BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal di Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dananya pada berbagai sekuritas dengan harapan memperoleh imbalan (return). Sedangkan perusahaan sebagai pihak yang memerlukan dana dapat memanfaatkan dana tersebut untuk mengembangkan proyek-proyeknya. Secara formal pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, maupun perusahaan swasta (Husnan, 2015:03). Seiring dengan pesatnya peningkatan ekonomi di seluruh dunia, membuat dunia bisnis kini semakin berkembang termasuk di Indonesia. Bisnis menjadi fokus utama bagi para pemodal untuk menanamkan modalnya pada suatu investasi tertentu, baik investasi jangka pendek maupun investasi jangka panjang. Pemodal diharuskan membentuk sebuah portofolio dikarenakan banyaknya ragam aset yang ada di dalam bisnis investasi. Di antara banyaknya ragam investasi, saham menjadi favorit para pemodal, karena saham dianggap mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik bagi para pemodal. 1 2 Di dunia sebenarnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian atau risiko. Pemodal tidak tahu dengan hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang dilakukannya. Dalam keadaan semacam itu dikatakan pemodal tersebut menghadapi risiko dalam investasi yang dilakukannya. Yang bisa dilakukan dalam hal ini ialah memperkirakan berapa keuntungan yang diharapkan dari investasinya, dan seberapa jauh kemungkinan hasil yang sebenarnya nanti akan menyimpang dari hasil yang diharapkan (Husnan, 2015:39). Risiko investasi bisa diartikan sebagai kemungkinan terjadinya perbedaan antara return aktual dengan return harapan. Dua konsep ini, antara risiko dan return, seperti dua sisi mata uang yang selalu berdampingan. Artinya dalam berinvestasi, untuk menghitung return harapan, pemodal juga harus memperhatikan risiko yang harus ditanggung. Oleh karena itu, pemodal harus pandai–pandai mencari alternatif investasi yang menawarkan tingkat return harapan yang paling tinggi dengan tingkat risiko tertentu, atau investasi yang menawarkan return tertentu pada tingkat risiko terendah (Tandelilin, 2010:101). Untuk meminimumkan risiko yang ditanggung oleh pemodal dalam menginvestasikan modal yang dimiliki, sangat jarang menginvestasikan modal pada satu saham. mengkombinasikan Pemodal beberapa seringkali saham melakukan dalam diversifikasi portofolio mereka. dengan Tujuan dilakukannya diversifikasi ini adalah mengurangi risiko apabila pemodal hanya menginvestasikan modalnya pada satu saham saja. Diversifikasi dinilai cara yang lebih efektif, karena jika suatu saham mengalami capital loss atau kerugian akibat harga saham mengalami penurunan saat saham dijual dapat diminimalkan oleh 3 capital gain atau keuntungan akibat harga saham mengalami kenaikan saat saham dijual. Portofolio dikategorikan efisien apabila saham tersebut memiliki tingkat risiko yang sama dengan saham yang lain, namun mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi daripada saham yang lain, atau saham tersebut memiliki tingkat keuntungan yang sama, namun memiliki tingkat risiko yang lebih kecil dari pada saham yang lain (Husnan, 2009:123). Sedangkan portofolio optimal adalah portofolio yang dipilih oleh pemodal dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio yang efisien (Tandelilin, 2010:157). Terdapat beberapa model analisis portofolio yang dapat digunakan oleh pemodal, antara lain adalah model Markowitz dan model Indeks Tunggal. Model Markowitz membatasi pilihan pemodal hanya pada portofolio yang terdiri dari aset berisiko. Padahal sebenarnya pemodal bebas memilih aset yang berisiko maupun aset yang bebas risiko. Sedangkan model Indeks Tunggal merupakan penyederhanaan dari model Markowitz. Menurut Husnan (2009:103) konsep indeks tunggal mendasarkan diri pada pemikiran bahwa tingkat keuntungan pasar mempengaruhi tingkat keuntungan suatu sekuritas. Pada saat pasar membaik, maka harga-harga saham juga akan meningkat. Sedangkan sebaliknya apabila saat pasar memburuk, maka harga-harga saham juga mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keuntungan saham berkorelasi dengan perubahan pasar. Salah satu karakteristik investasi pada sekuritas adalah kemudahan untuk membentuk portofolio investasi, artinya pemodal dapat dengan mudah menyebar 4 (melakukan diversifikasi) investasinya pada berbagai kesempatan investasi. Bursa efek menawarkan berbagai macam saham dari berbagai sektor yang dapat dijadikan pilihan investasi. Dalam berinvestasi saham terdapat banyak faktor yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan. Terutama dalam memilih sekuritas mana yang baik, sehingga dapat memberikan keuntungan pada para pemodal. Keakuratan dalam menganalisa risiko investasi saham sangat perlu diperhatikan. Atas dasar uraian yang telah dikemukakan maka peneliti tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul “ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA” 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, rumusan masalah yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana optimalisasi portofolio terbentuk dengan Model Indeks Tunggal sebagai keputusan investasi pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 2. Bagaimana proses penentuan portofolio optimal berdasarkan Model Indeks Tunggal? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka dapat diketahui tujuan penelitian ini adalah : 5 1. Untuk mengetahui optimalisasi portofolio yang terbentuk dengan Model Indeks Tunggal sebagai keputusan investasi pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk mengetahui proses penentuan portofolio optimal berdasarkan Model Indeks Tunggal. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Kontribusi Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi para pemodal dalam menginvestasikan dananya dalam bentuk saham. Sehingga pemodal dapat meminimalisir risiko kerugian yang dapat ditimbulkan dan dapat mengetahui cara berinvestasi yang baik pada aset finansial, khususnya saham dengan penerapan model indeks tunggal untuk membentuk portofolio yang optimal, yakni portofolio yang dapat menghasilkan expected return maksimum dan risiko yang minimum. 1.4.2 Kontribusi Teoritis Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi untuk penerapan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang pasar modal dan juga menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya mengenai pembentukan portofolio optimal dengan menggunakan model indeks tunggal pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.4.3 Kontribusi Kebijakan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mengawasi dan mengatur kegiatan pada 6 pasar modal agar dapat mewujudkan kegiatan pasar modal yang efektif dan efisien serta tetap menjaga kepentingan pemodal. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Agar terhindar dari pembahasan yang lebih luas dan arah pembahasan tidak mengalami kesimpang siuran, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian ini pada perusahaan perbankan yang listing dan go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010-2015 dan yang paling sering masuk dalam kelompok LQ– 45 selama periode tahun 2010-2015. Alasan dipilihnya sampel dari kelompok perusahaan–perusahan tersebut adalah karena memiliki tingkat likuiditas yang tinggi serta memiliki stabilitas yang baik atau dengan kata lain termasuk kelompok LQ–45. Sebagian besar perusahaan tersebut adalah perusahaan yang termasuk kategori saham unggulan teraktif, yaitu saham yang biasa diterbitkan oleh perusahaan besar dan terkenal, yang lebih lama memperlihatkan kemampuannya dalam memperoleh keuntungan dan membayar deviden. Beberapa bank yang dipilih sebagai sampel dalam penelitian ini di antaranya Bank Mandiri (Persero), Tbk; Bank Tabungan Negara (Pesero), Tbk; Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk; Bank Central Asia Tbk; dan Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.