PENCATATAN USAHATANI A. DEFINISI Secara makro, suatu usaha dikatakan layak jika secara ekonomi/finansial menguntungkan, secara sosial mampu menjamin pemerataan hasil dan memberikan manfaat menimbulkan dampak bagi masyarakat, buruk dan terhadap secara lingkungan ekologi fisik. tidak Dalam pembelajaran ini, kelayakan usaha akan ditinjau berdasarkan analisis finansial, untuk itu diperlukan pencatatan baik kegiatan maupun biaya yang dikeluarkan dan produk yang dihasilkan, sehingga dapat dihitung Harga Pokok Produk (HPP) dan Harga Jual Produk (HJP) B. TUJUAN Setelah selesai berlatih peserta dapat : 1. Melakukan pencatatan kegiatan usaha tani 2. Melakukan analisa usaha tani (Menghitung HPP dan HJP) C. MANFAAT Adanya pencatatan dapat diketahui pendapatan usaha tani dan menjadi acuan dalam usaha tani selanjutnya.. D. METODE Ceramah, tanya jawab, sumbang saran, praktek E. ALAT DAN BAHAN ATK F. WAKTU Waktu : 2 JP (@ 45 menit) G. TEMPAT Kelas H. LANGKAH KEGIATAN N o 1 Tahapan Melakukan pencatatn usaha tani Uraian kegiatan 1. Catat Kegiatan saudara 2. Catat bahan dan alat yang saudara beli Alat bantu Catat blangko 1 pada 2. 3. Catat biaya yang saudara keluarkan 4. Hitung Jumlah biaya yang saudara keluarkan 5. Catat Produk yang saudara hasilkan Hitung Harga Pokok Produk (HPP) Perhitungan dapat dan Harga Jual Produk (HJP) dilihat pada contoh Melakukan analisis usahatani Tabel 1 Nama Komoditas Luas lahan Tanggal Kegiatan : : Jenis Volume Alat, bahan, tenaga kerja Harga satuan Biaya Dikeluar kan Jumlah Produk si Kete rang an Contoh : Pak amin berusaha tani jagung, luas lahan kering yang dimiliki seluas 0.25 Ha Pengolahan tanah dilaksanakan pada tanggal 11-15 oktober 2014 dengan jumlah tenaga kerja 10 orang dan biatya yang dikeluarkan Rp 500.000; Tanaman yang ditanam adalah varietas lamuru diperlukan 4 kg dengan harga Rp 40.000,-pupuk yang diperlukan adalah Urea, TSP, KCL masing – masing 13 kg dengan harga Rp 3000,-/kg. Pak Amin selalu mengamati tanamannya, tetapi pak amin membeli insektisida Rp 100.000,-. Tenaga kerja penanaman, pemupukan dan penyiangan, pengamatan dan pengendalian OPT, panen dan pasca panen dilaksanakan oleh Pak Amin dan istrinya dengan waktu 14 hari. Produksi yang dihasilkan 1440 Kg biji jagung kering 2.500,- Berapa HPP dan HJP jagung :? dijual dengan harga Rp Contoh kasus Nama : Pak amin Komoditas : Jagung Luas Lahan : 0.25 Ha Tanggal Kegiatan 11 Okt 11 OKT 12 Okt 13 Okt 14 Okt 15 Okt 16 Okt 20 Okt 21 Okt 27 Okt 30 Okt 14 Nop Pengola han lahan Beli benih Sda Sda Sda Sda Pembeli an Pupuk Penana mam sda Pemupu kan Dasar Dan Penga matan OPT Pengam atan Hama dan Penyakit Pengam atan air Melaksa nakan penyiang Jenis Volume Harga Alat, satuan bahan, tenaga kerja Dadang 2 orang 50.000 Akri Biaya Dikeluar kan benih 4 kg 40.000 160.000 Dadang Akri Ada Sda sda Urea Npk 2 orang 50.000 100.000 2 orang 2 orang 2 orang 25 Kg 62,5 Kg 100.000 100.000 100.000 50.000 312.000 Pak Amin Bu Amin Pak Amin Bu Amin Pak Amin Bu Amin 2 orang 50.000 Pak Amin 1 orang Pak Amin Bu 2 orang 50.000 50.000 50.000 50.000 2.000 5000 100.000 90.000 40.000 2 orang 50.000 90.000 40.000 2 orang 50.000 90.000 40.000 40.000 90.000 Juml ah Prod uksi Kete rang an 14 Nop 15 Nop an 1 Pembeli an pupuk Pemupu kan sda 20 Des 23 Des 24 Des 23 Januari Amin Urea Npk Pak Amin Bu Amin Pak Amin Bu Amin Pak Amin Bu Amin Melaksa nakan penyiang an 2 Membeli pestisida Pengen Pak dalian Amin OPT Panen Pak dan Amin Pasca Bu Panen Amin Biaya Produksi Produksi 12 Kg 10 Kg 2,000 5.000 24.000 50.000 2 orang 50.000 90.000 40.000 2 orang 50.000 90.000 40.000 2 orang 50.000 90.000 40.000 1 botol 100.000 100.000 1 orang 50.000 50.000 2 orang 50.000 90.000 40.000 1.876.000 1440 kg HPP = Biaya Produksi = Rp 1876.000 = Rp 1302 Produksi 1440 HJP = HPP + margin Margin adalah keuntungan yang direncanakan (diharapkan) I. EVALUASI 1. Jelaskan pentingnya pencatan saudara? 2. Jelaskan HPP dan HJP usahatani saudara? J. HASIL Dalam praktek pencatatan usaha tani, apakah Saudara mengalami kesulitan ? Beri tanda ( √ ) pada gambar berikut !!! ……. …….. ……. dapat meenerapkan pencatatan usahatani tanpa bimbingan dapat menerapkan pencatatan usaha tani dengan bimbingan belum dapat menerapkan pemupukan tanaman jagung K. INFORMASI 1. Input dan Output Usahatani Di dalam percakapan sehari-hari sering disamakan pengertian antara input dan biaya usaha. Kedua istilah ini dapat dikatakan serupa, tetapi tidak sama. Input ialah faktor/sarana produksi berupa barang atau jasa yang dikorbankan dalam proses produksi. Biaya adalah nilai uang dari semua input. Input/sarana produksi terdiri dari pupuk, bibit, pestisida, tenaga kerja dan peralatan. Penggunaan sarana produksi diusahakan seefisien mungkin. Ada tiga macam efisiensi dalam suatu usahatani, yaitu efisiensi teknis, efesiensi harga dan efisiensi ekonomi. Jadi problem dalam usahatani adalah bagaimana mencapai efisiensi (efisiensi ekonomi) agar diperoleh keuntungan yang tinggi. Tiap tanaman memerlukan dosis input yang berbeda-beda. Selain jenis tanaman, teknologi dan peralatan yang digunakan juga akan memberi input yang berbeda. Dosis input untuk tanaman jagung akan berbeda dengan tanaman sayur-sayuran. Untuk tanaman jagung dengan penerapan teknologi yang berbeda juga akan memberikan input yang berbeda, misalnya dalam penggunaan benih atau dosis pemupukan. Output produksi adalah hasil atau keluaran yang diperoleh dari usaha tani dari luasan/unit tertentu dalam satu periode tertentu. Output dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu output utama dan output sampingan. Misalnya usahatani perbenihan output utamanya adalah benih jagung, dan output sampingannya bisa berupa jerami apabila memberikan nilai tambah secara ekonomis. 2. Biaya Usahatani Biaya adalah bagian harta yang dibelanjakan untuk menciptakan pendapatan. Secara garis besar, biaya di kelompokkan menjadi biaya biaya tetap dan biaya tidak tetap (biaya variabel). a. Macam-macam biaya usahatani Biaya tetap adalah biaya yang besarnya relatif konstan dari waktu ke waktu (misalnya dari musim ke musim atau dari tahun ke tahun). Besarnya biaya tetap tidak dipengaruhi oleh komoditi apa yang akan diusahakan dan berapa banyak produksi akan dihasilkan. Beberapa unsur biaya tetap, antara lain: sewa lahan, penyusutan alat mesin, bunga modal (terutama atas sarana tahan lama), pajak, upah tenaga kerja tetap, dll. Biaya tidak tetap ialah jenis biaya yang besarnya naik atau turun bersama-sama dengan naik atau turunnya produksi. Jika skala produksi ditingkatkan, maka biaya tidak tetap meningkat pula, dan sebaliknya. 3. Pendapatan Penerimaan merupakan hasil produksi yang diperoleh dalam satuan unit dikalikan dengan harga persatuan unit. Dalam satu siklus produksi biasanya hanya ada satu hasil produksi yang dihitung, tetapi adakalanya hasil samping juga dihitung. Berbeda dengan penerimaan, pendapatan adalah selisih antara penerimaan dengan biaya). Terdapat beberapa pengertian pendapatan a. Pendapatan pengelola Pendapatan pengelola (management income) selisih antara total penerimaan dengan total biaya (semua biaya untuk produksi, baik yang dibayarkan maupun yang hanya dinilai, tetapi tidak dibayarkan) b. Pendapatan tenaga kerja keluarga Pendapatan tenaga kerja keluarga adalah pendapatan pengelola ditambah upah tenaga kerja keluarga. c. Pendapatan total keluarga tani Untuk menghitung pendapatan keluarga tani harus dilihat terlebih dahulu - 3 faktor berikut, yaitu: tanah, modal, dan tenaga. Jika tanah itu milik petani, maka sewa tanah yang diperhitungkan sebagai biaya bagi keluarga tani adalah merupakan pendapatan bagi keluarga. - Jika modal yang digunakan dalam usaha adalah harta milik sendiri (bukan modal pinjaman), maka bunga yang dihitung adalah juga merupakan pendapatan bagi keluarga. - Jika tenaga kerja adalah tenaga kerja keluarga adan anggotanya, maka biaya yang diperhitungkan adalah merupakan pendapatan bagi keluarga. d. Selisih bruto Selisih bruto adalah output (penerimaan) total dikurangi biaya tidak tetap. 4. Analisa Usahatani Analisa usahatani dilakukan untuk melihat apakah suatu usahatani itu menguntungkan atau tidak. Alat yang dipakai untuk menghitung keuntungan ini adalah data yang membentuk total penerimaan dan total biaya. Analisa usahatani dapat dilakukan dengan mengidentifikasi komponen-komponen yang akan dianalisa yaitu komponen input dan output. Komponen input dan output dapat diperoleh dari hasil pencatatan kegiatan usaha yang dilakukan secara tertib dan lengkap. Tidak adanya catatan-catatan kegiatan usahatani akan membuat hasil analisa akan tidak akurat dan bias, sehingga petani harus dimotivasi agar dapat melakukan pencatatan dengan tertib. 5. Penetapan Harga berdasarkan biaya HPP = Biaya produksi Produksi HJP = HPP + margin Margin adalah keuntungan yang direncanakan (diharapkan)