stres dan kinerja di lingkungan kerja yang semakin kompetitif

advertisement
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
STRES DAN KINERJA
DI LINGKUNGAN KERJA YANG SEMAKIN KOMPETITIF
Oleh : Tri Wartono dan Supriyadin Mochtar
ABSTRAK
Stres adalah tekanan / ketegangan yang dihadapi seseorang dan mempengaruhi
emosi, pikiran, serta kondisi keseluruhan dari orang tersebut. Stres yang muncul
dilingkungan kerja disebut sebagai stres kerja. Kondisi ini dapat timbul setelah
individu mengalami petistiwa ditempat kerja yang menuntut reaksi penyesuaian diri.
Stres tidak berbanding lurus dengan kinerja, karena pada tingkatan tertentu diperlukan
stres agar mendorong usaha yang lebih keras untuk mencapai hasil tertentu. Dengan
memahami faktor-faktor penyebab dan mengelola dengan manajemen stres akan dapat
menghindari dampak yang merugikan dilain pihak bisa menodorong etos kerja yang
lebih keras.
Kata Kunci: Stres, Kinerja
perilaku atasan jika itu semua tidak
A. PENDAHULUAN
berjalan dengan baik akan menimbulkan
tekanan.
1. Latar Belakang Masalah
Banyak
bahwa
perusahaan
pendapatan,
merupakan
faktor
mempengaruhi
gaji
berkeyakinan
atau
utama
kepuasan
Disamping itu persaingan dan tuntutan
salary
profesionalitas
yang
menimbulkan
yang
semakin
banyaknya
tinggi
tekanan
–
karyawan.
tekanan yang harus dihadapi oleh setiap
Sehingga ketika perusahaan merasa sudah
individu dalam lingkungan kerja baik di
memberikan gaji yang cukup, ia merasa bahwa
suatu
karyawannya sudah puas. Sebenarnya
pemerintah. Selain tekanan yang berasal
kepuasan
dari lingkungan kerja, lingkungan keluarga
kerja
karyawan
tidak
perusahaan
maupun
instansi
mutlak dipengaruhi oleh gaji semata.
dan
Banyak faktor yang mempengaruhi
berpotensi
kepuasan kerja karyawan, diantaranya
Dampak yang sangat merugikan dari
adalah kesesuaian pekerjaan, kebijakan
adanya gangguan kecemasan yang sering
organisasi termasuk kesempatan untuk
dialami oleh masyarakat dan karyawan
berkembang,
khususnya disebut stres. Stres merupakan
lingkungan
kerja
dan
153
lingkungan
sosial
menimbulkan
juga
sangat
kecemasan.
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
sebuah terminologi yang sangat populer
ini secara umum merupakan kondisi yang
dalam percakapan sehari-hari. Stres adalah
memiliki karakteristik bahwa tuntutan
salah satu dampak perubahan sosial dan
lingkungan melebihi kemampuan individu
akibat dari suatu proses modernisasi yang
untuk meresponnya.
biasanya diikuti oleh proliferasi teknologi,
Sedangkan Stres kerja menurut
perubahan tatanan hidup serta kompetisi
Anwar Prabu (2009 : 157) adalah perasaan
antar individu yang makin berat.
tertekan yang dialami karyawan dalam
Stres dapat berdampak positif dan
menghadapi pekerjaan. Stres kerja ini
juga dapat berdampak negatif, seperti
tampak dari simptom, antara lain emosi
dijelaskan pada hukum Yerkes Podson
tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka
yang menyatakan hubungan antara stres
menyendiri, sulit tidur, merokok yang
dengan
berlebihan,
kinerja
seperti
terbalik.(Handoko,2008:202).
huruf
U
Dampak
tidak
bisa
rileks,
cemas,
tegang, gugup, tekanan darah meningkat
positif stres pada tingkat rendah sampai
dan mengalami gangguan pencernaan.
pada tingkat moderat bersifat fungsional
Hal tersebut menunjukkan bahwa
dalam arti berperan sebagai pendorong
antara
peningkatan kinerja karyawan, sedangkan
merupakan dua hal yang tidak bisa
pada dampak negatif stres pada tingkat
dipisahkan. Karyawan memegang peran
yang tinggi adalah dapat mengakibatkan
utama
penurunan pada kinerja karyawan yang
kehidupan
drastis.
karyawan memiliki produktivitas dan
Menurut
T.
Hani
karyawan
dan
dalam
perusahaan
menjalankan
perusahaan.
roda
Apabila
Handoko
motivasi kerja yang tinggi, maka laju roda
(2008:200) stres adalah suatu kondisi
pun akan berjalan kencang, yang akhirnya
ketegangan yang mempengaruhi emosi,
akan menghasilkan kinerja dan pencapaian
proses berfikir dan kondisi seseorang.
yang baik bagi perusahaan. Di sisi lain,
Stres yang terlalu besar dapat mengancam
bagaimana
kemampuan seseorang dalam menghadapi
perusahaan berjalan
baik,
kalau
lingkungan. Sebagai hasilnya, pada diri
karyawannya
tidak
produktif,
karyawan berkembang berbagai macam
artinya
tidak
memiliki
gejala stres yang dapat mengganggu
semangat kerja yang tinggi, tidak ulet
pelaksanaan kerja mereka. Sedangkan
dalam b e k e r j a
definisi menurut kamus Psikologi, stres
yang rendah serta mengalami stres kerja.
mungkin
bekerja
karyawan
dan
roda
memiliki moril
adalah suatu keadaan tertekan, baik secara
Stres kerja merupakan aspek yang
fisik maupun secara psikologis Keadaan
sangat penting bagi perusahaan terutama
154
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
keterkaitannya dengan kinerja karyawan.
kerja yang diakibatkan oleh lingkungan
Perusahaan harus memiliki kinerja, kinerja
pekerjaan. Dimana stres kerja disini sangat
yang baik dapat membantu perusahaan
berpengaruh
dalam mencapai tujuannya. Sebaliknya,
pegawai,
bila kinerja menurun dapat merugikan
disiplin, baik waktu ataupun peraturan
perusahaan.
kinerja
yang telah ditetapkan tidak dapat berjalan
karyawan perlu memperoleh perhatian
dengan baik. Hal ini diakibatkan kurang
dengan jalan pengkajian yang berkaitan
adanya pengelolaan faktor stres dengan
dengan sters kerja.
baik, penempatan pegawai yang tidak
Olek
Kinerja
kerenanya
menurut
besar
sehingga
terhadap
penerapan
kinerja
sikap
Mangkunegara
sesuai dengan kemampuannya dan kurang
(2011:67) adalah hasil kerja secara kualitas
dilibatkannya pegawai dalam penetapan
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
kebijakan, sehingga menimbulkan stres
pegawai dalam melaksanakan tugasnya
kerja pada pegawai.
sesuai dengan tanggung jawab yang
Dilihat dari uraian latar belakang diatas
diberikan kepadanya. Untuk meningkatkan
dapat kita ketahui bahwa stres dalam
kinerja karyawan, perusahaan ataupun
pekerjaan dapat mempengaruhi kualitas
instansi pemerintah dituntut untuk lebih
kerja karyawan oleh karena itu stres kerja
memperhatikan
yang
didalam lingkungan kerja harus segera
beban
diantisipasi dengan cara memperbaiki
kerja, kerja sama antar karyawan, kondisi
manajemen, lingkungan kerja,peningkatan
lingkungan kerja, penempatan yang kurang
kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan
sesuai
tidak
spiritual (SQ) karyawan dan sebagainya.
dilibatkannya karyawan dalam penetapan
Stres kerja perlu segera diantisipasi karena
kebijakan dan konflik antar karyawan,
akan menimbulkan penurunan kinerja pada
yang mungkin akan mengakibatkan stres
karyawan, yang sangat menentukan sikap
kerja. Begitu juga halnya pada instansi
dan
pemerintah, Pegawai Negeri Sipil (PNS)
melaksanakan tanggung jawabnya.
mempe-ngaruhi
dengan
faktor–faktor
kinerja
seperti
kemampauan,
hasil
kerja
karyawan
dalam
dewasa ini banyak sekali mengalami stres
dapat memberikan kontribusi yang optimal
2. Pokok Masalah
bagi perusahaan dengan tingkat stres yang
Bahwa Stres kerja merupakan sebuah
dapat
ditoleransi.
Stres
kerja
tidak
negatif,
tetapi
keniscayaan dalam lingkungan kerja yang
selamanya
semakin kompetitif . Hal ini menjadi tugas
dalam bidang usaha tertentu tingkat stres
bagi manajer SDM dalam mengelola agar
bahkan dapat mendorong peningkatan
155
berkonotasi
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
prestasi
dengan
inovasi
atau
munculnya
dorongan
gagasan,
dikelola
sebaik-baiknya
untuk
dapat
untuk
segera
menghilangkan potensi yang merugikan
tugas/mencapai
target.
bagi perusahaan dilain pihak bagaimana
Banyak faktor yang dapat menyebabkan
stres kerja karwan tersebut justru dapat
karyawan mengalami stres, bisa karena
menguntungkan
faktor internal maupun external, saat di
perusahaan.
menyelesaikan
tempat kerja (kantor) ataupun akumulasi
permasalah
pokok
kemajuan
Pembahasan dalam tulisan selanjutnya
dalam peruju tempat kerja (kantor).
Sehungga
untuk
adalah tentang pengertian stres, stres kerja,
bagi
faktor penyebab, dampak dan manjemen
perusahaan yang utama adalah bagaimana
stres serta strategi dan penanganannya.
dapat mengetahui faktor-faktor penyebab
Pengertian
dan dapat mengendalikannya agar tingkat
mempengaruhi kinerja dan dampak atau
stres karyawan masih dalam ambang
hubungan anatara stress kerja dan kinerja
toleransi. Stres kerja karyawan dapat
karyawan.
pada
kinerja,
akhirnya
hal-hal
dapat
yang
meningkatkan
produktifitas / prestasi kerja.
II. PEMBAHASAN
Pada
A. Stres dan Stres Kerja
kondisi
yang
sebaliknya,
1. Pengertian Stres
yakni stres yang berlebihan atau sudah
Stres adalah tekanan / ketegangan
tidak mampu lagi ditolerir oleh seorang
yang
dihadapi
mempengaruhi
seseorang
emosi,
dan
pikiran,
individu akan menimbulkan dampak yang
serta
tidak
sehat
karena
individu
tersebut
kondisi keseluruhan dari orang tersebut.
kehilangan
kemampuan
untuk
Stres dalam suatu lingkungan pekerjaan
mengendalikan
dirinya
secarah
utuh,
sampai dengan batas yang dapat ditolerir
akibatnya
tidak
mampu
lagi
bisa memberikan suatu rangsangan sehat
mengambil keputusan – keputusan yang
guna mendorong individu–individu dalam
tepat dan bahkan terkadang perilakunya
suatu
memberikan
ikut terganggu, dampak lain yang mungkin
tanggapan positif terhadap tantangan–
terjadi adalah sakit secara fisik, putus asa,
tantangan
sehingga
serig absen, dan lain – lain. Akhirnya
mengerahkan
selama stres ini belum teratasi maka akan
mereka
organisasi
yang
untuk
dihadapinya
terpacu
sumberdaya
yang
untuk
dimilikinya
dia
dalam
terjadi tingkat produktifitas / prestasi kerja
rangka memenuhi tugas dan tanggung
yang cenderung rendah dan terus menurun.
jawabnya. Bila ini yang terjadi maka stres
Kondisi yang kurang lebih sama dapat juga
terjadi bila dalam lingkungan pekerjaan
156
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
tersebut tidak ada sters sama sekali, karena
membosankan dan menjenuhkan. (Braham
tantangan – tantangan kerja tidak ada
dalam Handoyo: 2010:68).
sehingga pekerjaan menjadi suatu hal yang
Sedangkan
menurut
T.
Hani
2. Pengertian Stres Kerja
Handoko (2008:200) stres adalah suatu
Stres yang muncul dilingkungan
kondisi ketegangan yang mempengaruhi
kerja disebut sebagai stres kerja. Kondisi
emosi,
ini
proses
berfikir
dan
kondisi
dapat
timbul
setelah
individu
seseorang. Stres yang terlalu besar dapat
mengalami petistiwa ditempat kerja yang
mengancam kemampuan seseorang dalam
menuntut reaksi penyesuaian diri. Secara
menghadapi lingkungan. Sebagai hasilnya,
umum orang
pada diri karyawan berkembang berbagai
seseorang
macam
pekerjaan
gejala
stres
yang
dapat
berpendapat
dihadapakan
yang
bahwa
pada
melampaui
jia
tuntutan
batas
mengganggu pelaksanaan kerja mereka.
kemampuan individu tersebut didalam
Gejala-
pekerjaannya,
gejala
ini
menyangkut
baik
maka
dikatakan
bahwa
kesehatan fisik maupun kesehatan mental.
individu tersebut mengalami stres kerja.
Orang yang mengalami stres bisa menjadi
Ada beberapa alasan mengapa masalah
nervous dan merasa kekuatiran kronis.
stres yang berkaitan dengan perusahaan
Mereka sering mudah marah dan agresi,
perlu dibahas kepermukaan pada saat ini,
tidak dapat rileks, ataupun menunjukkan
diantaranya adalah :
sikap yang tidk kooperatif. Lebih lanjut,
a.
Masalah stres adalah masalah yang
mereka melarikan diri pada minuman
dihadapi oleh perusahaan dimana
alkohol atau merokok secara berlebihan.
masalah ini tidak dapat dihindari atau
Disamping itu juga dapat terkena berbagai
dibiarkan oleh perusahaan. Karena
penyakit fisik, seperti nafas memburu,
masalah stres ini sangat penting
mulut dan kerongkongan kering, tangan
kaitannya dengan kinerja karyawan
lembab, merasa panas, otot – otot tegang,
didalam suatu perusahaan.
pencernaan, sembelit, letih yang tak
b.
Stres juga dapat dipengaruhi oleh
beralasan, sakit kepala,salah urat, gelisah
faktor – faktor yang bersumber dari
dan susah tidur. Kondisi–kondisi tersebut
dalam maupun luar perusahaan oleh
meskipun
karena itu perusahaan harus peka
dapat
juga
terjadi
karena
penyebab– penyebab lain, tetapi pada
dalam memahami keberadaannya.
umumnya hal tersebut merupakan gejala–
c.
gejala stres.
Pemahaman tentang arti dari stres
kerja alangkah baiknya kalau setiap
karyawan dapat mengatasinya dan
157
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
dapat mengetahui gejala – gejala stres
dalam pekerjaan. Disisi lain persaingan
yang ada didalam diri karyawan
antar prusahaan semakin ketat, apabila
masing – masing, karena stres kerjka
sudah terjadi seperti ini otomatis beban
ini
kerja yang dialami karyawan meningkat.
dapat
mempengaruhi
kinerja
karyawan didalam perusahaan.
d.
Keadaan ini tentu dapat menguras energi
Di era seperti ini dengan teknologi
karyawan yang lebih besar, apabila sudah
yang semakin cangkih setidaknya dapat
terjadi seperti ini maka timbul akibat –
berpengaruh
akibat yang dapat merugikan perusahaan
terhadap
Menurut
perkembangan
Prabu
psikologis dan fisik seseorang. Dengan
Mangkunegara, (2011:157) menerangkan
demikian dapat disimpulkan bahwa stres
Stres adalah perasaan yang menekan atau
kerja timbul karena tuntutan lingkungan
merasa tertekan yang dialami karyawan
dan
dalam menghadapi pekerjaan. Stres kerja
menghadapinya dapat berbeda – beda. Dari
ini tampak dari simpton antara lain emosi
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka
terjadinya stres kerja adalah dikarenakan
menyendiri, sulit tidur, merokok yang
adanya
berlebihan,
cemas,
karakteristik kepribadian karyawan dengan
tegang, gugup dan mengalami gangguan
karakteristik aspek – aspek pekerjaannya
pencernaan. Menurut Stephen P. Robbins
dan dapat terjadi pada kondisi pekerjaan.
tidak
A.A
bisa
rileks,
tanggapan
ketidak
individu
seimbangan
dalam
antara
dan Marry Coulter (2004:796) menyatakan
bahwa stres kerja adalah kondisi yang
3. Faktor – faktor Penyebab
muncul dari interaksi antara manusia dan
pekerjaan
serta
dikarakteristikan
Stres Kerja
oleh
Alasan – alasan yang menyebabkan
perubahan manusia yang memaksa mereka
terjadinya stres kerja sangatlah banyak.
untuk menyimpang dari fungsi normal
Berkisar dari perubahan ekonomi sampai
mereka.
pada kemajuan dibidang teknologi pada
Sedangkan menurut Luthan dalam
era globalisasi zaman ini. Kemajuan
Yulianti (2008:10), mendefinisikan stres
teknologi
kerja sebagai suatu tanggapan dalam
menambah waktu luang ternyata malah
menyesuaikan diri yang dipengaruhi oleh
menambah tekanan yang berbuat lebih
perbedaan individu dan proses psikologis,
banyak dalam waktu yang lebih singkat.
sebagai
tindakan
Pada umumnya, rata–rata orang bekerja
terhadap lingkungan, situasi atau peristiwa
dengan menghabiskan waktu sekitar 8-12
yang terlalu banyak mengadakan tuntutan
jam per hari ditempat kerja. Didalam
konsekuensi
dari
158
yang
seharusnya
dapat
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
rutinitas kerja inilah faktor penyebab stres
Meskipun stres dapat diakibatkan oleh
kerja sering terjadi.
hanya satu stressors, tapi dapat juga terjadi
Kondisi–kondisi yang cenderung
menyebabkan
stres
disebut
karena kombinasi stressor.
stresssor.
Terdapat dua faktor penyebab stres
dengan
kerja, yaitu faktor lingkungan kerja (on the
menimbulkan
job) dan faktor personal (off the job),
karyawan.
Dwiyanti (2001:75). Faktor linkungan
kerja
dapat
berupa
kondisi
kemampuan
dapat
stres
bagi
kerja
3) Perjalanan, perjalanan dapat digolong-kan
fisik,
ke dalam dua kategori : perjalanan ke dan
manajemen kantor maupun hubungan
dari pekerjaan, dan perjalanan dinas.
sosial lingkungan pekerjaan. Sedangkan
Pulang pergi dari rumah ketempat kerja
faktor personal bisa tipe kepribadian,
setiap hari sering kali melambangkan
pengalaman pribadi maupun kondisi sosial
sumber stres yang besar, terutama akibat
– ekonomi keluarga dimana pribadi berada
keterlambatan
dan
sedemikian seringnya dialami.
mengembangkan
faktor
kedua
tidak
diri.
Betapapun
secara
langsung
dan
kesulitan
yang
4) Bahaya, pekerjaan yang mempunyai resiko
berhubungan dengan kondisi pekerjaan,
tinggi
maka faktor pribadi ditempatkan sebagai
jaminan keselamatan yang baik akan
sumber atau penyebab munculnya stres.
menjadikan sumber stres bagi karyawan.
Menurut Cary Cooper dan Alison Straw
5) Teknologi, pengenalan teknologi baru
(2000:19-36) penyebab stres yang umum
ketempat kerja telah meminta karyawan
terjadi
untuk menyesuaikan diri pada lingkungan,
ditempat
kerja
dapat
dirinci
yang
tidak
diimbangi
dengan
kedalam bidang–bidang berikut:
sistem
a.
Faktor – faktor yang bertalian dengan
penyesuaian diri yang diperlukan itu sudah
tugas, seperti:
terlaksana,
1)
Lingkungan
dan
cara
kerja
keharusan
baru.
Jika
untuk
terus
kerja,
mengikuti perkembangan teknologi bisa
lingkungan tempat kita bekerja sangat
menjadi tambahan tekanan bagi sebuah
penting dan menentukan bagaimana
jadwal yang telah sibuk, yang akan
kita
mengarah pada kelebihan beban kerja.
dapat
tertentu.
berbuat
dalam
Sungguhpun
peran
demikian,
b.
Peran
dalam
organisasi.
Peran
lingkungan merupakan unsur kerja
dalam organisasi juga dapat menciptakan
yang dapat diabaikan.
konflik seperti ketidak jelasan peran
2) Beban kerja yang berat, beban kerja
dalam perusahaan, kewenangan dan
yang berlebihan yang tidak sesuai
pengawasan.
159
Sudah
sangat
biasa
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
karyawan mendapatkan dirinya berada
dan dapat menyebabkan stres yang
dalam sebuah situasi ketika karyawan
besar, karena dalam keadaan seperti itu
merasa stres oleh desakan tugas yang
perolehan uang, status atau tantangan
menimbulkan konflik, melakukan sesuatu
yang baru menjadi sedikit.
yang sesungguhnya tidak mau dilakukan,
pekerjaan
yang
diyakini
e. Perubahan
bukanlah
organisasi.
budaya
dan
Organisasi,
iklimnya
dapat
tugasnya, atau memiliki lebih banyak tugas
mempengaruhi
atau proyek. Mungkin karyawan akan
sejahteranya secara mendasar. Menjadi
meladeni
bagian
tuntutan
tersebut
dibawah
individu
dari
dan
organisasi
rasa
dapat
tekanan yang lebih berat, atau menghadapi
mendatangakan ancaman bagi rasa
dengan menentangnya.
kebebasan
c. Hubungan pribadi ditempat kerja. Seperti:
individu,
ketentramannya
otonomi
akan
dan
tetapi
dalam
ancaman
akan
Akan
tetapi,
hubugan timbak balik, konflik, dukungan
situasi
dan minat. Hubungan dengan orang lain
semakin
bisa menjadi sumber stres atau sumber
perubahan – perubahan besar dalam
dukungan ditempat kerja. Jika hubungan
organisasi dapat menjadi penuh stres,
dengan atasan baik, ada suasana hangat,
seperti
bersahabat dan saling percaya. Akan
penampungan, kelebihan tenaga dan
tetapi, jika keadaan sebaliknya, atasan
sebagainya.
yang
statis
berkurang.
penutupan
tempat
kerja,
akan penuh kritik, sulit didekati, tidak
bergairah, dan jauh. Begitu juga hubungan
Selanjutnya menurut T. Hani Handoko
antar karyawan akan menjadi sumber stres
(2008:200-201) memberikan pengertian
jika hubungan tidak terjalin dengan baik.
kondisi
d. Perkembangan karir. Pada tahap – tahap
menyebabkan
–
kondisi
yang
cenderung
stres
disebut
stressors.
awal karir, kita mungkin dihargai
Hampir setiap kondisi pekerjaan bisa
dengan kemajuan yang mencolok lewat
menyebabkan stres, tergantung pada reaksi
organisasi, atau kadang – kadang tidak,
karyawan.
dinyatakan dalam kenaikan gaji dan
sejumlah
promosi. Akan tetapi, pada saat karir
menyebabkan
terus melaju, justru peluang kerap
Diantara kondisi – kondisi kerja tersebut
menjadi semakin kecil dan kemajuan
adalah sebagai berikut :
Bagaimanapun
kondisi
kerja
stres
bagi
juga,
yang
ada
sering
karyawan.
semakin lambat dan pada akhirnya
a. Stres On The Job : (1) Beban kerja
berhenti. Pembatasan – pembatasan
berlebihan; (2) Tekanan atau desakan
seperti itu dapat menumpulkan ambisi
waktu; (3) Kualitas supervisi yang jelek; (4)
160
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
Iklim politis yang tidak aman; (5) Umpan
pribadi lainnya, seperti kematian sanak
balik tentang pelaksanaan kerja yang tidak
saudara.; (6)
memadai;
(6)
Wewenang
yang
idak
mencukupi untuk melaksanakan tanggung
Selain dari penyebab sters diatas,
jawab; (7) Kemenduaan peran; (8) Frustasi;
kejenuhan kerja juga merupakan faktor
(9)
antar
penyebab terjadinya stres. Kejenuhan kerja
kelompok; (10) Perbedaan antar nilai – nilai
merupakan akibat stres yang paling umum.
perusahaan dan karyawan; (11) Berbagai
Gejala khusus
bentuk perubahan
dikarenakan
Konflik
antar
pribadi
dari
pada kejenuhan kerja
oleh
kebosanan,
ketidak
b. Stres Off The Job : (1) Kekuatiran
puasa, absen dan rentan terhadap penyakit.
finansial; (2) Masalah – masalah yang
Ironisnya, stres kerja merupakan topik
bersangkutan dengan anak; (3) Masalah –
yang
masalah phisik; (4) Masalah – masalah
dibicarakan kepada penyelia.
perkawinan;
(5)
Masalah
–
disebabkan
stres,
oleh
menyenangkan
raga
baik
sesuatu
ataupun
pada
yang
seseorang.
dibahas
atau
Cox
yang
berakibat
munculnya
yang
beberapa penyakit. Pada saat stres
yang
juga terjadi peningkatan intensitas
tidak
kecelakaan, baik dikantor, dirumah
menyenangkan akan memberikan akibat
tertentu
untuk
masalah
4. Dampak Stres Kerja
Munculnya
jarang
dan dijalan.
dalam
c.
Pengaruh
kognitif,
yaitu
ketidak
Handoyo(2010:68) membagi empat jenis
mampuan
konsekuensi yang dapat ditimbulkan stres,
keputusan, kurangnya konsentrasi, dan
yaitu :
terlalu
a.
Pengaruh psikologis, yang berupa
sehingga menyebabkan kegelisahan
kegelisahan,
yang berlebih.
peka
terhadap
mengambil
ancaman
agresi,
kelesuan,
depresi,
kelelahan,
d. Pengaruh fisiologis, yaitu menyebabkan
kekecewaan, kehilangan kesabaran,
gangguan pada kesehatan fisik yang
harga diri yang rendah.
berupa penyakit yang sudah diderita
kebosanan,
b.
dalam
Pengaruh
prilaku,
yang
perupa
sebelumnya, atau memicu timbulnya
peningkatan konsumsi alkohol, tidak
penyakit tertentu.
nafsu makan, atau makan berlebihan,
penyalahgunaan
obat
–
obatan,
5. Strategi Manajemen Stres
menurunnya semangat untuk berolah
161
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
Stres
dalam
pekerjaan
dapat
stres yang kronis. Kita tidak selalu berhasil
untuk mencegah stres.
dicegah timbulnya dan dapat dihadapi
tanpa memperoleh dampak yang negatif.
Memanajemeni
stres
berarti
Kita akan selalu menjumpai situasi
berusaha
– situasi yang kita duga semula yang
mencegah timbulnya stres, meningkatkan
merupakan
ambang
dan
merupakan bagian dari kehidupan kita.
menampung akibat fisiologikal dari stres.
Munandar (2010:401-402), yang perlu
Manajemen
untuk
diusahakan adalah dapat dipertahankannya
mencegah berkembangnya stres jangka
stres yang positif kontruktif dan dicegah
pendek menjadi stres jangka panjang atau
serta diatasi stres yang kronis, yang
stres
dari
stres
individu
bertujuan
pembangkit
stres.
Stres
bersifat negatif destruktif.
Pandangan interaktif mengatakan
dirasakan sebagai lingkungan yang
bahwa stres ditentukan oleh faktor – faktor
penuh stres. Yang perlu diubah
dari
adalah faktor–faktor yang dapat
individunya.
Dalam
hal
memanajemeni stres dapat diusahakan
menjadi
untuk :
dibahas sebagai faktor–faktor dari
a. Mengubah
faktor
–
faktor
pembangkit
katagori
:
stres
faktor–
yang
faktor
dilingkungan agar tidak merupakan
pengembangan karir dan faktor–
pembangkit stres,
faktor
b. Mengubah faktor – faktor dalam
dan
iklim
organisasi. Kondisi kerja fisik, yang
individu agar :
oleh para tenaga kerja dirasakan
1) Ambang stres meningkat, tidak
cepat
struktural
merasakan
situasi
sebagai pembangkit stres, seperti
yang
bising, vibrasi, dan paparan pada
dihadapi sebagai penuh stres;
resiko dan bahaya, dapat diatur
stres
kembali melalui analisis dari kondisi
lama
kerja.Dapat pula dilakukan strategi
bertahan dalam situasi yang penuh
yang diajukan oleh Everly dan
stres,
Girdano
2) Toleransi
meningkat,
tidak
terhadap
dapat
cepat
lebih
menunjukkan
dalam
Munandar
akibat yang merusak dari stres pada
(2010:403),
badan dan dapat mempertahankan
berdasarkan
kesehatan.
objektives) dan manajemen waktu
ini
berusaha
kerja
sasaran
(work-by-
(time management), yang khusus
3) Kerekayasaan organisasi
Teknik
yaitu
mengubah
berlaku untuk manajer menengah
lingkungan kerja agar tidak cepat
keatas. Sasaran berdasarkan kerja
162
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
(SBK) ini merupakan salah satu
tugas – tugas dapat diselesaikan
teknik yang termasuk kedalam jenis
sesuaia dengan urutan kepentinganya
manajemen
dalam waktu yang tersedia.
berdasarkan
sasaran
(manajemen by objektives).
SBK
5) Kerekasaan
terdiri dari empat langkah yaitu :
kepribadian
(
peningkatan kecakapan dan perubahan
a) Menetapkan sasaran realistik bagi
kebutuhan dan nilai – nilai ).Strategi
satuan kerja, yang dapat dicapai
ini
dalam waktu yang dimiliki,
kepribadian
digunakan
dalam
ialah
kerekasaan
upaya
untuk
b) Merancang perangkat perencanaan,
menimbulkan perubahan – perubahan
tindakan atau metode untuk dapat
dalam kepribadian individu agar dapat
mencapai sasaran,
dicegah timbulnya stres dan agar
c) Menciptakan strategi untuk dapat
mengukur
keberhasilan
ambang
dalam
stres
dapat
ditingkatkan.
Perubahan – perubahan yang dituju
mencapai sasaran pada periode
ialah
tertentu,
pengetahuan, kecakapan, keterampilan
d) Pada akhir waktu yang ditentukan
perubahan
dalam
hal
dan nilai – nilai yang dipengaruhi
mengukur keberhasilan mencapai
persepsi
sasaran – sasaranya.
terhadap pekerjaan.
dan
Program
4) Manajemen waktu (MW) memiliki
sikap
tenaga
pelatihan
kerja
keterampilan
3(tiga) tahap, yaitu : (a) Analisis
merupakan salah satu strategi untuk
waktu;
meningkatkan
(b)
Strategi
untuk
keterampilan
tenaga
mengorganisasi; dan (3) Strategi untuk
kerja sehingga timbul rasa percaya diri
follow up
akan
Munanadar (2010:404) Analisis untuk
melaksanakan
waktu
Disamping
mencakup
penaksiran,
kemampuanya
untuk
pekerjaanya.
program
pelatihan
penyusunan prioritas dan penjadwalan
keterampilan,
waktu dalam kaitan dengan tuntutan
orientasi bagi tenaga kerja yang baru
waktu
merupakan
terhadap
pekerjaan.
program
upaya
pelatihan
juga
untuk
Berdasarkan rencana kerja yang dibuat
mencegah timbulnya stres karena
SKB dihitung waktu yang diperlukan
adanya
untuk melaksanakan rencana tersebut.
oraganisasi dan nilai pribadi. Program
Waktu yang diperlukan kemudian
pelatihan
disesuaikan
mempermudah
dengan
waktu
yang
tersedia, sedemikian rupa sehingga
perbedaan
nilai
orientasi
proses
–
nilai
akan
sosialisasi
tenaga kerja dalam perusahaanya yang
163
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
baru. Program pelatihan yang efektif
b) Pelatihan
akan dapat mencegah timbulnya stres
Relaksasi autogenik adalah relaksasi
atau meningkatkan ambang individu
yang ‘ditimbulkan sendiri’ (auto-
terhadap stres dalam menghadapi
genesis/ sendiri). Teknik ini berpusat
pembangkit
stres
kerja
pada gambaran–gambaran berperasaan
berlebihan,
promosi
job
tertentu yang dihayati bersama dengan
insecurity. Jika tenaga kerja telah
terjadinya peristiwa tertentu yang
mengalami stres, serta stres berakibat
dihayati bersama dengan terjadinya
terganggunya kesehatan mentalnya,
peristiwa tertentu yang kemudian
maka psikoterapi dapat diberikan agar
terkait kuat dalam ingatan, sehingga
ia
timbulnya kenangan tentang peristiwa
dapat
beban
dan
berfungsi
optimal
kembali.(Munandar (2010:405),
dari gambaran perasaan yang sama.
Tujuan teknik – teknik penenangan
ialah
c) Pelatihan relaksasi neuromuscular,
mengurangi
Pelatihan relaksasi neuromuscular
kegiatan pikiran, yaitu proses berpikir
adalah satu program yang terdiri dari
dalam bentuk merencana,mengingat,
latihan–latihan
sistematis
berkhayal,
melatih
dan
menalar
bersinambung
dalam
keadaan
untuk
autogenik,
akan menimbulkan pula penghayatan
6) Teknik penenangan pikiran
pikiran
relaksasi
yang
keadaan
sadar.
yang
kita
bangun,
Jika
secara
lakukan
otot
komponen
dalam
berhasil
komponen–
sistem
mengendalikan
yang
saraf
yang
aktivitas
otot.
Sasaranya
ialah
mengurangi kegiatan pikiran, rasa
ketegangan
otot.
cemas dan khawatir akan kurang,
merupakan bagian yang begitu besar
kesigapan umum untuk bereaksi akan
dari badan kita, maka pengurangan
berkurang, sehingga pikiran menjadi
ketegangan
tenang, stres akan berkurang. Teknik –
pengurangan ketegangan yang nyata
teknik penenangan pikiran meliputi :
dari seluruh badan kita.
a)
Meditasi, meditasi dapat dianggap
7) Teknik
pada
mengurangi
Karena
otot
penenangan
otot
berarti
melalui
teknik, dapat pula dianggap sebagai
aktifitas fisik
suatu keadaan pikiran (mind), keadaan
Tujuan utama penggunaan teknik
mental. Berbagai teknik seperti yoga,
penenangan melalui fisik ialah untuk
berzikir, relaksasi progresif, dapat
menghamburkan
menuju ketercapainya keadaan mental
menggunakan sampai habis hasil–
tersebut.
hasil stres yang diproduksi oleh
164
atau
untuk
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
ketakutan dan ancaman atau yang
mengkondisikan
relaksasi.
mengubah sistem hormon dan syaraf
Smbangan
kita kedalam sikap mempertahankan.
dalam rasa sehat, tenang dan ringan
Manfaat yang kedua dari aktifitas
(transcendence) yang timbul sesudah
fisik ialah bahwa ia menurunkan
latihan–latihan fisik.
ketiga
diungkapkan
reaktivitas kita terhadap stres dimasa
mendatang
dengan
cara
Menurut Payaman J Simanjutak
B. Kinerja
adalah
1. Pengertian Kinerja
(2005:14),
Mangkunegara (2005:43), kinerja
pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas
hasil
yang
dicapai
kinerja
adalah
tingkat
melalui
tertentu. Sedangkan Robert L. Mathis
serangkaian kegiatan dan tata cara tertentu
(2006:378) menyatakan bahwa kinerja atau
dengan
(performance) adalah apa yang dapat
menggunakan
perusahaan
untuk
sumberdaya
mencapai
sasaran
dilakukan atau tidak dapat dilakukan oleh
perusahaan yang ditetapkan. Kinerja dalah
karyawan. Kinerja katyawan yang umum
hasil yang diperoleh suatu organisasi baik
untuk
organisasi profit oriented dan non profit
elemen; kuantitas dari hasil, ketepatan
oriented yang dihasilkan selama satu
waktu
periode waktu tertentu. (Fahmi (2010:2),
kemampuan bekerja sama.
kebanyakan
dari
hasil,
pekerjaan
meliputi
kehadiran
dan
Sedangkan Veithazal Rivai dan
atau apa yang dicapai oleh seorang
Ahmad Fazwi (2005:14) mendefinisikan
karyawan dan kompetisi yang dapat
kinerja
menjelaskan bagaimana karyawan dapat
adalah
hasil
atau
tingkat
keberhasilan seseorang secara keseluruhan
selama
periode
tertentu
hasil tersebut.
didalam
Dari definisi tersebut diatas dapat
melaksanakan tugas dibandingkan dengan
dijelaskan
berbagai kemungkinan, seperti standar
manajemen kinerja yang merupakan suatu
hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria
proses
yang telah ditentukan terlebih dahulu dan
pemahaman bersama antara atasan dengan
telah disepakati bersama. Kinerja disebut
bawahan mengenai apa yang harus dicapai
juga
atau
kinetika
energi
kerja
atau
performence. Menurut Veithzal Rivai dan
lebih
komunikasi
hasil
akhir
lanjut
yang
dan
mengenai
menciptakan
bagaimana
mencapainya atau kompetisi sehingga akan
Ahmad Fazwi (2005:14) fungsi dari hasil,
165
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
meningkatkan kemungkinan tercapainya
tercukupi
sasaran yang ditetapkan.
kerja, adanya teman yang mau membantu,
Teori
Stoner
mengemukakan
tentang
bahwa
kinerja
peralatan
dan
perlengkapan
kinerja
tercukupinya informasi yang diperlukan,
adalah
adanya aturan serta prusedur kerja.
fungsi dari motivasi, kemampuan dan
Konsep kinerja mencakup kinerja
pemahaman, yang dimaksud pemahaman
karyawan
menurut Stoner adalah pemahaman peran
organsasi. Keduanya saling bersinergi,
atau pemahaman seseorang atas tugas dan
dapat
perilaku yang diperlukan untuk mencapai
merupakan akumulasi dari kinerja individu
kinerja yang tinggi. Seseorang dikatakan
anggota yang bersangkutan. Dari definisi
mempunyai pemahaman peran yang tinggi
diatas
apabila ia tahu dengan persis tentang
memiliki empat aspek utama yaitu :
bagaimana
kemampuan,
mengerjakan
dan
atau
individu
dikatakan
dan
kinerja
memperlihatkan
organisasi
bahwa
penerimaan
kinerja
kinerja
tujuan
menyelesaikan tugasnya dengan sebaik –
perusahaan, tingkat tujuan yang dicapai
baiknya.
dan interaksi antar tujuan dan kemampuan
Polter
rumusan
dan
kinerja
Lawler
sebagai
membuat
hasil
para karyawan perusahaan, dimana masing
akhir
– masing element tersebut berpengaruh
perkalian antara effort (usaha) dengan
terhadap
kemampuan
karyawan tidak akan mampu bekerja
dan
pemahaman
dengan
kineja
seseorang.
Seorang
rumusan sebagai berikut : bahwa kinerja
dengan
= f ( motivasi, kemampuan, pemahaman
kemampuan untuk mengerjakan pekerjaan
peran).
tersebut. Meskipun pekerjaan tersebut
Blumberg
jika
tidak
memiliki
Pringle
dapat selesai dikerjakan, namun tidak
mengemukakan teori kinerja merupakan
membuahkan hasil yang memuaskan. Oleh
fungsi
kemampuan,
karena itu dalam rangka peningkatan
motivasi dan opportunity to performance (
kinerja seorang karyawan, pengetahuan
kesempatan untuk berpartisipasi). Dengan
bidang tugas pekerjaan yang bersangkutan
rumusan : kinerja = f (Kemampuan x
sangat penting.
perkalian
dan
baik
dari
Motivasi x Opportunity to perform)
yang dimaksud dengan Opportunity to
perform
adalah
kemampuan
untuk
2. Sistem Manajemen Kinerja
mencapai kinerja yang lebih tinggi bila
Para manajer perlu mengetahui
mendapatkan dukungan, bantuan atau
apakah para karyawan mereka melakukan
fasilitas dari luar kondisi tempat kerja,
pekerjaan secara efisien dan efektif, atau
166
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
apakah
dibutuhkan
perbaikan.
perusahaan dimana dia bekerja; dan (5)
Mengevaluasi kinerja karyawan menjadi
Kejujuran
bagian dari sistem manajemen kinerja.
menjalankan tugas maupun fungsi seorang
Munurut Stephen P. Robbins dan
Mary
pribadi
dalam
karyawan hendaklah sesuai antara ucapan
Sistem
dan tindakan, hal ini dilakukan agar tidak
manajemen kinerja yaitu suatu proses
terjadi penyelewengan yang akan berakibat
menetapkan standar kinerja dan menilai
merugikan perusahaan.
kinerja
Coulter(2004:319)
adalah
untuk
sumberdaya
tiba
pada
manusia
keputusan
yang
Sedangkan
menurut
T.
Hani
obyaktif
Handoko (2008:135-137) mengemukakan
sehingga dapat memberikan dokumentasi
bahwa penilaian prestasi kerja adalah suatu
untuk mendukung keputusan itu.
proses
melalui
organisasi
mana
mengevaluasi
menilai
prestasi
Anwar
(2011:69)
kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan
menyipulkan bahwa penilaian prestasi
– keputusan personalia dan memberikan
pegawai adalah suatu proses penilaian
umpan balik kepada karyawan tentang
prestasi kerja pegawai yang dilakukan
pelaksanaan kerja mereka. Kegunaan -
pemimpin perusahaan secara sistematik
kegunaan penilaian prestasi kerja dapat
berdasarka pekerjaan yang ditugaskan
dirinci sebagai berikut :
kepadanya. Kriteria yang dapat dijadikan
karyawan.
atau
–
3. Evaluasi / Penilaian Kinerja
Prabu
kerja
organisasi
Kegiatan
–
a. Penilaian prestasi kerja
sebagai penilaian prestasi kerja antara lain
Umpan
sebagai berikut : (1)Tanggung jawab
memungkinkan karayawan, manajer
adalah
dan
kewajiban
seseorang
untuk
balik
pelaksanaan
departemen
personalia
kerja
dapat
melaksanakan fungsi yang ditugaskan
membetulkan kegiatan – kegiatan
dengan sebaik – baiknya sesuai dengan
mereka untuk memperbaiki prestasi.
pengarahan yang diterima; (2) Disiplin
adalah
suatu
usaha
dari
b. Penyesuaian
manajemen
–
penyesuaian
kompensasi
organisasi peruhaan untuk menetapkan
Evaluasi prestasi kerja membantu para
atau menjalankan peraturan atau ketentuan
pengambil
yang harus dipatuhi oleh setiap karyawan
menentukan
tanpa terkecuali;
pemberian
(3) Kerjasama adalah
kesediaan untuk bekerja sama dengan
kesetiaan
karyawan
dalam
kenaikan
upah,
bonus
dan
bentuk
kompensasi lainnya.
orang lain sesama organisasi; (4) Loyalitas
adalah
keputusan
c. Keputusan – keputusan penempatan
terhadap
167
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
Promosi, transfer dan demosi biasanya
Prestasi kerja yang jelek mungkin
didasarkan pada prestasi kerja masa
menunjukan
lalu atau antisipasinya. Promosi sering
dalam
merupakan
rencana – rencana sumberdaya manusia,
bentuk
penghargaan
terhadap prestasi kerja masa lalu.
informasi
–kesalahan
analisis
jabatan,
atau komponen – komponen lain sistem
d. Kebutuhan – kebutuhan latihan dan
informasi personalia.
pengembangan
Prestasi
kesalahan
h. Kesalahan – kesalahan desain pekerjaan
kerja
yang
jelek
Prestasi kerja yang jelek mungkin
menunjukan
merupakan suatu tanda kesalahan dalam
kebutuhan latihan. Demikian juga
desain pekerjaan. Penilaian prestasi
prestasi kerja yang baik mungkin
membantu
mencerminkan potensi yang harus
kesalahan tersebut.
memungkinkan
dikembangkan.
diagnosa
kesalahan
–
i. Kesempatan kerja yang adil
e. Perencanaan dan pengembangan karir
Penilaian prestasi kerja yang akurat
Umpan balik prestasi mengarahkan
akan menjamin keputusan – keputusan
keputusan – keputusan karir, yaitu
penempatan
tetang jalur karir tertentu yang harus
diskriminatif
diteliti.
internal
diambil
tanpa
j. Tantangan – tantangan eksternal
f. Penyimpangan – penyimpangan proses
Kadang
–
kadang
prestasi
kerja
staffing
dipengaruhi oleh faktor – faktor diluar
Prestasi kerja yang baik atau jelek
lingkungan
kerja,
mencerminkan
kesehatan,
kondisi
kelemahan
kekuatan
atau
prosedur
staffing
seperti
keluarga,
finansial
atau
masalah – masalah pribadi lainnya.
departemen personalia.
g. Ketidak akuratan informasional
4. Tujuan Penilaian Kinerja
– faktor yang tidak secara jelas ditetapkan
Wayne
sebelumnya, berpeluang besar dituduh
Mondy
(2008:97)
menyatakan bahwa para karyawan para
melakukan diskriminatif.
karyawan harus dievaluasi berdasarkan
Pengukuran
kinerja
merupakan
seberapa baik mereka menyelesaikan tugas
bagian penting dari proses pengendalian
yang ditetapkan dalam deskripsi pekerjaan
manajemen. Tujuan dilakukan penilaian
mereka dan tujuan – tujuan spesifik lain
kinerja antara lain untuk “ mengetahui
yang
tingkat ketercapaian tujuan organisasi.
ditentukan.
Manajer
yang
menevaluasi karyawan berdasarkan faktor
Penilaian
168
kinerja
berfungsi
sebagai
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
tonggak
yang
menunjukkan
tingkatke
tersebut, meliputi : bakat,
tercapaian tujuan dan juga menunjukkan
minat dan faktor kepribadian.
apakah organisasi berjalan sesuai arah atau
2) Tingkat
usaha
menyimpang dari tujuan yang ditetapkan.
dicurahkan,,
Jika terjadi penyimpangan dari arah yang
motivasi,
semestinya, pimpinan dengan cepat dapat
kehadiran
melakukan
tugas.
tindakan
koreksi
dan
perbaikan”.
yang
meliputi
etika
dan
kerja,
rancangan
3) Dukungan
Begitu juga pada karyawan bisa
meliputi
:
organisasi
:
pelatihan
dan
belajar seberapa besar kinerja mereka
pengembangan, peralatan dan
melalui
teknologi,
sarana
informasi
seperti
:
komentar yang baik dari mitra kerja, tetapi
formal
dan
terstruktur
kerja,
manajemen dan rekan kerja.
penilaian kinerja mengacu pada suatu
sistem
standar
b. Faktor kepemimpinan, meliputi :
yang
kualitas
dalm
memberikan
mengukur, nilai dan mempengaruhi sifat –
dorongan, semangat, arahan dan
sifat yang berkaitan dengan pekerjaan,
dukungan
perilaku
manajer dan team leader.
dan
hasil,
termasuk
tingkat
kehadiran.
yang
diberikan
c. Faktor tim, yang meliputi :
kualitas dukungan dan semangat
5. Faktor
–
faktor
yang diberikan oleh rekan dalam
Yang
satu tim, kepercayaan terhadap
Mempengaruhi Kinerja
Kinerja
suatu
sesama
yang
kekompakan
mencakup banyak faktor yang saling
anggota tim.
konstruktur
merupakan
multidimensional
mempengaruhinya. Faktor – faktor yang
kinerja,
a. Faktor personal / individual, ada
faktor
mempengaruhi
utama
dan
tim,
keeratan
d. Faktor sistem, meliputi : sistem
mempengaruhi kinerja adalah :
tiga
anggota
yang
bagaimana
fasilitas
kerja
atau
fasilitas
instruktur
yang
diberikan
organisasi,
proses
organisasi, dan kultur kinerja
individu yang ada bekerja, yaitu
dalam organisasi.
:
e. Faktor kontekstual (situsional),
1) Kemampuan individu untuk
melakukan
meliputi
pekerjaan
:
tekanan
dan
perubahan lingkungan eksternal
dan internal.
169
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
tekanan sebagai sumber stres bersifat
relatif bagi seseorang, hubungan stres
C. Hubungan Stres Kerja Dengan
dengan
Kinerja
Stres sebagai sebuah keadaan yang
dapat
dialami
setiap
orang,
kinerja
tergantung
pada
kemampuan seseorang dalam menghadapi
dalam
stres.
hubungannya dengan pekerjaannya bisa
tinggi atau rendah dan dapat berpengaruh
III. PENUTUP
pada
Semakin
berbagai
macam
faktor.
Salah
tinggi
tuntutan
individu
satunya adalah dapat berpengaruh terhadap
ataupun tuntutan pekerjaan akan berakibat
kinerja. Ketika tingkat stres kerja sangat
pada
rendah, kinerja juga rendah. Ini disebabkan
Tuntutan atau tantangan yang rendah akan
seseorang
banyak
menghasilkan tingkat stres yang rendah,
tekanan atau tantangan, sehingga orang
sebaliknya tuntutan/tantangan yang yang
(karyawan) tersebut kemungkinan besar
tinggi akan mendorong tingkat stres yang
tidak melakukan usaha yang tinggi untuk
tinggi pula. Stres kerja yang dialami oleh
menghadapinya.
ketika
pekerja tidak selalu berakibat merugikan
tingkat stres meningkat, yang berarti
bagi perusahaan. Dampak stres terhadap
seseorang mengalami banyak tuntutan
tingkat kinerja sangat tergantung pada da
dalam pekerjaannya, tingkat usaha akan
bidang usaha atau jenis pekerjaan yang
ditingkatkan
meningkatkan
dilakukan. Karena pada dasarnya stres
kinerja sampai titik tertentu, dimana
disamping banyaknya faktor penyebab
seseorang masih mampu mengatasinya.
stress,
Tetapi, ketika tingkat stres meningkat
tergantung
melebihi tingkat yang dapat dikendalikan,
menghadapi stres.
tidak
menghadapi
Selanjutnya,
sehingga
kinerja akan menurun.
Marihot
ternyata
stres
tingkat
pada
seseorang.
stres
individu
sangat
dalam
Stres tentu akan berpengaruh pada
Hariandja
kinerja sesorang (pekerja), tetapi tidak
(2007:307), menyimpulkan berdasarkan
selamanya stres akan merugikan individu
penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa
atau
hubungan stres kerja dengan kinerja bukan
faktor penyebab dan mengelolanya dengan
merupakan hubungan searah yang bersifat
baik maka stres dalam tingkatan tertentu
linier,
bahkan bisa menghasilakan ide-ide kreatif
tetapi
Tua
meningkatnya
Efendi
merupakan
hubungan
perusahaan.
Dengan
memahami
nonlinier dimana pengaruhnya terhadap
sehingga
kinerja tergantung pada tingkat stres yang
positif bagi individu maupun perusahaan
dirasakan seseorang. Karena berbagai
dimana sesorang bekerja.
170
akan
menghasilkan
dampak
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
Munandar, Ashar Sunyoto “Psikologi
DAFTAR PUTAKA
Industri dan Organisasi” UI Pres,
Alfajar, Siti dan Tri Heru “ Manajemen
Sumberdaya
Dasar
Manusia:
Meraih
Jakarta, 2010.
Nawawi,
Sebagai
Keunggulan
Sumberdaya
Bersaing” UPP STIM YKPN, 2010.
Dalam
Sumberdaya
“Perencanaan
Manusia
Untuk
Organisasi Profit yang Kompetitif”
Almasdi dan Jusuf Suit “Aspek Sikap
Mental
Hadari
Gajah
mada
University
Press,
Yogyakarta, 2008.
Manajemen
Manusia”Syiar
Rini “ Pendekatan Mengatasi Stres Kerja
Media,2012.
“ Palembang, 2010.
Cooper,Cary dan Alson Strow “Stres
Robbins, P. Stephen & Marry Coulter
Manajemen Yang Sukses Dalam
“Manajemen” PT Indeks, Jakarta,
Sepekan” Mega Poin, Jakarta, 2000.
2004.
Dwiyanti, Endang “Pengaruh Stres Kerja
Terhadap
Kinerja
Pegawai
Umar,
Aplikasi”
“Performence
Alfabeta,
Appraisal
System
Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja
Bandung,2010.
Karyawan” Raja Grafindo, 2005.
Handoyo, Seger “Stres Pada Masyarakat
Jurnal
3,
Sumberdaya
Veithzel, Rival dan Ahmad Fazwi
Fahmi, Irham “Manajemen Kinerja teori
Psikologi
Riset
Buana Ilmu Populer, 2008.
Jakarta Selatan, 2001.
Surabaya”
“
Manusia Dalam Organisasi “ PT.
di
Lingkungan DPRD” Skripsi IMMI,
&
Husain
Insan
Fakultas
Yulianti
Media
“
Pengaruh
Stres
Kerja
Terhadap Motivasi dan Kinerja
Psikologi
Karyawan
Koperasi
Nusantara
Universitas Airlangga, Surabaya,
Daerah Korwil V Jawa Barat “
2010.
Universitas Widyatama Bandung,
Mangkunegara, Anwar Prabu “Evaluasi
2008.
Kinerja Sumberdaya Manusia” PT Refika Aditama, Bandung, 2005.
Mathis, L. Robert dan Jhon H. Jackson
“Human Resource Management”
Salemba Empat, Jagakarsa, 2006.
171
Download