strategi komunikasi pemasaran penerbit pustaka iman jurusan

advertisement
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN
PENERBIT PUSTAKA IMAN
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam
(S.Kom.I)
Disusun Oleh:
SAIFUL BAHRI
108051000095
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013/1434 H
ABSTRAK
Nama : SAIFUL BAHRI
NIM
: 108051000095
Strategi Komunikasi Pemasaran Penerbit Pustaka Iman
Pustaka Iman adalah salah satu penerbit buku yang tidak hanya
menerbitkan buku umum tetapi penerbit Pustaka Iman juga menerbitkan buku
bernuansa islami. Persaingan di industri penerbitan buku dewasa ini sangat
kompetitif baik buku umum maupun buku yang bernuansa islami. Hal ini
menuntut penerbit menerapkan strategi komunikasi pemasaran yang baik demi
untuk memasarkan buku terbitannya.
Bagaimana perencanaan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan
penerbit Pustaka Iman? Bagaimana implementasi strategi komunikasi
pemasarannya? Dan bagaimana penggunaan media yang diterapkan oleh penerbit
Pustaka Iman dalam menjalankan strategi komunikasi pemasaran?.
Adapun metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
adalah metode studi kasus. Metode studi kasus adalah penelitian mengenai subjek
penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan
personalitas. Subjek penelitian bisa berupa individu, kelompok, lembaga, maupun
masyarakat. Sebagai metode penelitian yang digunakan untuk melakukan
penelitian yang mendalam, studi kasus memang harus memusatkan penelitian
dengan menelaah dan melihat sesuatu lebih mendalam. Teknik pengumpulan data
dengan melakukan wawancara mendalam (deep interview) kepada kepala bagian
promosi dan pemasaran penerbit Pustaka Iman, pengumpulan data-data yang
dimiliki penerbit Pustaka Iman dan observasi.
Berdasarkan hasil temuan data-data kemudian dikelompokkan kedalam
level-level analisis SOSTAC (Situation, Objectives, Strategy, Tactic, Action,
Control) kemudian, setiap level dideskripsikan sebagaimana metode studi kasus
yang digunakan dalam penelitian ini. Penerbit Pustaka Iman banyak
pengaplikasikan dari strategi promotional mix, namun ketidakseimbangan dalam
pengaplikasian strategi promotional mix mengakibatkan pada ketidakstabilan
angka penjualan. Penerbit Pustaka Iman belum mengandalkan seluruh tools dari
promotional mix secara berkesinambungan dan juga belum ada upaya yang
maksimal. Buku-buku terbitan penerbit Pustaka Iman sebenarnya memiliki
potensi yang cukup besar untuk bisa menjadi best seller karena buku-buku
terbitan dari penerbit Pustaka Iman memiliki unique selling proposition yang
cukup kuat. Namun sayangnya buku-buku yang diterbitkan oleh Pustaka Iman ini
nampaknya belum dikomunikasikan secara tepat dan maksimal kepada
masyarakat dan pembaca
Keyword : komunikasi pemasaran, penerbitan, buku islam
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah serta inayah peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dan tidak
lupa sholawat dan salam kita disanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Peneliti berusaha menyajikan dengan sebaik-baiknya. Namun, peneliti
juga yakin masih banyak kesalahan dan kekurangan yang perlu diperbaiki,
mengingat kemampuan dan pengetahuan peneliti yang serba terbatas.
Dalam proses penyusunannya, penulis mendapatkan banyak bantuan,
petunjuk, bimbingan, serta motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah
sepatutnya peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. H. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Drs. Wahidin Saputra, MA
selaku Pudek I Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Bidang
Akademik dan Drs. H. Mahmud Djalal, MA, selaku Pudek II Bidang
Administrasi serta Drs. Study Rizal LK. MA, selaku Pudek III Bidang
Kemahasiswaan..
2. Drs. Jumroni, M. Si, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam dan Ibu Umi Musyarofah, MA, selaku Sekretaris Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam
3. Dr. Rulli Nasrullah M. Si, selaku Dosen Pembimbing yang selama ini
banyak memberikan masukan serta motivasi kepada penulis. Dan semua
Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang selama ini telah
iii
banyak membantu penulis, serta memberikan banyak ilmu pengetahuan
kepada peneliti..
4. Faried Widjan selaku kepala redaksi penerbit Pustaka Iman yang selalu
membantu dalam pencarian data dalam penelitian ini. Deni ramdani selaku
kepala bagian promosi dan pemasaran penerbit Pustaka Iman yang sudah
bersedia diwawancarai ditengah kesibukan dan seluruh karyawan penerbit
Pustaka Iman.
5. Orang tua Rubani dan Maryati yang selama ini selalu memberikan
motivasi, kasih sayang, dana, dan doa yang terus-menerus kepada peneliti
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Alm. Alfan bawawi yang menjadi inspirasi dan mengenalkan musik
kepada peneliti.
7. Sahabat seperjuangan Herdina Rosidi, Ika Kurnia Utami, Aimatunnisa,
Gana Buana, Anisa turohmah , Ahmad Fauzi, Nurul Iman, Ferdian, Gingin ginanjar, Jojo dan teman-teman KPI 2008 yang memberikan dukungan
agar cepat menyelesaikan skripsi ini.
8. Boyors Family yang selalu ada dan terus mendukung Afandika, Ayn,
Geilandri, Erwin, Maman, Bambang Ferdian, Ajiz, Ichonk, Mahendra,
Sawiyo, Anto, Lancip, Wachid dan Alm. Yudha.
9. Band peneliti Why Phobe Danang, Erwin, Iqbal, dan Demia (Manager)
dan band
sebelumnya yang sudah menjadi media untuk belajar The
Synthized, Blitzkrieg, Early Monday, Electrical Dance Fever.
10. Keluarga besar Stereocase Fadli, Shakira, Rifqi Fuad, Richard Emmanuel,
Fickar hajar.
iv
11. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi
Peneliti mengucapkan terima kasih banyak atas segala bantuan yang
diberikan dan mohon maaf atas segala kekhilafan yang terjadi selama ini.
Besar harapan peneliti semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, dan
terutama bagi mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta serta khusus bagi peneliti sendiri.
Ciputat, 2 September 2013
Saiful Bahri
NIM : 108051000095
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................
i
ABSTRAK ........................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah....................................
3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................
4
D. Metodelogi Penelitian ..........................................................
5
E. Tinjauan Pustaka ................................................................... 11
F. Sistematika Penulisan .......................................................... 12
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Strategi Komunikasi Pemasaran dan Buku Islam ................ 13
B. Komunikasi Pemasaran Buku Islam .................................... 21
C. Implementasi SOSTAC ....................................................... 27
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum Penerbit Pustaka Iman ............................ 33
B. Struktur Organisasi Penerbit Pustaka Iman .......................... 35
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS
A. Strategi Pemasaran Penerbit Pustaka Iman .......................... 38
B. Analisis SOSTAC ................................................................ 44
C. Antara Dakwah dan Komoditas ........................................... 68
vi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 74
B. Saran ..................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 76
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Struktur Organisasi Penerbit Pustaka Iman ...................................... 36
Tabel 4.1 Relasi Per Wilayah Jalur Formal Jakarta ........................................... 41
Tabel 4.2 Jumlah Pendapatan Selama Tahun 2012 ............................................ 44
Tabel 4.3 Segmentasi Pasar Penerbit Pustaka Iman........................................... 47
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Launching Buku Atlas Wali Songo di PBNU ................................ 59
Gambar 4.2 Launching Buku Ngawur Karena Benar di TIM Jakarta ............... 60
Gambar 4.3 Tampilan Situs Resmi Penerbit Pustaka Iman ............................... 64
Gambar 4.4 Tampilan Akun Facebook Penerbit Pustaka Iman ......................... 65
Gambar 4.5 Tampilan Akun Youtube Penerbit Pustaka Iman ........................... 65
Gambar 4.6 Tampilan Akun Twitter Penerbit Pustaka Iman ............................. 66
ix
DAFTAR LAMPIRAN
1. Hasil Wawancara Peneliti Dengan Kepala Bagian Promosi dan Pemasaran
Penerbit Pustaka Iman
2. Surat Keterangan Wawancara
3. Foto Penelitian di Kantor Penerbit Pustaka Iman dan Foto Buku Terbitan
Penerbit Pustaka Iman
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Buku merupakan salah satu saluran untuk menyampaikan pesan,
termasuk pesan keagamaan. Buku mejadi salah satu media untuk berdakwah.
Secara umum dakwah dibagi menjadi tiga hal yaitu dakwah bil lisan, dakwah bil
qolam dan dakwah bil hal. Dakwah bil lisan :secara bahasa berarti dakwah
dengan menggunakan ucapan. Adapun secara istilah, dakwah bil lisan adalah
memanggil, menyeru ke jalan Allah SWT. Dakwah jenis ini adalah penyampaian
informasi atau pesan dakwah melalui lisan. contohnya ceramah. Dakwah bil
qolam adalah metode dakwah yang menggunakan keterampilan tulis menulis.
Dakwah dengan metode ini mempunyai kelebihan tersendiri. Yaitu dapat
dimanfaatkan dalam waktu yang lebih lama serta jangkauannya lebih luas. Karena
sebuah karya akan terus bermanfaat dan tidak akan musnah sekalipun penulisnya
telah wafat. Dakwah Bil hal, istilah dakwah bil hal dipergunakan untuk merujuk
kegiatan dakwah melalui aksi atau tindakan atau perbuatan nyata. Metode ini
merupakan sebuah kerangka kerja kongkret dalam melaksanakan setiap kerja
dakwah dalam masyarakat, sehingga akan lebih efektif jika ditunjang dengan
konsep yang matang. Dakwah ini lebih berorientasi pada pengembangan
masyarakat.1
1
M. Munir, Metode Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 1997, Cet.II ),h. 34.
1
2
Buku menjadi salah satu media dakwah, buku hadir dari kolaborasi
antara penulis dan penerbit kemudian buku itu dipasarkan. Banyak buku-buku
yang bagus namun kurang laku dipasaran. Hal ini berkaitan dengan startegi
komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh penerbit tersebut
Banyak penerbit baru yang bermunculan dan menghadirkan buku yang
berkualitas. Penerbit dengan skala kecil sampai penerbit yang terhitung besar
dalam dunia penerbitan. Dengan adanya persaingan ini maka dibutuhkan suatu
konsep atau strategi komunikasi dalam membantu pemasaran produk atau buku
yang akan diterbitkan. Strategi komunikasi pemasaran ini penting bagi kemajuan
dan jalannya penerbit, karena strategi komunikasi pemasaran ini adalah ujung
tombak penerbit yang menentukan buku itu bisa diterima dan laku dipasaran.
Strategi komunikasi pemasaran yang jitu juga dibutuhkan oleh setiap
penerbit untuk bisa merebut hati konsumen yang berdampak pada kelangsungan
penerbit tersebut. Strategi komunikasi pemasaran yang baik juga dapat
menghindarkan perusahaan dari kegiatan promosi dan pemasaran yang tidak
efektif dan efisien.
Dalam dunia pemasaran terdapat suatu istilah Komunikasi Pemasaran
Terpadu (Integrated Marketing Communication / IMC). Apa yang dimaksud
dengan Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Communication/
IMC) Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Communication /
IMC)
dapat
didefinisikan
sebagai
upaya
perusahaan
memadukan
dan
mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk menyampaikan pesannya
secara jelas, konsisten dan berpengaruh kuat tentang organisasi dan produk –
produknya.
3
Pada penelitian ini, dikaji berbagai strategi komunikasi pemasaran yang
digunakan oleh salah satu penerbit buku yang sering menerbitkan buku dan sukses
menjadi best seller. Dengan memanfaatkan dan mengaplikasikan strategi
komunikasi untuk kemajuan dan perkembangan perusahaannya.
Pustaka Iman merupakan salah satu divisi dari Koperasi Insan Iman.
Mulai menerbitkan buku yang bekerja sama dengan Penerbit Hikmah (Kelompok
Mizan), untuk menerbitkan buku-buku Islam. Setelah menerbitkan 26 buku, pada
bulan Oktober 2004 Pustaka Iman menerbitkan buku secara mandiri.
Meskipun terhitung baru, pustaka iman mampu bersaing dengan
penerbit-penerbit terdahulu. Dengan memanfaatkan strategi komunikasi yang baik
dan efektif Pustaka iman percaya akan terus menerbitkan buku buku berkualitas
yang akan menjadi best seller.
Dari pemaparan latar belakang diatas dan pentingnya suatu strategi
komunikasi pemasaran yang benar dan efektif peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian ilmiah dengan judul “Strategi Komunikasi Pemasaran Penerbit
Pustaka Iman”.
B. Pembatasan dan Perumusan masalah
1. Batasan masalah
Untuk menghindari terlalu luas dan melebarnya pembahasan pada
penelitian ini, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas hanya kepada
strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh penerbit Pustaka Iman.
4
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, rumusan masalah pada penelitian yaitu
a.
Bagaimana perumusan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan
penerbit Pustaka Iman?
b.
Bagaimana implementasi strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan
penerbit Pustaka Iman?
c.
Bagaimana pemanfaatan media dalam komunikasi pemasaran yang
dilakukan penerbit Pustaka Iman?
C. Tujuan dan Manfaat penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan dan batasan masalah yang penulis telah ungkapkan
diatas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk Mengetahui bagaimana
strategi komunikasi pemasaran penerbit Pustaka Iman serta hambatan dan
masalahnya dan bagaimana mencari solusi dari permasalahan tersebut
2. Signifikansi Penelitian
a) Manfaat Teoritis
1. Bertujuan untuk pengembangan ilmu pengetahuan baik dari segi ilmu
komunikasi dan ilmu pemasaran.
2. Untuk memperaktekkan ilmu yang telah di pelajari tentang
komunikasi
khususnya
terutama
tentang
strategi
komunikasi
pemasaran.
3. Merupakan sumber referensi dan kontribusi pemikiran di dalam
menunjang penelitian selanjutnya.
5
b) Manfaat praktis
1. Dengan penelitian ini diharapkan penerbit buku di indonesia dapat
mengerti dan mengimplementasikan bagaimana strategi komunikasi
dan pemasaran dengan baik demi kelangsungan dan kesuksesan
usahanya di masa mendatang.
2. Memberi masukan kepada penerbit buku di indonesia khususnya
penerbit pustaka iman.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Di tingkat metodologi, semenjak awal pertumbuhan ilmu-ilmu sosial
sudah dikenal ada dua mazhab penelitian sosial, yaitu pendekatan penelitian
kuantitatif dan kualitatif. Munculnya dua mazhab penelitian tersebut merupakan
konsekuensi metodologi dari perbedaan paradigma antara keduanya didalam
memandang hakikat realita sosial dan hakikat manusia.
Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang kita gunakan untuk
mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan ungkapan lain, metodologi
adalah suatu pendekatan umum untuk menkajintopik penelitian. Metodologi
dipengaruhi atau berdasarkan perspektif teoritis yang kita gunakan untuk
melakukan.2
Adapun metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini
adalah metode studi kasus. Menurut Maxfield (1930), metode studi kasus adalah
penelitian mengenai subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik
atau khas dari keseluruhan personalitas. Subjek penelitian bisa berupa individu,
2
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya,2004), h.145.
6
kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Sementara itu, produk penelitian kasus
adalah suatu generalisasi pola-pola kasus yang tipikal dari individu, kelompok,
lembaga, dan sebagainya. Sedangkan, ruang lingkupnya dapat mencakup segmen
atau bagian tertentu atau mencakup keseluruhan siklus kehidupan dari individu,
kelompok, atau sebagainya, baik dengan penekanan faktor-faktor kasus tertentu
maupun
meliputi
keseluruhan
faktor-faktor
dan
fenomena-fenomena
(Nazir,1988:67).3
Sebagai metode penelitian yang digunakan untuk melakukan penelitian
yang mendalam, studi kasus memang harus memusatkan penelitian dengan
menelaah dan melihat sesuatu lebih mendalam. Menurut Robert K. Yin dalam
buku Andi Prastowo, secara umum studi kasus adalah strategi yang lebih cocok
bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan “how” atau “why”, atau
jika peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa
yang akan diselidiki, bilamana untuk mengontrol peristiwa yang akan
diselidikidan jika fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa
kini) di dalam konteks kehidupan nyata.4
Adapun basuki mengatakan bahwa studi kasus merupakan kajian
mendalam tentang peristiwa, lingkungan, dan situasi tertentu yang memungkinkan
mengungkapkan atau memahami sesuatu hal.5
Sebagai suatu metode kualitatif, studi kasus mempunyai beberapa
keuntungan. Menurut Lincoln dan Guba bahwa keistimewaan studi kasus adalah
sebagai berikut :
3
Prastowo,andi, Memahami Metode-metode Penelitian, ( Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2011),h.127.
4
Ibid
5
Ibid
7
a) Studi kasus merupakan sarana utama menyajikan pandangan subjek yang di
teliti.
b) Studi kasus menyajikan uraian menyeluruh yang mirip dengan apa yang
dialami pembaca dalam kehidupan sehari-hari.
c) Studi kasus merupakan sarana yang efektif untuk menunjukkan hubungan yang
efektif antara peneliti dan responden.
d) Studi kasus memungkinkan pembaca untuk menemukan konsistensi internal
yang tidak hanya merupakan konsistensi gaya dan konsistensi faktual tetapi
juga kepercayaan.
e) Studi kasus memberikan “uraian” tebal yang diperlukan bagi penilaian atau
transferbilitas.
f) Studi kasus terbuka bagi penilaian atas konteks yang turut berperan bagi
pemaknaan bagi fenomena dalam konteks tersebut.6
Dari uraian di atas, dapat kita pahami bahwa metode studi kasus adalah
metode yang dilakukan secara intensif dan mendetail terhadap suatu kasus, yang
bisa berupa peristiwa, lingkungan, dan situasi tertentu yang memungkinkan untuk
mengungkapkan atau memahami suatu hal.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
a) Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di kantor penerbit Pustaka Iman Kompleks
Ki Town House Blok H Jl. Raya limo RT 01 Rw 05 depok, 16515, Jawa
barat
.
6
Deddy Mulyana, Metode penelitian kualitatif paradigma baru ilmu komunikasi dan ilmu
social lainnya (Bandung: PT. ROSDAKARYA,2004), hlm., 201
8
b) Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan agustus 2012 sampai mei 2013.
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data penulis akan melakukan teknik pengumpulan data
sebagai berikut:
a) Data Primer
Data primer yang digunakan peneliti didapat melalui indepth interview
(wawancara mendalam). Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang
mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan
jawaban atas pertanyaan itu.7
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari
individu atau perseorangan seperti dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner
yang biasa dilakukan oleh peneliti.8 Biasanya data primer ini didapat dari
penelitian langsung terhadap objek penelitian atau disebut juga penelitian
lapangan.
Penelitian lapangan (field research), yaitu cara penelitian dimana peneliti
terjun langsung di lapangan dan mengamati bagaimana proses penerbit Pustaka
iman dalam menjalankan kegiatan perusahaannya.
7
Lexy, Moleong J, Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya,2005),h.186
8
Umar, Husein. Metode Penelitian Aplikasi Dalam Pemasaran (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2000), h. 42
9
Dalam penelitian lapangan (field research) ini peneliti menggunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1) Wawancara mendalam (deep interview), yaitu teknik pengumpulan data
dengan proses tanya jawab secara mendalam dengan objek penelitian sesuai
dengan tujuan penelitian. Disini penulis mewawancarai bagian marketing dari
penerbit pustaka iman.
2) Observasi, yaitu teknik pengumpulan data yang bisa diartikan secara langsung
penulis mengamati penerbit Pustaka iman dalam kegiatannya.
3) Dokumentasi, yaitu laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri atas
penjelasan dari pemikiran terhadap peristiwa dan oleh penulis dengan sengaja
disimpan atau meneruskan keterangan atas peristiwa tersebut.9
Proses ini merupakan salah satu cara untuk menelusuri keberadaan datadata primer maupun sekunder yang berupa tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari perusahaan. Studi ini merupakan studi pelengkap dari
penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.10
b) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung atau
melengkapi data yang sudah ada salah satunya dengan penelitian kepustakaan
(library research), yaitu teknik pengumpulan data dengan cara membaca,
memahami, dan menguraikan secara sistematis terhadap buku-buku dan sumbersumber yang bersifat ilmiah dan berkaitan dengan judul penelitian ini.
9
Mardalis, Metode Penelitian suatu Pendekatan Proposal (Jakarta: Bumi Aksara, 1999),
h. 28.
10
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Jakarta: Bumi aksara,
1998), h. 240
10
Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya
dalam bentuk tabel-tabel atau diagram. Data sekunder ini digunakan oleh peneliti
untuk diproses lebih lanjut. Misalnya data tentang rating televisi yang didapat dari
terbitan yang dikeluarkan oleh badan riset yang dikelola oleh swasta.11
Pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan berbagai macam cara,
yaitu dengan melalui search engine pada internet, membaca buku, dokumen, data
dari perusahaan atau mendapatkan melalui lembaga tertentu.
c) Analisis Data
Menurut Bogdan dan Biklen, analisis data adalah upaya yang dilakukan
dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya
menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskanya, mencari dan menemukan
pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa
yang dapat diceritakan kepada orang lain.12
Data-data
yang
terkumpul
melalui
observasi,
wawancara,
dan
dokumentasi dikumpulkan dan di analisis dengan teori Komunikasi pemasaran
yang akan penulis gunakan. Nantinya akan digunakan untuk menjadi acuan pada
saat menganalisis data. Fase ini merupakan proses penyederhanaan bentuk data
agar mudah dibaca dan dipahami. Setelah itu menganalisa data dengan menyusun
kata-kata kedalam tulisan yang lebih luas.
d) Subjek dan Objek Penelitian
11
Umar, Husein. Metode Penelitian Aplikasi Dalam Pemasaran (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2000), h. 43
12
Lexy, Moleong J, Metode Penelitian Kualitatif,Edisi Revisi (Bandung; PT. Remaja
Rosdakarya,2005),h.248
11
Adapun subjek dalam penelitian ini adalah penerbit Pustaka iman. Dalam
hal ini orang-orang yang menjadi sumber data yang relevan dengan objek yang
diteliti, seperti direktur dan PR atau marketing dari penerbit Pustaka iman
sedangkan objek penelitiannya adalah divisi pemasaran penerbit pustaka iman.
E. Tinjauan Pustaka
Dalam penelitian ini, peneliti juga melakukan tinjauan pustaka. Dengan
mengadakan tinjauan perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Peneliti melakukan
tinjauan pustaka ini guna memastikan apakah ada judul atau tema yang sama
dengan penelitian (skripsi) ini. Berdasarkan hasil penelusuran peneliti ada
beberapa skripsi yang meneliti tentang strategi komunikasi. Tetapi belum ada satu
penelitian pun yang meneliti tentang strategi komunikasi penerbit Pustaka Iman,
di antaranya Strategi Komunikasi Rumah Busana Ranti Dalam Mensosialisasikan
Busana Muslim oleh Dian Putra (106051001800) mahasiswa fakultas dakwah dan
komunikasi. Strategi Komunikasi Program Pembibitan penghafal Al-Qur’an
Daarul Qur’an Dalam mensosialisasikan Program Sedekah Produktif oleh Syarif
Fadilah (107051002655) mahasiswa fakultas dakwah dan komunikasi. Strategi
Komunikasi Linda Agum Gumelar Dalam Program Pita Pink di Yayasan
Kesehatan Payudara Jakarta. Tentu saja penelitian-penelitian tersebut berbeda
dengan apa yang akan peneliti lakukan. karena peneliti akan melakuakan
penelitian mengenai.
12
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ditujukan untuk memudahkan pemahaman tentang
penelitian ini, maka penulis membagi skripsi ini menjadi lima bagian yang terdiri
dari bab per bab yang berkaitan dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari
skripsi ini. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB I
: PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah,
masalah, perumusan masalah, metodologi penelitian, tujuan dan
kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II
: KAJIAN TEORI
Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang berhubungan
dengan
penelitian
mengenai
pengertian
strategi,
strategi
komunikasi pemasaran dan industri penerbitan buku.
BAB III
: GAMBARAN UMUM
Dalam bab ini akan diuraikan tentang profil penerbit pustaka
iman, visi misi dan struktur penerbit pustaka iman.
BAB IV
: TEMUAN DAN ANALISIS
Dalam penelitian ini akan diuraikan tentang strategi komunikasi
pemasaran penerbit pustaka iman.
BAB V
: PENUTUP
Dalam penelitian ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari
pembahasan dan hasil penelitian, serta memberikan saran sebagai
bahan pertimbangan.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Strategi Komunikasi Pemasaran dan Buku Islam
1. Pengertian Strategi
Untuk menjalakan suatu kegiatan atau usaha kita memerlukan strategi
untuk menguatkan jalannya kegiatan usaha kita serta untuk mengantisipasi segala
kemungkinan yang akan dihadapi oleh suatu perusahaan. Strategi berasal dari
bahasa Yunani yaitu “Srategos” (stratus yakni militer atau memimpin) yang
berarti “generalship” atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jendral perang dalam
membuat rencana untuk memenangkan perang, konsep ini relevan dengan situasi
pada zaman dahulu yang sering di warnai oleh peperangan yang mana jendral
sangat dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang1.
Menurut Cook “Strategi merupakan bagian kahir dari bentuk pertama
pelayanan pada pelanggan, misi, nilai, tujuan, dan strategi. Untuk mengubah misi
dan nilai-nilai kenyataan, pada saat tujuan pelayanan pada pelanggan pun telah
dibangun, manajemen perlu menciptakan strategi pelayanan pada pelanggan”2.
Menurut John A. Byrne dalam Suryanto, strategi didefinisikan sebagai
“sebuah pola yang mendasar dari sasaran yang berjalan yang direncanakan,
penyebaran sumber daya, dan interaksi organisasi dengan pasar, pesaing dan
faktor-faktor lingkungan”3.
Menurut Lawrence R. Jauch strategi adalah rencana yang disatukan,
menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan
1
Handrawan Supratikno, Advanced Strategic Management; Back To Basic
Approach,(Jakarta: PT. Grafindo Utama, 2003), h.19
2
Cook, Sarah.Customer Care Excellence (Jakarta: Penerbit PPM. 2002),h.53.
3
Suryanto, M, Marketing Strategy Top Brand Indonesia.(Jakarta : CV. Andi Ofset.
2007),h.16.
13
14
tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama
perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yan tepat oleh perusahaan4.
Menurut pakar ilmu komunikasi Onong Uchjana Effendy. MA.
Mengatakan bahwa strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (Planning) dan
manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut
strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya mampu menunjukan
bagaimana taktik operasionalnya5.
Adapun menurut Stainer dan Mineer, strategi adalah penempatan misi
perusahaan, penempatan sasaran organisasi dalam mengikat kekuatan ekstenal dan
internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran dan
memastikan implementasinya secara tepat, sehingga sasaran organisasi akan
tercapai6.
Dari beberapa pengertian diatas peneliti dapat menarik kesimpulan
tentang strategi yaitu strategi merupakan satu kesatuan rencana terpadu yang
diperlukan untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan, sehingga
dapat disusun suatu kekuatan untuk membangun organisasi atau perusahaan
dimana pada akhirnya strategi ini juga dapat digunakan untuk mengevaluasi
segala macam kekurangan dan kelemahan dari strategi itu sendiri.
Perusahaan atau organisasi yang membuat dan menyusun strategi
umumnya lebih berhasil dibandingkan dengan perusahaan atau organisasi yang
tidak menggunakan strategi dalam menjalankan kegiataannya. Karena dalam
4
Lawrence R. Jauch & William F. Glueck, Manajemen Strategis dan Kebijakan
Perusahaan, (Jakarta: PT. Erlangga, 1988), cet.ke-3, h.12
5
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, (Bandung, PT. Remaja
Rosdakarya 1992) cet ke-4, h.32.
6
George Steiner & John Mineer, Manajemen Strategik, (Jakarta: Erlangga), h.20.
15
mencapai suatu tujuan yang diharapkan strategi berperan penting dan pada
akhirnya menjadi tolak ukur perusahaan atau organisasi tersebut.
2. Tahapan-Tahapan Strategi
Seperti dikatakan oleh Joel Ross dan Michael Kami bahwa sebuah
organisasi tanpa kemudi bagaikan kapal tanpa kemudi. Bergerak berputar dalam
lingkaran. Organisasi seperti itu bagaikan pengembara tanpa tujuan7
Ada tiga proses dalam perumusan strategi yaitu:8
a) Perumusan Strategi
Dalam perumusan strategi di dalamnya ialah pengembangan tujuan,
mengenai peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan dan kelemahan
secara internal, menetapkan suatu objektifitas, menetapkan strategi alternatif,
memilih strategi untuk dilaksanakan. Dalam perumusan strategi juga ditentukan
suatu sikap untuk memutuskan, memperluas, menghindari atau melakukan suatu
keputusan dalam suatu proses kegiatan.
Teknik perumusan strategi yang penting dapat dipadukan menjadi
kerangka kerja diantaranya:
1) Tahapan In put (masukan)
Dalam tahapan ini yang dilakukan ialah meringkas informasi sebagai masukan
awal. Dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi.
2) Tahapan Pencocokan
Proses yang dilakukan adalah memfokuskan pada menghasilakn strategi
alternatif yang layak dengan memadukan faktor-faktor eksternal dan internal.9
7
Fred. R, david, Manajemen Strategi Konsep,(Jakarta: Prenhalindo,2002),h.3.
Ibid,h,5.
9
Ibid,h,181.
8
16
3) Tahapan Keputusan
Menggunakan satu macam teknik, setelah diproses dari input secara mendalam
mengevaluasi strategi alternatif yang diidentifikasikan dalam tahapan dua.10
Perumusan strategi haruslah selalu melihat kearah depan dengan tujuan, artinya
perencanaan amatlah penting dan mempunyai andil yang besar.
b) Implementasi Strategi
Setelah menetapkan dan memutuskan strategi, langkah selanjutnya
adalah melaksanakan strategi yang telah kita tetapkan. Dalam melaksanakan
strategi ini perlu adanya kerjasama dan komitmen dari seluruh pihak. Agar tujuan
dari strategi yang dipilih dapat tercapai.
Implementasi strategi bertumpu pada alokasi dan pengorganisasian
sumber daya yang akan ditampakkan melalui penetapan struktur organisasi dan
mekanisme kepemimpinan yang dijalankan bersama budaya perusahaan dan
organisasi. Implementasi strategi juga sering disebut sebagai tindakan dalam
strategi karena implementasi berarti memobilisasi untuk mengubah strategi yang
dirumuskan menjadi tindakan.
Implementasi
strategi
termasuk
pengembangan
budaya
dalam
mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif, mengubah
arah, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem
informasi yang masuk.11
10
11
Ibid,h.198.
Ibid,h.5.
17
c) Evaluasi Strategi
Tahapan akhir dari strategi adalah evaluasi implementasi strategi.
Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang telah dicapai dapat diukur
kembali untuk menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi tolak ukur untuk
strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan evaluasi sangat
diperlukan untuk memastikan sasaran yang dinyatakan telah dicapai. Ada tiga
macam kegiatan mendasar untuk mengevaluasi strategi, yakni:
1) Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi.
Adanya perubahan yang ada, akan menjadi satu hambatan dalam pencapaian
tujuan, begitu pula dengan faktor internalyang diantaranya strategi tidak efektif
atau hasil imlpementasi yang buruk dapat berakibat buruk pula bagi hasil akan
dicapai.
2) Mengukur prestasi (membandingkan hasil yang diharapkan dengan kenyataan).
Prosesnya dapat dilakukan dengan menyalidiki penyimpangan dari rencana,
mengevaluasi prestasi individual, dan menyimak kemajuan yang dibuat ke arah
pencapaian sasaran yang dinyatakan. Kriteria untuk mengevaluasi strategi
harus dapat diukur dan mudah dibuktikan, kriteria yang meramalkan hasil lebih
penting dari pada kriteria yang mengungkapkan apa yang terjadi.
3) Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai dengan
rencana. Dalam hal ini tidak harus berarti bahwa strategi yang ada ditinggakan
atau harus merumuskan strategi yang baru. Tindakan korektif diperlukan bila
tindakan atau hasil tidak sesuai dengan yang dibayangkan semula atau yang
diharapkan.
18
3. Industri Buku Islam di Indonesia
a) Sejarah Singkat
Buku tetap merupakan sarana utama untuk mengkomunikasikan
pengetahuan. Buku merupakan sesuatu yang sentral dalam memberikan informasi,
hiburan, analisi, dan pendidikan bagi jutaan orang di dunia.
Buku merupakan teknologi komunikasi tertua, sejak Johannes Gutenberg
menemukan alat cetak yang dapat digerakkan pada tahun 1455. sejak saat itu
banyak percetakaan buku bermunculan. Akhir abad ke-20 ini kita menghadapi
perubahan dalam dunia penerbitan. Gabungan dari faktor- faktor teknologi dan
komputerisasi.
Secara garis besar penerbitan di Indonesia terbagi menjadi tiga, yaitu
penerbitan buku sekolah atau pelajaran, penerbitan buku umum dan penerbitan
buku agama. Pada masa penjajahan belanda penulisan dan penerbitan buku
sekolah dan pelajaran masih dikuasi oleh belanda. Usaha penerbitan buku agama
dimulai dengan penerbitan buku agama islam banyak dilakukan oleh orang arab
sedangkan buku agama kristen dikuasai oleh belanda.
Penerbitan buku bacaan umum berbahasa melayu pada saat itu banyak
dikuasai oleh bangsa cina, orang pribumi hanya bergerak pada penerbitan buku
berbahasa daerah. Untuk mengimbangi usaha penerbitan dari bangsa cina dan
kaum pribumi belanda membentuk penerbit buku bacaan rakyat dan pada tahun
1908 diubah namanya menjadi Balai Pustaka.
Pada tahun 1950 mulai bermunculan penerbit swasta di Indonesia ynag
sebagian besar berada di pulau jawa dan sebagian lainnya di pulau sumatera dan
pada tahun ini juga berdiri Ikatan Penerbit Indonesia. Pada awalnya penerbitan
19
mereka hanya tentang politis dan idealis. Pada tahun 1995 pemerintah indonesia
mulai
mengambil
alih
semua
perusahaan
penerbitan
belanda
dan
menasionalisikannya. Kemudian pemerintah berusaha mendorong perumbuhan
dan perkembangan penerbitan buku nasional dengan jalan memberikan subsidi
dan bahan baku kertas. Sejak saat itu penerbitan buku di Indonesai terus
berkembang termasuk penerbitan buku islam.
Penerbitan menghadapi tantangan yang cukup berat pada akhir abad ke20. Teknologi baru mengubah banyak proses penerbitan buku dan distribusinya.
Hal ini memang benar bukan hanya bagi penyusunan dan percetakan, tetapi juga
bagi penyampaian pengetahuan itu sendiri. Internet, misalnya, menjadi semakin
central bagi penerbitan. Perubahan di dalam memberikan tekanan komersial pada
penerbitan sangat mengubah segi ekonomi dan industri tradisional, khususnya
melalui konsolidasi perusahaan dan masuknya kedalam korporasi multimedia
penerbitan.
Penerbitan menjadi semakin bersifat internasional, bukan hanya karena
ekspor produk ilmu pengetahuan, tetapi juga arti kepemilikan perusahaan secara
multinasional. Kita memutuskan perhatian pada sejumlah perubahan dramatis di
dalam penerbitan yang mengubah struktur, yang semula merupakan industri
tradisional. Penerbitan seperti ini bergerak memasuki lingkungan komersial dan
teknologi yang sangat kompetitif di abad ke-20 ini.
Penerbitan juga merupakan unsur pokok di dalam tali-temali industri
pengetahuan secara internasional merupakan bagian yang penting dan
kontroversial di dalam negosiasi yang diputuskan yang mengarah pada
20
pembentukan World Trade Organization (WTO). Masalah yang berkaitan dengan
pembajakan produk pengetahuan, termasuk buku.
Buku dan penerbitan tidak tersebar merata di seluruh dunia. Sejumlah
kecil negara dan bahasa mendominasi penerbitan dunia, menciptakan pola
ketidaksetaraan yang besar di dalam penerbitan di dunia. Amerika serikat, inggris,
jepang, perancis dan jerman adalah di antara negara penerbitan yang besar.
b) Permasalahan dan Perkembangan Penerbitan Masa Kini
Penerbitan menghadapi sejumlah permasalahan dan tantangan yang
memiliki pengaruh yang mendalam terhadap sifat industri tersebut, dan secara
tidak langsung terhadap bagaimana buku diterbitkan dan didistribusikan.
Dampak dari teknologi baru juga dan perkembangan teknologi yang
pesat juga berpengaruh pada penerbitan. Revolusi reprografi yang diawali oleh
teknologi fotokopi. Teknologi ini tidak hanya mendorong keberadaan mesin
fotokopi yang membawa tantangan pada hak cipta, tetapi juga memperkenalkan
inovasi dalam percetakan.
Revolusi reprografi dirasakan dengan jelas selama beberapa dekade.
Pertama, dengan memfotokopi berarti memberikan kesempatan pada pembaca
secara individu untuk membuat salinan bahan-bahan tercetak dengan mudah. Hal
ini diiikuti oleh usaha komersial dengan membuat salinan bahan-bahan penerbitan
secara tidak resmi.
Teknologi reprografi dengan cepat mengendalikan percetakan. Ini
penghematan besar dalam biaya percetakan, khususnya untuk penerbitan yang
terbatas. Yang lebih penting lagi dari reprografi bagi penerbitan adalah revolusi
berdasarkan komputer. Teknologi penyusunan secara tradisional di banyak tempat
21
di dunia ini seluruhnya digantikan dengan penyusunan dan desain buku
berdasarkan komputer.
Perkembangan teknologi komputer juga mempunyai sisi negatif yang
dapat merugikan industri penerbitan itu sendiri, karena orang dengan mudah
menyalin dan memperbanyak sebuah buku atau materi dari sebuah buku.
Disinilah peran peraturan tentang hak cipta diperlukan, karena dengan adanya
peraturan tentang hak cipta proses-proses yang menyangkut pelanggaran hak cipta
dapat ditindak.
B. Komunikasi Pemasaran Buku Islam
Komunikasi secara garis besar dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan
berinteraksi dengan orang lain, secara verbal maupun non verbal guna
memindahkan pesan dari satu individu ke individu lainnya. Menurut Prisgunanto,
“Komunikasi diartikan sebagai proses transfer pesan dalam penyaluran informasi
atau message melalui sarana atau saluran komunikasi kepada komunikan
tertuju”.12
Komunikasi merupakan transfer atau pertukaran informasi dan
pengertian dari satu orang ke orang lain dengan menggunakan lambang-lambang
berarti. Merupakan cara untuk bertukar dan berbagi ide-ide, sikap, nilai dan
pendapat serta fakta.13
Menurut Hovland yang dikutip oleh Widjaja, mengatakan bahwa
“Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang memindahkan perangsang
12
Ibid.
Priyatna,soeganda dan Ardianto,Ervinaro. Tujuh Pilar Komunikasi bisnis,(Bandung:
Penerbit Widya Padjadjaran 2009),h.57.
13
22
atau stimuli yang biasanya berupa lambang kata-kata untuk mengubah tingkah
laku orang lain”.14
Ditegaskan lagi oleh Effendy, bahwa “Komunikasi adalah suatu proses
penyampaian pesan dalam bentuk lambang, yang memiliki makna sebagai
panduan pikiran serta perasaan berupa ide, informasi, gagasan, harapan, imbauan,
kepercayaan, dan lain, baik secara tatap muka maupun secara tidak langsung
(melalui media) dengan tujuan merubah sikap, pandangan dan perilaku”.15
Adapun berbagai pengertian komunikasi, berikut pendapat beberapa ahli:
1..
Menurut Rogers, seorang pakar sosiologi pedesaan Amerika. Komunikasi
adalah proses dalam suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima
atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.16
2.
Menurut Trenholm dan Jensen, komunikasi adalah suatu proses dimana
sumber mentransmisikan pesan kepada penerima melalui berbagai saluran.17
3.
Menurut Shannon dan Weaver, komunikasi adalah bentuk interaksi manusia
yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak disengaja dan
tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tapi juga dalam hal ekspresi
muka, lukisan, seni, dan teknologi. 18
14
Widjaja, H.A.W. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi(Jakarta: Rineka Cipta, 2000),h.26.
Effendy, Onong Uchjana. Teori, Ilmu & Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2004),h.28.
16
Canggara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi,(Jakarta: PT. Raja Graffindo Persada,
2004),h.19.
21Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi,(Jakarta: PT Grasindo, 2004),h.6-7
22
Ibid,h.7.
15
23
1. Proses Komunikasi
Menurut Effendy proses komunikasi dibagi menjadi dua tahap, yaitu :
a. Secara Primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan
atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang
(symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi
adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya.
b. Secara Sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan
oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai
media kedua setelah lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator
menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan
sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak.
Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan banyak lagi
adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.19
2. Tujuan Komunikasi
Menurut Brannan yang menjelaskan bahwa “tujuan komunikasi adalah
membujuk orang berfikir, merasakan atau bertindak dengan cara tertentu dalam
hubungan merek dan dengan merek”.20 Sedangkan menurut Effendy, tujuan dari
komunikasi adalah untuk:21
a. Mengubah Sikap (To change the attitude)
b. Mengubah Opini/ pendapat / pandangan (To change the opinion)
19
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,(Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2002),h.11-12
20
Brannan, Tom. Intergrated Marketing Communication, (Jakarta: PPM, 2004),h.41.
21
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,(Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2002),h.55.
24
c. Mengubah Perilaku (To change behaviour)
d. Mengubah Masyarakat (To change the society)
3. Komunikasi Pemasaran
komunikasi memiliki beberapa unsur yang digunakan untuk membantu
dan mempermudah kita dalam proses komunikasi. Dengan unsur-unsur ini
diharapkan tujuan dari komunikasi kita dapat berjalan dengan baik.
Menurut Effendy unsur-unsur dalam komunikasi adalah sebagai
berikut:22
a. Sender (pengirim), komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang
atau sejumlah orang.
b. Encoding (penyandian), proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang.
c. Message
(pesan),
merupakan
seperangkat
lambang
bermakna
yang
disampaikan oleh komunikator.
d. Channel (media), saluran komunikasi tempat berlalunya pesan kepada
komunikan.
e. Receiver (penerima), pihak yang menjadi sasaran atau penerima pesan.
f. Effect (dampak), pengaruh pesan dari komunikator terhadap perubahan sikap
dan tindakan receiver.
g. Feedback (tanggapan balik), respon atau reaksi dari receiver atau hubungan
timbal balik antara partisipan komunikasi.
h. Environment (lingkungan), faktor–faktor situasional yang dapat mempengaruhi
proses komunikasi.
22
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,(Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2002),h.18-19.
25
Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, atau mengingatkan pasar
sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan
loyal pada produk yang ditawarkan perusahan yang bersangkutan.23
Menurut Soemanagara, definisi dari komunikasi pemasaran adalah
Kegiatan pemasaran dengan menggunakan teknik-teknik komunikasi yang
ditujukan untuk memberikan informasi kepada orang banyak dengan harapan agar
tujuan perusahaan tercapai, yaitu terjadinya peningkatan pendapatan (laba)
sebagai hasil penambahan penggunaan jasa atau pembelian produk yang
ditawarkan.24
Komunikasi pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan komunikasi
yang bertujuan untuk menyampaikan pesan pada customer dengan menggunakan
berbagai media, dengan harapan agar komunikasi dapat menghasilkan tiga tahap
perubahan, yaitu perubahan pengetahuan, perubahan sikap dan perubahan
tindakan yang dikehendaki. Komunikasi pemasaran adalah aplikasi komunikasi
yang bertujuan untuk membantu kegiatan pemasaran sebuah perusahaan. Aplikasi
itu sangat dipengaruhi oleh berbagai bentuk media yang digunakan, daya tarik
pesan, dan frekuensi penyajian. Penerapan komunikasi bisnis sangat penting,
khususnya dalam penyampaian pesan-pesan komunikasi yang dihadapkan pada
berbagai persoalan, seperti: perbedaan persepsi, perbedaan budaya dan
keterbatasan media yang digunakan.25
23
Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran,(Yogyakarta: Penerbit Andi, 2002),h.219.
Soemanagara, Rd. Strategic Marketing Communication,(Bandung:Alfabeta, 2006),h.4.
25
Kennedy, John dan Soemanagara, R Dermawan. Marketing Communication.(Jakarta:
PT. Bhuana Ilmu Populer, 2006),h.5.
24
26
Tjiptono juga mengartikan komunikasi pemasaran bertujuan untuk
menyebarkan informasi, mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik
konsumen dan mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian ulang”.26
Dari berbagai kesimpulan tentang komunikasi pemasaran diatas bahwa
komunikasi pemasaran adalah bentuk komunikasi yang dilakukan dengan
memanfaatkan media yang ada demi tersampaikannya tujuan pemasaran itu
sendiri. Ada tiga tahapan tujuan dalam strategi komunikasi.27
a. Tahap pertama yang ingin dicapai dari strategi komunikasi pemasaran adalah
tahap perubahan pengetahuan yang akan dapat menciptakan kesadaran
(awareness) hingga customer telah mengenal produk tersebut.
b. Tahap kedua adalah perubahan sikap, yang ditentukan oleh tiga unsur yang
disebut sebagai tricomponent attitude changes yang menunjukkan bahwa
tahap perubahan sikap ditentukan oleh tiga komponen yaitu cognition
(pengetahuan), affection (perasaan) dan conation (perilaku). Pada tahap ini
customer yang tadinya hanya mengenal sudah mulai diberitahu mengenai apa
produk itu serta manfaat dan kegunaannya. Setelah mengetahui apa manfaat
dan kegunaan produk tersebut kemudian muncul minat atau perasaan tertarik
untuk membeli produk tersebut. Akhirnya dengan adanya minat dan
ketertarikan yang tinggi, customer pun membeli produk tersebut.
c. Tahap ketiga yaitu tahap perubahan perilaku, dimaksudkan agar customer
tidak beralih pada produk lain dan terbiasa menggunakannya. Setelah membeli
26
Tjiptono, Fandy. Pemasaran Stratejik.(Jakarta: Penerbit Andi, 2000),h.220.
Kennedy, John dan Soemanagara, R Dermawan. Marketing Communication.( Jakarta:
PT. Bhuana Ilmu Populer, 2006),h.60.
27
27
dan menggunakan produk tersebut, customer merasakan sendiri manfaat yang
didapat, yang menjadikannya customer yang loyal terhadap produk tersebut.
C. Implementasi SOSTAC
Dalam mengevaluasi strategi komunikasi pemasaran dapat menggunakan
metode analisis SOSTAC yaitu Situation, Objective, Strategy, Tactics, Action,
Control.28
Begitu
banyak
platform
pendekatan
dalam
pembuatan
rencana
komunikasi pemasaran yang spesifik dan efektif. Walaupun tidak ada pendekatan
tunggal dalam esensi elemen-elemen pada setiap perencanaan, tetapi keberadaan
sarana pengukuran bagi strategi komunikasi pemasaran sangat penting. Oleh
sebab itu, keberadaan SOSTAC menjadi sangat penting dalam menyeragamkan
pola pengukuran untuk memprediksi pengukuran strategi komunikasi pemasaran.
Berikut ini adalah beberapa dimensi SOSTAC beserta penjelasan yang
memiliki keterkaitan satu dengan yang lain agar komunikasi berhasil.
1. Situation
Situation dapat mengetahui sudah berada dimana kita (bisnis perusahaan
atau organisasi) sekarang ini, apakah sudah dikenal, tahu, atau sudah akrab
dengan publik. Tahap ini sebenarnya lebih memfokuskan kepada pengukuran
apakah perusahaan sudah memahami keadaan dan lingkungan (pendekatan pada
situasi dan kondisi lapangan atau medan dalam melakukan kegiatan bisnis).
Dengan mengetahui situasi pasar dan pelanggan pada performa
perusahaan sebelumnya, maka akan terukur kekuatan dan kelemahan perusahaan
dilihat dari sisi sekitar. Dengan cara memahami kekuatan lawan, pesaing dan
28
Prisgunanto, Ilham. Komunikasi Pemasaran(Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia
2006),h.108.
28
kompetitor apakah perusahaan saat ini sudah menjadi leader atau follower dalam
hal brand atau merek suatu produk. Situation melibatkan implementasi yang
terkandung dalam perusahaan pada bentuk performa perusahaan dari hasil
pemasaran, analisis kekuatan, kelemahan dan lingkungan, dalam bentuk
kesempatan dan kunci isu perusahaan di masa mendatang dapat teridentifikasi.
2. Objectives
Objectives bisa dikaitkan dengan misi dan tujuan perusahaan, baik
jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Pengukuran lebih mengarah
kepada apakah tujuan perusahaan sudah dicapai dan sudah sampai dimana.
Biasanya objectives ini lebih ditafsirkan dengan lisan komunikasi pemasaran. Halhal yang berkaitan dengan lisan ini, seperti pasar, lingkup pasar, distribusi dan
penetrasi pemasaran yang dilakukan. Di dalam implementasi SOSTAC, secara
khusus objectives akan diimplementasi guna mengetahui kesiapan perusahaan
dalam merancang tujuan strategi komunikasi pemasaran.
Tujuan komunikasi pemasaran lebih menyangkut persoalan kesadaran
pada brand atau merek pada pelanggan. Biasanya dapat dilakukan uji coba merek,
preferensi dan positioning produk untuk mendapatkan gambaran pelanggan.
Secara keseluruhan tujuan adalah apa yang akan dicapai, baik internal maupun
eksternal perusahaan. Tujuan tersebut dikaitkan dengan pemasaran jangka panjang
dan pendek, seperti penjualan share market yang berkaitan denga unsur-unsur
awareness, trialist, positioning dan timescales.
29
3. Strategy
Bagaimana biasanya kita dapat mencapai tujuan yang dimaksud,
biasanya lebih dijelaskan secara spesifik dalam taktik-taktik kegiatan promosi,
seperti periklanan, promosi penjualan dan kerja public relations. Tujuan harus
terintegrasi dengan taktik yang ada. Keputusan strategi harus benar-benar
diperhatikan dan di sesuaikan dengan waktu, biaya, keuangan dan kemampuan
lain yang dimiliki perusahaan agar bisa mencapai tahap demi tahap dalam tujuan.
Di dalam dimensi strategi inilah inti implementasi di dalam penyusunan
komunikasi pemasaran.
Dalam dimensi strategi ini bahkan bisa lebih mendalam lagi sampai pada
proses pembelian, yang berarti masuk ke dalam sikap pembeli (consumen
behaviour). Keberadaan tools (sarana promosi) juga menunjukkan adanya upaya
lebih komprehensif melihat strategi secara nyata. Pilihan strategi ada dua jenis
yaitu push dan pull strategy.
Keduanya bertolak belakang , maka perlu diimplementasi masing-masing
secara terpisah. Kedua strategi ini perlu diimplementasi secara seimbang dalam
upaya menafsirkan strategi komunikasi pemasaran perusahaan. Kebanyakan orang
berasumsi bahwa komunikasi pemasaran hanya membicarakan komunikasi
pemasaran yang sifatnya eksternal dan berbau promosi, tetapi bisa digunakan
untuk mengukur strategi dalam hubungannya dengan jalur distribusi.
4. Tactics
Sarana communications mix yang cocok digunakan, adakah rangkaian
pada sarana tersebuut bila dihubungkan dengan komunikasi pemasaran.
Perhitungan berapa biaya yang akan dihabiskan dengan taktik sedemikian.
30
Dengan membuat bagan akan lebih detail berapa banyak biaya yang diperlukan.
Taktik yang merupakan kumpulan dari detail-detail strategi ini biasanya berisi
tentang proses pengembangan dan kreativitas. Pada tahap ini, diperlukan nilai seni
dari penyusun rancangan komunikasi pemasaran. Misalnya promosi inovatif,
penjualan yang menyenangkan pelanggan,
atau pameran (stand) yang
sensasional.
Di dalam dimensi taktik ini, yang menjadi unsur utama adalah decision
market unit (DMU) atau target pasarnya, apakah tepat atau tidak dengan yang
distrategikan. Pemilihan target pasar ini terkait dengan segmentasi yang ada,
apabila segementasinya tidak jelas, sudah dapat dipastikan bahwa strategi tersebut
tidak mengena pada sasaran dengan baik.
Taktik diukur dari waktu berjalan. Bahkan secara detail dimasukkan ke
dalam schedule time (time plan) yang ada dan rincian biaya yang digunakan
dalam taktik kegiatan yang dilaksanakan. Bagaimanapun juga faktor finansial
menjadi pertimbangan penting bagi perusahaan untuk memutuskan apa strategi
dan taktik pemasaran yang ada dijalankan atau tidak.
5. Action
Action mencakup langkah apa yang diperlukan dalam menempatkan
sarana dalam ke dalam pelaksanaan serta kegiatan internal perusahaan mendukung
dalam hubungannya dengan penyampaian komunikasi dan pesan kepada publik
jika dikaitkan dengan waktu. Guna mengembangkan sarana dalam komunikasi
pemasaran, biasanya digunakan penelitian proyek mini, yang dalam analisis data
kuantitatif statistical menggunakan path analysis.
31
Actions menjelaskan tentang perencanaan pelaksanaan strategi dan taktik
yang sudah dirancang oleh perusahaan. Serupa dengan penyusunan taktik, di
dalam perencanaan (action) juga ditampilkan pembiayaan (dana) yang diperlukan
dalam menjalankan taktik dan strategi yang dilakukan sesuai atau tidak dikaitkan
dengan ketersediaan dan pembengkakan dana atau anggaran.
6. Control
Kontrol (control) gunanya adalah untuk mengetahui apakah taktik dan
strategi pada target sudah cocok antara perencanaan dengan operasional. Beberapa
form
(isian) dari pemantauan akan memberikan indikasi
awal
untuk
memaksimalkan hasil dari promosi dan komunikasi pemasaran. Form biasanya
diisi dengan beraneka hasil riset pemasaran yang sifatnya lebih komprehensif dan
mikro. Pemantauan dan pengendalian terhadap pertanyaan apakah strategi sudah
berjalan dengan apa yang diinginkan.
Pengontrolan atau evaluasi harus dilakukan dalam mengawasi jalannya
strategi dan taktik yang sudah dilakukan. Pengukuran biasanya dikaitkan dengan
hal seperti, pengukuran tujuan, apakah sudah disesuaikan dengan waktu dan
kondisi, pengukuran kekayaan yang dimiliki, jangka waktu, penanggung jawab,
biaya sampai kepada kemungkinan pemberian peringatan. Dimensi kontrol ini
sering diabaikan perusahaan sehingga cenderung kerja dari strategi dan taktik
komunikasi pemasaran terlihat berjalan tanpa arah. Bahkan ada yang beranggapan
bahwa strategi komunikasi pemasaran hanya sesuatu yang bersifat rutin saja.
Strategi yang dilakukan oleh perusahaan dalam komunikasi pemasaran
seperti pemasaran langsung, komunikasi antar pribadi, iklan, pamflet, diskon dan
lain-lain hendaknya tersusun dalam sebuah struktur logika sistem perencanaan
32
pesan dalam SOSTAC. Dalam mengetahui kendala strategi komunikasi
pemasaran, unsur pengukuran tujuan menjadi syarat mutlak dan penentu
keberhasilan taktik yang dijalankan. Bahkan, diketahui bahwa menganalisis secara
detail adalah unsur utama keberhasilan makro strategi dan taktik perusahaan.
Kelebihan dalam implementasi SOSTAC ini adalah kemampuan pengukuran
secara detail strategi komunikasi pemasaran secara riil yang hendak dituju dengan
mengeluarkan sejumlah hasil secara kualitatif.
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum Penerbit Pustaka Iman
1. Sejarah Penerbit
Didirikan pada tahun 2001, Pustaka Iman adalah penerbit yang
profesional dan berpengalaman. Menerbitkan berbagai macam buku yang
diterjemahkan dari bahasa Inggris dan Arab dan juga buku-buku berkualitas yang
ditulis oleh penulis-penulis Indonesia. Beberapa buku kami telah dicetak ulang
dan mendapat kategori best-seller.
Pada awalnya Pustaka Iman adalah pusat kajian tasawuf positif dan
merupakan salah satu divisi dari Koperasi Insan Iman. Pusat kajian tasawuf positif
mempunyai program di stasiun televisi swasta yaitu di stasiun televisi ANTV
dengan nama program acaranya TASAWUF. Pada tahun 2001 mulai menerbitkan
buku bekerja sama dengan Penerbit Hikmah (Kelompok Mizan), untuk
menerbitkan buku-buku Islam. Buku pertama yang diterbitkan yaitu Mi’raj Orang
Beriman. Setelah menerbitkan 26 buku, pada bulan Oktober 2004, Pustaka Iman
menerbitkan buku secara mandiri. Sampai saat ini Pustaka Iman telah
menerbitkan kurang lebih 100 buku. Itu tidak termasuk buku-buku yang
diterbitkan bekerja sama dengan lembaga lain seperti: Dompet Dhuafa Republika,
Penerbit Baitul Ihsan Bank Indonesia, Arasy MIZAN, Hikmah, YASMIN, dan
lain-lain.
Penerbit Pustaka Iman banyak menerbitkan buku seperti buku umum,
novel, buku pelajaran, buku agama. Buku-buku seperti Atlas Walisongo, Dalang
33
34
Gaul Ngetwit, Hugo Chavez, Abdel dan Mongol adalah sebagian dari buku-buku
yang sudah diterbitkan oleh Pustaka Iman.
2. Visi dan Misi Penerbit
Selayaknya setiap perusahaan baik yang berskala kecil maupun berskala
besar, Penerbit Pustaka Iman juga memiliki visi dan misi yang menjadi tujuan
utama dalam kegiatan usahanya. Dalam hal ini visi dari penerbit Pustaka Iman
adalah ikut berpartisipasi dalam membangun kebudayaan dan pendidikan manusia
indonesia.
Dalam upaya mencapai visi tersebut, Penerbit Pustaka Iman memiliki
beberapa misi yang dapat di aplikasikan secara nyata. Beberapa misi tersebut
adalah :
a. Menerbitkan buku-buku yang berkualitas yang memberikan kontribusi besar
untuk tujuan pendidikan dan pembentukan karakter nasional.
b. Memberikan bahan bacaan yang sifatnya menecerahkan secara spiritual
c. Mengembangkan sikap dan gaya hidup modern yang sehat secara fisik, mental
dan spiritual
d. Menumbuhkan moralitas keberagamaan dalam konteks kehidupan berbangsa
dan bernegara.
35
B. Struktur Organisasi Penerbit Pustaka Iman
Berikut Struktur Organisasi Penerbit Pustaka Iman :
Tabel 3.1
Struktur Organisasi Penerbit Pustaka Iman
KOMISARIS
Rahmad Ruyadi
Aditya Sukarman
Hj. Rodiyah
MANAJER REDAKSI
hh
Quinto Rianto
KEPALA
PROMOSI/FINANCE
Faried Widjan
Deni Ramdani
SEKRETARIS
REDAKSI
EDITOR
Rahmad Ruyadi
Tantrina Dwi A
Dewi Rustiani
UMUM/KURIR
PROMOSI & SOSMED
Ade Faisal
Sumber : Penerbit Pustaka Iman
M. Iqbal
36
Berikut adalah penjelasan tentang struktur organisasi Penerbit Pustaka
Iman:
1. Komisaris / Direktur
Komisaris / Direktur merupakan orang yang mengepalai perusahaan dimana
seluruh aktivitas dapat berjalan berdasarkan pada keputusan direktur. dalam
perusahaan.
2. Pimpinan Redaksi
Pimpinan redaksi bekerja dan bertanggung jawab penuh atas mekanisme kerja
dan aktivitas sehari-hari. Pimpinan redaksi mengawasi penuh tentang isi materi
dari setiap buku yang akan diterbitkan.
3. Kepala Promosi / Marketing / Finance
Marketing dan promosi sangat berkaitan karena kedua divisi ini langsung
berhubungan dengan customer. Marketing lebih kepada membuat strategi
untuk memasarkan produk dan merencanakan bagaimana promosi dari produk
yang akan di luncurkan ke pasaran, dalam hal ini adalah peluncuran sebuah
buku.
4. Sekretaris Redaksi
Sekretaris redaksi bertugas mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan
surat menyurat, mengurus segala kebutuhan dari sebuah proses pembuatan
buku. Mengatur jadwal rapat redaksi, menyiapkan keperluan redaksi.
5. Editor
Tugas utamanya adalah melakukan editing atau penyuntingan dari sebuah
naskah buku yang akan diterbitkan. Memastikan dari semua naskah buku yang
akan di terbitkan memenuhi syarat dan standar yang berlaku.
37
6. Keuangan
Finance dan Accounting atau keuangan adalah divisi yang mengurus keuangan
perusahaan. Finance lebih kepada mengurus dan mengawasi keluar masuknya
pemasukan dan pengeluaran perusahaan. Accounting lebih kepada memeriksa
keuangan dari perusahaan dan membuat laporan keuangan perusahaan.
7. Promosi dan Social media
Tugas utama bagian promosi dan social media ini adalah mengurus segala
sesuatu hal yang berhubungan dengan social media sebagai saluran promosi
dari penerbit pustaka iman. Dimana promosi melalui social media ini salah satu
bagian penting dari promosi dan marketing. Melayani permintaan pembelian
buku,mengurus e-mail yang masuk dari pembaca dan membuat gimmick untuk
promosi di dunia maya.
8. Umum atau Kurir
Tugas utama dari bagian umum ini adalah membantu apa yang dibutuhkan
karyawan dan perusahaan dalam hal apapun termasuk menjadi kurir dalam
pengantaran dokumen atau naskah penting dari penulis maupun dari penerbit
itu sendiri.
BAB IV
TEMUAN DAN ANALIS
A. Strategi Komunikasi Pemasaran Penerbit Pustaka Iman
Buku adalah jendela dunia yang menjadi sumber dalam mendapatkan
ilmu pengetahuan. Dari buku pula informasi-informasi penting bisa kita dapatkan.
Banyak hal bisa kita dapatkan dari sebuah buku, Buku hadir dari kolaborasi antara
penulis dan penerbit kemudian buku itu dipasarkan. Banyak buku-buku yang
bagus namun “kurang laku” dipasaran. Hal ini berkaitan dengan startegi
komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh penerbit tersebut.
Banyak penerbit baru yang bermunculan dan menghadirkan buku yang
berkualitas. Penerbit dengan skala kecil sampai penerbit yang terhitung besar
dalam dunia penerbitan. Dengan adanya persaingan ini maka dibutuhkan suatu
konsep atau strategi komunikasi dalam membantu pemasaran produk atau buku
yang akan diterbitkan. Strategi komunikasi pemasaran ini penting bagi kemajuan
dan jalannya penerbit, karena strategi komunikasi pemasaran ini adalah ujung
tombak penerbit yang menentukan buku itu bisa diterima dan laku dipasaran..
Dalam memasarkan buku-buku terbitannya, penerbit Pustaka Iman yang
berdiri sejak tahun 2001 telah melakukan beberapa hal. Dari hasil data dan
wawancara yang didapat dari kepala bagian promosi dan pemasaran serta kepala
redaksi, pemasaran buku-buku terbitan Pustaka Iman dilakukan melalui beberapa
channel yaitu melalui distributor dan reseller. Dengan memasarkan buku-buku
terbitan melalui beberapa channel yang telah disebutkan, berikut ini adalah hasil
penelitian yang didapatkan peneliti tentang bagaimana strategi komunikasi
38
39
pemasaran yang dilakukan penerbit Pustaka Iman dan beberapa faktor yang
mendukung dalam proses pemasaran tersebut.
1. Sumber Dana Finansial
Dikarenakan Penerbit Pustaka Iman tergolong penerbit yang tidak terlalu
besar seperti Mizan ataupun Kompas Gramedia. Sumber dana finansial penerbit
Pustaka Iman sebagian besar berasal dari investor, tetapi dana yang didapat tidak
terlalu besar. Lemahnya pendanaan ini diakui oleh kepala bagian promosi dan
pemasaran Bapak Deni Ramdani.
“hambatan yang lain mungkin terkait masalah pendanaan dan modal,
untuk melakukan promosi besar-besaran dibutuhkan dana yang besar
pula. Oleh karena itu pemanfaatan internet dan media sosial bagi
Pustaka Iman sangat penting dan memegang hampir 70% dalam proses
promosi dan pemasaran”.1
2. Sumber Daya Manusia
Kekurangan sumber daya manusia yang dimiliki oleh Penerbit Pustaka
Iman ini menjadi salah satu faktor penghambat dalam menjalankan strategi
komunikasi pemasaran. Kurangnya sumber daya manusia maupun kualitas
karyawan juga membawa banyak pengaruh bagi kinerja penerbit Pustaka Iman.
Masalah ini mempengaruhi efisiensi dan efektifitas kerja maupun dalam tahap
perencanaan dan realisasi strategi komunikasi pemasaran yang direncanakan
menjadi kurang maksimal. Dengan sumber daya manusia yang dimiliki penerbit
Pustaka Iman yang tergolong sedikit, hanya beroperasi dengan staff sebanyak 7
orang dan yang menangani seputar konsep promosi dan pemasaran dilakukan oleh
Bapak Deni Ramdani selaku kepala promosi merangkap administrasi dan finance.
Sedangkan proses distribusi sepenuhnya diserahkan kepada Mizan Media Utama
1
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013.
40
selaku distributor tunggal. Hal ini diungkapkan oleh kepala bagian promosi
penerbit Pustaka Iman.
“Untuk SDM yang dimiliki Pustaka Iman memang masih sedikit dan
saya sendiri merangkap beberapa bidang. Saya berharap memiliki tim
dalam persoalan perencanaan strategi dan promosi”.2
3. Jalur Distribusi
Penerbit Pustaka iman sangat mengandalkan jalur distribusi yang bekerja
sama dengan Mizan Media Utama selaku distributor tunggal dari buku-buku
terbitannya. Selain Mizan Media Utama yang menjadi distributor tunggal,
Penerbit Pustaka Iman juga dapat memasarkan bukunya sendiri yang sudah
menjadi salah isi dari perjanjian yang dilakukan dengan Mizan Media Utama.
Tabel 4.1
RELASI PER WILAYAH JALUR FORMAL ( JAF ) JAKARTA
WILAYAH
WILAYAH I
DETAIL RELASI
GRAMEDIA
SALESMAN
GRAMEDIA BINTARO
GRAMEDIA MELAWAI
GRAMEDIA PONDOK INDAH
JAKARTA SELATAN
GRAMEDIA GANDARIA
GRAMEDIA PEJATEN
GRAMEDIA SEMANGGI
GRAMEDIA TRI AMBASADOR
2
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013.
41
WILAYAH
WILAYAH II
DETAIL RELASI
GRAMEDIA
SALESMAN
GRAMEDIA CINERE
GRAMEDIA DEPOK
DEPOK & BOGOR
TOGA MAS
TM BOOKSTORE DEPOK
TOKO GUNUNG AGUNG
GRAMEDIA
GUNUNG AGUNG MARGO CITY
GRAMEDIA BOTANI SQUARE
GRAMEDIA EKALOKASARI
GRAMEDIA ITC CIBINONG
GRAMEDIA PADJAJARAN
KALIMANTAN BARAT
WILAYAH
TOKO GUNUNG AGUNG
GUNUNG AGUNG J MAL BOGOR
GRAMEDIA
GRAMEDIA PONTIANAK
WILAYAH III
DETAIL RELASI
SALESMAN
GRAMEDIA CENTRAL PARK
GRAMEDIA CIPUTRA
GRAMEDIA
GRAMEDIA TAMAN ANGGREK
GRAMEDIA PURI INDAH
GRAMEDIA MERUYA
TOGA MAS
TMBOOKSTORE KEDOYA
GRAMEDIA GAJAH MADA
JAKARTA PUSAT & BARAT
GRAMEDIA
GRAMEDIA GRAND INDONESIA
GRAMEDIA PINTU AIR
GRAMEDIA MATRAMAN
TB WALISONGO KWITANG
GUNUNG AGUNG ATRIUM
TOKO GUNUNG AGUNG
GUNUNG AGUNG KWITANG 06
GUNUNG AGUNG KWITANG 38
WILAYAH
DETAIL RELASI
GRAMEDIA
SALESMAN
GRAMEDIA PLUIT
GRAMEDIA EMPORIUM PLUIT
GRAMEDIA
GRAMEDIA GADING SERPONG
GRAMEDIA KARAWACI
GRAMEDIA SERPONG
JAKARTA TANGERANG , UTARA &
SERANG
GRAMEDIA TERAS KOTA
TB JARINGAN LAINNYA
TOKO GUNUNG AGUNG
BOOKS CITY METROPOLIS
GUNUNG AGUNG BSD
SERPONG
GUNUNG AGUNG CBD CILEDUG
GUNUNG AGUNG CITY MALL
TOKO GUNUNG AGUNG
GUNUNG AGUNG BLOK M
GUNUNG AGUNG SENAYAN
42
WILAYAH IV
DETAIL RELASI
WILAYAH
GRAMEDIA
SALESMAN
GRAMEDIA METROPOLITAN
BEKASI
GRAMEDIA PODOK GEDE
BOOKS CITY BUARAN
BOOKS CITY BUARAN DC
TB JARINGAN LAINNYA
BOOKS CITY BUARAN PLAZA
BOOKS CITY BUARAN PLAZA
DC
BOOKS CITY CIKARANG
BOOKS CITY GRANDMALL
JAKARTA UTARA & WILAYAH
BEKASI SEKITARNYA
GUNUNG AGUNG BEKASI
TOKO GUNUNG AGUNG
GUNUNG AGUNG CYBERPARK
GUNUNG AGUNG PONDOK
GEDE
TB GRAMEDIA
GRAMEDIA GRAHA CIJANTUNG
TOKO GUNUNG AGUNG
GUNUNG AGUNG ARION
GUNUNG AGUNG TAMINI
SQUARE
GRAMEDIA ARTHA GADING
GRAMEDIA
GRAMEDIA SUNTER
GRAMEDIA KELAPA GADING
GRAMEDIA MAL OF INDONESIA
DETAIL RELASI
SALESMAN
MBC HARKIT
MBC
MBC RSIJ
MBC SPBU CIBUBUR
STOKIES BEKASI
Sumber : Data internal penerbit Pustaka Iman
43
4. Data Pendapatan Per Bulan
Berikut ini adalah grafik yang menggambarkan pendapatan penerbit
Pustaka Iman selama tahun 2012.
Tabel 4.2
Jumlah Pendapatan Selama Tahun 2012
Laporan Penjualan Brutto
PT. Pustaka Iman
Rp400,000,000
1 January-12
Rp350,000,000
2 February-12
Rp300,000,000
3 March-12
4 April-12
Rp250,000,000
5 May-12
Rp200,000,000
6 June-12
Rp150,000,000
7 July-12
8 August-12
Rp100,000,000
9 September-12
Rp50,000,000
10 October-12
11 November-12
Rp-
12 December-12
Penjualan
Sumber : Data Internal Penerbit Pustaka Iman
Dari grafik diatas bisa dilihat bahwa angka pendapatan perbulan selama
tahun 2012 masih belum stabil.
Hal ini karena proses pembuatan strategi
komunikasi pemasaran yang kurang baik dan jalur distribusi yang belum
terkontrol dan terevaluasi dengan baik.
Dari hasil penelitian dan data-data yang di dapatkan dari wawancara
dengan kepala bagian promosi dan kepala bagian redaksi maka dapat dijadikan
44
acuan untuk melakukan penelitian tentang strategi komunikasi pemasaran penerbit
Pustaka Iman. Oleh karena itu untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran
penerbit Pustaka Iman, maka digunakan analisis SOSTAC untuk mengetahui
secara detil dan terperinci mengenai strategi komunikasi pemasaran penerbit
Pustaka Iman.
B. Analisis SOSTAC
Dalam melakukan penelitian terhadap strategi komunikasi pemasaran
penerbit Pustaka Iman peneliti menggunakan analisis SOSTAC untuk
memperoleh hasil penelitian. Dalam penelitian ini yang di teliti adalah hal-hal
nyata yang dilakukan oleh penerbit Pustaka Iman dalam menjalankan strategi
komunikasi pemasaran yang didasarkan pada situation, objective, strategy, tactic,
action, dan control.
1. Situation
Mengerti dan memahami situasi bisnis yang dijalankan adalah suatu hal
yang sangat penting bagi pengusaha atau perusahaan, dalam penelitian ini adalah
sebuah penerbit buku. Dengan memahami kelebihan dan kekurangan suatu
perusahaan itu sendiri menjadikan sebuah perusahaan menjadi siap menghadapi
segala situasi dan dapat menentukan langkah dan strategi apa agar dapat
menyelesaikan masalah yang terjadi. Dalam tahap ini akan memfokuskan apakah
penerbit Pustaka Iman sudah mengetahui tentang situasi dan lingkungan. Analisis
terhadap situasi ini lebih menitik beratkan kepada persaingan penerbit yang ada di
indonesia, segementasi pasar yang menjadi sasaran, target dan positioning,
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki penerbit Pustaka Iman serta peluang dan
ancaman yang ada.
45
Berikut akan dijelaskan hasil penelitian yang terkait dengan situasi.
a. Persaingan Dari Penerbit Lain
Saat ini sudah banyak sekali penerbit yang bermunculan dari skala yang
kecil sampai penerbit besar yang sudah menjadi “pemain lama” dalam industri
penerbitan. Dalam hal ini penerbit besar seperti Kompas Gramedia Grup dan
Mizan Media Utama turut menjadi saingan, disamping penerbit kecil yang
beruntung mendapatkan naskah yang bagus kemudian menjadi best seller.
Kompas Gramedia Grup adalah contoh competitor dengan jaringan usaha yang
besar dan lebih luas tetapi mempunyai karakteristik yang berbeda dan Mizan yang
relatif memiliki karakteristik sama dengan penerbit Pustaka Iman. Penerbit
Pustaka Iman sendiri selalu memiliki idealisme yang dipegang untuk selalu
menerbitkan buku-buku dengan kualitas yang baik dan tidak “murahan” demi
menjaga persaingan tersebut dan selalu mencari peluang
agar buku yang
diterbitkan bisa diterima oleh khalayak. Hal ini diperkuat dari pernyataan dari
kepala bagian promosi penerbit Pustaka Iman.
“Penerbit harus memiliki sumber daya manusia yang baik dan cerdas
karena industri penerbitan ini termasuk kerja budaya jadi dia bisa
memanfaatkan peluang-peluang yang ada dan mencari pencerahan
dalam hal yang positif. Jika kita tidak pandai menciptakan dan
memanfaatkan peluang yang ada penerbit bisa saja collapse atau
bangkrut. Kenapa bisa collapse dan bangkrut karena sistem dari
penjualan sangat tidak baik bagi penerbit”.3
b. Segmentation
Menurut Kotler & Amstrong, segmentation didefinisikan sebagai
“Kegiatan membagi sebuah pasar ke dalam kelompok pembeli yang khas
3
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013.
46
beradasarkan kebutuhan karakteristik, atau perilaku yang membutuhkan produk
atau bauran pemasaran yang terpisah”.4
Penerbit Pustaka Iman memiliki segmentasi pasar yang berdasarkan pada
segmentasi geografis, demografis dan psikologis sebagai berikut :
Tabel 4.3
Segmentasi pasar penerbit Pustaka Iman5
Gender
Pria dan Wanita
Usia
Usia tergantung dari jenis buku yang dterbitkan,
misalnya buku anak-anak, remaja, dewasa dan semua
umur.
A dan B . Dipilih golongan berstatus A dan B didasari
oleh kecenderungan golongan tersebut yang memiliki
penghasilan yang relatif stabil, dan mereka yang akan
mencari buku yang menurut mereka menarik dan pantas
untuk dikoleksi setelah kebutuhan primer mereka telah
terpenuhi.
Status ekonomi
Domisili
Prilaku
JABODETABEK, dan seluruh kota-kota besar di
indonesia yang menjadi bagian dari wilayah distribusi
Mizan Media Utama.
Mereka yang haus akan ilmu dan bacaan yang bagus dan
wajib menjadi koleksi dan juga “die hard fans” dari
seorang penulis.
Menurut peneliti, mengenai segmentasi berdasarakan status ekonomi
yang dipilih oleh Penerbit Pustaka Iman sudah tepat karena status golongan A dan
B ini adalah golongan yang sudah bisa memenuhi kebutuhan primer seperti
sandang, pangan dan papan. Golongan A dan B ini jelas bisa mengalokasikan
keuangan dan pendapatan mereka untuk membeli sebuah buku yang mereka
inginkan, seperti karakteristik konsumen yang terbagi menjadi dua, yaitu
konsumen irasional dan rasional. Konsumen irasional adalah konsumen yang
banyak kita temui di masyarakat kita yang banyak diantara mereka termasuk ke
4
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, Edisi
Kedelapan. (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2001),h.281
5
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013.
47
golongan A dan B. Mereka memutuskan untuk membeli suatu produk cenderung
tanpa menggunakan analisis mendalam, yang terpenting adalah kepuasan mereka
tercapai.6 Meskipun tidak Semua golongan A dan B masuk kedalam kategori
konsumen irasional, banyak dari mereka yang termasuk konsumen rasional yang
cenderung melakukan analisis yang mendalam dalam membeli sebuah produk.
Dalam penelitian ini peneliti melihatnya dari fans fanatik seorang penulis dan
pengarang buku tertentu seperti Andrea Hirata yang sukses dengan Tetralogi
Laskar pelanginya dan Dewi Lestari yang lebih dikenal di pecinta buku dengan
nama “Dee" yang mengarang novel best seller Supernova.
c. Targeting
Menurut Kotler dan Armstrong, targeting adalah proses mengevaluasi
daya tarik tiap-tiap segmen dan memilih satu atau lebih segmen yang akan
dimasuki.7 Targeting perlu dilakukan oleh perusahaan karena targeting dapat
membuat penjualan yang dilakukan oleh perusahaan menjadi lebih spesifik.
Targeting juga perlu dilakukan oleh perusahaan agar bisa mendukung segala
kegiatan perusahaan tersebut.
Targeting yang dilakukan Penerbit Pustaka Iman didasari pada
segmentasi berdasarkan prilaku masyarakat yang haus akan bahan bacaan dan die
hard fans dari seorang penulis dan pengarang buku. Mereka yang memang sudah
lama menjadikan membaca menjadi hobi dan mereka yang menjadi die hard fans
yang memang mengidolakan penulis dan mengikuti buku apa saja yang ditulis dan
dikeluarkan oleh penulis idola mereka.
6
Kennedy E, Jhon dan R Dermawan Soemanagara. Marketing Communication , Taktik &
Strategi, (Jakarta : Kelompok Gramedia, 2009),h.76.
7
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, Edisi
Kedelapan. (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2001),h.281.
48
d. Positioning
Menurut Kotler dan armstrong positioning adalah “mengatur produk
supaya dapat menempati posisi dalam benak konsumen yang jelas, khas, dan yang
diinginkan secara relatif terhadap produk pesaing”.8 Dengan banyaknya penerbit
sejenis yang ada saat ini penerbit Pustaka Iman memposisikan mereka sebagai
penerbit yang tidak hanya menerbitkan buku atau novel umum tetapi mereka juga
mengkhususkan diri dengan banyak memproduksi dan menerbitkan buku dan
novel bernuansa islami dan tentunya buku atau novel islami yang diterbitkan tentu
yang bermutu dan buku-buku ini juga ditulis oleh orang-orang yang memang
mempunyai integritas dan ahli dalam keagamaan.
Menurut peneliti, positioning ini penting untuk membangun integritas
sebuah produk dalam hal ini adalah buku-buku terbitan dari Pustaka Iman, selain
itu juga salah satu langkah dalam membuat positioning adalah dengan
menetapkan keunggulan kompetitif sebuah produk. Hal ini sesuai dengan langkah
menyusun positioning menurut Kartajaya, yaitu “points of differentiation penting
untuk meyakinkan konsumen tapi benar-benar bisa dinikmati sebagai sesuatu
yang berbeda. Untuk itu, points of differentiation harus didukung dengan
competitive edge”.9 Langkah yang diambil penerbit Pustaka Iman sudah tepat
dalam menentukan positioning karena penerbit Pustaka Iman memiliki sebuah
kelebihan yang tidak dimiliki oleh penerbit lain. Positioning ini juga seharusnya
melekat kepada para konsumen yang telah membaca buku-buku terbitan Pustaka
Iman.
8
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, Edisi
Kedelapan. (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2001),h.281.
9
Hermawan Kartajaya, Yuswohady, Jacky Mussry, Taufik. Positioning, Diferensiasi dan
Brand.(Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005),h.95.
49
e. Strength Analysis
Strength analysis merupakan pengukuran terhadap nilai-nilai lebih yang
dimiliki oleh suatu produk. Berdasarkan wawancara dengan kepala bagian
promosi dan pemasaran penerbit Pustaka Iman menjelaskan :
“Strength-nya adalah kita sebagai penerbit tidak hanya menerbitkan
buku atau novel umum kita juga menerbitkan buku atau novel
bernuansa islami yang memang sudah menjadi spesialisai kita
semenjak berdirinya Pustaka Iman dan kita selalu mencari penulis dan
pengarang buku yang menurut kita bermutu, unik dan buku tersebut
bisa menjadi best seller”.10
Kekuatan yang dimiliki oleh penerbit Pustaka Iman selain menerbitkan
buku atau novel umum mereka juga menerbitkan buku atau novel yang bernuansa
islami. Hal ini juga menjadi kekuatan yang dimiliki oleh Pustaka Iman karena
pada awal berdiri mereka sudah berpengalaman dalam kajian agama islam. Selain
itu mereka juga selalu berusaha mencari penulis yang memang sudah dikenal dan
mempunyai tulisan yang bagus dan unik contohnya seperti buku-buku karangan
sujiwotedjo.
f. Weakness Analysis
Weakness Analysis sendiri memfokuskan kelemahan-kelemahan yang
dimiliki oleh penerbit itu sendiri. Kelemahan ini diungkapkan sendiri oleh kepala
bagian promosi dan pemasaran penerbit Pustaka Iman yang menjelaskan bahwa :
“Hambatan utama kita menyangkut SDM yang ada, karena SDM yang
ada disini dirasa kurang, saya sendiri selain jadi kepala bagian
promosi dan pemasaran juga merangkap finance dan kadang
mengurusi administrasi. Saya berharap memiliki tim khusus bagian
promosi dan pemasaran sehingga bisa maksimal. Selain itu kurangnya
modal dirasa juga menghambat jalannya promosi bisa dilakukan”.11
10
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013.
11
Ibid
50
Dari pernyataan kepala bagian promosi dan pemasaran lemahnya modal
dapat menjadi hambatan penerbit dapat melakukan pergerakan dalam melakukan
strategi komunikasi pemasaran yang diinginkan juga dari pernyataan diatas
permasalahan yang menjadi kelemahan adalah kurangnya staff atau sumber daya
manusia.
g. Opportunity Analysis
Opportunity analysis memfokuskan pada situasi diluar perusahaan yang
dapat dijadikan sebagai peluang-peluang bagi perusahaan untuk maju dan
berkembang. Peluang-peluang bagi penerbit Pustaka Iman yang sesuai dengan
cakupan faktor eksternal menurut Armstrong adalah politik dan hukum, tren
pasar, kondisi ekonomi dan harapan stakeholder.12 Berikut adalah penjelasan dari
peluang yang ada :
1) Kerjasama Dari Lembaga Pemerintah
Kerjasama dari lembaga pemerintah ini memberikan dampak yang baik
untuk kemajuan dan perkembangan penerbit Pustaka Iman. Contohnya saja
Pustaka Iman sering melakukan kerjasama dengan lembaga pemertintah seperti
departemen agama dan departemen pendidikan dalam pengadaan buku-buku
gratis untuk dibagikan ke lembaga pendidikan seperti sekolah dari tingkat sekolah
dasar sampai perguruan tinggi dan juga pesantren-pesantren yang ada dibawah
naungan departemen agama. Hal ini diungkapkan oleh kepala bagian promosi dan
pemasaran Pustak
“Kerjasama yang selama ini kita lakukan dengan pemerintah yaitu dari
departemen agama adalah adanya proyek pengadaan buku-buku
agama bagi sekolah, madrasah, tsanawiyah, pesantren-pesantren dan
12
Armstrong, Michael. A handbook of Human Resource Management Practice (10th
edition).(London: Kogan Page, 2006).h.216.
51
beberapa universitas. Kita sangat diuntungkan dengan adanya
kerjasama ini”.13
2) Pembentukan Awareness Pembaca
Peluang ini justru datang dari penerbit-penerbit lain yang sudah
menerbitkan buku best seller. Peluang yang ada seperti mendapatkan naskah yang
bagus dari penulis yang memang sudah mempunyai fans fanatik sangat membantu
dalam menaikkan jumlah pendapatan penerbit. Jika buku yang mereka terbitkan
bisa diterima oleh masyarakat luas dan menjadi best seller.
Seperti yang
dikemukakan oleh kepala bagian promosi dan pemasaran yaitu :
“kita sebagai penerbit harus jeli dalam melihat peluang yang ada,
contoh Bentang Pustaka yang berhasil mendapatkan kerjasama dengan
penulis Andrea Hirata yang sukses dengan buku trilogi terbitannya
laskar pelangi. Jika kita bisa mendapatkan naskah yang bagus dan
juga dari penulis yang memang sudah mempunyai fans fanatik. Buku
tersebut kemungkinan besar bisa menjadi best seller dan ini sangat
menguntungkan bagi penerbit”.14
3) Adanya Demand Yang Tinggi Di Daerah Tertentu
Suatu daerah juga menetukan demand dari buku-buku yang diterbitkan
oleh Pustaka Iman. Terdapat demand yang lebih tinggi dibanding dengan daerah
lain, yaitu didaerah jakarta dan bandung dan jawa tengah, di ketiga daerah ini
penjualan buku-buku terbitan penerbit Pustaka Iman menempati tiga besar dalam
penjualan dan pemintaan buku terus meningkat. Selain minat baca di ketiga
daerah ini memang besar didukung pula promosi dan distribusi di daerah ini sudah
sangat baik. Seperti yang dikemukakan oleh kepala bagian promosi dan
pemasaran Pustaka Iman :
“Dibeberapa daerah di pulau jawa memang mempunyai tingkat
penjualan yang relatif tinggi dari daerah-daerah lain yang menjadi
13
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013.
14
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013.
52
cakupan pemasaran buku-buku terbitan kita ( Pustaka Iman ) seperti
Jakarta, Bandung dan Jawa Tengah”.15
Dari peluang-peluang yang dipaparkan oleh kepala bagian promosi dan
pemasaran tersebut menunjukkan adanya hal-hal yang dapat dimanfaatkan
penerbit Pustaka Iman untuk mengembangkan usaha. Dengan adanya peluangpeluang tersebut dapat dikatakan memudahkan Pustaka Iman dalam memasarkan
buku terbitannya.
h. Threat analysis
Threat analysis memfokuskan hambatan-hambatan yang datang dari luar
perusahaan yang dapat menghambat jalannya perusahaan tersebut. Ancaman yang
dihadapi oleh penerbit Pustaka Iman adalah :
1) Kompetitor Di Bisnis Penerbitan Lain
Menurut peneliti, kompetitor dibisnis penerbitan lainnya merupakan
suatu ancaman bagi Pustaka Iman. Selain penerbit besar yang memang sudah
berpengalaman dalam dunia penerbitan buku di Indonesia, sekarang banyak juga
bermunculan penerbit-penerbit kecil atau indie yang berani menerbitkan buku.
Namun, menurut kepala bagian promosi dan pemasaran Pustaka Iman hal ini
bukan merupakan suatu ancaman, seperti yang diungkapkan sebagai berikut :
“hampir semua penerbit kita jadikan saingan, ini untuk memacu kita
dalam meningkatkan kualitas kita. Dalam dunia penerbitan persaingan
di “dunia nyata” atau secara kasat kasat mata memang tidak begitu
terlihat, tetapi persaingan antar penerbit lebih terlihat secara
redaksional maksudnya ketika ada sebuah naskah yang bagus dari
penulis tertentu, naskah itulah yang menjadi perebutan antara
penerbit”.16
2) Sarana Promosi Di Toko Buku
15
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013.
16
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013.
53
Toko buku besar seperti Gramedia dan Gunung Agung sering kali
mengucilkan buku-buku terbitan dari penerbit yang kecil. Ada perbedaan
mencolok antara display yang ditampilkan di toko buku besar tersebut. Seringkali
buku terbitan dari penerbit kecil dan tidak satu grup atau yang tidak berafiliasi
dengan toko buku tersebut langsung ditaruh di rak buku seperti buku lama. hal ini
jelas mempengaruhi buku tersebut dapat diketahui oleh masyarakat, hal ini seperti
diungkapkan oleh kepala bagian promosi dan pemasaran Pustaka Iman :
“Seringkali toko-toko buku besar seperti Gramedia dan Gunung agung
tidak mendisplay buku-buku kita kedalam kategori new release karena
kalah dengan buku lain. Bukan karena buku terbitan kita tidak bagus,
tetapi biaya promosi yang besar di toko buku tersebut sangat mahal,
oleh karena itu seringkali hali itu menjadi salah satu faktor
penghambat kita dalam mempromisikan”.17
Dari paparan diatas, penerbit Pustaka Iman harus bisa mencari alternatif
sarana promosi lain agar buku-buku terbitan mereka bisa diterima oleh pasar.
Selain mereka juga harus mempunyai modal yang lebih besar lagi untuk
membiayai promosi.
2. Objectives
Objective adalah tujuan atau misi dari perusahaan baik jangka panjang,
jangka menengah maupun jangka pendek. Objective digunakan untuk menentukan
arah dari perusahaan agar menjadi panduan untuk segala target yang telah
ditetapkan dan strategi yang direncanakan dapat diraih dan tidak kehilangan arah.
Setiap perusahaan hendaknya memiliki tujuan dari perusahaannya masing-masing
agar dapat mengukur apakah perusahaan tersebut sudah mencapai apa yang
mereka inginkan.
17
Ibid
54
Seperti layaknya penerbit lainnya, penerbit Pustaka Iman memiliki
Objectives dari strategi komunikasi pemasaran yang menjadi landasan dasar kerja
mereka. Objectives yang dimiliki penerbit Pustaka Iman seperti yang dipaparkan
oleh kepala bagian promosi dan pemasaran.
“Tentu saja dari semua yang kami lakukan selama ini adalah untuk
meningkatkan angka penjualan, dan selain itu kami juga sebagai
penerbit berusaha menerbitkan buku yang baik, bagus serta
bermanfaat bagi pembaca dan berperan dalam mencerdaskan bangsa
melalui bacaan”.18
Dari pernyataan diatas terlihat bahwa penerbit Pustaka Iman tidak hanya
ingin meningkatkan angka penjualan, mereka juga ingin turut serta memberikan
dan menyediakan bahan bacaan yang baik dan juga ingin mencerdaskan bangsa
melalui bacaan. Menurut peneliti, apabila Pustaka Iman terus menerbitkan buku
yang bagus dan baik maka masyarakat akan dengan sendirinya akan menunggu
dan menanti untuk membeli buku-buku terbitan dari Pustaka Iman. Maka usaha
untuk meningkatkan angka penjualan akan lebih baik lagi.
3. Strategy
Strategi memiliki keterkaitan dengan tujuan perusahaan. Dalam hal ini,
untuk memaksimalkan jalannya perusahaan agar bisa mencapai tahap demi tahap
dalam tujuan yang diinginkan, setiap perusahaan hendaknya memiliki strategi
yang sesuai. Oleh karena itu strategi yang dipilih harus disesuaikan dengan waktu,
biaya dan kemampuan yang dimiliki dari perusahaan itu sendiri.
Untuk penerbit yang tergolong dalam usaha menengah, seringkali
masalah biaya menjadi hambatan dalam menjalankan strategi-strategi yang
diinginkan. Oleh karena itu, disinilah peranan penting seorang marketing manager
18
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013.
55
atau manajer promosi dan pemasaran untuk memilih langkah apa saja yang
diprioritaskan agar dapat memaksimalkan keterbatasan yang ada. Kepala bagian
promosi dan pemasaran Pustaka Iman Bapak Deni menjelaskan tentang strategi
yang dilakukan Pustaka Iman dapat dibagi kedalam dua kategori, yaitu push
strategy dan pull strategy. Push strategy yang dilakukan antara lain adalah dengan
jalur distribusi dan personal selling antara lain dengan membuka stand-stand
buku.
“Untuk push strategy kami kami memfokuskan kepada jalur distributor
yang dipegang oleh distributor tunggal kita yaitu Mizan Media Utama.
Disamping itu kami juga membuka stand atau booth buku di pameran
dan bazar buku murah”.19
Mendorong promosi melalui distributor merupakan langkah yang baik
bagi penerbit Pustaka Iman, seperti yang dikatakan Prisgunanto, “Para distributor,
pengecer, sampai penjual asongan adalah pihak-pihak yang paling dekat dengan
konsumen. Kehadiran mereka diyakini mampu mengubah keputusan beli dan
sikap terhadap produk”.20
Selain itu membuka stand atau booth dalam bazar buku merupakan
personal selling yang mempunyai dua keuntungan. Pertama dapat meningkatkan
awareness masyarakat tentang menariknya buku-buku terbitan Pustaka Iman dan
juga dapat meningkatkan penjualan buku-buku terbitan Pustaka Iman itu sendiri.
Pull strategy yang dilakukan oleh penerbit Pustaka Iman antara lain
dengan word of mouth, exhibition, advertorial dan pemanfaatan media internet
19
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013.
20
Prisgunanto, Ilham. Komunikasi Pemasaran,(Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia
2006).h.99.
56
melalui social media dan situs resmi penerbit Pustaka Iman yang dapat diakses di
www.pustakaiman.com Berikut ini adalah pernyataan yang diungkapkan oleh
kepala bagian promosi dan pemasaran Pustaka Iman.
“..untuk pull strategy, cara yang paling berpengaruh adalah word of
mouth, selain itu juga pemanfaatan social media seperti facebook dan
twitter sangat membantu dalam promosi dan pemasaran, hampir 70
persen promosi kita menggunakan media social tersebut. Sarana
promosi yang murah dan tidak perlu mengeluarkan banyak biaya.
Selain itu exhibition atau pameran buku juga berperan membantu
promosi dan pemasaran”.21
Menurut peneliti, dari kedua jenis strategi yang diterapkan oleh penerbit
Pustaka Iman sudah cukup baik dalam mempromosikan dan memasarkan buku
terbitan tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. Dari stategi yang diterapkan
penerbit Pustaka Iman mereka memang belum memilih mengiklankan buku-buku
mereka secara komersil selain biaya yang digunakan cukup besar.
4. Tactic
Taktik merupakan elemen yang digunakan untuk medukung strategi.
Taktik merupakan kumpulan detail-detail startegi yang berisi tentang proses
pengembangan dan kreativitas. Pada tahap ini diperlukan nilai seni dari
penyusunan rancangan strategi komunikasi pemasaran.22
Berikut ini penjelasan tentang taktik apa saja yang dilakukan oleh
penerbit Pustaka Iman :
a. Pemanfaatan Jalur Distribusi
Jalur distribusi merupakan salah satu taktik utama yang dilakukan oleh
Pustaka Iman. Untuk saat ini Pustaka Iman bekerja sama dengan Mizan Media
21
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013.
22
Prisgunanto, Ilham. Komunikasi Pemasaran,(Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia 2006).
h.109.
57
Utama selaku distributor tunggal. Mizan Media Utama inilah yang bertanggung
jawab melakukan distribusi buku-buku terbitan Pustaka Iman.
Mizan Media Utama yang terletak di Bandung ini dipilih Pustaka Iman
menjadi distributor tunnggal karena pengalaman mereka yang memang sudah
teruji. Banyak penerbit lain yang juga menjadikan Mizan Media Utama ini
menjadi rekan dalam hal distribusi buku. Hampir seluruh wilayah di Indonesia
sudah menjadi bagian dari jalur distribusi Mizan Media Utama ini. Jakarta,
Bandung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, wilayah di pulau sumatera seperti
Lampung, Palembang, Medan, Kalimantan dan daerah-daerah dibagian
Indonesia timur seperti Makasar dan Irian Jaya. Dengan mengutaman jalur
distribusi melalui Mizan Media Utama ini Pustaka Iman sudah melakukan hal
yang tepat.
b. Personal Selling
Kegiatan personal selling yang dilakukan oleh penerbit Pustaka Iman
dengan membuka stand atau booth dalam pameran buku murah dan sejenisnya.
Stand atau booth ini termasuk dalam kegiatan personal selling karena melalui
kegiatan ini terjalin penjualan yang dilakukan secara langsung dan person to
person. Dengan adanya sales promotion yang menangani penjulan disetiap
stand atau booth yang ada, kegiatan personal selling ini sudah sesuai dengan
apa yang diungkapkan oleh Tjiptono mengenai personal selling yaitu
komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk
memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk
58
pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan
mencoba dan membelinya.23
c. Word Of Mouth
Word of mouth yang dilakukukan oleh penerbit Pustaka Iman adalah
dengan cara aktif mengadakan bedah buku. Bedah buku ini biasanya
mengundang narasumber-narasumber yang sudah dikenal oleh masyarakat
yang memang kompeten dan sesuai dengan buku yang sedang dibedah.
Gambar 4.1
Launching buku Atlas Wali Songo di PBNU
Sumber : Dokumentasi penebit Pustaka Iman
23
Tjiptono, Fandy. Pemasaran Stratejik.(Jakarta: Penerbit Andi, 2000)h.224.
59
Gambar 4.2
Launching buku Ngawur Karena Benar di Taman Ismail Marzuki
Sumber : Dokumentasi penerbit Pustaka Iman
Contoh ketika Pustaka Iman melakukan bedah buku yang berjudul “Ngawur
Karena Benar” karangan Sujiwotedjo yang diadakan di Taman Ismail Marzuki
dan dalam bedah buku tersebut Pustaka Iman juga membuka stand atau booth
untuk penjualan bukunya. dalam bedah buku ini diharapkan dapat menjaring
pembaca untuk membeli buku yang sedang dibedah. Hal ini dikemukakan oleh
kepala bagian promosi dan pemasaran Pustaka Iman.
“kita juga aktif untuk mengadakan bedah buku sebagai salah satu dari
startegi promosi agar buku-buku kita dikenal dan dapat diketahui oleh
masyarakat dan masyarakat tertarik untuk membeli”.24
Menurut peneliti, word of mouth sangat bermanfaat sebagai salah satu
taktik dan strategi yang dilakukan Pustaka Iman, karena pada dasarnya
kekuatan word of mouth didasari oleh kekuatan buku itu sendiri. Apabila buku
24
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013.
60
tersebut mempunyai unique selling proposition yang dimana memang memiliki
kelebihan maka buku tersebut akan lebih dibicarakan oleh orang.
Word of mouth adalah informasi mengenai produk atau layanan tertentu
yang dinyatakan satu individu kepada lainnya.25 Hal ini membawa pengaruh
yang signifikan dari buying behavior seseorang karena informasi yang
diberikan oleh teman atau keluarga lebih dipercaya. Selain itu word of mouth
yang terus menerus dilakukan dapat meningkatkan awareness seseorang
kepada buku terbitan Pustaka Iman.
d. Exhibitions
Exhibitions
yang
diikuti
oleh
penerbit
Pustaka
Iman
sendiri
memanfaatkan pameran-pameran yang biasa rutin diadakan seperti bulan buku,
pameran buku di JCC atau bazar buku murah yang diadakan oleh komunitas
tertentu. Seperti yang diutarakan oleh kepala bagian promosi dan pemasaran.
“kita sering ikut berpartisipasi dalam pameran-pameran, kita bisa
membuka stand buku untuk menjual buku kita. Disana pengunjung bisa
melihat buku kita dan bisa membeli dengan harga yang lebih murah”.26
Menurut peneliti, kegiatan exhibitions yang dilakukan oleh penerbit
Pustaka Iman sudah sesuai dengan segmen yang diharapkan, karena pameran
ini dihadiri oleh masyarakat yang antusias tehadap bacaan. Melalui exhibitions
yang dilakukan Pustaka Iman, merupakan salah satu media untuk menjangkau
langsung ke pembaca, karena dengan adanya hubungan langsung ke pembaca
dapat menimbulkan awareness terhadap buku terbitan Pustaka Iman.
25
Yeshin, Tony. Integrated Marketing Communication,( Oxford: Reed Educational and
Professional Publishing Ltd,1998).h.24.
26
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013.
61
Dalam exhibitons ini pula masyarakat atau pembaca yang datang dalam
pameran tersebut dapat membaca buku yang ada dan sales juga dapat
mempromosikan buku yang ada. Cara ini merupakan salah satu implementasi
dari direct marketing.
Tujuan dari ikut serta Pustaka Iman dalam exhibitions ini adalah untuk
menjaring pembaca potensial. Pembaca potensial yang tertarik terhadap bukubuku terbitan Pustaka iman dan membeli buku juga mencapai efek word of
mouth setelah buku tersebut dibaca diharapkan pembaca buku ini akan
bercerita kepada keluarga dan kerabat.
e. Advertorial dan Publicity
Untuk kegiatan advertorial yang dilakukan oleh penerbit Pustaka Iman
ialah dengan dibahasnya buku-buku terbitan Pustaka Iman dalam resensi buku
majalah atau koran dan untuk publicity pernah juga diliput oleh beberapa
stasiun televisi swasta seperti di program Apa Kabar Indonesia TV One dan
program acara Kick Andy Metro TV serta berkesempatan untuk melakukan
bedah buku di beberapa radio seperti DFM Radio dan RRI Pro 2.
Menurut peneliti, kegiatan publicity yang dilakukan berupa bedah buku
di beberapa radio dan liputan di beberapa televisi swasta ini dapat membangun
pemahaman yang lebih mendetail tentang buku yang sedang dipromosikan
serta dapat menstimulasi masyarakat untuk membeli buku tersebut. Hal ini
sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Kennedy dan Soemanagara bahwa
“Publicity biasanya digunakan untuk mempromosikan produk spesial,
membangkitkan kepercayaan terhadap produk kepada konsumen khusus”.27
27
Kennedy, John dan Soemanagara, R Dermawan. Marketing Communication..(Jakarta:
PT. Bhuana Ilmu Populer, 2006).h.22-23
62
Menurut peneliti, advertorial yang diliput oleh majalah atau koran dalam
bentuk resensi buku adalah salah satu bagian promosi yang tepat karena
biasanya bila resensi buku itu bagus di suatu majalah atau koran, pembaca akan
lebih tertarik untuk membeli buku tersebut. Hal ini sesuai dengan apa yang
diungkapkan oleh Kennedy dan Soemanagara bahwa “Advertorial adalah suatu
tulisan yang mengupas produk secara rinci dengan tujuan mengubah
pengetahuan konsumen dengan pencapaian sasaran maksimal di media,
majalah dan surat kabar”.28
f. Advertising
Bentuk advertising yang dilakukan oleh penerbit Pustaka Iman adalah
dengan membuat poster, x-banner, pembuatan brosur, flyers, dan pemasangan
neon box di beberapa toko buku. Kegiatan ini dilakukan Pustaka Iman sebagai
salah satu bentuk pull strategy dalam meningkatkan awareness masyarakat dan
juga dalam meningkatkan penjualan. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan
kepala bagian promosi dan pemasaran Pustaka Iman.
“jika penjualan tidak sesuai dengan target yang dicapai, misalkan
dalam seminggu itu kita seharusnya menjual 500 buah buku tetapi
pada kenyataannya kita Cuma menjual 100 buku, maka selain bentuk
promosi seperti poster, flyers, x-banner juga neon box, kita akan
menyewa floor khusus di suatu toko buku untuk mendisplay buku-buku
kita”.29
Menurut peneliti, kegiatan yang dilakukan oleh penerbit Pustaka Iman
kurang baik karena flyers dan brosur tidak disebarkan langsung kepada
konsumen dan pembaca. Seharusnya kegiatan advertising ini memberikan
stimulus agar timbul kesadaran dan ketertarikan terhadap buku-buku terbitan
28
Kennedy, John dan Soemanagara, R Dermawan. Marketing Communication..(Jakarta:
PT. Bhuana Ilmu Populer, 2006).h.21.
29
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013.
63
Pustaka Iman. Akan lebih baik jika penerbit Pustaka Iman juga menyebarkan
poster, flyers dan brosur ini ditempat umum seperti halte bus, sekolah,
universitas, yang mungkin akan lebih tepat dengan segmentasi yang dipunyai
Pustaka Iman.
1) Pemanfaatan Media Internet
Pemanfaatan media internet untuk melakukan strategi komunikasi
pemasaran dengan menggunakan situs resmi, akun facebook dan akun twitter
dan juga youtube channel dari penerbit Pustaka Iman menjadi salah satu
startegi yang dijalankan dan dianggap penting oleh Pustaka Iman, karena
hampir 70% promosi dilakukan melalui media sosial yang tersedia melalui
layanan internet.
Gambar 4.3
Tampilan situs resmi penerbit Pustaka Iman
Sumber : http://www.pustakaiman.com
64
Gambar 4.4
Tampilan akun Facebook penerbit Pustaka Iman
Sumber : https://www.facebook.com/pustakaiman
Gambar 4.5
Tampilan akun youtube penerbit Pustaka Iman
Sumber : http://www.youtube.com/user/ade30985
Dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap situs resmi
penerbit Pustaka Iman yang dapat diakses di www.pustakaiman.com , terdapat
berbagai penjelasan tentang buku-buku apa saja yang sedang dipasarkan,
adanya penjelasan tentang buku tersebut, siapa pengarangnya dan sedikit
resensi dari buku tersebut yang bisa menjadi daya tarik. Terdapat juga kolom
65
pilihan dari beberapa video yang sudah di upload ke channel youtube dan
contact person untuk membeli buku tersebut secara online. Dalam komunikasi
dan pemasaran yang dilakukan oleh penerbit Pustaka Iman yang dapat diakses
melalui situs resmi. Pustaka Iman juga melakukan kerjasama dengan website
distributor utama di www.mizan.com dan beberapa online store seperti
www.inibuku.com,www.bukukita.com , www.bukabuku.com , www.plasa.com
,www.kutukutubuku.com.
Twitter adalah salah satu media internet yang sangat dimanfaatkan oleh
penerbit Pustaka Iman. Penerbit Pustaka Iman tahu betul bagaimana
memanfaatkan media sosial ini, dengan memposting atau “mentwit” tentang
buku yang akan diterbitkan ini dapat meningkatkan awareness khalayak yang
memang sudah menjadi followers (pengikut akun twitter Pustaka Iman).
Gambar 4.6
Tampilan akun Twitter penerbit Pustaka Iman
Sumber : https://twitter.com/iman_pustaka
66
Pustaka Iman aktif dalam melakukan “kultwit” (kuliah dengan mentwit)
dan tidak lupa mereka me-mention akun orang-orang penting dengan followers
yang besar yang berkaitan dengan buku yang sedang di promosikan sehingga
diharapkan orang yang di mention tersebut dapat me-retweet sehingga
followers orang tersebut dapet mengetahui buku yang sedang dipromosikan.
Penerbit Pustaka Iman juga aktif dalam memberikan dan membuat kuis yang
berhadiah buku-buku keluaran terbaru dari mereka. Hal ini menjadi cara yang
sangat efektif yang dilakukan penerbit Pustaka Iman dalam meningkatkan
angka penjualan dan menjadi sarana promosi gratis yang menjadi salah satu
yang diandalkan untuk promosi. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh kepala
promosi dan pemasaran Pustaka Iman.
“media sosial seperti twitter menjadi bagian penting dalam strategi
komunikasi dan pemasaran yang kita lakukan. Karena hampir 70 %
promosi kita lakukan melalui media internet, dan twitter ini salah
satunya, dengan mentwit dan melakukan kultwit diharapkan dapat
meningkatkan awareness khalyak sehingga mereka tertarik kemudian
membeli buku kita”.30
5. Action
Tindakan atau action adalah kegiatan nyata yang dilakukan untuk
mendukung tercapainya strategi dan taktik yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Penerbit harus memperhatikan tindakan-tindakan yang akan dilakukan karena
setiap tindakan yang dilakukan akan memberikan pengaruh terhadap kinerja dan
keberlangsungan strategi yang dijalankan.
Dalam menjalankan strategi komunikasi pemasaran yang dijalankan oleh
penerbit Pustaka Iman yaitu dengan menguatkan prinsip kekeluargaan yang
dipegang teguh, agar terciptanya atmosfer yang dapat meningkatkan motivasi
30
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013
67
kerja karyawan serta dapat mendukung startegi komunikasi dan pemasaran yang
dijalankan dan selalu berpikiran terbuka dalam menerima saran dan masukan baik
yang datang dari dalam maupun dari luar. Hal ini diperkuat dari pernyataan kepala
promosi dan pemasaran Pustaka Iman.
“untuk mendukung jalannya strategi komunikasi dan pemasaran yang telah
disepakati dan ditetapkan, kami melakukan beberapa tindakan, seperti menguatkan hal
mendasar dari dalam. Menguatkan asas kekeluargaan. Kami selalu mengutamakan asas
kekeluargaan dalam bekerja untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan dan
kenyamanan dalam bekerja. Kami selalu berpikiran terbuka untuk menerima saran
darimana saja baik dari luar maupun dari dalam yang kami yakini akan berdampak baik
bagi kami dalam menjalankan strategi komunikasi dan pemasaran ini”.31
Selain itu tindakan yang dilakukan penerbit Pustaka Iman dalam
berpromosi adalah dengan lebih menggunakan sarana promosi yang tidak
memerlukan biaya yang besar seperti word of mouth, situs resmi, situs rekanan
dan distributor, dan pemanfaatan media internet seperti twitter, facebook ,
youtube dan penjualan langsung melalui bazaar dan pameran buku murah.
6. Control
Control adalah alat yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam
mengetahui apakah taktik dan strategi komunikasi pemasaran yang dijalankan
sudah sejalan dengan apa yang sudah direncanakan dengan implementasinya.
Control juga membantu perusahaan dalam menjaga keefektifan taktik dan strategi
yang dilakukan untuk melihat apakah berhasil atau tidak, dan jika tidak maka
perusahaan bisa menghentikan rencana tersebut dan mencari alternatif lain yang
lebih efektif.
Control dijadikan alat untuk evaluasi yang dilakukan secara menyeluruh
sebagai pemantauan yang memberikan indikasi awal untuk memaksimalkan hasil
31
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013
68
dari strategi komunikasi dan pemasaran. Penerbit Pustaka Iman melakukan
control atau evaluasi dengan cara melihat hasil penjualan baik yang dijalankan
oleh Pustaka Iman sendiri dan laporan penjualan dari distributor tunggal mereka
yaitu Mizan Media Utama.
Setiap dua minggu sekali diadakan rapat untuk mengevaluasi apakah
strategi komunikasi dan pemasaran yang dijalankan sudah berjalan dengan baik
atau tidak. Jika hasilnya baik maka strategi itu akan terus dijalankan, tetapi jika
hasilnya tidak sesuai dengan apa yang ditargetkan maka penerbit Pustaka Iman
akan mengevaluasi lagi dan dicarikan strategi alternatif lainnya untuk
meningkatkan penjualan.
Menurut peneliti, hal yang dilakukan penerbit Pustaka iman sudah tepat,
karena dengan adanya rapat evaluasi setiap dua minggu sekali ini apa yang
menjadi hambatan dalam menjalankan strategi komunikasi dan pemasaran dapat
ditemukan dan diatasi dan diharapkan dapat meningkatkan penjualan buku.
C. Antara Dakwah dan Komoditas
Dalam
memasarkan
buku
terbitannya
penerbit
Pustaka
Iman
menggunakan strategi komunikasi pemasaran yang betujuan untuk mengetahui
segala kelemahan dan kelebihan yang dimiliki. Semua direncanakan dan
disiapkan agar buku yang diterbitkan bisa diterima khalayak dan diharapkan buku
tersebut bisa menjadi best seller. Buku yang diterbitkan baik buku umum, novel
maupun buku yang bernuansa islami semua dipersiapkan dengan baik strategi
komunikasi pemasarannya.
69
Dari data yang ditemukan peneliti baik melalui wawancara langsung
kepada Bapak Deni Ramdani selaku kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman dan juga data yang didapat peneliti melalui observasi,
penerbit Pustaka Iman memiliki menggunakan beberapa channel yaitu distirbusi
dan reseller. Dengan menggunakan analisis SOSTAC, peneliti menemukan
beberapa kelemahan dan kelebihan yang dimiliki oleh penerbit Pustaka Iman
dalam menjalankan stategi komunikasi pemasarannya antara lain bersumber dari
kurangnya dana yang dimiliki oleh penerbit Pustaka Iman, ini menjadikan strategi
yang akan dijalankan menjadi terhambat karena dengan dana yang terbatas
Pustaka Iman tidak bisa menggunakan semua sarana atau media yang ada.
Kurangnya sumber daya manusia atau karyawan yang dimiliki oleh
penerbit Pustaka Iman menjadi salah satu hambatan dalam membuat stategi
komunikasi pemasaran yang baik karena satu orang karyawan di Pustaka Iman
bisa memiliki dua jabatan seperti bapak Deni Ramdani selain menjabat sebagai
kepala bagian promosi dan pemasaran beliau juga menjabat menjadi staff yang
bertugas dibidang finansial (keuangan). Dan kurangnya sumber daya manusia
dalam tim manajemen dan marketing yang dimiki oleh Pustaka Iman juga menjadi
salah satu faktor kurang berhasilnya strategi komunikasi pemasaran yang
dilakukan karena ide atau masukan menjadi terbatas dengan kurangnya sumber
daya manusia yang dimiliki oleh penerbit Pustaka Iman.
Jalur distribusi menjadi salah satu yang diandalkan oleh penerbit Pustaka
Iman karena pada strategi ini penerbit Pustaka Iman bekerjasama dengan Mizan
Media Utama sebagai distributor tunggal. Pemanfaatan Mizan Media Utama
sebagai distributor tunggal sangat membantu penerbit Pustaka Iman dalam
70
pemasaran, dimana Mizan Media Utama termasuk salah satu distributor yang
mempunyai cakupan wilayah pemasaran buku yang luas, area pemasarannya
hampir meliputi seluruh wilayah di Indonesia. Mizan Media Utama sendiri
dikenal juga sebagai penerbit dan distributor buku-buku bernuansa islami.
Menurut peneliti keputusan yang diambil oleh penerbit Pustaka Iman dengan ikut
serta menjadikan Mizan Media Utama sebagai distributor tunggal sudah tepat,
karena menyangkut image yang dimiliki oleh Mizan Media Utama yang sudah
lekat dengan penerbit dan distributor buku bernuansa islami hal ini turut seta
membantu penerbit Pustaka Iman dalam pembentukan image sebagai penerbit
yang menerbitkan buku-buku bernuansa islami yang dapat diperhitungkan.
Berbagai macam cara digunakan penerbit Pustaka Iman dalam strategi
komunikasi pemasaran, selain selalu berkomitmen untuk menerbitkan buku yang
bagus dan bermutu mereka juga selalu berusaha mencari naskah buku dari penulis
yang mempunyai sudah mempunyai banyak penggemar dan juga mempunyai
unique selling proposition. Hal ini menurut peneliti adalah hal yang baik bagi
penerbit Pustaka Iman karena dengan dua hal itu sudah bisa dijadikan tolak ukur
buku tersebut bisa menjadi best seller dipasaran.
Penerbit Pustaka Iman juga membuat segementasi, targeting dan
positioning untuk menentukan strategi apa yang digunakan dalam memasarkan
buku terbitannya. Hal ini penting karena dengan mengetahui segementasi,
targeting dan positioning sebuah buku akan menentukan buku tersebut diterima
oleh khalayak dan jika buku tersebut buku yang bernuansa islami, penerbit
Pustaka Iman juga bisa membuat strategi dakwah apa yang bisa digunakan dalam
memasarkan buku tersebut karena menurut peneliti selain mengejar angka
71
penjualan, strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan penerbit Pustaka Iman
pada buku yang bernuansa islami juga menjadikan buku tersebut sebagai media
untuk berdakwah dan bermanfaat bagi umat islam yang membaca buku tersebut.
Penerbit Pustaka Iman juga membagi dua cara dalam melakukan strategi
komunikasi pemasaran yaitu dengan push strategy dan pull strategy. Push
strategy meliputi jalur distribusi yang bekerjasama dengan Mizan Media Utama
sebagai distributor tunggal dan kegiatan personal selling membuka stand buku
dan aktif dalam mengikuti pameran-pameran buku seperti Jakarta Book Fair dan
untuk buku yang bernuansa islami mereka juga ikut dalam pameran buku islam
seperti Jakarta Islamic Book Fair dan aktif mengikuti bazaar atau pameran buku
murah di sekolah, pesantren dan juga universitas. Kegiatan seperti ini menurut
peneliti sangat baik karena dengan kegiatan personal selling seperti ini penerbit
Pustaka Iman dapat langsung bertemu pembaca dan pecinta buku, disini penerbit
Pustaka Iman dapat meminta masukan tentang apa saja yang diinginkan dan
diharapkan oleh para pembaca dan pecinta buku dan diharapkan masukan dan
feedback langsung dari mereka menjadikan penerbit Pustaka Iman dapat
menerbitkan buku yang berkualitas dikemudian hari.
Pull strategy yang dilakukan oleh penerbit Pustaka Iman meliputi word
of mouth, exhibitions, advetorial and publicity dan pemanfaatan media internet.
Word of mouth sendiri menjadi salah satu startegi yang dipertahankan oleh
penerbit Pustaka Iman karena strategi ini termasuk yang tidak membutuhkan
biaya besar bahkan tidak membutuhkan biaya, dengan mengadakan kegiatan
seperti bedah buku dengan menghadirkan penulis dan pembicara yang kompeten
diharapkan pembaca dan pecinta buku yang hadir dalam bedah buku tersebut
72
dapat bercerita dan memberi tahu kemudian mempengaruhi orang lain seperti
teman atau keluarga bahwa buku yang dibedah adalah buku yang berkualitas dan
layak dibeli.
Melakukan bedah buku di stasiun televisi dan radio yang termasuk dalam
kegiatan advetorial and publicity yang dilakukan oleh penerbit Pustaka Iman, Apa
Kabar Indonesia di TV One, Kick Andy di Metro Tv, DFM Radio dan RRI pro
dua menjadi media yang dijadikan Pustaka Iman menajadi sarana promosi dan
bedah buku, menurut peneliti penerbit Pustaka Iman seharusnya lebih banyak lagi
memanfaatkan media seperti televisi dan radio, karena dua media ini masih
menjadi sarana yang efektif untuk berpromosi dan berdakwah, peneliti
berpendapat jangan hanya televisi atau radio nasional saja, sekarang sudah banyak
bermunculan televisi dan radio online yang juga patut dijadikan media promosi
dan dakwah.
Media internet dan pemanfaatannya menjadi strategi yang sangat
berpengaruh dalam startegi komunikasi pemasaran dewasa ini. Penerbit Pustaka
Iman juga ikut serta memanfaatkan media internet atau biasa juga disebut media
online. Penerbit Pustaka Iman memiliki website yang dapat diakses di
www.Pustakaiman.com , di website ini khalayak dapat mencari dan mendapatkan
segala informasi tentang buku-buku terbitan dari penerbit Pustaka Iman, resensi
buku, buku apa saja yang menjadi best seller dan buku yang akan terbit. Website
ini juga mencantumkan link dari social media yang dipunyai penerbit Pustaka
Iman. Selain website Pustaka Iman juga memiliki social media seperti facebook,
twitter dan youtube, dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti twitter adalah
salah satu media sosial yang paling aktif dibandingkan facebook dan youtube,
73
sangat disayangkan Pustaka Iman yang strategi promosinya mengandalkan media
intenet seperti yang dikatakan oleh bapak Deni Ramdani kepala bagian promosi
dan pemasaran tetapi mereka belum sepenuhnya dapat memanfaatkan media
internet yang ada, seharusnya pemanfaatan media internet ini bisa dimaksimalkan
karena startegi yang satu ini tidak memerlukan biaya yang besar, hanya saja
Pustaka Iman harus bisa mengemas seluruh saluran dari media sosial yang mereka
punya agar lebih menarik dan lebih aktif dalam penggunaannya. Di era teknologi
yang sudah sangat maju sekarang ini media internet sangat berperan penting
sebagai media promosi dan berdakwah.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terhadap penerbit
Pustaka Iman, peneliti melihat penerbit pustaka iman belum sepenuhnya
memanfaatkan sarana promosi yang ada, tetapi stratetgi komunikasi pemasaran
yang dilakukan sudah cukup baik. Karena menurut peneliti strategi komunikasi
pemasaran penerbit Pustaka Iman bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan
angka penjualan tetapi strategi komunikasi pemasaran juga menjadi media
dakwah melalui buku-buku terbitan Pustaka Iman.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan oleh
peneliti pada bab-bab sebelumnya mengenai strategi komunikasi pemasaran
penerbit Pustaka Iman adalah :
1. Penerbit Pustaka Iman banyak mengaplikasikan dari strategi promotional mix.
Namun ketidakseimbangan dalam pengaplikasian strategi promotional mix
mengakibatkan pada ketidakstabilan angka penjualan.Penerbit Pustaka Iman
belum
mengandalkan
seluruh
tools
dari
promotional
mix
secara
berkesinambungan dan juga belum ada upaya yang maksimal untuk membuat
masyarakat atau pembaca menjadi sadar akan buku-buku yang diterbitkan oleh
penerbit Pustaka Iman terutama buku-buku bernuansa islami.
2. Buku-buku terbitan dari penerbit Pustaka Iman sebenarnya memiliki potensi
yang cukup besar untuk bisa menjadibest seller dalam penjualan karena bukubuku terbitan dari penerbit Pustaka Iman memiliki unique selling proposition
yang cukup kuat.Namun sayangnya buku-buku yang diterbitkan oleh Pustaka
Iman ini nampaknya belum dikomunikasikan secara tepat dan maksimal
kepada masyarakat dan pembaca.
B. Saran
Berdasarkan dari kesimpulan yang telah diuraikan diatas, peneliti
mencoba memberikan saran kepada penerbit Pustaka Iman dalam hal strategi
komunikasi pemasaran, semoga saran ini dapat dijadikan pertimbangan dan
bermanfaat bagi penerbit Pustaka Iman di masa mendatang.
74
75
1. Melakukan strategi komunikasi pemasaran yang lebih berkesinambungan
terhadap media sosial seperti Facebook, Twitter, Wordpress, Tumblr, youtube,
serta lebih menguatkan dan memperluas lagi hubungan antara komunitas
bacaan yang ada.
2. Lebih menguatkan lagi jaringan distribusi agar dapat hadir disemua tempat
yang memiliki potensi untuk masyarakat bisa mengetahui buku tebitan dari
Pustaka Iman, kemudian mereka tertarik dan membeli buku tersebut.
Diharapkan juga penerbit Pustaka Iman memperhatikan packaging dan
tampilan dari buku-buku terbitan dengan menggunakan desain yang lebih
modern, warna yang lebih modern serta unik.
3. Meningkatkan kualitas dan standarisasi dari buku-buku yang diterbitkan.
Karena dengan terus menjaga kualitas dan standarisasi baik dari segi isi dan
tampilan, maka masyarakat atau pembaca diharapkan akan terus menunggu
buku-buku selanjutnya yang akan diterbitkan oleh Pustaka Iman.
4. Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh penerbit Pustaka Iman
terhadap buku terbitan seharusnya tidak hanya bertujuan untuk mengejar
keuntungan dari penjualan tetapi buku tersebut diharapkan menjadi media
dakwah yang efektif dan bermanfaat bagi umat.
DAFTAR PUSTAKA
Andi, Prastowo. 2011. Memahami Metode-metode Penelitian. Yogyakarta: ArRuzz Media.
Armstrong, Michael. 2006. A handbook of Human Resource Management
Practice (10th edition). London: Kogan Page.
Brannan, Tom. 2004.Intergrated Marketing Communication. Jakarta: PPM.
David, Fred. R. 2002.Manajemen Strategi Konsep. Jakarta: Prenhalindo.
Effendy, Onong Uchjana. 1992. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek cetakan ke4. Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.
Effendy, Onong Uchjana. 2002.Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
G, Altbach Philip dan Teffera. 2005.Bunga Rampai
Pembangunan. Jakarta: PT. Grasindo.
Penerbitan dan
Hafied, Canggara. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Graffindo
Persada.
Husein, Umar. 2000. Metode Penelitian Aplikasi Dalam Pemasaran. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Jauch, Lawrence. R& William F. Glueck. 1988.Manajemen Strategis dan
Kebijakan Perusahaan cetakan ke-3. Jakarta: PT. Erlangga.
Kartajaya, Hermawan dkk. 2005.Positioning, Diferensiasi dan Brand. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Kennedy E, Jhon dan R Dermawan Soemanagara. 2009.Marketing
Communication , Taktik & Strategi. Jakarta : Kelompok Gramedia.
Kennedy, John dan R Dermawan Soemanagara. 2006.Marketing Communication.
Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1,
Edisi Kedelapan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
M, Suryanto. 2007. Marketing Strategy Top Brand Indonesia. Jakarta : CV. Andi
Ofset.
Mardalis. 1999. Metode Penelitian suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi
Aksara.
Moleong, Lexy J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. 2004. Metode penelitian kualitatif paradigma baru ilmu
komunikasi dan ilmu social lainnya. Bandung: PT. Rosdakarya.
76
77
Mulyana, Deddy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Munir, M. 1997. Metode Dakwah cetakan ke II. Jakarta: Prenada Media.
Prisgunanto, Ilham. 2006.Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Penerbit Ghalia
Indonesia.
Sarah, Cook. 2002. Customer Care Excellence. Jakarta: Penerbit PPM.
Soeganda, Priyatna dan Ardianto Ervinaro. 2009.Tujuh Pilar Komunikasi bisnis.
Bandung: Widya Padjadjaran.
Soemanagara, Rd. 2006. Strategic Marketing Communication. Bandung: Alfabeta.
Steiner, George & John Mineer.Manajemen Strategik.Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. 1998. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Jakarta:
Bumi aksara.
Supratikno,Handrawan. 2003. Advanced Strategic Management; Back To Basic
Approach. Jakarta: PT. Grafindo Utama.
Tjiptono, Fandy. 2000.Pemasaran Stratejik. Jakarta: Penerbit Andi.
Tjiptono, Fandy. 2002.Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Uchjana, Effendy, Onong. 2004.Teori, Ilmu & Filsafat Komunikasi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Uchjana, Onong Effendy. 2002. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Widjaja, H.A.W. 2000. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta: Rineka Cipta.
Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Grasindo.
Yeshin, Tony. 1998. Integrated Marketing Communication. Oxford: Reed
Educational and Professional Publishing Ltd.
Jakarta, 20 agustus 2013
No
: 01/XI/2013
Lamp : Hal
: Keterangan Wawancara
Bapak Deni Ramdani selaku Kepala bagian Promosi dan Pemasaran Penerbit Pustaka
Iman dengan ini menyatakan bahwa:
Nama
: SAIFUL BAHRI
NIM
: 108051000095
Jurusan/Prodi
: Komunikasi dan Penyiaran Islam
Adalah
benar
telah
melakukan
penelitian/wawancara
terkait
judul
“Komunikasi Pemasaran Penerbit Pustaka Iman” di kantor penerbit
Pustaka Iman di Kompleks Ki Town House Blok H Jl. Raya limo RT 01 Rw
05 depok, 16515. Pada tanggal 17 mei 2013 pukul 15.00 – 16.00.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan dengan semestinya.
Jakarta, 20 agustus 2013
Deni Ramdani
LAPORAN HASIL WAWANCARA
Hasil wawancara peneliti dengan kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman Bapak Deni Ramdani pada tanggal 17 Mei 2013 di kantor
penerbit Pustaka Iman. Selanjutnya peneliti disimbolkan dengan huruf P dan
kepala bagian promosi dan pemasaran Bapak Deni Ramdani dengan huruf D .
1. P : Bagaimana jalur distribusi Penerbit Pustaka Iman ?
D : Pertama, pustaka iman sendiri adalah holding company seperti Mizan
yang membawahi beberapa imprint seperti Imania. Edelwise, Berkah dan ada
beberapa imprint lainnya. Sekarang yang aktif adalah imprint pustaka iman,
edelwise, imania. Naskah dikirim oleh penulis atau kita mencari penulis
kemudian di seleksi oleh bagian redaksi dan proses pra cetaknya sudah selesai
kemudian masuk ke proses mencetak dan proses percetakan ini naskah dikirim
ke percetakan yang menjadi rekanan dari pustaka iman karena pustaka iman
sendiri belum mempunyai tempat percetakan. Pustaka iman memiliki beberapa
rekanan/vendor percetakan seperti percetakan Mizan Grafika Sarana, Dharma
Karsa Utama, Gita Print, Kompas Gramedia, Yahya Alkaff, Dian Rakyat, Dari
percetakan- percetakan ini yang biasanya setiap buku di produksi sebanyak
3000 eksemplar dan pengecualian jika buku yang akan dicetak dianggap dan
diperkirakan akan menjadi best seller dalam penjualan maka buku ini akan
dicetak lebih dari 6000 eksemplar. Setelah buku ini selesai dicetak lalu buku
ini dikirim ke distributor utama yaitu Mizan Media Utama yang berada di
Bandung. Kemudian dari Mizan Media Utama dibagi 2 wilayah besar
pemasaran yaitu di Bandung dan di Jakarta dan dari 2 wilayah ini dibagi lagi ke
wilayah-wilayah pemasaran lainnya yang dimiliki pustaka iman sendiri. Ada 4
wilayah pemasaran. Wilayah 1 membawahi daerah Jakarta dan Jawa tengah,
wilayah 2 membawahi wilayah pemasaran Sumatra, wilayah 3 membawahi
pemasaran Kalimantan dan yang terakhir wilayah 4 membawahi pemasaran
Sulawesi dan Papua. Distribusi buku terbitan dari pustaka iman sudah
memasuki seluruh Gramedia di Indonesia. Sebagian buku lagi di distribusikan
pustaka iman melalui PO (Pre Order) dan melalui SPO (Sales Promotion
Officer) yang menawarkan ke beberapa toko buku lainnya. Setelah semua buku
terdistribusi dengan baik, maka pustaka iman menunggu laporan dari Mizan
Media Utama selaku Distributor tunggal.
2. P : Darimana saja sumber dana Penerbit Pustaka Iman?
D : Sumber dana ada Bpk. Widigdo Sukarman ( investor / komisaris bank
Muamalat ) dan diteruskan oleh anaknya Aditya Sukarman Bpk. Rachmat
Riyadi ( Investor/ mantan direktur Dompet dhu’afa ), Ibu Hj. Rodiyah (
Investor / Pengusaha ), Jasmine ( investor / yayasan )
3. P : Apakah para investor dan dewan direksi ini mempengaruhi kerja redaksi
dalam kaitannya dengan strategi komunikasi pemasaran yang akan dijalankan?
D : Para investor dan dewan direksi tidak mempengaruhi kerja redaksi dalam
hal pemilihan naskah dan buku apa yang akan diterbitkan. Mereka ikut
memberikan saran tentang kemasan, finishing cover dan terkadang dengan
konten. Mereka juga memberikan strategi komunikasi pemasaran alternatif
yang tidak berkaitan dengan Mizan Media Utama seperti melakukan bazaar,
event, pameran, lelang buku murah dll. Dan perlu diketahui bahwa Penerbit
Pustaka Iman bukan Mizan Media Utama. Penerbit Pustaka Iman hanya berada
di distribusi Mizan Media Utama
4. P : Bagaimana Sejarah Penerbit Pustaka Iman?
D ; Sebelum jadi pustaka iman dulunya adalah pusat kajian tassawuf positif
dan tahun 1999 pernah mempunyai sebuah acara talkshow di ANTV yang
bernama tassawuf dengan Host acaranya yaitu Miranda Risang Ayu dan
Marissa Haque yang ratingnya cukup bagus dan dari bahan bahan acara
tersebut kemudian pada tahun 2001 berdirilah Penerbit Pustaka Iman dan
waktu pertama kali berdiri masih bekerja sama dengan Penerbit Hikmah yang
sekarang bernama Penerbit Naura. Buku yang pertama kali diterbitkan pada
waktu itu adalah “Mi’raj Orang Beriman” . kemudian semenjak tahun 2004
sudah tidak bekerja sama lagi dengan Penerbit Hikmah. Pustaka iman berjalan
sendiri dan mengeluarkan buku best seller yaitu Dokter Cilik Hafal dan paham
Al-Quran yang dibuat 2 versi cetakan dengan hard cover dan yang biasa.
Pernah juga menerbitkan buku best seller lainnya seperti Doomday Keys,
nostradamus. Dan buku yang paling baru terbitan pustaka iman adalah file
caknur dan Hugo Chavez.
5. P : Adakah bantuan dari pemerintah atau lembaga lain yang mendukung
jalannya kegiatan dari Penerbit Pustaka Iman?
D : Untuku bantuan dari pemerintah itu tidak ada, semua sumber dana dari
Penerbit Pustaka Iman pure atau murni dari investor. Dan inverstor ini
memberikan otonomi penuh untuk mengelola dan menjalankan segala kegiatan
termasuk menentukan strategi komunikasi pemasaran / startegi promosi yang
dijalankan. Penerbit Pustaka iman berada di bawah IKAPI ( Ikatan Penerbit
Indonesia ). Kalau dengan pemerintah kita hanya menjalin kerjasama saja,
contohnya kita mempunyai produk buku jika buku kita mempunyai tema yang
menarik dan bisa jadi referensi di lembaga-lembaga pendidikan. Kita pernah
kerjasama dengan departemen agama waktu itu buku Hukum Wakaf mereka (
Departemen Agama ) membeli dan mereka bagikan ke pesantren pesantren
seluruh indonesia. Dan juga buku Atlas Wali Songo mereka membeli dan
membagikan secara gratis ke seluruh sekolah, MTS, MAN dan perguruan
tinggi di seluruh indonesia.
6. P
: Bagaimana pendapat saudara selaku manajer marketing tentang industri
penerbitan saat ini?
D
: Penerbit harus memiliki sumber daya manusia yang baik dan cerdas
karena industri penerbitan ini termasuk kerja budaya jadi dia bisa
memanfaatkan peluang-peluang yang ada dan mencari pencerahan dalam hal
yang positif. Jika kita tidak pandai menciptakan dan memanfaatkan peluang
yang ada penerbit bisa saja collape atau bangkrut. Kenapa bisa collapse dan
bangkrut karena sistem dari penjualan sangat tidak baik bagi penerbit,
contohnyan dislpay di toko buku besar, itu sangat tidak mendukung bagi buku
yang baru terbit, karena tidak disediakan tempat, ini hambatan bagi sebuah
buku untuk di ketahui dan di terima oleh masyarakat. Industri penerbitan bisa
berkembang jika dia bisa menciptakan peluang contoh Penerbit Bentang
Pustaka bisa mendapatkan naskah/novel dari Andrea Hirata akan sangat luar
biasa karena novel Andrea Hirata yang menjadi best seller. Untuk industri
penerbitan dalam bentuk fisik atau hard copy, paper bag atau buku di
indonesia masih prospektif dan menjanjikan, dan belum begitu terancam dari
dunia industri konten via ipad, tablet, atau smatrphone baik android atau IOS.
Pertama kemampuan masyarakat indonesia dalam membeli gadget masih
belum besar karena terkait harga yang masih terlalu mahal. Jadi masyarakat
pembaca indonesia masih suka dan enjoy dengan membaca buku dari bentuk
hard copy atau secara fisik. Dan buku ini sudah menjadi life style.
: Darimana sajakah sumber dana?
7. P
D : Hambatan yang lain mungkin terkait masalah pendanaan dan modal,
untuk melakukan promosi besar-besaran dibutuhkan dana yang besar pula.
Oleh karena itu pemanfaatan internet dan media sosial bagi Pustaka Iman
sangat penting dan memegang hampir 70% dalam proses promosi dan
pemasaran.
8. P : Bagaimana SDM yang dimiliki oleh penerbit Pustaka Iman?
D : Untuk SDM yang dimiliki Pustaka Iman memang masih sedikit dan saya
sendiri merangkap beberapa bidang. Saya berharap memiliki tim dalam
persoalan perencanaan strategi dan promosi. Seharusnya Penerbit harus
memiliki sumber daya manusia yang baik dan cerdas karena industri penerbitan
ini termasuk kerja budaya jadi dia bisa memanfaatkan peluang-peluang yang
ada dan mencari pencerahan dalam hal yang positif. Jika kita tidak pandai
menciptakan dan memanfaatkan peluang yang ada penerbit bisa saja collapse
atau bangkrut. Kenapa bisa collapse dan bangkrut karena sistem dari penjualan
sangat tidak baik bagi penerbit.
9. P : Bagaimana segementasi yang diterapkan oleh penerbit Pustaka Iman ?
D : Semua kita sesuaikan dengan buku apa yang akan kita terbitkan, ya kalau
gender kita pria dan wanita, untuk usia tergantung dari jenis buku yang
dterbitkan, misalnya buku anak-anak, remaja, dewasa dan semua umur. Status
ekonomi lebih ke A dan B . Dipilih golongan berstatus A dan B didasari oleh
kecenderungan golongan tersebut yang memiliki penghasilan yang relatif
stabil, dan mereka yang akan mencari buku yang menurut mereka menarik dan
pantas untuk dikoleksi setelah kebutuhan primer mereka telah terpenuhi.
Domisili kita utamakan JABODETABEK, kemudian seluruh kota-kota besar di
indonesia yang menjadi bagian dari wilayah distribusi Mizan Media Utama.
Dan mereka yang haus akan ilmu dan bacaan yang bagus dan wajib menjadi
koleksi dan juga “die hard fans” dari seorang penulis.
10. P : Menurut anda apa kekuatan (strength) yang dimiliki penerbit Pustaka
Iman?
D : Strength-nya adalah kita sebagai penerbit tidak hanya menerbitkan buku
atau novel umum kita juga menerbitkan buku atau novel bernuansa islami
yang memang sudah menjadi spesialisai kita semenjak berdirinya Pustaka
Iman dan kita selalu mencari penulis dan pengarang buku yang menurut kita
bermutu, unik dan buku tersebut bisa menjadi best seller
11. P : Apa saja hambatan yang dirasakan untuk menjalankan strategi
komunikasi pemasaran?
D : Hambatan utama kita menyangkut SDM yang ada, karena SDM yang
ada disini dirasa kurang, saya sendiri selain jadi kepala bagian promosi dan
pemasaran juga merangkap finance dan kadang mengurusi administrasi. Saya
berharap memiliki tim khusus bagian promosi dan pemasaran sehingga bisa
maksimal. Selain itu kurangnya modal dirasa juga menghambat jalannya
promosi bisa dilakukan. Dan seringkali toko-toko buku besar seperti
Gramedia dan Gunung agung tidak mendisplay buku-buku kita kedalam
kategori new release karena kalah dengan buku lain. Bukan karena buku
terbitan kita tidak bagus, tetapi biaya promosi yang besar di toko buku
tersebut sangat mahal, oleh karena itu seringkali hali itu menjadi salah satu
faktor penghambat kita dalam mempromisikan
12. P
: Adakah hal-hal yang dimanfaatkan untuk mendukung jalannya strategi
komunikasi pemasaran?
D
: Kita sebagai penerbit harus jeli dalam melihat peluang yang ada,
contoh Bentang Pustaka yang berhasil mendapatkan kerjasama dengan
penulis Andrea Hirata yang sukses dengan buku trilogi terbitannya laskar
pelangi. Jika kita bisa mendapatkan naskah yang bagus dan juga dari penulis
yang memang sudah mempunyai fans fanatik. Buku tersebut kemungkinan
besar bisa menjadi best seller dan ini sangat menguntungkan bagi penerbit.
13. P
: Daerah mana saja yang yang memiliki penjualan yang baik?
D : Jabodetabek masih menduduki yang teratas namun Dibeberapa daerah
di pulau jawa memang mempunyai tingkat penjualan yang relatif tinggi dari
daerah-daerah lain yang menjadi cakupan pemasaran buku-buku terbitan kita
(Pustaka Iman).
14. P
: Adakah persaingan dari penerbit lain?
D
: Hampir semua penerbit kita jadikan saingan, ini untuk memacu kita
dalam meningkatkan kualitas kita. Dalam dunia penerbitan persaingan di
“dunia nyata” atau secara kasat kasat mata memang tidak begitu terlihat,
tetapi persaingan antar penerbit lebih terlihat secara redaksional maksudnya
ketika ada sebuah naskah yang bagus dari penulis tertentu, naskah itulah yang
menjadi perebutan antara penerbit.
15. P
: Apakah objectives atau tujuan dari digunakannya strategi komunikasi
pemasaran oleh penerbit Pustaka Iman ?
D
: Tentu saja dari semua yang kami lakukan selama ini adalah untuk
meningkatkan angka penjualan, dan selain itu kami juga sebagai penerbit
berusaha menerbitkan buku yang baik, bagus serta bermanfaat bagi pembaca
dan berperan dalam mencerdaskan bangsa melalui bacaan.
16. P
: Adakah push strategy atau pull strategy yang dilakukan oleh penerbit
Pustaka Iman?
: Untuk push strategy kami memfokuskan kepada jalur distributor yang
D
dipegang oleh distributor tunggal kita yaitu Mizan Media Utama. Disamping
itu kami juga aktif membuka stand atau booth buku di pameran dan bazar
buku murah. Sedangkan untuk pull strategy, cara yang paling berpengaruh
adalah word of mouth, selain itu juga pemanfaatan social media seperti
facebook dan twitter sangat membantu dalam promosi dan pemasaran, hampir
70 persen promosi kita menggunakan media social tersebut. Sarana promosi
yang murah dan tidak perlu mengeluarkan banyak biaya. Selain itu exhibition
atau pameran buku juga berperan membantu promosi dan pemasaran.
17. P
: Media apa saja yang digunakan untuk mendukung strategi
komunikasi pemasaran penerbit Pustaka Iman ?
A
: Kita menggunakan jika penjualan tidak sesuai dengan target yang
dicapai, misalkan dalam seminggu itu kita seharusnya menjual 500 buah buku
tetapi pada kenyataannya kita Cuma menjual 100 buku, maka selain bentuk
promosi seperti poster, flyers, x-banner juga neon box, kita akan menyewa
floor khusus di suatu toko buku untuk mendisplay buku-buku kita. Media
internet yang kita manfaatkan betul untuk sarana promosi, seperti Twitter dan
facebook dan youtube.
FOTO LAUNCHING BUKU NGAWUR KARENA BENAR SUJIWOTEDJO
FOTO PENELITIAN DAN WAWANCARA PENERBIT PUSTAKA IMAN
BUKU-BUKU TERBITAN PENERBIT PUSTAKA IMAN
Download