BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif memungkinkan untuk mengetahui adanya hubungan sebab akibat terhadap suatu objek penelitian.1 Penelitian jenis ini sering disebut sebagai jenis penelitian korelasional dan komparatif. Peneliti membutuhkan definisi konsep, kerangka konseptual dan kerangka teori. Peneliti perlu melakukan kegiatan berteori untuk menghasilkan dugaan awal (hipotesis) antara variable yang satu dengan yang lain.2 Penelitian ini termasuk kedalam tipe penelitian eksplanatif, maka melalui tipe penelitian ini peneliti akan mendapatkan hubungan sebab akibat tentang Pengaruh Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Karyawan Direktorat Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di Jakarta Timur. 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei. Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer dengan memperolehnya secara langsung dari sumber pernelitian. Data penelitian pada 1 Rosady Ruslan. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2010 hal. 13 2 Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. 2012 hal 59 29 30 metode survey ini sebagian besar data deskriptif berasal dari subjek yang menyatakan opini, sikap, pandangan, pengalaman, dan peneliian karakteristik tertentu baik secara individual maupun kelompok.3 Untuk mengumpulkan data atau informasi dan fakta lapangan secara langsung dapat melalui kuesioner (questionnair) dan wawancara (interview) baik secara lisan maupun tertulis yang memerlukan adanya kontak secara tatap muka (face to face contact) antara peneliti dengan respondennya (subjek).4 Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Mei 2015. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode survei, karena ingin menjelaskan, atau mendeskripsikan suatu masalah mengenai Pengaruh Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Karyawan Direktorat Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di Jakarta Timur. 3.3. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi menurut Sugiyono5 yang dikutip Mahi M. Hikmat dalam buku Metode Penelitian Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra, adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari yang kemudian ditarik kesimpulannya. 3 Rosady Ruslan. Op.,cit. hal. 22 Ibid. 23 5 Mahi M. Hikmat. Metode Penelitian: Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2011 hal.60 4 31 Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah karyawan Direktorat Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai yang berjumlah 256 orang.6 Tabel 3.1. Rekapitulasi Staf di Direktorat Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jakarta Timur per Desember 20147 No. Unit Subdirektorat 1 Subdirektorat Penerimaan Subdirektorat Peraturan dan Bantuan 2 Hukum Subdirektorat Hubungan Masyarakat dan 3 Penyuluhan 4 Subdirektorat Keberatan dan Banding Jumlah b. Jumlah Karyawan 68 57 64 67 256 Sampel Sampel menurut Soeharto dalam Hikmat8 adalah objek dari populasi yang diambil melalui teknik sampling, yakni cara-cara mereduksi objek penelitian dengan mengambil sebagian saja yang dapat dianggap representatif terhadap populasi. Sampel adalah sekelompok atau beberapa bagian dari populasi yang diteliti.9 Sampel yang representatif pada dasarnya menyangkut masalah sampai dimana ciri-ciri yang terdapat dalam sampel yang terdapat tersebut dapat mewakili keadaan sebenarnya dalam keseluruhan populasi. 10 6 Database karyawan Direktorat Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai per 1 Desember 2014. 7 Database karyawan Direktorat Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai per 1 Desember 2014. 8 Mahi M. Hikmat. Op.,cit Hal. 61 9 Andi Bulaeng, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer, Jakarta: Andi, 2009, Hal. 299 10 Istijanto, Aplikasi Praktis Riset Pemasaran, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005, Hal. 109. 32 Menurut Roscoe dalam Sekaran11 ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian. Peneliti menggunakan rumus Slovin untuk melakukan teknik sampling karena jumlah populasi yang digunakan tidak besar atau kurang dari 1000. Rumus Slovin12, yaitu: n= N 1 + N e2 Keterangan : n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi e2 = Presentase ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat diinginkan sekitar 10% Penghitungan sampel dalam penelitian ini dengan banyaknya populasi sebesar 256 orang dan tingkat kesalahan sample (sampling error) sebesar 10% karena tingkat kepercayaan dalam penelitian ini sebesar 90%, sebagai berikut : n= 256 1 + 256(0,1)2 n = 71,91 dibulatkan menjadi 72 11 12 Uma Sekaran, Metode Penelitian Bisnis, Jakarta : Salemba Empat, 2006, Hal. 65 Rosady Ruslan. Op.,cit. hal. 150 33 Berdasarkan hasil perhitungan untuk menentukan besaran sampel tersebut, sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 71,91 yang dibulatkan menjadi 72. Dengan demikian, jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini sebanyak 72 orang pegawai. c. Teknik Penarikan Sampel Teknik sampling merupakan metode pengambilan sampel dan untuk menetukan sampel yang akan dipergunakan dalam suatu penelitian, dan ada beberapa teknik sampling yang secara garis besarnya bahwa teknik sampling yaitu probability sampling dan non-probability sampling.13 Pada penelitian ini, peneliti menggunakan Probability Sampling yaitu memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.14 Teknik Probability Sampling yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah Proportionate Startified Random Sampling digunakan apabila populasi mempunyai anggota yang tidak homogeny (tidak ada kesamaan) dan berstrata secara proporsional.15 Peneliti menggunakan teknik proportionate stratified random sampling karena sampel yang digunakan peneliti merupakan karyawan yang yang terdiri dari empat subdirektorat yang tidak homogeny dan berstrata secara proposional. Untuk mengetahui Pengaruh Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Karyawan Direktorat Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di Jakarta Timur. 13 Uma Sekaran. Op.,cit. hal. 151. Mahi M. Hikmat. Op.,Cit. Hal. 62 15 Ibid Hal. 63 14 34 Tabel 3.2. Pembagian Sampel Pada Setiap Subdirektorat di Direktorat Penerimaan dan Peraturan Kepbeanan dan Cukai16 No. Unit Subdirektorat Populasi Penghitungan 1 Subdirektorat Penerimaan Subdirektorat Peraturan dan Bantuan Hukum Subdirektorat Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan Subdirektorat Keberatan dan Banding Jumlah 68 68/256 x 72 = 19,125 Jumlah Sampel 19 57 57/256 x 72 = 16,031 16 64 64/256 x 72 = 18 18 67 67/256 x 72 = 18,843 19 2 3 4 3.4 256 72 Definisi dan Operasionalisasi Konsep 3.4.1 Definisi Konsep Pada penelitian ini yang menjadi konsep penelitian ini adalah komunikasi organisasi. Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh orgasnisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara social. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual. Dari konsep tersebut terdapat dua varibel yaitu komunikasi internal dengan kinerja karyawan. Secara umum komunikasi internal dibagi menjadi tiga bagian yaitu komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi 16 Database karyawan Direktorat Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai per 1 Desember 2014. 35 horizontal. Komunikasi ke bawah menunjukkan arus pesan yang mengalir dari atas ke bawah. Komunikasi ke bawah juga dimaksudkan untuk merubah sikap, membentuk pendapat, mengurangi ketakutan, dan kecurigaan yang timbul karena salah informasi, dan menyiapkan anggota organisasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan. Komunikasi ke atas adalah pesan yang mengalir dari bawah ke atas. Komunikasi ini dimaksudkan untuk memberikan masukan, saran atau bahanbahan yang diperlukan oleh pimpinan agar pimpinan dapat melaksanakan fungsi dengan sebaik-baiknya. Komunikasi horizontal atau mendatar terjadi di antara orang-orang yang mempunyai kedudukan sederajat atau satu level. Pesan yang disampaikan biasanya berupa tugas-tugas, tujuan kemanusiaan, saling memberi informasi, penyelesaian konflik, dan koordinasi. Public relations merupakan salah satu aspek manajemen yang diperlukan oleh setiap organisasi, baik organisasi yang bersifat komersial (perusahaan) maupun organisasi yang nonkomersial. Kehadirannya dibutuhkan karena public relations merupakan salah satu elemen yang menentukan kelangsungan suatu organisasi secara positif. Public relations lebih berorientasi pada pihak perusahan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Kinerja pegawai merupakan catatan hasil yang diproduksi (dihasilkan) atas fungsi pekejaan tertentu atau aktivitas-aktivitas selama periode waktu tertentu. Ada 4 dimensi yang dijadikan tolak ukur dalam menilai kinerja, yaitu: 36 a. Kualitas hasil kerja, yaitu: tingkat kesalahan, kerusakan, kecermatan. b. Kuantitas hasil kerja, yaitu: jumlah pekerjaan yang dihasilkan. c. Penggunaan waktu dalam kerja, yaitu: tingkat ketidakhadiran, keterlambatan, waktu kerja efektif/jam kerja hilang. d. kerja sama dengan orang lain dalam bekerja. Karayawan merupakan satu-satunya sumber daya yang memilki akal perasaan, keinginan, keterampilan, pengetahuan, dorongan, daya, dan karya (rasio, rasa, dan karsa). Semua potensi karyawan tersebut berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam mencapai tujuan. Karyawan yang memiliki kualitas tinggi karyawan yang mampu menciptakan bukan saja nilai komparatif tetapi juga nilai kompetitif-generatif-inovatif dengan menggunakan energi tertinggi seperti intelligence, creativity, dan imagination. 37 3.4.2 Operasionalisasi Konsep Tabel 3.3. Operasionalisasi Konsep PENGARUH KOMUNIKASI INTERNAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIREKTORAT PENERIMAAN DAN PERATURAN KEPABEANAN DAN CUKAI KANTOR PUSAT DIREKTORAT JENDRAL BEA DAN CUKAI DI JAKARTA TIMUR Variabel Variabel X: Komunikasi Internal Dimensi Indikator 1. Komunikasi ke a. Atasan memberikan instruksi bawah pekerjaan dengan jelas. b. Kebijakan Kerja yang diterapkan Yulius Eka tidak menyulitkan karyawan. Agung Seputra. c. Peraturan dalam bekerja (Manajemen dan disampaikan dengan bahasa yang Perilaku mudah dipahami. Organisasi, d. Atasan selalu memberikan hal.154, 2014) Motivasi dalam bekerja. e. Penyampaian informasi yang diberikan atasan jelas. f. Atasan memberikan penghargaan kepada karyawan. g. Atasan memberikan informasi yang dibutuhkan karyawan. h. Atasan selalu memberitahu karyawan mengenai setiap perubahan yang mempengaruhi pekerjaan. i. Atasan menilai pendapat karyawan dengan adil. g. Atasan selalu mendengarkan pendapat yang diberikan karyawannya. h. Atasan selalu meminta saran kepada karyawannya Skala Skala Likert (1-5 ) 1= Sangat Tidak Setuju 38 Variabel Y: Kinerja Karyawan 2. Komunikasi ke a. Karyawan dapat dengan mudah atas menyampaikan pendapatnya. b. Karyawan memberikan laporan pekerjaan sesuaidengan instruksi atasan. c. Karyawan dapat mengkomunikasikan berbagai hal kepada atasanya. d. Karyawan bebas bicara langsung dengan atasan. e. Karyawan selalu memberikan sarannya kepada atasan. 3. Komunikasi a. Karyawan saling memberitahu Horizontal tugas-tugas yang diberikan atasan kepada teman satu timnya. b. Karyawan saling memberikan informasi penting mengenai perusahaan. c. Karyawan selalu berkoordinasi dalam bekerja d. Karyawan saling tukar pengetahuan dalam menyelesaikan pekerjaan. 1. Kualitas hasil a. Ketelitian karyawan dalam kerja menyelesaikan pekerjaan. b. karyawan melakukan pekerjaan John Minner sesuai dengan aturan yang berlaku. (dikutip oleh c. Karyawan meminimalisir tingkat Sudarmanto, kesalahan dalam menyelesaikan Kinerja dan pekerjaan. Pengembangan d. Karyawan dapat menyelesaikan Kompetensi pekerjaan yang diberikan. SDM, hal.3, e. Karyawan mampu memberikan 2009) hasil kerja yang maksimal. f. Karyawan menggunakan kreatifitasnya dalam menciptakan gagasan bagi perusahaan. 2= Tidak Setuju 3= RaguRagu 39 2. Kuantitas hasil kerja a. Karyawan menyelesaikan tugas sesuai target yang ingin dicapai. b. Melaksanakan tugas sesuai dengan kebutuhan instansi. c. Karyawan dapat menyelesaikan tugas sebelum waktu yang diberikan. d. Jumlah pekerjaan yang diselesaikan sesuai dengan target. e. Karyawan memiliki wawasan yang baik mengenai pekerjaaan yang dilakukan. f. Karyawan memiliki keterampilan dalam tugasnya agar hasil kerja menjadi maksimal. 3. Penggunaan waktu dalam bekerja a. Karyawan menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan. b. Karyawan memanfaatkan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan. c. Karyawan selalu hadir tepat waktu. d. Karyawan selalu memiliki tingkat kehadiran yang tinggi untuk maksimal dalam bekerja. e. Karyawan meminimalisir ketidakhadiran dalam bekerja 4. Kerja sama dengan orang lain dalam bekerja a. Karyawan mampu bekerja sama dengan rekan kerja dalam menyelesaikan pekerjaan tim. b. Saling memberikan motivasi kepada rekan kerja. c. Karyawan saling memberikan saran kepada rekan kerja. d. Karyawan harus saling percaya dengan kemampuan teman dalam satu timnya. e. Karyawan saling berbagi informasi mengenai pekerjaan yang dikerjakan f. Karyawan selalu bersedia membantu teman satu timnya. 4= Setuju 5= Sangat Setuju 40 3.5 Teknik Pengumpulan Data a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama di lapangan. Sumber atau subjek riset, dari hasil pengisian kuesioner, wawancara, observasi.17 Data primer dalam penelitian ini adalah hasil kuesioner yang disebarkan peneliti kepada karyawan Direktorat Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden. Responden atau istilah lain informan adalah orang yang memberikan tanggapan (respons) atau menjawab atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.18 Kuesioner dapat diisi saat peneliti datang sehingga pengisiannya didampingi peneliti, bahkan peneliti bisa bertindak sebagai pembaca pertanyaan dan responden tinggal menjawab berdasarkan jawaban yang disediakan. Kuesioner bisa sendiri diisi oleh responden tanpa bantuan atau kehadiran peneliti. Kemudian hasilnya bisa dikirim atau diambil sendiri oleh peneliti. Berbagai cara di atas yang bisa terjadi dalam penelitian.19 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner tertutupn karena kuesioner tertutup20 merupakan pertanyaan yang jawabannya sudah disediakan, sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban dengan memberikan tanda, misalnya, melingkari atau menyilang huruf. Peneliti juga ingin mengetahui Rahmat Kriyantono, Op.,cit. hal. 27 Mahi M. Hikmat, Op. Cit, Hal. 77 19 Ibid. 93 20 Ibid Hal. 77 17 18 41 bagaimana Pengaruh Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Karyawan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di Jakarta Timur. b. Data Sekunder Data sekunder (secondary data) adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (dicatat pihak lain), umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang tersusun dalam bentuk arsip atau dokumen.21 Teknik pengumpulan data sekunder (secondary data) adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (dicatat pihak lain), umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang tersusun dalam bentuk arsip atau dokumen.22 Data yang sudah jadi (tersedia) melalui publikasi atau informasi di berbagai organisasi atau perusahaan termasuk jurnal.23 Dalam mendapatkan data sekunder, peneliti memperolehnya dari studi kepustakaan yaitu mengumpulkan data dengan mencari referensi data melalui teori yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam penulisan proposal skripsi ini. Seperti melalui : 1. Buku Dalam hal ini peneliti data sekunder menggunakan buku-buku yang diperlukan dalam penelitian, buku-buku teori, dan sebagainya. Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif, Bandung: Simbiosa rekatama Media, 2010, hal.41. 22 Ibid, hal. 41. 23 Rosady Ruslan, Op. Cit, hal. 30. 21 42 2. Internet Peneliti menggunakan internet sebagai data sekunder karena peneliti masih merasa kekurangan data-data dalam penelitian yang dapat dikatakan data tersebut tidak tersedia atau tidak ada dalam buku (hard copy) atau media cetak lainnya. Oleh karena itu, peneliti mengambil sebagian data yang diperlukan dalam penelitian dengan melalui internet. 3.6. Validitas dan Reliabilitas a. Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya penulis mengunakan kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang diukurnya. Setelah kuesioner tersusun dan teruji validitas dalam praktek belum tentu data yang terkumpulkan adalah data yang valid.24 Untuk mengetahui apakah pernyataan dari kuesioner itu valid atau tidaknya caranya dapat di lihat dari butir-butir pernyataan yang ditunjukkan dengan adanya korelasi setiap butir dengan nilai total butirnya. Hal ini dapat dilakukan melalui program software SPSS 21.0. dengan memasukan data data melalui rumus : 24 Husien Umar, Metode Riset Bisnis, Jakarta : PT Gramedia pustaka, 2007, hal. 103. 43 Keterangan: Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel y b. =Jumlah perkalian antara variabel x dan Y Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam gejala yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten.25 Dalam penelitian ini peneliti menguji reliabilitas pada variabel komunikasi internal dan kinerja karyawan dengan suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi suatu alat ukur di dalam gejala yang sama, di mana setiap alat ukur seperti software SPSS 21.0 seharusnya memiliki keampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan formula Spearman-Brown,untuk mengukur dengan rumus sebagai berikut : 25 Husein Umar, Op.Cit, hal. 103. 44 2. rb r11 = 1 + rb Keterangan : r11 : koefisien reliabilitas seluruh item rb : koefisien products moment antar belahan Berikut kriteria indeks reliabilitas sebagaimana yang dipaparkan oleh Arikunto.26 Tabel 3.4. Kriteria Indeks Reliabilitas 3.7. No Interval Kriteria 1 < 0,200 Sangat Rendah 2 0,200-0,399 Rendah 3 0,400-0,599 Cukup 4 0,600-0,799 Tinggi 5 0,800-1,00 Sangat Tinggi Teknik Analisis Data Dalam riset kuantitatif ada beberapa jenis analisis. Analisis data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah bivariat. Statistik bivariat lebih banyak nilainya. Statistik ini memberi peneliti pertimbangan dua variabel bersama-sama dan menjelaskan hubungan antara variabel-variabel.27 26 Suharsimi Arikunto, Op. Cit, hal. 254 Kinkin Yuliaty Subarsa Putri. Metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: RizQita Publishing & Printing. 2010 hal. 142 27 45 Analisis statistik bivariat menunjukkan hubungan statistik antara variabelvariabel yaitu, hal-hal yang muncul bersama. Tiga teknik28 yang membantu peneliti memutuskan apakah ada hubungan antara dua variabel: 1. Diagram pencar (scatterplot), atau grafik hubungan; 2. Tabulasi silang, atau tabel presentase; dan 3. Ukuran hubungan, atau ukuran statistik yang menggambarkan jumlah kovariasi dengan angka tunggalnya. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi. Adapun analisis regresi yang digunakan adalah regresi linear sederhana, dimana terdapat data dari dua variabel yang sudah diketahui independent variable (X) dan dependent variable (Y) sedangkan nilai-nilai Y lainnya dapat dihitung atau diprediksi berdasarkan suatu nilai X tertentu. Rumus : Y = a + bX Di mana : Y = dependent variable X = independent variable a = nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0 b = koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variabel. 28 Ibid. 144 46 Statistik uji yang digunakan adalah statistic uji F-snedecor, dengan formula sebagai berikut : b2 Σ x2 F= 1 n-2 [ Σ y2 - b Σ xy ]