peran media relations dalam meningkatkan citra pt. mizan publika

advertisement
PERAN MEDIA RELATIONS DALAM MENINGKATKAN
CITRA PT. MIZAN PUBLIKA
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.I)
Oleh
Komarudin
NIM: 109051000004
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H/ 2014 M
vi
PERAN MEDIA RELATIONS DALAM
MENINGKATKAN CITRA PT. MIZAN PUBLIKA
Skripsi
Diaj ukan untuk memenuhi PersyaratanMemperoleh
Gelar SarjanaKomunikasi Islam (S. Kom.I)
Oleh
Komarudin
NIM: 109051000004
Pembimbine
NIP:I 9761129200912
I 001
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
,{
LEMBAR PENGESAHAN P.^{I.'{ITIAMUNAQASYAH
Skripsi berjudul "Peran Media Relations Dalam Meningkatkan Citra PT. Mizan
Publika" telah diujikan dalamsidangmunaqasyah
FakultasIlmu Dakwahdan Ilmu
KomunikasiUniversitasIslam Negeri Syarif HidayatullahJakartapada20 Januari
*; 2014.Skripsi ini telah diterimasebagaisalahsatusyaratmemperolehgelar Sarjana
KomunikasiIslam(s.Kom.I) padajurusanKomunikasidanpenyiaranIslam.
Jakarta.20 I arruari2014
PanitiaMunaqasyah,
SekretarisSidang
1 9 9 6031001
NIP.1971081997032002
Anggota
PengujiII
+,---+
Siti Nurbava. M.SI
NrP.197908232009122002
DosenPembimbing
Raclfmat Baihakv. MA
NIP.197611292009
t2t00l
LEMBAR PERYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar stara 1 di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 20 Januari 2014
Komarudin
ABSTRAK
Komarudin
Peran Media Relations Dalam Mingkatkan Citra PT. Mizan Publika
PT. Mizan Publika adalah suatu perusahan yang terjun dalam bidang
penerbitan buku yang mana penerbit berorientasi Islam tertua dan terbesar di
Indonesia. Menciptakan citra yang baik di mata pelanggan/konsumen dan
menumbuhkan kepercayan publik dengan tujuan agar masyarakat tetap menilai Mizan
sebagai penerbit buku berkualitas. Media Relations berperan penting dalam
menyebarkan luaskan informasi suatu perusahan atau produknya. Media relations
merupakan suatu kegiatan Public Relations External khususnya dalam menjalin
hubungan dengan media/pres guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan dan
tercapainya tujuan-tujuan perusahan.
Berdasarkan konteks di atas, maka munculah pertanyaan Bagaimana Peran
Media Relations dalam meningkatkan citra PT. Mizan Publika?
Adanya hubungan dengan media/pres, PR melihat bahwa media adalah The
Extension of man (media itu perluasan manusia). Konsep dari cara kerja media itu
sendiri adalah mendidik, menginformasikan, menghibur dll. Oleh sebab itu peran
media relation pada perusahan sangat penting sekali dilakukan. Media Relations
merupakan hubungan dengan media/pers sebagai sarana komunikasi antara organisasi
dan konsumen untuk mencapai dan meningkatkan pencitraan, kepercayaan dan
tercapainya tujuan-tujuan individu maupun orgnanisasi/perusahaan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dimana
teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui data primer yaitu dengan
wawancara dan observasi serta data sekunder yaitu perolehan data melalui dokumen
perusahaan dan kegiatan media relations yang dikelola PT. Mizan Publika.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, ditemukan data bahwa peran media
relations dalam meningkatkan citra PT. Mizan Publika adalah dengan cara mengelola
konten publisitas, periklanan dan parawira yang menjadi strategi media relations
officer dalam menginformasikan produk penerbit Mizan agar dikenal masyarakat.
Serta kegiatan media relations seperti press release, press conference, press tour,
press luncheon, press briefing, press interview serta mengadakan special event, yang
merupakan langkah untuk membangun, meningkatkan dan menjaga citra dan reputasi
nama baik perusahan.
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Salam dan shalawat semoga
tercurah pada Nabi Muhammad, keluarganya, para sahabat, dan para pengikutnya
hingga akhir zaman.
“Skripsi” adalah sebuah karya tulis ilmiah sebagai syarat untuk mendaptakan
gelar jenjang pendidikan Strata 1. Dalam pelaksaanan jenjang pendidikan ini penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Peran Media Relations Dalam
Meningkatkan Citra PT. Mizan Publika.” Penulis mengharapkan skripsi ini dapat
memberikan kontribusi bagi terselanggaranya pendidikan yang berkualitas serta dapat
menambah pengetahuan yang berguna bagi semua belah pihak,
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Namun demikian penulis berusaha sesuai dengan kemampuan dan dengan
harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Terselesaikannya skripsi ini tentu tak lepas dari berbagai dukungan yang
diberikan kepada penulis, baik moril maupun materil. Dan dalam kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Prof. Dr.
Komaruddin Hidayat, MA
2. Dr. Arief Subhan, MA., sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, serta Wakil Dekan Dr. Suparto, M. Ed, MA., Drs. Jumroni,
M.Si., dan Drs. Wahidin Saputra, M.A.
ii
3. Bapak Rachmat Baihaki, MA., sebagai Ketua Jurusan Komunikasi Dan
Penyiaran Islam. Sekaligus Dosen Pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan arahan selama proses skripsi ini berjalan
4. Dra. Hj. Umi Musyarrofah, M.A., sebagai Sekretaris Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam.
5. Drs. Armawati Arbi, M.A selaku Dosen Pembimbing Akademik KPI A 2009
6. Segenap Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
yang telah mentranformasikan ilmu, sehingga penulis mampu menyelesaikan
studi maupun penulisan skripsi ini
7. Pimpinan dan para petugas perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
8. Ibu Pangestu Ningsih (Ms.) selaku Media Relations Officer PT. Mizan
Publika yang sangat membantu dalam mengumpulkan informasi akurat.
9. Pimpinan dan staf manager penerbit Noura Books (PT. Mizan Publika)
sebagai Narasumber penelitian dan khusunya pada Divisi Marketing dan
Promotions.
10. Ibundaya Sopiah, yang tidak pernah berhenti memberikan do’a dan dukungan
secara moril dan materil untuk penulisan selama ini. Begitu pula ayahanda
Mawi yang memotivasi spiritual saya.
iii
11. Kakak-kakak kandung saya, saudara Dadi Hidayat dan Keluarga, serta saudari
Iis Aisiah dengan motivasi kalian akhirnya saya bisa menyelesaikan skripsi
ini.
12. Teman-teman KPI A angkatan 2009, sahabat yang selalu berbagi suka yang
telah membantu penulis dalam segala hal, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT semua amal baik dikembalikan, semoga
Allah SWT membalas jasa segala dukungan yang diberikan kepada penulis dengan
balasan yang berlipat ganda. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat
khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin yaa
Rabbala’lamin....
Jakarta, 13 Januari 2014
Penulis
Komarudin
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Pembahasan dan Perumusan Masalah ............................................... 5
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ........................................ 5
D. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 6
E.
Metodologi Penelitian ....................................................................... 8
F.
Sistematika Penulisan ....................................................................... 11
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian dan Konsep Peran ........................................................... 13
B. Media Relations ............................................................................... 15
1. Pengertian Media Relatios .......................................................... 15
2. Fungsi dan Tujuan Media Relations ......................................... 17
3. Pembinaan Hubungandengan Media ......................................... 19
4. Kegiatan Media Relations .......................................................... 22
C. Konsep Citra .................................................................................... 24
1. Pengertian Citra .......................................................................... 24
2. Jenis-jenis Citra .......................................................................... 25
3. Pencapain Citra Positif................................................................ 28
v
BAB III GAMBARAN UMUM MEDIA RELATIONS PT. MIZAN
PUBLIKA
A. Sejarah dan Perkembangan PT. Mizan Publika ................................ 32
1. Mizan di Masa Depan ............................................................. 34
2. Visi Mizan .............................................................................. 35
3. Kelompok Penerbit Mizan ...................................................... 35
4. Struktur Management PT. Mizan Publika ............................ 40
B. Hubungan PT. Mizan Publika dengan Media Massa ........................ 42
BAB
IV
HASIL
TEMUAN
RELATIONS
DAN
ANALISI
PERAN
MEDIA
DALAM MENINGKATKAN CITRA PT.
MIZAN PUBLIKA
A. Peran MR dalam Meningkatkan Citra PT. Mizan Publika ................. 45
1. Mengelola Informasi melalui kegiatan promosi pada unit penerbit
........................................................................................................ 50
a. Hubungan Media .................................................................... 50
b. Product Publicity .................................................................... 54
2. Menjaga Produk Bestseller Yang Sudah Bernilai Tinggi ............... 57
B. Aktivitas Humas PT. Mizan Publika Dalam Menjalankan Kegiatan
Media Relations ................................................................................... 59
1. Kegiatan Penulisan .......................................................................... 60
2. Kegiatan Non-Penulisan .................................................................. 61
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 63
B. Saran ..................................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….
vi
LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………………………………
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 Surat-surat Administrasi
2. Lampiran 2 Hasil Wawancara
3. Lampiran 3 Data Penerbit Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI)
4. Lampiran 4 Konten Publisitas Mizan dalam Pemberitan di Media Massa
5. Lampiran 5 Kegiatan Online Media Relations
6. Lampiran 6 Kegiatan Offline Media Relations
7. Lampiran 7 Dokumentasi Foto pada Acara Ulang Tahun Mizan ke-30
vii
BAB I
PENDAHLUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Perkembangan industri penerbit buku di Indonesia bisa dikatakan sangat
berkembang belakangan ini. Pasalnya, maraknya perusahan-perusahan penerbit baru
di Indonesia dan membanjirnya buku-buku baru produk mereka di pasaran. Dalam
perkembangannya, penerbit buku memiliki segmen pasar tersendiri. Yaitu buku
umum, bukpel (buku pelajaran), maupun buku-buku agama, semisal buku Islami,
buku rohani, dan sebagainya. Dari Perkembangan tersebut semakin memperketat
persaingan di industri penerbitan.
Pada zaman sekarang ini, industri penerbitan tidak hanya dikuasai oleh
penerbit-penerbit umum saja, tetapi industri penerbit yang berorientasi Islam pun ikut
hadir dalam memperkaya penerbitan buku di Indonesia dan banyak dikenal
masyarakat. Contoh konkret perusahan penerbit saat ini Mizan, Gema Insani Pres
(GIP), Qultum Media, Pustaka Al-Kausar dan lain sebagainya. Dari maraknya
penerbit-penerbit baru yang berorientasi Islam tidak kalah saing dalam menyeimbagi
industri penerbitan buku.
Industri penerbit buku yang berorientasi Islam bisa dikatakan sedang populer
saat ini, dalam arti kata banyak yang mendirikan penerbit buku Islami karena pasar
yang masih sangat terbuka lebar. Pameran Islamic Book Fair (IBF) yang merupakan
bukti dari kepopuleran penerbit Islam menjadikan ajang untuk mempromosikan dan
menginformasikan produk berkuliats kepada masyarakat luas. Menurut data yang di
1
2
kelola oleh IBF bahwasaya penerbit Islam yang tercatat di Ikatan Penerbit Indonesia
(IKAPI) mencapai 89 penerbit di bandingakan pada tahun-tahun sebelumnya.1
Melihat dari produk yang kini bersaing meraih tempat terbaik di rak toko-toko
buku di Indonesia. Banyak perusahan penerbit yang bergerak di industri penerbit
berorientasi Islam, baik yang terdaftar resmi dalam (IKAPI) maupun yang tidak
terdaftar, sehingga tingkat persaingan bisnis penerbitan buku pun semakin ketat.
Maka dari itu selaku penerbit Islam harus bisa menepatkan produknya sehingga
konsumen mempunyai tingkat kepercayaan terhadap produk mereka yang berkualitas.
Menyikapi perkembangan penerbit yang bernuasa Islami Mizan menjadi salah
satu penerbit tertua dan terbesar yang masih mampu bersaing di dunia bisnis
penerbitan di mulai pada tahun 1983. Diawali dengan menerbitkan hanya buku-buku
terjemahan
karya
penulis
terkemuka
dari
luar
Negeri.
Namun
seiring
perkembangannya, Mizan tidak selalu statis dalam menyeimbangi persaingan bisnis
yang berkembang pesat pada dunia penerbitan, Mizan membentuk dan meluncurkan
program restrukturisasi pada tahun 2001.
Mizan terbagi dalam unit-unit yang otonom dan dinamis sehingga dapat
beradaptasi terhadap cepatnya perubahan lingkungan bisnis. Dan selain itu Mizan
mendirikan Mizan Publika sebagai perusahaan induk (holding company) pada tahun
1999. Setalah terbentuknya holding company PT. Mizan Publika mendirikan program
restrukturisasi untuk melahirkan beragam unit bisnis strategis yang terbagi dalam lini
penerbitan, distribusi, penjualan galeri buku online dan percetakan.
1
Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), Data Penerbit Islam di Indonesia.
3
Sebagai industri penerbit yang juga merupakan entitas bisnis, PT. Mizan
Publika tetap berupaya memelihara brand-brand unit perusahaan yang bertanggung
jawab sebagai sebuah perusahan penerbit yang berupaya membuka cakrawala baru
pemikiran dari aneka ragam sumber dalam dan luar negeri. Oleh sebab itu PT. Mizan
Publika berupaya penuh untuk memenuhi kebutuahan para konsumen dengan
menerbitkan produk (buku-buku) yang berkualitas melaui unit penerbit. Upaya untuk
meningkatkan nama baik perusahan dan citra positif yang baik di mata konsumen dan
menumbuhkan kepercayan publik dengan tujuan agar masyarakat tetap menilai Mizan
sebagai penerbit buku berkualitas dan bertanggung jawab, karena itu perlunya
kegiatan eksternal public relations yang khususnya dalam menjalain hubungan baik
dengan media/pres (Media Relations).
Mengacu pada beberapa pendapat yang mendefinisikan Media Relations
diantaranya:
Philip Lesly menjelaskan bahwa media relations merupakan hubungan
dengan pers yang berhubungan media komunikasi untuk melakukan publisitas atau
merespon kepentingan media terhadap organisasi. Pada penjelasan Lesly menekankan
dalam media rerationslebih pada publisitas.2Lesly pun menjelaskan publisitas disini
bisa diartikan sebagai penyebaran pesan yang direncanakan dan dilakukan untuk
mencapai tujuan lewat media tertentu untuk kepentingan tertentu dari organisasi dan
perorangan tanpa pembayaran tertentu pada media. Ada juga yang menyebutkan
publisitas itu sekedar pemberian saran yang mengarahkan para wartawan untuk
2
Rini Damastuti, Media Relations Konsep, Strategi & Aplikasi (Yogyakarta, Andy Offset,
2012), h. 42
4
memasukkan nama perusahaan atau produk kedalam berita di koran, majalah, acara
TV dengan memberikan ide berita, orang yang diwawancarai, informasi latar dan
bahan-bahan lain.
“Media relation merupakan bagian dari PR eksternal yang membina dan
mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana
komunikasi antara organisasi dan publik (-publik)nya untuk mencapai tujuan
organisasi. Media relation adalah relasi yang dibangun dan dikembangkan
dengan media untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan,
kepercayaan
dan
tercapainya
tujuan-tujuan
individu
maupun
3
orgnanisasi/perusahaan”.
Adanya hubungan media, perusahan bisa mencapai publisitas atau penyiaran
yang maksimum atas suatu informasi humas dalam rangka menciptakan pengetahuan
dan pemahaman bagi khalayak/pelanggan. Pasalnya, Marshall McLuhan mengatakan
bahwa media itu The Extension of man (media itu perluasan manusia). Guna
mencapai tujuan PR yang di antaranya citra positif dan saling pengertian antara
publik dan organisasi, maka banyak kegiatan PR yang dilakukan melaui media. Oleh
sebab itu peran media massa sangatlah penting dalam meningkatkan citra perusahan,
meningkatkan brand awareness perusahan atau publikasi mengenai perkembangan
perusahan.
Tugas public relations
PT. Mizan Publika sangat dituntut untuk dapat
menjalani tugasnya dengan baik khususnya dalam menjalin hubungan dengan media.
Karena menjalin hubungan dengan media merupakan salah satu cara untuk menjaga
dan meningkatkan citra atau reputasi perusahan khusunya pada produk yang
diterbitkan. Dengan citra positif dan reputasi baik akan melahirkan sifat awareness
3
Iriantara, Yosal. Media Relations, Konsep, Pendekatan dan Praktik. ( Bandung: Simbiosa
Rekatama Media. 2005 ), h. 32.
5
masyarakat atau konsumen terhadap produk yang diterbitkan oleh unit penerbit PT.
Mizan Publika.
Menyikapi permasalahan seperti yang digambarkan di atas, maka penulis
ingin meneliti ”Peran Media Relations dalam Meningkatkan Citra PT. Mizan
Publika “
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah
Dalam
melaksanakan
penelitian
diperlukan
keteraturan
mengenai
permasalahan yang akan dibahas. Untuk mempermudah pemahaman dalam penelitian
ini, sekaligus agar terfokus dalam ruang lingkup penelitian, maka penelitian ini
dibatasi hanya pada peran Media Relations pada PT. Mizan Publika.
Dari permasalahan diatas penulis merumuskan permasalahan yang berguna
sebagai pijakan penyusunan skripsi ini. Adapun rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah:
1. Bagaimana peran media relations dalam meningkatkan citra PT.
Mizan Publika?
C.
Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut maka ada beberapa tujuan penelitian
yang dilakukan pada PT. Mizan Publika.
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui peran Media Relation dalam meningkatkan citra PT.
Mizan Publika.
b. Untuk mengetahui hambatan dalam pelaksanaan Media Relation.
6
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Praktis
Hasil yang diambil dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
informasi dan dokumentasi ilmiah untuk pengembangan keilmuan mahasiswa
terutama di bidang komunikasi dalam ranah pembahasan mata kuliah Public
Relation.
b. Secara teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah pustaka yang terkait
dengan Public Relations yang pada gilirannya akan mengembangkan kualitas
keilmuan dalam hal bagaimana seorang PR berperan penting pada institusi dalam
mengkomunikasin suatu permasalahan khusunya pada pelaksanaan Media
Relations, dan penelitian ini dapat menjadi masukan dan menambah wawasan
bagi kalangan teoritis.
D.
Tinjauan Pustaka
Memang banyak sekali penelitian yang mengangkat tentang public relations,
khususnya pada peranan public relation pada organisasi-organisasi, lembaga dan
perusahan, diantaranya skripsi:
1. Strategi Komunikasi dalam membangun Citra Positif Perusahan (studi
kasus di PT. Aneka Tambang Emas UBPE Pongkor Tbk.)4. Pada
Skripsi diatas dalam penelitianya sangat memfokuskan pada Strategi
4
Siti Sopiah Efriyanti, Strategi Komunikasi dalam membangun Citra Positif Perusahan (studi
kasus di PT. Aneka Tambang Emas UBPE Pongkor Tbk), Jurusan Komunikasi penyiaran Islam,
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syatif Hidayatullah Jakarta 2009.
7
Komunisaksi dalam membangun citra positif oleh sebuah institusinya,
sedangkan penelitian yang saya angkat ini memfokuskan pada
bagimana Peran media relations officer dalam menjalankan kegitan
media relations guna untuk meningkatkan citra PT. Mizan Publika.
2. Peran Public Relation dalam Membangun Current Image di PT. Bank
Syariah Mandiri5 Penelitian yang di angkat oleh saudarai Zakiya,
dalam penelitian ini Zakiya menyimpulakan bahwa peran public
relations PT. Bank Syariah mandiri dalam membangun current image
melalui tiga tahap yaitu memberikan pelayan yang baik kepada
nasabah, sebagai fasilitator pemecahan masalah dan membina
hubungan baik dengan media. sedang penelitian yang saya angkat
mengenai tugas public relations dalam menjalin hubungan dengan
pihak eksternal khususnya hubunga media (media relations).
3. Peran Media Relations PT. Bank Muamalat, Tbk dalam membangun
Citra perusahan.6 Melihat dari perbedan antra skripsi yang di tulis
oleh Sefti Fahmi Choirisa yaitu Citra, yang mana Sefti mempokuskan
penelitiannya pada Citra perusahan sedangkan saya memfokuskan
pada Citra yang berlalu.
Dari beberapa tinjauan pustaka yang dijelaskan diatas akan menjadi data
referensi bagi penelitian yang saya teliti. Khusunya pada arus komunikasi yang
5
Zakiya Tusholiha, Peran Public Relation dalam Membangun Current Image di PT. Bank
Syariah Mandiri, Jurusan Komunikasi penyiatan Islam, Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN syarif Hidayatullah 2012.
6
Sefti Fahmi Choirisa ,Peran Media Relations PT. Bank Muamalat, Tbk dalam membangun
Citra perusahan, Jurusan Komunikasi penyiatan Islam, Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN syarif Hidayatullah 2012
8
dikembangkan oleh seorang Public Relations dalam menjalankan aktivitas atau
kegiatan Media Relations.
E.
Metodologi Penelitian
Dalam menentukan metode penelitian tentu saja harus menyesuaikan dengan
unit yang akan diteliti begitu juga dengan tema penelitian. Adapun langkah-langkah
penelitian sebagai berikut.
1. Pendekatan Kualitatif
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam pendekatan kuliatatif, peneliti
berusaha melakukan studi gejala dalam keadaan alamiah dan berusaha membentuk
pengertian terhadap fenomena sesuai dengan mekanisme yang lazim digunakan oleh
subjek penelitian.7
2. Subjek dan objek Penelitian
Subjek penelitian adalah sumber data dari penelitian dimana data itu
diperoleh. Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah para praktisi humas
(publik relations) yang berada di unit penerbit Mizan PT. Mizan Publika.
Objek penelitian adalah masalah apa yang ingin diteliti atau masalah
penelitian yang dijadikan penelitian. Untuk dijadikan objek penelitian adalah proses
aktivitas/kegiatan media relations pada unit penerbit mizan PT. Mizan Publika.
3. Waktu dan Tempat penelitian
7
Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press,
2006), h. 28
9
Penelitian ini dilakukan di perusahan
PT. Mizan Publika yang berada
Gedung Ratu Prabu I Lantai 6 Jln. T.B. Simatupang Kav. 20, Jakarta Selatan 12560 –
Indonesia, Telepon: 62-21-78842005, Fax: 62-21-78842009. Adapun waktu
pelaksanaan ini dilakukan pada bulan September-Desember 2013.
4. Tahap Penelitian
Dalam pengumpulan data yang diterapkan penulis dalam penelitian ini ialah
dengan mengunakan tiga cara, yaitu:
a. Depth Interview (Wawancara Mendalam)
Penulis melakun wawancara mendalam (Depth Interview) dengan para humas
Penerbit Mizan. Yang dimaksud dengan depth interview adalah wawancara yang
dilakukan secara intensif dan umumnya tanpa daftar pertanyaan terstuktur yang
bertujuan untuk mendaptkan data kualitatif yang mendalam.
Seperti penjelasan Ardianto dalam buku Metodelogi Penelitian
“Wawancara mendalam adalah suatu teknik metode penelitian dalam
penelitian kualitatif, dimana seseorang responden atau kelompok responden
mengkomunikasikan bahan-bahan dan mendorong untuk didiskusikan secara
bebes”.8
Dalam hal ini subjek yang di wawancarai adalah media relations
officer PT. Mizan Publika.
1) Bpk. M. Deden Ridwan
2) Ibu, Pangestu Ningsih (Ms.)
8
Dr. Elvinaro Arianto M. Si, Metodelogi Penelitian untuk Public Relation Kuantitatif dan
Kualitatif,(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011) , h. 61
10
b. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis tentang
keadaan atau fenomena yang berada di sekeliling. “Observasi adalah
pengamatan dan pencatatan dengan sistematis terhadap fenomena-fenomena
yang diselidiki”.9
Dengan mengunakan metode observasi, di harapkan dapat diperolah
gambaran objektif keadaan yang akan diteliti. Dalam melakukan observasi, penulis
melakukan observasi partisipan yaitu dengan terjun langsung melakukan kerja
praktek di salah satu unit Penerbit Mizan selama satu bulan di divisi corporate
communication. Dengan melibatkan diri langsung menjadi salah satu bagian dari tim,
penulis dapat mendengar, melihat dan merasakan secara langsung pengalaman yang
dialami oleh divisi ini. Dengan demikian, tanpa mengganggu kinerja objek penelitian,
penulis dapat mempelajari pola aktivitas media relation perusahaan yang dapat diolah
menjadi data yang berguna untuk karya tulis ini
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi ini berjuan untuk mendapatkan informasi yang
mendukung analisi dan interpretasi data. Dokumen-dokumen yang di maksud bisa
berupa catatan profil perusahan, agenda kegiatan event , foto-foto dan lain sebagainya
yang berkaitan dengan divisi media relations di PT. Mizan Publika.
9
Dedy Mulyana, Metodelogi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Rosdakarya, 2002), h. 181.
11
Jadi dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan teknik pengumpulan
data di atas yaitu dengan teknik observasi pengamatan, Depth Interview (Wawancara
Mendalam) dengan informan pangkal dan studi dokumentasi.
5. Teknik Analisis Data
Setelah data yang terkumpul (hasil wawancara, dokumen-dokumen dan data
yang berkaitan dengan kegiatan Media Relations PT. Mizan Publika, maka penulis
akan menganalisa data tersebut, kemudian diambilah kesimpulan guna mencari
jawaban dari pertanyaan yang terdapat dalam rumusan masalah.
Menurut Patton, analisi data adalah proses mengukur data,
mengorganisasikannya kedalam suatu pola, katagori, dan uraian dasar. Patton
membedakannya dengan penafsiran, yaitu memberikan arti signifikan
terhadap analisis, menjalankan uraian, dan mencari hubungan diantara
dimensi-dimensi uraian.10
F. Sistematika penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini, yaitu dengan membagi menjadi
beberapa bab dimana masing-masing dibagi kedalam sub-sub dengan rincian sebagai
berikut:
BAB I (PENDAHULUAN)
Bab ini membahas: Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan
Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan
Pustaka, dan Sistematika Penulisan.
10
Dr. Elvinaro Arianto M. Si, Metodelogi Penelitian untuk Public Relation Kuantitatif dan
Kualitatif,(Bandung, Simbiosa Rekatama Media, 2011) , h. 217
12
BAB II (LANDASAN TEORI)
Bab ini membahas tentang teori-teori yang digunakan peneliti dalam
penelitiannya. Kerangka teori berisi definisi yang berkaitan, dengan teori
peran, Media Relations dan Teory Citra, sehingga pambaca dapat memahami
benang merah antara teori dan analisi.
BAB III (GAMBARAN UMUM)
Bab ini membahas tentang gambaran umum perusahaan PT. Mizan Publika,
sebagai berikut: sejarah Penerbit Mizan, Visi, unit perusahan yang dikelola
oleh PT. Mizan Publika serta perkembangan hubungan PT. Mizan Publika
dengan media massa.
BAB V HASIL TEMUAN DAN ANALISIS: PERAN MEDIA RELATIONS
DALAM MENINGKATAKAT CITRA PT. MIZAN PUBLIKA
Bab ini membahas mengenai hasil temuan penelitian yang kemudian di analisi
dari kegiatan media relations pada perusahan PT. Mizan Publika dalam
meningkatkan citra.
BAB V (PENUTUP)
Bab terakhir ini penulis berharap dapat mendeskripsikan hasil dari penelitian
dan menguraikan data secara baik. Adapun beberapa uraian penting yang
penulis berikan dari hasil penelitian ini akan dirangkum dalam bahasan
kesimpulan. Selanjutnya untuk menyempurnakan penelitian ini penulis
memberikan saran-saran agar menjadi bahan pertimbangan tentang penulisan
yang telah di angkat sebagai pokok permasalahan.
BAB II
KAJIAN TEORI
A.
Pengertian dan Konsep Peran
Dalam kamus bersar Bahasa Indonesia “peran” berarti menjadi bagian atau
pemegang pimpinan yang terutama, peran, memainkan, sesuatu, peran lakon, bagian
utama, rel, dan fingsi.1
Menurut para ahli sosiologi seperti Raph Linton, peran yaitu “the dynamics
aspect of status” seseorang menjalankan perannya manakala dia menjalankan hal dan
kewajiabanya yang merupakan statusnya. Sedangkan status itu sendiri adalah
“colletion of right and duties” suatu kumpulan hak dan kewajibaan.
Gross, mason dan H.W. Mc.Eachem sebagaimana dikutif oleh David Berry
mendefinisikan peran sebagai “seperangkat harapan-harapan yang dikenakan pada
individu yang menepati kedududkan sosial tertentu”.2 Peran adalah keikut sertaan
seseorang dalam suatu kegiatan bersama-sama dengan orang lain untuk mencapai
beberapa tujuan tertentu.3
Karena prilaku peran itu adalah “prilaku aktual seseorang yang memerankan
suatu peran, dan yang dipengaruhi oleh perjanjian peran yang dramatis, dimana orang
itu bertindak dengan satu usaha yang disengaja untuk menyajikan yang diinginkan
bagi orang lain.4
1
Definisi peran, http://kamusbahasaindonesia.org/peran/mirip, di akses pada 22 Januari 2014,
22.00 WIB.
2
Gross. Mason dan H.W.Mc.Eachem yang dikutip oleh: David Berry, Pokok-Pokok Pikiran
dalam Sosiologi (Jakarta: Raja Grafindo Prersada, 1995), Cet.ke 3, h.33.
3
Onong Uchjana Effendy, Kamus Komunikasi (Bandung; Mandar Maju, 1989)
4
Paul B.Horton, et al, Sosiologi (Jakarta, Erlangga, 1993), Cet.ke-3, Jilid 1, h. 193.
13
14
Dapat dikatakan bahwa peranan itu ditentukan oleh norma-norma di dalam
masyarakat, artinya seseorang diwajibkan melakukan hal-hal yang diharapkan oleh
masyarakat di dalam pekerjaanya dan dalam pekerjaan-pekerjaan yang lain.5
Menurut Horton dan Hunt peran (role) adalah perilaku yang diharapkan dari
seseorang yang memiliki suatu status. Berbagai peran yang tergabung dan terkait
pada satu status ini oleh Merton dinamakan perangkat peran (role set). Dalam
kerangka besar, organisasi masyarakat, atau yang disebut sebagai struktur sosial,
ditentukan oleh hakekat (nature) dari peran-peran ini, hubungan antara peran-peran
tersebut, serta distribusi sumber daya yang langka di antara orang-orang yang
memainkannya. Masyarakat yang berbeda merumuskan, mengorganisasikan, dan
memberi imbalan (reward) terhadap aktivitas-aktivitas mereka dengan cara yang
berbeda, sehingga setiap masyarakat memiliki struktur sosial yang berbeda pula. Bila
yang diartikan dengan peran adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang dalam
suatu status tertentu, maka perilaku peran adalah perilaku yang sesungguhnya dari
orang yang melakukan peran tersebut. Perilaku peran mungkin berbeda dari perilaku
yang diharapkan karena beberapa alasan. Sedangkan, Abu Ahmadi mendefinisikan
peran sebagai suatu kompleks pengharapan manusia terhadap caranya individu harus
bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu berdasarkan status dan fungsi sosialnya.6
5
Gross. Mason dan H.W.Mc.Eachem yang dikutip oleh: David Berry, Pokok-Pokok Pikiran
dalam Sosiologi (Jakarta: Raja Grafindo Prersada, 1995), cet.ke 3, h.90
6
Teori Peran, http://rinawahyu42.wordpress.com/2011/06/07/teori-peran-rhole-theory/, di
akses pada 22 Januari 2014, 20.00 WIB.
15
B.
MEDIA RELATIONS
1. Pengertian Media relations
Media relations adalah salah satu kegiatan praktisi public relations yang
menjalin hubungan keluar (public relations eksternal), khusunya menjalin hubungan
baik dengan media/pres. Mengacu pada beberapa pendapat dalam pengertian media
relations diantaranya;
“Media Relations merupakan bagian dari Public Relations external yang
membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai
sarana komunikasi antara organisasi dengan publik untuk mencapai tujuan
organisasi”.7
Iriantara pun menguraikan definisi mengenai media relations:
“Pertama, media relations itu berkenaan dengan media komunikasi. Media
komunikasi disini diperlukan karena menjadi sarana yang sangat penting dan
efisien dalam berkomunikasi dengan publik. Agar komunikasi dengan publik
bisa terpelihara, maka kepentingan dengan media massa terhadap organisasi
mesti direspon organisasi. Tujuannya adalah untuk keberhasilan program.
Kedua, media relations itu pada dasarnya berkenaan dengan pemberian
informasi atau memberi tanggapan pada media pemberitaan atas nama
organisasi atau klien. Karena berhubungan dengan media massa itulah, maka
ada yang menyebut bahwa media relations itu merupakan fungsi khusus di
dalam satu kegiatan atau program public relations”.8
Philip Lesly menjelaskan bahwa media relations merupakan hubungan
dengan persyang berhubungan media komunikasi untuk melakukan publisitas
atau meresponkepentingan media terhadap organisasi. Pada penjelasan Lesly
menekankan dalam media rerations lebih pada publisitas.9
7
Yosal Iriantara, Media Relations; Konsep, Pendekatan, dan Praktik, (Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2005), h. 31
8
Yosal Iriantara, Media Relations Konsep, Pendekatan dan Praktik, (Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2005), Cet.ke-1, h. 29.
9
Rini Damastuti, Media Relations Konsep, Strategi & Aplikasi (Yogyakarta, Andy Offset,
2012), h. 42
16
Lesly pun menjelaskan publisitas disini bisa diartikan sebagai penyebaran
pesan yang direncanakan dan dilakukan untuk mencapai tujuan lewat media tertentu
untuk kepentingan tertentu dari organisasi dan perorangan tanpa pembayaran tertentu
pada media. Ada juga yang menyebutkan publisitas itu sekedar pemberian saran yang
mengarahkan para wartawan untuk memasukkan nama perusahaan atau produk
kedalam berita di koran, majalah, acara TV dengan memberikan ide berita, orang
yang diwawancarai, informasi latar dan bahan-bahan lain.
“suatu kegiatan khusus dari pihak PR untuk melakukan komunikasi
penyapaian pesan atau informasi tertentu mengenai aktivitas yang bersifat
kelembanggan, perusahaan/institusi, produk, hingga kegiatan yang bersifat
individual lainya yang perlu dipublikasikan melalui kerjasama dengan pihak
press atau media untuk menciptakan publikasi dan citra positif”.10
Secara sederhana, bila di gambarkan arus komunikasi dalam praktik media
relations itu kan muncul sebagai berikut:
Bagan 1
Arus Komunikasi Media relations
Media Massa
Organisasi
Publik
Sumber: Yosal Iriantara, 2005, Media relations, konsep, pendekatan & praktik
Gambar tersebut menunjukkan, organisasi menyampaikan informasi, gagasan
atau citra melalui media massa kepada publik. Sedangkan publik, bisa menyampaikan
10
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan media Komunikasi, konsepsi dan aplikasi
(Jakarta: PT. Raja Grafindo persada, 2005), h. 162
17
aspirasi, harapan, keinginan atau informasi melalui media massa pada organisasi.
Namun publik juga bisa menyampaikan secara langsung melalui saluran komunikasi
yang tersedia antara publik dan organisasi. Saluran tersebut bisa berupa saluran
komunikasi formal, seperti layan bebas pulsa yang disediakan customer service
organisasi. Bisa juga melalui saluran informal melalui kontak komunikasi langsung
dengan staf organisasi dalam kesempatan yang informal pula.11
2.
Fungsi dan Tujuan Media Relations
a. Fungsi Media Relations
Johnson & Johnson menegaskan bahwa media memiliki peran dan fungsi
yang sangat penting bagi perusahaan. Pertama, fungsi media relations dapat
menigkatkan citra perusahaan. Kedua, meningkatkan kepercayaan publik terhadap
produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Ketiga, meningkatkan point of
selling dari produk dan jasa. Keempat, membatu perusahaan keluar dari komunikasi
krisis. Kelima, meningkatkan relasi dari berbagai publik, seperti terhadap lembaga
pemerintah, perusahaan-perusahaan, organisasi kemasyarakatan, maupun individu.12
Jhon Vivian memberikan perhatian khusus pada posisi media relations bahwa
public relations memiliki tiga tanggung jawab fungsional:13
11
Yosal Iriantara, Media Relations Konsep, Pendekatan dan Praktik, (Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2005), Cet.ke-1, h.31-32.
12
Wahidin saputara dan Rully Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public
Relations di Era Cyber (Depok: Gramata Publishing, 2011), h, 134
13
Wahidin saputara dan Rully Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public
Relations di Era Cyber (Depok: Gramata Publishing, 2011), h.134
18
1.
Relasi Eksternal. Komunikasi yang dijalani dengan kelompok orang-orang di
luar perusahan, konsumen, dealer, supplier, tokoh masyarakat, orang-orang
pemerintahan.
2.
Relasi Internal. Komunikasi yang dikembangkan untuk menjaga hubungan
optimal antara karyawan, manajer, serikat pekerja, pemegang saham, dan
kelompok lainnya.
Relasi Media. Komunikasi yang dilakukan perusahan dengan media massa.
3.
b. Tujuan Media Relations
Tujuan dari media relations menurut Abdullah adalah hubungan media yang
lebih baik hanya difocuskan pada tujuan dalam menciptakan pemahaman dan
pengetahuan publik oleh khalayak melalui suatu informasi yang dipublikasikan media
massa.
Nurdin berpendapat bahwa:
“apa yang menjadi tujuan humas juga menjadi tujuan hubungan media.
Tujuan hubungan media tidak sekedar memberikan informasi semata, tetapi
memciptakan citra positif bagi sebuah lembaga yang bersangkutan. Semakin
baik hubungan media yang kita lakukan, semakin baik pula citra lembaga atau
perusahan kita.Begitu pula sebaliknya”14.
Wardhani memberikan rumusan tentang tujuan media relations secara
terperinci bagi organisasi yaitu;15
1. Untuk memperoleh publikasi seluas mungkin mengenai kegiatan serta langkah
lembaga atau organisasi yang baik untuk diketahui umun.
14
Nurdin, Hubungan Media Konsep dan Aplikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Presada,
2008), h.13
15
Diah Wardhani,Media Relations: Sarana Membangun Reputasi Organisasi
(Yogyakarta,Graha Ilmu, 2008), h. 12-13.
19
2. Untuk memperoleh tempat dalam pemberitan media (liputan, laporan, ulasan,
tajuk, wajar, objektif dan seimbang) mengenai hal-hal yang menguntungkan
lembaga dan organisasi.
3. Untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat mengenai upaya dan
kegiatan lembaga atau organisasi.
4. Untuk melengkapi data atau informasi bagi pimpinan lembaga atau organisasi
bagi keperluan pembuatan penilaian (assessment) secara tepat
mengenai
situasi atau permasalahn yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan lembaga
atau organisasi.
5. Mewujudkan hubungan yang stabil dan berkelanjutan yang dilandasi oleh rasa
saling percaya dan menghormati.
3.
Pembinaan Hubungan dengan Media
Bagi praktisi PR, media relations merupakan suatu keharusan, hal
inipundiungkapkan oleh Jerry Dalton Jr, salah seorang manejar komunikasi
perusahaan di Aircraft Company). Jerry mengatakan, “Praktisi PR sangat penting
perannya dalam menjalin hubungan media“.Yang artinya hubungan media sangat
penting dilakukun untuk menunjang keberhasilan kegiatan PR.16
Frank Jekfins menjalankan prinsip-prinsip umum untuk membina hubungan
media yang baik sebagai berikut;17
16
Nurdin, Hubungan Media Konsep dan Aplikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Presada, 2008),
h. 12
17
Dr. Elvinaro Ardianto, Handbook of public relations, (Bandung: Simbiosa Rekatama
Media, 2011), h. 266
20
1. By serving the media (memahami dan melayaani media). Yaitu memberikan
pelayanan kepada media. Misalnya PR harus mampu menciptakan kerjasama
dengan media. PR harus menciptakan suatu hubungan timbal-baik.
2. By establishing a reputations for reliability (membangun reputasi sebagai
orang yang dapat dipercaya). Yaitu menegagkan suatu refutasi agar dapat
dipercaya. Misalanya selalu menyiapkan bahan-bahan informasi akurat
dimana dan kapan saja diminta. Wartawan selalu ingin tahu sumber berita
paling baik untuk mendapatkan informasi yang akurat dan hubungan timbalbalik terjalin semaki erat.
3. By supplying good copy (menyediakan salinan yang baik). Yaitu memasok
naskah informasi yang baik. Misalnya memberikan naskah yang baik, menarik
perhatian, pengadaan gambar atau foto, pembentukan gambar atau foto yang
baik. Juga pengiriman news release sehingga hanya sedikit memerlukan
penulisan ulang atau meyuting.
4. By coorperations in providing material (berkerjasama dalam penyedian
materi). Yaitu malakukan kerja sama yang baik dalam menyediakan bahan
informasi. Misalnya: merancang wawancara pers dengan seseorang yang
dibutuhkan pers ketika itu.
5. By providing verification facilities (menyediakan fasilitas verifikasi). Yaitu
penyedian fasilitas yang memadai. Misalnya: memberikan fasilitas yang
dibutuhkan wartawan sewaktu menggali berita.
6. By building personal relationship whit the media (membangun hubungan
personal yang kokoh). Yaitu membangun hubungan secara personal dengan
21
media. Hai ini yang mendasari keterbukan dan saling menghormati profesi
masing-masing.
Hubungan yang terjalin antara humas dan media pun tak selamanya berjalan
mulus, ini disebabkannya karena ada perbedaan orientasi maupun tujuan yang hendak
dicapai oleh masing-masing organisasi. Maka tak heran apabila sering terjadi
pertentangan antara yang diharapkan oleh humas dengan apa yang diberitakan oleh
media. Disatu sisi humas menginginkan citra positif melalui pemberitaan media dan
disisi yang lain media menginginkan sesuatu yang sensasional untuk mneingkatkan
oplah penjualan.
Berikut adalah bagan yang menunjukan perbedaan fungsi dan tugas antara
humas dan Media.
Bagan 2
Perbedaan Humas dan Media
PERBEDAAN ANTARA
FUNGSI DAN TUGAS
MEDIA
BERUPAYA MENCARI
HUMAS/PR
BERUPAYA
MENCARI
1. Issue (rumor)
1. Publisitas Positif
2. News Value
2. Superlatif
3. Sensasional
3. Promosi/Pengenalan
4. Berita segi Negatif
4. Berita segi Positif
22
BERITA
CITRA
Sumber: Rosady Ruslan, 2008, Manejement Public Relations & Media Komunikasi
Pertentangan antara humas dan media dapat di atasi seandainya hubungan
tersebut berlandaskan kepada prinsip-prinsip keterbukan, serta saling menghargai
peran satu sama lain dan saling mendukung. Serta setiap pihak akan berfugsi serta
bertindak sesuai dan terkait dengan kode etik profesinya masing-masing. Upaya
tertentu dalam pembinaan hubungan media yang harmonis pada dasarnya dapat
dilakukan melalui hal-hal berikut,18
1.
Sikap saling menghargai antar kedua belah pihak (mutual appreciation),
2.
Saling pengertian tentang peran, fungsi, kewajiban dan tugas sesuai dengan
etika prosesi masing-masing (mutual understanding),
3.
Saling mempercayai akan peran untuk kepentingan bersama dan tidak untuk
kepentingan sepihak (mutual confidence), dan
4.
4.
Sikap saling toleransi dari kedua belah pihak (tolerance)
Kegiatan Media Relations
Dalam upaya membina hubungan media, PR melakukan berbagai kegiatan
yang bersentuhan dengan media;19
1)
Penulisan Press Release, yaitu informasi tertulis yang dikeluarkan oleh
suatu lembaga atau organisasi untuk dipublikasikan di media massa. Dengan
18
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, konsepsi dan aplikasi
(Jakarta: PT. Raja Grafindo persada, 2007), h. 175-178
19
.Dr. Elvinaro Ardianto, Handbook of public relations, (Bandung, Simbiosa Rekatama
Media, 2011), h. 267.
23
pemuatan siaran pers, lembaga memperoleh publisitas sehubungan dengan
event yang diselenggaran atau isu yang diangkat.
2) Konferensi Pers, yaitu kegiatan mengundang wartawan untuk berdialog,
dengan materi yang telah disiapkan secara matang oleh penyelenggara,
sedangkan sasaran pertemuan itu adalah pemuatan informasi di media massa
dengan perantara wartawan yang diundang.Kunjungan ke Kantor Pers,yaitu
melakukan kunjungan ke kantor media dengan tujuan untuk menjalin
hubungan kerjasama, mengetahui seluk-berluk kerja media, atau untuk
menginformasikan segala sesuatu tentang organisasi, isu yang kita angkat,
dan aktivitas yang telah/akan kita lakukan.
3) Perss Briefing/jumpa pers rutin. Dalam kegiatan ini disampaikan informasiinformasi mengenai kegiatan lembaga kepada pers, juga diadakan tanggapan
atau pertanyaan wartawan. Berdanya dengan konferensi pers, perss briefing
dilakukan secara rutin, bahkan dilakukan untuk hal-hal kecil, sepanjang
memiliki nilai berita.
4) Special Event, yang menyelenggrakan kegaiatn khusus yang melibatkan
media,
misalnya
menjadi
sponsor
lomba
penulisan
jurnalistik,
menyelengngarakan pertandingan olahraga antarwartawan, dsb.
5) Press Interview (Wawancara), yaitu bertemuanya wartawan dan narasumber
dari suatu lembaga untuk menggali informasi atau mengklarifikasi berbagai
persoalan, baik menyangkut organisasi, misi, maupun aktivitas kelembagaan
6) Press Luncheon, yaitu pejabat PR mengadakan jamuan makan siang bagi
para wakil media massa/wartawan, sehingga pada kesempatan ini pihak pers
24
bisa bertemu dengan top manajemen lembaga guna mendengarkan
perkembangan perusahaan/lembaga tersebut.
7) Press Tour, yaitu mengajak kalangan wartawan berkunjung ke suatu lokasi,
baik yang berada di lingkungannya, maupun ke tempat atau lokasi yang
memiliki kaitan dengan kiprah lembaga tersebut, misalnya desa binaan
Lembaga dsb.
C. KONSEP CITRA
1.
Penegrtian Citra
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) pengertian citra adalah
“gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi
atau produk.“
Citra adalah image, the impression, the feeling, the conception which with the
public has of company; a consciusly created impression of an object, person or
organization. Citra adalah perasaan gambaran publik terhadap perusahan, organisasi
atau lembaga; kesan yang disegaja diciptakan dari suatu objek, orang atau
organisasi.20
Begitu juga Frank Jefkins berpendapat bahwa citra adalah kesan seseorang
atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan
pengalamanya.21
Citra merupakan hasil evaluasi dalam diri seseorang berdasarkan persepsi dan
pemahaman terhadap gambaran yang telah diolah, diorganisasikan, dan disimpan
20
Dr. Elvinaro Ardianto, Handbook of public relations, (Bandung, Simbiosa Rekatama
Media, 2011), h. 62
21
Dr. Elvinaro Ardianto, Handbook of public relations, (Bandung, Simbiosa Rekatama Media,
2011), h. 62
25
dalam benak seseorang. Citra dapat diukur melalui pendapat, kesan atau respon
seseorang dengan tujuan untuk mengetahui secara pasti apa yang ada dalam pikiran
setiap individu mengenai suatu objek, bagaimana mereka memahaminya dan apa
yang mereka sukai atau yang tidak disukai dari objek tersebut.
Suatu citra bisa sangat kaya makna atau sederhana saja. Citra dapat berjalan
stabil dari waktu ke waktu atau sebaliknya bisa berubah dinamis, diperkaya oleh
jutaan pengalaman dan berbagai jalan pikiran asosiatif. Setiap orang bisa melihat citra
suatu objek berbeda-beda, tergantung pada persepsi yang ada pada dirinya mengenai
objek tersebut atau sebaliknya citra bisa diterima relatif sama pada setiap anggota
masyarakat, ini yang biasa disebut opini publik
2.
Jenis-jenis Citra
Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang
diterima seseorang. Oleh sebab itu, Frank Jefkins menuturkan dalam bukunya ada
beberapa jenis citra yang sangat dikenal dalam dunia aktivitas hubungan masyarakat
(PR) dan dapat dibedakan satu dengan yang lainya sebagai berikut:
1. Mirror image (citra bayangan)
Citra yang melekat pada orang atau anggota-anggota organisasi, dan citra
yang dianut oleh orang dalam mengenai pandangan luar terhadap organisasinya. Citra
yang berjenis ini cenderung sangat positif dan bahkan terlalu positif, dilihat dari apa
yang kita banyangkan yang sangat hebat mengenai diri sendiri sehinnga kita pun
percaya bahwa orang-orang lain juga beranggapan dan memiliki pandangan yang
tidak kalah hebatnya atas diri kita. Tetapa jika kita meniliti dengan mendalam citra ini
26
maka akan terungakap bahwa citra banyangan ini hampir selalu tidak tepat, atau tidak
sesuia dengan kenyataan yang sesungguhnya.22
Citra jenis ini biasanya melekat pada seorang pemimpin perusahan, lembaga,
dan organisasi.
2. Current image (citra yang berlaku)
Pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi.
Namun sama halnya dengan citra banyangan, citra yang berlaku tidak selamnya,
bahkan jarang, sesuai dengan kenyataan karena semata-mata terbentuk dari
pengalaman atau pengetahuan orang-orang luar yang bersangkutanyang biasanya
tidak memadai. Biasanya citra ini cenderung negatif. Humas memang menghadapi
dunia yang bersifat memusui, penuh prasangka, apatis, dan diwarnai keacuhan yang
mudah sekali menimbulkan suatu citra berlaku yang tidak fair. Citra jenis ini
ditentuankan oleh banyak-sedikitnya informasi yang dimiliki oleh penganut atau
mereka mempercayainya.23
3. Wish image (citra yang diharapkan)
Suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen. Citra ini tidak sama
dengan citra yang sebenarnya. Biasanya harapan lebih baik atau lebih menyenangkan
dari pada citra yang ada; walaupun dengan kondisi tertentu, citra yang terlalu baik
22
Anggoro M. Linggar, Teori & Peofesi Kehumasan; serta aplikasinya di Indonesia, (Jakarta ,
Bumi Aksara, , 2008), h. 59
23
Anggoro M. Linggar, Teori & Peofesi Kehumasan; serta aplikasinya di Indonesia, (Jakarta ,
Bumi Aksara, , 2008), h. 60
27
juga bisa merepotkan. Namun secara umum yang disebut dengan citra harapan itu
memang sesuatu yang berkonotasi lebih baik.24
Citra harapan itu biasanya dirumuskan dan diperjuangkan untuk enyambut
sesuatu yang relatif baru, yakni ketika khalayak belum memiliki informasi yang
memadai.
4. Corporate Image (citraperusahan)
Citra dari suatu organisasi secara keseluruhan. Citra perusahaan ini terbentuk
oleh banyak hal. Hal-hal positif yang dapat meningkatkan citra perusahan antara lain
adalah sejarah, riwayat hidup perusahaan yang gemilang, keberhasilan-keberhasilan
di bidang keuangan yang pernah diraihnya, sukses ekspor, hubungan industry yang
baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja yang dalam jumlah besar, bersedia
turut bertanggungjawab sosial, komitmen mengadakan riset.
Perusahan-perusahan yang memiliki reputasi positif, umumnya menikmati
enam hal. Pertama, hubungan baik dengan para pemuka masyarakat. Kedua,
hubungan positif dengan pemerintah setempat. Ketiga, resiko krisis yang lebih kecil.
Keempat, rasa kebanggaan dalam organisasi dan diantara khalayak sasaran. Kelima,
saling pengertian antara khalayak sasaran, baik internal maupun eksternal. Dan
terakhir, meningkatkan kesetian para staf.
5. Multiple image (citra majemuk)
Yaitu adanya image yang bermacam-macam dari publiknya terhadap
organisasi tertentu yang ditimbulkan oleh mereka yang mewakili organisasi kita
24
Anggoro M. Linggar, Teori & Peofesi Kehumasan; serta aplikasinya di Indonesia, (Jakarta ,
Bumi Aksara, , 2008), h. 61
28
dengan tingkah laku yang berbeda-beda atau tidak seirama dengan tujuan atau asas
organisasi kita.25
3.
Pencapaian Citra positif
Dalam pencapain citra positif suatu perusahan berawal dari penilaian dan
tanggapan masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan timbulnya rasa hormat
(respect), kesan-kesan yang baik dan menguntungkan terhadap suatu citra
lembaga/organisasi atau produk barang dan jasa pelayanan yang diwakili oleh pihak
humas/PR. Biasanya landasan citra berakar dari “nilai-nilai kepercayaan” yang
kongkritnya diberikan secara individual, dan merupakan pandangan atau persepsi.
Proses akumulasi amanah kepercayan yang telah diberikan oleh individu-individu
tersebut akan mengalami suatu proses cepat atau lambat untuk membentuk suatu
opini public yang lebih kuat. Maka citra menjadi tujuan utama, dan sekaligus
merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia hubungan
masyarakat (kehumasan) atau public relations26.
Anggoro menilai citra tidak hanya selalu mengenai apa yang positif dari suatu
brand atau yang di usung, tetapi juga negatif. Kedua macam citra bersumber dari
adanya citra-citra yang berlaku (current imaga) yang berisfat negatif dan positif. Dan
seharusnya citra humas didasari pada kesan yang benar, yakni sepenuhnya
25
Anggoro M. Linggar, Teori & Peofesi Kehumasan; serta aplikasinya di Indonesia, (Jakarta ,
Bumi Aksara, , 2008), h. 68
26
Rosady Ruslan, Manajemn Public Relations dan Media Komunikasi, (Jakarta, Rajawali
Pers, 2008), h. 75.
29
berdasarkan pengalaman, pengatahuan serta pemahaman atas kenyataan yang
sesungguhnya.27
Anggoro juga berpendapat bahwa penerapan citra (yang tidak sesuai dengan
fakta yang ada) pada dasarnya tidak sesuai dengan hakikat humas itu sendiri.
Keadaan ini sering kali menjadi sesuatu hal yang sah-sah saja dalam dunia
kehumasan pada hal ini merupakan suatu hal yang fatal dalam dunia humas atau PR.
Karenaya, citra sebagai pancaran atau reproduksi jati diri atau bentuk orang
perorangan, benda atau organisasi. Citra yang baik dan kuat mempunyai manfaat
sebagai berikut, Pertama, jangka saing jangka menengah dan panjang yang mantap.
Perusahan berusaha memenangkan persaingan pasar dengan menyusun strategi
pemasan taktis. Kedua, menjadi prisai selama masa krisis. Sebagian besar masyarakat
dapat memahami atau memaafkan kesalahan yang dibuat perusahaan dengan citra
baik, yang menyebabkan mereka mengalami krisis. Ketiga, menjadi daya tarik
eksekutif handal, yang mana eksekutif handal adalah aset perusahan. Keempat,
meningkatkan efektifitas strategi pemasaran. Keliama, menghemat biaya operasional
karena citranya baik.28
Proses pembentukan citra dalam struktur kognitif yang sesuai dengan
pengertian sistem komunikasi dijelaskan oleh John S. Nimpoene dalam buku Soleh
27
M. Linggar Anggoro, Teori & Peofesi Kehumasan; serta aplikasinya di Indonesia, (
Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 69
28
Dr. Elvinaro Ardianto, Handbook of public relations, (Bandung, Simbiosa Rekatama Media,
2011), h. 63
30
Sumirat dan Elvinaro Ardianto, terdapat empat komponen dalam pembentukan citra
antara lain:29
a. Persepsi, diartikan sebagai hasil pengamatan unsur lingkungan yang
dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan dengan kata lain. Individu akan
memberikan
mengenai
makna
rangsang.
terhadap
rangsang
Kemampuan
berdasarkan
mempersepsi
pengalamannya
inilah
yang
dapat
melanjutkan proses pembentukan citra. Persepsi atau pandangan individu
akan positif apabila informasi yang diberikan oleh rangsang dapat memenuhi
kognisi individu.
b.
Kognisi, yaitu suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus keyakinan
ini akan timbul apabila individu harus diberikan informasi-informasi yang
cukup dapat mempengaruhi perkembangan kognisinya.
c. Motivasi dan sikap yang ada akan menggerakan respon seperti yang
diinginkan oleh pemberi rangsang. Motif adalah keadaan dalam pribadi
seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan tertentu guna mencapai tujuan.
d. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berfikir, dan merasa
dalam menghadapi obyek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan prilaku tetapi
merupakan kecenderungan untuk berprilaku dengan prilaku tetapi merupakan
kecenderungan untuk berprilaku dengan cara-cara tertentu, sikap mempunyai
daya pendorong atau motivasi sikap menentukan apakah orang harus pro atau
29
Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations. (Bandung. PT.
Remaja Rosdakarya 2005), h. 115-116
31
kontra terhadap sesuatu, menentukan apa yang disukai, diharapkan dan
diinginkan, sikap mengandung aspek evaluatif artinya mengandung nilai
menyenangkanatau tidak menyenangkan, sikap juga diperhitungkan atau
diubah.
BAB III
GAMBARAN UMUM
A.
Sejarah dan Perkembangan PT. Mizan Publika
Dr. Haidar Bagir menjesakan tentang filosofi Nama Mizan “Inilah filosofi
brand Mizan (Mizan berarti timbangan) kata Mizan- dalam bahasa Arab berarti
"seimbang". Yakni, agar kami selalu memiliki kesadaran akan pentingnya
keseimbangan, menjadi ummatan wasathan (kaum pertengahan) seperti diajarkan
Kitab Suci.1
Mizan didirikan pada tahun 1983 oleh tiga mahasiswa beserta dua senior
mereka. Pada awalnya mereka bertujuan membangun aras baru karya-karya
keislaman di Indonesia. Dimulai dengan hanya menerbitkan buku-buku terjemahan
karya penulis terkemuka dari luar negeri, secara bertahap karakter Mizan menemukan
bentuknya melalui karya-karya keislaman yang mewakili berbagai sudut pandang,
secara serius dan modern.2
Pada tahun 1999, Mizan membentuk Mizan Publika sebagai perusahan induk
(holding company) guna untuk menyeimbangi perkembangan bisnis yang
berkembang pesat, dan meluncurkan program restrukturisasi pada tahun 2001, Sejak
saat itu, Mizan terbagi dalam unit-unit yang otonom dan dinamis sehingga dapat
1
Profil Mizan, http://www.mizan.com/index.php?fuseaction=about&page=presdir diakses
pada September 10, 2013, Jakarta, pukul 18;38 WIB.
2
Profil Mizan, http://www.mizan.com/index.php?fuseaction=about&page=nutshell, diakses
pada September 10, 2013, Jakarta, pukul 18;38 WIB.
32
33
beradaptasi terhadap cepatnya perubahan lingkungan bisnis. Program restrukturisasi
ini melahirkan beragam unit bisnis strategis yang terbagi dalam lini penerbitan,
distribusi, penjualan galeri buku online dan percetakan.
Kelompok Mizan juga melebarkan sayapnya melalui kerja sama dengan
pengusaha dan organisasi lain, termasuk Penerbit Bentang Budaya dan Yayasan
Lingkar Pena. Dari hanya menerbitkan tiga buku sebulan pada tahun pertamanya,
Kelompok Mizan telah mampu memproduksi lebih dari 600 judul buku per tahunnya
dan sukses menghasilkan karya-karya bestseller. Mizan saat ini dikenal sebagai salah
satu perusahaan penerbitan terbesar di Indonesia.
Pada 2008, Grup Mizan mendirikan Mizan Productions, perusahaan yang
sengaja dirancang untuk memproduksi film-film bermutu sekaligus sukses di pasaran
dan produk-produk audiovisual lainnya untuk stasiun-stasiun TV. Hingga kini, Mizan
Productions telah memproduksi enam film - film, yang diakui secara luas sebagai
salah satu film Indonesia terbaik yang pernah diproduksi industri perfilman nasional.
Termasuk di dalamnya Laskar Pelangi, film yang telah memecahkan rekor jumlah
penonton sebanyak 5 juta, Sang Pemimpi, Garuda di Dadaku, Emak Ingin Naik Haji,
dan 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta, dan Rindu Purnama. Film-film produksi Mizan juga telah
memenangkan berbagai penghargaan film baik di tanah air maupun di luar negeri.3
Langkah terbaru Mizan Grup adalah mendirikan Mizan Digital Publishing
yang menerbitkan dan memasarkan konten digital melalui berbagai media dan
3
Profil Mizan, http://www.mizan.com/index.php?fuseaction=about&page=nutshell, diakses
pada September 10, 2013, Jakarta, pukul 18;38 WIB.
34
perangkat. Unit bisnis strategis lainnya juga didirikan, seperti Mizan Media Utama
dan Mizan Dian Semesta (preusan distribuis), Mizan Grafika Sarana (percetakan) dan
Mizan Learning Center (untuk pelatihan).
1.
Mizan di Masa Depan
Tidak puas hanya memenuhi kebutuhan pasar domestik, Mizan memperluas
jangkuan bisnisnya ke luar negeri melalui unit bisnis strategis khusus yang diberi
nama Mizan International dengan tiga bidang kegiatan. Pertama, mendistribusikan
buku-buku Mizan berbahasa Indonesia dan Melayu kepada masyarakat Indonesia dan
Melayu yang tinggal di negeri jiran; kedua, menerjemahkan buku-buku berbahasa
Indonesia ke dalam bahasa asing untuk pasar internasional; dan ketiga menangani
urusan hak cipta (copyright) melalui lembaga bentukannya, yaitu Mizan Literary
Agency (MLA).4
Mizan kini telah mulai merintis pembukaan jaringan pusat kegiatan buku di
Indonesia termasuk toko buku dan pusat kegiatan "Komunitas Mizan" sebagai wadah
penulis, penerbit, sastrawan, dan pihak-pihak lain dalam komunitas baca (reading
society) di kalangan masyarakat Indonesia. Selanjutnya jaringan pusat perbukuan ini
akan dikembangkan di Jakarta dan kota besar lainnya.5
4
http://www.mizan.com/index.php?fuseaction=about&page=future, diakses pada September
10, 2013, Jakarta, pukul 18;38 WIB.
5
http://www.mizan.com/index.php?fuseaction=about&page=future, diakses pada September
10, 2013, Jakarta, pukul 18;38 WIB.
35
2.
Visi Mizan
“Meningkatkan komitmen secara terus-menerus dalam ikut serta menciptakan
masyarakat modern, terbuka, dan, pada saat yang sama, religius. Komitmen ini
diwujudkan melalui pengembangan perusahaan yang berjalan berlandaskan
pengetahuan, yang mampu merespons tantangan dan permintaan seiring perubahan
lingkungan yang cepat dan mengglobal akibat kemajuan teknologi dan informasi.”6
3.
Kelompok Penerbit Mizan7
Selama ini terbitan kelompok Mizan dikenal melalui karya-karya bestseller,
baik dari pengarang dalam negeri mau pun luar negeri, seperti Laskar Pelangi,
Supernova, The Naked Treveler, Perahu Kertas, Sepatu Dahlan, Indonesia Mengajar,
Dunia Sophie, Mark of Athena, Sejarah Tuhan, The Son of Neptune, dan lain
sebagainya.
a. Penerbit Mizan Pustaka
Inilah perusahaan pertama yang dibangun di bawah bendera Mizan.
Perusahaan yang didirikan di Bandung, Jawa Barat, pada 1983 ini pada awalnya
diberi nama PT. Mizan. Kemudian pada 1984 namanya berubah menjadi PT Mizan
Pustaka. Selama perjalanannya, Mizan Pustaka melahirkan DAR! Mizan, sebuah
divisi yang kemudian menjadi perusahaan terpisah. Saat ini, Mizan Pustaka dikenal
sebagai penerbit yang menerbitkan buku-buku yang berkualitas tentang beragam isu
6
Profil Mizan,http://www.mizan.com/index.php?fuseaction=about&page=vision, diakses pada
November 3, 2013 pukul 22.40 WIB.
7
Profil Mizan,http://www.mizan.com/index.php?fuseaction=about&page=vision, diakses pada
November 3, 2013 pukul 22.40 WIB
36
menonjol dan strategis, paling tidak bagi masyarakat Indonesia. Mizan Pustaka
mempunyai 7 lini produk di antaranya Mizan Khazanah Ilmu-Ilmu Islam (tema
perkembangan pemikiran Islam), Mizan Kronik Zaman Baru (tema kontemporer
berbagai bidang), Kaifa (buku-buku pengetahuan praktis dan "how-to"), Qanita (tema
wanita aktif dan modern di negara berkembang) dan Mizania (pemikiran Islam
popular dan tema kesalehan).
PT. Mizan Pustaka
Jl. Cinambo (Cisaranten Wetan) No. 135 Ujungberung - Bandung 40294Jawa Barat –
Indonesia
Telepon: 62-22-7834310, Fax: 62-22-7834311
Website: http://publishing.mizan.com
E-Mail: [email protected]
b. PT. DAR! Mizan
Dibentuk pada 1992 sebagai Divisi Anak dan Remaja (DAR!) Penerbit Mizan
Pustaka, divisi ini menandai kemunculannya dengan meluncurkan beragam produk
inovatif. Pada tahun 2003, DAR! bertransformasi menjadi entitas bisnis terpisah
bernama PT. Mizan Bunaya Kreativa. Namun, brand DAR! Mizan yang lekat di hati
pembaca tetap dipertahankan. DAR! Mizan mengembangkan 7 lini produk dan 28
seri di dalamnya, dan secara teratur selalu memenangkan berbagai penghargaan dari
Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI).
37
c. Pelangi Mizan
Pelangi Mizan yang menerbitkan buku referensi dan karya ensiklopedia
eksklusif yang dipasarkan secara langsung ke konsumen. Selain produk buku dan
audiovisual, perusahaan ini juga memproduksi permainan edukatif sebagai pelengkap
dan sekarang mulai merambah produksi buku-mainan (toybooks).
Produk-produk Pelangi meliputi buku ensiklopedi, paket buku cerita, serta
alat pembelajaran. Semua paket buku Pelangi selalu didasarkan konsep yang kuat
serta diperkaya dengan media-media pendukung seperti permainan, alat peraga, serta
multimedia.
Buku-buku Pelangi didistribusikan secara direct selling oleh ratusan Book
Advisor Mizan Dian Semesta (MDS) di berbagai daerah di Indonesia. Hingga kini
buku Pelangi telah menjadi koleksi wajib puluhan ribu keluarga Muslim, di Indonesia
maupun di luar negeri.Merespons perkembangan kiwari di bidang penerbitan digital,
Pelangi Mizan dirancang ulang untuk menerbitkan buku-buku referensial digital yang
memungkinkan proses rujuk-silang dan juga memproduksi buku-mainan (toybooks)
yang tidak bisa digantikan produk-produk digital.
d. Bentang Publishing House
Tahun 2004, Mizan Publika mengambil-alih Penerbit Bentang Budaya,
sebuah penerbit buku prestisius seputar budaya, sastra dan seni yang berkedudukan di
Jogyakarta. Saat ini Bentang Pustaka melayani masyarakat Indonesia dengan berbagi
buku berkualitas dari kategori seni, filsafat, sastra dan budaya yang dikemas secara
menarik dan aktraktif.
38
PT. Bentang Pustaka
Jl. Pandega Padma No. 19Yogyakarta 55284
Telepon: 62-274-517373, Fax: 62-274-541441
Website: http://bentang.mizan.com
E-Mail: [email protected]
e. AL-Mizan
Al-Mizan adalah sebuah penerbit dengan produk utama Al-Quran dan bukubuku kajian seputar Al-Quran. Al-Mizan berikhtiar menerbitkan pelbagai ragam AlQuran yang berkarakter, yaitu secara fungsional menawarkan pelbagai fitur yang
memberi manfaat dan kemudahan bagi pembaca; secara estetik, dikemas dengan
sentuhan seni sehingga enak dilihat, dibaca dan layak dikoleksi, secara format, dapat
diakses dalam beragam media yang terus berkembang.
Dengan cara itu, Al-Mizan berazam, dalam batas kemampuannya, untuk ikut
berkontribusi dalam memasyarakatkan Al-Quran dan nilai-nilai mulia yang
terkandung di dalamnya.
Didirikan pada pertengahan 2009, hingga kini Al-Mizan telah menerbitkan
pelbagai jenis mushaf Al-Quran, antara lain Mushaf Al-Mizan (Al-Quran disertai
terjemahan dan transliterasi latin), Mushaf Al-Alim (Al-Quran dengan penandakhusus pada ayat kauniyah), Mushaf Al-Mujib (Al-Quran dengan penanda-khusus
pada ayat-ayat Doa dan Asmaul Husna), dan Mushaf Al-Kalam (Al-Quran disertai
terjemahan bahasa Inggris dan Indonesia).
39
Al-Mizan
Jl. Cinambo (Cisaranten Wetan) No. 137Ujung Berung - Bandung 40294Jawa Barat –
Indonesia
Telepon: 62-22-7834166, Fax: 62-22-7834316
Website: http://almizan.mizan.com
E-Mail: [email protected]
f. Penerbit Noura Books
Awal kelahirannya, Noura Books merupakan peleburan dari Lingkar Pena
Publishing House dan Penerbit Hikmah. Saat ini Noura Books menggawangi dua unit
yaitu Penerbit Noura Books dan Exposè. Pada perjalanannya yang masih singkat ini
Noura Books telah menghasilkan buku-buku best seller, baik buku lokal maupun
terjemahan.Pada bulan Mei 2012 Noura Books menerbitkan Sepatu Dahlan, novel
pertama dari trilogi novel inspirasi Dahlan Iskan, yang mendapat antusias tinggi dan
penyerapan bagus dari masyarakat. Hingga kini novel tersebut sudah terjual lebih dari
100.000 eksemplar dan akan diadaptasi menjadi film. Novelisasi tokoh lainnya adalah
mengenai Jusuf Kalla yang digarap oleh Alberthiene Endah.
Selain itu Noura Books juga memiliki kekuatan dalam penerbitan novel-novel
fantasi, seperti seri fantasi yang ditulis oleh Rick Riordan dan Alyson Noel. Untuk
buku nonfiksi, Noura Books menjalin kerjasama dengan penulis dan tokoh yang
memiliki kapasitas mumpuni seperti Prof. Komaruddin Hidayat, Kak Seto, Dr. Dewi
P. Faeni, Ayah Edy, Aidil Akbar, Iwel Sastra, Indra Noveldy, dll.Buku lini wacana
Noura yang berjudul Ulama dan Kekuasaan yang ditulis oleh Jajat Burhanudin
40
meraih penghargaan Buku Islam Terbaik kategori Nonfiksi pada Islamic Book Fair
Award 2013. Lini Agama mewarisi semangat Mizan, memiliki penulis-penulis
intelektual yang memberikan warna pada pada dunia Islam Indonesia, dengan bukubuku seperti Psikologi Kematian, Islam Risalah Cinta, dan Bulughul Mahram. Noura
Books juga mengembangkan komunitas untuk mendekatkan diri dengan pembaca dan
penulis. First Readers merupakan pembaca pemula dari naskah-naskah yang akan
diterbitkan oleh Noura Books. Sedangkan untuk menghasilkan penulis-penulis andal,
Noura Books memiliki Noura Books Academy sebagai wadah pembinaan bagi
penulis.
4. Struktur Management PT. Mizan Publika
Setiap perusahan pasti memiliki sebuat struktur organisasi yang menerangkan
jabatan, posisi karyawan dan tugas yang harus dilaksanakan demi tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan dalam suatu jalur wewenang dan tanggung jawab.
Bagan 1
Strukture Oraganisasi Top Manager
PRESEDIR
VP Publishing
VP Media Baru
Sumber: Dokumen PT. Mizan Publika
41
Keterang:
 Presedir membawahi top manager
 VP publishing membawahi kelompok Mizan
 VP Media Baru membawahi Mizan Digithal Publishing
Bagan 2
STRUKTUR ORGANISASI PENERBIT NOURA BOOKS (MIZAN PUBLIKA)
CEO
Deden Ridwan
Sekretaris
Melati Jamilah
Div. Agama
Cecep Romli
Ahmad Najib
(Manager)
Asisten Editor
Lia Astika
Nani Supriyanti
Lini Fiksi
Rina
Wulandari
Promosi &Marketing
Rahmadiyanti
(Manager)
Div. Buku Umum
Suhindrati Shinta
(Manager)
Sekretaris
Redaksi
Ikrimah
Maisara
Lini Non Fiksi
Khusus
Novikasari Eka
Asisten Editor
Nuraini Septiani S.
Lili Ahmad
Susanti
Lini Non
Fiksi
Umum
Richanadia
Editor Akuisisi
Shera (Buku Asing)
Reno (Buku Lokal)
Lini
Remaja
Abdul Aziz.
Promosi
Putri Nimitta
PPIC
Abdul Hamid
Desain Grafis
A.S. Zuhri
Dedy Supanto
Keuangan &
Umum
Siti Isye Aisyah
Dian Susanti
Marketing
Widuri Indah Wati
Front Office
Rinrin Marlia Azhary
Lini Anak
Nurhadianysah
Pelaksana I
Andri Yulianto
(Kurir)
Yulianda (OB)
Casmanto (OB)
Pelaksana II
Munadi (Driver)
Sutino (Security)
Sumber: Dokumen Penerbit Mizan
Tugas media relations officer dilakukan oleh setiap unit penerbit mizan,
dimana kegiatan media relations dilakukan oleh divisi Promosi dan Marketing.
Setelah berkiprah selama lebih 20 tahun di industri penerbitan Indonesia, Kelompok
Mizan melakukan program restrukturisasi organisasi dengan mendirikan PT. Mizan
Publika yang berfungsi sebagai perusahaan induk (holding company) dan mendirikan
unit-unit bisnis otonom dan strategis. Pendekatan baru untuk mengelola unit-unit
bisnis ini, intrapreneurship dan networking pun diperkenalkan.
42
Bagan 3
STRUKTUR PERUSAHAAN PT. MIZAN PUBLIKA
PT. Mizan Publika
Publishing Group
1. Mizan Publika
2. Noura Books
3. Pelangi Mizan
4. Al-Mizan
Group Media Baru
1. Mizan Digithal
Publising
2. Mizan
Applications
5. Bentang Pustaka
3. Mizan Content
Provider
6. Plot Point
4. M. Productions
Group Distribusi
1. Mizan Media
Utama
2. Mizan Dian
Semesta
Printing Company
Mizan Grapika
Sarana
Sumber: Dokumen PT. Mizan Publika
B.
Hubungan PT. Mizan Publika dengan Media Massa
Menjaga relai dengan media massa merupakan hal yang sangat penting. Bila
hubungan baik terjalin dengan media massa, maka proses pemberitan mengenai
organisasi atau perusahan bisa tingkatkan khusunya pemberitaan yang positif. Oleh
sebab hubungan media adalah salah satu strategi yang umum diguakan untuk
mencapai publisitas. Dalam menajalin relasi dengan media massa harus saling
memelihara pertukaran informasi yang terbuka dan realistis. Maka dari itu agar
terjalin hubungan baik dengan media dibutuhkan komunikasi yang cukup baik intens
diantara kedua belah pihak yang berhubungan dengan tugas pokok masing-masing.
43
Oleh karena itu relasi yang dikembangkan adalah relasi professional antara dua belah
pihak yang berbeda tugasnya.
Menjalin hubungan dengan media merupakan cara yang efektif untuk
membangun, menjaga, dan meningkatkan citra atau reputasi organisasi di mata
stakeholder. Media relations sangat penting artinya sebagai wujud komunikasi dan
mediasi antara suatu lembaga dengan publiknya. Menurut Septi Fakmi Choirisa
hubungan media merupakan alat, pendukung atau media kerjasama untuk
kepentingan proses publikasi dan publisitas berbagai kegiatan program kerja atau
untuk keluncuran aktivitas komunikasi Public Relations dengan pihak public.
Berfungsi menyampaikan pesan kepada publiknya juga untuk membangun dan
meningkatkan citra melalui jenis media.8
Oleh karena itu menurut Iriantara peranan hubungan dalam kehumasan adalah
sebagai saluran (channel) dalam menyampaikan pesan dalam upaya peningkatan
pengenalan (awareness), informasi dan pemberitaan dari pihak pubikasi humas.
Karena fungsi pers/media adalah sebagai kekuatan pembentukan opini (power of
opinion) yang efektif. 9
CEO Mizan Digtal Publishing mengatakan “personal relations antara media
dengan mizan itu sangat bagus, karena bisa menjadi jalan untuk meraih publisitas
walaupun terkadang awak media tidak menyebutkan nama yang memang tidak harus
8
Sefti Fahmi Choirisa ,Peran Media Relations PT. Bank Muamalat, Tbk dalam membangun
Citra perusahan, (Jurusan Komunikasi penyiatan Islam, Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN syarif Hidayatullah 2012), h. 40.
9
Yosal Iriantara, Media Relations, h. 20
44
secara eksflitit. Maka dari sanalah bisa menjadi sasaranya sebagai esplektasi dari apa
yang ingin disampaikan Mizan yang bukan sekedar branding melaikan sekedar
publisitas. Media menyajikan kepada masyarkat wacana-wacana yang tepat untuk
lebih
meningkatkan
wawasan
tentang
keagamaan
keislamannya
dan
lain
sebagainya”.10
10
Hasil Wawancara dengan Media Relations PT. Mizan Publika, Kamis, 09 Januari 2014,
Kantor Mizan Digital Publishing.
BAB IV
HASIL TEMUAAN DAN ANALISIS
A.
Peran Media Relations Dalam Meningkatkan Citra PT. Mizan Publika
Pentingnya Media Relations bagi sebuah perusahan tidak terlepas dari
kekuatan media massa yang tidak hanya mampu menyampaikan informasi produk
kepada banyak khalayak, namun lebih dari itu, sebagaimana konsep dasar media
memiliki
fungsi
mendidik,
memengaruhi,
mengawasi,
menginformasikan,
menghibur, memobilisasi, dsb. Dari sinilah media memiliki potensi strategis untuk
memberi pengertian, membangkitkan kesadaran, mengubah sikap, pendapat, dan
perilaku sebagaimana tujuan yang hendak disasar oleh perusahan penerbit. Karena
media merupakan salah satu sarana untuk upaya pencitraan perusahaan.
Tidak bisa dipungkiri bahwasaya pada setiap perusahaan memiliki citranya
masing-masing. Namun hal tersebut perlu dijabarkan lagi karena citra memiliki
banyak jenis. Frank Jeffkins sebagaimana dikutip oleh Elvinaro Ardianto
menjabarkan beberapa jenis citra yaitu:
1)
Citra bayangan (The Mirror Image)
Menurut PT. Mizan Publika pandangan orang terhadap Penerbit Mizan yaitu
perusahaan yang dinamis dan islami dalam menerbitkan buku-buku.
2)
Citra yang berlaku (The Current Image)
Pandangan orang terhadap penerbit Mizan pada umumnya lebih kepada
produk dan layanannya yaitu murah dan memiliki beragam jenis lini produk.
45
46
3)
Citra yang diharapkan (The Wish Image)
Citra yang diharapkan sebagai hasil dari kegiatan PR adalah penerbit yang
menerbitkan buku-buku berkulitas yang akan menghasilkan buku-buku
bestseller dan selalu memberikan kontribukusi pada masyarkat luas.Dan ikut
berperan dalam menumbuhkan toleransi antara umat beagama.
4)
Citra Perusahaan (Corporate Image)
PT. Mizan Publika merupakan perusahaan penerbitan buku yang dinamis,
Islami serta terbuka. PT. Mizan Publika juga memiliki kinerja yang baik
sehingga dapat menghasilkan produk-produk yang berkuliats melalui unit
perusahan dalam bidang penerbitan.
5)
Citra majemuk (The Multiple Image)
PT. Mizan Publika adalah Perusahan penerbit buku yang terbuka, memiliki
berbagai kegiatan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan.
Dari penjabaran mengenai jenis citra tersebut dirasakan bahwa citra yang
paling kuat pada masyarkata atau konsumen adalah mengenai produknya, yaitu
mampu menyajikan produk dengan mutu yang baik seperti buku-buku bestseller
dengan harga yang terjangkau oleh konsumen. Keberhasilan perusahan meningkatkan
citra dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yakni: citra di bangun berdasarkan
orientasi terhadap manfaat yang dibutuhkan dan dinginkan kelompok sasaran. Seperti
apa yang dikatan oleh salah satu CEO penerbit Noura Books (Mizan Publika).
47
“…..Kita harus tahu karekter si pembaca, tentang kontennya, behaviornya,
budayaya, dan kebiasanya, karakternya dan seterusnya. Nah konten itu harus
bisa mendidik apa yang ada di benak publik ini. Karena intinya sebuah
konten ini adalah menyajikan sebuah produk supaya membekas dalam
membangun benak/ image di publik.nak kunci dari industry dari kita itu
adalah kreativitas dalam mendesain sebuah konten menjadikan sebuah konten
yang kira-kira pas dalam karakter si pembacanya, dimulai dari covernya,
packaging, dan juga cara bahasanya. Yang menangani dinamika yang sangat
kuat bahasa remaja sangat beda dengan bahasa anak-anak yang konteks ya
bahasa obrolan. Ada teks yang bahasa obrolan, ada bahasa yang monoton”.1
Dari peryataan tersebut media relations officer melihat bagaimana kebutuhan
masyarakat, ada tiga jenis citra yang sering ditimbulkan oleh PT. Mizan Publika.
Pertama, citra ekslusif, yaitu citra yang dapat ditonjolkan pada penulis-penulis
prefrosional. Yang dimaksud citra ekslupsif adalah kemapuan perusahan penerbit
untuk menyajikan berbagai macam manfaat kepada konsumen dan pelanganya. Dari
citra itulah para penulis akan melirik dan mengirimkan naskah-naskah terbaiknya.
Guna untuk memenuhi kebutuhan khalayak. Kedua, citra inovatif yaitu citra yang
mengedepankan karena perusahan tersebut pandai menyajikan produk baru yang
model dan desainnya tidak sama dengan produk sejenis yang beredar di pasaran
menjadi prestasi tersendiri bagi PT. Mizan Publika, contoh buku yang di terbitankan
oleh salah satu Unit penerbit Mizan yaitu Novel “Sepatu Dahlan” produk ini menjadi
public reading, perbinjangan di seluruh media massa. Yang mana produk ini di
berinama “Bio-Fiktion”. Dede Ridwan selaku CEO penerbit Noura Books (Mizan
Publika) menuturkan;
1
Hasil Wawancara dengan Deden Ridwan CEO Penerbit Noura Books (Mizan Publika),
Jum’at 28 November 2013, Kantor penerbit Noura Book (Mizan Publika), Jl. Jagakarsa Raya, Jakarta
Selatan 12620, Indonesi.
48
”……. Karena kita berhasil menawarkan sebuah genre baru tentang
biofiksion.Bagaimna sebuah karya fiksi sebuah karya biografi tapi itu
semuanya fiksi, di bilang biografi tapi bukan tetapi buku itu sebenarnya
fiksi.Sebenarnya semua orang/konsumen menyebutnya sebuah novel biografi
orang menyebutnya novellisasi tokoh.Kalau saya lebih sukanya bofiksion jadi
fiksi yang berinfirosinya pada biografi sesorang. Contohnya Novel Sepatu
Dahlan2”
Ketiga, citra murah meriah, yaitu citra yang ditonjolkan oleh perusahan yang
mampu menyajikan produk bermutu dan baik, tapi dengan harga murah. Dari ketiga
jenis citra ini sudah dijelaskan oleh Elvinaro Ardianto dalam buku handbook of
Public Relations.
Pernyataan CEO Mizan digital Publishing mengenai peran media relations
“Peran media relations itu sangat penting sekali saya kira walaupun sebenarnya
secara grup media relasi itu dilakukan oleh masing-masing unit di kelompok mizan,
jadi semua unit penerbit ada, Mizan digital publishing ini juga ada. Media relasion di
PT. Mizan Publika sendiri sampai saat ini belum ada sebagai penanggung jawab
khusus, jadi biasanya kalau yang terkait dengan grup kita bicarakan bersama dalam
rapat grup yang dihadiri oleh CEO maupun media relations masing-masing unit
kemudian strategi-strategi apa yang dilakukan itu dibicarakan dalam kaitan
permasalahnya ada, kalau terkait dengan peran media relations kita memandang
sangat penting apa lagi sekarang ini kita berada di sosial media yang sangat cepat
orang menerima informasi dari bermacam sumber sehingga kita harus berupaya juga
mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkanya media relations.”
2
Hasil Wawancara dengan Deden Ridwan CEO Penerbit Mizan, Jum’at 28 November 2013,
Kantor penerbit Mizan, Jl. Jagakarsa Raya, Jakarta Selatan 12620, Indonesi.
49
Dalam upaya meningkatkan citra atau nama baik perusahan, PR PT. Mizan
Publika berupaya untuk selalu memberikan suatu informasi mengenai produk-produk
yang diterbitkan oleh unit perusahan PT. Mizan Publika. Salah satu Manager
Marketing dan Promosi yang berberperan sebagai Public Relations pada unit penerbit
menyatakan bahwa peran Media Relations adalah sebagai juru bicara untuk
menginformasikan dan mempublikaiskan produk-produk yang diterbitkan oleh para
unit penerbit PT. Mizan Publika. Hal ini karena adanya proses komunikasi kepada
publik untuk menjalin relasi sehinga tercapai tujuan perusahan tersebut untuk
membangun, menjaga dan meningkatkan brand image pada unit perusahan atau citra
PT. Mizan Publika.3
Deden Ridwan salah satu CEO penerbit Mizan menyikapi tentang bagaimana
cara meningkatkan citra atau brand image pada penerbit Mizan, bahwasanya:
“……… agenda kita bagaimana memperkenalkan brand ini seoptimal
mungkin, semaksimal mungkin di benak pembacanya. Misalnya saya ingin di
kenal di kalangan young reader, jadi bagaimna supaya penerbit Mizan ingin
di kenal di kalangan young reader, tentunya komunitas, pemasokpemasoknya, perlu esmegtorial untuk membangun brand itu. Nah salah
satunya dalam membangun brand itu dengan di adakanya Academic writing .
Itu semacam lembaga pendidikan untuk mecetak para penulis yang diikutkan
dalam pelatihan menulis dan nantinya bisa menulis gagasan untuk Penerbit
Mizan.”4
3
Hasil Wawancara dengan Rahmadiyanti, Public Relations, senin 06-12-2013, 15:42 WIB,
Kantor penerbit Noura Books (Mizan Publika), Jl. Jagakarsa Raya, Jakarta Selatan 12620, Indonesia.
4
Hasil Wawancara dengan Deden Ridwan CEO Penerbit Mizan, Kamis 28 November 2013,
Kantor penerbit Mizan, Jl. Jagakarsa Raya, Jakarta Selatan 12620, Indonesi.
50
Dalam hal ini upaya meningkatkan citra dan nama baik perusahan.
Peneliti menemukan beberapa peran Media Relations yang dikembangkan oleh
PT. Mizan Publika;
1.
Mengelola informasi melalui kegiatan promosi pada setiap unit penerbit
Mizan
Promosi merupakan alat komunikasi dan penyampaian pesan yang dilakukan
baik oleh perusahaan maupun perantara dengan tujuan memberikan informasi
mengenai produk, harga dan tempat. Informasi itu bersifat memberitahukan,
membujuk, mengingatkan kembali kepada konsumen, para perantara atau kombinasi
keduanya. Kegiatan promosi yang dikembangkan PT. Mizan Publika berupa
hubungan media dan publikasi produk.
a.
Hubungan Media (Media Relations)
1) Mengelola konten publisitas dan periklanan melalui pemberitaan.
Dengan mengingat media relations pada dasarnya merupakan tindakan
komunikasi yang dilakukan organisasi media massa pada publik-publik atau
stakeholder-nya, maka teknik-tenik komunikasi bermedia dipergunakan dalam media
relations, dua teknik yang umum dipergunakan adalan publisitas dan periklanan.
Publisitas ada yang mengartikan sebagai PR yang bebas biaya dengan cara
menyampaikan pesan melalui media massa. Dengan maksud menyampaikan
informasi dari persfektip pembuat pesan yakni organisasi. Publisitas dilakukan antara
lain dalam bentuk pemberitan atau tulisan berupa artikel.
51
Konten publisitas yang dikelola PT. Mizan Publika berupa
pemberitan
mengenai produk terbitan Mizan. Publisitas disini adalah penyebarluasan informasi
berupa produk terbitan Mizan yang berbasis aksi. Seperti kasus pada bulan tahun
2013 yang menyatakan bahwasaya Quran Tablet Mizan yang "difitnah" sebagai
Quran Syiah, bahkan ada yang menuduh Mizan telah memasukkan empat ayat ilegal
ke dalamnya. Dari kasus tersebut akan menimpulakan citra yang sangat negatif
terhadap PT. Mizan Publika apalagi jika kalau pers memberitakan bahwa Mizan telah
memproduksi Qur’an Tablet yang sesat yang akan berdampak sangat patal terhadap
perusahan. Dari pemberitan tersebuat akan melahirkan sebuah pencitran negatif.
Maka upaya dalam meningkatkan citra penerbit Mizan media relations sangatlah
berperan penting dalam menyikapi permasalah tersebut. Oleh sebab itu tugas seorang
media relations untuk mengklarifikasi permasalah tersebut dan membutuhkan
pubisistas pada media. Contoh konkret publisitas media yang dikembangkan PT.
Mizan Publika dapat dilihat pada pemberitaan mengenai aksi peluncuran Tablet Love
Qur’an Mizan yang berkerjasama dengan PT Mitra Komunikasi Nusantara (Cyrus)
dan aksi. Pemberitan mengenai produk Mizan tersebut akan mengahasilakn publisitas
terhadap perusahan maupun produk Mizan sendiri. Jadi dengan melaksanakan
publisitas yang berbentuk aksi, perusahan akan mencapai tujuannya, yaitu
pembangun citra dan penyelesaian masalah.
Konten periklanan adalah penyampaian pesan nonpribadi dengan mengeluarkan
biaya melalui media massa untuk menginformasikan atau mempengaruhi begitulah
52
penjelasan yang di kemukankan oleh Iriantara.5 Contoh konten periklanan yang
dikelola oleh PT. Mizan Publika ialah iklan buku pada media cetak maupun media
internet seperti Majalah Femina, Koran Refublika maupun pada webset Mizan.com
yang dikelola oleh penerbit Mizan sendiri.
Selain dua teknik tersebut peneliti lebih juga menemukan konten pemberitan
berupa advertorial (advertising-editorial), informatioral (information editorial), atau
informmecial (informations comercial) yang mana teknik tersebut adalah gabungan
dari publisitas dan periklanan maka dari itu teknik terebutakan mengasilakan
publisitas bagi perusahan.
Dalam teori yang dijelaskan oleh Iriantara mengenai teknik tersebut
bahwasanya percampuran antara publisitas dan periklanan. “perkawinan” antara
publistas dan periklanan ini menghasilkan bentuk yang dinamakan parawira,
advertorial (advertising-editorial), informatioral (information editorial), atau
informmecial (informations comercial) teknik tersebut menggambarkan sebagai
wujudnya adalah iklan dalam bentuk seperti pemberitaan atau bisa juga dibalik,
pemberitaan yang bernafaskan iklan.6 Contoh dari parawira yang dikembangkan
penerbit mizan seperti “Nobar Noura Books (Group Mizan) bersama “percy
Jockson” berjalan sukses” dan pemberitan mengenai “Penerbit Noura Books (PT.
Mizan Publika Berjaya di Eropa”
5
Yosal Iriantara, Media Relations; Konsep, Pendekatan, dan Praktik, (Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2005), h. 41.
6
Yosal Iriantara, Media Relations; Konsep, Pendekatan, dan Praktik, (Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2005), h. 41.
53
Melalui
pemberitan
dengan
cara
advertorial
(advertising-editorial),
informatioral (information editorial), atau informmecial (informations comercial)
akan terjadi dampak yang signifikan bagi nama baik perusahan atau citra perusahan.
Dengan banyaknya tulisan berupa iklan dalam bentuk liputan pemberitan maka upaya
pencitran nama baik akan teroganisir dan masyarakat akan memiliki pengetahuan
yang luas mengenai perusahan penerbit.
2) Meningkatkan hubungan baik dengan awak media atau institusi media
Pada umumnya PT. Mizan Publika telah mampu menjalain hubungan dengan
berbagi awak media seperti media televisi (MNC Tv, MetroTv, TvOne), media cetak
(Harian Detik, Femina, Majalah Republika, Kompas, Sindo) maupun media dikelola
oleh perusahan sendiri yaitu Mizan.com dan MizanMag.com.
Meihat dari pernyataan Media Relations Penerbit Mizan “Sekarang kita sangat
dibantu oleh teknologi internet jadi kita punya social media, kita punya beberapa
akun, masing-masing unit memiliki akun facebook dan twitter dan msing-masing unit
juga membauat blog, kemudian webset, kita sendiri punya websef Mizan.com kita
punya dalam developing Mizangrup.com dan webset yang ada pada unit kelompok
mizan7”
Dari peryataan diatas bahwasaya hubungan antara penerbit dengan awak media
atau intitusi media bisa dibilang sudah memenuhi syarat dalam aktivitas media
relations. Selain itu juga PR PT. Mizan Publika menyatakan:
7
Hasil Wawancara dengan Media Relations PT. Mizan Publika, Kamis, 09 Januari 2014,
Kantor Mizan Digital Publishing.
54
”Banyak hal bisa kita lakukan, antara lain melakukan 1) kunjungan ke
berbagai media dan mempresentasikan perusahaan kita, mengusulkan apa saja
kerja sama yang bisa dilakukan. 2) Mengirim pres rilis setiap kali kita memiliki
produk baru dan/atau kegiatan yang relevan 3) Mengirim undangan kepada
media untuk hadir dalam event2 kita“8
“Mizan juga mengirimkan buku-buku terbitannya ke redaksi media massa,
melakukan silaturahmi personal dengan para penanggung jawab media,
mengundang mereka menjadi pembicara dalam berbagai even yang relevan,
misalnya workshop untuk para penulis resensi, dsb”9
Dengan terciptanya hubungan baik dengan media melalui berbagai kegiatan
media relation seperti pada kegiatan ulang tahun Mizan ke 30 awak media banyak
yang berdatangan, karena perusahan bisa menekan dalam pemberitaan negatif
mengenai perusahaan, begitu pula sebaliknya, pemberitaan positif perusahaan dapat
ditingkatkan, dengan demikian citra perusahaan pun akan meningkat.
b.
Publikasi Produk
Publikasi yang dimaksud disini adalah mempublikasikan berbagai produk yang
diterbitkan unit perusahan penerbitan PT. Mizan Publika. Dari salah satu kegiatan
marketing public relations ini yang mana publikasi produk, tanpa kita sadari dalam
kegiatan publikasi ini bahwasaya ada bentuk media relations yang dikembangkan
oleh marketing public relations. Yakni adanya penyebarluasan informasi produk
melalui media massa.
8
Hasil Wawancara via email dengan Pangestu Ningsih (Ms.) CEO Mizan Digital Publishing,
2013/11/13, Pukul. 13.00-14.20.
9
Hasil Wawancara via email dengan Pangestu Ningsih (Ms.) CEO Mizan Digital Publishing,
2013/11/13, Pukul. 13.00-14.20.
55
Media relations officer mengatakan bahwasya dalam mempublikasikan lini
produk yang dikembangkan oleh media relations adalah melalui kegiatan on-line dan
off-line.
1) Kegiatan On-line
Pengertian Online dalam persfektif humas/PR adalah kegiatan PR/humas yang
menggunakan internet sebagai media komunikasi. Media internet dimanfaatkan oleh
PR untuk membangun merek (brand) dan memelihara kepercayaan publik. Ribuan
on-to-one relations dapat dibangun secara simultan melalui media internet karena
sifatnya yang interaktif.10
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi. Para perfesional PR bisa
memanfaatakan media on-line untuk publisitas suatu perusahan/produk. Dengan
kegiatan media on-line bisa diketahui bagaimana opini yang berkembang, sekaligus
bisa mengiktiarkan bagaimana mempengaruhi opini yang berkembang dari perspektif
perusahanyanya. Karena keunggulan menampilkan informasi secara on-line adalah
kemudahan untuk menelusuri informasi yang diperlukan.11
Media relations dalam mengelola kegiatan publikasi melalui media on-line
mengenai produk-produknya sering di lakukan dengan teknologi internet. Hal ini
termasuk search engines, blogs, news search, forums, discussion threads, social
networks, Facebook, Twitter. Karena Media relations Oficcer menyadari bahwa: .
10
Online Public Relations, http://belajarkomunikasilagi.blogspot.com/2012/08/online-publicrelations.html di akses pada tanggal 19 Desember 2013, pukul 00.09 WIB.
11
Yosal Iriantara, Media Relations; Konsep, Pendekatan, dan Praktik, (Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2005), h. 42.
56
1) Media Relations Officer menyadari bahwa publik dapat mengakses semua
Press Release atau News Release yang dikirimkan oleh perusahan Mizan
melalui internet atau server, dengan menggunakan kata-kata yang mudah
dicari dan dipahami publik.
2) Publik dapat mengakses press pelease dalam home page yang ada pada
setiap unit perusahan penerbit Mizan. Contohnya pada facebook penerbit
mizan.
c.
Kegiatan Off line
Kegiatan off-line yang dimaksud disini adalah kegiatan berupa event-event
yang dikelola oleh unit Penerbit Mizan. Seperti kegiatan peluncuran buku, talk show
mengenai pendidikan, bajar buku islam sepertinya yang diadakan setiap tahunya pada
Islamic Book Fair, dan konfrensi pres, dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dnegan perusahan atau produk.
Dengan adanya kegiatan off-line yang di kembangkan media relations
penerbit mizan maka upaya dalam meningkatkan citra PT. Mizan Publika akan
semakin terasa. Media relations officer melihat kegiatan off-line akan berdampak
positif besar bagi perusahan maupun produk mizan sendiri, mengenai citra produk,
dan meningkatkan jumlah penjualan produk. Oeh karena itu media relations yang
dikembangkan dan dilakukan kegiatan off-line untuk menjaga reputasi merek dan
nama baik perusahan. Pasalnya, melalui kegiatan off-line media relations officer
berupaya untuk memperkenalkan produk pada masyarakat/konsumen guna untuk
tercapainya tujuan perusahan yakni adanya sifat imaji dan pengetahuan.
57
Dari penyebaran informasi melalaui kegiatan promosi yang di lakukan oleh
pihak Public Relations PT. Mizan Publika sendiri memfokuskan pada press relations
dan product publicity. Hal ini disebabkan karena hubungan dengan media dan
publikasi yang baik akan mempengaruhi kepuasan pelanggan bahkan mempengaruhi
image dari Penerbit Mizan itu sendiri. Dari kegiatan tersebut, maka terlahirlah
pengetahuan masyarakat atau konsumen terhadap suatu produk yang di terbitkan
oleh penerbit Mizan. Selain itu juga masyarakat akan memliki rasa awareness
terhadap produk-produk yang diterbitkan melalui unit perusahn penerbit PT. Mizan
Publika.
2.
Menjaga Produk (Buku- Bestseller) Yang Sudah Bernilai Tinggi
Banyak hal yang dilakukan oleh PT. Mizan Publika dalam menjaga Brand
Image pada penerbit Mizan. “Seperti brand image yang berkualitas tidak boleh
melenceng dari kualitas selama ini kita lakukan misalnya kita sepakat tidak
memproduksi buku-buku yang mengeksploitasi buku tentang yang berhubungan
dengan sexs, kita harus pertahankan, kemudian kita harus komitmen selalu menjaga
seperti sempoyan kita yaitu explore the universe of wisdom (menjelajah semesta
hikmah) dalam penjelasan dari penjelajahan itu tidak boleh diam kita harus
melakukan inovasi salah satunya aplikasi-aplikasi yang kita lakukan dari buku cetak
kita angkat ke buku digital kemudian membuat Qur’an tablet. Tidak boleh diam dan
harus membuat inovasi-inovasi yang baik12”, tutur CEO Mizan Digital Publishing.
12
Hasil Wawancara dengan Media Relations PT. Mizan Publika, Kamis, 09 Januari 2014,
Kantor Mizan Digital Publishing.
58
Dalam menjaga produk tentu saja PR Mizan
berupaya untuk selalu
menyajikan sebuah kontens dari buku tersebut, karena inti dari sebuah konten adalah
menyajikan sebuah produk supaya selalu membekas dalam membangun benak/image
pada publik. Kunci dari industry penerbit Mizan khusunya adalah kreativitas dalam
mendesain sebuah konten menjadikan konten yang sesuai pada karakter pembacanya
yang dumulai dari cover buku, packaging, dan juga cara bahasanya.
Contoh konkret buku bestseller seperti salah satu produk penerbit Mizan yang
di terbitkan pada tahun 2012 yaitu buku Bio-Fiksion “Sepatu Dahlan” yang mana
buku tersebut telah mengangat derajat PT. Mizan Publika menjadi penerbit yang
sangat populer. Dede Ridwan sebagai CEO penerbit Mizan mengatakan;
“Novel Sepatu Dahlan. Kalo boleh di bilang itu adalah prestasi, banyak yang
menilai itu prestasi, anda bayangkan kertika peluncuran buku tersebut sudah
menjamur ditengah rak toko-toko buku di seluruh Indonesia itu hal yang
menjadi Fenomenal, dan langsung fenomenal dari segi temanya yang benerbener di kenal di publik. Bisa melahirkan penulis baru yang tadinya bukan
penulis novel, hanya penulis cerpen dan penulis buku-buku privasi dan
pembaca puisi yang hanya di kenal di segmen tertentu dengan karyanya yang
fenomenal dan bisa dikenal dan itu boleh di bilang sebagai prestasi penerbit
Noura.”13
Adanya produk yang berkuliatas media relations melihat bahwasaya produk
bestseller akan mengasilkan publisitas perusahaan, yang tentunya media akan melihat
produk terbitan Mizan tersebut.
Peran Media Relations yang di kelola PT. Mizan Publika, tentunya penerbit
Mizan mengharapkan citra yang diharapkanlah yang terwujud. Untuk itu perusahaan
13
Hasil Wawancara dengan Deden Ridwan CEO Penerbit Mizan, Jum’at 28 November 2013,
Kantor penerbit Mizan, Jl. Jagakarsa Raya, Jakarta Selatan 12620, Indonesi.
59
perlu mengetahui citra yang berlaku di masyarakat sebagai evaluasi agar dapat
menentukan kegiatan apa yang dilakukan untuk meningkatkannya. Penerbit Mizan
dalam meningkatkan citra dan nama baik
hal tersebut dilakukan dengan cara
mengelola suatu informasi melalui kegiatan promosi (media relations dan product
publicity) dan menerbitkan buku-buku berkuliats dan berstseller. Dari kegiatan itulah
penerbit akan mengahsilkan citra positif terhadap PT. Mizan Publika.
B.
Aktivitas Public Relations PT. Mizan Publika Dalam Menjalankan
Kegiatan Media Relations pada Penerbit Mizan
Menurut Eduard Depari sebagaimana dikutip oleh Soemirat dan Ardianto
baik PR maupun pers sama-sama bergerak di bidang bisnis komunikasi. Kedua belah
pihak mempunyai kepentingan dan kepedulian yang sama terhadap informasi.
Aktivitas PR dan pers tetap didasarkan pada prinsip yang sama, yakni sebagai
mediator yang menjembatani kepentingan pihak yang saling berinteraksi karena
informasi yang disalurkan terkait dengan kegiatan mereka.14
Tentunya, dalam kaitan ini, lembaga harus menunjukkan suatu reputasi agar
dapat dipercaya media. Misalnya selalu menyiapkan bahan-bahan informasi akurat di
mana dan kapan saja diminta. Ini dapat dilakukan lembaga dengan memasok
informasi yang baik. Pada kegiatan media relation, umumnya PR PT. Mizan Publika
telah melakukan berbagai kegiatan seperti:
14
Ardianto Elvinaro dan Soleh Soemirat, Dasar-dasar Public Relations, (PT Remaja Rosda
karya, Bandung,2004), h. 125
60
1.
Kegiatan Penulisan dalam Media Relations yang dikeloal PT. Mizan
Publika
a. Penulisan Press Release, Bentuk dari press release ini berupa news story,
playing story, maupun resensi yang dimuat dalam media untuk disiarkan
kepada publik.
b. Penulisan Feature, penulisan karangan khas/tuturan/berita kisah yang
diperoleh dari hasil reportase media relations officer dan interpretasi data
yang sudah tersedia. Biasanya seoarang Media Relations officer PT. Mizan
Publika memberitakan
kegiatan dan kemudian di terbitkan pada website
Mizan.com dan MizanMag.com.
c. Penulisan Advertorial (pariwara), PT. Mizan Publika dalam rangka
mengejar publisitas sekaligus meraih profit. Media relations officer PT.
Mizan Publika mengiklankan produknya melalui media-media yang sudah
memiliki kerjasama seperti media cetak (Pikiran Rakayat, Konstan, Bakti,
Majalah Femina, Malang Post, Majalah UMMI), Tumbuh kembang dan lain
sebagainya. Banyaknya periklanan di media massa maka meningkat brand
image PT. Mizan Publika.
d. Penulisan Kolom Resensi, cara seperti ini adalah cara yang tepat untuk
menarik perhatian publik, media massa memberikan wewenang bagi siapa
saja yang ingin meresensi buku yang berkualitas khusnya buku-buku yang
diterbitakan oleh salah satu unit perusahan PT. Mizan Publika. Banyaknya
61
resensi pada kolom media massa maka upaya meningkatkan citra PT. Mizan
Publika akan semakin besar.
2.
Kegiatan Nonpenulisan media relations yang dikelola PT. Mizan Publika
a. Konferensi Pers (Press Conference) Cara ini cukup efektif untuk membina
persahabatan antara organisasi dan insan pers. Dalam mengundang wartawan,
PT. Mizan Publika sendiri tidak bersikap selektif dalam menentukan siapa
saja yang dating ke acara yang dikelola Mizan. Contohnya Seperti kegaitan
pada acara kedatangan Karen Amstrong, dan ketika itu para awak media
mengikuti acara tersebut. Dan selain itujuga unit penerbit mizan mengadakan
konferensi pada acara “Sambut 10 tahun KKPK, Mizan Gelar Konferensi
dengan Kemendikbud”.
b. Special Event, contohnya adalah ketika PT. Mizan Publika mengadakan
gettring dengan penulis ternama Karen Amstrong. Selain itu juga PT. Mizan
mempertemuakan awak media dengan para penulis terkenal di Indonesia dan
public pigure pada acara ulang tahun Mizan ke-30.
c. Wawancara, yaitu bertemuanya wartawan dan narasumber dari suatu
lembaga untuk menggali informasi atau mengklarifikasi berbagai persoalan,
baik menyangkut organisasi, misi, maupun aktivitas kelembagaan. contoh
konkret kita bisa lihat pada kolom wawancara yang ada pada mizan.com.
d. Kunjungan ke Kantor Pers, yaitu melakukan kunjungan ke kantor media
dengan tujuan untuk menjalin hubungan kerjasama, mengetahui seluk-berluk
62
kerja media, atau untuk menginformasikan segala sesuatu tentang PT. Mizan
Publika dan produk terbitnya.
e. Undangan Peliputan, yaitu mengundang wartawan untuk melakukan
reportase/meliput acara yang mizan selenggarakan. PT. Mizan Publika sering
sekali mengundang awak media ke berbagai event peluncuran produk.
Contohnya pada acara peluncuran buku “Surat Dahlan” dan konferensi pers
pada acara kedatang Karen Amstrong.
f. Press Luncheon, yaitu pejabat PR mengadakan jamuan makan siang bagi
para wakil media massa/wartawan, sehingga pada kesempatan ini pihak pers
bisa bertemu dengan top manajemen lembaga guna mendengarkan
perkembangan perusahaan/lembaga tersebut. Pada kegiatan ini PR PT. Mizan
Publika biasanya dilakukan ketika pada acara petemuan dengan para penulis
dan public figure. Walaupun kegiatan ini hanya tidak rutin dilakukan oleh
pihak Public Relations Mizan.
g. Press Tour, yaitu mengajak kalangan wartawan berkunjung ke suatu lokasi,
baik yang berada dilingkungannya, maupun ke tempat atau lokasi yang
memiliki kaitan dengan kiprah PT. Mizan Publika, misalnya pada kegiatan
pembangian sepatu bagi anak Indonesia yang dikelola oleh salah satu unit
perusahan penerbit Mizan.
Yang perlu diperhatikan juga adalah mengenai prinsip media relation. Prinsip
yang dijabarkan oleh Racmadi sebagaimana dikutip oleh Firsan Nova pada intinya
dikatakan bahwa PR harus jujur, memberikan pelayanan yang baik pada pers,
63
menjaga sikap saat berhubungan dengan pers, tidak menutup saluran informasi,
memberi publisitas yang jelas dan keep intouch dengan wartawan.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Melalui pengolahan data atas hasil penelitian terhadap Media Relations
Officer PT. Mizan Publika
serta buku-buku sebagai rujukan dasar teori dan
pembahasan hasil penelitian, maka dalam penelitian mengenai Peran Media Relation
Dalam Meningkatkan Citra PT. Mizan Publik, penulis menarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Media relation yang dikembangkan PT. Mizan Publika merupakan salah satu
kegiatan Divisi Promotions dan Marketing yang mana salah satu tugas praktisi
tersebut adalah menjalin relasi khsusunya dengan media. Ini menunjukan
kegiatan media relations itu sangat penting dalam suatu penerbit khususnya
dalam kemajuan perusahan. Maka dari itu peran media relations PT. Mizan
Publika dalam meningkatkan citra dengan mengelola informasi melalui
kegitan promosi yang diantaranya adalah mencari dukungan media dan
product publicity, selain itu juga media relations officer berupaya untuk selalu
menjaga produk (buku bestseller) yang sudah bernilai tinggi.
Kegiatan-kegiatan Media Relations yang dikelola seperti press release, press
conference, press tour, press luncheon, press briefing, press interview serta
mengadakan
special
event,
merupakan
langkah
untuk
membangun,
meningkatkan dan menjaga citra dan reputasi nama baik perusahan.
64
65
2. Teknik-teknik
yang
dipergunakan
dalam
memperoleh
citra
dengan
mengunakan teknik publisitas dan teknik periklanan. Kedua teknik tersebut
menjadi salah satu strategi media relations officer dalam meningkatkan citra
atau nama baik perusahan.
B.
Saran
Sedangkan bersasarkan pembahasan penelitian serta hasil simpulan yang telah
diungkapkan pada poin sebelumnya, maka penulis berupaya memberi saran-saran
sebagai berikut:
1. Beberapa hal yang perlu Media Relations Officer perharikan dalam menjalain
dan meningkatkan hubungan dengan awak media yaitu:
a. Usahakan punya contact person.
b. Usahakan mengenal secara personal.
c. Lakukan kontak rutin.
d. Usahakan
menyampaikan
informasi
secara
informal
sebelum
informasi resmi.
e. Pelihara pertukaran informasi yang terbuka dan realistis
2. Dalam
menjalin
dengan
relasi
media,
PT.
Mizan
Publika
dapat
mengembangkan pendekatan yang dilakukan personal. Misalnya dengan
melakukan lagi pengiriman kue kepada wartawan yang berulang tahun. Atau
paling tidak mengingat hari ulang tahun sudah sangat berarti bagi mereka.
Pendekatan personal ini, selain dilakukan oleh officer PR juga hendaknya
dilakukan pimpinan corporate communication. Pada umumnya wartawan
66
memang mengedepankan informasi yang didapatnya, namun akan terasa lebih
nyaman bagi mereka jika sudah mengenal pimpinan dengan baik. Paling tidak
aksesnya untuk mendapatkan informasi menjadi lebih mudah. Informasi ini
pada akhirnya juga akan menjadi alat PR untuk meningkatkan citra
perusahaan.
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis sampaikan dalam
penelitian ini. Semoga penelitian ini bisa bermanfaat bagi semua kalangan umunya
dan khusunya kalangan akademisi.
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, M. Linggar, “Teori & Peofesi Kehumasan; serta aplikasinya di Indonesia”.
Jakarta. Bumi Aksara. 2008.
Ardianto, Elvinaro. “Handbook of Public Relations”. Bandung: Simbiosa Rekatama
Media. 2011.
“Metodelogi Penelitian untuk Public Relation Kuantitatif dan
Kualitatif. Bandung. Simbiosa Rekatama Media. 2011.
Cangara, Hafied. “Pengantar Ilmu Komunikasi”. Jakarta: Rajawali Pers. (2008).
Damastuti, Rini, “Media Relations Konsep, Strategi & Aplikasi”. Yogyakarta. Andy
Offset. 2012.
Departemen Pendidikan Nasional. “Kamus Besar Bahasa Indonesia”. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional. 2008.
Effendy, Uchjana, Onong, “Kamus Komunikasi.” Bandung; Mandar Maju, 1989.
Iriantara, Yosal. “Media Relations, Konsep, Pendekatan dan Praktik”. Bandung:
Simbiosa Rekatama Media. 2005.
Jumroni dan Suhaimi. “Metode-metode Penelitian Komunikasi”. Jakarta. UIN Jakarta
Press. 2006.
Kriyantono, Rachmat. “PR writing; Teknik Produksi Media PR dan Publikasi
Korporet.” Jakarta. Kencana. 2012.
Mason, Gross dan H.W.Mc.Eachem yang dikutip oleh: David Berry, “Pokok-Pokok
Pikiran dalam Sosiologi”. Jakarta: Raja Grafindo Prersada, 1995. Cet.ke 3.
Mulyana, Dedy. “Metodelogi Penelitian Kualitatif” Bandung. PT. Rosdakarya, 2002.
Nova, Firsan. “Crisis Public Relation”. Jakarta: Rajagrafindo Persada. 2011.
Nurdin, “Hubungan Media Konsep dan Aplikasi”, Jakarta. PT. Raja Grafindo
Presada, 2008.
Ruslan, Rosady. “Management Humas dan Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi”.
Jakarta. PT. Raja Grafindo, 2002.
67
68
“Manajemen Public Relations dan media Komunikasi, konsepsi dan
aplikasi.” Jakarta: PT. Raja Grafindo persada, 2005.
“Manajemen Public Relations dan media Komunikasi, konsepsi dan
aplikasi”. Jakarta. PT. Raja Grafindo persada, 2007.
Saputara, Wahidin dan Nasrullah, Rully. “Public Relations 2.0 Teori dan Praktik
Public Relations di Era Cyber”. Depok.Gramata Publishing, 2011.
Soemirat, Soleh dan Ardianto, Elvinaro . “Dasar-dasar Public Relations”. Bandung.
PT. Remaja Rosdakarya 2005.
Wardhani, Diah. “Media Relations: Sarana Membangun Reputasi Organisasi”.
Yogyakarta. Graha Ilmu. 2008.
Skripsi
Siti Sopiah Efriyanti, Strategi Komunikasi dalam membangun Citra Positif
Perusahan (studi kasus di PT. Aneka Tambang Emas UBPE Pongkor Tbk),
Jurusan Komunikasi penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syatif Hidayatullah Jakarta 2009.
Zakiya Tusholiha, Peran Public Relation dalam Membangun Current Image di PT.
Bank Syariah Mandiri, Jurusan Komunikasi penyiatan Islam, Fakultas Ilmu
dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN syarif Hidayatullah 2012.
Sefti Fahmi Choirisa, Peran Media Relations PT. Bank Muamalat, Tbk dalam
membangun Citra perusahan, Jurusan Komunikasi penyiatan Islam, Fakultas
Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN syarif Hidayatullah 2012.
Website.
Berita Mizan, http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/06/21/moqxezmizan-rayakan-milad-ke30
Definisi peran, http://kamusbahasaindonesia.org/peran/mirip, di akses pada 22
Januari 2014, 22.00 WIB.
69
Online Public Relations, http://belajarkomunikasilagi.blogspot.com/2012/08/onlinepublic-relations.html di akses pada tanggal 19 Desember 2013, pukul 00.09
WIB.
Teori Peran, http://rinawahyu42.wordpress.com/2011/06/07/teori-peran-rhole-theory/,
di akses pada 22 Januari 2014, 20.00 WIB.
Profil
Mizan,
http://www.mizan.com/index.php?fuseaction=about&page=presdir
diakses pada September 10, 2013, Jakarta, pukul 18;38 WIB.
HASIL WAWANCARA
Nama Responden
: M. Deden Ridwan
Jabatan
: CEO Noura Books (PT.Mizan Publika)
Waktu
: 28 November 2013
Tempat
: Kantor Noura Books (Mizan Publika) .
.
1. Kenapa PT. Mizan Publika melepur dua perusahan penerbit, Antara
Penerbit Hikmah dan penerbit Lingkar Pena Publishing?
Begini , itu harus di pahami sebuah bagian dari strategi bisnis, pada
tingkat tertentu kadang-kadang banyak “brand” banyak company sangat di
perlukan, tetapai pada sisi yang lain di sana itu menjadi suatu keperluan saja,
itu fleksibel saja. Karena kita bikin lebih banyak brand, jadi bukan karena ada
masalah tetentu. Ini Cuma sekedar startegi bisnis. Dan strategi bisnis itu
muncul berdasarkan dinamika eksternal yang muncul di masyarkat pasar.
Dilakukan brand di satukan itu bukan Noura. Itu digabung dua perusahan
besar yang sangat sehat juga. Hikmah Publishing itu sudah karena menjadi
group Mizan juga. Lingkar Pena Publishing itu juga sebuah perusahan yang
basisinya komunitas Lingkar Pena (Forum Lingkar Pena) nah itu sebuah
komunitas dunia tulis menulis, komunitas para penulis dan kemudian dulu
bikin terbitan bernama Lingkar Pena Publishing yang sebagian besar memiliki
saham Mizan grup dan sebagiannya lagi sahamnya yayasan Lingkar Pena.
Nah kebijakan tahun 2010 di gabubungkanlah dua perusahan Hikmah dan
Lingkar Pena , tujuannya untuk karena banyak brand di Mizan. Tapi
keinginan Mizan yang dikelolah oleh Mizan goup itu hanya satu aja di setiap
kota. Di Jakarta, Yogyakarta, Bandung dan kota-kota lainya. Dan selain itu
Mizan tidak hanya mengeluarkan perusahan penerbit saja melainkan
membuka strategi bisnis yang lain, seperti konsultan Komunikasi yang di beri
nama Exspos, yang di bawah naungi oleh penerbit Noura Books itu. Itu semua
hanya semata-mata sebagai strategi bisnis saja.
2. Apa keistimeawan penerbit Mizan dengan penerbit-penerbit lain yang
ada di Indonesia?
Saya sebagai pimpinan menyajikan semaksimal mungkin, seoptimal
mungkin, setiap produk itu punya linknya sendiri, dan seharusnya yang
menilai perusahan itu suatu lembaga riset/survai, tapi dalam pandangan saya
kita berusaha menyajikan suatu bacaan yang sesuai dengan dinamika yang ada
di luar public, karena dunia penerbitan basisnya dua hal bagaimna kita
membuat suatu konten. Kita ini adalah industry konten penerbit itu adalah
…sebagai alat koonten itu bisa mencakup seperti buku, bisa seperti digital,
bahkan sekarang kalau ditanyakan tentang apa industry buku itu. Semuanya
konten, konten provider cuma bentuknya , jika bisnis konten itu salah satu
startegisnya konten, sebuah konten yang bagus /baik itu perlu di kemas di
kelola kemudian di update, di desain seindah mungkin sesuai dengan
konteksnya, konteknya ini siapa yaitu pembaca jadi ada konten ada konteks,
konteknya pembaca, pembaca itu siapa tergantung target audiensya,
karakternya pembaca kan beda-beda oleh sebab itu tugas seorang penerbit itu
adalah bagaiaman menyajikan sebuah konten yang sesuai dengan karekter
pembaca, kita membangun bentuk di para pembaca dan konsumen. Kita hurus
tahu karekter si pembaca tentang kontennya, behaviornya, budayaya, dan
kebiasanya. Karakternya dan seterusnya. Nah konten itu harus bisa mendidik
apa yang ada di benak publik ini. Karena intinya sebuah konten ini adalah
menyajikan sebuah produk supaya membekas dalam membangun benak/
image di publik. nak kunci dari industry dari kita itu adalah kreativitas dalam
mendesain sebuah konten menjadikan sebuah konten yang kira-kira pas dalam
karakternya pembacanya itu mulai dari covernya, packaging, dan juga cara
bahasanya. Yang menangani dinamika yang sangat kuat bahasa remaja sangat
beda dengan bahasa anda yang konteks ya bahasa obrolan. Ada teks yang
bahasa obrolan, ada bahasa yang monoton.
3. Prestasi-prestasi apa saja yang di dapatkan Penerbit Mizan selama
berkiprah di dunia penerbitan?
Ini semua relative baru. Disini kita beradu kreatifitas dalam adu
kecepatan, klo boleh di bilang prestasi seperti apa? prestasi seperti apa
tentunya kalau penerbit sebagai indikatornya adalah sejauh mana produknya
yang buming dimasyarakat. Produk yang menajdi public reading yang
menjadi perbincangan. ya di bilang itu prestasi itu sangat, kita berhasil
menawarkan sebuah genre baru tentang biofiksion. Bagaimna sebuah karya
fiksi sebuah karya biografi tapi itu semuanya fiksi, di bilang biografi tapi
bukan tetapi buku itu sebenarnya fiksi. Sebenarnya semua orang/konsumen
menyebutnya sebuah novel biografi orang menyebutnya novellisasi tokoh.
Kalau saya lebih sukanya bofiksion jadi fiksi yang berinfirosinya pada
biografi sesorang. Contohnya Novel Sepatu Dahlan. Kalo boleh di bilang itu
adalah prestasi, banyak yang menilai itu prestasi, anda bayangkan kertika
peluncuran buku tersebut sudah menjamur ditengah rak toko-toko buku di
seluruh Indonesia itu hal yang menjadi Fenomenal, dan langsung fenomenal
dari segi temanya yang bener-bener di kenal di publik. Bisa melahirkan
penulis baru yang tadinya bukan penulis novel, hanya penulis cerpen dan
penulis buku-buku privasi dan pembaca puisi yang hanya di kenal di segmen
tertentu dengan karyanya yang fenomenal dan bisa dikenal dan itu boleh di
bilang sebagai prestasi penerbit Noura.
4. Bagaimana anda menyikapi tentang sebuah Nama Noura Books belum
sangat terkenal dibandingkan dengan induknya yaitu Mizan? Yang
mana persefsi masyarakat masih mengenal Noura itu adalah penerbit
Mizan.
Tentu saja itu menjadi jam tayang, pertama, saat ketika orang belum
tahu nama penerbit Noura Books itu alat strategi komunikasi yang menjadi
Mizan sebagai holding. kedua faktornya menunjukan Mizan lebih brandit,
Mizan lebih lama, dimana-mana yang namanya induk perusahan tentu lebih
powerful lebih brandit ketimbang anak cucunya, sebernya Noura itu anak
cucunya. Tentu menurut saya agenda saya bagaimna memperkenalkan brand
ini seoptimal mungkin semaksimal mungkin di benak pembacanya. Misalnya
saya ingin di kenal di kalangan young reader, jadi bagaimna supaya noura di
kenal di kalangan young reader, tentunya komunitas, pemasok-pemasoknya,
perlu esmegtorial untuk membangun brand itu. Nah salah satunya dalam
membangun brand itu dengan di adakanya Noura Books Academic.
Itu semacam lembaga pendidikan untuk mecetak para penulis yang
diikutkan dalam pelatihan menulis dan nantinya bisa menulis gagasan untuk
Noura Books.
Mengetahui
CEO Penerbit Noura Books
Peneliti
M. Deden Ridwan
Komarudin
1
HASIL WAWANCARA
Nama Responden
: Pangestu Ningsih (Ms.)
Jabatan
: CEO Mizan Digital Publishing
Waktu
: 2013/11/13, Pukul. 13.00-14.20
Tempat
: Mizan Digital Publishing .
1. melihta dari peryataan mizan "
Kelompok Mizan telah mampu
memproduksi lebih dari 600 judul buku per tahunnya dan sukses
menghasilkan karya-karya bestseller" yang di jadikan pertanyaan saya .
apakah ada data yang real bahwasaya mizan bisa memproduksi lebih dr
600 judul buku dan sukses menghasilkan karya bestseller ? jika ada bisa
lampirkan data tersebut?
Di Mizan ada 6 unit penerbitan: Mizan Pustaka, DAR! Mizan,
Bentang Pustaka, Noura Books, Pelangi Mizan, Plot Point. Dari Mizan
Pustaka saja, yg punya 6 imprint, terbit 15 judul setiap bulan, yang berarti 180
judul pertahun. Dikalikan 6 penerbit, sudah lebih dari 600 judul. Data seperti
apa yang diperlukan? Sampel aja ya buku terbit Bulan Mei atau Juni
(terlampir)
2. Sama dari peryataan mizan juga "Mizan saat ini dikenal sebagai salah
satu perusahaan penerbitan terbesar di Indonesia." apa yang mendasari
mizan itu sebagai salah satu perusahan penerbit terbesar ?
2
Ukurannya: produksi dan omset. Kira2 5 besarnya adalah: KompasGramedia Group, Agro Media Group, Mizan Group, GIP, Erlangga, dsb.
1. Melhat dari realitas, saat ini mizan tidak hanya menerbitkan buku2
islami saja melainkan menerbitkan buku2 yang sifatnya umum! apa
alasanya ? dan kenapa ?. yang saya perhatikan bahwasanya Mizan
adalah penerbit yang berorientasi islam.
Mizan dikenal awalnya sbg penerbit Islam, karena memang misi
awalnya adalah menyajikan wacana-wacana dari khazanah ilmu2 Islam yang
luas dan (ketika itu) dirasa perlu diketahui oleh masyarakat Indonesia. Namun
seiring perkembangannya, Mizan pun merasa perlu menerbitkan buku2
umum, diawali dengan tema2 learning dan self help seperti Quantum
Learning, dsb. Intinya kita berprinsip pada hadis: "Hikmah adalah milik kaum
Muslim yg hilang. Di manapun kau temukan, pungutlah." Jadi "Islam" itu
tidak selalu terkait dengan tema "eksplisit-tekstual" Islam, krn Islam
mencakup jg pendidikan,
3
PERAN MEDIA RELATIONS DALAM MENINGKATKAN CITRA
PENERBIT MIZAN
Pertanyan khusus sekitar Media Relations.
1. Bagaimana Memulainya dalam Meningkatkan Hubungan dengan
Media? dan Kegiatan apa saja yang dilakukan Humas agar
hubungan dengan media dapat berjalan dengan baik ?
Banyak hal bisa kita lakukan, antara lain melakukan pertama,
kunjungan ke berbagai media dan mempresentasikan perusahaan kita,
mengusulkan apa saja kerja sama yang bisa dilakukan. Kedua, Mengirim
pres rilis setiap kali kita memiliki produk baru dan/atau kegiatan yang
relevan ketiga, Mengirim undangan kepada media untuk hadir dalam
event2 kita. Selain yang disebut tadi Mizan juga mengirimkan buku-buku
terbitannya ke redaksi media massa, melakukan silaturahmi personal
dengan para penanggung jawab media, mengundang mereka menjadi
pembicara dalam berbagai even yang relevan, misalnya workshop untuk
para penulis resensi, dsb.
2. Bagaimana
perkembangan
media
saat
ini
terutama
dalam
mempublikasikan kegiatan-kegiatan penerbit mizan?
Sangat bagus, terutama karena berbagai kegiatan yang diadakan
mizan dianggap bermanfaat bagi banyak kalangan, misalnya terkait
4
kedatangan Karen Armstrong beberapa waktu lalu (ada data jumlah
resensi dan berita sepanjang 2013 kalau mau, meski tidak tercatat semua,
setidaknya memberikan gambaran ekspos media atas berbagai kegiatan
mizan)
3. Kendala-kendala apa saja yang dihadpai humas dalam menjalankan
kegitan tersebut?
Kesinambungan yang lumayan sulit dijaga, misalnya karena
pergantian personil di pihak media massa maupun di lingkungan Mizan
sendiri. Juga, bagaimana menjaga agar keinginan media untuk tetap
independen dapat didukung, namun sekaligus tetap dapat memberikan
kontribusi ekspos aktivitas Mizan dengan baik.
4. Adakah anggaran khusus yang dipersiapakan humas agar bisa
melayani dengan baik? Dan Masalah apa saja yang sering dihadapi
Humas dalam menjalani Hubungan media kemudian bagaimna
menangani masalah tersebut?
Tentu ada. Pengiriman buku, kunjungan-kunjungan ke media
massa, dsb. tentu memerlukan anggaran, yang biasanya dimasukkan ke
dalam anggaran Promosi. Kmudian masalasah pada mizan itu Relatif tidak
ada masalah sebenarnya, namun seringkali kebebasan media memang
membuat tidak adanya jaminan pasti bahwa kegiatan kita diliput. untuk itu
5
perlu sekali membuat kegiatan/produk yang "layak berita". bahwa
kegiatan dan produk memang harus layak berita (buku yang sangat laris,
penulis yang memiliki reputasi bagus atau public figure yang memiliki
nilai berita, tema yang sedang hangat, dsb. hal-hal yang memang sudah
selayaknya menjadi incaran media massa).
5. Jika terjadi krisis (masalah besar) khususnya dalam krisis
kepercayaan apa yang dilakukan Humas dalam menanganinya?
Memberikan penjelasan atas permasalahan yang muncul dengan
sebaik mungkin. Contoh terbaru: krisis Quran Tablet Mizan yang
"difitnah" sebagai Quran Syiah, padahal tidak benar sama sekali. Bahkan
ada yang menuduh kita memasukkan 4 ayat ilegal ke dalamnya. Fitnah
yang disebarkan lewat FB dan BBM, sms, dsb. namun tidak terbukti dan
setelah kita beri penjelasan melalui internet juga, melalui kunjungan2 ke
pihak terkait, isu itu reda dengan sendirinya.
6. Ketika sudah terjalin kerja sama antara pihak Humas Penerbit
Mizan dengan media adakah special event yang dilakukan humas
dalam memberikan apresiasi bagi para pelaku media?
Pada saat-saat tertentu, Mizan mengundang kalamngan media dan
mempertemukan mereka dengan para penulis muda, agar dapat saling
berbagi.
6
7. Media apa saja yang menjadi partner humas dalam menjalankan
media relations?
Tidak ada media-media tertentu yang secara khusus ditunjuk atau
dipilih, karena selain terbitan atau produk Mizan mencakup berbagai
genre atau tema, juga karena kami sadar media adalah lembaga
independen.
8. Apa yang diharapkan humas terhadap media sebagia partner dalam
menjaga reputasi penerbit mizan?
Sama seperti harapan masyarakat pada umumnya, berharap media
memberitakan segala sesuatu dengan apa adanya. Kami tak meminta
hanya yang baik-baik saja yang ditulis tentang kami, karena kritik yang
membangun pun pastinya akan sangat bermanfaat bagi perbaikan dan
pengembangan Mizan.
Mengetahui
CEO Mizan Digital Publishing
Peneliti
Pangestu Ningsih (Ms.)
Komarudin
LAMPIRAN 3
DATA PENERBIT YANG TERDAFTAR DI IKATAN PENERBIT
INDONESIA (IKAPI)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
NAMA PERUSAHAN PENERBIT DI
INDONESIA
MIZAN
PUSTAKA AL KAUTSAR
PROGRESSIO
MAGHFIRAH
GEMA INSANI
TIGA SERANGKAI
AL MAWARDI
GRAMEDIA
PRO-U MEDIA
PUSTAKA IMAM SYAFI'I
TOKO GUNUNG AGUNG
ZIKRUL HAKIM)
PUSTAKA AZZAM
AGROMEDIA
TB IQRO'
AL GHURABA
PENERBIT AKBAR
CICERO
MAHMUD YUNUS ZUWARIYAH
MIRQAT
REPUBLIKA PENERBIT
MEDIA DAKWAH
WIDYADARA
DARUL 'ILMI
DIVA PRESS
MAJALAH AL-FURQON
INDIVA MEDIA KREASI
EAST STAR ADICITRA
AL HAMRA
ZAHRA PUBLISHING HOUSE
KUARK INT'L
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
ERA ADI CITRA INTERMEDIA
PUSTAKA AS-SUNNAH (VISI INSANI)
MEDIA FITRAH RABBANI
AQWAM
RUMAH PENSIL
TAZKIA
LENTERA HATI
PUSTAKA ELBA
LENTERA ABADI
PUSTAKA INTI
KHARISMA ILMU
PENERBIT DIPONEGORO
LKIS PELANGI
RAJAGRAFINDO
RAJUT
QISTHI
JABAL
AL I'TISHOM CAHAYA UMAT
MILENIA PUSTAKA
SENAYAN ABADI
CITA PUTERA BANGSA
PENERBIT CITRA
DATAKOM
CAKRAWALA
PENEBAR SWADAYA
PRENADA MEDIA
GRAFINDO
LUXIMA METRO MEDIA
AL MAHIRA
ANAK TELADAN
PUSTAKA THARIQUL IZZA
ROBBANI PRESS
KALAM MEDIA
SERAMBI
BELA BOOK
LESTARI
GRAFINDO KHAZANAH ILMU
SAPTA SENTOSA
ILALIQO MULTI MEDIA
PUSTAKA IKADI
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
GLOBAL MEDIA
PUTAKA UKHUWAH AL WADI
SHOROUK INDONESIA
KESAINT BLANC
DINA COLLECTION
SEKOLAH BINA TALENTA
HAULA SEJAHTERA
GIRAZA DESIGN
IKA SALIM GROUP
GRIYA RAUDAH
DELIMA COLLECTION
NUN JILBAB BANDUNG
BIG SMILE
BEN AYU AL ISLAMI
BAIM COLLECTION
HAMEEDA
SHOFIYAH COLLECTION
PELANGI GOLDEN TOYS
LAMPIRAN 5
KEGITAN ON-LINE PENERBIT MIZAN
Website Penerbit Mizan
Iklan Produk Mizan Pada Media Internet
Twitter Penerbit Mizan
Facebook Penerbit Mizan
LAMPIRAN 6
KEGIATAN OFF-LINE PENERBIT MIZAN
Lounching Buku Mizan “Surat Dahlan”
Pelatihan Menulis Novel yang diadakan oleh
penerbit Noura Books (Mizan Group)
kegiatan Off-line Penerbit Mizan pada Lounching Book & sigature di Inonesisa Book
Fair
Kegiatan Talk Show Buku La-Tahjan Pada Media Televisi MNC
Kegitan public lecture dalam acara 30 Th Mizan
LAMPIRAN 4
KONTEN PUBLISITAS PENERBIT MIZAN
Mizan Undang Komikus
Show" ke Indonesia
"The
Muslim
Pada Maret 2014 mendatang, Penerbit
Mizan akan mendatangkan trio komikus
serial "The Muslim Show" yang berasal
dari Prancis. Mereka adalah Noredine
Allam, Greg Blondin, dan Karim Allam,
pencipta serial komik, yang sangat
populer di Indonesia melalui jejaring
sosial Facebook. Mereka akan hadir
selama 10 hari, mulai dari tanggal 6-16
Maret 2014, dan tampil dalam acara
peluncuran dua jilid komik yang akan
diterbitkan oleh Mizan. Selain itu, akan diadakan pula beberapa lokakarya komik di tiga kota:
Jakarta, Yogyakarta, dan Bandung.
“The Muslim Show” adalah serial komik Prancis pertama yang menggambarkan kehidupan
Muslim di Barat dengan cara humoris dan sederhana. Komik meraih popularitas di Facebook,
dan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk Bahasa Indonesia. Komik mereka
inilah yang akan diterbitkan oleh Penerbit Mizan pada Maret 2014 dan diluncurkan di ajang
Islamic Book Fair, Jakarta.
Ilustrator dari komik ini adalah Noredine Allam, yang memulai karirnya sebagai kartunis di usia
17 tahun. Allam mendirikan studio 2HB, yang pada awalnya mengkhususkan diri dalam
pembuatan grafiti. Studio ini meraih keberhasilan dalam waktu singkat dan mendapat banyak
permintaan, baik dari pemerintah kota ataupun kalangan bisnis. Lebih dari seratus grafiti dan
mural telah dibuatnya di seluruh Prancis. Kini, Noredine Allam menjadi salah satu tokoh
terkemuka budaya baru di Prancis, dan telah berpartisipasi dalam berbagai konferensi nasional.
Setelah menekuni grafiti, pada 1999 Noredine Allam memulai karier di bidang pewarnaan.
Allam mengerjakan pewarnaan seri “Dust Infinity” dan menjadi desainer serial televisi “Leah
Parker” di M6. Selain itu, Allam juga terlibat dalam pembuatan serial "Maisha Africa" dengan
Greg Blondin. Pada tahun 2006, di bawah kepemimpinannya, studio 2HB dipilih untuk
menggarap pewarnaan ulang 33 jilid komik Asterix.
Sepuluh tahun setelahnya, atau pada 2009, dia menciptakan serial komik "The Muslim Show"
bersama Greg Blondin dan Karim Allam. Serial ini diterbitkan oleh BDouin dan bekerja sama
dengan Dargaud, penerbit komik ternama di Prancis. Serial "The Muslim Show" mendapatkan
kesuksesan besar secara internasional, yang dimulai dari jejaring sosial terbesar di dunia,
Facebook. Lebih dari 480 ribu orang di seluruh dunia mengikuti komik mereka, termasuk para
penggemar dari Indonesia, yang tergolong antusias dalam memberikan sumbangsih bagi
kesuksesan "The Muslim Show". Hingga saat ini, Fan Page "The Muslim Show Indonesia",
sebuah laman Facebook yang didedikasikan untuk para penggemar The Muslim Show di
Indonesia, telah diikuti oleh lebih dari 17.000 pengguna.
Ketiga komikus ini rencananya akan hadir dalam “Festival Komik The Muslim Show” yang
merupakan acara pembuka dari Rangkaian Festival Anak Remaja Mizan 2014. Acara ini akan
diawali dengan peluncuran 2 jilid komik tersebut di ajang Islamic Book Fair, Jakarta pada
tanggal 09 Maret 2014, yang dilanjutkan dengan lokakarya di kota yang sama keesokan harinya.
Pada tanggal 12 Maret, para komikus akan diajak mengelilingi kota Yogyakarta untuk
memberikan lokakrya dan berakhir di kota Bandung untuk lokakarya tanggal 14 Maret 2014
Penerbit Mizan berharap kehadiran ketiga komikus "The Muslim Show" di Indonesia dapat ikut
menggairahkan atmosfer kreativitas komikus lokal dan menumbuhkan semangat berkarya.
Sumber: http://mizan.com/news_det/mizan-undang-komikus-the-muslim-show-ke-indonesia.html
Kemendikbud Bekerjasama dengan Dar!
Mizan Gelar KPCI 2013
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia (Kemendikbud RI) bekerjasama dengan Dar!
Mizan menggelar Konferensi Penulis Cilik Indonesia
pada Rabu, 20 November 2013 di Hotel Twin Plaza, Jl.
Letjen S. Parman Kav. 93-94 Palmerah, Jakarta.
Acara yang bertema “Tanah Air Satu: Darat Tempat
Berpijak, Laut Tempat Berimajinasi” ini akan
berlangsung selama 3 hari beturut-turut, dari tanggal 2022 November 2013 dengan berbagai mata rangkai acara,
seperti lomba cerpen yang dibagi menjadi dua kategori,
yaitu untuk penulis pemula dan lomba cerpen untuk penulis berpengalaman. Selain itu, diadakan
pula lomba cipta syair, membuat puisi, dan lomba mendongeng serta ditutup dengan apresiasi
sastra siswa sekolah dasar.
Dari jumlah peserta yang berjumlah sekitar 600 anak di seluruh Indonesia, disaring kembali
melalui penilaian berdasarkan kategori masing-masing oleh dewan juri dan hanya tersisa
sebanyak 165 anak yang beruntung mengikuti mata rangkai acara, di antaranya; 77 anak lolos
dalam lomba cerpen (pemula dan berpengalaman), 10 anak lolos dalam lomba cipta syair, 39
anak lolos dalam lomba pantun, dan 39 anak lolos lomba mendongeng.
Dari 165 anak yang berhasil lolos ke tahap pertama tersebut, kemudian panitia menggelar lomba
tahap berikutnya untuk menentukan 6 pemenang dari masing-masing kategori lomba.
Di hari pertama acara, Rabu 20 November ini, panitia melakukan technical meeting sekaligus
pembekalan lomba dari juri masing-masing lomba dan perwakilan Direktorat Pembinaan
Sekolah Dasar Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kemendikbud.
Kemendikbud diwakilkan oleh Syafrudin dengan memberikan semangat sekaligus dukungannya
kepada seluruh peserta dan mengucapkan terimaksih kepada panitia, peserta dan para
pembimbing peserta lomba. Selain itu, ia menekankan kepada peserta dan pembimbing untuk
mengisi data dengan lengkap dan terperinci guna memudahkan pendataan.
“Jadi, Bapak dan Ibu silakan laporkan semua hal tentang pembiayaan, ongkos dan lain
sebagainya. Karena nanti akan diganti,” tutur Syafrudin.
“Nanti, hari Jum’at, ade-ade semua akan diajak ke kantor Kemendikbud. Dan, kami mohon
kerjasamanya dengan para pembimbing untuk membuat nyaman para peserta,” tambahnya.
Para peserta lomba saat technical meeting
Sementara itu, technical meeting lomba
menulis cerpen dibimbing oleh Benny
Rhamdani, editor anak Dar! Mizan. Lomba
cipta syair oleh Sitanggang, membuat pantun
diisi oleh Djoko Lelono dan Kang Arul, serta
lomba
mendongeng
oleh
Wylevera
Windayana.
Techninal meeting tersebut dibagi dalam 5
ruang yang berbeda sesuai dengan kategori
lomba. Lomba cerpen dilakukan di Balroom
Hotel Twin Plaza. Lomba cipta syair
bertempat di Lt. 5 Ruang Kamboja. Lomba
membuat pantun dilakukan di Lt. M, dan lomba mendongeng bertempat di Lt. 2.
(Lina/Mizan.com)
Sumber
30 Tahun Mizan: Risalah Cinta Semesta
Tika - 22 January 2013
“Islam biasa diperlakukan dengan agak buruk dan sembrono, karena sebagian besar sejarawan
agama dan mayoritas orang melihatnya sebagai agama primitif yang melulu berhubungan dengan
hukum. Namun, menurut beberapa ahli fenomenologi agama, Islam sesungguhnya adalah sebuah
agama yang tak kurang berorientasikan pada cinta kasih.”
Begitulah yang dituturkan oleh
mendiang Prof. Annemarie
Schimmel dalam salah satu
ceramahnya
di
Universitas
Harvard pada tahun 2002 silam.
Sejalan dengan itu, Mizan,
sebagai salah satu penerbit
terkemuka di tanah air juga ingin
mengungkapkan kasih sayang
Islam, tidak hanya kepada
Muslim, tapi juga Non Muslim,
bahkan seluruh alam.
Hal itu disampaikan oleh pendiri
Mizan, Haidar Bagir, di
Pendopo
Kemang,
Jakarta
Selatan (21/1). Di tahun 2013
ini, tanpa terasa Mizan telah memasuki usianya yang ke 30 tahun. Selama tiga dasawarsa itu,
Mizan telah memberikan warna bagi dunia perbukuan di Indonesia, terutama dunia keislaman di
tanah air, melalui buku-bukunya yang berkualitas. Di usia yang mulai matang ini pulalah, Mizan
ingin membagikan cintanya, dalam kegiatan-kegiatan yang bernaung dalam satu tema, “Risalah
Cinta Semesta”.
Selama lima bulan ke depan, berbagai kegiatan akan dilaksanakan untuk memeriahkan dirgahayu
Mizan. Diantaranya seperti menerbitkan buku-buku baik cetak maupun digital, dengan tematema khusus, yang berfokus pada Islam sebagai agama cinta. Lalu, sebagai bentuk kontribusi
Mizan kepada dunia keilmuan, Mizan juga akan mengadakan kembali program beasiswa kepada
mahasiswa tingkat akhir, yang dulu sempat terhenti. Mahasiswa yang terpilih tidak hanya
mendapatkan uang, tetapi karyanya juga akan diterbitkan oleh Mizan.
Kegiatan lainnya yang akan turut mewarnai dirgahayu Mizan tahun ini adalah festival film
internasional bertemakan Islam, dan kuliah umum oleh salah satu penulis besar yang bukubukunya sudah diterbitkan oleh Mizan, Karen Armstrong, pada Juni mendatang.
Dalam acara kumpul media itu, hadir pulalah tokoh-tokoh nasional seperti Prof. Dr. Komaruddin
Hidayat, Kak Seto, hingga Franz Magnis Suseno, yang menyatakan dukungannya terhadap
Gerakan Islam Cinta (GIC) yang dideklarasikan oleh Mizan. Dengan gerakan ini, Mizan
berharap bisa mengembalikan citra Islam, yang dinilai penuh kekerasan, sebagai agama
rahmatan lil �alamiin, agama penuh cinta yang menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta.
[Tika/Mizan.com]
Sumber: http://mizan.com/news_det/30-tahun-mizan-risalah-cinta-semesta.html
Mizan Rayakan Milad Ke-30
Jumat, 21 Juni 2013, 20:56 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Penerbit Islam terkemuka Mizan hari ini merayakan
miladnya yang ke-30 tahun. Tema yang diangkat pada hari ulang tahunnya kali ini adalah
Risalah Cinta Semesta.
Presiden Direktur Kelompok Mizan Haidar Bagir mengatakan, pemilihan Risalah Cinta Semesta
sebagai tema perayaan kali ini merupakan upaya melanjutkan sekaligus menegaskan kembali
niat pendirian Mizan pada 1983. Ketika itu Mizan digambarkan dengan ungkapan sederhana
sebagai Khazanah Ilmu-Ilmu Islam.
"Ternyata dari waktu ke waktu dalam rentang perjalanan selaa 30 tahun, selalu saja kami
diyakinkan bahwa inti ilmu Islam adalah menjadi rahmat bagi semesta. Itu berarti
membahagiakan sesama, dan itu berarti mencinta," ujarnya, Jumat (21/6).
Ia mengatakan, semua aktivitas yang mereka lakukan selama ini tak akan punya makna bila tidak
bermuara pada rasa bahagia, yaitu kebahagiaan bagi diri kami sendiri, para pembaca, dan
masyarakat luas pada umumnya.
Acara puncak perayaan ulang tahun Mizan bertempat di Gedung SMESCO Jakarta. Acara akan
dimeriahkan oleh penyair Ken Zuraida dan penyanyi Rossa.
Sejumlah tokoh tampak memenuhi undangan, di antaranya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Muhammad Nuh dan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Syarief Hasan.Acaranya
dibuka pukul 20.15 dengan tari saman khas Aceh yang dibawakan siswi sekolah menengah
pertama.
Sumber:http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/06/21/moqxez-mizan-rayakan-milad-ke30
BNI Syariah Gandeng Penerbit Mizan Gelar
Seminar Pendidikan
Jumat, 11 Mei 2012, 10:10 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank BNI Syariah melaksanakan MoU serta seminar
pendidikan bekerja sama dengan Penerbit Mizan dengan tema “Menjadi Manusia Juara &
Bahagia”, bertempat di SME Tower (Gedung Smesco), Jl. Gatot Subroto Kav.94, Jakarta
Selatan, Rabu (9/5). Acara dihadiri oleh Bambang Widjanarko-Direktur Bisnis BNI Syariah ,
Kukuh Rahardjo-EVP JAL, dan Pemimpin lima Kantor Cabang Jakarta (Benhil, Jakarta Utara,
Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan), Haidar Bagir (Dirut Mizan Group), Novell (CEO
Mizan Group).
“Acara ini merupakan komitmen BNI Syariah kepada pendidikan, seperti manajemen syukur
BNI Syariah yang fokus pada
pendidikan. Namun, pada acara kali ini
murni kami berpromosi sekaligus
mengedukasi masyarakat untuk aware
dengan pengelolaan keuangan syariah
mulai
dini”,
terang
Bambang
Widjanarko, Direktur Bisnis BNI
Syariah.
Manajemen Syukur BNI Syariah
merupakan
bentuk
kepedulian
perusahaan kepada lingkungan sekitar
yang dilaksanakan di seluruh cabang
BNI Syariah dan Kantor Pusat. Dana
yang digunakan ialah dana keuntungan
perusahaan, dana sumbangan pegawai dan dana infak, zakat sedekah upz BNI Syariah.
Sementara, EVP Divisi Jaringan dan Layanan BNI Syariah-Kukuh Rahardjo mengungkapkan
lebih lanjut tentang pengelolaan keuangan dari dini. “BNI Syariah memiliki tabungan Tapenas
iB Hasanah yang bisa digunakan untuk merencanakan keuangan masa depan seseorang. Tapenas
iB Hasanah bisa sebagai tabungan perencanaan untuk berbagai keperluan seperti
persiapan untuk menikah, untuk perencanaan pendidikan/ melanjutkan studi, perencanaan
travelling/liburan, perencanaan umroh, atau perencanaan renovasi rumah”, papar kukuh.
Kukuh menerangkan lebih lanjut keunggulan Tapenas iB Hasanah adalah tingkat bagi hasil yang
lebih tinggi dibandingkan tabungan lainnya, adanya manfaat asuransi, jangka waktu sesuai
pilihan nasabah dari mulai 1 tahun hingga 18 tahun, setoran bisa dilakukan secara autodebet
sesuai besaran nominal yang nasabah minta dimulai dari Rp 100 ribu sampai dengan Rp 5 juta,
dana nasabah dijamin oleh LPS, bisa dilayani di lebih dari 1.000 kantor cabang BNI dan lebih
dari 100 outlet BNI Syariah.
“Tahun 2012 diharapkan tabungan Tapenas iB Hasanah mencapai target sebesar Rp 60 miliar.
Posisi saat ini, bulan April 2012, sebesar Rp 39 miliar. Merencanakan keuangan keluarga dengan
produk perbankan syariah akan membuat keuangan semakin berkah, insya Allah,” pungkas
Bambang.
Sumber:http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/12/05/11/m3u8sq-bni-syariahgandeng-penerbit-mizan-gelar-seminar-pendidikan
LAMPIRAN 7
DOKUMENTASI FOTO PADA ACARA MIZAN KE-30 TAHUN
Esai Foto: Kick Off Milad ke-30 Mizan,
Risalah Cinta Semesta
Tika - 22 January 2013
Di milad yang ke-30 ini, Mizan mengambil tema "Risalah Cinta Semesta" untuk menunjukkan
bahwa Islam adalah agama yang dilandasi pada cinta dan kasih sayang.
Artis cantik Zaskia Adya Mecca menjadi pembawa acara dalam acara yang bertempat di
Pendopo Kemang, Jakarta Selatan,
Haidar Bagi, Direktur Utama PT. Mizan Publika, menyampaikan kegiatan dalam rangkaian acara
milad Mizan selama beberapa bulan ke depan, sekaligus mendeklarasikan Gerakan Islam Cinta
(GIC) yang didukung oleh berbagai tokoh nasional.
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat sedang menyampaikan dukungannya pada Gerakan Islam Cinta
yang dideklarasikan Mizan.
Franz Magnis Suseno yang akrab dipanggil Romo Magnis turut menyampaikan dukungannya
kepada GIC.
Candra Malik, sufi dan budayawan, menghibur audiens dengan lagunya, yang diiringi oleh siswa
dan siswi SMP Lazuardi.
[Tika/Mizan.com]
Sumber: WWW.Mizan.com
Download