PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI 101774 SAMPALI DAITIN TARIGAN * DAN SYAFRIYANI YUNINGSIH ** *Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ** Mahasiswa Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED Email: [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode eksperimen terhadap peningkatan hasil belajar Sains, pokok bahasan sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V A SD Negeri 101774 Sampali. Sebelum pemberian tindakan penelitian melihat hasil belajar siswa ketika mengadakan observasi khususnya pada pokok bahasan sifat-sifat cahaya. Dari 37 siswa yang mencapai tingkat ketuntasan sebanyak 1 orang atau 2,70% dan sebanyak 36 siswa atau 97,29% belum mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan. Yang mana nilai rata-rata perkelasnya sebesar 38,10. Berdasarkan hasil observasi sebelum mengadakan penelitian tersebut, peneliti berupaya melakukan tindakan yang mana untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode eksperimen. Dari pos test yang diadakan pada siklus I nilai ratarata siswa sebesar 61,6 dengan tingkat belajar secara klasikal sebanyak 15 siswa (40,54%). Berdasarkan hasil pos test I, penelitian lebih memperhatikan ke penggunaan metode eksperimen. Peningkatan hasil belajar tersebut dipadukan kerja kelompok serta pengerjaan soal latihan. Setelah pemberian tindakan pada siklus II dari 37 siswa diperoleh tingkat ketuntasan sebanyak 33 siswa (89,18%) dan sebanyak 4 siswa (10,81%). Dari hasil observasi sebelum siklus, siklus I dan siklus II diperoleh hasil bahwa menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang pada khususnya pada pokok bahasan sifat-sifat cahaya. Hasil ini ditunjukkan dengan adanya hasil peningkatan belajar secara klasikal mulai dari siklus I sampai dengan siklus II atau pos test II sebesar 48,64%. Hal ini berarti bahwa model pembelajaran Metode Eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V-A SDN No. 101774 Sampali. Kata kunci: Sains, sifat-sifat cahaya, metode eksperimen PENDAHULUAN Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang terjadi dalam bentuk informasi/materi pelajaran. Bila teijadi proses belajar mengajar, maka bersama itu pula teijadi proses mengajar. Muhibbin Syah ( 2008 : 89) mengemukakan bahwa "belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan". Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun dilingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Pada kenyataan di SD Negeri 101774 Sampali, jika diperhatikan hasil belajar sains masih tergolong rendah dimana nilai siswa rata - rata 5,6 sementara nilai yang diharapkan adalah 6,5 keatas. Rata- rata yang mencapai hanya ada 1 orang siswa dari 37 siswa, dimana 27% yang mencapai kelulusan dan 73% yang 157 gagal. Hal ini disebabkan karena metode yang digunakan guru adalah metode ceramah, sehingga pembelajaran tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkan- Akhirnya siswa dalam kegiatan belajar kebanyakan bermain - main acuh tak acuh sehingga siswa tidak ada lagi semangat dalam menerima pelajaran. Metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode sangat diperlukan oleh guru dengan penggunaan metode bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Menguasai metode mengajar merupakan keniscayaan, sebab seorang guru tidak akan dapat mengajar dengan baik apabila guru tidak menguasai metode secara tepat. Pada saat ini, jika diperhatikan guru cenderung kurang menentukan metode apa yang tepat dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran berlangsung monoton dan terkesan membosankan. Banyak metode belajar mengajar yang dapat digunakan oleh guru di sekolah seperti: metode ceramah, metode diskusi, metode eksperimen, metode tanya jawab serta berbagai metode lainnya. Dengan demikian, salah satu hal yang mendasar untuk dipahami guru adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Untuk mencapai tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa yang baik dalam materi bagianbagian daun dan iungsinya pada mata pelajaran sains, banyak metode pembelajaran yang digunakan guru. Dalam memilih metode mengajar, guru seharusnya mengetahui prinsip - prinsip pemilihan metode tersebut sesuai dengan materi pelajaran yang akan diajarkan sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan efesien. Penggunaan metode eksperimen pada pokok bahasan bagian- bagian daun dan fungsinya akan sangat menambah efektivitas pengajaran, hal ini dikarenakan metode ini merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa. Selama proses pembelajaran siswa melakukan percobaan sendiri, menyelidiki sendiri maka hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam ingatan dan tidak mudah dilupakan anak. Dengan percobaan sendiri, hasil dari pengajaran tersebut maka akan meningkatkan perkembangan siswa. Penggunaan metode eksperimen akan sangat berkesan terhadap siswa, karena dengan melakukan percobaan sendiri dan menyelidiki sendiri maka hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam ingatan dan tidak mudah dilupakan anak. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan metode eksperimen adalah merupakan suatu bentuk pembelajaran yang melibatkan peserta didik. Dengan melakukan percobaan sendiri maka hasil belajar siswa akan semakin meningkat karena siswa didorong untuk mengetahui suatu hal yang baru. 158 Dari latar belakang masalah tersebut penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai "Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Pokok Bahasan Sifat-Sifat Cahaya Pada Siswa Kelas V A SD Negeri 101774 Sampali. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Clasroom Action Research) dengan siswa SD Negeri 101774 Sampali. Dimana penelitian berupaya memaparkan pengaruh metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sains. Subjek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V A dengan jumlah 37 orang siswa SD Negeri 101774 Sampali. a) Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan ini yang dilakukan adalah merencanakan tindakan yang akan dilakukan yaitu berupa skenario pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan siklus I adalah sebagai berikut : 1. Mengumpulkan permasalahan yang dialami siswa dalam pembelajaran sains pada pokok bahasan sifat-sifat cahaya. 2. Menyusun rencana pembelajaran untuk setiap kali pertemuan. 3. Menyusun alat evaluasi berupa fee tes pilihan berganda dari pelajaran sains pokok bahasan sifat-sifat cahaya yang akan diajarkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang telah dicapai siswa dalam setiap siklus dengan diterapkannya dengan pendekatan metode eksperimen. b) Tahap Pelaksanaan Tindakan Setelah tahap perencanaan disusun, maka tahap selanjutnya adalah melaksanakan rencana pembelajaran yang telah direncanakan RPP. Pelaksanaan tindakan tersebut yaitu : 1. Guru menjelaskan secara singkat materi sifat-sifat cahaya. 2. Guru meminta siswa melakukan pengamatan, menganalisis, membuat kesimpulan dan mengkaji tentang materi sifatsifat cahaya. 3. Setelah proses pembelajaran selesai, siswa diminta untuk menunjukan hasil eksperimen 4. Guru memberikan kesimpulan bersama dengan siswa tentang materi sifat-sifat cahaya. c) Tahap Observasi Observasi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian tindakan dengan rencana yang telah ditetapkan sekaligus mengetahui sejauh mana tindakan dapat menghasilkan perubahan yang sesuai dengan yang dikehendaki. Peneliti juga dapat melihat kesulitankesulitan yang dialami siswa sewaktu pembelajaran berlangsung. Kegiatan yang diamati yaitu meliputi kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. 159 Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian tindakan dengan rencana dan guna mengetahui sejauh mana pelaksanaan tindakan dapat menghasilkan perubahan yang sesuai dengan hasil yang dikehendaki. d) Tahap Refleksi Tahap refleksi dilakukan dengan mempertimbangkan pedoman mengajar yang dilakukan serta melihat kesesuaian yang dicapai dengan yang diinginkan dalam pembelajaran yang pada akhirnya di temukan kelebihan dan kekurangan, dimana jika ditemukan kekurangan maka akan dilakukan tindakan perbaikan pada siklus II. Setelah siklus I dijalankan dan hasil yang dicapai belum sesuai dengan yang diharapkan, maka dilakukan kembali tahap-tahap diatas untuk dilakukan pada siklus II dan siklus selanjutnya sampai hasil belajar yang diharapkan tercapai. Pelaksanaan siklus II dilaksanakan setelah melakukan perbaikanperbaikan pada rencana pembelajaran dan tindakan yang akan dilakukan dengan urutan-urutan seperti yang dilaksanakan pada siklus I. Teknik Pengumpulan Data Observasi Observasi dapat diartikan sebagai penghimpun bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis yang di jadikan objek pengamatan. Kegiatan ini meliputi kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui ketidaksesuainan dengan rencana yang telah disusun. Tes Tes adalah pengingkatan salah satu evaluasi yang dilakukan untuk mengukur hasil belejar siswa dan suatu bahan ajr yang disampaikan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes berganda. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 101774 Sampali di kelas Vdan jumlah siswa sebanyak 37 orang yang terdiri dari siswa laki-laki sebanyak 21 orang dan siswa perempuan sebanyak 16 orang. Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini disajikan dengan menampilkan analisis kuantitatif dan analisis persentase. Analisis tersebut digunakan untuk memperoleh hasil Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek kognitif pada pelajaran IPA pokok bahasan sifat-sifat cahaya dengan menggunakan metode eksperimen di kelas V SD Negeri 101774 Sampali Tahun Ajaran 2011/2012. Sebelum pemberian tindakan penelitian melihat hasil belajar siswa ketika mengadakan observasi khususnya pada pokok bahasan sifatsifat cahaya. Dari 37 siswa yang mencapai tingkat ketuntasan sebanyak 1 orang atau 2,70% dan sebanyak 36 siswa atau 97,29% 160 belum mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan. Yang mana nilai rata-rata perkelasnya sebesar 38,10. Berdasarkan hasil observasi sebelum mengadakan penelitian tersebut, peneliti berupaya melakukan tindakan yang mana untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode eksperimen. Pembelajaran yang dilakukan dalam bentuk dua siklus, setiap diakhiri dengan pos test. Dari pos test yang diadakan pada siklus I nilai rata-rata siswa sebesar 61,6 dengan tingkat belajar secara klasikal sebanyak 15 siswa (40,54%). Berdasarkan hasil pos test I, penelitian lebih memperhatikan ke penggunaan metode eksperimen. Peningkatan hasil belajar tersebut dipadukan kerja kelompok serta pengerjaan soal latihan. Setelah pemberian tindakan pada siklus II dari 37 siswa diperoleh tingkat ketuntasan sebanyak 33 siswa (89,18%) dan sebanyak 4 siswa (10,81%). Dari hasil observasi sebelum siklus, siklus I dan siklus II diperoleh hasil bahwa menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang pada khususnya pada pokok bahasan sifatsifat cahaya. Hasil ini ditunjukkan dengan adanya hasil peningkatan belajar secara klasikal mulai dari siklus I sampai dengan siklus II atau pos test II sebesar 48,64%. Berdasarkan hasil lembar observasi untuk guru dengan menggunakan metode eksperimen yang diperoleh adalah pada siklus pertama (pertemuan I) yaitu 74 dengan nilai rata-rata 3,7 dengan kriteria baik (B), sedangkan pada (pertemuan II) yaitu 75 dengan nilai rata-rata 3,75 dengan kriteria baik (B), sedangkan pada (pertemuan II) yaitu 80 dengan nilai rata-rata 4 dengan criteria sangat baik (SB). No Siklus Jumlah Siswa Yang Hasil Belajarnya Tuntas 1 Pra Siklus 1 2,70% 38,10 2 Siklus I 15 40,54% 61,62 3 Siklus II 33 89,18% 86,75 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil pengamatan yang peneliti lakukan tentang hasil belajar siswa di kelas V SDN 064975 Persentase Rata-rata Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Medan Denai, ternyata metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa, Dengan demikian berarti metode eksperimen sangat cocok diterapkan dalam proses 161 pembelajaran, khususnya pada IPA di kelas V SDN 101774 Sampali. Saran Berdasarkan pembahasan di atas, ada beberapa hal yang perlu disarankan sebagai berikut: 1. Sebaiknya siswa memiliki buku penunjang lain selain buku paket yang diberikan guru untuk menambah pengetahuan. 2. Untuk dapat melakukan proses belaajr mengajar dengan menggunakan metoide eksperimen diperlukan pemahaman guru bidang study tentang metode eksperimen tersebut, baik dari segi persiapan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi. 3. Sebaiknya guru menggunakan metode eksperimen dalam kegiatan belajar mengajar, karena metode ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 4. Bagi siswa diharapkan agar lebih meningkatkan kemampuan dan motivasi dalam belajar, serta aktif memberikan pertanyaan – pertanyaan kepada guru terutama pada materi pelajaran yang kurang dimengerti. 5. Perlu dilakukan penelitian lanjut oleh peeliti lain guna memberikan masukan yang konstruktif bagi dunia pendidikan khususnya dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menggun akan metode– metode eksperimen. RUJUKAN Abdurrahman, M. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta Amri, Sofan. 2010. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : CV. Yrama Widya Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara Arsyad, Azhar. 2000. Media Pengajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Bandu, Patta. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara Depdiknas. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam. Departemen Pendidikan Nasional. Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru Dan Anak Didik. Jakarta : PT. Rineka Cipta _________, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta _________, Syaiful Bahri, 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta Hamzah, B. Uno. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara Iskandar. 2009. Psikologi Pendidikan. Ciputat : PT. Gaung Persada Press Kemala Rosa. 2006. Jelajah IPA. Jakarta : PT. Yudhistira Muhibbinsyah. 2004. Psikologi Pendidikan Dengan 162 Pendekatan Baru. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya Munandar, Dkk. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Grafindo Persada Roestiyah. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta Sagala, Syaiful. 2009. Konsep Dan Makna Pembalajaran. Bandung : PT. Alfabeta Samatowa, Usman. 2010. Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar. Jakarta : PT. Indeks Sardiman, A.M. 2009. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. 163