1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri makanan di Indonesia menunjukkan perkembangan yang cukup pesat. Dari tahun ke tahun makanan memiliki peran penting dalam pembangunan industri nasional, sekaligus dalam perekonomian keseluruhan. Saat ini pertumbuhan ekonomi nasional masih sangat bergantung pada pertumbuhan konsumsi, terutama makanan. Saat ini telah terjadi banyak perubahan dan perkembangan yang begitu pesat dalam bidang makanan yang meliputi penyediaan bahan, teknik memasak, serta pengawetan makanan sehingga dapat dikatakan telah terjadi revolusi makanan. Perkembangan makanan terjadi disetiap daerah. Banyak ragam makanan daerah di Indonesia sesuai dengan kondisi lingkungan setempat.Makanan Indonesia saat ini banyak dikembangkan mulai dari teknik penyajian yang dibuat menarik para konsumen agar makanan Indonesia bisa bersaing dengan makanan Eropa, Cina, Jepang yang banyak digemari oleh masyarakat di Indonesia seperti steak, bakmi, cap chai, sushi dan sebagainnya. Bahkan rasa makanan tersebut diterima oleh sebagian masyarakat Indonesia, mereka sendiri pun mulai mencoba membuka usaha makanan khas negara luar tersebut di dalam negeri ini. 2 Beraneka macam makanan khas luar negeri itu mendapatkan respon yang sangat baik bagi masyarakat Indonesia, terutama juga dikarenakan masyarakat Indonesia yang konsumtif sekali dengan kuliner-kuliner yang menjamur di berbagai daerah. Melalui kecanggihan teknologi internet, mereka dapat dengan mudah mengakses resep-resep makanan khas luar negeri. Internet sebagai media penjualan dan promosi yang diakui mempunyai andil yang cukup besar dalam zaman sekarang yang serba instan. Ada begitu banyak produk yang ditawarkan di internet. Mulai dari kebutuhan primer sampai kebutuhan tersier. Dalam suatu produk harus terdapat promosi agar konsumen tertarik pada produk tersebut. Promosi merupakan salah satu bentuk kegiatan komunikasi pemasaran yang berusaha untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi, meningkatkan pasar sasaran agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada keberadaan suatu produk yang ditawarkan suatu perusahaan. Frigen dalam Susanto (2002) menyatakan instrumen promosi terdiri dari personal selling, advertising publicity, public relation, word of mouth, dan sales promotion. Hal yang diteliti ke dalam penelitian ini adalah word of mouth.Word of mouth adalah sebuah informasi mengenai produk yang dikirimkan atau disebarkan melalui banyak individu ke banyak individu. McCleland (2000) mengatakan bahwa word of mouth yang melalui media juga dikenal istilah viral marketing, yaitu sebuah teknik pemasaran yang digunakan untuk menyebarkan sebuah pesan pemasaran dari satu website atau pengguna-pengguna kepada website atau para pengguna lain yang mana dapat menciptakan pertumbuhan eksponensial yang potensial seperti layaknya sebuah virus. Word of mouth juga didefinisikan sebagai 3 cara penyampaian informasi dari orang ke orang (SWA, 2009). Puspita dalam Fahima (2008) menjelaskan bahwa hal yang paling mendasar dalam terciptanya Word Of Mouth yaitu ketika produk tersebut dapat memberi kepuasan pelanggannya. Seorang konsumen pasti akan terlibat dan menjadi bagian dari suatu atau lebih kelompok dalam masyarakat. Oleh karena itu karakter masyarakat Indonesia khusus pada Bandar Lampung yang merupakan cermin dari kekuatan Word Of Mouth dapat terbentuk. Bisnis kuliner cepat saji merupakan suatu bentuk bisnis yang cukup unik karena memiliki keterlibatan langsung dengan konsumennya. Dengan demikian Word Of Mouth mempengaruhi terbentuknya sikap konsumen secara efektif, karena memiliki peranan penting dalam mempengaruhi konsumen. Di dalam internet terdapat media sosial yang salah satunya berfungsi untuk mengiklankan atau mempromosikan produk yang diperjualbelikan oleh para penjual.Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog,jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Di era globalisasi dan teknologi yang terus berkembang saat ini, pemasaran dapat menerapkan suatu teknologi baru yang cepat dan mampu menjangkau konsumen secara global dalam waktu singkat dan dana yang tidak terlalu besar. Pemasaran melalui media sosial memungkinkan suatu usaha untuk menjalankan praktek self-service. Hal ini berarti suatu usaha dapat memberikan pelayanan kepada konsumen tanpa membutuhkan tenaga SDM, mengurangi fasilitas dan 4 layanan melalui telpon. Pemrosesan informasi periklanan oleh pengguna media sosial mempengaruhi keputusan pembelian. Tabel 1.1 Persentase Pemanfaatan Pengguna Media Sosial sebagai Media Promosi Jenis Media Sosial Persentase Penggunaan Jejaring sosial 22,5 % Email 7,6 % Video/film 4,5 % Mesin pencari 4% Instan messaging 3,3 % Iklan baris 2,9 % Media lainnya 35,1 % Sumber : edhy-aruman.blogspot.com (27 september 2014) Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa jejaring sosial sebagai media sosial teratas yang digunakan perusahaan sebagai media promosi sehingga perusahaan berlomba-lomba menggunakan media sosial untuk mempromosikan produk. Media sosial tersebut seperti Facebook, Twitter, Blackberry Messenger, dan akun media sosial yang lebih terbaru dan semakin praktis digunakan sebagai media promosi adalah Instagram dan Path. Banyaknya merek yang ditawarkan dari makanan cepat saji dipasaran saat ini membuat semua pihak konsumen mendapat alternatif yang banyak untuk menentukan merek makanan cepat saji apa yang mereka konsumsi. Namun 5 demikian pemimpin pasar adalah produsen dari makanan cepat saji itu sendiri, karena itu mereka harus memiliki suatu inovasi yang mampu memberikan variasi produk yang dapat menarik perhatian konsumen untuk mengonsumsi produknya. Saat ini terdapat trend kuliner baru yaitu produk makanan homemade dimana jenis makanan ini adalah makanan yang langsung di produksi oleh produsen dan langsung dipasarkan kepada konsumen. Kelebihan dari jenis makanan homemade ini adalah kualitas bahan yang digunakan terjamin kesegarannya dan konsumen pun mengetahui tentang kualitas produk yang digunakan karena adanya informasi langsung dari produsen. Trend makanan homemade yang menjadi favoritdi kota Bandarlampung antara lain: pancake durian, pie brownies, sosis gulung, dimsum, nasi pecel pincut, nasi kepal, kimbap dan sushi. Diantara makanan yang disebutkan diatas, yang memiliki jenis varian yang cukup banyak salah satunya adalah sushi yang merupakan makanan khas jepang. Di Bandar lampung terdapat beberapa produsen yang menjual produk sushi, salah satunya adalah DokiDoki Sushi. Sushi merupakan makanan khas Jepang yang pada asal-usulnya berbahan dasar nasi, nori dan bahan-bahan mentah lainnya seperti ikan salmon, tuna, toboki (telur ikan), namun produsen DokiDoki sushi telah berinovasi menjadikan makanan sejenis sushi ini dapat dinikmati masyarakat Bandarlampung yang sebagian dari mereka tidak menyukai sushi yang berbahan dasar mentah. Untuk itu DokiDoki sushi memproduksi sushi yang berbahan dasar matang, dan berbeda dari sushi lainnya, karena harganya yang terjangkau, cita rasa yang khas, dan fasilitas delivery order yang tepat waktu. 6 Dari uraian yang tertera diatas, peneliti ingin mengetahui apakah variabel word of mouth, iklan media sosial dan delivery orderberpengaruh terhadap keputusan pembelian DokiDoki sushi. Sehingga peneliti tertarik melakukan penelitian tentang : “ Pengaruh Word of Mouth, Iklan Media Sosial dan Delivery OrderTerhadap Keputusan Pembelian Makanan Cepat Saji”. (Studi pada Konsumen Produk DokiDoki Sushi di Bandar Lampung) 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latarbelakang yang telah disampaikan, maka perumusan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah word of mouth berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk DokiDoki sushi? 2. Apakah iklan media sosial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk DokiDoki sushi? 3. Apakah delivery order berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk DokiDoki sushi? 4. Apakah word of mouth, iklan media sosial dan delivery order pada produk DokiDoki sushi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian? 7 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui pengaruh Word of Mouth terhadap keputusan pembelian pada produk DokiDoki sushi. 2. Mengetahui pengaruh iklan media sosial terhadap keputusan pembelian pada produk DokiDoki sushi. 3. Mengetahui pengaruh delivery order terhadap keputusan pembelian pada produk DokiDoki sushi. 4. Mengetahui pengaruh Word of Mouth, iklan media sosial dan delivery order secara simultan terhadap keputusan pembelian pada produk DokiDoki sushi. 1.4. Manfaat penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka kegunaan yang diharapkan oleh peneliti adalah sebagai berikut : 1. Secara teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya dan memberikan wawasan kepustakaan dalam hal memasarkan produk. 2. Secara praktis Penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan evaluasi bagi pemasar dalam mempromosikan produk melalui metode Word of Mouth dan iklan media sosial sehingga lebih efektif dan efisien dalam menerapkan strategi pemasaran.