157 PENDAHULUAN Sebagian orang beranggapan

advertisement
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SAINS POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA
PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI 101774 SAMPALI
DAITIN TARIGAN * DAN SYAFRIYANI YUNINGSIH **
*Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED
** Mahasiswa Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED
Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode
eksperimen terhadap peningkatan hasil belajar Sains, pokok bahasan sifat-sifat cahaya
pada siswa kelas V A SD Negeri 101774 Sampali. Sebelum pemberian tindakan
penelitian melihat hasil belajar siswa ketika mengadakan observasi khususnya pada
pokok bahasan sifat-sifat cahaya. Dari 37 siswa yang mencapai tingkat ketuntasan
sebanyak 1 orang atau 2,70% dan sebanyak 36 siswa atau 97,29% belum mencapai
ketuntasan belajar yang diharapkan. Yang mana nilai rata-rata perkelasnya sebesar 38,10.
Berdasarkan hasil observasi sebelum mengadakan penelitian tersebut, peneliti berupaya
melakukan tindakan yang mana untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan
menggunakan metode eksperimen. Dari pos test yang diadakan pada siklus I nilai ratarata siswa sebesar 61,6 dengan tingkat belajar secara klasikal sebanyak 15 siswa
(40,54%). Berdasarkan hasil pos test I, penelitian lebih memperhatikan ke penggunaan
metode eksperimen. Peningkatan hasil belajar tersebut dipadukan kerja kelompok serta
pengerjaan soal latihan. Setelah pemberian tindakan pada siklus II dari 37 siswa diperoleh
tingkat ketuntasan sebanyak 33 siswa (89,18%) dan sebanyak 4 siswa (10,81%). Dari
hasil observasi sebelum siklus, siklus I dan siklus II diperoleh hasil bahwa menggunakan
metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang pada khususnya pada
pokok bahasan sifat-sifat cahaya. Hasil ini ditunjukkan dengan adanya hasil peningkatan
belajar secara klasikal mulai dari siklus I sampai dengan siklus II atau pos test II sebesar
48,64%. Hal ini berarti bahwa model pembelajaran Metode Eksperimen dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V-A SDN No. 101774 Sampali.
Kata kunci: Sains, sifat-sifat cahaya, metode eksperimen
PENDAHULUAN
Sebagian orang beranggapan
bahwa belajar adalah semata-mata
mengumpulkan atau menghafalkan
fakta-fakta yang terjadi dalam bentuk
informasi/materi pelajaran. Bila
teijadi proses belajar mengajar, maka
bersama itu pula teijadi proses
mengajar. Muhibbin Syah ( 2008 :
89) mengemukakan bahwa "belajar
adalah kegiatan yang berproses dan
merupakan unsur yang sangat
fundamental
dalam
setiap
penyelenggaraan jenis dan jenjang
pendidikan". Ini berarti bahwa
berhasil atau gagalnya pencapaian
tujuan
pendidikan
itu
amat
bergantung pada proses belajar yang
dialami siswa, baik ketika ia berada
di sekolah maupun dilingkungan
rumah atau keluarganya sendiri.
Pada kenyataan di SD Negeri
101774 Sampali, jika diperhatikan
hasil belajar sains masih tergolong
rendah dimana nilai siswa rata - rata
5,6 sementara nilai yang diharapkan
adalah 6,5 keatas. Rata- rata yang
mencapai hanya ada 1 orang siswa
dari 37 siswa, dimana 27% yang
mencapai kelulusan dan 73% yang
157
gagal. Hal ini disebabkan karena
metode yang digunakan guru adalah
metode
ceramah,
sehingga
pembelajaran tidak dapat mencapai
tujuan yang diinginkan- Akhirnya
siswa dalam kegiatan belajar
kebanyakan bermain - main acuh tak
acuh sehingga siswa tidak ada lagi
semangat dalam menerima pelajaran.
Metode merupakan suatu cara
yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dalam
kegiatan belajar mengajar, metode
sangat diperlukan oleh guru dengan
penggunaan metode bervariasi sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai.
Menguasai
metode
mengajar
merupakan
keniscayaan,
sebab
seorang guru tidak akan dapat
mengajar dengan baik apabila guru
tidak menguasai metode secara tepat.
Pada
saat
ini,
jika
diperhatikan guru cenderung kurang
menentukan metode apa yang tepat
dalam proses pembelajaran sehingga
pembelajaran berlangsung monoton
dan terkesan membosankan. Banyak
metode belajar mengajar yang dapat
digunakan oleh guru di sekolah
seperti: metode ceramah, metode
diskusi, metode eksperimen, metode
tanya jawab serta berbagai metode
lainnya. Dengan demikian, salah satu
hal yang mendasar untuk dipahami
guru adalah bagaimana memahami
kedudukan metode sebagai salah satu
komponen
bagi
keberhasilan
kegiatan belajar mengajar.
Untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran dan hasil belajar siswa
yang baik dalam materi bagianbagian daun dan iungsinya pada mata
pelajaran sains, banyak metode
pembelajaran yang digunakan guru.
Dalam memilih metode mengajar,
guru seharusnya mengetahui prinsip
- prinsip pemilihan metode tersebut
sesuai dengan materi pelajaran yang
akan
diajarkan
sehingga
pembelajaran menjadi lebih efektif
dan efesien.
Penggunaan
metode
eksperimen pada pokok bahasan
bagian- bagian daun dan fungsinya
akan sangat menambah efektivitas
pengajaran, hal ini dikarenakan
metode ini merupakan suatu cara
untuk mengembangkan cara belajar
siswa. Selama proses pembelajaran
siswa melakukan percobaan sendiri,
menyelidiki sendiri maka hasil yang
diperoleh akan tahan lama dalam
ingatan dan tidak mudah dilupakan
anak. Dengan percobaan sendiri,
hasil dari pengajaran tersebut maka
akan meningkatkan perkembangan
siswa.
Penggunaan
metode
eksperimen akan sangat berkesan
terhadap siswa, karena dengan
melakukan percobaan sendiri dan
menyelidiki sendiri maka hasil yang
diperoleh akan tahan lama dalam
ingatan dan tidak mudah dilupakan
anak.
Dari pendapat di atas dapat
disimpulkan metode eksperimen
adalah merupakan suatu bentuk
pembelajaran
yang
melibatkan
peserta didik. Dengan melakukan
percobaan sendiri maka hasil belajar
siswa akan semakin meningkat
karena siswa didorong untuk
mengetahui suatu hal yang baru.
158
Dari latar belakang masalah tersebut
penulis merasa tertarik untuk
mengadakan penelitian mengenai
"Penerapan Metode Eksperimen
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Sains Pokok Bahasan Sifat-Sifat
Cahaya Pada Siswa Kelas V A SD
Negeri 101774 Sampali.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (Clasroom
Action Research) dengan siswa SD
Negeri 101774 Sampali. Dimana
penelitian berupaya memaparkan
pengaruh
metode
eksperimen
terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran sains.
Subjek penelitian dalam
penelitian tindakan kelas ini adalah
siswa kelas V A dengan jumlah 37
orang siswa SD Negeri 101774
Sampali.
a) Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini yang
dilakukan adalah merencanakan
tindakan yang akan dilakukan yaitu
berupa
skenario
pembelajaran.
Kegiatan yang dilakukan dalam
tahap perencanaan siklus I adalah
sebagai berikut :
1. Mengumpulkan
permasalahan
yang dialami siswa dalam
pembelajaran sains pada pokok
bahasan sifat-sifat cahaya.
2. Menyusun rencana pembelajaran
untuk setiap kali pertemuan.
3. Menyusun alat evaluasi berupa
fee tes pilihan berganda dari
pelajaran sains pokok bahasan
sifat-sifat cahaya yang akan
diajarkan untuk mengetahui
tingkat keberhasilan yang telah
dicapai siswa dalam setiap siklus
dengan diterapkannya dengan
pendekatan metode eksperimen.
b) Tahap
Pelaksanaan
Tindakan
Setelah tahap perencanaan
disusun, maka tahap selanjutnya
adalah
melaksanakan
rencana
pembelajaran
yang
telah
direncanakan RPP. Pelaksanaan
tindakan tersebut yaitu :
1. Guru menjelaskan secara singkat
materi sifat-sifat cahaya.
2. Guru meminta siswa melakukan
pengamatan,
menganalisis,
membuat
kesimpulan
dan
mengkaji tentang materi sifatsifat cahaya.
3. Setelah proses pembelajaran
selesai, siswa diminta untuk
menunjukan hasil eksperimen
4. Guru memberikan kesimpulan
bersama dengan siswa tentang
materi sifat-sifat cahaya.
c) Tahap Observasi
Observasi dilakukan untuk
mengetahui kesesuaian tindakan
dengan rencana
yang telah
ditetapkan sekaligus mengetahui
sejauh
mana
tindakan
dapat
menghasilkan perubahan yang sesuai
dengan yang dikehendaki. Peneliti
juga dapat melihat kesulitankesulitan yang dialami siswa
sewaktu pembelajaran berlangsung.
Kegiatan yang diamati yaitu
meliputi kegiatan guru dan siswa
dalam
proses
pembelajaran.
159
Pengamatan ini bertujuan untuk
mengetahui kesesuaian tindakan
dengan
rencana
dan
guna
mengetahui sejauh mana pelaksanaan
tindakan
dapat
menghasilkan
perubahan yang sesuai dengan hasil
yang dikehendaki.
d) Tahap Refleksi
Tahap
refleksi
dilakukan
dengan
mempertimbangkan
pedoman mengajar yang dilakukan
serta melihat kesesuaian yang
dicapai dengan yang diinginkan
dalam pembelajaran yang pada
akhirnya di temukan kelebihan dan
kekurangan, dimana jika ditemukan
kekurangan maka akan dilakukan
tindakan perbaikan pada siklus II.
Setelah siklus I dijalankan dan
hasil yang dicapai belum sesuai
dengan yang diharapkan, maka
dilakukan kembali tahap-tahap diatas
untuk dilakukan pada siklus II dan
siklus selanjutnya sampai hasil
belajar yang diharapkan tercapai.
Pelaksanaan siklus II dilaksanakan
setelah
melakukan
perbaikanperbaikan
pada
rencana
pembelajaran dan tindakan yang
akan dilakukan dengan urutan-urutan
seperti yang dilaksanakan pada
siklus I.
Teknik Pengumpulan Data
Observasi
Observasi dapat diartikan sebagai
penghimpun bahan-bahan keterangan
yang dilakukan dengan mengadakan
pengamatan dan pencatatan secara
sistematis yang di jadikan objek
pengamatan. Kegiatan ini meliputi
kegiatan guru dan siswa dalam
pembelajaran.
Observasi
ini
bertujuan
untuk
mengetahui
ketidaksesuainan dengan rencana
yang telah disusun.
Tes
Tes adalah pengingkatan salah satu
evaluasi yang dilakukan untuk
mengukur hasil belejar siswa dan
suatu bahan ajr yang disampaikan.
Tes yang digunakan dalam penelitian
ini adalah tes berganda.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan di
SD Negeri 101774 Sampali di kelas
Vdan jumlah siswa sebanyak 37
orang yang terdiri dari siswa laki-laki
sebanyak 21 orang dan siswa
perempuan sebanyak 16 orang.
Laporan Penelitian Tindakan
Kelas
ini
disajikan
dengan
menampilkan analisis kuantitatif dan
analisis persentase. Analisis tersebut
digunakan untuk memperoleh hasil
Penelitian Tindakan Kelas yang
digunakan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada aspek kognitif
pada pelajaran IPA pokok bahasan
sifat-sifat
cahaya
dengan
menggunakan metode eksperimen di
kelas V SD Negeri 101774 Sampali
Tahun Ajaran 2011/2012.
Sebelum pemberian tindakan
penelitian melihat hasil belajar siswa
ketika
mengadakan
observasi
khususnya pada pokok bahasan sifatsifat cahaya. Dari 37 siswa yang
mencapai
tingkat
ketuntasan
sebanyak 1 orang atau 2,70% dan
sebanyak 36 siswa atau 97,29%
160
belum mencapai ketuntasan belajar
yang diharapkan. Yang mana nilai
rata-rata perkelasnya sebesar 38,10.
Berdasarkan hasil observasi
sebelum mengadakan penelitian
tersebut,
peneliti
berupaya
melakukan tindakan yang mana
untuk meningkatkan hasil belajar
siswa dengan menggunakan metode
eksperimen. Pembelajaran yang
dilakukan dalam bentuk dua siklus,
setiap diakhiri dengan pos test. Dari
pos test yang diadakan pada siklus I
nilai rata-rata siswa sebesar 61,6
dengan tingkat belajar secara klasikal
sebanyak 15 siswa (40,54%).
Berdasarkan hasil pos test I,
penelitian lebih memperhatikan ke
penggunaan metode eksperimen.
Peningkatan hasil belajar tersebut
dipadukan kerja kelompok serta
pengerjaan soal latihan. Setelah
pemberian tindakan pada siklus II
dari 37 siswa diperoleh tingkat
ketuntasan sebanyak 33 siswa
(89,18%) dan sebanyak 4 siswa
(10,81%).
Dari hasil observasi sebelum
siklus, siklus I dan siklus II diperoleh
hasil bahwa menggunakan metode
eksperimen dapat meningkatkan
hasil belajar siswa yang pada
khususnya pada pokok bahasan sifatsifat cahaya. Hasil ini ditunjukkan
dengan adanya hasil peningkatan
belajar secara klasikal mulai dari
siklus I sampai dengan siklus II atau
pos test II sebesar 48,64%.
Berdasarkan
hasil
lembar
observasi untuk guru dengan
menggunakan metode eksperimen
yang diperoleh adalah pada siklus
pertama (pertemuan I) yaitu 74
dengan nilai rata-rata 3,7 dengan
kriteria baik (B), sedangkan pada
(pertemuan II) yaitu 75 dengan nilai
rata-rata 3,75 dengan kriteria baik
(B), sedangkan pada (pertemuan II)
yaitu 80 dengan nilai rata-rata 4
dengan criteria sangat baik (SB).
No
Siklus
Jumlah Siswa
Yang Hasil
Belajarnya
Tuntas
1
Pra Siklus
1
2,70%
38,10
2
Siklus I
15
40,54%
61,62
3
Siklus II
33
89,18%
86,75
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang
peneliti lakukan tentang hasil belajar
siswa di kelas V SDN 064975
Persentase
Rata-rata Ketuntasan
Hasil Belajar Siswa
Medan Denai, ternyata metode
eksperimen dapat meningkatkan
hasil belajar siswa, Dengan demikian
berarti metode eksperimen sangat
cocok diterapkan dalam proses
161
pembelajaran, khususnya pada IPA
di kelas V SDN 101774 Sampali.
Saran
Berdasarkan pembahasan di atas, ada
beberapa hal yang perlu disarankan
sebagai berikut:
1. Sebaiknya siswa memiliki buku
penunjang lain selain buku paket
yang diberikan guru untuk
menambah pengetahuan.
2. Untuk dapat melakukan proses
belaajr
mengajar
dengan
menggunakan
metoide
eksperimen
diperlukan
pemahaman guru bidang study
tentang
metode
eksperimen
tersebut, baik dari segi persiapan,
pelaksanaan sampai dengan
evaluasi.
3. Sebaiknya guru menggunakan
metode
eksperimen
dalam
kegiatan belajar mengajar, karena
metode ini dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
4. Bagi siswa diharapkan agar lebih
meningkatkan kemampuan dan
motivasi dalam belajar, serta
aktif memberikan pertanyaan –
pertanyaan kepada guru terutama
pada materi pelajaran yang
kurang dimengerti.
5. Perlu dilakukan penelitian lanjut
oleh
peeliti
lain
guna
memberikan
masukan
yang
konstruktif bagi dunia pendidikan
khususnya dalam meningkatkan
kemampuan
siswa
dalam
meningkatkan kemampuan siswa
dalam menggun akan metode–
metode eksperimen.
RUJUKAN
Abdurrahman, M. 1999. Pendidikan
Bagi
Anak
Berkesulitan
Belajar. Jakarta : PT. Rineka
Cipta
Amri, Sofan. 2010. Konstruksi
Pengembangan Pembelajaran.
Jakarta: Prestasi Pustaka
Aqib, Zainal. 2006. Penelitian
Tindakan Kelas. Bandung :
CV. Yrama Widya
Arikunto,
Suharsimi.
2008.
Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta : PT. Bumi Aksara
Arsyad, Azhar. 2000. Media
Pengajaran. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada
Bandu, Patta. 2006. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta : PT. Bumi
Aksara
Depdiknas. 2006. Ilmu Pengetahuan
Alam. Departemen Pendidikan
Nasional.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru
Dan Anak Didik. Jakarta : PT.
Rineka Cipta
_________, Syaiful Bahri. 2002.
Psikologi Belajar. Jakarta : PT.
Rineka Cipta
_________, Syaiful Bahri, 2002.
Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta : PT. Rineka Cipta
Hamzah, B. Uno. 2008. Teori
Motivasi dan Pengukurannya.
Jakarta : Bumi Aksara
Iskandar.
2009.
Psikologi
Pendidikan. Ciputat : PT.
Gaung Persada Press
Kemala Rosa. 2006. Jelajah IPA.
Jakarta : PT. Yudhistira
Muhibbinsyah. 2004.
Psikologi
Pendidikan
Dengan
162
Pendekatan Baru. Bandung :
PT. Remaja Rosda Karya
Munandar, Dkk. 2003. Psikologi
Belajar. Jakarta : PT. Grafindo
Persada
Roestiyah. 1998. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta : PT. Rineka
Cipta
Sagala, Syaiful. 2009. Konsep Dan
Makna
Pembalajaran.
Bandung : PT. Alfabeta
Samatowa,
Usman.
2010.
Pembelajaran IPA Di Sekolah
Dasar. Jakarta : PT. Indeks
Sardiman, A.M. 2009. Interaksi Dan
Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
163
Download