6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN FOCUS OF INTEREST A

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN FOCUS OF INTEREST
A. Tinjauan Pustaka
Dalam kerangka teori akan dijelaskan beberapa teori yang terkait dengan
penulisan tugas akhir mahasiswa.
1.
Komunikasi
Komunikasi adalah sebuah kata yang sudah tidak asing di telinga kita
selama ini. Kita sering melakukan komunikasi baik secara lisan maupun
tulisan entah dengan keluarga, teman maupun orang lain.
Kata komunikasi sendiri menurut Mulyana (2014:46) dalam bahasa
Inggris, berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico,
communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make
common).
Lain halnya Menurut Gerald R. Miller (1976) yang dikutip oleh Mulyana
(2014:68)
mendefinisikan
komunikasi
terjadi
ketika
suatu
sumber
menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk
mempengaruhi perilaku penerima.
Sedangkan menurut Mary B. Cassata dan Mofeli K. Asante (1979) yang
dikutip oleh Mulyana (2014:69) komunikasi adalah transmisi informasi
dengan tujuan mempengaruhi khalayak.
6
7
Dari pendapat beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah
suatu pesan yang berisi informasi yang di sampaikan oleh komunikator
kepada komunikan dengan tujuan untuk mempengaruhi komunikan.
Bentuk komunikasi ada berbagai macam, salah satunya yaitu komunikasi
massa. Komunikasi massa memiliki pengertian yaitu proses dimana sebuah
media (cetak atau elektronik) membuat dan menyebarkan pesan kepada
audiens (publik). Selain itu komunikasi massa memiliki tiga ciri (Wright,
1959:15).
a. Komunikasi massa diarahkan kepada audiens yang relatif besar, heterogen
dan anonim.
b. Pesan-pesan yang disampaikan secara umum.
c. Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi
yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar.
Komunikasi massa memiliki beberapa tujuan. Salah satu tujuan
komunikasi massa yaitu mempengaruhi audiens. Untuk mempengaruhi
audiens, dapat dilakukan dengan menyebarkan pesan kepada audiens. Pesan
tersebut dapat dimuat dalam sebuah iklan.
2.
Iklan
Iklan sering digunakan untuk menyampaikan pesan kepada audiens. Pesan
tersebut dapat berupa promosi atau pesan membujuk yang dapat mepengaruhi
audiens. Menurut Lee dan Johnson (2007:3), iklan adalah komunikasi
komersil dan nonpersonal tentang sebuah promosi atau pesan membujuk yang
8
ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media massal seperti televisi,
radio, koran, majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame luar ruang,
atau kendaraan umum.
Setiap iklan yang ditujukan kepada audiens memiliki tujuan yang berbedabeda. Tujuan tersebut disesuaikan dengan target audiens. Menurut Kasali
(2007:45), tujuan iklan adalah sebagai berikut.
a. Sebagai alat bagi komunikasi dan koordinasi.
Tujuannya memberikan tuntunan bagi pihak-pihak yang terlibat, yakni
pengiklan (klien), account executive dari pihak biro, dan tim kreatif untuk
saling berkomunikasi. Tujuan juga membantu koordinasi bagi setiap
kelompok kerja, seperti suatu tim yang terdiri dari copywriter spesialis
radio, pembeli media, dan spesialis riset.
b. Memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan.
Jika ada dua alternatif dalam kampanye iklan, salah satu alternatif tersebut
harus dipilih. Berbeda dengan keputusan yang dilakukan berdasarkan
subjektivitas, mereka semua harus kembali pada tujuan awal dan
memutuskan mana yang lebih cocok.
c. Sebagai alat evaluasi.
Evaluasi terhadap hasil suatu kampanye iklan dilakukan untuk
menentukan ukuran pangsa pasar atau kesadaran merek dengan tujuan
kampanye iklan (mempengaruhi audiens).
Sedangkan menurut Terence (2000:261) tujuan dari iklan sebagai berikut.
a. Informing (memberikan informasi).
b. Persuading (mempersuasi).
c. Reminding (mengingatkan),
d. Adding Value (memberikan nilai tambah),
Iklan juga memiliki beberapa sifat, menurut Tjiptono (2005:226-227)
sifat-sifat iklan adalah sebagai berikut.
9
a. Public Presentation
Iklan memungkinkan setiap orang menerima pesan yang sama.
b. Persuasiveness
Pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk memantapkan
penerimaan informasi.
c. Amplifed Expresiveness
Iklan mampu mendramatisasi melalui gambar dan suara untuk
menggugah dan mempengaruhi perasaan khalayak.
d. Impersonality
Iklan tidak bersifat memaksa khalayak untuk memperhatikan dan
menanggapinya, karena merupakan komunikasi yang monolog (satu arah).
Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan informasi atau pesan kepada audiens. Dalam menentukan
penggunaan media iklan, perlu diperhatikan langkah-langkah seperti yang
diungkapkan Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan
(2003 : 753-760).
a. Menentukan jangkauan, frekuensi, dan pengaruh.
Pada dasarnya pemilihan media adalah bagaimana mencari cara beriklan
dengan biaya yang paling efektif untuk menyampaikan sejumlah pesan
yang dikehendaki kepada audiens. Pengaruh pemberitahuan iklan
terhadap kesadaran khalayak sasaran tergantung kepada jangkauan,
frekuensi, dan dampak iklan.
b. Memilih dari antara jenis-jenis media utama.
Perencana media membuat pilihan dari antara jenis-jenis media ini dengan
mempertimbangkan beberapa variabel, yang paling penting adalah faktorfaktor berikut.
i. Kebiasaan Audiens Media Sasaran. Misalnya radio dan televisi
adalah media yang paling efektif untuk menarik para remaja.
ii. Jenis produk media memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam
hal demonstrasi, visualisasi, penjelasan, keyakinan, dan warna.
iii. Pesan. Pesan yang berisi banyak data teknis mungkin membutuhkan
majalah khusus atau melalui surat.
c. Memilih media tertentu.
Perencana media mencari media yang paling efektif dari segi biaya.
10
d. Memutuskan waktu media.
Pengiklan harus memutuskan bagaimana menjadwalkan iklannya agar
iklan menjadi efektif.
Pesan yang dimuat dalam iklan disalurkan melalui sebuah media.
Beberapa media yang digunakan dalam sebuah iklan, yaitu sebagai berikut.
a. Media cetak
Media cetak terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata dan gambar
dalam tata warna dan halaman putih, dengan
fungsi utama untuk
memberikan informasi atau menghibur. Media cetak juga adalah suatu
dokumen atas segala hal yang dikatakan orang lain dan rekaman
peristiwa yang ditangkap oleh jurnalis dan diubah dalam bentuk kata-kata,
gambar, foto, dan sebagainya (Ardianto dan Erdinaya , 2004: 99).
b. Media elektronik
Media elektronik merupakan media komunikasi atau media massa yang
menggunakan alat-alat elektronik (mekanis). Berikut ini merupakan
media elektronik (Muda, 2005: 4).
i. Film
Menurut Effendi 1986 ; 239) film diartikan sebagai hasil budaya dan
alat ekspresi kesenian. Film sebagai komunikasi massa merupakan
gabungan dari berbagai tekhnologi seperti fotografi dan rekaman
suara, kesenian baik seni rupa dan seni teater sastra dan arsitektur
serta seni musik.
ii. Televisi
11
Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi
berasal dari kata tele dan vision yang memiliki arti masing-masing
jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat
melihat dari jarak jauh. Pada dasarnya media televisi lahir karena
perkembangan teknologi.
iii. Radio
Radio adalah media massa elektronik tertua dan paling fleksibel.
Keunggulan radio siaran ini adalah berada dimana saja, apabila surat
kabar memperoleh julukan sebagai kekuatan keempat, maka radio
siaran mendapat julukan kekuatan kelima atau the fifth estate. Hal ini
disebabkan karena radio siaran juga dapat melakukan fungsi control
sosial seperti surat kabar, di sampng empat fungsi lainnya, yaitu
memberi informasi, menghibur, mendidik, dan melakukan persuasi.
3.
Radio
Radio adalah alat komunikasi yang sudah ada sejak jaman dahulu, alat ini
berfungsi mengirim sinyal dengan cara memanfaatkan radiasi gelombang
elektromagnetik radio. Penyampaian pesan melalui sebuah radio dilakukan
dengan menggunakan bahasa lisan. Menurut Wahyudi (1996:12), radio adalah
pemancar gelombang elektromagnetik yang membawa muatan sinyal suara, yang
terbentuk melalui microphone, kemudian pancaran ini diterima oleh sistem antena
untuk diteruskan ke pesawat penerima dan sinyal radio itu diubah menjadi suara
atau audio di dalam loudspeaker. Sedangkan dalam konteks ilmu komunikasi
radio adalah sistem komunikasi yang menggunakan udara atau ruang antariksa
12
sebagai bahan antara (medium) yang bentuk umum sistemnya adalah sebuah
pemancar yang memancarkan dayanya melalui antena ke arah tujuan dalam
bentuk gelombang elektromagnetis (Simanjuntak, 1993:70).
Radio juga memiliki beberapa fungsi yaitu seperti memberi informasi,
hiburan serta pendidikan bagi masyarakat. Pada asalnya, fungsi radio siaran hanya
tiga yaitu sebagai hiburan, mendidik dan memberi penerangan kepada khalayak,
tetapi setelah mengalami proses perkembangan terdapat fungsi-fungsi tertentu
yang dimiliki radio sebagai media komunikasi seperti mempersuasi khalayak.
Keuntungan pemilihan radio sebagai media adalah sifatnya yang santai dan
memiliki jangkauan yang luas. Orang bisa menikmati acara siaran radio sambil
beraktivitas (makan, bekerja, mengemudikan mobil dll). Karena sifatnya auditori,
untuk didengarkan, lebih mudah orang menyampaikan pesan dalam bentuk acara
maupun iklan yang menarik. Penyajian hal yang menarik dalam rangka
penyampaian suatu pesan adalah penting, karena audiens memiliki sifat yang
selektif.
Selain itu, keuntungan pemilihan media radio dibandingkan media lain
menurut Robert McLeish dalam karyanya The Technique of Radio Production – A
Manual for Broadcasters yang dikutip oleh Agustrijanto (2001:121-123) sebagai
berikut.
a.
b.
c.
d.
Radio adalah theater of mind, menciptakan imajinasi.
Radio adalah media yang langsung menyentuh aspek pribadi.
Radio adalah media yang tidak mengenal batas geografis.
Radio relatif sederhana untuk parameter kualitas, tidak seperti TV ataupun
media cetak.
e. Radio adalah media yang murah.
13
f. Radio adalah media yang melatarbelakangi kehidupan dalam kondisi yang
bagaimanapun.
g. Radio adalah media yang mendidik.
Tetapi tidak ada sesuatu yang tidak memiliki kelemahan. Radio memiliki
kelemahan yaitu sifatnya yang satu arah. Komunikasi hanya berlangsung dari
komunikator kepada komunikan. Komunikator tidak dapat mengetahui tanggapan
komunikan. Selain itu kelemahan radio yaitu sifatnya yang sekilas dengar. Pesan
yang disampaikan kepada khalayak hanya sekilas saja. Tidak terdapat arus balik
(feedback) pada saat itu juga. Komunikan tidak bisa memperoleh penjelasan lebih
jauh dan tidak mungkin meminta kepada komunikator untuk mengulangi lagi.
Untuk dapat menyampaikan informasi, maka dibutuhkan sebuah stasiun
radio. Stasiun radio adalah stasiun yang memberikan layanan penyiaran audio
(suara), yang disiarkan melalui udara sebagai gelombang radio (dalam bentuk
radiasi elektromagnet) dari sebuah antena pemancar (transmitter) ke alat
penerima. Siaran audio juga dapat dilakukan dengan kabel FM, jaringan
lokal, satelit, dan Internet (Wikipedia, 2015).
Siaran radio menurut Undang-Undang Penyiaran no 32/2002 adalah sebuah
kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran atau sarana transmisi
di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio
melalui udara, kabel, dan atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak
dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran, yang
dilakukan secara teratur dan berkesinambungan.
14
Jenis-jenis siaran radio dapat dibagi dalam beberapa kategori, yaitu sebagai
berikut.
a.
Berdasarkan frekuensi
Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam selang
waktu yang diberikan. Untuk memperhitungkan frekuensi, seseorang
menetapkan jarak waktu, menghitung jumlah kejadian peristiwa, dan
membagi hitungan ini dengan panjang jarak waktu. Hasil perhitungan ini
dinyatakan dalam satuan hertz (Hz) yaitu nama pakar fisika Jerman Heinrich
Rudolf Hertz yang menemukan fenomena ini pertama kali. Frekuensi sebesar
satu Hz menyatakan peristiwa yang terjadi satu kali per detik.
i. Amplitudo Modulasi (AM)
Saluran AM merupakan saluran yang pertama kali digunakan dalam
teknologi penyiaran. Menurut ketentuan internasional, saluran AM berada
pada blok frekuensi 300-3000 KHz. Pada sistem AM, sinyal informasi
mengubah-ubah amplitude gelombang pembawa, namun frekuensinya tetap.
Dalam memancarkan sinyal, saluran AM memanfaatkan gelmbang
elektromagnetik bumi atau yang disebut dengan ground waves dan juga
gelombang udara atau sky waves. Kedua jenis gelombang ini dapat
membawa sinyal ke wilayah yang sangat jauh. Itu sebabnya mengapa radio
AM mampu menyampaikan siarannya hingga ke tempat yang sangat jauh.
ii. Frekuensi Modulasi (FM)
Saluran FM ditetapkan secara internasional berada pada blok frekuensi VHF
(very high frequency), yaitu 30-300 MHz. Di Indonesia, rentang pita
15
frekuensi yang dialokasikan untuk siaran FM berada diantara 87,5-108
MHz. Pada wilayah frekuensi ini secara relatif, bebas dari gangguan baik
atmosfir maupun interferensi yang tidak diharapkan. Jangkauan dari sistem
modulasi ini tidak sejauh, jika dibandingkan pada sistem modulasi AM
dimana panjang gelombangnya lebih panjang. Luas wilayah yang dapat
dicakup siaran FM merupakan kombinasi dari daya watt dan tinggi tiang
pemancar. Semakin tinggi daya watt stasiun FM, semakin tinggi tiang
pemancar, maka semakin kuat sinyal yang dipancarkan. Keunggulan saluran
FM dibandingkan AM adalah pada kualitas suara yang sangat bagus.
Saluran ini nyaris bebas dari gangguan udara.
b.
Berdasarkan Penyelenggara
i. Radio milik Negara
Radio milik negara adalah badan usaha milik negara (BUMN) yang tidak
mencari untung serta menjalankan prinsip-prinsip radio publik yang bersifat
independen.
ii. Radio publik
Lembaga Penyiaran Publik Radio terdiri dari Dewan Pengawas dan Dewan
Direksi. Dewan Pengawas yang berjumlah 5 orang terdiri dari unsur publik,
pemerintah dan perusahaan. Dewan Pengawas yang merupakan wujud
representasi dan supervisi publik memilih Dewan Direksi yang berjumlah 5
orang yang bertugas melaksanakan kebijakan penyiaran dan bertanggung
jawab atas penyelenggaraan penyiaran. Tugas Lembaga Penyiaran Publik,
menurut PP No.12/2005, adalah memberi layanan informasi, pendidikan,
16
hiburan sehat, kontrol dan perekat social dan pelestari budaya bangsa
melalui siaran yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat di wilayah
NKRI.
iii. Radio swasta atau komersial
Radio siaran swasta FM dan AM yang dapat digunakan untuk penyampaian
informasi ini dapat dikemas dalam bentuk acara khusus maupun dengan
memasukkan pesan ke dalam acara tertentu, akhirnya memilih radio
sebagai sarana untuk mendapatkan finansial, mereka selanjutnya mengemas
pelaksanaan siaran dengan konsep ekonomi yang diharapkan akan
memperoleh kemanfaatan finansial setelah melakukan kegiatan penyiaran.
penyelenggara radio swasta tentunya lebih memfokuskan pada keuntungan,
sehingga sesuatu yang wajar kalau mereka tentunya akan menentukan
kebijakan pola, strategi, bahkan tempat dalam melaksanakan siaran
berpedoman faktor-faktor yang menguntungkan. Pengelolaan radio swasta
berdasarkan hasil rating oleh surveyor dan juga selera atau kreativitas
pengelola. Kepentingan radio swasta diarahkan kepada segmen pasar yang
disasar. Dalam siarannya radio swasta mengikuti keinginan dan selera pasar.
Bahasa penyiar dalam radio swasta cenderung mengikuti gaya bicara orang
kota (Jakarta).
Siaran radio dirasakan sangat besar manfaatnya oleh masyarakat, hal ini
disebabkan fungsi radio itu sendiri yang dapat memberi informasi, hiburan serta
pendidikan bagi masyarakat Indonesia. Pada asalnya, fungsi radio siaran hanya
tiga yaitu sebagai hiburan, mendidik dan memberi penerangan kepada khalayak,
17
tetapi setelah mengalami proses perkembangan terdapat fungsi-fungsi tertentu
yang dimiliki radio sebagai media komunikasi seperti mempersuasi khalayak.
Sebagai sarana penghibur, radio amat mengandalkan musik sebagai tulang
punggung
kehidupannya.
orang
mendengarkan
radio
terutama
ingin
mendengarkan musik, karena musik merupakan hiburan (Effendy, 1991:78).
Disela-sela siaran, terdapat iklan sebagai jeda acara. Penulis naskah iklan tersebut
adalah seorang copywriter.
4.
Copywriter
Copywriter atau penulis naskah iklan adalah seseorang yang fungsinya
menulis berbagai jenis naskah (teks) iklan untuk kemudian dimuat di media cetak,
diperdengarkan di radio atau televisi. Sedangkan menurut Moriarty et al.
(2011:474-475) copywriter adalah orang yang menyusun dan mengukir kata-kata
di iklan.
Di sebuah stasiun radio sendiri seorang copywriter berfungsi sebagai penulis
naskah sebuah program acara ataupun iklan. Beban paling berat dalam membuat
sebuah naskah adalah teks yang disusun harus berhasil membangun imajinasi
pendengar sesuai dengan apa yang diharapkan seorang copywriter. Dengan begitu
seorang copywriter harus mampu mendramatisasi sebuah kata, bahasa, intonasi,
dan musik (SFX).
Untuk menghasilkan naskah radio, seorang copywriter harus memiliki
klasifikasi sebagai seseorang seperti berikut. (Agustrijanto, 2001:119-120)
a. Sangat mencintai dunia kata.
b. Gemar mengamati sesuatu dengan cermat.
18
c. Kreatif.
d. Lentur dan luwes dalam bekerja dan bergaul.
e. Bertanggung jawab total terhadap isi dan struktur naskah.
Tugas pokok seorang copywriter di sebuah stasiun radio menurut Jefkins
(1997:79) adalah mengarang kalimat-kalimat yang semenarik mungkin. Seorang
copywriter di sebuah stasiun radio harus pandai mengubah kalimat-kalimat
menjadi gagasan-gagasan yang persuasif, menciptakan tema dasar kampanye dan
menghidupkan argumentasi dengan kata-kata sesedikit mungkin.
Menurut Jefkins yang dikutip Agustrijanto (2002:33), copywriting adalah seni
penulisan naskah penjualan yang paling persuasif dan kuat, yang dilatar belakangi
kewiraniagaan (salesmanship) melalui media (Radio). Tulisan dalam copywriting
harus mampu menarik perhatian (attention), ketertarikan (interest), keinginan
(desire), keyakinan (conviction) dan tindakan (action).
Copywriter harus paham tata bahasa dan teliti dalam ejaan. Selain itu seorang
copywriter harus pandai memainkan kata untuk menciptakan efek yang di
inginkan. Menurut Effendy (1978:88) suatu naskah iklan mempunyai sifat
penerangan atau pendidikan, gaya tulisannya jangan sampai seolah-olah memberi
pelajaran kepada pendengarnya.
Sebelum membuat suatu naskah, seorang copywriter harus menentukan siapa
yang menjadi target audiens yang paling tepat. Target audiens tersebut dapat
dilihat dari aspek-aspek sebagai berikut.
a. Sisi geografis (tempat, domisili, aktivitas).
19
b. Demografi (karakter fisik dan kelas sosial).
c. Psikografi (gaya hidup).
d. Behavioral (perilaku keseharian).
Sebuah copywriting harus padat dan tidak bertele-tele, berikut merupakan ciriciri teks copywriting yang efektif (Moriarty et al. 2011:474-475).
a. Ringkas, menggunakan kata pendek, familier, kalimat pendek, dan paragraf
pendek.
b. Fokus, fokus pada satu poin utama.
c. Spesifik, menggunakan pesan yang spesifik dan mudah diingat.
d. Personal, meyapa audiens sebagai “anda”, bukan “kami” atau “mereka”.
e. Fokus tunggal, menyampaiakan pesan sederhana pada satu ide dan memberi
dukungan pada ide yang dipilih.
f. Konversasional, menggunakan bahasa percakapan sehari-hari.
g. Orisinil, tidak menggunakan pernyataan yang umum, bombastis, dan klise.
Menurut Agustrijanto (2001:45) Tujuan copywriting yang utama adalah untuk
membentuk perilaku konsumen sesuai keinginan copywriter. Karena copywriting
adalah materi teks iklan yang mempunyai andil berarti dalam penciptaan karya
iklan, serta kaya akan pesan persuasif maka tujuan copywriting adalah
menyampaikan segala hal yang tersirat sekaligus tersurat.
Berdasarkan salah satu sifat radio yang auditif, sebaiknya copywriter
mempergunakan kata-kata serta kalimat sebagai berikut (Effendy, 1991:87).
a. Kata-kata yang sederhana.
b. Angka-angka yang dibulatkan.
c. Kalimat-kalimat yang ringkas.
d. Susunan kalimat yang akurat.
e. Susanan kaliamat yang bergaya obrolan (santai).
20
Agustrijanto (2001:20) mengungkapkan dalam setiap naskah iklan yang dibuat
oleh penulis naskah haruslah memiliki struktur bagan kata. Struktur bagan kata
dalam copywriting haruslah bersifat sebagai berikut.
a. Informatif, yaitu kata-katanya harus jelas, bersahabat, rinci dan komunikatif,
tidak bertele-tele.
b. Persuasif, yaitu mendorong audiens melakukan sesuatu yang penulis
inginkan.
c. Memiliki penyelesaian akhir, yaitu kata-kata yang disusun untuk membantu
mencapai tujuan.
Dalam penulisan naskah, terdapat beberapa rumus baku dalam copywriting,
yaitu sebagai berikut (Agustrijanto, 2001:42-43).
a. Kata-kata yang digunakan harus bersifat menyegerakan.
b. Kata-kata yang digunakan harus menarik perhatian.
c. Kata-kata yang digunakan harus membangun image positif.
d. Kata-kata yang digunakan harus efektif dan efisien, yaitu menyampaikan
informasi dengan singkat, padat dan berisi.
Naskah yang dibuat oleh seorang copywriter memiliki berbagai jenis seperti
naskah program acara ataupun naskah iklan. Naskah iklan sendiri memiliki
beberapa jenis, salah satunya adalah iklan layanan masyarakat (ILM).
5.
Iklan Layanan Masyarakat
Iklan layanan masyarakat (public service announcement) biasanya dimuat
atas permintaan pemerintah atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk
menggalang solidaritas masyarakat atas suatu masalah. Misalnya masalah
ketertiban, lalu lintas, program pemerintah dan lain-lain (Kasali, 1992 :121).
21
Di Indonesia tidak ada organisasi khusus yang dibentuk untuk menangani
ILM. Pada umumnya ILM dibuat secara sendiri-sendiri oleh biro iklan yang
bekerja sama dengan media dan pengiklan. Hal ini mengakibatkan kurangnya
komitmen dan sinergi dalam merumuskan iklan, biaya, serta pesan yang ingin
disampaikan sehingga ILM tidak dilakukan secara rutin. Selain itu ILM juga
dikenakan pajak iklan, walaupun ruang dan waktunya disumbangkan oleh media.
Umumnya iklan layanan masyarakat bertujuan memberikan informasi dan
penerangan serta pendidikan kepada masyarakat dalam rangka pelayanan dengan
mengajak masyarakat untuk berpartisipasi, bersikap positif terhadap pesan yang
disampaikan. Manfaat iklan layanan masyarakat yang lain adalah sebagai berikut.
a. Membuktikan kewarganegaraan yang baik.
b. Memperkuat kebebasan masyarakat.
c. Memenuhi kebutuhan yang tidak lagi disediakan oleh aksi kemanusiaan
perorangan.
d. Merangsang penelitian atas suatu informasi.
e. Merubah kebiasaan aktivitas.
f. Mengurangi pemborosan sumber daya alam.
g. Mengkomunikasikan kebijakan pemerintah.
h. Memperbaiki sikap masyarakat.
i. Menginformasikan jalan keluar.
Sedangkan isi Iklan Layanan Masyarakat biasanya berupa ajakan atau
himbauan kepada masyarakat untuk melakukan suatu tindakan demi kepentingan
umum dan mengubah suatu kebiasaan atau perilaku masyarakat. Isi Iklan
22
Layanan Masyarakat yang lain, yaitu kampanye social marketing yang bertujuan
menjual gagasan atau ide untuk kepentingan atau pelayanan masyarakat.
Adapun manfaat iklan layanan masyarakat, yaitu sebagai suatu upaya untuk
menggerakkan solidaritas masyarakat terhadap masalah yang mereka hadapi
yakni kondisi yang bisa mengancam keserasian dan kehidupan umum (Kasali,
1992:20). Selain itu iklan layanan masyarakat bermanfaat untuk memperbaiki
masalah-masalah yang menyangkut kebiasaan masyarakat atau perubahan nilai.
Sebuah iklan layanan masyarakat memiliki beberapa sifat. Sifat yang pertama
pesan harus jelas, pesan dalam sebuah iklan layanan masyarakat harus jelas bagi
penulis naskah maupun bagi audiens. Sifat yang kedua pesan dalam sebuah iklan
layanan masyarakat harus tunggal, pesan dalam iklan layanan masyarakat tidak
boleh membingungkan audiens.
Ada beberapa ciri-ciri pada iklan layanan masyarakat, yaitu sebagai berikut.
a. Iklan layanan masyarakat mengangkat tema atau isu sosial yang berkembang
dalam masyarakat.
b. Pada media elektronik seperti radio, iklan layanan masyarakat biasanya
memiliki durasi 30-120 detik.
c. Iklan layanan masyarakat berupa himbauan, ajakan, atau informasi yang
bersifat umum ditunjukan kepada masyarakat luas.
Sebuah iklan layanan masyarakat memiliki syarat-syarat tertentu. Dari segi
bahasa iklan, iklan layanan masyarakat haruslah memenuhi kriteria sebagai
berikut.
23
a. Menggunakan pilihan kata yang tepat, menarik, sopan dan logis.
b. Ungkapan atau majas yang digunakan untuk memikat dan sugestif.
c. Disusun secara singkat dan menonjolkan bagian-bagian yang dipentingkan.
Sedangkan dari segi isi iklan, sebuah iklan layanan masyarakat harus
memenuhi kriteria sebagai berikut.
a. Objektif dan jujur.
b. Singkat dan jelas.
c. Tidak menyinggung golongan tertentu.
d. Menarik perhatian banyak orang.
e. Memiliki durasi 2 menit, 1 menit atau 30 detik (Sunyoto, 1977:131).
Menurut Ad Council (dalam Kasali, 1992:202), dewan iklan di Amerika
Serikat yang mensponsori iklan layanan masyarakat, ada beberapa kriteria yang
digunakan untuk menentukan sebuah iklan tertentu merupakan iklan layanan
masyarakat atau bukan.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Tidak komersil.
Tidak bersifat keagamaan.
Tidak bersifat politis.
Berwawasan nasional.
Diperuntukkan untuk semua lapisan masyarakat.
Diajukan oleh organisasi yang telah diakui dan diterima.
Dapat diiklankan.
Mempunyai dampak dan kepentingan tinggi sehingga patut memperoleh
dukungan media lokal maupun nasional.
Sebelum membuat iklan layanan masyarakat perlu dilakukan langkah-langkah
identifikasi masalah serta pemilihan dan analisa kelompok sasaran. Kelompok
sasaran dianalisis kebutuhannya, suasana psikologis dan sosiologis yang
24
melingkupinya, bahasanya, jalan pikirannya, serta simbol-simbol yang dekat
dengannya.
Langkah kedua adalah menentukan tujuan khusus iklan layanan masyarakat
tentang apa yang diharapkan dan tercapai dalam iklan layanan masyarakat
tersebut. Tujuan menyangkut pemberikan informasi dan penerangan serta
pendidikan kepada masyarakat dalam rangka pelayanan dengan mengajak
masyarakat
untuk berpartisipasi,
bersikap positif terhadap pesan yang
disampaikan, selain itu meningkatan kesadaran masyarakat terhadap programprogram khusus yang dibuat.
Langkah ketiga adalah menentukan tema iklan layanan masyarakat. Tema
iklan layanan masyarakat adalah topik pokok atau selling points yang ingin dituju
oleh iklan. Suatu tema iklan harus berpusat pada topik dan tujuan dari iklan
layanan masyarakat tercapai. Untuk mengidentifkasikan topik diperlukan suatu
penelitian (riset) terlebih dahulu.
Langkah keempat adalah menciptakan pesan-pesan iklan. Pesan-pesan iklan
layanan masyarakat dibuat sesuai dengan tujuan dan topik yang telah ditentukan.
Langkah kelima yaitu penulisan iklan layanan masyarakat oleh copywriter.
Dalam penulisan naskah, terdapat beberapa pedoman sebagai berikut (Moriarty,
2011:490-491).
a. Iklan layanan masyarakat bersifat personal.
b. Iklan layanan masyarakat harus membangkitkan perhatian.
c. Iklan layanan masyarakat bersifat persuasif.
25
d. Iklan layanan masyarakat harus mampu membangun theater of mind.
Dalam penulisan naskah iklan layanan masyarakat, seorang copywriter harus
memenuhi komponen-komponen sebagai berikut (Moriarty, 2011:488-489).
a. Suara, suara merupakan elemen terpenting di radio. Dapat berupa jingle,
dialog dan pengumuman yang dapat didengar.
b. Musik, musik dapat digunaka sebagai latar belakang dialog untuk
menciptakan suasana mood.
c. Efek suara (SFX), suara yang seolah-olah dapat menciptakan imajinasi dalam
benak audiens (seperti suara klakson, ombak laut, jangkrik, dll).
Langkah terakhir setelah iklan layanan masyarakat disiarkan adalah menilai
keberhasilan iklan layanan masyarakat tersebut melalui serangkaian evaluasi.
Evaluasi ini dilakukan sebelum, selama, dan sesudah kampanye disiarkan (Kasali,
1995 : 206).
B. Focus of Interest
Pada pelaksanaan KKM di RRI Surakarta, focus of interest dari penulis adalah
copywriter. Copywriter atau penulis naskah iklan yaitu seseorang yang fungsinya
menulis berbagai jenis naskah (teks) iklan untuk kemudian dimuat dalam sebuah
media.
Di banyak agensi, copywriter bekerja dalam tim bersama direktur seni yang
mendesain tampilan iklan, tetapi peran seorang copywriter di RRI Surakarta, yaitu
sebagai penulis naskah. Naskah merupakan bagian terpenting dari siaran radio
karena radio sendiri hanya bisa menampilkan suara. Hal ini mengakibatkan peran
copywriter sangat vital dalam stasiun radio.
26
Tugas pokok seorang copywriter menurut Jefkins (1997:79) adalah mengarang
kalimat-kalimat iklan yang semenarik mungkin. Seorang copywriter harus pandai
mengubah kalimat-kalimat menjadi gagasan-gagasan yang persuasif, menciptakan
tema dasar kampanye dan menghidupkan argumentasi dengan kata-kata sesedikit
mungkin.
Seorang penulis naskah harus paham tata bahasa dan teliti dalam ejaan. Selain
itu seorang penulis naskah harus pandai memainkan kata untuk menciptakan efek
yang di inginkan. Menurut Effendy (1978:88) suatu naskah iklan mempunyai sifat
penerangan atau pendidikan, gaya tulisannya jangan sampai seolah-olah memberi
pelajaran kepada pendengarnya.
Untuk menghasilkan naskah radio yang baik, menurut Agustrijanto (2001:119120) seorang copywriter harus memiliki klasifikasi sebagai seseorang yang sangat
mencintai dunia kata, gemar mengamati sesuatu dengan cermat, kreatif, lentur dan
luwes dalam bekerja dan bergaul, bertanggung jawab total terhadap isi dan
struktur naskah.
Sebuah copywriting harus padat dan tidak bertele-tele. Menurut Moriarty et al
(2011:474-475) ciri-ciri teks copywriting yang efektif adalah ringkas, fokus pada
satu poin utama, spesifik, mudah diingat, personal, fokus tunggal, konversasional,
dan orisinil.
Menurut Agustrijanto (2001:45), tujuan akhir penulisan naskah yang utama
adalah untuk membentuk perilaku konsumen sesuai keinginan copywriter. Karena
copywriting adalah materi teks periklanan yang mempunyai andil berarti dalam
27
penciptaan karya iklan, serta kaya akan pesan persuasif maka tujuan copywriting
adalah menyampaikan segala hal yang tersirat sekaligus tersurat.
Download