PDF (Bab I)

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Komunikasi merupakan bagian terpenting dalam pendidikan. Karena
ditinjau dari prosesnya, pendidikan adalah komunikasi, karena dalam proses
pendidikan terdapat komunikator, komunikan, dan pesan (message), yakni
sebagai komponen-komponen komunikasi (Munadi, 2010: 2). Ditinjau dari efek
yang diharapkan, tujuan komunikasi bersifat umum. Dalam hal inilah maka
dalam proses komunikasi melahirkan istilah-istilah seperti penerangan,
propaganda, indoktrinasi, pendidikan dan lain-lain. Inti dari itu semua adalah
untuk mencapai persetujuan mengenai sesuatu pokok ataupun masalah yang
merupakan kepentingan bersama. Dalam hal ini, tujuan komunikasi adalah untuk
memperlancar penyampaian pesan dalam proses pendidikan.
Dalam standar isi permendiknas no. 22 tahun 2006, mata pelajaran
matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
(1) memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat
dalam pemecahan masalah; (2) menggunakan penalaran pada pola dan sifat,
melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun
bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; (3) memecahkan
masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model
matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; (4)
1
2
mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah, dan (5) memiliki sikap menghargai
kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu,
perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya
diri dalam pemecahan masalah. Berdasarkan tujuan tersebut tampak bahwa arah
atau orientasi pembelajaran matematika adalah kemampuan pemecahan masalah,
kemampuan penalaran, dan komunikasi matematika.
Komunikasi secara umum dapat diartikan sebagai suatu cara untuk
menyampaikan suatu pesan dari pembawa pesan ke penerima pesan untuk
memberitahu, pendapat, atau perilaku baik langsung secara lisan, maupun tak
langsung melalui media. Di dalam berkomunikasi tersebut harus dipikirkan
bagaimana caranya agar pesan yang disampaikan seseorang itu dapat dipahami
oleh orang lain. Untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi, orang dapat
menyampaikan dengan berbagai bahasa termasuk bahasa matematika.
Sedangkan kemampuan komunikasi matematika dapat diartikan sebagai
suatu kemampuan siswa dalam menyampaikan sesuatu yang diketahuinya
melalui peristiwa dialog atau saling hubungan yang terjadi di lingkungan kelas,
dimana terjadi pengalihan pesan. Pesan yang dialihkan berisi tentang materi
matematika yang dipelajari siswa, misalnya berupa konsep, rumus, atau strategi
penyelesaian suatu masalah. Pihak yang terlibat dalam peristiwa komunikasi di
dalam kelas adalah guru dan siswa. Cara pengalihan pesannya dapat secara lisan
maupun tertulis.
3
Berdasarkan hasil observasi mengenai komunikasi matematika dalam
pembelajaran khususnya bagi siswa kelas VII F SMP N 2 Banyudono, peneliti
sangat prihatin mendengar keluhan guru yang mengatakan bahwa komunikasi
siswa sampai saat ini masih rendah, antara lain: 1) kemampuan siswa dalam
mengajukan pertanyaan, 2) kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan, dan
3) kemampuan siswa dalam menyatakan ide atau pendapat. Walaupun guru
sudah memotivasi dan membimbing siswa dalam menyampaikan pesan atau ideide dalam pembelajaran matematika.
Berkaitan dengan masalah-masalah di atas pembelajaran di SMP N 2
Banyudono khususnya di kelas VII F yang berjumlah 37 siswa, terdiri dari 20
siswa putra dan 17 siswa putri, setelah peneliti melakukan observasi ditemukan
permasalahan yang dapat dilihat dari indikator, antara lain: 1) kemampuan siswa
dalam mengajukan pertanyaan sebesar 24,32%, 2) keberanian siswa dalam
menyatakan ide atau pendapat sebesar 16,21%, 3) kemampuan siswa dalam
menjawab pertanyaan sebesar 21,62%, 4) kemampuan siswa dalam melakukan
presentasi sebesar 13,51%. Lebih jauh, hanya sekitar 27,02% siswa yang
mencapai KKM > 65 sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa
rendah.
Untuk mengantisipasi masalah tersebut agar tidak berkelanjutan, maka
guru hendaknya memilih model pembelajaran yang tepat untuk dapat
merangsang siswa dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematika.
4
Model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi
matematika adalah Problem Based Instruction (Pembelajaran Berbasis Masalah).
PBI adalah salah satu model pembelajaran yang dapat membangkitkan
aktivitas dan nalar siswa, sehingga kreatif dapat berkembang secara optimal. PBI
tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyakbanyaknya kepada siswa. PBI dikembangkan untuk membantu siswa
mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan
intelektual (Trianto, 2007: 67).
Dengan adanya permasalahan tersebut, maka peneliti termotivasi untuk
melakukan penelitian tentang penerapan model pembelajaran Problem Based
Instruction. Penerapan model pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan komunikasi matematika siswa sehingga pada akhirnya terjadi
peningkatan prestasi belajar siswa.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana menerapkan model pembelajaran Problem Based Instruction di
kelas VII F SMP N 2 Banyudono?
2. Apakah
model
meningkatkan
pembelajaran
kemampuan
mengoptimalkan alat peraga?
Problem
komunikasi
Based
Instruction
matematika
siswa
mampu
dengan
5
Kemampuan komunikasi matematika dapat dilihat dari indikator berikut:
a. Kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan.
b. Keberanian siswa dalam menyatakan ide atau pendapat.
c. Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan.
d. Kemampuan siswa dalam melakukan presentasi di depan kelas.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang muncul dalam penelitian ini, tujuan
yang ingin dicapai melalui Penelitian Tindakan Kelas ini adalah
untuk
meningkatkan kemampuan komunikasi matematika dengan model pembelajaran
Problem Based Instruction dengan mengoptimalkan alat peraga pada siswa kelas
VII F SMP N 2 Banyudono tahun ajaran 2011/2012.
D.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan
kepada pembelajaran matematika utamanya pada peningkatan komunikasi
matematika siswa dengan model pembelajaran Problem Based Instruction.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru, dapat mengembangkan model pembelajaran yang selama ini
digunakan untuk meningkatkan kualitas mengajar dalam pembelajaran
matematika.
b. Bagi siswa, dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika
siswa dalam proses belajar matematika.
6
c. Bagi sekolah, penelitian ini memberikan sumbangan dalam rangka
perbaikan pembelajaran matematika.
E. Definisi Istilah
1. Peningkatan
Proses, cara, perbuatan meningkatkan.
2. Komunikasi Matematika
Komunikasi matematika adalah suatu peristiwa penyampaian pesan
atau informasi matematika oleh guru kepada siswa maupun sebaliknya secara
lisan maupun tertulis untuk menyapaikan ide-ide dan permasalahan dalam
matematika. Ketika siswa memecahkan masalah dan melakukan penalaran
terhadap suatu ide, maka mereka perlu mengkomunikasikan hasilnya kepada
guru atau siswa lain.
Pada
penelitian
ini
indikator
komunikasi
matematika
adalah
kemampuan siswa dalam menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa
simbol matematika, kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan,
keberanian siswa dalam menyatakan ide atau pendapat, kemampuan siswa
dalam menjawab pertanyaan, dan kemampuan siswa dalam mendengarkan,
berdiskusi, menulis dalam matematika.
3. Problem Based Instruction
Problem Based Instruction adalah model pembelajaran yang
mengakomodasi keterlibatan siswa dalam belajar dan pemecahan masalah
otentik dan bermakna. Dalam pemerolehan informasi dan pengembangan
7
pemahaman tentang topik-topik, siswa belajar bagaimana mengkonstruksi
kerangka
masalah,
mengorganisasikan
dan
menginvestigasi
masalah,
mengumpulkan dan menganalisis data, menyusun fakta, mengkonstruksi
argumentasi mengenai pemecahan masalah, bekerja secara individual atau
kelompok dalam pemecahan masalah. Peranan guru sebagai pembimbing dan
negosiator.
4. Alat Peraga
Alat peraga adalah suatu media pembelajaran
atau alat bantu
pendidikan yang berupa perbuatan-perbuatan atau benda-benda yang bisa
digunakan untuk memperjelas suatu materi pembelajaran.
5. Segi Empat
Segi empat adalah bangun datar yang jumlah sisinya ada empat buah.
Secara umum, ada enam macam bangun datar segi empat, yaitu: 1) persegi
panjang, 2) persegi, 3) jajargenjang, 4) belah ketupat, 5) layang-layang, 6)
trapesium.
Download