PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN PADA MATERI SISTEM KOLOID BERBASIS MIND MAP DI KELAS XI SMA NEGERI 4 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH PAULINE DEWI TRIANI NIM RSA1C110004 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JULI 2014 PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN PADA MATERI SISTEM KOLOID BERBASIS MIND MAP DI KELAS XI SMA NEGERI 4 KOTA JAMBI Oleh: Pauline Dewi Triani*,Damris M#, Abu Bakar# Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas jambi E-mail: [email protected] ABSTRAK Didalam memilih serta menggunakan strategi pemelajaran yang tepat dapat membantu siswa untuk menguasai konsep-konsep dasar pada materi kimia sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.Pada penelitian ini dilakukan pengembangan strategi pembelajaran berbasis Mind Map dalam bentuk skenario pembelajaran serta bahan ajar berupa materi sistem koloid yang valid serta melihat respon siswa terhadap strategi pembelajaran berbasis Mind Map. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model 4D. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket penilaian ahli validasi materi dan media, anngket tanggapan guru dan angket respon siswa. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diperoleh kesimpulan bahwa Strategi pembelajaran berbasis Mind Map ini layak,menarik dan efektif digunakan oleh guru dan siswa juga diharapkan dapat membantu tugas guru dalam melaksanakan proses pembelajaran Kimia. Kata Kunci : Strategi Mind Map PENDAHULUAN Di dalam dunia pendidikan banyak ilmu–ilmu yang dapat di pelajari dan dikembangkan. Salah satunya ilmu kimia. Banyak sekali contoh–contoh pada ilmu kimia yang dapat di jumpai di dalam kehidupan sehari–hari. Bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang mengambil jurusan IPA, ilmu kimia merupakan ilmu yang wajib mereka pelajari, tetapi kebanyakan dari siswa banyak yang tidak menyukai pelajaran kimia. Pada umumnya siswa beranggapan bahwa ilmu kimia merupakan ilmu yang sulit untuk dipelajari serta dipahami sehingga siswa cenderung bosan dengan pelajaran kimia. Akibatnya, tidak sedikit siswa yang kurang bahkan tidak tertarik dalam memahami dan menguasai konsep – konsep dasar pada materi kimia. Diperlukan strategi pembelajaran yang menarik, efektif serta efesien. Di dalam memilih serta menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dapat membantu siswa untuk menguasai konsep-konsep dasar pada materi kimia sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai dengan baik. Dikutip dari sebuah jurnal strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya diakhir kegiatan belajar (strategi-pembelajaransuhaji.pdf). Selain penggunaan strategi pembelajaran yang tepat yang mampu menunjang pencapaian tujuan pembelajaran, selanjutnya penggunaan bahan ajar yang inovatif, menarik dan sesuai dengan tingkat kebutuhan siswa pun cukup berpengaruh didalam proses pembalajaran. SMA Negeri 4 Kota Jambi merupakan salah satu sekolah menengah atas di Propinsi Jambi. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis dengan guru kimia kelas XI di SMA Negeri 4 Kota Jambi yang dilaksanakan pada 11 januari 2014, diperoleh informasi bahwa pada proses pembelajaran biasanya digunakan strategi inkuiri dan bahan ajar yang digunakan berupa buku paket serta LKS dari sekolah, dan pengajar mencari materi pembelajaran dari internet. Minimnya strategi serta bahan ajar yang digunakan memberikan ide bagi penulis untuk mengembangkan strategi serta bahan ajar lain yang nantinya dapat memberikan warna baru didalam proses pembelajaran. Dengan adanya bahan ajar yang menarik, dapat memberikan keuntungan bagi siswa dan guru. Siswa dapat memahami dengan cara membaca di mana saja dan kapan saja, karena materinya terlihat lebih ringan dan menyenangkan. Bahan ajar yang menyenangkan ini bisa memotivasi siswa untuk melakukan aktivitas seperti menandai, mencatat maupun membuka sketsa. Hal ini diharapkan dapat menimbulkan minat siswa di dalam pelajaran kimia, memudahkan guru dalam menanamkan konsep kimia, memudahkan siswa di dalam memahami materi, serta membangun komunikasi yang baik antara guru dan siswa. Untuk membantu menyelasaikan masalah ini, diperlukan tindakan nyata dalam memperbaiki proses maupun hasil belajar dari materi pembelajaran yang bersangkutan. Diantaranya dengan mengembangkan media pembelajaran, menggunakan model–model pembelajaran yang sesuai dengan materi, serta mengembangkan strategi pembelajaran sehingga akan mendapatkan hasil yang memuaskan di dalam proses belajar mengajar. Mind Map merupakan suatu strategi pembelajaran yang mengembangkan kemampuan otak kiri dan otak kanan dengan menggambarkan hal – hal yang bersifat umum kemudian baru ke hal – hal yang bersifat khusus dalam sebuah peta. Mind Map memberikan kebebasan pada setiap siswa untuk mengkonstruksi ide atau konsep siswa sendiri sehingga mudah untuk dipahami Mind Map dipandang sebagai sebuah proses yang terjadi didalam otak manusia dalam menemukan dan mengembangkan sebuah gagasan baru (produk) yang lebih inovatif dan variatif. Strategi ini dapat di gunakan guru untuk menarik perhatian anak untuk lebih tertarik mengikuti pelajaran (Buzan , 2004) Proses Pemetaan Pikiran melibatkan kombinasi unik yakni antara citra, warna, dan pengaturan visual-spasial yang terbukti secara signifikan meningkatkan daya ingat jika dibandingkan dengan metode konvensional mencatat dan belajar dengan hafalan. Mind Map sangat konsisten untuk dengan cabang berwarna-warni dan berbagai gaya tata letak untuk meningkatkan stimulasi Otak. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud melakukan penelitian dengan mengangkat judul ‘’ Pengembangan Strategi Pembelajaran Pada Materi Sistem Koloid Berbasis Mind Map di Kelas XI SMA’’ KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian yang Relevan Dari beberapa penelitian relevan yang telah dilakukan dalam penggunaan dan penerapan Mind Map memiliki persamaan dan perbedaan penelitian yang akan peneliti lakukan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah tentang strategi pembelajaran Mind Map yang tujuannya untuk meningkatkan motivasi serta penguasaan materi siswa terhadap pelajaran di sekolah. Instrumen penelitian yang digunakan sama yaitu menggunakan angket validasi untuk tim ahli serta persepsi siswa. B. Strategi Pembelajaran 1.Pengertian Strategi Pembelajaran Menurut Para Ahli Suparman (1997:157) Strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara mengorganisasikan materi pelajaran peserta didik, peralatan dan bahan, dan waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Gerlach dan Ely (1990) Strategi pembelajaran merupakan caracara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Kemp (1995) Stategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. (http://dedi26.blogspot.com/2012/06/pengertia n-strategi-pembelajaran.html) 2. Strategi Mind Map Dikutip dari sebuah jurnal (http://fitriadp.blogspot.com/ )Pemilihan dan penggunaan strategi menjadi faktor penting dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Mind mapping ditemukan dan dikembangkan Tony Buzan seorang peneliti Inggris yang mengaplikasikan pengetahuan tentang otak dan proses berfikir dalam berbagai bidang kehidupan. Buzan menjelaskan mind mapping sebagai cara termudah menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi keluar dari otak, cara mencatat kreatif, efektif, secara harafiah memetakan pikiran-pikiran kita dengan sangat sederhana (Khan 2010:31). Mind mapping melibatkan kedua sisi otak karena menggunakan gambar, warna, imajinasi (wilayah otak kanan) bersamaan dengan kata, angka dan logika (wilayah otak kiri). Semua gagasan dalam mind mapping berkaitan, membantu otak membuat lompatan pengertaian dan imajinasi besar melalui asosiasi (Buzan 2011:60). Develompment (R & D) model 4-D (Four D). Subyek uji coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 4 SMAN 4 Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan data kualitatif C. Mind Map Dalam Buzan (2013:4)Mind Map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak - Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif , efektif, dan secara harfiah akan ‘’ memetakan ‘’ pikiran-pikiran kita. 1. Analisis Awal Akhir Pada analisis awal akhir bertujuan untuk memunculkan serta menerapkan masalah dasar yang terdapat dalam pembelajaran pada materi sistem koloid sehingga dibutuhkan pengembangan materi pembelajaran. Salah satu masalah dasarnya bagaimana agar siswa termotivasi dan tidak merasa bosan didalam pembelajaran sistem koloid, strategi yang digunakan adalah strategi Mind Map. Strategi ini untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi sistem koloid, maka dikembangkan sebuah produk pembelajaran berupa strategi pembelajaran dalam bentuk skenario pembelajaran berbasis Mind Map dan bahan ajar materi sistem koloid. Mapping adalah cara mencatat yang efektif, efesien, kreatif, menarik, mudah dan berdaya guna karena dilakukan dengan cara memetakan pikiran-pikiran kita. Sistem berpikir yang terpancar (radiant thinking) sehingga dapat mengembangkan ide dan pemikiran ke segala arah, divergen, dan melihatnya secar utuh dalam berbagai sudut pandang. Alat organisasional informasi yang bekerja sesuai dengan mekanisme kerja otak sehingga dapat memasukkan dan mengeluarkan informasi dari dan kedalam otak dengan mudah. Metode penulisan yang bekerja dengan menggunakan prinsip manajemen otak sehingga dapat membuka seluruh potensi dan kapasitas otak yang masih tersembunyi. Swadarma,Doni ( 2013:3). METODOLOGi PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Researh dan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Proses Pengembangan Tahap penelitian pengembangan perangkat pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran Mind Map pada materi sistem koloid memiliki empat tahapan yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Adapun penjelasan tahap pengembangan tersebut akan dijabarkan sebagaia berikut : a. (Define) Pendefinisian 2. Analisis Siswa Analisis siswa dilakukan untuk mengetahui kondisi siswa meliputi kreativitas, potensi serta permasalahan yang dialami oleh siswa dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini peneliti memilih siswa SMA N 4 Kota Jambi sebagai subjek penelitian. Dari hasil analisis siswa yang dilakukan, siswa memiliki usia, kebiasaan serta tingkat kreativitas yang rata-rata tidak jauh berbeda dalam satu kelas. 3. Analisis Tugas Analisis tugas yang biasa dilakukan siswa/siswi SMA Negeri 4 Kota Jambi berupa tugas mandiri seperti mengisi LKS atau mengerjakan soal-soal yang ada di dalam buku paket, hal ini sangat kurang membantu siswa didalam menggali kreativitas siswa/siswi didalam proses pembelajaran serta sering membuat siswa jenuh akan tugas-tugas yang diberikan. 4. Analisis Peta Konsep Analisis peta konsep merupakan identifikasi konsep-konsep yang akan diajarkan dalam menyusunnya secara sistematis serta mengaitkan suatu konsep dengan konsep lain yang relevan, sehingga membentuk suatu peta konsep. Pengembang merangkum materi-materi koloid dari berbagai literatur untuk mencapai kompetensi dasar pada materi sistem koloid. Dari penyusunan materi tersebut, maka dilakukan analisis konsep materi yang satu dengan yang lainnya sehingga diperoleh suatu peta konsep tentang sistem koloid. strategi pembelajaran dan bahan ajar yang digunakan sebanyak 15 pertanyaan dengan kriteria jawaban seperti 1 = Sangat tidak setuju, 2 = Tidak setuju, 3 = Cukup, 4 = Setuju, 5 = Sangat setuju. Tes ini dilakukan untuk mengukur terjadinya perubahan tingkah laku pada siswa setelah berlangsungnya serangkaian proses belajar mengajar serta mengetahui respon siswa terhadap strategi pembelajaran dan bahan ajar yang digunakan didalam proses pembelajaran yang telah dikembangkan. 2. Pemilihan Media Pemilihan media yang digunakan dalam pengembangan strategi pembelajaran berbasis Mind Map ini berupa bahan ajar cetak yang berisi tentang materi ajar. Serta media pendukung didalam pelaksanaan pembelajaran berupa leptop dan infokus. 3. Pemilihan Format 5. Perumusan Tujuan Pembelajaran Sesuai dengan analisis tugas dan analisis peta konsep diatas, maka dapat disusun tujuan pembelajaran untuk bahan ajar pada materi sistem koloid. Berikut adalah tujuan pembelajaran materi sistem koloid yang telah dikembangkan : 1) Siswa dapat mengklasifikasikan suspense kasar, larutan sejati, dan koloid berdasarkan data hasil pengamatan (efek tyndall, homogeny/heterogen, dan penyaringan). 2) Siswa dapat mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fasa terdispersi dan fasa pendispersi. 3) Siswa dapat mendeskripsikan sifat-sifat koloid (efek tyndall, gerak brown, dialisis,elektroforesis, koagulasi) 4) Siswa dapat menjelaskan koloid liofob dan liofil. 5) Siswa dapat mendeskripsikan peranan koloid di industry kosmetik, makanan, dan farmasi. 6) Siswa dapat menjelaskan proses pembuatan koloid melalui percobaan. b. (Design) Perancangan 1. Penyusunan Tes Penyusunan tes terdiri dari soal essay yang terdapat dalam bahan ajar berkisar 2-6 soal, serta angket respon siswa terhadap Pemilihan format strategi pembelajaran berbasis Mind Map dirancang berdasarkan langkah-langkah pembuatan Mind Map kemudian mengembangkannya menjadi skenareo pembelajaran. Format bahan ajar diperoleh dari bahan ajar sebelumnya dengan memvariasikan beberapa komponen bahan ajar yang sesuai dengan format kurikulum KTSP. Pemilihan format tersebut meliputi cover, kata pengantar, daftar isi, standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, Mind Map, Materi sistem koloid, kesimpulan, uji kompetensi, dan daftar pustaka. 4. Rancangan Awal Skenario Pembelajaran Berbasis Mind Map Kegiatan awal menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti memberikan referensi, membuat mind map, menggabungkan mind map, kersentase kelompok Kegiatan penutup c. (Develop) Pengembangan 1. Validasi Oleh Tim Ahli Produk berupa skenario pembelajaran berbasis Mind Map dan bahan ajar materi sistem koloid yang telah selesai dibuat kemudian divalidasi oleh tim ahli (validator) yaitu dosen pendidikan kimia Universitas Jambi. Data ini diperoleh dari hasil validasi oleh tim ahli produk dan ahli media. Peneliti memilih 2 orang dosen kimia Universitas Jambi yaitu Afrida,S.Si, M.Si dan Drs.Harianto, M.Kes. Validasi produk dilakukan pada tanggal 11 april 2014. Hasil persentase yang diperoleh dari validasi ini sebesar 80% dengan kategori baik. Validasi Media dilakukan pada tanggal 21 april 2014. Hasil persentase yang diperoleh dari validasi ini sebesar 84% dengan kategori sangat baik. 2. Hasil Angket Respon Siswa Uji coba kelompok besar dilakukan di SMA N 4 Kota Jambi terhadap 30 orang siswa kelas XI IPA 4 pada tanggal 19 mei 2014 dan 21 mei 2014. Data yang dianalisis dari hasil uji coba kelompok besar ini adalah data kualitatif yang diperoleh dalam bentuk angket. Angket tersebut dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan skala likert. Pertanyaanpertanyaan yang diajukan baik pertanyaan positif maupun negatif dinilai responden dengan sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Penelitian ini menggunakan pertanyaan sikap positif dengan skor yang diberikan, yaitu 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = ragu-ragu, 4 = setuju, 5 = sangat setuju. Skor yang diperoleh kemudian dipersentasekan untuk melihat keefisien bahan ajar, kesesuaian bahan ajar dalam pembelajaran serta kemenarikan bahan ajar sehingga mampu memotivasi siswa dalam mempelajari materi pembelajaran yang disajikan dan dapat mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran. Setelah diujicobakan peneliti meminta siswa untuk memberikan penilaian terhadap bahan ajar dengan menggunakan angket terbuka yang masing-masing terdiri dari 15 pertanyaaan. Hasil penjumlahan dari angket respon siswa ini kemudian diolah dengan menggunakan rumus : KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengembangan strategi pembelajaran pada materi sistem koloid berbasis Mind Map, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam pengembangan strategi pembelajaran sistem koloid berbasis Mind Map ini Skor minimum : 1 x 15 (deskriptor yang diniai) = 15 Skor maksimal : 5 x 15 (deskriptor yang dinilai) = 75 Kategori kriteria : 5 75−15 Rentangan nilai : 5 = 12 1950 maka persentasenya 2250 x 100 % = 86,66 % dan skor yang diperoleh pada tanggal 21 mei 1980 2014 adalah 1980, maka persentasenya x 2250 100 % = 88,00 %. Jadi produk dapat dikategorikan sangat baik dan sangat menarik. Pada pertemuan ketiga tidak dilaksanakan karena waktu yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan penelitian. 3. Hasil Angket Tanggapan Guru Dari keseluruhan pertanyaan, bahan ajar sistem koloid berbasis Mind Map hasil perkembangan mendapatkan nilai positif yaitu pertanyaan ya pada jawaban angket tersebut. Dalam hasil angket tanggapan guru di dapat komentar terhadap bahan ajar yaitu : secara keseluruhan materi bahan ajar sudah cukup baik di lihat dari penggunaan bahasa, penyajian materi yang ringkas padat khususnya materi koloid berbasis Mind Map yang disajikan dengan kalimat sederhana dan mudah dimengerti. Ini berarti bahwa bahan ajar telah dianggap baik. Namun ada beberapa saran yang diberikan guru yaitu menambahkan istilah-istilah penting dan tugas-tugas kelompok. d. Disseminate (Penyebaran) Penelitian ini hanya dibatasi pada uji coba kelompok besar sehingga pada tahap pendisiminasian (dissiminate) ini tidak dilakukan karena keterbatasan waktu peneliti dalam menguji efektivitas produk yang telah dikembangkan. menggunakan metode pengembangan 4D, tahap-tahap mengembangkan strategi pembelajaran yaitu Define (pendefinisian), Desain (perancangan), Delevop (pengembangan), dan Disseminate (penyebaran).Define (pendefinisian) dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai kebutuhan siswa, Design(perancangan) di dalam tahap ini dilakukan pemilihan media dan pembuatan rancangan awal strategi pembelajaran berbasis Mind Map berupa skenario pembelajaran dan bahan ajar materi sistem koloid yang akan dikembangkan, Develop (pengembangan) dimana pada tahap ini dilakukan validasi produk(strategi pembelajaran dalam bentuk skenareo pembelajaran dan bahan ajar), media, dan tanggapan guru untuk merevisi isi dan tampilan bahan ajar. 2. Bahan ajar yang dikembangkan dibuat dalam bentuk modul yang dibuat dengan cara mengumpulkan materi-materi sistem koloid dari berbagai sumber kemudian bahan ajar sistem koloid ini divalidasi sebanyak dua kali oleh tim ahli produk dan tanggapan guru berupa angket. 3. Respon siswa terhadap strategi pembelajaran pada materi koloid berbasis Mind Map ini sangat baik yang didapat dari angket respon siswa digunakan kimia. pada pembelajaran DAFTAR RUJUKAN Amri, Sofan dan Lif Khoiri Ahmadi. 2010. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta : Prestasi Pustaka Anonim. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Direktorat Pembina Sekolah Menengah Atas. Departemen Pendidikan Nasional Arifin, Budi. 2013. Penerapan Metode Mind Map Untuk Meningkatkan Motivasi Mata Pelajaran IPA Tentang Sumber Daya Alam di Kelas IV MI Wahid Hasym.Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Buzan, Tony. 2004.Mind Map Untuk Meningkatkan Kreatifitas. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Buzan, Tony. 2013. Buku Pintar Mind Map. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Djaali dan Pudji Muljono. 2008. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta : Grasindo http://dedi26.blogspot.com/2012/06/p engertian-strategipembelajaran.html http://fitriadp.blogspot.com/ http://insaniaku.files.wordpress.com/200 9/06/8-strategi-pembelajaran-sunhaji.pdf http://www.geniusmap.com/Manfaat Mind Mapping Dalam Peningkatan Belajar -Study Skill & Sukses Kehidupan – Life Skill Mudlofir. 2011. Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Bahan Ajar Dalam Pendidikan Agama Islam. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada Permendiknas – No – 41 Tahun – 2007 – Standar – Proses [Compatibility Mode] Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inofatif. Yogyakarta : DIVA Press Riduwan. 2011. Belajar Mudah Penelitian untuk GuruKaryawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : CV.Alfabeta Swadarma, Doni. 2013. Penerapan Mind Mapping Dalam Kurikulum Pembelajaran. Jakarta: PT Elex Media Koputindo Tapantoko, Agung Aji. 2011. Penggunaan Metode Mind Map Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Depok. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inofatif – Progresif. Surabaya : PT Fajar Interpratama Mandiri Tugiyati. 2010. Penerapan Metode Mind Mapping Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi IPS di SMP Muhamadiyah 1 Kalibawang.Yogyakarta : UNY Utami, Poppy Sundari. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Ikatan Kimia Berbasis Creative Mind Map di Kelas X SMA Negeri 10 Kota Jambi. Jambi : Universitas Jambi Windura, Susanto. 2013. 1stMind Map Untuk Siswa, Guru, Orang Tua. Jakarta : PT Elex Media Koputindo