pengaruh insektisida basazinon 45/30 ec terhadap perkembangan

advertisement
PENGARUH INSEKTISIDA BASAZINON 45/30 EC TERHADAP
PERKEMBANGAN PRALAHIR DAN PASCALAHIR
MENCIT ALBINO ( MUS MUSCULUS ) GALUR SWISS
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh insektisida Basazinon 4 5 / 3 0 EC terhadap
perkembangan pralahir dan pascalahir mencit albino ( u s musculus) galur Swiss. Basazinon EC dengan dosis
114 mg, 98 mg,dan 85mg / kg b.b. diberikan secara oral setiap hari kepada mencit hamil pada umur kehamilan 6
sampai dengan 1 5 hari. Keadaan fetus diamati pada umur kehamilan 18 hari. Kematian dan resorpsi fetus
menjadi lebih tinggi (p < 0,05) pada dosis 114 mg dan 98 mg/kg b.b., sedang berat badan rata-rata fetus
menjadi lebih ringan (p < 0,05 dan p< 0.01) pada semua dosis dibandingkan dengan fetus kelompok kontrol.
Kelainan-kelainan morfologi yang terjadi ialah talipes, langit-langit bercelah, eksensefali, spina bifida, ekor melilit,
konstriksi di daerah pelvik, dan pendarahan yang diamati secara kualitatif. Di antara kelainan-kelainan itu, hanya
talipes pada dosis 114 mg dan 9 8 mg/kg b.b. saja yang kemunculannya lebih sering {p 0,05) dari kelompok
kontrol. Kelainan rangka yang terjadi berupa beberapa kelainan rusuk serta vertebra toraks dan kelambatan
penulangan. Tidak didapat suatu peningkatan yang nyata dalam hal kelainan rusuk dan vertebra pada fetus
perlakuan, sedangkan kelambatan penulangan hanya dinyatakan secara kualitatif saja.
vi
Kelainan histologi tampak berupa kongesti di dalam pem buluh darah atau sinusoid hati, degenerasi tubulus gin - jal
dan badan Malpighi, peningkatan jaringan ikat serta pengurangan jumlah tubulus seminiferus di dalam testis.
Basazinon EC dengan dosis 22 mg/kg b.b. diberikan juga setiap hari secara "gavage" kepada mencit hamil pada umur kehamilan 15 hari sampai dengan umur 21 hari pasca lahir (saat disapih). Ciri-ciri perkembangan
dan kemampuan reproduksi mencit generasi F1 diamati berda - sarkan metoda Weil et al. (1972), serta Spyker dan
Avery (1977). Berat badan rata-rata anak mencit perlakuan se lama perioda menyusu dan minggu pertama sesudah
disapih ternyata lebih ringan (p / 0,05 dan p<0,01), sedang berat rata-rata saat dilahirkan tidak berbeda nyata dari
anak mencit kontrol. Kemampuan refleks untuk membalikkan tubuh dari telentang menjadi tertelungkup, desendensi
tis untuk pertama kali, dan terjadinya estrus pertama, pada kelompok perlakuan didapat pada umur yang lebih ?
an-jut (p <0,05 dan p40,01). Tidak terjadi kelainan yang nyata dalam hal kemampuan reproduksi dan ciri-ciri per kembangan lainnya pada kelompok perlakuan. Disimpulkan, bahwa Basazinon 45/30 EC bersifat toksik dan
teratogenik ringan terhadap perkembangan fetus, tetapi tidak memberikan pengaruh yang berarti bagi
perkembangan pasca lahir dan kemampuan reproduksi mencit albino galur Swiss.
vii
ABSTRACT
Effect of insecticide Basazinon EC on pre.and postnatal development of the albino mouse (Mus musculus)
Swiss strain.
This study was done to demonstrate the effects of Basazinon EC on the pre-and postnatal
development of the albino mouse ( M o . musculus) Swiss strain. The teratogenic doses of Basazinon
4 5 / 3 0 E C , 1 1 4 m g , 9 8 mg, and 8 5 mg / kg b.w. were administered daily by gavage to pregnant mice on
day 6 up to day 15 of gestation. Fetuses were examined on day 18 of gestation. The incidence of fetal death
and resorptions in the two highest doses of the insecticide were significantly higher ( p 4 0 , 0 5 ) , while the
mean body weight of experimental fetuses in all doses were lighter (p < 0,G3 and p40,01) than those of the
controls. Morphological abnormalities revealed were talipes, cleft palate, exencephaly, spina bifida, kinky tail,
constriction in the pelvic region, and hemorrhages observed qualitatively. The only significant occurance of
morphological defects was talipes
,r (p
4 0 , 0 5 ) found in the two highest doses. Skeletal anomalies-obtained were some defects in the ribs and
associated vertebrae, and a retarded ossification. The defects in experimental fetuses did not increase
significantly from the controls, while the retarded
viii
ossification was observed qualitatively only. Histological lesions found were congestion of the liver blood vessels and
sinusoids, degeneration of the renal tubules and corpuscles, and accumulation of the connective tissue of the
testis as well as the reduction of the testicle seminiferous tubules. Basazinon 45/30 EC with the dose of 22
mg/kg b.w. were also administered daily by gavage to pregnant mice on day 15 of gestation to the day of
weaning (21 day old). The developmental criteria and
the reproductive performance of the young were observed according to the protocols of Weil et al. (1972), and
Spyker and Avery (1977). The mean body weight of the young during the period of lactation and the first week
after weaning were lighter (p4;0,05 and p <0,01), while the mean birth weight did not differ significantly from that
of the controls. The reflex ability in turning the body from supine to prone position, the first testicle descent, and
the first estrous, occured significantly later (p< 0,05 and 1)(0,01) in experimental young. No significant
deviation in the reproductive performance and other de-velopmental criteria were found. It was concluded that
Basazinon 45/30 EC was toxic and slightly teratogenic to the developing fetuses, but did not affect significantly the
postnatal development as well as the reproductive performance of the albino mouse Swiss strain.
ix
Download