ANALISIS NETOWRK SEJARAH PERKEMBANGAN PENGGUNAAN ANALISIS NETWORK Konsep analisis network diawali tahun 1956 dengan ditemukannya probabilitas based tolerances dalam forecasting and planning. Tahun 1957-1958 analisis network dikembangkan dengan menggunakan dua metode, yaitu: PERT (Program Evaluation and Review Technique) dan CPM (Critical Path Method). SEJARAH PERT Tahun 1957, proyek milik Angkatan Laut AS (US Navy) membuat proyek polaris yang merupakan proyek pembuatan peluru kendali yang dapat ditembakkan dari kapal selam menuju sasarannya di darat atau di udara. Proyek tsb mengalami banyak kendla, yaitu: 1. Banyaknya jumlah pekerja sebagai kontraktor (sekitar 400 kontraktor utama dan 9000 sub-kontraktor), sehingga menyulitkan pemantauan dan koordinasi. 2. Rencana tsb baru pertama kali akan dilaksanakan, sehingga kemungkinan deviasi (penyimpangan) diperkirakan sangat besar. 3. Terbatasnya waktu, karena persaingan dengan Uni Soviet sehingga timbul persaingan senjata. Padahal kebutuhan menuntut proyek tsb bisa segera diselesaikan. Pada mulanya proyek tsb dirancang selesai dalam kurun waktu lima tahun. Admiral W.F. Raborn menyusun integrated planning and control system, yang kemudian dikembangkan dalam sebuah penelitian yang dinamakan Project Evaluation Research Task (PERT). Para peneliti melibatkan perwakilan dari: Lockheed Aircraft Corporation (kontraktor utama polaris), Navy Special Project Office (konsultan manajemen dari Booz, Allen, dan Hamilton). Anggota Tim Peneliti berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan memperbaiki rencananya, sehingga waktu penyelenggaraan proyek dapat dipersingkat. Metode yang digunakan dalam proyek tersebut dinamakan metode PERT (Project Evaluation and Review Technique). MANFAAT METODE PERT: Metode PERT mampu menjawab pertanyaan2: Kapan tiap bagian proyek yang direncanakan dapat dimulai dan diakhiri. Dari ratusan ribu bagian proyek, mana bagian yang harus diselesaikan tepat waktu untuk menghindari keterlambatan proyek secara keseluruhan. Mungkinkan sumber2 dialihkan ke bagian proyek yang kritis dari bagian proyek yang tidak kritis tanpa mempengaruhi perampungan proyek secara keseluruhan. Dari sekian ratus ribu bagian proyek, di mana manajemen harus memusatkan perhatiannya untuk dapat menghemat waktu. Waktu merupakan inti dari program Polaris. Tim Peneliti memusatkan perhatian pada segi waktu. Ciri utama PERT adalah activity performance time (waktu tampilan aktif) dengan pengawasan dititikberatkan pada aspek waktu daripada biaya, dan menaksir waktu secara probabilistik. Hasilnya, waktu penyelenggaraan proyek dapat dipersingkat, dari rencana lima tahun menjadi tiga tahun) SEJARAH CPM Tahun 1957, CPM dikembangkan oleh J.E. Kelly dari perusahaan Remington Rand dan M.R. Walker dari perusahaan Du Pont. Mereka sangat memperhatikan perimbangan antara waktu (project duration) dengan biaya (total project cost). CPM bertujuan untuk menentukan durasi waktu secara tepat agar dapat mengurangi jumlah biaya: langsung maupun tidak langsung. (dari 10.000.000 US$ menjadi 9.000.000 US$) Sejak tahun 1969 dasar-dasar network planning yang semula dipakai di bidang PUTL mulai merambah masuk ke bidang ekonomi, khususnya di bidang kontrol perusahaan. Pada analisis network ini, manajer mengkoordinasikan data faktor produksi yang campur baur, kemudian membuat urutan pekerjaan yang seefisien mungkin dilihat dari segi waktu, biaya, dan penyelesaian proyek. PERBEDAAN PERT DENGAN CPM PERT : CPM : 1. Proyek terdiri dari peristiwa yang susul menyusul. 2. Ciri utama PERT adalah activity performance time dengan pengawasan dititikberatkan pada aspek waktu daripada biaya. 1. Proyek terdiri dari kegiatan yang membentuk lintasan. 2. CPM sangat memperhatikan perimbangan antara waktu (project duration) dengan biaya (total project cost). PERSAMAAN PERT DENGAN CPM Visualisasi proyek menurut PERT dan CPM adalah berbentuk diagram, yang disebut Diagram Network. Kedua diagram tersebut mempunyai bentuk dan disusun berdasarkan prinsip yang sama.