ANALISIS NILAI INTRINSIK HARGA SAHAM DAN PENILAIAN BISNIS PT PELAYARAN NASIONAL BINA BUANA RAYA TBK PADA SAAT IPO JANUARI 2013 Suwendah dan Murniadi Purboatmodjo [email protected] ABSTRAK Dalam berinvestasi , para calon investor harus teliti dalam menilai suatu perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja perusahaan dengan menggunakan analisis SWOT dan mengetahui nilai intrinsik saham PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk dengan menggunakan metode Free Operating Cash Flow to the Firm (FCFF), Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value Ratio (PBV), serta Price Sales Ratio (PSR). Dari hasil analisis tersebut diperoleh nilai intrinsik saham yang kemudian dibandingkan dengan harga IPO. Metoda analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan tidak menggunakan hipotesis. Penulis memilih PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk sebagai objek penelitian karena perusahaan tersebut baru saja melakukan IPO dan selama penawaran umum mendapat kelebihan permintaan sebanyak 21 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis SWOT , perusahaan memiliki segi non keuangan yang cukup baik dan layak untuk menjadi pilihan investasi. Berdasarkan analisis PER, PBV, dan PSR, nilai intrinsik harga saham PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk bernilai undervalued sehingga layak untuk dipertahankan atau dibeli .Sedangkan berdasarkan analisis FCFF, nilai intrinsik harga saham PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk bernilai overvalued. Peneliti memberikan saran kepada investor untuk tidak hanya melihat dari segi keuangan tetapi juga dari segi nonkeuangan.(SWDH) Kata Kunci: nilai intrinsik, Free Operating Cash Flow to the Firm (FCFF),dan analisis SWOT. PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Perdagangan internasional merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi yang dapat mempercepat perkembangan perdagangan suatu negara. Perkembangan perdagangan akan sangat tergantung pada dukungan transportasi sebagai sarana distribusi barang maupun mobilitas pelaku perdagangan. Salah satu sarana transportasi yang paling efisien dalam perdagangan internasional saat ini adalah angkutan laut yang merupakan sarana angkutan massal dengan kemampuan jangkauan jarak jauh. Sehingga kemajuan dibidang angkutan laut akan berperanan besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Persaingan dalam industri pelayaran menjadi kompetitif. Persaingan yang kompetitif ini dialami tidak hanya dalam pelayaran domestik tetapi juga dengan pelayaran internasional. Pengguna jasa pelayaran kargo peti kemas tersebut akan lebih memanfaatkan kapal yang dapat memberikan pelayanan yang cepat,efisien, tepat waktu dan terjamin keselamatannya.Sedangkan kapal-kapal yang memenuhi kriteria semacam itu lebih banyak dimiliki perusahaan angkatan laut asing. Persaingan tersebut membuat masyarakat cenderung memilih menggunakan jasa perusahaan angkutan laut asing. Dalam menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif tersebut, para pelaku bisnis harus teliti dalam menganalisis kekuatan dan peluang dalam upaya mengatasi kekurangan dan hambatan yang ada di dalam perusahaan sehingga mampu bertahan dalam persaingan di dunia bisnis dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. IPO (Initial Public Offerings) atau lebih dikenal dengan penawaran saham perdana menjadi salah satu alternatif pembiayaan bagi perusahaan, dengan go public perusahaan akan mendapatkan sejumlah dana untuk keperluan perusahaan, akan tetapi permasalahan muncul ketika perusahaan akan go public. Permasalahan yang seringkali muncul pada saat perusahaan go public adalah saham mengalami underpricing ketika diperdagangkan di pasar sekunder. Apabila terjadi underpricing, dana yang diperoleh perusahaan dari go public tidak maksimal. Sebaliknya, bila terjadi overpricing, maka investor akan merugi karena mereka tidak menerima initial return. Menurut data Indonesia National Ship Owner Association (INSA) ,jumlah kapal niaga saat ini mencapai 11.300 unit,atau naik sekitar 80 persen dibandingkan dengan posisi maret 2005 yang sebanyak 6.014 unit. Kapal – kapal tersebut beroperasi baik di pasar pelayaran internasional maupun domestik. Dalam penelitian ini, penulis memilih PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya (BBRM) sebagai objek penelitian dikarenakan perusahaan pelayaran tersebut baru saja melakukan penawaran umum pada tanggal 27 desember – 28 desember 2012 dan 2 Januari – 3 januari 2013 . Penawaran tersebut dilakukan untuk melakukan ekspansi. Jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 600.000.000 lembar atau setara 24.3% dengan harga nominal saham Rp100,00 per saham , serta harga penawaran saham sebesar Rp230,00 per saham. Selain itu, menurut direktur utama BBRM menyatakan bahwa selama penawaran umum BBRM mendapat kelebihan permintaan sebanyak 21 kali. . Berdasarkan gambaran dan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan riset pada PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk dengan memilih topik “Analisis Nilai Intrinsik Harga Saham dan Penilaian Bisnis PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk Pada Saat IPO Januari 2013.” Dari penelitian tersebut, penulis berharap dapat memahami menilai harga wajar saham PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk dan menilai bisnis industri pelayaran tersebut saat ini. Kajian Pustaka Alfian (2008) , melakukan penelitian dengan menganalisis nilai intrinsik harga saham PT Medco Energi Internasional Tbk dengan menggunakan metode FCFF dan Option Pricing Model. Berdasarkan perhitungannya disimpulkan bahwa nilai saham PT Medco Energi Internasional Tbk yang dihitung berdasarkan metode FCFF adalah sebesar Rp3.461. Sedangkan berdasarkan metode Option Pricing Model didapati nilai saham medco adalah Rp5.156 untuk kondisi low estimate, Rp 6.787 pada kondisi best estimate. Frans Hamonangan dan Dyah Sulistyawati (2012), melakukan penelitian mengenai perhitungan harga saham wajar PT Bank Central Asia Tbk dengan menggunakan metode Discounted Earning Approach dan Price to Book Value. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan antara harga saham PT Bank BCA di pasar dengan nilai intrinsik saham hasil perhitungan . Berdasarkan perhitungan , maka disimpulkan dengan metode discounted earning approach dapat memberi gambaran mengenai nilai present value dan nilai future value perusahaan di masa yang akan datang. Dengan pencapaian target harga BCA Rp9.572 maka kondisi fundamental BCA cukup baik. Sedangkan metode Price to Book Value dapat menggambarkan posisi saham BCA cukup mahal dibandingkan dengan harga saham bank lainnya sebesar 6 kali dibandingkan dengan PBV industri. Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini memiliki beberapa tujuan ,antara lain: 1. Menganalisis nilai intrinsik harga saham PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk dengan menggunakan teknik valuasi fundamental yakni Price to Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV) ,Price Sales Ratio (PSR) dan Free Cash Flow to the Firm (FCFF). 2. Menganalisis penilaian bisnis PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk dengan menggunakan analisis SWOT. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, penulis menganalisis laporan tahunan PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk pada periode 2009 - 2012 . Ruang lingkup penelitan ini berasal dari 2 aspek yaitu, aspek keuangan dan non keuangan.Dari aspek non-keuangan dengan menggunakan analisis SWOT. Sedangkan dari aspek keuangan dilakukan dengan menggunakan Analisis Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV) ,Price Sales Ratio (PSR) serta Free Operating Cash Flow to the Firm (FCFF) . Karakterisktik riset ini sebagai berikut : 1. Jenis riset ini adalah eksploratif ( kualitatif , naturalis) 2. Dimensi waktu riset adalah urutan waktu (time series) 3. Metode pengumpulan data adalah data sekunder berupa arsip laporan tahunan, data lain yang relevan periode 2009 - 2012 pada PT Pelayaran Nasional Bina Buana Tbk yang tersedia di website perusahaan dan IDX; serta data IHSG dan harga saham pada 3 perusahaan swasta periode 2009-2012 yang diambil scara mingguan dan tersedia di website yahoo finance. 4. Unit analisis adalah PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk. HASIL DAN BAHASAN Valuasi Bisnis dengan Menggunakan Metode Keuangan A. Analisis FCFF Berikut langkah-langkah melakukan analisis FCFF pada perusahaan PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya ,tbk: 1) Menentukkan tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia 2) Menghitung Cost of Equity (Ks) dengan metode CAPM (Capital Asset Pricing Model) 3) Menghitung Cost of debt (Kd) 4) Menghitung pajak (tax), 5) Menghitung proporsi hutang (Wd) dan modal (Ws) 6) Menghitung WACC 7) Mengestimasikan pendapatan dan komponen FCFF tahun 2013 dengan cara forecasting 8) Menghitung FCFF 9) Menghitung value of firm 10) Menghitung total equity 11) Menghitung nilai kewajaran harga saham BBRM dan membandingkan dengan harga saat IPO A.1 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dalam penelitian ini , penulis mengasumsikan estimasi harga wajar saham berada di dalam pertumbuhan yang stabil (stable growth) . Disamping itu, terdapat pula pernyataan yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Stastik (BPS) bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan-I tahun 2013 yaitu sebesar 6,02 persen. A.2 Biaya Ekuitas ( Cost of Equity) Dalam penelitian ini, perhitungan cost of equity menggunakan Metode CAPM. Cost of Equity merupakan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk membiayai ekuisitas seperti deviden dan biaya untuk saham preferen. Komponen yang diperlukan untuk melakukan menghitung biaya ekuitas yaitu risk free rate ( BI rate) , return market (IHSG) dan beta. Beta yang digunakan dalam penelitan ini diasumsikan sama dengan rata-rata industri pelayaran. perusahaan tersebut antara lain PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), PT Rig Tenders Indonesia Tbk (RIGS), serta PT Trada Maritime Tbk (TRAM). Dimensi penelitian dari tahun 2009 sampai tahun 2012. Langkah pertama ,penulis melakukan perhitungan tingkat pengembalian harga saham (Ri), dan tingkat pengembalian pasar (RM) dari masing – masing tiga perusahaan seindustri yang telah dipaparkan diatas secara mingguan. Tingkat pengembalian harga saham (Ri) masingmasing tiga perusahaan tersebut dihitung menggunakan fungsi (LN) dalam Microsoft Excel. Langkah berikutnya adalah menghitung perhitungan beta rata-rata (β) . Beta tersebut ditentukan berdasarkan tingkat pengembalian harga saham masing-masing tiga perusahan seindustri dan IHSG . Beta dapat dihitung dengan menggunakan fungsi slope dalam Microsoft Excel. Langkah ketiga , setelah menghitung tingkat pengembalian pasar (RM) dan Beta ratarata (β) maka selanjutnya menghitung tingkat pengembalian hasil bebas risiko (BI rate) yang disimbolkan dengan RFR. RFR= Average (0.168%;0.111%)*52 minggu =0,125 %* 52 =6,49% Setelah diperoleh hasil dari perhitungan ketiga komponen biaya ekuitas, yaitu tingkat pengembalian pasar (RM), beta rata-rata (β) dan BI Rate (RFR) , maka kita dapat menghitung biaya ekuitas (KS) dengan menggunakan CAPM. Perhitungan biaya ekuitas dengan pendekatan CAPM sebagai berikut. KS = RFR + (RM-RFR) x B Ks = 6,49% + (27,85% - 6,49%) x 0,876599 = 25,22% A.3 Biaya Hutang ( Cost of Debt ) Dalam penelitian ini, biaya hutang dihitung dengan menggunakan Damodaran Spreadsheet. Dalam Damodaran Spreadsheet, dilihat default spread for country dan interest rate of bond berdasarkan bond rating Indonesia pada tahun 2012 yang dinilai oleh Standar & Poor’s . Kd = RFR + Default Spread Country + Default Spread Firm Kd = 6,49% + 3,00% + 6,50% =15,99% A.4 Pajak ( Tax ) 2009 2010 2011 2012 Pajak 5,0% 11,7% 7,45% 7,45% Rata-rata Pajak 7.9% A.5 Menghitung proporsi hutang (Wd) dan modal (Ws) Data yang diperlukan dalam menghitung proporsi struktur modal perusahaan ialah laporan keuangan perusahaan dalam bentuk laporan posisi keuangan selama periode 2009 – 2012. Hasil dari komponen modal tersebut merupakan total keseluruhan sumber pendanaan yang dimiliki PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk. A.6 Menghitung Weighted Average Cost of Capital (WACC) Biaya modal merupakan kombinasi yang berasal dari hutang jangka panjang dan laba ditahan atau ekuitas. BBRM WACC 2013 KETERANGAN Cost of debt (Kd) 15,99% a cost of equity (Ks) 25,22% b 1-tax 92,10% c Bobot hutang (Wd) 78,09% d Bobot ekuitas (Ws) 21,91% e WACC 17,026% ((d x (a x c))+(e x b)) Demikian hasil perhitungan WACC adalah 17,026% artinya tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor maupun kreditor atas biaya modal yang ditanamkan mereka yaitu sebesar 17,026%. Berikutnya hasil perhitungan WACC tersebut akan digunakan untuk periode estimasi tahun 2013 (forecasting). A.7 Mengestimasikan Pendapatan dan komponen FCFF tahun 2013 dengan cara forecasting Pendapatan PT Pelayaran Bina Buana Raya dapat dihitung dengan mengasumsi rata-rata tingkat inflasi dibawah 10% .Prediksi pendapatan PT Pelayaran Bina Buana Raya ini, akan digunakan dalam memprediksikan Free Cash Flow to Firm pada tahun 2013 dan selanjutnya dapat dibandingkan harga IPO harga saham Bina Buana Raya. Dalam memperkirakan FCFF tahun 2013, maka penulis juga melakukan peramalan untuk masing – masing komponen FCFF, yaitu EBIT (1-Tax Rate). Depreciation and amortization expense, capital expenditures (CAPEX), dan change in working capital. EBIT (1-T) 2013 Dep 2013 CAPEX 2013 ∆ WC 2013 Estimasi Pendapatan Rp365.001.794.135,00 Rp365.001.794.135,00 Rp365.001.794.135,00 Rp365.001.794.135,00 Estimasi PSM 37,37% 24,86% 99,4% -32,57% Hasil Rp135.735.863.570,06 Rp90.756.748.666,10 Rp362.847.260.211,70 (Rp118.894.094.043,34) A.8 Melakukan Perhitungan FCFF FCFF = Rp136.399.068.115 + Rp90.756.748.666 - Rp362.847.260.211,70 – ( Rp118.894.094.043,34) = ( Rp254.585.537.474) A.9 Estimasi Nilai Intrinsik Saham Estimasi harga wajar saham PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk pada tahun 2013 dapat dihitung dengan mengurangi nilai perusahaan dengan nilai hutang sehingga menghasilkan nilai ekuitas. Kemudian, nilai ekuitas tersebut dibagi dengan jumlah saham yang beredar dan hasil perhitungan tersebut merupakan nilai wajar BBRM tahun 2013 yang akan dibandingkan dengan harga saham IPO . Berikut perhitungan nilai perusahaan tersebut ialah: Value of Firm = FCFF / ( WACC – g ) = (Rp254.585.537.474)/ (17,03%-6.02%) = (2.313.197.011.896) A.10 Menghitung Ekuitas Total Equity = (Rp2.313.197.011.896) - Rp338.787.649.848 = (2.651.984.661.744) A.11 Menghitung nilai kewajaran harga saham BBRM dan membandingkan dengan harga saat IPO Nilai Intrinsik = (Rp2.651.984.661.744)/ 2.691.014.209 = (Rp985) Valuasi harga saham BBRM dengan menggunakan Price Earning Ratio (PER) Dalam melakukan valuasi saham BBRM ,penulis menggunakan metode PER yang telah banyak dipergunakan oleh para analisis pasar saham. Dalam menghitung PER atau P/E rasio, komponen yang digunakan dalam metode ini adalah harga saham setiap perusahaan dibagi dengan total saham dilusian yang beredar. Penulis menggunakan metode PER untuk menghitung harga saham dan membandingkan harga saham dengan harga pasar. Harga saham diperoleh dengan mengambil PER masing-masing perusahaan pembanding (TRAM, SMDR dan RIGS) melalui website resmi reuter. Selanjutnya, menghitung rata-rata PER dari perusahaan pembanding. Kemudian rata-rata PER tersebut dikalikan dengan EPS Diluted BBRM. Hasil perhitungan tersebut dibandingkan harga IPO saham BBRM. Berikut gambaran dan hasil perhitungan PER: PER rata-rata Industri tahun 2012 TRAM SMDR RIGS rata-rata PER Price = PER x EPS Price = 63.76 x 25.18 = Rp1.605,48 PER 178,08 8,92 4,28 63,76 Valuasi harga saham BBRM dengan menggunakan Price to Book Value Ratio (PBV) Perhitungan PBV BBRM PBV rata- rata Industri (a) BV BBRM(b) Price (a x b) 2,892190023 199,79 577,82 Valuasi harga saham dengan menggunakan Price to Sales Ratio (PSR) Price = P/S x Penjualan per lembar saham Price = 6,96 x 123,31 = Rp858,23 Komponen yang akan digunakan dalam metode ini adalah PSR dari masing-masing perusahaan pembanding yakni, SMDR , RIGS, dan TRAM. PSR masing-masing perusahaan kemudian diratakan . sedangkan komponen berikutnya ialah penjualan per lembar saham diperoleh dengan menghitung penjualan BBRM dibagi dengan saham yang beredar. Valuasi Bisnis dengan Menggunakan Metode Non Keuangan Analisis SWOT Internal (IFAS) Factors External Factors (EFAS) OPPORTUNITIES - Regulasi pemerintah dengan diberlakukan asas cabotage - Potensi pasar di dalam negeri THREATS - Perseroan bergerak dalam industri yang kompetitif - Kondisi kurs mata uang yang fluktuasi - Harga bahan bakar yang fluktuasi - Adanya bencana alam STRENGHT: - Armada yang baru dan berkembang - Memiliki Sistem Pengawasan Satelit yang canggih - PT Pelayaran Bina Buana Raya memiliki brand yang cukup dikenal di provinsi Riau WEAKNESS: - Dana pengembangan terbatas - Tingginya tingkat hutang yang masih harus dibayar - Kurangnya sumber daya manusia yang professional - Tidak memiliki asuransi yang cukup untuk menjamin biaya yang mungkin terjadi 1) Mengangsuransikan armada perseroan dengan nilai pertanggungan yang cukup dan memadai 2) Menerapkan sistem IT untuk menghindari kecurian barang serta membantu dalam sistem yang lebih akurat 1) Meningkatkan efisiensi biaya perseroan dengan mempertahankan utilisasi kapal yang tinggi,pemeliharaan armada dan perawatan harian atas armada kapal 2) Merekrut karyawan yang kompeten dan professional serta memberikan pelatihan 1) Fokus dalam penyewaan kapal tunda dan tokang kepada perusahaan yang bergerak dalam industri pertambangan ,pelayaran, konstruksi,infrastruktur dan reklamasi pantai. Hal ini bertujuan agar basis pelanggan perseroan lebih luas dan terdiversifikasi 1) Menyelesaikan restrukturisasi hutang dengan seluruh kreditur 2) Mengangsuransikan armada perseroan dengan nilai pertanggungan yang cukup dan memadai SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka penilaian bisnis terhadap PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk, dapat disimpulkan bahwa: 1. Berdasarkan analisis , perhitungan dan pembhasan yang telah dilakukan dari segi keuangan menggunakan metode FCFF , PBV , PER dan PSR, dapat diambil kesimpulan bahwa Berdasarkan hasil perbandingan antara nilai intrinsik atau harga wajar saham dengan harga pasar saham PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk melalui metode PER,PBV dan PSR .Hal tersebut menunjukkan bahwa harga saham tersebut bersifat undervalued, yang artinya harga pasar saham PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk dihargai terlalu murah dari harga wajar saham tersebut. Oleh karena itu, saham BBRM layak untuk dibeli (buy) oleh calon investor dan layak ditahan (hold) untuk investor yang telah memiliki saham tersebut. Adapun berdasarkan teknik FCFF para pembeli sebaiknya tidak melakukan proses pembelian, hal ini disebabkan harga saham BBRM telah overvalued . Valuasi BBRM.JK Actual Price FCFF -985 PER 1605.47 PBV 577.82 PSR 858,23 230 overvalued 230 Undervalued 230 Undervalued 230 undervalued 2. Berdasarkan valuasi bisnis dari segi non keuangan dengan pendekatan analisis SWOT dan matriks SWOT disimpulkan bahwa strategi yang diasumsikan paling penting dan disarankan untuk digunakan adalah: a. Mengasuransikan armada perseroan dengan nilai pertanggungan yang cukup dan memadai b. Meningkatkan efisiensi biaya perseroan dengan mempertahankan utilisasi kapal yang tinggi,pemeliharaan armada dan perawatan harian atas armada kapal c. Merekrut karyawan yang kompeten dan professional serta memberikan pelatihan dan pengembangan kepada karyawan. d. Fokus dalam penyewaan kapal tunda dan tokang kepada perusahaan yang bergerak dalam industri pertambangan ,pelayaran, konstruksi,infrastruktur dan reklamasi pantai. Hal ini bertujuan agar basis pelanggan perseroan lebih luas dan terdiversifikasi Saran 1. 2. Berdasarkan kesimpulan,penulis memberikan saran untuk: Penelitian selanjutnya Penelitian selanjutnya menambah teknik valuasi lainnya seperti Residual Income, Discounted Earnings Approach,Economic Value Added , penilaian bisnis Five Porters serta analisis PESTLE .Hal ini berguna untuk melengkapi kriteria pengambilan keputusan. Bila dimungkinkan periode penelitian lebih lama dan menggunakan data atau sumber informasi lainnya seperti portofolio perusahaan yang akurat yang dapat diperoleh melalui lembaga pasar modal yang terkait,demi mendapatkan hasil yang lebih akurat. Perusahaan (PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk) PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk disarankan melakukan perbaikan untuk peningkatan dan menjaga kestabilan peningkatan tersebut dalam setiap aspek non keuangan dan keuangan, agar perusahaan bisa menentukan nilai wajar harga saham yang seharusnya.Dengan demikian para investor dapat mempercayai perusahaan dan berani menginvestasikan saham karena kinerja dan kondisi perusahaan yang baik. PT Pelayaran Nasional Bina Bina juga disarankan untuk mengali peluang-peluang yang ada dengan melakukan inovasi pada pelayanannya dan memperluas lingkupan bisnisnya merupakan langkah yang cukup baik untuk memperbaiki pendapatan perusahaan Referensi Badan Pusat Statistik. (2013) .Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi.Badan Statistik:http://www.bps.go.id/download_file/IP_Mei_2013.pdf. Diakses 23 Mei 2013 Pusat Bank Indonesia .BI Rate. http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/Data+BI+Rate/.Diakses tanggal 25 Mei 2013 BAPEPAMLK.BAPEPAM. http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/regulasi_pm/uu_p/. Bina Buana Raya.(2013) .Profil Bina Buana Raya.http://bbr.co.id/. Diakses Januari 2013 Brigham, Eugene F. & Houston,Joel F. (2006) .Dasar-dasar manajemen keuangan (edisi 10) Diterjemahkan A. Yulianto, Trans. Jakarta : Salemba Empat Brown,Keith C.& Reilly, Frank K. (2009). Analysis of Investment and Management of Portofolios.Edisi 9. United States : South Western. Budipratama,S.d. (1996-2012) . PEFINDO’S CORPORATE DEFAULT AND RATING TRANSITION STUDY.http://new.pefindo.com/files/2012_defaultstudy.pdf. Cecchetti. (2009) .Money, Banking and Financial Markets. Edisi 2.Newyork: McGraw Hill Chandra, P.(2008). Investment Analysis and Portofolio Management. Edisi 3. New Delhi: Tata McGrawHill Damodaran, Aswath. (1995). Corporate Finance: Theory and Pratice. New York: John Wiley and Sons, Inc. Damodaran, Aswath. (2006). Security Analysis for Investment and Corporate Finance. Edisi 2. United States: John Wiley & Sons, Inc. Damodaran, Aswath. (2002) . Tools and Techniques for Determining the Value of Any Assets.In Investment. Edisi 2. New York: John Wiley & Sons. Darmadji,Tjiptono & Fakhruddin, Hendy M. (2006) . In Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. David, Fred R. (2009) . Manajemen Strategi Konsep. Edisi 12. Diterjemahkan D. Sunardi. Jakarta: Salemba Empat. Fabozzi, Frank J. (1999) . Manajemen Investasi. Jakarta : Salemba Empat. Fahmi, I. (2012) . Pengantar Pasar Modal. Banfung: Alfabeta. Frensidy, B . (2010). Matematika Keuangan. Jakarta : Salemba Empat. Gibson Charles H. (2009) . Financial reporting & analysis: Using financial accounting information . Edisi 11. Mason: South-Western Cengage Learning. Hamonangan, F., & Sulistyawati, D. (2012) . Perhitungan Harga Saham Wajar PT Bank Central Asia Tbk dengan menggunakan Metode Discounted Earning Approach dan Price to Book Value. Pasar Modal dan Perbankan . Hunger, J. David & Thomas L.Wheelen. (2003) . Manajemen Strategis. Edisi 5. Diterjemahkan oleh Julianto. Yogyakarta: Andi. Indonesia Stock Exchange. Laporan Keuangan Tahunan.http://www.idx.co.id/ Jeff, M. (2006) . International Corporate Finance.Edisi 8. United Kingdom: Thomson. Jordan & Miller. (2009) . Fundamental of Invesments.Edisi 5. Newyork: McGraw-Hill Lane, Mark A. (2002) . Business Finance Online. http://www.zenwealth.com/BusinessFinanceOnline/FF/percentageOfSales.html.Diakses Mei 2013 Lusyana Putu. (2011). Analisis Valuasi Saham pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Studi Kasus Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Jakarta: E-journal Warmadewa.ac.id . Malinda. (2011).Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: ANDI Manurung, A.H. (2011). Valuasi Wajar Perusahaan. Jakarta: PT Adler Manurung Press. Munawir. (2004). Analisa Laporan Keuangan. Edisi 4. Yogyakarta: Liberty. Prihtiyani, Eny.( 2012) . Memproteksi Industri Pelayaran Nasional. Edisi A. Nasru. PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk. (2012). Propektus PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk, Jakarta: PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk. Ross, Weterfield & Jordan. (2010) . Fundamental of Corporate Finance. Edisi 9. New York: McGrawHill/Irwin. Rusdin. (2008) . Pasar Modal: Teori, Masalah dan Kebijakan dalam Praktik.Bandung: Alfabeta. Satjawidjaja, A. (2012). Komparasi Nilai Intrinsik Harga Saham. Jakarta: Universitas Indonesia. Simorangkir, J. P., & Panubut, S. (2012) . Valuasi Harga Saham PT Bank Negara Indonesia (PERSERO) , Tbk dengan Discounted Earning Approach dan Price to Book Value Ratio. Pasar Modal dan Perbankan, 1-19. Sintari, Grace. (2012) . Analysis of Initial Stock Price Valuation with Free Cash Flow to Firm and Relative Valuation. Bogor : MB IPB Soemarsono, S. (2004) . Akuntansi: Suatu Pengantar. Edisi 5 Vol 1. Jakarta: Salemba Empat. Standard&Poor’s.(2012).RatingDirect.http://www.standardandpoors.com/spf/upload/Ratings_US/TC_As sessment_Histories_1_4_13.pdf. Diakses tanggal 20 Januari 2013. Stow, John D . Robinson , Thomas , Jerald E.& Mc Leavey, Dennis W. (2007) . Equity Asset Valuation. Newjersey: John Wiley & Sons Inc. Sunariyah.(2011) . Pengantar Pengetahuan Pasar Modal .Edisi 6. Yogyakarta: UPP ST M YKPN Susilo,B. (2009) . Pasar Modal. Yogyakarta: UPP STIM YKPN Tandelilin, Eduardus. (2010) . Portofolio dan Investasi teori dan aplikasi. Yogyakarta: Kanisius. Usaha, P. http://aan-appraiser.blogspot.com/2009/10/ppppi-6-penilaian -usaha.html. Yahoo Finance. (2013) .^JKSE HISTORICAL PRICE., http://finance.yahooo.com/q/hp?s=%5EJKSE&A=00&b=1&c=2009&d=11&e=31&f=2012&g= w. Diakses tanggal 25 maret 2013 Yahoo Finance. (2013) .RIGS.JK HISTORICAL PRICE. http://finance.yahoo.com/q/hp?s=SMDR.JK&a=00&b=1&c=2009&d=11&e=31&f=2012&g=w. Diakses tanggal 25 maret 2013 Yahoo Finance. (2013) .TRAM.JK HISTORICAL PRICE. http://finance.yahoo.com/q/hp?s=TRAM.JK+Historical+Prices. Diakses tanggal 25 maret 2013