METODE JALUR KRITIS (CPM, CRITICAL PATH METHOD), & PERT Proyek membutuhkan perencanaan, koordinasi , dan pengawasan secara teliti karena menyangkut berbagai macam kegiatan.Proyek didefinisikan sebagai suatu system yang kompleks yang melibatkan koordinasi dari sejumlah bagian yang terpisah dari organisasi dan di dalamnya terdapat skedul dan syarat-syarat di mana kita harus bekerja. Oleh karena itu keberhasilan suatu proyek bergantung pada ketepatan pemilihan seseorang sebagai manajer proyek dan kerja keras serta dedikasi anggota team proyek. Pada waktu yang lalu, manajemen proyek telah dipakai secara luas dalam bidang militer, industri ruang angkasa, industri pesawat terbang, dan berbagai industri konstruksi. Keberhasilan yang telah dicapai oleh industri tersebut, menjadikan manajemen proyek dihormati sebagai bagian proyek dapat pula diterima dalam pengembangan produk, organisasi non- profit , institusi keuangan, dan sector pemerintahan. Luasnya pemakaian manajemen proyek saat ini menunjukan bahwa ukuran organisasi bukanlah faktor kunci yang menyebabkan perlunya manajemen proyek. Secara umum manajemen proyek mempunyai tiga tahapan sebagai berikut : 1. Perencanaan Tahapan ini meliputi : identifikasi kegiatan, perkiraan waktu kegiatan, dan hubungan logika ketergantungan antar kegiatan. Dalam metode jalur keritis ( CPM ) dan program evaluation review technique ( PERT ) tahapan ini menghasilkan diagram network. 2. Skeduling Berdasarkan tahapan perencanaan dibuatlah skedul sumberdaya yang diperlukan seperti : tenaga kerja, mesin dan uang untuk setiap kegiatan. 3. Pengawasan Tahapan ini meliputi laporan perkembangan proyek, memperbaharui diagram network dalam menghadapi setiap terjadi perubahan selama proyek berlangsung. http://www.mercubuana.ac.id Jika waktu paling cepat untuk memulai kegiatan disebut SPCi dan waktu paling cepat untuk menyelesaikan kegiatan tersebut SPCi serta lama kegiatan disebut Li maka, SPCi = mak (SPCi +Li) Apabila suatu peristiwa menunggu dua atau lebih peristiwa selesai, atau terdapat dua kegiatan atau lebih yang menuju satu peristiwa, maka SPCj diambil jumlah maksimum. Menghitung Saat Paling Lambat SPL berada dibagian kanan bawah lingkaran jika saat jika saat paling lambat untuk memulai kegiatan tersebut SPLi dan saat paling lambat untuk menyelesaikan kegiatan disebut SPLj dan lama kegiatan disebut Li maka, SPLi = Min ( SPl j-Li ) Apabila terdapat dua kegiatan atau lebih yang keluar dari satu peristiwa, maka SPLi diambil jumlah yang minimum. Jalur Kritis Jalur kritis adalah jalur yang terdiri dari kegiatan kritis. Jika dilihat dari prosedur menghitung umur proyek, maka total waktu jalur kritis sama dengan umur proyek. Oleh karena itu jalur kritis dapat pula didefinisikan sebagai jalur yang memiliki waktu terpanjang dari semua jalur yang dimulai dari peristiwa awal sampai peristiwa yang terakhir. Dalam diagram network mungkin saja terdapat lebih dari satu jalur kritis, bahkan semua jalur yang ada dalam network diagram dapat merupakan jalir kritis. Kegunaan jalur kritis adalah untuk mengetahui kegiatan yang memiliki kepekaan sangat tinggi atas keterlambatan penyelesaian keterlambatan penyelesaian, maka akan memperlambat penyelesaian waktu proyek secara keseluruhan, meskipun kegiatan lain tidak mengalami keterlambatan. Demikian pula halnya jika diinginkan percepatan penyelesaian proyek secara keseluruhan, maka percepatlah waktu penyelesaian kegiatan kritis. Oleh karena itu selama jangka waktu penyelesaian proyek jalur kritis dapat berubah sebagai akibat dari keterlambatan atau percepatan penyelesaian kegiatan. Kegiatan kritis memiliki SPC = SPL baik untuk peristiwa awal maupun peristiwa akhir dari kegiatan yang bersangkutan. Apabila suatu peristiwa memiliki SPC = SPL baik untuk peristiwa tersebut disebut peristiwa kritis. Biaya dan Waktu Percepatan Proyek Misalnya, kegiatan B memiliki waktu normal selama 3 hari dengan total biaya Rp 40.000,00-. Jika kegiatan B dipercepat menjadi 2 hari maka total biaya menjadi Rp http://www.mercubuana.ac.id Progam Evaluation and Review Technique : PERT Dalam metode jalur kritis atau CPM waktu pengerjaan setiap kegiataan, secara relatif sudah dapat diperkirakan dengan pasti. Dalam kenyataanya mungkin suatu proyek mempunyai waktu penggerjaan yang tida dapat diperkirakan secara pasti. Metode yang telah dirancang untuk menentukan lama waktu pengerjaan kegiatan adalah variable random dan disebut dengan Progam Evaluation and Review Technique (PERT). Waktu setiap kegiatan dihitung atas dasar 3 perkiraan yaitu waktu optimistis. Pesimistis, dan waktu paling mungkin. Notasi yang digunakan untuk ketiga waktu perkiraan tersebut adalah .ά = waktu optimis b = waktu pesimistis m=waktu paling mungkin Berdasarkan nilai ketiga parameter tersebut, perkiraan lama waktu kegiatan atau sama dengan istilah rata-rata atau mean dalam bahasa sehari-hari dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: Mean = a + 4m + b 6 Dalam persaman tersebut ,setiap a dan b mempunyai bobot satu dan waktu normal memiliki bobot 4. Oleh karena itu total bobot adalah 6 (1+1+4) dan dibagi dengan 6 sebagai rata-rata bobot. Sedangkan b - a sama dengan 6 standar deviasi. Berarti satu standar deviasi sama denga b - a dibagi 6 atau standar deviasi = b - a 6 Langkah – langkah metode PERT 1. Tentukan nilai a, b dan m untuk setiap kegiatan, setelah itu hitung mean dan standar deviasi dengan menggunakan persamaan diatas. 2. Gunakan rata-rata (mean) waktu kegiatan langkah 1, kemudian buatlah network PERT seperti dalam metode jalur keritis SPCi,SPCj,SPLi,SPLj, dan jalur keritisnya. http://www.mercubuana.ac.id (CPM) dan tentukan