Ringkasan Khotbah - 1 Mei'11 Jemaat yang Bertumbuh Filipi 3:7-14 Pdt. Andi Halim, S.Th. Bagian ini adalah satu contoh kehidupan Kristen – kehidupan sebelum dan setelah pertobatan Paulus. Inti perubahan orang Kristen dimulai dari kelahiran baru. Banyak orang menjadi Kristen tanpa melalui kelahiran baru melainkan karena berkat-berkat jasmani yang ia peroleh. Kristen seperti ini adalah Kristen KTP. Awal kekristenan itu sangat penting. Jika seseorang mulai dengan awal yang salah dan ia melanjutkan terus hal yang salah itu maka ia akan mengembangkan hal-hal yang salah. Kelahiran baru adalah titik poin di mana seseorang – melalui pintu masuk kelahiran baru ini – akan menikmati kelimpahan berkat surgawi yang luar biasa. Apa kelimpahan berkat surgawi itu? Seringkali orang berpikir berkat itu identik dengan kesuksesan dan kesehatan. Apa sesungguhnya berkat sebagai orang Kristen? Kalau kita belajar dari rasul Paulus, ia mengalami apa yang namanya perubahan nilai. Jika tidak ada perubahan nilai, pasti ada sesuatu yang salah. Orang yang tidak mengalami perubahan nilai, meskipun ia menjadi Kristen tetap akan memiliki motivasi yang keliru dan untuk keuntungan diri sendiri. Apa perubahan nilai pada diri Paulus? Pertama, Paulus berkata, “dahulu apa yang merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus”. Apa kebanggaan Paulus dulu? Kedudukannya sebagai orang Farisi, anggota Sanhedrin, terpandang di masyarakat. Tetapi sekarang Paulus berkata semua ini adalah sampah baginya. Coba kita pikir, apa yang dulu kita bangga-banggakan sekarang kita anggap sampah, dan apa yang dulu tidak kita anggap bernilai sekarang menjadi begitu luar biasa dalam hidup kita? Ini adalah perubahan nilai. Kedua, orang yang sudah ada perubahan nilai harus ada perubahan prioritas hidup. Tidak mungkin orang yang berubah nilai hidupnya tidak mengalami perubahan prioritas. Yohanes Pembaptis mengatakan bahwa kebahagiaan orang yang sudah lahir baru itu adalah saat 1/3 Ringkasan Khotbah - 1 Mei'11 Kristus semakin besar dan kita semakin kecil (Yoh.3:29,30). Waktu Yohanes mengatakan hal ini, secara prestasi dan prestise Yohanes sedang menurun. Tetapi Yohanes sadar sukacitanya adalah saat ia bisa membawa orang kepada Kristus, Sang Mempelai itu. Inilah sukacita terbesarnya. Inilah sukacita orang yang sudah mengalami kelahiran baru dan pertobatan. Bagaimana si aku dihancurkan dan Kristus yang dimuliakan, inilah kebahagiaan orang Kristen. Apakah ke-aku-an kita sudah dihancurkan? Belum selesai. Kita sedang diproses. Masalahnya, banyak gereja-gereja saat ini yang justru menyuburkan si aku dan bukan menghancurkannya. Tuhan yang harus tunduk pada kemauan kita. Ini ajaran setan. Alkitab tidak pernah mengajarkan untuk mengembangkan ke-aku-an kita. Semangat dunia adalah “saya harus diutamakan, harus semakin hebat” tetapi Alkitab mengajar kita supaya “saya harus semakin kecil”. Ketiga, orang yang sudah diperbarui dalam Kristus orientasinya adalah Theosentris. Theosentris artinya berpusat pada Allah termasuk dalam pengenalan akan kebenaran (Fil.3:9). Orang yang theosentris adalah orang yang tidak bersumber kebenaran pada dirinya sendiri. Apa arti teologi? Dari kata Theos = Allah dan Logi = ilmu. Secara science, theologi adalah ilmu tentang Allah. Ada sesuatu yang ganjil dari kalimat ini. Jika ilmu tentang Allah berarti Allah menjadi objek dan saya sebagai subjek yang meneliti. Allah bukan barang atau benda yang dapat kita kutak katik kemudian kita simpulkan. Allah adalah Pencipta dan saya ciptaan. Bagaimana Pencipta jadi objek? Ini salah. Jadi teologi bukan ilmu tentang Allah tetapi belajar kepada Allah. Allah yang jadi Subjek berarti sumber kebenaran adalah dari Allah dan bukan dari diri sendiri. Sudahkah kita mengenal kebenaran yang berasal dari Allah atau kita mengenal kebenaran dari pikiran kita sendiri? Mengapa begitu banyak pengajaran-pengajaran yang berbeda dan bertentangan? Karena kebenaran itu tidak berasal dari Allah melainkan manusia sendiri. Jadi bagaimana kita bisa mengenal kebenaran yang sungguh-sungguh kebenaran? Kita harus belajar dari Allah. Bagaimana belajar dari Allah? Allah sudah memberi kita firman-Nya melalui nabi, para rasul dan Yesus Kristus sendiri yang datang ke dalam dunia sebagai pusat kebenaran. Karena itu dasar gereja adalah pengajaran para nabi, para rasul dan Kristus sebagai batu penjuru. Semua sudah tertulis lengkap dalam Alkitab. Alkitab harus jadi subjek. Kebenaran Alkitab yang menentukan hidup kita, bukan sebaliknya. Jika Alkitab yang memimpin kita, kita harus terbuka untuk menerima apa yang Alkitab mau katakan pada kita, bukannya memasukkan pikiran kita sendiri ke dalam Alkitab. Sebelum Paulus bertobat, ia membuat kebenaran-kebenarannya sendiri. Tetapi setelah bertobat, ia menundukkan dirinya pada kebenaran-kebenaran Allah. Jadi, jika orang tidak mau belajar firman baik-baik, pasti ia akan tersesat. Inilah perjuangan Reformed: memberikan pengajaran yang mau kembali kepada Alkitab sampai mati. 2/3 Ringkasan Khotbah - 1 Mei'11 Jadi orang yang sudah punya orientasi pada nilai yang paling utama dalam hidupnya akan mati-matian meninggalkan hal yang lama sebagai sampah dan memperjuangkan hal yang paling mulia, yaitu Kristus. Bukan berarti setiap orang harus menjadi Pendeta tetapi orientasi hidup kita diubah. Jika dulu kebanggaan kita adalah kedudukan kita, harta kita, sekarang diubah. Orientasi kita sekarang adalah mengenal Kristus. Kerinduan kita harusnya adalah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya. Lalu bagaimana aplikasinya? Satu kali ada seorang datang kepada saya dan bertanya, “Antara keluarga, pekerjaan dan pelayanan, mana prioritas yang paling utama?”. Jawaban saya adalah: Semuanya. Hidup kita haruslah hidup yang berintegritas bukan hidup yang dualisme. Dunia adalah milik Tuhan. Dunia pelayanan, dunia keluarga, dunia pekerjaan semuanya adalah milik Tuhan. Panggilan menjadi hamba Tuhan, panggilan menjadi business man, panggilan untuk berkeluarga semuanya adalah panggilan yang mulia yang harus dipersembahkan bagi kemuliaan Allah (1Kor.10:31). Dalam segala hal, baik makan atau minum, semua harus kita lakukan demi kemuliaan Allah bukan demi kepentingan diri sendiri. Jadi, orang yang sudah dilahirbarukan oleh Roh Kudus, orientasi dan kesukaannya akan diubah. Kesukaan kita sekarang adalah bagaimana Kristus boleh dimuliakan, bagaimana keinginan Tuhan yang boleh terlaksana. Kepuasan rohani bukan untuk memenuhi keinginan kita sendiri tetapi seperti yang dikatakan Yohanes Pembaptis: bagaimana Kristus semakin besar dan aku semakin kecil. Ringkasan ini belum diperiksa oleh Pengkotbah. (VP) 3/3