Elsima Media Aksara, Publishing Division Pelajaran 06

advertisement
Elsima Media Aksara, Publishing Division
Jl Rambut Putri Selako Gg Salam no.14 Palembang
+6281373309119; +62081373288786, [email protected].
“”Hidup oleh iman”
Pelajaran 06
URIA: IMAN ORANG ASING
06 November 2010.
Pendahuluan: Setiap saat kita dihadapkan pada pilihan baik atau buruk, benar atau salah, di saat seperti inilah justru iman
kita semakin diuji apakah kita benar-benar umat Tuhan yang sejati.
Ayat Hafalan:
“Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.”
(Ulangan 6:5)
Pokok Pikiran:
“Tetap setia hingga titik darah penghabisan.
Langkah-langkah untuk memahami pelajaran minggu ini:
Ø
Ø
Memahami konspirasi politik para pemimpin.
Memahami kesetiaan bawahan kepada pemimpin.
Langkah Partama:
Ø
Memahami konspirasi politik para pemimpin .
Biasanya bawahan/karyawan yang rendah menjadi korban dari konspirasi politik tingkat tinggi dari para pemimpin. Disatu
sisi para bawahan merasa bahwa mereka melakukan tugas dengan penuh tanggungjawab, dan resiko yang dialami merupakan
konsekwensi dari tugasnya.
Ø
Latar belakang konspirasi politik dirancang.
“ Semua ini berawal dari hubungan politik luar negri kerajaan Israel yang dipimpin oleh Raja Daud sedang mengalami
ketegangan dengan bangsa Amon. Ketegangan ini akhirnya membawa dua kerajaan ini kepada perang. Anehnya sang
Raja tidak iktu dalam perang tersebut.
Daud pada hari itu merasa panas dan lembap sehingga ia hendak mencari angin disoto isatananya, namun matanya
tertuju kepada seorang wanita yang sedang mandi- setelah ia peroleh informasi bahwa itu adalah Betsyeba istri Uria
malah ia tidur dengan Betsyeba. Daud berzinah dengan Betsyeba – akibatnya dosa ini mempengaruhi kehidupan orang
lain. Orang yang pertama menderita karena perbuatan amoral Daud adalah Uria suami betsyeba, kemudian yang kedua
adalah anak yang dilahirkan Betsyeba mati, dan yang ke-3 Daud kehilangan kerdibilitas dalam keluarganya, termasuk
pemerkosaan dan pembunuhan dan banyak nyawa yang hilang. 2 Samuel 13:14; 28-29; 2 Samuel 15.
Praktek sehari-hari.
Kita dapat melihat dengan mata kepala kita sendiri, atau mendengar berita tentang para pemimpin yang mungkin kita
kenal baik, apakah pemimpin sekuler maun para pemimpin rohani (orang-orang yang kita kagumi, orang-orang yang
berpotensi,orang-orang yang berbakat, berkarisma) yang membiarkan diri mereka bermain-main dengan dosa, dosa
sekecil apapun akan melahirkan dosa baru, oleh karena itu untuk setiap pemimpin harus berserah sepenuhnya kepada
Allah.
Pesana moral pelajaran ini:
”Semakin tinggi posisi anda sebagai pemimpin, apakah itu dalam dunia rohani ataupun dunia kesehatan, sekuler dan
lain-lain ingat bahwa sekecil apapun kesalahan/dosa yang anda buat, itulah awal dari kejatuhan dan kebangkrutan anda.
Oleh karena itu kita harus berani menyebut dosa itu dosa.
Ø
Uria adalah korban konspirasi politik pimpinan.
Beberapa hari kemudian Daud dikagetkan dengan berita buruk dari Betsyeba bahwa ia hamil. Untuk menutupi aibnya ia
memanggil Uria dari medan perang, hanya untuk pulang dan tidur dengan Betsyeba. Uria adalah contoh dari seorang
karyawan/bawahan/ prajurit yang profesional maka ia menolak untuk melakukan perintah raja hanya untuk
kesenangannya pribadinya.
Uria berpendapat bahwa hidupnya adalah untuk Israel, hidupnya adalah taruhan bagi Daud di medan perang.
Profesionalisme Uria ini malah dipandang oleh Daud sebagai sebuah pembangkangan, tidak bisa diatur, aib pasti
terbongkar, dosa pasti kelihatan.
Page 1 of 3
Untuk mempertahankan muka, untuk menutupi dosanya maka ia merancangkan kematian Uria, surat kematiannya
dibawanya sendiri dan diserahkan kepada Yoab, Yoab melakukan tugas dengan sempurna tak ada yang tahu, tidak ada
yang curiga, sebab kematian Uria adalah biasa dimedan perang.
Praktek sehari-hari.
Banyak bawahan/karyawan rendah yang putus asa, frustrasi bahkan seringkali mati konyol karena konspirasi para
pimpinan, apakah untuk mempertahankan jabatannya, apakah untuk menutupi kesalahannya, sehingga anak buah
menjadi korban.
Pesan moral dari pelajaran ini:
Nabi Natan menyatakan bahwa otak intelektual dari kospirasi ini harus bertanggungjawab. Daud yang pura-pura tak
berdosa dengan lantang berkata orang itu harus dihukum mati. Apakah kehadiran kita sebagai pimpinan sudah membawa
bahawan kita lebih dekat dengan Yeus Kristus atau justru mereka sedang dalam proses kematian?
Ø
Uria korban nasionalisme dan sukuisme.
Uria orang Het. Sebuah etnis di Palestina, jelas bukan bangsa israel asli, namun Uria telah berasimilasi baik melalui
perkawinan juga melalui agama. Bahasa modern sekarang ini Uria sudah dinarturalisasi menjadi orang Israel. Tetapi bagi
Daud orang ini adalah orang asing.
Uria meskipun dia adalah orang asing namu ia telah menjadi seorang prajurit pada pasukan elit kerajaan Israel, alkitab
mencatat bahwa Eliam anak Ahitofel adalah mertua Uria yang juga adalah seorang pasukan elit Israel.
Dikemudian hari kita ketahui Ahitofel membelot kepada Absalom bisa saja karena dendamnya kepada daud yang telah
membunuh cucu mantunya dan juga mengambil cucunya dengan paksa.
Praktek Sehari-hari
Seringkali ada orang yang berpotensi, berbakat, juga pintar namun tidak sebangsa dengan kita, tidak sesuku dengan kita
biasanya mereka terpinggirkan, malahan menjadi korban dari para pimpinan, seperti apa yang dialami oleh Uria.
Pesan Moral Pelajaran ini:
Kematian Yesus diatas salib bukan hanya untuk orang tertentu saja, tapi ia mati untuk semua orang yang percaya
kepadaNya. Rasul paulus menyatakan ” Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau
orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.” Galatia
3:28
Langkah kedua:
Ø Memahami kesetiaan bawahan kepada pemimpin.
“Uria dalam bahasa Ibrani artinya: “Tuhan adalah terangku atau apinya Tuhan”. Memang kita tidak bisa memilih dari
suku apa kita harus lahir, tapi kita bisa memilih siaa yang akan kita sembah Allah atau mamon? Pada kasus Uria Tuhan
tidak melihat bagian luar dari hidup kita tapi Ia menyelidiki hati. Amin
Ø Uria adalah orang yang memiliki Prinsip.
Uria adalah orang yang memiliki integritas yang tinggi. Ingat Daud juga seorang yang memiliki integritas tapi karena
perbuatan dosa/aib ia kehilangan integritas itu. Uria merasa berdosa sebagai seorang profesianalisme bersenang-senang
dengan istrinya sementara pasukannya sementara taruhan nyawa.
Ketetapan hati Uria persis seperti arti namannya, terang itu setia muncul pada setiap pagi, ketika terang itu muncul tak
ada orang yang mampu menahannya. Daud frustrasi dengan tindakan Uria yang tulus dan luhur itu.
Praktek sehari-hari.
Banyak orang mati konyol bukan karena kesalahan pribadinya, tetapi karena kesalahan pemimpinnya. Banyak
karyawan rendah di PHK bahkan dipenjarakan bukan karena integritasnya diragukan tetapi pimpinannya berusaha
untuk menutupi dosa dan kesalahannya.
Pesan moral pelajaran ini.
“Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya,
dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” I Timotius
4:12
Ø
Uria tidak goyah karena skema Daud.
Dua malam Daud gagal membujuk Uria untuk pulang kerumahnya, ia juga menggunakan anggur untuk membuat
tumpul otak Uria agar pulang kerumahnya, Daud mencoba untuk menggunakan akal dari dua anak Lot membuat mabuk
Lot dan meniduri putrinya sendiri sebagai cikal bakal bani Amon. Semua usaha Daud sia-sia.
Praktek sehari-hari.
Berbagai cara bisa dilakukan oleh para pimpinan apakah melalui bujukan, sp 1-3 atau statusnya diturukan, berikan
hadiah atau apa saja agar para bawahan/karyawan mengikuti kemauan para pimpinan.
Page 2 of 3
Bilamana para bawahan/karyawan menolak maka mereka akan dimasukan dalam kelompok keras kepala, bandel, tidak
bisa diatur. Akhirnya mereka ini dipindahkan/dimutasikan jauh dari jangkauan sinyal, dengan maksud agar satu saat ia
bleh searah dengan kebijakan para pimpinan.
Pesana Moral Pelajaran ini:
Kebutuhan dunia dewasa ini adalah kebutuhan akan manusia yang tidak dapat diperjual belikan, manusia dalam
sanubarinya setia dan jujur, menyebut dosa itu dengan namanya, tetap setia sepertijarum kompas yang selalu menunjuk
ke kutup utara dan berdiri teguh walaupuan langit runtuh sekalipun.
Pertanyaan minggu ini:
1. Apakah keputusan-keputusan yang kita buat itu berdasarkan alasan, pikiran yang logis, atau hanya berdasarkan
emosi dan nafsu saja?
2. Apakah yang dapat kita pelajari dari perbuatan dosa Daud, dan pertobatan Daud dan kasih karunia Allah?
Jawab dalam hati saja.
Kutipan- Kutipan:
Ø
E.G White
Sesuai dengan kebiasaan yang dipraktikkan di antara para pemimpin orang Timur, kejahatan yang tidak dapat
ditoleransi di antara bawahan tidak berlaku bagi raja; raja tidak wajib mempraktikkan pengendalian diri yang sama
dengan bawahannya. Semua ini cenderung melemahkan perasaan berdosa Daud yang sudah berlebihan. Dan
gantinya mengandalkan kuasa Yahwe dengan kerendahan hati, dia mulai mempercayai akal budi dan kekuasaannya
sendiri.”—Ellen G. White, Conflict and Courage, hlm. 177.
Kesimpulan yang dianjurkan:
• Uria percaya bahwa dia akan melakukan kesalahan jika menggunakan situasinya untuk kenyamanan atau
keuntungan pribadi. Daud yang sama yang pernah menunjukkan loyalitas penuh kepada Raja Saul (walaupun Saul
sementara menganiaya dia) sekarang tidak dapat mengerti loyalitas dan kesetiaan Uria..
•
kematian Kristus adalah bagi setiap insan, setiap orang tak ternilai harganya di hadapan mata-Nya. Tentu, dalam
waktuwaktu tertentu Tuhan telah memberikan tugas dan panggilan istimewa kepada kelompok-kelompok yang
berbeda, tetapi itu bukan berarti bahwa ada segelintir orang yang lebih berharga di mata Tuhan. Salib membuktikan
bahwa dugaan itu salah.
•
Keputusan:
Mari kita praktekan mulai dari diri sendiri, kemudian keluarga kita, jemaat kita dan dimasyarakat luas. Tuhan memberkati
kita semua.
Pdt. Mesnick M.W Ataupah. +6281373309119; +6281373288786; e-mail [email protected]
Page 3 of 3
Download