Paulus Wirutomo Pendahuluan Pendidikan : Formal (sekolah) Non Formal (kursus) Informal (lingkungan sosial) Sosiologi: struktur: institusi lain, peraturan, stratifikasi dan diferensiasi , demografi dari luar (institusionalisasi) Kultur: nilai, norma, kebiasaan, kepercayaan dari dalam (internalisasi) Proses: dinamika interaksi antar manusia dan institusi Mengapa Sosiologi? Sociology is about perspective sociological imagination Commonense beyond commonsense seeing the general in the particular Seeing the strange in the familiar Seeing the personal choice in social context * Sociological Perspectives Functionalism masyarakat adalah sistem Pendidikan punya fungsi: menanamkan nilai, mempersiapkan masyarakat , mobilitas dsb. Stratifikasi punya punya fungsi Pendidikan bersifat “meritocratic” Pendidikan = Human Capital Pendidikan modernisasi Conflict perspective Marxian, Weberian: Meritokrasi tidak menghilangkan kesenjangan/kemiskinan (differential ach) Coleman: yang mempengaruhi prestasi murid: Rumah, teman bermain, guru , sekolah. Sekolah menciptakan “social reproduction” Weberian: konsep Cultural Capital PW:”Why schooling is not always educating?” Micro Sociology of Education (new?) Symbolic interaction, Phenomenology Black box Interpretive subjective meaning Social order is a negotiated order Definition of the situation School Culture Postmodernism Educ= dutiful child of Enlightement? Critical, relativist , sceptic (chaotic?) Anti modernisasi = anti metanarrative Unclear what they are, clear what they are against! No single truth! curriculum? Useful knowledge not ideology (seeking truth) Multiculturalism?