KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWANDI PT. ASURANSI JIWA MEGA LIFE Oleh: Mukrodi dan Komarudin ABSTRAK Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk memperoleh bukti empirik tentang kepemimpinan, dan motivasi kerja terhadap Kepuasan kerja. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kepemimpinan, dan motivasi kerja terhadap Kepuasan kerja menggunakan analisis statistik Regresi Uji T dan Uji F. Objek penelitian ialah karyawan di PT. Asuransi Jiwa Mega Life. Data yang berhubungan dengan kepemimpinan, dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja diperoleh dengan menggunakan atau menyebarkan kuesioner. Penelitian ini metode yang digunakan menganalisis data ialah dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Uji Validitas, Uji Reliabilitas dilaksanakan dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh untuk mengetahui faktor yang paling dominan terhadap kepuasan kerja dalam penelitian ini dengan melihat besarnya nilai koefisien regresi, hal ini mengingat jumlah angket masing-masing variabel independen. Kepemimpinan berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan Kerja. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung lebih besar daripada ttabel (7,462 > 1,6531 ). Dengan demikian hipotesis 1 diterima. Motivasi Kerja berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan Kerja. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung lebih besar daripada ttabel (11,139 > 1,6531 ). Dengan demikian hipotesis 2 diterima. Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja, secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan Kerja. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Fhitung lebih besar dari pada Ftabel(6,473 > 1,9693). Dengan demikian hipotesis 3 diterima. Dari ketiga variabel tersebut yang paling banyak mempengaruhi kepuasan Kerja adalah Motivasi Kerja hal ini bisa dilihat dari nilai thitungyang paling besar yaitu sebesar 11,139, sedangkan untuk Regresi bergandanya adalah: Y = 1,685 + 0,400 X1 + 0,585 X2 Bahwa Kepemimpinan yang digunakan di PT. Asuransi Jiwa Mega Life berpengaruh terhadap kepuasan Kerjaakan tetapi perlu adanya penyesuaian kepemimpinan dengan situasi dan kondisi baik terhadap masalah penugasan maupun personal karyawan. Motivasi Kerja karyawan di PT. Asuransi Jiwa Mega Life untuk berperestasi cukup tinggi oleh sebab itu sebaiknya ada peningkatan penghargaan yang antara lain menambah pemberian insentif dengan tetap memperhatikan aturan-aturan yang berlaku. Hal ini bertujuan agar mereka merasa lebih dihargai dan diperhatikan kesejahteraannya. Kepuasan kerja dapat berjalan dengan baik apabila hambatan-hambatan atau permasalahan yang terdapat dalam pemberian Motivasi Kerja dapat diatasi, dan Kepemimpinan dapat menyesuaikan dengan situasi dan kondisi, sehingga dapat ditentukan langkah-langkah perbaikan untuk lebih memacu tingkat kepuasan. Kata kunci: Kepemimpinan, Motivasi, dan Kepuasan Kerja 124 KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 PENDAHULUAN Negri. Namun di PT tersebut banyak A. Latar Belakang Masalah mengalami kendala, yakni terkait dengan Pada era globalisasi seperti saat ini, perusahan diseluruh dunia tanggung jawab karyawan yang belum berlomba- maksimal, minat karyawan yang rendah lomba untuk memperbaiki dirinya demi sehingga memenangkan perusahaan. persaingan global dan mendapatkan tempat dihati konsumennya. Kepemimpinan dan akan mengganggu jalannya Bila perusahaan ingin berhasil dalam motivasi mencapai misinya untuk mendapatkan laba merupakan kunci utama dalam manajemen yang yang memegang peran strategis dan eksitensinya, penting hidup didalam perusahaan tersebut harus terlebih merupakan dahulu memberikan perhatian terhadap merencanakan, kesejahteraan atau pembinaan sumber dalam perusahaan. pencetus kelangsungan Pemimpin tujuan, mengerakan dan mengorganisasikan layak, daya berkembang, maka pihak manusia diakui manajemen yang ada seluruh sumber daya yang dimiliki oleh didalamnya.Karena sumber daya manusia perusahaan dalam rangka mencapai tujuan adalah asset yang paling penting yang yang diinginkan. Tingginya turn over ini berdampak tentunya akan mempengaruhi cost dan langsung. pada perusahaan secara revenue dari perusahan. Karyawan tidak PT. MEGALIFE memberikan bonus akan menunjukkan pelayanan dan kinerja kepada karyawan minimal Rp.250.000 kelas dunia jika mereka merasa tidak perhari dengan pendapatan 5 aplikasi. Jika bahagia dengan pekerjaanya, bosnya dan dalam perhari karyawan tidak mencapai perusahaan tempat dia bekerja. Dan alasan target yang ditentukan perusahaan. Maka dari rasa puas atau tidak puas dari karyawan akan mendapatkan sangsi yang karyawan berada dalam control pemimpin telat ditentukan oleh perusahaan. Untuk perusahaan. mendapatkan bonus, karyawan bagian Motivasi kerja merupakan perilaku telemarketing harus menghubungi nasabah dan faktor-faktor yang mempengaruhi untuk pegawai MEGALIFE, untuk berperilaku terhadap mengajukan asuransi dengan satu di PT. aplikasi, pekerjaannya. PT Mega life adalah salah karyawan satu PT Asuransi terbesar yang ingin rupiah, jika dalam sehari karyawan tidak mengembangkan mendapatkan nasabah, maka karyawan seluruh lapisan perusahaannya masyarakat ke baik tidak masyarakat dalam Negri maupun luar akan akan PT.MEGALIFE. 125 mendapatkan diberikan bonus 50.000 dari KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 bonus yang merupakan awal dari masalah-masalah perusahaan PT. yang muncul dalam organisasi seperti MEGALIFE yaitu berdasarkan tingkat kemangkiran, konflik manager- pekerja, penjualan yang terjadi di PT. MEGALIFE, dan turn over dari pekerja. Dari sisi karena akan menentukan besarnya bonus pekerja ketidakpuasan dapat menurunkan yang didapat oleh setiap karyawan pada moril pekerja, dan menurunkan tampilan tahun tersebut. Dimana bonus merupakan kerja hal kualitas. Untuk diberikan yang meningkatnya pihak sangat berperan dalam meraih prestasi kerja secara Merujuk meningkatkan motivasi kerja karyawan untuk baik kepemimpinan PT. kuantitas terhadap dan maka maupun pentingnya kepuasan peneliti kerja MEGALIFE, sehingga para karyawan karyawan berlomba-lomba untuk menjadi lebih baik menggali wawasan dan pengetahuan serta dari hari ke hari dalam bekerja, tujuan lain melakukanTri Dharma Perguruan Tinggi, untuk memotivasi karyawan sehingga kami selaku dosen Universitas Pamulang diharapkan dapat meningkatkan prestasi melakukan kegiatan Penelitian terhadap kerja karyawan. perusahaan dengan tema mencoba “Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Tabel 1.1 Standar pemberian bonus dan persentase Tahu Jumlah Target Jumlah n karyaw bonus pendapat an yang an bonus diberikan karyawa perusaha n an 2012 280 16.800.0 12.000.0 00 00 2013 187 11.220.0 7.500.00 00 0 2014 112 6.720.00 9.000.00 0 0 2015 80 6.000.00 7.000.00 0 0 Sumber: Observasi Awal Terhadap Kepuasan Karyawan di PT. Mega Life”. B. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi diatas maka peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut: 1. Bagaimana Kepemimpinan di PT. Asuransi Jiwa Mega Life 2. Bagaimana Motivasi karyawan di PT. Asuransi Jiwa Mega Life 3. Bagaimana Pengaruh Kepemimpinan Kepuasan kerja memiliki pengaruh Terhadap langsung maupun tidak langsung terhadap dan Motivasi Kepuasan Karyawan Secara Bersama-sama PT. Mega produktifitas organisasi. Ketidakpuasan Life 126 KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 Gambar Kerangka Berfikir Pengaruh Kepemimpian dan Motivasi Terhadap Kepuasan kerja Karyawan Kepemimpinan X1 X1 Kepuasan Y Motivasi Y X2 X2 a. C. Definisi Manajemen b. Hasibuan (2009), adalah ilmu dan seni mengatur proses Peran c. Peran strategis manajemen SDM lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 2. Fungsi-fungsi manajemen sumber Menurut james F. Stoner dalam T. daya manusia Tani Handoko (2011). Manajemen adalah a) Perencanaan proses perencanaan, pengorganisasian dan b) Pengorganisasiaan. penggunaan sumber daya organisasi agar c) Pengarahan mencapai tujuan organisasi yang telah d) Pengendalian ditetapkan. Mary Parker Follet dalam T. a. Fungsi operasional Tani Handoko (2011) manajemen sebagai a) Pengadaan pegawai seni b) Pengembangan menyelesaikan operasional manajemen SDM pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber dalam administrasi manajemen SDM Manajemen menurut Malayu S.P yang Peran pekerjaan c) Kompensasi melalui orang lain. d) Pengintegrasian 1. Peran manajemen sumber daya e) Pemeliharaan manusia 127 KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 f) antara lain Greenberg dan Baron Pension (2003: 3. Tujuan manajemen sumber daya menyatakan bahwa sebagai proses kepemimpinan manusia a. Member 471) dimana satu individu mempengaruhi pertimbangan suatu kelompok menuju pencapaian manajemen b. Mengimplementasikan tujuan kelompok atau organisaional dan yang menjaga semua kebijakan c. Membantu didefinisikan. Sedangkan pemimpin adalah individu dalam dalam pengembangan arah keseluruhan kelompok atau organisasi yang organisasi dan strategi, paling berpengaruh terhadap orang lain. Sedangkan Robbin dan Judg d. Member dukungan dan kondisi yang akan membantu manager E. Definisi Motivasi Menurut Gie (2006) istilah motivasi ini mencapai Menangani berasal e. berbagai krisis dan situasi sulit dari kata motif yang dapat dalam hubungan antar pekerja diartikan sebagai kekuatan yang terdapat untuk menyakini bahwa mereka dalam diri individu. Motif adalah daya tidak menghambat organisasi penggerak dalam diri seseorang untuk dalam mencapai tujuannya. melakukan mencapai f. Menyediakan media komunikasi aktivitas tujuan tertentu, tertentu. demi Dengan antara pekerja dan manajemen demikian motivasi merupakan dorongan organisasi. yang terdapat dalam diri seseorang untuk g. Bertindak sebagai pemelihara berusaha mengadakan perubahan tingkah standar organisasional dan nilai laku yang lebih baik dalam memenuhi dalam manajemne sumber daya kebutuhan. manusia. D. Kepemimpinan Terdapat banyak ragam tentang pengertian kepemimpinana 128 KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 Aktualisasi diri Penghargaan diri Kepemilikan sosial Rasa aman Kebutuhan fisiologis Sumber : Abraham Maslow Hierarki Kebutuhan Maslow mengutamakan F. Kepuasan adalah sikap menyenangkan pekerjaannya. yang ( Hasibuan, M., 2007, Manajemen Sumber mencintai Daya Manusia, Bumi Aksara, Indonesia emosional dan Kepuasan daripada balas jasa walaupun balas jasa itu penting. Menurut Hasibuan (2007) Kepuasan kerja pekerjaannya kerja Jakarta, hal. 202) (job statisfaction) karyawan harus diciptakan sebaik-baiknya dedikasi, supaya kecintaan, karyawan dicerminkan moral dan meningkat. oleh kerja, G. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam kedisiplinan Sikap moral menjadi ini objek penelitian kerja, penelitian adalah ini penulis yang dalam kepemimpinan kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan sebagai variabel X1, Motivasi sebagai kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar variable X2 dan kepuasan kerja pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar karyawan sebagai variabel Y pada PT. pekerjaan. MEGALIFE cabang soepomoTebet Kepuasan kerja dalam Jakarta Selatan. pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati memperoleh dalam pekerjaan pujian hasil PT. dengan MEGA LIFE Cabang Soepomo berlokasi di Ruko Royal kerja, penempatan, perlakuan, peralatan, dan Palace suasana lingkungan kerja yang baik. Soepomo No.178A, Jakarta Selatan, Karyawan yang lebih suka menikmati adalah departemen penyedia asuransi kepuasan kerja dalam pekerjaan akan lebih jiwa MEGA LIFE dengan jumlah 129 Blok C6/C7/C13 Jl. Dr. KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 seluruh karyawan 107 karyawan, akan responden Valid atau tidak. Uji tetapi mengambil Validasi angket dilakukan dengan karyawan yang sudah bekerja diatas 7 mengambil sampel. Metode uji Tahun dan karyawan yang sudah validitas dan Uji Reabilitas di bekerja selama 7 tahun berjumlah 45 bawah ini menggunakan program karyawan. Pada penelitian ini yang SPSS Versi 19 for Windows. penulis akan dilakukan, penulis ingin membuktikan apakah terdapat 2. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas dilakukan pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap terhadap kepuasan kerja karyawan. Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Dengan dan demikian seberapa dapat besar dilihat intrumen Kepuasan sistem pengaruh Kerja consistency dengan melalui kepemimpinan dan motivasi kerja pendekatan teknik belah dua. terhadap kepuasan kerja karyawannya. 3. Analisis Regresi Linier Berganda Sehingga dengan Pengolahan adanya data yang kepemimpinan dan motivasi kerja berhasil dikumpulkan sesuai dengan kontribusi karyawan, menggunakan komputer dengan maka kepuasan kerja karyawan yang program SPSS Versi 19 for timbul dapat meningkatkan mutu dan windows. kualitas perusahaan. dalam Data bentuk memudahkan diberikan H. Metode Analisa Data 1. Uji Validitas Uji dikumpulkan tabulasi pembacaan penjelasan untuk dan secara deskriptif, dalam metode analisa Validitas data digunakan persamaan regresi dilakukan untuk menguji apakah kuesioner dengan rumus sebagai berikut : yang Ŷ = b0+ b1X1 + b2X2 disampaikan kepada Tabel III-2 Watson Test HasilPerhitungan < 1,08 1,08 – 1,66 1,66 – 2,34 2,34 – 2,92 > 2,92 Klasifikasi Ada korelasi Tanpa Kesimpulan Tidak ada korelasi Tanpa kesimpulan Ada korelasi 130 (III-2) KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 Kepuasan Kerja PT Mega Life Jakarta Selatan. 3. Ho : b1 = b2 = b3 = 0 Tidak terdapat pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja PT Mega Life Jakarta Selatan. Ha : salah satu atau keempat bi ≠ 0 Terdapat pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Kepuasan Kerja PT Mega Life Jakarta Selatan. J. Rancangan Uji Hipotesis Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ho : b1 = 0 Tidak terdapat pengaruh Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja PT Mega Life Jakarta Selatan. Ha : b1 ≠ 0 Terdapat pengaruh Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja PT Mega Life Jakarta Selatan.. 2. Ho : b2 = 0 Tidak terdapat pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja PT Mega Life Jakarta Selatan. Ha : b2 ≠ 0 Terdapat pengaruh Motivasi Kerja terhadap K. Pembahasan dan Hasil Penelitian 1. Data Responden Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Pria Wanita Jumlah Frekuensi 20 60 80 Persentase 25% 75% 100% Tabel 4.3 Jenjang Pendidikan Responden Jenjang pendidikan SMU/SMK Diploma III Strata 1 (S1) Strata 2 (S2) Jumlah 1. Frekuensi 64 8 8 80 Persentase 80% 10% 10% 100% Uji Data masing-masing a. Uji Validitas terhadap Untuk menguji indikator jumlah indikator yang bersangkutan. validitas, Apabila rhitung > rtabel maka dilakukan uji korelasi pada indikatorindikator yang akan digunakan dalam dinyatakan valid. penelitian. perhitungan uji Proses tersebut penelitiannya diketahui dilakukan dengan mengkorelasikan 131 Dari hasil validitas dapat bahwa keseluruhan KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 pertanyaan peneliti yang terhadap diajukan oleh responden bisa 3). Kepuasan Kerja (Y) dipakai karena nilai rhitung > rtabel. 1). Dari tabel r dengan n = 80 Pengujian Validitas Variabel pada Kepemimpinan (X1) pada Pengujian Validitas Variabel tingkat diperoleh signifikansi angka 5 sebesar % 0,220. Dari tabel r dengan n = 80 Sedangkan rhitung dari perhitungan tingkat semuanya > rtabel sehingga dapat diperoleh signifikansi angka sebesar 5 % 0,220. disimpulkan bahwa butir-butir Sedangkan rhitung dari perhitungan pertanyaan pada variabel Kepuasan semuanya > rtabel sehingga dapat Kerja dapat dinyatakan valid. Hasil disimpulkan bahwa butir-butir perhitungan yang dilakukan dengan pertanyaan pada variabel Kepemimpinan dapat valid. Hasil bantuan dinyatakan perhitungan Windows yang Versi dapat 16.0 dilihat for pada lampiran. dilakukan dengan bantuan SPSS b. Uji Reliabilitas. Versi 16.0 for Windows dapat dilihat Sedangkan Uji Reliabilitas pada lampiran. untuk 2). tidaknya Pengujian Validitas Variabel Motivasi Kerja (X2) pada SPSS mengukur reliabel pertanyaan apa variabel Kepemimpinan, Motivasi Kerja dan Dari tabel r dengan n = 80 Kepuasan Kerja dengan mengunakan tingkat software diperoleh signifikansi angka sebesar 5 % SPSS Versi 16.0 for 0,220. Windows dan didapat hasil nilai Sedangkan rhitung dari perhitungan Cronbach Alfa lebih besar dari 0,6. semuanya > rtabel sehingga dapat Dengan demikian ketiga variabel disimpulkan tersebut dikatakan reliabel. bahwa butir-butir pertanyaan pada variabel Motivasi Adapun dari masing-masing variabel Keja dapat dinyatakan valid. Hasil dapat dilihat sebagai berikut: perhitungan yang dilakukan dengan 1). bantuan Kepemimpinan Windows SPSS dapat Versi 16.0 dilihat for pada lampiran. 132 Pengujian Reliabilitas (X1) KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 Tabel IV-3 Pengujian Reliabilitas Kepemimpinan (X1) Cronbach's Alpha Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items 0.944 N of Items 0.945 27 Sumber : Data yang sudah diolah dengan SPSS Versi 16.0 for Windows. 2). Pengujian Reliabilitas Motivasi Kerja (X2) Tabel IV-4 Pengujian Reliabilitas Motivasi Kerja (X2) Cronbach's Alpha Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items 0.945 0.946 N of Items 27 Sumber : Data yang sudah diolah dengan SPSS Versi 16.0 for Windows. 3) Pengujian Reliabilitas Kepuasan Kerja (Y) Tabel IV-5 Pengujian Reliabilitas Kepuasan Kerja (Y) Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items 0.943 27 0.942 Sumber : Data yang sudah diolah dengan SPSS Versi 16.0 for Windows. c. Analisis Regresi Linier Berganda Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda, bertujuan untuk menguji pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja. Model regresi dapat disusun sebagai berikut: Y=α+β1X1+β2X2+℮ (IV-1) Keterangan : Y : Kepuasan Kerja X1 : Kepemimpinan X2 : Motivasi Kerja α : Konstanta β1 : Koefisien regresi variabel Kepemimpinan β2 : Koefisien regresi variabel Motivasi Kerja ℮ : Pengganggu (error) 133 KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 Tabel IV-6 Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Collinearity 95% Confidence Coefficients Interval for B Correlations Statistics Tole Std. Model B 1. (Constant) Error Beta T 1.685 .979 Kepemimpinan .400 .054 .401 Motivasi_Kerja .585 .053 2. Dependent Variable: Sig. Lower Upper Zero- ranc Bound Bound order Partial Part e VIF 1.721 .089 -.265 3.635 7.462 .000 .294 .507 .992 .648 .065 .027 37.658 .599 11.139 .000 .480 .689 .995 .786 .098 .027 37.658 Kepuasan Kerja tetap, setiap kenaikan variabel Dari hasil analisis regresi diperoleh Motivasi Kerja (X2), maka persamaan regresi tingkat Kepuasan Kerja akan Y = 1,685+ 0,400 X1 + 0,585 X2 Meningkat sebesar 0,585 t = 7.462 t = 11,139 d. Uji Heteroskedastisitas Singnifikan pada 5 % Penyimpangan asumsi klasik Model regresi tersebut dapat yang dinterpretasikan sebagai berikut: heteroskedastisitas • • adalah yaitu untuk Jika variabel Kepemimpinan, mengetahui apakah model regresi dan Motivasi Kerja = 0 maka yang Kepuasan Kerja diperkirakan kuantitatif dalam suatu regresi yang akan dilakukan dengan Metode Spearman mengalami kenaikan dihasilkan efisien secara Rank Correlation. Diperoleh hasil sebesar 1,685. • kedua jika thitung 1,464 sedangkan nilai ttabel pada Motivasi Kerja (X2), dianggap taraf signifikansi 5 % adalah sebesar tetap, setiap kenaikan variabel 1,653 dengan membandingkan thitung kepemimpinan dengan ttabel untuk thitung < ttabel artinya β1 = 0,400 artinya, (X1), maka tingkat Kepuasan Kerja akan tidak terjadi heteroskedastisitas Meningkat sebesar 0,400 dalam model regresi. Hal ini berarti jika bahwa model regresi yang dihasilkan Kepemimpinan (X1), dianggap tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara β2 = 0,585 artinya, yang lebih mudah yaitu apabila gambar 134 KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 yang dihasilkan tidak membentuk suatu menyebar tidak membentuk suatu pola pola terjadi (Gambar IV-1). Hal ini berarti bahwa Berdasarkan model regresi yang dihasilkan tidak tertentu berarti tidak heteroskedastisitas. perhitungan Windows SPSS Versi diperoleh 16.0 gambar for terjadi heteroskedastisitas. yang Dependen Variabel: Kepuasan kerja Gambar IV-1 Hasil Uji Heteroskedastisitas d. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu dan dilakukan melalui pengujian terhadap nilai Uji Durbin Watson (Uji DW). Table IV-7 Uji DW Model Summary Model 1 R 0.997 R Square Adjusted R Square 0.994 Std. Error of the Estimate 0.994 0.78568 Durbin-Watson 1.464 1. Predictors: (Constant): Kepemimpinan, Motivasi Kerja. 2. DependentVariable: Kepuasan Kerja Berdasarkan hasil perhitungan Durbin Watson = 1,464 berada di daerah tanpa komputer program SPSS Versi 16.0 for kesimpulan yaitu terletak di antara (1,08) dan Windows, nilai Uji DW dengan tingkat (1,66) sehingga dapat disimpulkan bahwa pada signifikansi 5 % (0,05) diperoleh nilai dl = persamaan regresi dalam penelitian ini tanpa 1,464 dan du = 1,66. Terbukti bahwa nilai uji kesimpulan. 135 KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 a. 16.00 diketahui bahwa besarnya nilai R2 Koefisien Determinan/Uji R Analisis koefisien determinasi (koefisien determinasi) = 0,994 atau 99,4 bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh % berarti kemampuan variabel-variabel kemampuan variabel-variabel independen bebas ( Kepemimpinan dan Motivasi Kerja ) Kepemimpinan secara dalam mempengaruhi Kepuasan Kerja sebesar dependen 99,4% sedangkan sisanya sebesar 0,6 % (Kepuasan Kerja). Dari hasil analisis dipengaruhi oleh variabel lain di luar dengan menggunakan program SPSS versi model bersama-sama mempengaruhi variabel secara bersama-sama dan yaitu Motivasi Kerja regresi . Tabel IV-8 Analisis Regresi Linier Berganda Model Summary Change Statistics R Model 1 R Adjusted R Std. Error of Square .997 Square .994 the Estimate .994 R Square F Change Change .78568 .994 Sig. F df1 6472.5 df2 2 29 Change 77 .000 1. Predictors: (Constant): Kepemimpinan, Motivasi Kerja. 2. Dependent Variable: Kepuasan Kerja b. Uji Statistik 1. Uji T Uji ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Tabel IV-9 Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients Unstandardized Standardized Coefficients Collinearity 95% Confidence Coefficients Interval for B Correlations Statistics Tole Std. Model 1 (Constant) B 1.685 Error .979 Beta T 1.721 Sig. .089 136 Lower Upper Bound Bound order Partial -.265 3.635 Zero- ranc Part e VIF KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 Gaya Kepemimpinan Motivasi Kerja .400 .054 .401 7.462 .000 .294 .507 .992 .648 .065 .027 37.658 .585 .053 .599 11.139 .000 .480 .689 .995 .786 .098 .027 37.658 2. Dependent Variable: Produktivitas Kerja Dengan menggunakan masing-masing variabel Kepemimpinan program SPSS Versi 16.0 for Windows dihasilkan dan masing-masing variabel bebas sebagai berpengaruh berikut: Kepuasan Kerja pada PT Mega Life X1 = 7,462 Motivasi Kerja secara singnifikan persial terhadap Jakarta Selatan. X2 = 11,139 tabel Singnifikan pada 5 % 2. Uji F Karena nilai t Uji F adalah untuk mengetahui hitung X1, X2 dan > t (7,462 dan 11,139 > 1,6531 ) maka apakah variable Kepemimpinan dan konsekuensinya adalah Ho ditolak Ha Motivasi Kerja secara bersama-sama atau diterima untuk masing-masing variabel di simultan mempunyai pengaruh singnifikan atas dalam hal ini X1, dan X2, artinya terhadap Kepuasan Kerja. Table IV-10 Hasil Uji F ANOVA Model Sum of Squares 1 Regression Residual Total Df Mean Square 7990.856 2 3995.428 47.531 77 .617 8038.388 79 F Sig. .000a 6.473E3 1. Predictors: (Constant): Kepemimpinan, Motivasi Kerja. 2. Dependent Variable: Kepuasan Kerja Dari hasil menggunakan perhitungan SPSS Versi dengan 16.0 terbukti for singnifikan dari Windows, diperoleh F hitung sebesar ada pengaruh yang Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja. 6,473, karena nilai Fhitung > F table (6,473 > 1,9693) maka konsekuensinya adalah Ho ditolak bahwa Ha diterima. Dengan demikian 137 KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 1. Bahwa Gaya Kepemimpinan yang L. KESIMPULAN pembahasan digunakan di Kementerian Pemuda analisis Kepemimpinan dan Motivasi Kerja dan Olahraga Republik Indonesia terhadap Kepuasan Kerja pada PT Mega Life berpengaruh terhadap Produktifitas Jakarta Selatan, maka selanjutnya dapat Kerja akan tetapi perlu diambil kesimpulan sebagai berikut: penyesuaian gaya kepemimpinan Berdasarkan 1. Kepemimpinan hasil berpengaruh dengan situasi dan secara adanya kondisi baik parsial terhadap kepuasan Kerja. Hal ini terhadap masalah penugasan maupun ditunjukkan dengan nilai thitung lebih personal pegawai. 2. Motivasi besar daripada ttabel (7,462 > 1,6531 ). pegawai untuk berperestasi cukup tinggi oleh sebab Dengan demikian hipotesis 1 diterima. 2. Motivasi Kerja Kerja itu berpengaruh secara sebaiknya ada peningkatan parsial terhadap Kepuasan Kerja. Hal penghargaan ini ditunjukkan dengan nilai thitung lebih menambah pemberian insentif dengan besar daripada ttabel (11,139 > 1,6531 ). tetap Dengan demikian hipotesis 2 diterima. yang berlaku, perjalanan dinas baik 3. Kepemimpinan dan Motivasi Kerja, dalam maupun luar negeri, serta secara bersama-sama yang antara memperhatikan aturan-aturan promosi jabatan. Hal ini berpengaruh lain bertujuan terhadap Kepuasan Kerja. Hal ini agar mereka merasa lebih dihargai dan ditunjukkan dengan nilai Fhitung lebih diperhatikan kesejahteraannya. besar daripada Ftabel (6,473 > 1,9693). 3. Kepuasan Kerja dapat berjalan dengan Dengan demikian hipotesis 3 diterima. baik apabila hambatan-hambatan atau Dari ketiga variabel tersebut yang permasalahan yang terdapat dalam paling pemberian banyak mempengaruhi Motivasi Kerja dapat adalah Motivasi diatasi, dan Kepemimpinan dapat Kerja, hal ini bisa dilihat dari nilai menyesuaikan dengan situasi dan thitung yang paling besar yaitu sebesar kondisi, sehingga dapat ditentukan 11,139. langkah-langkah kepuasan Kerja perbaikan untuk lebih memacu tingkat kepuasannya SARAN DAFTAR PUSTAKA Saran yang dapat diberikan dari Adair, hasil penelitian ini antara lain sebagai John ; 2007, Menumbuhkan berikut: 138 “ Cara Pemimpin “ KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 Prabu M, Anwar., 2005, “Manajemen Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sumber Perusahaan”. As’ad, M. 2003 Psikologi Industri: seri Luthans, Liberty Handoko, T. Hani, 2001, Manajemen Dan sumber Manusia, YogyakartaHughes, 120 Prentice Hall, United State Of dership ; 2003, “ Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah “ Edisi Kedua. Penerbit Toko Gunung Agung, Jakarta. Hasibuan, S, P, Malayu, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia Dasar dan Kunci Keberkasilan, Jakarta: PT, Toko Gunung Agung, Sudarmayanti ; 2002, “ Manajemen Daya Manusia dan Produktivitas Kerja “ Penerbit Ilham Jaya, Bandung Sondang P. Siagian ; 2003, “ Manajemen Sumber Daya Manusia “ Penerbit Bumi Aksara, Jakarta Yulk, Gary ; 2005, “ Kepemimpinan Organisasi “ hal. Organizational Behavior, Pearson America, New York, hal. 12 Hasibuan , Robbins, S.P., and T.A., Judge, 2009, L, http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen#Lea Dalam Organizational BPFE nager Sumber 2005, Co-Singapore,Singapura http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen#Ma SP. F., Daya Richard Remaja Behavior, Mc Graw-Hill Book 2006, Leadership, New York Malayu PT manusia Rosdakarya, Bandung, Hal.117 sumber daya manusia. Yogyakarta: Personalia Daya Penerbit Indeks, Jakarta. 139