REFLEKSI NATAL PENGURUS HARIAN MAJELIS

advertisement
MAJELIS PENDIDIKAN KRISTEN DI INDONESIA (MPK)
COUNCIL OF CHRISTIAN EDUCATION IN INDONESIA
Grand Slipi Tower Lt. 33 Unit E Jalan Letjen. S. Parman Kav. 22 – 24 Jakarta Barat 11480
Telepon (021) 29022086, Fax (021) 29022086
Website: www.mpk-indonesia.org E-mail: [email protected]
REFLEKSI NATAL
PENGURUS HARIAN
MAJELIS PENDIDIKAN KRISTEN DI INDONESIA (MPK)
TAHUN 2016
“Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang orang kepunyaanNya itu tidak
menerima-Nya”. (Yohanes 1:11)
Rekan-rekan sepelayanan dalam dunia pendidikan Kristen,
Di penghujung tahun 2016 ini kita diperhadapkan banyak peristiwa yang menggoncang
sendi-sendi kita dalam berbangsa dan bernegara di bumi tercinta kita ini, Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
Apa yang salah di dalam kita hidup bersama ini setelah 71 tahun bangsa Indonesia
memproklamirkan kemerdekaannya sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
bhinneka tunggal ika-nya? Apakah kita tidak lagi menghargai perjuangan para Founding
Fathers kita yang telah mengorbankan banyak hal untuk membangun bangsa Indonesia ini
dengan ke-bhinneka-annya dalam berbagai aspek; Suku, Agama, Ras dan Antar golongan
(SARA) yang beraneka ragam seharusnya menjadi KEKAYAAN dari bangsa Indonesia. Namun,
sekarang ini menjadi permainan oleh segelintir orang (oknum) untuk mencapai tujuannya dan
yang celakanya diikuti oleh kebanyakan orang .
Di manakah peran pendidikan dalam membangun bangsa ini, bukankah ada banyak
contoh bahwa pendidikan yang baik pasti membawa bangsanya lebih maju, berpikiran luas
dan berkembang, adakah yang salah dalam pendidikan kita?
Adakah peran dan kontribusi kita sebagai umat Kristen di bumi Indonesia ini, yang
sering dikecilkan sebagai minoritas? Apakah kita malah memperkeruh konflik yang ada
dengan mengajar dan mendidik anak-anak kita dengan radikalisme agama?
Indonesia saat ini mendapatkan bonus demografi dengan angkatan muda yang produktif
sedemikian banyaknya, apakah kita akan menuai demografi disaster karena kita SALAH dalam
mendidik mereka dengan pendidikan Kristen yang kita lakukan di sekolah sekolah Kristen yang
kita selenggarakan?
Akankah kita mengajar dan mendidik mereka hanya menekankan agama Kristen sebagai
pengetahuan saja sehingga mereka tidak sampai kepada Tuhan yang seharusnya mereka
sembah dan yang seharusnya mengarahkan hidup mereka dalam bermasyarakat sesuai
kehendak-Nya sehingga tidak terjerumus dalam radikalisme agama.
Mungkinkah kehendak Tuhan yang Maha Kasih, Maha Baik mendorong kita untuk
berbuat jahat terhadap mahkluk ciptaan-Nya yang sekalipun berbeda dari kita? Pasti ada
ketidak-tepatan kalau anak-anak kita bisa berbuat tidak seperti kehendak-Nya, kita sedang
salah mengajar dan mendidik anak-anak kita bukan cuma belajar agama Kristen tapi mereka
harus sampai bertemu Tuhan Allah yang seharusnya menjadi Junjungan hidupnya.
Natal, menjadi peristiwa yang sangat berharga karena di sanalah Tuhan Allah mengambil
inisiatif untuk menemui umat-Nya di dalam diri Tuhan Yesus Kristus, Sang Pengantara (jalan
kebenaran dan hidup), karena manusia tidak mampu berusaha dengan kemampuannya
sendiri untuk bertemu dengan-Nya. Natal, memungkinkan kita dan anak-anak kita bertemu
dan berdamai dengan Tuhan Allah sehingga mereka bisa berdamai dengan dirinya dan pada
akhirnya mampu menjadi pembawa damai.
Kita harus membawa anak didik kita kepada Allah bukan cuma pada pelajaran agama
dan pelajaran akademik saja sehingga mereka dijauhkan untuk berbuat jahat kepada
sesamanya tapi mampu menghadirkan syaloom damai sejahtera Allah di lingkungan di mana
Tuhan tempatkan mereka.
Selamat merayakan Natal,kiranya kita dapat membawa damai Natal dalam kehidupan
kita berbangsa dan bernegara di bumi Indonesia ini. Amin
Salam pendidikan!
PENGURUS HARIAN
MAJELIS PENDIDIKAN KRISTEN DI INDONESIA
Ketua Umum,
Sekretaris Umum,
Ir. David J. Tjandra, M.A.
Ir. Christian Handoyo
Download