiun sebesar 3% dari gaji pokok dan sisa pendanaan sebesar 7,48% menjadi beban Perusahaan. The employees contribute 3% of their basic salaries to the plan and the remaining funding of 7.48% is contributed by the Company. d1/February 19, 2014 34 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Program Purna Karya Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 163/KPTS/2003, tanggal 23 September 2003, Perusahaan akan memberikan tunjangan purna karya berupa pembayaran sekaligus sebanyak 24 kali penghasilan terakhir (diluar lembur dan tunjangan pajak) kepada karyawan yang berhenti bekerja karena pensiun, meninggal, atau cacat. Bagi karyawan yang memasuki usia pensiun dipersyaratkan memiliki masa kerja minimal 25 tahun. Surat keputusan ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2003. Post Retirement Benefit Program Based on the Company’s Directors Decree No. 163/KPTS/2003, dated September 23, 2003, the Company provides retirement benefit which is equal to 24 times the monthly salary (excluding overtime and tax allowance) for employees who cease work due to retirement, death, or disability. Employees who have reached retirement age are required to have a minimum working period of 25 years to obtain this benefit. This decree was effective on January 1, 2003. Jumlah iuran premi coming service setiap bulan adalah sebesar 6% dari Penghasilan Dasar Asuransi (PhDA) dengan proporsi Perusahaan dan karyawan masingmasing sebesar 4% dan 2% dari PhDA. The amount premium contribution coming service each month is 6% from insurance basic income with representing by the Company and employee proportion 4% and 2% from insurance basic income, respectively. Perusahaan mengadakan kontrak kerjasama pengelolaan program Purna Karya karyawan dengan AJB Bumiputera 1912, melalui Perjanjian No. 34/Kontrak-DIR/2007 dan No. 441/AJB/JM/ PKS/12/07, tanggal 19 Desember 2007. Program Purna Karya dalam kontrak ini akan memberikan manfaat dalam bentuk uang purna karya secara sekaligus (lumpsum) kepada karyawan tetap yang berhenti bekerja. The Company entered into cooperation agreement to manage employee Post Retirement with AJB Bumiputera 1912, through agreement No. 34/KontrakDIR/2007 and No. 441/AJB/JM/PKS/12/07, dated December 19, 2007. The post retirement in this contract will give a benefit in post retirement cash in lump sum to the resign permanent employee. Program Kesehatan Pensiunan Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 165/KPTS/2003, tanggal 23 September 2003, tentang Penyempurnaan Kedua Keputusan Direksi No. 61/KPTS/2001 tentang Pengelolaan Pemeliharaan Kesehatan Pensiunan dan Keluarga, yang bertujuan untuk tetap menjaga agar pensiunan dan keluarga pensiunan dapat melakukan pola hidup sehat dan memiliki produktivitas yang tinggi, keluarga pensiunan yang mendapat bantuan pengobatan dari Perusahaan dibatasi dengan jumlah anak sebanyak-banyaknya 3 orang dan telah terdaftar di Perusahaan. Pension Healthcare Program Based on the Directors’ Decree No. 165/KPTS/2003, dated September 23, 2003 regarding The Second Improvement of the Directors’ Decrees No. 61/KPTS/2001 regarding The Management of Health Maintenance for the Pensioner and Family, which its objective is to allow the pensionary and their family to have a healthy life and high productivity, the pensionary family that are eligible to receive medical assistance from the Company are limited to 3 children that are registered with the Company. Perusahaan menghitung liabilitas imbalan pasca kerja dengan metode projected unit credit, sesuai dengan PSAK 24 (Revisi 2004). Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada tahun berjalan. Biaya jasa lalu sebagai dampak perubahan asumsi aktuaria bagi karyawan aktif diakui dalam laporan laba rugi selama sisa masa kerja rata-rata karyawan tersebut. Imbalan kerja atas pemutusan hubungan kerja diakui sebagai liabilitas dan beban pada saat terjadi. Based on PSAK 24 (Revised 2004), the Company has calculated the liability for other employee benefits using the projected unit credit method. Current service cost is recognized as an expense in the current year. Past service cost, actuarial adjustments and the effect of changes in actuarial assumptions for active employees are recognized in statements of income over the estimated average remaining working period of those employees. Employee benefits for terminations are recognized as liabilities and expenses when these occur. Entitas Anak Subsidiaries Program Pensiun PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetapnya. Program pensiun didanai Pension Program PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) provides a defined contribution pension program covering all permanent employees. The pension program is entirely d1/February 19, 2014 35 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) seluruhnya oleh JLJ. Kontribusi yang diberikan JLJ dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. funded by JLJ. The contribution borne by JLJ is charged to the statement of income in the current period. Program Imbalan Kerja Lainnya JLJ, SMU, TMJ dan MNA (Entitas Anak) membukukan liabilitas program imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003. Sesuai dengan PSAK 24 (Revisi 2004), liabilitas atas masa kerja lalu diestimasi dengan menggunakan metode projected unit credit. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Entitas Anak sehubungan dengan estimasi liabilitas tersebut. Other Employee Benefit Program JLJ, SMU, TMJ and MNA (Subsidiaries) recognized other employee benefit liabilities conducted in accordance with Labor Law No.13 Year 2003. Based on PSAK 24 (Revised 2004), employee benefit liabilities are estimated using the projected unit credit method. No funding is provided by Subsidiaries relation with estimation of employee benefits. Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada tahun berjalan. Biaya jasa lalu sebagai dampak perubahan asumsi aktuaria bagi karyawan aktif diakui dalam laporan laba rugi selama sisa masa kerja rata-rata karyawan tersebut. Imbalan kerja atas pemutusan hubungan kerja diakui sebagai liabilitas dan beban pada saat terjadi. Current service cost is recognized as an expense in the current year. Past service cost as effect of changes in actuarial assumptions for active employees are recognized in statements of income over the estimated average remaining working period of those employees. Employee benefits for terminations are recognized as liabilities when these expenses occur. 2.s. Transaksi dengan Pihak Berelasi Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor). 1) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: a. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; b. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau c. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. 2.s. Transactions with Related Parties A related party is a person or entity that is related to the Group (the reporting entity). 2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: a. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); b. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); c. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; d. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; e. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas 2) An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: a. The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others); b. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member); d1/February 19, 2014 1) A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that: a. has control or joint control over the reporting entity; b. has significant influence over the reporting entity; or c. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. c. Both entities are joint ventures of the same third party; d. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity; e. The entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself 36 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) yang pelapor adalah entitas menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang dildentifikasikan dalam huruf a; atau g. Orang yang diidentifikasikan dalam huruf (1) (a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas. such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity; f. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); or g. A person identified in (1)(a) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity). Entitas Berelasi dengan Pemerintah dapat diklasifikasikan sebagai berikut adalah: Entitas yang dikendallikan secara signifikan oleh Kementerian Keuangan atau Pemerintah Daerah yang merupakan Pemegang Saham Entitas. Pemerintah RI yang diwakili oleh Kementerian BUMN sebagai kuasa pemegang saham. Related Parties with Government classified as follows: Entities which significantly controlled by the Finance Ministry or Local Government that representing as the shareholders of the entity. The Government of Indonesia, represented by the SOE’e Ministry as shareholder’s representative. 2.t. Goodwill Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan investasi dan nilai wajar bagian Perusahaan, atas aset bersih entitas anak atau perusahaan asosiasi pada tanggal akuisisi. 2.t. Goodwill Goodwill represents the excess of the cost of an acquisition over the fair value of the Company’s share of the net assets of the acquired subsidiary or associate at the date of acquisition. Efektif tanggal 1 Januari 2011, goodwill tidak lagi diamortisasi, tetapi menjadi subjek dari uji penurunan nilai (lihat Catatan 2.d). Selisih lebih bagian pengakuisisi atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi yang diakuisisi atas harga perolehan akuisisi pada tanggal transaksi diakui sebagai laba rugi. Effective January 1, 2011, goodwill is no longer amortized, but is subject to impairment test (see Note 2.d). The excess of the acquirer’s interest in the fair value of identifiable assets and liabilities acquired over the cost of acquisition at the date of the exchange transaction is recognized in profit or loss. 2.u. Kepentingan Non Pengendali Bagian kepemilikan dari pemegang saham nonpengendali atas ekuitas dari Entitas Anak disajikan sebagai ”Kepentingan Non-Pengendali” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Apabila akumulasi kerugian yang dibebankan kepada Kepentingan Non-Pengendali melebihi bagian pemegang saham non-pengendali dalam ekuitas Entitas Anak, kelebihan dari kerugian tersebut akan dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dan tidak dicatat sebagai aset, kecuali apabila pemegang saham nonpengendali mempunyai liabilitas yang mempunyai kemampuan untuk menanggung kerugian tersebut. Keuntungan yang diperoleh Entitas Anak setelahnya harus dialokasikan terlebih dahulu kepada pemegang saham mayoritas sampai dengan sama dengan kerugian kepentingan non-pengendali yang ditanggung oleh pemegang saham mayoritas. 2.u. Non Controlling Interest The interest of minority shareholders in the equity of Subsidiaries is presented as “Non Controlling Interest” in the consolidated statement of financial position. When cumulative loss attributable to Non Controlling interest exceeds the Non Controlling interest in the equity of Subsidiaries, the excess of losses will be borne by the majority shareholders and is not recorded as an asset, unless the minority shareholders have a binding obligation and able to cover the losses. Profit generated by the Subsidiaries in subsequent period shall be first allocated to the majority shareholders until being equal to the losses of the non controlling interests previuosly absorbed by the majority shareholders. 2.v. Segmen Operasi Perusahaan menerapkan PSAK 5 (Revisi 2009): Segmen Operasi. Standar mengharuskan entitas untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi 2.v. Operating Segments The Company adopted PSAK 5 (Revised 2009): Operating Segments. Standard requires an entity to disclose information which enables users of financial statements to evaluate the nature and financial effects d1/February 19, 2014 37 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis. Standar juga menyempurnakan definisi segmen operasi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi dan melaporkan segmen operasi. Standar mengharuskan “pendekatan manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal. Hal ini tidak menyebabkan tambahan penyajian segmen yang dilaporkan. Perusahaan mengoperasikan dan menjalankan bisnis melalui beberapa segmen operasi. Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang disampaikan kepada pengambil keputusan operasional. of business activity. Standard also refines the definition of operating segments and the procedures used to identify and report operating segments. Standard requires that "management approach" in the present segment information using the same base as well as internal reporting. This does not cause additional presentation of the reported segment. The Company operates and conducts business through a single segment with managing the existing network infrastructure. The segment reported operating in a manner consistent with internal reporting provided to operational decision-makers. Pembuat keputusan operasional adalah Dewan Direksi dan Kepala Divisi. Dewan Direksi dan Kepala Divisi menelaah pelaporan internal Perusahaan untuk menilai kinerja dan mengalokasikan sumber daya. Manajemen menentukan operasi segmen berdasarkan laporan ini. Operational decision have made by the Board of Directors and Head of Divisions. Board of Directors and Head of Divisions review of the Company’s internal reporting to assess performance and allocate resources. Management determines the operating segments based on this report. Pelaporan informasi segmen usaha disajikan untuk menunjukkan hasil usaha per wilayah yang berasal dari pendapatan tol. Reporting of business segment information is disclosed to show the results of operations per region derived from toll revenue. 2.w. Laba Per Saham Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. 2.w. Earnings Per Share Earning per share is computed by dividing net income attributable to owner of the parent entity by weighted average shares outstanding during the year. Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi total laba tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode pelaporan, yang disesuaikan untuk mengasumsikan konversi efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif. Diluted earnings per share is calculated by dividing profit for the period with the weighted average number of ordinary shares outstanding during the reporting period, adjusted to assume conversion of all potential dilutive ordinary shares. 2.x. Modal Saham Diperoleh Kembali Saham diperoleh kembali dicatat dengan menggunakan nilai perolehannya sebagai "Modal Saham yang Diperoleh Kembali" dan disajikan sebagai pengurang ekuitas pemegang saham. Harga pokok dari penjualan saham yang diperoleh kembali dicatat dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Selisih antara harga perolehan kembali dan harga jual kembali saham dicatat sebagai "Tambahan Modal Disetor". 2.x. Treasury Stock Treasury stock is accounted for using the acquisition as the "Treasury Stock" and presented as a deduction from shareholders' equity. Costs of sale of repurchased shares are accounted for using the weighted average method. Difference between the reacquisition price and the resale price of shares is recorded as "Additional Paid in Capital". d1/February 19, 2014 38 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 3. Kas dan Setara Kas 3. Cash and Cash Equivalents 2013 Rp 2012 Rp Kas Kas Proyek 46,716,488 910,000 77,176,549 655,203 Cash Cash for Project Total Kas 47,626,488 77,831,752 Cash on Hand 212,335,353 Cash in Banks Rupiah Related Parties (Note 44) Kas Cash on Hand Bank Rupiah Pihak Berelasi (Catatan 44) Pihak Ketiga PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank DBS Indonesia PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Jabar Banten Syariah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk PT Bank DKI PT Bank Syariah Mandiri PT Bank OCBC NISP Tbk 262,848,231 Third Parties: PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank DBS Indonesia PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Jabar Banten Syariah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk PT Bank DKI PT Bank Syariah Mandiri PT Bank OCBC NISP Tbk 77,633,787 5,050,851 44,076,237 1,588,109 4,697,296 3,867,514 2,915,177 3,289,524 -307,052 2,804,065 1,593,015 368,300 289,194 2,278,162 2,432,853 1,015 288,196 124,039 17,080 16,901 976 57,275 -16,984 1,645 362,226,426 266,672,405 922,812 922,812 646,255 646,255 Total Bank 363,149,238 267,318,660 Cash in Banks Total Kas dan Bank 410,775,726 345,150,412 Total Cash on Hand and in Banks Dolar Amerika Serikat Pihak Berelasi (Catatan 44) d1/February 19, 2014 39 United States Dollar Related Parties (Note 44) Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2013 Rp Deposito Berjangka Rupiah Pihak Berelasi (Catatan 44) 2012 Rp Time Deposits Rupiah Related Parties (Note 44) 2,036,802,514 2,086,636,000 315,600,000 541,365,616 256,090,000 99,989,326 91,593,000 625,790,000 75,500,000 67,353,459 71,700,000 64,000,000 35,050,000 32,000,000 27,000,000 15,000,000 10,000,000 9,000,000 8,000,000 3,500,000 3,012,268 250,550,000 72,000,000 20,000,000 -45,000,000 --92,000,000 3,000,000 2,500,000 -- 3,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 1,830,377 710,224 18,000,000 ----46,900,000 3,089,877,709 3,946,595,075 13,407,900 10,637,000 13,407,900 10,637,000 Total Deposito Berjangka 3,103,285,609 3,957,232,075 Total Time Deposits Total Kas dan Setara Kas 3,514,061,335 4,302,382,487 Total Cash and Cash Equivalents Pihak Ketiga PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Bali PT Bank Bukopin Syariah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional PT Bank Panin Syariah PT Bank Sinar Harapan Bali PT Bank Syariah Mega Indonesia PT Bank Jatim Syariah PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk PT Bank Panin Tbk PT Bank UOB Buana Indonesia Tbk PT Bank International Indonesia Syariah PT Bank DBS PT Bank Pembangunan Daerah DKI Dolar Amerika Serikat Pihak Berelasi (Catatan 44) Deposito Berjangka Jatuh Tempo (Bulan) Tingkat Suku Bunga (%) Rupiah Dolar Amerika Serikat 1-3 1-3 4.5 - 11.5 1.5 3.5 - 8 1 Kas proyek merupakan uang tunai dan rekening giro yang tersedia untuk membiayai pemeliharaan dan pembangunan jalan tol. d1/February 19, 2014 Third Parties: PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Bali PT Bank Bukopin Syariah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional PT Bank Panin Syariah PT Bank Sinar Harapan Bali PT Bank Syariah Mega Indonesia PT Bank Jatim Syariah PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk PT Bank Panin Tbk PT Bank UOB Buana Indonesia Tbk PT Bank International Indonesia Syariah PT Bank DBS PT Bank Pembangunan Daerah DKI United States Dollar Related Partiy (Note 44) Time Deposits Maturity Period (Months) Interest Rate (%) Rupiah United States Dollar Cash for projects represent cash on hand and in banks to finance expenditures related to maintenance and toll roads construction. 40 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 4. Investasi Jangka Pendek 4. 2013 Rp 2012 Rp Marketable Securities Available for Sale Efek Tersedia untuk Dijual Reksadana Mandiri Investasi Dana Obligasi Seri II Kenaikan Nilai Aset Bersih 4,529,650 2,098,260 4,529,650 3,292,094 Total 6,627,910 7,821,744 Mutasi kenaikan nilai aset bersih adalah sebagai berikut: Saldo Akhir Sub Total Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Piutang Pihak Berelasi Pihak Ketiga Sub Total Total Bersih Piutang Lain-lain - Tidak Lancar Pihak Berelasi (Catatan 44) Pihak Ketiga PT Nancy Wijaya Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp 1 Miliar) Sub Total Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Piutang Pihak Berelasi Pihak Ketiga Sub Total Total Bersih d1/February 19, 2014 Total 2012 Rp 3,292,094 (1,193,834) 2,758,078 534,016 Beginning Balance Unrealized Profit (Loss) 2,098,260 3,292,094 Ending Balance 5. Piutang Lain-lain Piutang Lain-lain - Lancar Pihak Berelasi (Catatan 44) Pihak Ketiga Kementerian Pekerjaan Umum Pegawai PT Graha Sarana Duta PT Indocement Tunggal Prakarsa Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp 1 Miliar) Mutual Fund Mandiri Investment - Bond II Series Increase in Net Assets Value A movement of increase in net assets value is as follows: 2013 Rp Saldo Awal Laba (Rugi) Belum Direalisasi Short Term Investments 5. 2013 Rp 2012 Rp 10,999,014 12,407,500 91,438,316 9,421,998 3,629,682 2,625,182 ----- 59,083,719 38,104,011 177,197,911 50,511,511 --- (205,682) (38,177) -- (243,859) 177,197,911 50,267,652 4,486,214 10,083,566 9,500,000 9,500,000 22,064,295 1,012,805 36,050,509 20,596,371 (1,239,952) (15,059,891) (1,239,952) (5,531,745) (16,299,843) (6,771,697) 19,750,666 13,824,674 41 Other Receivables Other Receivables - Current Related Parties (Note 44) Third Parties Minister of Public Works Employees PT Graha Sarana Duta PT Indocement Tunggal Prakarsa Others (Each below Rp 1 Billion) Sub Total Less: Allowance for Impairment Losees Related Parties Third Parties Sub Total Total Net Other Receivables - Non Current Related Parties (Note 44) Third Parties PT Nancy Wijaya Others (Each below Rp 1 Billion) Sub Total Less: Allowance for Impairment Losees Related Parties Third Parties Sub Total Total Net Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Piutang lain-lain merupakan pendapatan yang akan diterima dari sewa lahan, sewa tempat istirahat, sewa ruang iklan dan bunga deposito berjangka yang akan diterima. Other receivables represent revenues to be received from rent of land, rest areas, advertisement spaces and interest on time deposits. Piutang kepada Kementerian Pekerjaan Umum merupakan piutang atas Dana Dukungan Pemerintah berdasarkan Amandemen I Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) Seksi W2 Utara sesuai Akta Notaris Nomor 24 tanggal 18 November 2011 dibuat dihadapan Notaris Rina Utami Djauhari, dalam hal realisasi Pengadaan tanah melebihi batasan kewajiban Biaya Pengadaan Tanah, Perusahaan memperoleh dana dukungan Pemerintah sebesar Rp 387.643.000.000. Sesuai Perjanjian Pemberian Dukungan Pemerintah (PPDP) Nomor 05/KU.08.01/PPDP/DDPPTJT/III/2012 tanggal 21 Maret 2012, Perusahaan membiayai terlebih dahulu Kenaikan harga tanah yang menjadi tanggungan Pemerintah dan mengajukan permohonan penggantian dana (reimbursement) kepada Pemerintah. Receivable from the Ministry of Public Works represents receivables of Government Support Fund based on first amendment Concession Agreement (JORR Section "S") W2 Northern according to the Deed No. 24 dated November 18, 2011 of Notary Rina Utami Djauhari, in realization of the soil exceeds the limit Procurement obligations of the Land Acquisition Costs, the Company obtained government support of Rp 387,643,000,000. Based on Government Support Agreement (PPDP) No. 05/KU.08.01/PPDP/DDPPTJT/III/2012 on March 21, 2012, the Company financed increase the price of land to be dependant by the Government and apply for reimbursement to the Government. Manajemen berpendapat bahwa cadangan penyisihan penurunan nilai atas piutang lain-lain adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Managemet believes that allowances made for impairment losses on other receivables are adequate to cover possible loss on uncollectible receivable. Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: Movement of allowance for impairment losses as follows: 2013 Rp Saldo Awal Penyisihan Kerugian selama Tahun Berjalan Saldo Akhir 2012 Rp 6,771,697 2,990,643 9,528,146 3,781,054 Beginning Balance Allowance for Losses of Current Year 16,299,843 6,771,697 Ending Balance 6. Biaya Dibayar di Muka 6. Merupakan biaya dibayar di muka atas sewa, asuransi, perlengkapan kantor dan tol serta uang muka perjalanan dinas. Prepaid Expenses Represent prepaid rent, insurance, office and toll supplies and advances for business travel. 2013 Rp 2012 Rp Uang Muka Pekerjaan Biaya Dibayar di Muka Uang Muka Internal 39,916,352 5,532,072 1,908,516 144,871,503 7,613,424 3,044,539 Work Advances Prepaid Expenses Internal Advances Total 47,356,940 155,529,466 Total d1/February 19, 2014 42 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 7. Perpajakan 7. a. Pajak Dibayar di Muka a. Prepaid Taxes 2013 Rp Entitas Anak Pajak Penghasilan: Pasal 28.a Tahun 2011 Pajak Pertambahan Nilai Total 2012 Rp -1,100,643 1,291,131 -- 1,100,643 1,291,131 1,100,643 1,291,131 b. Utang Pajak Entitas Anak Pajak Penghasilan: Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Bumi dan Bangunan Pajak Pertambahan Nilai Total d1/February 19, 2014 Subsidiaries Income Taxes: Article 28.a: Value Added Tax Total b. Tax Payables 2013 Rp Perusahaan Pajak Penghasilan: Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Kewajiban Pajak Lainnya Taxation 2012 Rp 8,548,260 25,935,317 1,191,347 87,455,162 21,455,327 646,066 7,623,128 45,814,479 1,481,206 173,307,920 31,023,201 -- 145,231,479 259,249,934 12,665,878 3,726,995 1,297,505 13,712 1,354,816 -38,853 13,953,641 4,523,664 1,377,692 -274,841 1,145,236 850,163 19,097,759 22,125,237 164,329,238 281,375,171 43 The Company Income Tax: Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 29 Value Added Tax Other Tax Liabilities Subsidiaries Income Tax: Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 26 Article 29 Land and Building Tax Value Added Tax Total Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) c. Beban Pajak Penghasilan c. Income Tax Expenses 2013 Rp 2012 Rp 419,879,949 35,507,493 470,363,331 34,265,803 455,387,442 504,629,134 1,537,942 19,909,224 274,841 14,540,527 21,447,166 14,815,368 Konsolidasian Pajak kini Pajak Tangguhan 421,417,891 55,416,717 470,638,172 48,806,330 Consolidated Current Tax Deffered Tax Total 476,834,608 519,444,502 Total Perusahaan Pajak Kini Pajak Tangguhan Entitas Anak Pajak Kini Pajak Tangguhan Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebeIum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak: The Company Current tax Deferred Tax Subsidiaries Current tax Deferred Tax Current Tax A reconciliation between income before income tax as reported in the statements of income and taxable income is as follows: 2013 Rp 2012 Rp Laba Konsolidasian Sebelum Pajak Penghasilan Badan Dikurangi: Laba (Rugi) Entitas Anak 1,714,655,142 (77,049,035) 2,055,256,702 (51,462,662) Less: Portion of Subsidiaries Income (Loss) Laba Sebelum Pajak Penghasilan - Perusahaan 1,791,704,177 2,106,719,364 Income Before Tax - The Company Perhitungan Pajak Penghasilan Perusahaan sebagai berikut: Koreksi Positif (Negatif) atas Laba Komersial: Beban Pengumpulan Tol Pendapatan Konstruksi Beban Pelayanan Pemakai Jalan ToI Beban Pemeliharaan Jalan Tol Beban Konstruksi Beban Umum dan Administrasi Bagian Rugi (Laba) Entitas Asosiasi Penyusutan Aset Tetap, Pelapisan Ulang dan Amortisasi Biaya Emisi Obligasi Tantiem Beban Bunga Penghasilan Dikenakan Pajak Final Biaya Perolehan Penghasilan Dikenakan Pajak Final Liabilitas Imbalan Kerja Beban Piutang Karyawan Beban Bunga Efektif Interest Rate Realisasi Pembayaran Tantiem Total d1/February 19, 2014 Consolidated Income Before Tax 20,358,453 (755,561,481) 2,570,683 1,183,047 749,452,797 56,009,933 122,763,538 11,822,184 (241,918,473) 5,864,490 1,922,546 241,651,582 72,399,588 93,652,438 (195,032,376) 19,250,000 93,363,207 (423,632,083) (167,617,202) 19,430,000 90,906,859 (384,034,512) 151,578,634 52,840,837 1,327,219 3,343,212 (12,000,000) 4,039,768 32,240,841 1,795,760 4,578,090 (12,000,000) Calculation of Income Tax the Company as follows: Positive (Negative) Corrections on Commercial Income: Toll Road Collection Expenses Construction Revenues Toll Road Services Expenses Maintenance Cost of Toll Road Construction Expenses General and Administrative Expenses Income (loss) of Associates Depreciation of Fixed Assets, Overlay Cahrges and Amortization of Bond Issuance Cost Bonuses Interest Expenses Income Subject to Final Tax Acquisition Cost of Income Subject to Final Tax Employee Benefits Obligation Employee Receivable Expenses Effective Rate Interest Expenses Realization of Payment Bonuses (112,184,380) (225,266,041) Total 44 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2013 Rp 2012 Rp 1,679,519,797 1,881,453,323 Taxable Income Beban Pajak Kini pada Tarif Pajak yang Berlaku 419,879,949 470,363,331 Current Tax Expense at Effective Tax Rate Dikurangi: Uang Muka Pajak Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 25 375,192 362,235,922 331,565 296,723,846 Less: Prepaid Taxes Income Tax Article 23 Income Tax Article 25 Total 362,611,114 297,055,411 Total Kurang (Lebih) Bayar Pajak Penghasilan Perusahaan Entitas Anak 57,268,835 1,354,816 173,307,920 274,841 Less (excess) Payment Income Tax The Company Subsidiaries Total Utang Pajak - Konsolidasian 58,623,651 173,582,761 Consolidated Income Tax Payable Laba Kena Pajak Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan menyampaikan surat pemberitahuan sendiri atas jumlah pajak yang terutang. Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 5 tahun sejak tanggal terutangnya pajak. Under the taxation laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self-assessment. The Directorate General of Taxes may assess and amend the tax payable within 5 years after the date when the tax becomes payable. Perhitungan pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 telah dilaporkan dalam SPT Tahunan Pajak Penghasilan yang disampaikan ke Kantor Pajak. The income tax calculation for the year ended December 31, 2012 had been reported in the Annual Corporate Income Tax Return submitted to the Tax Office. Pajak Tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan sebagai berikut: Deferred Tax Deferred tax is calculated using all temporary differences between tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the financial statements. The details of deferred tax assets and liabilities are as follows: 31 Desember 2011/ Dibebankan ke 31 Desember 2012/ December 31, 2011 Laba Rugi/ December 31, 2012 Charge to Statements Income Rp Rp Rp Liabilitas (Aset) Pajak Tangguhan/ Deferred Tax Liabilities (Assets) Perusahaan/ Company Aset Tetap dan Aset Tak Berwujud/ Fixed Assets and Intangible Assets Provisi Pelapisan Jalan Tol/ Provision for Overlay Liabilitas Imbalan Kerja/ Employee Benefits Liabilities Total Entitas Anak/ Subsidiaries Aset Tetap dan Aset Tak Berwujud/ Fixed Assets and Intangible Assets Provisi Pelapisan Jalan Tol/ Provision for Overlay Liabilitas Imbalan Kerja/ Employee Benefits Liabilities Penyisihan Kerugian Penurunan Piutang/ Allowance for Impairment Loses Rugi Fiskal/ Loss on Fiscal Total Liabilitas Pajak Tangguhan Konsolidasian/ Consolidated Deferred Tax Liability d1/February 19, 2014 Dibebankan ke Laba Rugi/ Charge to Statements Income Rp Penyesuaian/ 31 Desember 2013/ Adjustment December 31, 2013 Rp Rp 463,454,195 45,225,483 508,679,678 50,685,360 4,177,326 563,542,364 16,223,222 (7,450,597) 8,772,625 (1,927,266) -- 6,845,359 (55,248,219) (8,060,210) (63,308,429) (13,250,601) (3,836,287) (80,395,317) 424,429,198 29,714,676 454,143,874 35,507,493 341,039 489,992,406 (404,187) 14,540,528 14,136,341 26,042,917 -- 40,179,258 -- -- -- (3,239,186) -- (3,239,186) (2,129,582) -- (2,129,582) 997,653 -- (1,131,929) -415,295 --- -415,295 (2,390,137) (1,502,023) -344,335 (2,390,137) (742,393) (2,118,474) 14,540,528 12,422,054 19,909,224 344,335 32,675,613 422,310,724 44,255,204 466,565,928 55,416,717 685,374 522,668,019 45 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) The reconciliation between income tax expense and the result of the multiplication of accounting income before income tax with the current tax rate is as follows: Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku sebagai berikut: 2013 Rp 2012 Rp 1,791,704,177 2,106,719,364 Income BeforeTax of the Company 447,926,044 526,679,841 Tax Expense at Effective Tax Rate: 5,089,613 (188,890,370) 642,671 295,762 187,363,199 14,002,483 1,537,941 30,690,885 2,955,546 (60,479,618) 1,466,122 480,636 60,412,896 18,374,735 421,712 23,413,110 (48,758,094) 4,812,500 23,340,802 (105,908,021) (42,326,013) 4,857,500 22,726,719 (96,008,628) 37,894,659 13,210,209 331,805 835,803 (3,000,000) 1,009,941 8,060,210 448,940 1,144,523 (3,000,000) Toll Road Collection Expenses Construction Revenue Toll Road Services Expenses Toll Road Maintenance Expenses Construction Expenses General and Administrative Expenses Deferred Tax Profit on Associate Companies’ Net Income Depreciation of Fixed Asset, Amortization of Overlay Charges and Bond Issuance Cost Bonuses Interest Expenses Income Subject to Final Tax Acquisition Cost of Income Subject to Final Tax Employee Benefits Obligation Employee Receivable Expense Effective Rate Interest Expenses Actual Payment Tantiem Total (26,508,153) (56,041,669) Total Total Beban Pajak Kini Total Beban Pajak Tangguhan 421,417,891 55,416,717 470,638,172 48,806,330 Total Current Tax Expenses Total Deferred Tax Expenses Total Beban Pajak Kini – Konsolidasian 476,834,608 519,444,502 Total of Tax Expenses – Consolidation Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perusahaan Beban Pajak pada Tarif yang Berlaku Beban Pengumpulan Tol Pendapatan Konstruksi Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol Beban Pemeliharaan Jalan Tol Beban Konstruksi Beban Umum dan Administrasi Pajak Tangguhan Bagian Laba Perusahaan Asosiasi Penyusutan Aset Tetap, Pelapisan Ulang dan Amortisasi Biaya Emisi Obligasi Tantiem Beban Bunga Penghasilan Dikenakan Pajak Final Biaya Perolehan Penghasilan Dikenakan Pajak Final Kewajiban Imbalan Kerja Beban Piutang Karyawan Beban Bunga Efektif Interest Rate Realisasi Pembayaran Tantiem 8. Dana Ditetapkan Penggunaannya 8. 2013 Rp Obligasi Jasa Marga XI seri P Jaminan Pelaksanaan/ Pihak Berelasi (Catatan 44) Jaminan Pembebasan Tanah Pihak Berelasi (Catatan 44) Pihak Ketiga PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank Bukopin Tbk d1/February 19, 2014 Appropriated Funds 2012 Rp -- 32,500,000 27,656,063 -- 6,496,257 6,723,370 44,036,995 26,850,000 11,250,000 68,820,370 15,500,000 11,250,000 46 Jasa Marga Bond XI, P Series Performance Bond Related Parties (Note 44) Land Acquisition Guarantees Related Party (Note 44) Third Parties PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank Bukopin Tbk Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Jaminan Sindikasi Bank Pihak Berelasi (Catatan 44) Pihak Ketiga PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Rekening Khusus Total For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2013 Rp 2012 Rp 110,015,112 30,141,000 -233,010,674 109,937 -- Syndicated Bank Guarantee Related Party (Note 44) Third Parties PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Special Account 459,315,101 165,044,677 Total Obligasi Jasa Marga XI Seri P Tahun 2003 Berdasarkan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi No.6 tanggal 19 Agustus 2003 yang diubah dengan Akta Addendum I Perjanjian Perwaliamanatan No.24 tanggal 25 September 2003 juncto Akta Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi No.26 tanggal 25 September 2003 dari Notaris Julius Pumawan, SH, Msi, juncto Berita Acara Rapat Umum Pemegang Obligasi No.22, tanggal 7 Oktober 2004 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Perusahaan diwajibkan membentuk penyisihan dana untuk jaminan pelunasan bunga sebesar Rp 32.500.000.000 (Rupiah penuh) setiap triwulan pada Januari, April, Juli dan Oktober, selambat-lambatnya dua minggu sebelum tanggal pembayaran bunga obligasi. Perusahaan telah melunasi hutang pokok dan bunga obligasi seri P per tanggal 8 Oktober 2013 sehingga tidak lagi mencadangkan dana untuk jaminan pelunasan bunganya. Jasa Marga Bond XI Series P of 2003 Based on the Deed of Bond Trustee Agreement No.6 dated August 19, 2003 as amended by the Deed of Addendum of Trustee Agreement No. 24 dated September 25, 2003 in conjunction with the Deed of Addendum I of Bond Underwriting Agreement No.26 dated September 25, 2003 of Notary Julius Pumawan, SH, Msi, in conjunction with the Minutes of the General Meeting of Bondholders No.22 dated October 7, 2004 of Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH, the Company is required to established a sinking fund to secure payment of interest amounting to Rp 32,500,000,000 (full Rupiah) every quarter in January, April, July and October, no later than two weeks before the date of the bond interest payment. The company had paid off the bond payable as of October 8, 2013 and the sinking fund to guarantee its interest payment had been terminated. Rekening Khusus Rekening khusus merupakan rekening atas pendapatan dari pengoperasian JORR Seksi S setelah dikurangi biaya operasional, termasuk didalamnya beban amortisasi, dan pemeliharaan yang dipisahkan dan dimasukkan dalam rekening khusus sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 80.1/KPTS/M/ 2013 tanggal 25 Pebruari 2013 (lihat Catatan 45.i). Appropriated Account Appropriated account represents account derived from operational income of JORR Section S after deduction of operational, including amortization expense and maintenance expenses which were separated and transferred to a specific account in accordance with decision letter of Minister of Public Works No.80.1/KPTS/M/2013 date February 25, 2013 (see Note 45.i). 9. Investasi pada Entitas Asosiasi Perusahaan memiliki penyertaan saham pada entitas asosiasi yang dipertanggungjawabkan dengan metode ekuitas. Nilai tercatat penyertaan saham tersebut sebagai berikut: d1/February 19, 2014 9. Investment in Associates The Company has investments in associates accounted for by using the equity method. The carrying values of such investment in shares are as follows: 47 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 31 Desember/ December 2013 Perusahan Asosiasi/ Associated Company PT Citra Bhakti Margatama Persada (CBMP) PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN) PT Jatim Marga Utama (JMU) PT lsmawa Trimitra (IT) PT Bukaka Marga Utama (BMU) PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ) Status Pengakhiran PKP/ Termination of Concession Pengakhiran PKP/ Termination of Concession Belum Operasi/ Not Yet Operated Operasi/ Operate Belum Operasi/ Not Yet Operated Operasi/ Operate Nilai Tercatat Penyertaan Persentase Awal Tahun/ Kepemilikan/ Carrying Value Percentage at Beginning Ownership of Year Perubahan Selama Periode Berjalan/ Changes in Current Period Penambahan (Pengurangan) Bagian Laba Penyertaan/ (Rugi) Bersih/ Penerimaan Additions Portion in Deviden/ (Deduction) Net Profit Dividend (Loss) Received of Investment Nilai Tercatat Penyertaan Akhir Tahun/ Carrying Value at End of Year 34.83 56,787,000 -- -- -- 56,787,000 30.00 16,914,266 -- -- -- 16,914,266 26.00 25.00 12,858,000 8,305,808 --- -670,634 --- 12,858,000 8,976,442 20.00 21.24 9,436,000 154,581,281 258,882,355 -21,240,000 21,240,000 -(5,560,648) (4,890,014) ---- 9,436,000 170,260,633 275,232,341 Dikurangi/ Deducted Penurunan Nilai Penyertaan pada CBMP/ Impairment of Investment in CBMP Penurunan Nilai Penyertaan pada CGMN/ Impairment of Investment in CGMN Penurunan Nilai Penyertaan pada BMU/ Impairment of Investment in BMU Total (56,786,999) (56,786,999) (16,914,265) (16,914,265) (9,435,999) (83,137,263) (9,435,999) (83,137,263) 175,745,092 192,095,078 31 Desember/ December 2012 Perusahan Asosiasi/ Associated Company PT Citra Bhakti Margatama Persada (CBMP) PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN) PT Jatim Marga Utama (JMU) PT lsmawa Trimitra (IT) PT Bukaka Marga Utama (BMU) PT Jakarta Lingkar Barat Satu PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ) Dikurangi/ Deducted Penurunan Nilai/ Impairment of Investment in CBMP Penurunan Nilai/ Impairment of Investment in CGMN Penurunan Nilai/ Impairment of Investment in BMU Total d1/February 19, 2014 Status/ Status Pengakhiran PKP/ Termination of Concession Pengakhiran PKP/ Termination of Concession Belum Operasi/ Not Yet Operated Operasi/Operate Belum Operasi/ Not Yet Operated Belum Operasi/ Not Yet Operated Operasi/Operate Nilai Tercatat Penyertaan Persentase Awal Tahun/ Kepemilikan/ Carrying Value Percentage at Beginning Ownership of Year Perubahan Selama Periode Berjalan/ Changes in Current Period Penambahan (Pengurangan) Bagian Laba Penyertaan/ (Rugi) Bersih/ Penerimaan Additions Portion in Deviden/ (Deduction) Net Profit Dividend (Loss) Received of Investment Nilai Tercatat Penyertaan Akhir Tahun/ Carrying Value at End of Year 34.83 56,787,000 -- -- -- 56,787,000 30.00 16,914,266 -- -- -- 16,914,266 26.00 25.00 12,858,000 7,431,816 --- -873,992 --- 12,858,000 8,305,808 20.00 9,436,000 -- -- -- 9,436,000 18.05 21.24 180,632,000 -284,059,082 (180,632,000) 159,288,577 (21,343,423) -(4,707,296) (3,833,304) ---- -154,581,281 258,882,355 (56,786,999) (56,786,999) (16,914,265) (16,914,265) (9,435,999) (83,137,263) (9,435,999) (83,137,263) 200,921,819 175,745,092 48 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) a. PT Citra Bhakti Margatama Persada (CBMP) PT Citra Bhakti Margatama Persada didirikan berdasarkan Akta No. 50, tanggal 11 Desember 1995 dari Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. Penyertaan pada CBMP dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol JORR Seksi E2-E3- N (Cikunir-Cakung-Cilincing-Tanjung Priok) untuk jangka waktu 33 tahun yang berakhir pada tahun 2028, Perusahaan memiliki 56.787.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 56.787.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 34,83% kepemilikan. a. PT Citra Bhakti Margatama Persada (CBMP) PT Citra Bhakti Margatama Persada was established based on the Deed No.50, dated December 11, 1995 of Notary Siti Pertrwi Henny Singgih, SH. The investment in CBMP was made in relation to the construction and operation of JORR toll road Section E2-E3-N (CikunirCakung-Cilincing-Tanjung Priok) for a period of 33 years ending in 2028. The Company owns 56,787,000 shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 56,787,000,000 (full Rupiah), representing 34.83% ownership. Pembangunan jalan tol oleh CBMP dibiayai dari fasilitas pinjaman sindikasi bank. Krisis ekonomi telah menyebabkan ketidakpastian terhadap kemampuan CBMP dalam menyelesaikan kewajibannya pada saat jatuh tempo dan dalam merealisasikan fasilitas pinjaman untuk pembiayaan jalan tol tahap konstruksi. Restrukturisasi perbankan yang dilakukan terhadap sebagian dari kreditur CBMP telah mengakibatkan penghentian pelaksanaan pembangunan jalan tol. Adanya surat Perusahaan kepada CBMP No. AA.02.1009 tanggal 25 JuIi 2000 mengenai pengakhiran PKP No.96 tanggal 16 Desember 1995 mengakibatkan penyertaan Perusahaan pada entitas asosiasi ini tidak memiliki nilai ekonomis. Perusahaan mengakui kerugian penurunan nilai penyertaan saham pada CBMP pada tahun 2000 sebesar Rp 56.786.999.000 (Rupiah penuh). Toll road construction by CBMP was financed by loan facilities from a banking syndicate. The economic crisis created uncertainty of the ability of CBMP to settle its liabilities at the maturity date and in using the loan facilities to finance the toll road construction progress. A banking restructuring conducted by certain of CBMP’s creditors resulted in the stoppage of toll road construction. The Company issued Letter No. AA.02.1009, dated July 25, 2000 to CBMP regarding the termination of the Concession Agreement No. 96, dated December 16, 1995. As a consequence of this termination the Company’s investment in the associate company has no economic value. The Company has recognized loss on impairment of the investment shares of CBMP in 2000 amounting to Rp 56,786,999,000 (full Rupiah). b. PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN) PT Citra Ganesha Marga Nusantara didirikan berdasarkan Akta No. 300, tanggal 22 Desember 1993 dari Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, SH, juncto Akta No. 67, tanggal 7 Juli 1994 dari Notaris Sri Laksmi Damayanti, SH. Penyertaan pada CGMN dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Cikampek–Padalarang. Perusahaan memiliki 5.310 saham dengan nilai nominal Rp 1.841.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 9.775.710.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 30% kepemilikan. b. PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN) PT Citra Ganesha Marga Nusantara was established based on the Deed No. 300, dated December 22, 1993, of Notary Siti Pertiwi Henny Singgih, SH, in conjunction with the Deed No. 67, dated July 7, 1994 of Notary Sri Laksmi Damayanti, SH. The investment in CGMN was made in relation to the construction and operation of the Cikampek – Padalarang toll road project. The Company owns 5,310 shares at par value of Rp 1,841,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 9,775,710,000 (full Rupiah) representing 30% ownership. Berdasarkan surat Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No. KU.201-Mn/68 tanggal 4 Maret 1996 dan surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1562/A/52/0496 tanggal 18 April 1996, Perusahaan memperoleh pengalihan Intelectual Property Rights (IPR) dalam bentuk disain proyek jalan tol Cikampek – Padalarang sebesar UK Poundsterling 4,700,000 atau setara dengan Rp 16.914.266.000 (Rupiah penuh) sebagai Tambahan Modal Disetor Pemerintah pada Perusahaan. Selanjutnya, Perusahaan mengalihkan IPR tersebut kepada CGMN sebagai penyertaan saham Perusahaan di CGMN. Berdasarkan perjanjian usaha patungan antara Perusahaan dengan CGMN, IPR tersebut dinilai setara dengan USD 8,530,000. Based on the Decree of the Minister of Public Works of the Republic of Indonesia No. KU.201-Mn/68 dated March 4, 1996 and the Letter of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 1562/A/52/0496 dated April 18, 1996, the Company obtained a transfer of “Intelectual Property Rights (IPR)” in the form of project design of Cikampek – Padalarang toll road amounting to Great Britain Poundsterling 4,700,000 or equivalent to Rp 16,914,266,000 (full Rupiah) as Additional Paid up Capital from the Government to the Company. The Company then transferred the IPR to CGMN as an investment by the Company in CGMN. Based on the joint venture agreement between the Company and CGMN, the IPR was valued equal to USD 8,530,000. According d1/February 19, 2014 49 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa CGMN tanggal 10 Juli 1998 mengenai Peningkatan Modal Disetor, kepemilikan saham pada CGMN sejumlah 8.530 saham dengan nilai nominal USD 8,530,000 atau setara dengan Rp 16.914.266.000 (Rupiah penuh). to the decision of the Extraordinary General Meeting of Shareholders held by CGMN on July 10, 1998 regarding the increase in paid up capital, the Company owns 8,530 shares at par value of USD 8,530,000 or equal to Rp 16,914,266,000 (full Rupiah). Berdasarkan surat Perusahaan kepada CGMN No. AA.HK01.1273 tanggal 25 Juli 2001 mengenai pengakhiran PKP No. 297 sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah Republik Indonesia (Menkimpraswil) No. 417, tanggal 18 Juli 2001 mengenai pencabutan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No. 321/KPTS/1994, tanggal 24 Oktober 1994 mengenai Pemberian Izin Kerjasama Penyelenggaraan Jalan Tol Cikampek – Padalarang kepada Perusahaan dalam bentuk usaha patungan dengan CGMN mengakibatkan penyertaan Perusahaan pada entitas asosiasi ini tidak memiliki nilai ekonomis. Perusahaan mengakui kerugian penurunan nilai penyertaan saham pada CGMN sebagai beban tahun 2001 sebesar Rp 16.914.266.000 (Rupiah penuh). On July 25, 2001, by the Company’s Letter No. AA.HK01.1273 to CGMN regarding termination of the Concession Agreement No. 297 in order to implement the Decree of the Minister of Settlement and Regional Infrastructure of the Republic of Indonesia No. 417 dated July 18, 2001 regarding cancellation of the Decree of the Minister of Public Works of the Republic of Indonesia No. 321/KPTS/1994 dated October 24,1994 regarding the Granting of license to Concession Agreement to the Company to operate the Cikampek – Padalarang toll road in the form of a joint venture with CGMN. Due to such termination, the investment in CGMN has no economic value. The Company recognized loss on the permanent impairment of this investment in shares of CGMN as an expense in 2001 amounting to Rp 16,914,266,000 (full Rupiah). c. PT Jatim Marga Utama (JMU) PT Jatim Marga Utama didirikan berdasarkan Akta No. 25, tanggal 27 Desember 2002 dari Notaris Rosida, SH. Perusahaan memiliki 12.858 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 12.858.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 30% kepemilikan. c. PT Jatim Marga Utama (JMU) PT Jatim Marga Utama was established based on the Deed No. 25, dated December 27, 2002 of Notary Rosida, SH. The Company owns 12,858 shares at a par value of Rp 1,000,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 12,858,000,000 (full Rupiah), representing 30% ownership. JMU merupakan perusahaan patungan antara Perusahaan dan Pemerintah Daerah Jawa Timur. Perusahaan patungan ini didirikan dengan maksud untuk meneruskan kelanjutan proyek jalan tol Surabaya - Mojokerto yang telah terhenti setelah Menkimpraswil mencabut izin konsesi yang diberikan kepada PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) melalui surat Menkimpraswil No.418/KPTS/M/2001 tanggal 18 Juli 2001. Setelah Mahkamah Agung menolak pengajuan Peninjauan Kembali dari Menkimpraswil pada 31 Maret 2005, maka hak penyelenggaraan jalan tol dikembalikan kepada MNA. Sebagai akibatnya, JMU tidak lagi terlibat dalam proyek jalan tol tersebut. Pada 8 Mei 2007, JMU ikut serta dalam penyertaan saham PT Transmarga Jatim Pasuruan (TJP) untuk proyek jalan tol Gempol Pasuruan dengan kepemilikan sebesar 20%. JMU is a joint venture company with Local Government of East Java. This company was established in order to continue construction of the Surabaya - Mojokerto toll road project that was suspended after the Minister of Settlement and Regional Infrastructure cancelled the concession granted to PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) as stated in his Letter No.418/KPTS/M/2001 dated July 18, 2001. After the Supreme Court refused the application for Judicial Review of Minister of Settlement and Regional Infrastructure, dated March 31, 2005, the concession rights have been returned to MNA. As a result JMU is not involved in such toll road project. On May 8, 2007, JMU participated in investment in shares of PT Transmarga Jatim Pasuruan (TJP) to develop toll road project of Gempol Pasuruan, with ownership of 20%. Berdasarkan Berita Acara RUPS PT Jatim Marga Utama tanggal 1 Juni 2011, JMU meningkatkan modal disetor menjadi sebesar Rp 50.360.000.000 (Rupiah penuh), yang ditempatkan dan disetor penuh oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 7.500.000.000 (Rupiah penuh). Atas penambahan modal disetor tersebut kepemilikan saham oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur meningkat menjadi sebesar 74% sementara kepemilikan PT Jasa Marga (Persero) Tbk terdilusi menjadi sebesar 26%. Based on Minutes of General Meeting of Shareholders dated June 1, 2011, JMU increased its additional paid in capital became Rp 50,360,000,000 (full Rupiah) that fully paid by the Government of East Java Province amounting to Rp 7,500,000,000 (full Rupiah). Upon the addition by the Government of East Java Province, their ownership rose to 74% while the ownership of PT Jasa Marga (Persero) Tbk was diluted to 26%. d1/February 19, 2014 50 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) d. PT Ismawa Trimitra (IT) PT Ismawa Trimitra didirikan untuk pengusahaan sewa gedung perkantoran dan pengelolaan tempat istirahat di jalan tol. IT didirikan berdasarkan Akta No. 69 tanggal 14 Juni 1995 dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah, SH. Perubahan Anggaran Dasar terakhir dinyatakan di dalam Akta No. 62 tanggal 23 Desember 2008 dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah, SH. Akta ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU31703.A.H.01.01 tanggal 10 Juli 2009. IT berdomisili di Jakarta. d. PT Ismawa Trimitra (IT) PT Ismawa Trimitra established for the sales of office buildings and rest areas rental. IT established based on the Deed No. 69 dated June 14, 1995 by Notary Imas Fatimah, SH. The latest statute changes stated in the Deed No. 62 dated December 23, 2008 by Notary Imas Fatimah, SH. This deed was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in the Decree No. AHU-31703.A.H.01.01 dated July 10, 2009. IT is domiciled in Jakarta. Perusahaan memiliki 6.250.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 6.250.000.000 (Rupiah penuh), yang merupakan 25% kepemilikan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013. The Company owns 6.250.000 shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 6,250,000,000 (full Rupiah) representing 25% ownership as of December 31, 2013. e. PT Bukaka Marga Utama (BMU) PT Bukaka Marga Utama didirikan berdasarkan Akta No. 5 tanggal 17 Pebruari 1997 dari Notaris Sri Rahayu Sedyono, SH. Penyertaan pada BMU dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Ciawi-Sukabumi. Perusahaan memiliki 4,000 saham dengan nilai nominal Rp 2.359.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 9.436.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 20% kepemilikan. e. PT Bukaka Marga Utama (BMU) PT Bukaka Marga Utama was established based on the Deed No. 5 dated February 17, 1997 of Notary Sri Rahayu Sedyono, SH, The investment in BMU was made in relation to the construction and operation of the Ciawi-Sukabumi toll road project. The Company owns 4,000 shares at par value Rp 2,359,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 9,436,000,000 (full Rupiah), representing of 20% ownership. Pemegang saham mayoritas BMU tidak dapat memberi kepastian atas pembangunan ruas jalan tol yang telah disetujui sesuai dengan PKP. Perusahaan mengakui kerugian penurunan nilai atas penyertaan saham pada BMU sebagai beban tahun 2005 sebesar Rp 9.435.999.000 (Rupiah penuh). Since the majority shareholders of BMU could not give assurance regarding the toll road development as agreed under the Concession Agreements, the Company recognized the loss on impairment of this investment as an expense in 2005 amounted to Rp 9,435,999,000 (full Rupiah). f. PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ) PT Trans Lingkar Kita Jaya didirikan untuk pengusahaan ruas tol Cinere-Jagorawi. TLKJ didirikan berdasarkan Akta No. 18 tanggal 19 Januari 2005 dibuat di hadapan Notaris Agus Madjid, SH. Akta ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-03269.HT.01.01 tanggal 7 Pebruari 2006. Perubahan Anggaran Dasar terakhir dinyatakan di dalam Akta No. 76 tanggal 29 November 2012 dibuat di hadapan Notaris Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH. Akta ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-42662 tanggal 30 November 2012. TLKJ berdomisili di Jakarta. f. PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ) PT Trans Lingkar Kita Jaya established for the concession of Cinere-Jagorawi toll road. TLKJ established based on the Deed No. 18 dated January 19, 2005 by Notary Agus Madjid, SH. This deed was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in the Decree No. C-03269.HT.01.01 dated February 7, 2006. The latest statute changes stated in the Deed No. 76 dated November 29, 2012 by Notary Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH. This deed was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in the Decree No. AHU-AH.01.10-42662 dated November 30, 2012. TLKJ is domiciled in Jakarta. Perusahaan memiliki 131.688 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 131.688.000.000 (Rupiah penuh), yang merupakan 21,24% kepemilikan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013. The Company owns 131,688 shares at par value of Rp 1,000,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 131,688,000,000 (full Rupiah) representing 21.24% ownership as of December 31, 2013. d1/February 19, 2014 51 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 10. Aset Keuangan Lainnya 10. Other Financial Assets Perusahaan memiliki penyertaan saham yang dikategorikan sebagai aset keuangan tersedia untuk di jual yang dicatat sebagai harga perolehan sebagai berikut: The Company has investment in shares categorized as available-for-sale financial asset that accounted for at cost which detail as follow: 2013 Perusahaan/ Company PT Marga Mandala Sakti (MMS) PT Citra Margatama Surabaya (CMS) PT Marga Nurindo Bhakti (MNB) PT Margabumi Matraraya (MBM) PT Citra Mataram Satriamarga Persada (CMSP) PT Margaraya Jawa Tol (MJT) PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) PT Marga Mawatindo Esprit (MME) PT Marga Net One Limited (MNOL) PT Jakarta Lingkar Barat Satu (JLB) Status/ Status Rp 2012 % Rp % Operasi/ Operate Operasi/ Operate Pengakhiran PKP/ Termination of Concession Operasi/ Operate Pengakhiran PKP/ Termination of Concession Belum Operasi/ Not Yet Operated Operasi/ Operate Pengakhiran PKP/ Termination of Concession Pengakhiran PKP/ Termination of Concession 28,000,000 20,000,000 1.94 5.26 28,000,000 20,000,000 1.94 5.26 9,500,000 5,500,000 10.00 6.47 9,500,000 5,500,000 10.00 6.47 4,725,000 15.00 4,725,000 15.00 4,143,438 3,332,000 2.47 1.47 4,143,438 3,332,000 2.47 1.47 2,780,862 8.33 2,780,862 8.33 15,291 10.00 15,291 10.00 Operasi/ Operate 180,632,000 258,628,591 19.10 180,632,000 258,628,591 19.10 Total 258,628,591 258,628,591 (9,499,999) (9,499,999) (4,724,999) (4,724,999) (2,780,860) (2,780,860) (15,289) (15,289) (17,021,147) (17,021,147) 241,607,444 241,607,444 Dikurangi/Deducted: Penurunan Nilai Penyertaan pada MNB/ Impairment of Investment in MNB Penurunan Nilai Penyertaan pada CMSP/ Impairment of Investment in CMSP Penurunan Nilai Penyertaan pada MME/ Impairment of Investment in MME Penurunan Nilai Penyertaan pada MNOL/ Impairment of Investment in MNOL Total a. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) PT Citra Marga Nusaphala Persada didirikan berdasarkan Akta No. 58, tanggal 13 April 1987 dari Notaris Kartini Muljadi, SH, juncto Akta No.19 dan 20, tanggal 11 Juli 2001 dari Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. Penyertaan pada CMNP dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Cawang Tanjung Priok-Jembatan Tiga. Tahun 1997, Perusahaan meningkatkan penyertaan saham pada CMNP menjadi 355.760.000 saham dengan menggunakan hak pada penawaran umum terbatas sebanyak 177.880.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 (Rupiah penuh) per saham atau sebesar d1/February 19, 2014 a. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) PT Citra Marga Nusaphala Persada was established based on the Deed No. 58, dated April 13, 1987 of Notary Kartini Muljadi, SH, in conjunction with the Deed No. 19 and 20, dated July 11, 2001 of Notary Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. The investment in CMNP was made in relation to the construction and operation of the Cawang Tanjung Priok-Jembatan Tiga toll road project. In 1997, the Company increased its investment in CMNP to become 355,760,000 shares by executing the rights through limited public offering of 177,880,000 shares with par value of Rp 500 (full Rupiah) per share or amounting to Rp 88,940,000,000 (full Rupiah) as a 52 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Rp 88.940.000.000 (Rupiah penuh) sehingga seluruh penyertaan berjumlah Rp 133.410.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 17,79% kepemilikan. result, the total investment amounting to Rp 133,410,000,000 (full Rupiah) representing 17.79% ownership. Pada 28 Desember 2006, Perusahaan menjual sejumlah 271.186.000 saham atau sebesar Rp 91.123.000.000 (Rupiah penuh) dengan harga Rp 1.770 (Rupiah penuh) per saham atau Rp 479.999.220.000 (Rupiah penuh) sehingga sisa pernyertaan Perusahaan di CMNP menjadi sebesar 4,23% atau 84.574.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 (Rupiah penuh) per lembar atau Rp 42.287.000.000 (Rupiah penuh). Perusahaan menerima hasil penjualan bersih saham sebesar Rp 477.316.024.360 (Rupiah penuh) pada tanggal 4 Januari 2007. On December 28, 2006, the Company sold 271,186,000 shares or equivalent to Rp 91,123,000,000 (full Rupiah) of the investment at a price of Rp 1,770 (full Rupiah) per share or in total Rp 479,999,220,000 (full Rupiah). Therefore, the Company's ownership in CMNP became 4.23% or 84,574,000 shares with par value of Rp 500 (full Rupiah) per share or in total Rp 42,287,000,000 (full Rupiah). The Company received the net proceeds from sale of shares on January 4, 2007 amounting to Rp 477,316,024,360 (full Rupiah). Pada tahun 2007, Perusahaan telah menjual 1.535.500 saham atau setara dengan Rp 3.598.475.000 (Rupiah penuh) dengan harga berkisar antara Rp 2.300 (Rupiah penuh) dan Rp 2.425 (Rupiah penuh) per saham dengan membukukan keuntungan bersih sebesar Rp 2.818.130.337 (Rupiah penuh) sehingga bersisa 83.038.500 saham atau 4,15% kepemilikan. Pada tahun 2008, Perusahaan menjual 0,07% atau 1.393.500 saham atau setara dengan Rp 3.212.550.000 (Rupiah penuh) dengan harga berkisar antara Rp 2.300 (Rupiah penuh) dan Rp 2.325 (Rupiah penuh) per saham dengan membukukan keuntungan bersih sebesar Rp 696.750.000 (Rupiah penuh) sehingga sisa penyertaan di CMNP adalah 4,08%. Pada April 2012, Perusahaan telah menjual 81.645.000 saham atau setara dengan Rp 40.822.500.000 (Rupiah penuh) dengan harga Rp 2.300 (Rupiah penuh) per saham dengan membukukan keuntungan bersih sebesar Rp 146.961.000.000 (Rupiah penuh) sehingga per 31 Desember 2013 Perusahaan sudah tidak mempunyai penyertaan saham pada CMNP. In 2007, the Company sold 1,535,500 shares or equivalent to Rp 3,598,475,000 (full Rupiah) of the investment at price among of Rp 2,300 (full Rupiah) and Rp 2,425 (full Rupiah) per share and recorded gain on sale amounting to Rp 2,818,130,337 (full Rupiah), therefore, the Company’s shares remain 83,038,500 shares or 4.15% ownership. In 2008, the Company sold 1,393,500 shares represent 0.07% or equivalent to Rp 3,212,550,000 (full Rupiah) at price range of Rp 2,300 (full Rupiah) to Rp 2,325 (full Rupiah) per share and recorded gain on sale amounting to Rp 696,750,000 (full Rupiah) and therefore, the Company’s shares to become 4.08% ownership. At April 2012, the Company sold 81,645,000 shares or equivalent to Rp 40,822,500,000 (full Rupiah) of the investment at price Rp 2,300 (full Rupiah) per share and recorded gain on sale amounting to Rp 146,961,000,000 (full Rupiah), therefore, as of December 31, 2013 the Company has no shares ownership in CMNP. b. PT Marga Mandala Sakti (MMS) PT Marga Mandala Sakti didirikan berdasarkan Akta No. 14, tanggal 4 Oktober 1989 dari Notaris Kartini Muljadi, SH. Penyertaan pada MMS dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Tangerang – Merak. Perusahaan memiliki 28.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 28.000.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 8,68% kepemilikan. Berdasarkan Akta No. 4, tanggal 4 April 1995 dari Notaris Sutjipto, SH, penyertaan saham Perusahaan pada MMS sebesar 14.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham telah dijaminkan oleh MMS sehubungan dengan fasilitas kredit sindikasi yang diperoleh MMS. b . PT Marga Mandala Sakti (MMS) PT Marga Mandala Sakti was established based on the Deed No.14, dated October 4, 1989 of Notary Kartini Muljadi, SH. The investment in MMS relates to the construction and operation of the Tangerang – Merak toll road. The Company originally owned 28,000,000 shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 28,000,000,000 (full Rupiah), representing 8.68% ownership. Based on the Deed No. 4 dated April 4, 1995 of Notary Sutjipto, SH, the investment in MMS amounting to 14,000,000 shares with the par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share has been pledged by the Company connection with syndicated credit facilities received by MMS. Berdasarkan risalah RUPSLB dengan Akta No. 5, tanggal 9 Desember 2004 dari Notaris Hendra Karyadi, Based on the minutes of the Extraordinary General Meeting of Shareholders as included in the Deed No. 5 d1/February 19, 2014 53 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) SH, para pemegang saham menyetujui penerbitan 921.310.773 saham baru kepada pemegang obligasi konversi. Para pemegang saham lama menyatakan telah melepaskan hak masing-masing untuk membeli saham baru yang diterbitkan kepada pemegang obligasi konversi tersebut. Perubahan pemegang saham tersebut sesuai dengan Akta No. 11, tanggal 1 Agustus 2005 dari Notaris Benny Kristianto, SH, mengenai perubahan pemegang saham MMS dan telah diterima oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Direktorat Administrasi Hukum Umum No.C-UM.02.01.14078, tanggal 23 September 2005, sehingga kepemilikan Perusahaan pada MMS menjadi 1,94%. dated December 9, 2004 of Notary Hendra Karyadi, SH the shareholders agreed with the issuance of 921,310,773 new shares to convertible bondholders. The predecessor shareholders had already waived their rights to subscribe for new shares issued to the convertible bondholders. This change of shareholders according to the Deed No. 11 dated August 1, 2005 of Notary Benny Kristianto, SH, regarding the change of MMS shareholders has been received by the Directorate General of General Law Administration, Department of Law and Human Rights under receipt No.C-UM.02.01.14078, dated September 23, 2005, as a consequence, the Company's ownership in MMS become 1.94%. c. PT Citra Margatama Surabaya (CMS) PT Citra Margatama Surabaya didirikan berdasarkan Akta No. 99, tanggal 26 Desember 1996 dari Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. Penyertaan pada CMS dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek Jalan Tol Waru–Juanda. Perusahaan memiliki 8.550.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau sebesar Rp 8.550.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 15% kepemilikan. c. PT Citra Margatama Surabaya (CMS) PT Citra Margatama Surabaya was established based on the Deed No. 99, dated December 26, 1996 of Notary Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. The investment in CMS was made in relation to the constructions and operations of the Waru-Juanda toll road project. The Company owns 8,550,000 shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 8,550,000,000 (full Rupiah), representing 15% ownership. Berdasarkan Akta No. 717 tanggal 27 Juni 2007 dari Notaris Margaretha Dynawati, SH, para pemegang saham antara lain menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi Rp 380.000.000.000 (Rupiah penuh). Perusahaan hanya melakukan setoran modal sebesar Rp 20.000.000.000 (Rupiah penuh) dari Rp 48.000.000.000 (Rupiah penuh) yang ditetapkan. Dengan demikian kepemilikan Perusahaan di CMS mengalami penurunan menjadi 5,26% yang merupakan 20.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 20.000.000.000 (Rupiah penuh). Based on the Deed No. 717, dated June 27, 2007 of Notary Margaretha Dynawati, SH, the shareholders agreed to increase the issued and paid up capital to become Rp 380,000,000,000 (full Rupiah). The Company had paid up capital amounted to Rp 20,000,000,000 (full Rupiah) from total Rp 48,000,000,000 (full Rupiah). Therefore, the Company’s ownership in CMS was decreased to become 5.26%, representing 20,000,000 shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 20,000,000,000 (full Rupiah). Berdasarkan Akta No. 40, tanggal 21 Mei 2005 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Perusahaan dan CMS mengadakan Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan yang mengubah wewenang penyelenggaraan jalan tol Waru–Tanjung Perak menjadi kurang lebih 12 Km. Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan telah dialihkan menjadi Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) antara Pemerintah dengan CMS pada tanggal 12 Pebruari 2007 dengan masa hak pengusahaan (konsesi) hingga tahun 2040. Based on the Deed No. 40, dated May 21, 2005 of Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH, the Company and CMS entered into a Joint Operation Agreement that changed the authority of Waru –Tanjung Perak toll road to become approximately 12 Km. On February 12, 2007, such Joint Operation Agreement has been changed to a Concession Rights Agreement between the Government and CMS with the concession right until year 2040. Jalan Tol Waru–Juanda telah beroperasi sejak April 2008. Waru-Juanda toll road has been operated since April 2008. d. PT Marga Nurindo Bhakti (MNB) PT Marga Nurindo Bhakti didirikan berdasarkan Akta No. 9, tanggal 2 Desember 1991 dari Notaris BRAY Mahyastoeti Notonogoro, SH, juncto Akta No. 19, d. PT Marga Nurindo Bhakti (MNB) PT Marga Nurindo Bhakti was established based on The Deed No. 9, dated December 2, 1991 of Notary BRAY Mahyastoeti Notonogoro, SH, conjunction with the Deed d1/February 19, 2014 54 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) tanggal 4 Maret 1998 dari Agus Madjid, SH. Penyertaan pada MNB dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek Jalan Tol JORR Seksi S dan E1 (Pondok Pinang – Jagorawi – Cikunir). Perusahaan memiliki 1.350 saham dengan nilai nominal Rp 10.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 13.500.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 10% kepemilikan. No. 19 dated March 4, 1998 of Agus Madjid, SH. The investment in MNB relates to the construction and operation of the JORR toll road Section S and E1 (Pondok Pinang – Jagorawi – Cikunir). The Company owns 1,350 shares at par value of Rp 10,000,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 13,500,000,000 (full Rupiah), representing 10% ownership. Berdasarkan surat Perusahaan kepada MNB No. AA.HK.02.1143, tanggal 11 Agustus 2000, Perusahaan mengambil alih proyek yang dibangun oleh MNB. Pengambilalihan proyek ini mengakibatkan penyertaan Perusahaan dinilai sudah tidak memiliki nilai ekonomis dan mengakui kerugian atas penurunan nilai penyertaan yang bersifat permanen sebagai beban tahun 2000 sebesar Rp 9.499.999.000 (Rupiah penuh). Based on the Company’s Letter No. AA.HK.02.1143, dated August 11, 2000 to MNB, the Company took over the JORR sections being built by MNB, with the consequence that the Company’s investment had no economic value, therefore, the Company recognized the loss on the permanent impairment of the investment as an expense in year 2000 amounting to Rp 9,499,999,000 (full Rupiah). e. PT Margabumi Matraraya (MBM) PT Margabumi Matraraya didirikan berdasarkan Akta No. 15, tanggal 15 Pebruari 1991 dari Notaris Tawangningrum Purwono, SH, juncto Akta No. 15 tanggal 13 Agustus 1997 dari Notaris Agus Hashim Admad, SH. Penyertaan pada MBM dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Surabaya – Gresik. Perusahaan memiliki 550 saham dengan nilai nominal Rp 10.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 5.500.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 6,47% kepemilikan. e. PT Margabumi Matraraya (MBM) PT Margabumi Matraraya was established based on the Deed No. 15, dated February 15, 1991 of Notary Tawangningrum Purwono, SH, in conjunction with the Deed No. 15 dated August 13, 1997 of Notary Agus Hashim Admad, SH. The investment in MBM relates to the constructions and operations of the Surabaya – Gresik toll road. The Company owns 550 shares at par value of Rp 10,000,000 (full Rupiah) per share or amounting to Rp 5,500,000,000 (full Rupiah), representing 6.47% ownership. f. PT Citra Mataram Satriamarga Persada (CMSP) PT Citra Mataram Satriamarga Persada didirikan berdasarkan Akta No. 36, tanggal 12 April 1996 dari Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. Penyertaan pada CMSP dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol JORR Seksi W2 (Kebon Jeruk – Pondok Pinang). Perusahaan memiliki 4.725.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 4.725.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 15% kepemilikan. f. PT Citra Mataram Satriamarga Persada (CMSP) PT Citra Mataram Satriamarga Persada was established based on the Deed No. 36, dated April 12, 1996 of Notary Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. The investment in CMSP relates to operation of the JORR Section W2 (Kebon Jeruk – Pondok Pinang) toll road project. The Company owns 4,725,000 shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 4,725,000,000 (full Rupiah) representing 15% ownership. Berdasarkan surat Perusahaan kepada CMSP No. AA.HK.02.820, tanggal 21 Juni 2000, dinyatakan mengenai pengambilalihan proyek dan pengakhiran PKP. Penyertaan Perusahaan pada CMSP ini dipandang sudah tidak memiliki nilai ekonomis, sehingga Perusahaan mengakui kerugian atas penurunan nilai penyertaan sebagai beban tahun 2000 sebesar Rp 4.724.999.000 (Rupiah penuh). Based on the Company Letter No. AA.HK.02.820, dated June 21, 2000 to CMSP, regarding the takeover of the project and termination of Concession Agreement, the Company’s investment in CMSP is deemed to have no economic value, therefore, the Company has recognized the loss caused by the impairment of this investment as an expense in 2000 amounting to Rp 4,724,999,000 (full Rupiah). g. PT Margaraya Jawa Tol (MJT) PT Margaraya Jawa Tol didirikan berdasarkan Akta No. 18, tanggal 6 Juni 1997 dari Notaris Enimarya Agoes Suwarako, SH. Penyertaan pada MJT dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek Jalan Tol Waru (Aloha) – Tanjung Perak. Perusahaan g. PT Margaraya Jawa Tol (MJT) PT Margaraya Jawa Tol was established based on the Deed No. 18 dated June 6, 1997 of Notary Enimarya Agoes Suwarako, SH. The investment in MJT relates to the construction and operation of the Waru (Aloha) – Tanjung Perak toll road project. The Company originally d1/February 19, 2014 55 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) memiliki 4.143.438 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 4.143.438.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 5% kepemilikan. owned 4,143,438 shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah), amounting to Rp 4,143,438,000 (full Rupiah), or representing 5% ownership. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa mengenai restrukturisasi MJT yang tercantum dalam Akta No. 17 tanggal 20 Oktober 2004 dari Notaris Adrian Djuaini, SH, Perusahaan memperoleh 1.250.000 saham dari hasil kapitalisasi atau konversi 20.000.000 saham baru sehingga kepemilikan saham Perusahaan menjadi 5.393.438 saham atau setara dengan Rp 5.393.438.000 (Rupiah penuh). Selain itu, MJT juga mengeluarkan saham baru dari saham portepel sebanyak 110.458.000 saham. Perusahaan tidak ambil bagian dalam tambahan setoran modal disetor tersebut sehingga kepemilikan Perusahaan mengalami penurunan menjadi 2,47%. Pemerintah dan MJT telah menandatangani PPJT pada tanggal 19 Juli 2007 dengan masa konsesi hingga tahun 2047. Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders, regarding MJT restructuring, as included in the Deed No. 17 dated October 20, 2004 of Notary Adrian Djuaini, SH, the Company acquired 1,250,000 shares from capitalization or conversion of convertible bond to 20,000,000 new shares hence the Company’s shares became 5,393,438 shares or equivalent to Rp 5,393,438,000 (full Rupiah). In addition, MJT issued new shares from its portfolio of 110,458,000 shares. The Company did not increase additional paid in capital so that the Company’s ownership decrease to become 2.47%. The Government and MJT have entered into Concession Rights Agreement on July 19, 2007 with concession period until year 2047. h. PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) PT Bosowa Marga Nusantara didirikan berdasarkan Akta No. 20, tanggal 12 April 1993 dari Notaris Mestariany Habie, SH. Penyertaan pada BMN dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Ujung Pandang yaitu Jalan Satando – Simpang Urip Sumoharjo/Petta Rani (tahap l) – Jalan Sultan Alauddin (tahap ll). Berdasarkan Akta No. 25, tanggal 5 September 1998, Perusahaan memiliki 3.332 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 3.332.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 10% kepemilikan. h. PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) PT Bosowa Marga Nusantara was established based on the Deed No. 20, dated April 12, 1993 of Notary Mestariany Habie, SH. The investment in BMN was made in relation to the construction and operation of the Ujung Pandang toll roads that is Jalan Satando – Urip Sumoharjo Interchange/Petta Rani (phase l) – Jalan Sultan Alauddin (phase ll). Based on the Deed No. 25 dated September 5, 1998, the Company owns 3,332 shares at par value of Rp 1,000,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 3,332,000,000 (full Rupiah), representing 10% ownership. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 276/KPTS/1994, tanggal 26 Agustus 1994 dan Akta No. 322, tanggal 29 Agustus 1994, dari Notaris Mestariany Habie, SH, menyatakan bahwa BMN mengoperasikan jalan tol selama 30 tahun untuk tahap I dan tahap II akan ditentukan kemudian namun tidak lebih dari 30 tahun sejak dioperasikannya jalan tol baik sebagian atau seluruhnya. Ruas jalan tol Ujung Pandang tahap I dan II telah dioperasikan sejak tahun 1998. The Decree of the Minister of Public Work No. 276/KPTS/1994, dated August 26, 1994 and the Deed No. 322, dated August 29, 1994 of Notary Mestariany Habie, SH, states that BMN would operate phase I of the toll road for 30 years and phase II will be decided later but not for a period longer than 30 years since the operation of either part of all of the toll road. Phase I and Phase II of the Ujung Pandang toll road has been operated since 1998. Berdasarkan perubahan Anggaran Dasar BMN yang tercantum dalam Akta Karin Christiana Basoeki, S.H, No.13 tanggal 16 Mei 2008 terdapat peningkatan modal dasar, ditempatkan dan disetor perusahaan. Dengan adanya perubahan tersebut penyertaan saham Perusahaan terdilusi menjadi 1,47%. Based on amanded the Article of Association of BMN as stated on the Deed No.13 dated May 16, 2008 of notary Karin Christiana Basoeki, S.H, there was the increase of the company’s authorized, issued and fully paid in capital. As result of such amendment, the Company’s investment in shares has been diluted to 1.47%. i. PT Marga Mawatindo Esprit (MME) PT Marga Mawatindo Esprit didirikan berdasarkan Akta No. 96, tanggal 30 Mei 1997 dari Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. Penyertaan pada MME dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol i. PT Marga Mawatindo Esprit (MME) PT Marga Mawatindo Esprit was established based on the Deed No. 96, dated May 30, 1997 of Notary Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. The investment in MME relates to the construction and operation of the d1/February 19, 2014 56 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Semarang – Demak. Perusahaan memiliki 1.154.364 saham dengan nilai nominal Rp 2.409 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 2.780.862.876 (Rupiah penuh) yang merupakan 8,33% kepemilikan. Semarang – Demak toll road. The Company owns 1,154,364 shares at par value of Rp 2,409 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 2,780,862,876 (full Rupiah), representing 8.33% ownership. Berdasarkan Surat No. 001/SPK-DIR/2003, tanggal 6 Januari 2003, Perusahaan dan MME sepakat untuk mengakhiri Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan No. 58, tanggal 25 Pebruari 1998. Pengakhiran PKP ini mengakibatkan penyertaan pada perusahaan ini tidak memiliki nilai ekonomis, sehingga Perusahaan mengakui adanya kerugian atas penurunan nilai penyertaan yang bersifat permanen sebagai beban tahun 2002 sebesar Rp 2.780.861.876 (Rupiah penuh). Based on Letter No. 001/SPK-DIR/2003, dated January 6, 2003, the Company and MME agreed to terminate the Concession Rights Agreement No. 58, dated February 25, 1998. The result of such termination of Concession Rights Agreement caused the Company’s investment to have no economic value, the Company recognized the loss on the permanent impairment of the investment as an expense in year 2002 amounting to Rp 2,780,861,876 (full Rupiah). j. PT Marga Net One Limited (MNOL) PT Marga Net One Limited didirikan berdasarkan 57 hukum Negara Bangladesh sebagaimana termuat dalam Incoporated Under The Company Act 1994 (ACT-XVIII of 1994) (Private Company Limited By Shares) dan Memorandum of Association of Marga Net One Limited, tanggal 29 Pebruari 2003 juncto Certificate of Incoporation No. C-50732 (1027)/ 2003 tanggal 11 Oktober 2003 yang dikeluarkan Registrar of Joint Stock Companies Bangladesh. j. PT Marga Net One Limited (MNOL) PT Marga Net One Limited was established based on the Law of Bangladesh as stated in The Company Act 1994 (ACT-XVIII of 1994) (Private Company Limited by Shares) and Memorandum of Association of Marga Net One Limited dated February 29, 2003, in conjunction with Certificate of Incorporation No. C-50732(1027)/ 2003 dated October 11, 2003, issued by the Bangladesh Registrar of Joint Stock Companies. Berdasarkan Memorandum of Association of MNOL, tanggal 29 Pebruari 2003, Perusahaan memiliki 200 saham dengan nominal TK 100 (mata uang Taka penuh) per lembar saham atau 10% kepemilikan dan setoran modal sejumlah USD 1.800 (Dolar penuh) atau setara dengan Rp 15.290.775 (Rupiah penuh) yang dilakukan pada 2 September 2003. Based on the Memorandum of Association of MNOL dated February 29, 2003, the Company owns 200 shares at par value of TK 100 (full Taka amount) per share or 10% ownership and paid in capital amounting to USD 1,800 (full Rupiah) or equivalent to Rp 15,290,775 (full Rupiah) was subscribed on September 2, 2003. Perusahaan sepakat melakukan kerjasama pemberian jasa teknik dalam manajemen pengumpulan tol, manajemen lalu lintas dan manajemen pemeliharaan atas pengelolaan dan pengoperasian jembatan tol Jamuna di Bangladesh selama 5 tahun. The Company agreed to render technical services by providing a management of toll collecting, traffic management, and management of maintenance for the operations of the Jamuna toll bridge in Bangladesh for 5 years. Perusahaan menganggap penyertaan pada MNOL sudah tidak memiliki nilai ekonomis disebabkan tidak adanya kepastian pengembalian investasi atas penyertaannya dan mengakui kerugian atas penurunan nilai penyertaan yang bersifat permanen sebagai beban tahun 2006 sebesar Rp 15.289.775 (Rupiah penuh). The Company has identified that the investment in MNOL does not have any expected future economic benefit and the Company recognized the loss on impairment of the investment amounted to Rp 15,289,775 (full Rupiah) as an expense in 2006. k. PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) Perusahaan telah melakukan pengakhiran kerjasama penyelenggaraan jalan tol JORR Seksi W1 dan pencabutan izin kerjasama dalam Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 80/KPTS/1997, tanggal 4 April 1997 sehubungan dengan tidak adanya kejelasan kelanjutan pembangunan proyek jalan tol JORR W-1. Menunjuk surat Menteri Pekerjaan Umum No. JL.0103-Mn/271, tanggal 31 Maret 2005, Menteri Pekerjaan Umum meminta Perusahaan dan JLB melakukan penilaian kembali tentang kelayakan untuk k. PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) The Company had terminated cooperation in completing Toll Road JORR Section W1 and withdrawn cooperation license in the Decree of the Minister of Public Works No. 80/KPTS/1997 dated April 4, 1997 due to there’s no clear willingness to continue construction project of Toll Road JORR W-1. With reference to the Decree of the Minister of Public Works No. JL.0103-Mn/271 dated March 31, 2005, the Minister of Public Works asked the Company and JLB to conduct reevaluation on the feasibility of continuing cooperation in development of d1/February 19, 2014 57 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) kerjasama dalam pelaksanaan melanjutkan pembangunan ruas jalan tol JORR Seksi W-1. Toll Road JORR Section W-1. Pada tanggal 2 Pebruari 2007, PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) selaku pemegang hak pengusahaan jalan tol JORR Seksi W-1 telah menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) JORR Seksi W-1 No. 02/PPJT/II/Mn/2007 dengan masa konsesi selama 35 tahun dan berlaku efektif sejak 2 Pebruari 2007. Berdasarkan perjanjian penyertaan saham pada JLB No.2 tanggal 4 Pebruari 2009 dari Notaris Febrian, SH, Perusahaan melakukan penyertaan pada JLB dengan cara in-kind berupa bangunan Simpang Susun Penjaringan dengan nilai penyertaan sebesar Rp 180.632.000.000 (Rupiah penuh) atau setara dengan 180.632 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per-lembar, atau setara dengan 23% penyertaan dari total saham ditempatkan. On February 2, 2007, PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) as the owner of concession rights of Toll Road JORR Section W1 has entered into Contract of Concession Toll Road JORR Section W-1 No. 02/PPJT/II/Mn/2007 with concession period of 35 years and effectively on February 2, 2007. Based on agreement of the investments in shares of JLB No.2 dated February 4, 2009 from Notary Febrian, SH, the Company had participated in JLB with in-kind method for building of Simpang Susun Penjaringan with participation value of Rp 180,632,000,000 (full Rupiah) or equivalent with 180,632 shares wih par value Rp 1,000,000 per share, or equivalent to 23% participation from total issued share capital. Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham No.18 tanggal 28 September 2009 dari Notaris Kartono SH, penyertaan Perusahaan secara in-kind berupa bangunan Simpang Susun Penjaringan dengan nilai Rp 180.632.000.000 (Rupiah penuh) terdiri dari 180.632 lembar atau 19,1 % kepemilikan. Based on Minutes of the Extraordinary General Meeting of Shareholders No.18 dated September 28, 2009 by Notary Kartono SH, the Company participation with inkind method were in form of Simpang Susun Penjaringan building amounting to Rp 180,632,000,000 (full Rupiah) consisting of 180.632 shares or 19.1% ownership. 11. Aset Tetap 11. Property and Equipment Saldo Awal/ Beginning Balance 31 Desember/ December 2013 Penambahan/ Pengurangan/ Addition Disposals Saldo Akhir/ Ending Balance Harga Perolehan Aset Tetap Pemilikan Langsung Acquisition Cost 3,515,187 145,866,546 580,000,957 37,043,819 766,426,509 -55,107,277 194,992,743 16,151,695 266,251,715 185,400 389,276 1,100,000 2,709,430 4,384,106 3,329,787 200,584,547 773,893,700 50,486,084 1,028,294,118 Direct Acquisition Assets Land Rights Office and Other Buildings Operational and Office Equipment Vehicles Sub Total 112,480,223 112,480,223 16,988,196 16,988,196 32,339,887 32,339,887 97,128,532 97,128,532 Finance Lease Assets Sub Total 76,339,726 76,339,726 89,301,732 89,301,732 69,908,715 69,908,715 95,732,743 95,732,743 Construction in Progress Sub Total 955,246,458 372,541,643 106,632,708 1,221,155,393 Total Acquisition Cost Aset Sewa Guna Usaha Total Akumulasi Penyusutan 59,033,036 417,086,406 24,280,262 500,399,704 32,339,887 532,739,591 15,841,309 105,044,205 6,907,096 127,792,610 2,475,496 130,268,106 230,276 32,568,593 2,081,781 34,880,650 -34,880,650 74,644,069 489,562,018 29,105,577 593,311,664 34,815,383 628,127,047 Finance Lease Assets Total Accumulated of Depreciations Nilai Buku 422,506,867 593,028,346 Book Value Hak atas Tanah Gedung Kantor dan Bangunan Lain Peralatan Operasi dan Kantor Kendaraan Bermotor Sub Total Aset Sewa Guna Usaha Sub Total Aset Tetap dalam Konstruksi Sub Total Total Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Gedung Kantor dan Bangunan Lain Peralatan Operasi dan Kantor Kendaraan Bermotor d1/February 19, 2014 Accumulated Depreciation 58 Offiice and Other Buildings Operational and Office Equipment Vehicles Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Saldo Awal/ Beginning Balance For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 31 Desember/ December 2012 Penambahan/ Pengurangan/ Addition Disposals Saldo Akhir/ Ending Balance Harga Perolehan Aset Tetap Pemilikan Langsung Acquisition Cost 3,684,116 150,120,532 552,772,261 39,463,346 746,040,255 -3,500,000 44,197,004 2,977,701 50,674,705 168,929 7,753,986 16,968,308 5,397,228 30,288,451 3,515,187 145,866,546 580,000,957 37,043,819 766,426,509 Direct Acquisition Assets Land Rights Office and Other Buildings Operational and Office Equipment Vehicles Sub Total Aset Sewa Guna Usaha Sub Total 45,176,526 45,176,526 67,303,697 67,303,697 --- 112,480,223 112,480,223 Finance Lease Assets Sub Total Aset Tetap dalam Konstruksi Sub Total 32,115,574 32,115,574 121,552,334 121,552,334 77,328,182 77,328,182 76,339,726 76,339,726 Construction in Progress Sub Total 823,332,355 239,530,736 107,616,633 955,246,458 Total Acquisition Cost Aset Sewa Guna Usaha Total Akumulasi Penyusutan 53,280,238 323,198,472 24,887,272 401,365,982 24,867,778 426,233,760 6,108,740 94,131,897 3,972,152 104,212,789 8,474,787 112,687,576 355,942 243,963 4,579,162 5,179,067 1,002,678 6,181,745 59,033,036 417,086,406 24,280,262 500,399,704 32,339,887 532,739,591 Finance Lease Assets Total Accumulated of Depreciations Nilai Buku 397,098,595 422,506,867 Book Value Hak atas Tanah Gedung Kantor dan Bangunan Lain Peralatan Operasi dan Kantor Kendaraan Bermotor Sub Total Total Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Gedung Kantor dan Bangunan Lain Peralatan Operasi dan Kantor Kendaraan Bermotor Accumulated Depreciation Alokasi Beban Penyusutan Aset Tetap Sebagai Berikut: Beban Pengumpulan Tol Beban Pemeliharaan Jalan Tol Beban Umum dan Administrasi Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol Offiice and Other Buildings Operational and Office Equipment Vehicles Allocation of Depreciation Expenses as follows: 2013 Rp 2012 Rp 68,191,177 33,293,259 27,059,774 1,723,896 69,492,257 7,097,353 32,126,071 3,971,895 130,268,106 112,687,576 Toll Collection Expenses Toll Road Maintenance Expenses General and Administrative Expenses Toll Road Service Expenses Aset tetap gedung dan peralatan telah diasuransikan terhadap risiko gempa bumi, kebakaran, pencurian dan risiko lainnya, kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) sebesar Rp 274.548.343.578 (Rupiah penuh), PT Jasa Raharja Putera sebesar Rp 98.764.500.000 (Rupiah penuh), PT Asuransi Staco Mandiri sebesar Rp 23.116.912.000 (Rupiah penuh), PT Asuransi Takaful Umum sebesar Rp 4.252.049.050 (Rupiah penuh), PT Asuransi Himalaya Pelindung sebesar Rp 60.600.000.000, PT Asuransi Purna Artanugraha sebesar Rp 28.827.215.970 (Rupiah penuh) dan PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk sebesar Rp 39.002.793.750 (Rupiah penuh) per 31 Desember 2013. Building and equipments have been insured against earthquake, fire, theft and other risks associated with the property and equipment to PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) amounting to Rp 274,548,343,578 (full Rupiah), PT Jasa Raharja Putera amounting to Rp 98,764,500,000 (full Rupiah), PT Asuransi Staco Mandiri amounting to Rp 23,116,912,000 (full Rupiah), PT Asuransi Takaful Umum amounting to Rp 4,252,049,050 (full Rupiah), PT Asuransi Himalaya Pelindung amountin to Rp 60,600,000,000, PT Asuransi Purna Artanugraha amounting to Rp 28,827,215,970 (full Rupiah) and PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk amounting to Rp 39,002,793,750 (full Rupiah) as of December 31, 2013. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Management believes that the insured amounts are adequate to cover possible losses that might arise from the assets insured. d1/February 19, 2014 59 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Rincian tingkat penyelesaian atas aset tetap dalam konstruksi per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: The detail of property and equipment under construction in progress as of December 31, 2013 and 2012 are as follows: 2013 2012 Persentase Penyelesaian/ Percentage Completion Rp Gedung Kantor/ Office Buildings Bangunan Sarana Pelengkap/Facility Buildings 78,146,082 17,586,661 Total 95,732,743 Rp 50% 98% 53,347,079 22,992,647 47% 7% 76,339,726 12. Aset Takberwujud 12. Intangible Assets a. Hak Pengusahaan Jalan Tol a. Saldo Awal/ Beginning Balance Rp Biaya Perolehan Akumulasi Amortisasi 21.851.814.512 3.304.108.914 Nilai Buku 18.547.705.598 Saldo Awal/ Beginning Balance Rp Biaya Perolehan Akumulasi Amortisasi 18,380,122,431 2,809,034,385 Nilai Buku 15,571,088,046 Beban Pemeliharaan Jalan Tol Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol Beban Pengumpulan Tol Toll Road Concession Rights 31 Desember/ December 2013 Penambahan/ Pengurangan/ Additions Disposals Rp Rp 4.298.687.938 546.122.143 Saldo Akhir/ Ending Balance Rp --- 31 Desember/ December 2012 Penambahan/ Pengurangan/ Additions Disposals Rp Rp 3,471,692,081 495,074,529 Alokasi beban amortisasi Hak Pengelolaan Jalan Tol sebagai berikut: 26.150.502.450 3.850.231.057 Cost Accumulated Amortization 22.300.271.393 Book Value Saldo Akhir/ Ending Balance Rp --- 21,851,814,512 3,304,108,914 Cost Accumulated Amortization 18,547,705,598 Book Value Allocation of amortization Toll Road Concession Rights expenses as follows: 2013 Rp 2012 Rp 474.594.854 54.080.527 17.446.762 424.442.444 56.727.295 13.904.790 546.122.143 495.074.529 Kapitalisasi bunga pinjaman dalam masa konstruksi ke dalam hak pengelolaan jalan tol adalah sebagai berikut: d1/February 19, 2014 Persentase Penyelesaian/ Percentage Completion Toll Road Maintenance Expenses Toll Road Service Expenses Toll Collection Expenses Capitalization of interest during construction to the toll road concession rights are as follows: 60 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2013 Rp Kredit Bank Sindikasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah DKI PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Bali PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Sub Total Bunga Pinjaman PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah DKI PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Bali PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Sub Total Total 2012 Rp 1,306,589,787 550,206,691 456,221,805 124,887,016 112,624,451 741,296,452 871,114,845 659,761,819 11,726,070 53,780,508 86,953,452 60,208,493 58,733,651 56,312,226 6,839,115 4,806,868 3,520,546 38,467,473 19,370,769 28,046,535 26,890,254 45,159,639 25,979,154 14,645,895 Syndicated Bank Loans PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah DKI PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Bali PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara 2,827,904,101 2,536,239,413 Sub Total 80,407,346 17,124,264 16,732,216 7,653,653 7,079,593 3,692,008 3,539,797 71,793,633 77,876,619 47,920,899 -207,567 108,246 210,712 2,608,524 2,064,426 ---- 372,881 126,681 3,803,700 3,082,706 70,223 Interest During Construction PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah DKI PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Bali PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara 140,901,827 205,573,867 Sub Total 2,968,805,928 2,741,813,280 Total b. Aset Takberwujud Lainnya b. Others Intangible Assets Akun ini merupakan biaya perolehan persiapan konstruksi jalan tol yang antara lain terdiri dari biaya pembebasan lahan, biaya perencanaan dan pengembangan proyek, dan biaya lainnya. Saldo Awal/ Beginning Balance Rp Tanah Pra-Konstruksi Perangkat Lunak 338,821,284 23,275,968 Total 362,097,252 d1/February 19, 2014 This account is the cost of highway construction preparation which is comprised of the cost of land acquisition, planning and project development costs, and other costs. 31 Desember/ December 2013 Penambahan/ Pengurangan/ Additions Disposals Rp Rp 439,129,096 -- 61 147,911,956 12,195,854 Saldo Akhir/ Ending Balance Rp 630,038,424 11,080,114 Pre-Construction Land Software 641,118,538 Total Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Saldo Awal/ Beginning Balance Rp Tanah Pra-Konstruksi Perangkat Lunak 210,445,102 2,745,005 Total 213,190,107 For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 31 Desember/ December 2012 Penambahan/ Pengurangan/ Additions Disposals Rp Rp 128,377,182 20,530,963 1,000 -- 13. Goodwill Total 338,821,284 23,275,968 Pre-Construction Land Software 362,097,252 Total 13. Goodwill 2013 Rp 2012 Rp 36,879,508 2,120,709 2,848,350 36,879,508 2,120,709 2,848,350 41,848,567 41,848,567 Nilai Tercatat Akuisisi PT Marga Nujyasumo Agung Akuisisi PT Marga Kunciran Cengkareng Akuisisi PT Sarana Marga Utama Saldo Akhir/ Ending Balance Rp Carrying Amount Acquisition of PT Marga Nujyasumo Agung Acquisition of PT Marga Kunciran Cengkareng Acquisition of PT Sarana Marga Utama Total Berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar No.23, tanggal 10 Januari 2007, dari Notaris Buntario Tigris, SH dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No.W700655.HT.01.04.Th.2007 tanggal 18 Januari 2007, pemegang saham PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) menyetujui peningkatan modal dasar serta modal ditempatkan dan modal disetor masing-masing menjadi Rp 600.000.000.000 (Rupiah penuh) dan Rp 350.000.000.000 (Rupiah penuh) melalui penerbitan saham baru. Based on the Deed of Changes of Articles of Association No. 23 dated January 10, 2007 of Notary Buntario Tigris, SH and as approved by the Minister of Law and Human Rights through Decree No.W7-00655.HT.01.04.Th.2007 dated January 18, 2007, the shareholders of PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) agreed to increase its authorized capital and the issued and paid in capital to become Rp 600,000,000,000 (full Rupiah) and Rp 350,000,000,000 (full Rupiah), respectively, through a rights issue. Berdasarkan kesepakatan bersama No. 46 tanggal 18 Pebruari 2009 dari Notaris Johny Dwikora Aron, SH atas peningkatan modal dasar tersebut, Perusahaan mengambil bagian sebesar Rp 330.000.000.000 (Rupiah penuh) atau setara dengan 55% penyertaan. Dengan demikian, klasifikasi investasi Perusahaan pada MNA berubah dari investasi jangka panjang menjadi konsolidasian. Peningkatan di MNA ini dilakukan dengan akuisisi saham dari beberapa pemegang saham di MNA yaitu PT Moeladi, PT Kaliurang Daya Cipta, PT Dressa Cipta, PT Induco Matra dan pembelian saham portepel PT Marga Nujyasumo Agung. Based on the Deed No.46 dated February 18, 2009 of Notary Johny Dwikora Aron, SH regarding the increasing of authorized capital, the Company participated in capital amounting to Rp 330,000,000,000 (full Rupiah) or representing 55% ownership. Therefore, the Company’s investment in MNA changed from long term investment to become consolidation. The capital increase in MNA was getting done by doing acquisition from the shareholders of MNA consisted of PT Moeladi, PT Kaliurang Daya Cipta, PT Dressa Cipta, PT Induco Matra and MNA’s shares. Pada tahun 2009 Perusahaan telah mencatat goodwill Rp 36.879.508.000 (Rupiah penuh) berdasarkan estimasi yang dilakukan Perusahaan dan nilai yang tercatat pada tahun 2010 sebesar Rp 70.693.667.450 (Rupiah penuh) telah disesuaikan dengan hasil penilaian dari apraisal independen. In 2009, the Company has recorded goodwill which was estimated by the Company amounting to Rp 36,879,508,000 (full Rupiah) and the carrying value in 2010 amounted to Rp 70.693.667.450 (full Rupiah) has been adjusted for appraisal value from the independent appraisal. Pada tahun 2010 Perusahaan melakukan akuisisi terhadap PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) yang bergerak dalam bidang jalan tol dengan jumlah penyertaan saham sebesar 75% kepemilikan. Perusahaan telah mencatat goodwill yang timbul dari akuisisi ini. In 2010, the Company acquired PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC), a company engaged in toll road with value of investment of shares representing 75% ownership. The Company has recorded goodwill arose from this acquisition. d1/February 19, 2014 62 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Pada tahun 2010, Perusahaan juga telah melakukan akuisisi pada PT Sarana Margabhakti Utama (SMBU) yang bergerak di bidang jasa konstruksi, perdagangan dan persewaan kendaraan. Jumlah akuisisi adalah sebesar 99% kepemilikan saham. Perusahaan telah mencatat goodwill yang timbul dari akuisisi ini. In 2010, the Company also acquired PT Sarana Margabhakti Utama (SMBU) which is engaged in construction, trading and rental vehicles. Total acquisition value amounted to 99% ownership. The Company has recorded goodwill arose from this acquisition. Berdasarkan Akta Notaris No. 108 tanggal 10 Pebruari 2011 dari Notaris H. Feby Rubein Hidayat, SH., Notaris di Jakarta terdapat perubahan nama PT Sarana Margabhakti Utama (SMBU) menjadi PT Sarana Marga Utama (SMU). Based on Notarial Deed No. 108 dated February 10, 2011 from Notary H. Feby Rubein Hidayat, SH., a Notary in Jakarta, there was a change of name from PT Sarana Margabhakti Utama (SMBU) become PT Sarana Marga Utama (SMU). 14. Aset Lain-lain 14. Other Assets 2013 Rp 2012 Rp 51,485,132 54,877,581 34,203,915 183,585,661 49,904,731 34,203,915 12,027,508 -4,673,373 12,027,508 2,534,209 9,924,819 Advance for Contractors Guarantees Foreclosed Assets Surabaya – Gempol Toll Road Porong-Gempol Section Net - Deferred Charges Others Total Aset Lain-lain 157,267,509 292,180,843 Total Other Assets Penyisihan Penurunan Nilai Aset (26,302,053) (26,302,053) Allowance for Impairment Losses Total – Bersih 130,965,456 265,878,790 Total – Net Uang Muka Kontraktor Jaminan Aset Diambil Alih Jalan Tol Ruas Surabaya – Gempol Seksi Porong – Gempol Biaya Ditangguhkan – Bersih Lainnya a. Aset Diambil Alih Aset diambil alih dari pengakhiran Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan (PKP) adalah sebagai berikut: a. Foreclosed Assets Foreclosed assets from termination of Concession Rights Agreements are as follows: 2013 Rp 2012 Rp Ruas Tol Semarang-Demak (MME) Ruas Tol Cileunyi-Nagrek (PT Wijaya Karya) Ruas Tol Pandaan-Pasuruan (PT Giri Adya Sejati) 20,129,778 12,000,000 2,074,137 20,129,778 Toll Road Semarang-Demak (MME) 12,000,000 Toll Road Cileunyi-Nagrek (PT Wijaya Karya) 2,074,137 Toll Road Pandaan-Pasuruan (PT Giri Adya Sejati) Sub Total 34,203,915 34,203,915 Penyisihan Penurunan Nilai Aset: Ruas Tol Semarang-Demak (MME) Ruas Tol Cileunyi-Nagrek (PT Wijaya Karya) Ruas Tol Pandaan-Pasuruan (PT Giri Adya Sejati) 12,227,916 12,000,000 2,074,137 Allowance for Impairment Losses: 12,227,916 Ruas Tol Semarang-Demak (MME) 12,000,000 Ruas Tol Cileunyi-Nagrek (PT Wijaya Karya) 2,074,137 Ruas Tol Pandaan-Pasuruan (PT Giri Adya Sejati) Sub Total 26,302,053 26,302,053 b. Uang Muka Merupakan uang muka kontraktor dan konsultan dalam rangka pembangunan jalan tol, pelapisan ulang, pengadaan peralatan jalan tol dan pengadaan jalan lain yang akan diperhitungkan dengan tagihan atas kemajuan pekerjaan kontraktor dan konsultan. d1/February 19, 2014 Sub Total Sub Total b. Advances Represents down payments to contractors and consultants for toll road construction, overlay, toll road equipment procurement and other road procurements and are calculated from the invoice of working progress from the contractors and consultants. 63 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 15. Utang Usaha 15. Accounts Payable Merupakan utang kepada pemasok untuk pengadaan barang cetakan, alat tulis kantor, karcis tol, obat-obatan dan pakaian dinas serta utang usaha atas jasa pemeliharaan dan pembersihan jalan tol. Represent payables to suppliers associated with the procurement of printing goods, office stationery, toll tickets, medicine, uniform, toll road maintenance and cleaning services. 2013 Rp 2012 Rp Pihak Berelasi (Catatan 44) Pihak Ketiga 7,990,621 72,678,278 9,852,756 82,190,871 Related Parties (Note 44) Third Parties Total 80,668,899 92,043,627 Total 16. Utang Kontraktor 16. Contractors Payable Merupakan utang kepada kontraktor, konsultan dan rekanan sehubungan dengan pembangunan jalan, pelapisan ulang, pengadaan fasilitas tol dan bangunan lain. Represents payables to contractors, consultants and partners associated with the construction of roads, overlay and procurement of toll facilities and other buildings. 2013 Rp Pihak Berelasi (Catatan 44) Pihak Ketiga PT Aremix 3M PT Manikam Mega Persada PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk PT Delameta Bilano PT Perkasa Adiguna Sembada PT Module Intracs Yasatama PT Widya Sapta Colas PT Kadi International PT Tata Guna Patria PT Bauer Pratama Indonesia PT Sumber Batu PT Citra Cahaya Trimanunggal PT Roadmixindo Raya PT Merakindo Mix PT Wiga Nusantara Sejati PT Pancatunggal Karsasejati PT Perkasa Adiguna PT Aremix Planindo PT Areabangun PS Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 2 Milyar) Subtotal Total d1/February 19, 2014 2012 Rp 1,018,819,471 1,094,451,677 Related Parties (Note 44) 17,805,793 13,855,080 10,481,810 10,474,087 7,020,997 7,003,216 6,074,078 4,073,554 3,922,033 2,554,174 2,463,756 2,436,599 2,259,859 2,171,369 -----42,032,405 --4,241,828 ---13,475,498 -------4,369,311 9,214,027 2,593,012 3,210,277 3,510,996 189,947,541 134,628,810 230,562,490 Pihak Ketiga PT Aremix 3M PT Manikam Mega Persada PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk PT Delameta Bilano PT Perkasa Adiguna Sembada PT Module Intracs Yasatama PT Widya Sapta Colas PT Kadi International PT Tata Guna Patria PT Bauer Pratama Indonesia PT Sumber Batu PT Citra Cahaya Trimanunggal PT Roadmixindo Raya PT Merakindo Mix PT Wiga Nusantara Sejati PT Pancatunggal Karsasejati PT Perkasa Adiguna PT Aremix Planindo PT Areabangun PS Others (each below Rp 2 Billion) Subtotal 1,153,448,281 1,325,014,167 Total 64 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 17. Utang Lain-lain 17. Other Payables 2013 Rp Pihak Berelasi (Catatan 44) 2012 Rp 9,858,000 9,858,000 Related Parties (Note 44) Pihak Ketiga PT PPA Finance PT Astra Credit Company Sumbangan Area Pramuka Cibubur & TMII Lainnya 12,262,599 2,799,979 2,388,715 38,958,111 1,990,898 1,805,114 2,388,715 20,341,311 Third Parties PT PPA Finance PT Astra Credit Company Contribution to Pramuka Cibubur Area & TMII Others Sub Total 56,409,404 26,526,038 Sub Total Total 66,267,404 36,384,038 Total Utang kepada pihak berelasi merupakan utang kepada PT Jatim Marga Utama (JMU) yang merupakan setoran modal sebagai penyertaan pada JMU yang diterima kembali oleh Perusahaan pada bulan April 2003. Payable to related party represented payable to PT Jatim Marga Utama (JMU) for payment related to the Company's investment in JMU that was received by the Company in April 2003. Sumbangan Area Pramuka Cibubur dan Taman Mini Indonesia Indah merupakan sumbangan Perusahaan kepada Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Taman Mini Indonesia lndah yang didasarkan pada Keputusan Presiden No.14 Tahun 1981 tentang penggunaan sebagian dari pendapatan tol pada pintu gerbang menuju/dari Taman Mini Indonesia lndah dan Arena Pramuka Cibubur. Namun, sejak tanggal 26 Januari 2008, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden No.3 Tahun 2008 mengenai pencabutan Keputusan Presiden No.14 Tahun 1981. Contribution to Pramuka Cibubur Area and Taman Mini Indonesia lndah (TMII) represents the Company's contribution to Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Cibubur and TMII that is based on Presidential Decree No.14 year 1981 regarding the use of a portion of toll revenue at the gateway to/from Taman Mini Indonesia Indah and Cibubur Scout Area Toll gates. However, since the date of January 26, 2008, the Government issued Presidential Regulation No.3 year 2008 for the revocation of the Presidential Decree No.14 year 1981. 18. Beban Akrual 18. Accrued Expenses 2013 Rp 2012 Rp Interest Expenses Beban Bunga Obligasi Utang Bank PT Bank Central Asia Tbk Pihak Berelasi (Catatan 44) Utang Bank Sindikasi Utang Bantuan Pemerintah Beban Gaji dan Tunjangan Beban Umum dan Administrasi Beban Kerjasama Operasi Lain-lain 77,530,340 114,176,093 7,971,200 2,979,167 15,971,358 -118,064,239 155,431,430 66,890,996 19,839,883 17,326,813 2,760,417 3,534,016 134,659 123,235,535 84,060,590 66,890,996 25,197,993 Bonds Bank Loans PT Bank Central Asia Tbk Related Party (Note 44) Syndicated Bank Loan Loan from Government Salaries and Allowances Expenses General and Administrative Expenses Joint Operation Expenses Others Total 464,678,613 437,317,112 Total d1/February 19, 2014 65 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 19. Utang Bank 19. Bank Loans Bagian Jangka Pendek: Pihak Berelasi (Catatan 44) Pihak Ketiga PT Bank Central Asia Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Total Current Portion: 2013 Rp 2012 Rp 292,972,283 258,500,000 636,007,177 19,833,171 1,380,028,297 -- 2,244,880 2,250,000 658,085,228 1,382,278,297 951,057,511 1,640,778,297 Bagian Jangka Panjang: Pihak Ketiga PT Bank Pembangunan Daerah DKI PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara PT Bank Pembangunan Daerah Bali PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Total Third Parties PT Bank Central Asia Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Total Long Term Portion: 2013 Rp Pihak Berelasi (Catatan 44) Related Parties (Note 44) 2012 Rp 4,632,708,859 2,772,099,080 130,226,657 119,704,044 42,475,224 53,988,074 119,398,896 19,497,449 88,924,692 38,440,353 75,988,929 59,852,022 51,835,794 41,558,060 14,716,119 26,994,037 48,242,345 29,782,855 687,489,094 274,136,456 5,320,197,953 3,046,235,536 Related Parties (Note 44) Third Parties PT Bank Pembangunan Daerah DKI PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara PT Bank Pembangunan Daerah Bali PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Total Persyaratan rasio keuangan Perusahaan berdasarkan perjanjian kredit masing-masing bank adalah Rasio Utang terhadap Ekuitas (DER) maksimal 5:1 dan Interest Coverage Ratio (ICR) minimal 1,25:1. The Company's financial ratio requirement based on each bank's credit agreement is a Debt to Equity Ratio (DER) maximum of 5:1 and Interest Coverage Ratio (ICR) minimum of 1.25:1. Pinjaman pada PT Bank Central Asia Tbk a. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. 28, tanggal 11 Juli 2003, yang telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir dengan Akta Adendum perjanjian kredit No.05 tanggal 12 Agustus 2013 dari Notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp 150.000.000.000 (Rupiah penuh) untuk jangka waktu 1 tahun. Tingkat suku bunga pinjaman sama dengan suku bunga deposito rupiah untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan yang berlaku di BCA untuk nilai nominal deposito lebih besar atau sama dengan Rp 25.000.000.000 (Rupiah penuh) yang dipublikasikan Loan from PT Bank Central Asia Tbk a. Based on the Deed of Working Capital Credit Agreement No. 28, dated July 11, 2003 and lastly amended by the Deed of Amendment to Credit Agreement No. 05, dated August 12, 2013 of Notary Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, the Company has obtained loan facilities amounting to Rp 150,000,000,000 (full Rupiah) for a period of 1 year.The loan interest rate equal to the rate of rupiah deposits for a period of 3 (three) months in the BCA applies to the nominal value of deposits greater than or equal to Rp 25,000,000,000 (full Rupiah), published in general plus 3.9% per annum. The maturity of this d1/February 19, 2014 66 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) secara umum ditambah 3,9% per tahun. Batas waktu jatuh tempo fasilitas Kredit Modal Kerja tersebut diperpanjang menjadi 13 Agustus 2014. Perusahaan tidak memberikan jaminan terhadap pinjaman ini. Utang bank diberikan secara Negative Pledge, sehingga debitur tidak menyerahkan jaminan/ agunan yang sifatnya preferen dan/atau separatis baik kepada bank maupun kepada kreditur lainnya. Pada tanggal 30 Oktober 2013 Perusahaan telah melakukan pelunasan untuk pinjaman bank tersebut. working capital credit facility has been extended to August 13, 2014. The Company does not provide a guarantee against the loan. The bank loan is given by Negative Pledge, so that the debtor does not submit guarantee/collateral that are preferred and/or separated either to the bank or other creditors. On Oct 30, 2013, The Company has fully paid the bank loan. b. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi No. 37, tanggal 25 Oktober 2005 dibuat dihadapan Notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, Perseroan mendapatkan fasilitas kredit investasi dengan tujuan untuk pembiayaan proyek jalan tol JORR II (Seksi E1, E3) sebesar Rp 350.000.000.000 (Rupiah penuh). Akta ini diubah dengan Akta Adendum Perjanjian Kredit Investasi No. 53, tanggal 28 April 2006 untuk fasilitas kredit investasi sebesar Rp 310.000.000.000 (Rupiah penuh) dan Akta Perjanjian Kredit No. 54, tanggal 28 April 2006 sebagaimana kemudian diubah dalam Akta Adendum Perjanjian Kredit Modal Kerja No. 6, tanggal 10 Agustus 2006 dari Notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, Akta Adendum Perjanjian Kredit No. 47 tanggal 29 Maret 2007 dan Akta Adendum Perjanjian Kredit No. 06 tanggal 6 Juni 2007 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Perusahaan memperoleh fasilitas time loan revolving sebesar Rp 40.000.000.000 (Rupiah penuh) untuk jangka waktu 1 tahun dan mendapat tambahan jumlah pokok fasilitas kredit sebesar Rp 596.000.000.000 (Rupiah penuh) sehingga jumlah fasilitas yang diterima Perusahaan menjadi Rp 636.000.000.000 (Rupiah penuh), tingkat suku bunga pinjaman sama dengan suku bunga deposito rupiah untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan yang berlaku di BCA untuk nilai nominal deposito lebih besar atau sama dengan Rp. 25.000.000.000 (Rupiah penuh) yang dipublikasikan secara umum ditambah 3,9% per tahun. Berdasarkan Akta Adendum No. 07 tanggal 12 Agustus 2013, jangka waktu kredit diperpanjang dari 13 Agustus 2013 menjadi jatuh tempo pada 13 Agustus 2014. Perusahaan tidak memberikan jaminan terhadap pinjaman ini. Utang bank diberikan secara Negative Pledge, sehingga debitur tidak menyerahkan jaminan/ agunan yang sifatnya preferen dan/atau separatis baik kepada bank maupun kepada kreditur lainnya. Jumlah pinjaman bank pada 31 Desember 2013 sebesar Rp 636.000.000.000 (Rupiah penuh). b. Based on the Deed of Credit Agreement No. 37, dated October 25, 2005 of Notary Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, the Company has obtained loan facilities amounting to Rp 350,000,000,000 (full Rupiah) for the purpose of financing JORR II toll road project (E1, E3 Section). The Deed has been changed with the Deed of Credit Agreement No. 53, dated April 28, 2006 for the loan facilities amounting to Rp 310,000,000,000 (full Rupiah) and based on the Deed of Credit Agreement No. 54 dated April 28, 2006 as changed in Deed of Amendment to Working Capital Credit Agreement No. 6, dated August 10, 2006, Deed of Addendum to Credit Agreement No. 47 dated March 29, 2007 and Deed of Amendment to Credit Agreement No. 06 dated June 6, 2007 of Notary Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, the Company has obtained time loan revolving facility amounting to Rp 40,000,000,000 (full Rupiah) for a period of 1 year and an additional credit facility amounting to Rp 596,000,000,000 (full Rupiah). Total facilities obtained by the Company were amounting to Rp 636,000,000,000 (full Rupiah), the loan interest rate equal to the rate of rupiah deposits for a period of 3 (three) months in the BCA applies to the nominal value of deposits greater than or equal to Rp. 25,000,000,000 (full Rupiah), published in general plus 3.9% per annum. Based on the Deed of Amendment No. 07 dated August 12, 2013, the maturity of the loan has been extended from August 13, 2013 to August 13, 2014. The Company does not provide a guarantee against the loan. The bank loan is given by Negative Pledge, so that the debtor does not submit guarantee/collateral that are preferred and/or separated either to the bank or other creditors. The Total outstanding loan as of December 31, 2013 amounting to Rp 636,000,000,000 (full Rupiah). c. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 33, tanggal 13 Agustus 2009, dari Notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sebesar Rp 375.000.000.000 (Rupiah penuh), untuk jangka waktu 1 tahun. Tingkat suku bunga pinjaman sama dengan suku bunga deposito rupiah untuk jangka c. Based on the Deed of Credit Agreement No. 33, dated August 13, 2009, from Notary Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, the Company obtained credit facility from PT Bank Central Asia Tbk (BCA) amounting to Rp 375,000,000,000 (full Rupiah), for the period of 1 year. the loan interest rate equal to the rate of rupiah deposits for a period of 3 (three) months in the BCA d1/February 19, 2014 67 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) waktu 3 (tiga) bulan yang berlaku di BCA untuk nilai nominal deposito lebih besar atau sama dengan Rp. 25.000.000.000 (Rupiah penuh) yang dipublikasikan secara umum ditambah 3,9% per tahun. Perjanjian tersebut telah mengalami perubahan dengan Akta Adendum No. 06 tanggal 12 Agustus 2013, sehingga jatuh tempo kredit menjadi 13 Agustus 2014. Perusahaan tidak memberikan jaminan terhadap pinjaman ini. Utang bank diberikan secara Negative Pledge, sehingga debitur tidak menyerahkan jaminan/ agunan yang sifatnya preferen dan/atau separatis baik kepada bank maupun kepada kreditur lainnya. Pada tanggal 30 Oktober 2013 Perusahaan telah melakukan pelunasan untuk pinjaman bank tersebut. applies to the nominal value of deposits greater than or equal to Rp. 25,000,000,000 (full Rupiah), published in general plus 3.9% per annum. The Deed most recently, was amended by the Deed of Amendment No. 06 dated August 12, 2013, so that the maturity has been extended to August 13, 2014. The Company does not provide a guarantee against the loan. The bank loan is given by Negative Pledge, so that the debtor does not submit guarantee/collateral that are preferred and/or separated either to the bank or other creditors. On Oct 30, 2013, The Company has fully paid the bank loan. d. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 67, tanggal 31 Mei 2010, dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sebesar Rp 1.000.000.000.000 (Rupiah penuh) untuk jangka waktu selama 1 tahun dan berakhir pada tanggal 31 Mei 2011. Akta ini diperpanjang dengan Akta No. 08 tanggal 12 Agustus 2013 dan jatuh tempo pada 13 Agustus 2014. Pinjaman ini akan digunakan untuk pembiayaan modal kerja (KMK). Tingkat suku bunga pinjaman sama dengan suku bunga deposito rupiah untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan yang berlaku di BCA untuk nilai nominal deposito lebih besar atau sama dengan Rp. 25.000.000.000 (Rupiah penuh) yang dipublikasikan secara umum ditambah 3,9% per tahun. Perusahaan wajib membayar provisi kepada BCA sebesar 0,25% per tahun dihitung secara proporsional. Perusahaan tidak memberikan jaminan terhadap pinjaman ini. Utang bank diberikan secara Negative Pledge, sehingga debitur tidak menyerahkan jaminan/ agunan yang sifatnya preferen dan/atau separatis baik kepada bank maupun kepada kreditur lainnya. Pada tanggal 13 November 2013 Perusahaan telah melakukan pelunasan untuk pinjaman bank tersebut. d. Based on the Deed of Credit Agreement No. 67, dated May 31, 2010 of Notary Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, the Company has obtained a loan facility from PT Bank Central Asia Tbk (BCA) amounted Rp 1,000,000,000,000 (full Rupiah) for the period of 1 year and ended May 31, 2011. The Deed has been extended by the Deed of Amendment No. 08 dated August 12, 2013 and ended on August 13, 2014. The objective of the loan is for financing working capital. the loan interest rate equal to the rate of rupiah deposits for a period of 3 (three) months in the BCA applies to the nominal value of deposits greater than or equal to Rp. 25,000,000,000 (full Rupiah), published in general plus 3.9% per annum. The Company obliged to pay the provision fee to BCA at 0.25% per annum calculated proportionally. The Company does not provide a guarantee against the loan. The bank loan is given by Negative Pledge, so that the debtor does not submit guarantee/collateral that are preferred and/or separated either to the bank or other creditors. On Nov 13, 2013, The Company has fully paid the bank loan. Pinjaman pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 22, tanggal 09 Agustus 2010, yang telah mengalami perubahan dengan Akta Addendum No.03 tanggal 02 Agustus 2013 dari Notaris Ir. Nanette Cahyani Handari Adi Warsito, SH, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp 1.000.000.000.000 (Rupiah penuh) untuk jangka waktu 1 tahun. Tingkat bunga pinjaman mengacu pada suku bunga deposito 3 (tiga) bulan Bank ditambah 4,00% (empat persen) . Batas waktu jatuh tempo fasilitas kredit modal kerja tersebut diperpanjang menjadi 08 Agustus 2014. Perusahaan wajib membayar provisi kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar 0,25% per tahun dihitung secara proporsional. Perusahaan tidak memberikan jaminan terhadap pinjaman ini. Utang bank diberikan secara Negative Pledge, sehingga debitur tidak menyerahkan jaminan/ agunan yang sifatnya preferen dan/atau separatis baik kepada bank maupun kepada kreditur lainnya. Sampai Loan from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Based on the Deed of Credit Agreement No. 22, dated August 09, 2010 which lastly amended by the Deed of Amendment to Credit Agreement No.03, dated August 02, 2013 of Notary Ir. Nanette Cahyani Handari Adi Warsito, SH, the Company has obtained loan facilities amounting to Rp 1,000,000,000,000 (full Rupiah) for a period of 1 year. The loan interest rate refers to the deposit rate 3 (three) months Bank plus 4.00% (four percent). The maturity of this working capital credit facility has been extended to August 08, 2014. The company obliged to pay the provision fee to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk at 0.25% per annum calculated proportionally. The Company does not provide a guarantee against the loan. The bank loan is given by Negative Pledge, so that the debtor does not submit guarantee/collateral that are preferred and/or separated either to the bank or other creditors. Until the date of the financial statements, as of December 31, 2013, the d1/February 19, 2014 68 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) dengan laporan keuangan dibuat, pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah mencairkan fasilitas kredit tersebut sebesar Rp 250.000.000.000 (Rupiah penuh). Company has drawdown the loan facility amounting to Rp 250,000,000,000 (full Rupiah). Pinjaman pada PT Bank DBS Indonesia PT Sarana Marga Utama (Entitas Anak) mengadakan perjanjian gadai No. 29/PG-DBSI/II/2013 antara Perusahaan dengan PT Bank DBS Indonesia yang dituangkan dalam akta notaris Sulistyanigsih, SH, No. 88 tanggal 22 Februari 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas perbankan dari Bank dalam bentuk Uncommitted Revolving Credit Facility dengan jumlah fasilitas tersedia maksimum sebesar Rp 30.000.000.000, Uncommitted Omnibus Facility dengan jumlah fasilitas tersedia maksimum sebesar Rp 10.000.000.000 dan Uncommitted Bank Guarantee Facility dengan jumlah fasilitas tersedia maksimum sebesar Rp 10.000.000.000 Semua fasilitas kredit berakhir pada tanggal 22 February 2014 atas masa kredit 1 tahun, dengan pembebanan tingkat suku bunga sebesar 10,25 – 10,75% pertahun berbasis mengambang. Loan from PT Bank DBS Indonesia PT Sarana Marga Utama (the Subsidiary) held the agreement of Pledge No. 29/PG-DBSI/II/2013 between the company and PT Bank DBS Indonesia noted in the notary deed Sulistyanigsih, SH, no. 88 dated February 22, 2013, the company acquired the banking facilities from banks in the form of Uncommitted Revolving Credit Facility with a maximum amount of available facilities amounting to Rp 30,000,000,000, Uncommitted Omnibus Facility with maximum amount of facilities available at Rp 10,000,000,000 and Uncommitted Bank Guarantee Facility with maximum amount of facilities available at Rp 10,000,000,000. All of credit facility expired on the 22nd of February 2014 1 year credit period is over, with the imposition of interest rate of 10.25 - 10.75% per year based floating. Pinjaman Sindikasi dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk dan PT Bank Bukopin Tbk Syndicates Loan from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk and PT Bank Bukopin Tbk a. PT Marga Sarana Jabar (MSJ) Pada tanggal 18 Nopember 2009, MSJ mengadakan perjanjian kredit sindikasi antara MSJ dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Sindikasi No. 64, tanggal 18 Nopember 2009 oleh Notaris Fatimah, SH. Fasilitas kredit yang diberikan adalah maksimum sebesar Rp 1.053.447.000.000 (Rupiah penuh) dan jatuh tempo pada tanggal 6 Maret 2022. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 14,16% per tahun untuk pinjaman tahap pertama dan 11.62% pertahun untuk pinjaman tahap kedua. Saldo Per 31 Desember 2013 adalah Rp 440.669.655.567 (Rupiah penuh), dengan jaminan atas pendapatan jalan tol sesuai akta perjanjian No. 43 tanggal 16 Desember 2009 oleh Notaris Fatimah, SH. a. PT Marga Sarana Jabar (MSJ) On November 18, 2009, MSJ obtained syndicate credit agreement between MSJ with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk and PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk based on the Deed of Syndicate Credit Agreement No. 64 dated November 18, 2009 of Notary Fatimah, SH. Credit facility is granted with maximum limit amounting to Rp 1,053,447,000,000 (full Rupiah) and will mature on March 6, 2022, The interest loan rate is 14.16% per annum for the first phase and 11.62% for the second phase. As of March 31, 2013, the outstanding loan amounting to Rp 440,669,655,567 (full Rupiah), provided with collateral in form of toll road revenue as stipulated in the Deed No. 43 dated December 16, 2009 of Notary Fatimah, SH. b. PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) Pada tanggal 24 Januari 2007, MNA telah mengadakan perjanjian kredit sindikasi dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT Bank Bukopin Tbk, dan telah dikuatkan dengan akta Perjanjian Kredit Sindikasi No. 33, tanggal 24 Januari 2007 oleh Fatimah, SH, Notaris di Jakarta. Fasilitas kredit yang diterima MNA adalah maksimum sebesar Rp 1.526.000.000.000 (Rupiah penuh) yang terdiri dari Fasilitas Kredit Investasi sebesar Rp 1.374.576.000.000 (Rupiah penuh) dan Fasilitas b. PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) On January 24, 2007, MNA entered into syndicated credit agreement with PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT Bank Bukopin Tbk as put forth into Deed of Syndicated Credit Agreement No.33 dated January 24, 2007 of Fatimah, SH, Notary in Jakarta. The credit facility granted by MNA with the maximum limit of Rp 1,526,000,000,000 (full Rupiah) comprises of Investment Credit Facility amounting to Rp 1,374,576,000,000 (full Rupiah) and Interest During d1/February 19, 2014 69 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Bunga Masa Konstruksi (Interest During Construction) sebesar Rp 151.424.000.000 (Rupiah penuh), dengan jangka waktu 44 Triwulan atau 11 tahun termasuk masa tenggang 2 tahun 6 bulan terhitung sejak ditandatanganinya akta dan berakhir pada tanggal 24 Januari 2018. Atas pinjaman ini perusahaan dikenakan suku bunga secara Weighted Average atas dasar suku bunga yang disampaikan oleh masingmasing kreditur kepada agen fasilitas yaitu PT Bank Negara Indonesia Tbk. Untuk pertama kalinya bunga dibebankan sebesar 16% pertahun. Jaminan pinjaman antara lain Tagihan atas pendapatan tol dan pendapatan usaha lain yang akan diikat secara fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 3.356.656.000.000 (Rupiah penuh). Saldo 31 Desember 2013 sebesar Rp 687.404.318.724 (rupiah penuh). Construction Facility amounting to Rp 151,424,000,000 (full Rupiah), with term of credit for 44 quarter or 11 years including grace period of 2 years and 6 months since the signing of loan agreement deed and will mature on January 24, 2018. The interest were charged on weighted average rate on the basis of the rate of each bank which were provided to the PT Bank Negara Indonesia Tbk as the agent of the syndicated banks. For the first time interest loan changed was 16% per annum. The loan is proved with collaterals consisting of toll road revenue and other operating revenues which are binded fiducially with the amount of guarantee of Rp 3,356,656,000,000 (full Rupiah). The outstanding loan as of December 31, 2013 amounting to Rp 687,404,318,724 (full Rupiah). c. PT Trans Marga Jateng (TMJ) Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 21 tanggal 11 Desember 2009, TMJ mengadakan perjanjian kredit sindikasi dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah untuk pembiayaan Proyek Jalan Tol Semarang-Solo seksi 1 sebesar maksimum kredit Rp 4.697.960.000.000 (Rupiah penuh) yang terdiri dari Fasilitas Kredit Tranche I sebesar Rp 2.745.579.000.000 (Rupiah penuh) dan Tranche II sebesar Rp 1.952.381.000.000 (Rupiah penuh). Jangka waktu fasilitas kredit, termasuk masa tenggang terhitung sejak ditandatanganinya akta dan berakhir pada tanggal 6 Maret 2022. Tingkat suku bunga Average Time Deposit untuk jangka waktu 3 bulan dari bank-bank sindikasi yang dimuat di media massa ditambah margin 6% dengan jaminan berupa tagihan atas pendapatan tol dan pendapatan usaha lain yang akan diikat secara fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 6.711.371.000.000 (Rupiah penuh). Saldo 31 Desember 2013 sebesar Rp 1.952.381.032.341 (Rupiah penuh). c. PT Trans Marga Jateng (TMJ) Based on the Deed No. 21 dated December 11, 2009 TMJ had syndicates credit agreement with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah for financing Semarang-Solo Toll Road Project Section I amounting to Rp 4,697,960,000,000 (full Rupiah) comprises of investment scheme facilities for Tranche I amounting to Rp 2,745,579,000,000 (full Rupiah) and Tranche II amounting to Rp 1,952,381,000,000 (full Rupiah). Credit Facility period included grace period start since signed loan agreement deed and it will mature on March 6, 2022. The Weighted Average Time Deposit Rate for 3 months period from syndicated banks plus 6% for margin with collateral toll revenue and others revenues and will bonded fiducially amounting to Rp 6,711,371,000,000 (full Rupiah). As of December 31, 2013, the outstanding loan was Rp 1,952,381,032,341 (full Rupiah). d. PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) Berdasarkan Perjanjian Kredit Sindikasi No.13 tanggal 13 Oktober 2011, MLJ menandatangani perjanjian kredit sindikasi dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Pembangunan Daerah DKI untuk pembiayaan proyek pembagunan jalan tol Lingkarluar Jakarta Seksi W2 Utara dengan maksimum kredit Rp 1.554.000.000.000 (Rupiah penuh) termasuk IDC Rp 168.000.000.000 (Rupiah penuh). Jangka waktu fasilitas kredit adalah 15 tahun sejak ditandatanganinya akta. Tingkat suku bunga untuk 1 tahun pertama adalah 10%, untuk selanjutnya menggunakan tingkat suku bunga Average Time Deposit untuk jangka waktu 3 bulan dari bank-bank sindikasi yang dimuat di media massa ditambah margin 4% dengan jaminan berupa tagihan atas pendapatan tol dan pendapatan usaha d. PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) Based on the Deed of Syndicates Credit No.13 dated October 13, 2011, MLJ signed syndicates credit agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank Pembangunan Daerah DKI for financing Jakarta Outer Ring Road Section W2 North with maximum limit of Rp 1,554,000,000,000 (full Rupiah) including Interest During Construction (IDC) Rp 168,000,000,000 (full Rupiah). The Maturity Date of Credit is 15 years which be effective since the signing of the Deed. The interest rate is 10% per annum for the first year and for the remaining years using 3 months of Average Time Deposit Rate from syndicated banks plus 4% of margin with collateral toll revenues and other revenues and will bonded fiducially amounting to Rp 2,149,000,000,000 (full Rupiah). The outstanding d1/February 19, 2014 70 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) lainnya yang akan diikat secara fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 2.149.000.000.000 (Rupiah penuh). Saldo per 31 Desember 2013 sebesar Rp 665.860.147.951 (Rupiah penuh). loan as of December 31, 2013 amounting to Rp 665,860,147,951 (full Rupiah). e. PT Jasamarga Bali Tol (JBT) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Sindikasi No. 79 tanggal 22 Juni 2012, JBT telah memperoleh fasilitas Kredit Investasi (KI) Sindikasi Pembiayaan Proyek Jalan Tol Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dan PT Bank Pembangunan Daerah Bali dengan jumlah maksimum kredit sebesar Rp 1.622.000.000.000 (Rupiah penuh) termasuk IDC sebesar Rp 117.300.000.000 (Rupiah penuh). Jangka waktu fasilitas kredit adalah 15 tahun sejak ditandatanganinya akta. Tingkat suku bunga untuk 1 tahun pertama adalah 10%, untuk selanjutnya menggunakan tingkat suku bunga Simple Interest Rate ditambah marjin sebesar 5% dengan jaminan berupa tagihan atas pendapatan tol dan pendapatan usaha lainnya yang akan diikat secara fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 2.484.780.000.000 (Rupiah penuh). Saldo per 31 Desember 2013 sebesar Rp 1.041.006.222.823 (Rupiah penuh). e. PT Jasamarga Bali Tol (JBT) Based on the Deed of Syndicates Credit No. 79 dated June 22, 2012, JBT signed syndicates credit agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dan PT Bank Pembangunan Daerah Bali for financing Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa Toll Road Project with maximum limit of Rp 1,622,000,000,000 (full Rupiah) including Interest During Construction with maximum limit of Rp 117,300,000,000 (full Rupiah). The Maturity Date of Credit is 15 years which be effective since the signing of the Deed. The Interest Rate is 10% per annum for the first year and for the remaining years using Simple Interest Rate from syndicated banks plus 5% of margin with collateral toll revenues and other revenues and will bonded fiducially amounting to Rp 2,484,780,000,000 (full Rupiah). The outstanding loan as of December 31, 2013 amounting to Rp 1,041,006,222,823 (full Rupiah). f. PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) Berdasarkan Perjanjian Kredit Sindikasi No. 38 tanggal 12 Juni 2012, MAR menandatangani perjanjian kredit sindikasi dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah DKI, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk untuk pembiayaan proyek pembagunan jalan tol Gempol Pandaan dengan maksimum kredit Rp 733.000.000.000 (Rupiah penuh) termasuk IDC Rp 84.000.000.000 (Rupiah penuh). Jangka waktu fasilitas kredit adalah 15 tahun sejak ditandatanganinya akta. Tingkat suku bunga untuk 1 tahun pertama adalah 10,50%, untuk selanjutnya menggunakan tingkat suku bunga Simple Interest Rate ditambah margin 5,25% dengan jaminan berupa tagihan atas pendapatan tol dan pendapatan usaha lainnya yang akan diikat secara fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 1.202.242.000.000 (Rupiah penuh). Saldo per 31 Desember 2013 sebesar Rp 359.232.432.862 (Rupiah penuh). f. PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) Based on the Deed of Syndicates Credit No. 38 dated June 12, 2012, MAR signed syndicates credit agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah DKI, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk for financing Gempol – Pandaan Toll Road with maximum limit of Rp 733,000,000,000 (full Rupiah) including Interest During Construction (IDC) Rp 84,000,000,000 (full Rupiah). The Maturity Date of Credit is 15 years which be effective since the signing of the Deed. The Interest Rate is 10.50% per annum for the first year and for the remaining years using Simple Interest Rate from syndicated banks plus 5.25% of margin with collateral toll revenues and other revenues and will bonded fiduciary amounting to Rp 1,202,242,000,000 (full Rupiah). The outstanding loan as of December 31, 2013 amounting to Rp 359,232,432,862 (full Rupiah). d1/February 19, 2014 71 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 20. Utang Obligasi 20. Bonds Payable 2013 Rp Obligasi Jasa Marga: XIII Seri R 2012 Rp Jasa Marga Bond: XIII - R Series 1,500,000,000 1,000,000,000 -1,000,000,000 --259,154,384 700,000,000 400,000,000 1,000,000,000 1,500,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 500,000,000 271,616,920 259,154,384 ---- Total 5,859,154,384 5,530,771,304 Total Biaya Penerbitan yang Belum Diamortisasi Total Utang Obligasi (14,778,396) 5,844,375,988 (9,707,802) 5,521,063,502 Unamortized Bond Issuance Cost Total Bond Payable Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun (700,000,000) (1,771,616,920) Current Maturities Utang Obligasi Bagian Jangka Panjang 5,144,375,988 3,749,446,582 Bond Payable of Long - Term Portion XII Seri Q XI Seri P XIV Seri JM - 10 I Seri JM - 10 JORR I JORR II Seri S A Seri S B Seri S C Jumlah pelunasan utang obligasi menurut tahun jatuh tempo adalah sebagai berikut: XII - Q Series Xl - P Series XIV JM - 10 Series I JM - 10 Series JORR I JORR II Seri S A Seri S B Seri S C The amounts of repayments of bonds payable by the year of maturity are as follows: Tahun Jatuh Tempo/ Year of Maturity Total Rp 2014 2016 2017 2018 2020 2021 700,000,000 2,477,377,192 1,500,000,000 77,377,192 1,000,000,000 104,400,000 Total 5,859,154,384 Persyaratan rasio keuangan Perusahaan berdasarkan perjanjian obligasi adalah Rasio Utang terhadap Ekuitas maksimal 5:1 dan Interest Coverage Ratio minimal 1,25: 1. The Company's financial ratio requirements of all bonds payable are Debt to Equity Ratio maximum of 5:1 and Interest Coverage Ratio (ICR) minimum of 1.25:1. a. Obligasi Jasa Marga XIII Seri R Tahun 2007 Berdasarkan Akta No. 26, tanggal 4 Mei 2007, Akta Adendum 1 No.10, tanggal 6 Juni 2007, Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Jasa Marga XIII Seri R Tahun 2007 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH, dengan nilai nominal obligasi Rp 1.500.000.000.000 (Rupiah penuh), tingkat bunga tetap sebesar 10,25% per tahun. Obligasi ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan. Jangka waktu obligasi yaitu 10 tahun, jatuh tempo 21 Juni 2017. Bertindak selaku wali amanat adalah PT Bank Mega Tbk. Peringkat obligasi adalah idA+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). a. Jasa Marga Bond XIII Series R Year 2007 Based on the Deed No. 26 dated May 4, 2007, the Deed of Addendum 1 No.10, dated June 6, 2007, and Bond Trustee Agreement of Jasa Marga XIII Series R Year 2007 of Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH, with a par value of Rp 1,500,000,000,000 (full Rupiah), a fixed interest rate of 10.25% per annum. The bonds were offered at 100% of the principal amount. Bond interest payable quarterly. The timing of 10-years bonds, maturing June 21, 2017. Acting as trustee is PT Bank Mega Tbk. The bond ratings are idA+ by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Berdasarkan Akta Addendum I Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Jasa Marga XIII Seri R, Based on the Deed of Agreement Addendum I of the Trustee Agreement for Jasa Marga Bond XIII Series R, d1/February 19, 2014 72 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) tujuan penerbitan obligasi tersebut adalah untuk melunasi sebagian pinjaman (refinancing) Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Bukopin, Bank Jabar dan utang bantuan pemerintah dengan proporsi masing-masing sekitar 48%, 25%, 10%, 14% dan 3%. the Company issued these bonds to partially repay of outstanding bank loans due to Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Bukopin, bank Jabar and loan from government in the following proportions: 48%, 25%, 10%, 14% and 3%, respectively. b. Obligasi Jasa Marga XII Seri Q Tahun 2006 Berdasarkan Akta No. 66, tanggal 18 Mei 2006, Akta Addendum I No.74, tanggal 19 Juni 2006 dan Akta Addendum II No.89, tanggal 26 Juni 2006, Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Jasa Marga XII Seri Q Tahun 2006, dari Notaris Imas Fatimah, SH, dengan nilai nominal obligasi sebesar Rp 1.000.000.000.000 (Rupiah penuh), tingkat bunga tetap sebesar 13,5% per tahun. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan. Jangka waktu penyelesaian obligasi yaitu 10 tahun, jatuh tempo 6 Juni 2016. Bertindak selaku wali amanat adalah PT Bank Mega Tbk. Peringkat obligasi tersebut adalah idA+ dari Pefindo. b. Jasa Marga Bond XII Series Q Year 2006 Based on the Deed No. 66 dated may 18, 2006, the Deed of Addendum I No.74 dated June 19, 2006, and the Deed of Addendum II No. 89 dated June 26, 2006, and Bond Trustee Agreement of Jasa Marga Bond XII Series Q Year 2006 of Notary Imas Fatimah, SH, the par value of the bonds is Rp 1,000,000,000,000 (full Rupiah), with a fixed interest rate of 13.5% per annum. The bonds were offered at 100% of principal amount. Bond interest payable quarterly. The timing of 10 years bond, maturing June 6, 2016. Acting as trustee of this bond is PT Bank Mega Tbk. The bond ratings are rated idA+ by Pefindo. Berdasarkan Akta Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Jasa Marga XII Seri Q, tujuan penerbitan obligasi tersebut adalah untuk melunasi sebagian pinjaman (refinancing) Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BNI dan Bank Jabar dengan proporsi masing-masing sekitar 15%, 28%, 53% dan 4%. Based on the Deed of Addendum II of the Trustee Agreement for Jasa Marga Bond XII Series Q, the Company's purpose issued the bonds is to repay part of the loans (refinancing) due to Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BNI and Bank Jabar in the following proportions: 15%, 28%, 53% and 4%, respectively.. c. Obligasi Jasa Marga XI Seri P Tahun 2003 Pada September 2003, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk menerbitkan Obligasi Jasa Marga XI Seri P Tahun 2003. Nilai nominal obligasi adalah Rp 1.000.000.000.000 (Rupiah penuh) dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,3% per tahun untuk bunga ke-1 sampai bunga ke-20,13% untuk bunga ke 21 sampai bunga ke-40. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi. Bunga dibayarkan setiap 3 bulan. Jangka waktu penyelesaian obligasi yaitu 10 tahun dengan jatuh tempo pada 10 Oktober 2013. c. Jasa Marga Bond XI - Series P Year 2003 In September 2003, the Company received an effective statement from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) for offering Jasa Marga Bond XI Series P Year 2003. The par value of the bonds is Rp 1,000,000,000,000 (full Rupiah) with a fixed interest rate of 12.3% per annum for the first up to the twentieth interest payment, and 13% for the twenty first up to the fortieth interest payment. The bonds were offered at 100% of the principal amount. The interest is paid quarterly. The timing of 10-years bonds, maturing October 10, 2013. d. Obligasi Jasa Marga XIV Seri JM-10 Tahun 2010 Pada Oktober 2010, Perusahan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk menerbitkan Obligasi Jasa Marga XIV Seri JM-10 tahun 2010. Nilai nominal obligasi adalah Rp 1.000.000.000.000 (Rupiah penuh) dengan tingkat bunga tetap 9,35% per tahun. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan. Jangka waktu penyelesaian obligasi yaitu 10 tahun, jatuh tempo 12 Oktober 2020. Bertindak selaku wali amanat PT Bank Mega Tbk. Berdasarkan surat No.1044/PEF-DirN11/2010 tanggal 29 Juli 2010 dari Peringkat Obligasi tersebut PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah idAA+ (double A; Stable Outlook). d. Jasa Marga Bonds XIV Series JM-10 Year 2010 In October 2010, the Company received an effective statement from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) for offering Jasa Marga Bond XIV Series JM-10 year 2010. The par value of bonds is Rp 1.000.000.000.000 (full Rupiah) with fixed interest rate of 9.35% per annum. The bonds were offered at 100% of the principal amount. The interests paid quarterly. The timing of 10-years bond, maturing October 12, 2020. Acting as trustee of the bonds is PT Bank Mega Tbk. Based on letters No.1044/PEFDirN11/2010 dated July 29, 2010, the bonds rated by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) is idAA+ (double A; Stable Outlook). d1/February 19, 2014 73 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Berdasarkan Akta Perjanjian Penjamin Efek Obligasi tanggal 4 Agustus 2010 juncto Addendum 1 Akta Perjanjian Penjamin Emisi Efek Obligasi No.45 tanggal 26 Agustus 2010 tujuan penerbitan obligasi adalah untuk pelunasan Obligasi Jasa Marga X Seri O Tahun 2002, percepatan pelunasan Kredit Investasi Bank BCA, pengembangan investasi pada bidang usaha nontol (bidang properti, bidang teknologi informasi dan komunikasi, serta bidang engineering), dan pembiayaan modal kerja Perusahaan dengan proporsi masing-masing 43%, 27%, 25% dan 5%. Based on the Deed of Bond Issuance Agreement dated August 4, 2010 in conjunction with Addendum 1 of the Deed of Bond Issuance Agreement No.45 dated August 26, 2010, the purpose of issued the bonds is for settlement the Jasa Marga Bonds X Series O Year 2002, accelerated settlement of the Investment Credit due to Bank BCA, non-toll investment development (property, information technology and communication, and also engineering), and financing the Company's working capital with the following proportions: 43%, 27%, 25% and 5%. e. Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tahun 2010 Pada bulan Oktober 2010, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk menerbitkan Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 tahun 2010. Nilai nominal Obligasi Tanpa Bunga adalah Rp 500.000.000.000 (Rupiah penuh), jangka waktu 3 (tiga) tahun. Obligasi ini ditawarkan dengan dengan nilai 77,0062% dari jumlah pokok Obligasi Tanpa Bunga. Bertindak selaku wali amanat PT Bank Mega Tbk. Peringkat obligasi tersebut adalah IdAA+ dari Pefindo. Pembayaran pokok Obligasi Tanpa Bunga dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 77,0062% dari pokok pada saat tanggal jatuh tempo yaitu 12 Oktober 2013. e. Jasa Marga Bonds 1 Series JM-10 Year 2010 In October 2010, the Company received an effective statement from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) for offering Jasa Merga Bond I Series JM-10 year 2010. The par value of the Non-Interest Bonds is Rp 500.000.000.000 (full amount) with the terms of the bonds is 3 years. The bonds offered at 77.0062% the principal amount of the Non-Interest Bonds. Acting as trustee is PT Bank Mega Tbk. The principal payment of the Non-Interest Bonds are made in bullet payment equal to 77.0062% of the principal amount on due date of October 12, 2013. f. Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003 Berdasarkan Akta Perjanjian Penyelesaian Utang JORR No.44, tanggal 19 Nopember 2003 dari Notaris Imas Fatimah, SH, Perusahaan berkewajiban untuk menyelesaikan utang JORR kepada kreditur JORR sejumlah Rp 1.070.251.000.000 (Rupiah penuh). Sebagai bagian dari pelaksanaan perjanjian tersebut, pada tanggal 29 Nopember 2003 Perusahaan menyelesaikan utang JORR Seksi Non S sejumlah Rp 548.521.000.000 (Rupiah penuh) melalui pembayaran tunai, sejumlah Rp 274.260.500.000 (Rupiah penuh) dan sisanya sejumlah Rp 274.260.500.000 (Rupiah penuh) dilunasi dengan penerbitan Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003. Obligasi tersebut tidak terdaftar di bursa. f. Jasa Marga Bond JORR 1 Year 2003 Based on the Deed of JORR Debt Settlement No.44, dated November 19, 2003 of Notary Imas Fatimah, SH, the Company has committed to settle debts to JORR creditors amounting to Rp1,070,251,000,000 (full Rupiah). As part of performance of this commitment, on November 29, 2003 the Company settled the JORR debt other than in respect of JORR Section non S amounted to Rp 548,521,000,000 (full Rupiah) by cash payment amounting to Rp 274,260,500,000 (full Rupiah) and by issuance of Jasa Marga Bond JORR I Year 2003 for the remaining Rp 274,260,500,000 (full Rupiah). The bonds are not listed on any stock exchange. Berdasarkan Akta Perjanjian Penerbitan Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003 No.44, tanggal 9 Nopember 2003 yang dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah, SH, Perusahaan menerbitkan obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003 dengan nilai nominal obligasi sebesar Rp 274.260.500.000 (Rupiah penuh) dengan tingkat suku bunga berdasarkan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 3 bulanan yang dihitung selama rata-rata 6 (enam) bulan. Bunga dibayarkan setiap tanggal 2 Januari dan 1 Juli. Obligasi ini berjangka waktu 10 tahun dengan jatuh tempo pada 19 Nopember 2013. Based on the Deed of Bond Issuance Agreement Jasa Marga Bond JORR I Year 2003 No.44, dated November 9, 2003 of Notary Imas Fatimah, SH, the Company issued Jasa Marga Bond JORR I Year 2003 at par value amounting to Rp 274,260,500,000 (full Rupiah) with interest rate based on the average interest rate of 3months Certificates of Bank Indonesia (SBI), calculated over 6 months average. The interest is paid on January 2 and July 1. The bonds have a term of 10 years with the maturity date on November 19, 2013. Berdasarkan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No.45, tanggal 29 Nopember 2003 dari Notaris Imas Fatimah, Based on the Deed of Bond Trustee Agreement No.45 dated November 29, 2003 of Notary Imas Fatimah, SH, d1/February 19, 2014 74 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) SH, obligasi tersebut terdiri dari 2 sertifikat yang dimiliki oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) dengan nominal Rp 224.900,208.364 (Rupiah penuh) dan 18 sertifikat yang dimiliki oleh 18 kreditur lain dengan nilai keseluruhan Rp 46.716.711.824 (Rupiah penuh). the bonds have 2 (two) certificates owned by PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) at par value of Rp 224,900,208,364 (full Rupiah) and 18 certificates owned by 18 creditors with a total value amounting to Rp 46,716,711,824 (full Rupiah). g. Obligasi Jasa Marga JORR II Tahun 2005 Berdasarkan Akta Perjanjian Penerbitan Obligasi Jasa Marga JORR II Tahun 2005 No.2 tanggal 5 Januari 2006, Perusahaan menerbitkan obligasi dengan nilai nominal sebesar Rp 261.000.000.000 (Rupiah penuh) yang terbagi dalam 3 Tranche, sebagai berikut: Tranche A sebesar Rp 78.300.000.000 (Rupiah penuh) untuk jangka waktu 10 tahun dan dikenakan bunga sebesar 11,5% per tahun untuk 5 tahun pertama, dan sebesar 15,25% per tahun untuk 5 tahun kedua; Tranche B sebesar Rp 78.300.000.000 (Rupiah penuh) untuk jangka waktu 12 tahun dan dikenakan bunga sebesar 12,5% per tahun untuk 5 tahun pertama, dan sebesar 15,25% per tahun untuk tahun ke enam dan selanjutnya; dan Tranche C sebesar Rp 104.400.000.000 (Rupiah penuh) untuk jangka waktu 15 tahun dan dikenakan bunga sebesar 13,5% per tahun untuk 5 tahun pertama, dan sebesar 15,5% per tahun untuk tahun ke enam dan selanjutnya. g. Jasa Marga Bond JORR II Year 2005 Based on the Deed of Bond Issuance Agreement Jasa Marga JORR II Year 2005 No.2 dated January 5, 2006, the Company issued bonds at par value of Rp 261,000,000,000 (full Rupiah) divided into 3 Tranches as follows: Tranche A amounting to Rp 78,300,000,000 (full Rupiah) for a term of 10 years with an interest rate of 11.5% per annum for the first 5 years, and 15.25% per annum for the second 5 years; Pada tanggal 24 Nopember 2008 Perusahaan telah membeli kembali obligasi JORR II ini sejumlah Rp 1.845.625.895 (Rupiah penuh) meliputi sertifikat yang dimiliki Bank IFI dan menurut ketetapan surat Direktur Keuangan No.BA.KU2.1744 tanggal 28 Nopember 2008 atas pengalihan tersebut dianggap sebagai pelunasan dipercepat. On November 24, 2008, the Company repurchased this obligation JORR 11 amounting to Rp 1,845,625,895 (full Rupiah) covers certificate owned by PT Bank IFI and according to the decision letter of Finance Director No.BA.KU2.1744 dated November 28, 2008 such transfer was assumed as the accelerated settlement. h. Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S Pada September 2013, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menerbitkan Obligasi berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S dengan nilai nominal sebesar Rp. 2.100.000.000.000,- (rupiah penuh) yang terdiri dari Obligasi Seri A dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,40% per tahun berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari sebesar Rp. 700.000.000.000,- (rupiah penuh), Obligasi Seri B dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,70% per tahun berjangka waktu 3 (tiga) tahun sebesar Rp. 400.000.000.000,- (rupiah penuh), Obligasi Seri C dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,90% per tahun berjangka waktu 5 (lima) tahun sebesar Rp. 1.000.000.000.000,- (rupiah penuh). Berdasarkan Prospektus Final Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S tujuan penerbitan obligasi adalah sekitar 84,36% digunakan untuk Pelunasan Obligasi Perseroan XI Seri P Tahun 2003, pelunasan d1/February 19, 2014 Tranche B amounting to Rp 78,300,000,000 (full amount) for a term of 12 years with an interest rate of 12.5% per annum for the first 5 years and 15.25% per annum for the sixth years and after; and Tranche C with amounting to Rp 104,400,000,000 (full Rupiah) for a term of 15 years with an interest rate of 13.5% per annum for the first 5 years and 15.5% per annum for the sixth years and after. h. Jasa Marga Bond Phase I Year 2013 Series S In September 2013, the Company received an effective statement from Financial Services Authority (OJK) for offering Jasa Marga Bonds Phase I Year 2013 Series S with the par value of bonds is Rp 2.100.000.000 (full rupiah), consisting of, A Series Bonds with fixed interest rate of 8.40% per annum, 370 (three hundreds and seventy) days period of time, is amount to Rp 700.000.000.000 (full rupiah), B Series Bonds with fixed interest rate of 8.70% per annum , 3 (three) years period of time, is amount to Rp. 400.000.000.000 (full rupiah), C Series Bonds with fixed interest rate of 8.90% per annum, 5 (five) years period of time, is amount to Rp. 1.000.000.000.000 (full rupiah). Based on Prospectus of Jasa Marga bonds Phase I Year 2013 Series S, the purposed of issued the bonds 84.36% is for settlement The Jasa Marga Bond XI Series P Year 2003, The Jasa Marga Bond I Series JM-10 (zero coupon), and The Jasa Marga Bond JORR I, 7.48% bonds is for expansion of equity investment in 75 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga (zero coupon), dan pelunasan Obligasi Jasa Marga JORR I, kemudian 7,48% digunakan untuk kegiatan pengembangan usaha Perseroan melalui penyertaan modal di Entitas Anak Perseroan (MNA, MLJ, JPT) dan 8,16% digunakan untuk modal kerja Perseroan, yaitu peningkatan kapasitas jalan. Bertindak selaku wali amanat adalah PT. Bank Mega Tbk. Berdasarkan hasil pemeringkat atas surat utang jangka panjang sesuai dengan surat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) No. 1150/PEF-Dir/IV/2013 tanggal 26 Juni 2013, hasil pemeringkat atas Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2013 Perseroan adalah idAA (double A). subsidiaries (MNA, MLJ, JPT) and 8.16% bonds is for company’s working capital in enhancement toll road capacity. Acting as trustee of the bonds is PT Bank Mega Tbk. Based on letters No. 1150/PEF-Dir/IV/2013, dated June 26, 2013, The Bonds rated by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) is idAA (Doube A). Rincian jumlah sertifikat yang dimiliki oleh para kreditur pada tanggal 31 Desember 2013 sebagai berikut: The detail amount of certificates owned by creditors as of December 31, 2013 consist of: Tranche A dan/ and B* full Rupiah) Total Tranche C PT Bank Pan Indonesia (Panin) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Pembangunan Daerah DKI PT Interartha Multi Finance PT Bank Harapan Santosa (dalam likuidasi/ in liquidation ) PT Bank Guna Internasional (dalam likuidasi/ in liquidation) PT Bank Windu Kentjana International Tbk PT Bank Mega Tbk PT Syariah Mega Indonesia PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Swadesi Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Bisnis lnternasional PT Bank Antardaerah PT Bank Kesawan Tbk PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk PT Bank IFI 134,828,777 8,909,584 6,638,733 863,097 531,809 405,764 402,409 378,401 378,401 286,657 258,929 257,340 215,774 172,619 138,509 87,580 -- 89,885,851 5,939,723 4,425,822 575,398 354,540 270,509 268,273 252,267 252,267 191,105 172,619 171,560 143,850 115,080 92,339 58,386 1,230,411 224,714,628 14,849,307 11,064,555 1,438,495 886,349 676,273 670,682 630,668 630,668 477,762 431,548 428,900 359,624 287,699 230,848 145,966 1,230,411 Total 154,754,384 104,400,000 259,154,384 * Catatan : persentase jumlah utang obligasi Tranche A dan B masing-masing sebesar 50%. * Notes: percentage of bonds payable under Tranche A and B is 50% each. 21. Utang Bantuan Pemerintah 21. Loan from Government 2013 Rp 2012 Rp Utang Bantuan Pemerintah Dikurangi: Bagian Jangka Pendek -- 5,886,734 -- (5,886,734) Loan from Government Less: Current Maturities Portion Bagian Jangka Panjang -- -- Long - Term Portion Dalam pembiayaan pembangunan jalan tol, Perusahaan memperoleh pinjaman dari Pemerintah Republik Indonesia. Perusahaan melakukan penarikan pinjaman tersebut sesuai d1/February 19, 2014 In toll road construction financing, the Company obtained a loan from the Government of the Republic of Indonesia. The Company drew down the loan in accordance with the 76 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) dengan mata uang yang ditagh oleh kontraktor dan dibayarkan langsung oleh Bank Indonesia melalui Bank Penatausaha yang ditunjuk. Penarikan pinjaman dikonversi ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs Bank Indonesia pada tanggal penarikan dan dinyatakan sebesar ekuivalen Rupiah pada tanggal penarikan. Pembayaran utang ini dilakukan secara angsuran setiap 6 bulan sejak bulan Juni 1998. currency billed by the contractor and paid directly by the Bank Inonesia via appointed Bank Penatausaha. Withdrawal of loans converted into Rupiah exchange rate of Bank Indonesia on the withdrawal date and are stated at the equivalent amount on the date of withdrawal. Repayment of this loan is done in installments every 6 months since June 1998. Sisa pinjaman dari Pemerintah Republik Indonesia sebesar Rp 5.886.733.805 (Rupiah Penuh) telah dilunasi sebelum tanggal jatuh tempo 28 Pebruari 2013. The remainning of the loan from the Government of the Republic of Indonesia of Rp 5,886,733,805 (full Rupiah) has been paid before the due date on February 28, 2013. 22. Liabilitas Kerjasama Operasi 22. Joint Operation Liabilities Merupakan liabilitas kerjasama operasi kepada investor dalam pembiayaan pembangunan aset tetap jalan tol. Represents liabilities under joint operation agreements to investors arising from acquisition of toll road assets. 2013 Rp Bagi Pendapatan Tol PT Jakarta Baru Cosmopolitan Sub Total Bagian Jatuh Tempo Setelah Satu Tahun: Bagi Pendapatan Tol PT Surya Cipta Swadaya Sub Total Total 2012 Rp 820,300 820,300 Toll Revenue Sharing PT Jakarta Baru Cosmopolitan Sub Total 21,385,913 21,385,913 Non Current Maturities: Toll Revenue Sharing PT Surya Cipta Swadaya 21,385,913 21,385,913 22,206,213 22,206,213 820,300 820,300 23. Liabilitas Pembebasan Tanah Merupakan liabilitas Grup atas dana talangan pembelian tanah, untuk pembangunan ruas Jalan, dengan menggunakan dana talangan Badan Layanan Umum Badan Pengatur Jalan Tol. Penggunaan dana talangan tersebut oleh PT Marga Nujyasumo Agung adalah untuk pembangunan ruas jalan tol Surabaya – Mojokerto, untuk PT Trans Marga Jateng adalah untuk ruas Tol Semarang – Solo, untuk PT Margabumi Adhikaraya adalah untuk ruas tol Gempol-Pandaan, untuk PT Transmarga Jatim Pasuruan adalah untuk ruas tol Gempol-Pasuruan, Untuk PT Marga Trans Nusantara adalah ruas Tol KunciranSerpong, dan untuk PT Marga Lingkar Jakarta adalah ruas Tol Ulujami-Kebon Jeruk (JORR W2 North), serta untuk PT Marga Sarana Jabar adalah ruas Tol Bogor Outer Ring Road. Selain itu, kewajiban pembebasan tanah merupakan kewajiban pembebasan tanah untuk pelunasan ganti rugi pelebaran Jalan Tol Sedyatmo. d1/February 19, 2014 Sub Total Total 23. Land Acquisition Liabilities Represent liabilities of the Group for the bail-out loan for land acquisition, for construction of roads by using bail out from the Public Service Assistance Unit - the Indonesian Toll Road Authority (ITRA). The use of bail out funds by PT Marga Nujyasumo Agung is for construction of Surabaya - Mojokerto toll road. PT Trans Marga Jateng is for construction of Semarang-Solo toll Road, PT Margabumi Adhikaraya is for construction Gempol- Pandaan Toll Road, PT Transmarga Jatim Pasuruan is for construction GempolPasuruan Toll Road, PT Marga Trans Nusantara is for construction Kunciran- Serpong Toll road and PT Marga Lingkar jakarta is for construction Ulujami-Kebon Jeruk (JORR W2 North) and for PT Marga Sarana Jabar is for construction Bogor Outer Ring Road Toll Road. In addition, the land acquisition liability is also for settlement payment for widening of Sedyatmo toll road. 77 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 24. Utang Sewa Pembiayaan 24. Capital Lease Payable Perusahaan mengadakan kerjasama dengan PT Module Intracs Yasatama, PT New Module Int Efkom AG untuk Pekerjaan Pengadaan dan Pemeliharaan Peralatan Tol pada Jalan Tol Jakarta - Cikampek, Jalan Tol Cipularang dan Jalan Tol Padaleunyi dengan Sistem Pendanaan dari Pihak Kontraktor, selanjutnya Pihak Kontraktor menyewakan peralatan tol kepada Perusahaan untuk jangka waktu 8 (delapan) tahun terhitung sejak ditandatanganinya Berita Acara Pengoperasian. The Company entered into a joint operation with PT Module Intracs Yasatama, PT New Module Int Efkom AG for Work Procurement and Maintenance of Toll Equipments at Jakarta-Cikampek Toll Road, Cipularang Toll Road and Padaleunyi Toll Road under Financing System from the Contractor, then the Contractor party would rent such toll equipments to the Company for a period of 8 (eight) years from the signing of the Minutes of Operation. Saldo utang sewa pembiayaan kepada PT Module Intracs Yasatama pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai berikut: Total of the capital lease payable to PT Module Intracs Yasatama as of December 31, 2013 and 2012 as follows: Utang Sewa Pembiayaan Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun Bagian Jangka Panjang 2013 Rp 2012 Rp 66,901,257 45,827,503 Capital Lease Payable (19,776,022) (18,471,092) Current Maturities Portion 47,125,235 27,356,411 Long - Term Portion 25. Provisi Pelapisan Jalan Tol 25. Provision for Overlay 2013 Rp 2012 Rp Saldo Awal Penambahan Realisasi 324,799,298 340,108,272 (333,817,169) 299,518,760 315,412,927 (290,132,389) Beginning Balance Addition Realization Saldo Akhir 331,090,401 324,799,298 Ending Balance Bagian Jangka Pendek Bagian Jangka Panjang 206,136,188 124,954,213 229,025,982 95,773,316 Current Portion Long Term Portion Total 331,090,401 324,799,298 Total Provisi pelapisan jalan tol merupakan estimasi liabilitas pelapisan ulang jalan tol secara berkala seiring dengan penggunaan jalan tol oleh pelanggan. Provisi ini diukur dengan menggunakan nilai kini atas estimasi manajemen terhadap pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban pelapisan ulang. Provision for overlay is a periodic estimated liabilities of overlay as it is in line with toll roads usage. Provision is measured by present value of management’s estimates of expenditure required to accomplish the overlay liabilities. 26. Pendapatan Diterima Dimuka 26. Unearned Revenue Represents revenue received from rental of advertisements, space and rest areas, and other unearned revenue for use of the Space Owned Toll Road Area (Rumijatol). Merupakan pendapatan sewa iklan, lahan, tempat peristirahatan dan pendapatan lain yang diterima di muka atas pemanfaatan Ruang Milik Jalan Tol (Rumijatol). d1/February 19, 2014 78 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 27. Liabillitas Imbalan Kerja 27. Employee Benefit Liabilities Liabilitas imbalan kerja terdiri dari: Perusahaan Program Kesehatan Pensiunan Program Pensiun Program Purna Karya Sub Total Entitas Anak Program Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Lainnya PT Marga Nujyasumo Agung PT Sarana Marga Utama PT Trans Marga Jateng PT Jalantol Lingkarluar Jakarta Sub Total Total Employee benefit liabilities consist of: 2013 Rp 2012 Rp 241,633,603 49,274,028 31,726,612 210,797,570 21,362,045 42,316,323 322,634,243 274,475,938 2,102,460 1,021,442 350,840 -- 1,559,534 868,654 247,927 8,528 3,474,742 2,684,643 326,108,985 277,160,581 The Company Pension Health - Care Program Pension Program Post-Retirement Benefits Program Sub Total Subsidiaries Pension Program and Other Post Benefits Program PT Marga Nujyasumo Agung PT Sarana Marga Utama PT Trans Marga Jateng PT Jalantol Lingkarluar Jakarta Sub Total Total Estimasi liabilitas imbalan kerja yang diakui Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut: The estimated employee benefits liabilities recognized by the Company and the Subsidiaries are as follows: a. Program Kesehatan Pensiunan Status pendanaan dan biaya yang dibentuk atas program imbalan ini dapat diuraikan sebagai berikut: a. Pension Healthcare Program Funding status and cost formed on of these benefits program can be described as follow: 2013 Rp 2012 Rp Nilai Kini Liabilitas - Awal Tahun Biaya Jasa Kini Biaya Bunga Pembayaran Imbalan Penyesuaian Keuntungan (Kerugian) Aktuarial 330,967,879 9,265,717 20,154,454 (8,505,058) 292,775 (43,869,020) 259,738,117 9,958,528 20,779,049 (5,346,265) -45,838,450 Present Value Liability - Beginning of Year Present Service Cost Interest Cost Benefits Payments Adjustment Actuarial Gain (Loss) Nilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun 308,306,747 330,967,879 Present Value Liability - End of Year 2013 Rp 2012 Rp Nilai Kini Liabilitas Tidak Didanai - Akhir Tahun Nilai Kini Liabilitas Didanai - Akhir Tahun 308,306,747 -- 330,967,879 -- Present Value Liability Unfunded - End of Year Present Value Liability Funded - End of Year Nilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun 308,306,747 330,967,879 Present Value Liability - End of Year 2013 Rp 2012 Rp Nilai Kini Liabilitas Manfaat Pasti Posisi Pendanaan Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui (Non Vested) Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Belum Diakui 308,306,747 (22,804,124) (43,869,020) 330,967,879 (25,654,640) (94,515,669) Present value - Defined Benefit Liability Funding Unrecognized Past Service (Non Vested) Unrecognized Actuarial Gain (Loss) Liabilitas yang Diakui 241,633,603 210,797,570 Recognized Liability d1/February 19, 2014 79 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2013 Rp 2012 Rp Liabilitas - Awal Tahun Beban yang diakui Pembayaran Imbalan Penyesuaian 210,797,570 38,512,110 (8,505,058) 828,981 180,506,698 35,637,137 (5,346,265) -- Liability - Beginning of Year Recognized Expenses Benefits Payments Adjustment Liabilitas - Akhir Tahun 241,633,603 210,797,570 Liability - End of Year 2013 Rp 2012 Rp Biaya Jasa Kini Biaya Bunga Biaya Jasa Lalu yang Belum Menjadi Hak Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Diakui 9,265,717 20,154,454 2,850,516 6,241,423 9,958,528 20,779,049 2,850,516 2,049,044 Current Service Cost Interest Cost Unrecognized Past Service (Non Vested) Recognized Actuarial Gain (Loss) Beban yang Diakui 38,512,110 35,637,137 Recognized Expenses 2013 Rp Nilai Kini Liabilitas Manfaat Pasti/ Present value of Defined Benefit Liability Nilai Wajar Aset Program/ Fair Value of Program Assets Posisi Pendanaan/ Funding 2012 Rp 2011 Rp 2010 Rp 308,306,747 330,967,879 259,738,117 244,569,023 239,753,409 -- -- -- -- -- 308,306,747 330,967,879 259,738,117 244,569,023 239,753,409 2013 2012 6% 6% 6.5% 6.5% 7.5% 5% TMI 3 TMI 3 10 % dari TMI 3 10 % dari TMI 3 Tingkat 6% 3% 1.8% 1.2% 0.6% 0% Garis lurus/ Straight line Rata-rata sisa masa kerja/ Average of remaining of working period Tingkat Diskonto/ Discount Rate Estimasi Kenaikan Gaji Pegawai Aktif/ Salary Increment Estimasi Kenaikan Biaya Kesehatan/ Health Care Increment Tingkat Mortalita/ Mortality Rate Tingkat Cacat/ Disability Rate Usia/ Age 15 – 29 30 – 34 35 – 39 40 – 50 51 – 52 > 52 Metode Aktuaria/ Acturial Method Usia Pensiun Normal/ Pension Normal Age Metoda Amortisasi dan Periode Amortisasi Biaya jasa lalu Metode Amortisasi/ Amortization Method Periode Amortisasi/ Amortization Period Garis lurus/ Straight line Rata-rata sisa masa kerja/ Average of remaining of working period Keuntungan/ Kerugian Metode Amortisasi/ Amortization Method Periode Amortisasi/ Amortization Period d1/February 19, 2014 2009 Rp Garis lurus/ Straight line Rata-rata sisa masa kerja/ Average of remaining of working period 80 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) b. Program Pensiun Status pendanaan dan biaya yang dibentuk atas program imbalan ini dapat diuraikan sebagai berikut: b. Pension Program Funding status and cost formed on of these benefits program can be described as follow: 2013 Rp Nilai Kini Liabilitas - Awal Tahun Biaya Jasa Kini Biaya Bunga Pembayaran Imbalan Keuntungan (Kerugian) Aktuarial Nilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun 2012 Rp 1,045,409,247 25,041,537 62,724,555 (28,076,485) (194,439,191) 705,743,341 29,587,777 56,459,467 (23,019,745) 276,638,407 Present Value Liability - Beginning of Year Present Service Cost Interest Cost Benefits Payments Actuarial Gain (Loss) 910,659,663 1,045,409,247 Present Value Liability - End of Year 2013 Rp 2012 Rp Nilai Kini Liabilitas Tidak Didanai - Akhir Tahun Nilai Kini Liabilitas Didanai - Akhir Tahun -910,659,663 -1,045,409,247 Present Value Liability Unfunded - End of Year Present Value Liability Funded - End of Year Nilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun 910,659,663 1,045,409,247 Present Value Liability - End of Year 2013 Rp 2012 Rp Nilai Wajar Aset Program - Awal Tahun Iuran Perusahaan Imbal Hasil Ekspektasian Aset Program Imbalan yang Dibayarkan Keuntungan (Kerugian) Aktuarial 614,800,234 32,637,433 54,717,221 (28,076,485) (56,234,038) 568,750,035 Fair Value of Program Assets - Beginning of Year 33,314,960 Contribution of Employer 56,875,004 Expected Return from Program Assets (23,019,745) Benefit Payment (21,120,020) Actuarial Gain (Loss) Nilai Wajar Aset Program - Akhir Tahun 617,844,365 614,800,234 2013 Rp 2012 Rp Nilai Kini Liabilitas Manfaat Pasti Nilai Wajar Aset Program Posisi Pendanaan Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Belum Diakui Liabilitas yang Diakui Liabilitas - Awal Tahun Beban yang diakui Pembayaran Imbalan Liabilitas - Akhir Tahun Fair Value of Program Assets - End of Year 910,659,663 (617,844,365) 292,815,298 (243,541,270) 1,045,409,247 (614,800,233) 430,609,014 (409,246,969) Present value - Defined Benefit Liability Fair Value of Program Assets Funding Unrecognized Actuarial Gain (Loss) 49,274,028 21,362,045 Recognized Liability 2013 Rp 2012 Rp 21,362,045 60,549,416 (32,637,433) 21,437,823 33,239,182 (33,314,960) Liability - Beginning of Year Recognized Expenses Benefits Payments 49,274,028 21,362,045 Liability - End of Year 2013 Rp 2012 Rp 25,041,537 62,724,555 (54,717,221) 27,500,545 29,587,777 56,459,467 (56,875,004) 4,066,942 Current Service Cost Interest Cost Expected Return from Program Assets Recognized Actuarial Gain (Loss) Beban yang Diakui 60,549,416 33,239,182 Recognized Expenses d1/February 19, 2014 81 Biaya Jasa Kini Biaya Bunga Imbal Hasil Ekspektasian Aset Program Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Diakui Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2013 Rp Nilai Kini Liabilitas Manfaat Pasti/ Present value ofDefined Benefit Liability Nilai Wajar Aset Program/ Fair Value of Program Assets Posisi Pendanaan/ Funding 2012 Rp 2011 Rp 2010 Rp 2009 Rp 910,659,663 1,045,409,247 705,743,341 598,270,558 239,753,409 (617,844,365) (614,800,233) (568,750,035) (494,154,344) (432,972,807) 292,815,298 430,609,014 136,993,306 104,116,214 (193,219,398) Estimasi Kenaikan Gaji Pegawai Aktif/ Salary Increment Estimasi Kenaikan Biaya Kesehatan/ Health Care Increment Tingkat Mortalita/ Mortality Rate Tingkat Cacat/ Disability Rate Tingkat Mengundurkan Diri/ Early Retirement Rate Usia/ Age 15 – 29 30 – 34 35 – 39 40 – 50 51 – 52 > 52 Metode Aktuaria/ Acturial Method Usia Pensiun Normal/ Pension Normal Age 2013 % 5% 2012 % 5% 0% GA 1971 10 % dari GA 1971 0% GA 1971 10 % dari GA 1971 Tingkat 6% 3% 1.8% 1.2% 0.6% 0% Garis lurus/ Straight line Rata-rata sisa masa kerja/ Average of remaining of working period Metoda Amortisasi dan Periode Amortisasi Biaya jasa lalu Metode Amortisasi/ Amortization Method Periode Amortisasi/ Amortization Period Garis lurus/ Straight line Rata-rata sisa masa kerja/ Average of remaining of working period Keuntungan/ Kerugian Metode Amortisasi/ Amortization Method Periode Amortisasi/ Amortization Period Garis lurus/ Straight line Rata-rata sisa masa kerja/ Average of remaining of working period c. Program Purna Karya Status pendanaan dan biaya yang dibentuk atas program imbalan ini dapat diuraikan sebagai berikut: c. Post-Retirement Benefits Program Funding status and cost formed on of these benefits program can be described as follow: 2013 Rp 2012 Rp Nilai Kini Liabilitas - Awal Tahun Biaya Jasa Kini Biaya Bunga Pembayaran Imbalan Keuntungan (Kerugian) Aktuarial 457,261,315 17,875,652 27,435,679 (30,728,336) (51,164,196) 369,489,979 20,023,434 29,559,198 (28,925,254) 67,113,958 Present Value Liability - Beginning of Year Present Service Cost Interest Cost Benefits Payments Actuarial Gain (Loss) Nilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun 420,680,114 457,261,315 Present Value Liability - End of Year 2013 Rp 2012 Rp -- -- Present Value Liability Unfunded - End of Year Nilai Kini Liabilitas Didanai - Akhir Tahun 420,680,114 457,261,315 Present Value Liability Funded - End of Year Nilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun 420,680,114 457,261,315 Present Value Liability - End of Year Nilai Kini Liabilitas Tidak Didanai - Akhir Tahun d1/February 19, 2014 82 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2013 Rp 2012 Rp Nilai Wajar Aset Program - Awal Tahun Iuran Perusahaan Imbal Hasil Ekspektasian Aset Program Imbalan yang Dibayarkan Keuntungan (Kerugian) Aktuarial 249,834,059 45,208,235 22,485,065 (30,728,336) 6,019,785 159,107,655 Fair Value of Program Assets-Beginning of Year 45,045,168 Contribution of Employer 14,319,689 Expected Return from Program Assets (28,925,254) Benefit Payment 60,286,801 Actuarial Gain (Loss) Nilai Wajar Aset Program - Akhir Tahun 292,818,808 249,834,059 2013 Rp 2012 Rp Fair Value of Program Assets - End of Year 420,680,114 (292,818,808) 127,861,306 (31,558,994) (64,575,700) 457,261,315 (249,834,059) 207,427,256 (35,278,690) (129,832,243) Present value - Defined Benefit Liability Fair Value of Program Assets Funding Unrecognized Past Service (Non Vested) Unrecognized Actuarial Gain (Loss) Liabilitas yang Diakui 31,726,612 42,316,323 Recognized Liability Liabilitas - Awal Tahun Beban yang diakui Pembayaran Imbalan 2013 Rp 42,316,323 34,618,524 (45,208,235) 2012 Rp 40,290,577 47,070,914 (45,045,168) Liability - Beginning of Year Recognized Expenses Benefits Payments 31,726,612 42,316,323 Liability - End of Year 2013 Rp 2012 Rp Nilai Kini Liabilitas Manfaat Pasti Nilai Wajar Aset Program Posisi Pendanaan Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui (Non Vested) Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Belum Diakui Liabilitas - Akhir Tahun Biaya Jasa Kini Biaya Bunga Imbal Hasil Ekspektasian Aset Program Biaya Jasa Lalu yang Belum Menjadi Hak Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Diakui Beban yang Diakui 17,875,652 27,435,679 (22,485,065) 3,719,696 8,072,562 20,023,434 29,559,198 (14,319,689) 3,719,696 8,088,275 Current Service Cost Interest Cost Expected Return from Program Assets Unrecognized Past Service (Non Vested) Recognized Actuarial Gain (Loss) 34,618,524 47,070,914 Recognized Expenses 2013 Rp Nilai Kini Liabilitas Manfaat Pasti/ Present value of Defined Benefit Liability Nilai Wajar Aset Program/ Fair Value of Program Assets Posisi Pendanaan/ Funding d1/February 19, 2014 2012 Rp 2011 Rp 2010 Rp 2009 Rp 420,680,114 457,261,315 369,489,979 334,793,006 236,117,393 (292,818,808) (249,834,059) (159,107,655) (113,369,001) (124,574,904) 127,861,306 207,427,256 210,382,324 221,424,005 111,542,489 83 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Tingkat Diskonto/ Discount Rate Estimasi Kenaikan Gaji Pegawai Aktif/ Salary Increment Estimasi Kenaikan Biaya Kesehatan/ Health Care Increment Tingkat Mortalita/ Mortality Rate Tingkat Cacat/ Disability Rate Tingkat Mengundurkan Diri/ Early Retirement Rate Usia/ Age 15 – 29 30 – 34 35 – 39 40 – 50 51 – 52 > 52 Metode Aktuaria/ Acturial Method Usia Pensiun Normal/ Pension Normal Age Metoda Amortisasi dan Periode Amortisasi Biaya jasa lalu Metode Amortisasi/ Amortization Method Periode Amortisasi/ Amortization Period 6% 6.5% 0% 6% 6.5% 0% Tingkat 6% 3% 1.8% 1.2% 0.6% 0% Projected Unit Credit 56 tahun/ year Garis lurus/ Straight line Rata-rata sisa masa kerja/ Average of remaining of working period Garis lurus/ Straight line Rata-rata sisa masa kerja/ Average of remaining of working period 28. Modal Saham d1/February 19, 2014 2012 CSO 1980 10 % dari CSO 1980 Keuntungan/ Kerugian Metode Amortisasi/ Amortization Method Periode Amortisasi/ Amortization Period Pemegang Saham Seri A mempunyai hak istimewa tertentu sebagai tambahan atas hak yang diperoleh Pemegang Saham Seri B. Hak istimewa tersebut mencakup hak khusus untuk mencalonkan anggota direksi dan komisaris dan untuk memberikan persetujuan atas: (a) peningkatan modal, (b) perubahan anggaran dasar, (c) penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan, (d) pembubaran dan likuidasi, (e) pengangkatan dan pemberhentian anggota direksi dan komisaris. Perusahaan telah melakukan pembelian kembali atas saham yang beredar (treasury stocks) sampai tanggal 31 Desember 2013 sebanyak 24.523.500 lembar saham, dan hal ini mengakibatkan jumlah saham beredar terkoreksi. 2013 28. Share Capital The Shareholders of Series A shares have certain privileges in addition to any rights acquired by Series B Shareholders. These privileges include the exclusive rights to nominate directors and commissioners and to give approval for: (a) an increase in capital, (b) changes in the article of association, (c) merger, consolidation and acquisition, (d) dissolution and liquidation, (e) appointment and dismissal of directors and commissioners. The Company has bought back the outstanding shares (treasury stocks) to December 31, 2013 amounting to 24,523,500 shares, and this has resulted in the number of outstanding shares adjusted. 84 Paraf: PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Pemegang Saham Saham Seri A Dwiwarna Pemerintah Republik Indonesia Saham Seri B Pemerintah Republik Indonesia Manajemen; Ir. Agoes Widjanarko, MIP (Komisaris Utama) Ibnu Purna Muchtar, SE, MA. (Komisaris) Ir. Adityawarman (Direktur Utama) Ir. Hasanudin, M.Eng.Sc. (Direktur Operasi) Ir. Abdul Hadi HS, MM. (Direktur Pengembangan Usaha) Ir. Reynaldi Hermansjah (Direktur Keuangan) Ir. Muh. Najib Fauzan, MSc. (Direktur SDM dan Umum) Karyawan Total Manajemen dan Karyawan For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 31 Desember/ December 2013 Total Saham/ Presentase Total Kepemilikan/ (Rupiah Penuh)/ Shares Percentage of (Full R