pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap kepuasan kerja

advertisement
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP
KEPUASAN KERJA KARYAWANDI PT. ASURANSI JIWA MEGA
LIFE
Oleh: Mukrodi dan Komarudin
ABSTRAK
Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk memperoleh bukti empirik tentang
kepemimpinan, dan motivasi kerja terhadap Kepuasan kerja. Untuk mengetahui bagaimana
pengaruh kepemimpinan, dan motivasi kerja terhadap Kepuasan kerja menggunakan analisis
statistik Regresi Uji T dan Uji F.
Objek penelitian ialah karyawan di PT. Asuransi Jiwa Mega Life. Data yang
berhubungan dengan kepemimpinan, dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja diperoleh
dengan menggunakan atau menyebarkan kuesioner. Penelitian ini metode yang digunakan
menganalisis data ialah dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Uji Validitas,
Uji Reliabilitas dilaksanakan dengan menggunakan rumus korelasi product moment.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh untuk mengetahui faktor yang paling
dominan terhadap kepuasan kerja dalam penelitian ini dengan melihat besarnya nilai
koefisien regresi, hal ini mengingat jumlah angket masing-masing variabel independen.
Kepemimpinan berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan Kerja. Hal ini ditunjukkan dengan
nilai thitung lebih besar daripada ttabel (7,462 > 1,6531 ). Dengan demikian hipotesis 1 diterima.
Motivasi Kerja berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan Kerja. Hal ini ditunjukkan dengan
nilai thitung lebih besar daripada ttabel (11,139 > 1,6531 ). Dengan demikian hipotesis 2 diterima.
Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja, secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan
Kerja. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Fhitung lebih besar dari pada Ftabel(6,473 > 1,9693).
Dengan demikian hipotesis 3 diterima. Dari ketiga variabel tersebut yang paling banyak
mempengaruhi kepuasan Kerja adalah Motivasi Kerja hal ini bisa dilihat dari nilai thitungyang
paling besar yaitu sebesar 11,139, sedangkan untuk Regresi bergandanya adalah: Y = 1,685
+ 0,400 X1 + 0,585 X2 Bahwa Kepemimpinan yang digunakan di PT. Asuransi Jiwa Mega
Life berpengaruh terhadap kepuasan Kerjaakan tetapi perlu adanya penyesuaian
kepemimpinan dengan situasi dan kondisi baik terhadap masalah penugasan maupun personal
karyawan. Motivasi Kerja karyawan di PT. Asuransi Jiwa Mega Life untuk berperestasi
cukup tinggi oleh sebab itu sebaiknya ada peningkatan penghargaan yang antara lain
menambah pemberian insentif dengan tetap memperhatikan aturan-aturan yang berlaku. Hal
ini bertujuan agar mereka merasa lebih dihargai dan diperhatikan kesejahteraannya.
Kepuasan kerja dapat berjalan dengan baik apabila hambatan-hambatan atau permasalahan
yang terdapat dalam pemberian Motivasi Kerja dapat diatasi, dan Kepemimpinan dapat
menyesuaikan dengan situasi dan kondisi, sehingga dapat ditentukan langkah-langkah
perbaikan untuk lebih memacu tingkat kepuasan.
Kata kunci: Kepemimpinan, Motivasi, dan Kepuasan Kerja
124
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
PENDAHULUAN
Negri. Namun di PT tersebut banyak
A. Latar Belakang Masalah
mengalami kendala, yakni terkait dengan
Pada era globalisasi seperti saat ini,
perusahan
diseluruh
dunia
tanggung jawab karyawan yang belum
berlomba-
maksimal, minat karyawan yang rendah
lomba untuk memperbaiki dirinya demi
sehingga
memenangkan
perusahaan.
persaingan
global
dan
mendapatkan tempat dihati konsumennya.
Kepemimpinan
dan
akan
mengganggu
jalannya
Bila perusahaan ingin berhasil dalam
motivasi
mencapai misinya untuk mendapatkan laba
merupakan kunci utama dalam manajemen
yang
yang memegang peran strategis dan
eksitensinya,
penting
hidup
didalam perusahaan tersebut harus terlebih
merupakan
dahulu memberikan perhatian terhadap
merencanakan,
kesejahteraan atau pembinaan sumber
dalam
perusahaan.
pencetus
kelangsungan
Pemimpin
tujuan,
mengerakan
dan
mengorganisasikan
layak,
daya
berkembang,
maka
pihak
manusia
diakui
manajemen
yang
ada
seluruh sumber daya yang dimiliki oleh
didalamnya.Karena sumber daya manusia
perusahaan dalam rangka mencapai tujuan
adalah asset yang paling penting yang
yang diinginkan. Tingginya turn over ini
berdampak
tentunya akan mempengaruhi cost dan
langsung.
pada
perusahaan
secara
revenue dari perusahan. Karyawan tidak
PT. MEGALIFE memberikan bonus
akan menunjukkan pelayanan dan kinerja
kepada karyawan minimal Rp.250.000
kelas dunia jika mereka merasa tidak
perhari dengan pendapatan 5 aplikasi. Jika
bahagia dengan pekerjaanya, bosnya dan
dalam perhari karyawan tidak mencapai
perusahaan tempat dia bekerja. Dan alasan
target yang ditentukan perusahaan. Maka
dari rasa puas atau tidak puas dari
karyawan akan mendapatkan sangsi yang
karyawan berada dalam control pemimpin
telat ditentukan oleh perusahaan. Untuk
perusahaan.
mendapatkan bonus, karyawan bagian
Motivasi kerja merupakan perilaku
telemarketing harus menghubungi nasabah
dan faktor-faktor yang mempengaruhi
untuk
pegawai
MEGALIFE,
untuk
berperilaku
terhadap
mengajukan
asuransi
dengan
satu
di
PT.
aplikasi,
pekerjaannya. PT Mega life adalah salah
karyawan
satu PT Asuransi terbesar yang ingin
rupiah, jika dalam sehari karyawan tidak
mengembangkan
mendapatkan nasabah, maka karyawan
seluruh
lapisan
perusahaannya
masyarakat
ke
baik
tidak
masyarakat dalam Negri maupun luar
akan
akan
PT.MEGALIFE.
125
mendapatkan
diberikan
bonus
50.000
dari
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
bonus
yang
merupakan awal dari masalah-masalah
perusahaan
PT.
yang muncul dalam organisasi seperti
MEGALIFE yaitu berdasarkan tingkat
kemangkiran, konflik manager- pekerja,
penjualan yang terjadi di PT. MEGALIFE,
dan turn over dari pekerja. Dari sisi
karena akan menentukan besarnya bonus
pekerja ketidakpuasan dapat menurunkan
yang didapat oleh setiap karyawan pada
moril pekerja, dan menurunkan tampilan
tahun tersebut. Dimana bonus merupakan
kerja
hal
kualitas.
Untuk
diberikan
yang
meningkatnya
pihak
sangat
berperan
dalam
meraih
prestasi
kerja
secara
Merujuk
meningkatkan motivasi kerja karyawan
untuk
baik
kepemimpinan
PT.
kuantitas
terhadap
dan
maka
maupun
pentingnya
kepuasan
peneliti
kerja
MEGALIFE, sehingga para karyawan
karyawan
berlomba-lomba untuk menjadi lebih baik
menggali wawasan dan pengetahuan serta
dari hari ke hari dalam bekerja, tujuan lain
melakukanTri Dharma Perguruan Tinggi,
untuk memotivasi karyawan sehingga
kami selaku dosen Universitas Pamulang
diharapkan dapat meningkatkan prestasi
melakukan kegiatan Penelitian terhadap
kerja karyawan.
perusahaan
dengan
tema
mencoba
“Pengaruh
Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja
Tabel 1.1 Standar pemberian bonus dan
persentase
Tahu Jumlah
Target
Jumlah
n
karyaw
bonus
pendapat
an
yang
an bonus
diberikan karyawa
perusaha
n
an
2012
280
16.800.0 12.000.0
00
00
2013
187
11.220.0 7.500.00
00
0
2014
112
6.720.00 9.000.00
0
0
2015
80
6.000.00 7.000.00
0
0
Sumber: Observasi Awal
Terhadap Kepuasan Karyawan di PT.
Mega Life”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi diatas maka
peneliti merumuskan masalah yang akan
diteliti sebagai berikut:
1. Bagaimana Kepemimpinan di PT.
Asuransi Jiwa Mega Life
2. Bagaimana Motivasi karyawan di
PT. Asuransi Jiwa Mega Life
3. Bagaimana
Pengaruh
Kepemimpinan
Kepuasan kerja memiliki pengaruh
Terhadap
langsung maupun tidak langsung terhadap
dan
Motivasi
Kepuasan
Karyawan
Secara Bersama-sama PT. Mega
produktifitas organisasi. Ketidakpuasan
Life
126
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
Gambar Kerangka Berfikir
Pengaruh Kepemimpian dan Motivasi Terhadap Kepuasan kerja Karyawan
Kepemimpinan
X1
X1
Kepuasan
Y
Motivasi
Y
X2
X2
a.
C. Definisi Manajemen
b.
Hasibuan (2009), adalah ilmu dan seni
mengatur
proses
Peran
c.
Peran
strategis
manajemen SDM
lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
2. Fungsi-fungsi manajemen sumber
Menurut james F. Stoner dalam T.
daya manusia
Tani Handoko (2011). Manajemen adalah
a) Perencanaan
proses perencanaan, pengorganisasian dan
b) Pengorganisasiaan.
penggunaan sumber daya organisasi agar
c) Pengarahan
mencapai tujuan organisasi yang telah
d) Pengendalian
ditetapkan. Mary Parker Follet dalam T.
a. Fungsi operasional
Tani Handoko (2011) manajemen sebagai
a) Pengadaan pegawai
seni
b) Pengembangan
menyelesaikan
operasional
manajemen SDM
pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber-sumber
dalam
administrasi
manajemen SDM
Manajemen menurut Malayu S.P
yang
Peran
pekerjaan
c) Kompensasi
melalui orang lain.
d) Pengintegrasian
1. Peran manajemen sumber daya
e) Pemeliharaan
manusia
127
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
f)
antara lain Greenberg dan Baron
Pension
(2003:
3. Tujuan manajemen sumber daya
menyatakan
bahwa
sebagai
proses
kepemimpinan
manusia
a. Member
471)
dimana satu individu mempengaruhi
pertimbangan
suatu kelompok menuju pencapaian
manajemen
b. Mengimplementasikan
tujuan kelompok atau organisaional
dan
yang
menjaga semua kebijakan
c. Membantu
didefinisikan.
Sedangkan
pemimpin adalah individu dalam
dalam
pengembangan arah keseluruhan
kelompok
atau
organisasi
yang
organisasi dan strategi,
paling berpengaruh terhadap orang
lain. Sedangkan Robbin dan Judg
d. Member dukungan dan kondisi
yang akan membantu manager
E. Definisi Motivasi
Menurut Gie (2006) istilah motivasi
ini mencapai Menangani
berasal
e. berbagai krisis dan situasi sulit
dari
kata motif
yang dapat
dalam hubungan antar pekerja
diartikan sebagai kekuatan yang terdapat
untuk menyakini bahwa mereka
dalam diri individu. Motif adalah daya
tidak menghambat organisasi
penggerak dalam diri seseorang untuk
dalam mencapai tujuannya.
melakukan
mencapai
f. Menyediakan media komunikasi
aktivitas
tujuan
tertentu,
tertentu.
demi
Dengan
antara pekerja dan manajemen
demikian motivasi merupakan dorongan
organisasi.
yang terdapat dalam diri seseorang untuk
g. Bertindak sebagai pemelihara
berusaha mengadakan perubahan tingkah
standar organisasional dan nilai
laku yang lebih baik dalam memenuhi
dalam manajemne sumber daya
kebutuhan.
manusia.
D. Kepemimpinan
Terdapat
banyak
ragam
tentang pengertian kepemimpinana
128
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
Aktualisasi
diri
Penghargaan diri
Kepemilikan sosial
Rasa aman
Kebutuhan fisiologis
Sumber : Abraham Maslow
Hierarki Kebutuhan Maslow
mengutamakan
F. Kepuasan
adalah
sikap
menyenangkan
pekerjaannya.
yang
( Hasibuan, M., 2007, Manajemen Sumber
mencintai
Daya Manusia, Bumi Aksara, Indonesia
emosional
dan
Kepuasan
daripada
balas jasa walaupun balas jasa itu penting.
Menurut Hasibuan (2007) Kepuasan
kerja
pekerjaannya
kerja
Jakarta, hal. 202)
(job
statisfaction) karyawan harus diciptakan
sebaik-baiknya
dedikasi,
supaya
kecintaan,
karyawan
dicerminkan
moral
dan
meningkat.
oleh
kerja,
G. Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam
kedisiplinan
Sikap
moral
menjadi
ini
objek
penelitian
kerja,
penelitian
adalah
ini
penulis
yang
dalam
kepemimpinan
kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan
sebagai variabel X1, Motivasi sebagai
kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar
variable X2 dan kepuasan kerja
pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar
karyawan sebagai variabel Y pada PT.
pekerjaan.
MEGALIFE cabang soepomoTebet
Kepuasan
kerja
dalam
Jakarta Selatan.
pekerjaan adalah kepuasan kerja yang
dinikmati
memperoleh
dalam
pekerjaan
pujian
hasil
PT.
dengan
MEGA
LIFE
Cabang
Soepomo berlokasi di Ruko Royal
kerja,
penempatan, perlakuan, peralatan, dan
Palace
suasana lingkungan kerja yang baik.
Soepomo No.178A, Jakarta Selatan,
Karyawan yang lebih suka menikmati
adalah departemen penyedia asuransi
kepuasan kerja dalam pekerjaan akan lebih
jiwa MEGA LIFE dengan jumlah
129
Blok
C6/C7/C13
Jl.
Dr.
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
seluruh karyawan 107 karyawan, akan
responden Valid atau tidak. Uji
tetapi
mengambil
Validasi angket dilakukan dengan
karyawan yang sudah bekerja diatas 7
mengambil sampel. Metode uji
Tahun dan karyawan yang sudah
validitas dan Uji Reabilitas di
bekerja selama 7 tahun berjumlah 45
bawah ini menggunakan program
karyawan. Pada penelitian ini yang
SPSS Versi 19 for Windows.
penulis
akan
dilakukan, penulis ingin membuktikan
apakah
terdapat
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas dilakukan
pengaruh
kepemimpinan dan motivasi kerja
terhadap
terhadap kepuasan kerja karyawan.
Kepemimpinan, Motivasi Kerja,
Dengan
dan
demikian
seberapa
dapat
besar
dilihat
intrumen
Kepuasan
sistem
pengaruh
Kerja
consistency
dengan
melalui
kepemimpinan dan motivasi kerja
pendekatan teknik belah dua.
terhadap kepuasan kerja karyawannya.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Sehingga
dengan
Pengolahan
adanya
data
yang
kepemimpinan dan motivasi kerja
berhasil
dikumpulkan
sesuai dengan kontribusi karyawan,
menggunakan komputer dengan
maka kepuasan kerja karyawan yang
program SPSS Versi 19 for
timbul dapat meningkatkan mutu dan
windows.
kualitas perusahaan.
dalam
Data
bentuk
memudahkan
diberikan
H. Metode Analisa Data
1. Uji Validitas
Uji
dikumpulkan
tabulasi
pembacaan
penjelasan
untuk
dan
secara
deskriptif, dalam metode analisa
Validitas
data digunakan persamaan regresi
dilakukan
untuk menguji apakah kuesioner
dengan rumus sebagai berikut :
yang
Ŷ = b0+ b1X1 + b2X2
disampaikan
kepada
Tabel III-2
Watson Test
HasilPerhitungan
< 1,08
1,08 – 1,66
1,66 – 2,34
2,34 – 2,92
> 2,92
Klasifikasi
Ada korelasi
Tanpa Kesimpulan
Tidak ada korelasi
Tanpa kesimpulan
Ada korelasi
130
(III-2)
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
Kepuasan Kerja PT Mega Life
Jakarta Selatan.
3. Ho : b1 = b2 = b3 = 0 Tidak
terdapat
pengaruh
Kepemimpinan dan Motivasi
Kerja terhadap Kepuasan Kerja
PT Mega Life Jakarta Selatan.
Ha : salah satu atau keempat bi ≠
0
Terdapat
pengaruh
Kepemimpinan dan Motivasi
Kerja Kepuasan Kerja PT Mega
Life Jakarta Selatan.
J. Rancangan Uji Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ho : b1 = 0 Tidak terdapat
pengaruh
Kepemimpinan
terhadap Kepuasan Kerja PT
Mega Life Jakarta Selatan.
Ha : b1 ≠ 0 Terdapat pengaruh
Kepemimpinan
terhadap
Kepuasan Kerja PT Mega Life
Jakarta Selatan..
2. Ho : b2 = 0 Tidak terdapat
pengaruh
Motivasi
Kerja
terhadap Kepuasan Kerja PT
Mega Life Jakarta Selatan.
Ha : b2 ≠ 0 Terdapat pengaruh
Motivasi
Kerja
terhadap
K. Pembahasan dan Hasil Penelitian
1. Data Responden
Tabel 4.2
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Pria
Wanita
Jumlah
Frekuensi
20
60
80
Persentase
25%
75%
100%
Tabel 4.3
Jenjang Pendidikan Responden
Jenjang pendidikan
SMU/SMK
Diploma III
Strata 1 (S1)
Strata 2 (S2)
Jumlah
1.
Frekuensi
64
8
8
80
Persentase
80%
10%
10%
100%
Uji Data
masing-masing
a. Uji Validitas
terhadap
Untuk
menguji
indikator
jumlah
indikator
yang
bersangkutan.
validitas,
Apabila rhitung > rtabel maka
dilakukan uji korelasi pada indikatorindikator yang akan digunakan dalam
dinyatakan
valid.
penelitian.
perhitungan
uji
Proses
tersebut
penelitiannya
diketahui
dilakukan dengan mengkorelasikan
131
Dari
hasil
validitas
dapat
bahwa
keseluruhan
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
pertanyaan
peneliti
yang
terhadap
diajukan
oleh
responden
bisa
3).
Kepuasan Kerja (Y)
dipakai karena nilai rhitung > rtabel.
1).
Dari tabel r dengan n = 80
Pengujian Validitas Variabel
pada
Kepemimpinan (X1)
pada
Pengujian Validitas Variabel
tingkat
diperoleh
signifikansi
angka
5
sebesar
%
0,220.
Dari tabel r dengan n = 80
Sedangkan rhitung dari perhitungan
tingkat
semuanya > rtabel sehingga dapat
diperoleh
signifikansi
angka
sebesar
5
%
0,220.
disimpulkan
bahwa
butir-butir
Sedangkan rhitung dari perhitungan
pertanyaan pada variabel Kepuasan
semuanya > rtabel sehingga dapat
Kerja dapat dinyatakan valid. Hasil
disimpulkan
bahwa
butir-butir
perhitungan yang dilakukan dengan
pertanyaan
pada
variabel
Kepemimpinan
dapat
valid.
Hasil
bantuan
dinyatakan
perhitungan
Windows
yang
Versi
dapat
16.0
dilihat
for
pada
lampiran.
dilakukan dengan bantuan SPSS
b. Uji Reliabilitas.
Versi 16.0 for Windows dapat dilihat
Sedangkan Uji Reliabilitas
pada lampiran.
untuk
2).
tidaknya
Pengujian Validitas Variabel
Motivasi Kerja (X2)
pada
SPSS
mengukur
reliabel
pertanyaan
apa
variabel
Kepemimpinan, Motivasi Kerja dan
Dari tabel r dengan n = 80
Kepuasan Kerja dengan mengunakan
tingkat
software
diperoleh
signifikansi
angka
sebesar
5
%
SPSS
Versi
16.0
for
0,220.
Windows dan didapat hasil nilai
Sedangkan rhitung dari perhitungan
Cronbach Alfa lebih besar dari 0,6.
semuanya > rtabel sehingga dapat
Dengan demikian ketiga variabel
disimpulkan
tersebut dikatakan reliabel.
bahwa
butir-butir
pertanyaan pada variabel Motivasi
Adapun dari masing-masing variabel
Keja dapat dinyatakan valid. Hasil
dapat dilihat sebagai berikut:
perhitungan yang dilakukan dengan
1).
bantuan
Kepemimpinan
Windows
SPSS
dapat
Versi
16.0
dilihat
for
pada
lampiran.
132
Pengujian
Reliabilitas
(X1)
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
Tabel IV-3
Pengujian Reliabilitas Kepemimpinan (X1)
Cronbach's Alpha
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
0.944
N of Items
0.945
27
Sumber
: Data
yang
sudah
diolah dengan SPSS Versi 16.0 for Windows.
2). Pengujian Reliabilitas Motivasi Kerja (X2)
Tabel IV-4
Pengujian Reliabilitas Motivasi Kerja (X2)
Cronbach's Alpha
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
0.945
0.946
N of Items
27
Sumber : Data yang sudah diolah dengan SPSS Versi 16.0 for Windows.
3)
Pengujian Reliabilitas Kepuasan Kerja (Y)
Tabel IV-5
Pengujian Reliabilitas Kepuasan Kerja (Y)
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
0.943
27
0.942
Sumber : Data yang sudah diolah dengan SPSS Versi 16.0 for Windows.
c.
Analisis Regresi Linier Berganda
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier
berganda, bertujuan untuk menguji pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja
terhadap Kepuasan Kerja. Model regresi dapat disusun sebagai berikut:
Y=α+β1X1+β2X2+℮
(IV-1)
Keterangan :
Y
: Kepuasan Kerja
X1
: Kepemimpinan
X2
: Motivasi Kerja
α
: Konstanta
β1
: Koefisien regresi variabel Kepemimpinan
β2
: Koefisien regresi variabel Motivasi Kerja
℮
: Pengganggu (error)
133
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
Tabel IV-6
Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients
Collinearity
95% Confidence
Coefficients
Interval for B
Correlations
Statistics
Tole
Std.
Model
B
1. (Constant)
Error
Beta
T
1.685
.979
Kepemimpinan
.400
.054
.401
Motivasi_Kerja
.585
.053
2. Dependent Variable:
Sig.
Lower
Upper Zero-
ranc
Bound
Bound order Partial
Part
e
VIF
1.721
.089
-.265
3.635
7.462
.000
.294
.507
.992
.648
.065 .027 37.658
.599 11.139
.000
.480
.689
.995
.786
.098 .027 37.658
Kepuasan
Kerja
tetap, setiap kenaikan variabel
Dari hasil analisis regresi diperoleh
Motivasi Kerja (X2), maka
persamaan regresi
tingkat Kepuasan Kerja akan
Y = 1,685+ 0,400 X1 + 0,585 X2
Meningkat sebesar 0,585
t = 7.462 t = 11,139
d. Uji Heteroskedastisitas
Singnifikan pada 5 %
Penyimpangan asumsi klasik
Model regresi tersebut dapat
yang
dinterpretasikan sebagai berikut:
heteroskedastisitas
•
•
adalah
yaitu
untuk
Jika variabel Kepemimpinan,
mengetahui apakah model regresi
dan Motivasi Kerja = 0 maka
yang
Kepuasan Kerja diperkirakan
kuantitatif dalam suatu regresi yang
akan
dilakukan dengan Metode Spearman
mengalami
kenaikan
dihasilkan
efisien
secara
Rank Correlation. Diperoleh hasil
sebesar 1,685.
•
kedua
jika
thitung 1,464 sedangkan nilai ttabel pada
Motivasi Kerja (X2), dianggap
taraf signifikansi 5 % adalah sebesar
tetap, setiap kenaikan variabel
1,653 dengan membandingkan thitung
kepemimpinan
dengan ttabel untuk thitung < ttabel artinya
β1
=
0,400
artinya,
(X1),
maka
tingkat Kepuasan Kerja akan
tidak
terjadi
heteroskedastisitas
Meningkat sebesar 0,400
dalam model regresi. Hal ini berarti
jika
bahwa model regresi yang dihasilkan
Kepemimpinan (X1), dianggap
tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara
β2
=
0,585
artinya,
yang lebih mudah yaitu apabila gambar
134
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
yang dihasilkan tidak membentuk suatu
menyebar tidak membentuk suatu pola
pola
terjadi
(Gambar IV-1). Hal ini berarti bahwa
Berdasarkan
model regresi yang dihasilkan tidak
tertentu
berarti
tidak
heteroskedastisitas.
perhitungan
Windows
SPSS
Versi
diperoleh
16.0
gambar
for
terjadi
heteroskedastisitas.
yang
Dependen Variabel: Kepuasan kerja
Gambar IV-1
Hasil Uji Heteroskedastisitas
d. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara anggota
serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu dan dilakukan melalui pengujian
terhadap nilai Uji Durbin Watson (Uji DW).
Table IV-7
Uji DW
Model Summary
Model
1
R
0.997
R Square
Adjusted R
Square
0.994
Std. Error of
the Estimate
0.994
0.78568
Durbin-Watson
1.464
1. Predictors: (Constant): Kepemimpinan, Motivasi Kerja.
2. DependentVariable: Kepuasan Kerja
Berdasarkan
hasil
perhitungan
Durbin Watson = 1,464 berada di daerah tanpa
komputer program SPSS Versi 16.0 for
kesimpulan yaitu terletak di antara (1,08) dan
Windows, nilai Uji DW dengan tingkat
(1,66) sehingga dapat disimpulkan bahwa pada
signifikansi 5 % (0,05) diperoleh nilai dl =
persamaan regresi dalam penelitian ini tanpa
1,464 dan du = 1,66. Terbukti bahwa nilai uji
kesimpulan.
135
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
a.
16.00 diketahui bahwa besarnya nilai R2
Koefisien Determinan/Uji R
Analisis
koefisien
determinasi
(koefisien determinasi) = 0,994 atau 99,4
bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh
% berarti kemampuan variabel-variabel
kemampuan variabel-variabel independen
bebas
( Kepemimpinan dan Motivasi Kerja )
Kepemimpinan
secara
dalam
mempengaruhi Kepuasan Kerja sebesar
dependen
99,4% sedangkan sisanya sebesar 0,6 %
(Kepuasan Kerja). Dari hasil analisis
dipengaruhi oleh variabel lain di luar
dengan menggunakan program SPSS versi
model
bersama-sama
mempengaruhi
variabel
secara
bersama-sama
dan
yaitu
Motivasi
Kerja
regresi
.
Tabel IV-8
Analisis Regresi Linier Berganda
Model Summary
Change Statistics
R
Model
1
R
Adjusted R Std. Error of
Square
.997
Square
.994
the Estimate
.994
R Square
F
Change
Change
.78568
.994
Sig. F
df1
6472.5
df2
2
29
Change
77
.000
1. Predictors: (Constant): Kepemimpinan, Motivasi Kerja.
2. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
b. Uji Statistik
1. Uji T
Uji ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari masing-masing variabel
independen secara parsial terhadap variabel dependen.
Tabel IV-9
Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients
Collinearity
95% Confidence
Coefficients
Interval for B
Correlations
Statistics
Tole
Std.
Model
1
(Constant)
B
1.685
Error
.979
Beta
T
1.721
Sig.
.089
136
Lower
Upper
Bound
Bound order Partial
-.265
3.635
Zero-
ranc
Part
e
VIF
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
Gaya
Kepemimpinan
Motivasi Kerja
.400
.054
.401
7.462
.000
.294
.507
.992
.648
.065 .027 37.658
.585
.053
.599 11.139
.000
.480
.689
.995
.786
.098 .027 37.658
2. Dependent Variable: Produktivitas Kerja
Dengan
menggunakan
masing-masing variabel Kepemimpinan
program
SPSS Versi 16.0 for Windows dihasilkan
dan
masing-masing variabel bebas sebagai
berpengaruh
berikut:
Kepuasan Kerja pada PT Mega Life
X1 = 7,462
Motivasi
Kerja
secara
singnifikan
persial
terhadap
Jakarta Selatan.
X2 = 11,139
tabel
Singnifikan pada 5 %
2. Uji F
Karena nilai t
Uji F adalah untuk mengetahui
hitung
X1, X2 dan > t
(7,462 dan 11,139 > 1,6531 ) maka
apakah
variable
Kepemimpinan
dan
konsekuensinya adalah Ho ditolak Ha
Motivasi Kerja secara bersama-sama atau
diterima untuk masing-masing variabel di
simultan mempunyai pengaruh singnifikan
atas dalam hal ini X1, dan X2, artinya
terhadap Kepuasan Kerja.
Table IV-10
Hasil Uji F
ANOVA
Model
Sum of Squares
1
Regression
Residual
Total
Df
Mean Square
7990.856
2
3995.428
47.531
77
.617
8038.388
79
F
Sig.
.000a
6.473E3
1. Predictors: (Constant): Kepemimpinan, Motivasi Kerja.
2. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Dari
hasil
menggunakan
perhitungan
SPSS
Versi
dengan
16.0
terbukti
for
singnifikan dari
Windows, diperoleh F hitung sebesar
ada
pengaruh
yang
Kepemimpinan dan
Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja.
6,473, karena nilai Fhitung > F table (6,473 >
1,9693) maka konsekuensinya adalah Ho
ditolak
bahwa
Ha diterima. Dengan demikian
137
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
1. Bahwa Gaya Kepemimpinan yang
L. KESIMPULAN
pembahasan
digunakan di Kementerian Pemuda
analisis Kepemimpinan dan Motivasi Kerja
dan Olahraga Republik Indonesia
terhadap Kepuasan Kerja pada PT Mega Life
berpengaruh terhadap Produktifitas
Jakarta Selatan, maka selanjutnya dapat
Kerja
akan
tetapi
perlu
diambil kesimpulan sebagai berikut:
penyesuaian
gaya
kepemimpinan
Berdasarkan
1. Kepemimpinan
hasil
berpengaruh
dengan situasi dan
secara
adanya
kondisi baik
parsial terhadap kepuasan Kerja. Hal ini
terhadap masalah penugasan maupun
ditunjukkan dengan nilai thitung lebih
personal pegawai.
2. Motivasi
besar daripada ttabel (7,462 > 1,6531 ).
pegawai
untuk
berperestasi cukup tinggi oleh sebab
Dengan demikian hipotesis 1 diterima.
2. Motivasi Kerja
Kerja
itu
berpengaruh secara
sebaiknya
ada
peningkatan
parsial terhadap Kepuasan Kerja. Hal
penghargaan
ini ditunjukkan dengan nilai thitung lebih
menambah pemberian insentif dengan
besar daripada ttabel (11,139 > 1,6531 ).
tetap
Dengan demikian hipotesis 2 diterima.
yang berlaku, perjalanan dinas baik
3. Kepemimpinan dan Motivasi Kerja,
dalam maupun luar negeri, serta
secara
bersama-sama
yang
antara
memperhatikan
aturan-aturan
promosi jabatan. Hal ini
berpengaruh
lain
bertujuan
terhadap Kepuasan Kerja. Hal ini
agar mereka merasa lebih dihargai dan
ditunjukkan dengan nilai Fhitung lebih
diperhatikan kesejahteraannya.
besar daripada Ftabel (6,473 > 1,9693).
3. Kepuasan Kerja dapat berjalan dengan
Dengan demikian hipotesis 3 diterima.
baik apabila hambatan-hambatan atau
Dari ketiga variabel tersebut yang
permasalahan yang terdapat dalam
paling
pemberian
banyak
mempengaruhi
Motivasi
Kerja
dapat
adalah Motivasi
diatasi, dan Kepemimpinan dapat
Kerja, hal ini bisa dilihat dari nilai
menyesuaikan dengan situasi dan
thitung yang paling besar yaitu sebesar
kondisi, sehingga dapat ditentukan
11,139.
langkah-langkah
kepuasan Kerja
perbaikan
untuk
lebih memacu tingkat kepuasannya
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Saran yang dapat diberikan dari
Adair,
hasil penelitian ini antara lain sebagai
John
;
2007,
Menumbuhkan
berikut:
138
“
Cara
Pemimpin
“
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
Prabu M, Anwar., 2005, “Manajemen
Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Sumber
Perusahaan”.
As’ad, M. 2003 Psikologi Industri: seri
Luthans,
Liberty
Handoko, T. Hani, 2001, Manajemen
Dan
sumber
Manusia,
YogyakartaHughes,
120
Prentice Hall, United State Of
dership
;
2003,
“
Manajemen Dasar, Pengertian
dan Masalah
“ Edisi Kedua.
Penerbit Toko Gunung Agung,
Jakarta.
Hasibuan, S, P, Malayu, 2007, Manajemen
Sumber Daya Manusia Dasar dan
Kunci Keberkasilan, Jakarta: PT,
Toko Gunung Agung,
Sudarmayanti ; 2002, “ Manajemen
Daya
Manusia
dan
Produktivitas Kerja “ Penerbit
Ilham Jaya, Bandung
Sondang P. Siagian ; 2003, “ Manajemen
Sumber Daya Manusia “ Penerbit
Bumi Aksara, Jakarta
Yulk, Gary ; 2005, “ Kepemimpinan
Organisasi
“
hal.
Organizational Behavior, Pearson
America, New York, hal. 12
Hasibuan
,
Robbins, S.P., and T.A., Judge, 2009,
L,
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen#Lea
Dalam
Organizational
BPFE
nager
Sumber
2005,
Co-Singapore,Singapura
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen#Ma
SP.
F.,
Daya
Richard
Remaja
Behavior, Mc Graw-Hill Book
2006, Leadership, New York
Malayu
PT
manusia
Rosdakarya, Bandung, Hal.117
sumber daya manusia. Yogyakarta:
Personalia
Daya
Penerbit
Indeks, Jakarta.
139
Download