Komplikasi dan Penyulit Kehamilan Trimester I dan II ANEMIA PADA IBU HAMIL Latar Belakang Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung Kejadian Anemia pada ibu hamil masih cukup tinggi kr ibu hamil/klg/masy belum menyadari pentingnya pencegahan Anemia serta bahaya yang ditimbulkan ANEMIA/kurang darah Kadar hemoglobin kurang dari 11 g/dl pada trimester pertama dan ketiga, dan kurang dari 10,5 g/dl pada trimester kedua Faktor Penyebab • Perubahan fisiologis karena kehamilan • Kurangnya masukan makanan yang mengandung zat besi • Perdarahan akibat terlalu sering melahirkan • Jarak kehamilan terlalu dekat • Gangguan pencernaan & penyerapan • Ibu hamil bekerja terlalu berat • Adanya cacing tambang Klasifikasi Anemia (WHO,1972) Hb ≥11 g/dl : Tidak anemia Hb 8-11 g/dl: Anemia ringan Hb < 8 g/dl). : Anemia berat. BAGAIMANA KITA BISA TAU??? Periksa Lab (darah) di polindes/Puskesmas Klasifikasi Anemia Tanda tanda Anemia Bahaya Anemia Pada Ibu Saat hamil - Keguguran - Persalinan kurang bulan/prematur Bahaya Anemia Saat bersalin • Persalinan lama • Perdarahan setelah persalinan • Persalinan dengan tindakan/operasi cenderung • Resiko kematian meningkat Bahaya anemia Masa Nifas • Gangguan proses pemulihan rahim • Perdarahan pada masa nifas • Daya tahan terhadap infeksi dan stress • Produksi ASI berkurang/tidak keluar Pada Bayi Keguguran , kematian bayi dalam kandungan, hambatan pertumbuhan bayi dalam kandungan, cacat bawaan, bayi lahir mati, lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR). PENCEGAHAN ANEMIA Setiap hari, makanlah sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, dan lauk pauk secara beraneka ragam. PENCEGAHAN ANEMIA Tablet tambah darah/Fe HIPEREMESIS GRAVIDARUM Pengertian Mual dan muntah berlebihan sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum menjadi buruk (Ilmu Kandungan, hal. 275). Etiologi Faktor pedisposisi yaitu primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda. Faktor organik yaitu alergi, masuknya vili khorialis dalam sirkulasi, perubahan metabolik akibat hamil dan resistensi ibu yang menurun. Faktor psikologik memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan Gejala dan Tanda Tingkatan I. Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri pada epigastrium. Nadi meningkat sekitar 100 per menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit mengurang, lidah mengering dan mata cekung. Tingkatan II Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih mengurang, lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikteris. Berat badan turun dan mata menjadi cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Aseton dapat tercium dalam hawa pernapasan, karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing. Tingkatan III. Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat; suhu meningkat dan tensi menurun. Komplikasi fatal terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai ensefalopati Wernickc, dengan gejala: nistagmus, diplopia dan perubahan mental. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati. (Ilmu Kandungan, hal. 277) Diagnosa Diagnosis hiperemesis gravidarum biasanya tidak sukar. Harus ditentukan adanya kehamilan muda dan muntah yang terus menerus, sehingga mempengaruhi keadaan umum Pencegahan Menganjurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil, tetapi lebih sering. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan. Makanan dan minuman seyogyanya disajikan dalam keadaan panas atau sangap dingin Obat-obatan Tetapi perlu diingat untuk tidak memberikan obat yang teratogen. Sedativa yang sering diberikan adalah phenobarbital. Vitamin yang dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6. Anti histaminika juga dianjurkan, seperiti dramamin, avomin. Pada keadaan lebih berat diberikan antiemetik seperti disiklomin hidrokhlonae atau khlorpromasin. Penanganan hiperemesis gravidarum yang berat perlu dikelola di rumah sakit Isolasi Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara yang baik Terapi psikologik Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan Cairan parenteral Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukose 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari Kelainan dalam lamanya kehamilan 1. Abortus Iminen Insipien Inkomplit Komplit Infeksiosa Berulang/habitualis Missed Abortion 2. Prematur 3. Postmatur Abortus • Pengeluaran hasil konsepsi sebelum mampu hidup di luar kandungan • Berat < 1000 gram • Umur kehamilan < 28 minggu • Spontan : 10-15% • Pembagian: 1. Berdasarkan kejadian Spontan, buatan (indikasi medis / sosial) 2. Berdasarkan pelaksana Terapetik, ilegal 3. Berdasarkan gambaran klinis Penyebab Abortus 1. Faktor pertumbuhan hasil konsepsi Kromosom, Endometrium, Infeksi, obat-obatan, radiasi 2. Kelainan plasenta Infeksi, gangguan pembuluh darah, DM, hipertensi 3. Penyakit ibu Penyakit infeksi, anemia, penyakit kronis 4. Kelainan dalam rahim Mioma uteri, Uterus arkuatus, retrofleksi, servik inkompeten, bekas operasi servik, robekan servik postpartum Abortus Iminen (ancaman keguguran) Dx: Amenore Nyeri perut Uterus membesar sesuai UK Perdarahan dari kanalis servikalis Kanalis servikalis tertutup Tes urin kehamilan (+) Tindakan Istirahat total Obat-obatan Penenang, anti perdarahan, vitamin B komplek, Hormonal, Anti kontraksi Konsultasi dengan dokter SpOG untuk USG dan tindakan lebih lanjut Abortus Iminen Keguguran yang sedang berlangsung Gejala& tanda Perdarahan dan nyeri makin hebat Pemeriksaan Kanalis servikalis terbuka, tampak/teraba jaringan Tindakan UK 14 minggu kuretase Kasus perdarahan banyak : evakuasi scr digital Abortus Inkomplit Keluarnya sebagian hasil konsepsi Gejala: Perdarahan mendadak /banyak dpt gawat Dapat terjadi infeksi Pemeriksaan Kanalis servikalis terbuka, tampak/teraba jaringan, perdarahan (+) Besar uterus < UK Tindakan Memulihkan KU (infus / tranfusi) Kuretase / kerokan (14 minggu langsung, >14 minggu : induksi & kuretase) Obat: antibiotika & uterotonika Abortus Komplit Keluarnya seluruh hasil konsepsi Pemeriksaan: Uterus mengecil, perdarahan sedikit, kanalis servikalis menutup Terapi : Tidak ada Konsultasi SpOG Kehamilan Ektopik Kehamilan Ektopik Kehamilan yang berimplantasi di luar endometrium kavum uteri Kehamilan ekstrauterin ? Frekuensi : 1: 125-330 Berdasarkan letak : Ampula tuba uterina Ismus tuba uterina Pars interstisial Fimbria Ovarium Servik & peritoneum 42% 28% 13% 7% 1% jarang KE & KET KE (tidak ruptur) KET (ruptur) Gejala & tanda kehamilan Jatuh atau lemas Nyeri perut & panggul Nadi kecil & cepat (>110/m) Hipotensi Hipovolemia Nyeri perut akut Perut distensi (darah bebas) Nyeri lepas tekan Pucat Penyebab Gangguan pada lumen tuba Infeksi, hipoplasia, rekonstruksi tuba Gangguan di luar tuba Endometriosis, divertikel, perlengketan Faktor yang mempengaruhi Pemakaian antibiotika Pemakaian kontrasepsi Patologi 1. Hasil konsepsi mati dini 2. Abortus 3. Tuba fallopii pecah Diagnosis Trias klasik : Amenore, nyeri, perdarahan Gejala/tanda (+) Gejala/tanda (+/-) Perdarahan sedikit Pingsan Nyeri perut Massa adneksa nyeri Serviks tertutup Amenorea Uterus sedikit membesar Nyeri bila serviks digerakkan Uterus agak lunak (slinger pain) KE (tidak ruptur) KET (ruptur) Gejala & tanda kehamilan Jatuh atau lemas Nyeri perut & panggul Nadi kecil & cepat (>110/m) Hipotensi Hipovolemia Nyeri perut akut Perut distensi (darah bebas) Nyeri lepas tekan Pucat Kehamilan Abdominal Dapat sampai aterm Bila tak terdiagnosis : fetal death Gejala & tanda : Gerakan janin jelas dan membuat nyeri Palpasi janin teraba jelas Ballotemen (-) Kontraksi uterus tak teraba Penatalaksanaan Pemasangan infus Usaha darah Motivasi keluarga Rujuk untuk operasi KE / KET : Laparatomi Salphingektomi / salphingostomi Abdominal : Laparatomi janin dikeluarkan plasenta ditinggalkan MOLA HIDATIDOSA Pengertian Molahidatidosa adalah : suatu kegagalan kehamilan normal yang disertai dengan proliferasi sel trofoblas berlabihan dan degenerasi hidrofik, yang secara klinis tampak sebagai gelembung-gelembung. KLASIFIKASI 1. Molahidatidosa Komplit 2. Molahidatidosa Parsialis FAKTOR PREDISPOSISI Umur sangat muda dan tua Gizi kurang Etnis Genetik Paritas Infeksi virus KRITERIA DIAGNOSIS Gejala mola hidatidosa Amenore Keluhan gestosis att : hiperemesis gravidarum Perdarahan Uterus lebih besar dari usia kehamilan Pada pemeriksaan penunjang ditemukan : Kadar beta HCG lebih tinggi USG pasti : ada gambaran gelembung vesikel (vesicular ultrasonic pattern) Penyulit Perdarahan Gestosis Tirotoksikosis Emboli paru Keganasan Pengelolaan : Perbaiki keadaan umum Evakuasi Vakum kuretase Pengawasan lanjut CHORIOCARSINOMA Pengertian : Koriokarsinoma adalah : trofoblas gestasional ganas yang berhubungan dengan kehamilan dimana pada gambaran PA tida ditemukan vili korialis STADIUM I II III IV : Terbatas di uterus : Vulva, vagina, parametrium : Paru-paru : Organ lain DASAR DIAGNOSIS Klinis : Perdarahan tidak teratur Rahim subinvolusi Batuk darah Benjolan kebiru-biruan, sering terdapat di vagina Laboratorium Kadar beta HCG meninggi lagi dalam waktu 4 minggu / lebih pasca evaluasi Kadar beta HCG : 6 mg pasca evakuasi mola > 100 ml IU/ml atau 8 mg pasca evakuasi > 30 ml IU/ml Histopatologi : dapat dibedakan jenis keganasannya. TERAPI 1. Terapi utama : sitostatika Resiko rendah : diberi kemoterapi tunggal. Resiko sedang : diberi kemoterapi kombinasi Resiko tinggi :Pengobatan kemoterapi dilanjutkan 2-4 seri. Lanjutan 2. Terapi tambahan. Operasi :merupakan terapi ajupan. -Histerektomi totalis. -Ekstipasi. Radiasi : merupakan terapi tambahan. PENGAWASAN LANJUT Tujuan : memantau hasil pengobatan dan mengetahui sedini mungkin timbulnya keganasan lagi (relapse) Lama pengawasan : 1 tahun Akhir pengawasan : setelah 1 tahun kadar ß HcG dalam batas normal/bila pasien hamil lagi. JENIS PEMERIKSAAN Pemeriksaan klinik dan kadar ß HcG tiap kali datang. Foto toraks pada bulan ke-6 atau ke-12 bila ada keluhan. Terima kasih be a good midwife..