fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas jambi

advertisement
PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN PADA MATERI SISTEM
KOLOID BERBASIS MIND MAP DI KELAS XI SMA NEGERI 4 KOTA JAMBI
ARTIKEL ILMIAH
OLEH
PAULINE DEWI TRIANI
NIM RSA1C110004
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
JULI 2014
PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN PADA MATERI SISTEM
KOLOID BERBASIS MIND MAP DI KELAS XI SMA NEGERI 4 KOTA JAMBI
Oleh: Pauline Dewi Triani*,Damris M#, Abu Bakar#
Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas jambi
E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Didalam memilih serta menggunakan strategi pemelajaran yang tepat dapat membantu siswa
untuk menguasai konsep-konsep dasar pada materi kimia sehingga tujuan pembelajaran yang
diharapkan dapat tercapai dengan baik.Pada penelitian ini dilakukan pengembangan strategi
pembelajaran berbasis Mind Map dalam bentuk skenario pembelajaran serta bahan ajar berupa materi
sistem koloid yang valid serta melihat respon siswa terhadap strategi pembelajaran berbasis Mind
Map. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model 4D. Instrument
yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket penilaian ahli validasi materi dan media, anngket
tanggapan guru dan angket respon siswa. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat
diperoleh kesimpulan bahwa Strategi pembelajaran berbasis Mind Map ini layak,menarik dan efektif
digunakan oleh guru dan siswa juga diharapkan dapat membantu tugas guru dalam melaksanakan
proses pembelajaran Kimia.
Kata Kunci : Strategi Mind Map
PENDAHULUAN
Di dalam dunia pendidikan banyak
ilmu–ilmu yang dapat di pelajari dan
dikembangkan. Salah satunya ilmu kimia.
Banyak sekali contoh–contoh pada ilmu kimia
yang dapat di jumpai di dalam kehidupan
sehari–hari. Bagi siswa Sekolah Menengah
Atas (SMA) yang mengambil jurusan IPA,
ilmu kimia merupakan ilmu yang wajib
mereka pelajari, tetapi kebanyakan dari siswa
banyak yang tidak menyukai pelajaran kimia.
Pada umumnya siswa beranggapan bahwa
ilmu kimia merupakan ilmu yang sulit untuk
dipelajari serta dipahami sehingga siswa
cenderung bosan dengan pelajaran kimia.
Akibatnya, tidak sedikit siswa yang kurang
bahkan tidak tertarik dalam memahami dan
menguasai konsep – konsep dasar pada materi
kimia.
Diperlukan strategi pembelajaran yang
menarik, efektif serta efesien. Di dalam
memilih
serta
menggunakan
strategi
pembelajaran yang tepat dapat membantu
siswa untuk menguasai konsep-konsep dasar
pada
materi
kimia
sehingga
tujuan
pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai
dengan baik. Dikutip dari sebuah jurnal
strategi pembelajaran merupakan cara-cara
yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang
pengajar
untuk menyampaikan materi
pembelajaran sehingga akan memudahkan
peserta didik menerima dan memahami materi
pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan
pembelajaran dapat dikuasainya diakhir
kegiatan
belajar
(strategi-pembelajaransuhaji.pdf).
Selain penggunaan strategi pembelajaran
yang tepat
yang mampu menunjang
pencapaian tujuan pembelajaran, selanjutnya
penggunaan bahan ajar yang inovatif, menarik
dan sesuai dengan tingkat kebutuhan siswa
pun cukup berpengaruh didalam proses
pembalajaran.
SMA Negeri 4 Kota Jambi merupakan
salah satu sekolah menengah atas di Propinsi
Jambi. Berdasarkan hasil observasi dan
wawancara penulis dengan guru kimia kelas
XI di SMA Negeri 4 Kota Jambi yang
dilaksanakan pada 11 januari 2014, diperoleh
informasi bahwa pada proses pembelajaran
biasanya digunakan strategi inkuiri dan bahan
ajar yang digunakan berupa buku paket serta
LKS dari sekolah, dan pengajar mencari
materi pembelajaran dari internet. Minimnya
strategi serta bahan ajar yang digunakan
memberikan ide bagi penulis untuk
mengembangkan strategi serta bahan ajar lain
yang nantinya dapat memberikan warna baru
didalam proses pembelajaran.
Dengan adanya bahan ajar yang
menarik, dapat memberikan keuntungan bagi
siswa dan guru. Siswa dapat memahami
dengan cara membaca di mana saja dan kapan
saja, karena materinya terlihat lebih ringan dan
menyenangkan.
Bahan
ajar
yang
menyenangkan ini bisa memotivasi siswa
untuk melakukan aktivitas seperti menandai,
mencatat maupun membuka sketsa. Hal ini
diharapkan dapat menimbulkan minat siswa di
dalam pelajaran kimia, memudahkan guru
dalam
menanamkan
konsep
kimia,
memudahkan siswa di dalam memahami
materi, serta membangun komunikasi yang
baik antara guru dan siswa.
Untuk
membantu
menyelasaikan
masalah ini, diperlukan tindakan nyata dalam
memperbaiki proses maupun hasil belajar dari
materi pembelajaran yang bersangkutan.
Diantaranya dengan mengembangkan media
pembelajaran, menggunakan model–model
pembelajaran yang sesuai dengan materi, serta
mengembangkan
strategi
pembelajaran
sehingga akan mendapatkan hasil yang
memuaskan di dalam proses belajar mengajar.
Mind Map merupakan suatu strategi
pembelajaran
yang
mengembangkan
kemampuan otak kiri dan otak kanan dengan
menggambarkan hal – hal yang bersifat umum
kemudian baru ke hal – hal yang bersifat
khusus dalam sebuah peta. Mind Map
memberikan kebebasan pada setiap siswa
untuk mengkonstruksi ide atau konsep siswa
sendiri sehingga mudah untuk dipahami Mind
Map dipandang sebagai sebuah proses yang
terjadi didalam otak manusia dalam
menemukan dan mengembangkan sebuah
gagasan baru (produk) yang lebih inovatif dan
variatif. Strategi ini dapat di gunakan guru
untuk menarik perhatian anak untuk lebih
tertarik mengikuti pelajaran (Buzan , 2004)
Proses Pemetaan Pikiran melibatkan
kombinasi unik yakni antara citra, warna, dan
pengaturan visual-spasial yang terbukti secara
signifikan meningkatkan daya ingat jika
dibandingkan dengan metode konvensional
mencatat dan belajar dengan hafalan. Mind
Map sangat konsisten untuk dengan cabang
berwarna-warni dan berbagai gaya tata letak
untuk
meningkatkan
stimulasi
Otak.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis
bermaksud melakukan penelitian dengan
mengangkat judul ‘’ Pengembangan Strategi
Pembelajaran Pada Materi Sistem Koloid
Berbasis Mind Map di Kelas XI SMA’’
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian yang Relevan
Dari beberapa penelitian relevan
yang telah dilakukan dalam penggunaan
dan penerapan Mind Map memiliki
persamaan dan perbedaan penelitian yang
akan
peneliti
lakukan.
Persamaan
penelitian ini dengan penelitian terdahulu
adalah tentang strategi pembelajaran Mind
Map yang tujuannya untuk meningkatkan
motivasi serta penguasaan materi siswa
terhadap pelajaran di sekolah. Instrumen
penelitian yang digunakan sama yaitu
menggunakan angket validasi untuk tim
ahli serta persepsi siswa.
B. Strategi Pembelajaran
1.Pengertian
Strategi
Pembelajaran
Menurut Para Ahli
 Suparman (1997:157)
Strategi
pembelajaran
merupakan
perpaduan dari urutan kegiatan, cara
mengorganisasikan materi pelajaran peserta
didik, peralatan dan bahan, dan waktu yang
digunakan dalam proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan.
 Gerlach dan Ely (1990)
Strategi pembelajaran merupakan caracara yang dipilih untuk menyampaikan metode
pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran
tertentu.

Kemp (1995)
Stategi pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan
guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektif dan efisien.
(http://dedi26.blogspot.com/2012/06/pengertia
n-strategi-pembelajaran.html)
2. Strategi Mind Map
Dikutip
dari
sebuah
jurnal
(http://fitriadp.blogspot.com/ )Pemilihan dan
penggunaan strategi menjadi faktor penting
dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
ditetapkan. Mind mapping ditemukan dan
dikembangkan Tony Buzan seorang peneliti
Inggris yang mengaplikasikan pengetahuan
tentang otak dan proses berfikir dalam
berbagai
bidang
kehidupan.
Buzan
menjelaskan mind mapping sebagai cara
termudah menempatkan informasi ke dalam
otak dan mengambil informasi keluar dari
otak, cara mencatat kreatif, efektif, secara
harafiah memetakan pikiran-pikiran kita
dengan sangat sederhana (Khan 2010:31).
Mind mapping melibatkan kedua sisi otak
karena menggunakan gambar, warna, imajinasi
(wilayah otak kanan) bersamaan dengan kata,
angka dan logika (wilayah otak kiri). Semua
gagasan dalam mind mapping berkaitan,
membantu
otak
membuat
lompatan
pengertaian dan imajinasi besar melalui
asosiasi (Buzan 2011:60).
Develompment (R & D) model 4-D (Four D).
Subyek uji coba dalam penelitian ini adalah
siswa kelas XI IPA 4 SMAN 4 Kota Jambi.
Penelitian ini menggunakan data kualitatif
C. Mind Map
Dalam Buzan (2013:4)Mind Map adalah
cara termudah untuk menempatkan informasi
ke dalam otak dan mengambil informasi ke
luar dari otak - Mind Map adalah cara
mencatat yang kreatif , efektif, dan secara
harfiah akan ‘’ memetakan ‘’ pikiran-pikiran
kita.
1. Analisis Awal Akhir
Pada analisis awal akhir bertujuan untuk
memunculkan serta menerapkan masalah dasar
yang terdapat dalam pembelajaran pada materi
sistem
koloid
sehingga
dibutuhkan
pengembangan materi pembelajaran. Salah
satu masalah dasarnya bagaimana agar siswa
termotivasi dan tidak merasa bosan didalam
pembelajaran sistem koloid, strategi yang
digunakan adalah strategi Mind Map. Strategi
ini untuk meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi sistem koloid, maka
dikembangkan sebuah produk pembelajaran
berupa strategi pembelajaran dalam bentuk
skenario pembelajaran berbasis Mind Map dan
bahan ajar materi sistem koloid.
Mapping adalah cara mencatat yang
efektif, efesien, kreatif, menarik, mudah
dan berdaya guna karena dilakukan dengan
cara memetakan pikiran-pikiran kita.
Sistem berpikir yang terpancar (radiant
thinking) sehingga dapat mengembangkan
ide dan pemikiran ke segala arah,
divergen, dan melihatnya secar utuh dalam
berbagai
sudut
pandang.
Alat
organisasional informasi yang bekerja
sesuai dengan mekanisme kerja otak
sehingga
dapat
memasukkan
dan
mengeluarkan informasi dari dan kedalam
otak dengan mudah. Metode penulisan
yang bekerja dengan menggunakan prinsip
manajemen otak sehingga dapat membuka
seluruh potensi dan kapasitas otak yang
masih tersembunyi. Swadarma,Doni
( 2013:3).
METODOLOGi PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan pada
penelitian ini adalah metode Researh dan
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
1. Proses Pengembangan
Tahap
penelitian
pengembangan
perangkat pembelajaran dengan menggunakan
strategi pembelajaran Mind Map pada materi
sistem koloid memiliki empat tahapan yaitu
pendefinisian, perancangan, pengembangan,
dan penyebaran. Adapun penjelasan tahap
pengembangan tersebut akan dijabarkan
sebagaia berikut :
a. (Define) Pendefinisian
2. Analisis Siswa
Analisis
siswa
dilakukan
untuk
mengetahui kondisi siswa meliputi kreativitas,
potensi serta permasalahan yang dialami oleh
siswa dalam proses pembelajaran. Dalam hal
ini peneliti memilih siswa SMA N 4 Kota
Jambi sebagai subjek penelitian. Dari hasil
analisis siswa yang dilakukan, siswa memiliki
usia, kebiasaan serta tingkat kreativitas yang
rata-rata tidak jauh berbeda dalam satu kelas.
3. Analisis Tugas
Analisis tugas yang biasa dilakukan
siswa/siswi SMA Negeri 4 Kota Jambi berupa
tugas mandiri seperti mengisi LKS atau
mengerjakan soal-soal yang ada di dalam buku
paket, hal ini sangat kurang membantu siswa
didalam menggali kreativitas siswa/siswi
didalam proses pembelajaran serta sering
membuat siswa jenuh akan tugas-tugas yang
diberikan.
4. Analisis Peta Konsep
Analisis peta konsep merupakan
identifikasi
konsep-konsep
yang akan
diajarkan
dalam
menyusunnya
secara
sistematis serta mengaitkan suatu konsep
dengan konsep lain yang relevan, sehingga
membentuk suatu peta konsep. Pengembang
merangkum materi-materi koloid dari berbagai
literatur untuk mencapai kompetensi dasar
pada materi sistem koloid. Dari penyusunan
materi tersebut, maka dilakukan analisis
konsep materi yang satu dengan yang lainnya
sehingga diperoleh suatu peta konsep tentang
sistem koloid.
strategi pembelajaran dan bahan ajar yang
digunakan sebanyak 15 pertanyaan dengan
kriteria jawaban seperti 1 = Sangat tidak
setuju, 2 = Tidak setuju, 3 = Cukup, 4 =
Setuju, 5 = Sangat setuju. Tes ini dilakukan
untuk mengukur terjadinya perubahan tingkah
laku pada siswa setelah berlangsungnya
serangkaian proses belajar mengajar serta
mengetahui respon siswa terhadap strategi
pembelajaran dan bahan ajar yang digunakan
didalam proses pembelajaran yang telah
dikembangkan.
2. Pemilihan Media
Pemilihan media yang digunakan
dalam pengembangan strategi pembelajaran
berbasis Mind Map ini berupa bahan ajar cetak
yang berisi tentang materi ajar. Serta media
pendukung didalam pelaksanaan pembelajaran
berupa leptop dan infokus.
3. Pemilihan Format
5. Perumusan Tujuan Pembelajaran
Sesuai dengan analisis tugas dan analisis
peta konsep diatas, maka dapat disusun tujuan
pembelajaran untuk bahan ajar pada materi
sistem koloid. Berikut adalah tujuan
pembelajaran materi sistem koloid yang telah
dikembangkan :
1) Siswa dapat mengklasifikasikan suspense
kasar, larutan sejati, dan koloid
berdasarkan data hasil pengamatan (efek
tyndall,
homogeny/heterogen,
dan
penyaringan).
2) Siswa dapat mengelompokkan jenis koloid
berdasarkan fasa terdispersi dan fasa
pendispersi.
3) Siswa dapat mendeskripsikan sifat-sifat
koloid (efek tyndall, gerak brown,
dialisis,elektroforesis, koagulasi)
4) Siswa dapat menjelaskan koloid liofob dan
liofil.
5) Siswa dapat mendeskripsikan peranan
koloid di industry kosmetik, makanan, dan
farmasi.
6) Siswa
dapat
menjelaskan
proses
pembuatan koloid melalui percobaan.
b. (Design) Perancangan
1. Penyusunan Tes
Penyusunan tes terdiri dari soal essay
yang terdapat dalam bahan ajar berkisar 2-6
soal, serta angket respon siswa terhadap
Pemilihan
format
strategi
pembelajaran berbasis Mind Map dirancang
berdasarkan langkah-langkah pembuatan Mind
Map kemudian mengembangkannya menjadi
skenareo pembelajaran. Format bahan ajar
diperoleh dari bahan ajar sebelumnya dengan
memvariasikan beberapa komponen bahan ajar
yang sesuai dengan format kurikulum KTSP.
Pemilihan format tersebut meliputi cover, kata
pengantar, daftar isi, standar kompetensi,
kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, Mind
Map, Materi sistem koloid, kesimpulan, uji
kompetensi, dan daftar pustaka.
4. Rancangan Awal
Skenario Pembelajaran Berbasis Mind Map
Kegiatan
awal
menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
Kegiatan inti memberikan referensi, membuat
mind map, menggabungkan mind map,
kersentase kelompok
Kegiatan penutup
c. (Develop) Pengembangan
1. Validasi Oleh Tim Ahli
Produk berupa skenario pembelajaran
berbasis Mind Map dan bahan ajar materi
sistem koloid yang telah selesai dibuat
kemudian divalidasi oleh tim ahli (validator)
yaitu dosen pendidikan kimia Universitas
Jambi. Data ini diperoleh dari hasil validasi
oleh tim ahli produk dan ahli media. Peneliti
memilih 2 orang dosen kimia Universitas
Jambi
yaitu
Afrida,S.Si,
M.Si
dan
Drs.Harianto, M.Kes.
Validasi produk dilakukan pada tanggal
11 april 2014. Hasil persentase yang diperoleh
dari validasi ini sebesar 80% dengan kategori
baik. Validasi Media dilakukan pada tanggal
21 april 2014. Hasil persentase yang diperoleh
dari validasi ini sebesar 84% dengan kategori
sangat baik.
2. Hasil Angket Respon Siswa
Uji coba kelompok besar dilakukan di
SMA N 4 Kota Jambi terhadap 30 orang siswa
kelas XI IPA 4 pada tanggal 19 mei 2014 dan
21 mei 2014. Data yang dianalisis dari hasil uji
coba kelompok besar ini adalah data kualitatif
yang diperoleh dalam bentuk angket. Angket
tersebut dianalisis secara deskriptif dengan
menggunakan skala likert. Pertanyaanpertanyaan yang diajukan baik pertanyaan
positif maupun negatif dinilai responden
dengan sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak
setuju, sangat tidak setuju.
Penelitian
ini
menggunakan
pertanyaan sikap positif dengan skor yang
diberikan, yaitu 1 = sangat tidak setuju, 2 =
tidak setuju, 3 = ragu-ragu, 4 = setuju, 5 =
sangat setuju. Skor yang diperoleh kemudian
dipersentasekan untuk melihat keefisien bahan
ajar,
kesesuaian
bahan
ajar
dalam
pembelajaran serta kemenarikan bahan ajar
sehingga mampu memotivasi siswa dalam
mempelajari materi pembelajaran yang
disajikan dan dapat mempermudah siswa
dalam memahami materi pembelajaran.
Setelah diujicobakan peneliti meminta
siswa untuk memberikan penilaian terhadap
bahan ajar dengan menggunakan angket
terbuka yang masing-masing terdiri dari 15
pertanyaaan. Hasil penjumlahan dari angket
respon siswa ini kemudian diolah dengan
menggunakan rumus :
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan tentang pengembangan
strategi pembelajaran pada materi sistem
koloid berbasis Mind Map, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam pengembangan strategi
pembelajaran sistem koloid
berbasis
Mind
Map
ini
Skor minimum : 1 x 15 (deskriptor yang
diniai) = 15
Skor maksimal : 5 x 15 (deskriptor yang
dinilai) = 75
Kategori kriteria : 5
75−15
Rentangan nilai : 5 = 12
1950
maka persentasenya 2250 x 100 % = 86,66 %
dan skor yang diperoleh pada tanggal 21 mei
1980
2014 adalah 1980, maka persentasenya
x
2250
100 % = 88,00 %.
Jadi produk dapat
dikategorikan sangat baik dan sangat menarik.
Pada pertemuan ketiga tidak dilaksanakan
karena waktu yang tidak memungkinkan untuk
melaksanakan penelitian.
3. Hasil Angket Tanggapan Guru
Dari keseluruhan pertanyaan, bahan ajar
sistem koloid berbasis Mind Map hasil
perkembangan mendapatkan nilai positif yaitu
pertanyaan ya pada jawaban angket tersebut.
Dalam hasil angket tanggapan guru di dapat
komentar terhadap bahan ajar yaitu : secara
keseluruhan materi bahan ajar sudah cukup
baik di lihat dari penggunaan bahasa,
penyajian materi yang ringkas padat
khususnya materi koloid berbasis Mind Map
yang disajikan dengan kalimat sederhana dan
mudah dimengerti. Ini berarti bahwa bahan
ajar telah dianggap baik. Namun ada beberapa
saran yang diberikan guru yaitu menambahkan
istilah-istilah
penting
dan
tugas-tugas
kelompok.
d. Disseminate (Penyebaran)
Penelitian ini hanya dibatasi pada uji
coba kelompok besar sehingga pada tahap
pendisiminasian (dissiminate) ini tidak
dilakukan karena keterbatasan waktu peneliti
dalam menguji efektivitas produk yang telah
dikembangkan.
menggunakan
metode
pengembangan 4D, tahap-tahap
mengembangkan
strategi
pembelajaran yaitu
Define
(pendefinisian),
Desain
(perancangan),
Delevop
(pengembangan),
dan
Disseminate
(penyebaran).Define
(pendefinisian) dilakukan untuk
memperoleh
informasi
mengenai kebutuhan siswa,
Design(perancangan) di dalam
tahap ini dilakukan pemilihan
media dan pembuatan rancangan
awal strategi pembelajaran
berbasis Mind Map berupa
skenario pembelajaran dan
bahan ajar materi sistem koloid
yang
akan
dikembangkan,
Develop
(pengembangan)
dimana pada tahap ini dilakukan
validasi
produk(strategi
pembelajaran dalam bentuk
skenareo pembelajaran dan
bahan ajar),
media,
dan
tanggapan guru untuk merevisi
isi dan tampilan bahan ajar.
2. Bahan ajar yang dikembangkan
dibuat dalam bentuk modul
yang dibuat dengan cara
mengumpulkan materi-materi
sistem koloid dari berbagai
sumber kemudian bahan ajar
sistem koloid ini divalidasi
sebanyak dua kali oleh tim ahli
produk dan tanggapan guru
berupa angket.
3. Respon siswa terhadap strategi
pembelajaran pada materi koloid
berbasis Mind Map ini sangat
baik yang didapat dari angket
respon siswa
digunakan
kimia.
pada
pembelajaran
DAFTAR RUJUKAN
Amri, Sofan dan Lif Khoiri Ahmadi.
2010.
Konstruksi
Pengembangan Pembelajaran.
Jakarta : Prestasi Pustaka
Anonim. 2008. Panduan Pengembangan
Bahan Ajar. Direktorat Pembina
Sekolah
Menengah
Atas.
Departemen
Pendidikan
Nasional
Arifin, Budi. 2013. Penerapan Metode
Mind Map Untuk Meningkatkan
Motivasi Mata Pelajaran IPA
Tentang Sumber Daya Alam di
Kelas
IV
MI
Wahid
Hasym.Yogyakarta: Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga
Buzan, Tony. 2004.Mind Map Untuk
Meningkatkan
Kreatifitas.
Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama
Buzan, Tony. 2013. Buku Pintar Mind
Map. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama
Djaali dan Pudji Muljono. 2008.
Pengukuran Dalam Bidang
Pendidikan. Jakarta : Grasindo
http://dedi26.blogspot.com/2012/06/p
engertian-strategipembelajaran.html
http://fitriadp.blogspot.com/
http://insaniaku.files.wordpress.com/200
9/06/8-strategi-pembelajaran-sunhaji.pdf
http://www.geniusmap.com/Manfaat
Mind
Mapping
Dalam
Peningkatan Belajar -Study Skill
& Sukses Kehidupan – Life Skill
Mudlofir. 2011. Aplikasi Pengembangan
Kurikulum Tingkat
Satuan
Pendidikan dan Bahan Ajar
Dalam
Pendidikan
Agama
Islam.
Jakarta
:
PT
RajaGrafindo Persada
Permendiknas – No – 41 Tahun – 2007
–
Standar
–
Proses
[Compatibility Mode]
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif
Membuat Bahan Ajar Inofatif.
Yogyakarta : DIVA Press
Riduwan. 2011. Belajar Mudah
Penelitian
untuk
GuruKaryawan dan Peneliti Pemula.
Bandung : Alfabeta
Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan
Makna Pembelajaran. Bandung
: CV.Alfabeta
Swadarma, Doni. 2013. Penerapan
Mind
Mapping
Dalam
Kurikulum
Pembelajaran.
Jakarta: PT Elex Media
Koputindo
Tapantoko,
Agung
Aji.
2011.
Penggunaan Metode Mind Map
Untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Kelas VIII SMP
Negeri 4 Depok. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta
Trianto. 2009. Mendesain Model
Pembelajaran Inofatif
–
Progresif. Surabaya : PT Fajar
Interpratama Mandiri
Tugiyati. 2010. Penerapan Metode Mind
Mapping Untuk Meningkatkan
Penguasaan Materi IPS di SMP
Muhamadiyah
1
Kalibawang.Yogyakarta : UNY
Utami,
Poppy
Sundari.
2013.
Pengembangan Bahan Ajar
Ikatan Kimia Berbasis Creative
Mind Map di Kelas X SMA
Negeri 10 Kota Jambi. Jambi :
Universitas Jambi
Windura, Susanto. 2013. 1stMind Map
Untuk Siswa, Guru, Orang Tua.
Jakarta : PT Elex Media
Koputindo
Download