Lampiran II B - JOGJA Invest

advertisement
LAMPIRAN XX
PERATURAN KEPALA BKPM
NOMOR : 12 TAHUN 2009
TANGGAL : 23 DESEMBER 2009
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
Nomor
Lampiran
Perihal
:
/1/PABEAN/PM.../20...
: 1 (satu) daftar
: Pemberian fasilitas pembebasan bea
masuk dan PPN atas perubahan/
penambahan Mesin untuk PT. ... dalam
rangka PM...
Jakarta,
Kepada Yth.
Direksi ........................................
.......................................................
NKP
: ...................................
NPWP : ...................................
Sehubungan dengan permohonan Saudara perihal seperti tersebut di
atas yang diterima Badan Koordinasi Penanaman Modal tanggal ............, dan
memperhatikan :
a. Izin Prinsip Penanaman Modal No. ............ tanggal
tanggal ............;
............ jo. No. ............
b. Surat Peraturan Menteri Keuangan No. 176/PMK.011/2009 tanggal 16
November 2009;
c. Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2001 tanggal 22 Maret 2001 jis. No.
43 Tahun 2002 tanggal 23 Juli 2002, No. 46 Tahun 2003 tanggal 13
Agustus 2003, No. 7 Tahun 2007 tanggal 8 Januari 2007, No. 31 Tahun
2007 tanggal 1 Mei 2007;
d. Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 155/KMK.03/2001 tanggal 02
April 2001 jis. No. 363/KMK.03/2002 tanggal 31 Juli 2002, No.
371/KMK.03/2003 tanggal 21 Agustus 2003, Peraturan Menteri
Keuangan No. 11/PMK.03/2007 tanggal 14 Februari 2007 jo. No.
31/PMK.03/2008 tanggal 19 Februari 2008;
e. Surat Persetujuan Menteri Keuangan No. ............ tanggal ............;
dengan ini kami menyetujui pemberian fasilitas pembebasan bea masuk dan
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas perubahan/penambahan Mesin semula
seharga US$. ............ menjadi seharga US$. ............ (............ Dollar Amerika
Serikat) sebagaimana daftar terlampir, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Barang-barang yang diubah/diganti tersebut dikeluarkan dari daftar
lampiran Surat Persetujuan Menteri Keuangan No. ............. tanggal .............
Apabila barang yang diubah/diganti tersebut ternyata masih diimpor
dan/atau apabila barang penggantinya ternyata telah di impor dengan
membayar bea masuk dan pungutan-pungutan lainnya, maka ketentuan
pemberian fasilitas keringanan bea masuk tersebut diatas tidak berlaku lagi
dan dinyatakan batal. (Format ini untuk jenis persetujuan
perubahan/penggantian)
-2-
2. Pemberian fasilitas keringan Bea Masuk dan pembebasan PPN tersebut
merupakan tambahan fasilitas atas pemasukan Mesin sebagaimana
dimaksud dalam Surat Persetujuan Menteri Keuangan No ............. tanggal
............. (Format ini hanya untuk jenis persetujuan penambahan)
3. Harga barang-barang dimaksud akan ditetapkan kemudian pada saat
pengimporan sebagaimana tercantum dalam Pemberitahuan Impor Barang
(PIB) dan telah diberikan persetujuan pengeluaran barang oleh Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
seluruhnya tidak melebihi US$. ............. (............. Dollar Amerika Serikat),
sehingga dengan adanya perubahan/penggantian harga Mesin tersebut,
maka nilai barang impor yang disetujui semula US$. ............. berubah
keseluruhannya menjadi US$. ............. - US$. ............. + US$. ............. =
US$. ............. (............. Dollar Amerika Serikat).
4. Dalam setiap pengimporan mesin, perusahaan wajib menyampaikan
laporan realisasi impor kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal c.q.
Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal yang dilengkapi dengan
rekaman Pemberitahuan Impor Barang (PIB) yang telah diberikan
persetujuan pengeluaran barang oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
5. Menunjuk pelabuhan ........... dan ............ sebagai pelabuhan pemasukan
untuk penyelesaian formalitas pabean atas mesin/peralatan dimaksud
dalam Daftar Mesin terlampir.
6. Ketentuan-ketentuan lain yang telah ditetapkan dalam Surat Persetujuan
Menteri Keuangan No. ............. tanggal ............. sepanjang tidak
bertentangan dengan Surat Persetujuan ini tetap berlaku.
a.n. MENTERI KEUANGAN
KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
(..............................)
Tembusan:
1. Menteri Keuangan;
2. Direktur Jenderal Industri .......................;
3. Direktur Jenderal Pajak;
4. Direktur Jenderal Bea dan Cukai;
5. Kepala PDPPM;
6. Kepala PDKPM;
7. Kepala KPPBC ...................
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
KEPALA,
ttd
GITA WIRJAWAN
Download