Elizabeth Holmes | Sukses Berkat Setetes Darah Elizabeth Holmes | Sukses Berkat Setetes Darah Tags : Author : : Administrator Terakhir disunting : : Jan 30, 2016 Jalan hidup tidak bisa ditebak. Tapi dengan kerja keras dan kesungguhan, banyak takdir yang bisa dibalikkan. Itulah juga yang dialami Elizabeth Holmes asal Amerika Serikat. Perempuan yang baru menginjak 30 tahun ini sebenarnya tidak pernah mengerti kalau takdir hidupnya sekarang diluar dugaannya. Berdasarkan data dari Forbes, pada usia yang baru menginjak 30 tahun dirinya telah memiliki kekayaan sebesar US$ 4,5 miliar. Jumlah kekayaan ini membuat dirinya berada pada posisi ke-342 orang terkaya di dunia. Holmes juga menjadi perempuan ketiga termuda miliarder yang dirilis Forbes dari 400 orang Amerika terkaya. Selain karena masih berusia sangat muda, hal menarik lainnya adalah perempuan ini berhasil meraup kekayaan sedemikian besar lewat industri tes darah dengan strategi yang tidak biasa. Bagaimana ceritanya?    Holmes drop out dari kampusnya. Awalnya ia kuliah di Universitas Stanford jurusan Teknik Kimia. Tetapi, baru pada tahun ke-2, ia keluar dan akhirnya memutusÂ-kan untuk membangun perusahaan medis sendiri yang diberi nama Theranos. Theranos merupakan sebuah perusahaan diagnostik darah yang membuat tes darah murah. Sebelum Holmes mendirikan Theranos, dia telah terlebih dahulu menemukan sebuah software dan bekerja pada protein microarray untuk mendeteksi peÂ-nyakit SARS (Severe Acute Respiratoty Syn-drome). Yaitu, jenis penyakit pernapasan akibat virus yang pertama kali terjadi di beberapa negara Asia. Penyakit ini kemudian menyebar ke Amerika dan Eropa. Di perusahaan ini, Holmes menghabiskan 11 tahun terakhir untuk mengembangkan teknologi pengujian darah agar tes diagnostik nantinya hanya perlu setetes darah saja yang berasal dari ujung jari. Eksperimen ini pun berhasil. Tes diagnostik pun dapat diakses ke seluruh dunia dengan hanya setetes darah dan harga yang juga lebih murah. Setetes Darah Holmes menyadari betapa berharganya setetes darah. Kini, Anda mungkin tidak perlu pergi ke dokter dan melihat botol darah mengisi cairan berharga yang diambil dari lengan Anda. Sebaliknya Anda mungkin bisa berjalan ke apotik untuk fingerprick dan hanya menarik setetes kecil darah. Itulah penemuan Holmes. Revolusi tes darah memang merupakan ide luar biasa. Dengan metode pengÂ-ujian baru yang dikembangkan oleh startup Theranos, Holmes bahwa penurunan tunggal sekarang dapat menghasilkan satu ton informasi. Perusahaan dapat menjalankan ratusan tes pada setetes darah jauh lebih cepat daripada yang dilakukan dalam banyak botol, dan dengan biaya jauh lebih murah. Tes darah secara konvensional teramat sulit dan mahal untuk alat yang digunakan begitu sering. Ini dilakukan di rumah sakit dan kantor dokter. Kadang tes darah ini juga rentan terhadap keÂ-salahan manusia. Tetapi Holmes benar-benar melakuÂ-kan pendekatan untuk merevolusi hal terÂ-sebut. Tes cara barunya bisa dilakukan tanpa harus pergi ke dokter, sehingga menghemat waktu dan uang. Sebagian hasil tesnya siap sekitar empat jam, kemudian hasilnya tersedia untuk dokter. Tes cepat yang bisa dilakukan setiap saat ini menjadi sistem baru, yang http://www.listrikindonesia.com/ Power By Fisip.net Created Nov 10, 2015 Elizabeth Holmes | Sukses Berkat Setetes Darah membutuhkan waktu sekitar 10 tahun untuk mengembangkannya. Tidak Biasa Holmes tumbuh di dalam sebuah keluarga yang ingin membuat perbedaan di dunia. “Apa yang penting bagi diriku adalah mencoba membuat hidup orang menjadi lebih baik. Itu alasan aku melakukan bisnis ini dan aku sangat menyukainya,― ujarnya dalam sebuah kesempatan. Holmes sendiri tergolong anak cerdas. Sewaktu SMA dia menyelesaikan tiga kurus bahasa mandarin sekaligus. Ia juga pernah ikut proyek musim panas dari Genome Institute labs untuk penelitian virus SARS di Singapura. Sama seperti Bill Gates yang ingin di tiap meja kantor ada sebuah komputer, Holmes menginginkan ada klinik tes darah di tiap toko obat. Namun Holmes mengidolakan Steve Jobs yang dinilai sebagai tokoh pembaharu. Tes darah telah berkembang sejak tahun 60-an. Peluang inilah yang dilihat oleh Holmes, yang bertentangan dengan strategi bisnis yang biasa, Holmes tidak pernah memperlihatkan apa yang dirinya lakukan kepada publik. Tidak ada yang tahu Holmes sebelum dia melejit dalam daftar orang terkaya di dunia. Tidak ada sorotan kamera, tidak ada peliputan apapun atas apa yang dilakukannya. Holmes memang sengaja untuk menjauhi publik. Holmes tidak ingin pesaingnya mengetahui apa yang dilakukannya sampai dirinya benar-benar telah mantap menjajaki industri tersebut. Pesaing Holmes sebelum sukses adalah industri kesehatan raksasa, dari mulai Quest sampai LabCorp. Industri-industri ini memiliki dana lebih dari US$ 70 miliar untuk industri tes darah. Dengan pesaing raksasa tersebut, Holmes justru melakukan kerja yang tidak terpantau. Pada waktu itu, Holmes membangun bisnis kecil dan saat ini perusahaannya telah memiliki lebih dari 500 pekerja. Apa yang dilakukan Holmes, terbukti membuahkan hasil. Dari ide revolusinya, Holmes mencatatkan kekayaan bersih sekitar US$4,5 miliar.    Pada 2013, Walgreens mengumumkan, pihaknya akan memasang Theranos Wellness Center di apotek seluruh negeri dengan lokasi yang sudah dibangun dan berjalan di Phoenix dan Palo Alto. Ia telah mengumpulkan US$400 juta modal ventura untuk Theranos, dan sekarang senilai US$9 miliar dengan 50 persennya dimiliki Holmes. n http://www.listrikindonesia.com/ Power By Fisip.net Created Nov 10, 2015