KECEMASANTOKOH UTAMA DALAM NOVEL NATISHA

advertisement
KECEMASANTOKOH UTAMA
DALAM NOVEL NATISHA PERSEMBAHAN TERAKHIR
KARYA KHRISNA PABICHARA
1
Lellatul Rahmi1,Samsiarni2, Wahyudi Rahmat2
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumbar
2
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumbar
[email protected]
ABSTRACT
Background of problem in this research tell about Tutu as prime character
who get anxiety as long as going on love story with his girlfriend Natisha.
Purpose of this research are to describe: a) personality structure of prime
character, they are from id, ego, and superego. b) kind of prime character’s
anxiety, they are realisticanxiety, neurotic and moral anxicty in the “Natisha
Persembahan Terakhir” novel by Khrisna Pabichara. Kind of this research is
qualitative research. Method was applied in this research is descriptive analysis
method done by describe the fact and then be continued with analyse. Approach
was applied in this research is using literature psychology approach. Sources of
data in this research is Natisha Persembahan Terakhir novel by Khrisna Pabichara.
Data in this research is text such as word, phrase and sentence related with
personality aspect was experienced by character of Tutu. Based on the data was
found in order to the result of this research are first, personality of prime character
related with realistic anxiety is id character .I that feel anxiety in this psyche.
Second, personality of prime character related with neurotic anxiety is ego of
character I get problem that made him feel deject. Third, superego related with
moral anxiety is the prime character in this novel get anxious when will be
punished by policeman especially prime character do not know that he will be
catched and be accused has killed someone who he do not know. Character I fell
regret with the problem, with the regret therefore something useless will be
happen.
Keyword: Anxiety, The Main Character, Novel
menimbulkan berbagai dampak pada
PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk
sosial
yang
selalu
berinteraksi
antarsesamanya.Manusia
adalah
kejiwaan, salah satunya adalah rasa
cemas.
Rasa
cemas
merupakan
perasaan tidak nyaman yang muncul
makhluk unik yang selalu menjadi
dalam
pembicaraan
suatu
menuntut seseorang untuk waspada
kehidupan.Masalah manusia atau
terhadap sesuatu hal yang dianggap
masalah
akan mengancam keselamatannya.
dalam
kehidupan
dapat
diri
manusia
dengan
Pada
hakikatnya
manusia
kemudian disebut Aku.Tokoh aku
menjalani hidup untuk memperoleh
adalah
kebahagiaan. Namun, dalam proses
kepribadian
untuk
memiliki
memperoleh
kebahagiaan,
orang
yang
suka
perilaku
menutup
yang
mudah
cemas,
konflik. Konflik tersebut bisa datang
kadang pemarah, memiliki pola pikir
dari lingkungan maupun dari dalam
yang kurang mampu mengendalikan
diri manusia itu sendiri. Konflik yang
diri, dan adanya pergolakan politik
terjadi dalam diri manusia bisa
yang dialami oleh tokoh.
aspek kepribadian
id, ego, dan
egois,
diri,
manusia dihadapkan dengan berbagai
disebabkan oleh ketidakseimbangan
menahan
memiliki
kadang-
Rumusan tujuan penelitian ini
yaitu
pertama,
Bagaimanakah
superego. Konflik psikis yang tidak
struktur kepribadian tokoh utama
disadari inilah yang menyebabkan
yang
munculnya
kecemasan dalam novel Natisha
kecemasan.Kecemasan
mempengaruhi
bisa saja muncul karena manusia
Persembahan
hidup di lingkungan yang dapat
Khrisna
memberikan
Bagaimanakah
kepuasan
maupun
terjadinya
Terakhir
karya
Pabichara?
Kedua,
jenis-jenis
mengancam.Biasanya reaksi individu
kecemasan tokoh utama dalam novel
terhadap ancaman ketidaksenangan
Natisha
dan
karya Khrisna Pabichara?
pengrusakan
yang
belum
dihadapinya ialah menjadi cemas dan
Persembahan
Terakhir
Tujuan peelitian ini yaitu (1)
takut.Orang yang merasa terancam
Mendeskripsikan
umumnya
kepribadian tokoh utama
adalah
orang
yang
penakut.
struktur
yang
mempengaruhi terjadinya kecemasan
Novel yang
menggambarkan
dalam novel Natisha Persembahan
tentang kecemasan manusia adalah
Terakhir karya Khrisna Pabichara,
novel
(2)
Natisha
Persembahan
Mendeskripsikan
jenis-jenis
Terakhir karya Khrisna Pabichara.
kecemasan tokoh utama dalam novel
Kecemasan
Natisha
yang
dibahas
dalam
novel ini berkaitan dengan kehidupan
seseorang
yang
bernama
Tutu
Persembahan
karya Khrisna Pabichara.
Terakhir
Teori yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu teori Menurut
Freud (dalam Semiun, 2006) yang
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Penelitian terhadap kecemasan
membahas tentang kecemasan. Frued
dapat
berupa
mengemukakan kecemasan dalam
tokoh
utama
tiga bentuk yaitu kecemasan realistik
kecemasan yang dialami tokoh utama
(takut akan bahaya-bahaya dari dunia
dalam novel Natisha Persembahan
luar),
neurotik
Terakhir karya Khrisna Pabichara
instink-instink
yang meliputi id, ego, superego dan
kecemasan
(kecemasan
tidak
kalau
dapat
dikembalikan
dan
aspek
terhadap
realistik, neurotic, moral.
dapat
1. Aspek
moral
(kecemasan
karena
konflik
yang
antara
terjadi
ego
dan
superego).
kepribadian
tokoh
utama dalam novel Natisha
Persembahan Terakhir karya
Khrisna Pabichara
METODE PENELITIAN
Jenis
bentuk
aspek kecemasan yaitu kecemasan
membuat orang berbuat sesuatu yang
dihukum), dan kecemasan
kepribadian
peneltian
ini
adalah
a. Id
kualitatif
dengan
Menurut Taufik (2012:7) id
metode
deskriptif
adalah lapisan psikis yang paling
dilakukan
dasar atau dapat dikatakan sebagai
dengan cara mendeskripsikan fakta-
dorongan dari dalam diri individu
fakta yang kemudian disusul dengan
berupa
analisis (Ratna, 2010:53). Metode ini
keinginan, dan kehendak.Dalam id
digunakan
terdapat
penelitian
menggunakan
analisis.
Metode
ini
untuk
kebutuhan
naluri
–
kebutuhan,
dalam
bentuk
menganalisiskecemasan tokoh utama
dorongan seksual, sifat agresif, dan
dalam novel Natisha pesembahan
keinginan
Terakhir karya Khrisna Pabichara.
Suryabrata (2001:125) id merupakan
–
keinginan.Menurut
aspek biologis yang dibawa sejak
lahir dan merupakan system original
di dalam kepribadian. Dari aspek ini
kedua aspek lain tumbuh. Freud
menyebutkan realitas psikis yang
sebenar-benarnya
id
dapat dianalisis bahwa tokoh aku
merupakan dunia batin manusia dan
memiliki keinginan yang kuat untuk
tidak mempunyai hubungan langsung
melestarikan kebudayaan yang ada di
dengan dunia obyektif.
daerahnya. Kanera, tokoh aku yakin
Di
karena
Berdasarkan kutipan di atas,
dalam
Persembahan
novel
Natisha
Terakhir
karya
Khrisna Pabichara Tokoh aku merasa
bahwa ada sesuatu yang akan terjadi.
Hal itu membuat tokoh aku merasa
cemas.Hal tersebut
terlihat
jika
ada yang mencekal lenganku
Natisha!
Gadis
yang besok akan kunikahi itu
menatapku
dengan
mata
menyala. Tatapannya dengan
memintaku
mengabaikan
untuk
tantangan
Rangka.Dia paling membenci
abbate.Katanya,
abbate
ubahnya
jadi
ada
tak
ayam
kesayangan
yang
akan
melestarikannya.
b. Ego
Menurut
psikologis
Suryabrata
Ego
dari
adalah
aspek
kepribadian
dan
timbul karena kebutuhan organisme
untuk berhubungan baik dengan
dunia
kenyataan.
Disini
letak
perbedaan antara id dan ego yaitu
kalua id hanya mengenal dunia
subyektif (dunia batin) sedangakan
ego dapat membedakan sesuatu yang
ada dalam batin dan sesuatu yang ada
di dunia luar (dunia obyektif, dunia
realitas).
sabung.Disoraki banyak orang
dan
tidak
(2001:126)
Tetapi baru saja melangkah,
tegas
daerahnya akan hilang begitu saja
pada
kutipan berikut.
kuat-kuat.
bahwa kebudayaan yang ada di
Tokoh
aku
mengalami
para
masalah yang membuatnya merasa
sebagai
kesal. Setelah selesai dari sebuah
bertarung
permasalahan berharap akan ada titik
demi
cerahnya ternyata belum. Hal inilah
melestarikan tradisi.Itu saja.
membuat tokoh aku merasa kesal
(Pabichara, 2016: 16)
karena
penjudi.Padahal
abbate,
aku
semata-mata
tidak
sesuainya
harapan
dengan sebuah kenyataan.Hal itu
mencabut keberuntungan itu dari
dapat terlihat pada kutipan berikut.
hidupku.
Dulu aku percaya bahwa
c. Superego
Menurut
Tuhan selalu menyediakan
Taufik
(2012:8-9)
keberuntungan atas setiap
super ego adalah aspek sosiologis
nasib
yang
dan aspek moral dari kepribadian
aku
seseorang. Menurut Freud, super ego
buruk
menimpaku.Sekarang
tidak
merupakan rambu – rambu yang
merasakannya.Keberuntung
menjadi
petunjuk
anku habis.Natisha berhenti
bertingkah
laku
mencintaiku,
memenuhi
kebutuhan
bahkan
tega
individu
dalam
id
usaha
nya.
meninggalkan aku. Meskipun
Misalnya, dengan maksud untuk
aku tak akan menimpakan
menghindari
semua kesalahan kepadanya.
dihukum,
Memang aku sangat marah,
akan
keinginan
untuk
memperoleh
persetujuan
atau
malah sempat membencinya,
penghargaan,
menyebabkan
anak
tetapi
pernah
mengidentifikasi diri dengan aturan
mencintainya.
orang tuanya. Orang tua dianggap
aku
berhenti
tidak
(Pabichara, 2016: 121)
dan
katakutan
anak mempunyai kekuasaan besar
Berdasarkan kutipan di atas,
maka dapat di analisis bahwa tokoh
untuk memberikan hukuman dan
penghargaan kepada anak.
aku mengalami kekecewaan yang
Tokoh aku merasa menyesal
sangat besar, tokoh aku merasa
dengan apa yang dialaminya, dengan
bersalah
bahwa
adanya penyesalan tersebut, maka
Natisha pergi meninggalkannya dan
akan terjadi sesuatu yang sia-sia.
tidak mencintai dia. Sampai-sampai
Superego mencerminkan yang ideal
aku berfikiran bahwa Tuhan tidak
dan
memberikan
memperjuangkan kesempurnaan dan
dan
berfikiran
keberuntungan
bukan
kenikmatan.
yang
real,
kepadaku saat ini atas semua nasib
bukan
Perhatiannya
buruk yang aku derita, Tuhan telah
yang utama adalah memutuskan
apakah sesuatu itu benar atau salah,
hancur
dengan demikian ia dapat bertindak
tersebut. Semua yang di lakukannya
sesuai dengan norma-norma moral
terasa sia-sia hidupnya seakan hancur
yang
wakil-wakil
karena harus kehilangan orang yang
masyarakat. Hal tersebut dapat di
sangat ia cintai. Di saat kegelapan
lihat dari beberapa kutipan berikut.
mulai dating,
diakui
oleh
Tiba-tiba
aku
merasa
sangat aneh membayangkan
nasib
yang
menimpaku.
yang
telah
Perempuan
kucintai
dengan
caraaneh dipaksa menjauh
dariku.
sangat
Laki-laki
akrab
yang
denganku
kegelisahan
pertama
akan
berakhir
dirumahnya laksana burung
nuri terkurung dalam sangkar
mewah, yang kedua terlepas
bebas
sebagai
merdekayang
orang
dapat
menentukan jalan hidupnya
sendiri. (Pabichara, 2016: 179)
teringat
di saat
dan
kejadian
itu pula
kesedihan
itu
menghampiri aku.
2. Kecemasan tokoh utama dalam
novel
Natisha
Terakhir
Persembahan
karya
Khrisna
Pabichara
a. Kecemasan Realistik
dengan cara aneh pula akan
dipaksa membenciku. Yang
jika
Frued(dalam
Suryabrata,
1983:161),
mengemukakan
kecemasan
kecemasan
realistik
atau
ketakutan
adalah
yang
realistis, atau takut akan bahayabahaya di dunia luar. Kecemasan
berfungsi sebagai mekanisme yang
melindungi ego karena kecemasan
memberi sinyal kepada kita bahwa
ada
bahaya
yang
kalau
tidak
Berdasarkan kutipan di atas,
dilakukan tindakan yang tepat maka
maka dapat di analisis bahwa Tokoh
bahaya itu akan meningkat sampai
aku merasa sedih karena perempuan
ego dikalahkan. Kecemasan adalah
yang sangat aku cintai di paksa untuk
suatu
meninggalkan aku dan di paksa
merupakan suatu dorongan seperti
untuk menjauh dariku.Hatiku sangat
lapar dan seks.Perbedaannya adalah
keadaan
tegangan
yang
kecemasan tidak muncul dari kondisi
bisik yang sekilas mengusik
jaringan di dalam tubuh seperti
benakku itu. (Pabichara, 2016:
halnya lapar dan seks, melainkan
27)
aslinya ditimbulkan oleh sebab-sebab
dari luar.
Kecemasan realistik tergambar
dalam
novel Natisha Persembahan
Terakhir karya Khrisna Pabichara
yaitu tokoh aku merasakan harapharap cemas, cemas akan susuatu
yang akan terjadi. Hal ini disebabkan
karena tokoh aku merasa apa yang
akan dilakukannya adalah hal yang
tidak biasa dari sebelumnya atau
berbeda dari yang lainnya. Hal
tersebut dapat terlihat pada kutipan.
Aku tidak tahu mengapa
mereka
tetapi
mengasisihaniku,
tidak
ada
alasan
bagiku untuk berhenti dan
menanyakan sebab musabab
keprihatinan mereka.Hari ini
aku akan menikahi kekasihku,
Berdasarkan kutipan di atas,
diketahui bahwa tokoh aku merasa
cemas kalau seandainya apa yang
telah dirancang tidak terlaksana,
semuanya akan sia-sia, semua orang
menatap seperti ada sesuatu yang kan
terjadi. Tokoh aku merasa cemas
dengan tatapan orang-orang tersebut,
didalam hati ia terus menyakinkan
bahwa hari yang ditunggu telah
datang, ia akan menikahi kekasihnya.
Namun, tokoh aku terus menanyakan
kenapa orang yang datang di acara
pernikahannya
menghadapi
prihatin
melihatnya, dengan melihat kejadian
tersebut ia merasa kecemasan karena
di hari pernikahannya, orang-orang
merasa tidak bahagia.
b. Kecemasan Neurotik
Menurut
lantas mengapa aku tak akan
sanggup
sangat
semiun,
2006:
Freud
88)
(dalam
Kecemasan
kenyataan? Bagaimana bisa
neurotik adalah ketakutan terhadap
seseorang
suatu
yang
sedang
bahaya
yang
tidak
bersanding
diketahui.Perasaan itu ada di dalam
bahaga di pelaminan dianggap
ego, tetapi sumbernya berasal dari id.
tengah
takdir
Orang
bisik-
kecemasan
membayangkan
menjalani
mengenaskan?Kutepis
mungkin
neorotik
mengalami
terhadap
kehadiran seorang guru, majikan,
Natisha juga.karena terlalu
atau terhadap suatu figur kekuasaan
berharap
lain
sebelumnya
pesan di meja atau laci lemari
mengalami perasaan tak sadar akan
atau bawah kasur yang bisa
destruktivitas terhadap salah satu
ditemukan orang lain. Sayang,
atau kedua orang tuanya. Selama
taka da pun di atas meja.Laci
masa
dan
karena
ia
kanak-kanak,
perasaan
dia
meninggalkan
lemarinya
hanya
permusuhan ini sering diiringi oleh
menawarkan
ketakutan
kehampaan.Sementara
atau
hukuman,
dan
bau
ketakutan ini berkembang menjadi
kehilangan tercium sengit dari
kecemasan
kasurnya. (Pabichara, 2016:
neurotik
yang
tidak
disadari.
31)
Dalam
novel
Persembahan
Khrisna
Natisha
Berdasarkan kutipan di atas,
karya
dapat dianalisis bahwa tokoh aku
Terakhir
Pabichara
tokoh
mengalami
Aku
kecemasan
merasa
kecewa
dengan Natisha.
Tokoh aku sering menangis karena
neurotik.Kecemasan ini disebabkan
Natisha
bentuk kecemasan yang dialami saat
mereka tidak berjalan dengan mulus,
adanya
akibat
begitu banyak rintangan
ketika
dihadapi oleh tokoh aku dalam
seseorang kehilangan ide, gugup,
mendapatkan Natisha. Namun, tokoh
tidak mampu mengendalikan diri,
aku selalu saja dikecewakan oleh
perilaku,
Natisha
perasaan
takut
rangsangan-rangsangan
akal
dan
id,
bahkan
karena
ia
perjalanan
berusaha
cinta
yang
memaafkan
pikirannya.Hal tersebut terlihat pada
karena ia sangat mncintainya. Tetapi,
kutipan berikut.
tokoh
Dulu aku pernah menangis
gara-gara
Natisha,
aku tahu tak
meski
seharusnya
aku menangis.Sekarang aku
menangis
lagi
gara-gara
aku
kekecewaan
harus
mengalami
dan menangis lagi
karena perempuan yang sangat ia
cintai pergi meninggalkan ia di hari
pernikahan mereka,
hancur.
hatinya sangat
nanti, setelah kami menjadi
c. Kecemasan Moral
Menurut
freud
(dalam
Suryabrata, 2012:139), Kecemasan
suami
istri!’’
(Pabichara,
2016: 36)
moral terjadi karena konflik antara
Berdasarkan kutipan di atas,
ego dan superego. Setelah superego
diketahui bahwa tokoh aku sangat
terbentuk,
mulai
mengalami putus asa dengan apa
berkembang dari usia 3-5 tahun,
yang dihadapinya. Tokoh aku merasa
mungkin
tidak ada lagi harapan dengan apa
karena
yang
biasanya
mengalami
adanya
kecemasan
konflik
antara
yang
kebutuhan realistik dan tuntutan
merasa
superego.
demi
Kecemasan
moral,
diinginkannya.
Natisha
lelaki
Tokoh
aku
meninggalkannya
lain.
Natisha
misalnya, akan terjadi bila ada
menentukan
godaan seksual dan kita berpendapat
meninggalkannya. Tokoh aku sangat
bahwa menyerah kepada godaan itu
tidak yakin dengan apa yang telah
akan salah secara moral. Kecemasan
dihadapinya.
moral
kenyataannya bahwa Natisha telah
juga
terjadi
bila
gagal
melakukan apa yang dianggap baik
“Takdir
yang
bukan
mudah
sesuatu
tertebak,
dan
Namun,
itulah
meninggalkannya.
atau benar secara moral.Hal tersebut
terlihat pada kutipan berikut.
pilihannya
telah
Dalam novel ini tokoh utama
merasakan
kecemasan
yang
berhubungan dengan id yang banyak
dialami
oleh
tokoh
tersebut.
kasiang,’’ kataku, “Natisha
Kecemasan
telah menentukan pilihan.
banyak berkaitan dengan jiwanya.
Barangkali
aku
cara
adalah
meninggalkan
satu-satunya
baginya
membahagiakan
tokoh
utama
lebih
KESIMPULAN
untuk
Novel Natisha Persembahan
dirinya.
Terakhir Karya Khrisna Pabichara
Aku tidak akan menyalahkan
menggambarkan
berbagai
takdir. Masih untung sepahit
permasalahan kecemasan yang ada
ini kualami sekarang.Bukan
pada tokoh Aku. Novel Natisha
Persembahan
Terakhir
Khrisna
Karya
Pabichara
menggambarkan
dihadapi
oleh
ini,
masalah
tokoh
yang
pengetahuan
dan
pemahaman
mengenai kecemasan tokoh utama
dalam
karya
sastra
khususnya
Aku.Aspek
novel.Ketiga, Bagi peniliti dapat
kepribadian tokoh aku terdiri dari id,
menambah wawasan, pengetahuan
ego, dan superego.Dalam tokoh aku
serta
lebih didominasi oleh aspek id. Hal
melakukan penelitian maupun dalam
ini terbukti dari sikap, tindakan, dan
menerapkan ilmu pengetahuan yang
cara tokoh aku dalam setiap kutipan.
diperoleh.
Kecemasan yang dialami tokoh aku
adalah kecemasan realistik, neurotik,
dan
moral.Namun
yang
paling
pengalaman
baik
dalam
DAFTAR PUSTAKA
Pabichara, Khrisna. 2016. Natisha
dominan kecemasan yang dialami
Persembahan
tokoh
Banten: PT kaurama Buana
aku
adalah
kecemasan
Antara.
neurotik.Adapun skor yang diperoleh
masing-masingnya adalah kecemasan
realistik
terdiri
dari
12
Terakhir.
Ratna,
Nyoman.
Metode,
data,
2010.
Teori,
dan
Teknik
kecemasan neurotik terdiri dari 16
Penelitian
data, dan kecemasan moral terdiri
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Semiun,
dari 4 data.
Berdasarkan penelitian yang
Sastra.
Yustinus.
Kepribadian
telah dilakukan peneliti menyarankan
Psikoanalitik.
beberapa
Kanisius.
hal
berikut.Pertama,
sebagai
Bagi
peneliti
2006.
Suryabrata.
dan
2012.
Kepribadian.
melanjutkan penelitian yang sejenis
Grafindo Persada.
dapat
dijadikan
dilakukan.
pembaca
dapat
Kedua,
Psikologi
Jakarta:
Raja
bahan
perbandingan dalam penelitian yang
akan
Terapi
Yogyakarta:
lainnya dapat dijadikan bahan untuk
serta
Teori
Bagi
menambah
Taufik,
2012
Konseling.
Press.
–
Model
Padang:
UNP
Model
Download