bab v kesimpulan dan saran

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kebutuhan domestik air bersih pada 16 kelurahan/desa
yang ditetapkan sebagai permukiman perkotaan adalah sebesar
120,83 lt/det yang dihitung berdasarkan kebijakan target pelayanan
air bersih Kabupaten Pamekasan sebesar 80% pada tahun 2015.
Sementara total kapasitas produksi yang disediakan untuk
memenuhi kebutuhan penduduk hanya sebesar 42.00 lt/dt. Hal ini
menunjukkan bahwa pelayanan distribusi air bersih di permukiman
perkotaan Kabupaten Pamekasan masih belum memenuhi target
pelayanan air bersih Kabupaten Pamekasan yang ditargetkan oleh
Kabupaten Pamekasan, atau masih kurang dari 80% (<80%).
Adapun arahan peningkatan pelayanan distribusi air bersih di
permukiman perkotaan Kabupaten Pamekasan berdasarkan hasil
simulasi model dan kondisi eksisting di wilayah penelitian adalah
sebagai berikut:
1. Terkait dengan faktor kapasitas debit sumber air bersih,
peningkatan pelayanan distribusi air bersih dilakukan
dengan memanfaatkan idle capacity/kelebihan kapasitas
untuk menambah debit aliran air bersih; memanfaatkan
potensi sumber air baku terdekat yang belum dieksplor,
membangun reservoir sebagai sarana penyimpanan air
bagi kelebihan air; meningkatkan kualitas dan
pemeliharaan prasarana sarana pendistribusian air bersih
secara rutin maupun berkala untuk mengurangi jumlah air
yang hilang akibat kebocoran; serta alternatif sumber air
berupa penampungan air hujan (PAH) melalui
pengembangan embung atau bangunan tadah hujan untuk
kelurahan/desa rawan air.
2. Untuk faktor jangkauan jarak dari lokasi permukiman
peningkatan pelayanan distribusi air bersih dilakukan
dengan menambah dan memperluas jaringan distribusi air
bersih baik jaringan transmisi maupun jaringan distribusi
5.1
347
348
pipa tersier ke permukiman-permukiman warga yang
belum terlayani; Memakai mesin pompa air pada kawasan
rawan air minum yang tidak memiliki sumber mata air atau
jauh dari sumber mata air; Menambahkan penampungan
air pada musim hujan untuk dimanfaatkan pada musim;
dan penambahan tinggi tekanan pada sumur bor/sumber air
baku yang digunakan PDAM agar mampu mengalirkan air
sampai ke jaringan yang terjauh.
3. Peningkatan pelayanan distribusi air bersih terkait dengan
faktor pertumbuhan permukiman yang cepat dilakukan
dengan meningkatkan dan mengendalikan pertumbuhan
luas lahan permukiman dengan menerapkan prinsip zoning
regulation; menetapkan zonasi tingkat kepadatan
permukiman yang disesuaikan dengan total luas lahan
kawasan non terbangun pada tiap desa/kelurahan;
menyediakan alternatif
pengganti berupa waduk
penampungan, sumur resapan atau konservasi lainnya;
Meningkatkan peran serta pengembang perumahan untuk
mengadopsi tindakan water management; serta
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam peningkatan
kualitas maupun pengadaan infrastruktur permukiman.
4. Peningkatan pelayanan distribusi air bersih terkait dengan
faktor penetapan tarif yang tinggi terhadap akses
pelayanan air bersih dilakukan dengan mekanisme
penyesuaian
besarnya
tarif
air
bersih
dan
restrukturisasi/penetapan tarif; Melibatkan masyarakat
dalam kebijakan penetapan tarif air minum melalui forum
pelanggan PDAM; serta meterisasi pelanggan secara tepat
dan diikuti dengan pembacaan meteran secara tegas.
5. Peningkatan pelayanan distribusi air bersih terkait dengan
faktor alokasi pendanaan dalam peningkatan prasarana air
bersih dilakukan dengan mengalokasikan dana untuk
peningkatan jaringan pipa transmisi dan tersier melalui
biaya operasional, serta dana untuk peningkatan debit
sumber air; melakukan kerja sama/kemitraan dengan
349
pihak swasta dengan menciptakan iklim investasi yang
sehat; serta sharing pembiayaan antara pemerintah pusat
dan pemerintah propinsi Jawa Timur.
Saran
Saran yang dapat diberikan terkait pengembangan
penelitian lebih lanjut adalah sebagai berikut:
1. Arahan-arahan yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat
dimasukkan menjadi bahan pertimbangan dalam RISPAM Kabupaten Pamekasan dan RPIJM Kabupaten
Pamekasan pada tahun anggaran yang baru
2. Perlu adanya pengendalian, pemantauan, dan evaluasi
dalam setiap arahan peningkatan pelayanan distribusi air
bersih, sehingga arahan yang ada menjadi efektif. Hal ini
diperlukan agar arahan yang diberikan tepat sasaran dan
peningkatan pelayanan distribusi dapat berjalan dengan
optimal dan menghasilkan pemahaman yang lebih
menyeluruh mengenai kondisi lokasi, menciptakan rasa
kepemilikan, dan menjamin keberlanjutan pelayanan
distribusi air bersih. Oleh karena itu nantinya PDAM perlu
berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk melakukan
tahapan monitoring dan dan evaluasi pada kegiatan
peningkatan pelayanan distribusi air bersih.
3. Perlu dilakukan pengkajian kembali sistem jaringan
distribusi PDAM Kabupaten Pamekasan seperti survei
kebocoran air pada pipa distribusi, penggantian pipa-pipa
yang sudah pecah dan penertiban sambungan ilegal.
4. Dalam penelitian ini hanya melihat aspek kuantitas sumber
air bersih, sehingga dalam studi lebih lanjut perlu
dipertimbangkan aspek kualitas sumber air baku dalam
menentukan faktor yang mempengaruhi pelayanan
distribusi air bersih.
5. Untuk studi lebih lanjut dalam menentukan arahan
peningkatan pelayanan distribusi dapat melibatkan peran
stakeholder terkait, seperti dari pihak pemerintah, private
5.2
350
sector, dan masyarakat untuk mendapatkan konsensus
pendapat para pakar, sehingga output yang dihasilkan
menjadi lebih kuat dalam menjadi masukan untuk arahan
peningkatan pelayanan distribusi air bersih.
6. Melihat karakteristik wilayah penelitian berupa kawasan
permukiman perkotaan yang memiliki banyak sumber air
yang telah tereksplor maupun yang belum tereksplor.
Dengan demikian diperlukan kajian lebih mendalam
terkait potensi masing-masing sumber air bersih yang ada
untuk dimanfaatkan dalam peningkatan pelayanan
distribusi air bersih.
7. Perlu dilakukan studi lebih lanjut terkait faktor-faktor yang
mempengaruhi masyarakat dalam dalam membayar tarif
air bersih, berupa analisis WTP (willingness to pay) karena
penelitian ini tidak melihat aspek pembiayaan secara
detail.
Download