Modul 13 - CPM dan PERT

advertisement
METODE JALUR KRITIS (CPM, CRITICAL PATH METHOD), & PERT
Proyek membutuhkan perencanaan, koordinasi , dan pengawasan secara teliti
karena menyangkut berbagai macam kegiatan.Proyek didefinisikan sebagai suatu
system yang kompleks yang melibatkan koordinasi dari sejumlah bagian yang terpisah
dari organisasi dan di dalamnya terdapat skedul dan syarat-syarat di mana kita harus
bekerja. Oleh karena itu keberhasilan suatu proyek bergantung pada ketepatan
pemilihan seseorang sebagai manajer proyek dan kerja keras serta dedikasi anggota
team proyek.
Pada waktu yang lalu, manajemen proyek telah dipakai secara luas dalam
bidang militer, industri ruang angkasa, industri pesawat terbang, dan berbagai industri
konstruksi. Keberhasilan yang telah dicapai oleh industri tersebut, menjadikan
manajemen proyek dihormati sebagai bagian proyek dapat pula diterima dalam
pengembangan produk, organisasi non- profit , institusi keuangan, dan sector
pemerintahan. Luasnya pemakaian manajemen proyek saat ini menunjukan bahwa
ukuran organisasi bukanlah faktor kunci yang menyebabkan perlunya manajemen
proyek.
Secara umum manajemen proyek mempunyai tiga tahapan sebagai berikut :
1. Perencanaan
Tahapan ini meliputi : identifikasi kegiatan, perkiraan waktu kegiatan, dan
hubungan logika ketergantungan antar kegiatan. Dalam metode jalur keritis ( CPM )
dan program evaluation review technique ( PERT ) tahapan ini menghasilkan diagram
network.
2. Skeduling
Berdasarkan tahapan perencanaan dibuatlah skedul sumberdaya yang
diperlukan seperti : tenaga kerja, mesin dan uang untuk setiap kegiatan.
3. Pengawasan
Tahapan ini meliputi laporan perkembangan proyek, memperbaharui diagram
network dalam menghadapi setiap terjadi perubahan selama proyek berlangsung.
http://www.mercubuana.ac.id
Jika waktu paling cepat untuk memulai kegiatan disebut SPCi dan waktu paling
cepat untuk menyelesaikan kegiatan tersebut SPCi serta lama kegiatan disebut Li
maka,
SPCi = mak (SPCi +Li)
Apabila suatu peristiwa menunggu dua atau lebih peristiwa selesai, atau terdapat dua
kegiatan atau lebih yang menuju satu peristiwa, maka SPCj diambil jumlah maksimum.
Menghitung Saat Paling Lambat
SPL berada dibagian kanan bawah lingkaran jika saat jika saat paling lambat
untuk memulai kegiatan tersebut SPLi dan saat paling lambat untuk menyelesaikan
kegiatan disebut SPLj dan lama kegiatan disebut Li maka,
SPLi = Min ( SPl j-Li )
Apabila terdapat dua kegiatan atau lebih yang keluar dari satu peristiwa, maka SPLi
diambil jumlah yang minimum.
Jalur Kritis
Jalur kritis adalah jalur yang terdiri dari kegiatan kritis. Jika dilihat dari prosedur
menghitung umur proyek, maka total waktu jalur kritis sama dengan umur proyek. Oleh
karena itu jalur kritis dapat pula didefinisikan sebagai jalur yang memiliki waktu
terpanjang dari semua jalur yang dimulai dari peristiwa awal sampai peristiwa yang
terakhir. Dalam diagram network mungkin saja terdapat lebih dari satu jalur kritis,
bahkan semua jalur yang ada dalam network diagram dapat merupakan jalir kritis.
Kegunaan jalur kritis adalah untuk mengetahui kegiatan yang memiliki
kepekaan sangat tinggi atas keterlambatan penyelesaian keterlambatan penyelesaian,
maka akan memperlambat penyelesaian waktu proyek secara keseluruhan, meskipun
kegiatan lain tidak mengalami keterlambatan. Demikian pula halnya jika diinginkan
percepatan penyelesaian proyek secara keseluruhan, maka percepatlah waktu
penyelesaian kegiatan kritis. Oleh karena itu selama jangka waktu penyelesaian
proyek jalur kritis dapat berubah sebagai akibat dari keterlambatan atau percepatan
penyelesaian kegiatan.
Kegiatan kritis memiliki SPC = SPL baik untuk peristiwa awal maupun peristiwa
akhir dari kegiatan yang bersangkutan. Apabila suatu peristiwa memiliki SPC = SPL
baik untuk peristiwa tersebut disebut peristiwa kritis.
Biaya dan Waktu Percepatan Proyek
Misalnya, kegiatan B memiliki waktu normal selama 3 hari dengan total biaya
Rp 40.000,00-. Jika kegiatan B dipercepat menjadi 2 hari maka total biaya menjadi Rp
http://www.mercubuana.ac.id
Progam Evaluation and Review Technique : PERT
Dalam metode jalur kritis atau CPM waktu pengerjaan setiap kegiataan,
secara relatif sudah dapat diperkirakan dengan pasti. Dalam kenyataanya mungkin
suatu proyek mempunyai waktu penggerjaan yang tida dapat diperkirakan secara
pasti.
Metode yang telah dirancang untuk menentukan lama waktu pengerjaan
kegiatan adalah variable random dan disebut dengan Progam Evaluation and
Review Technique (PERT). Waktu setiap kegiatan dihitung atas dasar 3 perkiraan
yaitu waktu optimistis. Pesimistis, dan waktu paling mungkin. Notasi yang digunakan
untuk ketiga waktu perkiraan tersebut adalah
.ά = waktu optimis
b = waktu pesimistis
m=waktu paling mungkin
Berdasarkan nilai ketiga parameter tersebut, perkiraan lama waktu kegiatan atau
sama dengan istilah rata-rata atau mean dalam bahasa sehari-hari dapat dihitung
dengan cara sebagai berikut:
Mean = a + 4m + b
6
Dalam persaman tersebut ,setiap a dan b mempunyai bobot satu dan waktu normal
memiliki bobot 4. Oleh karena itu total bobot adalah 6 (1+1+4) dan dibagi dengan 6
sebagai rata-rata bobot. Sedangkan b - a sama dengan 6 standar deviasi. Berarti
satu standar deviasi sama denga b - a dibagi 6 atau
standar deviasi = b - a
6
Langkah – langkah metode PERT
1. Tentukan nilai a, b dan m untuk setiap kegiatan, setelah itu hitung mean dan
standar deviasi dengan menggunakan persamaan diatas.
2. Gunakan rata-rata (mean) waktu kegiatan langkah 1, kemudian buatlah network
PERT
seperti
dalam
metode
jalur
keritis
SPCi,SPCj,SPLi,SPLj, dan jalur keritisnya.
http://www.mercubuana.ac.id
(CPM)
dan
tentukan
Download