BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Pemasaran Sebagai Elemen Pemasaran 2.1.1 Komunikasi Pemasaran Kehadiran media cetak, elektronik dan digital telah menimbulkan sikap keseriusan bagi para pengusaha dan perusahaan, dimana mereka dipaksa untuk selalu memperbaiki kualitas produk ataupun jasa yang mereka tawarkan. Komunikasi pemasaran adalah aspek aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran.Dalam dekade terakhir, komponen komunikasi pemasaran dalam bauran pemasaran menjadi semakin penting.Bahkan telah diklaim bahwa pemasaran di era 1990-an adalah komunikasi dan komunikasi adalah pemasaran.Keduanya tidak terpisahkan.1 Komunikasi Pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur pokok, yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi merupakan proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antara organisasi dengan individu. Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya.Tentu saja, pemasaran lebih umum pengertiannya daripada komunikasi pemasaran, namun kegiatan pemasaran banyak melibatkan aktifitas komunikasi.Jika 1 Terence A. Shimp. Periklanan& Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu Jilid 1: Erlangga. Jakarta 2003. hal 4 digabungkan, komunikasi pemasaran merepresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya.2 Pada tahun 1980-an, berbagai perusahaan di Negara-negara maju, khususnya Amerika Serikat, mulai menyadari perlunya upaya untuk mengintegrasikan seluruh instrument promosi yang dimiliki untuk meningkatkan penjualan. Perusahaanperusahaan mulai bergerak menuju proses yang disebut dengan komunikasi pemasaran terpadu atau integrated marketing communications (IMC). Menurut Aderienne Eard Fawcett yang dikutip oleh Morrissan dalam karangan bukunya yaitu “Periklanan komunikasi pemasaran terpadu”, mendefinisikan Integrated Marketing Communications merupakan upaya-upaya koordinasi dari berbagai elemen promosi dan kegiatan pemasaran lainnya.3 Lalu menurut Terence A. Shimp integrated marketing communicationsdidefinisikan sebagai sebuah proses komunikasi yang terdiri dari perencanaan, penciptaan, pengintegrasian dan penerapan berbagai bentuk komunikasi pemasaran ( iklan, sales promotion, publikasi, event dan lain sebagainya). 4 Dari definisi para ahli di atas dapat dirangkumkan bahwa komunikasi pemasaran 2 terpadu atau integrated marketing communications merupakan Ibid M,A Morissan, Periklanan : Komunikasi Pemasaran Terpadu: Kencana Prenada Media Group. Jakarta 2010. Hal 6 4 Terence A. Shimp. Op.cit hal 7 3 pengabungan elemen-elemen komunikasi dan pemasaran sehingga dapat menghasilkan dampak yang maksimum 2.1.2 Bauran Komunikasi Pemasaran Bauran promosi (promotion mix) juga disebut bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix).Bauran komunikasi pemasaran merupakan paduan spesifik iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan sarana pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan. Dalam menggapai tujuannya, kegiatan komunikasi pemasaran perlu didukung dengan berbagai elemen atau yang biasa disebut dengan elemen komunikasi pemasaran yang dilakukan secara terpadu, tidak secara terpisah. Kegiatan komunikasi pemasaran itu mencakup beberapa elemen menurut Morissan dalam bukunya komunikasi pemasaran terpadu5 : 5 Advertising Direct Marketing : Pemasaran secara langsung Sales Promotion : Promosi penjualan Personal Selling : Penjualan personal Interactive Marketing : Pemasaran Interaktif Public Relations : Hubungan masyarakat M,A Morissan. Op.cit. hal 7 : Memasang iklan di media massa Sedangkan menurut Agus Hermawan dalam bukunya mengenai Komunikasi Pemasaran, memaparkan bahwa bauran komunikasi pemasaran terbagi atas enam point yaitu :6 Advertising Sales Promotion Humas and publicity Direct marketing Acara dan pengalaman Dalam buku komunikasi pemasaran karangan Agus Hermawan, ia juga mengemukakan bahwa dengan bertambahnya zaman persaingan pasar semakin ketat, dimana konsumen sekarang pada dasarnya bisa memilih sesuai selera serta berkembangnya berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen. Maka bauran komunikasi dapat dirumuskan menjadi: 6 Periklanan Promosi penjualan konsumen Promosi dagang dan co-marketing Pengemasan, titik penjualan Penjualan personal Hubungan masyarakat Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran:Erlangga. Jakarta 2013. Hal 59 Publisitas merek Periklanan korporat Internet Pemasaran langsung Kontak yang memberikan pengalaman (acara dan pengalaman) Layanan pelanggan Berita dari mulut ke mulut Advertising atau periklanan merupakan segala bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.Sales promotion atau promosi penjualan merupakan berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli produk atau jasa.Hubungan masyarakat atau publicity adalah berbagai program untuk mempromosikan dan melindungi citra perusahaan atau produk indovidualnya.Personal selling atau penjualan personal ialah interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih secara tatap muka untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan dan menerima pesan.Direct marketing atau pemasaran langsung merupakan penggunaan surat, telepon, facsimile, e-mail dan alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan. Acara dan pengalaman merupakan pengembangan dari publisitas yang mengacu pada pengadaan kegiatan organisasi yang sifatnya mendukung promosi.Interaktif marketing atau internet marketing merupakan salah satu elemen dari bauran komunikasi pemasaran yang dikemukakan melalui buku dari Morisan, berbeda dengan bauran komunikasi pemasaran lainnya internet marketing terdapat diverifikasi dengan adanya fungsi-fungsi seperti penerima, adanya informasi dan gambar, berbagai pertanyaan, respon terhadap pertanyaan atau keluhan dan terakhir mampu melaksanakan transaksi jual beli.7 Dari berbagai sumber telah dikemukakan bahwa bauran komunikasi pemasaran terus mengalami perkembangan sesuai dengan kemajuan teknologi dan zaman. Oleh karenanya penelitian ini terfokus pada dua elemen bauran komunikasi pemasaran yaitu interactive marketing dan kontak langsung terhadap calon konsumen (acara dan pengalaman). 2.2 Pengertian Implementasi Implementasi diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan. Artinya yang dilaksanakan dan diterapkan adalah strategi yang telah dirancang atau didisain untuk kemudian dijalankan sepenuhnya. Maka implementasi juga dituntut untuk melaksanakan sepenuhnya apa yang telah direncanakan dalam perencanaannya permasalahan besar yang akan terjadi apabila yang dilaksanakan bertolak belakang atau menyimpang dari yang telah dirancang maka terjadilah kesia-siaan antara rancangan dengan implementasi. 7 Ibid hal 9 Menurut Nurdin Usman dalam bukunya yang berjudul Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum mengemukakan pendapatnya mengenai implementasi atau pelaksanaan. Implementasi adalah aktivitas, aksi, tindakan atau adanya mekanisme suatu sistem, implemantasi bukan sekedar aktivitas, tapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan.8 Menurut Jeffri L.Pressman dan Aaron B. Wildavski mengartikan implementasi sebagai suatu proses interaksi antara suatu perangkay tujuan dan tindakan yang mampu untuk meraihnya. implementasi adalah kemampuan membentuk hubungan-hubungan lebih lanjut dalam rangkaian sebab-akibat yang menghubungkan tindakan dengan tujuan.9 Dalam buku konteks implementasi berbasis kurikulum karangan Nurdin dan Usman, McLughin dan Schubert mengungkapkan bahwa implementasi adalah sistem rekayasa, yaitu memperlihatkan bahwa kata implementasi bermuara pada aaktivitas, adanya aksi atau mekanisme suatu sistem. ungkapan mekanisme mengandung arti bahwa implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan.10 8 Nurdin Usman,Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum: CV Obor Pustaka. Semarang 2002. Hal 70 http://karyatulisilmiah.com/pengertian-implementasi/ diakses pada tanggal 15 July 2015 10 Nurdin Usman.Op.cit hal 73 9 Secara singkat dapat disimpulkan bahwa implementasi merupakan suatu rancangan dasar yang akan di terapkan pada suatu program kerja, dengan harapan agar mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan rancangan dasar tersebut. 2.3 Interactive Media Era digital merupakan sebuah periode dalam sejarah manusia yang ditandai oleh perubahan dari industri tradisional yang dibawa oleh revolusi industry menjadi industry yang basisnya ekonomi dan informasi.11 Keberadaan digital media sebagai salah satu potensi dalam menjalin komunikasi, baik komunikasi antar individu, konsumen ataupun antar perusahaan secara tepat sasaran, sehingga penggunaan digital media atau internet sebagai media marketing komunikasi.Konsep digital media mengacu pada sosialisasi atau promosi brand menggunakan kanal atau media digital yang meliputi radio, televisi, handphone, internet dan sosial media marketing.Sementara itu, yang menjadi trend dalam praktek digital marketing salah satunya menggunakan kanal atau media internet, dimana hal ini banyak dikenal sebagi internet marketing. Media internet jangkauannya sangat luas, tanpa batas dan berbiaya murah, sehingga menjadikan alternative yang sangat menarik dalam melakukan promosi melalui media digital ( internet).12 11 Tuhu Nugraha, op.cit.hal 9 http://msuharto.blogdetik.com/konsep-digital-marketing/ diakses tanggal 10 Juni, pukul 15:03 12 Diklaim sebagai media yang Low Budget, High Impact, menjadikan media digital sedang marak dilakukan oleh berbagai perusahaan demi mendapatkan awareness lebih dari para konsumennya. Karna media digital saat ini dinilai sebagai media berpromosi paling efektif bagi sebagian perusahaan, dengan adanya isu seperti ini, bukan berarti perusahaan-perusahaan yang menggunakan media digital sebagai media berpromosi tidak lagi menggunakan media konvesional seperti radio, televise, majalah atau pun media luar ruang lainnya. Media digital digunakan sebagai pelengkap aktifitas pengiklan dalam melakukan kegiatan berpromosi atau berkampanye dan sebagai media interaktif dalam menjalin komunikasi perusahaan terkait dengan para konsumennya. Ada banyak teknologi yang dapat digunakan sebagai aktifitas digital marketing komunikasi yaitu, blog, website, e-mail, ad-words bahkan jejaring sosial seperti facebook, twitter dan instagram. Website dan media sosial merupakan salah satu alat yang dapat digunakan sebagai aktifitas digital marketing komunikasi. Dijelaskan dalam konteks paradigma industry media tradisional seperti televisi, Koran, radio dan majalah adalah teknologi informasi yang monolog dan statis. Pada perkembangan teknologi yang mutakhir saat ini, teknologi web memudahkan semua orang untuk membuat dan yang terpenting menyebarluaskan konten mereka sendiri.13Posting di blog, tweet, atau video youtube 13 The Social Media Marketing Book. op.cit. hal 2 dapat direproduksi dan dilihat oleh jutaan orang secara gratis.14Pemasang iklan tidak harus membayar banyak uang kepada penertbit atau distributor untuk memasang iklannya.Sekarang, pemasang iklan dapat membuat konten sendiri yang menarik dan dilihat banyak orang.15 Media sosial adalah situs yang menjadi tempat orang-orang berkomunikasi dengan teman-teman mereka, yang mereka kenal dunia nyata dan dunia maya. 16situssitus jejaring sosial sangat bermanfaat bagi pegawai pemasaran karena menyediakan sejumlah layanan untuk berinteraksi dengan pelanggan.17 Dengan uraian diatas sosial media juga memiliki ciri-ciri yang mudah di teliti secara kasat mata.Yaitu : 1. Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa keberbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet 2. Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper 3. Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya 4. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi18 Situs media sosial saat ini banyak bentuknya, namun dalam penelitian ini penulis hanya membahas empat dari sekian banyaknya bentuk situs media sosial, 14 Ibid hal 2 Ibid hal 3 16 Ibid hal 51 17 Ibid hal 51 18 Ibid hal 22 15 sesuai dengan akun-akun terkait yang digunakan oleh MRA Group divisi digital and activation serta satu penjelasan tentang situs atau website, dan media sosialnya seperti Facebook, twitter, instagram, dan youtube. Pemasaran digital merupakan usaha untuk memasarkan ataupun mempromosikan produk atau jasa yang diperjual-belikan melalui media massa berbasis situs web dan internet, dimana kegunaannya dapat dimanfaatkan oleh sekelompok individu secara pribadi maupun bisnis untuk berbagai perusahaan, serta media massa ini memungkinkan untuk komunikasi secara dua arah antara perusahaan dan pelanggannya. Media digital sebagai media berpromosi era digital ini merupakan media promosi yang dinilai cukup tepat, karena sebagian besar masyarakat telah sadar internet, dimana memungkinkan bagi para pemilik produk atau perusahaan dalam menciptakan awareness bagi produk atau jasa yang mereka perjual belikan dipasar, serta meningkatkan engagement bagi pelanggan yang sudah terjalin. 2.4 Acara dan Pengalaman Sebelum dimulainya era perdagangan bebas mungkin kita sudah sering mendengar kata event, namun kata itu tidak atau belum sepopuler saat ini, saat ini kita sering kali mendengar orang atau bagian dari perusahaan manapun menyebutkan kata event. Hal yang kadang tidak disadari, digital atau mungkin lebih dikenal dengan online itu bukan hanya bicara tentang strategi digital, social media, sebagai media berpromosi.. Beragam kegiatan offline juga bisa diukur, dan dideteksi keberhasilannya via online. Launching menjadi bagian dari kegiatan event yang masih tersusun dalam bauran komunikasi pemasaran.Komunikasi pemasaran merupakan aplikasi komunikasi yang bertujuan membantu kegiatan pemasaran darisebuah perusahaan. Hubungan antara event dan komunikasi pemasaran diistilahkan sebagai bauran komunikasi pemasaran (marketing communication) oleh Kotler (2000), termasuk promosi sebagai bagian dari 4P, dan fungsi promosi ini dilakukan oleh bidang kajian promosi penjualan.19 Komunikasi pemasaran dinyatakan sebagai bagian dari kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada pasar atau khalayak sasaran melalui berbagai saluran media, dengan harapan komunikasi yang dijalankan dapat mencapai tiga tahap perubahan, yaitu perubahan pengetahuan, perubahan sikap dan perubahan tindakan. Adapun jenis media yang digunakan adalah folder, poster, baliho, selebaran, televise, radio, majalah surat kabar, digital, dan lain sebagainya.20 Media-media tersebut digunakan pula sebagai media pendukung untuk menarik perhatian orang ataupun konsumen agar dating ke tempat event diselenggarakan, dimana juga terjadi beragam komunikasi bermedia dan komunikasi tatap muka. 19 20 Jhon E Kennedy. Manajement Event: PT. Bhuana Ilmu Populer. Jakarta 2009.hal 4 Ibid hal 6 Dalam komunikasi pemasaran digunakan teknik-teknik komunikasi yang Bertujuan untuk memberi persuasi dalam meraih tujuan perusahaan, yaitu terjadinya peningkatan pendapatan atas penggunaan jasa atau pembelian produk yang ditawarkan. Jika sebuah event dilakukan dengan teknik komunikasi ini, perusahaan tentu berharap produknya dapat dikenal dan dipahami fungsi serta kegunaannya. Transaksi bisnis terjadi dalam kegiatan ini karena adanya komunikasi tatap muka, upaya persuasive dan negosiasi hingga akhirnya mereka yang terlibat dalam proses komunikasi itu dapat mengambil kata sepakat dalam aktivias bisnis mereka. 21 Berbicara dengan orang yang tepat dengan menggunakan pesan serta visual yang tepat adalah poin penting dalam suatu kegiatan, karena pertemuan ini mungkin hanya terjadi dalam satu periode waktu.Keberhasilannya sangat ditentukan oleh penguasaan teknik dan media-media komunikasi yang mendukung upaya-upaya tersebut. Menurut Jhon E Kennedy dalam bukunya mengenai manajemen event, mendefinisikan event sebagai suatu kurun waktu kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau organisasi dengan mendatangkan orang-orang ke suatu tempat agar mereka memperoleh informasi ataupun pengalaman penting serta tujuan lain yang diharapkan oleh penyelenggara.22 Yaverbaum mengemukakan bahwa event merupakan ajang khusus yang menjadi media publisitas yang efektif karena dapat membantu dan memasarkan 21 22 Ibid hal 8 ibid perusahaan dan produk jasa kepada public, sangat bersifat promosi, serta mampu mendapatkan publisitas banyak dari pihak media massa.23 Menurut Bowdin mengatakan bahwa sebuah event dapat diklasifikasikan berdasarkan besar dan isinya.24 LOCAL EVENT SIZE MAJOR EVENT MEGA EVENT EVENT HALLMARK EVENT CONTENT CULTURE EVENT SPORT EVENT BUSSINES EVENT Gambar 2.1 Klasifikasi event25 Lalu menurut Kotler event sangatlah beragam terdiri dari news conference, seminars, outing, exhibits, contest andcompetitons, anniversaries, sport, cultural sponsorship. 23 Wahyuni Pudjiastuti. Op.cit.hal 110 Ibid hal 111 25 Ibid 109 24 Menurut Joe Goldblatt selain komponen celebration, education, marketing dan beberapa subbidang yang digolongkan berdasarkan tujuan dan kebutuhan khusus. Menurutnya sebuah event dapat dikategorikan sebagai berikut : 1. Civic event adalah bentuk event yang banyak menuntut kreativitas seperti parade atau iring-iringan. 2. Expositions adalah bentuk event yang diselenggarakan oleh kelompok tertentu dan merupakan ajang khusus paling efektif bagi perusahaan untuk memperkenalkan produknya kepada khalayak. Pameran merupakan salah satu ajang khusus yang paling banyak dipilih perusahaan trade industry yang bersifat komersial. Suatu perusahaan dapat saja mengadakan pameran sendiri atau tergabung dalam pameran yang diselenggarakan pihak lain. Pameran juga bersifat local, nasional maupun internasional. 3. Fairs and Festivals, bentuk event yang lebih banyak memberikan hiburan bagi audiensnya, baik dalam bentuk kesenian, kebudayaan, permainan maupun penjualan produk. 4. Handmark Event , bentuk event yang digelar untuk menandai berbagai hal seperti memberikan tanda telah dibukanya suatu perusahaan , penggantian logo, dan identitas perusahaan, serta kegiatan launching produk baru. 5. Hospitality bentuk event yang biasanya dilakukan perusahaan perhotelan, dengan tujuan mengadakan ramah tamah dengan berbagai pihak yang berhubungan dengan hotel. 6. Meeting and conference, bentuk event yang lebih sederhana dibandingkan yang lainnya seperti seminar dan konferensi. 7. Retail event bentuk event yang bertujuan menarik konsumen untuk langsung membeli produk perusahaan yang ditawarkan di tempat berlangsungnya event. 8. Social Life Cycle Event, bentuk event yang biasanya dirancang dalam bentuk prosesi seperti upacara adat keagamaan dan sebagainya. 9. Sport Event, bentuk event yang mempertontonkan pertandingan, perlombaan atau kontes kejuaraan. 10. Touris, bentuk event yang biasanya lebih menonjolkan unsure seni dan budaya yang relative unik dan tidak dijumpai ditempat lain. Selain sepuluh bentuk event yang dipaparkan Joe Goldblett menyebutkan ada sepuluh tambahan kategori event, seperti26: 1. Roadshow 2. Contest and competition 3. Permainan 4. Demonstration 5. Debat 6. Launching 7. Media conference 26 Ibid. Hal 115 8. Media tour 9. Gathering 10. Reunion Setiap pelaksaan event, apa pun jenisnya, berlangsung melalui sebuah proses yang terdiri dari beberapa tahapan, guna memastikan keberhasilannya. Goldblatt dan Silvers dalam buku event organizer karangan Sulyus Natoradjo mengungkapkan bahwa prinsipnya prose situ terdiri dari lima tahap:27 1. Melakukan Penelitian Tidak dapat disangakal bahwa penelitian sebelum mengelar event penting dilakukan untuk mengurangi sepi pengunjung dan risiko-risiko lain. Semakin besar kemungkinan EO menghasilkan event yang sesuai dengan kebutuhan, keinginan, minat, serta harapan kliennya.28 2. Membuat Desain Event Membuat desain adalah tahap kedua dalam proses mengelola dan memproduksi event. Desain event adalah cetak biru yang mengambarkan elemen-elemen pokok yang akan dihadirkan dalam sebuah event. Setiap acara, apapun jenisnya memiliki enam dimensi dan setiap dimensi mempunyai 27 Sulyus Natoradjo.Event Organizer Dasar-Dasar Event Management: Gramedia Pustaka Utama. Jakarta 2011.Hal 20 28 Ibid elemen-elemen sendiri.EO dapat mendesain sebuah event dengan melakukan scoping atau analisis kebutuhan event. Melalui wawancara dengan klien, EO menggali berbagai aspek yang akan menjadi landasan untuk membuat desain event, termasuk intent ( latar belakang, maksud serta tujuan klien atau penyelenggara melakukan event), context ( nama, tema, nuansa dan suasana lingkungan acara), extent (skala dan cakupan luasnya acara, termasuk jumlah dan profil pengunjung acara), content (program, isi acara, dan kegiatan lain sebagai pendukung acara), dan mandate ( syarat-syarat khusus yang ditentukan klien atau penyelenggara untuk dihadirkan di dalam acara). Lalu enam pertanyaan yang mencangkup 5W+1H dapat membantu EO mengungkap informasi yang dibutuhkan dari klien serta memilih elemenelemen kebutuhan event yang sepadan yang akan dihadirkan sebagai bagian dari rangkaian penyelenggara sebuah event. Seluruh elemen kebutuhan itu kemudian dirangkum dalam sebuah kemasan desain secara terpadu dan berkesinambungan dalam keenam dimensi event yang akan dialami oleh setiap pengunjung..29 3. Perencanaan (planning) Perencanaan adalah tahap ketiga dalam proses mengelola dan memproduksi event. Fase ini dimulai setelah EO memperoleh persetujuan klien mengenai desain event, termasuk anggaran.Hambatan sering terjadi karena banyaknya 29 Ibid hal 35 perubahan yang disebabkan oleh penelitian atau desain yang kurang memadai atau permintaan klien.Namun demikian, EO harus senantiasa berusaha mengembangkan rencananya atas dasar penelitian serta desain yang telah dilakukannya secara seksama.Fase ini melibatkan tiga unsure, yaitu waktu, ruang atau tempat dan irama kerja.30 4. Koordinasi Pelaksanaan Pekerjaan menghadirkan sebuah event bukan pekerjaan yang dilakukan hanya satu oran. Banyak pihak yang terlibat didalamnya, seperti anggota organisasi EO dan para pemasok barang dan jasa kebutuhan event.Semua pekerjaan yang dilakukan oleh berbagai kelompok harus saling terintegrasi untuk mencapai sasaran event. Ada dua instrument utama bagi EO untuk melakukan koordinasi pelaksanaan event secara efektif dan sebagai peta jalan untuk memastikannya sampai pada tujuan akhir efisien yaitu : Event timeline sebagai instrument koordinasi pelaksanaan untuk seluruh tahap proses persiapan 30 Ibid Hal 54 Timeline productin schedule sebagai instrument koordinasi pelaksanaan khusus pada hari-H31 5. Evaluasi Event Sebagai pelaksana yang bertanggung jawab atas proses produksi, EO tidak perlu menunggu sampai event tersebut selesai untuk melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan pada setiap tahap sebagai sebagai sarana pengawasan agar tidak terjadi penyimpangan dan memastikan tidak ada yang terlewatkan.Namun, prioritas evaluasi pada setiap tahap ditentukan oleh EO, sesuai kepentingan dan kebutuhannya.Ada tiga tahap dalam evaluasi event yaitu tahapan persiapan sebelum event, tahap pelaksanaan dan tahap akhir dari sebuah event. 31 Ibid Hal 62