DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA

advertisement
 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNG JAWABAN (LKPJ) GUBERNUR JAWA TENGAH AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013 URUSAN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN BAB IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 6. Perdagangan.
a. Program dan Kegiatan
Kebijakan umum pembangunan sektor perdagangan yang ditetapkan
dalam rangka pencapaian kinerja adalah: meningkatkan akses pasar ekspor
nonmigas terutama produk unggulan daerah berbasis sumber daya lokal;
peningkatan sistem distribusi barang strategis dan kebutuhan pokok
masyarakat, kepastian berusaha, dan daya saing produk dalam negeri.
Peran kinerja urusan Perdagangan tersebut ditunjukkan oleh
besarnya kontribusi terhadap PDRB Jawa Tengah. Pertumbuhan sektor
perdagangan Tahun 2013 sebesar 8,49% 7,72% lebih rendah 0,76%
dibanding periode yang sama Tahun 2012 sebesar 8,67% 8,48%. Namun
kontribusi terhadap struktur PDRB sebesar 17,34% 17,47% lebih besar
0,39% dari tahun sebelumnya sebesar 17,05% 17,08%.
Program yang dilakukan adalah: Peningkatan dan Pengembangan
Ekspor; Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional; Peningkatan
Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri; Peningkatan Perlindungan Konsumen
dan Pengamanan Perdagangan; serta Pemberdayaan Usaha Dagang Kecil
dan Menengah.
Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor, dilaksanakan melalui kegiatan antara lain: Peningkatan kualitas dan kuantitas pelaku
dan informasi ekspor; Peningkatan standar mutu dan sertifikasi produk
komoditi dan orientasi ekspor Jawa Tengah; Peningkatan ragam mutu
komoditi ekspor non migas; dan Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus
(KEK) di Jawa Tengah. Realisasi kinerja terhadap target Tahun 2013 dan
dibandingkan Tahun 2012 antara lain: Peningkatan nilai ekspor non migas
sebesar US$ 5.329,46 juta di atas target US$ 4.897 juta dan lebih tinggi
dari US$ 4.513 juta Peningkatan nilai ekspor non migas sebesar US$ 4.989
juta atau 8,5%, pada tahun 2013 sebesar US$ 4.874,76 juta atau hanya
mencapai 8,02%, hal tersebut masih dipengaruhi oleh belum pulihnya
kondisi perekonomian dunia; Jumlah komoditi ekspor non migas mencapai
target sebanyak 2 jenis komoditi yaitu mainan anak dari kayu dan kerajinan
Draft III LKPJ Gub Jateng, 27‐29 Jan 2014
224
BAB IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah batik; dan Pelaksanaan Sertifikasi mutu barang sebanyak 439 jenis melebihi
dari target sebanyak 350 jenis barang Jumlah Komoditi ekspor non migas
telah mencapai target keseluruhan 15 jenis dan pada tahun 2013
mengoptimalkan 2 jenis komoditi yaitu mainan anak dari kayu dan
kerajinan batik; Pelaksanaan Sertifikasi mutu barang sebanyak 439 jenis
meningkat 25,4% atau melampaui target yaitu sebanyak 350 jenis barang
dan pada Tahun 2012 sebanyak 529 jenis barang.
Program
Peningkatan
Kerjasama
Perdagangan
Inter-
nasional, dilaksanakan melalui kegiatan yaitu: Peningkatan akses pasar
produk unggulan berorientasi ekspor di pasar luar negeri dan peningkatan
efisiensi impor dalam rangka mendukung ekspor. Realisasi kinerja terhadap
target Tahun 2013 dan dibandingkan Tahun 2012 yaitu: Pengembangan
kerjasama telah dilaksanakan misi dagang dan promosi di 2 (dua) negara
tujuan ekspor yaitu Pameran Pasar Malam Indonesia 2013 di Den Haag
Belanda dan Pameran “The Tokyo International Gift Show Autumn 2013“ di
Jepang sesuai target dan turun dari 4 kegiatan dan di Tahun 2012
kerjasama telah dilaksanakan di 4 negara. Pada Pameran di Den Haag
produk yang dipromosikan adalah produk makanan, batik dan kerajinan
nilai transaksi selama pameran berlangsung mencapai Rp.347,2 juta adalah
hasil penjualan langsung, sedangkan berupa order senilai Rp.480 juta.
Sedangkan pameran di Tokyo yang diikuti oleh Indonesia, India, Korea
Selatan, China, Malaysia dan Singapura, serta perusahaan dalam negeri
Jepang tersebut menghasilkan transaksi langsung sebesar Rp.111,7 Juta
dan order sebesar Rp.3,9 Milyar. Produk yang ditawarkan adalah produk
mainan edukasi, kerajinan Batik,Tas, dan Kaca. Selain itu dilaksanakan
sertifikasi mutu barang sebanyak 439 di atas target sebanyak 350 dan
turun dari 529 dan pada tahun sebelumnya dilaksankan sebanyak 529
sertifikasi.
Program Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri, dilaksanakan
melalui kegiatan antara lain: Peningkatan informasi harga pengamanan stok
dan distribusi; Peningkatan dan pengembangan pasar lelang dan sistem
Draft III LKPJ Gub Jateng, 27‐29 Jan 2014
225
BAB IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah resi gudang; Peningkatan pelayanan informasi perusahaan; Pembinaan dan
peningkatan akses pasar produk dalam negeri serta Pencitraan melalui Aku
Cinta Produk Indonesia. Realisasi kinerja terhadap target Tahun 2013 dan
dibandingkan Tahun 2012 yaitu: Pembinaan terhadap pelaku usaha
sebanyak 697 unit usaha sesuai target dan turun dari 1.605 dan pada
tahun 2012 membina sebanyak 1.605 unit usaha; dan Pembangunan
sarana pasar pada 2 unit pasar tradisional telah terealisasi sesuai target
yaitu penyediaan sarana dan prasarana dagang Pasar Cokro Kembang
Kabupaten Klaten dan Pasar Bulu Kota Semarang.
Program
Perlindungan
Konsumen
dan
Pengamanan
Perdagangan, dilaksanakan melalui kegiatan antara lain : Peningkatan
perlindungan konsumen; Pengawasan barang beredar dan kemetrologian;
Peningkatan pengawasan kemetrologian; serta Peningkatan operasional
kemetrologian.
Realisasi
kinerja
terhadap
target
Tahun
2013
dan
dibandingkan Tahun 2012 yaitu: Pelaksanaan Tera dan Tera Ulang
terhadap jenis alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP)
sebanyak 5.116 buah melampaui target 5.000 buah dan turun dari 25.521
buah dan pada tahun 2012 sebanyak 25.521 buah. Adapun jenis UTTP
tersebut adalah Timbangan Jembatan Elektronik, Timbangan Wadah Curah,
Meter Kwh, Pompa Ukur BBM, Meter Arus Kerja, Timbangan Ukur Silinder
Tegak dan Timbangan Filing Mesin. Sedangkan pengawasan barang
beredar pada pelaku usaha sebanyak 3.070 dari target 2.500 dan
meningkat dari 946 unit usaha dan pada Tahun 2012 dilakukan pada 946
unit usaha.
Program Pemberdayaan Usaha Dagang Kecil dan Menengah,
dilaksanakan melalui kegiatan yaitu: Perkuatan kelembagaan pasar dan
peningkatan sarana bagi UDKM serta Pemetaan potensi UDKM di Jawa
Tengah. Realisasi kinerja terhadap target Tahun 2013 dan dibandingkan
Tahun 2012 yaitu bimbingan teknis pelaku usaha perdagangan sebanyak
2.242 unit usaha melebihi target 2.200 unit usaha dan meningkat dari
1.150 unit usaha dan pada Tahun 2012 sebanyak 1.150 unit usaha.
Draft III LKPJ Gub Jateng, 27‐29 Jan 2014
226
BAB IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah Penghargaan yang diperoleh di tingkat Nasional adalah: Juara I
Nasional Pemerintah Daerah Peduli Konsumen; Juara II Nasional UPTD
Metrologi
Legal
terbaik
yaitu
Balai
Metrologi
Wilayah
Banyumas;
Penghargaan Nasional Primaniyarta 2013 diterima oleh: PT. Biratex
Industries dan PT. Indesso Aroma dengan kategori Eksportir Berkinerja,
PT. The Gunung Subur dan PT. Pindi Mulya Abadi dengan kategori Eksportir
Pembangun Merek Global, PT. Indoexim Interantional dengan kategori
Eksportir Pelopor Pasar Baru; Penghargaan Metrological Award Kategori
Perusahaan Penggunaan Alat Ukur, Takar, Timbangan dan Perlengkapan
peduli tertib ukur diberikan kepada : PT Sri Boga Tanjung Emas Semarang.
Adapun indikator kinerja
program sebagaimana daftar terlampir
pada Lampiran L-B.6.1.1.
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Anggaran
Perindustrian
Urusan
dan
Perdagangan
Perdagangan
Provinsi
dilaksanakan
Jawa
oleh
Tengah
Dinas
dan
Biro
Perekonomian Setda Provinsi Jawa Tengah, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.14.480.000.000,00 dengan realisasi fisik sebesar 100% dan
keuangan 92,84% 95,90%, dengan uraian program dan kegiatan sebagai
berikut :
Program
Efisiensi
Perdagangan
Dalam
Negeri,
alokasi
anggaran sebesar Rp. 2.080.000.000,00 dengan realisasi fisik sebesar
100% dan keuangan 97,73%. Hasil yang dicapai antara lain: Tersedianya
informasi
harga
kepokmas
di
Ibukota
Provinsi
Jawa
Tengah;
Terselenggaranya pasar murah di 7 lokasi Ibukota Provinsi Jawa Tengah;
Terselenggaranya Pasar Lelang forward komoditi Agro di STA Soropadan
Temanggung; Tersedianya stock dan kelancaran distribusi pupuk di Jawa
Tengah; Terlaksananya revitalisasi operasional sistem resi gudang pada 11
kabupaten/kota; Terlaksananya revitalisasi pasar lelang komoditi agro Jawa
Tengah; Tersedianya data peta distribusi beras dan jagung di Jawa
Tengah; Sosialisasi peraturan SIUP dan WDP di 35 kabupaten/kota;
Draft III LKPJ Gub Jateng, 27‐29 Jan 2014
227
BAB IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah Meningkatnya pelaporan dan penyusunan data statistik SIUP dan WDP di
35 kabupaten/kota. Untuk kegiatan peningkatan akses pasar dalam negeri
pada Tahun 2013 telah dilaksanakan 12 kali pameran yaitu: Pameran
Inacraft, Pameran Adiwastra, IFFINA, Pameran Gender dan Women Expo di
Jakarta; Pameran SAE dan Soropadan Expo di Temanggung; Pameran
Jateng Fair di Semarang; Borobudur Hasting di Magelang; Java Expo di
Surakarta; Pekan Kreatif dan Nusantara di Banyumas; Batik Bordir dan
Accesories Fair 2013 di Surabaya; serta Maluku Expo di Maluku.
Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor, alokasi
anggaran sebesar Rp.1.250.000.000,00 dengan realisasi fisik sebesar 100%
dan keuangan 95,37%. Hasil yang dicapai antara lain: Tersusunnya
panduan Komoditas Ekspor yang diatur Perdagangannya 2 komoditas Jawa
Tengah;
Evaluasi
Statistik
Ekspor
Jawa
Tengah;
Terselenggaranya
koordinasi guna peningkatan ekpor non migas Jateng di 27 kabupaten/
kota; Meningkatnya Pelayanan Laboratorium Penguji dan Laboratorium
Kalibrasi Produk Komoditi dan Orientasi Ekspor; Sosialisasi Peningkatan
Ragam Mutu Komoditi Ekspor Non Migas di Semarang; serta Koordinasi
peningkatan ekpor non migas Jateng di 27 kabupaten/kota.
Program
Peningkatan
Perlindungan
Konsumen
dan
Pengamanan Perdagangan, alokasi anggaran Rp. 7.950.000.000,00
dengan realisasi fisik sebesar 100,00% dan keuangan 95,40%. Hasil yang
dicapai antara lain: Terbentuknya 1400 Motivator Perlindungan Konsumen
di Jawa Tengah; Meningkatnya pemahaman perlindungan konsumen di 35
kabupaten/kota melalui visualisasi perlindungan konsumen dalam bentuk
baliho; Pengawasan barang beredar terhadap 293 produk pangan dan non
pangan di 35 lokasi kabupaten/kota; Pengawasan tehadap peredaran
23.817 alat UTTP dan 450 BDKT di 35 lokasi kabupaten/kota; dan
Pelayanan tera dan tera ulang serta pemantauan pasca pelayanan ditempat
pakai ataupun sesuai permintaan se Jawa Tengah oleh 6 Balai Metrologi.
Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional, alokasi anggaran sebesar Rp.2.600.000.000,00 dengan realisasi fisik
Draft III LKPJ Gub Jateng, 27‐29 Jan 2014
228
BAB IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah sebesar 100,00% dan keuangan 95,94%. Hasil yang dicapai antara lain:
Terpilihnya eksportir tangguh Jawa Tengah untuk 4 nominasi; Terbukanya
peluang pasar ekspor produk furniture Jawa Tengah di Belanda dan multi
produk di Tokyo melalui partisipasi pameran luar negeri serta pembuatan
buku katalog produk ekspor; Terlaksananya sosialisasi mengenai produk
unggulan yang berorientasi ekspor di Semarang dan pemantauan kinerja
ekspor paska pameran; Terlaksananya sosialisasi mengenai kebijakan impor
di Semarang; Terselenggaranya temu bisnis importir di Semarang;
Tervalidasinya Angka Pengenal Impor (API) serta pembuatan buku katalog
API dan leaflet; Pengembangan SIM impor serta pembuatan buku katalog
SIM impor.
Program Pemberdayaan Usaha Dagang Kecil dan Menengah,
alokasi angggaran sebesar Rp.600.000.000,00 dengan realisasi fisik sebesar
100,00% dan keuangan 97,04%. Hasil yang dicapai antara lain:
Meningkatnya kemampuan 60 orang pengelola pasar tradisional dalam
pengelolaan serta pemasaran produk; Terselenggaranya even promosi di
Pasar Cokrokembang Klaten; Pendampingan serta monitoring evaluasi
aktifitas perdagangan di Pasar Cokrokembang Klaten; Pembelian sound
system, kursi, meja dan tenda di Gedung Despra; Terlaksananya sosialisasi
mengenai
regulasi
pasar
di
Semarang;
Terlaksananya
pendataan
UDKM/UKM potensial di 35 kabupaten/kota; Meningkatnya kemampuan 40
orang selaku pelaku UDKM/UKM mengenai pengembangan manajemen
bisnis potensial waralaba di Jawa Tengah.
Adapun realisasi program dan kegiatan secara rinci sebagaimana
Lampiran L-B.6.2.1-6.
c. Permasalahan, Solusi dan Peluang
Permasalahan
1) Belum terbangunnya sistim distribusi barang kebutuhan pokok dan
strategis yang efektif dan efisien.
2) Masih kurang dan rendahnya kualitas sarana dan prasarana dagang
pasar tradisional.
Draft III LKPJ Gub Jateng, 27‐29 Jan 2014
229
BAB IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 3) Masih
tingginya
terjangkau
penggunaan
harganya
barang
utamanya
barang
impor
yang
elektronika,
relatif
mesin
lebih
dan
peralatan listrik serta pakaian jadi.
Solusi
1) Pengembangan jaringan distribusi daerah, serta Pengembangan pasar
lelang dan sistem resi gudang.
2) Pembinaan dan Peningkatan sarana prasarana usaha dagang dan pasar
tradisional.
3) Peningkatan keunggulan komperatif produk ekspor, Pencitraan produk
unggulan berbasis sumber daya lokal, Peningkatan promosi dan kontak
dagang internasional.
Peluang
1) Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2011 tentang Sistem Logistik
Nasional.
2) Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 53/MDag/Per/12/2008 Tentang Pedoman Penataan Dan Pembinaan Pasar
Tradisional, Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern.
3) Pemberlakuan kebijakan perdagangan tingkat Regional yaitu integrasi
ekonomi ASEAN pada tahun 2015.
Draft III LKPJ Gub Jateng, 27‐29 Jan 2014
230
BAB IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 7. Perindustrian
a. Program dan Kegiatan
Kinerja sektor industri diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan
populasi industri melalui pengembangan dan pemberdayaan usaha industri
kecil dan menengah berbasis sumber daya lokal tingkat perdesaan dengan
pendekatan kelompok usaha bersama, sentra dan klaster.
yang
Jenis industri
dikembangkan adalah industri tekstil produk tekstil, mebel dan
pengolahan kayu, makanan minuman, alat transportasi, permesinan,
elektronika, telematika, kimia, kulit dan alas kaki serta kerajinan.
Indikator yang menunjukkan hasil pembangunan sektor industri
antara lain adalah kontribusi dalam pembentukan PDRB. Laju pertumbuhan
industri pengolahan mencapai 5,4% menurun dari 6,5% 5.91% dan pada
Tahun 2012 mencapai 5,46%, meningkat 0,45%. Sedangkan dalam
struktur PDRB, memberikan kontribusi sebesar 31,9% menurun dari 32,6%
Sedangkan dalam struktur PDRB, memberikan kontribusi sebesar 32,56%
dibanding tahun sebelumnya sebesar 32,83% menurun 0,27%.
Program yang dilaksanakan adalah : Pengembangan Industri Kecil
dan
Menengah
Pengembangan
(IKM)
yang
Sentra/Klaster
Berbasis
Industri
Pada
Sumber
Potensial;
Daya
Penataan
Lokal;
Struktur
Industri; Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri; Peningkatan SDM,
Pelatihan dan Bantuan Peralatan Industri.
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM)
yang Berbasis Pada Sumber Daya Lokal, dilaksanakan melalui kegiatan
antara lain: Peningkatan dan pengembangan industri alternatif berbasis
sumber daya lokal; Peningkatan mutu, standardisasi produk IKM dan
pengembangan
IKM
lintas
kabupaten/kota;
Peningkatan
dukungan
Dekranasda bidang industri; Peningkatan kualitas data informasi IKM dan
layanan klinik HKI bidang Indag di Jawa Tengah. Realisasi kinerja terhadap
target Tahun 2013 dan dibandingkan Tahun 2012 yaitu: Pengembangan
produk unggulan daerah sebanyak 6 jenis produk sesuai dengan target
berupa produk edukasi berbahan kayu, kerajinan kulit, alas kaki, batu
Draft III LKPJ Gub Jateng, 27‐29 Jan 2014
231
BAB IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah mulia, komponen elektronika dan produk kreatif telematika, meningkat dari
5 jenis produk dan pada Tahun 2012 sebanyak 5 jenis produk; Penurunan
kandungan bahan baku impor bagi IKM mencapai 38% dari target sebesar
40% dan meningkat dari 32% . Hal ini disebabkan belum optimalnya
pemanfaatan dan pengembangan bahan baku lokal yang memenuhi
standar terutama untuk industri makanan dan tekstil, Untuk industri mesin
dan logam, masih tingginya ketergantungan bahan baku impor, disebabkan
oleh lonjakan impor barang modal dan bahan baku untuk kebutuhan
investasi dan realisasi pelaksanaan proyek swasta maupun pemerintah.
Sehuhungan hal terebut, upaya yang ditempuh adalah mengembangkan
dan melaksanakan kebijakan pengembangan bahan baku lokal melalui
program hilirisasi agroindustri dan industri berbasis logam.
Program Pengembangan Sentra/Klaster Industri Potensial,
dilaksanakan melalui kegiatan yaitu : Peningkatan dan pengembangan
klaster tekstil dan produk tekstil, industri makanan olahan, industri
komponen, IKM kerajinan, industri komponen otomotif dan komponen
pompa air serta mebel/kayu olahan. Realisasi kinerja terhadap target Tahun
2013 dibandingkan dengan Tahun 2012 yaitu : Pengembangan klaster
industri penghela dan klater pendukung lainnya sebanyak 6 klaster (industri
kreatif telematik a, industri komponen elektronika, gula semut, pengolahan
susu, kapal rakyat dan alas kaki), dan meningkat dari 5 klaster yaitu minyak
atsiri, batik printing ,kerajinan kulit, produk berbasis ketela dan komponen
otomotif.
Program Penataan Struktur Industri, dilaksanakan melalui
kegiatan antara lain : Peningkatan penggunaan dan informasi produk dalam
negeri; Peningkatan kualitas dan keamanan produk agroindustri skala kecil
dan menengah; Peningkatan sinergitas program pembangunan industri;
Fasilitasi pengembangan akses bahan baku industri mebel dan pengolahan
kayu; Peningkatan dan penguatan industri elektronika dan telematika;
Peningkatan dan penguatan industri pendukung klaster; Peningkatan mutu
dan pengembangan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi; Pembinaan
Draft III LKPJ Gub Jateng, 27‐29 Jan 2014
232
BAB IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah industri di lingkungan industri hasil tembakau dan Penguatan jejaring
kemitraan IKM industri Aneka.
Realisasi kinerja terhadap target Tahun 2013 dan dibandingkan
Tahun 2012 yaitu: Pembinaan terhadap IKM dalam rangka memperkuat
struktur industri hulu dan hilir mencapai 3.313 unit usaha melampaui dari
target 2.938 unit usaha dan meningkat dari 3.042 unit usaha dan pada
Tahun 2012 pembinaan sebanyak 3.042 unit usaha.
Program
Peningkatan
Kemampuan
Teknologi
Industri,
dilaksanakan melalui kegiatan yaitu : Peningkatan sarana dan prasarana
Unit Pelayanan Teknis (UPT) dalam rangka optimalisasi pelayanan bagi
IKM, penerapan teknologi informasi networking industri.
Realisasi kinerja terhadap target Tahun 2013 dan dibandingkan
Tahun 2012 yaitu Pembinaan dan bimbingan teknis pengembangan dan
penerapan teknologi hasil rekayasa industri sesuai target sebanyak 330 IKM
dan turun dari 406 IKM dan pada Tahun 2012 pembinaan sebanyak 406
IKM.
Program Peningkatan SDM, Pelatihan dan Bantuan Peralatan
Industri, dilaksanakan melalui kegiatan yaitu: Peningkatan kualitas produk
dan pengembangan SDM Industri Kecil dan Menengah; Pengembangan
Wirausaha Baru Industri Kecil dan Menengah Mendukung Program
Pembangunan Kewilayahan; dan Peningkatan Ketrampilan SDM IKM
Industri Aneka. Realisasi kinerja terhadap target Tahun 2013 dan
dibandingkan Tahun 2012 yaitu : Pendidikan dan latihan serta penyaluran
bantuan
peralatan
dalam
rangka
pemberdayaan
masyarakat
serta
pengembangan wirausaha baru industri mencapai 3.235 orang melampaui
dari target sebanyak 1.030 orang dan turun dari 6.160 orang dan pada
Tahun 2012 pendidikan dan latihan serta penyaluran bantuan peralatan
sebanyak 6.160 orang .
Penghargaan yang diterima dan prestasi yang diraih Jawa Tengah di
Bidang Industri adalah: Juara Nasional Inacraft Award
kategori batik
limbah kertas timah bagi Dekranasda Jawa Tengah; Juara Nasional
Draft III LKPJ Gub Jateng, 27‐29 Jan 2014
233
BAB IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah Dekranas Award kategori limbah olahan kertas semen bagi IKM Green Haris
Pekalongan; dan Penghargaan Nasional Industri Hijau Tahun 2013 diterima
oleh : PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap, PT. Sinar Sosro, Ungaran
Semarang, PT. Indolakto, Pandaan Semarang, PT. Indaco Coatings Industry
Solo.
Adapun capaian indikator kinerja program secara rinci sebagaimana
Lampiran L.B.7.1.1.
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Alokasi anggaran Urusan Industri sebesar Rp. 34.875.000.000,00
yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Tengah dan Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Tengah, dengan
realisasi fisik sebesar 97,45% dan keuangan 94,48%, dilaksanakan melalui
program dan kegiatan sebagai berikut :
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM)
yang berbasis pada Sumber Daya Lokal, alokasi anggaran sebesar Rp.
1.775.000.000,00 dengan realisasi fisik sebesar 100% dan keuangan
99,41%. Hasil yang dicapai antara lain: Meningkatnya kualitas dan desain
produk IKM Sepatu bagi 10 IKM melalui magang pembuatan desain sepatu;
Tersalurkannya bantuan peralatan IKM Kerajinan Tas di Kota Semarang dan
Kabupaten Klaten; Terselenggaranya Pameran batik, tenun dan bordir di
Kota Semarang; Terlaksananya uji kesetaraan produk kerajinan Jawa
Tengah ke Kota Medan Provinsi Sumatra Utara; Terwujudnya partisipasi
antar anggota Mitra Praja utama (MPU) sebagai hasil pelaksanaan kegiatan
hasil kesepakatan Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama (FKD MPU)
di Lampung, DKI Jakarta, Bali dan Surabaya; Terselenggaranya Sosialiasi
Penerapan HKI, dan tersalurkannya bantuan fasilitasi dan registrasi HKI
bagi 120 IKM di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, dan Terselenggaranya
Rakor Rapat pengembangan kerajinan dengan kab/kota.
Program Pengembangan Sentra/Klaster Industri Potensial,
alokasi anggaran sebesar Rp.1.500.000.000,00 dengan realisasi fisik
Draft III LKPJ Gub Jateng, 27‐29 Jan 2014
234
BAB IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah sebesar 100% dan keuangan 98,52%. Hasil yang dicapai antara lain :
Meningkatnya kompetensi bagi 20 IKM Batik di Yogyakarta; Bertambahnya
data dan informasi potensi makanan olahan IKM Mocaf Jawa Tengah;
Terlaksananya workshop pelaku industri komponen industri dan review
business plan korporasi berbasis IKM Komponen Otomotif kendaraan roda 2
di Kota Semarang; Tersedianya peta industri aneka di Jawa Tengah;
Terselenggaranya Bintek dan magang IKM komponen pompa air; serta
Terfasilitasinya peningkatan kompetensi desainer orientasi pengembangan
desain mebel bagi 15 orang komunitas desainer Jawa Tengah.
Program Penataan Struktur Industri, alokasi anggaran sebesar
Rp.27.900.000.000,00 dengan realisasi fisik sebesar 96,81% dan keuangan
93,78%. Hasil yang dicapai antara lain: Meningkatnya ketrampilan,
kompetensi SDM IKM produksi mesin TTG bagi 10 IKM, jasa keteknikan
elektronik bagi 30 orang, pembuatan sistem aplikasi sederhana, desain
animasi, SDM bidang manajemen ekspor bagi 42 orang, pengetahuan Heat
Tratment bagi IKM Logam; Meningkatnya kualitas dan kuantitas produksi 3
KUB Permesinan, IKM garam, industri berbahan baku kedelai bagi industri
agro, industri berbahan baku kedelai bagi industri agro, industri susu, jasa
perbengkelan bagi IKM perbengkelan otomotif, industri aneka, industri
logam bagi 4 KUB dan 90 IKM di 21 kabupaten/kota; Terlaksananya
pelatihan ketrampilan SDM Bidang Garmen siap kerja bagi 150 orang di
Kota Semarang; Terciptanya ketrampilan usaha bagi tenaga kerja IHT
dibidang IKM makanan di 35 kabupaten/kota; Identifikasi Peredaran IHT
dan Pengumpulan data Peredaran IHT Ilegal di Jawa Tengah tidak
terlaksana dikarenakan proses lelang dari 3 pendaftar tidak melakukan
penawaran sampai batas waktu yang ditentukan, lelang ulang dilakukan
namun dibatalkan dikarenakan
waktu tanda tangan kontrak jatuh pada
bulan Januari 2014; Teridentifikasinya distributor minuman beralkohol;
Sosialisasi dan publikasi perlindungan konsumen di 10 kabupaten/kota;
Terjaminnya keamanan dan mutu produk makanan olahan melalui Goods
Manufacturing Process bagi IKM Agroindustri di Semarang; Tersertifikasinya
Draft III LKPJ Gub Jateng, 27‐29 Jan 2014
235
BAB IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah SNI IKM garam konsumsi beryodium, penerapan sistim ISO dan SNI bagi
industri manufaktur di Jawa Tengah; dan Terselenggaranya 1 event
pameran hasil produksi IKM kerajinan industri aneka di Jakarta.
Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri, alokasi
anggaran sebesar Rp. 2.050.000.000,00 dengan realisasi fisik sebesar
100% dan keuangan 98,75%. Hasil yang dicapai antara lain : Meningkatnya
pelayanan teknis kepada IKM kayu pada UPT Kayu Jepara; Terciptanya
prototype
mesin
garam
dan
mesin
vacum
frying;
Meningkatnya
kemampuan SDM dalam bidang manajamen produksi bagi 100 IKM ;
Optimalnya pelayanan kepada 100 IKM di Jawa Tengah; serta Tersedianya
aplikasi sistem e-paper info indag dan bursa on-line hasil bumi Jawa
Tengah.
Program Peningkatan SDM, Pelatihan dan Bantuan Peralatan
Industri, alokasi anggaran sebesar Rp.1.650.000.000,00 realisasi fisik
sebesar 100% dan keuangan 92,02%. Hasil yang dicapai antara
lain:
Meningkatnya kemampuan SDM industri kreatif di Jawa Tengah meliputi
fashion dan batik bagi 100 orang dan Industri Aneka bagi 10 IKM Tas;
Meningkatnya akses pasar industri kreatif melalui PPKD bagi 40 IKM di Jawa
Tengah; Meningkatnya ketrampilan SDM dan kualitas produk bagi 6 IKM
wirausaha baru di Kabupaten Blora, Wonogiri, Wonosobo, Kebumen,
Rembang dan Banjarnegara; serta Meningkatnya kemampuan SDM industri
Kerajinan Tas di Jawa Tengah.
Adapun realisasi program dan kegiatan secara rinci sebagaimana
Lampiran L-B.7.2.1-18.
c. Permasalahan, Solusi dan Peluang
Permasalahan
1) Belum optimalnya jejaring kemitraan usaha antara IKM dengan industri
besar yang disebabkan kurang optimalnya pemenuhan persyaratan
teknis maupun administrasi serta pasokan secara kontinyu.
Draft III LKPJ Gub Jateng, 27‐29 Jan 2014
236
BAB IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 2) Belum optimalnya pengembangan Industri sesuai dengan tata ruang
wilayah yang berwawasan lingkungan dalam meningkatkan investasi
industri.
3) Terbatasnya dukungan infrastruktur sarana prasarana layanan teknis
dan kondisi mesin yang sudah tua menjadi potensi menurunkan daya
saing sektor industri.
Solusi
1) Melaksanakan pendampingan manajemen kepada forum klaster industri
dalam mengembangkan kemitraan usaha IKM dengan industri besar.
2) Pengembangan kawasan industri di Jawa Tengah dalam rangka menjamin kepastian lokasi dan aturan yang berwawasan lingkungan.
3) Pendampingan restrukturisasi dan revitalisasi industri strategis yaitu
Tekstil, perlogaman, komponen dan permesinan.
4) Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM industri dalam rangka
pengembangan wirausaha baru dan penyediaan tenaga terampil siap
kerja di perusahaan besar (tekstil dan garmen)
5) Peningkatan dan pengembangan Unit Pelayanan Teknis (UPT) Industri
di kawasan sentra industri.
Peluang
1) Kebijakan Industri Nasional yang memberikan dukungan dan fasilitasi
peningkatan daya saing industri dengan memperkuat struktur industri
yang berkelanjutan melalui pendekatan klaster dan kompetensi inti
industri daerah.
2) Adanya Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 24 Tahun 2009 tentang
Kawasan Industri, akan mendorong pengembangan industri yang
berwawasan lingkungan serta akan memberikan daya tarik investasi
industri;
3) Peraturan
Menteri
Perindustrian
Nomor
123/M-Ind/PER/11/2010
tentang Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Melalui Restrukturisasi Mesin/Peralatan Industri Tekstil dan Produk Tekstil Serta
Industri Alas Kaki.
Draft III LKPJ Gub Jateng, 27‐29 Jan 2014
237
5. Program Peningkatan SDM, Pelatihan dan Bantuan Peralatan Industri
REALISASI
TARGET SASARAN
NO.
KEGIATAN
ANGGARAN
(Rp.)
RKPD 2013 *)
DPA 2013
KELUARAN
FISIK
(%)
KEU
(%)
KETERANGAN
1
2
3
4a
4b
5a
5b
5c
6
100,00
89,22
100
97,42
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
1
Peningkatan Kualitas Produk dan
pengembangan SDM Industri Kecil
dan Menengah di Jawa Tengah
1.000.000.000 - Pelatihan peningkatan
kualitas produk dan
pengembangan SDM
- Pengembangan industri
kreatif (fashion, teknologi
informasi, desain kemasan
dan industri kerajinan)
- Bantuan investasi sarana
produksi IKM konveksi
1. Pelatihan pengembangan
desain kreatif batik
1. Pelatihan pengembangan
desain kreatif batik (2 angk,
@25 orang, 8 hari)
2. Peningkatan akses pasar 2. Peningkatan akses pasar
industri kreatif melalui PPKD industri kreatif melalui PPKD
(2 kegiatan,@20 IKM, 5 hari)
3. Workshop pengembangan 3. Workshop pengembangan
industri kreatif bidang fashion industri kreatif bidang fashion
(100 orang, 2 hari, 1 keg)
4. Pelatihan pengembangan
desain fashion
2
Pengembangan Wirausaha Baru
Industri Kecil dan Menengah
Mendukung Program Pembangunan
Kewilayahan.
500.000.000 - Pelatihan peningkatan
kualitas dan kuantitas
produk;
- Bantuan investasi sarana
produksi bagi IKM batik,
makanan ringan, pupuk
organik, kerajinan dan
perbengkelan.
4. Pelatihan pengembangan
desain fashion (2 angkatan,
25 orang, 8 hari)
Pelatihan pengembangan
- Pelatihan bagi wirausaha
produk IK Batik Kab. Blora
baru (2 angkatan, 90 orang di
- Fasilitasi bantuan sarana
Kab Blora dan Wonogiri),
produksi IKnBatik Kab. Blora fasilitasi bantuan investasi
Pelatihan pengembangan
sarana produksi di Kab. Kab.
produk IK Batik Kab.
Blora,Wonogiri, Wonosobo,
Wonogiri
Kebumen, Rembang,
- Fasilitasi bantuan sarana
Banjarnegara, 6 paket.
produksi IK Batik Kab.
Wonogiri
- Fasilitasi bantuan sarana
produksi IK Carica Kab.
Wonosobo
- Fasilitasi bantuan sarana
produksi IK Batu aji/batu
mulia kab. Kebumen
- Fasilitasi bantuan sarana
produksi IK kerajinan kulit
kab. Rembang
- Fasilitasi bantuan sarana
produksi IK gula kelapa kab.
Banjarnegara
L-B.7.2.1
7. Industri
NO.
KEGIATAN
1
2
3
Peningkatan Ketrampilan SDM IKM
Industri Aneka
Jumlah Program
TOTAL URUSAN
REALISASI
TARGET SASARAN
ANGGARAN
(Rp.)
RKPD 2013 *)
3
4a
150.000.000 - Peningkatan ketrampilan
SDM dan bantuan investasi
sarana produksi kerajinan
logam non ferro
- Pengembangan teknologi
tepat guna IKM kerajinan
aksesories rumah tangga.
1.650.000.000
34.875.000.000
DPA 2013
4b
Magang desain industri tas
ke Tanggulangin
L-B.7.2.2
KELUARAN
FISIK
(%)
KEU
(%)
KETERANGAN
6
5a
5b
5c
Magang desain industri tas
ke Tanggulangin, 10 org IKM,
6 hari, Sidoarjo
100
92,65
100
97,45
92,02
94,48
7. Industri
Download