Satuan Acara Kuliah (Sesi 1) ETIKA BISNIS PERSPEKTIF ISLAM Pengantar Etika (Bisnis): Mengapa Penting Memahami Etika dan Berbisnis Secara Etis Deskripsi Materi Etika (ethos) berasal dari bahas Latin. Dalam kehidupan sehari-hari, ia berkaitan dengan tatanan nilai-nilai perbuatan manusia.Bisa bernilai baik dan buruk atau benar atau salah. Sebuah penilaian (jugdment) yang dilekatkan pada perkataan dan perbuatan manusia. Dalam bahasa umum, etika adalah kesopanan. Nilai-nilai ini bisa dekat sekaligus bisa sangat jauh dari kehidupan. Ia begitu dekat karena etika senantiasa hadir dalam kehidupan kita sehari-haridi rumah, kantor, media massa, pasar, di jalanan dan di mana pun saja kita berada. Namun demikian, ia bisa begitu jauh karena tidak semua orang mampu menampakkan menegakkan nilai-nilai etis ini dalam kehidupan sehari-hari. Etika semakna dengan moral atau dalam Islam disebut ahhlak. Semua manusia, agama dan peradaban memandang penting posisi dan peran vital etika dalam kehidupan. Tanpa nilai-nilai etis, kehidupan manusia menyerupai belantara kehidupan binatang. Tanpa aturan, tidak ada moral dan kesopanan. Islam sendiri sebagai mata rantai terakhir perjalanan panjang agama, menegaskan pentingnya peranan etika atau akhlak ini sebagai diungkapkan dalam al-Qur’an”Innaka laala khulukin adzim”. Sesungguhnya engkau merupakan tauladan akhlak yang tinggi. Bahkan kehadiran Muhammad sebagai Rasul terakhir merupakan penegas dan pemantap tugas-tugas kenabian sejak Adam sampai dirinya.Itulah mengapa beliau bersabda:”innama bu’itstu liiutamim makarim al-akhlak”. Sesungguhnya saya ini diutus semata-mata untuk menyempurnakan ajaran etis (akhlak). Karena pentingnya dan menjadi pikiran terdalam, etika atau moral menjadi pembicaraan mendalam sejarah panjang peradaban manusia. Bangsa Yunani sebagai memiliki raksasa-raksasa pemikir tentang etika atau akhlak. Plato dan Sokrates merupakan representasi pemikir akhlak. Di Abad Pertengan (Abad Kristiani) agama ini memiliki pemikir akhlak (etika) seperti Agustinus dan Machiavelli. Islam, setelah ajaran tentang keesaan Tuhan (Tauhid) menempatkan etika atau akhlak sebagai pokok ajarannnya. Amanah, jujur, bertanggung jawab, santun, banyak amal, tidak boleh khianat, tidak boleh menipu merupakan ajaran-ajaran akhlak Islam. Inilah akhlak luhur dan mulia yang dicontohkan Rasul Muhammad ketika menjalankan usaha bisnis yang diamanatkan pemodal (investor) pada masanya. Beliau sukses menjalankan bisnisnya. Bisnisnya menjadi bisnis yang berkelanjutan dan bermakna. Karena itu akhlak atau etika menjadi ultimate concern kehidupan manusia. Lebih-lebih di jaman modern ini. Kesadaran berbisnis secara etis menjadi kesadaran dan kebutuhan. Apa pasalnya? Karena ia merupakan sendi dan soko guru ketentraman kehidupan.Tanpa etika, kehidupan tidak akan tentram, damai, harmonis dan aman. Itulah mengapa begitu penting kita semua memahami seluk beluk ajaran etis ini. Penting bagi kita semua memahami secara utuh landasan-landasan filosofis ajaran etika. Tujuan Instruksional Materi: Kuliah sesi ini berupaya mengenalkan kepada para mahasiswa landasan dan argumentasi filosofis etika. Dalam sesi ini, sejarah etika, aliran dan tokoh-tokoh pemikir etika akan dikenalkan kepada mahasiswa. Diharapkan mahasiswa akan memiliki pemahaman, pengetahuan dan wawasan etis. Dalam sesi ini dosen bersama mahasiswa akan membahas; sejarah ilmu etika, peran akal (reason) dalam menyusun kerangka etis untuk mendapatkan mengenal baik dan buruk, benar dan salah. Intinya agar manusia, disamping memiliki kebebasan, ia juga mesti bertanggung jawab secara sosial manusia dan kepada Tuhan. Akhirnya, sesi ini berupaya, seperti Erich Fromm katakan, agama mesti membekali pengimannya kerangka orientasi dan obyek pengabdian yang benar. Sehingga agama bisa menjadi “ pandangan dunia” (world view) atau cara dalam melihat dunia ini. Pada akhirnya, sesi dan kuliah akan memberikan bekal kepada para mahasiswa calon pebisnis sebuah cara berpikir dan berstrategi serta sikap berbisnis yang sehat, jujur, amanah, dan bertannggung jawab. Item-Item Bahasan Kuliah: 1. Pendasaran Etika Secara Filosofis? 2. Pandangan Kaum Filusuf Tentang Etika 3. Bagaimana Pandangan Islam tentang Akhlak (Etika) 4. Mengapa Menjadi Orang Baik dan Benar itu Menguntungkan? Metode Penyampaian Materi: Sesi ini merupakan prolog atau pengantar kuliah etika bisnis.Presentasi dosen akan lebih banyak mewarnai dan menguasai alokasi waktu. Dosen akan menggunakan slide (power point) dan menyelingi perkuliahan dengan diskusi dan tanya jawab dengan para mahasiswa. Sesi ini akan diakhir dengan pemberdayaan (empowering) para mahasiswa untuk searching di internet untuk memperkaya wawasan pokok-pokok bahasa sesi kedua. Satuan Acara Kuliah (Sesi II) ETIKA BISNIS PERSPEKTIF ISLAM Sumber Orientasi dan Visi Berbisnis Sukses dan Bermakna dalam Islam Deskripsi Materi Etika pada dasarnya berbasis paradigma atau pemikiran dasar seseorang terhadap kehidupan (weltanschauung/world outlook) atau pandangan hidupnya. (liebenanschauung). Begitupun ajaran etis atau akhlak dalam Islam. Semua agama pada dasarnya memiliki basis orientasi nilai-nilai etis. Ajaran etis Islam berpondamen dan menancap kuat dalam kesadaran ketuhanan (iman). Menyakini atau beriman akan adanya Tuhan sebagai muasal keberadaan dan tempat kembali yang pasti yang tidak dapat dihindari merupakan sumber kesadaran etis. Pokok-pokok iman adalah kesadaran itu bahwa Tuhan ada, melihat, memantau dan mencatat aktifitas batin dan lahir kita. Tuhan selalu menemani dan bersama manusia menjalani kehidupan.Tuhan secara spiritual sangat dan sangat dekat. Setelah iman di atas, kita pun melangkah lebih dalam bahwa Tuhan kelak akan meminta pertanggung jawaban kehidupan kita di alam akhirat. Di sanalah Ia akan memberikan balasan (pahala) berupa kehidupan yang kualitasnya beyond kenikmatan dan keindahan di dunia.Itulah surga.Ataupun negara sebagai balasan bagi kealpaan dan keengganan atau pembangkangan kita untuk berlaku etis dan berbuat baik dan bermanfaat dalam kehidupan. Dalam sesi ini mahasiswa akan diberikan argumentasi mendasar menjadi manusia yang benar dan baik, kisah-kisah indahnya berbagi dan kesadaran untuk menjadi makhluk terhormat dan mulia. Pada sesu ini para mahasiswa akan dikenalkan pada sumber-sumber hukum Islam dan prinsip berbisnis yang baik dan benar dalam pandangan Islam. Yang tidak dapat dipungkiri, dunia bisnis modern melintas ruang dan waktu. Secara internasional dunia bisnis didominasi oleh istilahistilah Inggrisa atau Mandarin. Akan lebih sempurna bila para pebisnis mengenal pula istilahistilah bisnis berbasis bahasa Arab sebagai representasi agama Islam. Ada al-tijarah, al-halal wa al-haram, akad bi al-tamlik dan sebagainya. Dan yang tidak kalah urgennya adalah mahasiswa mesti memiliki kasadaran untuk menjadi ”makhluk etis”. Untuk itu mereka akan dikenalkan kepada 20 prinsip ajaran Islam agar para pebisnis memiliki kesadaran etis. Tujuan Instruksional: Sesi ini bertujuan mengenalkan basis orientasi ajaran akhlak (etis) Islam. Yaitu iman adanya Tuhan sebagai sumber keberadaan manusia dan tempat kembali. Pebisnis yang memiliki kesadaran iman tidak akan sekadar berbinis. Ia akan terkendali. Tidak mengejar keuntungan dengan segala cara. Menipu, korupsi, menindas dan menginjak hak-jak pebisnis lain untuk menjadi sukses. Bila ia sukses ia akan memanfaatkan harta untuk memperoleh kebahagiaan sejati, beramal untuk kebaikan dan kedamaian bersama. Mereka mengenal makna hidup dan hidup bermakna. Hidup mereka diabdikan kepada Tuhan dan bermakna dan bermaslahat bagi sesamanya. Inilah tujuan dasar pemberian materi sesi kedua ini. Metode Kuliah: Metode pada sesi kedua ini mulai melibatkan peran aktif mahasiswa. Pada sesi ini masing – masing mahasiswa akan diminta mempresentasikan hasil pengayaan mereka lewat internet.Dosen dan mahasiswa akan mendiskusikan bersama topik-topik bahasan termaksud. Dosen akan meluruskan, menguatkan, mengklarifikasi dan memberikan informasi penting disamping memberikan catatan kaki atas presentasi mahasiswa. Item-Item Bahasan Kuliah: 1. Iman dan Islam Sebagai Orientasi Makna Hidup dan Hidup Bermakna. 2. Sumber-sumber Hukum Berbisnis yang Baik dan Benar. 3. Bisnis dan Prinsip Berbisnis yang Baik dan Benar dalam Islam 4. Mengenal Istilah Bisnis dalam Islam 5. 20 Prinsip Ajaran Islam Agar Pebisnis Memiliki Kesadaran Etis Satuan Acara Kuliah (Sesi III) ETIKA BISNIS PERSPEKTIF ISLAM Pandangan Dunia (world view) Islam tentang Kehidupan dan Relevansinya dengan Bisnis Deskripsi Materi Islam sebagai pelengkap dan penyempurna atas agama yang datang menyapa manusia sebelumnya memiliki pandangan dunia (worldview) atas kehidupan.Yang utama tentang manusia. Bagi Islam, manusia merupakan puncak kreasi Tuhan.Karena keberadaannya bersumber dari DIRINYA, manusia memiliki sifat-sifat ketuhanan. Melalui manusia Tuhan melihat dirNya.Manusia merupakan makhluk bebas, terhormat jiwa dan raganya. Bagi Islam, manusia merupakan representasi kehadiran Tuhan yang disebut khalifatullah. Alam yang Tuhan siapkan sebelum kehadiran manusia, diciptakan sepenuhnya untuk manusia untuk dimanfaatkan sebaikbaiknya demi kemaslahatan kehidupan dengan menjaga unsur keseimbangan, kehar-monisan dan kemaslahatan yang berkelanjutan.Alam merupakan media untuk mengenal keberadaan Tuhan.Alam merupakan simbol (ayat) kahadiran dan keberadaan Tuhan. Agar manusia bisa hidup terhormat, tidak menjadi beban sesamanya, mampu memenuhi kebutuhan diri dan tanggung jawab atas keluarganya, Tuhan mewajibkan manusia bekerja optimal atau sebaik mungkin. Dalam konteks bekerja Tuhan melihat proses dan sistem kerja yang dilakukan manusia.Tuhan tidak melihat hasil atau output pekerjaan manusia. Islam juga memiliki apresiasi sangat tinggi terhadap waktu. Di atas waktu inilah eksistensi dan kaulitas manusia dipertaruhkan.Waktu tidak bisa diputar kembali.Karena itu manfaatkan waktu seoptimal mungkin dengan bekerja dan berkarya (time is money). Ajaran spiritual Islam juga melihat harta secara adil dan proporsional. Ia merupakan anugerah Tuhan sekaligus media hidup dan kehidupan. Gunakan harta secara benar dan baik.Bermanfaat bagi diri, masyarakat dan menjadi wasilah kebahagiaan di dunia dan akhirat. Inilah sebagian pokok-pokok worldwiew Islam tentang kehidupan. Tujuan Instruksional: Sesi ini berupaya mengenalkan kepada mahasiswa prinsip-prinsip dasar pandangan (world view) Islam terhadap kehidupan. Tidak dapat dipungkri ucapan, tindakan dan kualitas kehidupan manusia sangat ditentukan oleh imannya (worldview) terhadap kehidupan.Atas dasar pikiran dasar ini manusia mengapresiasi manusia, alam dan kehidupan. Inilah tujuan instruksional pemberian pokok-pokok bahasan sesi ketiga ini. Metode Kuliah: Materi diberikan dalam bentuk penugasan dan presentasi kelompok. Mahasiswa dibagi menjadi 4-5 kelompok.Anggota kelompok bergantian mempresentasikan materi yang telah dipersiapkan sebelumnya. Hasil penilaian menjadi nilai tambah bagi masing-masing mahasiswa. Item-Item Bahasan Kuliah: 1. Kehidupan Sebagai Ladang Kebaikan Dunia-Akhirat 2. Manusia Sebagai Puncak Kreasi Tuhan Yang Terhormat 3. Alam Semesta Sebagai Ayat-ayat Keberadaan Tuhan 4. Bekerja Sebagai Pengabdian Kepada Tuhan, Keluarga dan Masyarakat 5. Mengapa Tuhan Bersumpah Demi Waktu? 6. Harta Bukan Segala-galanya. Satuan Acara Kuliah (Sesi IV) ETIKA BISNIS PERSPEKTIF ISLAM Konsep Perdagangan dan Ekonomi Islam Deskripsi Kursus Agama merupakan kenyataan terdekat dan sekaligus misteri terjauh. Begitu dekat karena agama senantiasa hadir dalam kehidupan kita sehari-haridi rumah, kantor, media massa, pasar, dan di mana pun saja kita berada. Begitu misterius karena agama seringkali menampakkan wajah-wajah yang ambigu (tampak berlawanan)memotivasi kekerasan dan solidaritas kemanusiaan, menumbuhkan takhayul dan mengilhami pencarian ilmu pengetahuan, memekikkan peperangan paling keji dan menebarkan perdamaian paling hakiki. Tujuan Khusus: Kursus ini berupaya memberikan gambaran dan wawasan agar keberagamaan kita terhindar dari tuduhan Sigmund Freud sebagai gejala “neurosis obsesional”. Yaitu seba-gai ilusi untuk mengatasi berbagai macam problem psikologis yang menyedihkan seperti, rasa frustrasi, depresi, narsisisme ataupun rasa bersalah yang dihadapi manusia. Karena itu kaum beragama mesti berakal dan intelektual. Dalam kursus ini instruktur akan membahas; perkembangan spiritual manusia, upaya pencapaian kebenaran dengan akal (reason, truth, logos), membangun cinta kasih-persaudaraan (brotherly-love), mengu-rangi penderitaan (reduction of suffering), dan sebagai jalan mendapatkan kebebasan dan tanggung jawab sosial manusia sebagai wakil Tuhan di muka bumi ini. Akhirnya, kursus ini berupaya seperti Erich Fromm katakan, agama mesti membekali pengimannya kerangka orientasi dan obyek pengabdian yang benar. Sehingga agama bisa menjadi “ pandangan dunia” (world view) atau cara dalam melihat dunia ini. Puncaknya adalah memberikan cara dan sikap keberagamaan yang sehat dan menyehatkan. Tujuan Umum: Metode Kuliah: Item-Item Bahasan Kuliah: 1. Konsep dan Prinsisp Perdagangan dan Ekonomi Islam (Jual-Beli) 2. Mengapa Islam Mengharamkan Riba dan Bunga? 3. Apa itu Bank Syariah dan Produk-produknya? 1. Mudharabah 2. Musyarakah 3. BMT 4. Al-Qardh 5. Dll Bahan Bacaan 1. Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Agama, MIZAN, 2004 2. Jalaluddin Rakhmat, Renungan-Renungan Sufistik, MIZAN, 1998 3. Jalaluddin Rakhmat, Madrasah Ruhaniyah Berguru pada Ilahi di Bulan Suci, MIZAN, 2005 4. Jalaluddin Rakhmat, Islam Aktual, MIZAN, 1999 5. Jalaluddin Rakhmat, Islam Alternatif, MIZAN, 1999 6. Jalaluddin Rakhmat, Tafsir Sufi Surah al-Fatihah, MIZAN, 1992