PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) DENGAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 1 GUNUNG TALANG Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat e-mail: [email protected] ABSTRACK The low learning result of students of class VII SMPN 1 Gunung Talang caused by learning centered onteavhers, teachers still use the lecture method and conventional learning model, as well as interest and attention of passive students in learning . On effort that can be done is by using Direct Instruction learning model with experiment method. This research aims to look the influence of Direct Instruction models to learning result biology class VII on cognitive and psychomotor SMPN 1 Gunung Talang. In this research the method is used experiment with the randomized group posttest only design. An experiment in SMPN 1 Gunung Talang in March-April 2015 . The research was done in VII.5 class (that used Direct Instruction models) and VII.6 class (that used conventional models). Defining these two classes as sample based on purposive sampling technique. Instrument these was used in the research is test instrument that is multiple choice which have been tested by the validity, reliability, distinguishing features and the difficulty index as much as 33 items. Result average cognitive learning experiment class (69,84)>control class (58,24). Psychomotor result learning experiment class (77,6 is guite) and the control class (89,53 is guite good). Normality test with πΏ0 < πΏπ‘ , where (the experiment class, πΏ0 = 0,053, πππ πΏπ‘ = 0,173) and the control class (πΏ0 = 0,034, πππ πΏπ‘ = 0,173), then the normal distribution of data. homogeneity test with where πΉβ (0,5)< πΉπ‘ (2,08), which means data homogen. Hypothesis tests conducted found that π‘β (32,10)<π‘π‘ (1,67), then the hypothesis is accepted. Based on result of the analysis, found that by applying Direct Instruction model with experiment methods to result improve learning biology class of VII SMPN 1 Gunung Talang. Keywords: Direct Instruction, Learning Result Biology perhatian siswa pasif dalam pembelajaran. Akibatnya hasil belajar siswa rendah PENDAHULUAN terutama pada materi Organisasi Kehidupan. Biologi merupakan ilmu yang Materi ini tergolong sulit karena banyak mempelajari tentang makhluk hidup. Pada memuat konsep-konsep dan dibutuhkan pembelajaran Biologi sangat diperlukan pengamatan secara langsung mengenai sel, konsep-konsep dasar yang selalu berkaitan jaringan dan organ. Hasil Ulangan Harian II dengan individu itu sendiri serta siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gunung lingkungannya. Selain itu, Biologi adalah Talang Tahun Pelajaran 2013/2014 pada pelajaran yang bersifat hafalan, butuh materi Organisasi Kehidupan berada di pemahaman serta pengamatan agar siswa bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) seperti pada kelas: VII.1 (73,08), VII.2 mudah memahami suatu materi dalam (60,65), VII.3 (58,50), VII.4 (59,20), VII.5 Biologi. (70,79), dan VII.6 (61,09), danVII.7 (59,69). Hasil observasi yang dilakukan di Nilai rata-rata kelas ini berada di bawah SMP Negeri 1 Gunung Talang pada tanggal KKM yang ditetapkan sekolah, yaitu 75. 7 Januari 2015, menunjukkan bahwa siswa Melihat permasalahan di atas, maka kurang menyukai pelajaran Biologi. Hal ini perlu dilakukan upaya peningkatan hasil disebabkan karena pembelajaran masih belajar siswa yaitu dengan menggunakan terpusat pada guru (Teacher center). Guru model pembelajaran Langsung (Direct masih menggunakan metode ceramah dan Instruction). Berdasarkan latar belakang model pembelajaran konvensional akibatnya masalah di atas, telah dilakukan penelitian siswa kurang aktif. Faktor lain yang dengan judul “Penerapan Model menyebabkan kurang tertariknya siswa Pembelajaran Lansung (Direct Instruction) terhadap Biologi terlihat dari minat dan Dengan Metode Eksperimen Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan rancangan randomized control group posttest only design. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Gunung Talang pada bulan Maret-April 2015 dan dilakukan di kelas VII.5 (menggunakan model DI) dan kelas VII.6 (menggunakan model konvensional). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gunung Talang pada Tahun Pelajaran 2014/2015. Instrumen penelitian ini adalah berupa tes objektif dalam bentuk pilihan ganda dengan lima option. Untuk mendapatkan tes yang berkualitas, maka dilakukan analisis tes hasil belajar. Teknik penentuan kualitas instrumen yang dilakukan adalah uji validitas, uji reliabilitas, indeks kesukaran dan daya pembeda yang merujuk pada Arikunto (2010) dan Sudijono (2011). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji-t, sebelum uji-t dilakukan uji normalitas dan homogenitas varians kedua sampel. % Ketuntasan Kognitif Kelas Sampel HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Ranah Kognitif Skor rata-rata nilai tes akhir dari kedua kelas sampel (persentase ketuntasan) dapat dilihat pada Gambar 2. 40% 30% menerapkan model pembelajaran Langsung (Direct Instruction) dengan metode Eksperimen (kelas eksperimen) lebih baik dari pada pembelajaran secara konvensional (kelas kontrol). Berdasarkan persentase ketuntasan pada kelas eksperimen yaitu sebesar 38% dengan siswa yang tuntas sebanyak 8 orang dan yang tidak tuntas sebanyak 13 orang dengan penerapan model pembelajaran Langsung (Direct Instruction) dengan metode Eksperimen berada pada tingkatan kurang dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran belum maksimal karena membutuhkan waktu yang lama dalam hal observasi dikarenakan tidak semua kelompok mendapatkan hasil yang memuaskan dalam observasi kelompoknya. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas kontrol menerapkan model pembelajaran konvensional dengan menggunakan LKS dalam diskusi. Berdasarkan persentase ketuntasan kelas kontrol adalah 26% dengan siswa yang tuntas sebanyak 6 orang dan yang tidak tuntas sebanyak 17 orang, berada pada tingkatan kurang dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh proses pembelajaran konvensional ini hanya sedikit interaksi yang terjadi antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa karena siswa hanya diskusi dalam kelompoknya saja. Dalam diskusi, siswa hanya mengandalkan anggota kelompok mereka yang pintar untuk mencari dan mempelajari materi tersebut. Nilai rata-rata nilai tes akhir dari kedua kelas sampel dapat dilihat pada Gambar 3. 20% 75 10% 70 0% 65 Gambar 2. Persentase Ketuntasan Ranah Kognitif (Pengetahuan) Kelas Sampel Berdasarkan Gambar 2 di atas dapat dilihat pada kelas eksperimen persentase ketuntasan yaitu 38 % dan kelas kontrol persentase ketuntasan yaitu 26 %. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum bahwa kognitif siswa selama pembelajaran dengan 60 55 50 Gambar 3. Nilai Rata-rata Ranah Kognitif (Pengetahuan) Kelas Sampel Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 69,84 lebih tinggi dari pada nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 58,24. Hasil Penelitian menunjukkan dengan menggunakan model pembelajaran Langsung (Direct Instruction) dengan metode Eksperimen (kelas eksperimen) lebih baik daripada menggunakan model pembelajaran konvensional (kelas kontrol). Hal ini disebabkan keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap/fase pertama sampai tahap akhir pembelajaran, para anggota kelompok bisa saling membantu satu sama lainnya dan membahas pekerjaan mereka sewaktu pekerjaan tersebut sedang berjalan, siswa dapat menyelesaikan tugas secara bersamasama, dan meningkatkan saling ketergantungan positif di antara para anggota serta guru berperan sebagai fasilitator dan narasumber. Hasil penelitian menunjukkan dengan menggunakan model pembelajaran Langsung (Direct Instruction) dengan metode Eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yaitu 69,84 dan kelas kontrol yaitu 58,24, dimana KKM sekolah adalah 75. Hal ini juga diperkuat dengan hasil uji hipotesis diterima yang menunjukkan hasil uji t pada kelas sampel menunjukkan π‘β (32,10)>π‘π‘ (1,67). 2. Ranah Psikomotor Penilaian keterampilan (psikomotor) dilakukan dengan menganalisis Lembar Kerja Siswa (LKS). Data hasil penilaian psikomotor siswa dapat dilihat pada Gambar 4. 95 90 85 80 75 70 Gambar 2. Persentase Ketuntasan Ranah Psikomotor Kelas Sampel Berdasarkan Gambar 4 di atas kelas eksperimen (menggunakan model pembelajaran Langsung (Direct Instruction) dengan metode Eksperimen memperoleh nilai psikomotornya yaitu 77,6 dengan kategori Cukup (C), sedangkan pada kelas kontrol (menggunakan model pembelajaran konvensional) yaitu 89,53 dengan kategori Baik (B). Hasil belajar siswa ranah psikomotor pada kelas eksperimen diperoleh nilai ratarata 77,6 dengan kategori Cukup (C). Hal ini disebabkan karena di kelas eksperimen, membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka menyelesaikan investigasi kelompok dalam pengamatan sel dengan menggunakan air jerami dan mikroskop cahaya sehingga kurang memperhatikan isi Lembar Kerja Siswa (LKS). Hasil belajar ranah psikomotor pada kelas kontrol adalah 89,53 dengan kategori baik (B). Hal ini disebabkan karena pada kelas kontrol materi diajarkan terlebih dahulu sehingga membuat siswa mengerti apa yang seharusnya dilakukan dan dapat memotivasi siswa dalam mengisi LKS. PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Langsung (Direct Instruction) dengan metode Eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar Biologi siswa kelas VII SMPN 1 Gunung Talang. B. Saran Dari hasil penelitian yang telah penulis peroleh disarankan pada peneliti selanjutnya agar menggunakan media dalam pembelajaran atau memadukan model pembelajaran Langsung (Direct Instruction) dengan metode Eksperimen dengan media dalam pembelajaran DAFTAR PUSTAKA Anonimus. 2011. Homogenitas Data: Uji Asumsi Untuk Inferensi Statistik Parametrik. Diakses 28 Juli 2015. Anonimus. 2015. Tutorial Olah Data SPSS: Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov. Diakses 28 Juli 2015. Arikunto, S. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Asma, Nur. 2009. Model Pembelajaran Kooperatif. Padang: UNP Press. Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, O. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Kunandar. 2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan kurikulum 2013) Suatu PendekatanPraktis Disertai dengan Contoh. Jakarta: Rajawali Press. Lufri. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press. Lufri., Arlis., Yunus, Yuslidar., dan Sudirman. 2007. Strategi pembelajaran Biologi. Padang: FMIPA UNP. Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Jakarta: Kencana. Zalfendi, Neldi, Hendri dan Rasyid, Willadi. 2010. Strategi Pembelajaran. Padang: Sukabina Press.