BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak awal mula manusia diciptakan memiliki kebutuhan pokok, salah satunya adalah pangan. Di Indonesia terdapat banyak industri makanan. Makanan yang terdapat pun beragam dari dalam negeri hingga luar negeri. Salah satu makanan tersebut berasal dari Jepang yaitu, sushi. Di Indonesia juga terdapat banyak kompetitor yang bersaing di industri makanan. Tidak hanya itu, persaingan pun terjadi di dalam jenis makanan yang serupa. Seperti contoh, restoran sushi terdapat persaingan dari restoran sushi yang lain. Tidak hanya satu kompetitor, melainkan lebih dari 3 kompetitor. Fenomena makanan pun berbeda-beda. Ada yang makan ditempat dan ada juga makanan yang di bungkus untuk dibawa pulang atau dengan sebutan takeaway. Alasan mereja membungkus makanan pun beragam. Ada yang tidak sempat menghabiskan makanan yang di pesan atau memang tidak ingin makan langsung saat itu juga. Bedanya sebuah produk memiliki kemasan atau desain yang menarik, sehingga kehadiran produk tersebut mendapat tempat di hati masyarakat, baik itu pelanggan atau calon pelangan produk tersebut. Tetapi sangat disayangkan, banyak produk yang telah beredar saat ini memiliki kualitas yang baik, teteapi tidak diimbangi oleh desain dan kemasan yang menarik, sehingga kemasan tersebut tidak memiliki cirri atau identitas restoran tersebut. Maka dari itu, sebuah perusahaan harus mengenalkan produk melalui bentuk kemasan yang dikemas menarik untuk dapat menarik perhatian konsumen dan mempunyai ciri khas dari restoran. Bentuk kemasan secara umum adalah dua dimensi atau tiga dimensi. Bahan dari sebuah kemasan pun beragam yaitu kertas, plastik, kayu, logam, dan alumunium foil. Bahkan kemasan yang berasal dari kertas adalah kertas duplek, karton, samson, kraft, art paper, ivory, dan food grade. Sushi adalah salah satu makanan jepang yang populer di kalangan remaja. Keisushi adalah salah satu dari sekian banyak yang membuka restoran khas Jepang. Keisushi memiliki ciri khas dari segi makanan yaitu sushi dan yakitori. Kelemahan dari restoran ini belum memiliki kemasan yang menarik, Keisushi hanya menggunakan wadah transparan untuk mengemas makanan. 1 2 Maka dari itu, penulis membuat sebuah tugas akhir yang berjudul “PERANCANGAN ULANG KOMUNIKASI VISUAL KEMASAN KEISUSHI” bertujuan untuk membuat daya tarik pada kemasan, sehingga kemasan terlihat lebih menarik dan dapat menarik perhatian konsumen. 1.2 Ruang Lingkup Dalam kaitan dengan program studi Desain Komunikasi Visual, turunan utamanya ialah pembuatan kemasan produk makanan restoran. Kekurangan dari restoran Keisushi adalah Keisushi belum memiliki kemasan yang menarik, Keisushi hanya menggunakan wadah plastik yang transparan dan tidak memiliki desain pada kemasan. Maka dari itu, hal yang perlu didesain pada produk makanan Keisushi adalah kemasan dari makanan hingga minuman serta media pendukungnya dengan tujuan pemasaran produk sebagai makanan Jepang yang lebih menarik. Khususnya di Ibu Kota Jakarta. Mengingat potensi dan kualitas yang sangat baik.