PERAN MEDIA RELATIONS DALAM MENINGKATKAN CITRA PT. MIZAN PUBLIKA Skripsi Diajukan untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.I) Oleh Komarudin NIM: 109051000004 JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/ 2014 M vi PERAN MEDIA RELATIONS DALAM MENINGKATKAN CITRA PT. MIZAN PUBLIKA Skripsi Diaj ukan untuk memenuhi PersyaratanMemperoleh Gelar SarjanaKomunikasi Islam (S. Kom.I) Oleh Komarudin NIM: 109051000004 Pembimbine NIP:I 9761129200912 I 001 JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013 ,{ LEMBAR PENGESAHAN P.^{I.'{ITIAMUNAQASYAH Skripsi berjudul "Peran Media Relations Dalam Meningkatkan Citra PT. Mizan Publika" telah diujikan dalamsidangmunaqasyah FakultasIlmu Dakwahdan Ilmu KomunikasiUniversitasIslam Negeri Syarif HidayatullahJakartapada20 Januari *; 2014.Skripsi ini telah diterimasebagaisalahsatusyaratmemperolehgelar Sarjana KomunikasiIslam(s.Kom.I) padajurusanKomunikasidanpenyiaranIslam. Jakarta.20 I arruari2014 PanitiaMunaqasyah, SekretarisSidang 1 9 9 6031001 NIP.1971081997032002 Anggota PengujiII +,---+ Siti Nurbava. M.SI NrP.197908232009122002 DosenPembimbing Raclfmat Baihakv. MA NIP.197611292009 t2t00l LEMBAR PERYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar stara 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ciputat, 20 Januari 2014 Komarudin ABSTRAK Komarudin Peran Media Relations Dalam Mingkatkan Citra PT. Mizan Publika PT. Mizan Publika adalah suatu perusahan yang terjun dalam bidang penerbitan buku yang mana penerbit berorientasi Islam tertua dan terbesar di Indonesia. Menciptakan citra yang baik di mata pelanggan/konsumen dan menumbuhkan kepercayan publik dengan tujuan agar masyarakat tetap menilai Mizan sebagai penerbit buku berkualitas. Media Relations berperan penting dalam menyebarkan luaskan informasi suatu perusahan atau produknya. Media relations merupakan suatu kegiatan Public Relations External khususnya dalam menjalin hubungan dengan media/pres guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan dan tercapainya tujuan-tujuan perusahan. Berdasarkan konteks di atas, maka munculah pertanyaan Bagaimana Peran Media Relations dalam meningkatkan citra PT. Mizan Publika? Adanya hubungan dengan media/pres, PR melihat bahwa media adalah The Extension of man (media itu perluasan manusia). Konsep dari cara kerja media itu sendiri adalah mendidik, menginformasikan, menghibur dll. Oleh sebab itu peran media relation pada perusahan sangat penting sekali dilakukan. Media Relations merupakan hubungan dengan media/pers sebagai sarana komunikasi antara organisasi dan konsumen untuk mencapai dan meningkatkan pencitraan, kepercayaan dan tercapainya tujuan-tujuan individu maupun orgnanisasi/perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dimana teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui data primer yaitu dengan wawancara dan observasi serta data sekunder yaitu perolehan data melalui dokumen perusahaan dan kegiatan media relations yang dikelola PT. Mizan Publika. Dari hasil penelitian yang dilakukan, ditemukan data bahwa peran media relations dalam meningkatkan citra PT. Mizan Publika adalah dengan cara mengelola konten publisitas, periklanan dan parawira yang menjadi strategi media relations officer dalam menginformasikan produk penerbit Mizan agar dikenal masyarakat. Serta kegiatan media relations seperti press release, press conference, press tour, press luncheon, press briefing, press interview serta mengadakan special event, yang merupakan langkah untuk membangun, meningkatkan dan menjaga citra dan reputasi nama baik perusahan. i KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Salam dan shalawat semoga tercurah pada Nabi Muhammad, keluarganya, para sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman. “Skripsi” adalah sebuah karya tulis ilmiah sebagai syarat untuk mendaptakan gelar jenjang pendidikan Strata 1. Dalam pelaksaanan jenjang pendidikan ini penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Peran Media Relations Dalam Meningkatkan Citra PT. Mizan Publika.” Penulis mengharapkan skripsi ini dapat memberikan kontribusi bagi terselanggaranya pendidikan yang berkualitas serta dapat menambah pengetahuan yang berguna bagi semua belah pihak, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Namun demikian penulis berusaha sesuai dengan kemampuan dan dengan harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Terselesaikannya skripsi ini tentu tak lepas dari berbagai dukungan yang diberikan kepada penulis, baik moril maupun materil. Dan dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA 2. Dr. Arief Subhan, MA., sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, serta Wakil Dekan Dr. Suparto, M. Ed, MA., Drs. Jumroni, M.Si., dan Drs. Wahidin Saputra, M.A. ii 3. Bapak Rachmat Baihaki, MA., sebagai Ketua Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam. Sekaligus Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama proses skripsi ini berjalan 4. Dra. Hj. Umi Musyarrofah, M.A., sebagai Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. 5. Drs. Armawati Arbi, M.A selaku Dosen Pembimbing Akademik KPI A 2009 6. Segenap Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah mentranformasikan ilmu, sehingga penulis mampu menyelesaikan studi maupun penulisan skripsi ini 7. Pimpinan dan para petugas perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 8. Ibu Pangestu Ningsih (Ms.) selaku Media Relations Officer PT. Mizan Publika yang sangat membantu dalam mengumpulkan informasi akurat. 9. Pimpinan dan staf manager penerbit Noura Books (PT. Mizan Publika) sebagai Narasumber penelitian dan khusunya pada Divisi Marketing dan Promotions. 10. Ibundaya Sopiah, yang tidak pernah berhenti memberikan do’a dan dukungan secara moril dan materil untuk penulisan selama ini. Begitu pula ayahanda Mawi yang memotivasi spiritual saya. iii 11. Kakak-kakak kandung saya, saudara Dadi Hidayat dan Keluarga, serta saudari Iis Aisiah dengan motivasi kalian akhirnya saya bisa menyelesaikan skripsi ini. 12. Teman-teman KPI A angkatan 2009, sahabat yang selalu berbagi suka yang telah membantu penulis dalam segala hal, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Akhirnya hanya kepada Allah SWT semua amal baik dikembalikan, semoga Allah SWT membalas jasa segala dukungan yang diberikan kepada penulis dengan balasan yang berlipat ganda. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin yaa Rabbala’lamin.... Jakarta, 13 Januari 2014 Penulis Komarudin iv DAFTAR ISI ABSTRAK ...................................................................................................... i KATA PENGANTAR ................................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................. iii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................. 1 B. Pembahasan dan Perumusan Masalah ............................................... 5 C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ........................................ 5 D. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 6 E. Metodologi Penelitian ....................................................................... 8 F. Sistematika Penulisan ....................................................................... 11 BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian dan Konsep Peran ........................................................... 13 B. Media Relations ............................................................................... 15 1. Pengertian Media Relatios .......................................................... 15 2. Fungsi dan Tujuan Media Relations ......................................... 17 3. Pembinaan Hubungandengan Media ......................................... 19 4. Kegiatan Media Relations .......................................................... 22 C. Konsep Citra .................................................................................... 24 1. Pengertian Citra .......................................................................... 24 2. Jenis-jenis Citra .......................................................................... 25 3. Pencapain Citra Positif................................................................ 28 v BAB III GAMBARAN UMUM MEDIA RELATIONS PT. MIZAN PUBLIKA A. Sejarah dan Perkembangan PT. Mizan Publika ................................ 32 1. Mizan di Masa Depan ............................................................. 34 2. Visi Mizan .............................................................................. 35 3. Kelompok Penerbit Mizan ...................................................... 35 4. Struktur Management PT. Mizan Publika ............................ 40 B. Hubungan PT. Mizan Publika dengan Media Massa ........................ 42 BAB IV HASIL TEMUAN RELATIONS DAN ANALISI PERAN MEDIA DALAM MENINGKATKAN CITRA PT. MIZAN PUBLIKA A. Peran MR dalam Meningkatkan Citra PT. Mizan Publika ................. 45 1. Mengelola Informasi melalui kegiatan promosi pada unit penerbit ........................................................................................................ 50 a. Hubungan Media .................................................................... 50 b. Product Publicity .................................................................... 54 2. Menjaga Produk Bestseller Yang Sudah Bernilai Tinggi ............... 57 B. Aktivitas Humas PT. Mizan Publika Dalam Menjalankan Kegiatan Media Relations ................................................................................... 59 1. Kegiatan Penulisan .......................................................................... 60 2. Kegiatan Non-Penulisan .................................................................. 61 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................... 63 B. Saran ..................................................................................................... 65 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. vi LAMPIRAN-LAMPIRAN ………………………………………………… DAFTAR LAMPIRAN 1. Lampiran 1 Surat-surat Administrasi 2. Lampiran 2 Hasil Wawancara 3. Lampiran 3 Data Penerbit Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) 4. Lampiran 4 Konten Publisitas Mizan dalam Pemberitan di Media Massa 5. Lampiran 5 Kegiatan Online Media Relations 6. Lampiran 6 Kegiatan Offline Media Relations 7. Lampiran 7 Dokumentasi Foto pada Acara Ulang Tahun Mizan ke-30 vii BAB I PENDAHLUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri penerbit buku di Indonesia bisa dikatakan sangat berkembang belakangan ini. Pasalnya, maraknya perusahan-perusahan penerbit baru di Indonesia dan membanjirnya buku-buku baru produk mereka di pasaran. Dalam perkembangannya, penerbit buku memiliki segmen pasar tersendiri. Yaitu buku umum, bukpel (buku pelajaran), maupun buku-buku agama, semisal buku Islami, buku rohani, dan sebagainya. Dari Perkembangan tersebut semakin memperketat persaingan di industri penerbitan. Pada zaman sekarang ini, industri penerbitan tidak hanya dikuasai oleh penerbit-penerbit umum saja, tetapi industri penerbit yang berorientasi Islam pun ikut hadir dalam memperkaya penerbitan buku di Indonesia dan banyak dikenal masyarakat. Contoh konkret perusahan penerbit saat ini Mizan, Gema Insani Pres (GIP), Qultum Media, Pustaka Al-Kausar dan lain sebagainya. Dari maraknya penerbit-penerbit baru yang berorientasi Islam tidak kalah saing dalam menyeimbagi industri penerbitan buku. Industri penerbit buku yang berorientasi Islam bisa dikatakan sedang populer saat ini, dalam arti kata banyak yang mendirikan penerbit buku Islami karena pasar yang masih sangat terbuka lebar. Pameran Islamic Book Fair (IBF) yang merupakan bukti dari kepopuleran penerbit Islam menjadikan ajang untuk mempromosikan dan menginformasikan produk berkuliats kepada masyarakat luas. Menurut data yang di 1 2 kelola oleh IBF bahwasaya penerbit Islam yang tercatat di Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) mencapai 89 penerbit di bandingakan pada tahun-tahun sebelumnya.1 Melihat dari produk yang kini bersaing meraih tempat terbaik di rak toko-toko buku di Indonesia. Banyak perusahan penerbit yang bergerak di industri penerbit berorientasi Islam, baik yang terdaftar resmi dalam (IKAPI) maupun yang tidak terdaftar, sehingga tingkat persaingan bisnis penerbitan buku pun semakin ketat. Maka dari itu selaku penerbit Islam harus bisa menepatkan produknya sehingga konsumen mempunyai tingkat kepercayaan terhadap produk mereka yang berkualitas. Menyikapi perkembangan penerbit yang bernuasa Islami Mizan menjadi salah satu penerbit tertua dan terbesar yang masih mampu bersaing di dunia bisnis penerbitan di mulai pada tahun 1983. Diawali dengan menerbitkan hanya buku-buku terjemahan karya penulis terkemuka dari luar Negeri. Namun seiring perkembangannya, Mizan tidak selalu statis dalam menyeimbangi persaingan bisnis yang berkembang pesat pada dunia penerbitan, Mizan membentuk dan meluncurkan program restrukturisasi pada tahun 2001. Mizan terbagi dalam unit-unit yang otonom dan dinamis sehingga dapat beradaptasi terhadap cepatnya perubahan lingkungan bisnis. Dan selain itu Mizan mendirikan Mizan Publika sebagai perusahaan induk (holding company) pada tahun 1999. Setalah terbentuknya holding company PT. Mizan Publika mendirikan program restrukturisasi untuk melahirkan beragam unit bisnis strategis yang terbagi dalam lini penerbitan, distribusi, penjualan galeri buku online dan percetakan. 1 Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), Data Penerbit Islam di Indonesia. 3 Sebagai industri penerbit yang juga merupakan entitas bisnis, PT. Mizan Publika tetap berupaya memelihara brand-brand unit perusahaan yang bertanggung jawab sebagai sebuah perusahan penerbit yang berupaya membuka cakrawala baru pemikiran dari aneka ragam sumber dalam dan luar negeri. Oleh sebab itu PT. Mizan Publika berupaya penuh untuk memenuhi kebutuahan para konsumen dengan menerbitkan produk (buku-buku) yang berkualitas melaui unit penerbit. Upaya untuk meningkatkan nama baik perusahan dan citra positif yang baik di mata konsumen dan menumbuhkan kepercayan publik dengan tujuan agar masyarakat tetap menilai Mizan sebagai penerbit buku berkualitas dan bertanggung jawab, karena itu perlunya kegiatan eksternal public relations yang khususnya dalam menjalain hubungan baik dengan media/pres (Media Relations). Mengacu pada beberapa pendapat yang mendefinisikan Media Relations diantaranya: Philip Lesly menjelaskan bahwa media relations merupakan hubungan dengan pers yang berhubungan media komunikasi untuk melakukan publisitas atau merespon kepentingan media terhadap organisasi. Pada penjelasan Lesly menekankan dalam media rerationslebih pada publisitas.2Lesly pun menjelaskan publisitas disini bisa diartikan sebagai penyebaran pesan yang direncanakan dan dilakukan untuk mencapai tujuan lewat media tertentu untuk kepentingan tertentu dari organisasi dan perorangan tanpa pembayaran tertentu pada media. Ada juga yang menyebutkan publisitas itu sekedar pemberian saran yang mengarahkan para wartawan untuk 2 Rini Damastuti, Media Relations Konsep, Strategi & Aplikasi (Yogyakarta, Andy Offset, 2012), h. 42 4 memasukkan nama perusahaan atau produk kedalam berita di koran, majalah, acara TV dengan memberikan ide berita, orang yang diwawancarai, informasi latar dan bahan-bahan lain. “Media relation merupakan bagian dari PR eksternal yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dan publik (-publik)nya untuk mencapai tujuan organisasi. Media relation adalah relasi yang dibangun dan dikembangkan dengan media untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan dan tercapainya tujuan-tujuan individu maupun 3 orgnanisasi/perusahaan”. Adanya hubungan media, perusahan bisa mencapai publisitas atau penyiaran yang maksimum atas suatu informasi humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak/pelanggan. Pasalnya, Marshall McLuhan mengatakan bahwa media itu The Extension of man (media itu perluasan manusia). Guna mencapai tujuan PR yang di antaranya citra positif dan saling pengertian antara publik dan organisasi, maka banyak kegiatan PR yang dilakukan melaui media. Oleh sebab itu peran media massa sangatlah penting dalam meningkatkan citra perusahan, meningkatkan brand awareness perusahan atau publikasi mengenai perkembangan perusahan. Tugas public relations PT. Mizan Publika sangat dituntut untuk dapat menjalani tugasnya dengan baik khususnya dalam menjalin hubungan dengan media. Karena menjalin hubungan dengan media merupakan salah satu cara untuk menjaga dan meningkatkan citra atau reputasi perusahan khusunya pada produk yang diterbitkan. Dengan citra positif dan reputasi baik akan melahirkan sifat awareness 3 Iriantara, Yosal. Media Relations, Konsep, Pendekatan dan Praktik. ( Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2005 ), h. 32. 5 masyarakat atau konsumen terhadap produk yang diterbitkan oleh unit penerbit PT. Mizan Publika. Menyikapi permasalahan seperti yang digambarkan di atas, maka penulis ingin meneliti ”Peran Media Relations dalam Meningkatkan Citra PT. Mizan Publika “ B. Pembatasan dan Rumusan Masalah Dalam melaksanakan penelitian diperlukan keteraturan mengenai permasalahan yang akan dibahas. Untuk mempermudah pemahaman dalam penelitian ini, sekaligus agar terfokus dalam ruang lingkup penelitian, maka penelitian ini dibatasi hanya pada peran Media Relations pada PT. Mizan Publika. Dari permasalahan diatas penulis merumuskan permasalahan yang berguna sebagai pijakan penyusunan skripsi ini. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana peran media relations dalam meningkatkan citra PT. Mizan Publika? C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut maka ada beberapa tujuan penelitian yang dilakukan pada PT. Mizan Publika. 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui peran Media Relation dalam meningkatkan citra PT. Mizan Publika. b. Untuk mengetahui hambatan dalam pelaksanaan Media Relation. 6 2. Manfaat Penelitian a. Secara Praktis Hasil yang diambil dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan dokumentasi ilmiah untuk pengembangan keilmuan mahasiswa terutama di bidang komunikasi dalam ranah pembahasan mata kuliah Public Relation. b. Secara teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah pustaka yang terkait dengan Public Relations yang pada gilirannya akan mengembangkan kualitas keilmuan dalam hal bagaimana seorang PR berperan penting pada institusi dalam mengkomunikasin suatu permasalahan khusunya pada pelaksanaan Media Relations, dan penelitian ini dapat menjadi masukan dan menambah wawasan bagi kalangan teoritis. D. Tinjauan Pustaka Memang banyak sekali penelitian yang mengangkat tentang public relations, khususnya pada peranan public relation pada organisasi-organisasi, lembaga dan perusahan, diantaranya skripsi: 1. Strategi Komunikasi dalam membangun Citra Positif Perusahan (studi kasus di PT. Aneka Tambang Emas UBPE Pongkor Tbk.)4. Pada Skripsi diatas dalam penelitianya sangat memfokuskan pada Strategi 4 Siti Sopiah Efriyanti, Strategi Komunikasi dalam membangun Citra Positif Perusahan (studi kasus di PT. Aneka Tambang Emas UBPE Pongkor Tbk), Jurusan Komunikasi penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syatif Hidayatullah Jakarta 2009. 7 Komunisaksi dalam membangun citra positif oleh sebuah institusinya, sedangkan penelitian yang saya angkat ini memfokuskan pada bagimana Peran media relations officer dalam menjalankan kegitan media relations guna untuk meningkatkan citra PT. Mizan Publika. 2. Peran Public Relation dalam Membangun Current Image di PT. Bank Syariah Mandiri5 Penelitian yang di angkat oleh saudarai Zakiya, dalam penelitian ini Zakiya menyimpulakan bahwa peran public relations PT. Bank Syariah mandiri dalam membangun current image melalui tiga tahap yaitu memberikan pelayan yang baik kepada nasabah, sebagai fasilitator pemecahan masalah dan membina hubungan baik dengan media. sedang penelitian yang saya angkat mengenai tugas public relations dalam menjalin hubungan dengan pihak eksternal khususnya hubunga media (media relations). 3. Peran Media Relations PT. Bank Muamalat, Tbk dalam membangun Citra perusahan.6 Melihat dari perbedan antra skripsi yang di tulis oleh Sefti Fahmi Choirisa yaitu Citra, yang mana Sefti mempokuskan penelitiannya pada Citra perusahan sedangkan saya memfokuskan pada Citra yang berlalu. Dari beberapa tinjauan pustaka yang dijelaskan diatas akan menjadi data referensi bagi penelitian yang saya teliti. Khusunya pada arus komunikasi yang 5 Zakiya Tusholiha, Peran Public Relation dalam Membangun Current Image di PT. Bank Syariah Mandiri, Jurusan Komunikasi penyiatan Islam, Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN syarif Hidayatullah 2012. 6 Sefti Fahmi Choirisa ,Peran Media Relations PT. Bank Muamalat, Tbk dalam membangun Citra perusahan, Jurusan Komunikasi penyiatan Islam, Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN syarif Hidayatullah 2012 8 dikembangkan oleh seorang Public Relations dalam menjalankan aktivitas atau kegiatan Media Relations. E. Metodologi Penelitian Dalam menentukan metode penelitian tentu saja harus menyesuaikan dengan unit yang akan diteliti begitu juga dengan tema penelitian. Adapun langkah-langkah penelitian sebagai berikut. 1. Pendekatan Kualitatif Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam pendekatan kuliatatif, peneliti berusaha melakukan studi gejala dalam keadaan alamiah dan berusaha membentuk pengertian terhadap fenomena sesuai dengan mekanisme yang lazim digunakan oleh subjek penelitian.7 2. Subjek dan objek Penelitian Subjek penelitian adalah sumber data dari penelitian dimana data itu diperoleh. Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah para praktisi humas (publik relations) yang berada di unit penerbit Mizan PT. Mizan Publika. Objek penelitian adalah masalah apa yang ingin diteliti atau masalah penelitian yang dijadikan penelitian. Untuk dijadikan objek penelitian adalah proses aktivitas/kegiatan media relations pada unit penerbit mizan PT. Mizan Publika. 3. Waktu dan Tempat penelitian 7 Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 28 9 Penelitian ini dilakukan di perusahan PT. Mizan Publika yang berada Gedung Ratu Prabu I Lantai 6 Jln. T.B. Simatupang Kav. 20, Jakarta Selatan 12560 – Indonesia, Telepon: 62-21-78842005, Fax: 62-21-78842009. Adapun waktu pelaksanaan ini dilakukan pada bulan September-Desember 2013. 4. Tahap Penelitian Dalam pengumpulan data yang diterapkan penulis dalam penelitian ini ialah dengan mengunakan tiga cara, yaitu: a. Depth Interview (Wawancara Mendalam) Penulis melakun wawancara mendalam (Depth Interview) dengan para humas Penerbit Mizan. Yang dimaksud dengan depth interview adalah wawancara yang dilakukan secara intensif dan umumnya tanpa daftar pertanyaan terstuktur yang bertujuan untuk mendaptkan data kualitatif yang mendalam. Seperti penjelasan Ardianto dalam buku Metodelogi Penelitian “Wawancara mendalam adalah suatu teknik metode penelitian dalam penelitian kualitatif, dimana seseorang responden atau kelompok responden mengkomunikasikan bahan-bahan dan mendorong untuk didiskusikan secara bebes”.8 Dalam hal ini subjek yang di wawancarai adalah media relations officer PT. Mizan Publika. 1) Bpk. M. Deden Ridwan 2) Ibu, Pangestu Ningsih (Ms.) 8 Dr. Elvinaro Arianto M. Si, Metodelogi Penelitian untuk Public Relation Kuantitatif dan Kualitatif,(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011) , h. 61 10 b. Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis tentang keadaan atau fenomena yang berada di sekeliling. “Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki”.9 Dengan mengunakan metode observasi, di harapkan dapat diperolah gambaran objektif keadaan yang akan diteliti. Dalam melakukan observasi, penulis melakukan observasi partisipan yaitu dengan terjun langsung melakukan kerja praktek di salah satu unit Penerbit Mizan selama satu bulan di divisi corporate communication. Dengan melibatkan diri langsung menjadi salah satu bagian dari tim, penulis dapat mendengar, melihat dan merasakan secara langsung pengalaman yang dialami oleh divisi ini. Dengan demikian, tanpa mengganggu kinerja objek penelitian, penulis dapat mempelajari pola aktivitas media relation perusahaan yang dapat diolah menjadi data yang berguna untuk karya tulis ini c. Dokumentasi Metode dokumentasi ini berjuan untuk mendapatkan informasi yang mendukung analisi dan interpretasi data. Dokumen-dokumen yang di maksud bisa berupa catatan profil perusahan, agenda kegiatan event , foto-foto dan lain sebagainya yang berkaitan dengan divisi media relations di PT. Mizan Publika. 9 Dedy Mulyana, Metodelogi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Rosdakarya, 2002), h. 181. 11 Jadi dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan teknik pengumpulan data di atas yaitu dengan teknik observasi pengamatan, Depth Interview (Wawancara Mendalam) dengan informan pangkal dan studi dokumentasi. 5. Teknik Analisis Data Setelah data yang terkumpul (hasil wawancara, dokumen-dokumen dan data yang berkaitan dengan kegiatan Media Relations PT. Mizan Publika, maka penulis akan menganalisa data tersebut, kemudian diambilah kesimpulan guna mencari jawaban dari pertanyaan yang terdapat dalam rumusan masalah. Menurut Patton, analisi data adalah proses mengukur data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, katagori, dan uraian dasar. Patton membedakannya dengan penafsiran, yaitu memberikan arti signifikan terhadap analisis, menjalankan uraian, dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi uraian.10 F. Sistematika penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini, yaitu dengan membagi menjadi beberapa bab dimana masing-masing dibagi kedalam sub-sub dengan rincian sebagai berikut: BAB I (PENDAHULUAN) Bab ini membahas: Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika Penulisan. 10 Dr. Elvinaro Arianto M. Si, Metodelogi Penelitian untuk Public Relation Kuantitatif dan Kualitatif,(Bandung, Simbiosa Rekatama Media, 2011) , h. 217 12 BAB II (LANDASAN TEORI) Bab ini membahas tentang teori-teori yang digunakan peneliti dalam penelitiannya. Kerangka teori berisi definisi yang berkaitan, dengan teori peran, Media Relations dan Teory Citra, sehingga pambaca dapat memahami benang merah antara teori dan analisi. BAB III (GAMBARAN UMUM) Bab ini membahas tentang gambaran umum perusahaan PT. Mizan Publika, sebagai berikut: sejarah Penerbit Mizan, Visi, unit perusahan yang dikelola oleh PT. Mizan Publika serta perkembangan hubungan PT. Mizan Publika dengan media massa. BAB V HASIL TEMUAN DAN ANALISIS: PERAN MEDIA RELATIONS DALAM MENINGKATAKAT CITRA PT. MIZAN PUBLIKA Bab ini membahas mengenai hasil temuan penelitian yang kemudian di analisi dari kegiatan media relations pada perusahan PT. Mizan Publika dalam meningkatkan citra. BAB V (PENUTUP) Bab terakhir ini penulis berharap dapat mendeskripsikan hasil dari penelitian dan menguraikan data secara baik. Adapun beberapa uraian penting yang penulis berikan dari hasil penelitian ini akan dirangkum dalam bahasan kesimpulan. Selanjutnya untuk menyempurnakan penelitian ini penulis memberikan saran-saran agar menjadi bahan pertimbangan tentang penulisan yang telah di angkat sebagai pokok permasalahan. BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian dan Konsep Peran Dalam kamus bersar Bahasa Indonesia “peran” berarti menjadi bagian atau pemegang pimpinan yang terutama, peran, memainkan, sesuatu, peran lakon, bagian utama, rel, dan fingsi.1 Menurut para ahli sosiologi seperti Raph Linton, peran yaitu “the dynamics aspect of status” seseorang menjalankan perannya manakala dia menjalankan hal dan kewajiabanya yang merupakan statusnya. Sedangkan status itu sendiri adalah “colletion of right and duties” suatu kumpulan hak dan kewajibaan. Gross, mason dan H.W. Mc.Eachem sebagaimana dikutif oleh David Berry mendefinisikan peran sebagai “seperangkat harapan-harapan yang dikenakan pada individu yang menepati kedududkan sosial tertentu”.2 Peran adalah keikut sertaan seseorang dalam suatu kegiatan bersama-sama dengan orang lain untuk mencapai beberapa tujuan tertentu.3 Karena prilaku peran itu adalah “prilaku aktual seseorang yang memerankan suatu peran, dan yang dipengaruhi oleh perjanjian peran yang dramatis, dimana orang itu bertindak dengan satu usaha yang disengaja untuk menyajikan yang diinginkan bagi orang lain.4 1 Definisi peran, http://kamusbahasaindonesia.org/peran/mirip, di akses pada 22 Januari 2014, 22.00 WIB. 2 Gross. Mason dan H.W.Mc.Eachem yang dikutip oleh: David Berry, Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi (Jakarta: Raja Grafindo Prersada, 1995), Cet.ke 3, h.33. 3 Onong Uchjana Effendy, Kamus Komunikasi (Bandung; Mandar Maju, 1989) 4 Paul B.Horton, et al, Sosiologi (Jakarta, Erlangga, 1993), Cet.ke-3, Jilid 1, h. 193. 13 14 Dapat dikatakan bahwa peranan itu ditentukan oleh norma-norma di dalam masyarakat, artinya seseorang diwajibkan melakukan hal-hal yang diharapkan oleh masyarakat di dalam pekerjaanya dan dalam pekerjaan-pekerjaan yang lain.5 Menurut Horton dan Hunt peran (role) adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang yang memiliki suatu status. Berbagai peran yang tergabung dan terkait pada satu status ini oleh Merton dinamakan perangkat peran (role set). Dalam kerangka besar, organisasi masyarakat, atau yang disebut sebagai struktur sosial, ditentukan oleh hakekat (nature) dari peran-peran ini, hubungan antara peran-peran tersebut, serta distribusi sumber daya yang langka di antara orang-orang yang memainkannya. Masyarakat yang berbeda merumuskan, mengorganisasikan, dan memberi imbalan (reward) terhadap aktivitas-aktivitas mereka dengan cara yang berbeda, sehingga setiap masyarakat memiliki struktur sosial yang berbeda pula. Bila yang diartikan dengan peran adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang dalam suatu status tertentu, maka perilaku peran adalah perilaku yang sesungguhnya dari orang yang melakukan peran tersebut. Perilaku peran mungkin berbeda dari perilaku yang diharapkan karena beberapa alasan. Sedangkan, Abu Ahmadi mendefinisikan peran sebagai suatu kompleks pengharapan manusia terhadap caranya individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu berdasarkan status dan fungsi sosialnya.6 5 Gross. Mason dan H.W.Mc.Eachem yang dikutip oleh: David Berry, Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi (Jakarta: Raja Grafindo Prersada, 1995), cet.ke 3, h.90 6 Teori Peran, http://rinawahyu42.wordpress.com/2011/06/07/teori-peran-rhole-theory/, di akses pada 22 Januari 2014, 20.00 WIB. 15 B. MEDIA RELATIONS 1. Pengertian Media relations Media relations adalah salah satu kegiatan praktisi public relations yang menjalin hubungan keluar (public relations eksternal), khusunya menjalin hubungan baik dengan media/pres. Mengacu pada beberapa pendapat dalam pengertian media relations diantaranya; “Media Relations merupakan bagian dari Public Relations external yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dengan publik untuk mencapai tujuan organisasi”.7 Iriantara pun menguraikan definisi mengenai media relations: “Pertama, media relations itu berkenaan dengan media komunikasi. Media komunikasi disini diperlukan karena menjadi sarana yang sangat penting dan efisien dalam berkomunikasi dengan publik. Agar komunikasi dengan publik bisa terpelihara, maka kepentingan dengan media massa terhadap organisasi mesti direspon organisasi. Tujuannya adalah untuk keberhasilan program. Kedua, media relations itu pada dasarnya berkenaan dengan pemberian informasi atau memberi tanggapan pada media pemberitaan atas nama organisasi atau klien. Karena berhubungan dengan media massa itulah, maka ada yang menyebut bahwa media relations itu merupakan fungsi khusus di dalam satu kegiatan atau program public relations”.8 Philip Lesly menjelaskan bahwa media relations merupakan hubungan dengan persyang berhubungan media komunikasi untuk melakukan publisitas atau meresponkepentingan media terhadap organisasi. Pada penjelasan Lesly menekankan dalam media rerations lebih pada publisitas.9 7 Yosal Iriantara, Media Relations; Konsep, Pendekatan, dan Praktik, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005), h. 31 8 Yosal Iriantara, Media Relations Konsep, Pendekatan dan Praktik, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005), Cet.ke-1, h. 29. 9 Rini Damastuti, Media Relations Konsep, Strategi & Aplikasi (Yogyakarta, Andy Offset, 2012), h. 42 16 Lesly pun menjelaskan publisitas disini bisa diartikan sebagai penyebaran pesan yang direncanakan dan dilakukan untuk mencapai tujuan lewat media tertentu untuk kepentingan tertentu dari organisasi dan perorangan tanpa pembayaran tertentu pada media. Ada juga yang menyebutkan publisitas itu sekedar pemberian saran yang mengarahkan para wartawan untuk memasukkan nama perusahaan atau produk kedalam berita di koran, majalah, acara TV dengan memberikan ide berita, orang yang diwawancarai, informasi latar dan bahan-bahan lain. “suatu kegiatan khusus dari pihak PR untuk melakukan komunikasi penyapaian pesan atau informasi tertentu mengenai aktivitas yang bersifat kelembanggan, perusahaan/institusi, produk, hingga kegiatan yang bersifat individual lainya yang perlu dipublikasikan melalui kerjasama dengan pihak press atau media untuk menciptakan publikasi dan citra positif”.10 Secara sederhana, bila di gambarkan arus komunikasi dalam praktik media relations itu kan muncul sebagai berikut: Bagan 1 Arus Komunikasi Media relations Media Massa Organisasi Publik Sumber: Yosal Iriantara, 2005, Media relations, konsep, pendekatan & praktik Gambar tersebut menunjukkan, organisasi menyampaikan informasi, gagasan atau citra melalui media massa kepada publik. Sedangkan publik, bisa menyampaikan 10 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan media Komunikasi, konsepsi dan aplikasi (Jakarta: PT. Raja Grafindo persada, 2005), h. 162 17 aspirasi, harapan, keinginan atau informasi melalui media massa pada organisasi. Namun publik juga bisa menyampaikan secara langsung melalui saluran komunikasi yang tersedia antara publik dan organisasi. Saluran tersebut bisa berupa saluran komunikasi formal, seperti layan bebas pulsa yang disediakan customer service organisasi. Bisa juga melalui saluran informal melalui kontak komunikasi langsung dengan staf organisasi dalam kesempatan yang informal pula.11 2. Fungsi dan Tujuan Media Relations a. Fungsi Media Relations Johnson & Johnson menegaskan bahwa media memiliki peran dan fungsi yang sangat penting bagi perusahaan. Pertama, fungsi media relations dapat menigkatkan citra perusahaan. Kedua, meningkatkan kepercayaan publik terhadap produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Ketiga, meningkatkan point of selling dari produk dan jasa. Keempat, membatu perusahaan keluar dari komunikasi krisis. Kelima, meningkatkan relasi dari berbagai publik, seperti terhadap lembaga pemerintah, perusahaan-perusahaan, organisasi kemasyarakatan, maupun individu.12 Jhon Vivian memberikan perhatian khusus pada posisi media relations bahwa public relations memiliki tiga tanggung jawab fungsional:13 11 Yosal Iriantara, Media Relations Konsep, Pendekatan dan Praktik, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005), Cet.ke-1, h.31-32. 12 Wahidin saputara dan Rully Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber (Depok: Gramata Publishing, 2011), h, 134 13 Wahidin saputara dan Rully Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber (Depok: Gramata Publishing, 2011), h.134 18 1. Relasi Eksternal. Komunikasi yang dijalani dengan kelompok orang-orang di luar perusahan, konsumen, dealer, supplier, tokoh masyarakat, orang-orang pemerintahan. 2. Relasi Internal. Komunikasi yang dikembangkan untuk menjaga hubungan optimal antara karyawan, manajer, serikat pekerja, pemegang saham, dan kelompok lainnya. Relasi Media. Komunikasi yang dilakukan perusahan dengan media massa. 3. b. Tujuan Media Relations Tujuan dari media relations menurut Abdullah adalah hubungan media yang lebih baik hanya difocuskan pada tujuan dalam menciptakan pemahaman dan pengetahuan publik oleh khalayak melalui suatu informasi yang dipublikasikan media massa. Nurdin berpendapat bahwa: “apa yang menjadi tujuan humas juga menjadi tujuan hubungan media. Tujuan hubungan media tidak sekedar memberikan informasi semata, tetapi memciptakan citra positif bagi sebuah lembaga yang bersangkutan. Semakin baik hubungan media yang kita lakukan, semakin baik pula citra lembaga atau perusahan kita.Begitu pula sebaliknya”14. Wardhani memberikan rumusan tentang tujuan media relations secara terperinci bagi organisasi yaitu;15 1. Untuk memperoleh publikasi seluas mungkin mengenai kegiatan serta langkah lembaga atau organisasi yang baik untuk diketahui umun. 14 Nurdin, Hubungan Media Konsep dan Aplikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Presada, 2008), h.13 15 Diah Wardhani,Media Relations: Sarana Membangun Reputasi Organisasi (Yogyakarta,Graha Ilmu, 2008), h. 12-13. 19 2. Untuk memperoleh tempat dalam pemberitan media (liputan, laporan, ulasan, tajuk, wajar, objektif dan seimbang) mengenai hal-hal yang menguntungkan lembaga dan organisasi. 3. Untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat mengenai upaya dan kegiatan lembaga atau organisasi. 4. Untuk melengkapi data atau informasi bagi pimpinan lembaga atau organisasi bagi keperluan pembuatan penilaian (assessment) secara tepat mengenai situasi atau permasalahn yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan lembaga atau organisasi. 5. Mewujudkan hubungan yang stabil dan berkelanjutan yang dilandasi oleh rasa saling percaya dan menghormati. 3. Pembinaan Hubungan dengan Media Bagi praktisi PR, media relations merupakan suatu keharusan, hal inipundiungkapkan oleh Jerry Dalton Jr, salah seorang manejar komunikasi perusahaan di Aircraft Company). Jerry mengatakan, “Praktisi PR sangat penting perannya dalam menjalin hubungan media“.Yang artinya hubungan media sangat penting dilakukun untuk menunjang keberhasilan kegiatan PR.16 Frank Jekfins menjalankan prinsip-prinsip umum untuk membina hubungan media yang baik sebagai berikut;17 16 Nurdin, Hubungan Media Konsep dan Aplikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Presada, 2008), h. 12 17 Dr. Elvinaro Ardianto, Handbook of public relations, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011), h. 266 20 1. By serving the media (memahami dan melayaani media). Yaitu memberikan pelayanan kepada media. Misalnya PR harus mampu menciptakan kerjasama dengan media. PR harus menciptakan suatu hubungan timbal-baik. 2. By establishing a reputations for reliability (membangun reputasi sebagai orang yang dapat dipercaya). Yaitu menegagkan suatu refutasi agar dapat dipercaya. Misalanya selalu menyiapkan bahan-bahan informasi akurat dimana dan kapan saja diminta. Wartawan selalu ingin tahu sumber berita paling baik untuk mendapatkan informasi yang akurat dan hubungan timbalbalik terjalin semaki erat. 3. By supplying good copy (menyediakan salinan yang baik). Yaitu memasok naskah informasi yang baik. Misalnya memberikan naskah yang baik, menarik perhatian, pengadaan gambar atau foto, pembentukan gambar atau foto yang baik. Juga pengiriman news release sehingga hanya sedikit memerlukan penulisan ulang atau meyuting. 4. By coorperations in providing material (berkerjasama dalam penyedian materi). Yaitu malakukan kerja sama yang baik dalam menyediakan bahan informasi. Misalnya: merancang wawancara pers dengan seseorang yang dibutuhkan pers ketika itu. 5. By providing verification facilities (menyediakan fasilitas verifikasi). Yaitu penyedian fasilitas yang memadai. Misalnya: memberikan fasilitas yang dibutuhkan wartawan sewaktu menggali berita. 6. By building personal relationship whit the media (membangun hubungan personal yang kokoh). Yaitu membangun hubungan secara personal dengan 21 media. Hai ini yang mendasari keterbukan dan saling menghormati profesi masing-masing. Hubungan yang terjalin antara humas dan media pun tak selamanya berjalan mulus, ini disebabkannya karena ada perbedaan orientasi maupun tujuan yang hendak dicapai oleh masing-masing organisasi. Maka tak heran apabila sering terjadi pertentangan antara yang diharapkan oleh humas dengan apa yang diberitakan oleh media. Disatu sisi humas menginginkan citra positif melalui pemberitaan media dan disisi yang lain media menginginkan sesuatu yang sensasional untuk mneingkatkan oplah penjualan. Berikut adalah bagan yang menunjukan perbedaan fungsi dan tugas antara humas dan Media. Bagan 2 Perbedaan Humas dan Media PERBEDAAN ANTARA FUNGSI DAN TUGAS MEDIA BERUPAYA MENCARI HUMAS/PR BERUPAYA MENCARI 1. Issue (rumor) 1. Publisitas Positif 2. News Value 2. Superlatif 3. Sensasional 3. Promosi/Pengenalan 4. Berita segi Negatif 4. Berita segi Positif 22 BERITA CITRA Sumber: Rosady Ruslan, 2008, Manejement Public Relations & Media Komunikasi Pertentangan antara humas dan media dapat di atasi seandainya hubungan tersebut berlandaskan kepada prinsip-prinsip keterbukan, serta saling menghargai peran satu sama lain dan saling mendukung. Serta setiap pihak akan berfugsi serta bertindak sesuai dan terkait dengan kode etik profesinya masing-masing. Upaya tertentu dalam pembinaan hubungan media yang harmonis pada dasarnya dapat dilakukan melalui hal-hal berikut,18 1. Sikap saling menghargai antar kedua belah pihak (mutual appreciation), 2. Saling pengertian tentang peran, fungsi, kewajiban dan tugas sesuai dengan etika prosesi masing-masing (mutual understanding), 3. Saling mempercayai akan peran untuk kepentingan bersama dan tidak untuk kepentingan sepihak (mutual confidence), dan 4. 4. Sikap saling toleransi dari kedua belah pihak (tolerance) Kegiatan Media Relations Dalam upaya membina hubungan media, PR melakukan berbagai kegiatan yang bersentuhan dengan media;19 1) Penulisan Press Release, yaitu informasi tertulis yang dikeluarkan oleh suatu lembaga atau organisasi untuk dipublikasikan di media massa. Dengan 18 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, konsepsi dan aplikasi (Jakarta: PT. Raja Grafindo persada, 2007), h. 175-178 19 .Dr. Elvinaro Ardianto, Handbook of public relations, (Bandung, Simbiosa Rekatama Media, 2011), h. 267. 23 pemuatan siaran pers, lembaga memperoleh publisitas sehubungan dengan event yang diselenggaran atau isu yang diangkat. 2) Konferensi Pers, yaitu kegiatan mengundang wartawan untuk berdialog, dengan materi yang telah disiapkan secara matang oleh penyelenggara, sedangkan sasaran pertemuan itu adalah pemuatan informasi di media massa dengan perantara wartawan yang diundang.Kunjungan ke Kantor Pers,yaitu melakukan kunjungan ke kantor media dengan tujuan untuk menjalin hubungan kerjasama, mengetahui seluk-berluk kerja media, atau untuk menginformasikan segala sesuatu tentang organisasi, isu yang kita angkat, dan aktivitas yang telah/akan kita lakukan. 3) Perss Briefing/jumpa pers rutin. Dalam kegiatan ini disampaikan informasiinformasi mengenai kegiatan lembaga kepada pers, juga diadakan tanggapan atau pertanyaan wartawan. Berdanya dengan konferensi pers, perss briefing dilakukan secara rutin, bahkan dilakukan untuk hal-hal kecil, sepanjang memiliki nilai berita. 4) Special Event, yang menyelenggrakan kegaiatn khusus yang melibatkan media, misalnya menjadi sponsor lomba penulisan jurnalistik, menyelengngarakan pertandingan olahraga antarwartawan, dsb. 5) Press Interview (Wawancara), yaitu bertemuanya wartawan dan narasumber dari suatu lembaga untuk menggali informasi atau mengklarifikasi berbagai persoalan, baik menyangkut organisasi, misi, maupun aktivitas kelembagaan 6) Press Luncheon, yaitu pejabat PR mengadakan jamuan makan siang bagi para wakil media massa/wartawan, sehingga pada kesempatan ini pihak pers 24 bisa bertemu dengan top manajemen lembaga guna mendengarkan perkembangan perusahaan/lembaga tersebut. 7) Press Tour, yaitu mengajak kalangan wartawan berkunjung ke suatu lokasi, baik yang berada di lingkungannya, maupun ke tempat atau lokasi yang memiliki kaitan dengan kiprah lembaga tersebut, misalnya desa binaan Lembaga dsb. C. KONSEP CITRA 1. Penegrtian Citra Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) pengertian citra adalah “gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi atau produk.“ Citra adalah image, the impression, the feeling, the conception which with the public has of company; a consciusly created impression of an object, person or organization. Citra adalah perasaan gambaran publik terhadap perusahan, organisasi atau lembaga; kesan yang disegaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi.20 Begitu juga Frank Jefkins berpendapat bahwa citra adalah kesan seseorang atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamanya.21 Citra merupakan hasil evaluasi dalam diri seseorang berdasarkan persepsi dan pemahaman terhadap gambaran yang telah diolah, diorganisasikan, dan disimpan 20 Dr. Elvinaro Ardianto, Handbook of public relations, (Bandung, Simbiosa Rekatama Media, 2011), h. 62 21 Dr. Elvinaro Ardianto, Handbook of public relations, (Bandung, Simbiosa Rekatama Media, 2011), h. 62 25 dalam benak seseorang. Citra dapat diukur melalui pendapat, kesan atau respon seseorang dengan tujuan untuk mengetahui secara pasti apa yang ada dalam pikiran setiap individu mengenai suatu objek, bagaimana mereka memahaminya dan apa yang mereka sukai atau yang tidak disukai dari objek tersebut. Suatu citra bisa sangat kaya makna atau sederhana saja. Citra dapat berjalan stabil dari waktu ke waktu atau sebaliknya bisa berubah dinamis, diperkaya oleh jutaan pengalaman dan berbagai jalan pikiran asosiatif. Setiap orang bisa melihat citra suatu objek berbeda-beda, tergantung pada persepsi yang ada pada dirinya mengenai objek tersebut atau sebaliknya citra bisa diterima relatif sama pada setiap anggota masyarakat, ini yang biasa disebut opini publik 2. Jenis-jenis Citra Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang. Oleh sebab itu, Frank Jefkins menuturkan dalam bukunya ada beberapa jenis citra yang sangat dikenal dalam dunia aktivitas hubungan masyarakat (PR) dan dapat dibedakan satu dengan yang lainya sebagai berikut: 1. Mirror image (citra bayangan) Citra yang melekat pada orang atau anggota-anggota organisasi, dan citra yang dianut oleh orang dalam mengenai pandangan luar terhadap organisasinya. Citra yang berjenis ini cenderung sangat positif dan bahkan terlalu positif, dilihat dari apa yang kita banyangkan yang sangat hebat mengenai diri sendiri sehinnga kita pun percaya bahwa orang-orang lain juga beranggapan dan memiliki pandangan yang tidak kalah hebatnya atas diri kita. Tetapa jika kita meniliti dengan mendalam citra ini 26 maka akan terungakap bahwa citra banyangan ini hampir selalu tidak tepat, atau tidak sesuia dengan kenyataan yang sesungguhnya.22 Citra jenis ini biasanya melekat pada seorang pemimpin perusahan, lembaga, dan organisasi. 2. Current image (citra yang berlaku) Pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi. Namun sama halnya dengan citra banyangan, citra yang berlaku tidak selamnya, bahkan jarang, sesuai dengan kenyataan karena semata-mata terbentuk dari pengalaman atau pengetahuan orang-orang luar yang bersangkutanyang biasanya tidak memadai. Biasanya citra ini cenderung negatif. Humas memang menghadapi dunia yang bersifat memusui, penuh prasangka, apatis, dan diwarnai keacuhan yang mudah sekali menimbulkan suatu citra berlaku yang tidak fair. Citra jenis ini ditentuankan oleh banyak-sedikitnya informasi yang dimiliki oleh penganut atau mereka mempercayainya.23 3. Wish image (citra yang diharapkan) Suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen. Citra ini tidak sama dengan citra yang sebenarnya. Biasanya harapan lebih baik atau lebih menyenangkan dari pada citra yang ada; walaupun dengan kondisi tertentu, citra yang terlalu baik 22 Anggoro M. Linggar, Teori & Peofesi Kehumasan; serta aplikasinya di Indonesia, (Jakarta , Bumi Aksara, , 2008), h. 59 23 Anggoro M. Linggar, Teori & Peofesi Kehumasan; serta aplikasinya di Indonesia, (Jakarta , Bumi Aksara, , 2008), h. 60 27 juga bisa merepotkan. Namun secara umum yang disebut dengan citra harapan itu memang sesuatu yang berkonotasi lebih baik.24 Citra harapan itu biasanya dirumuskan dan diperjuangkan untuk enyambut sesuatu yang relatif baru, yakni ketika khalayak belum memiliki informasi yang memadai. 4. Corporate Image (citraperusahan) Citra dari suatu organisasi secara keseluruhan. Citra perusahaan ini terbentuk oleh banyak hal. Hal-hal positif yang dapat meningkatkan citra perusahan antara lain adalah sejarah, riwayat hidup perusahaan yang gemilang, keberhasilan-keberhasilan di bidang keuangan yang pernah diraihnya, sukses ekspor, hubungan industry yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja yang dalam jumlah besar, bersedia turut bertanggungjawab sosial, komitmen mengadakan riset. Perusahan-perusahan yang memiliki reputasi positif, umumnya menikmati enam hal. Pertama, hubungan baik dengan para pemuka masyarakat. Kedua, hubungan positif dengan pemerintah setempat. Ketiga, resiko krisis yang lebih kecil. Keempat, rasa kebanggaan dalam organisasi dan diantara khalayak sasaran. Kelima, saling pengertian antara khalayak sasaran, baik internal maupun eksternal. Dan terakhir, meningkatkan kesetian para staf. 5. Multiple image (citra majemuk) Yaitu adanya image yang bermacam-macam dari publiknya terhadap organisasi tertentu yang ditimbulkan oleh mereka yang mewakili organisasi kita 24 Anggoro M. Linggar, Teori & Peofesi Kehumasan; serta aplikasinya di Indonesia, (Jakarta , Bumi Aksara, , 2008), h. 61 28 dengan tingkah laku yang berbeda-beda atau tidak seirama dengan tujuan atau asas organisasi kita.25 3. Pencapaian Citra positif Dalam pencapain citra positif suatu perusahan berawal dari penilaian dan tanggapan masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan timbulnya rasa hormat (respect), kesan-kesan yang baik dan menguntungkan terhadap suatu citra lembaga/organisasi atau produk barang dan jasa pelayanan yang diwakili oleh pihak humas/PR. Biasanya landasan citra berakar dari “nilai-nilai kepercayaan” yang kongkritnya diberikan secara individual, dan merupakan pandangan atau persepsi. Proses akumulasi amanah kepercayan yang telah diberikan oleh individu-individu tersebut akan mengalami suatu proses cepat atau lambat untuk membentuk suatu opini public yang lebih kuat. Maka citra menjadi tujuan utama, dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia hubungan masyarakat (kehumasan) atau public relations26. Anggoro menilai citra tidak hanya selalu mengenai apa yang positif dari suatu brand atau yang di usung, tetapi juga negatif. Kedua macam citra bersumber dari adanya citra-citra yang berlaku (current imaga) yang berisfat negatif dan positif. Dan seharusnya citra humas didasari pada kesan yang benar, yakni sepenuhnya 25 Anggoro M. Linggar, Teori & Peofesi Kehumasan; serta aplikasinya di Indonesia, (Jakarta , Bumi Aksara, , 2008), h. 68 26 Rosady Ruslan, Manajemn Public Relations dan Media Komunikasi, (Jakarta, Rajawali Pers, 2008), h. 75. 29 berdasarkan pengalaman, pengatahuan serta pemahaman atas kenyataan yang sesungguhnya.27 Anggoro juga berpendapat bahwa penerapan citra (yang tidak sesuai dengan fakta yang ada) pada dasarnya tidak sesuai dengan hakikat humas itu sendiri. Keadaan ini sering kali menjadi sesuatu hal yang sah-sah saja dalam dunia kehumasan pada hal ini merupakan suatu hal yang fatal dalam dunia humas atau PR. Karenaya, citra sebagai pancaran atau reproduksi jati diri atau bentuk orang perorangan, benda atau organisasi. Citra yang baik dan kuat mempunyai manfaat sebagai berikut, Pertama, jangka saing jangka menengah dan panjang yang mantap. Perusahan berusaha memenangkan persaingan pasar dengan menyusun strategi pemasan taktis. Kedua, menjadi prisai selama masa krisis. Sebagian besar masyarakat dapat memahami atau memaafkan kesalahan yang dibuat perusahaan dengan citra baik, yang menyebabkan mereka mengalami krisis. Ketiga, menjadi daya tarik eksekutif handal, yang mana eksekutif handal adalah aset perusahan. Keempat, meningkatkan efektifitas strategi pemasaran. Keliama, menghemat biaya operasional karena citranya baik.28 Proses pembentukan citra dalam struktur kognitif yang sesuai dengan pengertian sistem komunikasi dijelaskan oleh John S. Nimpoene dalam buku Soleh 27 M. Linggar Anggoro, Teori & Peofesi Kehumasan; serta aplikasinya di Indonesia, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 69 28 Dr. Elvinaro Ardianto, Handbook of public relations, (Bandung, Simbiosa Rekatama Media, 2011), h. 63 30 Sumirat dan Elvinaro Ardianto, terdapat empat komponen dalam pembentukan citra antara lain:29 a. Persepsi, diartikan sebagai hasil pengamatan unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan dengan kata lain. Individu akan memberikan mengenai makna rangsang. terhadap rangsang Kemampuan berdasarkan mempersepsi pengalamannya inilah yang dapat melanjutkan proses pembentukan citra. Persepsi atau pandangan individu akan positif apabila informasi yang diberikan oleh rangsang dapat memenuhi kognisi individu. b. Kognisi, yaitu suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus keyakinan ini akan timbul apabila individu harus diberikan informasi-informasi yang cukup dapat mempengaruhi perkembangan kognisinya. c. Motivasi dan sikap yang ada akan menggerakan respon seperti yang diinginkan oleh pemberi rangsang. Motif adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan tertentu guna mencapai tujuan. d. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berfikir, dan merasa dalam menghadapi obyek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan prilaku tetapi merupakan kecenderungan untuk berprilaku dengan prilaku tetapi merupakan kecenderungan untuk berprilaku dengan cara-cara tertentu, sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi sikap menentukan apakah orang harus pro atau 29 Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations. (Bandung. PT. Remaja Rosdakarya 2005), h. 115-116 31 kontra terhadap sesuatu, menentukan apa yang disukai, diharapkan dan diinginkan, sikap mengandung aspek evaluatif artinya mengandung nilai menyenangkanatau tidak menyenangkan, sikap juga diperhitungkan atau diubah. BAB III GAMBARAN UMUM A. Sejarah dan Perkembangan PT. Mizan Publika Dr. Haidar Bagir menjesakan tentang filosofi Nama Mizan “Inilah filosofi brand Mizan (Mizan berarti timbangan) kata Mizan- dalam bahasa Arab berarti "seimbang". Yakni, agar kami selalu memiliki kesadaran akan pentingnya keseimbangan, menjadi ummatan wasathan (kaum pertengahan) seperti diajarkan Kitab Suci.1 Mizan didirikan pada tahun 1983 oleh tiga mahasiswa beserta dua senior mereka. Pada awalnya mereka bertujuan membangun aras baru karya-karya keislaman di Indonesia. Dimulai dengan hanya menerbitkan buku-buku terjemahan karya penulis terkemuka dari luar negeri, secara bertahap karakter Mizan menemukan bentuknya melalui karya-karya keislaman yang mewakili berbagai sudut pandang, secara serius dan modern.2 Pada tahun 1999, Mizan membentuk Mizan Publika sebagai perusahan induk (holding company) guna untuk menyeimbangi perkembangan bisnis yang berkembang pesat, dan meluncurkan program restrukturisasi pada tahun 2001, Sejak saat itu, Mizan terbagi dalam unit-unit yang otonom dan dinamis sehingga dapat 1 Profil Mizan, http://www.mizan.com/index.php?fuseaction=about&page=presdir diakses pada September 10, 2013, Jakarta, pukul 18;38 WIB. 2 Profil Mizan, http://www.mizan.com/index.php?fuseaction=about&page=nutshell, diakses pada September 10, 2013, Jakarta, pukul 18;38 WIB. 32 33 beradaptasi terhadap cepatnya perubahan lingkungan bisnis. Program restrukturisasi ini melahirkan beragam unit bisnis strategis yang terbagi dalam lini penerbitan, distribusi, penjualan galeri buku online dan percetakan. Kelompok Mizan juga melebarkan sayapnya melalui kerja sama dengan pengusaha dan organisasi lain, termasuk Penerbit Bentang Budaya dan Yayasan Lingkar Pena. Dari hanya menerbitkan tiga buku sebulan pada tahun pertamanya, Kelompok Mizan telah mampu memproduksi lebih dari 600 judul buku per tahunnya dan sukses menghasilkan karya-karya bestseller. Mizan saat ini dikenal sebagai salah satu perusahaan penerbitan terbesar di Indonesia. Pada 2008, Grup Mizan mendirikan Mizan Productions, perusahaan yang sengaja dirancang untuk memproduksi film-film bermutu sekaligus sukses di pasaran dan produk-produk audiovisual lainnya untuk stasiun-stasiun TV. Hingga kini, Mizan Productions telah memproduksi enam film - film, yang diakui secara luas sebagai salah satu film Indonesia terbaik yang pernah diproduksi industri perfilman nasional. Termasuk di dalamnya Laskar Pelangi, film yang telah memecahkan rekor jumlah penonton sebanyak 5 juta, Sang Pemimpi, Garuda di Dadaku, Emak Ingin Naik Haji, dan 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta, dan Rindu Purnama. Film-film produksi Mizan juga telah memenangkan berbagai penghargaan film baik di tanah air maupun di luar negeri.3 Langkah terbaru Mizan Grup adalah mendirikan Mizan Digital Publishing yang menerbitkan dan memasarkan konten digital melalui berbagai media dan 3 Profil Mizan, http://www.mizan.com/index.php?fuseaction=about&page=nutshell, diakses pada September 10, 2013, Jakarta, pukul 18;38 WIB. 34 perangkat. Unit bisnis strategis lainnya juga didirikan, seperti Mizan Media Utama dan Mizan Dian Semesta (preusan distribuis), Mizan Grafika Sarana (percetakan) dan Mizan Learning Center (untuk pelatihan). 1. Mizan di Masa Depan Tidak puas hanya memenuhi kebutuhan pasar domestik, Mizan memperluas jangkuan bisnisnya ke luar negeri melalui unit bisnis strategis khusus yang diberi nama Mizan International dengan tiga bidang kegiatan. Pertama, mendistribusikan buku-buku Mizan berbahasa Indonesia dan Melayu kepada masyarakat Indonesia dan Melayu yang tinggal di negeri jiran; kedua, menerjemahkan buku-buku berbahasa Indonesia ke dalam bahasa asing untuk pasar internasional; dan ketiga menangani urusan hak cipta (copyright) melalui lembaga bentukannya, yaitu Mizan Literary Agency (MLA).4 Mizan kini telah mulai merintis pembukaan jaringan pusat kegiatan buku di Indonesia termasuk toko buku dan pusat kegiatan "Komunitas Mizan" sebagai wadah penulis, penerbit, sastrawan, dan pihak-pihak lain dalam komunitas baca (reading society) di kalangan masyarakat Indonesia. Selanjutnya jaringan pusat perbukuan ini akan dikembangkan di Jakarta dan kota besar lainnya.5 4 http://www.mizan.com/index.php?fuseaction=about&page=future, diakses pada September 10, 2013, Jakarta, pukul 18;38 WIB. 5 http://www.mizan.com/index.php?fuseaction=about&page=future, diakses pada September 10, 2013, Jakarta, pukul 18;38 WIB. 35 2. Visi Mizan “Meningkatkan komitmen secara terus-menerus dalam ikut serta menciptakan masyarakat modern, terbuka, dan, pada saat yang sama, religius. Komitmen ini diwujudkan melalui pengembangan perusahaan yang berjalan berlandaskan pengetahuan, yang mampu merespons tantangan dan permintaan seiring perubahan lingkungan yang cepat dan mengglobal akibat kemajuan teknologi dan informasi.”6 3. Kelompok Penerbit Mizan7 Selama ini terbitan kelompok Mizan dikenal melalui karya-karya bestseller, baik dari pengarang dalam negeri mau pun luar negeri, seperti Laskar Pelangi, Supernova, The Naked Treveler, Perahu Kertas, Sepatu Dahlan, Indonesia Mengajar, Dunia Sophie, Mark of Athena, Sejarah Tuhan, The Son of Neptune, dan lain sebagainya. a. Penerbit Mizan Pustaka Inilah perusahaan pertama yang dibangun di bawah bendera Mizan. Perusahaan yang didirikan di Bandung, Jawa Barat, pada 1983 ini pada awalnya diberi nama PT. Mizan. Kemudian pada 1984 namanya berubah menjadi PT Mizan Pustaka. Selama perjalanannya, Mizan Pustaka melahirkan DAR! Mizan, sebuah divisi yang kemudian menjadi perusahaan terpisah. Saat ini, Mizan Pustaka dikenal sebagai penerbit yang menerbitkan buku-buku yang berkualitas tentang beragam isu 6 Profil Mizan,http://www.mizan.com/index.php?fuseaction=about&page=vision, diakses pada November 3, 2013 pukul 22.40 WIB. 7 Profil Mizan,http://www.mizan.com/index.php?fuseaction=about&page=vision, diakses pada November 3, 2013 pukul 22.40 WIB 36 menonjol dan strategis, paling tidak bagi masyarakat Indonesia. Mizan Pustaka mempunyai 7 lini produk di antaranya Mizan Khazanah Ilmu-Ilmu Islam (tema perkembangan pemikiran Islam), Mizan Kronik Zaman Baru (tema kontemporer berbagai bidang), Kaifa (buku-buku pengetahuan praktis dan "how-to"), Qanita (tema wanita aktif dan modern di negara berkembang) dan Mizania (pemikiran Islam popular dan tema kesalehan). PT. Mizan Pustaka Jl. Cinambo (Cisaranten Wetan) No. 135 Ujungberung - Bandung 40294Jawa Barat – Indonesia Telepon: 62-22-7834310, Fax: 62-22-7834311 Website: http://publishing.mizan.com E-Mail: [email protected] b. PT. DAR! Mizan Dibentuk pada 1992 sebagai Divisi Anak dan Remaja (DAR!) Penerbit Mizan Pustaka, divisi ini menandai kemunculannya dengan meluncurkan beragam produk inovatif. Pada tahun 2003, DAR! bertransformasi menjadi entitas bisnis terpisah bernama PT. Mizan Bunaya Kreativa. Namun, brand DAR! Mizan yang lekat di hati pembaca tetap dipertahankan. DAR! Mizan mengembangkan 7 lini produk dan 28 seri di dalamnya, dan secara teratur selalu memenangkan berbagai penghargaan dari Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI). 37 c. Pelangi Mizan Pelangi Mizan yang menerbitkan buku referensi dan karya ensiklopedia eksklusif yang dipasarkan secara langsung ke konsumen. Selain produk buku dan audiovisual, perusahaan ini juga memproduksi permainan edukatif sebagai pelengkap dan sekarang mulai merambah produksi buku-mainan (toybooks). Produk-produk Pelangi meliputi buku ensiklopedi, paket buku cerita, serta alat pembelajaran. Semua paket buku Pelangi selalu didasarkan konsep yang kuat serta diperkaya dengan media-media pendukung seperti permainan, alat peraga, serta multimedia. Buku-buku Pelangi didistribusikan secara direct selling oleh ratusan Book Advisor Mizan Dian Semesta (MDS) di berbagai daerah di Indonesia. Hingga kini buku Pelangi telah menjadi koleksi wajib puluhan ribu keluarga Muslim, di Indonesia maupun di luar negeri.Merespons perkembangan kiwari di bidang penerbitan digital, Pelangi Mizan dirancang ulang untuk menerbitkan buku-buku referensial digital yang memungkinkan proses rujuk-silang dan juga memproduksi buku-mainan (toybooks) yang tidak bisa digantikan produk-produk digital. d. Bentang Publishing House Tahun 2004, Mizan Publika mengambil-alih Penerbit Bentang Budaya, sebuah penerbit buku prestisius seputar budaya, sastra dan seni yang berkedudukan di Jogyakarta. Saat ini Bentang Pustaka melayani masyarakat Indonesia dengan berbagi buku berkualitas dari kategori seni, filsafat, sastra dan budaya yang dikemas secara menarik dan aktraktif. 38 PT. Bentang Pustaka Jl. Pandega Padma No. 19Yogyakarta 55284 Telepon: 62-274-517373, Fax: 62-274-541441 Website: http://bentang.mizan.com E-Mail: [email protected] e. AL-Mizan Al-Mizan adalah sebuah penerbit dengan produk utama Al-Quran dan bukubuku kajian seputar Al-Quran. Al-Mizan berikhtiar menerbitkan pelbagai ragam AlQuran yang berkarakter, yaitu secara fungsional menawarkan pelbagai fitur yang memberi manfaat dan kemudahan bagi pembaca; secara estetik, dikemas dengan sentuhan seni sehingga enak dilihat, dibaca dan layak dikoleksi, secara format, dapat diakses dalam beragam media yang terus berkembang. Dengan cara itu, Al-Mizan berazam, dalam batas kemampuannya, untuk ikut berkontribusi dalam memasyarakatkan Al-Quran dan nilai-nilai mulia yang terkandung di dalamnya. Didirikan pada pertengahan 2009, hingga kini Al-Mizan telah menerbitkan pelbagai jenis mushaf Al-Quran, antara lain Mushaf Al-Mizan (Al-Quran disertai terjemahan dan transliterasi latin), Mushaf Al-Alim (Al-Quran dengan penandakhusus pada ayat kauniyah), Mushaf Al-Mujib (Al-Quran dengan penanda-khusus pada ayat-ayat Doa dan Asmaul Husna), dan Mushaf Al-Kalam (Al-Quran disertai terjemahan bahasa Inggris dan Indonesia). 39 Al-Mizan Jl. Cinambo (Cisaranten Wetan) No. 137Ujung Berung - Bandung 40294Jawa Barat – Indonesia Telepon: 62-22-7834166, Fax: 62-22-7834316 Website: http://almizan.mizan.com E-Mail: [email protected] f. Penerbit Noura Books Awal kelahirannya, Noura Books merupakan peleburan dari Lingkar Pena Publishing House dan Penerbit Hikmah. Saat ini Noura Books menggawangi dua unit yaitu Penerbit Noura Books dan Exposè. Pada perjalanannya yang masih singkat ini Noura Books telah menghasilkan buku-buku best seller, baik buku lokal maupun terjemahan.Pada bulan Mei 2012 Noura Books menerbitkan Sepatu Dahlan, novel pertama dari trilogi novel inspirasi Dahlan Iskan, yang mendapat antusias tinggi dan penyerapan bagus dari masyarakat. Hingga kini novel tersebut sudah terjual lebih dari 100.000 eksemplar dan akan diadaptasi menjadi film. Novelisasi tokoh lainnya adalah mengenai Jusuf Kalla yang digarap oleh Alberthiene Endah. Selain itu Noura Books juga memiliki kekuatan dalam penerbitan novel-novel fantasi, seperti seri fantasi yang ditulis oleh Rick Riordan dan Alyson Noel. Untuk buku nonfiksi, Noura Books menjalin kerjasama dengan penulis dan tokoh yang memiliki kapasitas mumpuni seperti Prof. Komaruddin Hidayat, Kak Seto, Dr. Dewi P. Faeni, Ayah Edy, Aidil Akbar, Iwel Sastra, Indra Noveldy, dll.Buku lini wacana Noura yang berjudul Ulama dan Kekuasaan yang ditulis oleh Jajat Burhanudin 40 meraih penghargaan Buku Islam Terbaik kategori Nonfiksi pada Islamic Book Fair Award 2013. Lini Agama mewarisi semangat Mizan, memiliki penulis-penulis intelektual yang memberikan warna pada pada dunia Islam Indonesia, dengan bukubuku seperti Psikologi Kematian, Islam Risalah Cinta, dan Bulughul Mahram. Noura Books juga mengembangkan komunitas untuk mendekatkan diri dengan pembaca dan penulis. First Readers merupakan pembaca pemula dari naskah-naskah yang akan diterbitkan oleh Noura Books. Sedangkan untuk menghasilkan penulis-penulis andal, Noura Books memiliki Noura Books Academy sebagai wadah pembinaan bagi penulis. 4. Struktur Management PT. Mizan Publika Setiap perusahan pasti memiliki sebuat struktur organisasi yang menerangkan jabatan, posisi karyawan dan tugas yang harus dilaksanakan demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu jalur wewenang dan tanggung jawab. Bagan 1 Strukture Oraganisasi Top Manager PRESEDIR VP Publishing VP Media Baru Sumber: Dokumen PT. Mizan Publika 41 Keterang: Presedir membawahi top manager VP publishing membawahi kelompok Mizan VP Media Baru membawahi Mizan Digithal Publishing Bagan 2 STRUKTUR ORGANISASI PENERBIT NOURA BOOKS (MIZAN PUBLIKA) CEO Deden Ridwan Sekretaris Melati Jamilah Div. Agama Cecep Romli Ahmad Najib (Manager) Asisten Editor Lia Astika Nani Supriyanti Lini Fiksi Rina Wulandari Promosi &Marketing Rahmadiyanti (Manager) Div. Buku Umum Suhindrati Shinta (Manager) Sekretaris Redaksi Ikrimah Maisara Lini Non Fiksi Khusus Novikasari Eka Asisten Editor Nuraini Septiani S. Lili Ahmad Susanti Lini Non Fiksi Umum Richanadia Editor Akuisisi Shera (Buku Asing) Reno (Buku Lokal) Lini Remaja Abdul Aziz. Promosi Putri Nimitta PPIC Abdul Hamid Desain Grafis A.S. Zuhri Dedy Supanto Keuangan & Umum Siti Isye Aisyah Dian Susanti Marketing Widuri Indah Wati Front Office Rinrin Marlia Azhary Lini Anak Nurhadianysah Pelaksana I Andri Yulianto (Kurir) Yulianda (OB) Casmanto (OB) Pelaksana II Munadi (Driver) Sutino (Security) Sumber: Dokumen Penerbit Mizan Tugas media relations officer dilakukan oleh setiap unit penerbit mizan, dimana kegiatan media relations dilakukan oleh divisi Promosi dan Marketing. Setelah berkiprah selama lebih 20 tahun di industri penerbitan Indonesia, Kelompok Mizan melakukan program restrukturisasi organisasi dengan mendirikan PT. Mizan Publika yang berfungsi sebagai perusahaan induk (holding company) dan mendirikan unit-unit bisnis otonom dan strategis. Pendekatan baru untuk mengelola unit-unit bisnis ini, intrapreneurship dan networking pun diperkenalkan. 42 Bagan 3 STRUKTUR PERUSAHAAN PT. MIZAN PUBLIKA PT. Mizan Publika Publishing Group 1. Mizan Publika 2. Noura Books 3. Pelangi Mizan 4. Al-Mizan Group Media Baru 1. Mizan Digithal Publising 2. Mizan Applications 5. Bentang Pustaka 3. Mizan Content Provider 6. Plot Point 4. M. Productions Group Distribusi 1. Mizan Media Utama 2. Mizan Dian Semesta Printing Company Mizan Grapika Sarana Sumber: Dokumen PT. Mizan Publika B. Hubungan PT. Mizan Publika dengan Media Massa Menjaga relai dengan media massa merupakan hal yang sangat penting. Bila hubungan baik terjalin dengan media massa, maka proses pemberitan mengenai organisasi atau perusahan bisa tingkatkan khusunya pemberitaan yang positif. Oleh sebab hubungan media adalah salah satu strategi yang umum diguakan untuk mencapai publisitas. Dalam menajalin relasi dengan media massa harus saling memelihara pertukaran informasi yang terbuka dan realistis. Maka dari itu agar terjalin hubungan baik dengan media dibutuhkan komunikasi yang cukup baik intens diantara kedua belah pihak yang berhubungan dengan tugas pokok masing-masing. 43 Oleh karena itu relasi yang dikembangkan adalah relasi professional antara dua belah pihak yang berbeda tugasnya. Menjalin hubungan dengan media merupakan cara yang efektif untuk membangun, menjaga, dan meningkatkan citra atau reputasi organisasi di mata stakeholder. Media relations sangat penting artinya sebagai wujud komunikasi dan mediasi antara suatu lembaga dengan publiknya. Menurut Septi Fakmi Choirisa hubungan media merupakan alat, pendukung atau media kerjasama untuk kepentingan proses publikasi dan publisitas berbagai kegiatan program kerja atau untuk keluncuran aktivitas komunikasi Public Relations dengan pihak public. Berfungsi menyampaikan pesan kepada publiknya juga untuk membangun dan meningkatkan citra melalui jenis media.8 Oleh karena itu menurut Iriantara peranan hubungan dalam kehumasan adalah sebagai saluran (channel) dalam menyampaikan pesan dalam upaya peningkatan pengenalan (awareness), informasi dan pemberitaan dari pihak pubikasi humas. Karena fungsi pers/media adalah sebagai kekuatan pembentukan opini (power of opinion) yang efektif. 9 CEO Mizan Digtal Publishing mengatakan “personal relations antara media dengan mizan itu sangat bagus, karena bisa menjadi jalan untuk meraih publisitas walaupun terkadang awak media tidak menyebutkan nama yang memang tidak harus 8 Sefti Fahmi Choirisa ,Peran Media Relations PT. Bank Muamalat, Tbk dalam membangun Citra perusahan, (Jurusan Komunikasi penyiatan Islam, Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN syarif Hidayatullah 2012), h. 40. 9 Yosal Iriantara, Media Relations, h. 20 44 secara eksflitit. Maka dari sanalah bisa menjadi sasaranya sebagai esplektasi dari apa yang ingin disampaikan Mizan yang bukan sekedar branding melaikan sekedar publisitas. Media menyajikan kepada masyarkat wacana-wacana yang tepat untuk lebih meningkatkan wawasan tentang keagamaan keislamannya dan lain sebagainya”.10 10 Hasil Wawancara dengan Media Relations PT. Mizan Publika, Kamis, 09 Januari 2014, Kantor Mizan Digital Publishing. BAB IV HASIL TEMUAAN DAN ANALISIS A. Peran Media Relations Dalam Meningkatkan Citra PT. Mizan Publika Pentingnya Media Relations bagi sebuah perusahan tidak terlepas dari kekuatan media massa yang tidak hanya mampu menyampaikan informasi produk kepada banyak khalayak, namun lebih dari itu, sebagaimana konsep dasar media memiliki fungsi mendidik, memengaruhi, mengawasi, menginformasikan, menghibur, memobilisasi, dsb. Dari sinilah media memiliki potensi strategis untuk memberi pengertian, membangkitkan kesadaran, mengubah sikap, pendapat, dan perilaku sebagaimana tujuan yang hendak disasar oleh perusahan penerbit. Karena media merupakan salah satu sarana untuk upaya pencitraan perusahaan. Tidak bisa dipungkiri bahwasaya pada setiap perusahaan memiliki citranya masing-masing. Namun hal tersebut perlu dijabarkan lagi karena citra memiliki banyak jenis. Frank Jeffkins sebagaimana dikutip oleh Elvinaro Ardianto menjabarkan beberapa jenis citra yaitu: 1) Citra bayangan (The Mirror Image) Menurut PT. Mizan Publika pandangan orang terhadap Penerbit Mizan yaitu perusahaan yang dinamis dan islami dalam menerbitkan buku-buku. 2) Citra yang berlaku (The Current Image) Pandangan orang terhadap penerbit Mizan pada umumnya lebih kepada produk dan layanannya yaitu murah dan memiliki beragam jenis lini produk. 45 46 3) Citra yang diharapkan (The Wish Image) Citra yang diharapkan sebagai hasil dari kegiatan PR adalah penerbit yang menerbitkan buku-buku berkulitas yang akan menghasilkan buku-buku bestseller dan selalu memberikan kontribukusi pada masyarkat luas.Dan ikut berperan dalam menumbuhkan toleransi antara umat beagama. 4) Citra Perusahaan (Corporate Image) PT. Mizan Publika merupakan perusahaan penerbitan buku yang dinamis, Islami serta terbuka. PT. Mizan Publika juga memiliki kinerja yang baik sehingga dapat menghasilkan produk-produk yang berkuliats melalui unit perusahan dalam bidang penerbitan. 5) Citra majemuk (The Multiple Image) PT. Mizan Publika adalah Perusahan penerbit buku yang terbuka, memiliki berbagai kegiatan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan. Dari penjabaran mengenai jenis citra tersebut dirasakan bahwa citra yang paling kuat pada masyarkata atau konsumen adalah mengenai produknya, yaitu mampu menyajikan produk dengan mutu yang baik seperti buku-buku bestseller dengan harga yang terjangkau oleh konsumen. Keberhasilan perusahan meningkatkan citra dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yakni: citra di bangun berdasarkan orientasi terhadap manfaat yang dibutuhkan dan dinginkan kelompok sasaran. Seperti apa yang dikatan oleh salah satu CEO penerbit Noura Books (Mizan Publika). 47 “…..Kita harus tahu karekter si pembaca, tentang kontennya, behaviornya, budayaya, dan kebiasanya, karakternya dan seterusnya. Nah konten itu harus bisa mendidik apa yang ada di benak publik ini. Karena intinya sebuah konten ini adalah menyajikan sebuah produk supaya membekas dalam membangun benak/ image di publik.nak kunci dari industry dari kita itu adalah kreativitas dalam mendesain sebuah konten menjadikan sebuah konten yang kira-kira pas dalam karakter si pembacanya, dimulai dari covernya, packaging, dan juga cara bahasanya. Yang menangani dinamika yang sangat kuat bahasa remaja sangat beda dengan bahasa anak-anak yang konteks ya bahasa obrolan. Ada teks yang bahasa obrolan, ada bahasa yang monoton”.1 Dari peryataan tersebut media relations officer melihat bagaimana kebutuhan masyarakat, ada tiga jenis citra yang sering ditimbulkan oleh PT. Mizan Publika. Pertama, citra ekslusif, yaitu citra yang dapat ditonjolkan pada penulis-penulis prefrosional. Yang dimaksud citra ekslupsif adalah kemapuan perusahan penerbit untuk menyajikan berbagai macam manfaat kepada konsumen dan pelanganya. Dari citra itulah para penulis akan melirik dan mengirimkan naskah-naskah terbaiknya. Guna untuk memenuhi kebutuhan khalayak. Kedua, citra inovatif yaitu citra yang mengedepankan karena perusahan tersebut pandai menyajikan produk baru yang model dan desainnya tidak sama dengan produk sejenis yang beredar di pasaran menjadi prestasi tersendiri bagi PT. Mizan Publika, contoh buku yang di terbitankan oleh salah satu Unit penerbit Mizan yaitu Novel “Sepatu Dahlan” produk ini menjadi public reading, perbinjangan di seluruh media massa. Yang mana produk ini di berinama “Bio-Fiktion”. Dede Ridwan selaku CEO penerbit Noura Books (Mizan Publika) menuturkan; 1 Hasil Wawancara dengan Deden Ridwan CEO Penerbit Noura Books (Mizan Publika), Jum’at 28 November 2013, Kantor penerbit Noura Book (Mizan Publika), Jl. Jagakarsa Raya, Jakarta Selatan 12620, Indonesi. 48 ”……. Karena kita berhasil menawarkan sebuah genre baru tentang biofiksion.Bagaimna sebuah karya fiksi sebuah karya biografi tapi itu semuanya fiksi, di bilang biografi tapi bukan tetapi buku itu sebenarnya fiksi.Sebenarnya semua orang/konsumen menyebutnya sebuah novel biografi orang menyebutnya novellisasi tokoh.Kalau saya lebih sukanya bofiksion jadi fiksi yang berinfirosinya pada biografi sesorang. Contohnya Novel Sepatu Dahlan2” Ketiga, citra murah meriah, yaitu citra yang ditonjolkan oleh perusahan yang mampu menyajikan produk bermutu dan baik, tapi dengan harga murah. Dari ketiga jenis citra ini sudah dijelaskan oleh Elvinaro Ardianto dalam buku handbook of Public Relations. Pernyataan CEO Mizan digital Publishing mengenai peran media relations “Peran media relations itu sangat penting sekali saya kira walaupun sebenarnya secara grup media relasi itu dilakukan oleh masing-masing unit di kelompok mizan, jadi semua unit penerbit ada, Mizan digital publishing ini juga ada. Media relasion di PT. Mizan Publika sendiri sampai saat ini belum ada sebagai penanggung jawab khusus, jadi biasanya kalau yang terkait dengan grup kita bicarakan bersama dalam rapat grup yang dihadiri oleh CEO maupun media relations masing-masing unit kemudian strategi-strategi apa yang dilakukan itu dibicarakan dalam kaitan permasalahnya ada, kalau terkait dengan peran media relations kita memandang sangat penting apa lagi sekarang ini kita berada di sosial media yang sangat cepat orang menerima informasi dari bermacam sumber sehingga kita harus berupaya juga mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkanya media relations.” 2 Hasil Wawancara dengan Deden Ridwan CEO Penerbit Mizan, Jum’at 28 November 2013, Kantor penerbit Mizan, Jl. Jagakarsa Raya, Jakarta Selatan 12620, Indonesi. 49 Dalam upaya meningkatkan citra atau nama baik perusahan, PR PT. Mizan Publika berupaya untuk selalu memberikan suatu informasi mengenai produk-produk yang diterbitkan oleh unit perusahan PT. Mizan Publika. Salah satu Manager Marketing dan Promosi yang berberperan sebagai Public Relations pada unit penerbit menyatakan bahwa peran Media Relations adalah sebagai juru bicara untuk menginformasikan dan mempublikaiskan produk-produk yang diterbitkan oleh para unit penerbit PT. Mizan Publika. Hal ini karena adanya proses komunikasi kepada publik untuk menjalin relasi sehinga tercapai tujuan perusahan tersebut untuk membangun, menjaga dan meningkatkan brand image pada unit perusahan atau citra PT. Mizan Publika.3 Deden Ridwan salah satu CEO penerbit Mizan menyikapi tentang bagaimana cara meningkatkan citra atau brand image pada penerbit Mizan, bahwasanya: “……… agenda kita bagaimana memperkenalkan brand ini seoptimal mungkin, semaksimal mungkin di benak pembacanya. Misalnya saya ingin di kenal di kalangan young reader, jadi bagaimna supaya penerbit Mizan ingin di kenal di kalangan young reader, tentunya komunitas, pemasokpemasoknya, perlu esmegtorial untuk membangun brand itu. Nah salah satunya dalam membangun brand itu dengan di adakanya Academic writing . Itu semacam lembaga pendidikan untuk mecetak para penulis yang diikutkan dalam pelatihan menulis dan nantinya bisa menulis gagasan untuk Penerbit Mizan.”4 3 Hasil Wawancara dengan Rahmadiyanti, Public Relations, senin 06-12-2013, 15:42 WIB, Kantor penerbit Noura Books (Mizan Publika), Jl. Jagakarsa Raya, Jakarta Selatan 12620, Indonesia. 4 Hasil Wawancara dengan Deden Ridwan CEO Penerbit Mizan, Kamis 28 November 2013, Kantor penerbit Mizan, Jl. Jagakarsa Raya, Jakarta Selatan 12620, Indonesi. 50 Dalam hal ini upaya meningkatkan citra dan nama baik perusahan. Peneliti menemukan beberapa peran Media Relations yang dikembangkan oleh PT. Mizan Publika; 1. Mengelola informasi melalui kegiatan promosi pada setiap unit penerbit Mizan Promosi merupakan alat komunikasi dan penyampaian pesan yang dilakukan baik oleh perusahaan maupun perantara dengan tujuan memberikan informasi mengenai produk, harga dan tempat. Informasi itu bersifat memberitahukan, membujuk, mengingatkan kembali kepada konsumen, para perantara atau kombinasi keduanya. Kegiatan promosi yang dikembangkan PT. Mizan Publika berupa hubungan media dan publikasi produk. a. Hubungan Media (Media Relations) 1) Mengelola konten publisitas dan periklanan melalui pemberitaan. Dengan mengingat media relations pada dasarnya merupakan tindakan komunikasi yang dilakukan organisasi media massa pada publik-publik atau stakeholder-nya, maka teknik-tenik komunikasi bermedia dipergunakan dalam media relations, dua teknik yang umum dipergunakan adalan publisitas dan periklanan. Publisitas ada yang mengartikan sebagai PR yang bebas biaya dengan cara menyampaikan pesan melalui media massa. Dengan maksud menyampaikan informasi dari persfektip pembuat pesan yakni organisasi. Publisitas dilakukan antara lain dalam bentuk pemberitan atau tulisan berupa artikel. 51 Konten publisitas yang dikelola PT. Mizan Publika berupa pemberitan mengenai produk terbitan Mizan. Publisitas disini adalah penyebarluasan informasi berupa produk terbitan Mizan yang berbasis aksi. Seperti kasus pada bulan tahun 2013 yang menyatakan bahwasaya Quran Tablet Mizan yang "difitnah" sebagai Quran Syiah, bahkan ada yang menuduh Mizan telah memasukkan empat ayat ilegal ke dalamnya. Dari kasus tersebut akan menimpulakan citra yang sangat negatif terhadap PT. Mizan Publika apalagi jika kalau pers memberitakan bahwa Mizan telah memproduksi Qur’an Tablet yang sesat yang akan berdampak sangat patal terhadap perusahan. Dari pemberitan tersebuat akan melahirkan sebuah pencitran negatif. Maka upaya dalam meningkatkan citra penerbit Mizan media relations sangatlah berperan penting dalam menyikapi permasalah tersebut. Oleh sebab itu tugas seorang media relations untuk mengklarifikasi permasalah tersebut dan membutuhkan pubisistas pada media. Contoh konkret publisitas media yang dikembangkan PT. Mizan Publika dapat dilihat pada pemberitaan mengenai aksi peluncuran Tablet Love Qur’an Mizan yang berkerjasama dengan PT Mitra Komunikasi Nusantara (Cyrus) dan aksi. Pemberitan mengenai produk Mizan tersebut akan mengahasilakn publisitas terhadap perusahan maupun produk Mizan sendiri. Jadi dengan melaksanakan publisitas yang berbentuk aksi, perusahan akan mencapai tujuannya, yaitu pembangun citra dan penyelesaian masalah. Konten periklanan adalah penyampaian pesan nonpribadi dengan mengeluarkan biaya melalui media massa untuk menginformasikan atau mempengaruhi begitulah 52 penjelasan yang di kemukankan oleh Iriantara.5 Contoh konten periklanan yang dikelola oleh PT. Mizan Publika ialah iklan buku pada media cetak maupun media internet seperti Majalah Femina, Koran Refublika maupun pada webset Mizan.com yang dikelola oleh penerbit Mizan sendiri. Selain dua teknik tersebut peneliti lebih juga menemukan konten pemberitan berupa advertorial (advertising-editorial), informatioral (information editorial), atau informmecial (informations comercial) yang mana teknik tersebut adalah gabungan dari publisitas dan periklanan maka dari itu teknik terebutakan mengasilakan publisitas bagi perusahan. Dalam teori yang dijelaskan oleh Iriantara mengenai teknik tersebut bahwasanya percampuran antara publisitas dan periklanan. “perkawinan” antara publistas dan periklanan ini menghasilkan bentuk yang dinamakan parawira, advertorial (advertising-editorial), informatioral (information editorial), atau informmecial (informations comercial) teknik tersebut menggambarkan sebagai wujudnya adalah iklan dalam bentuk seperti pemberitaan atau bisa juga dibalik, pemberitaan yang bernafaskan iklan.6 Contoh dari parawira yang dikembangkan penerbit mizan seperti “Nobar Noura Books (Group Mizan) bersama “percy Jockson” berjalan sukses” dan pemberitan mengenai “Penerbit Noura Books (PT. Mizan Publika Berjaya di Eropa” 5 Yosal Iriantara, Media Relations; Konsep, Pendekatan, dan Praktik, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005), h. 41. 6 Yosal Iriantara, Media Relations; Konsep, Pendekatan, dan Praktik, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005), h. 41. 53 Melalui pemberitan dengan cara advertorial (advertising-editorial), informatioral (information editorial), atau informmecial (informations comercial) akan terjadi dampak yang signifikan bagi nama baik perusahan atau citra perusahan. Dengan banyaknya tulisan berupa iklan dalam bentuk liputan pemberitan maka upaya pencitran nama baik akan teroganisir dan masyarakat akan memiliki pengetahuan yang luas mengenai perusahan penerbit. 2) Meningkatkan hubungan baik dengan awak media atau institusi media Pada umumnya PT. Mizan Publika telah mampu menjalain hubungan dengan berbagi awak media seperti media televisi (MNC Tv, MetroTv, TvOne), media cetak (Harian Detik, Femina, Majalah Republika, Kompas, Sindo) maupun media dikelola oleh perusahan sendiri yaitu Mizan.com dan MizanMag.com. Meihat dari pernyataan Media Relations Penerbit Mizan “Sekarang kita sangat dibantu oleh teknologi internet jadi kita punya social media, kita punya beberapa akun, masing-masing unit memiliki akun facebook dan twitter dan msing-masing unit juga membauat blog, kemudian webset, kita sendiri punya websef Mizan.com kita punya dalam developing Mizangrup.com dan webset yang ada pada unit kelompok mizan7” Dari peryataan diatas bahwasaya hubungan antara penerbit dengan awak media atau intitusi media bisa dibilang sudah memenuhi syarat dalam aktivitas media relations. Selain itu juga PR PT. Mizan Publika menyatakan: 7 Hasil Wawancara dengan Media Relations PT. Mizan Publika, Kamis, 09 Januari 2014, Kantor Mizan Digital Publishing. 54 ”Banyak hal bisa kita lakukan, antara lain melakukan 1) kunjungan ke berbagai media dan mempresentasikan perusahaan kita, mengusulkan apa saja kerja sama yang bisa dilakukan. 2) Mengirim pres rilis setiap kali kita memiliki produk baru dan/atau kegiatan yang relevan 3) Mengirim undangan kepada media untuk hadir dalam event2 kita“8 “Mizan juga mengirimkan buku-buku terbitannya ke redaksi media massa, melakukan silaturahmi personal dengan para penanggung jawab media, mengundang mereka menjadi pembicara dalam berbagai even yang relevan, misalnya workshop untuk para penulis resensi, dsb”9 Dengan terciptanya hubungan baik dengan media melalui berbagai kegiatan media relation seperti pada kegiatan ulang tahun Mizan ke 30 awak media banyak yang berdatangan, karena perusahan bisa menekan dalam pemberitaan negatif mengenai perusahaan, begitu pula sebaliknya, pemberitaan positif perusahaan dapat ditingkatkan, dengan demikian citra perusahaan pun akan meningkat. b. Publikasi Produk Publikasi yang dimaksud disini adalah mempublikasikan berbagai produk yang diterbitkan unit perusahan penerbitan PT. Mizan Publika. Dari salah satu kegiatan marketing public relations ini yang mana publikasi produk, tanpa kita sadari dalam kegiatan publikasi ini bahwasaya ada bentuk media relations yang dikembangkan oleh marketing public relations. Yakni adanya penyebarluasan informasi produk melalui media massa. 8 Hasil Wawancara via email dengan Pangestu Ningsih (Ms.) CEO Mizan Digital Publishing, 2013/11/13, Pukul. 13.00-14.20. 9 Hasil Wawancara via email dengan Pangestu Ningsih (Ms.) CEO Mizan Digital Publishing, 2013/11/13, Pukul. 13.00-14.20. 55 Media relations officer mengatakan bahwasya dalam mempublikasikan lini produk yang dikembangkan oleh media relations adalah melalui kegiatan on-line dan off-line. 1) Kegiatan On-line Pengertian Online dalam persfektif humas/PR adalah kegiatan PR/humas yang menggunakan internet sebagai media komunikasi. Media internet dimanfaatkan oleh PR untuk membangun merek (brand) dan memelihara kepercayaan publik. Ribuan on-to-one relations dapat dibangun secara simultan melalui media internet karena sifatnya yang interaktif.10 Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi. Para perfesional PR bisa memanfaatakan media on-line untuk publisitas suatu perusahan/produk. Dengan kegiatan media on-line bisa diketahui bagaimana opini yang berkembang, sekaligus bisa mengiktiarkan bagaimana mempengaruhi opini yang berkembang dari perspektif perusahanyanya. Karena keunggulan menampilkan informasi secara on-line adalah kemudahan untuk menelusuri informasi yang diperlukan.11 Media relations dalam mengelola kegiatan publikasi melalui media on-line mengenai produk-produknya sering di lakukan dengan teknologi internet. Hal ini termasuk search engines, blogs, news search, forums, discussion threads, social networks, Facebook, Twitter. Karena Media relations Oficcer menyadari bahwa: . 10 Online Public Relations, http://belajarkomunikasilagi.blogspot.com/2012/08/online-publicrelations.html di akses pada tanggal 19 Desember 2013, pukul 00.09 WIB. 11 Yosal Iriantara, Media Relations; Konsep, Pendekatan, dan Praktik, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005), h. 42. 56 1) Media Relations Officer menyadari bahwa publik dapat mengakses semua Press Release atau News Release yang dikirimkan oleh perusahan Mizan melalui internet atau server, dengan menggunakan kata-kata yang mudah dicari dan dipahami publik. 2) Publik dapat mengakses press pelease dalam home page yang ada pada setiap unit perusahan penerbit Mizan. Contohnya pada facebook penerbit mizan. c. Kegiatan Off line Kegiatan off-line yang dimaksud disini adalah kegiatan berupa event-event yang dikelola oleh unit Penerbit Mizan. Seperti kegiatan peluncuran buku, talk show mengenai pendidikan, bajar buku islam sepertinya yang diadakan setiap tahunya pada Islamic Book Fair, dan konfrensi pres, dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dnegan perusahan atau produk. Dengan adanya kegiatan off-line yang di kembangkan media relations penerbit mizan maka upaya dalam meningkatkan citra PT. Mizan Publika akan semakin terasa. Media relations officer melihat kegiatan off-line akan berdampak positif besar bagi perusahan maupun produk mizan sendiri, mengenai citra produk, dan meningkatkan jumlah penjualan produk. Oeh karena itu media relations yang dikembangkan dan dilakukan kegiatan off-line untuk menjaga reputasi merek dan nama baik perusahan. Pasalnya, melalui kegiatan off-line media relations officer berupaya untuk memperkenalkan produk pada masyarakat/konsumen guna untuk tercapainya tujuan perusahan yakni adanya sifat imaji dan pengetahuan. 57 Dari penyebaran informasi melalaui kegiatan promosi yang di lakukan oleh pihak Public Relations PT. Mizan Publika sendiri memfokuskan pada press relations dan product publicity. Hal ini disebabkan karena hubungan dengan media dan publikasi yang baik akan mempengaruhi kepuasan pelanggan bahkan mempengaruhi image dari Penerbit Mizan itu sendiri. Dari kegiatan tersebut, maka terlahirlah pengetahuan masyarakat atau konsumen terhadap suatu produk yang di terbitkan oleh penerbit Mizan. Selain itu juga masyarakat akan memliki rasa awareness terhadap produk-produk yang diterbitkan melalui unit perusahn penerbit PT. Mizan Publika. 2. Menjaga Produk (Buku- Bestseller) Yang Sudah Bernilai Tinggi Banyak hal yang dilakukan oleh PT. Mizan Publika dalam menjaga Brand Image pada penerbit Mizan. “Seperti brand image yang berkualitas tidak boleh melenceng dari kualitas selama ini kita lakukan misalnya kita sepakat tidak memproduksi buku-buku yang mengeksploitasi buku tentang yang berhubungan dengan sexs, kita harus pertahankan, kemudian kita harus komitmen selalu menjaga seperti sempoyan kita yaitu explore the universe of wisdom (menjelajah semesta hikmah) dalam penjelasan dari penjelajahan itu tidak boleh diam kita harus melakukan inovasi salah satunya aplikasi-aplikasi yang kita lakukan dari buku cetak kita angkat ke buku digital kemudian membuat Qur’an tablet. Tidak boleh diam dan harus membuat inovasi-inovasi yang baik12”, tutur CEO Mizan Digital Publishing. 12 Hasil Wawancara dengan Media Relations PT. Mizan Publika, Kamis, 09 Januari 2014, Kantor Mizan Digital Publishing. 58 Dalam menjaga produk tentu saja PR Mizan berupaya untuk selalu menyajikan sebuah kontens dari buku tersebut, karena inti dari sebuah konten adalah menyajikan sebuah produk supaya selalu membekas dalam membangun benak/image pada publik. Kunci dari industry penerbit Mizan khusunya adalah kreativitas dalam mendesain sebuah konten menjadikan konten yang sesuai pada karakter pembacanya yang dumulai dari cover buku, packaging, dan juga cara bahasanya. Contoh konkret buku bestseller seperti salah satu produk penerbit Mizan yang di terbitkan pada tahun 2012 yaitu buku Bio-Fiksion “Sepatu Dahlan” yang mana buku tersebut telah mengangat derajat PT. Mizan Publika menjadi penerbit yang sangat populer. Dede Ridwan sebagai CEO penerbit Mizan mengatakan; “Novel Sepatu Dahlan. Kalo boleh di bilang itu adalah prestasi, banyak yang menilai itu prestasi, anda bayangkan kertika peluncuran buku tersebut sudah menjamur ditengah rak toko-toko buku di seluruh Indonesia itu hal yang menjadi Fenomenal, dan langsung fenomenal dari segi temanya yang benerbener di kenal di publik. Bisa melahirkan penulis baru yang tadinya bukan penulis novel, hanya penulis cerpen dan penulis buku-buku privasi dan pembaca puisi yang hanya di kenal di segmen tertentu dengan karyanya yang fenomenal dan bisa dikenal dan itu boleh di bilang sebagai prestasi penerbit Noura.”13 Adanya produk yang berkuliatas media relations melihat bahwasaya produk bestseller akan mengasilkan publisitas perusahaan, yang tentunya media akan melihat produk terbitan Mizan tersebut. Peran Media Relations yang di kelola PT. Mizan Publika, tentunya penerbit Mizan mengharapkan citra yang diharapkanlah yang terwujud. Untuk itu perusahaan 13 Hasil Wawancara dengan Deden Ridwan CEO Penerbit Mizan, Jum’at 28 November 2013, Kantor penerbit Mizan, Jl. Jagakarsa Raya, Jakarta Selatan 12620, Indonesi. 59 perlu mengetahui citra yang berlaku di masyarakat sebagai evaluasi agar dapat menentukan kegiatan apa yang dilakukan untuk meningkatkannya. Penerbit Mizan dalam meningkatkan citra dan nama baik hal tersebut dilakukan dengan cara mengelola suatu informasi melalui kegiatan promosi (media relations dan product publicity) dan menerbitkan buku-buku berkuliats dan berstseller. Dari kegiatan itulah penerbit akan mengahsilkan citra positif terhadap PT. Mizan Publika. B. Aktivitas Public Relations PT. Mizan Publika Dalam Menjalankan Kegiatan Media Relations pada Penerbit Mizan Menurut Eduard Depari sebagaimana dikutip oleh Soemirat dan Ardianto baik PR maupun pers sama-sama bergerak di bidang bisnis komunikasi. Kedua belah pihak mempunyai kepentingan dan kepedulian yang sama terhadap informasi. Aktivitas PR dan pers tetap didasarkan pada prinsip yang sama, yakni sebagai mediator yang menjembatani kepentingan pihak yang saling berinteraksi karena informasi yang disalurkan terkait dengan kegiatan mereka.14 Tentunya, dalam kaitan ini, lembaga harus menunjukkan suatu reputasi agar dapat dipercaya media. Misalnya selalu menyiapkan bahan-bahan informasi akurat di mana dan kapan saja diminta. Ini dapat dilakukan lembaga dengan memasok informasi yang baik. Pada kegiatan media relation, umumnya PR PT. Mizan Publika telah melakukan berbagai kegiatan seperti: 14 Ardianto Elvinaro dan Soleh Soemirat, Dasar-dasar Public Relations, (PT Remaja Rosda karya, Bandung,2004), h. 125 60 1. Kegiatan Penulisan dalam Media Relations yang dikeloal PT. Mizan Publika a. Penulisan Press Release, Bentuk dari press release ini berupa news story, playing story, maupun resensi yang dimuat dalam media untuk disiarkan kepada publik. b. Penulisan Feature, penulisan karangan khas/tuturan/berita kisah yang diperoleh dari hasil reportase media relations officer dan interpretasi data yang sudah tersedia. Biasanya seoarang Media Relations officer PT. Mizan Publika memberitakan kegiatan dan kemudian di terbitkan pada website Mizan.com dan MizanMag.com. c. Penulisan Advertorial (pariwara), PT. Mizan Publika dalam rangka mengejar publisitas sekaligus meraih profit. Media relations officer PT. Mizan Publika mengiklankan produknya melalui media-media yang sudah memiliki kerjasama seperti media cetak (Pikiran Rakayat, Konstan, Bakti, Majalah Femina, Malang Post, Majalah UMMI), Tumbuh kembang dan lain sebagainya. Banyaknya periklanan di media massa maka meningkat brand image PT. Mizan Publika. d. Penulisan Kolom Resensi, cara seperti ini adalah cara yang tepat untuk menarik perhatian publik, media massa memberikan wewenang bagi siapa saja yang ingin meresensi buku yang berkualitas khusnya buku-buku yang diterbitakan oleh salah satu unit perusahan PT. Mizan Publika. Banyaknya 61 resensi pada kolom media massa maka upaya meningkatkan citra PT. Mizan Publika akan semakin besar. 2. Kegiatan Nonpenulisan media relations yang dikelola PT. Mizan Publika a. Konferensi Pers (Press Conference) Cara ini cukup efektif untuk membina persahabatan antara organisasi dan insan pers. Dalam mengundang wartawan, PT. Mizan Publika sendiri tidak bersikap selektif dalam menentukan siapa saja yang dating ke acara yang dikelola Mizan. Contohnya Seperti kegaitan pada acara kedatangan Karen Amstrong, dan ketika itu para awak media mengikuti acara tersebut. Dan selain itujuga unit penerbit mizan mengadakan konferensi pada acara “Sambut 10 tahun KKPK, Mizan Gelar Konferensi dengan Kemendikbud”. b. Special Event, contohnya adalah ketika PT. Mizan Publika mengadakan gettring dengan penulis ternama Karen Amstrong. Selain itu juga PT. Mizan mempertemuakan awak media dengan para penulis terkenal di Indonesia dan public pigure pada acara ulang tahun Mizan ke-30. c. Wawancara, yaitu bertemuanya wartawan dan narasumber dari suatu lembaga untuk menggali informasi atau mengklarifikasi berbagai persoalan, baik menyangkut organisasi, misi, maupun aktivitas kelembagaan. contoh konkret kita bisa lihat pada kolom wawancara yang ada pada mizan.com. d. Kunjungan ke Kantor Pers, yaitu melakukan kunjungan ke kantor media dengan tujuan untuk menjalin hubungan kerjasama, mengetahui seluk-berluk 62 kerja media, atau untuk menginformasikan segala sesuatu tentang PT. Mizan Publika dan produk terbitnya. e. Undangan Peliputan, yaitu mengundang wartawan untuk melakukan reportase/meliput acara yang mizan selenggarakan. PT. Mizan Publika sering sekali mengundang awak media ke berbagai event peluncuran produk. Contohnya pada acara peluncuran buku “Surat Dahlan” dan konferensi pers pada acara kedatang Karen Amstrong. f. Press Luncheon, yaitu pejabat PR mengadakan jamuan makan siang bagi para wakil media massa/wartawan, sehingga pada kesempatan ini pihak pers bisa bertemu dengan top manajemen lembaga guna mendengarkan perkembangan perusahaan/lembaga tersebut. Pada kegiatan ini PR PT. Mizan Publika biasanya dilakukan ketika pada acara petemuan dengan para penulis dan public figure. Walaupun kegiatan ini hanya tidak rutin dilakukan oleh pihak Public Relations Mizan. g. Press Tour, yaitu mengajak kalangan wartawan berkunjung ke suatu lokasi, baik yang berada dilingkungannya, maupun ke tempat atau lokasi yang memiliki kaitan dengan kiprah PT. Mizan Publika, misalnya pada kegiatan pembangian sepatu bagi anak Indonesia yang dikelola oleh salah satu unit perusahan penerbit Mizan. Yang perlu diperhatikan juga adalah mengenai prinsip media relation. Prinsip yang dijabarkan oleh Racmadi sebagaimana dikutip oleh Firsan Nova pada intinya dikatakan bahwa PR harus jujur, memberikan pelayanan yang baik pada pers, 63 menjaga sikap saat berhubungan dengan pers, tidak menutup saluran informasi, memberi publisitas yang jelas dan keep intouch dengan wartawan. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Melalui pengolahan data atas hasil penelitian terhadap Media Relations Officer PT. Mizan Publika serta buku-buku sebagai rujukan dasar teori dan pembahasan hasil penelitian, maka dalam penelitian mengenai Peran Media Relation Dalam Meningkatkan Citra PT. Mizan Publik, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Media relation yang dikembangkan PT. Mizan Publika merupakan salah satu kegiatan Divisi Promotions dan Marketing yang mana salah satu tugas praktisi tersebut adalah menjalin relasi khsusunya dengan media. Ini menunjukan kegiatan media relations itu sangat penting dalam suatu penerbit khususnya dalam kemajuan perusahan. Maka dari itu peran media relations PT. Mizan Publika dalam meningkatkan citra dengan mengelola informasi melalui kegitan promosi yang diantaranya adalah mencari dukungan media dan product publicity, selain itu juga media relations officer berupaya untuk selalu menjaga produk (buku bestseller) yang sudah bernilai tinggi. Kegiatan-kegiatan Media Relations yang dikelola seperti press release, press conference, press tour, press luncheon, press briefing, press interview serta mengadakan special event, merupakan langkah untuk membangun, meningkatkan dan menjaga citra dan reputasi nama baik perusahan. 64 65 2. Teknik-teknik yang dipergunakan dalam memperoleh citra dengan mengunakan teknik publisitas dan teknik periklanan. Kedua teknik tersebut menjadi salah satu strategi media relations officer dalam meningkatkan citra atau nama baik perusahan. B. Saran Sedangkan bersasarkan pembahasan penelitian serta hasil simpulan yang telah diungkapkan pada poin sebelumnya, maka penulis berupaya memberi saran-saran sebagai berikut: 1. Beberapa hal yang perlu Media Relations Officer perharikan dalam menjalain dan meningkatkan hubungan dengan awak media yaitu: a. Usahakan punya contact person. b. Usahakan mengenal secara personal. c. Lakukan kontak rutin. d. Usahakan menyampaikan informasi secara informal sebelum informasi resmi. e. Pelihara pertukaran informasi yang terbuka dan realistis 2. Dalam menjalin dengan relasi media, PT. Mizan Publika dapat mengembangkan pendekatan yang dilakukan personal. Misalnya dengan melakukan lagi pengiriman kue kepada wartawan yang berulang tahun. Atau paling tidak mengingat hari ulang tahun sudah sangat berarti bagi mereka. Pendekatan personal ini, selain dilakukan oleh officer PR juga hendaknya dilakukan pimpinan corporate communication. Pada umumnya wartawan 66 memang mengedepankan informasi yang didapatnya, namun akan terasa lebih nyaman bagi mereka jika sudah mengenal pimpinan dengan baik. Paling tidak aksesnya untuk mendapatkan informasi menjadi lebih mudah. Informasi ini pada akhirnya juga akan menjadi alat PR untuk meningkatkan citra perusahaan. Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis sampaikan dalam penelitian ini. Semoga penelitian ini bisa bermanfaat bagi semua kalangan umunya dan khusunya kalangan akademisi. DAFTAR PUSTAKA Anggoro, M. Linggar, “Teori & Peofesi Kehumasan; serta aplikasinya di Indonesia”. Jakarta. Bumi Aksara. 2008. Ardianto, Elvinaro. “Handbook of Public Relations”. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2011. “Metodelogi Penelitian untuk Public Relation Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung. Simbiosa Rekatama Media. 2011. Cangara, Hafied. “Pengantar Ilmu Komunikasi”. Jakarta: Rajawali Pers. (2008). Damastuti, Rini, “Media Relations Konsep, Strategi & Aplikasi”. Yogyakarta. Andy Offset. 2012. Departemen Pendidikan Nasional. “Kamus Besar Bahasa Indonesia”. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Effendy, Uchjana, Onong, “Kamus Komunikasi.” Bandung; Mandar Maju, 1989. Iriantara, Yosal. “Media Relations, Konsep, Pendekatan dan Praktik”. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2005. Jumroni dan Suhaimi. “Metode-metode Penelitian Komunikasi”. Jakarta. UIN Jakarta Press. 2006. Kriyantono, Rachmat. “PR writing; Teknik Produksi Media PR dan Publikasi Korporet.” Jakarta. Kencana. 2012. Mason, Gross dan H.W.Mc.Eachem yang dikutip oleh: David Berry, “Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi”. Jakarta: Raja Grafindo Prersada, 1995. Cet.ke 3. Mulyana, Dedy. “Metodelogi Penelitian Kualitatif” Bandung. PT. Rosdakarya, 2002. Nova, Firsan. “Crisis Public Relation”. Jakarta: Rajagrafindo Persada. 2011. Nurdin, “Hubungan Media Konsep dan Aplikasi”, Jakarta. PT. Raja Grafindo Presada, 2008. Ruslan, Rosady. “Management Humas dan Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi”. Jakarta. PT. Raja Grafindo, 2002. 67 68 “Manajemen Public Relations dan media Komunikasi, konsepsi dan aplikasi.” Jakarta: PT. Raja Grafindo persada, 2005. “Manajemen Public Relations dan media Komunikasi, konsepsi dan aplikasi”. Jakarta. PT. Raja Grafindo persada, 2007. Saputara, Wahidin dan Nasrullah, Rully. “Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber”. Depok.Gramata Publishing, 2011. Soemirat, Soleh dan Ardianto, Elvinaro . “Dasar-dasar Public Relations”. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya 2005. Wardhani, Diah. “Media Relations: Sarana Membangun Reputasi Organisasi”. Yogyakarta. Graha Ilmu. 2008. Skripsi Siti Sopiah Efriyanti, Strategi Komunikasi dalam membangun Citra Positif Perusahan (studi kasus di PT. Aneka Tambang Emas UBPE Pongkor Tbk), Jurusan Komunikasi penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syatif Hidayatullah Jakarta 2009. Zakiya Tusholiha, Peran Public Relation dalam Membangun Current Image di PT. Bank Syariah Mandiri, Jurusan Komunikasi penyiatan Islam, Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN syarif Hidayatullah 2012. Sefti Fahmi Choirisa, Peran Media Relations PT. Bank Muamalat, Tbk dalam membangun Citra perusahan, Jurusan Komunikasi penyiatan Islam, Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN syarif Hidayatullah 2012. Website. Berita Mizan, http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/06/21/moqxezmizan-rayakan-milad-ke30 Definisi peran, http://kamusbahasaindonesia.org/peran/mirip, di akses pada 22 Januari 2014, 22.00 WIB. 69 Online Public Relations, http://belajarkomunikasilagi.blogspot.com/2012/08/onlinepublic-relations.html di akses pada tanggal 19 Desember 2013, pukul 00.09 WIB. Teori Peran, http://rinawahyu42.wordpress.com/2011/06/07/teori-peran-rhole-theory/, di akses pada 22 Januari 2014, 20.00 WIB. Profil Mizan, http://www.mizan.com/index.php?fuseaction=about&page=presdir diakses pada September 10, 2013, Jakarta, pukul 18;38 WIB. HASIL WAWANCARA Nama Responden : M. Deden Ridwan Jabatan : CEO Noura Books (PT.Mizan Publika) Waktu : 28 November 2013 Tempat : Kantor Noura Books (Mizan Publika) . . 1. Kenapa PT. Mizan Publika melepur dua perusahan penerbit, Antara Penerbit Hikmah dan penerbit Lingkar Pena Publishing? Begini , itu harus di pahami sebuah bagian dari strategi bisnis, pada tingkat tertentu kadang-kadang banyak “brand” banyak company sangat di perlukan, tetapai pada sisi yang lain di sana itu menjadi suatu keperluan saja, itu fleksibel saja. Karena kita bikin lebih banyak brand, jadi bukan karena ada masalah tetentu. Ini Cuma sekedar startegi bisnis. Dan strategi bisnis itu muncul berdasarkan dinamika eksternal yang muncul di masyarkat pasar. Dilakukan brand di satukan itu bukan Noura. Itu digabung dua perusahan besar yang sangat sehat juga. Hikmah Publishing itu sudah karena menjadi group Mizan juga. Lingkar Pena Publishing itu juga sebuah perusahan yang basisinya komunitas Lingkar Pena (Forum Lingkar Pena) nah itu sebuah komunitas dunia tulis menulis, komunitas para penulis dan kemudian dulu bikin terbitan bernama Lingkar Pena Publishing yang sebagian besar memiliki saham Mizan grup dan sebagiannya lagi sahamnya yayasan Lingkar Pena. Nah kebijakan tahun 2010 di gabubungkanlah dua perusahan Hikmah dan Lingkar Pena , tujuannya untuk karena banyak brand di Mizan. Tapi keinginan Mizan yang dikelolah oleh Mizan goup itu hanya satu aja di setiap kota. Di Jakarta, Yogyakarta, Bandung dan kota-kota lainya. Dan selain itu Mizan tidak hanya mengeluarkan perusahan penerbit saja melainkan membuka strategi bisnis yang lain, seperti konsultan Komunikasi yang di beri nama Exspos, yang di bawah naungi oleh penerbit Noura Books itu. Itu semua hanya semata-mata sebagai strategi bisnis saja. 2. Apa keistimeawan penerbit Mizan dengan penerbit-penerbit lain yang ada di Indonesia? Saya sebagai pimpinan menyajikan semaksimal mungkin, seoptimal mungkin, setiap produk itu punya linknya sendiri, dan seharusnya yang menilai perusahan itu suatu lembaga riset/survai, tapi dalam pandangan saya kita berusaha menyajikan suatu bacaan yang sesuai dengan dinamika yang ada di luar public, karena dunia penerbitan basisnya dua hal bagaimna kita membuat suatu konten. Kita ini adalah industry konten penerbit itu adalah …sebagai alat koonten itu bisa mencakup seperti buku, bisa seperti digital, bahkan sekarang kalau ditanyakan tentang apa industry buku itu. Semuanya konten, konten provider cuma bentuknya , jika bisnis konten itu salah satu startegisnya konten, sebuah konten yang bagus /baik itu perlu di kemas di kelola kemudian di update, di desain seindah mungkin sesuai dengan konteksnya, konteknya ini siapa yaitu pembaca jadi ada konten ada konteks, konteknya pembaca, pembaca itu siapa tergantung target audiensya, karakternya pembaca kan beda-beda oleh sebab itu tugas seorang penerbit itu adalah bagaiaman menyajikan sebuah konten yang sesuai dengan karekter pembaca, kita membangun bentuk di para pembaca dan konsumen. Kita hurus tahu karekter si pembaca tentang kontennya, behaviornya, budayaya, dan kebiasanya. Karakternya dan seterusnya. Nah konten itu harus bisa mendidik apa yang ada di benak publik ini. Karena intinya sebuah konten ini adalah menyajikan sebuah produk supaya membekas dalam membangun benak/ image di publik. nak kunci dari industry dari kita itu adalah kreativitas dalam mendesain sebuah konten menjadikan sebuah konten yang kira-kira pas dalam karakternya pembacanya itu mulai dari covernya, packaging, dan juga cara bahasanya. Yang menangani dinamika yang sangat kuat bahasa remaja sangat beda dengan bahasa anda yang konteks ya bahasa obrolan. Ada teks yang bahasa obrolan, ada bahasa yang monoton. 3. Prestasi-prestasi apa saja yang di dapatkan Penerbit Mizan selama berkiprah di dunia penerbitan? Ini semua relative baru. Disini kita beradu kreatifitas dalam adu kecepatan, klo boleh di bilang prestasi seperti apa? prestasi seperti apa tentunya kalau penerbit sebagai indikatornya adalah sejauh mana produknya yang buming dimasyarakat. Produk yang menajdi public reading yang menjadi perbincangan. ya di bilang itu prestasi itu sangat, kita berhasil menawarkan sebuah genre baru tentang biofiksion. Bagaimna sebuah karya fiksi sebuah karya biografi tapi itu semuanya fiksi, di bilang biografi tapi bukan tetapi buku itu sebenarnya fiksi. Sebenarnya semua orang/konsumen menyebutnya sebuah novel biografi orang menyebutnya novellisasi tokoh. Kalau saya lebih sukanya bofiksion jadi fiksi yang berinfirosinya pada biografi sesorang. Contohnya Novel Sepatu Dahlan. Kalo boleh di bilang itu adalah prestasi, banyak yang menilai itu prestasi, anda bayangkan kertika peluncuran buku tersebut sudah menjamur ditengah rak toko-toko buku di seluruh Indonesia itu hal yang menjadi Fenomenal, dan langsung fenomenal dari segi temanya yang bener-bener di kenal di publik. Bisa melahirkan penulis baru yang tadinya bukan penulis novel, hanya penulis cerpen dan penulis buku-buku privasi dan pembaca puisi yang hanya di kenal di segmen tertentu dengan karyanya yang fenomenal dan bisa dikenal dan itu boleh di bilang sebagai prestasi penerbit Noura. 4. Bagaimana anda menyikapi tentang sebuah Nama Noura Books belum sangat terkenal dibandingkan dengan induknya yaitu Mizan? Yang mana persefsi masyarakat masih mengenal Noura itu adalah penerbit Mizan. Tentu saja itu menjadi jam tayang, pertama, saat ketika orang belum tahu nama penerbit Noura Books itu alat strategi komunikasi yang menjadi Mizan sebagai holding. kedua faktornya menunjukan Mizan lebih brandit, Mizan lebih lama, dimana-mana yang namanya induk perusahan tentu lebih powerful lebih brandit ketimbang anak cucunya, sebernya Noura itu anak cucunya. Tentu menurut saya agenda saya bagaimna memperkenalkan brand ini seoptimal mungkin semaksimal mungkin di benak pembacanya. Misalnya saya ingin di kenal di kalangan young reader, jadi bagaimna supaya noura di kenal di kalangan young reader, tentunya komunitas, pemasok-pemasoknya, perlu esmegtorial untuk membangun brand itu. Nah salah satunya dalam membangun brand itu dengan di adakanya Noura Books Academic. Itu semacam lembaga pendidikan untuk mecetak para penulis yang diikutkan dalam pelatihan menulis dan nantinya bisa menulis gagasan untuk Noura Books. Mengetahui CEO Penerbit Noura Books Peneliti M. Deden Ridwan Komarudin 1 HASIL WAWANCARA Nama Responden : Pangestu Ningsih (Ms.) Jabatan : CEO Mizan Digital Publishing Waktu : 2013/11/13, Pukul. 13.00-14.20 Tempat : Mizan Digital Publishing . 1. melihta dari peryataan mizan " Kelompok Mizan telah mampu memproduksi lebih dari 600 judul buku per tahunnya dan sukses menghasilkan karya-karya bestseller" yang di jadikan pertanyaan saya . apakah ada data yang real bahwasaya mizan bisa memproduksi lebih dr 600 judul buku dan sukses menghasilkan karya bestseller ? jika ada bisa lampirkan data tersebut? Di Mizan ada 6 unit penerbitan: Mizan Pustaka, DAR! Mizan, Bentang Pustaka, Noura Books, Pelangi Mizan, Plot Point. Dari Mizan Pustaka saja, yg punya 6 imprint, terbit 15 judul setiap bulan, yang berarti 180 judul pertahun. Dikalikan 6 penerbit, sudah lebih dari 600 judul. Data seperti apa yang diperlukan? Sampel aja ya buku terbit Bulan Mei atau Juni (terlampir) 2. Sama dari peryataan mizan juga "Mizan saat ini dikenal sebagai salah satu perusahaan penerbitan terbesar di Indonesia." apa yang mendasari mizan itu sebagai salah satu perusahan penerbit terbesar ? 2 Ukurannya: produksi dan omset. Kira2 5 besarnya adalah: KompasGramedia Group, Agro Media Group, Mizan Group, GIP, Erlangga, dsb. 1. Melhat dari realitas, saat ini mizan tidak hanya menerbitkan buku2 islami saja melainkan menerbitkan buku2 yang sifatnya umum! apa alasanya ? dan kenapa ?. yang saya perhatikan bahwasanya Mizan adalah penerbit yang berorientasi islam. Mizan dikenal awalnya sbg penerbit Islam, karena memang misi awalnya adalah menyajikan wacana-wacana dari khazanah ilmu2 Islam yang luas dan (ketika itu) dirasa perlu diketahui oleh masyarakat Indonesia. Namun seiring perkembangannya, Mizan pun merasa perlu menerbitkan buku2 umum, diawali dengan tema2 learning dan self help seperti Quantum Learning, dsb. Intinya kita berprinsip pada hadis: "Hikmah adalah milik kaum Muslim yg hilang. Di manapun kau temukan, pungutlah." Jadi "Islam" itu tidak selalu terkait dengan tema "eksplisit-tekstual" Islam, krn Islam mencakup jg pendidikan, 3 PERAN MEDIA RELATIONS DALAM MENINGKATKAN CITRA PENERBIT MIZAN Pertanyan khusus sekitar Media Relations. 1. Bagaimana Memulainya dalam Meningkatkan Hubungan dengan Media? dan Kegiatan apa saja yang dilakukan Humas agar hubungan dengan media dapat berjalan dengan baik ? Banyak hal bisa kita lakukan, antara lain melakukan pertama, kunjungan ke berbagai media dan mempresentasikan perusahaan kita, mengusulkan apa saja kerja sama yang bisa dilakukan. Kedua, Mengirim pres rilis setiap kali kita memiliki produk baru dan/atau kegiatan yang relevan ketiga, Mengirim undangan kepada media untuk hadir dalam event2 kita. Selain yang disebut tadi Mizan juga mengirimkan buku-buku terbitannya ke redaksi media massa, melakukan silaturahmi personal dengan para penanggung jawab media, mengundang mereka menjadi pembicara dalam berbagai even yang relevan, misalnya workshop untuk para penulis resensi, dsb. 2. Bagaimana perkembangan media saat ini terutama dalam mempublikasikan kegiatan-kegiatan penerbit mizan? Sangat bagus, terutama karena berbagai kegiatan yang diadakan mizan dianggap bermanfaat bagi banyak kalangan, misalnya terkait 4 kedatangan Karen Armstrong beberapa waktu lalu (ada data jumlah resensi dan berita sepanjang 2013 kalau mau, meski tidak tercatat semua, setidaknya memberikan gambaran ekspos media atas berbagai kegiatan mizan) 3. Kendala-kendala apa saja yang dihadpai humas dalam menjalankan kegitan tersebut? Kesinambungan yang lumayan sulit dijaga, misalnya karena pergantian personil di pihak media massa maupun di lingkungan Mizan sendiri. Juga, bagaimana menjaga agar keinginan media untuk tetap independen dapat didukung, namun sekaligus tetap dapat memberikan kontribusi ekspos aktivitas Mizan dengan baik. 4. Adakah anggaran khusus yang dipersiapakan humas agar bisa melayani dengan baik? Dan Masalah apa saja yang sering dihadapi Humas dalam menjalani Hubungan media kemudian bagaimna menangani masalah tersebut? Tentu ada. Pengiriman buku, kunjungan-kunjungan ke media massa, dsb. tentu memerlukan anggaran, yang biasanya dimasukkan ke dalam anggaran Promosi. Kmudian masalasah pada mizan itu Relatif tidak ada masalah sebenarnya, namun seringkali kebebasan media memang membuat tidak adanya jaminan pasti bahwa kegiatan kita diliput. untuk itu 5 perlu sekali membuat kegiatan/produk yang "layak berita". bahwa kegiatan dan produk memang harus layak berita (buku yang sangat laris, penulis yang memiliki reputasi bagus atau public figure yang memiliki nilai berita, tema yang sedang hangat, dsb. hal-hal yang memang sudah selayaknya menjadi incaran media massa). 5. Jika terjadi krisis (masalah besar) khususnya dalam krisis kepercayaan apa yang dilakukan Humas dalam menanganinya? Memberikan penjelasan atas permasalahan yang muncul dengan sebaik mungkin. Contoh terbaru: krisis Quran Tablet Mizan yang "difitnah" sebagai Quran Syiah, padahal tidak benar sama sekali. Bahkan ada yang menuduh kita memasukkan 4 ayat ilegal ke dalamnya. Fitnah yang disebarkan lewat FB dan BBM, sms, dsb. namun tidak terbukti dan setelah kita beri penjelasan melalui internet juga, melalui kunjungan2 ke pihak terkait, isu itu reda dengan sendirinya. 6. Ketika sudah terjalin kerja sama antara pihak Humas Penerbit Mizan dengan media adakah special event yang dilakukan humas dalam memberikan apresiasi bagi para pelaku media? Pada saat-saat tertentu, Mizan mengundang kalamngan media dan mempertemukan mereka dengan para penulis muda, agar dapat saling berbagi. 6 7. Media apa saja yang menjadi partner humas dalam menjalankan media relations? Tidak ada media-media tertentu yang secara khusus ditunjuk atau dipilih, karena selain terbitan atau produk Mizan mencakup berbagai genre atau tema, juga karena kami sadar media adalah lembaga independen. 8. Apa yang diharapkan humas terhadap media sebagia partner dalam menjaga reputasi penerbit mizan? Sama seperti harapan masyarakat pada umumnya, berharap media memberitakan segala sesuatu dengan apa adanya. Kami tak meminta hanya yang baik-baik saja yang ditulis tentang kami, karena kritik yang membangun pun pastinya akan sangat bermanfaat bagi perbaikan dan pengembangan Mizan. Mengetahui CEO Mizan Digital Publishing Peneliti Pangestu Ningsih (Ms.) Komarudin LAMPIRAN 3 DATA PENERBIT YANG TERDAFTAR DI IKATAN PENERBIT INDONESIA (IKAPI) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 NAMA PERUSAHAN PENERBIT DI INDONESIA MIZAN PUSTAKA AL KAUTSAR PROGRESSIO MAGHFIRAH GEMA INSANI TIGA SERANGKAI AL MAWARDI GRAMEDIA PRO-U MEDIA PUSTAKA IMAM SYAFI'I TOKO GUNUNG AGUNG ZIKRUL HAKIM) PUSTAKA AZZAM AGROMEDIA TB IQRO' AL GHURABA PENERBIT AKBAR CICERO MAHMUD YUNUS ZUWARIYAH MIRQAT REPUBLIKA PENERBIT MEDIA DAKWAH WIDYADARA DARUL 'ILMI DIVA PRESS MAJALAH AL-FURQON INDIVA MEDIA KREASI EAST STAR ADICITRA AL HAMRA ZAHRA PUBLISHING HOUSE KUARK INT'L 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 ERA ADI CITRA INTERMEDIA PUSTAKA AS-SUNNAH (VISI INSANI) MEDIA FITRAH RABBANI AQWAM RUMAH PENSIL TAZKIA LENTERA HATI PUSTAKA ELBA LENTERA ABADI PUSTAKA INTI KHARISMA ILMU PENERBIT DIPONEGORO LKIS PELANGI RAJAGRAFINDO RAJUT QISTHI JABAL AL I'TISHOM CAHAYA UMAT MILENIA PUSTAKA SENAYAN ABADI CITA PUTERA BANGSA PENERBIT CITRA DATAKOM CAKRAWALA PENEBAR SWADAYA PRENADA MEDIA GRAFINDO LUXIMA METRO MEDIA AL MAHIRA ANAK TELADAN PUSTAKA THARIQUL IZZA ROBBANI PRESS KALAM MEDIA SERAMBI BELA BOOK LESTARI GRAFINDO KHAZANAH ILMU SAPTA SENTOSA ILALIQO MULTI MEDIA PUSTAKA IKADI 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 GLOBAL MEDIA PUTAKA UKHUWAH AL WADI SHOROUK INDONESIA KESAINT BLANC DINA COLLECTION SEKOLAH BINA TALENTA HAULA SEJAHTERA GIRAZA DESIGN IKA SALIM GROUP GRIYA RAUDAH DELIMA COLLECTION NUN JILBAB BANDUNG BIG SMILE BEN AYU AL ISLAMI BAIM COLLECTION HAMEEDA SHOFIYAH COLLECTION PELANGI GOLDEN TOYS LAMPIRAN 5 KEGITAN ON-LINE PENERBIT MIZAN Website Penerbit Mizan Iklan Produk Mizan Pada Media Internet Twitter Penerbit Mizan Facebook Penerbit Mizan LAMPIRAN 6 KEGIATAN OFF-LINE PENERBIT MIZAN Lounching Buku Mizan “Surat Dahlan” Pelatihan Menulis Novel yang diadakan oleh penerbit Noura Books (Mizan Group) kegiatan Off-line Penerbit Mizan pada Lounching Book & sigature di Inonesisa Book Fair Kegiatan Talk Show Buku La-Tahjan Pada Media Televisi MNC Kegitan public lecture dalam acara 30 Th Mizan LAMPIRAN 4 KONTEN PUBLISITAS PENERBIT MIZAN Mizan Undang Komikus Show" ke Indonesia "The Muslim Pada Maret 2014 mendatang, Penerbit Mizan akan mendatangkan trio komikus serial "The Muslim Show" yang berasal dari Prancis. Mereka adalah Noredine Allam, Greg Blondin, dan Karim Allam, pencipta serial komik, yang sangat populer di Indonesia melalui jejaring sosial Facebook. Mereka akan hadir selama 10 hari, mulai dari tanggal 6-16 Maret 2014, dan tampil dalam acara peluncuran dua jilid komik yang akan diterbitkan oleh Mizan. Selain itu, akan diadakan pula beberapa lokakarya komik di tiga kota: Jakarta, Yogyakarta, dan Bandung. “The Muslim Show” adalah serial komik Prancis pertama yang menggambarkan kehidupan Muslim di Barat dengan cara humoris dan sederhana. Komik meraih popularitas di Facebook, dan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk Bahasa Indonesia. Komik mereka inilah yang akan diterbitkan oleh Penerbit Mizan pada Maret 2014 dan diluncurkan di ajang Islamic Book Fair, Jakarta. Ilustrator dari komik ini adalah Noredine Allam, yang memulai karirnya sebagai kartunis di usia 17 tahun. Allam mendirikan studio 2HB, yang pada awalnya mengkhususkan diri dalam pembuatan grafiti. Studio ini meraih keberhasilan dalam waktu singkat dan mendapat banyak permintaan, baik dari pemerintah kota ataupun kalangan bisnis. Lebih dari seratus grafiti dan mural telah dibuatnya di seluruh Prancis. Kini, Noredine Allam menjadi salah satu tokoh terkemuka budaya baru di Prancis, dan telah berpartisipasi dalam berbagai konferensi nasional. Setelah menekuni grafiti, pada 1999 Noredine Allam memulai karier di bidang pewarnaan. Allam mengerjakan pewarnaan seri “Dust Infinity” dan menjadi desainer serial televisi “Leah Parker” di M6. Selain itu, Allam juga terlibat dalam pembuatan serial "Maisha Africa" dengan Greg Blondin. Pada tahun 2006, di bawah kepemimpinannya, studio 2HB dipilih untuk menggarap pewarnaan ulang 33 jilid komik Asterix. Sepuluh tahun setelahnya, atau pada 2009, dia menciptakan serial komik "The Muslim Show" bersama Greg Blondin dan Karim Allam. Serial ini diterbitkan oleh BDouin dan bekerja sama dengan Dargaud, penerbit komik ternama di Prancis. Serial "The Muslim Show" mendapatkan kesuksesan besar secara internasional, yang dimulai dari jejaring sosial terbesar di dunia, Facebook. Lebih dari 480 ribu orang di seluruh dunia mengikuti komik mereka, termasuk para penggemar dari Indonesia, yang tergolong antusias dalam memberikan sumbangsih bagi kesuksesan "The Muslim Show". Hingga saat ini, Fan Page "The Muslim Show Indonesia", sebuah laman Facebook yang didedikasikan untuk para penggemar The Muslim Show di Indonesia, telah diikuti oleh lebih dari 17.000 pengguna. Ketiga komikus ini rencananya akan hadir dalam “Festival Komik The Muslim Show” yang merupakan acara pembuka dari Rangkaian Festival Anak Remaja Mizan 2014. Acara ini akan diawali dengan peluncuran 2 jilid komik tersebut di ajang Islamic Book Fair, Jakarta pada tanggal 09 Maret 2014, yang dilanjutkan dengan lokakarya di kota yang sama keesokan harinya. Pada tanggal 12 Maret, para komikus akan diajak mengelilingi kota Yogyakarta untuk memberikan lokakrya dan berakhir di kota Bandung untuk lokakarya tanggal 14 Maret 2014 Penerbit Mizan berharap kehadiran ketiga komikus "The Muslim Show" di Indonesia dapat ikut menggairahkan atmosfer kreativitas komikus lokal dan menumbuhkan semangat berkarya. Sumber: http://mizan.com/news_det/mizan-undang-komikus-the-muslim-show-ke-indonesia.html Kemendikbud Bekerjasama dengan Dar! Mizan Gelar KPCI 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) bekerjasama dengan Dar! Mizan menggelar Konferensi Penulis Cilik Indonesia pada Rabu, 20 November 2013 di Hotel Twin Plaza, Jl. Letjen S. Parman Kav. 93-94 Palmerah, Jakarta. Acara yang bertema “Tanah Air Satu: Darat Tempat Berpijak, Laut Tempat Berimajinasi” ini akan berlangsung selama 3 hari beturut-turut, dari tanggal 2022 November 2013 dengan berbagai mata rangkai acara, seperti lomba cerpen yang dibagi menjadi dua kategori, yaitu untuk penulis pemula dan lomba cerpen untuk penulis berpengalaman. Selain itu, diadakan pula lomba cipta syair, membuat puisi, dan lomba mendongeng serta ditutup dengan apresiasi sastra siswa sekolah dasar. Dari jumlah peserta yang berjumlah sekitar 600 anak di seluruh Indonesia, disaring kembali melalui penilaian berdasarkan kategori masing-masing oleh dewan juri dan hanya tersisa sebanyak 165 anak yang beruntung mengikuti mata rangkai acara, di antaranya; 77 anak lolos dalam lomba cerpen (pemula dan berpengalaman), 10 anak lolos dalam lomba cipta syair, 39 anak lolos dalam lomba pantun, dan 39 anak lolos lomba mendongeng. Dari 165 anak yang berhasil lolos ke tahap pertama tersebut, kemudian panitia menggelar lomba tahap berikutnya untuk menentukan 6 pemenang dari masing-masing kategori lomba. Di hari pertama acara, Rabu 20 November ini, panitia melakukan technical meeting sekaligus pembekalan lomba dari juri masing-masing lomba dan perwakilan Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kemendikbud. Kemendikbud diwakilkan oleh Syafrudin dengan memberikan semangat sekaligus dukungannya kepada seluruh peserta dan mengucapkan terimaksih kepada panitia, peserta dan para pembimbing peserta lomba. Selain itu, ia menekankan kepada peserta dan pembimbing untuk mengisi data dengan lengkap dan terperinci guna memudahkan pendataan. “Jadi, Bapak dan Ibu silakan laporkan semua hal tentang pembiayaan, ongkos dan lain sebagainya. Karena nanti akan diganti,” tutur Syafrudin. “Nanti, hari Jum’at, ade-ade semua akan diajak ke kantor Kemendikbud. Dan, kami mohon kerjasamanya dengan para pembimbing untuk membuat nyaman para peserta,” tambahnya. Para peserta lomba saat technical meeting Sementara itu, technical meeting lomba menulis cerpen dibimbing oleh Benny Rhamdani, editor anak Dar! Mizan. Lomba cipta syair oleh Sitanggang, membuat pantun diisi oleh Djoko Lelono dan Kang Arul, serta lomba mendongeng oleh Wylevera Windayana. Techninal meeting tersebut dibagi dalam 5 ruang yang berbeda sesuai dengan kategori lomba. Lomba cerpen dilakukan di Balroom Hotel Twin Plaza. Lomba cipta syair bertempat di Lt. 5 Ruang Kamboja. Lomba membuat pantun dilakukan di Lt. M, dan lomba mendongeng bertempat di Lt. 2. (Lina/Mizan.com) Sumber 30 Tahun Mizan: Risalah Cinta Semesta Tika - 22 January 2013 “Islam biasa diperlakukan dengan agak buruk dan sembrono, karena sebagian besar sejarawan agama dan mayoritas orang melihatnya sebagai agama primitif yang melulu berhubungan dengan hukum. Namun, menurut beberapa ahli fenomenologi agama, Islam sesungguhnya adalah sebuah agama yang tak kurang berorientasikan pada cinta kasih.” Begitulah yang dituturkan oleh mendiang Prof. Annemarie Schimmel dalam salah satu ceramahnya di Universitas Harvard pada tahun 2002 silam. Sejalan dengan itu, Mizan, sebagai salah satu penerbit terkemuka di tanah air juga ingin mengungkapkan kasih sayang Islam, tidak hanya kepada Muslim, tapi juga Non Muslim, bahkan seluruh alam. Hal itu disampaikan oleh pendiri Mizan, Haidar Bagir, di Pendopo Kemang, Jakarta Selatan (21/1). Di tahun 2013 ini, tanpa terasa Mizan telah memasuki usianya yang ke 30 tahun. Selama tiga dasawarsa itu, Mizan telah memberikan warna bagi dunia perbukuan di Indonesia, terutama dunia keislaman di tanah air, melalui buku-bukunya yang berkualitas. Di usia yang mulai matang ini pulalah, Mizan ingin membagikan cintanya, dalam kegiatan-kegiatan yang bernaung dalam satu tema, “Risalah Cinta Semesta”. Selama lima bulan ke depan, berbagai kegiatan akan dilaksanakan untuk memeriahkan dirgahayu Mizan. Diantaranya seperti menerbitkan buku-buku baik cetak maupun digital, dengan tematema khusus, yang berfokus pada Islam sebagai agama cinta. Lalu, sebagai bentuk kontribusi Mizan kepada dunia keilmuan, Mizan juga akan mengadakan kembali program beasiswa kepada mahasiswa tingkat akhir, yang dulu sempat terhenti. Mahasiswa yang terpilih tidak hanya mendapatkan uang, tetapi karyanya juga akan diterbitkan oleh Mizan. Kegiatan lainnya yang akan turut mewarnai dirgahayu Mizan tahun ini adalah festival film internasional bertemakan Islam, dan kuliah umum oleh salah satu penulis besar yang bukubukunya sudah diterbitkan oleh Mizan, Karen Armstrong, pada Juni mendatang. Dalam acara kumpul media itu, hadir pulalah tokoh-tokoh nasional seperti Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, Kak Seto, hingga Franz Magnis Suseno, yang menyatakan dukungannya terhadap Gerakan Islam Cinta (GIC) yang dideklarasikan oleh Mizan. Dengan gerakan ini, Mizan berharap bisa mengembalikan citra Islam, yang dinilai penuh kekerasan, sebagai agama rahmatan lil �alamiin, agama penuh cinta yang menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta. [Tika/Mizan.com] Sumber: http://mizan.com/news_det/30-tahun-mizan-risalah-cinta-semesta.html Mizan Rayakan Milad Ke-30 Jumat, 21 Juni 2013, 20:56 WIB REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Penerbit Islam terkemuka Mizan hari ini merayakan miladnya yang ke-30 tahun. Tema yang diangkat pada hari ulang tahunnya kali ini adalah Risalah Cinta Semesta. Presiden Direktur Kelompok Mizan Haidar Bagir mengatakan, pemilihan Risalah Cinta Semesta sebagai tema perayaan kali ini merupakan upaya melanjutkan sekaligus menegaskan kembali niat pendirian Mizan pada 1983. Ketika itu Mizan digambarkan dengan ungkapan sederhana sebagai Khazanah Ilmu-Ilmu Islam. "Ternyata dari waktu ke waktu dalam rentang perjalanan selaa 30 tahun, selalu saja kami diyakinkan bahwa inti ilmu Islam adalah menjadi rahmat bagi semesta. Itu berarti membahagiakan sesama, dan itu berarti mencinta," ujarnya, Jumat (21/6). Ia mengatakan, semua aktivitas yang mereka lakukan selama ini tak akan punya makna bila tidak bermuara pada rasa bahagia, yaitu kebahagiaan bagi diri kami sendiri, para pembaca, dan masyarakat luas pada umumnya. Acara puncak perayaan ulang tahun Mizan bertempat di Gedung SMESCO Jakarta. Acara akan dimeriahkan oleh penyair Ken Zuraida dan penyanyi Rossa. Sejumlah tokoh tampak memenuhi undangan, di antaranya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh dan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Syarief Hasan.Acaranya dibuka pukul 20.15 dengan tari saman khas Aceh yang dibawakan siswi sekolah menengah pertama. Sumber:http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/06/21/moqxez-mizan-rayakan-milad-ke30 BNI Syariah Gandeng Penerbit Mizan Gelar Seminar Pendidikan Jumat, 11 Mei 2012, 10:10 WIB REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank BNI Syariah melaksanakan MoU serta seminar pendidikan bekerja sama dengan Penerbit Mizan dengan tema “Menjadi Manusia Juara & Bahagia”, bertempat di SME Tower (Gedung Smesco), Jl. Gatot Subroto Kav.94, Jakarta Selatan, Rabu (9/5). Acara dihadiri oleh Bambang Widjanarko-Direktur Bisnis BNI Syariah , Kukuh Rahardjo-EVP JAL, dan Pemimpin lima Kantor Cabang Jakarta (Benhil, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan), Haidar Bagir (Dirut Mizan Group), Novell (CEO Mizan Group). “Acara ini merupakan komitmen BNI Syariah kepada pendidikan, seperti manajemen syukur BNI Syariah yang fokus pada pendidikan. Namun, pada acara kali ini murni kami berpromosi sekaligus mengedukasi masyarakat untuk aware dengan pengelolaan keuangan syariah mulai dini”, terang Bambang Widjanarko, Direktur Bisnis BNI Syariah. Manajemen Syukur BNI Syariah merupakan bentuk kepedulian perusahaan kepada lingkungan sekitar yang dilaksanakan di seluruh cabang BNI Syariah dan Kantor Pusat. Dana yang digunakan ialah dana keuntungan perusahaan, dana sumbangan pegawai dan dana infak, zakat sedekah upz BNI Syariah. Sementara, EVP Divisi Jaringan dan Layanan BNI Syariah-Kukuh Rahardjo mengungkapkan lebih lanjut tentang pengelolaan keuangan dari dini. “BNI Syariah memiliki tabungan Tapenas iB Hasanah yang bisa digunakan untuk merencanakan keuangan masa depan seseorang. Tapenas iB Hasanah bisa sebagai tabungan perencanaan untuk berbagai keperluan seperti persiapan untuk menikah, untuk perencanaan pendidikan/ melanjutkan studi, perencanaan travelling/liburan, perencanaan umroh, atau perencanaan renovasi rumah”, papar kukuh. Kukuh menerangkan lebih lanjut keunggulan Tapenas iB Hasanah adalah tingkat bagi hasil yang lebih tinggi dibandingkan tabungan lainnya, adanya manfaat asuransi, jangka waktu sesuai pilihan nasabah dari mulai 1 tahun hingga 18 tahun, setoran bisa dilakukan secara autodebet sesuai besaran nominal yang nasabah minta dimulai dari Rp 100 ribu sampai dengan Rp 5 juta, dana nasabah dijamin oleh LPS, bisa dilayani di lebih dari 1.000 kantor cabang BNI dan lebih dari 100 outlet BNI Syariah. “Tahun 2012 diharapkan tabungan Tapenas iB Hasanah mencapai target sebesar Rp 60 miliar. Posisi saat ini, bulan April 2012, sebesar Rp 39 miliar. Merencanakan keuangan keluarga dengan produk perbankan syariah akan membuat keuangan semakin berkah, insya Allah,” pungkas Bambang. Sumber:http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/12/05/11/m3u8sq-bni-syariahgandeng-penerbit-mizan-gelar-seminar-pendidikan LAMPIRAN 7 DOKUMENTASI FOTO PADA ACARA MIZAN KE-30 TAHUN Esai Foto: Kick Off Milad ke-30 Mizan, Risalah Cinta Semesta Tika - 22 January 2013 Di milad yang ke-30 ini, Mizan mengambil tema "Risalah Cinta Semesta" untuk menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang dilandasi pada cinta dan kasih sayang. Artis cantik Zaskia Adya Mecca menjadi pembawa acara dalam acara yang bertempat di Pendopo Kemang, Jakarta Selatan, Haidar Bagi, Direktur Utama PT. Mizan Publika, menyampaikan kegiatan dalam rangkaian acara milad Mizan selama beberapa bulan ke depan, sekaligus mendeklarasikan Gerakan Islam Cinta (GIC) yang didukung oleh berbagai tokoh nasional. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat sedang menyampaikan dukungannya pada Gerakan Islam Cinta yang dideklarasikan Mizan. Franz Magnis Suseno yang akrab dipanggil Romo Magnis turut menyampaikan dukungannya kepada GIC. Candra Malik, sufi dan budayawan, menghibur audiens dengan lagunya, yang diiringi oleh siswa dan siswi SMP Lazuardi. [Tika/Mizan.com] Sumber: WWW.Mizan.com