Topik Utama KOMPONEN PENENTU HARGA JUAL TENAGA LISTRIK DARI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP BATUBARA SKALA KECIL (PLTU B-SK) Hasan Maksum dan Abdul Rivai Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan dan Koservasi Energi [email protected] SARI Saat ini pada sistem ketenagalistrikan di daerah-daerah isolated dan pulau-pulau kecil terluar masih banyak menggunakan pembangkit PLTD sehingga membuat subsidi tenaga listrik semakin meningkat. Pembangkit PLTU B-SK diharapkan dapat mengurangi penggunaan bahan bakar minyak oleh pembangkit PLTD. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan masukan harga jual PLTU B-SK sehingga dapat menarik investor. Hasil perhitungan dan analisa diketahui harga jual tenaga listrik PLTU B-SK dengan kapasitas 7 MW adalah sebesar Rp 2.380/kWh dengan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 15,18 %. Harga jual tersebut sangat dipengaruhi oleh besarnya biaya investasi, kurs dollar, suku bunga pinjaman, dan harga batubara. Harga jual tenaga listrik PLTU B-SK masih lebih rendah dibandingkan dengan biaya pokok penyediaan pembangkit PLTD dengan bahan bakar minyak. Pembangunan PLTU B-SK di suatu wilayah dapat mengacu kepada BPP (Biaya Pokok Penyediaan) tenaga listrik wilayah. Harga jual tenaga listrik PLTU B-SK yang masih dibawah atau mendekati BPP wilayah seperti di wilayah Aceh, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Maluku, Papua, NTB, dan NTT, maka pembangkit PLTU B-SK tersebut dapat dibangun. Kata kunci : biaya pokok penyediaan (BPP) , PLTU Batubara Skala Kecil (PLTU B-SK), subsidi 1. PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara kepulauan dengan sistem ketenagalistrikan yang berbeda antara satu kepulauan dengan kepulauan yang lain. Saat ini, sistem ketenagalistrikan di daerahdaerah isolated dan pulau-pulau kecil terluar masih banyak yang menggunakan pembangkit listrik dengan bahan bakar minyak. Hal ini disebabkan karena rata-rata beban dasar di daerah tersebut masih kecil yaitu antara 5 sampai 10 MW. Kondisi sebagian dari PLTD tersebut saat ini sudah tua, secara teknis dan ekonomi tidak layak operasi karena ongkos operasi yang sangat tinggi yang diakibatkan dari biaya bahan bakar PLTD yang sangat mahal. 76 Untuk itu perlu dicari alternatif yang layak secara teknis dan ekonomis diantaranya adalah pemanfaatan energi terbarukan atau dengan menggunakan PLTU Batubara Skala Kecil (PLTU B-SK). Penggunaan PLTU Batubara Skala Kecil (PLTU B-SK) dapat menjadi alternatif karena Indonesia merupakan negara yang banyak memiliki potensi batubara. Cadangan batubara Indonesia sampai dengan 2013 mencapai 28,97 miliar ton dan sumber daya batubara mencapai 119,82 miliar ton dengan rincian sumberdaya terukur 39,45 miliar ton, terindikasi 29,44 miliar ton, tereka sebesar 32,08 miliar ton dan hipotetik sebesar 19,56 miliar ton. Kualitas cadangan dan M&E, Vol. 13, No. 2, Juni 2015 Topik Utama sumber daya batubara tersebut adalah sekitar 22% berkualitas rendah (low rank) dengan kandungan panas kurang dari 5100 kkal/kg, sebagian besar (66%) berkualitas medium (antara 5100 dan 6100 kkal/kg) dan hanya sedikit (12%) yang berkualitas tinggi (6100-7100 kkal/ kg) (PLN, 2014). Kondisi ini menjadikan batubara sebagai sumberdaya energi utama dalam penyediaan energi di Indonesia, terutama sebagai bahan bakar dalam pembangkit listrik di masa mendatang untuk menggantikan pembangkit PLTD yang masih banyak digunakan di daerahdaerah kecil dan pulau-pulau terpencil. Tujuan Tujuan dari penulisan ini adalah menghitung besarnya nilai keekonomian harga jual tenaga listrik dari PLTU Batubara Skala Kecil (PLTU BSK) sehingga dapat menarik investor untuk membangun PLTU B-SK di daerah-daerah isolated dan pulau-pulau terluar. Hasil perhitungan di bandingkan dengan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik di daerah-daerah yang masih banyak menggunakan pembangkit PLTD. 2. METODOLOGI Metodologi perhitungan harga jual tenaga listrik PLTU B-SK dalam penulisan ini dapat dilihat pada Gambar 2. Harga jual tenaga listrik PLTU B-SK terdiri dari empat komponen biaya yaitu biaya komponen A, B, C, dan D. Biaya komponen A dihitung berdasarkan besarnya biaya investasi pembangkit. Biaya Komponen adalah biaya tetap operasional dan pemeliharaan (OM) pembangkit. Biaya komponen C dihitung berdasarkan heat rate pembangkit, nilai kalori batubara, dan harga batubara. Biaya komponen D adalah biaya variabel operasional dan pemeliharaan (OM) pembangkit. Harga jual tenaga listrik didapat dari penjumlahan biaya-biaya komponen tersebut. Harga jual tenaga listrik PLTU B-SK dibandingkan dengan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) pembangkit PLTD dan BPP tenaga listrik di wilayah provinsi Indonesia. Langkah selanjutnya dilakukan perhitungan Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR) untuk mengetahui kelayakan harga jual tenaga listrik terhadap biaya investasi PLTU B-SK. Gambar 1. Cadangan dan sumber daya batubara M&E, Vol. 13, No. 2, Juni 2015 77 Topik Utama Utama Topik Topik Utama Gambar Gambar2. 2.Metodologi Metodologipenelitian penelitian Gambar 2. Gambar 2. Metodologi penelitian HARGA 3. KOMPONEN BIAYA Dimana: 3. HARGA JUAL JUAL Dimana: Dimana: 3. KOMPONEN KOMPONEN BIAYA BIAYA HARGA HARGA JUAL 3. KOMPONEN BIAYA JUAL -Dimana: i ==interest LISTRIK PLTU BATUBARA SKALA interestrate rate LISTRIK PLTU BATUBARA SKALA = interest interest rate LISTRIK PLTU PLTU BATUBARA BATUBARA SKALA SKALA --- iii = rate LISTRIK n = masa manfaat KECIL n = masa manfaat KECIL n = = masa masa manfaat manfaat KECIL -- n KECIL biaya harga jual listrik Komponen Komponen jual listrik PLTU-BSK PLTU-BSK Komponen biaya biaya harga harga jual jual listrik listrik PLTU-BSK Komponen biaya harga PLTU-BSK terdiri atas empat komponen biaya. Berikut terdiri atas empat komponen biaya. Berikutini ini terdiri atas atas empat empat komponen komponen biaya. biaya. Berikut Berikut ini terdiri ini adalah penjelasan dari masing-masing adalah penjelasan dari masing-masing adalah penjelasan penjelasan dari dari masing-masing masing-masing adalah komponen biaya: komponenbiaya: komponen biaya: komponen biaya: komponenbiaya: komponen biaya: komponenbiaya: - -CF cF CF ===kapasitas kapasitastotal totalpembangkit. pembangkit. CF kapasitas total pembangkit. cF -- CF = kapasitas total pembangkit. cF dalam Dalam Dalamsuatu suatuproyek proyekketenagalistrikan, ketenagalistrikan,biaya biaya Dalam suatu proyek ketenagalistrikan, biaya dalam Dalam suatu proyek ketenagalistrikan, biaya dalam investasi umumnya berasal dari dua sumber investasi umumnya berasal dari dua sumber investasi umumnya umumnya berasal berasal dari dari dua dua sumber sumber investasi pendanaan yaitu modal sendiri dan pinjaman pendanaan yaitu modal sendiri dan pinjaman pendanaan yaitu modal sendiri dan pinjaman pendanaan yaitu modalsebesar sendiri dan dan pinjaman bank bankdengan denganpersentase persentasesebesar sebesar30% 30%dan dan70%. 70%. bank dengan persentase sebesar 30% dan 70%. bank dengan persentase 30% 70%. Modal yang berasal dari pinjaman bank biasanya a. Biaya Modal (Komponen A) Modal yang berasal dari pinjaman bank biasanya Modal yang yang berasal berasal dari dari pinjaman pinjaman bank bank biasanya biasanya a. Modal a. Biaya Biaya Modal Modal (Komponen A) a. Biaya Modal (Komponen A) akan akandikenakan dikenakanbiaya biayaadministrasi administrasipeminjaman peminjaman akan dikenakan biaya administrasi peminjaman akan dikenakan biaya administrasi peminjaman (financing Biaya modal adalah total biaya (financingcost) cost)dan dandikenakan dikenakanbunga bungapinjaman. pinjaman. (financing cost) dan dikenakan bunga pinjaman. Biaya total biaya investasi investasi (financing cost) dan dikenakan bunga pinjaman. Biaya modal modal adalah investasi Biaya modal adalah total biaya investasi pembangkit mulai dari perencanaan sampai pembangkit perencanaan sampai sampai pembangkit mulai sampai pembangkit mulai dari dari perencanaan selesainya konstruksi suatu pembangkit. Biaya b. b. Biaya BiayaTetap TetapOperasi Operasidan danPemeliharaan Pemeliharaan b. Biaya Tetap Operasi dan Pemeliharaan selesainya konstruksi suatu Biaya b. Biaya Tetap Operasi dan Pemeliharaan selesainya konstruksi pembangkit. Biaya selesainya konstruksi suatu pembangkit. Biaya (Komponen B) modal ini umumnya terdiri atas biaya konstruksi (Komponen B) (Komponen B) B) modal atas biaya konstruksi (Komponen modal ini ini umumnya umumnya terdiri biaya konstruksi konstruksi modal ini umumnya terdiri atas seperti pekerjaan sipil, biaya pembelian turbin, seperti pekerjaan sipil, biaya pembelian turbin, seperti pekerjaan pekerjaan sipil, biaya pembelian turbin, turbin, seperti komponen B merupakan biaya tetap boiler, generator, dan lain-lain. Biaya komponen Biaya Biaya komponen komponen B merupakan biaya biaya tetap tetap Biaya komponen BB merupakan merupakan biaya tetap boiler, lain-lain. komponen operasi Biaya boiler, generator, generator, dan Biaya komponen komponen boiler, generator, dan lain-lain. Biaya dan pemeliharaan (O&M) yang A dihitung dengan menggunakan persamaan: Adihitungdenganmenggunakanpersamaan: operasi dan pemeliharaan (O&M) yang operasi dan pemeliharaan (O&M) yang operasi dan pemeliharaan yang A dihitung persamaan: A dihitung dengan dengan menggunakan persamaan: Adihitungdenganmenggunakanpersamaan: A dihitung dengan menggunakan persamaan: Adihitungdenganmenggunakanpersamaan: dikeluarkan untuk operasi dan(O&M) maintenance . . . . (1) dikeluarkan untuk operasi dan maintenance dikeluarkan untuk operasi dan maintenance dikeluarkan untuk operasi dan maintenance (1) pembangkit, seperti gaji pegawai/karyawan, (1) .. .. .. .. (1) pembangkit, seperti gaji pegawai/karyawan, pembangkit, seperti seperti gaji gaji pegawai/karyawan, pegawai/karyawan, pembangkit, biaya administrasi, biaya manajemen, dan lainbiaya administrasi, biaya manajemen, dan lainbiaya administrasi, biaya manajemen, danlainlainbiaya administrasi, biaya manajemen, dan Dimana Dimana:: lain. Dimana Dimana:::: Dimana Dimana Dimana: lain. lain. - Capital Cost (CC) (cc) adalah biaya investasi PLTU Blain. ----- Capital Cost Cost (CC) investasi PLTU PLTU B(cc) adalah biaya investasi Capital PLTU BBCapital Cost (cc) SK. SK. SK. SK. (Capital Recovery Factor) atau faktor CRF cRF CRF (Capital Recovery Factor) Factor) atau atau faktor faktor cRF (Capital CRF faktor CRF (Capital cRF pengembalian investasi pengembalian investasi pengembalian pengembalian . . . . . . . . . . . .(2) .(2) .(2) .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .(2) 78 78 78 78 78 c. Biaya Bahan Bakar (Komponen C) c. Biaya Bahan Bakar (Komponen C) c. Biaya Biaya Bahan BahanBakar Bakar(Komponen (KomponenC) C) c. Biaya komponen C c merupakan komponen biaya Biaya komponen C merupakan komponen biaya cCmerupakan Biaya komponen merupakan komponen biaya Biaya komponen C komponen biaya c tidak tetap yang terkait dengan produksi, tenaga tidak tetap yang terkait dengan produksi, tenaga tidak tetap yang terkait dengan produksi, tenaga tidak tetap dengan produksi, listrik dalamyang hal terkait ini adalah biaya bahan tenaga bakar. listrik dalam hal ini adalah biaya bahan bakar. listrik dalam hal ini adalah biaya bahan bakar. listrik dalam hal ini adalah biaya bahan bakar. Perhitungan biaya bahan bakar dihitung dengan Perhitungan biaya bahan bakar dihitung dengan Perhitungan biaya bahan bakar dihitung dengan Perhitungan biaya bahan bakar dihitung dengan persamaan sebagai berikut : persamaansebagaiberikut: persamaan sebagai berikut persamaansebagaiberikut: persamaansebagai sebagaiberikut berikut:: : persamaan persamaansebagaiberikut: M&E, Vol. 13, No. 2, Juni 2015 M&E, Vol. 13, No. 2,2, Juni Juni 2015 M&E, M&E,Vol. Vol.13, 13,No. No.2, Juni2015 2015 Topik Utama FuelCost� Dimana : - Fuel cost - Fuel price - Heat rate US$ kcal FuelPrice � Vol � �Heat�ate� kWh � kcal HeatContent� Vol � . . (3) = biaya bahan bakar = harga bahan bakar = jumlah panas yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu kWh energi - Heat content = nilai kalori bahan bakar d. Biaya Variabel Operasi dan Pemeliharaan (Komponen D) Biaya komponen D merupakan biaya variabel operasi dan pemeliharaan (OM), seperti biaya untuk pelumas, penggantian sparepart, overhaul dan sebagainya. Semakin sering dan berat kerja pembangkit maka biaya komponen D juga akan semakin meningkat. 4. HASIL PERHITUNGAN DAN ANALISA Perhitungan besarnya harga jual tenaga listrik PLTU B-SK dalam penulisan ini dilakukan dengan menggunakan beberapa asumsi yaitu : a) Biaya investasi PLTU B-SK = 2.500 USD per kW b) Kurs nilai tukar 1 USD = Rp 13.000,00 c) Masa pembangunan = 4 tahun d) Equity biaya investasi = 30 % modal sendiri dan 70 % pinjaman bank e) Lama pinjaman bank = 5 tahun f) Suku bunga pinjaman = 15 % g) Faktor kapasitas pembangkit = 80 % h) Masa kontrak = 25 tahun i) Pemakaian sendiri pembangkit = 6,5% j) Heat rate pembangkit = 4.160 kcal/kWh k) Nilai Kalor batubara = 5.000 kcal/kg l) Harga batubara = 60 USD m) Biaya komponen B = 80 USD/kW-tahun n) Biaya komponen D = 5 USD/MWh o) Pajak Penghasilan Badan/Perusahaan = 25% Perhitungan harga jual PLTU B-SK dapat dilihat pada Tabel 1. Biaya komponen A dihitung dengan menggunakan persamaan (1) dan (2) maka didapat biaya komponen A sebesar Rp 1.383/ kWh. Besarnya biaya komponen B dan komponen D diasumsikan sebesar Rp 111/kWh dan Rp 60/kWh. Biaya komponen C dihitung menggunakan persamaan (3) dan didapat biaya komponen C bahan bakar adalah sebesar Rp 649/kWh. Dengan memasukan margin usaha sebesar 8 % dan pajak penghasilan badan/ perusahaan sebesar 25 % maka harga jual PLTU B-SK adalah sebesar Rp 2.380 per kWh. Tabel 1. Perhitungan harga jual tenaga listrik PLTU B-SK 1 2 3 4 Jenis Pembangkit Kapasitas Pembangkit Hasil Perhitugan Biaya Komponen A, B, C dan D ‐ Komponen A ‐ Komponen B ‐ Komponen C ‐ Komponen D ‐ Total Biaya Komponen (A+B+C+D) ‐ Margin ‐ Pajak Penghasilan Badan/Perusahaan ‐ Harga Jual Listrik Analisis Keekonomian ‐ IRR ‐ NPV M&E, Vol. 13, No. 2, Juni 2015 PLTU 7 1,383 111 649 60 2,204 8.00 25.00 2,380 15.18% 1,448,407,781 Satuan MW Rp/kWh Rp/kWh Rp/kWh Rp/kWh Rp/kWh % % Rp/kWh % Rp 79 Topik Topik Utama Utama Untuk Untukmengetahui mengetahuikelayakan kelayakanharga hargajual jualPLTU PLTUBBSK sebesar Rp 2.380 per kWh maka dilakukan SK sebesar Rp 2.380 per kWh maka dilakukan perhitungan perhitungan Net Net Present Present Value Value (NPV) (NPV) dan dan Internal Rate of Return (IRR). Perhitungan NPV Internal Rate of Return (IRR). Perhitungan NPV dan danIRR IRRdilakukan dilakukandengan denganmembuat membuatcashflow cashflow PLTU B-SK selama masa kontrak PLTU B-SK selama masa kontrakpembangkit. pembangkit. Pada Padaperhitungan perhitunganini inidiasumsikan diasumsikanumur umurmanfaat manfaat pembangkit adalah 25 tahun dan pembangkit adalah 25 tahun dan pajak pajak penghasilan penghasilanperusahaan perusahaanadalah adalahsebesar sebesar25%. 25%. Perhitungan Perhitungancash cashflow flowPembangkit PembangkitPLTU PLTUB-SK B-SK dapat dari dapatdilihat dilihatpada padaTabel Tabel2. 2.Dari Darihasil hasilperhitungan perhitungan didapatkan dengan harga jual sebesar didapatkan dengan harga jual sebesarRp Rp2.380 2.380 per perkWh kWhmaka makaNet NetPresent PresentValue Value(NPV) (NPV)PLTU PLTU B-SK B-SKadalah adalahRp Rp1.448.407,781 1.448.407,781dan danInternal InternalRate Rate of Return (IRR) sebesar 15,18%. Karena of Return (IRR) sebesar 15,18%. Karena Net Net Present Value (NPV) lebih besar dari nol dan Present Value (NPV) lebih besar dari nol dan Internal InternalRate Rateof ofReturn Return(IRR) (IRR)15,18% 15,18%masih masihlebih lebih tinggi dari suku bunga 15%, maka tinggi dari suku bunga 15%, maka harga harga jual jual PLTU PLTU B-SK B-SK sebesar sebesar Rp Rp 2.380 2.380 per per kWh kWh dapat dapat menarik menarikinvestasi. investasi. 3000 3000 2500 2500 2000 2000 1500 1500 1000 1000 500 500 0 0 Harga Hargajual jualtenaga tenagalistrik listrikPLTU PLTUB-SK B-SKsebesar sebesarRp Rp 2.380 per kWh masih lebih rendah dibandingkan 2.380 per kWh masih lebih rendah dibandingkan BPP BPPtenaga tenagalistrik listrikdidibeberapa beberapadaerah daerahdan danmasih masih didibawah bawahbiaya biayapenyediaan penyediaantenaga tenagalistrik listrikdengan dengan menggunakan PLTd. PLTd menggunakanPLTD. PLTD.Biaya Biayabahan bahanbakar bakarPLTD PLTD dengan asumsi harga bahan bakar dengan asumsi harga bahan bakar solar solar mencapai Spesific Rp 11.000 per liter, mencapai Rp 11.000 per liter, Spesific Fuel Fuel Consumption (SFc) PLTd Consumption (SFC) (SFC) PLTD PLTD sebesar sebesar 0,3 0,3 L/kWh L/kWh adalah adalah sebesar sebesar Rp Rp 3.428 3.428 per per kWh kWh sehingga sehingga harga jual PLTU B-SK Rp 2.380 harga jual PLTU B-SK Rp 2.380 per per kWh kWh jika jika dibandingkan dengan PLTD PLTd masih layak untuk dibandingkan dengan PLTD masih layak untuk dipertimbangkan. dipertimbangkan. Besarnya Besarnya harga harga jual jual PLTU PLTU B-SK B-SK sangat sangat dipengaruhi oleh beberapa parameter dipengaruhi oleh beberapa parameter yaitu yaitu biaya biaya investasi, investasi, nilai nilai kurs kurs dollar, dollar, suku suku bunga, bunga, dan dan harga harga jual jual batubara. batubara. Pengaruh Pengaruh biaya biaya investasi, nilai kurs dollar, suku investasi, nilai kurs dollar, suku bunga, bunga, dan dan harga jual batubara dapat dilihat pada Gambar harga jual batubara dapat dilihat pada Gambar 22sampai sampaidengan denganGambar Gambar5. 5. Harga Jual listrik (Rp/kWh) vs Biaya Investasi (USD/kW) Harga Jual listrik (Rp/kWh) vs Biaya Investasi (USD/kW) 2000 2000 2250 2250 2500 2500 2750 2750 3000 3000 Gambar Gambar2. 2.Hubungan Hubunganharga hargajual juallistrik listrikPLTU PLTUB-SK B-SKdengan dengan biaya biayainvestasi investasi 2500 2500 2000 2000 1500 1500 1000 1000 500 500 0 0 Harga Jual Listrik (Rp/kWh) vs Kurs Dollar (Rp) Harga Jual Listrik (Rp/kWh) vs Kurs Dollar (Rp) 8000 8000 9000 9000 10000 10000 11000 11000 12000 12000 13000 13000 Gambar Gambar3. 3.Hubungan Hubungan harga harga jual jual listrik listrik PLTU PLTU B-SK B-SK dengan dengan kurs kursdollar dollar 80 80 M&E, Vol. 13, No. 2, Juni 2015 M&E, Vol. 13, No. 2, Juni 2015 T Topik Topik Utama Utama 2400 2400 2350 Harga Jual Listrik (Rp/kWh) vs Suku Bunga (%) Harga Jual Listrik (Rp/kWh) vs Suku Harga Jual Listrik (Rp/kWh) vs Suku Bunga (%) 2400 2350 2350 2300 2300 2250 2300 2250 2200 2200 2150 2200 2150 2100 2100 2100 14% 14% 2250 2150 10% 10% 11% 11% 12% 12% 13% 13% 10%15% 15% 11% 12% 13% 4. Hubungan harga jual listrik PL Gambar 4. Hubungan harga jual listrik PLTU Gambar B-SK dengan tingkat suku bunga Gambar 4.tingkat Hubungan harga jual listrik PLTU B-SK dengan suku bunga tingkat suku bunga 3000 3000 2000 2000 1000 1000 0 0 Harga Jual Listrik (Rp/kWh) vs Harga Batubara Harga Jual Listrik (Rp/kWh) vs Harga Batu Harga Jual Listrik (Rp/kWh) vs Harga Batubara (USD/ton) (USD/ton) (USD/ton) 3000 2000 1000 40 40 50 50 60 60 70 70 0 80 80 40 90 90 50 60 70 5. Hubungan harga jual listrik PL Gambar 5. Hubungan harga jual listrik PLTU Gambar B-SK dengan harga batubara Gambar 5.harga Hubungan harga jual listrik PLTU B-SK dengan batubara harga batubara Dari Gambar 2 sampai 5 di atas terlihat bahwa harga jual tenaga listrik5 PLTU dengan Dari Gambar 2 sampai di atasB-SK terlihat bahwa kapasitas MW dipengaruhi besarnya harga jual7 tenaga listrik PLTUoleh B-SK dengan biaya investasi, tingkat suku bunga, kurs dollar, kapasitas 7 MW dipengaruhi oleh besarnya dan harga batubara. Besarnya biayakurs investasi biaya investasi, tingkat suku bunga, dollar, pembangkit akan sangat mempengaruhi dan harga batubara. Besarnya biaya investasi besarnya harga akan jual tenaga listrik. Semakin tinggi pembangkit sangat mempengaruhi biaya investasi B-SKlistrik. terutama karena besarnya harga PLTU jual tenaga Semakin tinggi biaya ke terutama wilayah daerah biayamobilisasi investasi peralatan PLTU B-SK karena terpencil maka akan membuat jualdaerah PLTU biaya mobilisasi peralatan keharga wilayah B-SK semakin Perubahan kurs terpencil maka tinggi. akan membuat harga jualdollar PLTU terhadap rupiah juga dapat mempengaruhi B-SK semakin tinggi. Perubahan kursharga dollar jual listrik rupiah PLTU juga B-SK. Pada nilai kurs 1 USD terhadap dapat mempengaruhi harga sebesar RpPLTU 8.000,-B-SK. hargaPada jual PLTU jual listrik nilai B-SK kurs 1dapat USD mencapai Rp8.000,1.536harga per kWh. Hal yang sebesar Rp jual PLTU B-SKsama dapat juga berlakuRp untuk parameter tingkat mencapai 1.536 per kWh. Halsuku yangbunga sama pinjaman. Pada tingkat suku bunga juga berlaku untuk parameter tingkat10% sukuharga bunga jual PLTU B-SK turun sebesar pinjaman. Padadapat tingkat sukumencapai bunga 10% harga jual PLTU B-SK dapat turun mencapai sebesar Dari Gambar 2 sampai 5 di atas terlihat Rp 2.207 per kWh. Dari Gambar 5 bahwa terlihat harga jual tenaga listrik PLTU B-SK dengan pengaruh batubara jual Rp 2.207harga per kWh. Dariterhadap Gambarharga 5 terlihat kapasitas 7harga MW oleh sebesar besarnya PLTU B-SK. Padadipengaruhi harga batubara 40 pengaruh batubara terhadap harga jual biaya tingkat suku bunga, kurs dollar, USD/ton hargaPada jual PLTU B-SK sebesar Rp 2.146 PLTUinvestasi, B-SK. harga batubara sebesar 40 dan harga batubara. Besarnya biaya investasi per kWh. Harga jualPLTU tenaga listrik PLTU B-Skala USD/ton harga jual B-SK sebesar Rp 2.146 pembangkit akan sangat mempengaruhi Kecil masih dapat rendah apabila suku per kWh. Harga juallebih tenaga listrik PLTU B-Skala besarnya harga jual tenaga Semakin tinggi bunga, nilai kurs dollar, danlistrik. harga batubara dapat Kecil masih dapat lebih rendah apabila suku biaya investasi B-SK terutama karena diturunkan. asumsi bunga sebesar bunga, nilaiDengan kursPLTU dollar, dan suku harga batubara dapat biaya ke wilayah daerah 10 %, mobilisasi nilai kurs 1peralatan dollar sebesar Rp 9.000, dan diturunkan. Dengan asumsi suku bunga sebesar terpencil maka akan membuat harga jual PLTU harga ton maka harga jual 10 %,batubara nilai kurs40 1 USD dollarper sebesar Rp 9.000, dan B-SK Perubahan kurs dollar PLTU B-SK biastinggi. mencapai per kWh. hargasemakin batubara 40 USD perRp ton1.423 maka harga jual terhadap rupiah juga dapat mempengaruhi PLTU B-SK bias mencapai Rp 1.423 perharga kWh. jual listrik PLTU B-SK.perhitungan Pada nilai kurs USD3 Berdasarkan ilustrasi pada1Tabel sebesar Rp 8.000,harga jual PLTU B-SK dapat diperoleh harga jual tenaga listrik dari PLTU B-3 Berdasarkan ilustrasi perhitungan pada Tabel mencapai Rp 1.536 kWh. Hal sama SK sebesar Rp 2.380 per kWh, di yang mana harga diperoleh harga jualper tenaga listrik dari PLTU Bjuga untuk parameter tingkat bunga tersebut masih lebih rendah dibandingkan SK berlaku sebesar Rp 2.380 per kWh, disuku mana harga pinjaman. Pada tingkat suku 10%wilayah harga dengan BPP tenaga listrik dibunga beberapa tersebut masih lebih rendah dibandingkan jual PLTU B-SK dapat turun mencapai sebesar distribusi PLN tenaga seperti listrik di wilayah Provinsiwilayah Aceh, dengan BPP di beberapa distribusi PLN seperti di wilayah Provinsi Aceh, Rp 2.207 p pengaruh h PLTU B-SK USD/ton har per kWh. Ha Kecil masih bunga, nilai k diturunkan. D 10 %, nilai k harga batub PLTU B-SK M&E, Vol. 13, No. 2, Juni 2015 M&E, Vol. 13, No. 2, Juni 2015 M&E, Vol. 13, No. 2, Juni 2015 81 81 81 Berdasarka diperoleh ha SK sebesar tersebut m dengan BPP distribusi PL 82 Total Loan 1 0 73,255,000,000 1 64,496,250,000 2 53,348,750,000 3 39,812,500,000 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 TOTAL 230,912,500,000 Tahun ke 69,842,500,000 28,892,500,000 20,475,000,000 13,650,000,000 6,825,000,000 2 Equity 109,155,539,338 109,155,539,338 109,155,539,338 109,155,539,338 109,155,539,338 109,155,539,338 109,155,539,338 109,155,539,338 109,155,539,338 109,155,539,338 109,155,539,338 109,155,539,338 109,155,539,338 109,155,539,338 109,155,539,338 109,155,539,338 109,155,539,338 109,155,539,338 109,155,539,338 109,155,539,338 109,155,539,338 109,155,539,338 109,155,539,338 109,155,539,338 109,155,539,338 103,910,625,000 34,636,875,000 27,709,500,000 20,782,125,000 13,854,750,000 6,927,375,000 Pendapatan Penjualan Cicilan Bunga Hutang Listrik 3 4 31,835,381,760 31,835,381,760 31,835,381,760 31,835,381,760 31,835,381,760 31,835,381,760 31,835,381,760 31,835,381,760 31,835,381,760 31,835,381,760 31,835,381,760 31,835,381,760 31,835,381,760 31,835,381,760 31,835,381,760 31,835,381,760 31,835,381,760 31,835,381,760 31,835,381,760 31,835,381,760 31,835,381,760 31,835,381,760 31,835,381,760 31,835,381,760 31,835,381,760 5 COGS 42,683,282,578 49,610,657,578 56,538,032,578 63,465,407,578 70,392,782,578 77,320,157,578 77,320,157,578 77,320,157,578 77,320,157,578 77,320,157,578 77,320,157,578 77,320,157,578 77,320,157,578 77,320,157,578 77,320,157,578 77,320,157,578 77,320,157,578 77,320,157,578 77,320,157,578 77,320,157,578 77,320,157,578 77,320,157,578 77,320,157,578 77,320,157,578 77,320,157,578 1,442,492,526,569 6 = 3-4-5 Pendapatan 15,166,666,667 15,166,666,667 15,166,666,667 15,166,666,667 15,166,666,667 15,166,666,667 15,166,666,667 15,166,666,667 15,166,666,667 15,166,666,667 15,166,666,667 15,166,666,667 15,166,666,667 15,166,666,667 15,166,666,667 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 227,500,000,000 7 Penyusutan 27,516,615,912 34,443,990,912 41,371,365,912 48,298,740,912 55,226,115,912 62,153,490,912 62,153,490,912 62,153,490,912 62,153,490,912 62,153,490,912 62,153,490,912 62,153,490,912 62,153,490,912 62,153,490,912 62,153,490,912 77,320,157,578 77,320,157,578 77,320,157,578 77,320,157,578 77,320,157,578 77,320,157,578 77,320,157,578 77,320,157,578 77,320,157,578 77,320,157,578 6,879,153,978 8,610,997,728 10,342,841,478 12,074,685,228 13,806,528,978 15,538,372,728 15,538,372,728 15,538,372,728 15,538,372,728 15,538,372,728 15,538,372,728 15,538,372,728 15,538,372,728 15,538,372,728 15,538,372,728 19,330,039,395 19,330,039,395 19,330,039,395 19,330,039,395 19,330,039,395 19,330,039,395 19,330,039,395 19,330,039,395 19,330,039,395 19,330,039,395 Pendapatan Sebelum Pajak PPn 25% Pajak 8 =6-7 9 Tabel 2. Perhitungan cash flow PLTU B-SK Pendapatan Setelah Cicilan Hutang Pokok Pajak 10 =8-9 11 0 -28,892,500,000 -20,475,000,000 -13,650,000,000 -6,825,000,000 20,637,461,934 46,182,500,000 25,832,993,184 46,182,500,000 31,028,524,434 46,182,500,000 36,224,055,684 46,182,500,000 41,419,586,934 46,182,500,000 46,615,118,184 46,615,118,184 46,615,118,184 46,615,118,184 46,615,118,184 46,615,118,184 46,615,118,184 46,615,118,184 46,615,118,184 46,615,118,184 57,990,118,184 57,990,118,184 57,990,118,184 57,990,118,184 57,990,118,184 57,990,118,184 57,990,118,184 57,990,118,184 57,990,118,184 57,990,118,184 841,401,894,927 0 -28,892,500,000 -20,475,000,000 -13,650,000,000 -6,825,000,000 -25,545,038,066 -20,349,506,816 -15,153,975,566 -9,958,444,316 -4,762,913,066 46,615,118,184 46,615,118,184 46,615,118,184 46,615,118,184 46,615,118,184 46,615,118,184 46,615,118,184 46,615,118,184 46,615,118,184 46,615,118,184 57,990,118,184 57,990,118,184 57,990,118,184 57,990,118,184 57,990,118,184 57,990,118,184 57,990,118,184 57,990,118,184 57,990,118,184 57,990,118,184 Cash Flow Investor -28,892,500,000 -49,367,500,000 -63,017,500,000 -69,842,500,000 -95,387,538,066 -115,737,044,882 -130,891,020,448 -140,849,464,765 -145,612,377,831 -98,997,259,647 -52,382,141,463 -5,767,023,279 40,848,094,905 87,463,213,088 134,078,331,272 180,693,449,456 227,308,567,640 273,923,685,824 320,538,804,008 378,528,922,192 436,519,040,375 494,509,158,559 552,499,276,743 610,489,394,927 668,479,513,111 726,469,631,295 784,459,749,478 842,449,867,662 900,439,985,846 Cash Flow Investor Kumulatif Topik Utama M&E, Vol. 13, No. 2, Juni 2015 Topik Utama Tabel 3. BPP tenaga listrik tahun 2013 (sumber : DJK) Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Maluku, Papua, NTB, dan NTT. Peluang pengembangan PLTU B-SK di wilayah tersebut mempunyai prospek yang bagus karena dapat menggantikan pembangkit PLTD (artikel tentang PLTD ini dapat dibaca pada edisi ini yang ditulis oleh Zaenal Arifin) yang masih banyak beroperasi di wilayah tersebut. Pengembangan PLTU B-SK bahkan sangat berpeluang dikembangkan di wilayah Aceh, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur karena pada ketiga wilayah tersebut memiliki cadangan potensi batubara yang sangat besar. Cadangan batubara di wilayah Aceh sebesar 1,7 miliar ton, diwilayah Kalimantan Barat sebesar 160.598.700 ton, dan di wilayah Kalimantan Timur cadangan batubara mencapai 25 milyar tonCadangan Pengembangan PLTU B-SK akan menurunkan BPP di ketiga wilayah tersebut dan akan mengurangi besarnya subsidi tenaga listrik di wilayah tersebut. M&E, Vol. 13, No. 2, Juni 2015 5. KESIMPULAN a. Hasil perhitungan menunjukkan harga jual tenaga listrik PLTU B-SK dengan kapasitas 7 MW adalah sebesar Rp 2.380 per kWh dengan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 15,18%. Harga jual tersebut sangat di pengaruhi oleh besarnya biaya investasi, kurs dollar, suku bunga pinjaman, dan harga batubara. Semakin kecil nilai kurs dollar, suku bunga pinjaman, dan harga batubara maka akan membuat harga jual tenaga listrik PLTU B-SK semakin rendah. b. Harga jual tenaga listrik dari PLTU B-SK tidak dapat ditetapkan dengan Harga Patokan Tertinggi dikarenakan harga jual tenaga listrik PLTU B-SK sangat dipengaruhi oleh variasi besarnya biaya investasi, kurs dollar, suku bunga pinjaman, dan harga batubara. 83 Topik Utama c. Harga jual tenaga listrik PLTU B-SK masih lebih rendah dibandingkan dengan biaya pokok penyediaan pembangkit PLTD dengan bahan bakar minyak. DAFTAR PUSTAKA d. Kelayakan ekonomi pembangunan PLTU BSK dapat mengacu kepada BPP wilayah. Untuk PLTU B-SK dengan harga jual tenaga listrik yang masih di bawah atau mendekati BPP wilayah seperti di wilayah Aceh, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Maluku, Papua, NTB, dan NTT maka pembangkit PLTU B-SK tersebut dapat dibangun. Dewan Energi Indonesia, 2014, Outlook Energi Indonesia, Jakarta. DJK, 2013, Verifikasi Susut Jaringan PT. PLN Persero Tahun 2013, Jakarta Munasinghe M, Warford J.,1982,Electricity Pricing Theory and Case Studies, Baltimore and London: The John Hopkins University Press. PLN, 2014, Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Tahun 2015 - 2024, PT PLN (Persero), Jakarta. PLN, 2014, Statistik PLN 2013, Jakarta. Steven Stoft., 2002, Power System Economics Designing Markets for Electricity,The Institute of Electrical and Electronics Engineers; IEEE Press & WilleyInterscience. 84 M&E, Vol. 13, No. 2, Juni 2015